Askep Anak Bp

11
Analisa Data No Data Etiologi Masalah 1 Ds: ibu klien mengatakan klien terlihat sesak dan rewel Do:Pernafasan Cepat dan dangkal (RR=67x/menit) Bunyi nafas Crakles Kuman berlebih di bronkus Akumulasi sekret di bronkus Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif 2 Ds: ibu klien mengatakan klien terlihat sesak dan rewel Do:Pernafasan Cepat dan dangkal (RR=67x/menit) Bunyi nafas Crakles Terdapat Retraksi Dada Suplai O 2 menurun hiperventilasi dispneu Retraksi Dada Gangguan Pola Nafas Gangguan Pola Nafas 3 Ds: ibu klien mengatakan badan klien panas Do:suhu tubuh klien 37,6 0 C Nadi 155x/menit Infeksi dan peradangan pada parenkim paru Hipertermi Hipertermi Diagnosa Keperawatan 1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi mekanis, inflamasi, peningkatan sekresi

Transcript of Askep Anak Bp

Page 1: Askep Anak Bp

Analisa Data

No Data Etiologi Masalah1 Ds: ibu klien

mengatakan klien terlihat sesak dan rewelDo:Pernafasan Cepat dan dangkal (RR=67x/menit)Bunyi nafas Crakles

Kuman berlebih di bronkus

Akumulasi sekret di bronkus

Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif

Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif

2 Ds: ibu klien mengatakan klien terlihat sesak dan rewelDo:Pernafasan Cepat dan dangkal (RR=67x/menit)Bunyi nafas CraklesTerdapat Retraksi Dada

Suplai O2 menurun

hiperventilasi

dispneu

Retraksi Dada

Gangguan Pola Nafas

Gangguan Pola Nafas

3 Ds: ibu klien mengatakan badan klien panasDo:suhu tubuh klien 37,60CNadi 155x/menit

Infeksi dan peradangan pada parenkim paru

Hipertermi

Hipertermi

Diagnosa Keperawatan

1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi mekanis, inflamasi, peningkatan sekresi

2. Gangguan pola nafas berhubungan dengan suplai oksigen yang menurun3. Hipertermi berhubungan dengan toksemia

Page 2: Askep Anak Bp

Nursing Care Plan

Diagnosa keperawatan

Perencanaan Implementasi Evaluasi Tujuan Intervensi Rasional

Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi mekanis, inflamasi, peningkatan sekresi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan bersihan jalan nafas efektif dengan kriteria :

Jalan nafas tetap bersih

RR 40-60x/menit

1. Posisikan anak pada kesejajarab tubuh yang tepat (posisi semi fowler)

2. Pastikan masukkan cairan yang adekuat (208ml)

3. Beri ekspektoran sesuai ketentuan

4. Beri nebulasi sesuai advis dokter

1. Memungkinkan ekspansi paru yang lebih baik

2. Untuk membantu mengencerkan sekret

3. Membantu mengencerkan sekret

4. Membantu membebaskan jalan nafas

Tanggal 22-10-2013Pukul 08.30T=melakukan pemeriksaan fisik dan observasi TTVR=antropometriLingkar kepala=44cmLingkar lengan atas=17cmPanjang badan=73cmLingkar dada=50cmLingkar perut=50cmBerat badan=7,4 kgSuhu= 37,60CNadi=155x/menitRespirasi=67x/menitPukul 10.00T=melakukan kompres hangatR=kompres dilakukan di kening, ketiak, leher, dan

Tanggal 22-10-2013Diagnosa IS: ibu klien mengatakan klien terlihat sesakO: masih terdengar bunyi nafas crakles,Respirasi:60x/menitA:masalah belum teratasiP: lanjutkan intervensi

Diagnosa II S: ibu klien mengatakan klien terlihat sesakO: masih terdengar bunyi nafas crakles,Respirasi:60x/menitA:masalah belum teratasiP: lanjutkan

Page 3: Askep Anak Bp

selangkanganPukul 10.30T=menganjurkan ibu untuk memberikan ASIR=ibu memberikan ASI, bayi menghissp dengan kuat.Pukul 12.00 T=memberikan injeksi cefotaxime 2x400mg dan ranitidine 2x8mg intravenaR=bayi menangis saat diinjeksiPukul 13.30T=observasi SuhuR=suhu 37,00C

Tanggal 23-10-2013Pukul 07.00 WIBT=memberikan Nebu Combiven (1cc+1cc NaCl)R= pada saat dilakukan nebu,

intervensi

Diagnosa IIIS:ibu klien mengatakan klien masih demamO: suhu tubuh klien 37,60CA: masalah teratasi sebagianP: lanjutkan intervensi

Tanggal 23-10-13Diagnosa IS: ibu klien mengatakan klien sudah tidak terlalu sesakO: Respirasi rate: 46x/menitA: masalah teratasiP: hentikan intervensi

Diagnosa IIS: ibu klien mengatakan klien

Page 4: Askep Anak Bp

bayi menangis, berontak.Pukul 08.30T=memposisikan pasien pada posisi semifowler.R= pasien dalam posisi semi fowler dan tampak tidak sesakPukul 09.00T=mengganti cairan infusR= jenis infusan Kaen 1B dengan tetesan 32 tetes permenit makro.Pukul 09.30 T= menganjurkan kepada ibu klien untuk memakaikan baju yang longgar untuk bayiR= klien hanya memakai kaos dalam dan popokPukul 11.00T= mengobservasi

sudah tidak terlalu sesakO: Respirasi rate: 46x/menitA: masalah teratasiP: hentikan intervensi

Diagnosa IIIS: ibu klien mengatakan klien sudah tidak panas lagiO: suhu tubuh klien 37,00CA: masalah teratasiP: hentikan intervensi

Page 5: Askep Anak Bp

TTV setiap 6 jamR= Respirasi:46x/menitNadi:125x/menitSuhu:370CPukul 12.00T=memberikan obat cefotaxime 2x400 mg dan ranitidine 2x8 mg intravenaR=bayi menangis saat selang infusnya disuntik.

Gangguan pola nafas berhubungan dengan suplai oksigen yang menurun

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pola nafas efektif dengan kriteria: Pasien

menunjukkan fungsi pernafasan normal

Pasien mendapat suplai

1. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman

2. Hindari pakaian atau bedong yang kuat

3. Posisikan pasien untuk ventilasi maksimum(posisi semi fowler)

1. Menciptakan pernafasan yang optimal

2. Mencegah terjadinya sesak nafas akibat bedong

3. Memungkinkan ekspansi paru yang maksimum

4. Membantu

Page 6: Askep Anak Bp

oksigen yang optimal

RR 40-60x/menit

4. Tempatkan dalam lingkungan yang dingin, lembab, dengan sistem pemberian oksigen yang tepat

mendapatkan suplai oksigen yang maksimal

Hipertermi berhubungan dengan toksemia

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan hipertermi hilang dengan kriteria:

Suhu tubuh antara 36,50-37,50C.

1. Kaji suhu tubuh dan nadi setiap 4 jam

2. Pantau warna kulit dan suhu

3. Berikan dorongan untuk minum

4. Lakukan kompres hangat

5. Berikan antipiretik

1. Untuk mengetahui tingkat perkembangan pasien

2. Sianosis menunjukkan vasokontriksi atau respon tubuh terhadap demam

3. Mengimbangi pemasukan cairan

4. Mengembalikan kebutuhan oksigen

5. Mempercepat penurunan suhu

Page 7: Askep Anak Bp

yang diresepkan sesuai kebutuhan

tubuh.