Askep Anak Bp
-
Upload
esti-wijayanti-nugroho -
Category
Documents
-
view
96 -
download
0
Transcript of Askep Anak Bp
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah1 Ds: ibu klien
mengatakan klien terlihat sesak dan rewelDo:Pernafasan Cepat dan dangkal (RR=67x/menit)Bunyi nafas Crakles
Kuman berlebih di bronkus
Akumulasi sekret di bronkus
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
2 Ds: ibu klien mengatakan klien terlihat sesak dan rewelDo:Pernafasan Cepat dan dangkal (RR=67x/menit)Bunyi nafas CraklesTerdapat Retraksi Dada
Suplai O2 menurun
hiperventilasi
dispneu
Retraksi Dada
Gangguan Pola Nafas
Gangguan Pola Nafas
3 Ds: ibu klien mengatakan badan klien panasDo:suhu tubuh klien 37,60CNadi 155x/menit
Infeksi dan peradangan pada parenkim paru
Hipertermi
Hipertermi
Diagnosa Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi mekanis, inflamasi, peningkatan sekresi
2. Gangguan pola nafas berhubungan dengan suplai oksigen yang menurun3. Hipertermi berhubungan dengan toksemia
Nursing Care Plan
Diagnosa keperawatan
Perencanaan Implementasi Evaluasi Tujuan Intervensi Rasional
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan obstruksi mekanis, inflamasi, peningkatan sekresi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan bersihan jalan nafas efektif dengan kriteria :
Jalan nafas tetap bersih
RR 40-60x/menit
1. Posisikan anak pada kesejajarab tubuh yang tepat (posisi semi fowler)
2. Pastikan masukkan cairan yang adekuat (208ml)
3. Beri ekspektoran sesuai ketentuan
4. Beri nebulasi sesuai advis dokter
1. Memungkinkan ekspansi paru yang lebih baik
2. Untuk membantu mengencerkan sekret
3. Membantu mengencerkan sekret
4. Membantu membebaskan jalan nafas
Tanggal 22-10-2013Pukul 08.30T=melakukan pemeriksaan fisik dan observasi TTVR=antropometriLingkar kepala=44cmLingkar lengan atas=17cmPanjang badan=73cmLingkar dada=50cmLingkar perut=50cmBerat badan=7,4 kgSuhu= 37,60CNadi=155x/menitRespirasi=67x/menitPukul 10.00T=melakukan kompres hangatR=kompres dilakukan di kening, ketiak, leher, dan
Tanggal 22-10-2013Diagnosa IS: ibu klien mengatakan klien terlihat sesakO: masih terdengar bunyi nafas crakles,Respirasi:60x/menitA:masalah belum teratasiP: lanjutkan intervensi
Diagnosa II S: ibu klien mengatakan klien terlihat sesakO: masih terdengar bunyi nafas crakles,Respirasi:60x/menitA:masalah belum teratasiP: lanjutkan
selangkanganPukul 10.30T=menganjurkan ibu untuk memberikan ASIR=ibu memberikan ASI, bayi menghissp dengan kuat.Pukul 12.00 T=memberikan injeksi cefotaxime 2x400mg dan ranitidine 2x8mg intravenaR=bayi menangis saat diinjeksiPukul 13.30T=observasi SuhuR=suhu 37,00C
Tanggal 23-10-2013Pukul 07.00 WIBT=memberikan Nebu Combiven (1cc+1cc NaCl)R= pada saat dilakukan nebu,
intervensi
Diagnosa IIIS:ibu klien mengatakan klien masih demamO: suhu tubuh klien 37,60CA: masalah teratasi sebagianP: lanjutkan intervensi
Tanggal 23-10-13Diagnosa IS: ibu klien mengatakan klien sudah tidak terlalu sesakO: Respirasi rate: 46x/menitA: masalah teratasiP: hentikan intervensi
Diagnosa IIS: ibu klien mengatakan klien
bayi menangis, berontak.Pukul 08.30T=memposisikan pasien pada posisi semifowler.R= pasien dalam posisi semi fowler dan tampak tidak sesakPukul 09.00T=mengganti cairan infusR= jenis infusan Kaen 1B dengan tetesan 32 tetes permenit makro.Pukul 09.30 T= menganjurkan kepada ibu klien untuk memakaikan baju yang longgar untuk bayiR= klien hanya memakai kaos dalam dan popokPukul 11.00T= mengobservasi
sudah tidak terlalu sesakO: Respirasi rate: 46x/menitA: masalah teratasiP: hentikan intervensi
Diagnosa IIIS: ibu klien mengatakan klien sudah tidak panas lagiO: suhu tubuh klien 37,00CA: masalah teratasiP: hentikan intervensi
TTV setiap 6 jamR= Respirasi:46x/menitNadi:125x/menitSuhu:370CPukul 12.00T=memberikan obat cefotaxime 2x400 mg dan ranitidine 2x8 mg intravenaR=bayi menangis saat selang infusnya disuntik.
Gangguan pola nafas berhubungan dengan suplai oksigen yang menurun
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan pola nafas efektif dengan kriteria: Pasien
menunjukkan fungsi pernafasan normal
Pasien mendapat suplai
1. Posisikan pasien pada posisi yang nyaman
2. Hindari pakaian atau bedong yang kuat
3. Posisikan pasien untuk ventilasi maksimum(posisi semi fowler)
1. Menciptakan pernafasan yang optimal
2. Mencegah terjadinya sesak nafas akibat bedong
3. Memungkinkan ekspansi paru yang maksimum
4. Membantu
oksigen yang optimal
RR 40-60x/menit
4. Tempatkan dalam lingkungan yang dingin, lembab, dengan sistem pemberian oksigen yang tepat
mendapatkan suplai oksigen yang maksimal
Hipertermi berhubungan dengan toksemia
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam diharapkan hipertermi hilang dengan kriteria:
Suhu tubuh antara 36,50-37,50C.
1. Kaji suhu tubuh dan nadi setiap 4 jam
2. Pantau warna kulit dan suhu
3. Berikan dorongan untuk minum
4. Lakukan kompres hangat
5. Berikan antipiretik
1. Untuk mengetahui tingkat perkembangan pasien
2. Sianosis menunjukkan vasokontriksi atau respon tubuh terhadap demam
3. Mengimbangi pemasukan cairan
4. Mengembalikan kebutuhan oksigen
5. Mempercepat penurunan suhu
yang diresepkan sesuai kebutuhan
tubuh.