ASKEP abortus.doc

5
ABORTUS - Infeksi Akut : Pneumonia, Thipii, septikemia, peritonitis - Gangguan Endokrin : Gangguan produksi progesterone, thyroid - Gangguan Gizi/Anemia - Trauma, baik yang tidak disengaja (mischariage) maupun yang disengaja (provokatus) - Gangguan faal organ : Hypoplasi uteri, tumor uterus, cervix pendek, retrofleksi uteri incarcerata, ggn endometrium ABORTUS (mati janin < 22 mg/< 500 gr) Abortus Spontan Abortus Infeksiosa Retensi Janin Abortus Resiko tinggi (Missed abortion) (Unsafe abortion) Ab. Imminens : perdarahan bercak, ada ancaman kehamilan Ab. Insipiens : Perdarahan ringan dimana hasil konsepsi masih di cavum uteri Ab. Inkomplit Ab. Komplit Perdarahan Nyeri Abdomen Kurang Pengetahuan Shock Gangguan Rasa Nyaman Cemas

Transcript of ASKEP abortus.doc

PRAKTEK KLINIK PROFESI KEPERAWATAN MATERNITAS

ABORTUS

Infeksi Akut

: Pneumonia, Thipii, septikemia, peritonitis

Gangguan Endokrin: Gangguan produksi progesterone, thyroid

Gangguan Gizi/Anemia

Trauma, baik yang tidak disengaja (mischariage) maupun yang disengaja

(provokatus)

Gangguan faal organ : Hypoplasi uteri, tumor uterus, cervix pendek,

retrofleksi uteri incarcerata, ggn endometrium

ABORTUS (mati janin < 22 mg/< 500 gr)

Abortus SpontanAbortus InfeksiosaRetensi Janin Abortus Resiko tinggi

(Missed abortion)(Unsafe abortion)

Ab. Imminens : perdarahan bercak, ada ancaman kehamilan

Ab. Insipiens: Perdarahan ringan dimana hasil konsepsi masih di cavum uteri

Ab. Inkomplit

Ab. Komplit

Perdarahan

Nyeri Abdomen

Kurang Pengetahuan

Shock

Gangguan Rasa Nyaman

Cemas

Resiko tinggi InfeksiDevisit Vol. Cairan

Gangguan Aktivitas

Pemeriksaan Diagnostik:

1. Test HCG Urine

Indikator kehamilan

Positif

2. Ultra Sonografi

Kondisi janin/cavum utterdapat janin/sisa janin

3. Kadar Hematocrit/HtStatus Hemodinamika

Penurunan (< 35 mg%)

4. Kadar Hemoglobin

Status Hemodinamika

Penurunan (< 10 mg%)

5. Kadar SDP

Resiko Infeksi

Meningkat(>10.000 U/dl)

6. Kultur

Kuman spesifik

Ditemukan kuman

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Devisit Volume Cairan s.d perdarahan

2. Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi

3. Gangguan rasa nyaman: Nyeri s.d kerusakan jaringan intrauteri

4. Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab

5. Cemas s.d kurang pengetahuan

INTERVENSI KEPERAWATAN :

1. Devisit Volume Cairan s.d Perdarahan

Tujuan:

Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas.

Intervensi :

a. Kaji kondisi status hemodinamika

R : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki karekteristik bervariasi

b. Ukur pengeluaran harian

R : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan yang hilang pervaginal

c. Berikan sejumlah cairan pengganti harian

R : Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan masif

d. Evaluasi status hemodinamika

R : Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik

2. Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi

Tujuan :

Kllien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi

Intervensi :

a. Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas

R : Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan masif perlu diwaspadai untuk menccegah kondisi klien lebih buruk

b. Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi uterus/kandungan

R : Aktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ reproduksi

c. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari

R : Mengistiratkan klilen secara optimal

d. Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan/kondisi klien

R : Mengoptimalkan kondisi klien, pada abortus imminens, istirahat mutlak sangat diperlukan

e. Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas

R : Menilai kondisi umum klien

3. Gangguan rasa nyaman : Nyeri s.d Kerusakan jaringan intrauteri

Tujuan:

Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami

Intervensi :

a. Kaji kondisi nyeri yang dialami klien

R : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun dsekripsi.

b. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya

R : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri

c. Kolaborasi pemberian analgetika

R : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik

4. Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab

Tujuan:

Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan

Intervensi :

a. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau

R : Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi

b. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan

R : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih luar

c. Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart

R : Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart

d. Lakukan perawatan vulva

R :Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat menyebabkan infeksi.

e. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi

R : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi

f. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama se;ama masa perdarahan

R : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibu; senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi system reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada pasangan.

5. Cemas s.d kurang pengetahuan

Tujuan:

Tidak terjadi kecemasan, pengetahuan klien dan keluarga terhadap penyakit meningkat

Intervensi :

a. Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit

R : Ketidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas

b. Kaji derajat kecemasan yang dialami klien

R : Kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penialaian objektif klien tentang penyakit

c. Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan

R : Pelibatan klien secara aktif dalam tindakan keperawatan merupakan support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran diri klien

d. Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama

R : Peningkatan nilai objektif terhadap masalah berkontibusi menurunkan kecemasan

e. Terangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu diketahui oleh klien dan keluarga

R : Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk meningkatkan pengetahuan dan membangun support system keluarga; untuk mengurangi kecemasan klien dan keluarga.