Asfiksia

43
ASFIKSIA NEONATORUM ASFIKSIA NEONATORUM

description

an

Transcript of Asfiksia

  • ASFIKSIA NEONATORUM

  • Artinya :Sphyzein yaitu stop berdenyut ( Yunani )Menyebabkan 19 % dari 5 juta kematian neonatus /tahun di seluruh dunia ( WHO, 1995 )Sekitar 3 % kelahiran atau 144.900 bayi dilahirkan asfiksia di Indonesia ( 1988 )

  • Suatu keadaan gangguan pertukaran gas darah, jika menetap terjadi hipoksemia, peningkatan co2 dan asidosis metabolik

    Batasan :

  • Karakteristik yang PentingAsidemia ( PH < 7 ) arteri umbilikalApgar Score 0 3 > 5 mntManifestasi neurologikKejangHipotoniaKomaHIEDisfungsi multiorgan sistem AAP & ACOG

  • EtiologiAsfiksia ante/intrapartum karena insufiensi plasentaAsfiksia post partum akibat sekunder insufiensi paru, jantung, pembuluh darah serta neurologis

  • Cairan dalam alveoli & pembuluh darah yang kontriksi sebelum lahirCairan dalam alveoliKonstriksi pembuluh darah

  • Aliran darah melalui duktus arteriosus & keluar dari paru-paru sebelum lahirArteri pulmonalDuktus arteriosusAorta

  • Cairan dalam alveoli digantikan oleh udaraCairan paru-paru janinudaraNapas pertama Napas kedua Napas selanjutnya

  • Dilatasi pembuluh darah paru saat lahir DilatasiCairan dalam alveoliO2 dalam alveoliKonstriksi

  • Penghentian aliran melalui duktus arteriosus setelah lahir karena darah mengalir ke paru-paruPenutupan duktus arteriosusArteri pulmonalaortaDarah yg mengandung O2 di aorta

  • Apnu primer & apnu sekunderPernapasan cepatApnu primerPernapasan megap-megapApnu sekunder

  • Perubahan FJ dan tekanan darah selama apnuApnu primerApnu sekunderFrekuensi jantungTekanan darah

  • Faktor risiko antepartumHipertensi kehamilanDiabetes maternalHipertensi kronikAnemiaRiwayat kematian janinPerdarahan trimester 2 atau 3Infeksi maternalIbu dengan peny. jantung, ginjal, paru, tiroid, atau kelainan neurologiPolihidramnionKetuban pecah dini Kehamilan lewat waktu Kehamilan ganda Berat janin tidak sesuai masa kehamilan Terapi obat-obatan, mis: karbonat, Litium, Magnesium, B bloker Ibu pengguna obat bius Malformasi janin Berkurangnya gerakan janin Tanpa pemeriksaan antenatal Usia < 16 atau > 35

  • Faktor risiko intrapartum Operasi kaesar darurat Kelahiran dengan ekstraksi vakum Letak sungsang Kelahiran prematur Persalinan presipitatus Korioamnionitis Ketuban pecah lama (> 18 jam) Partus lama ( > 24 jam) Kala lama 2 (> 2 jam) Bradikardia FJ janin tak beraturan Penggunaan anestesi umum Tetani uterus Penggunaan obat narkotik dlm 4 jam sebelum persalinan Air ketuban hijau kental bercampur mekonium Prolaps tali pusat Solusio plasenta Plasenta previa

  • LaboratoriumAGDElektrolitGula darah

    RadiologiFoto toraksUSG kepalaCT scan Kepala

    Pemeriksaan Penunjang

  • Hipoksia, Edema dan nekrosis serebalPerdarahan peri-intraventrikulerGagal ginjalGagal jantung

    Komplikasi

  • Resusitasi yang efektif

    Terapi

  • Nilai ApgarMemberikan informasi tentang keadaan bayi secara keseluruhan & keberhasilan tindakan resusitasiTidak untuk menentukan apakah seorang bayi memerlukan resusitasi, langkah mana yang digunakan & kapan menggunakan

  • Bersih dari mekonium? Bernapas atau menangis? Tonus otot baik Kulit kemerahan Cukup bulan? Berikan kehangatan Posisikan, bersihkan jalan napas* (bila perlu) Keringkan, rangsang, posisikan lagi Berikan oksigen (bila perlu)Evaluasi pernapasan, FJ, warnaTidak Apnu atau FJ < 60L A H I RBerikan VTP* FJ < 60 FJ > 60

  • - Berikan VTP* - Lakukan konversi dadaBerikan epinefrin*FJ < 60FJ < 60Nilai kembali efektifitas :VentilasiKompersi dadaIntubasi endotrakealPemberian epinefrinPertimbangkan kemungkinan : HipovolomiaAsidosis metabolik beratPertimbangkan :Malfromasi jalan napasGangguan napas sepertiPnemotoraksHernia diafragmatikaPenyakit jantung bawaanPertimbangkan untuk menghentikan resusitasi* ET dapat dipertimbangkan pada beberapa langkahHR < 60 atau sianosis yg menetap atau kegagalan ventilasiFJ tidak ada

  • Posisi kepala yang benar & salah pada resusitasi

  • Terdapat mekonium ?Melakukan penghisapan mulut, hidung setelah kepala lahir, sebelum melahirkan bahuBayi Bugar ?Lakukan penghisapan mulut dan trakeaTeruskan melakukan langkah awal Bersihkan jalan napas Keringkan rangsangan pernapasan, posisikan lagi Berikan oksigen ( bila diperlukan )YatidaktidakYa

  • S U N G K U PUkuranTepi

    Bentuk

  • Kecepatan Melakukan Ventilasi40-60 kali/menit

    remas lepas remaslepas(pompa) (duatiga) (pompa) (duatiga)

  • Lokasi u/ kompresi dadaCara : Gerakkan jari-jari sepanjang tepi bawah iga sampai mendapatkan sifoid. Lalu letakkan ibu jari atau jari-jari pada tulang dada, tepat di atas sifoid.

  • Kedalaman + 1/3 diameter antero-posterior dadaLama penekanan
  • KEUNTUNGAN Tidak tergantung besarnya bayi Ruangan yang tersisa masih banyak (u/ pemberian obat2an)

    KERUGIAN Cepat lelahTeknik dua jari

  • KEUNTUNGANTidak cepat lelahKERUGIANJika bayi besar atau tangan kecil, tekniknya sulitRuangan yg terpakai banyak sulit jika akan melakukan pemberian obat2an mll umbilikusTeknik ibu jari

  • Jangan mengangkat ibu jari atau jari-jari tangan dari dada di antara penekanan:Perlu waktu u/ mencari lokasiKehilangan kontrol kedalamanDapat terjadi penekanan di tempat yang salah trauma organ

  • Pasca resusitasi asfiksia berat:Penanganan umumRestriksi cairan 4060 ml/kgBB/hariJika Tekanan darah menurun & hipovolemia : Plasma/Albumin/darah : 10 ml/kgBB selama 2 jamPenanganan khusus Mengantisipasi cedera hipoksia-iskemi jaringan otakMempertahankan kadar O2 ( 50-80 mmHg )Mempertahankan kadar CO2 ( 30-40 mmHg )Mempertahankan tekanan sistemikCukup bulan 45 50 mmHGBBLR 1000 2000 gram 35 40 mmHGBBLSR < 1000 gram 30 45 mmHGMempertahankan suhu tubuh 36,5 37,5 o CMempertahankan kadar gula darah 75 100 mg/dlMempertahankan kadar kalsium darah > 7mg/dl

  • Penanganan jantung akibat asfiksiaVentilasi yang adekuatKontrol tensi, saturasi & urineKolaps miokardium pemberian obat inotropik dopamin : 2 - 5 mcg/kgBB/menit, i.v

    Penanganan ginjalVentilasi dan perfusi adekuatMencegah hipovolemia

    Penanganan terhadap saluran cernaMencegah enterokolitis nekrotikans ( EKN ) puasa

  • Sulit diperkirakan pada asfiksia berat

    Buruk bilaNapas spontan gagal 1 jam setelah lahirKejangGangguan metabolikGambaran radiologi abnormal, perdarahan serebal, infarb serebal, anofi serebalPrognosis

  • Berkurangnya suplai oksigen O2 ke otak sehingga akan terjadi gangguan metabolisme oksidatif otak & metabolisme anaerob ( glikolisis ) yang meningkatkan asam laktat dan penurunan PH serta produksi ATP tidak produktif. Berkurangnya produktif ATP menyebabkan kematian sel.

    Perdarahan matriks germinal di zona subventrikel. Sebagian besar pendarahan periventrikuler darah melalui foramen magendi dan lucha terkumpul di sisterna basiler dan fosa posterior. Setelah beberapa minggu menyebabkan araknoiditis di fosa posterior menyebabkan obstruksi aliran likuor yang menyebabkan terjadinya hidrosefalus

  • Gagal Ginjal

    Asfiksia akan menurunkan suplai oksigen ke jaringan diantaranya ginjal. Nefron sangat sensintif terhadap hipoksia sehingga aktivitas tubulus tergangu, terjadi peningkatan vermeabilitas vaskular yang akan memperlambat aliran darah ke ginjal. Hipoperfusi mengakibatkan menurunnya laju filtrasi glomerulus ( LFG ) ditandai dengan oliguria gagal ginjal akut (GGA )

  • Gagal Jantung

    Merupakan organ aerob, seluruh metabolismenya tergantung O2, kematian sel mikordium terutama di daerah subendokardial & otot papilaris kedua bilik jantung. Gangguan fungsi miokardium menyebabkan gagal jantung ditandai dengan adanya takikardia, takipnea, bunyi galop & kardiomegali.

  • Menilai reaksi bayi saat lahirJaga tetap hangat, posisi, bersihkan jalan napas, keringkan, rangsang, & beri O2 (bila perlu)Berikan ventilasi yang efektif: Balon & sungkup Intubasi endotrakealKompresi dadaPemberian obat2anSelalu diperlukan

    Lebih jarang diperlukan

    Kadang-kadang

  • Program Resusitasi NeonatusPelajaran 1.Gambaran Umum & Prinsip ResusitasiPelajaran 2.Langkah Awal ResusitasiPelajaran 3.Penggunaan Balon & Sungkup Resus. Pelajaran 4.Kompresi DadaPelajaran 5.Intubasi EndotrakealPelajaran 6.Obat-obatanPelajaran 7. Pertimbangan Khusus

  • Masalah pada transisi BBLPernapasan yang tidak adekuat tidak cukup mengeluarkan cairan paru dari alveoliKehilangan banyak darah, kontraktilitas jantung
  • Neonatus dgn depresi napasGejala: Sianosis Bradikardia Tekanan darah rendah Depresi pernapasan Tonus otot buruk

  • PERALATAN RESUSITASI1. Perlengkapan penghisap :Bulb syringePenghisap mekanik & tabungKateter penghisap, 5F, 6F, 8F, 10F, 12FPipa lambung no.8F & semprit 20 mlPenghisap mekonium2. Peralatan balon & sungkup :Balon resusitasiSungkup Oksigen

  • 3. Peralatan intubasi :Laringoskop & lidah lurusLampu cadanganPipa ET no. 2,5-, 3,0-, 3,5-, 4,0-(Stilet)Gunting, plester/alat fiksasi ET, kapas alkohol(Alat pendeteksi CO2)(Sungkup larings)

    4. Obat-obatan :

    5. Lain-lain

    *