Asam Karboksilat Dan Bahan Dasar Salep

9
IDENTIFIKASI ASAM KARBOKSILAT DAN BAHAN DASAR SALEP I. Tujuan a. Mengidentifikasi golongan asam karboksilat secara kualitatif b. Memisahkan analit dari matriksnya II. Dasar Teori Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam defenisi modern, asam adalah suatu sat yang dapat member proton (ion H + ) kepada zat lain yang disebut basa atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat, asam borat, asam salisilat, asam benzoate dan lain sebagainya (Widyanto, 2008). Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus karboksil, –COOH. Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil, antar aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan kimia yang unik dan untuk asam karboksilat (Fessenden, 1997). Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat adalah: 1. Reaksi Pembentukan Garam 1

description

penting

Transcript of Asam Karboksilat Dan Bahan Dasar Salep

Page 1: Asam Karboksilat Dan Bahan Dasar Salep

IDENTIFIKASI ASAM KARBOKSILAT DAN BAHAN DASAR SALEP

I. Tujuan

a. Mengidentifikasi golongan asam karboksilat secara kualitatif

b. Memisahkan analit dari matriksnya

II. Dasar Teori

Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam

air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam defenisi

modern, asam adalah suatu sat yang dapat member proton (ion H+) kepada zat

lain yang disebut basa atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari

suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan

untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat, asam borat, asam

salisilat, asam benzoate dan lain sebagainya (Widyanto, 2008).

Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung

gugus karboksil, –COOH. Gugus karboksil mengandung gugus karbonil dan

sebuah gugus hidroksil, antar aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu

kereaktifan kimia yang unik dan untuk asam karboksilat (Fessenden, 1997).

Adapun sifat-sifat yang dimiliki oleh asam karboksilat adalah:

1. Reaksi Pembentukan Garam

Garam organik yang membentuk dan memiliki sifat fisik dari garam

anorganik padatannya, NaCl dan KNO3 adalah garam organik yang

meleleh pada temperatur tinggi, larut dalam air dan tidak berbau. Reaksi

yang terjadi adalah: HCOOH + Na+ → HCOONa + H2O

2. Reaksi Esterifikasi

Ester asam karboksilat ialah senyawa yang mengandung gugus –COOR

dengan R dapat berbentuk alkil. Ester dapat dibentuk berkat reaksi

langsung antara asam karboksilat dengan alkohol. Secara umum reaksinya

adalah: RCOOH + R’OH → RCOOR + H2O

1

Page 2: Asam Karboksilat Dan Bahan Dasar Salep

3. Reaksi Oksidasi

Reaksi terjadi pada pembakaran atau oleh reagen yang sangat kokoh dan

kuat seperti asam sulfat. Gugus asam karboksilat teroksidasi sangat

lambat.

4. Pembentukan Asam Karboksilat

Beberapa cara pembentukan asam karboksilat dengan jalan sintesa dapat

dikelompokkan dalam 3 cara yaitu:

a. reaksi hidrolisis turunan asam karboksilat

b. reaksi oksidasi

c. reaksi Grignat

(Fessenden, 1997).

III. Alat dan Bahan

a. Alat :

Tabung reaksi

Pipet tetes

Spatula

Rak tabung

Gelas kimia

Corong

Kertas saring

b. Bahan :

Aquadest

Alkohol

FeCl3

Pereaksi marquiz

CuSO4

NaOH

2

Page 3: Asam Karboksilat Dan Bahan Dasar Salep

IV. Prosedur

3

Sampel Uji

pendahuluan

Pemisahan analit

dari matriksnya

Organoleptik

Kelarutan

Warna

Bau

Rasa

Air

Alkohol

Filtrasi

Analit

murni

Uji

penggolongan

Gol.Asam

Gol.salisilat

NaOH

FeCl3 Fluorecensi dg

NaOH

esterifikasi

Analit

murni

Page 4: Asam Karboksilat Dan Bahan Dasar Salep

c

V. Hasil Pengamatan

Didapatkan hasil sebagai berikut :

No.Sampel Perlakuan Hasil

Sampel no 20

Uji pendahuluan :

a. Organoleptis

Rasa

Bau

Warna

b. Kelarutan

Air

Alkohol

Pemisahan analit dari matriksnya

dengan metode di filtrasi (analit

murni )

Pahit

Tidak berbau

Kuning terang

Larut

sedikit larut

Uji penggolongan :

Analit + NaOH Endapan putih

Uji penegasan :

a. Analit + CuSO4 + NaOH

b. Analit + FeCl3

Larutan hijau

Larutan kuning

Uji pendahuluan :

a. Organoleptik

Rasa Asam

4

Uji

penegasan

Gol.Asam

Gol.salisilat

FeCl3

marquizCuSO4 +

NaOH

NaOH

CuSO4 +

NaOH

Page 5: Asam Karboksilat Dan Bahan Dasar Salep

Sampel no 94

Bau

Warna

b. Kelarutan

Air

Alkohol

Pemisahan analit dari matriksnya

dilakukan dengan metode filtrasi

( analit murni )

Sedikit menyengat

Putih

TL

Larut

Uji penggolongan :

Analit + FeCl3 Cicin ungu

Uji penegasan :

a. Analit + FeCl3 + alkohol

b. Analit + marquiz

c. Analit + CuSO4 + NaOH

Ungu tetap

Merah rosa

Hijau tosca

VI. Pembahasan

Pada praktikum ini bertujuan untuk mengidentifikasi golongan asam

karboksilat yang sebelumnya harus dilakukan terlebih dahulu adalah

memisahkan analit dari matriksnya. Seperti pada praktikum sebelumnya

dilakukan serangkaian pengujian yang meliputi uji pendahuluan, kemudian

dilakukan isolasi terhadap sampel dengan metode filtrasi untuk memperoleh

analit murni. Setalah mendapatkan analit murni dilakukan uji penggolongan

dan terakhir dengan uji penegasan.

Sampel no 20 secara organoleptis berwarna kuning terang, berasa pahit,

dan tidak berbau. Pemeriksaan selanjutnya yaitu pemeriksaan kelarutan pada

sampel, dan hasilnya menunjukan bahwa sampel itu larut. Suatu analit

dikatakan larut jika warna yang dihasilkan ketika proses kelarutan itu sama

dengan sampel yg diperoleh. Dari data yang telah di dapatkan dapat

diperkirakan bahwa sampel tersebut merupakan asam pikrat.

Berdasarkan literatur asam pikrat mempunyai warna kuning terang dan

dapat larut dalam air. Sehingga agar didapat analit murninya dilakukan proses

5

Page 6: Asam Karboksilat Dan Bahan Dasar Salep

filtrasi terhadap sampel. Untuk lebih meyakinkan dilakukan uji penegasan

dengan menggunakan CuSO4 + NaOH yang menghasilkan warna hijau, warna

hijau itu timbul karena adanya reaksi antara Cu2+ dengan NaOH yang

membentuk suatu senyawa kompleks dalam basa alkali, selain mereaksikan

dengan CuSO4 + NaOH dilakukan juga dengan mereaksikan analit dengan

hanya menambahkan NaOH, dari reaksi tersebut menghasilkan larutan kuning

terang disertai adanya endapan. Pengendapan tersebut merupakan proses

pembentukan garam dari suatu asam yang direaksikan dengan basa kuat atau

disebut juga dengan reaksi penetralan.

Sampel no 94 secara organoleptis mempunyai rasa sedikit asam, baunya

sedikit menyengat, kelarutannya tidak larut dalam air tapi larut dalam

alkohol. sampel diperkirakan asetosal atau asam salisilat.

Menurut Farmakope Indonesia edisi III asetosal (acidum

asetylsalicylicum) berbentuk hablur, putih, tidak berbau atau hampir tidak

berbau, dan mempunyai rasa asam. Agak sukar larut dalam air tapi mudah

larut dalam etanol. Sedangkan asam salisilat (acidum salicylicum) bebentuk

hablur ringan tidak berwarna atau serbuk putih, hampir tidak berbau dan

mempunyai ras agak manis dan tajam. Kelarutannya larut dalam 550 bagian

air, dan dalam 4 bagian etanol, mudah larut dalam kloroform dan dalam eter.

Dari data tersebut terlebih dahulu dilakukan pemisahan analit dari

matriksnya dengan metode filtrasi. Setelah di dapat analit murninya dilakukan

dengan uji golongan, uji golongan terhadap golongan salisilat sudah sangat

jelas dengan menggunakan larutan FeCl3 yang akan memberikan warna ungu

pada saat direaksikan dengan suatu analit dari golongan salisilat karena FeCl3

dapat membentuk senyawa kompleks dengan suatu asam karboksilat.

Selanjutnya dilakukan uji penegasan dengan menambahkan pereaksi marquiz

pada analit yang menghasilkan warna merah rosa, dan mereaksikan analit

dengan CuSO4 + NaOH yang menghasilkan warna hijau tosca. Dari hasil

tersebut diperkirakan bahwa sampel adalah asal salisilat. Tapi pada

kenyataanya analit tersebut bukan asam salisilat tapi asetosal, padahal dari

literatur yang ada dan dari reaksi yang terbentuk lebih menunjukan bahwa

6

Page 7: Asam Karboksilat Dan Bahan Dasar Salep

analit tersebut merjadi merupakan asam salisilat. Hal ini terjadi diakibatkan

karena karakteristik dari asetosal hampir sama dengan asam salisilat.

VII.Kesimpulan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan

bahwa :

a. Sampel no 20 analitnya adalah asam pikrat

b. Sampel no 94 analitnya adalah asetosal

7