asal usul banyuwangi

8
Asal Usul Kota Banyuwangi  Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur t erdapat sebuah kerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Raja tersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang. Kegemaran Raden Banteran g adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu ke hutan. Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelah peralatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkat ke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijang melintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Ia terpisah dengan para pengiringnya. “Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejak buruannya . “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterang menerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidak ditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. “Hem, segar nian air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilang dahagany a. Setelah itu, ia meninggal kan sungai. Namun baru beberapa langkah berjalan , t iba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita. “Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangan setan penunggu hutan,” gumam Raden Banterang bertanya-tany a. Raden Banterang memberani kan diri mendekati gadis cantik itu. “Kau manusia atau penunggu hutan?” sapa Raden Banterang. “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum. Raden Banterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. “Nama saya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karena menyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalam mempertaha nkan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, Raden Banterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu, Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia. Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana. “Surati! Surati!”, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping. Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannya adalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalah untuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telah membunuh ayahanda nya. Surati menceritakan bahwa ia mau diperistri Raden Banterang karena telah berhutang budi. Dengan begitu, Surati tidak mau membantu ajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, ia sempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. “Ikat kepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu,” pesan Rupaksa. Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang, dikarenaka n Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterang berada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatangan seorang lelaki berpakaian compang-camping. “Tuangku, Raden Banterang. Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncana kan oleh istri tuan sendiri,” kata lelaki itu. “Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yang diletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintai tolong untuk membunuh Tuan,” jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelaki berpakaian compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah Raden Banterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana. Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya. Dicarinya ikat kepala yang t elah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-camping yang telah menemui di hutan. “Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti!

Transcript of asal usul banyuwangi

Page 1: asal usul banyuwangi

5/7/2018 asal usul banyuwangi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asal-usul-banyuwangi 1/7

 

Asal Usul Kota Banyuwangi Pada zaman dahulu di kawasan ujung timur Propinsi Jawa Timur terdapat sebuahkerajaan besar yang diperintah oleh seorang Raja yang adil dan bijaksana. Rajatersebut mempunyai seorang putra yang gagah bernama Raden Banterang.Kegemaran Raden Banterang adalah berburu. “Pagi hari ini aku akan berburu kehutan. Siapkan alat berburu,” kata Raden Banterang kepada para abdinya. Setelahperalatan berburu siap, Raden Banterang disertai beberapa pengiringnya berangkatke hutan. Ketika Raden Banterang berjalan sendirian, ia melihat seekor kijangmelintas di depannya. Ia segera mengejar kijang itu hingga masuk jauh ke hutan. Iaterpisah dengan para pengiringnya.

“Kemana seekor kijang tadi?”, kata Raden Banterang, ketika kehilangan jejakburuannya. “Akan ku cari terus sampai dapat,” tekadnya. Raden Banterangmenerobos semak belukar dan pepohonan hutan. Namun, binatang buruan itu tidakditemukan. Ia tiba di sebuah sungai yang sangat bening airnya. “Hem, segar nian air sungai ini,” Raden Banterang minum air sungai itu, sampai merasa hilangdahaganya. Setelah itu, ia meninggalkan sungai. Namun baru beberapa langkah

berjalan, tiba-tiba dikejutkan kedatangan seorang gadis cantik jelita.

“Ha? Seorang gadis cantik jelita? Benarkah ia seorang manusia? Jangan-jangansetan penunggu hutan,” gumam Raden Banterang bertanya-tanya. Raden Banterangmemberanikan diri mendekati gadis cantik itu. “Kau manusia atau penunggu hutan?”sapa Raden Banterang. “Saya manusia,” jawab gadis itu sambil tersenyum. RadenBanterang pun memperkenalkan dirinya. Gadis cantik itu menyambutnya. “Namasaya Surati berasal dari kerajaan Klungkung”. “Saya berada di tempat ini karenamenyelamatkan diri dari serangan musuh. Ayah saya telah gugur dalammempertahankan mahkota kerajaan,” Jelasnya. Mendengar ucapan gadis itu, RadenBanterang terkejut bukan kepalang. Melihat penderitaan puteri Raja Klungkung itu,Raden Banterang segera menolong dan mengajaknya pulang ke istana. Tak lama

kemudian mereka menikah membangun keluarga bahagia.

Pada suatu hari, puteri Raja Klungkung berjalan-jalan sendirian ke luar istana.“Surati! Surati!”, panggil seorang laki-laki yang berpakaian compang-camping.Setelah mengamati wajah lelaki itu, ia baru sadar bahwa yang berada di depannyaadalah kakak kandungnya bernama Rupaksa. Maksud kedatangan Rupaksa adalahuntuk mengajak adiknya untuk membalas dendam, karena Raden Banterang telahmembunuh ayahandanya. Surati menceritakan bahwa ia mau diperistri RadenBanterang karena telah berhutang budi. Dengan begitu, Surati tidak mau membantuajakan kakak kandungnya. Rupaksa marah mendengar jawaban adiknya. Namun, iasempat memberikan sebuah kenangan berupa ikat kepala kepada Surati. “Ikatkepala ini harus kau simpan di bawah tempat tidurmu,” pesan Rupaksa.

Pertemuan Surati dengan kakak kandungnya tidak diketahui oleh Raden Banterang,dikarenakan Raden Banterang sedang berburu di hutan. Tatkala Raden Banterangberada di tengah hutan, tiba-tiba pandangan matanya dikejutkan oleh kedatanganseorang lelaki berpakaian compang-camping. “Tuangku, Raden Banterang.Keselamatan Tuan terancam bahaya yang direncanakan oleh istri tuan sendiri,” katalelaki itu. “Tuan bisa melihat buktinya, dengan melihat sebuah ikat kepala yangdiletakkan di bawah tempat peraduannya. Ikat kepala itu milik lelaki yang dimintaitolong untuk membunuh Tuan,” jelasnya. Setelah mengucapkan kata-kata itu, lelakiberpakaian compang-camping itu hilang secara misterius. Terkejutlah RadenBanterang mendengar laporan lelaki misterius itu. Ia pun segera pulang ke istana.

Setelah tiba di istana, Raden Banterang langsung menuju ke peraaduan istrinya.Dicarinya ikat kepala yang telah diceritakan oleh lelaki berpakaian compang-campingyang telah menemui di hutan. “Ha! Benar kata lelaki itu! Ikat kepala ini sebagai bukti!

Page 2: asal usul banyuwangi

5/7/2018 asal usul banyuwangi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asal-usul-banyuwangi 2/7

 

Kau merencanakan mau membunuhku dengan minta tolong kepada pemilik ikatkepala ini!” tuduh Raden Banterang kepada istrinya. “ Begitukah balasanmupadaku?” tandas Raden Banterang.”Jangan asal tuduh. Adinda sama sekali tidakbermaksud membunuh Kakanda, apalagi minta tolong kepada seorang lelaki!” jawabSurati. Namun Raden Banterang tetap pada pendiriannya, bahwa istrinya yangpernah ditolong itu akan membahayakan hidupnya. Nah, sebelum nyawanyaterancam, Raden Banterang lebih dahulu ingin mencelakakan istrinya.Raden Banterang berniat menenggelamkan istrinya di sebuah sungai. Setelah tiba disungai, Raden Banterang menceritakan tentang pertemuan dengan seorang lelakicompang-camping ketika berburu di hutan. Sang istri pun menceritakan tentangpertemuan dengan seorang lelaki berpakaian compang-camping seperti yangdijelaskan suaminya. “Lelaki itu adalah kakak kandung Adinda. Dialah yang memberisebuah ikat kepala kepada Adinda,” Surati menjelaskan kembali, agar RadenBanterang luluh hatinya. Namun, Raden Banterang tetap percaya bahwa istrinyaakan mencelakakan dirinya. “Kakanda suamiku! Bukalah hati dan perasaanKakanda! Adinda rela mati demi keselamatan Kakanda. Tetapi berilah kesempatankepada Adinda untuk menceritakan perihal pertemuan Adinda dengan kakak

kandung Adinda bernama Rupaksa,” ucap Surati mengingatkan.

“Kakak Adindalah yang akan membunuh kakanda! Adinda diminati bantuan, tetapiAdinda tolah!”. Mendengar hal tersebut , hati Raden Banterang tidak cair bahkanmenganggap istrinya berbohong.. “Kakanda ! Jika air sungai ini menjadi bening danharum baunya, berarti Adinda tidak bersalah! Tetapi, jika tetap keruh dan bau busuk,berarti Adinda bersalah!” seru Surati. Raden Banterang menganggap ucapan istrinyaitu mengada-ada. Maka, Raden Banterang segera menghunus keris yang terselip dipinggangnya. Bersamaan itu pula, Surati melompat ke tengah sungai lalumenghilang.

Tidak berapa lama, terjadi sebuah keajaiban. Bau nan harum merebak di sekitar 

sungai. Melihat kejadian itu, Raden Banterang berseru dengan suara gemetar.“Istriku tidak berdosa! Air kali ini harum baunya!” Betapa menyesalnya RadenBanterang. Ia meratapi kematian istrinya, dan menyesali kebodohannya. Namunsudah terlambat.Sejak itu, sungai menjadi harum baunya. Dalam bahasa Jawa disebut Banyuwangi.Banyu artinya air dan wangi artinya harum. Nama Banyuwangi kemudian menjadinama kota Banyuwangi.

Page 3: asal usul banyuwangi

5/7/2018 asal usul banyuwangi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asal-usul-banyuwangi 3/7

 

Di suatu masa yang telah lampau, di ujung timur pulau jawa ada sebuah kerajaan.Kerajaan tersebut bernama kerajaan Blambangan. Kerajaan tersebut dipimpin olehseorang raja yang arif bijaksana.Sang raja mempunyai seorang anak laki-laki dari istri permaisurinya yang cantik jelita. Karena hanya dia saja yang merupakan anak lelaki sang raja, secara otomatisdia diangkat sebagai putra mahkota. Nama putra mahkota sang raja tersebut adalahRaden Banterang.Raden Banterang merupakan sesosok pemuda yang gagah dan tampan. Selainmemiliki wajah yang tampan dia juga dikarunia keahlian bela diri yang cukupmumpuni, Sang pangeran mempunyai hobi berburu. Dalam berburu tak jarang diamelakukannya seorang diri tanpa pengawalan dari pasukan istana.Pada suatu massa, kerajaan Blambangan terlibat perselisihan dengan kerajaanKlungkungi di Bali. Karena jalan damai tidak mampu menyelesaikan masalah, makaRaja Blambangan mengirimkan pasukannya untuk menyerang kerajaan diseberangnya tersebut. Raden Banterang ditunjuk sebagai panglima perang olehayahnya.Dalm waktu singkat kerajaan Klungkung berakhir dikalahkan oleh pasukan

Blambangan yang dipimpin Oleh Banterang. Putra raja Klungkung yang bernamaRupaksa dan Adik perempuannya yang bernama Surati melarikan diri untukmenyelamatkan diri. Sementara sang Raja Klungkung gugur dalam pertempuran itu.Saat tiba di suatu hutan, Rupaksa meminta adiknya untuk menunggunya di situsebentar. Dia mau berburu untuk makan mereka. Saat berburu itulah rupaksa jatuhterperosok ke dalam jurang. Sedangkan Surati yang menunggu terlalu lama akhirnyaberusaha mencari kakaknya sambil terus berjalan ke arah barat.Di sisi lain hutan, nampak seorang pemuda gagah sedang berburu. Dalmperburuannya itu dia mengejar seekor kijang. Tapi kijang tersebut akhirnyamenghilang di dekat sebuah sungai. Saat sedang mencari kijang tersebut, matasanga pangeran terbelalak melihat ada wanita cantik yang sedang mandi di sungai.Antara percaya dan tidak sang pemuda yang tak lain adalah Raden Banterang

tersebut menghampiri wanita tersebut.” Apakah kau ini manusia ataukah mahluk halus penunggu hutan ini? ” Tanya RadenBanterang.” Saya manusia tuan. Nama saya Surati” Jawab sang wanita tersebut.” Saya Banterang. Maukah kamu ikut aku pulang ke rumahku? “” Terima kasih tuan. Kebetulan saya hidup sebatang kara tuan. Keluarga sayameninggal dalam perang.” Jawab Surati.Akhirnya Surati dan Banterang pun pulang ke keraton tempat tinggal Banterang.Setelah beberapa lama api cinta timbul di antara mereka. Dengan restu dari sangRaja, Banterang akhirnya menikahi Surati.Waktu terus berganti. Suatu waktu Raden Banterang pamit berburu kepada istrinya.Saar Raden Banterang sedang berburu tersebut, Surati didatangi Rupaksa kakakkandungnya di dalam kaputren kerajaan. Saat itulah Rupaksa menceritakan siapasebenarnya Banterang.” Surati, setelah aku cerita siapa sebenarnya suamimu, maukah kamu membantuaku untuk membalas dendam terhadapsuamimu? ” Tanya Rupaksa.” Tidak mungkin kanda. Bagaimanapun kangmas Banterang sudah menjadi suamiku.Tak mungkin aku membunuhnya saat ini. ” Jawab Surati.” Kenapa? “” Aku mencintainya kanda. “” Bailah kalau kamu tidak mamu membantu aku membunuhnya. Simpan ikatkepalaku ini di bawah tempat tidurmu ya. Anggap sebagai kenang-kenangankakakmu ini. ” kata Rupaksa sambil menyerahkan ikat kepalanya kepada Surati.

——–

Page 4: asal usul banyuwangi

5/7/2018 asal usul banyuwangi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asal-usul-banyuwangi 4/7

 

Sementara di hutan tempat biasa Banterang berburu, sang putra mahkota tersebutterus asyik berburu. Saat itulah Banterang ditemui lelaki misterius yang tak lainadalah Rupaksa, kakak kandung Surati istrinya.” Tuanku maaf hamba mengganggu kesenangan tuan berburu ” Sapa Rupaksa.” Ada apa kisanak ? “” Tuanku, Istri tuan merencanakan untuk membunuh Tuan. Istri anda ternyata putriRaja Klungkung yang telah Tuan kalahkan beberapa waktu yang lalu. ” kataRupaksa.” Apa buktinya jika dia berencana membunuhku? “” Tuan cari di bawah tempat tidur tuanku. Jika tuanku menemukan ikat kepala lelaki,maka itu adalah ikat kepala lelaki yang dimintai tolong tuan putri Surati untukmembunuh Tuanku Banterang. ” Kata Rupaksa mencoba meyakinkan.Banterang termenung mendengar kata-kata tersebut. Saat melihat hal itu Rupaksasegera pergi menghilang, karena yakin Banterang telah termakan oleh fitnahannyaterhadap istri Banterang yang tak lain adik kandungnya sendiri.Saat Banterang mau mengucapkan terima kasih atas laporan Rupaksa tersebut, diatersentak mendapati rupaksa telah pergi tanpa dia ketahui. Segera Banterang pulang

ke Istananya.Sesampainya di istana, dia menggeledah bagian bawah ranjangnya. Saat itulah diamenemukan ikat kepala seperti yang Rupaksa katakan. Api amarah langsungmembakar jiwanya. Bergegas dia mencari istrinya yang sedang bercengkeramadengan para dayangnya.” Istriku ikut aku sekarang ” Kata Banterang yang menarik tangan istrinya dengankasarnya. Jiwanya yang telah dibakar amarah tak lagi bisa bersikap lembut terhadapwanita yang tak lain adalah istrinya sendiri. Sementara Surati mengikuti suaminyatersebut dengan beragam tanya di benaknya.Sesampainya di tepian suatu sungai yang lebar dan berair jernih, Banterangmenghentikan langkahnya. Segera Banterang mengeluarkan ikat kepala yangdiketemukannya di bawah ranjang tidurnya.

” Surati, apa maksud dari semua ini?” Tanya Banterang sambil melemparkan ikatkepala milik Rupaksa kehadapan Surati istrinya.” Kanda, ini adalah ikat kepala milik kakak hamba Kanda.”” Bukannya itu milik laki-laki yang akan membunuhku sesuai perintahmu? “” Bukan kanda. Beberapa hari yang lalu kakak hamba datang kemari. Dia ceritakalau kandalah yang telah membunuh ayahanda hamba raja Klungkung. Diameminta bantuan hamba untuk membunuh Kanda. Tapi hamba tidak mau Kanda.Setelah itu dia memberikan ini untuk kenang-kenangan. ” Surati coba menjelaskan.” Aku tidak percaya sama kamu. “” Baik kalau kada tidak percaya pada hamba, bunhlah hamba Kanda. Tapi ingatKanda, jika nanti air ini berbau harum maka hamba adalah tidak bersalah. Tapi jikaair sungai ini berbau amis, hambalah yang bersalah. ” kata Surati.Banterang segera menghunus keris yang terselip di punggungnya. Belum sempatkeris itu menghunjam dada Surati, segera Surati melompat ke sungai tersebut. Taklama kemudian tubuh surati tenggelam ke dalam sungai. Berbarengan dengan itutiba-tiba dari air sungai itu tercium bau harum mewangi.Banterang yang mencium bau itu sontak menangis tersedu-sedu. Da menyesalkemarahannya yang membabi buta telah menyebabkan kematian istrinya yangtercinta. Beberapa kali lidahnya mendesis menyebutkan kata ” banyune wangi……..Banyune wangi……..Banyune wangi…..”Berdasar kejadian itulah, akhirnya nama daerah tersebut berganti menjadiBANYUWANGI yang berarti air yang harum.

Page 5: asal usul banyuwangi

5/7/2018 asal usul banyuwangi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asal-usul-banyuwangi 5/7

 

Joglo

Joglo adalah rumah adat masyarakat Jawa. Terdiri dari 2 bagian utama yakniPendapa dan dalam. Bagaian pendapa adalah bagian depan Joglo yang mempunyairuangan luas tanpa sekat-sekat, biasanya digunakan untuk menerima tamu atauruang bermain anak dan tempat bersantai keluarga. Bagian dalam adalah bagiandalam rumah yang berupa ruangan kamar,ruang kamar dan ruangan lainnya yangbersifat lebih privasi. Ciri-ciri bangunan adalah pada bagian atap pendapanya yangmenjulang tinggi seperti gunung.

Page 6: asal usul banyuwangi

5/7/2018 asal usul banyuwangi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asal-usul-banyuwangi 6/7

 

Budaya dan adat istiadatKebudayaan dan adat istiadat Suku Jawa di Jawa Timur bagian barat menerimabanyak pengaruh dari Jawa Tengahan, sehingga kawasan ini dikenal sebagaiMataraman; menunjukkan bahwa kawasan tersebut dulunya merupakan daerahkekuasaan Kesultanan Mataram. Daerah tersebut meliputi eks-Karesidenan Madiun(Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan), eks-Karesidenan Kediri (Kediri,Tulungagung, Blitar, Trenggalek) dan sebagian Bojonegoro. Seperti halnya di JawaTengah, wayang kulit dan ketoprak cukup populer di kawasan ini.Kawasan pesisir barat Jawa Timur banyak dipengaruhi oleh kebudayaan Islam.Kawasan ini mencakup wilayah Tuban, Lamongan, dan Gresik. Dahulu pesisir utaraJawa Timur merupakan daerah masuknya dan pusat perkembangan agama Islam.Lima dari sembilan anggota walisongo dimakamkan di kawasan ini.Di kawasan eks-Karesidenan Surabaya (termasuk Sidoarjo, Mojokerto, danJombang) dan Malang, memiliki sedikit pengaruh budaya Mataraman, mengingatkawasan ini cukup jauh dari pusat kebudayaan Jawa: Surakarta dan Yogyakarta.Adat istiadat di kawasan Tapal Kuda banyak dipengaruhi oleh budaya Madura,mengingat besarnya populasi Suku Madura di kawasan ini. Adat istiadat masyarakat

Osing merupakan perpaduan budaya Jawa, Madura, dan Bali. Sementara adatistiadat Suku Tengger banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu.Masyarakat desa di Jawa Timur, seperti halnya di Jawa Tengah, memiliki ikatanyang berdasarkan persahabatan dan teritorial. Berbagai upacara adat yangdiselenggarakan antara lain: tingkepan (upacara usia kehamilan tujuh bulan bagianak pertama), babaran (upacara menjelang lahirnya bayi), sepasaran (upacarasetelah bayi berusia lima hari), pitonan (upacara setelah bayi berusia tujuh bulan),sunatan, pacangan.Penduduk Jawa Timur umumnya menganut perkawinan monogami. Sebelumdilakukan lamaran, pihak laki-laki melakukan acara nako’ake (menanyakan apakah sigadis sudah memiliki calon suami), setelah itu dilakukan peningsetan (lamaran).Upacara perkawinan didahului dengan acara temu atau kepanggih. Untuk

mendoakan orang yang telah meninggal, biasanya pihak keluarga melakukan kirimdonga pada hari ke-1, ke-3, ke-7, ke-40, ke-100, 1 tahun, dan 3 tahun setelahkematian.[sunting] Arsitektur Bentuk bangunan Jawa Timur bagian barat (seperti di Ngawi, Madiun, Magetan, danPonorogo) umumnya mirip dengan bentuk bangunan Jawa Tengahan (Surakarta).Bangunan khas Jawa Timur umumnya memiliki bentuk joglo, bentuk limasan (daragepak), bentuk srontongan (empyak setangkep).Masa kolonialisme Hindia-Belanda juga meninggalkan sejumlah bangunan kuno.Kota-kota di Jawa Timur banyak terdapat bangunan yang didirikan pada era kolonial,terutama di Surabaya dan Malang.Makanan khasMakanan khas Jawa Timur diantaranya adalah rawon dan rujak petis. Surabayaterkenal akan rujak cingur, semanggi, lontong balap, sate kerang, dan lontongkupang. Kediri terkenal akan tahu takwa, tahu pong, dan getuk pisang. Madiundikenal sebagai penghasil brem. Kecamatan Babat, Lamongan terkenal akan wingkobabat nya. Malang dikenal sebagai penghasil keripik tempe. Bondowoso merupakanpenghasil tape yang sangat manis. Gresik terkenal dengan nasi krawu, otak-otakbandeng,bonggolan dan pudak nya. Sidoarjo terkenal akan kerupuk udang danpetisnya. Dan Trenggalek merupakan penghasil Tempe Kripik. Blitar memilikimakanan khas nasi pecel. Buah yang terkenal asli Blitar yaitu Rambutan.Jagung dikenal sebagai salah satu makanan pokok orang Madura, sementara ubikayu yang diolah menjadi gaplek dahulu merupakan makanan pokok sebagian

penduduk di Pacitan dan Trenggalek.

Page 7: asal usul banyuwangi

5/7/2018 asal usul banyuwangi - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/asal-usul-banyuwangi 7/7

 

Pakaian adat jawa timur ini disebut mantenan. pakaian

ini sering digunakan saat perkawinan d masyarakat

magetan jawa timur.