Asal Usul Candi Borobudur

15
ASAL USUL CANDI BOROBUDUR Tidak ada catatan tertulis siapa yang membangun Borobudur atau tujuan yang dimaksudkan. Waktu konstruksi telah diperkirakan oleh perbandingan antara relief diukir tersembunyi kaki candi dan prasasti yang biasa digunakan dalam piagam raja selama abad ke-8 dan ke-9. Borobudur adalah kemungkinan didirikan sekitar 800 AD. Ini sesuai dengan periode antara 760 dan 830 AD, puncak dari dinasti Sailendra di Jawa Tengah, ketika berada di bawah pengaruh Kekaisaran Srivijayan. konstruksi telah diperkirakan diambil 75 tahun dan telah selesai pada masa pemerintahan Samaratungga pada 825.

Transcript of Asal Usul Candi Borobudur

Page 1: Asal Usul Candi Borobudur

ASAL USUL CANDI BOROBUDUR

Tidak ada catatan tertulis siapa yang membangun Borobudur atau tujuan yang dimaksudkan. Waktu konstruksi telah diperkirakan oleh perbandingan antara relief diukir tersembunyi kaki candi dan prasasti yang biasa digunakan dalam piagam raja selama abad ke-8 dan ke-9. Borobudur adalah kemungkinan didirikan sekitar 800 AD. Ini sesuai dengan periode antara 760 dan 830 AD, puncak dari dinasti Sailendra di Jawa Tengah, ketika berada di bawah pengaruh Kekaisaran Srivijayan. konstruksi telah diperkirakan diambil 75 tahun dan telah selesai pada masa pemerintahan Samaratungga pada 825.

Ada kebingungan antara Hindu dan Buddha penguasa di Jawa sekitar waktu itu. Para Sailendras dikenal sebagai pengikut Sang Buddha bersemangat, meskipun prasasti batu yang ditemukan di Sojomerto menunjukkan mereka mungkin telah Hindu. Ia selama ini

Page 2: Asal Usul Candi Borobudur

banyak waktu itu Hindu dan Buddha monumen dibangun di dataran dan pegunungan di sekitar Dataran Kedu. Monumen Buddha, termasuk Borobudur, didirikan sekitar waktu yang sama dengan kompleks kuil Hindu Shiva Prambanan. Pada 732 M, Raja Sanjaya Shivaite penugasan sebagai tempat kudus Shivalinga akan dibangun di bukit Ukir, hanya 10 km (6.2 mil) timur Borobudur.

Pembangunan kuil Buddha, termasuk Borobudur, pada waktu itu mungkin karena penggantinya Sanjaya's, Panangkaran Rakai, diberikan izin kepada pengikut Buddha untuk membangun candi itu. Bahkan, menunjukkan rasa hormatnya, Panangkaran memberikan desa Kalasan kepada komunitas Buddhis, seperti yang tertulis dalam Piagam Kalasan tertanggal 778 Masehi. Hal ini menyebabkan beberapa arkeolog percaya bahwa tidak pernah ada konflik serius tentang agama di Jawa seperti yang mungkin bagi seorang raja Hindu untuk berlangganan pendirian monumen Buddha, atau untuk seorang raja untuk bertindak juga Buddha. Namun, ada kemungkinan bahwa ada dua dinasti kerajaan saingannya di Jawa pada waktu-Budha Sailendra dan Sanjaya-Saivite yang kemudian menang atas saingan mereka dalam pertempuran di dataran tinggi 856 Ratubaka. Kebingungan ini juga ada tentang candi Lara Jonggrang di kompleks Candi Prambanan, yang

Page 3: Asal Usul Candi Borobudur

diyakini bahwa itu didirikan oleh victor Rakai Pikatan sebagai balasan dinasti Sanjaya ke Borobudur, tetapi yang lain menunjukkan bahwa ada iklim hidup berdampingan secara damai di mana keterlibatan Sailendra ada di Lara Jonggrang.Borobudur selama berabad-abad tersembunyi di bawah lapisan abu vulkanik dan pertumbuhan hutan. Fakta-fakta di balik ditinggalkannya yang tetap menjadi misteri. Tidak diketahui bila menggunakan aktif monumen dan ziarah Buddhis itu berhenti. Di suatu tempat antara 928 dan 1006, pusat kekuasaan pindah ke wilayah Jawa Timur dan serangkaian letusan gunung berapi terjadi; itu tidak ada kepastian apakah kedua mempengaruhi mantan tapi beberapa sumber menyebutkan ini sebagai periode paling mungkin ditinggalkan. Soekmono (1976) juga menyebutkan keyakinan populer bahwa candi dibubarkan saat penduduk masuk Islam pada abad ke-15.

ASAL USUL CANDI PRAMBANAN

Page 4: Asal Usul Candi Borobudur

Pada jaman dahulu kala di Pulau Jawa terutama di daerah Prambanan berdiri 2 buah kerajaan Hindu yaitu Kerajaan Pengging dan Kraton Boko. Kerajaan Pengging adalah kerjaan yang subur dan makmur yang dipimpin oleh seorang raja yang arif dan bijaksana bernama Prabu Damar Moyo dan mempunyai seorang putra laki-laki yang bernama Raden Bandung Bondowoso.

Kraton Boko berada pada wilayah kekuasaan kerajaan Pengging yang diperintah oleh seorang raja yang kejam dan angkara murka yang tidak berwujud manusia biasa tetapi berwujud raksasa besar yang suka makan daging manusia, yang bernama Prabu Boko. Akan tetapi Prabu Boko memiliki seorang putri yang cantik dan jelita bak bidadari dari khayangan yang bernama Putri Loro Jonggrang.

Prabu Boko juga memiliki patih yang berwujud raksasa bernama Patih Gupolo. Prabu Boko ingin memberontak dan ingin menguasai kerajaan Pengging, maka ia dan Patih Gupolo mengumpulkan kekuatan dan mengumpulkan bekal dengan cara melatih para pemuda menjadi prajurit dan meminta harta benda rakyat untuk bekal.

Setelah persiapan dirasa cukup, maka berangkatlah Prabu Boko dan prajurit menuju kerajaan Pengging untuk memberontak. Maka terjadilah perang di Kerajaan Pengging antara para prajurit peng Pengging dan para prajurit Kraton Boko.

Page 5: Asal Usul Candi Borobudur

Banyak korban berjatuhan di kedua belah pihak dan rakyat Pengging menjadi menderita karena perang, banyak rakyat kelaparan dan kemiskinan.

Mengetahui rakyatnya menderita dan sudah banyak korban prajurit yang meninggal, maka Prabu Damar Moyo mengutus anaknya Raden Bandung Bondowoso maju perang melawan Prabu Boko dan terjadilan perang yang sangat sengit antara Raden Bandung Bondowoso melawan Prabu Boko. Karena kesaktian Raden Bandung Bondowoso maka Prabu Boko dapat dibinasakan. Melihat rajanya tewas, maka Patih Gupolo melarikan diri. Raden Bandung Bondowoso mengejar Patih Gupolo ke Kraton Boko.

Setelah sampai di Kraton Boko, Patih Gupolo melaporkan pada Puteri Loro Jonggrang bahwa ayahandanya telah tewas di medan perang, dibunuh oleh kesatria Pengging yang bernama Raden Bandung Bondowoso. Maka menangislah Puteri Loro Jonggrang, sedih hatinya karena ayahnya telah tewas di medan perang.

Patung Loro Jonggrang

Maka sampailah Raden Bandung Bondowoso di Kraton Boko dan terkejutlah Raden Bandung Bondowoso melihat Puteri Loro Jonggrang yang cantik jelita, maka ia ingin mempersunting Puteri Loro Jonggrang sebagai istrinya.

Akan tetapi Puteri Loro Jonggrang tidak mau dipersunting Raden Bandung Bondowoso karena ia telah membunuh ayahnya. Untuk menolak pinangan Raden Bandung Bondowoso, maka Puteri Loro Jonggrang mempunyai siasat. Puteri Loro Jonggrang manu dipersunting Raden Bandung Bondowoso asalkan ia sanggup mengabulkan dua permintaan Puteri Loro Jonggrang. Permintaan yang pertama, Puteri Loro

Page 6: Asal Usul Candi Borobudur

Jonggrang minta dibuatkan sumur Jalatunda sedangkan permintaan kedua, Puteri Loro Jonggrang minta dibuatkan 1000 candi dalam waktu satu malam.

Raden Bandung Bondowoso menyanggupi kedua permintaan puteri tersebut. Segeralah Raden Bandung Bondowoso membuat sumur Jalatunda dan setelah jadi ia memanggil Puteri Loro Jonggrang untuk melihat sumur itu.

Kemudian Puteri Loro Jonggrang menyuruh Raden Bandung Bondowoso masuk ke dalam sumur. Setelah Raden Bandung Bondowoso masuk ke dalam sumur, Puteri Loro Jonggrang memerintah Patih Gupolo menimbun sumur dan Raden Bandung Bondowoso pun tertimbun batu di dalam sumur. Puteri Loro Jonggrang dan Patih Gupolo menganggap bahwa Raden Bandung Bondowoso telah mati di sumur akan tetapi di dalam sumur ternyata Raden Bandung Bondowoso belum mati maka ia bersemedi untuk keluar dari sumur dan Raden Bandung Bondowoso keluar dari sumur dengan selamat.

Raden Bandung Bondowoso menemui Puteri Loro Jonggrang dengan marah sekali karena telah menimbun dirinya dalam sumur. Namun karena kecantikan Puteri Loro Jonggrang kemarahan Raden Bandung Bondowoso pun mereda.

Kemudian Puteri Loro Jonggrang menagih janji permintaan yang kedua kepada Raden Bandung Bondowoso untuk membuatkan 1000 candi dalam waktu 1 malam. Maka segeralah Raden Bandung Bondowoso memerintahkan para jin untuk membuat candi akan tetapi pihak Puteri Loro Jonggrang ingin menggagalkan usaha Raden Bandung Bondowoso membuat candi. Ia memerintahkan para gadis menumbuk dan membakar jerami supaya kelihatan terang untuk pertanda pagi sudah tiba dan ayam pun berkokok bergantian.

Mendengar ayam berkokok dan orang menumbuk padi serta di timur kelihatan terang maka para jin berhenti membuat candi. Jin melaporkan pada Raden Bandung Bondowoso bahwa jin tidak dapat meneruskan membuat candi yang kurang satu karena pagi sudah tiba. Akan tetapi firasat Raden Bandung Bondowoso pagi belum tiba. Maka dipanggillah

Page 7: Asal Usul Candi Borobudur

Puteri Loro Jonggrang disuruh menghitung candi dan ternyata jumlahya 999 candi, tinggal 1 candi yang belum jadi.

Maka Puteri Loro Jonggrang tidak mau dipersunting Raden Bandung Bondowoso. Karena ditipu dan dipermainkan maka Raden Bandung Bondowoso murka sekali dan mengutuk Puteri Loro Jonggrang “Hai Loro Jonggrang candi kurang satu dan genapnya seribu engkaulah orangnya”. Maka aneh bin ajaib Puteri Loro Jonggrang berubah ujud menjadi arca patung batu.

Dan sampai sekarang arca patung Loro Jonggrang masih ada di Candi Prambanan dan Raden Bandung Bondowoso mengutuk para gadis di sekitar Prambanan menjadi perawan kasep (perawan tua) karena telah membantu Puteri Loro Jonggrang.

Dan menurut kepercayaan orang dahulu bahwa pacaran di candi Prambanan akan putus cintanya.

RELIEF CANDI BOROBUDUR

Page 8: Asal Usul Candi Borobudur

Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri (serial), tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir – hidup – mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.

Page 9: Asal Usul Candi Borobudur

LAPORAN STUDI LAPANGAN IPS

Tanjunganom,19 Desember 2010

Disusun Oleh:

Kelas VIII-12/Kelompok 2

KERLING PESONA:

CANDI BOROBUDUR KERATON JOGYAKARTA MUSEUM DIRGANTARA

Page 10: Asal Usul Candi Borobudur

CANDI PRAMBANAN

SMP NEGERI 1 TANJUNGANOM Tahun Pelajaran 2010/2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME.Karena atas limpahan rahmat,taufiq serta hidayahNya.Kami bisa menyelesaikan ''LAPORAN STUDY LAPANGAN IPS'' ini dengan baik. Dalam penyusunan ''LAPORAN STUDY LAPANGAN IPS'' ini,tidak akan sempurna tanpa bapak/ibu guru pembimbing kami yaitu:

1.Bpk.Saerodji S.Pd.2.Ibu Riswinarah S.Pd.

Serta para rekan-rekan kami yang senantiasa membantu kelancaran terbentuknya ''LAPORAN STUDY LAPANGAN IPS'' ini. Demikian untuk kesempurnaan ''LAPORAN STUDY LAPANGAN IPS'' ini,kami mengharapkan saran & kritikan dari para pembaca.Semoga bermanfaat,dan terima kasih karena anda telah simpatik untuk membaca laporan ini.

Page 11: Asal Usul Candi Borobudur

Tanjunganom,19 Desember 2010 PENYUSUN

KELOMPOK 2

PENUTUP

Terima kasih kepada anda yang telah berkenan membaca laporan yang kami buat ini.Kami membuat laporan ini,agar para pembaca mengetahui keadaan-keadaan yang ada di tempat wisata YOGYAKARTA dan mengetahui peninggalan-peninggalan sejarah pada zaman dahulu.Kami sangat berharap para pembaca khususnya para bapak/ibu guru agar

Page 12: Asal Usul Candi Borobudur

dapat memberi kritik & saran untuk kesempurnaan laporan ini. Sebab kami mengakui bahwa laporan yang kami buat ini tidak seluruhnya senpurna.Maka dari itu, kami meminta komentar dari para pembaca.Atas perhatiannya,kami ucapkan terima kasih.

Tanjunganom,19 Desember 2010

PENYUSUN

KELOMPOK 2

TUJUAN STUDY TOUR :

Page 13: Asal Usul Candi Borobudur

=>Untuk mengetahui peninggalan sejarah yang ada di Pulau Jawa khususnya di YOGYAKARTA.=>Untuk mengingat kembali cerita-cerita sejarah pada masa lampau. =>Untuk menambah pengetahuan.=>Untuk menciptakan generasi muda yang mengetahui arti penting sebuah peninggalan sejarah.=>Untuk mengingat kembali pengorbanan para pahlawan khususnya di ''MUSEUM DIRGANTARA''.=>Untuk mengetahui budaya-budaya Jawa yang masih murni khususnya di ''KERATON JOGYAKARTA''.