Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

63
Atletico Bongkar Paksa Parkir Bus Chelsea ASNI HARISMI

Transcript of Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Page 2: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Impian Atletico selanjutnya adalah merebut trofi Liga Champions pertamanya.

LIGA Champions Eropa (UCL) akhirnya menghadirkan final derby sekota pertama sepanjang sejarah kompetisi tersebut. Hal itu terjadi setelah Atletico Madrid sukses mempermalukan Chelsea 3-1 di Stamford Bridge kemarin dan sekaligus menyusul rival sekota mereka, Real Madrid, ke partai puncak.

Inilah mungkin malam paling mengesankan bagi para punggawa Atletico dalam 111 tahun sejarah klub. Pasalnya, mereka mampu bangkit setelah tertinggal oleh gol Fernando Torres di menit 36.

Gol Adrian Lopez satu menit jelang turun minum membuat Los Rojiblancos menyeimbangkan kedudukan sekaligus menghancurkan strategi parkir bus Jose Mourinho. Bahkan paruh kedua laga praktis menjadi milik tim tamu yang menambah dua gol lagi dari penalti Diego Costa (60’) dan Arda Turan (72’).

Alhasil, Mourinho yang biasanya dikenal kreatif pun dibuat kehabisan akal. Sang juru taktik asal Portugal itu akhirnya mengakui bahwa sang tamu memang merupakan tim yang lebih baik dan berhak tampil di final.

“Mereka adalah tim yang sangat bagus dan layak maju ke final. Apalagi mereka mampu mengalahkan kami di sini (Stamford Bridge),” ujar Mou selepas laga.

Dalam 78 pertandingan sebelumnya di Bridge, tercatat hanya dua klub yang mampu membuat The Blues bertekuk lutut di depan para suporternya, yaitu Sunderland dan kini Atletico.

Page 3: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Sialnya, ini merupakan kali keempat berturut-turut Mourinho tumbang di semifinal sehingga membuatnya memiliki predikat baru sebagai ‘spesialis empat besar’.

Partai pamungkas antara Atletico dan Real di Lisbon, Portugal, pada Sabtu (24/5) mendatang akan menjadi kali kedua dua wakil Spanyol bertemu di partai puncak. All Spanish finals sebelumnya terjadi pada 2000 lalu dengan Real Madrid menekuk Valencia.

Kini Atletico akan mencoba peruntungan dengan juara kompetisi tertinggi Eropa itu untuk pertama kalinya. Adapun Madrid yang menggusur juara bertahan Bayern Muenchen mengincar trofi kesepuluh alias la decima di final kali ini.

Main kolektif

Kemenangan telak Atletico ini menandakan bahwa skema parkir bus Mourinho bukanlah hal yang tak bisa ditembus. Skema itu sempat membuat pemuncak La Liga ini mengakhiri laga tanpa gol di leg I dan menumbangkan Liverpool 0-2 di Liga Primer.

Simeone menandaskan bahwa kunci keberhasilan timnya ialah permainan kolektif dan tak kenal menyerah. Ia pun salut dengan anak-anak asuhnya yang tetap tenang meski tertinggal lebih dahulu oleh gol Torres.

“Keberhasilan malam ini adalah hasil dari kerja keras kolektif. Kami bermain dengan satu tujuan, yaitu mewujudkan final indah untuk tim ini dan semua yang mencintainya,“ kata Simeone dikutip UEFA.com. Selain gol penyeimbang, lanjut Simeone, salah satu kunci kesuksesan timnya ialah penyelamatan gemilang Thibaut Courtois saat kedudukan 1-1.Kiper pinjaman dari The Blues itu sukses menghalau peluang John Terry satu menit sebelum Costa menyarangkan gol penalti.

Setelah peluit panjang berbunyi, tidak ada pemain Atletico yang tidak menunjukkan mimik bahagia. Sebaliknya, bagi kubu tuan rumah, para pemain masuk ruang ganti dengan wajah tertunduk, bahkan Terry tidak kuasa menahan air matanya di atas lapangan.

“Kami telah mengupayakan segalanya, tapi tetap tidak cukup untuk menembus final. Kami kecewa, tapi itulah sepak bola. Kami tidak bisa menang di setiap laga,“ ujar bek David Luiz.(Rtr/AP/R-4)

[email protected]

Page 4: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Special One dari Vicente Calderon

ENTAH apa yang ada di benak Diego Simeone saat timnya Atletico Madrid menghadapi Chelsea pada leg II semifinal Liga Champions di Stamford Bridge, kemarin. Juru taktik asal Argentina itu seperti sengaja meniru gesture Jose Mourinho setiap kali timnya memetik kemenangan.

Seperti yang ia tunjukkan saat Arda Turan menyarangkan gol ketiga Atletico. Simeone berlari ke depan tribun Matthew Harding dan melakukan selebrasi.

Ia seperti ingin membalas cercaan dan hinaan dari para suporter tuan rumah. Aksi arsitek bernama lengkap Diego Pablo Simeone itu tak pelak mengingatkan orang akan ulah Mourinho ketika melakukan selebrasi gol kemenangan tim nya di Old Trafford pada 2004 silam.

Sama seperti Mourinho, Simeone memang spesial. Belum pernah ada satu pun pelatih Atletico yang mampu membawa klub tetangga Real Madrid itu ke puncak Eropa selama empat dekade terakhir.

Tidak berlebihan jika klub-klub raksasa Eropa seperti Manchester United dan AS Monaco kini berlomba memburu tanda tangannya. Betapa tidak? Dengan tim yang tak bertabur bintang, juru racik kelahiran Buenos Aires pada 28 April 1970 itu mampu menyulap Los Colchoneros menjadi kekuatan penyeimbang di antara dua kutub kekuatan tradisional Spanyol Real Madrid dan Barcelona.

Gabi dan kawan-kawan bah kan bukan cuma berpeluang merebut trofi Liga Champions pertamanya, melainkan juga berpeluang menjuarai La Liga musim ini. Padahal, mungkin sebelumnya tidak ada satu pun orang Los Rojiblancos bisa melangkah sejauh ini, bahkan mungkin Simeone sendiri.

Namun, tak seperti Mou yang kerap mengambil kredit atas keberhasilan pasukannya, Simeone justru melempar pujian kepada pihak lain.

“Saya ingin memberi selamat kepada ibu-ibu yang melahirkan para pemain dengan mental luar biasa ini,“ ucap Simeone.

Kehebatan pelatih berusia 44 tahun ini pun diakui sang rival Jose Mourinho. Menurutnya, kemenangan atas Chelsea menandakan Simeone ialah pelatih hebat. (AP/Rtr/Ash/R-4)

Page 5: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Muenchen Gagal Hindari Kutukan

SEJAK bertransformasi menjadi Liga Champions pada 1992/93, faktanya belum ada satu pun klub yang mampu mempertahankan gelar. Klub terakhir yang mampu mempertahankan gelar ialah AC Milan pada 1988/89 dan 1989/90 saat masih bernama Piala Eropa.

Setelah itu, tidak ada lagi satu pun tim yang mampu dua musim berturut-turut menjadi kampiun. Tidak mengherankan jika kemudian muncul anggapan bahwa juara Liga Champions seperti kutukan, sebab siapa pun yang sukses merebut the Big Ears--julukan trofi Liga Champions--seperti sudah bisa dipastikan tidak akan bisa lagi tampil di final, apalagi mempertahankan gelar. Kekalahan 0-4 (agregat 0-5) juara bertahan Bayern Muenchen dari Real Madrid pada laga kedua semifinal di Allianz Arena, Rabu (30/4), makin menambah stigma tersebut.

Namun, terlepas dari semua itu, arsitek Die Roten Pep Guardiola mengakui timnya bermain buruk di laga kedua. Akibatnya, Muenchen mendapat hukuman bertubi-tubi dari Madrid. “Tentu saja kami kecewa dengan kekalahan. Apalagi kami kalah begitu telak,“ ujar Guardiola.

“Jika bermain buruk di kompetisi Eropa, Anda akan langsung dihukum. Apa yang kami lakukan ketika melawan Arsenal dan Manchester United tak terulang dalam laga itu. Kami punya peluang begitu sedikit dan pertahanan kami juga begitu buruk,” imbuhnya.

Di sisi lain, impian Madrid untuk merebut trofi kesepuluh Liga Championsa hampir mendekati kenyataan. Kini tinggal selangkah lagi, tim besutan Carlo Ancelotti itu bakal meraih La Decima.

Page 6: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Peluang itu semakin besar lantaran di final nanti mereka akan menghadapi tim sekota Atletico Madrid. Los Blancos dua kali sukses menaklukkan Atletico di ajang Copa del Rey.

“Mencapai final Liga Champions memang menjadi misi utama kami musim ini, sebab sudah 12 tahun Madrid tidak pernah merasakan tampil di final. Kini misi kami selanjutnya ialah meraih La Decima yang menjadi impian segenap Madridista di seluruh dunia,“ tukas Ancelotti.(AP/Rtr/ Mln/R-2)

Page 7: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Perahu Papua Setahun setelah 50 Tahun Integrasi

Freddy Numberi, Tokoh Papua

SEJARAH Papua dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memang unik untuk dikaji. Lima puluh satu tahun merupakan perjalanan waktu rakyat Papua yang cukup panjang dengan segala suka ataupun dukanya sejak 1 Mei 1963 hingga 1 Mei 2014. Kita perlu kaji secara mendalam dan refleksi balik, apakah selama 51 tahun ini ada makna bagi rakyat Papua sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang besar ini dan apakah pemerintah telah berhasil `mengindonesiakan orang Papua'.

Pendeta Martin Luther King Jr dalam pidatonya I Have a Dream mengatakan, “I have a dream, that my four children, will one day live in a nation where they not be judged by the color of their skin but by the content of their character“ (Saya mempunyai suatu impian, bahwa suatu saat nanti, keempat anak saya bisa tumbuh dan berinteraksi dalam suatu bangsa yang tidak menilai mereka dari warna kulitnya, tapi dari kepribadian mereka).

Pidato yang disampaikan dari tangga Lincoln Memorial di Washington 28 Agustus 1963 ini berisikan seruan tentang kesetaraan dan pengakhiran diskriminasi. Bermakna bahwa orang hitam di Amerika Serikat (AS) suatu saat nanti akan hidup dalam sebuah bangsa AS yang tidak menilai mereka dari warna kulitnya yang hitam, tetapi dari suatu bangsa yang menjunjung tinggi karakter mereka sebagai warga negara AS.

Pidato ini sangat terkenal dan dipuji serta sering dikutip oleh banyak pengamat. Mimpi ini kemudian terbukti ketika 50 tahun kemudian seorang kulit hitam tampil sebagai Presiden AS, yaitu si `anak Menteng' Barack Obama. Lalu AS pun `berhasil' mengamerikakan orang kulit hitam meskipun melalui suatu proses panjang yang penuh derita dan nestapa.

Sebaliknya, kita bertanya, kenapa Indonesia tidak berhasil `mengindonesiakan orang Papua' dalam kurun waktu 51 tahun tersebut. Suatu perjalanan waktu yang cukup panjang.Sangat dipahami bahwa kita memiliki banyak kesamaan seperti: 1) sejarah, dan berada di

Page 8: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

bawah penjajah yang sama; 2) posisi geografis; (3) cita-cita ingin merdeka, adil, makmur, demokratis, bebas dari penindasan, penderitaan, dan siksaan penjajah.

Ernest Renan berpendapat bahwa adanya suatu bangsa karena mereka memiliki pengalaman dan latar belakang historis yang sama, serta memiliki keinginan untuk hidup bersama dengan perasaan kesetiakawanan yang luhur. Ilmuwan Jerman Otto Bauer mengatakan bahwa bangsa itu terbentuk oleh sekelompok manusia yang mempunyai persamaan karakter yang tumbuh karena persamaan nasib. Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku dan budaya, tetapi memiliki persamaan sejarah dan cita-cita serta hasrat untuk hidup bersama, yang terikat dalam suatu wilayah Tanah Air. Bangsa yang memiliki harga diri dan martabat, bukan menjadi `bangsa kuli' bagi sang penindas atau penjajah.

Pendekatan keamanan

Menjadi bangsa Indonesia bukan karena warna kulit, suku, etnik dan agama, melainkan karena memiliki suatu pertalian erat di masa lalu serta memiliki harapan untuk hidup bersama adil, makmur, dan lebih sejahtera di masa mendatang.

Pembangunan di Papua yang selama ini banyak diwarnai dengan pendekatan keamanan (security approach), diubah menjadi pendekatan kemanusiaan dan kesejahteraan (human and prosperity approach).

Sebagai sesama anak bangsa, mereka yang selama ini terlibat gerakan separatisme harus dirangkul dan diajak duduk bersama serta membangun suatu komunikasi positif dari hati ke hati sehingga tercipta kembali rasa saling percaya (trust building), rukun, aman, dan damai dalam negeri nusantara tercinta. Kebijakan otonomi khusus (otsus) bagi Papua adalah solusi yang bijaksana, tepat, dan bermartabat. Masalahnya, pelaksanaan selama satu dasawarsa terakhir ini belum sepenuhnya memberikan hasil menggembirakan. Perlu pemikiran yang lebih jernih dan rasional untuk mengurai permasalahan krusial, struktural, dan sistemis dalam kerangka pemberlakuan otonomi khusus tersebut.

Mengenai pelaksanaan UU Otonomi Khusus, dapat dijelaskan hal-hal lain sebagai berikut. Pertama, masih banyak komponen bangsa yang dalam lingkup lokal (Papua), ataupun nasional (Indonesia) belum memahami secara benar hakikat otsus Papua. Hal ini terbukti dari adanya berbagai persepsi, penafsiran dan bahkan kebijakan yang keliru dari berbagai pihak (elite politik, praktisi, akademisi, ataupun masyarakat awam) terhadap substansi UU Otonomi Khusus . Termasuk adanya sejumlah kebijakan pemerintah selama pemberlakuan otsus yang justru kontradiktif.

Kedua, masih lemahnya kualitas dan kuantitas elemen hukum bagi pelaksanaan UU Otonomi Khusus sebagai landasan taktis dan teknis dalam implementasi kebijakan otsus Papua.

Selama 10 tahun implementasi kebijakan otsus, perangkat hukum lemah dalam pelaksanaan bentuk Perdasi (Peraturan Daerah Provinsi) dan Perdasus (Peraturan Daerah Khusus), dan

Page 9: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

ternyata tidak ada agenda penyusunan, penetapan atau evaluasi Perdasi dan Perdasus. Padahal, UU Otonomi Khusus Papua mengamanatkan perlunya dilakukan pembuatan sejumlah Perdasi dan Perdasus.

Ketiga, masih adanya institusi yang pembentukannya telah diamanatkan oleh UU Otonomi Khusus Papua ternyata belum dibentuk, misalnya pengadilan HAM, komisi kebenaran dan rekonsiliasi, peradilan adat, partai politik lokal, dan sebagainya. Keempat, masih banyaknya pihak yang memiliki tafsir berbeda sesuai kepentingan masing-masing tentang peran dan posisi MRP (Majelis Rakyat Papua).

Ada sejumlah permasalahan mendasar yang menuntut perhatian khusus dan serius dalam proses pembangunan Papua ke depan, antara lain, pertama, masih rendahnya partisipasi, pemberdayaan, dan kemandirian masyarakat asli Papua. Kedua, masih terjadinya diskriminasi, marginalisasi, dan berbagai stigma negatif, terutama terhadap penduduk asli Papua. Ketiga, lemahnya pelembagaan, penegakan, dan kepastian hukum serta masih rendahnya penghormatan terhadap HAM, lemahnya pemberantasan korupsi, kolusi, nepotisme (KKN) serta masih terjadinya instabilitas ketertiban dan keamanan.

Keempat, manajemen pemerintahan yang belum efektif dan efisien. Birokrasi pemerintahan yang belum profesional dan masih sarat dengan KKN. Kelima, masih rendahnya mutu dan kualitas kehidupan masyarakat, terutama berkaitan dengan kebutuhan dasar seperti pangan. Hal ini sangat erat kaitannya dengan kemiskinan yang tinggi (masih jauh dari sejahtera), serta masih rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan.

Keenam, masih lebarnya ketimpangan pembangunan sektoral dan wilayah (daerah) sehingga pelaksanaan pembangunan dan hasilnya belum dapat dinikmati secara adil dan merata.

Ketujuh, kegamangan masyarakat asli Papua dalam menghadapi masa depan, karena tidak adanya komitmen dan keberpihakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah serta dunia usaha dalam menyejahterakan mereka.

Tanpa makna

Kehadiran negara (NKRI) dalam kehidupan berbangsa bagi orang asli Papua bukan sekadar hadir saja, melainkan lebih dari itu, yaitu harus memberi makna bagi rakyat Papua. Thoby Mutis (2008) mengatakan, “Arti sebagai bangsa dan warga negara Indonesia menjadi kabur manakala dirasakan bahwa menjadi Indonesia hanya sebuah nama tanpa makna.“ Berarti negara (NKRI) itu hidup dan karena negara itu hidup, selalu mau belajar untuk merespons perubahan. Kegagalan negara melalui rezim pemerintahan yang berkuasa menjadikan publik kehilangan kepercayaan kepada pemerintah, lebih khusus rakyat Papua.

Akibatnya, ikatan sejarah yang menjadi dasar berdirinya negeri nusantara tidak memadai lagi, malah sebaliknya terjadi perlawanan dan masyarakat tidak percaya kepada pemerintah.

Page 10: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Pendekatan kepada rakyat Papua bukan dengan security approach. Gagasan dialog damai dalam mencari solusi bagi kerangka Papua tanah damai merupakan suatu conditio sine-quanon (prasyarat) sejalan dengan apa yang telah dilakukan Pemerintah di Aceh sehingga rakyat Papua dapat membangun negerinya dalam keadaan aman, damai, adil, dan demokratis serta penghormatan terhadap HAM dalam bingkai NKRI. Mudah-mudahan dengan pemerintahan yang baru setelah Pemilu 2014 dan terpilihnya seorang pemimpin bangsa yang amanah diharapkan terciptanya perubahan di Tanah Damai Papua. Semoga.

Page 11: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

EDITORIAL

Kepada MK Kita Berharap

PEMILIHAN umum legislatif 9 April lalu berpotensi menjadi salah satu pemilu penuh sengketa dalam sejarah pemilu di negeri ini. Belum lagi hasil resmi diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum, ketidakpuasan banyak calon anggota legislatif dan partai politik sudah demikian marak dikemukakan, sejak proses penghitungan suara hingga rekapitulasi hasil.

Lebih jauh dari itu, ketidakpuasan atas proses rekapitulasi sudah berkembang menjadi rencana untuk melakukan gugatan hukum melalui Mahkamah Konstitusi terkait dengan hasil resmi pileg yang akan diumumkan KPU pada 9 Mei 2014. Ironisnya, pernyataan tentang rencana gugatan itu dilontarkan hampir seluruh parpol peserta pemilu.

Dalam beberapa hari terakhir ini, berbagai bentuk penyimpangan dalam proses rekapitulasi suara memang terus dilaporkan. Berbagai bentuk kecurangan, mulai manipulasi suara, jual beli suara, sampai politik uang, terus saja dikeluhkan.

Semua kekarut-marutan itu berlangsung bersamaan dengan proses rekapitulasi suara oleh KPU yang berjalan lambat. KPU memang sudah menyatakan akan memenuhi jadwal penyelesaian dan pengumuman hasil pileg paling lambat 9 Mei 2014. Sesuai Undang-Undang No 8/2012, KPU wajib mengumumkan hasil pemilu paling lambat 30 hari setelah hari pemilihan.

Namun, melihat proses rekapitulasi yang lelet dan alot, kita khawatir meskipun jadwal itu kelak bisa ditaati KPU, kualitas hasil rekapitulasi itu serampangan, amburadul, dan memicu banyak gugatan.

Kita mencatat, KPU sudah gagal memenuhi target yang ditetapkannya sendiri untuk menyelesaikan seluruh proses rekapitulasi pada H+9 atau 18 April. Hingga H+22, kemarin, pun proses rekapitulasi masih jauh dari selesai. Hingga tadi malam, KPU dilaporkan baru mengesahkan rekap suara di sembilan provinsi. Pengesahan rekap 10 provinsi yang bahkan harus ditunda terkait dengan alotnya diskusi dalam rapat pleno.

Dugaan yang semakin kuat dikemukakan ialah kelambanan proses rekap itu bertalian erat dengan kecurangan, manipulasi, dan jual beli suara yang secara masif dipraktikkan di semua level rekapitulasi. Celakanya lagi, dalam kaitan itu, ada oknum penyelenggara pemilu yang diduga turut berperan, bermain-main sebagai bandar pada pertarungan perebutan kursi parlemen.

Tidak mengejutkan bila kemudian berkembang prediksi bahwa Mahkamah Konstitusi akan kebanjiran perkara gugatan perselisihan begitu hasil pileg diumumkan secara resmi oleh KPU. Kita berharap MK dapat menangani perkara perselisihan hasil pileg yang diperkirakan

Page 12: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

berjumlah jumbo itu dengan sebaik-baiknya, secermat-cermatnya, serta seadil-adilnya.

Kita juga mengapresiasi langkah MK yang telah proaktif mengantisipasi banjir perkara pascapemilu legislatif dengan menyiapkan perangkat berupa tiga panel, yang setiap panel terdiri dari tiga hakim konstitusi. MK menjamin penyelesaian seluruh perkara dalam waktu satu bulan.

Namun, kita mengingatkan MK untuk menyidangkan seluruh sengketa pileg secara jujur, bersih, dan adil. MK merupakan benteng terakhir penyelesaian perselisihan pileg yang keputusannya bersifat final dan mengikat. Kita tidak mau lagi ada hakim MK yang kelak terungkap mengulang keculasan Akil Mochtar dalam menyidangkan sengketa pemilu kada. Jangan sampai. Kita mengingatkan MK untuk menyidangkan seluruh sengketa pileg secara jujur, bersih, dan adil.

Silakan tanggapi Editorial ini melalui: http://www.metrotvnews.com URLhttp://www.metrotvnews.com

Page 13: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

MK Antisipasi Banjir Sengketa

ADHI M DARYONO

Sembilan hakim konstitusi yang akan dibagi dalam tiga panel siap menangani gugatan hasil pemilu legislatif secara maraton.

MAHKAMAH Konstitusi memprediksi pihaknya akan kebanjiran pengaduan sengketa hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014.

Untuk mengantisipasinya, mereka telah menyiapkan sembilan hakim yang akan dibagi dalam tiga panel dan persidangan jarak jauh melalui video conference.

Wakil Ketua MK Arief Hidayat mengatakan prediksi bahwa sengketa hasil pemilu legislatif akan membeludak didasarkan pada lambannya proses rekapitulasi penghitungan suara di Komisi Pemilihan Umum lantaran diduga banyak kecurangan terjadi. “Dari pengamatan saya dalam rekapitulasi di tingkat nasional, bisa dilihat banyak kecurangan dilakukan oknum parpol ataupun penyelenggara pemilu,“ ujar Arief di Jakarta, kemarin.

MK, imbuhnya, berharap perselisihan antarpartai ataupun antarcalon anggota legislatif dalam satu partai bisa diselesaikan di tingkat mahkamah partai. Dengan begitu, perkara tidak menumpuk di MK.

Namun, MK tetap mempersiapkan segala perangkat untuk mengantisipasi banjir perkara nantinya. Selain menyiapkan sembilan hakim konstitusi, MK akan menggelar persidangan jarak jauh.

“Saksi yang berada di daerah tidak perlu dihadirkan ke Jakarta, cukup mendatangi tempat yang sudah ditunjuk, yakni di 42 perguruan tinggi di seluruh Indonesia, untuk melakukan sidang jarak jauh. Untuk pengamanan, kami sudah meneken MoU dengan Polri,'' jelas Arief.

Dia optimistis MK mampu menyelesaikan sengketa pemilu tahun ini. “Pengalaman pada Pemilu 2004 dan 2009, ada 600-800 kasus. Kami yakin dalam waktu sebulan sudah ketahuan siapa anggota DPR, DPD, dan DPRD.''

Pengajuan sengketa pemilu bisa dilakukan selama tiga hari setelah hasil pileg diumumkan KPU pada 9 Mei mendatang. Sejumlah parpol pun menyatakan akan mengajukan gugatan ke MK. Partai NasDem Jambi, misalnya.

“Saat rapat pleno di Hotel Abadi, suara yang sah saat itu untuk Partai NasDem di Kecamatan Jambi Selatan 340 suara. Namun, setelah kami menghitung ulang data C1 (hasil penghitungan suara di TPS), kami mendapat 568 suara. Kami akan mengadu ke MK,'' tandas

Page 14: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jambi Aswan Hidayat, kemarin. Hal yang sama diungkapkan Wakil Ketua DPD Partai Golkar Sulawesi Barat Andi Muslim Fattah. “Pemilu 2014 menjadi yang terburuk. Pelanggaran pemilu di Sulbar berlangsung terstruktur, sistematis, dan masif yang dilakukan partai tertentu. Partai Golkar memiliki 28 bukti adanya pelanggaran.“

Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Amir Syamsuddin juga mengatakan pihaknya tak menutup kemungkinan membawa sengketa hasil pileg ke MK.

Tetap marak

Menurut Ketua Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi Didik Supriyanto, meski KPU menerapkan sistem KPU menerapkan sistem baru dengan menggunakan formulir C1 yang dilengkapi hologram untuk mencegah pemalsuan, kecurangan tetap marak. Sistem suara terbanyak membuat permainan suara kian parah karena persaingan tidak hanya terjadi antarcaleg beda partai, tapi juga di partai yang sama. “Banyak terjadi manipulasi penghitungan suara yang dilakukan panitia di TPS, PPS, dan PPK,“ kata Didik.

Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara di Kantor KPU, kemarin, terus dibanjiri protes dari parpol. KPU telah mengesahkan hasil pemilu di sembilan provinsi. Adapun pengesahan rekapitulasi di 10 provinsi ditunda. (SU/AT/Nov/SL/X-8) [email protected]

Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: [email protected]; Facebook: Harian Umum Media Indonesia; Twitter: @Midotcom. Tanggapan Anda bisa diakses di metrotvnews.com

Page 15: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Dengan Tulus Saya Ucapkan Terima Kasih

Presiden Yudhoyono berulang kali menghentikan ucapannya akibat batuk ringan.Bicaranya pun agak terbata-bata dan matanya terlihat berkaca-kaca.

KEHARUAN sangat terasa saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberi arahan sekaligus membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, Rabu (30/4).

Meski masa jabatannya baru selesai Oktober mendatang, Presiden mengucapkan salam perpisahan secara terbuka kepada seluruh menteri Kabinet Indonesia Bersatu II serta jajaran aparatur pemerintah pusat dan daerah.

“Hampir 10 tahun saya memimpin Indonesia dan ini Musrenbangnas terakhir bagi saya dan Pak Boediono. Jika banyak capaian, dengan tulus saya ucapkan terima kasih atas kontribusi dan kesabaran Saudara dan rakyat,“ kata Kepala Negara di hadapan anggota kabinet dan para kepala daerah.

Dalam pidato pengarahan selama 1 jam itu Presiden juga meminta maaf terkait dengan gaya kepemimpinannya yang mungkin menyinggung mereka.

Presiden Yudhoyono berulang kali menghentikan ucapannya akibat batuk ringan. Bicaranya pun agak terbata-bata dan matanya terlihat berkaca-kaca.

“Maaf, sebenarnya saya sedang batuk,“ ungkapnya sebelum meneguk air putih.

Dalam pidatonya itu Presiden menampilkan 60 slide tentang capaian pemerintah yang diraih dalam 10 tahun terakhir. Selain itu, ia menggambarkan sejumlah tantangan yang bakal dihadapi pemerintahan mendatang.

Presiden berharap pencapaian yang diperoleh pemerintahan selanjutnya bisa lebih baik lagi. Menurut Presiden, itu karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus dituntaskan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Apalagi saya tahu di ruangan ini banyak calon presiden, untuk amannya 50% presiden berasal dari ruangan ini. Sisanya bisa dari luar ruangan ini. Itu paling aman,“ ungkapnya, yang langsung disambut tawa hadirin.

Lantaran berpidato cukup panjang, Kepala Negara sampai lupa untuk membuka secara resmi Musrenbangnas. “Saya sampai lupa mau buka acara ini,“ katanya.

Page 16: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Ketika ingin memukul gong, Yudhoyono pun berseloroh bahwa kali ini ia akan memukul berapa pun jumlahnya.

“Karena sudah selesai pemilihan legislatif, saya pukul berapa kali pun enggak ngaruh, ya. Dulu saya pukul lima kali disangka pro partai ini,“ ujarnya sebelum memukul gong sebanyak empat kali. (Emir Chairullah/X-7)

Page 17: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Ketika Marsinah Tersenyum

JIKA masih hidup, mungkin Marsinah tersenyum melihat aksi dan semangat rekan-rekannya sesama buruh memperingati Hari Buruh Internasional pada 1 Mei.

Marsinah tersenyum karena aksi buruh kini tidak lagi diwarnai bentrokan berdarah seperti yang selalu terjadi sebelumnya. Bentrokan berdarah pun berganti dengan aksi donor darah. Lempar batu juga beralih menjadi bagi-bagi paket sembako.

Marsinah tersenyum melihat ribuan buruh di penjuru Tanah Air, kemarin, melepas tawa dan berbagi untuk meraih simpati publik.

“Aksi buruh tidak harus radikal. Banyak saudara kita yang nasibnya lebih buruk dari buruh,” ujar Ngadisah, buruh pabrik komponen, saat mendonorkan darah di Kantor Sekretariat SPSI Kota/Kabupaten Bekasi.

Ngadisah dan puluhan buruh lainnya terlihat antusias mendonorkan darah. Sembari bercanda, mereka pun mengambil jurus selfie untuk diunggah di jejaring sosial.

Aksi simpati juga diperlihatkan ribuan buruh di Lapangan Karebosi Makassar, Sulawesi Selatan. Sejak pagi massa dari berbagai elemen buruh telah bersiap melakukan aksi jalan santai. “Senang rasanya bisa bertemu teman sesama buruh di suasana seperti ini,” celetuk seorang buruh perempuan sambil membagikan paket sembako kepada warga.

Tawa lepas juga terpancar di wajah Anton, buruh pabrik garmen di Sumedang, Jawa Barat. Pria 34 tahun ini bersama ratusan buruh terlihat bersemangat membersihkan gorong-gorong di sepanjang Jalan Raya Cimangung, Sumedang, yang merupakan jalur utama Bandung ke Garut.

Di Indonesia, Hari Buruh Internasional 1 Mei kali ini memang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Untuk pertama kali, hari buruh ini diperingati sebagai libur nasional sejak diputuskan pada 29 Juli 2013. Tentu pula ini menjadi pelipur lara Marsinah yang meregang nyawa karena dibunuh pada 8 Mei 1993.

Untuk tetap mengobarkan semangat kaum buruh, nama Marsinah pun dikumandangkan via gelombang radio. Radio Marsinah FM yang telah beroperasi sejak 21 April 2012 memang dijadikan corong perjuangan buruh perempuan untuk tidak takut menyampaikan aspirasinya.

“Meskipun sasarannya buruh perempuan, kami juga perbincangkan hak buruh pada umumnya, seperti jam kerja, upah, dan soal kerja kontrak,” kata Jumisih, Ketua Umum Forum Buruh Lintas Pabrik (FBLP) yang juga perintis Radio Marsinah FM.

Page 18: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Pengorbanan Marsinah sebagai buruh perempuan pemberani dan pandai jangan sampai sia-sia. Nyalakan obor Marsinah untuk menerangi jalan menuju Indonesia sejahtera dan damai. (Gan/ LN/Ths/X-9)

Page 19: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

KPU Lampung Anggap Permohonan Kabur

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung sebagai pihak termohon menganggap permohonan yang diajukan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung Herman HN-Zainuddin Hasan kabur. Hal tersebut diungkapkan kuasa hukum KPU Lampung M Ridho dalam sidang penyelesaian hasil pemilukada Provinsi Lampung putaran kedua 2013/2014 di ruang sidang pleno Mahkamah Konstitusi, Jakarta, pada Rabu (30/4).

Menurut termohon, pemohon tidak jelas dalam menentukan objek permohonannya. Ridho menjelaskan objek permohonan seharusnya mengenai hasil penghitungan suara. “Seharusnya terkait dengan suara yang benar menurut pemohon yang signifikan terhadap perolehan suara, tapi tidak ada,” jelasnya kepada majelis hakim yang dipimpin hakim konstitusi Ahmad Fadlil Sumadi.

Kemudian dengan adanya pelanggaran yang dilakukan pihak terkait, yakni pasangan nomor urut 2, Muhammad Ridho Ficardo-Bakhtiar, berupa adanya sumbangan dari pihak ketiga dari swasta, yakni Sugar Group Company, menurut termohon tidak mendapatkan rekomendasi ataupun laporan apa pun mengenai adanya pelanggaran tersebut.

“Intinya sampai selesai pemungutan penghitungan suara. Termohon tidak mendapatkan rekomendasi ataupun pemberitahuan dari Bawaslu Lampung tentang adanya pelanggaran-pelanggaran,” ungkapnya.

Pihak terkait, Muhammad Ridho Ficardo-Bakhtiar yang diwakili kuasa hukum, Yusril Ihza Mahendra, mengakui adanya hubungan darah seperti yang diungkapkan pemohon dalam sidang sebelumnya sehingga terjadi praktik politik uang.

Yusril menjelaskan Muhammad Ridho Ficardo yang merupakan anak Muhammad Fauzi Thoha, pemilik Sugar Group Company, tidak ada salahnya memberikan bantuan kepada pasangan calon sebagai warga negara perseorangan. Jika dilihat dari segi urutan tanggal kejadian, Yusril menjelaskan, peristiwa yang terjadi di lapangan bantuan-bantuan tersebut sebenarnya diberikan pada 18 Agustus 2013.

“Waktu-waktu tersebut sebenarnya dapat dikatakan belumlah termasuk kategori kegiatan kampanye karena kampanye baru dilaksanakan pada masa kampanye. Jadi, dalam proses sosialisasi bahkan pada waktu itu pun belum ada kejelasan kapan pelaksanaan pemilukada,” ujarnya.

Dalam sidang tersebut, pemohon mengajukan 15 saksi yang menerangkan adanya keberpihakan KPU, praktik politik uang, dan lainnya. Pada sidang sebelumnya, pemohon mendalilkan karut-marut dalam pelaksanaan Pemilu Kada Provinsi Lampung putaran kedua dengan belum diterimanya laporan KPU Lampung mengenai hasil penghitungan suara yang ditunda sampai 6 Mei 2014. (AI/P-2)

Page 20: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

DKPP Terima 32 Aduan Pelanggaran Kode Etik

Page 21: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

DEWAN Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) mulai banyak menerima pengaduan dugaan pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu. Total pengaduan yang diterima DKPP sejak Senin (28/4) mencapai 32 laporan.

“Sekarang pengaduan ke DKPP mulai banyak,” kata Ketua DKPP Jimly Asshiddiqie di Jakarta, kemarin.

Laporan pengaduan yang masuk tersebut, sambungnya, semua soal dugaan perilaku curang penyelenggara pemilu. Bahkan berdasarkan hasil telaah sementara, laporan-laporan itu menunjukkan adanya pelanggaran yang terjadi secara merata hampir di seluruh daerah.

“Jadi bisa dikatakan hampir tidak ada penyelenggara pemilu yang paling bersih. Tidak ada juga peserta pemilu yang merasa diuntungkan, hampir semua caleg merasa menjadi korban,” tambahnya.

Ia menambahkan, DKPP juga telah menerima permohonan pemberhentian tetap terhadap sejumlah penyelenggara pemilu. “Ada juga surat pengajuan pemberhentian tetap dari KPU dan Bawaslu kepada DKPP terkait aparat penyelenggara pemilu yang ada di bawahnya karena dinilai melanggar kode etik,” kata Jimly.

Di Sumatra Utara (Sumut), KPU provinsi memanggil semua anggota KPU Kabupaten Tapanuli Tengah, Rabu (30/4). Hal itu terkait dugaan kecurangan dalam pesta demokrasi yang terjadi di Kabupaten Tapanuli Tengah berupa kesimpangsiuran perolehan suara dan larangan terhadap wartawan untuk meliput rapat pleno.

Aidil Pasaribu, Ketua Bappilu Partai NasDem, mendukung langkah KPU Sumut tersebut. Menurutnya larangan peliputan terhadap wartawan itu merupakan salah satu langkah untuk memuluskan kecurangan yang direncanakan sehingga kejahatan tersebut dapat berjalan dengan lancar.

Dalam rapat pleno KPU Kabupaten Tapanuli Tengah, ditemukan beberapa kejanggalan serta kesimpangsiuran data perolehan suara. Kesimpangsiuran tersebut berdampak kepada pengalihan suara setiap partai dan caleg. Alhasil, hasil akhir tidak sesuai dengan data rekapitulasi yang dimiliki para saksi partai di tingkat panitia pemungutan suara (PPS) dan panitia pemilihan kecamatan (PPK). Setidaknya sudah enam partai yang mengadu ke Panwaslu setempat perihal keamburadulan proses rekapitulasi suara itu.

“Namun, aduan itu tidak diproses dengan baik serta tidak tepat waktu. Kami akan menempuh jalur hukum terkait kecurangan pemilu di Kabupaten Tapanuli Tengah sebab kecurangan itu merugikan kader Partai NasDem dan juga kader partai lainnya,” ujar Aidil. (AT/JH/P-1)

Bawaslu Tolak Pleno di Luar Yahukimo

Page 22: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

BADAN Pengawas Pemilu Papua menolak rencana pihak Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yahukimo yang akan mengadakan pleno perolehan suara pemilu legislatif di luar wilayah Kabupaten Yahukimo dengan alasan keamanan karena dianggap tidak sesuai dengan prosedur.

Komisioner Bawaslu Papua Anugerah Patah, kemarin, mengatakan keinginan KPU Yahukimo melakukan pleno di luar Yahukimo tidak berdasar. “Dasarnya apa mereka mau pleno di luar Kabupaten Yahukimo? Kita lihat Kabupaten Puncak Jaya saja bisa pleno di sana, padahal daerah konflik,“ kata Anugerah.

Dia mengakui laporan yang mereka terima dari Panwaslu Yahukimo membenarkan sempat ada gangguan keamanan yang berujung nyaris bentrok sehingga memaksa komisoner KPU Yahukimo menyelamatkan diri ke Kantor Polres Yahukimo. Hanya, sambungnya, itu hanya keberatan, harusnya KPU Yahukimo membuka ruang untuk menyelesaikan persoalan tersebut berdasarkan bukti yang dimiliki saksi-saksi partai politik. “Saat pleno itu para saksi parpol banyak keberatan terkait dengan selisih perolehan suara, jadi panik dan tidak terkendali sehingga KPU Yahukimo langsung menghindar,” imbuh Anugerah.

Saat ini seluruh komisioner KPU Yahukimo berada di Kabupaten Asmat. Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Sulistyo Pudjo yang dihubungi terpisah membenarkan anggota polda yang bertugas telah mengevakuasi komisioner KPU Yahukimo di Kabupaten Asmat dengan menggunakan pesawat Polri, Skytruck, Rabu (30/4). “Komisioner KPU Yahukimo dijemput dari Agats, Kabupaten Asmat, setelah menghindari konflik fisik melalui jalur sungai. Lalu mereka dijemput menggunakan pesawat Skytruck dan sudah tiba di Jayapura,” kata Pudjo.

Evakuasi komisioner KPU Yahukimo dilakukan karena terjadi bentrok massal antara massa Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional di Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo, Papua, saat pleno penghitungan suara Senin (28/4) sekitar pukul 16.30 WIT.

Ketua KPU Papua Adam Arisoy mengakui ada tekanan dan ancaman dari pihak-pihak tidak bertanggung jawab terhadap pihak KPU kabupaten/kota di Papua dalam melaksanakan tugas. (MC/P-2)

KPK Didesak Usut Gratifikasi KPU

ERIES M RIZAL

Page 23: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Kecurangan dan gratifikasi diduga terjadi secara masif dilakukan penyelenggara pemilu di Jawa Barat.

DEWAN Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem Jawa Barat (Jabar) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun tangan untuk menuntaskan dugaan gratifikasi di Pemilu 2014 yang melibatkan lembaga penyelenggara pemilu.

Wakil Ketua DPW Partai NasDem Jabar Jacub Anwar, kemarin, menegaskan tidak ada alasan bagi KPK untuk tidak menguak permainan kotor yang diduga dilakukan penyelenggaraan pemilu.

“Permainan yang mengarah pada gratifikasi atau permainan uang untuk meraih suara secara ilegal telah dilakukan secara terang-terangan. Ini tidak bisa dibiarkan. Untuk itu KPK harus segera turun tangan,“ ungkap Jacob.

Ia menambahkan, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga harus ikut turun tangan mengungkap dugaan masifnya kecurangan pemilu melalui penggelembungan suara.

“Bawaslu pusat harus punya keberanian membongkar kekacauan dalam pelaksanaan rekapitulasi penghitungan suara di KPU. Kami punya cukup bukti adanya jalinan mesra dalam kecurangan antara KPU, Panwaslu, dan caleg yang bermain curang,” tandas Jacub.

Saat dihubungi di kesempatan berbeda, Ketua DPW Partai NasDem Jabar, Eka Santosa, menegaskan pihaknya tetap akan memidanakan KPU Jabar, di samping menuntut pemilu ulang di seluruh kota dan kabupaten di Jabar.

“Tujuan utama kami hanya menuntut kebenaran. Yakni pembelajaran agar penyelenggara pemilu bisa bekerja profesional. Jika dibiarkan, pemilu ke depan bisa tambah semrawut dan merugikan parpol peserta pemilu,” tandas Eka.

Saat dimintai tanggapannya, Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat meminta DPW Partai NasDem untuk melaporkan dugaan kecurangan itu ke panwaslu setempat sebelum memidanakan penyelenggara pemilu.

“Jika memang Partai NasDem punya temuan terkait pelanggaran yang menjurus pada tindak pidana pemilu, sebaiknya melaporkan dulu ke panwaslu untuk ditindaklanjuti sebelum masuk ke ranah pidana,” ujar Yayat.

Ia menambahkan, khusus untuk masalah kehilangan suara, Partai NasDem bisa menggugatnya melalui Mahkamah konstitusi (MK). “Ada dua aspek yang bisa ditempuh, kalau masalahnya berbentuk dugaan manipulasi dokumen, itu arahnya ke pidana pemilu. Lalu untuk kehilangan suara, itu di MK,” ujarnya.

Page 24: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Elite Golkar Diharapkan Legawa

PERTEMUAN antara Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo pada Selasa (29/4), dinilai sebagai isyarat politik yang

Page 25: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

mengarah pada upaya koalisi untuk menghadapi pilpres Juli mendatang. Meski demikian, Golkar sejauh ini memastikan tetap mengusung Ical sebagai capres.

Menurut Wakil Sekjen Golkar, Nurul Arifin, capres dari partainya itu punya semangat pantang mundur. “Jadi sulit mengatakan bahwa Pak ARB (Ical) bisa menjadi orang nomor dua, itu sulit,“ kata Nurul di sela diskusi bertajuk Membaca Peluang Poros Keempat: Mungkin atau tidak?, di Cikini, Jakarta, kemarin.

Apakah itu artinya Golkar akan meminta Prabowo sebagai cawapres? Nurul mengatakan segala kemungkinan bisa terjadi di politik. “Apalagi kita saat ini masih menunggu perolehan suara secara nasional, nantinya Gerindra dilihat lagi ada di nomor berapa, kan itu juga penting,“ katanya.

Nurul menambahkan, Golkar dan Gerindra memiliki kesamaan platform. Selain itu, Prabowo yang pernah jadi politikus Golkar juga punya pemikiran sama dengan ARB. “Karena berangkat dari rumah yang sama,“ kata anggota Komisi II DPR itu.

Direktur Polcomm Institute, Heri Budianto, mengatakan Golkar akan sulit memenangi pilpres jika tetap mengusung Ical sebagai capres. Pasalnya, elektabilitas Ical jauh lebih rendah daripada Jokowi dan Prabowo.

Ia menilai pencalonan Ical hanya bentuk konsistensi Golkar dalam menjalankan hasil rapimnas. “Kita cermati bukan masalah menang, tapi menjalankan keputusan rapimnas,“ cetusnya.

Ical, kata dia, pernah mengatakan Golkar tidak pernah berada di luar pemerintahan.Artinya, ia harus legawa menjadi king maker dan mendorong kader lainnya untuk menjadi cawapres.

Menurut Heri, peran yang paling mungkin dimainkan Golkar saat ini jika ingin tetap berada dalam pemerintahan, yakni dengan mengajukan cawapres seperti Jusuf Kalla, Akbar Tanjung, Priyo Budi Santoso, atau Luhut Panjaitan.

“Keempat tokoh ini yang memiliki tingkat keterpilihan tinggi. Berdasarkan survei, JK dipasangkan dengan Jokowi tingkat keterpilihannya tinggi. Begitu pula dengan Priyo yang juga dinilai cocok berpasangan dengan Prabowo,“ paparnya. (Nur/P-3)

PKB Ikuti Jejak NasDem

YAHYA FARID NASUTION

Page 26: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

NasDem dan PKB berkomitmen membangun koalisi yang efektif dengan menghindarkan pola transaksional.

KOALISI menjadi isu sentral yang mewarnai konstelasi politik Tanah Air pascapemilu legislatif. Setiap partai politik peserta pemilu, terutama yang lolos parliamentary threshold berdasarkan hitung cepat, aktif mencari mitra koalisi untuk menghadapi pilpres.

Sejauh ini baru Partai NasDem yang telah pasti berkoalisi dengan PDIP guna mengusung Joko Widodo (Jokowi) sebagai capres. NasDem berkoalisi dengan PDIP tanpa diembeli tawar-menawar kursi kabinet ataupun posisi cawapres.

Soal cawapres dan susunan kabinet, partai besutan Surya Paloh itu menyerahkan sepenuhnya kepada PDIP dan Jokowi sebagai capres yang diusung bersama. Model koalisi yang dibangun NasDem itu kini diikuti Partai Kebangkitan Bangsa.

Pada Rabu (30/4), politikus senior PKB Mahfud MD menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di kantor DPP Partai Nasdem di Jakarta. Mahfud mengaku dalam pertemuan itu, pihaknya berdiskusi dengan pemimpin NasDem mengenai sistem presidensial sesuai amanat konstitusi. Hal yang sama juga sebelumnya sudah didiskusikan dengan pihak PDIP. Dalam kaitan itu, kata Mahfud, koalisi yang dibangun bukan koalisi transaksional, tidak berbicara tentang cawapres, karena pada intinya hal itu diserahkan sepenuhnya kepada PDIP dan capres Jokowi.

“PDIP dan PKB sudah berbicara koalisi-koalisi, seperti Indonesia mau diapakan lima tahun mendatang, UU pemilunya seperti apa, partai politiknya seperti apa, pemberantasan korupsinya seperti apa, birokrasinya mau diapakan. Itu semua masuk program masa depan dan akan kita hadapi bersama dalam koalisi,“ kata Mahfud dalam konferensi pers di Kantor DPP Partai NasDem, seusai pertemuan.

Selanjutnya, dalam diskusi dengan Surya tentang restorasi Indonesia yang diusung Partai NasDem, ia menjelaskan mereka lebih banyak membahas soal perjalanan bangsa di masa mendatang. “Diskusinya panjang dan kalau disimpulkan intinya mengenai masalah kebangsaan, yaitu mengevaluasi masalah bangsa untuk menyongsong masa depan yang lebih baik,“ jelasnya.

Pasrah

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar memasrahkan keputusan soal cawapres kepada PDIP serta Jokowi. Hal itu sebagai bentuk kerja sama dalam koalisi. “PKB serahkan sepenuhnya kekuatan kerja sama koalisi untuk yang terbaik. Kami ajukan semua calon yang selama ini dipunyai PKB, soal keputusan kami serahkan ke PDIP dan Jokowi,“ katanya di Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Rabu (30/4).

Page 27: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Ia mengatakan PKB selama ini intensif mengadakan komunikasi dengan sejumlah partai, tapi yang lebih intensif komunikasi dengan PDIP. Dengan partai berlambang banteng gemuk itu, didapatkan beberapa konsep yang memang disepakati bersama.

Konsep yang disepakati bersama itu, imbuhnya, merupakan konsep pemerintahan akan datang yang efektif dan efisien, bagaimana menciptakan perubahan demokrasi pembangunan yang betul dan cepat, serta mempunyai pola kepemimpinan presidensial yang kuat. (Nov/Ant/P-3)

[email protected]

Dolly Baru setelah 19 Juni

WAJAH Gang Dolly setelah 19 Juni dipastikan akan jauh berbeda. Tidak akan ada lagi dentum musik keras, bercampur gerincing botol minuman keras, dan tawa semu para pekerja seks komersial.

Page 28: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

“Dolly nanti akan berubah menjadi fasilitas umum. Ada masjid besar dan taman, yang akan sangat berguna bagi masyarakat,” tutur Gubernur Jawa Timur Soekarwo, di Surabaya, kemarin.

Pemprov Jatim memang bukan pemegang kendali dalam penutupan Dolly.

“Kami hanya akan memberi usulan,” lanjut pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu.

Gang Dolly merupakan lokalisasi prostitusi terbesar yang pernah ada di Asia Tenggara. Namun, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sudah bertekad, pada 19 Juni nanti, riwayat Dolly harus tamat.

Kepastian itu juga menguat setelah Pemkot Surabaya dan Pemprov Jawa Timur menggelar koordinasi. Proses penutupan secara permanen pun dirancang.

“Secara teknis, penggunaan lahan di Gang Dolly adalah wewenang Pemkot Surabaya,” tambah Pakde Karwo.

Seperti pada penutupan lokalisasi sebelumnya, Pemkot Surabaya dan Pemprov Jatim tidak mengusir para penghuninya begitu saja. Kedua instansi itu sudah menggelar persiapan, di antaranya memberikan pembekalan keterampilan kepada para PSK penghuni wisma. Bagi pemilik wisma, tim terus berdialog menyangkut keberlangsungan usaha mereka.

“Pemprov siap memfasilitasi apa yang diminta Pemkot Surabaya. Apakah menyangkut dana atau pelatihan para PSK, termasuk kemudahan dalam pembelian wisma milik muncikari,” kata Gubernur.

Tri Rismaharini menambahkan, secara teknis untuk mempercepat proses penutupan, selain melakukan pendekatan, pihaknya telah menyiapkan rencana rekondisi pascapenutupan lokalisasi. Muncikari dan WTS yang tidak ingin pulang tidak akan dipaksa.

“Mereka bisa tetap berada di lokalisasi Dolly, tapi tidak boleh lagi menjalankan praktik prostitusi. Mereka akan dibuatkan usaha, seperti halnya pada bekas lokalisasi Dupak Bangunsari, Kremil, dan Sememi Benowo,” lanjutnya.

Para muncikari dan PSK bisa beralih profesi dan mandiri dengan membangun usaha sendiri. “Mereka juga akan dibuatkan usaha baru untuk mendapatkan akses ke dunia yang baru,” tandas Wali Kota. (FL/N-2)

Page 29: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Dari Panggung, Kemenkominfo Membangun Kesadaran Pemilih

Warga pun dibuat tidak beranjak dari tempat duduk, bahkan rela berdiri dengan dibalut udara sejuk hingga usainya gebyar kesenian rakyat menjelang dini hari.

RIBUAN warga dan pengunjung dari berbagai daerah membaur dengan warga Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (30/4) malam. Pelataran Alun-Alun Kota Apel itu mendadak semringah.

Page 30: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Mereka sengaja hadir untuk menyaksikan langsung gebyar kesenian rakyat yang tentu sangat menghibur. Namun, ada roh mulia di balik kegebyaran itu, yakni upaya para seniman mengajak dan meningkatkan kesadaran warga negara untuk menyampaikan hak pilih dalam Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang.

Di panggung, tertempel spanduk besar bertuliskan `Gebyar Kesenian Rakyat, Dialog Interaktif melalui Media Pertunjukan Rakyat'. Malam itu, panitia juga menyodorkan tema Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilpres 2014.

Acara tersebut dihadirkan Direktorat Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika. Itu dikemas menarik, unik, dan sangat efektif sebagai sarana sosialisasi kepada masyarakat.

Kegiatan tersebut sekaligus menjadi rangkaian gelaran Forum Advokasi dan Workshop Bakohumas Regional Indonesia Tengah 2014, yang kebetulan juga dilaksanakan di Kota Batu sejak Selasa (29/4).

Saat acara dimulai pukul 19.00 WIB, pengunjung langsung disuguhi kesenian bantengan dengan diiringi lantunan musik gamelan. Seni tradisional masyarakat setempat itu menjadi pusat perhatian dan seniman pun mengisinya dengan sosialisasi pentingnya untuk menyampaikan hak pilih di pilpres. Melalui media kesenian itu, mereka antusias menyongsong pilpres dan berkomitmen tidak golput.

Setelah puas menikmati atraksi seni bantengan, masyarakat dimanjakan dengan musik dangdut. Dialog interaktif itu menyuguhkan suasana berbeda, tetapi tepat sasaran.

Betapa tidak, ribuan wisatawan dari berbagai daerah, termasuk di dalamnya pemilih pemula, menikmati hiburan sembari menerima materi sosialisasi dari Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, yang juga didukung Pemerintah Kota dan Komisi Pemilihan Umum Kota Batu.

Warga pun dibuat tidak beranjak dari tempat duduk, bahkan rela berdiri dengan dibalut udara sejuk hingga usainya gebyar kesenian rakyat menjelang dini hari. Di sana ada anak-anak, remaja, dan orang dewasa yang berkumpul dan menerima manfaat dari dialog interaktif melalui media pertunjukan rakyat itu. Lantunan musik dangdut dan pop menghangatkan suasana malam yang semarak. Gebyar kesenian semakin lengkap saat lima penari cantik naik ke panggung.

Puncaknya ialah ludruk yang menampilkan Kelompok Ludruk Midun, yang terdiri dari Suji Bandung, Kidun Wibisono, dan Endang. Di panggung hiburan, mereka menyuguhkan seni lawak khas Jawa Timur sembari memberikan informasi agar masyarakat turut menyukseskan pilpres dengan mencoblos di tempat pemungutan suara.

Menggugah

Page 31: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Gaya seniman kala mengetuk hati dan kesadaran khalayak memang berbeda. Dikemas dalam dialog ringan, diselingi canda dan tawa, sosialisasi berjalan tidak membosankan. Staf Ahli Menkominfo Bidang Media Massa Henri Subiakto pun bergabung di atas panggung bersama para seniman.

Di awal dan di akhir, Suji Bandung melontarkan ajakan, “Gunakan hak pilih dengan baik. Kewajiban warga negara tidak boleh golput,“ ujarnya dengan ringan.

Kidun Wibisono pun sepakat, “Golput itu tindakan tidak bertanggung jawab. Meskipun tidak kenal yang kita pilih, kita tetap wajib menggunakan hak pilih.“

Seni dan sosialisasi, diakui Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo Freddy H Tulung, sangat efektif. Upaya itu makin lengkap dengan semakin meningkatnya pengguna ponsel pintar yang mencapai 83 juta orang hingga akhir tahun ini.

“Publikasi real-time menjadi andalan elite politik dan sarana edukasi,“ tuturnya. Untuk itu, pihaknya gencar mencerdaskan masyarakat melalui sejumlah sarana komunikasi dan edukasi, yakni kesenian tradisional, media luar ruang, media tatap muka, media penyiaran, media cetak, dan jejaring sosial. “Itu senjata paling efektif,“ ujar Freddy.

Freddy menjelaskan kegiatan sosialisasi meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilpres 2014 dengan melibatkan seniman di Kota Batu itu merupakan yang pertama kali dilakukan. Sebelumnya, sosialisasi serupa untuk pemilu legislatif sudah dilakukan di banyak daerah, mulai Medan hingga Maluku.

“Intinya kegiatannya ini mendorong masyarakat menyampaikan hak pilih dalam pilpres. Harapan kita bersama, elite politik yang terpilih nanti merepresentasikan pilihan masyarakat sekaligus mendapatkan legitimasi publik,“ tandas Freddy. (BN/N-2)

Ganjar Soroti Posisi Kepala Dinas

AKHMAD SAFUAN

Pembinaan terhadap petugas di jembatan timbang belum memuaskan Gubernur Jawa Tengah.

Page 32: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

KEDATANGAN Ganjar Pranowo ke Jembatan Timbang Subah, di Kabupaten Batang, ternyata bukan ketidaksengajaan. Praktik pungutan liar yang dilakukan para petugas di sana sebenarnya sudah lama jadi keprihatinan Gubernur Jawa Tengah itu.

“Dua minggu sebelum sidak itu, saya sudah meminta Kepala Dishubkominfo Jateng untuk menyelesaikan persoalan di 16 jembatan timbang. Tapi, ternyata tidak direspons, hingga saya membongkar pungli di Batang,“ ungkap Ganjar Pranowo, Rabu (30/4) di Semarang.

Setelah kemarahan Ganjar di pantura, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi Jawa Tengah Urip Sihabudin langsung bertindak. Ia berjanji melakukan evaluasi terhadap 281 anak buahnya yang bertugas di jembatan timbang.

“Mereka akan dibina, dimutasi, dan dirotasi. Bagi yang dinilai tidak layak akan ditarik ke kantor,“ janji Urip, awal pekan ini.

Cukupkah? Sepertinya gebrakan Urip belum bisa melegakan sang petinggi. Ganjar mengisyaratkan akan mengevaluasi juga posisi sang kepala dinas.

“Saat saya memergoki pungli di Batang, dia saya telepon untuk mempertanyakan tanggung jawabnya. Ia menjawab akan bertanggung jawab dan berencana melakukan pembinaan,“ tutur Ganjar.

Melihat kejadian itu, politikus PDIP itu akan mengevaluasi kinerja orang-orang yang berada di lingkaran jembatan timbang. Tidak hanya bawahannya, tapi juga pimpinan.

Ganjar yakin dari evaluasi itu akan dapat diketahui kemampuan mereka mengatasi permasalahan yang ada. “Pungli ini akan menjadi momentum untuk mencari kandidat pemimpin yang tepat guna mengatasi masalah lalu lintas di Jateng, kerusakan infrastruktur dan pungli di jembatan timbang.“

Aliran uang pungli jembatan timbang pun akan terus ditelisik. “Sudah ada pengakuan, pimpinan mendapat jatah Rp300 ribu-Rp350 ribu per hari, dan tingkat bawah Rp100 ribu-Rp200 ribu per hari per orang.“

Anggaran minim

Persoalan kerusakan infrastruktur juga mengemuka di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Didin Rosidin tak menampik bahwa dalam berbagai musyawarah rencana pembangunan, baik di tingkat desa, kecamatan, hingga kabupaten, masalah infrastruktur terus mendominasi.

“Ini pekerjaan rumah bagi Pemkab Cianjur. Kami akan mengakomodasinya sesuai dengan kemampuan anggaran daerah,“ ungkap Didin.

Page 33: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga Kabupaten Cianjur Athe Adha Kusdinan mengatakan anggaran infrastruktur jalan pada 2014 dialokasikan sebesar Rp50 miliar. Dana akan dialokasikan untuk mempertahankan kondisi ruas jalan yang ada dan perbaikan.

“Perbaikan akan dilakukan secara merata di semua wilayah, termasuk di Cianjur selatan yang mengalami kerusakan parah,“ tuturnya.

Terbatasnya anggaran membuat hanya 40% jalan di Cianjur yang berstatus bagus, dari total panjang jalan 1.290 kilometer. Sisanya, dalam kondisi rusak berat, sedang, dan ringan.

Di Aceh, pembangunan kembali ruas jalan di lintasan Km 25-Km 27 jalur nasional Bireuen-Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, diduga salah desain. (BK/MR/N-2)

achmad_sapuan @mediaindonesia.com

Perkuat Basis Riset

KEBERPIHAKAN pemerintah di bidang riset dan pengembangan masih sangat rendah. Salah satunya diindikasikan lewat jumlah alokasi anggaran penelitian yang hanya 0,08% dari pendapatan domestik bruto (PDB) di dalam APBN.

Page 34: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Angka itu terkecil jika dikomparasikan dengan negara-negara kawasan Asia Tenggara lainnya. Bandingkan dengan Jepang yang menganggarkan 3,4% dari PDB, Korea Selatan 3,6%, Singapura 2,6%, dan Malaysia 0,8% dari PDB pada 2012 lalu.

Padahal, nantinya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis riset bakal menjadi tulang punggung kemajuan bangsa. Tanpa disokong lembaga riset dan penelitian yang mumpuni, kecil kemungkinan Indonesia mampu melangkah menjadi negara besar.

“Negara maju di mana pun selalu pembuatan kebijakannya bersandar pada hasil riset. Mereka memiliki think-thank sehingga setiap kebijakan yang keluar tepat guna. Hal ini belum dimiliki Indonesia,” ujar peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Siti Zuhro, saat dihubungi di Jakarta, kemarin.

Menurut Siti, penghargaan negara terhadap karya-karya intelektual juga masih sangat lemah. Hal itu terlihat dari minimnya alokasi dana yang diberikan untuk riset-riset berbasis kepentingan publik dan kecilnya perhatian terhadap kesejahteraan peneliti. Situasi tersebut, lanjut Siti, menyebabkan maraknya riset bermuatan kepentingan.

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Gusti Muhammad Hatta mengakui perhatian pemerintah masih lemah di bidang riset dan pengembangan. “Manfaatnya luar biasa, tapi dana iptek kita masih kecil,“ ujar Gusti.

Bisa diaplikasikan

Meski dana terbatas, lembaga litbang pemerintah bukannya tanpa pencapaian positif. Sepanjang periode 2004-2013, misalnya, berbagai produk iptek dikembangkan di berbagai kementerian dan lembaga di bawah koordinasi Kemenristek dengan lima fokus utama, yakni transportasi, pertahanan dan keamanan, informasi dan komunikasi, energi, dan pangan.

Pada bidang transportasi, LIPI menghasilkan bus listrik 500 ampere yang dapat menempuh jarak hingga 150 kilometer dalam sekali charge. Bus itu mempunyai kecepatan maksimal 5.000 rpm.

Pada bidang pertahanan dan keamanan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dan BPPT telah menghasilkan Pesawat Udara Nirawak (PUNAI) LSU-02 dan prototipe satelit LAPAN ORARI2 untuk memantau permukaan bumi serta membantu komunikasi teks dan suara mitigasi bencana.

Di bidang pangan, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) sukses menghasilkan puluhan varietas padi dan kedelai unggul. Di bidang energi, BPPT menghasilkan beberapa prototipe penelitian dan rekayasa. Salah satunya, pembangkit listrik berskala 3 megawatt (Mw) yang telah diaplikasikan di Kamojang, Garut, Jawa Barat.

Page 35: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Mendikbud Muhammad Nuh menilai periset Indonesia sebenarnya punya kemampuan jika diberi kesempatan. Ia mencontohkan mobil listrik bernama Ezzy karya mahasiswa ITS yang diluncurkan, akhir April lalu.

“Mobil listrik ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk menekan konsumsi BBM. Ini juga menjadi bukti bahwa ketika perguruan tinggi diberi kesempatan, ternyata mereka mampu menghasilkan sesuatu yang dapat diaplikasikan di dunia industri,“ jelasnya.

Ezzy merupakan bagian dari proyek Mobil Listrik Nasional (Molina) yang dibiayai Kemendikbud. Dalam proyek tersebut, Kemendikbud menggelontorkan dana Rp2 miliar kepada lima perguruan tinggi untuk bersaing membangun Molina. Selain ITS, UI, ITB, UGM, dan UNS juga diberi tugas serupa. (Deo/S-5)

Pil Pahit Cabut Subsidi Beralih

GAYATRI SUROYO

Page 36: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Pencabutan subsidi energi secara bertahap telah masuk rencana 2010-2014. Namun, kenyataannya subsidi tersebut malah menggembung.

PEMERINTAH baru diminta untuk melakukan terobosan dengan menghapus subsidi energi karena dianggap membebani fiskal. Pil pahit tersebut dilimpahkan ke pemerintah saat ini.

Pernyataan mengenai subsidi energi dilontarkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Armida S Alisjahbana dalam rangkaian Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2014.

“Pekerjaan rumah terbesar kita yaitu mengenai subsidi energi, subsidi BBM, dan subsidi listrik. Di periode berikutnya, ini harus selesai,“ cetus guru besar Universitas Padjadjaran itu, di Jakarta, Rabu (30/4).

Rencana menghapus subsidi energi secara bertahap sebetulnya sudah masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2010-2014 yang merupakan periode kedua pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, kenyataannya subsidi belum bisa dikurangi, malah menggelembung. Di APBN 2014, pagu subsidi energi mencapai Rp282 triliun, terdiri dari Rp210,6 triliun untuk bahan bakar minyak (BBM), dan Rp71,4 triliun untuk listrik. Anggaran itu setara 22,6% belanja pusat.

Ketika ditemui di sela Musrenbangnas 2014, Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden PDIP Joko Widodo mendukung penghapusan subsidi energi secara bertahap.

“Saya kira dalam empat tahun subsidi harus dikurangi bertahap hingga habis,“ ujarnya seraya menambahkan, dalam empat tahun, subsidi harus diarahkan hanya untuk yang benar-benar membutuhkan.

Pemerintahan Presiden Yudhoyono tengah menyusun Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2015 dan Rancangan APBN 2015 sebagai transisi memasuki pemerintahan baru.

Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan pagu indikatif belanja kementerian/ lembaga (K/L) di 2015 ditetapkan Rp610,02 triliun. Jumlah itu lebih rendah daripada belanja K/L di APBN 2014 yang Rp637,84 triliun.

Ia menjanjikan, pemerintahan baru akan diberi ruang fiskal cukup untuk inisiatif baru. Meski demikian, rancangan APBN 2015 yang hendak dibawa ke DPR Agustus mendatang sudah dalam kondisi defisit.

“Sudah ada defisit, itu pasti. (Ruang fiskal) tergantung dia (pemerintahan baru) mau lakukan penyesuaian atau enggak dalam subsidi. Semakin melakukan penyesuaian, makin besar ruang fiskalnya,“ ujar Chatib.

Nuansa politik

Page 37: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Ekonom Indef Eny Sri Hartati mengatakan penting bagi pemerintah yang akan datang untuk memperbesar ruang fiskal minimal 5% untuk pembangunan. Ia berharap kepentingan politis golongan atau partai tidak menghambat upaya tersebut.

Dalam pembahasan RAPBN, Eny menuturkan, nuansa politik eksekutif dengan Senayan kental sekali. Mestinya dalam masa transisi, hal seperti itu bisa diminimalisasi. Pasalnya, muka-muka lama anggota DPR yang sampai ke Senayan diprediksi tidak lebih dari 20%.

“Selama ini target pemerintah selalu meleset. Itu lebih didominasi kepentingan politik daripada ekonomi. Karena hampir semua variabel ekonomi bisa dihitung dan diprediksi,“ cetus Eny ketika dihubungi, kemarin. (Wib/E-1)

gayatri@ mediaindonesia.com

Indonesia di Ambang Bencana Pengangguran

PENYERAPAN tenaga kerja di dalam negeri tidak berkembang, bahkan cenderung menurun. Padahal, investasi cenderung meningkat. Bila kondisi berlanjut, Indonesia berada di ambang bencana pengangguran.

Page 38: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Demikian dikemukakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Suryo Bambang Sulisto ketika membuka seminar ketenagakerjaan, di Jakarta, Rabu (30/4).

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), pada kuartal I 2013 terdapat realisasi investasi sebesar Rp93 triliun dan mampu menampung 361.924 tenaga kerja.

Namun, pada kuartal I 2014, realisasi investasi sebesar Rp106,6 triliun hanya mampu menyediakan lapangan kerja untuk 260.156 orang.

Mengatakan peningkatan investasi yang tidak berkorelasi positif dengan penyediaan lapangan kerja tersebut disebabkan investasi telah bergeser dari padat karya ke padat modal dan teknologi. Pola ekspor yang mengandalkan komoditas sumber daya alam mentah ikut memperparah.

Bila tren itu berlanjut, proyeksi untuk menyerap 400 ribu tenaga kerja per 1% pertumbuhan ekonomi tidak akan pernah tercapai. Indonesia akan menghadapi masalah pengangguran yang serius.

“Pada 2013 sudah terlihat bahwa setiap pertumbuhan 1% hanya mampu menyerap 180 ribu tenaga kerja atau hanya 45% dari proyeksi ideal yang dibuat pada 2010 lalu,” lanjutnya.

Suryo mengatakan ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Pertama, memperkuat sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kedua, meningkatkan mutu tenaga kerja yang bekerja di luar negeri.

“Mengirim WNI ke luar negeri untuk bekerja merupakan hal yang baik, tapi yang dikirim harus menempati lapangan kerja yang bermartabat. Paradigma mengirim TKI demi devisa dan sebagai jalan keluar bagi para pengangguran di dalam negeri harus diubah total,” papar Suryo.

Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro berpendapat pengembangan investasi padat karya yang bersifat nilai tambah diperlukan untuk memperluas penciptaan lapangan pekerjaan.

“Industri padat karya harus dijaga, misalnya tekstil dan garmen, tapi tidak bisa seperti dulu. Tetap tekstil atau garmen, tapi untuk kebutuhan kelas yang lebih tinggi,” ujarnya.

Bambang juga mengingatkan investasi padat karya yang hanya mengandalkan buruh murah sudah tidak bisa menjadi andalan pemerintah karena Indonesia tidak bisa bersaing dengan negara lain yang memberikan upah buruh lebih murah. (Riz/ Ant/E-1)

Page 39: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Penyandang Tensi Tinggi tidak Perlu Takut

BICARA tentang Gunung Kidul, orang awam pasti mengasosiasikan wilayah tersebut dengan pantai-pantai pasir putih yang tidak kalah elok dari pantai di Bali dan Lombok.Tapi, siapa sangka daerah yang berlokasi di tenggara Kota Yogyakarta ini juga memiliki kekayaan gunung purba, sentra durian, dan embung di atas bukit yang berlokasi di Desa Nglanggeran, Pathuk, Yogyakarta.

Page 40: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Jadi, menikmati durian khas Gunung Kidul setelah rampung mendaki puncak gunung purba atau sambil menikmati mata hari terbenam di puncak embung bisa menjadi alternatif minat wisata selain santai menikmati kelapa muda di pantai-pantai selatan.

Bersamaan dengan mulai beroperasinya Embung Nglanggeran yang berkapasitas 12.000 meter kubik pada awal Febuari tahun lalu, Desa Nglanggeran dijadikan sentra pemberdayaan tani buah, khususnya durian. Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta mengucurkan dana hibah Rp1,49 miliar untuk pembangunan agrowisata Nglanggeran.

Ketua Gabungan Kelompok Tani Kumpul Makaryo Hadi Purwanto ketika ditemui Media Indonesia di lokasi Agrowisata Nglanggeran, Selasa (29/4) memaparkan pohon durian merupakan tanaman yang banyak ditemui di Nglanggeran. Namun sayang, minim pemeliharaan. Akibatnya produktivitas rendah dan harga jualnya pun murah.

Baru pada 2013, melalui pendampingan Yayasan Obor Tani perkebunan durian di desa itu digarap secara profesional dengan membagi 20 hektare kebun durian menjadi beberapa kelompok. Bibit durian yang ditanam pun dipilih bibit unggul supaya memiliki nilai jual yang tinggi sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Kalau sebelumnya per butir dijual Rp30.000, dengan ditanami durian bibit unggul harga jualnya bisa sampai lebih Rp50.000,” tutur pria paruh baya itu, Rabu (30/4).

Selain montong, petani juga membudidayakan durian kencono rukmi. Durian kencono rukmi merupakan durian khas Gunung Kidul yang memiliki karakteristik daging buah berwarna kuning dengan kadar alkohol dan gula yang rendah.

“Cocok untuk orang-orang yang memiliki tensi tinggi, tapi suka durian,” seloroh Hadi.

Pemberdayaan masyarakat melalui agrowisata, menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Gunung Kidul Supriyadi, merupakan upaya memeratakan kesejahteraan masyarakat.

Selama ini wisatawan lebih banyak menyerbu pantai selatan. Akibatnya, investor cenderung melirik wilayah tersebut ketimbang wilayah utara Gunung Kidul yang cenderung belum berkembang. “Kalau dibiarkan akan ada ketimpangan, maka dibuka agrowisata,” cetus Supriyadi.

Pengembangan agrowisata Nglanggeran yang memiliki potensi besar mendapatkan sokongan PT Pertamina (persero) yang mengucurkan dana Rp765 juta untuk pengembangan kebun durian dan kelengkeng. Sebanyak 2.740 bibit durian montong dan 400 bibit kelengkeng ditanam dan diharapkan dalam jangka waktu tiga tahun sudah bisa dipanen untuk pertama kali. (Ayomi Amindoni/E-1)

Page 41: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Mukjizat dari Masa Lalu

Toeti Prahas Adhitama, Anggota Dewan Redaksi Media Group

BERIRINGAN dengan gawe Pemilihan Umum 2014, ada tiga peringatan nasional penting dalam agenda, yakni peringatan hari Kartini tanggal 21 April, peringatan Harkitnas (Hari Kebangkitan Nasional) tanggal 22 Mei, dan Hari Sumpah Pemuda tanggal 22 Oktober. Tiga-tiganya mengingatkan kita bahwa pada masa yang lalu pernah ada pemikir-pemikir yang

Page 42: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

dengan tulus secara intens berusaha mewujudkan aspirasi memajukan dan memperjuangkan masa depan bangsa: Demi kepentingan bangsa.

Tersebutlah perempuan muda Kartini (1879-1904) dengan cita-cita luar biasa untuk menjadi pelopor kebangkitan perempuan pribumi (Indonesia). Kemampuannya berbahasa Belanda memungkinkan dia banyak membaca penerbitan Eropa, yang berangsur membuatnya tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk meningkatkan status perempuan pribumi yang waktu itu tergolong rendah.

Selain mulai membuka lembaga pendidikan sederhana untuk perempuan, dia juga banyak berkorespondensi dengan kenalan-kenalannya di Eropa dan menulis sejumlah buku tentang perempuan pribumi. Terungkaplah situasi kehidupan perempuan pribumi di mata dunia. Kartini meninggal pada usia muda, 25 tahun, pada 1904. Hari lahirnya, 21 April, sekarang diperingati secara nasional sebagai Hari Kartini.

Kebangkitan pergerakan nasional Indonesia sebenarnya diawali dengan berdirinya Sarekat Dagang Islam pada 1905 di Solo, yang berkembang menjadi organisasi pergerakan pada 1906 dengan nama Sarekat Islam. Benih-benih kebangkitan nasional yang belum pernah dirasakan di zaman Belanda mulai muncul dengan semangat persatuan dan kesatuan untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Masa ini ditandai dengan dua peristiwa penting lain, yakni berdirinya Boedi Oetomo (20 Mei 1908) dan Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928). Tanggal berdirinya Boedi Oetomo dijadikan peringatan nasional: Hari Kebangkitan Nasional.

Lebih dari satu abad telah berlalu sejak saat-saat yang mencatat tumbuhnya spirit kebersamaan sebagai suatu ma syarakat bangsa. Spirit murni `demi kepentingan bangsa' selama perjalanan satu abad banyak dipengaruhi perkembangan zaman yang mencuatkan berbagai kepentingan. Maka bila akhir-akhir ini ada wacana `demi kepentingan bangsa', timbul pertanyaan, apakah spirit ungkapan itu semurni seabad yang lalu?

Persiapan menanti satria piningit

Pada peringatan Sumpah Pemuda Oktober nanti, kita sudah akan memiliki RI-1 dan wakilnya. Rakyat tentunya mengharapkan, mereka tokoh-tokoh yang mampu membawa mukjizat bagi bangsa ini. Sementara ini, tokoh-tokoh yang maju atau dimajukan sebagai capres/cawapres mudah-mudahan sadar apa yang diharapkan dari mereka untuk membangun masa depan bangsa ini. Bahwa sekarang terjadi hiruk-pikuk antarkita atau antarpartai untuk menjaring pasangan pemimpin tertinggi negeri ini, rasanya wajar. Yang tidak wajar bila mereka menitipkan kepentingan kelompok atau golongan untuk gawe besar ini.

Idealnya, menjelang pemilihan RI-1 dan wakilnya pada Juli nanti, sudah mulai diwacanakan Indonesia seperti apa yang akan kita bangun di masa depan. Berdasarkan pola dan agenda yang kita bentuk, baru akan kita tentukan tokoh atau pasangan tokoh mana yang mampu dan cocok memimpin negara ini, sesuai tujuan; dari partai politik atau kelompok mana pun mereka. Akan tetapi, yang tampaknya sedang terjadi sekarang, kita lebih sibuk merekayasa

Page 43: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

situasi koalisi demi ke pentingan partai politik masing-masing. Berbagai tokoh pilihan subjekif mereka tawarkan atau menawarkan diri. Unsur `demi kepentingan bangsa' terkesan diabaikan.

Dalam menghadapi situasi serbakompleks sekarang ini, rakyat secara alamiah menunjukkan kecemasan. Mereka menunggu dan kebanyakan tinggal diam. Namun, pemilihan legislatif yang brutal baru-baru ini mencerminkan kecemasan mereka. Bahkan sebagian orang bijaksana pun menyimpulkan, kita sedang menuju bencana. Akan tetapi, sejarah tidak selalu berjalan sesuai ramalan atas dasar penalaran. Kecemasan yang berlebihan sama naifnya dengan keyakinan bahwa masa depan pasti akan membawa perbaikan. Apakah mungkin itu bisa dilakukan tanpa perencanaan yang cermat dan bernalar?

Mengangankan pemimpin ideal

Sejarawan Inggris Arnold Toynbee (1889-1975) pernah menyatakan, memegang kepemimpinan demokratis lebih rumit dan sulit daripada kepemimpinan diktatorial dan karismastik. Kepemimpinan yang disebut terakhir dipatuhi, sebagian karena paksaan dan sebagian karena emosi yang tidak rasional. Adapun dalam suatu negara demokrasi, pemimpin harus mendapatkan kerja sama rakyatnya dengan cara meyakinkan mereka secara rasional bahwa kebijakan politik yang diusulkannya dapat dibenarkan. Untuk itu, sang pemimpin harus berdialog dengan rakyatnya dengan kadar emosi rendah.

Jika menginginkan demokrasi yang ideal, yang dibutuhkan bukan pemimpin yang pandai mengelabui rakyat dengan pencitraan, yang pandai menggerakkan emosi dan prasangka demi kepentingan pribadi, melainkan pemimpin yang secara etis ataupun intelektual mempunyai kemantapan sehingga rakyatnya bersedia mengikuti kepemimpinannya bukan karena merasa terpaksa atau karena emosi.

Menurut Toynbee, pemimpin ideal seperti itu memang sulit dijumpai. Kalaupun ada, dia mungkin enggan mengambil tanggung jawab sulit itu, yang belum tentu mendapat rasa terima kasih yang dipimpinnya. Toynbee selanjutnya menyatakan, sejauh penga lamannya, pemimpin-pemimpin yang bisa mendekati peranan seperti itu di dunia baru ada tiga: Roosevelt, Churchill, dan Nehru.

Namun, ia mengakui, pemimpin-pemimpin itu berhasil karena kepemimpinan mereka berlangsung ketika negara dalam keadaan krisis sehingga rakyat mau menerima keadaan yang berat dan memberikan pengorbanan. Dalam hal Winston Churchill, dengan sikap kepahlawanannya dia menyelamatkan Inggris dari mimpi buruk Perang Dunia II. Tetapi setelah perang usai, dan rakyat tidak menganggapnya pemimpin yang tepat untuk tugas pembangunan, dengan sikap perwira Churchill menyerahkan kekuasaan politiknya kepada tokoh lain.

Page 44: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Sejarah tidak kurang memberikan contoh tentang spirit kepemimpinan di masa revolusi kita sendiri ataupun yang dialami masyarakat luar. Kita bisa mencari inspirasi dan berguru dari sejarah masa lalu.

Keuntungan dari Perpecahan Oposisi dan Perang Milisi

PERDANA Menteri petahana Irak Nouri al-Maliki masih di atas angin dalam proses pemilihan umum yang berlangsung Rabu (30/4) di tengah ancaman kekerasan kelompok militan. Itu lantaran kelompok-kelompok oposisi yang menjadi lawan politik Maliki di pemilu terpecah belah.

Page 45: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

Dalam pemilu sebelumnya, pada 2010, Maliki harus mengeluarkan segenap kemampuan demi meraih dukungan penuh. Pasalnya, saat itu Maliki menghadapi mantan Perdana Menteri Iyad Allawi yang memimpin kelompok Syiah serta didukung koalisi sekuler Sunni. “Kini beda dari 2010. Orang-orang tidak membentuk aliansi yang dapat menawarkan pilihan jelas menjelang pemilu,“ kata seorang diplomat barat di Irak.

Hal serupa diungkapkan profesor ilmu politik Universitas Mustansiriyah, Baghdad, Aziz Jabr. Menurut Jabr, keretakan di komunitas Syiah dalam empat tahun terakhir tidak akan mendorong tentangan para pemimpin Syiah terhadap Maliki.

Walau diunggulkan dan mendapat dukungan dari kelompok Alawi Irak, Maliki tidak bisa diam saja. Dia harus memperkukuh koalisi untuk mendukung pemerintahannya di tengah kekerasan yang membayangi proses pemilu. Salah satunya, Maliki harus merangkul kelompok minoritas Sunni di Irak serta membantu mereka sehingga melemahkan kelompok militan secara sosial.

“Maliki menggunakan krisis keamanan untuk mengeser perdebatan tentang ketidakpuasan publik terhadap pemerintah,” ujar pengamat kebijakan Timur Tengah dari Institut Washington, Michael Knights. Apalagi sejak tentara Amerika Serikat meninggalkan Irak pada 2011, Pemilu kemarin ialah yang pertama sejak kepergian tentara AS, yang membuat aksi kelompok militan meningkat dan terjadi hampir setiap hari. Maliki menuding Arab Saudi dan Qatar mendukung kelompok itu. Maliki menyedot dukungan warga Irak karena dianggap berusaha keras melawan milisi peneror termasuk pasukan antiteror yang berhasil merebut Kota Falluja.

Di sisi lain, keikutsertaan Maliki dalam pemilu untuk masa jabatan periode ketiga itu dikritisi sebagai upaya memelihara korupsi yang merajalela dan dikeluhkan masyarakat. Menurut Jabr, “Periode jabatan ketiga Maliki ini berarti melestarikan semua manfaat dengan berada di kekuasaan, tetapi kehilangan itu bisa berarti meninggalkan semuanya.“

Seperti dilansir Gulf News, di Irak ada semacam perjanjian de facto dalam sistem demokrasi yang menyatakan bahwa perdana menteri sedianya berasal dari kelompok Syiah, presiden dari Kurdi, dan ketua parlemen dari kelompok Sunni. (Dawn/Gulf News/Kid/M-1)

PAUD Sulit Gantikan Peran Pendidikan Kearifan Lokal

PENDIDIKAN yang mengedepankan kearifan lokal dengan melatih anak-anak bergaul di alam akan lebih baik ketimbang pendidikan yang dititipkan di lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD).

Karena itu, anak-anak yang masih kecil mestinya dilepaskan dan lebih banyak bermain dengan teman sebaya mereka atau belajar di lingkungan tanpa terbelenggu ruang kelas.

Page 46: Artikel Pilihan Media Indonesia 02.05.2014

“ Jangan sampai PAU D diberlakukan seperti tempat penitipan anak. Kenapa harus menyerahkan pendidikan anak kepada PAUD kalau ibunya bisa mendidik sendiri dengan nilai kearifan lokal dan kehidupan yang dimilikinya tanpa harus diserahkan kepada orang lain,” ujar Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi di sela bedah buku Kang Dedi Menyapa: Kumpulan Pemikiran, di Balai Citra Resmi, Purwakarta, Jabar, Rabu (30/4).

Dedi berpendapat bahwa seorang ibu mestinya melakukan sendiri tanggung jawab pengasuhan termasuk mendidik anak mereka selagi tidak terhalang kesibukan, seperti umumnya para ibu di pedesaan. Penyaluran nilai-nilai lokal dan budaya antargenerasi dapat dilakukan kalau orangtua berperan aktif dalam pendidikan anak.

Lebih lanjut, ia pun tidak sepakat pada pandangan latar belakang pendidikan ibu akan memengaruhi kesuksesan seorang anak. “Apakah ibu yang berpendidikan sudah menjamin anak yang dilahirkannya akan sukses? Orang sukses saat ini banyak yang lahir dari ibu-ibu tak berpendidikan tinggi,“ sanggahnya.

Ia mengimbau agar penyelenggaraan pendidikan seharusnya bertumpu pada karakter dan kearifan lokal serta sarat muatan lokal yang aplikatif seperti ilmu pertanian dan niaga yang banyak diterapkan di keseharian masyarakat Purwakarta. Pada kesempatan itu, Dedi juga menyampaikan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan, seperti Purwakarta bakal melaksanakan program SD 9 tahun. Nantinya, siswa SD tidak lagi mengikuti tes masuk SMP ataupun ujian akhir di kelas 6 SD, tetapi langsung sekolah di SD 9 tahun.

“Kami sudah membangun 90 SD 9 tahun. Tahun ini akan menjadi 120 SD. Adapun SMP di Purwakarta akan dikonversi menjadi SMK.” (Fat/H-2)