Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

download Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

of 33

Transcript of Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    1/33

    Tim Transisi Rumuskan Swasembada

    YAHYA FARID NASUTION

    Bangsa ini harus segera digerakkan untuk bangkit agar mampu mengurus dirinya

    sendiri dan tidak tergantung bangsa lain.

    SEPERTI tidak menyia-nyiakan waktu libur, tim transisi pemerintahan presiden dan wakil

    presiden terpilih Joko Widodo dan Jusuf Kalla, kemarin, terus melakukan konsolidasi untuk

    memetakan persoalan bangsa yang mendesak dicarikan solusi. Tim transisi mempersiapkan

    hal-hal teknis demi merealisasikan visi-misi dan Sembilan Program Aksi serta janji-janji

    Jokowi-JK saat berkampanye.

    PantauanMedia Indonesia, sejak pukul 10.40 WIB, rumah tradisional Betawi yang menjadi

    Kantor Transisi di Jl Situbondo No 10 Menteng, Jakarta Pusat, mulai didatangi tim transisi

    secara terpisah. Bahkan Jokowi turut hadir dalam rapat tertutup yang dihadiri petinggi tim

    transisi. Rini M Soemarmo (ketua) pertama kali datang, diikuti anggota deputi Hasto

    Kristiyanto, Anies Baswedan, Andi Wijayanto, kemudian disusul AM Hendropriyono.

    Seusai rapat pukul 15.00, Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang, celana

    bahan hitam, dan sepatu berbahansuedemenyampaikan agenda rapat tim transisi. Tim

    menggodok berbagai kebijakan seperti untuk implementasi swasembada beras dan gula, kata

    dia. Menurut Jokowi, pemerintahan mendatang akan fokus merealisasikan dua kebutuhandasar yang penting bagi rakyat Indonesia tersebut.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    2/33

    Ini tadi bicara masalah yang berkaitan dengan mengoperasionalkan program agar yang

    namanya swasembada itu betul-betul direalisasi. Tadi kita bicara mengenai swasembada

    beras dan gula. Kita akan konsentrasi itu di awal, kata Jokowi kepadaMedia Indonesiadi

    Kantor Transisi, kemarin.

    Jokowi juga menegaskan ia sangat percaya diri mengimplementasikan kebijakan itu dengan

    tidak bergantung kepada kebijakan pemerintahan sebelumnya. Enggak. Kita mulai dari nol,

    tegasnya.

    Selain itu, Jokowi menyampaikan agenda rapat menunjuk mantan Kepala Badan Intelijen

    Negara (BIN) AM Hendropriyono sebagai anggota Dewan Penasihat Tim Transisi Bidang

    Intelijen.

    Anggota tim transisi Hasto Kristiyanto mengatakan tantangan bangsa Indonesia dan

    perubahan geopolitik di dunia jelas memerlukan penguatan di bidang intelijen. Menurutnya,peran intelijen ke depan tidak hanya menjaga stabilitas pemerintahan dan negara, tapi juga

    konteks kepentingan ekonomi yang lebih luas.

    Kabinet profesional

    Meski beberapa kali Jokowi menegaskan penyusunan kabinet nantinya hak prerogatif

    presiden, keberadaan tim transisi sering dikait-kaitkan penjaringan figur yang akan

    menduduki kabinet di pemerintahan Jokowi mendatang. Ketika ditanya soal hal tersebut,

    Jokowi kemarin mengatakan dirinya ingin membuat gebrakan dengan memasang menteri

    yang tidak merangkap jabatan di partai politik.

    Kalau saya pribadi ingin agar menteri lepas dari partai politik, kata Jokowi seusai rapat di

    Kantor Transisi, kemarin. Jokowi memang sejak awal ingin membangun kabinet profesional.

    Meskipun tak menutup kemungkinan menteri dari parpol, Jokowi ingin memastikan semua

    menterinya fokus bekerja di kementerian masing-masing.

    Untuk itu, dalam menyusun kabinet, Jokowi juga meminta masukan secara terbuka kepada

    masyarakat. Beberapa masukan di antaranya anggota kabinet Jokowi harus bebas dari

    korupsi, kompeten, efektif, dan representatif. (P-2)

    EMAIL

    yahya @mediaindonesia.com

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/08/10/ArticleHtmls/Tim-Transisi-Rumuskan-Swasembada-10082014004009.shtml?Mode=1http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/08/10/ArticleHtmls/Tim-Transisi-Rumuskan-Swasembada-10082014004009.shtml?Mode=1
  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    3/33

    Pembentukan Pansus Pilpres tidak Didasari Alasan Kuat

    PEMBENTUKAN pansus pilpres yang sedang diwacanakan sebagian anggota dewan dinilai

    lebih dilandasi kepentingan dan libido politik yang kental ketimbang kemaslahatan rakyat.

    Anggota DPR seharusnya lebih memilih untuk menuntaskan kerja dari pansus-pansus yang

    sudah dibentuk sebelumnya.

    Demikian benang merah yang mengemuka pada diskusi bertajuk Pansus Pilpres 2014

    Apakah Efektif, di Jakarta, kemarin. Pengamat politik Emrus Sihombing bahkan

    mengatakan pembentukan pansus korupsi oleh DPR lebih mendesak jika dibandingkan

    dengan pembentukan pansus pilpres. Sebelumnya partai pendukung Prabowo-Hatta

    menyerukan akan membentuk pansus pilpres di DPR untuk menguak adanya kecurangan

    pada proses pilpres.

    Emrus menilai rencana pembentukan pansus pilpres terlihat dilandasi motif politik yang

    kental. Indikasinya ialah pembentukannya yang dilakukan pascahitung cepat dan real count

    diumumkan.

    Kenapa tidak dari awal mereka bentuk itu? Artinya ada korelasi pengumuman real count

    yang dimenangi Jokowi-JK dan posisi suara kalah Prabowo-Hatta. Pihak yang mendorong

    pembentukan pansus pilpres dari Koalisi Merah Putih sehingga jelas maknanya ialah bentuk

    penolakan terhadap hasil pilpres itu sendiri, ulasnya.

    Jadi sangat aneh jika pembentukan pansus pilpres diutamakan, sedangkan masih banyak

    pekerjaan rumah yang belum diselesaikan DPR periode saat ini. Kita harap anggota DPR

    lebih matang dalam berpolitik, lebih bijak menggunakan wewenang. Jangan karena punya

    wewenang, mereka sewenang-wenang, pungkas Emrus.

    Adapun pengamat politik Jeirry Sumampow, pada kesempatan yang sama, menilai tidak ada

    alasan kuat mendasari pembentukan pansus pilpres yang digagas anggota DPR yang

    tergabung dalam Koalisi Merah-Putih.

    Ia mengatakan sebuah pansus dibentuk karena adanya masalah yang begitu akut. Kalau yang

    dipermasalahkan soal DPT khusus tambahan, basis masalahnya ada di DPT. Apabila

    permasalahannya seperti yang terjadi di Papua, tempat ada pasangan tidak mendapatkan

    suara, hal itu pun tidak perlu diusut melalui pansus.

    Selain itu, Jeirry mengatakan apabila pembentukan pansus pilpres dipaksakan, akan ada

    pemborosan uang negara. Terlebih lagi, pansus pilpres, menurut dia, dapat mendelegitimasi

    hasil pilpres. Sepertinya memang mereka ingin pansus pilpres terbentuk untuk memuaskan

    hasrat politik. (Ind/P-2)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    4/33

    Kaget karena Muncul Gugatan di Ujung Jalan

    KETUA Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta Hamdan Kurniawan

    menyatakan heran dengan gugatan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta

    Rajasa terhadap KPU yang menetapkan Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai pemenang pilpres.

    Kami kaget, Prabowo-Hatta mengajukan gugatan hasil pilpres termasuk di DIY. Padahal,

    semua saksi dalam rekapitulasi dari tingkat TPS hingga provinsi menandatangani hasil

    rekapitulasi di DIY. Mereka sama sekali tidak keberatan, ujar dia, kemarin.

    Gugatan yang dilakukan di DIY ada di Kabupaten Sleman, Bantul, Kulonprogo, Gunung

    Kidul, dan Kota Yogyakarta di sekitar 500 TPS. Itu seperti gugatan `di ujung jalan' proses

    pilpres.

    Kami siap dengan bukti-bukti. Perwakilan kami sudah ada yang ke Jakarta dengan

    membawa bukti-bukti yang dibutuhkan itu, termasuk yang terkait dengan daftar pemilih

    khusus tambahan atau DPKTb, ia menambahkan.

    Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Titi Anggraini meyakini

    gugatan Prabowo-Hatta ke Mahkamah Konstitusi akan sulit dikabulkan oleh majelis hakim.

    Itu, tandas Titi, karena saksi yang dihadirkan kubu Prabowo-Hatta untuk memberi keterangan

    dalam persidangan tidak mampu meyakinkan majelis hakim.

    Para saksi yang dihadirkan hanya memberikan keterangan berdasarkan asumsi dan laporan

    yang didengar dari pihak lain. Sebanyak apa pun saksi yang dihadirkan, jika keterangannya

    hanya berdasarkan asumsi, tidak bisa meyakinkan majelis hakim, papar Titi.

    Koordinator Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow juga menyebut apa yang menjadi

    keberatan kubu Prabowo-Hatta hanya asumsi. Mereka mengatakan punya banyak saksi, tapi

    keterangan saksi tidak konkret.

    Namun, anggota tim kuasa hukum Prabowo-Hatta, Maqdir Ismail, mengatakan apa yang

    disampaikan para saksi kubunya penting. Paling tidak telah memberikan indikasi-indikasi.

    Sementara itu, Deputi Tim Transisi Jokowi-Kalla, Hasto Kristianto, mengatakan pihaknya

    telah mempersiapkan saksi-saksi yang memahami manajemen pemilu dan manajemen suara.

    Saksi-saksi itu diharapkan bisa menyampaikan fakta-fakta di depan hakim MK bahwa

    berdasarkan dokumen yang ada, tuduhan tim hukum Prabowo-Hatta tidak benar.

    (AI/AT/Yah/X-2)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    5/33

    Didesak Gelar Munas, DPP Golkar Panik

    MENGUATNYA desakan untuk mempercepat musyawarah nasional (munas) partai pada

    Oktober 2014 dan terbukanya elite partai untuk mencalonkan diri membuat Ketua UmumPartai Golkar Aburizal Bakrie panik. Ical, panggilan akrab Aburizal, dikabarkan bakal

    menonaktifkan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono.

    Anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar Fahmi Idris mengakui ada gagasan untuk

    menonaktifkan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat itu. Penonaktifan itu baru

    gagasan. Orang biasa kalau nekat begitu, ujar Fahmi yang juga salah satu anggota tim

    pemenangan Agung Laksono seusai diskusi di Rapampa Resto, Jakarta Selatan, kemarin.

    Fahmi tidak ambil pusing dengan kabar itu. Alasannya, akan ada perubahan sikap politik

    besar di tubuh partai berlambang pohon beringin itu setelah 21 Agustus.

    Rencana penonaktifan Agung dibenarkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar

    Firman Subagyo. Menurutnya, keputusan itu diambil bukan karena Agung berniat maju

    sebagai calon ketua umum, melainkan karena mantan Ketua DPR itu telah bergerilya untuk

    mempercepat Munas Golkar pada Oktober 2014.

    Firman mengungkapkan, sebelum menonaktifkan Agung, Ical berencana menggelar

    pertemuan dengan mantan Menpora itu, kemarin. Jika dalam pertemuan tersebut tidak

    ditemukan jalan keluar, opsi paling berat ialah penonaktifkan terpaksa dilakukan dengan

    alasan untuk menegakkan AD/ART partai.

    Sementara itu, anggota Dewan Pertimbangan Partai Golkar MS Hidayat mulai

    menyosialisasikan diri sebagai bakal calon ketua umum dengan menghadiri silaturahim dan

    dialog interaktif bersama DPD I dan DPD II Partai Golkar Provinsi Jawa Timur, kemarin.

    Nomor satu, persiapan saya ingin melakukan deklarasi secara resmi agar diketahui. Langkah

    awal, saya tiba di Surabaya untuk halalbihalal dengan kawan-kawan Partai Golkar di Jawa

    Timur dan para tokoh, ujarnya.

    MS Hidayat yang juga menjabat menteri perindustrian didampingi ketua tim suksesnya,

    Marzuki Darusman. Menurut Marzuki, deklarasi pencalonan MS Hidayat akan dilakukan di

    Bandung, Jawa Barat, hari ini. (Cah/S-1)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    6/33

    Penaikan Tunjangan Hakim MA tidak Tepat

    GAJI dan tunjangan hakim di lingkungan Mahkamah Agung (MA) naik lagi. MA baru-baru

    ini dilaporkan menaikkan tunjangan sekretaris jenderal dan jajarannya sebesar 70%.

    Penaikan itu dinilai beberapa kalangan tidak tepat. Selain kenaikan tunjangan itu hanya

    diberlakukan MA, kinerja MA sendiri dinilai masih jauh dari memuaskan.

    Pengamat hukum pidana Universitas Islam Indonesia Muzakir menilai untuk hitungan

    pegawai negeri, hakim agung telah mendapat gaji dalam jumlah yang cukup besar di antara

    aparatur negara lain (lihat grafik). Dengan demikian, standar gaji itu sudah cukup. Jika ada

    tunjangan tambahan seperti penyelesaian perkara, itu harus ditilik kembali karena banyak

    putusan hakim yang masih diragukan.

    Dalam situasi sekarang sebaiknya MA tidak menaikkan tunjangan terlebih dahulu.

    Semestinya kenaikan itu harus serentak dengan aparatur negara lainnya. Atas dasar alasan

    apa tunjangan tersebut dinaikkan? Apa atas dasar penyelesaian perkara yang banyak dengan

    substansi tinggi, lantas tunjangannya dinaikkan? ujarnya.

    Pengamat hukum pidana Universitas Muhammadiyah Chairul Huda juga berpendapat

    penaikan tunjangan tersebut harus diimbangi wewenang dan tugas MA. Pasalnya, selama ini

    publik masih kesulitan mendapat layanan ataupun mengakses informasi terkait dengan

    putusan-putusan MA.

    Ketua Bidang Hukum Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho mempertanyakan

    alasan penaikan tunjangan tersebut. Menurutnya, tunjangan yang dinaikkan tidak diimbangi

    dengan performa institusi pengadilan untuk bersih dari korupsi.

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/08/10/ArticleHtmls/Penaikan-Tunjangan-Hakim-MA-tidak-Tepat-10082014002021.shtml?Mode=1
  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    7/33

    Hakim agung Gayus Lumbuun mengaku belum mengetahui informasi tentang penaikan

    tunjangan tersebut. Ia pun enggan berkomentar mengenai hal yang mendasar dari penaikan

    tunjangan khusus kinerja pegawai negeri sipil di MA dan badan peradilan di bawahnya.

    Namun, ia mengakui berdasarkan PP No 55 Tahun 2014, pada Juli lalu gaji hakim agung

    sudah naik menjadi total sekitar Rp72 juta. Penaikan itu ditujukan untuk pemenuhan

    kebutuhan dan kesejahteraan hakim agung dan keluarganya. (Ind/Yah/X-6)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    8/33

    Obama Berjanji Tumpas IS

    PESAWAT-PESAWAT tempur Amerika Serikat telah dua kali menggempur milisi Islamic

    State yang sebelumnya bernama Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di luar Kota Erbil.Setelah itu, Presiden AS Barack Obama menegaskan dirinya tidak akan membiarkan Islamic

    State mewujudkan tujuan membangun kekhalifahan di Suriah dan Irak.

    Pasukan tempur Amerika tidak akan kembali lagi untuk berperang di Irak, ujar Obama

    dalam keterangan mingguannya akhir pekan ini.

    Di sisi lain, seperti dilansir Al Jazeera, Obama bersumpah tidak akan tinggal diam

    menghadapi upaya pembunuhan terhadap orang tak bersalah dan mengacaukan kepentingan

    negaranya di Irak. Atas dasar itu, Obama menyatakan AS tetap akan melakukan serangan

    udara dengan target-target jelas yang telah ditandai saat diperlukan.

    Sementara itu di Jakarta, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan keberadaan

    ISIS sudah jelas mengancam kehidupan keagamaan dan ideologi bangsa Indonesia. ISIS, kata

    dia, menggunakan daulahatau khilafah islamiahsebagai basis legitimasi gerakan. Paham itu,

    menurut Menag, bertolak belakang dengan ajaran Islam.

    Keberadaan ISIS mengancam kualitas kehidupan keagamaan di Tanah Air. Selain itu,

    keberadaannya tidak sesuai dengan nilai-nilai yang ada di Indonesia. Sebagai sebuahIslamic

    state,ISIS baru dideklarasikan pada awal Ramadan. Secara cepat mereka mengisi ruang

    publik. Saat 1 Syawal, saya menyaksikan mereka mengajak masyarakat Indonesia

    mendukung gerakan radikal ini, ucap Lukman Hakim, kemarin.

    Ketua Majelis Ulama Indonesia Din Syamsuddin mengatakan negara-negara Islam harus

    berdiplomasi, misalnya melalui OKI, guna menghilangkan ketidakadilan global untuk

    mencegah munculnya radikalisme seperti ISIS.

    Karopenmas Mabes Polri Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan kegiatan ISIS tergolong

    perbuatan makar. Dalam perspektif hukum, melakukan perlawanan dan penyerangan terharap

    aparatur negara yang ada, sebagaimana yang dilakukan kelompok ISIS, termasuk perbuatanmakar. Mereka mengajak anak muda kita ikut. Itu, kalau di Indonesia, namanya perbuatan

    makar dan suatu hal yang melanggar hukum. Kita tidak ingin anak muda kita terjebak pada

    perbuatan seperti itu.(Reuters/Al Jazeera/Kid/Vei/X-6)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    9/33

    Arsenal Full Team, City tanpa Delapan Pilar

    ASNI HARISMI

    Pellegrini merespons sindiran Wenger dengan meminta sang `Profesor' tidak usah

    mengurusi kondisi internal klub lain. ``Frank Lampard pemain bebas transfer. Kami

    tidak mengeluarkan sepeser pun untuk menariknya.'' Manuel Pellegrini Pelatih

    Manchester City

    MANCHESTER City masih menyimpan amunisi sejati yang mereka miliki untuk kompetisi

    musim depan. Menghadapi Arsenal di ajang Community Shield, malam ini, the Citizens akan

    tampil tanpa delapan pemain pilar.

    Media Inggris the Independentmenyatakan delapan pemain yang dimaksud termasuk dua

    punggawa anyar, yakni Frank Lampard dan Bacary Sagna. Pelatih Manuel Pellegrini akan

    memberi mereka waktu lebih untuk beradaptasi dengan permainan klub yang baru.

    Adapun enam sisanya ialah Sergio Aguero, Pablo Zabaleta, Martin Demichelis, Fernandinho,

    dan Vincent Kompany yang masih diizinkan beristirahat pascatampil di Piala Dunia,

    sedangkan striker Alvaro Negredo masih berkutat dengan cedera.

    Untungnya, sejumlah pemain utama seperti kiper Joe Hart, Samir Nasri, David Silva, dan

    Edin Dzeko siap diturunkan. Namun, tak menutup kemungkinan pula Pellegrini akan

    mencobaskilldua pemain barunya, yaitu kiper Willy Caballero dan gelandang asal Porto

    Fernando.

    Kondisi itu berbeda dengan Arsenal yang siap menurunkan kekuatan penuh dalam laga di

    Wembley ini. Bahkan amunisi baru asal Barcelona Alexis Sanchez digadang-gadang bakal

    turun sejak kick-offsebagai satu-satunya bomber yang diandalkan di lini depan.

    Pelatih Arsenal Arsene Wenger menyatakan ia tak ingin memori laga pertama Liga Primer

    musim lalu terulang. Kala itu di Etihad, `Meriam London' dipermalukan City dengan skor 3-6dan mereka belum sempat membalas di Emirates karena partai kedua itu berakhir imbang 1-

    1. Tentu saja kami ingin menurunkan skuat terkuat kami karena kami punya kenangan buruk

    di laga pertama musim lalu, kata Wenger.

    Meskipun demikian, trio asal Jerman Mesut Oezil, Per Mertesacker, dan Lukas Podolski

    dipastikan tak turun. Ketiganya baru akan kembali dari liburan setelah tampil di Piala Dunia

    2014 pada Senin (11/8) waktu setempat dan mungkin juga absen di laga perdana Liga Primer

    kontra Crystal Palace.

    Respons Wenger

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    10/33

    Hal menarik lain sebelum perhelatan Community Shield ialah perang komentar antara

    Pellegrini dan Wenger. Sang juru taktik Arsenal lebih dahulu menuduh City melanggar

    financial fair playUEFA karena dicurigai mendatangkan Lampard dengan nilai jual tertentu.

    Hal itu langsung mendapat tanggapan dari bos City itu. Pellegrini menegaskan klubnya

    memang mendatangkan Lampard dengan status pinjaman hingga Januari mendatang, tanpa

    mengeluarkan sepeser uang pun sehingga ia memastikan City tidak melanggarfinancial fair

    play.

    Frank Lampard pemain bebas transfer. Kami tidak mengeluarkan sepeser pun untuk

    menariknya sementara sebelum pindah ke New York City, tandas Pellegrini.

    Ia juga membersihkan nama Lampard yang banyak disebut olehfanChelsea sebagai

    pengkhianat. Pellegrini meyakinkan bahwa the Blues-lah yang tak ingin lagi menggunakan

    jasa pemain berusia 36 tahun yang telah tercatat sebagai top scorerklub sepanjang masa itu.

    Saya tidak mengerti mengapafanChelsea menyebutnya pengkhianat. Bukan Frank Lampard

    yang tidak ingin menandatangani kontrak baru dengan Chelsea, klub itulah yang tak ingin

    memperpanjang kontraknya, jelas pelatih asal Cile tersebut. (AP/R-1)

    [email protected]

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    11/33

    Arsenal Lepas Vermaelen ke Barcelona

    ARSENAL setuju melepas bek sekaligus kapten Arsenal Thomas Vermaelen ke Barcelona.

    Masuknya pemain asal Belgia itu untuk menggantikan Carles Puyol yang musim ini memilih

    pensiun.

    Dengan demikian, niat Manchester United yang juga kesengsem untuk mendapatkan jasa

    Vermaelen praktis pupus. Pelatih `Meriam London' Arsene Wenger lebih memilih melepas

    ke Barcelona ketimbang ke United karena persoalan rivalitas di Liga Primer plus pertukaran

    pemain tidak disetujui.

    Arsenal bersedia melepas Vermaelen jika United mau menukar Chris Smalling atau Phil

    Jones. Namun, arsitek `Setan Merah' Louis van Gaal tak setuju. The Terminator--julukanVermaelen--pun akhirnya dilepas ke Barcelona dengan harga 15 juta pound (Rp298 miliar).

    Untuk mengisi posisi kapten, Wenger menunjuk gelandang Mikel Arteta. Pemain asal

    Spanyol itu memiliki pengalaman dan jiwa kepemimpinan yang mumpuni untuk memimpin

    rekan-rekan satu timnya.

    Sebelumnya, Arteta juga menjadi wakil Vermaelen musim lalu. Per Mertesacker juga

    berpeluang menjadi wakil kapten mendampingi Arteta. Ironisnya, kontrak Arteta di Arsenal

    belum jelas kendati akan habis 12 bulan lagi.

    Di sisi lain, setelah gagal mendapatkan Vermaelen, United kini mengejar wingerReal Madrid

    Angel Di Maria. Uang sebesar 55 juta pound (Rp1,08 triliun) plus kontrak 5 tahun dan gaji

    120 ribu pound (Rp2,3 miliar) sudah disiapkan jika pemain asal Argentina itu mau bermain di

    Old Trafford.

    Dari Bundesliga, proses kepindahan kiper Liverpool yang musim lalu dipinjamkan ke Napoli,

    Pepe Reina, akhirnya terjawab dengan kontrak tiga tahun. Reina dibeli dengan transfer 2,5

    juta pound. Pesepak bola berusia 31 tahun itu sebelumnya telah menjalani tes medis, Kamis

    (7/8) malam waktu setempat. Di Muenchen, Reina akan mengenakan kostum dengan nomor23 dan sudah diperkenalkan di Allianz Arena kemarin.

    Saya bergabung kemari untuk memenangi sebanyak mungkin trofi, ujar Reina dikutip dari

    akun Twitter resmi klub. (AP/Rtr/Era/R-2)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    12/33

    Duel Persija-Persib Diharapkan Kondusif

    TENSI tinggi dipastikan terjadi kala Persija Jakarta menjamu Persib Bandung di Stadion

    Utama Gelora Bung Karno, hari ini. Meskipun demikian, semua pihak berharap lanjutan

    Indonesia Super League (ISL) bertajuk El Clasico itu berjalan kondusif.

    Hal itu diutarakan mengingat kejadian terakhir yang dialami Persib ketika menyambangi Ibu

    Kota pada Juni 2013 lalu. Kala itu, bus tim asal Bandung tersebut dilempari dengan batu oleh

    massa yang diduga suporter Persija sehingga laga batal digelar.

    Manajer Persib Umuh Muchtar berharap insiden itu tidak lagi terjadi. Ia ingin laga

    berlangsung kondusif sehingga ke depannya permohonan izin pertandingan tidak lagi sulit,

    baik untuk partai tersebut maupun laga-laga lain. Keselamatan jiwa yang utama, semogakejadian (Juni 2013) kemarin tidak terulang, ujar Umuh kepada wartawan, kemarin.

    Tidak ingin kembali kecolongan, panitia pelaksana pertandingan menyiapkan tiga kendaraan

    taktis (rantis) untuk membawa pasukan Persib ke stadion di hari pertandingan. Kami telah

    mempersiapkan tiga mobil rantis karena waktu kami ke Bandung juga sama, kata Manajer

    Persija Asher Siregar.

    Dalam laga ini, Kepolisian Daerah Metro Jaya mengizinkan laga digelar dengan dihadiri

    suporter Persija. Namun, suporter Persib, Bobotoh dan Viking, tidak diizinkan untuk datang

    ke Ibu Kota guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan di luar lapangan.

    Adapun soal jalannya laga, pelatih Persija dan Persib menjamin bakal berlangsung ketat.

    Juru taktik `Macan Kemayoran' Benny Dollo bahkan sampai menggelar latihan tertutup untuk

    menguji taktik yang bakal ia terapkan di laga itu.

    Bagi `Maung Bandung', tambahan tiga poin amat dibutuhkan untuk mengejar Arema

    Indonesia di puncak klasemen Wilayah Barat. Kemarin, `Singo Edan' kembali menang atas

    Barito Putera dengan skor telak 4-1 dalam laga di Stadion Demang Lehman.

    Alberto Goncalves, Thierry Ghatuessi, Cristian Gonzales, dan Samsul Arif Munip bergantian

    menjadi pahlawan bagi tim tamu, sedangkan gol hiburan tuan rumah dibukukan James Koko

    Lomell. Kemenangan itu membuat Arema kukuh di puncak klasemen dengan 38 poin dari 16

    pertandingan. (Ash/R-1)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    13/33

    Mozaik Etnisitas Minahasa

    IWAN KURNIAWAN

    Manusia Minahasa masih berpegang pada budaya mapalus. Tidak hanya di daerah,

    tetapi juga terjaga hingga di negeri perantauan.

    HEMBUSAN angin Laut Pasifik terus menyapu gulungan ombak yang berkejar-kejaran.

    Langit tampak kuning keemasan selepas sang mentari tenggelam di ufuk barat. Satu per satu

    warga pun masih bersantai di Pantai Malalayang, Manado, Sulawesi Utara, senja itu.

    Tak begitu jauh dari bibir pantai, deretan warung berjejer. Patricia, 31, bersama beberapa

    temannya memesan pisang goreng plus dabu-dabu(sambal) yang khas rasanya. Jus jeruk danminuman soda tak lupa mereka pesan bersama-sama. Tak berapa lama, Patricia memesan lagi

    setelah tergiur menengok daftar menu. Pilihannya, tak lain ialah ubur tinutuanatau populer

    disebut bubur manado.

    Suasana santai senja begitu nikmat hingga dia dan teman-temannya kembali ke tempat

    penginapan. Keesokannya, ia bersama beberapa teman ikut bergotong-royong memperbaiki

    sekaligus menyumbang buku-buku pelajaran untuk beberapa sekolah yang ambruk akibat

    banjir awal tahun ini.

    Lalu, Patricia pun melanjutkan aktivitas dengan menyaksikan Tari Maengket atas

    rekomendasi pemandu wisata di sebuah sanggar. Tarian tersebut mengisahkan kehidupan

    remaja suku Minahasa masa lalu kala mensyukuri panen hasil pertanian.

    Kini Patricia sudah kembali ke Jakarta. Ia masih terngiang deburan ombak pantai saat

    melawat ke kampung halaman asal leluhurnya, sebulan silam. Suasana kekerabatan bersua

    keluarga besarnya sangat membekas. Ia mengaku pertama kali ke sana kala usianya 12 tahun.

    Tak diayal, keberadaan orang Minahasa sangat ramah. Masyarakat selalu mensyukuri alam.

    Kehidupan gotong royong pun tecermin lewat suguhan seni seperti Tari Maengket. Adasebuah filosofi orang Minahasa dalam menjaga kebersamaan, yaitu lewat budaya mapalus.

    Budaya mapalus merupakan tradisi gotong royong masyarakat setempat dalam berbagai

    kegiatan, terutama di era masa silam, saat warga kampung berbondong-bondong memanen

    padi di sawah. Keberadaan mapalusdulu hingga kini masih terjaga. Proses gotong royong itu

    tercermin lewat lantunan lagu-lagu saat di sawah. Para remaja putri bernyanyi untuk

    menghibur para pekerja.

    Di era modern kini, mapalusmungkin sudah sedikit berkembang. Tradisi yang dahulunya

    dilakukan di sektor pertanian, kini sudah merambah ke berbagai sektor. Semisal, kegiatan

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    14/33

    sosial-kemanusiaan saat terjadi bencana alam. Budaya gotong royong inilah yang membuat

    warga tetap hidup damai dan saling peduli.

    Menjadi satu

    Nama Minahasa sebagai satu daerah kewilayahan di utara Sulawesi berarti `Menjadi Satu'.

    Pertama kali muncul sejak 1790 pada musyawarah antara semua Kepala Walek. Istilah ini

    pun dikenal sebagai Dewan Kepala Walak etnik tradisional Minahasa (het landstreek van

    Manado).

    Dewan itu mempersatukan delapan subetnik tradisional Minahasa. Kedelapannya, yaitu

    Tonsea, Tondano, Tombulu, Tontemboan, Tonsawang, Pasan, Ponosakan, dan Bantik.

    Kesatuan itulah cikal bakal muncul sebutan etnik Minahasa.

    Keberadaan orang Minahasa, baik yang ada di utara Sulawesi maupun di perantauan masihmenjaga budaya mapalus. Sifat itu masih berakar lewat falsafah hidup, yaitusi tou timou

    tumou tou (manusia menjadi manusia untuk memanusiakan manusia). Istilah itu yang

    digunakan mendiang Sam Ratulangi menjaga keutuhan orang Minahasa di zamannya.

    Secara etimologi, touberarti `orang' dan timouberarti `hidup', sedangkan tumouberarti

    `berkembang; tumbuh; mendidik'. Ungkapan itu bagi sebagian besar orang Minahasa

    dipandang sebagai cara pandang tou Minahasa tentang dirinya serta sesama manusia dalam

    tatanan hidup bermasyarakat.

    Prinsip itu penting karena menjadikan orang Minahasa sebagai makhluk sosial. Begitu pula,

    sebagai individual hingga komunal dalam menempatkan diri dalam bermasyarakat,

    berbangsa, dan bernegara.

    TouMinahasa mencakup mereka yang hidup di Minahasa, baik penduduk asli, berdarah

    campuran, maupun pendatang. Dari sejarah asal-usul manusia Minahasa tercatat bahwa

    masyarakat tradisional berasal dari daratan Tiongkok bagian selatan. Kisah itu dipopulerkan

    lewat drama musik Toar dan Mumimuut: Memanusiakan Manusiaoleh Remy Sylado di

    Jakarta pada 2005.

    Cendekiawan Mieke Komar K Palar mengatakan keberadaan orang Minahasa dalam

    berinteraksi dengan orang luar, terutama, orang Portugis dan Spanyol sangat kuat. Begitu

    pula berabad berikutnya saat bertikai dan berkolaborasi dengan orang Belanda, menunjukkan

    orang Minahasa tidak mengenal sistem feodalistis.

    Prinsip kesetaraan antar sesama sangat dipegang erat, demikian pula kesetaraan gender,

    ujarnya dalam sebuah diskusi kebudayaan.

    Dengan bercampur kebudayaan Barat yang cukup kental, terutama masyarakat menganut

    agama Kristen, rata-rata orang Minahasa juga disebut kawanua (penduduk negeri). Dalamliteratur Belanda digambarkan orang Minahasa berkarakter individualistis, berani, terbuka,

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    15/33

    ramah, suka berpesta ria, dan patuh. Meskipun ada juga unsur individual negatif, yakni

    pengecut, keras kepala, rendah hati berkelebihan, dan kurang setia. Ada istilah untuk

    menggambarkan kurang setia itu, yaitu `cikar kanan vaya condios cari laeng'.

    Tak hanya di dalam negeri, tersebarnya orang Minahasa di luar negeri, seperti di Amerika

    Serikat, Belanda, Kanada, dan Jerman, juga menjadi tantangan tersendiri. Bagi Mieke--

    perempuan yang pernah menetap di Amerika Serikat--budaya orang Minahasa masih kuat.

    Terutama, lewat mapalus.

    Orang Minahasa mampu membaur diri di mana pun mereka berada. Si tou timou tumou tou

    menjadi pegangan sebagaimana budaya mapalusyang sudah ada secara turun-temurun,

    paparnya.

    Mozaik orang Minahasa menjadi cerminan sebagian masyarakat Indonesia. Mereka hadir

    untuk melengkapi keragaman budaya yang ada di Tanah Air. Melekatnya budaya, baikbahasa maupun kuliner, menunjukkan orang Minahasa tidak pernah menghilangkan akar

    budaya.

    Budaya mapalusmencerminkan jati diri orang Minahasa. Mereka menjaga erat ikatan

    kekeluargaan untuk saling hidup bergotong-royong secara kultural. Ini masih terasa lewat

    semboyan torang samua basudaraatau kita semua bersaudara. (M-5)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    16/33

    Ela Gzl*

    BERNANDO J SUJIBTO

    SETIAP kali menikmati sore di balkon apartemennya, Eson selalu melihat sosok perempuan

    muda yang duduk sambil melindihkan tubuhnya ke jendela.Long dressputih dengan motif

    bunga dan betis yang dibiarkan tersingkap, tampak jelas di balik kaca. Awalnya Eson tidak

    terlalu menghiraukan penghuni baru di apartemen sebelah itu. Ia mungkin sedang beradaptasi

    dengan tempat baru, atau memang senang menikmati hamparan taman hijau dengan bunga-

    bunga mekar di akhir musim semi.

    Sudah dua minggu, setiap menjelang senja, perempuan itu selalu tampak di balik jendela. Ditengah kepulan asap rokok, tubuhnya terlihat samar. Ia begitu malas dan tak mau bergerak

    sedikit pun. Jika saja kunci jendela rusak, ia pasti terjatuh dari lantai enam. Tubuhnya akan

    hancur berkeping-keping di lorong yang memisahkan apartemen mereka. Jarak kedua

    apartemen itu hanya sejauh kedipan mata yang terlihat utuh.

    Saat melindihkan tubuhnya ke jendela, perempuan itu pasti duduk di atas sofa atau di atas

    kursi kayu setinggi setengah meter. Jika tidak, ia menepikanspring bedke jendela sehingga

    bisa melindihkan tubuhnya kapan saja. Eson sangat paham ruas ruangan di lantai itu.

    Persahabatan dengan dua pelajar Erasmus Program asal Spanyol, yang dikenalnya setelah

    pindahan dua tahun silam, membuatnya betah berlama-lama di sana. Omelet khas Spanyol

    plus nasi uduk adalah perpaduan menu paling cocok buat mereka. Selain itu, obrolan tentang

    sastra sufi dan puisi-puisi Jalaluddin Rumi menambah keakraban mereka.

    Suatu malam saat menikmati purnama di balkon, Eson melihat sesuatu yang berbeda di

    kamar salon dua sahabat Spanyolnya itu, apartemen yang kini ditempati perempuan yang

    gemar melindihkan tubuhnya di kaca jendela. Makin malam lantai enam tampak makin

    hidup. Lampu menyala terang. Dari pantulan cahaya, terlihat tubuh-tubuh yang tengah asyik

    berdansa. Gerakan mereka begitu liar dan menghentak-hentak. Ada sekitar lima sampai tujuh

    orang di sana.

    Sejurus kemudian, gerombolan orang melabraknya. Tak terdengar suara. Lampu padam. Dua

    mobil meninggalkan bunyi rintihan, meninggalkan Eson yang mencemaskan dua sahabatnya.

    Paginya, muncul berita di televisi tentang penangkapan pengedar narkoba di apartemen

    Bosna Hersek Mahallesi, kawasan mereka tinggal. Sejak malam itu, kabar dua sahabat

    Spanyolnya, Daniel dan Maria tak terdengar lagi. Nomor kontak mereka tidak bisa

    dihubungi. Setiap memandangi apartemen itu, Eson berharap kedua temannya segera

    kembali. Sampai akhirnya Eson menemukan sosok perempuan yang melindihkan tubuhnya

    ke jendela...

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    17/33

    Perempuan yang semakin hari membuatnya bertanya-tanya. Apakah ia Maria? Di mana

    Daniel? Eson kurang yakin bila perempuan itu Maria. Sekali lagi, di sela-sela kepulan asap

    rokok, Eson memperhatikan perempuan itu lekat-lekat. Ingin memastikan garis wajah dan

    bentuk matanya, juga rambutnya.

    Suatu sore di akhir pekan, ada seorang perempuan duduk di sebuah bangku kayu Kopek Park,

    taman luas di depan apartemen. Kaos kuning, celana trainingdan sepatu putih-abu-abu.

    Matanya kelu menabur pandang ke tengah taman.

    Eson langsung beranjak dari tempat duduknya yang tak jauh dari perempuan itu. Tapi,

    sebelum sampai di kursi kayu yang dituju, perempuan itu sudah beranjak pergi. Mukanya

    tampak masam dan muram. Ia seperti sedang menyimpan kesedihan yang dalam. Eson ingin

    membuntutinya. Namun itu tak mungkin, saat taman begitu ramai.

    Eson makin disiksa oleh pikirannya sendiri, tentang perempuan yang melindihkan tubuhnyadi jendela. Pada sebuah sore akhir Mei yang remang oleh kabut, Eson duduk di kursi taman

    sambil menatap jendela tempat perempuan itu melindihkan tubuhnya. Ia membayangkan

    perempuan itu tengah menatap dirinya. Dia ingin sekali mengajak perempuan itu duduk di

    taman sambil menikmati cokelat.

    Di waktu lain, di malam awal musim panas, Eson kembali duduk di balkon dengan segelas

    kopi dan rokok. Sungguh mengejutkan. Kali ini dia tidak menemukan perempuan yang

    melindihkan tubuhnya di jendela.

    Matanya hanya menyaksikan sebuah lampu yang dibiarkan menyala dan seakan meceritakan

    ruangan yang biasa dia kunjungi ketika bersama Daniel dan Maria. Baik di ruang salon atau

    di kamar tak terlihat penghuni. Eson menatap jendela kamar itu dengan sejumput kecemasan.

    Perasaan gundah itu harus diatasi Eson dengan sadar. Dia harus mempersiapkan diri

    menghadapi ujian proposal tesis tiga hari mendatang. Sebagai penerima beasiswa, dia tidak

    boleh melalaikan tanggung jawab belajar sesuai target. Sisa waktu dimanfaatkannya untuk

    memperdalam bahan bacaan ihwal tema yang diangkatnya dalam penelitian tesis.

    Syukur, presentasi proposal tesis akhirnya beres dan penelitian tentang Proses RekrutmenPKK, sebuah organisasi garis keras yang mendukung kemerdekaan Kurdistan dan pernah

    menjadi partai politik di Turki, akan dilanjutkan secara lebih intens. Eson tinggal menulis dan

    melengkapi data-data penelitian di Diyarbakir, daerah yang menjadi pusat gerakan PKK

    untuk memperjuangkan kemerdekaan Kurdistan dari Turki.

    Setelah menaruh tas laptop dan dokumen presentasi, Eson langsung menuju balkon di siang

    menjelang sore. Perempuan itu tidak tampak lagi di balik jendela. Eson mulai cemas.

    Keinginan menemuinya semakin menggebu. Dia mulai terpikir untuk mendatangi kamarnya.

    Tapi itu tidak mungkin karena sistem keamanan apartemen sangat ketat. Harus punya kunci

    atau sidik jari sebagaipassworduntuk masuk, sementara dia tidak mengenal perempuan itu.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    18/33

    Satu minggu berselang, suatu sore Eson sengaja joging di sekitar apartemen. Dia ingin

    memastikan keberadaan perempuan itu. Saat melewati Hakan Kahvesi, warung kopi di

    seberang jalan menuju apartemen, dia melihat seseorang. Eson yakin dialah perempuan itu.

    Rambut sebahu yang dibiarkan mengombak, sorot mata tajam dengan alis tipis. Ia duduk

    sendirian. Eson terperangah, sekaligus senang. Eson langsung masuk dan menyapaperempuan itu. Ia merespons santai, sesekali tersenyum ramah. Dengan bahasa Turki yang

    sudah fasih, Eson tak kesulitan mengobrol dengannya. Eson mencari cara agar bisa

    mengobrol lebih panjang ditemani kopi khas Turki yang sebenarnya tidak terlalu dia sukai.

    Tapi demi kesamaan minuman, kopi yang sedari tadi menemani perempuan itu, Eson

    memesan kopi yang sama.

    Perempuan itu bernama Berivan, lahir dan besar di Diyarbakir, provinsi di bagian tenggara

    Turki, dari ayah asal Trabzon dan ibu asli Diyarbakir. Eson makin tertarik untuk mengobrol.

    Aku mencarimu satu minggu ini.Kenapa kamu tidak duduk di jendela seperti biasa,

    Berivan?

    Aku tidak tahan lama lama menatap taman dari jendela. Aku ingin menutup jendela itu

    secepatnya.

    Kenapa?

    Ehmm....Ia menahan napas berat. Awalnya aku coba perhatikan taman itu dari jendela.

    Sekali aku datang ke sana tapi aku tidak kuat lama lama. Aku tidak ingin melihat Kopek Park

    lagi, tambahnya dengan muka tertunduk.

    Eson diam.

    Mulut Berivan pun bagai terkunci.

    Bukankah semua orang menginginkan sebuah taman untuk tempat bersantai di tengah rasa

    jenuh dari pekerjaan?

    Pengalaman selalu berkisah jujur, Eson.

    Mata Berivan berlinang. Eson tertegun tak bisa berbuat apapun, selain hanya menatapnya.

    Ela gzl, mata berwarna cokelat kehijau-hijauan--warna mata khas Turki--tak bisa sembunyi

    dari mata Berivan.

    Aku sebenarnya ingin pergi dari apartemen ini. Tapi ayahku tidak ingin aku kembali lagi ke

    tanah kelahiranku. Aku harus meninggalkan kuliah di sana, lanjut Berivan.

    Kamu bisa melanjutkan kuliah di Selcuk University.

    Aku mulai berpikir untuk tidak kuliah lagi. Aku ingin kembali ke Dyarbakir, bergabungdengan teman-teman pergerakan di sana. Tapi ayah selalu mengancamku.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    19/33

    Pergerakan? Mengancammu?

    Iya, Eson. Kami sedang berjuang untuk merdeka dari Turki. Menjadi negara sendiri:

    Kurdistan. Tapi ayahku tidak setuju. Ia melarangku terlibat dalam gerakan.

    Napas Eson tersedak. Terperangah kaget.

    Teman-temanku harus meregang nyawa di sebuah taman, persis seperti taman Kopek Park

    itu! Aku menyaksikan sendiri darah berlumuran di tengah taman malam itu. Kami menjerit

    histeris. Untunglah aku selamat.

    Perempuan itu berdiri. Eson tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya menelan ludah sambil

    memandanginya pergi menuju apartemennya. Matanya kosong menatap perempuan dengan

    ela gzlitu.

    Pikiran Eson tenggelam bersama rasa risau sembari menyaksikan tangan gemulai Berivan

    menutup jendela kaca yang menghadap Kopek Park. Dia baru saja menyaksikan sebuah

    fragmen peristiwa yang sudah ditekuninya sebelum berangkat ke Turki. Tentang perjuangan

    kemerdekaan Kurdistan yang nyaris satu abad telah menyedot Eson untuk datang ke Turki

    dan belajar Ilmu Politik di sana.

    Pelan tapi pasti, jendela yang biasa menjadi tempat melindihkan tubuh perempuan itu mulai

    ditutup. Pikiran Eson berkecamuk dan terburai begitu saja. Tentang tesis yang sedang

    digarapnya, kejadian empat bulan silam ketika ia berkunjung ke Diyarbakir untuk ketiga

    kalinya dan menyaksikan sendiri ledakan di tengah-tengah massa demonstrasi di sebuah

    taman kota di Lice, pusat pergerakan PKK.

    Malam itu 13 orang tewas. Dan, luka-lukanya yang menganga terus terpahat di mata Berivan,

    yang baru saja disaksikannya. Dalam pandangan yang gamang, Eson menatap Berivan yang

    terus menambal kaca jendela dengan kertas warna gelap, dan sehelai gorden berwarna hitam.

    Akhirnya perempuan itu tenggelam dalam warna gelap kaca jendela.

    *Ela gzl(Turki), warna mata cokelat kehijau-hijauan (of a greenishbrown color)

    Bernando J Suji bto, sedang menyelesaikan pendidikan pascasarjana di Turki.

    Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan

    belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim [email protected] [email protected]: @Cerpen_MI

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    20/33

    PIGURA

    Mental Mbudaya

    ONO SARWONO

    `...Bangunlah jiwanya, Bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya...'

    ITULAH cuplikan syair Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Ada pesan jelas bahwa jiwa

    bangsa Indonesia harus dibangun. Bahkan, bila merunut urutan syairnya, membangun jiwa

    harus didahulukan ketimbang badannya. Itu artinya jiwa yang lebih penting daripada raganya.

    Banyak aspek membangun jiwa. Satu di antaranya lewat sentuhan budaya. Artinya, jiwa kita

    mesti berbudaya. Jiwa berbudaya adalah yang hati dan pikirannya bersih, sehingga dalam

    setiap perilakunya selalu menjunjung tinggi nilai-nilai keadaban.

    Menurut dalang termasyhur (alm) Ki Nartosabdo, budaya adalah angenangen ingkang

    mbabar kaendahan lan ketentreman, akal budi yang melahirkan keindahan dan ketenteraman.

    Jadi, betapa indah dan tenteramnya bila kita hidup mbudayaalias berbudaya.

    Jiwa dan mental yang demikian itu mendesak kita mengaktualisasikan kini sebelum bangsa

    ini telanjur terjerumus ke `kejahiliahan' lebih dalam. Terus terang, secara objektif, pola hidupkita semakin ke sini kian memiriskan. Akhlak semakin menjauh. Yang ngrembaka (subur)

    justru perilaku saling sikut dan nunjang-palangalias melanggar norma akibat diburu nafsu

    kepentingan profan.

    Bukan hanya warga pada umumnya. Para elite di negeri ini seperti berpacu berlomba

    memberikan contoh buruk. Misalnya, dalam hal berpolitik, masih segar dalam ingatan kita,

    pada masa kampanye pemilihan presiden silam, kita mendengar, melihat polah tingkah para

    elite yang amat membuncahkan. Di antaranya, maraknya fitnah, pelecehan, manipulasi, dan

    ketidakjujuran. Selain itu, masih banyak perilaku kasar dan bahlul lainnya, termasuk umpatan

    seperti kata sinting di media sosial. Marilah introspeksi, apa benar begini cara kita mengisi

    hari-hari hidup di dunia yang fana ini?

    Kita mesti segera eling. Karena fitrahnya, sikap dan perilaku kasar dalam segala bentuknya,

    sejatinya bukan jati diri kita.

    Sopan dan jujur

    Ada gambaran sederhana dalam kisah wayang yang bisa kita jadikan renungan terkait dengan

    kehidupan yang berbudaya dan beradab. Karakter tokoh dalam cerita wayang itu memangbermacam-macam, tetapi semuanya memiliki unsur dan nilai keluhuran masing-masing.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    21/33

    Budaya dalam lingkup wayang itu tersua dalam pakem. Sederhananya, mulai dari berpakaian,

    bertutur kata, bergerak, hingga berperang (berpolitik) pun ada aturan dan norma yang mesti

    mereka jalankan secara ketat. Tiada pakem yang mereka ingkari.

    Contoh paling gampang ada pada kesatria. Misalnya sulung Pandawa, Puntadewa. Ia menjadi

    model elite yang dalam perilaku hidupnya selalu menjunjung tinggi budaya kejujuran,

    kesopanan, dan keikhlasan.

    Puntadewa menyerahkan kepada keadilan jagat bila ideologinya membangun keadaban

    arcapada yang berasaskan kejujuran, kesopanan, dan keikhlasan itu harus memakan korban

    jiwa raganya. Ia tidak pernah mundur bila mesti sirna sekalipun lantaran teguh menjalankan

    darmanya. Apalagi, sekadar menghadapi risiko ecek-ecek, seperti takut tidak ada jabatan,

    melarat, sengsara, yang sifatnya duniawi.

    Mental dan karakter demikian itu telah dibuktikan Puntadewa sejak masih remaja belia. Iatidak menggugat ketika para saudara sepupunya, Kurawa, menjahatinya. Bahkan, ketika

    harus terusir dari Istana Astina pun, tidak terlintas dalam benaknya, apalagi melangkah untuk

    membalas.

    Puntadewa pun mendidik adik-adiknya, yakni Bratasena, Permadi, Pinten, dan Tangsen,

    untuk mengikuti jalur hidup yang beralaskan kebersihan hati. Motonya, di atas segala-

    galanya, tidak ada hal yang lebih berharga daripada nilai-nilai kemuliaan.

    Dalam berhubungan dengan sesama, bahkan dengan kaum sudra sampali sekalipun ia tetap

    rendah hati. Puntadewa tidak pernah membuat orang lain rendah atau susah karenanya. Lebih

    dari itu, ia malah suka berkorban agar pihak lain berbahagia.

    Faktanya jalan hidup sopan, jujur, dan ikhlas yang kukuh tersebut tidak mengakibatkan

    kemalangan. Yang terjadi sebaliknya, Puntadewa dikisahkan melangit, menjadi raja diraja.

    Kualitas pribadinya pun sejajar dengan penghuni Kahyangan. Puntadewa juga sukses

    menjadikan rakyat Amarta menjadi bangsa yang beradab dan kuncaradi seantero jagat.

    Nilai budaya

    Dalam konteks ini, betapa pentingnya gagasan revolusi mental presiden terpilih Joko Widodo

    (Jokowi) yang digaungkan pada masa kampanye lalu. Tidak bisa dimungkiri bahwa

    pemikiran itu lahir dari kepekaan hatinya membaca defisit mental keadaban bangsa yang

    mencemaskan. Mental rendahan yang telah memelorotkan harkat dan martabat bangsa.

    Pentingnya membangun mental bangsa yang hebat sudah pernah digelorakan Presiden

    Soekarno. Kala itu, `Putra Sang Fajar' menggerakkan program pembangunan mental bangsa,

    yakni character and national building. Dalam sejarah peradaban bangsa-bangsa dunia,

    urusan mental sangat fundamental.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    22/33

    Untuk membangun mental yang berbudaya, tidak perlu studi banding ke negara lain atau ke

    Swiss, seperti yang pernah dilakukan elite parlemen di Senayan tempo hari. Yang diperlukan

    ialah berkomitmen untuk tetap berakar pada budaya kita sendiri. Negeri ini kaya raya akan

    kearifan dan nilai-nilai luhur yang lama terkubur.

    Bila mutiara-mutiara itu tergali dan kemudian teruri-uridalam praktik setiap insan dalam

    kehidupan berwarga dan bernegara sehari-hari, bangsa ini akan selalu tegak dan kompetitif.

    Pada gilirannya, kita akan menjadi bangsa yang maju dan terhormat berkat bermental yang

    berdasar pada budaya yang adiluhung.

    Karenanya, kita semua mesti mendukung revolusi mental agar secepatnya hal itu

    mendapatkan energinya dan kemudian diimplementaskan. Itu bisa dimulai dari setiap

    keluarga dan melalui bangku sekolahan dari tingkat dasar. Kini saatnya kita merayakan

    mental berbudaya. (M-2)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    23/33

    Cerita Sejarah dalam Balutan Humor Segar

    PADA 5 September 1945 Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Paku Alam VIII

    mengeluarkan maklumat yang menyatakan Negeri Ngayogyakarta Hadiningrat bergabungdengan negara Indonesia. Maklumat tersebut pun ditanggapi dengan sukacita oleh rakyat

    Yogyakarta dengan mengibarkan bendera Merah-Putih di berbagai tempat, termasuk di

    wilayah Kotabaru.

    Dengan berani sosok perempuan muda menurunkan bendera Hinomaru dan menggantinya

    dengan bendera Merah-Putih di salah satu gedung di Kawasan Kota Baru, Kota Yogyakarta.

    Siti Ngaisyah namanya. Walau sempat dihalang-halangi oleh tentara Jepang, siswi sekolah

    menengah di Jetis tersebut tetap teguh. Ia berani berdebat dengan tentara Jepang yang

    membawa senjata api dan mencoba menghalang-halanginya mengibarkan sang Dwi Warna.

    Tentu saja, Siti Ngaisyah tidak sendiri saat itu. Ia berani mengibarkan bendera Merah-Putih

    dengan mendapat dukungan dari laskar pejuang kemerdekaan Indonesia.

    Sekelumit cerita tentang keberanian Siti Ngaisyah dan laskar pejuang Yogyakarta tersebut

    merupakan bagian pengantar dalam pentas Ketoprak Ringkes dengan lakon Kota Baru

    Lunas Janjikugarapan Marwoto Kawer dan Den Baguse Ngarso. Mereka berhasil mengocok

    perut penonton.

    Pentas Ketoprak yang digelar di Taman Budaya Yogyakarta, Jumat dan Sabtu (7 dan 8Agustus) lalu itu mengangkat kisah sejarah semangat perjuangan rakyat Yogya ketika

    menyerang tentara Jepang di Kotabaru pada 7 Oktober 1945 untuk mempertahankan

    kemerdekaan RI. Kisah heroisme ini dikemas dengan humor segar dan menggelitik.

    Kamuna dalam cerita bertugas menggalang dana dari orang-orang Tiongkok yang tinggal di

    DI Yogyakarta. Dana yang terkumpul kemudian dipakai untuk membeli logistik makanan

    bagi para pejuang yang berjanji mengusir tentara Jepang pergi dari NKRI, terutama Kotabaru.

    Motivasi Kamuna menggalang dana dari para orang-orang Tiongkok ternyata tidak murni

    untuk perjuangan. Ia memintai harta dari orang-orang Tiongkok agar bisa mendapatkan

    perhiasan untuk merayu Mimbasih.

    Mimbasih yang bertugas sebagai koordinator penyediaan makanan bagi para pejuang diberi

    uang oleh Kamuna. Uang yang didapat dari hasil menggalang dana dari warga Tiongkok

    diberikan kepada Mimbasih agar dapat dibelanjakan untuk membuat makanan bagi para

    pejuang.

    Kamuna ternyata tidak hanya memberi Mimbasih uang, tetapi juga perhiasan. Perhiasan itu

    diberikan kepada Mimbasih secara pribadi agar Mimbasih jatuh hati padanya.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    24/33

    Sayang, klimaks cerita tidak berujung pada akhir bahagia bagi Kamuna. Mimbasih yang

    dicintainya gugur dalam pertempuran di Kotabaru bersama sekitar 20 pejuang yang lain.

    Mereka yang telah gugur dalam pertempuran di Kotabaru tersebut tidak berjuang sia-sia.

    Melalui perundingan yang alot, Jepang pun mau angkat kaki dari Kotabaru.

    Cerita dengan latar peristiwa perjuangan mengusir Jepang dari Kotabaru pada Oktober 1945

    tersebut berhasil ditampilkan dengan apik. Penulis naskah, Susilo Nugroho, dengan apik

    meringkas realitas sejarah dan fiksi menjadi cerita berbalut canda-canda dalam bahasa Jawa

    yang menghibur dan bermanfaat (dulce et utile).

    Banyak canda dalam ketoprak ini karena dengan cara ini lebih efektif. Bahasa Jawa yang

    digunakan diturunkan jenjangnya sehingga bisa komunikatif, kata pria yang akrab disapa

    dengan Den Baguse Ngarso tersebut.

    Susilo mengaku teks ketoprak Kotabaru Lunas Janjikumerupakan naskah ketoprak ringkas

    yang kedua puluh. Dalam setahun ia rencananya akan mementaskan ketoprak ringkas tiga

    kali dengan cerita yang berbeda.

    Berbeda dengan ketoprak kebanyakan yang mengadopsi kisah kepahlawanan yang berlatar

    sejarah kerajaan-kerajaan, Susilo lebih memilih membuat teks dengan latar sejarah yang lebih

    muda, misalnya tentang Republik Indonesia yang dipindah ke Yogyakarta, tentang sosok

    Soegijapranata, termasuk pertempuran di Kotabaru.

    Dalam ketoprak tersebut, Susilo tidak menceritakan fakta sejarah sebagai inti cerita. Ia hanya

    menempatkan sejarah sebagai latar cerita. Sejarah ditampilkan sesuai dengan kebutuhan

    cerita yang hendak dibangun.

    Walau bagian utama dalam lakon Kotabaru Lunas Janjikutentang cinta Kamuna kepada

    Mimbasih, bagian-bagian lain dalam Ketoprak tersebut tetap penting. Bagian-bagian penting

    yang tetap ditampilkan, misalnya, terkait Maklumat 5 September 1945 oleh Sultan HB IX

    dan Paku Alam VIII dan keberhasilan Siti Ngaisyah menurunkan bendera Hinomaru dan

    mengibarkan bendera Merah-Putih tanpa pertumpahan darah. Pesan-pesan lain tersebut

    penting karena jika dihilangkan akan mengacaukan cerita. (Ardi Teristi Hardi/M-2)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    25/33

    Kesetaraan Harus Diraih dengan Keberanian

    NURULIA JUWITA

    BERBAHAGIALAH dia yang makan dari keringatnya sendiri, bersuka karena usahanya

    sendiri dan maju karena pengalamannya sendiri.

    Sepenggal kalimat itu terdengar akrab di telinga karena kerap dikutip dalam kehidupan

    sehari-hari. Letupan api keberanian ituu hanyalah satu dari sekian pemikiran Pramoedya

    Ananta Toer yang terekam dalam roman fenonomenalBumi Manusia.

    Kalimat itu telah sering dicuplik dan menginspirasi banyak orang. Tidak hanya bagi para

    pembaca bukunya, bahkan orang-orang yang belum membaca karyanya pun akrab dengan

    sepenggal kalimat itu.

    LewatBumi Manusia, Pram menyampaikan semangat untuk memperjuangkan keadilan dan

    kesetaraan. Hal itu sejalan dengan kehidupan sehari-hari di masyarakat. Pada akhirnya, setiap

    orang harus berusaha dengan pikiran, tangan dan kakinya sendiri. Bukan bergantung pada

    ras, kebangsawanan, suku, atau harta benda.

    Buku pertama dari Tetralogi Buru ini merupakan novel semifiksi berlatar belakang sejarah

    pada masa Kebangkitan Nasional. Tetralogi tersebut terdiri dariBumi Manusia, Anak Semua

    Bangsa, Jejak Langkah, danRumah Kaca.

    Sesaat setelah penerbitannya, keempat novel tersebut langsung dilarang beredar oleh

    pemerintah. Pemerintah menganggap novel-novel karangan Pram itu mempropagandakan

    ajaran-ajaran Marxisme-Leninisme dan komunisme. Padahal, tak sedikit pun hal-hal tersebut

    disebutkan dalam buku-bukunya.

    Semifiksi

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    26/33

    NovelBumi Manusiaini disebut semifiksi karena Minke sebagai tokoh utamanya merupakan

    pantulan karakter dan pengalaman RM Tirto Adisuryo, tokoh pers dan tokoh kebangkitan

    nasional yang juga dikenal sebagai perintis persuratkabaran dan kewartawanan nasional

    Indonesia.

    Tokoh Minke, merupakan realisasi dari keinginan Pram untuk mendudukkan semua manusia

    dalam kesetaraan. Minke yang berdarah biru berpendapat bahwa kebangsawanan hanya bisa

    merendahkan orang lain. Adapun pada masa itu, status kebangsawanan sangat dijunjung

    tinggi dan dibangga-banggakan sehingga banyak bangsawan yang memanfaatkan darah biru

    yang melekat padanya untuk kepentingan pribadi. Misalnya, mewariskan jabatan sebagai

    pejabat daerah kepada anaknya. Sebaliknya, Minke menolak tegas bergantung pada darah

    kebangsawanan yang ditetesi dari orang tuanya.

    Tokoh lain berkarakter kuat yang dikisahkan Pram adalah sosok Nyai Ontosoroh. Istri siri

    seorang Belanda yang tidak sekolahan. Namun, pikirannya cerdas cemerlang, mandiri, danberani. Seorang Nyai yang dianggap rendah derajat dan kesusilaannya, ternyata mempunyai

    kualitas diri yang lebih baik dari wanita pribumi terpelajar dan terhormat di masa itu.

    Melalui Nyai Ontosoroh, Pram ingin menunjukkan kesetaraan harus diraih dengan

    keberanian. Lihat saja pada kalimat penutup getir, ketika Nyai Ontosoroh dan Minke yang

    tidak berdaya, harus kehilangan Annelis yang diasingkan ke Belanda. ...Kita telah melawan,

    Nak, Nyo, sebaik-baiknya, sehormat-hormatnya....(535).

    Bumi Manusiamerupakan perwujudan cita-cita Pram yang telah ditanamnya sejak lama.

    Pram menapaki proses panjang untuk merealisasikannya. Bahan-bahan tulisan untukBumi

    Manusia telah ia kumpulkan sejak sebelum 1965. Seperti yang dikemukakan Pram dalam

    Nyanyi Sunyi Seorang Bisu, ia menghimpun bahan autentik, wawancara, membaca,

    menyiarkan bahan yang didapat dengan biaya yang tidak sedikit dari kantongnya sendiri. Niat

    itu dikuatkannya pada tahun 1965 saat ia berumur 40 tahun. Namun pada umur tersebut ia

    justru dijebloskan ke penjara. Jadi, aku tunda menulis novel sambil melatih diri untuk

    mengingat dan menggapai gapai dalam kegelapan. (Nyanyi Sunyi Seorang Bisu, 119).

    Namun, Pram bisa lega karena mesti tersendat lama akhirnya Tetralogi Buru bisa terwujud.

    Seperti cita-cita yang sudah terpaku dan diniatkan dalambatinnya. Aku ingin menulissebuah roman besar dalam hidupku, dan setiap pengarang bercita-cita menghasilkan karya

    abadi, dibaca sepanjang abad, dan lebih baik lagi: dibaca oleh umat manusia di seluruh dunia

    sepanjang zaman, ujar Pram dalam catatan hariannya.

    BukuBumi Manusiasendiri dalam riwayatnya pernah diter bitkan dalam 34 bahasa. (M-2)

    [email protected]

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    27/33

    Sastrawan Paling Produktif

    BUMI Manusiatelah menjadi tunas jauh sebelum Pramoedya Ananta Toer menjalani

    pembuangan sebagai tahanan politik di Pulau Buru (Agustus 1969-November 1979).

    Seperti dituturkan Pram dalam bukuNyanyi Sunyi Seorang Bisu(catatan harian dan

    pemikiran Pram selama menjadi tahanan), materi bukuBumi Manusiadan rangkaiannya telah

    ia kumpulkan dari studi sebelum ditahan. Ia menulis berdasarkan bahan-bahan yang masih

    melekat di ingatan. Karena berdasarkan ingatan semata tentu banyak kekurangannya, ujar

    Pram dalamNyanyi Sunyi Seorang Bisu.

    Pram ditahan pemerintahan Soeharto karena pandangannya yang dinilai prokomunis.

    Larangan menulis yang dijatuhkan kepadanya selama menjalani masa pembuangan di Burutidak menghalangi Pram untuk terus menulis. Dalam ketiadaan kertas dan pena, buku pertama

    dari serangkaian roman empat jilid (tetralogi) ini lahir melalui catatan rapi yang ditulis di

    kepala pria yang lahir di Blora, 6 Februari 1925, tersebut.

    Kisah Nyai Ontosoroh dan Minke yang memperjuangkan keadilan dan kesetaraan telah

    diceritakan Pram secara lisan kepada teman-teman sesama tahanan di Unit III Wanayasa di

    pulau pembuangan Buru pada 1973. Kisah itu baru berwujud buku dua tahun kemudian, pada

    1975, yang diterbitkan Hasta Mitra.

    Tetralogi ini adalah satu kesatuan yang setiap jilidnya dapat berdiri sendiri. Setelah BumiManusia, buku lanjutannya ialahAnak Semua Bangsa, Jejak Langkah,dan ditutup dengan

    Rumah Kaca.

    Kisahnya melingkupi masa kejadian 1898 sampai 1918, masa periode kebangkitan nasional.

    Masa yang hampir tak pernah dijamah sastra Indonesia, masa awal masuknya pengaruh

    pemikiran rasional, dan awal pertumbuhan organisasi-organisasi modern. Juga berarti awal

    kelahiran demokrasi pola Revolusi Prancis. Di luar negeri, karya ini dikenal sebagai The

    Buru Quartet.

    Kritik tajam pada ketidakadilan dan gelora keberanian yang ia letupkan dalam setiap

    tulisannya menyeret Pram yang bekerja sebagai pengarang menjalani masa tahanan selama

    14 tahun. Karya-karyanya dimusnahkan, dilarang beredar. Koleksi-koleksi buku dan catatan

    pribadinya dibakar habis jadi abu.

    Tuduhan yang ditujukan kepadanya tidak pernah jelas. Ia tidak pernah diadili sampai

    akhirnya dibebaskan pada 21 Desember 1979. Setelah itu ia masih dikenai tahanan rumah dan

    wajib lapor selama bertahun-tahun.

    Pramoedya Ananta Toer termasuk salah satu penulis sastra terbaik Indonesia. Ia juga palingproduktif dalam sejarah sastra Indonesia. Lebih dari 50 karya telah lahir dari tangannya dan

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    28/33

    diterjemahkan ke dalam lebih dari 41 bahasa asing. Melalui goresan karya-karyanya itulah

    Pram dikenal dan disegani dunia.

    Semasa hidupnya, Pram telah meraih berbagai penghargaan tingkat dunia. Ia telah

    dipertimbangkan untuk mendapat Nobel Sastra. Ia memenangi Hadiah Budaya Asia Fukuoka

    XI 2000. Pada 2004, Norwegian Authors' Union Award memberi penghargaan kepada Pram

    atas sumbangannya pada sastra dunia. Pada 1999, ia mendapat gelar kehormatan Doctor of

    Humane Letters dari Universitas Michigan. (Wta/M-2)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    29/33

    ASTY ANANTA

    Enjoydi Dunia Komedi

    FATHIA NURUL HAQ

    Dunia komedi memberinya hiburan sekaligus kesempatan untuk menghibur orang lain.

    MENGAWALI karier sebagai model pada 1999, rupanya Asty Ananta, 30, juga memiliki

    bakat melucu. Dara cantik tersebut belakangan malah lebih dikenal sebagai komedian setelah

    mengisi sejumlah acara komedi di layar kaca.

    Ia baru saja menyelesaikan tugas sebagai hostdi acara Sekolah Menjadi Komedianmusim

    pertama dan menurut rencana akan berlanjut di musim kedua. Ia juga mengisi sejumlah acara

    komedi sepertiIndonesia Lawak Klubdan Sentilan Sentilun.

    Ternyata Asty memang memiliki bakat itu tanpa disadarinya. Lo, saya enggak merasa lucu.

    Saya kan menjual kecantikan,candanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (7/8).

    Sebetulnya pemilik nama lengkap Annastya Yuntya Eka Wardhani itu sudah mulai menjajal

    dunia komedi sejak 10 tahun lalu. Awalnya, ia menjadi bintang tamu acara-acara lawak. Dia

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/08/10/ArticleHtmls/ASTY-ANANTA-Enjoy-di-Dunia-Komedi-10082014012004.shtml?Mode=1
  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    30/33

    juga mengatakan dirinya banyak belajar dari senior-seniornya, seperti Komeng, Nunung,

    Tarzan, dan (almarhum) Mamiek.

    Dari awal, mereka ini memberi saya kesempatan untuk belajar. Saya melawak dibantu.

    Padahal, kan saya termasuk pendatang baru saat itu. Namun, mereka mau mengakui saya dan

    memuji. Saya mencintai mereka karena ganteng dan cantiknya luar dalam, kisah wanita

    kelahiran 19 Juni 1984 itu.

    Setelah masuk ke dunia komedi, Asty mengaku enjoy. Pasalnya, wanita asal Semarang

    tersebut memang menyukai segala sesuatu yangfundan membuat dirinya senang. Saya

    senang dibuat ketawa sama orang. Saya juga senang kalau kita tuhhidup senang terus,

    tambahnya semringah.

    Sebagai seorang komedian, ia mengapresiasi tren acara komedi yang belakangan dikemas

    secara lebih edukatif dan informatif. Kendati format acara seperti itu, sang komedian dituntutlebih tanggap dan berpikir cepat dengan materi-materi lawak yang segar agar terasa orisinal.

    Untuk itu, Asty senantiasa memperkaya diri dan belajar agar tetap dapat mengimbangi

    tuntutan profesinya.

    Komedi itu harus dipikirkan. Tidak asal lucu, kalau penyanyi kan bisa menyanyikan lagu

    yang sama berulang kali, tapi kalau komedian tidak bisa seperti itu, jelas dia.

    Karena selalu meningkatkan kemampuannya melawak, Asty memang selalu bisa meladeni

    celotehan komedian kawakan seperti Komeng, Cak Lontong, dan Nunung. Lantas, apakah ia

    keberatanjika suatu saat malah lebih dikenal sebagai komedian? Dengan senang hati.

    Enggak apa-apa karena memang menyenangkan, ujar dara yang kerap meramaikan film-film

    pendek FTV tersebut.

    Hidup sehat

    Di tengah kesibukannya mengisi layar komedi, Asty rupanya juga sangat memperhatikan

    kesehatan. Ia rajin mengikuti seminar-seminar kesehatan.

    Saat ini ya, saya lebih memilih dunia kesehatan dan komedi.Pengennyahidup sama itu aja,

    soalnya bisa bahagia terus.

    Selain menerapkan gaya hidup sehat bagi dirinya, Asty juga senang berbagi tips hidup sehat

    dengan teman-teman dan masyarakat lain, terutama saat ia tampil di talkshowatau seminar.

    (*/H-3)

    [email protected]

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    31/33

    Perjanjian dan Pernikahan

    SITI RETNO WULANDARI

    Sebagian masyarakat masih menganggap tabu pembuatan perjanjian pranikah.

    Namun, sebagian lagi sadar surat itu dibutuhkan untuk menghindari konflik

    berkepanjangan jika terjadi masalah yang tidak diinginkan.

    BEBERAPA hari sebelum melangsungkan janji sehidup semati, Ananda Aviati, 42, bersama

    calon suami yang berkewarganegaraan asing, mengunjungi kantor notaris. Mereka berdua

    menyepakati harus membuat perjanjian pranikah (prenuptial agreement). Tidak butuh waktu

    lama, perempuan yang akrab disapa Ati itu telah memiliki bukti sah perjanjian.

    Mengapa butuh perjanjian pranikah? Jawaban Ati sederhana saja, untuk menghindari hal-hal

    yang tidak diinginkan. Apalagi, proses pernikahan campuran, antara WNI dan WNA yang

    berbeda hukum dan budaya. Tidak mengherankan, tutur Ati, jika sebagian besar pasangan

    beda negara memiliki perjanjian pranikah di luar yang tertera di surat nikah.

    Kalau menurut peraturan undang-undang, begitu menikah, harta menjadi milik bersama.

    Nahdengan perjanjian pranikah, akan muncul klausul, harta milik perempuan apa saja, dan

    laki-laki apa saja. Intinya, saya melakukan perjanjian pranikah untuk melindungi keluarga,

    tutur Ati ketika ditemui di kantornya kawasan Sudirman, Jakarta.

    Menurut Ati, di kota besar seperti Jakarta banyak pasangan yang melakukan perjanjian

    pranikah. Biasanya mereka berasal dari kalangan pengusaha dan pernikahan campur.

    Ati mencontohkan kejadian paling buruk yang bisa dialami seorang pengusaha yang

    bangkrut. Ketika bangkrut, otomatis semua utang yang dimiliki akan dibayar dengan harta

    yang saat itu ia miliki. Kalau harta istri tidak dibuat terpisah, kemungkinan besar harta istri

    akan ikut ditarik pihak berwenang.

    Proses perjanjian

    Tidak ada langkah sulit untuk melangsungkan perjanjian pranikah. Hanya perlu menghadap

    notaris, mengutarakan maksud, lalu akan diberi draf poin-poin perjanjian pranikah.

    Setelah itu, poin-poin tersebut hanya perlu dibahas oleh kedua pasangan calon pengantin.

    Setelah dirasa cukup, dibawa kembali ke notaris, disepakati dengan pembubuhan tanda

    tangan.

    Tidak ada patokan harga, hanya bayar jasa notaris. Biaya menjadi lebih mahal kalau

    melibatkan jasa pengacara. Biasanya terjadi jika perjanjian terlalu detail sehingga masing-

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    32/33

    masing mengajukan pengacara untuk mencapai kesepakatan. Ketika saya membuat

    perjanjian pranikahsihsimpel saja, papar Ati sembari tertawa.

    Dia menambahkan, menikah dengan WNA memang bisa memunculkan persoalan tersendiri.

    Salah satu contohnya hak milik tanah hanya boleh dimiliki oleh WNI. Jika tidak ada

    perjanjian, dirinya memerlukan persetujuan suami, belum lagi tanah tersebut milik suami

    juga. Ketika dijual, tanah akan sangat sulit lantaran ada unsur asing di dalamnya.

    Karena sudah memiliki pengalaman sendiri, Ati mengakui sering kali menjadi tempat curhat

    rekan-rekannya yang ingin melakukan perjanjian pranikah. Ia pun akan memberikan

    informasi sesuai dengan yang diketahui. Meskipun banyak keuntungan yang didapat,

    perempuan yang juga berprofesi sebagai pengacara itu mengatakan hukum melakukan

    perjanjian pranikah tidak bersifat wajib.

    Perjanjian tersebut juga harus didaftarkan di Kantor Urusan Agama atau Kantor Catatan Sipilsehingga posisinya kuat di mata hukum karena ditandatangani notaris dan tercatat.

    Rangkaian ijab kabul

    Direktur Eksekutif LBH Apik Ratna Batara Munti juga menggunakan perjanjian serupa

    sebelum melakukan pernikahan. Namun, Ratna tidak menggunakan jasa notaris.

    Perjanjian tersebut ditandatangani di depan penghulu dalam rangkaian ijab kabul. Perempuan

    yang aktif melakukan advokasi terhadap beberapa persoalan dan juga hukum yang belum

    berpihak adil pada perempuan itu mengungkap perjanjian pranikah atau perjanjian nikah

    dapat menjadi landasan setiap pasangan untuk membina rumah tangga.

    Ratna menilai UU No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan belum cukup melindungi kaum

    perempuan. Pasalnya, perempuan saat ini banyak yang berperan sebagai pencari nafkah,

    tetapi saat terjadi perceraian, harta yang ada akan dibagi secara rata. Ratna mencontohkan

    bagaimana kalau perempuannya merupakan pencari nafkah utama? Ia merasa hal tersebut

    kurang adil jika tetap mendapat bagian yang sama dengan suami.

    Perihal lain, mengenai ketentuan perempuan sebagai ibu rumah tangga. Dengan adanya

    perjanjian pranikah, suami mengetahui dan mengizinkan istrinya bekerja di luar.

    Kami sering menangani kasus perempuan digugat cerai karena suami merasa istrinya

    bekerja di tempat lain, tidak seperti yang termaktub dalam undang-undang, tutur Ratna.

    Kesepakatan bersama

    Satu hal yang penting, menurut Ratna, perjanjian pranikah harus dilakukan berdasarkan

    kesepakatan bersama. Isi perjanjian tidak boleh melanggar hak salah satu pihak.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 10 Agustus 2014

    33/33

    Lebih kuat lagi kalau dibawa ke notaris.Waktu itu saya hanya ditandatangani penghulu dan

    saksi. Harga notaris mungkin sekitar Rp1 juta ke atas, pungkasnya.

    Melindungi Harta dan Keluarga

    HARIMURTI Adi Nugroho, 29, mengatakan perjanjian pranikah tidak melanggar hukum

    selama disepakati bersama. Pengacara itu mengingatkan pada dasarnya perjanjian dibuat

    untuk melindungi harta dan keluarga. Persoalan apa saja yang sepatutnya dirumuskan

    dikembalikan kepada kedua pihak yang akan menikah.

    Efek untuk keluarga pasti ada. Jika satu rugi, tidak akan menyeret kerugian pihak lain

    sehingga finansial keluarga masih terjaga, masih bisa meneruskan hidup dan memenuhi

    kebutuhan anak, tukas Hari.

    Repot atau tidaknya mengurus perjanjian bergantung pada niat pasangan. Kalau hanya untukmelindungi keluarga, prosesnya tidak akan berbelit-belit dan tidak mengeluarkan banyak

    uang.

    Senada dengan Hari, Ratna mengatakan klausul apa pun boleh diajukan sebagai isi perjanjian,

    mulai harta hingga tugas mengurus rumah tangga. Intinya bertujuan melindungi para pihak

    yang belum cukup terlindungi oleh undang-undang. Selama positif, klausulnya sah saja

    diajukan untuk kepentingan bersama. Ia pun menegaskan perjanjian hendaknya dibicarakan

    jauh hari sebelum menikah.

    Sudah sejak 1996, Ratna gencar melakukan kampanye terkait dengan perjanjian pranikah dan

    advokasi UU No 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan yang belum cukup melindungi. Hal

    tersebut dilakukan dengan menyebar lembar informasi dan mengadakan diskusi dengan

    komunitas di daerah.

    Saat ini, sudah banyak perempuan dan laki-laki yang kenal dengan perjanjian pranikah atau

    perjanjian nikah. Meski demikian, aksi kampanye tetap harus terus diangkat. (Wnd/M-7)