Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

download Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

of 34

Transcript of Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    1/34

    Istana Harus Bersikap

    NUR AIVANNI

    Pengelola Obor Rakyat bisa ditindak secara pidana dengan tuduhan penistaan nama

    baik.

    ANGGOTA tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla, Firman Jaya Daeli, meminta pihak Istana

    mengambil sikap atas keterlibatan asisten staf khusus presiden dalam penerbitan tabloid Obor

    Rakyatyang berisi fitnah untuk menjatuhkan Jokowi.

    Pemimpin Redaksi Obor Rakyat, Setiyardi Budiono, merupakan asisten Staf Khusus Presiden

    Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, Velix Wanggai. Karena itu, untuk

    membersihkan nama Istana, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus segera bersikap

    tegas.

    Kami berharap Istana tidak berpihak. Istana wajib menindak atau menegur Setiyardi

    Budiono karena ia staf dari staf khusus presiden, tegas Firman di Jakarta, kemarin.

    Tanpa tindakan tegas terhadap Setiyardi yang juga Komisaris PTPN XIII itu, Firman

    khawatir publik menduga Istana terlibat dalam praktik kampanye hitam lewat Obor Rakyat.

    Pernyataan netral dari Presiden SBY dalam pilpres jangan sekadar ucapan.

    Kubu Jokowi-JK, imbuh Firman, menyerahkan kasus Obor Rakyatkepada Badan Pengawas

    Pemilu dan Polri. Bawaslu sudah menerima laporan dugaan pelanggaran yang dilakukan

    tabloid tersebut, tetapi kemudian menyerahkannya ke Polri untuk diusut secara pidana.

    Setiyardi mengaku memang asisten staf khusus presiden, tetapi saat menerbitkan OborRakyattengah cuti. Tapi ini sama sekali tidak terkait dengan institusi saya. Setiap individu

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/06/15/ArticleHtmls/Istana-Harus-Bersikap-15062014002019.shtml?Mode=1
  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    2/34

    kan punya hak untuk berpendapat, ujarnya dalam diskusi Hitam Putih Kampanye, di

    Jakarta, kemarin.

    Velix Wanggai menegaskan pula, Obor Rakyatyang dikelola Setiyardi itu sama sekali tidak

    terkait dengan pandangan Istana. `'Penerbitan Obor Rakyatadalah sikap, langkah, dan pilihan

    pribadi yang dijalani oleh Setiyardi Budiono dan tidak mewakili pandangan kantor Staf

    Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, tandasnya dalam

    keterangan pers.

    Setiyardi Budiono mengatakan Obor Rakyatmerupakan karya jurnalistik biasa yang berisi

    fakta dan dia siap mempertanggungjawabkannya. Namun, menurut Ketua Dewan Pers Bagir

    Manan, tabloid itu bukan produk jurnalistik, antara lain karena penerbitnya tak jelas.

    Jika ada pihak yang merasa dirugikan atas tabloid itu, bisa melaporkan ke kepolisian dan

    biar hukum yang menangani,'' ujar Bagir di Pekalongan, Jawa Tengah, kemarin.

    Slamet Riyadi Sabrawi, peneliti Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerbitan Yogyakarta,

    senada mengatakan bahwa Obor Rakyatbukan produk jurnalistik. Menurutnya, isi tabloid itu

    tidak memenuhi unsur cover both sideyang mutlak diterapkan dalam produk jurnalistik.

    `'Juga tidak menerapkan kaidah verifikasi dan akurasi fakta. Tidak bisa disebut sebagai

    produk jurnalistik, tetapi penistaan nama baik. Ini masuk ranah pidana dan kepolisian harus

    sigap menindaknya,'' tandas Slamet.

    Di sisi lain, anggota tim penulis Obor Rakyat, Darmawan Sepriyossa, mengaku diajak

    Setiyardi mengelola tabloid itu. Saya diberi tugas menulis artikel tentang Jokowi yang

    beredar di Facebook dan Twitter. Namun kemudian kita juga sadar saat menulis Jokowi

    keturunan Tionghoa, di situ kita keliru.'' (Mad/Ths/FU/X-8)

    aivanni @mediaindonesia.com

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    3/34

    Jokowi Siapkan Kejutan

    ASTRI NOVARIA

    Solusi kedua capres terkait dengan isu subsidi dan jaminan sosial dinantikan publik di

    debat malam ini.

    DEBAT capres memasuki babak kian menentukan. Capres nomor urut 1 Prabowo Subianto

    dan capres nomor urut 2 Joko Widodo head to headdalam debat bertema Pembangunan

    ekonomi dan kesejahteraan rakyatdi Hotel Gran Melia, Jakarta, malam ini.

    Kedua capres dilaporkan telah mempersiapkan diri dalam debat yang dipandu ahli ekonomi

    Universitas Brawijaya, Ahmad Erani Yustika, dan disiarkan langsung Metro TV.

    Anggota tim debat pasangan Jokowi-Jusuf Kalla, Poempida Hidayatullah, mengatakan

    Jokowi telah mempersiapkan kejutan dalam debat malam ini. Lihat saja nanti. Kejutan pasti

    ada, ungkap Poempida, kemarin. Ia menolak memerinci unsursurpriseseperti apa yang

    akan dibawa Jokowi bagi Prabowo dan publik. Namun, Poempida mengisyaratkan Jokowi

    bakal prima fisik dan mental.

    Untuk melakukan exercise, Jokowi mendatangkan seluruh tim ahlinya ke Solo, kemarin. Itu

    tim kita yang di Jakarta dikumpulkan semua di Solo. Semua tim tadi bertemu. Ada 20 orang

    tadi di hotel, kata Jokowi di Semanggi, Solo, kemarin.

    Di antara 20 anggota tim itu terdapat banyak ahli ekonomi termasuk pakar ekonomi pangan

    Iman Sugema dan pakar ekonomi pembangunan Sri Adiningsih, serta mantan Menteri

    Kehutanan M Prakosa dan ahli politik internasional Rizal Sukma.

    Sejak pagi, berbagai bahan dan simulasi dilakukan. Kita ini kan latihan. Menyiapkan pakai

    simulasi. Memang semua harus disiapkan dengan perencanaan yang baik. Tadi (kemarin)

    simulasi dari pagi sampai jam dua belas, papar Jokowi.

    Di kubu Prabowo, Wakil Ketua Bidang Kebijakan dan Program Taufik Kurniawanmengatakan Prabowo siap menghadapi debat. Taufik mengungkapkan hobi membaca

    Prabowo memudahkannya mengelaborasi yang hendak disampaikan.

    Ditambah pengalaman selama berkarier mulai kedinasan militer, pengusaha, hingga kini,

    tentu tinggal mengulang apa yang beliau ketahui, ujar Taufik, kemarin. Ia menambahkan

    pemaparan oleh Prabowo tidak akan jauh dari visi-misi terkait pengembangan kesejahteraan,

    pemberantasan kemiskinan, dan penciptaan lapangan kerja.

    Solusi

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    4/34

    Kepala Ekonom Bank Mandiri Destry Damayanti mengatakan salah satu isu strategis paling

    ditunggu dari kedua capres ialah kebijakan energi.

    Itu impact-nya luas, tidak hanya memengaruhi anggaran, tapi juga neraca pembayaran dan

    perdagangan. Kita mau lihat, apa pandangan mereka tentang subsidi yang sudah mau Rp400

    triliun, ujar Destry.

    Yang juga ditunggu, tambah Destry, ialah pandangan kedua capres terhadap keterbukaan

    ekonomi era globalisasi, mengingat kedua capres sama-sama mengusung nasionalisme dan

    kemandirian ekonomi.

    Di bidang kesejahteraan sosial, Ketua Tim Penyusun UU Sistem Jaminan Sosial Nasional,

    Sulastomo, mengatakan yang ditunggu dari kedua capres ialah seberapa jauh jaminan sosial

    dapat diwujudkan secara nyata dan menyeluruh. (Che/Pol/Ghe/WJ/X-6)

    [email protected]

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    5/34

    Bukan Kekalahan, ini Pembantaian

    MENDUNG tebal menyelimuti wajah suporter Spanyol di Arena Fonte Nova, Salvador,

    Brasil, setelah La Furia Roja dibantai Belanda 1-5 pada laga pertama Grup B Piala Dunia

    2014, kemarin dini hari.

    Spanyol tengah berduka. Sama sekali tak dinyana sebelumnya, sebagai kampiun Piala Eropa

    2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012, mereka menjadi bulan-bulanan.

    Seluruh punggawa Spanyol larut dalam kekecewaan. Mereka tertunduk lesu begitu wasit

    Nicola Rizzoli meniup peluit panjang. Pun demikian dengan para suporter yang

    meninggalkan stadion dengan langkah lunglai. Kesedihan mendalam juga membalut para

    pendukung tim `Matador' yang menyaksikan laga lewat layar lebar di Fan Zone Sao Paulo diAngahabua. Beberapa di antara mereka mengusap air mata.

    Ini bukan sekadar kekalahan, melainkan pembantaian. Tentu sangat menyakitkan kami,

    ujar Xelio Kruel, 45, warga Spanyol yang sudah dua tahun menetap di Brasil, kepada

    wartawan Media Indonesia, Achmad Maulana di Sao Paulo.

    Kontras dengan pendukung Spanyol,fantim `Oranye' larut dalam euforia. Bagi mereka,

    kemenangan di Fonte Nova menjadi pembalasan sempurna atas kekalahan Belanda dari

    Spanyol di final Piala Dunia 2014.

    Kami puas bisa menggilas tim yang pernah menghancurkan harapan kami empat tahun

    lalu, tukas Jansenn HY.Kami hanya ingin mengatakan bahwa tiki takasudah jadi barang

    usang, timpal Koln Brenda.

    Permainan tiki takaSpanyol yang selama ini begitu menakutkan memang tak punya arti di

    tangan Belanda. Sempat unggul lewat penalti Xabi Alonso di menit ke-27, mereka malah

    menjadi pecundang.

    Setelah Robin van Persie menyamakan kedudukan lewat sundulan terbang di menit ke-44,

    keadaan berbalik total. Empat gol tambahan lewat Arjen Robben (53', 80'), Stefan de Vrij

    (64'), dan Van Persie (72') memenangkan Belanda.

    Mereka bermain fenomenal.Saya tidak tampil bagus dan apa yang sudah terjadi biarlah

    terjadi. Mulai sekarang, Anda harus memikirkan Cile, ucap kiper Spanyol, Iker Casillas.

    Kami tidak boleh berhenti sampai di sini hanya karena kemenangan itu. Masih ada laga-laga

    selanjutnya, tandas Van Persie.

    Untuk menjaga peluang ke 16 besar, Spanyol wajib mengalahkan Cile, Kamis (19/6). Cilesementara berada di posisi dua setelah melibas Australia 3-1. (Reuters/X-8)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    6/34

    Visi-Misi Jokowi Dinilai Relevan untuk Bangsa

    RUDY POLYCARPUS

    Siapa pun yang terpilih pada Pilpres 2014 harus punya komitmen kuat membangun

    bangsa dan mengutamakan rakyat.

    DI tengah hiruk-pikuk politik menjelang pemilihan presiden, Perhimpunan Pelajar Indonesia

    di Australia (PPIA) cabang Flinders University, Adelaide, Australia Selatan, menggelar

    diskusi bertema Menganalisis Indonesia melalui Pilpres 2014.

    Diskusi menghadirkan analis Migrant Care Wahyu Susilo, Direktur Pusat Kajian Asia

    Flinders University Dr Priyambudi Sulistiyanto, dan pengajar ilmu politik Universitas

    Brawijaya Malang Wawan Sobari yang sedang mengambil research high degreediDepartment of Politics and Public Policy Flinders University.

    Bagi Priyambudi Sulistyanto, siapa pun yang terpilih menjadi presiden dari dua pasangan

    yang bertarung dalam Pilpres 2014 punya tanggung jawab membawa Indonesia sebagai

    negara yang mampu membangun dan memelihara stabilitas politik di kawasan Asia

    Tenggara. Rumusan dan pelaksanaan kebijakan politik luar negeri Indonesia pun nantinya

    harus melibatkan peran, aspirasi, dan kepentingan masyarakat.

    Banyak orang Australia bertanya kepada saya perihal kekhawatiran mereka jika Prabowo

    terpilih menjadi presiden. Mereka tahu persis seluruh track recordPrabowo di Timor Leste.

    Namun, masyarakat internasional juga tidak tahu banyak siapa Jokowi sehingga yang paling

    penting dalam menentukan pilihan ialah siapa calon presiden yang memprioritaskan

    kepentingan masyarakat Indonesia, kata Priyambudi.

    Wahyu Susilo mengaku kecewa dengan penyelenggaraan pemilu yang meminggirkan buruh

    migran Indonesia yang mayoritas perempuan. Dalam sejarah pelaksanaan pemilu, buruh

    migran mendapatkan diskriminasi paling vulgar. Mereka tidak menjadi subjek dalam politik

    elektoral.

    Sebagai ahli ilmu politik Universitas Brawijaya Malang yang meneliti di empat wilayah besar

    di Indonesia tentang alasan masyarakat dalam memilih, Wawan Sobari sangat khawatir

    dengan maraknya black campaignyang memakai isu agama.

    Figur capres Joko Widodo dan cawapres Jusuf Kalla mendapat penilaian positif dari kalangan

    pengusaha di Jakarta sebagai tipe pemimpin karismatik dan demokratis.

    Para pengusaha itu menyampaikan penilaian di hadapan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto

    seusai menyampaikan Deklarasi Dukungan 700 Pelaku Usaha DKI Jakarta yang tergabung

    dalam Pejuang Harmoni Jokowi-JK di Restoran New Tawang Harmoni Jakarta.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    7/34

    Koordinator Pejuang Harmoni Jokowi-JK, Wiryanti Sukamdani, menyampaikan

    komunitasnya terdiri atas ribuan pengusaha dan pedagang di DKI Jakarta yang peduli dengan

    nasib bangsa ke depan.

    Kami melihat visi-misi dan agenda aksi Jokowi-JK sangat pas dengan kebutuhan bangsa,

    terutama komitmen menghadirkan negara untuk mengatasi perbedaan dan memberikan rasa

    aman bagi seluruh bangsa, ujarnya.

    Jokowi, kemarin, berziarah ke makam ayahnya, Widjiatno Notomihardjo, di Kecamatan

    Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Bersama ibunya, Sudjiatmi, dan sanak

    keluarganya, Jokowi menabur bunga di makam sang ayah.

    Jokowi terlihat duduk bersila tak jauh dari hadapan makam ayahnya dan memanjatkan doa

    dengan khusyuk. (*/P-2)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    8/34

    Sebaiknya Ada Penerjemah di Debat Capres

    UNTUK keperluan pendidikan politik masyarakat, program debat capres dan cawapres

    Komisi Pemilihan Umum sebaiknya menyediakan penerjemah bahasa isyarat bagi

    penyandang disabilitas. Harapan tersebut dikemukakan Laksmasyita Khanza Larasati Carita,

    seorang penyandang tunarungu di Yogyakarta, kemarin.

    Biar tahu program capres dan cawapres secara langsung dalam debat. Apa yang dikatakan

    capres dan cawapres, kata Shita, panggilan Laksmasyita Khanza Larasati Carita, melalui

    penerjemahnya, Tri Murni.

    Pada acara debat capres dan cawapres pertama Senin (9/6), Shita mengaku tidak tahu apa

    yang mereka perdebatkan dan program-program apa yang mereka bicarakan. Padahal,sebagai pemilih pemula, Shita juga ingin tahu seberapa peduli capres dan cawapres terhadap

    kelompok penyandang disabilitas. Shita, kata Murni, sangat berharap besar pada KPU agar

    dalam debat capres dan cawapres kedua, hari ini, ada penerjemah.

    Bagi Murni, meniadakan penerjemah merupakan diskriminasi bagi penyandang disabilitas.

    Segala bentuk layanan publik, termasuk kebutuhan akan informasi, seharusnya dapat diakses

    seluruh penduduk Indonesia. Apalagi, lanjut Murni, itu terkait dengan debat capres dan

    cawapres yang sangat penting dalam menentukanpasangan capres yang akan dipilih. Jangan

    biarkan mereka sunyi dalam gegap gempita pilpres. Mereka sangat berharap, bahkan mereka

    mewajibkan KPU menyediakan penerjemah, imbuhnya.

    Wiji, salah satu murid bahasa isyarat, juga menyayangkan debat capres dan cawapres yang

    mampu memberikan pendidikan politik bagi penduduk Indonesia tidak bisa dirasakan.

    Padahal, mereka juga punya hak untuk mendapatkan pendidikan politik, kata dia.

    Selain itu, penyediaan penerjemah bahasa isyarat merupakan wujud inklusivitas proses

    pemilihan presiden. Wiji mengaku sudah melayangkan surat ke KPU agar menyediakan

    penerjemah bagi kelompok penyandang disabilitas, tapi sampai sekarang belum mendapat

    balasan. (FU/P-2)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    9/34

    SURAT DARI BRASIL

    Damai sebagai Minoritas

    SETELAH hampir sepekan di Brasil, suasana seperti di Indonesia akhirnya saya temui juga.

    Yah, sebagai seorang muslim, saya terkadang kangen juga mendengar suara azan ataupun

    orang mengaji.

    Itu karena biasanya hampir setiap hari saya mendengar lafaz tersebut. Selama enam hari ini,

    saya hanya mendengar orang meneriakkan kata-kata `Brasil, Brasil' atau yel-yel dalam

    bahasa Portugis dan bahasa-bahasa asing lainnya, sehingga ketika melakukan ibadah salat

    pun kami hanya bersandar pada jam.

    Suasana seperti di Tanah Air itu saya dapatkan saat melakukan ibadah salat Jumat di sebuah

    masjid di Sao Paulo yang bernama Mesquita Brasil. Apalagi setelah melakukan salat, kami

    dipersilakan untuk makan siang bersama dengan para jemaah lain yang berasal dari berbagai

    negara di serambi samping masjid.

    Suasana persaudaraan pun segera terjalin. Apalagi beberapa pengurus dan donatur masjid

    mengaku cukup mengenal Indonesia sebagai negara yang punya populasi muslim terbesar di

    dunia. Bahkan ada beberapa di antara mereka yang tahu beberapa kalimat bahasa Indonesia,

    seperti `apa kabar' atau `senang berkenalan dengan Anda'.

    Menurut salah seorang pengurus masjid, Habibi Hadad, masjid yang terletak di Avenida do

    Estado, Sao Paulo, itu dibangun pada 1929 dan direnovasi pada 1956. Selama ini, lanjut

    Hadad, kegiatan banyak dibantu oleh para pengusaha Timur Tengah, khususnya Mesir.

    Untuk kegiatan sehari-hari kami lebih mengandalkan hasil dari infak dan sedekah para

    jemaah masjid, termasuk untuk acara makan siang bersama setiap Jumat, tutur pria asal

    Maroko yang mengaku sudah tujuh tahun menetap di Brasil tersebut.

    Meski berstatus minoritas, kata Hadad, selama ini mereka tidak pernah mengalami masalah

    dalam melakukan ibadah. Apalagi mereka juga tidak pernah mengganggu umat lain. Kamidi sini bebas beribadah. Tidak pernah ada gangguan, meski Sao Paulo dikenal memiliki

    tingkat kriminalitas yang tinggi, kata dia.

    Saya memang tidak melihat adanya coret-coretan di pagar masjid. Padahal hampir di semua

    tembok yang ada di pinggir jalan di Sao Paulo pasti ada grafitinya.

    Secara keseluruhan, baik dari segi arsitektur maupun ornamen, tidak ada perbedaan antara

    Mesquita Brasil dan masjid-masjid di Indonesia. Yang agak berbeda mungkin tempat

    wudunya.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    10/34

    Biasanya di Indonesia orang berwudu sambil berdiri, tetapi di masjid Sao Paulo itu kita mesti

    duduk. Selain karena kerannya ditempatkan lebih pendek, di tempat wudu itu juga disediakan

    kursi.

    Selain itu, yang membuat saya agak sedikit heran ialah salat Jumat di Sao Paulo bisa sampai

    pukul 13.30 lantaran khotbahnya dilakukan dalam dua bahasa, Arab dan Portugis.

    Namun, terlepas dari itu, tidak ada masalah. Saya cukup senang karena setidaknya bisa

    sedikit meredam kerinduan saya terhadap suasana di Tanah Air.(R-1)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    11/34

    SERBA-SERBI

    Hak Istimewa Orang Gendut

    TERNYATA jadi orang gendut di Brasil enak juga. Di beberapa tempat, mereka diberi

    keistimewaan. Di stasiunsubway(metro), misalnya. Jika pintu berpalang yang ada dalam

    stasiun tidak bisa dimasuki orang gendut itu, mereka bisa melewati pintu khusus dan tidak

    harus membeli karcis.

    Keistimewaan tersebut turut dinikmati salah seorang jurnalis radio asal Indonesia. Beberapa

    kali ia tidak perlu harus merogoh kocek saat kami kebetulan bepergian bersama. Padahal

    kami semua harus membayar tiket metro seharga 3 reis (sekitar Rp15 ribu) untuk sekali jalan.

    Lumayan bisa menghemat beberapa reis, kata jurnalis Indonesia yang berbadan tambun itu.Kalau begini caranya, saya bisa membawa oleh-oleh lebih banyak nih.

    Pendukung Spanyol Pingsan

    KEKALAHAN 1-5 Spanyol dari Belanda di laga perdana babak penyisihan Grup B Piala

    Dunia memang di luar dugaan. Salah seorang pendukung La Furia Roja bahkan sampai

    pingsan saat melihat tim nasional negaranya dibantai Belanda.

    Dalam acara nonton bareng di Fan Zone, Anghangabau, Sao Paulo, Jumat (13/6), pria yang

    diketahui bernama Dani tersebut tiba-tiba terjatuh seusai terjadi gol kelima tim `Oranye'.

    Untungnya, beberapa temannya sigap menolong sehingga dia tidak sampai terluka.

    Dani memang terlihatshockeddan tak menduga juara Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010,

    dan Piala Eropa 2012 itu bernasib tragis dan harus menanggung malu. Padahal, skuat Spanyol

    diisi pemain-pemain bintang yang bermain di klub-klub elite Eropa.

    Dulu Senang, Sekarang Benci

    STIGMA bahwa Brasil rumahnya sepak bola memang tidak berlebihan karena hampir semua

    warganya menggemari olahraga itu. Bahkan di setiap kafe atau di saat ngobrolberamai-ramai

    pun, bahasannya selalu terkait dengan sepak bola, terutama klub kesayangan mereka masing-

    masing.

    Namun, karena sekarang ada Piala Dunia, topiknya sedikit bergeser; siapa yang mereka

    jagokan selain Brasil.

    Dulu saya suka Spanyol, tapi karena ada si pengkhianat Diego Costa, sekarang saya benci

    mereka, tukas Fabricio Lopes, seorang warga Sao Paulo, di Fan Fest, Anhangabau.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    12/34

    Ya, kami berharap Spanyol tersingkir di babak-babak awal agar pesaing kami berkurang,

    timpal kawannya, Leonard.

    Costa memang lahir dan besar di Brasil. Bahkan, striker yang bermain untuk Atletico Madrid

    itu sudah memiliki capsempat kali bersama timnas Brasil. Namun, Costa akhirnya

    menjatuhkan pilihan menjadi warga negara Spanyol.(Mln/R-1)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    13/34

    TENDANGAN BEBAS

    Sepak Bola, Mata Air Kemanusiaan

    GAUDENSIUS SUHARDIRedaktur Senior

    Paus Fransiskus pun mengingatkan agar sepak bola dikembalikan sebagai olahraga

    sejati. Jangan biarkan sportivitas dibeli dengan uang, biarkan sepak bola menjadi

    mata air kemanusiaan.

    TIDAK ada satu pun ritual di muka bumi yang mampu menyedot perhatian penghuni satu

    planet ini melebihi perhelatan Piala Dunia Sepak Bola. Saat ini daya magis sepak bola

    mampu menyedot mata dunia tertuju ke Brasil, tempat Piala Dunia 2014 digelar.

    Daya magis sepak bola bukan semata karena alur pemainan dan drama. Di sana ada sumber

    mata air kemanusiaan. Olahraga ini mempertontonkan soal moral dan tanggung jawab.

    Albert Camus, filsuf Prancis keturunan Aljazair yang pernah menjadi kiper pada masa

    mudanya, mengaku berutang kepada sepak bola yang telah mengajarkannya soal moral dan

    tanggung jawab.

    Soal moral dan tanggung jawab sebuah bangsa. Franz Beckenbauer, legenda sepak bola

    Jerman, menyebut sepak bola sebagai refleksi sebuah bangsa. Sebanyak 22 pemain

    memperagakan seni dan spirit nasionalisme saat mengolah si kulit bundar di atas ladanghijau. Peragaan itu sesungguhnya memantulkan wajah bangsa mereka.

    Indonesia belum mampu memperagakan wajah bangsa ini di pentas dunia. Ia, sejak merdeka

    hingga kini, masih setia menjadi penonton.

    Meski sepak bola sebagai prestasi belum mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa, ia

    tetap saja digandrungi masyarakat sampai ke pelosok negeri, bahkan sudah menjadi candu.

    Kecanduan terhadap sepak bola jauh melampaui demam masyarakat terhadap pemilihan

    presiden (pilpres) yang digelar pada 9 Juli.

    Kebebasan dalam sepak bola menjadi zat adiktif yang dapat mengakibatkan kecanduan pada

    penggemarnya. Sepak bola membebaskan setiap anak manusia memilih klub mana yang ia

    cintai, juga membebaskan semua orang di negeri ini memilih negara mana yang

    didukungnya selama Piala Dunia digelar. Dalam kebebasan itu pula, orang boleh

    mengidolakan Lionel Messi dari Argentina, Cristiano Ronaldo asal Portugal, dan Neymar

    dari Brasil.

    Moral dan tanggung jawab sepak bola yang dipetik Albert Camus bisa diadopsi dan

    diproyeksi ke dalam pemilihan presiden. Setidaknya, ada tiga pelajaran yang diadopsi.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    14/34

    Pertama, kerja tim. Pelatih Belanda Louis van Gaal mengatakan tidak membutuhkan sebelas

    pemain yang baik, tetapi kesebelasan yang terbaik.

    Tujuan bersama kerja tim sepak bola ialah kemenangan melalui gol-gol yang diciptakan.

    Saat pencapaian tujuan itu melahirkan air mata dan luap kegembiraan sekaligus. Timpemenang meluapkan kegembiraan, sementara tim yang kalah larut dalam kesedihan dan

    linangan air mata.

    Kedua,fair play. Philip Noel Baker, pemenang Nobel Perdamaian, menyebutfair play

    sebagai sari patinya olahraga dan keniscayaan bagi perdamaian atau kelangsungan olahraga

    yang membawa kemaslahatan. Artinya, sepak bola bermain untuk menang sekaligus

    menerima kekalahan dengan martabat. Karena itu, sepak bola menjunjung tinggi aturan yang

    berlaku.

    Ketiga, organisasi permainan. Sepak bola mengenal istilah formasi dan skema permainan.Gaya samba Brasil memadukan teknik tinggi dan aksi individu menawan dalam formasi 4-2-

    4 dengan menempatkan 4 bek, 2 gelandang, dan 4 penyerang. Akan tetapi, formasi dan

    skema permainan sangat dinamis, bisa berubah-ubah, untuk sebuah kemenangan.

    Paus Fransiskus pun mengingatkan agar sepak bola dikembalikan sebagai olahraga sejati.

    Jangan biarkan sportivitas dibeli dengan uang, biarkan sepak bola menjadi mata air

    kemanusiaan. (R-1)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    15/34

    BINTANG

    Disamakan dengan Superman, Batman, dan Peter Pan

    PERFORMANYA memang tidak moncer saat berseragam Manchester United musim lalu.

    Namun, jangan tanyakan ketajamannya bila mengenakan seragam tim `Oranye'. Louis van

    Gaal paham betul meramu taktik yang bakal memanjakan pemain kelahiran Rotterdam, 6

    Agustus 1983 ini. Dengan cara `pelatih arogan' itu pula RvP--julukan Robin van Persie--

    menjadi top scorerkualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Eropa dengan 11 gol.

    Kini di putaran final Piala Dunia 2014, mantan kapten Arsenal itu mampu membuktikan

    ketajamannya di duel awal melawan juara Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, dan Piala

    Eropa 2012, Spanyol.

    Ia mencetak dua gol dan membawa Belanda unggul 5-1. Hebatnya gol RvP (44') yang

    sekaligus menyamakan kedudukan itu dilakukan dengan cara yang indah. Memanfaatkan

    umpan Daley Blind, RvP terbang sembari melepaskan tandukan keras.

    Gol itu menginspirasi beberapa orang untuk berkreasi. Mereka membuat parodi atas proses

    gol mantan pemain Arsenal tersebut lewat foto yang dimodifikasi. Ada yang menggambarkan

    RvP sebagai Superman lewat foto yang sudah dimodifikasi lengkap dengan sayap dan logo

    `S' di dadanya. Ada juga yang menggambarkannya sebagai tokohsuperheroBatman dan

    Peter Pan.

    Foto-foto tersebut beredar di dunia maya melalui akun Twitter. `Apakah itu burung?

    Pesawat? Bukan, itu adalah Super Van!' tulis akun resmiEurosport.com.

    Ini sangat menakjubkan. Ini bagai mimpi jadi kenyataan buat semua pemain, ujar suami

    Bouchra, perempuan asal Maroko, itu dilansir Telegraaf.

    Hal ini tak bisa dimengerti, itu yang masih kami rasakan. Kami sangat menikmati saat ini.

    Senang bisa mencetak dua gol, tapi lebih penting tiga poin. Sekarang kami akan menikmati

    dan besok kami akan bersaing lagi, lanjut Van Persie.

    Saat ditanya soal kemungkinan menjaga performa terbaik selama di Piala Dunia, Van Persie

    menjawab, Kami bisa terus melangkah. Kami semua dalam kondisi fit.

    Tidak hanya indah, dua gol RvP dan dua gol Arjen Robben membuat mereka tercatat sebagai

    pemain yang selalu membobol gawang lawan di tiga Piala Dunia, yakni 2006, 2010, dan

    2014. Di Piala Dunia 2006 dan 2010, Van Persie cuma berhasil sekali membobol gawang

    lawan. (Mln/R-1)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    16/34

    Hari Baik untuk Penipu

    AGUS NOOR

    HIDUP mengajarkan padanya, seberuntung-beruntungnya orang beruntung, masih lebih

    beruntung penipu yang beruntung.

    Namun, ia juga tahu, penipu yang baik tak hanya mengandalkan keberuntungan, tapi juga

    mesti pintar memanfaatkan setiap kesempatan.

    Kini ia sedang berada di puncak keberuntungannya sebagai penipu. Ia tersenyum menatap

    wajahnya di cermin. Jangankan orang lain, dirinya sendiri sering merasa tertipu setiap

    melihat wajahnya sendiri.

    Barangkali aku memang ditakdirkan menjadi penipu yang baik, batinnya. Lalu ia teringat

    sebuah cerita yang pernah didongengkan ibunya semasa kanak-kanak.

    Penduduk kampung di pinggir hutan itu terkejut ketika mendengar teriak ketakutan seorang

    anak yang bertemu harimau. Belakangan penduduk kampung itu memang cemas karena

    seekor harimau terlihat berkeliaran. Dengan membawa bermacam senjata, mereka segera

    berlarian hendak menyelamatkan. Tak jauh dari hutan, mereka melihat anak yang berteriak

    minta tolong itu. Tak ada harimau, karena anak itu memang hanya memperdaya seluruh

    penduduk. Ia memang dikenal anak nakal yang suka iseng dan menipu.

    Bukan anak nakal, Bu, komentarnya.

    Dengar dulu ibu selesai bercerita! kata ibunya, lalu melanjutkan.

    Beberapa hari kemudian, penduduk mendengar kembali teriakan anak itu minta tolong, Ada

    harimauuuuu... Ada harimauuuu.... Tapi penduduk tak peduli. Menganggap itu hanya tipuan

    lagi.

    Kau tahu, kata ibunya,anak itu kemudian mati dimangsa harimau. Sekali kau menipu,

    orang tak akan memercayaimu lagi, ibunya mengakhiri cerita. Lama ia terdiam

    merenungkan cerita itu. Ia ngeri membayangkan tubuh bocah itu dicabik-cabik harimau.

    Ia tentu saja tahu, kenapa ibu menceritakan kisah itu padanya menjelang tidur. Beberapa kali

    ibunya kehilangan uang di dompet dan ia selalu menjawab tak tahu setiap kali ditanya.

    Ibunya menanamkan kejujuran dengan cerita itu. Namun, persoalannya bukan `sekali kau

    menipu, orang tak akan memercayaimu lagi', seperti kata ibunya, tapi `sekali orang tahu kau

    menipu, orang tak akan memercayaimu lagi'. Ia yakin bocah itu akan selamat bila berhasil

    membuat orang lain tak tahu bahwa ia telah menipu. Penipu yang baik tak akan pernah

    membiarkan orang lain menyadari bahwa mereka telah tertipu! Sejak itu, setiap kali ditanya

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    17/34

    soal uang di dompet yang hilang, ia selalu berusaha agar ibunya tak pernah tahu bahwa ia

    telah menipunya; dan itu membuatnya senang.

    Ada lagi yang terus diingat. Ia sedang bermain di halaman, ketika muncul dua orang lelaki.

    Ibu tampak gugup dan segera menutup pintu kamar, di mana ayahnya sedang tidur. Dari

    percakapan yang diamdiam didengarnya, ia tahu ayah terlilit utang. Dua lelaki itu datang

    menagih, dan ibu bilang suaminya sedang ke luar kota. Datanglah dua atau tiga hari lagi,

    kata ibunya. Kedua lelaki itu jengkel, memaki-maki, lalu pergi. Itu membuatnya yakin:

    kadang-kadang kau harus berbohong untuk menyelamatkan keadaan. Banyak orang

    terselamatkan hidupnya oleh kebohongan. Ia tersenyum mengingat itu semua.

    Telepon genggam di meja berbunyi, tapi ia membiarkan. Bukan saat yang baik untuk

    menerima telepon dari siapa pun. Ia harus terlihat sibuk dan tak bisa dihubungi saat ini. Ada

    peristiwa bertahun lalu yang juga terus diingatnya. Ia masih muda saat itu.

    Seorang perempuan datang minta sumbangan. Ia terlihat sopan, mengenakan kerudung,

    membuat siapa pun yang melihatnya menjadi belas kasihan. Perempuan itu menyodorkan

    map warna hijau kucel, dan menjelaskan bahwa ia pengurus yayasan sebuah panti asuhan. Ia

    sering mendengar penipuan model begini. Tapi ia tetap memberikan segepok uang, karena ia

    juga ingin menipu perempuan itu. Terima kasih, kata perempuan itu, lalu menggumamkan

    doa yang panjang; terlihat senang karena yakin telah berhasil menipu. Padahal, ia juga

    menipunya dengan memberi uang palsu. Menipu seorang penipu selalu menjadi kepuasan

    tersendiri. Permisi, Pak.Semoga Bapak selalu diberi keselamatan oleh Tuhan.

    Ia tersenyum mendengar ucapan perempuan itu. Menipu memang lebih meyakinkan bila

    membawa-bawa agama dan Tuhan. Ia ingat seorang koleganya pernah berkata, Banyak yang

    menggunakan agama bukan hanya untuk menipu kita, tapi Tuhan pun mereka tipu juga.

    Sebulan kemudian koleganya itu tertangkap karena korupsi pengadaan kitab suci di

    Departemen Agama.

    Pernah pula ia tersangkut kasus seorang kolega yang didakwa menipu pengadaan beras

    miskin. Dengan gesit dan dengan berbagai cara ia membantah terlibat penipuan itu. Ia lolos,

    sementara koleganya dihukum 12 tahun karena mengakui semua yang didakwakan. Itu

    pelajaran yang tak akan pernah ia lupakan: jangan pernah jujur saat berurusan dengan hukum.

    Sejak itu ia lebih hati-hati. Martabat dan nama baik amat penting bagi penipu. Tentu saja,

    sering kali ia merasa lelah dengan hidupnya yang penuh tipu muslihat. Kebohongan adalah

    labirin. Kau bisa tersesat di dalamnya. Kebohongan demi kebohongan bisa membuatmu

    bingung, dan kau tak bisa keluar dari kebohongan-kebohonganmu. Tapi ia selalu meyakini,

    tidak semua kebohongan itu jahat. Ia tahu, banyak hal baik di dunia ini dimulai dari

    kebohongan.

    Inilah kisah yang ia suka. Pasukan iblis yang bengis mengepung Kota Urzru. Kota itu dikenal

    sebagai benteng terakhir orang-orang beriman. Perang yang buas berlangsung begitu panjang,

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    18/34

    sampai kemudian kota itu jatuh. Malam pertama ketika kota orang-orang beriman itu

    ditaklukkan, seluruh yang masih hidup dikumpulkan. Pasukan iblis menginterogasi mereka

    satu per satu, Apakah kamu percaya Tuhan? Siapa yang tetap berkeras percaya, langsung

    disiksa dengan cara yang paling mengerikan. Belum lagi matahari terbit, mayat sudah

    menggunung, lebih tinggi dari menara rumah ibadah di kota itu. Yang terakhir masih hidupadalah seorang lelaki yang dikenal paling taat ibadahnya. Ia gemetar menyaksikan mayat

    bergelimpangan, bau amis darah yang memualkan. Ia merasa harus menyelamatkan diri. Ia

    percaya pada Tuhan. Tapi ia memilih berbohong ketika pasukan iblis itu bertanya padanya.

    Apakah kamu percaya Tuhan? Tidak. Saya tak percaya Tuhan.

    Dan pasukan iblis membiarkannya hidup. Meninggalkannya sendirian di kota itu. Bertahun-

    tahun kemudian Kota Urzru bagai bangkit dari kubur. Orang yang telah menipu iblis itu

    berhasil membangun kembali kota. Ia kemudian dikenal sebagai orang paling dermawan. Ia

    menyantuni semua orang miskin yang datang kepadanya. Tak ada satu pun anak telantar dikota itu. Orang itu berhasil membuat Kota Urzru menjadi kota termakmur pada zamannya.

    Andai orang tersebut tak menipu iblis-iblis itu, Kota Urzru pasti tak akan pernah selamat.

    Kisah itu selalu menghiburnya bila ia diusik perasaan bersalah. Bahkan seorang penipu pun

    membutuhkan hal-hal yang bisa menenteramkannya. Ia yakin, persoalannya bukan

    berbohong atau tidak berbohong, tapi untuk apa kamu berbohong. Ia tersenyum, memandangi

    cermin di kamarnya yang sejuk dengan perabot-perabot mahal; guci-guci antik abad XI dan

    beberapa arca kuno yang ia beli dari seorang penyelundup, koleksi lukisan masterpiecedari

    para pelukis ternama. Ia tahu itu lukisan palsu. Tapi apa yang tidak palsu di ruangan ini? Di

    cermin ia melihat wajah seorang yang capek, tapi selalu ingin terlihat necis.

    Tiba-tiba ia tak hanya melihat wajahnya. Seperti gerombolan hantu, puluhan wajah muncul

    dalam cermin. Wajah anak-istrinya yang tampak bangga dengan kesuksesan hidupnya, meski

    selama ini ia selalu menipu mereka. Lalu muncul wajah guru-gurunya semasa sekolah, yang

    berkali-kali ia tipu setiap ujian. Wajah orangtuanya. Lalu puluhan wajah yang ia kenal dan

    tak ia kenal, menatapnya dengan sinis, mencibir, ada yang pucat dan menatapnya dengan

    pandangan kosong. Wajah-wajah itu tak bertubuh. Seolah topeng melayang-layang dan

    berdesakan mengepung. Ia melihat wajahnya yang pucat di tengah kepungan wajah-wajah

    itu.

    Ia menggigil. Ia ingin menghancurkan cermin itu. Tapi mendadak di cermin itu muncul wajah

    seorang perempuan yang membuatnya berdebar. Ia mengenal perempuan itu lima tahun lalu,

    ketika mengunjungi sebuah kota kecil. Lebih muda 15 tahun dari istrinya.

    Kini ia mesti lebih hati-hati bila ingin bertemu Kini ia mesti lebih hati-hati bila ingin bertemu

    perempuan itu. Tiba-tiba ia merasa takut dan cemas. Saat itulah pintu diketuk. Ia segera

    berusaha menenangkan diri begitu melihat istrinya masuk.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    19/34

    Lho kok belum siap? Sudah ditunggu lho....Ia memandangi istrinya yang sudah terlihat

    begitu rapi.

    Sebentar, jawabnya pelan.

    Jangan lama-lama berdandannya!

    Ketika istrinya menutup pintu, ia lega. Seperti perasaan seorang anak kepergok saat hendak

    berbuat salah. Ia tak boleh mengecewakan istrinya. Selama ini ia percaya, setiap penipu

    memiliki hari keberuntungan.

    Dan ini adalah hari keberuntungan bagi seorang penipu seperti dirinya. Tak usah terlalu

    gugup. Saat ini ia merasa berada di puncak kariernya sebagai penipu. Kesempatan baik tak

    pernah datang dua kali bagi seorang penipu. Sukses menipu satu orang itu biasa. Berhasil

    menipu jutaan orang tentulah prestasi luar biasa. Di luar sana, para penipu lain pasti irikepadanya.

    Ia menarik napas dalam-dalam. Ia segera mengenakan jas dan kembali mematut diri di depan

    cermin. Gagah. Penipu yang baik tahu kapan saat terbaik untuk menipu, batinnya, seakan

    ingin menipu bayangan dirinya di cermin. Ini hari yang tak akan ia lupakan. Mungkin kelak

    ia akan menulis memoar bagaimana ia sampai di puncak karier seperti ini. Tentu ia akan

    menulis hal-hal sebaliknya di memoar itu. Dengan perasaan mantap ia melangkah keluar

    kamar.

    Puluhan orang yang sudah menunggu seketika bertepuk tangan melihat kemunculannya.

    Orang-orang langsung menjabat tangannya.

    Selamat, Pak Presiden....

    Jakarta, 2014

    Agus Noor, telah menulis tujuh buku antologi cerpen dan menyutradarai sejumlah

    pertunjukan. Buku terkininya, Sepotong Bibir Paling Indah di Dunia.

    Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan

    belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mailke

    [email protected]@yahoo.co.id

    @Cerpen_MI

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    20/34

    PIGURA

    Mentalitas

    ONO SARWONO

    ADA gagasan menarik dari calon presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan masa depan

    Indonesia. Apa itu? Revolusi mental. Dari pandangan Jokowi, jika mental bangsa--yang

    dianggap sebagai penghambat--tidak diubah secara radikal, negara ini sulit maju.

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), `mental' berarti sesuatu yang bersangkutan

    dengan batin dan watak manusia, sedangkan `mentalitas' ialah keadaan dan aktivitas jiwa

    (batin), cara berpikir, dan berperasaan. Mengacu kepada arti itu, maka poin yang harus

    diubah ialah cara berpikir dan watak yang merintang tersebut.

    Contoh akibat persoalan mental itu antara lain maraknya korupsi hingga ke pelosok negeri.Dampak lain, misalnya, ruwetnya birokrasi, kemalasan, rendahnya disiplin, serta keapatisan

    terhadap norma dan hukum. Tentu masih banyak contoh lain sebagai konsekuensi mental

    `mbelgedhes' yang pada dasarnya merendahkan martabat.

    Antropolog Koentjaraningrat dalam bukunya,Bunga Rampai: Kebudayaan, Mentalitet, dan

    Pembangunan(1974), mengangkat persoalan mental bangsa yang dianggap membendung

    kemajuan. Yakni, mentalitas menerabas, meremehkan kualitas, tidak percaya pada diri

    sendiri, tidak disiplin, dan mengabaikan tanggung jawab.

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/06/15/ArticleHtmls/PIGURA-Mentalitas-15062014010017.shtml?Mode=1
  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    21/34

    Mentalitas tersebut diwariskan secara turun-temurun, dari generasi ke generasi, dan terus

    terpelihara oleh sebagian besar warga bangsa ini hingga saat ini.

    Inilah mentalitas, yang bila tidak diubah, berandil besar mengganjal bangsa ini untuk

    menggayuh kemajuan. Kita semua pasti mengerti dan paham bahwa itu menggiriskan. Akan

    tetapi, sebagian di antara kita, dengan kesadaran penuh, abai dan secara pribadi malah

    menikmatinya.

    Berdikari

    Kalau dalam cerita wayang, contoh warga bermental bobrok tergambar pada sebagian besar

    pribadi anggota keluarga Kurawa, yakni Duryudana dan adik-adiknya. Mereka umumnya

    demenmenggapai keinginan dengan cara-cara menerabas, instan, dan tanpa proses.

    Misalnya, untuk mendapatkan kekuasaan, Kurawa menggunakan jalan pintas, yaknimerampas hak Pandawa. Bahkan demi itu dan untuk mempertahankan kekuasaan, mereka

    berulang kali berupaya memusnahkan Pandawa meski tidak ada satu pun langkah busuk

    mereka yang berhasil. Kebalikannya, Pandawa, dalam setiap merengkuhgegayuhanatau

    harapan dan cita-cita, selalu melewati proses dengan perjuangan panjang dan penuh

    pengorbanan. Misalnya, ketika disingkirkan Kurawa dari Istana Astina, saat itu Pandawa

    mengalah untuk tidakpadudon(bertengkar) dengan saudara sepupunya tersebut.

    Mereka memilih membangun istana dengan keringat sendiri.

    Dalam konteks ini, Pandawa-Puntadewa, Bratasena, Arjuna, Nakula, dan Sadewa--bisa

    dijadikan diskursus batin tentang revolusi mental bangsa. Pandawa lima ialah para insan yang

    tegar menjalani sebagian besar waktu kehidupan yang penuh penderitaan. Eloknya, mereka

    melakonipandum(kodrat) itu dengan tetap berpegang pada laku utama.

    Lelakon demi lelakon (peristiwa) pahit yang mendera tidak menghancurkan mereka. Itu

    semua justru malah semakin membajakan ketangguhan mental. Setiap kepiluan yang

    membalut, mereka sikapi dengan syukur. Mereka meyakini apa pun yang terjadi merupakan

    fitrah, maka pilihannya hanya tulus dan legawa menjalaninya.

    Sebagai keturunan darah biru, nalarnya secara harfiah Pandawa tidak perlu hidup menderita.Dari garis ibu, mereka ialah cucu-cucu raja yang terhormat dan kaya raya. Jadi tidak

    semestinya Pandawa bersusah-payah membangun `rumah' dengan kekuatan sendiri.

    Kunti--yang melahirkan Puntadewa, Bratasena, dan Arjuna--ialah satu-satunya putri Raja

    Mandura Prabu Kuntiboja. Kemudian, Nakula dan Sadewa ialah anak kembar yang lahir dari

    rahim Madrim. Madrim merupakan putri Raja Mandara Prabu Mandrapati.

    Jadi, ketika Pandawa diusir dari Astina, mereka bisa mudik ke rumah kakek dan hidup

    dengan segala kemewahan karena semuanya tersedia. Akan tetapi, itu tidak mereka lakukan.

    Pandawa solid mengambil keputusan untuk mandiri dan berdikari--berdiri di atas kaki

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    22/34

    sendiri. Mereka memilikisesanti tijitibeh--mati siji mati kabeh. Yang dimaksud ialah

    sengsara dan nikmat dipikul bersama.

    Mereka kemudian membangun rumah secara swadaya yang dinamakan Amarta. Pandawa

    menolak bantuan dari waris, termasuk tawaran daripakdemereka Destarastra yang saat itu

    menjadi raja ad interimAstina. Dalam bahasa Bung Karno, Go to hell your aid!

    Tekun dan tekan

    Dalam hal kepribadian, ketika mencari ilmu dan kesaktian, Pandawa juga menjalani proses

    dengan tekun. Mereka gemar mahas ing semunatau bersemedi dan menjalani laku prihatin

    lainnya.

    Contoh itu seperti ditunjukkan Arjuna. Misalnya, ketika ia bertapa di Gunung Indrakila. Di

    sana ia mendapat julukan Begawan Ciptaning. Di pertapaan itu, Arjuna digambarkan sampai`lumuten' (berlumut) dan panjang rambutnya hingga sampai kaki. Itu simbol kesungguhan

    dan tidak pernah berhenti prihatin hingga mendapatkan apa yang digayuh.

    Hal yang sama dilakukan kakaknya, Bratasena. Misalnya, ketika ingin menguasai ilmu

    sangkan paraning dumadi, asal usul terbentuknya kehidupan, Bratasena menjalani laku

    prihatin dengan keluar-masuk hutan. Bahkan ia harus mengarungi lautan yang kedalamannya

    tidak terperi. Ia melakukan semua laku itu dengan tekun sehingga tekan(sampai pada tujuan).

    Hikmahnya ialah mental menjadi fondasi kuat setiap langkah keluarga keturunan

    Pandudewanata tersebut. Mereka tegar dan tangguh menghadapi segala penderitaan. Mereka

    tidak pernah menyerah dalam setiap mencapai tujuan dengan kekuatan sendiri seraya tetap

    menjunjung tinggi nilai-nilai kemuliaan dan keluhuran. (M-3)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    23/34

    Karya Seni Bung Karno MasterpieceLangka

    KOLEKSI karya seni proklamator bangsa Indonesia dan sekaligus Presiden Pertama

    Republik Indonesia, Soekarno, disebut sebagai karya masterpiecedi dunia dan sudah menjadikarya seni yang langka.

    Kepala Direktorat Pengembangan Seni Rupa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

    (Kemenparekraf ), Watie Moerany, mengungkapkan hal itu ketika berdiskusi dengan puluhan

    seniman di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Rabu (10/6) lalu.

    Ada banyak koleksi Bung Karno, bahkan ada yang sudah menjadi karya langka di dunia,

    kata Watie Moerany yang juga pernah menjadi kepala rumah tangga istana di Bogor.

    Salah satu koleksi karya seni Bung Karno ialah karya pelukis Rusia, Konstantin Egrovick

    Makowsky, pada 1800-an. Karyanya itu berukuran sangat besar (8 x 6 m). Kami pernah ke

    museum Rusia dan tidak menemukan karya Makowsky yang sebesar itu, katanya.

    Koleksi karya seni Bung Karno sangat banyak, mulai yang kecil hingga besar, jumlahnya

    mencapai 5.000-an di Istana Bogor saja. Kalau ditotal, semua bisa mencapai 10 ribuan.

    Konon, menurutnya, koleksi karya seni Bung Karno bernilai jual tinggi, mencapai triliunan

    rupiah.

    Nasirun, salah satu seniman lukis Yogyakarta, berhadap agar masyarakat terutama senimanbisa mengakses dan mengapresiasi karya seni tersebut. Karya-karya tersebut mampu

    memberikan inspirasi bagi seniman di Indonesia khususnya di Yogyakarta untuk terus

    berkarya.

    Kami itu ingin mengapresiasi koleksi karya Bung Karno yang katanya sudah langka dan

    menjadi masterpiece, kata Nasirun dalam diskusi tersebut.

    Sebagai masyarakat yang suka lukisan, Nasirun berharap agar koleksi Bung Karno bisa

    diakses oleh rakyat Indonesia sehingga masyarakat dan seniman tahu dan bisa mengapresiasi

    dan belajar.

    Sebenarnya, kata Watie, masyarakat bisa mengakses dan mengapresiasi koleksi karya seni

    Bung Karno. Keinginan kita juga seperti itu, kata Watie.

    Terlebih, putri Bung Karno, Megawati Soekarnoputri, juga berpesan agar koleksi karya seni

    Bung Karno bisa dinikmati masyarakat Indonesia. Namun, Watie mengaku hal itu memang

    susah karena koleksi tersebut ada di Istana Negara. Jadi aksesnya memang sulit.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    24/34

    Selama ini, koleksi karya-karya seni Soekarno yang bernilai tinggi tersimpan di beberapa

    istana kepresidenan, ada Istana Tampaksiring di Bali, Istana Bogor, Istana Cipanas, Istana

    Merdeka dan Istana Negara di Jakarta, ataupun Istana Gedung Agung Yogyakarta.

    Namun, belum ada katalog karya seni tersebut. Karena itu, ada rencana untuk membuatnya.

    Katalogisasi, selain untuk mendata jumlah semua karya, merupakan langkah pengamanan.

    Jadi, usulan saya katalogisasi harus dilaksanakan karena waktu itu belum ada. Semoga tahun

    depan sudah ada, imbuhnya. (Furqon Ulya Himawan/M-2)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    25/34

    Pemberontakan Anak Jalanan

    THALATIE K YANI

    Pemberontakan anak muda akan realitas kehidupan yang penuh penindasan menjadi

    gambaran bagi Ali Topan. "Anak jalanan kumbang metropolitan selalu dalam kesepian

    anak jalanan korban kemunafikan selalu kesepian di keramaian"

    PEMBERONTAKAN, kata itu menggambarkan Ali Topan. Sosok rekaan dalam bukuAli

    Topan Anak Jalanankarya Teguh Esha itu menarik semua pihak saat diluncurkan dalam

    bentuk cerita bersambung di majalah Stoppada 14 Februari 1972.

    Ali yang besar di keluarga menengah ke atas memberontak atas kelakuan keluarganya dan

    ketidakadilan yang ia lihat langsung di lingkungannya, termasuk sekolah. Bab tiga pada novel

    yang pertama kali terbit 1977 itu mengungkapkan kebiasaan ayahnya yang melakukan

    korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan tidak ketinggalan `main perempuan'. Ibunya

    sering bepergian dan menghabiskan uang berselingkuh dengan pemuda yang usianya jauh

    lebih muda darinya.

    Adapun Boyke, kakaknya yang bersekolah di Australia, juga membuat masalah. Kepindahan

    kakaknya ke `Negeri Kanguru' pun sebagai upaya orangtua mereka melarikan anaknya karena

    menghamili pembantu mereka. Padahal, Boyke, yang terpaut empat tahun dengan Ali,

    memiliki tunangan.

    Sehari-hari Ali besar dengan pengasuhan Mbak Yem. Selain itu, ia menghabiskan waktu

    dengan tiga teman geng motornya, Dudung, Bobby, dan Gevaert untuk nongkrongdan

    ngebutdengan motor mereka. Kebiasaan mereka kebut-kebutan di jalanan, bolos sekolah, dan

    lainnya membuat mereka dikenal sebagai krosboi.

    http://pmlseaepaper.pressmart.com/mediaindonesia/PUBLICATIONS/MI/MI/2014/06/15/ArticleHtmls/Pemberontakan-Anak-Jalanan-15062014015023.shtml?Mode=1
  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    26/34

    Di tengah kekacauan hidupnya, kehidupan Ali dibuat berwarna dengan kehadiran Anna

    Karenina. Dari awalnya tidak menyukai Ali, hati Anna pun terpikat pada semua tindakan

    pemuda berambut gondong itu. Sayangnya, hubungan mereka tidak direstui orangtua Anna.

    Orangtua Anna yang berasal dari kalangan bangsawan menolak hubungan Anna dengan Ali

    karena menilai Ali berasal dari kalangan bawah. Meski Anna sempat kabur, orangtuanya

    berhasil menemukan dan memisahkan mereka.

    Ali yang bersekolah di SMA 1 Bulungan dan nongkrong di Blok M itu melihat berbagai

    realitas kehidupan di jalanan. Ia juga menilai KKN sebagai perampokan uang rakyat.

    Meski ini kisah fiksi, Teguh yang rajin nongkrong di kawasan Blok M menuliskan cerita itu

    dengan becermin pada realitas saat itu. Ia menyoroti gejolak sosial yang kala itu muncul.

    Salah satunya tante girang, istilah untuk para ibu yang berselingkuh dengan pemuda. Selain

    itu, KKN mulai merebak sehingga bila tidak ada kedekatan dengan pejabat dan militer akansulit untuk naik jabatan. Realitas tersebut berhasil diangkat Teguh dan dituliskan secara lugas

    tanpa menghakimi.

    Layar lebar

    BukuAli Topan Anak Jalananawalnya cerita bersambung sebanyak empat seri karya Teguh

    Slamet Hidayat Adrai (nama asli Teguh Esha) di majalah Stop. Pada 1977 7 cerita

    bersambung itu diterbitkan Cyoress dengan judulAli Topan Anak Jalanan: Kesandung Cinta.

    Itu kemudian dicetak ulang oleh PT Visi Gagas Komunika (Vision 03), September 2000.

    Namun karena ada masalah, setelah itu Teguh Esha menolak untuk menerbitkan kembali

    karyanya.

    Sejak pertama kali diluncurkan, dalam waktu enam bulan buku tersebut empat kali

    diterbitkan. Sukses dengan buku pertama, Teguh mengeluarkan buku keduanya berjudulAli

    Topan Detektif Partikelirpada 1979 dan pada 2000 ia meluncurkan seri ketiga Ali topan,

    yakniAli Topan: Wartawan Jalanan.

    Sukses dengan buku, banyak pihak ingin mengangkat kisah tersebut ke layar lebar. Di tahun

    yang sama filmAli Topan Anak Jalananyang disutradarai Ishaq Iskandar keluar di bioskop,

    dengan mengusung sejumlah pemain top, yakni Junaedi Salat, Yati Octavia, Titiek Sandhora,

    Mieke Wijaya, Ruth Pelupessy, Aedy Moward, Aminah Cendrakasih, dan Connie Sutedja.

    Tidak semata menulis bukunya, Teguh Esha juga menyumbangkan sejumlah lirik lagu untuk

    film tersebut, yakniBalada Ali Topanyang dinyanyikan Franky & Jane. Theme songfilm ini

    dipercayakan kepada (alm) Chrisye. Pada 1979 muncul filmAli Topan Detektif Partikelir

    Turun ke Jalandengan bintang Widi Santoso, Roy Marten, Rudy Salam, Irma Suwardi, dan

    Nina Lubis. Film itu disutradarai Abrar Siregar dan produser Harry Tjahjono.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    27/34

    Tidak semata diangkat ke layar lebar, pada 1986Ali Topan Anak Jalanandijadikan sinetron

    sepanjang 26 episode di salah satu televisi swasta di Indonesia. Tokoh Ali diperankan Ari

    Sihasale dan Anna oleh Nia Zulkarnain, yang kini menjadi pasangan suami istri pemilik

    rumah produksi Alenia Production.

    Tidak berhenti di situ. Koreografer Ari Tulang mengangkat kembali kisah fiksi tersebut

    dalam drama musikal pada 2011. Bahkan sebelum melahirkanAli Topan The Musical, Ari

    Tulang dan Maera A Panigoro meminta izin kepada Teguh Esha dan melakukan studi

    banding ke Broadway.

    Hadirnya buku ini membuka realitas bahwa anak muda pun peka akan kondisi

    lingkungannya, baik itu penindasan maupun kesewenangan. Namun, terkadang suara mereka

    kerap tidak terdengar dan tidak tersalurkan dengan baik. (M-2)

    Judul: Ali Topan Anak Jalanan

    Penerbit: Cyoress

    Tahun terbit: 1977

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    28/34

    Menjawab Tantangan

    MASA kecil Teguh Esa diwarnai dengan berbagai komik silat, wayang RA Kosasih, dan

    novel-novel detektif. Namun, bakatnya menulis baru terlihat ketika ia bertemu dengan

    Pemimpin Redaksi Utusan PemudaDadi Honggowongso.

    Teguh mengeluhkan cerpen yang diterbitkan kurang bagus. Setelah mendengar hal itu, Dadi

    pun menantang Teguh untuk membuat cerpen.

    Pria kelahiran Banyuwangi, 8 Mei 1947 itu pun membutuhkan satu malam penuh untuk

    menulis cerpen bertema detektif. Itu ternyata diterbitkan pada edisi Minggu.

    Setelah melihat karya Teguh, kedua kakaknya, Djoko Prajitno dan Kadjat Adrai, mendorongTeguh yang kala itu sudah bekerja sebagai wartawan Utusan Pemudamenjadi penulis.

    Ia pun mencoba mendalami dunia jurnalistik di Fakultas Publisistik Universitas Prof Dr

    Moestopo (Beragama). Sayangnya ia gagal menamatkannya.

    Bersama kedua kakaknya, Teguh menerbitkan majalah Sonata. Ia pun menduduki posisi

    wakil pemimpin redaksi pada 1971-1973. Setahun kemudian ia menerbitkan majalahLe Laki.

    Di majalah itulah ia menulis cerita bersambung berjudulDewi Besser. Cerpen itu bercerita

    tentang kehidupan para artis di Metropolitan dan bisnis majalah hiburan.

    Pada 1980, Teguh menikah dengan Ratnaningdiah Indrawati Santoso Brotodihardjo, cucu

    Soeratin Sosrosoegondo, tokoh sepak bola nasional. Mereka dianugerahi tujuh anak.

    Meski begitu, sejumlah seri Ali Topan lain belum keluar.Ali Topan Rock and Roadmasih

    berbentuk tulisan tangan danAli Topan Santri Jalananbelum tamat dan baru sempat dimuat

    bersambung tujuh edisi diPanji Masyarakatpada 1984. (Rin/M-2)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    29/34

    BUKU BARU

    Belajar dari Pengabdian Presiden Termiskin

    BUKU ini menguak rahasia keunggulan empat presiden yang telah berhasil memimpin

    negara mereka sehingga dikagumi, disukai, dan dicintai rakyat. Mereka ialah Presiden

    Uruguay Jose Mujica, Presiden Venezuela Hugo Chavez, Presiden Iran Mahmoud

    Ahmadinejad, dan Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela.

    Pelajaran apa yang bisa dipetik dari kepemimpinan mereka? Selama menjadi presiden, Jose

    Mujica tidak tinggal di istana. Ia memilih tinggal di rumah sederhana yang dibangun di tanah

    pertanian milik istrinya. Kendaraan dinas pun bukanlah mobil mewah, melainkan mobil tua

    VW kodok tua produksi 1970an. Bahkan ia rela menyumbangkan 90% gajinya untuk

    kehidupan rakyat miskin di Uruguay.

    Hugo Chavez melakukan revolusi kehidupan di Venezuela. Sejak terpilih sebagai presiden

    pada 1998, ia langsung melakukan gebrakan. Ia membangun banyak proyek perumahan

    murah, bahkan melakukan revolusi agraria dengan membagi-bagikan tanah secara gratis bagi

    rakyat miskin. Terobosannya yang paling berani ialah menentang dominasi Amerika Serikat

    sambil melakukan nasionalisasi aset-aset negara. Hasil minyak Venezuela dijual dan hasilnya

    sepenuhnya diperuntukkan kesejahteraan rakyatnya.

    Mahmoud Ahmadinejad ialah presiden paling sederhana di dunia. Ia tidak tinggal di istana,tetapi di rumah sendiri. Ia juga tidak mengambil gajinya sebagai presiden, ke mana-mana

    hanya berbekal sepotong roti, dan tidur hanya beralas karpet lusuh.

    Nelson Mandela ialah negarawan besar. Ia begitu sabar menjalani perjuangan politiknya yang

    keras terutama akibat politik apartheiddi Afrika Selatan. Ia terus membela kaum kulit hitam.

    Setelah sempat dipenjara hampir 30 tahun, ia bangkit dan menjadi presiden. Hebatnya, saat

    berkuasa, ia tidak balas dendam terhadap lawan-lawan politik, khususnya kaum kulit putih.

    Sudah selayaknya para pemimpin negara (khususnya Indonesia) serta para pejabat publik

    becermin sekaligus belajar dari kisah hidup, perjuangan, dan pengabdian keempat presidentingkat dunia itu. Mereka ialah pemimpin terbaik yang selaras antara ucapan dan

    tindakannya.

    Kita merindukan dan berharap kelak di Indonesia ada pemimpin ataupun pejabat publik

    seperti mereka, yang perjuangan dan pengabdiannya hanya untuk rakyat. Mungkinkah?

    Sangat mungkin, karena kepemimpinan (leadership) pada level dan bidang apa pun

    sesungguhnya bisa dipelajari. (M-2)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    30/34

    Husein Al Atas

    Antara Idol dan Musik Kemanusiaan

    SISKA NURIFAH

    Menjadi runner-upIndonesian Idol 2014 tidak membuat Husein meninggalkan band

    cadasnya. Sebab di situ ia bisa menyalurkan tekadnya memperjuangkan HAM.

    SEOLAH menjadi tradisi, ajang pencarian bakat Indonesia Idol selalu menghasilkan cerita

    menarik tentang juara kedua atau runner-up. Meski tidak meraih suara terbanyak di final,

    para pemenang kedua itu tetap menjadi pembicaraan bahkan tidak sedikit yang

    popularitasnya kemudian melebihi sang juara.

    Tahun ini kisah yang sama mungkin dimiliki Husein Al Atas. Juara kedua Indonesian Idol

    2014 ini sejak awal sudah mencuri perhatian dengangenremetal bernuansa Timur Tengah,

    atau yang ia sendiri sebut sebagai middle east metal.

    Kisahnya makin unik karena pengalaman yang bukan hijau di dunia musik. Sebelum ikut di

    ajang pencarian bakat itu, pria kelahiran 5 Juli 1989 ini bermusik bersama band indie-nya,

    Children of Gaza. Bukan hanya itu Husein juga pernah menjalani beragam profesi termasuk

    artis sinetron.

    Bagaimanakah sebenarnya perjalanan musik dan apa rencananya ke depan, berikut

    penuturannya kepada Media Indonesia, Selasa (2/6) di Jakarta.

    Sibuk apa nihsetelah Indonesian Idol?

    Aku lagi sibuk mempersiapkansinglepertama Husein yakniMembawa Cinta. Singleini

    seperti menceritakan perjalanan aku di musik. Susahnya dari nol sampai akhirnya jadi sesuatu

    seperti sekarang. Liriknya seperti refleksi diri sendiri, lebih mengajak motivasi. Sekarang

    sudah bisa didengar di iTunes loh.

    Selain itu untuk Solo, aku juga sedang membuat lagu mengenai religi, untuk menyambut

    Ramadan. Aku memang basic-nyasong writer, semua lagu di (band) Children of Gaza juga

    aku yang buat. Untuk band, aku juga masih menulis mengenai sosial dan sebagainya.

    Jadi band tetap jalan terus ya?

    Jujur, sebenarnya aku memanggapercaya dengan ajang kompetisi bernyanyi. Ini (Indonesian

    Idol) merupakan audisi pertama aku, karena sebelumnya aku memilih untuk mengurus band

    aku sendiri (Children of Gaza).

    Lalu sekarang aku memang ingin seperti Marcell, penyanyi pop yang sukses berkarier solo,tetapi juga tetap dengan band hardcore-nya yang bisa berjalan bersamaan. Aku ingin seperti

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    31/34

    itu. Jadi, Husein Idol dan band ialah dua produk yang berbeda. Aku ingin menjadi Husein

    Idol, yang musiknya bisa dinikmati rakyat banyak tapi juga menjalani band metal aku juga

    secara bersamaan.

    Oya perjalanan kamu dengan band sebenarnya seperti apa?

    Band Children of Gaza ini aku dirikan Januari 2010. Sampai sekarang aku masih jadi

    vokalisnya. Aku sendiri sudah 13 tahun nge-banddengan 12 band yang berbeda. Lewat band,

    aku sudah menciptakan ratusan lagu karena aku jugasong writer.

    Kenapa memilih genr e middle east metalyang sepertinya sangat jarang?

    Memanggenreini hanya ada sedikit di dunia. Yang membawakangenreini hanya ada band

    di Tunisia, Israel, dan Prancis. Di Asia Tenggara aku rasa hanya band aku saja. Kalau soal

    pasar, aku tahu pasar metal masih un-mainstream.

    Sebenarnya Indonesia merupakan populasi metal terbanyak di dunia, kedua setelah Brasil.Makanya eventmetal apa pun, pasti banyak yangsold out. Sayangnya, media tak banyak

    mengekspos dan sekarang musik Indonesia sudah mainstream bangetsekarang karena itu aku

    ingin membawa warna yang berbeda.

    Kalau soal sisi Palestina itu apa ada tujuan tersendiri?

    Aku memang sempat menjadi simpatisan Gaza, ikut event-eventmusik dan membantu

    pengumpulan dana untuk korban Gaza. Di tahun 2009, saat tragedi Gaza mencuat, aku pun

    membuat band itu.

    Aku concernke masalah ini karena perang membawa korban-korban yang tidak berdosa, itu

    mengetuk hati aku. Aku merasa harus melakukan sesuatu. Namun, karena berangkat ke sana,

    mentalnya belum kuat. Yah, jadi saya menyuarakan lewat karya musik. Ada salah-satu lagu

    yang aku ciptakan berjudulDimention of the Struggleyang terinspirasi dari perjuangan para

    pejuang di Palestina. Namun, selanjutnya lagu-lagunyagacuma soal Palestina. Kami

    menyuarakan mengenai rakyat yang tertindas, sosial, dan HAM.

    Dari lagu-lagu perjuangan lalu jadi menyanyikan lagu-lagu cinta di Indonesia Idol, apa

    kamu tidak jengah atau merasa lembek?

    Sebelumnya aku pernah juga di band pop dan beruntung, aku memang senang dengerinsemua jenis musik. Memang favoritnya tetap metal. Jadigaterlalu masalah membawakan

    lagu-lagu cinta.

    Justru aku ingin membukti ke orang banyak. Kalau anak metal yang bersuara ekstremga

    cuma bisascream doang.Aku bisa nyanyi apa pun. Memang ada beberapa oknum anak metal

    merasaga keren nyanyipop, akhirnya justru membatasi mereka. Padahal, dengan begitu kita

    bisa memperkaya musikalitas. (M-4)

    [email protected]

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    32/34

    Pembuktian Mantan Pemain Sinetron

    SEPERTI lengkingan suaranya yang bisa mengejutkan, begitu pula perjalanan karier Husein.

    Selain menjadi anak band, pria berkepala plontos itu juga sempat menjadi pemain sinetron.

    Pengalaman itu terjadi saat dirinya duduk di kelas 2 SMA. Dari iseng-iseng mengikuti

    casting, ia kemudian bahkan bisa menjadi pemeran utama sebuah tayangan realitas.

    Seni peran nyatanya memang bukan baru bagi Husein. Ia sempat tiga tahun main teater

    bahkan kemudian menjadi pengajar teater sembari kuliah.

    Kini jika ada pihak yang menawarinya main film, Husein pun mengaku tidak akan menolak.

    Mau-mau saja, soalnya aku juga senang sekali dengan seni peran. Aku senang mencoba

    semua karakter. Tapi kalau boleh milih, main peran antagonis sepertinya menarik. Lebihmenantang dan ekspresif. he he he.

    Kemampuan seni peran, diakuinya, juga membantu saat tampil menyanyi. Pasalnya, setiap

    lagu punya cerita sehingga Husein menilai seorang penyanyi harus bisa menampilkan mimik

    bahkan sinar mata sesuai dengan lagu.

    Husein mengaku dunia seni, baik seni peran maupun musik, memang telah menjadi napas

    baginya. Itu pula sebabnya, di awal bermusik bersama Children of Gaza, ia rela tampil tidak

    dibayar. Semua ia rela jalani demi kesukaan bermusik.

    Aku percaya semua ada hikmahnya.Aku percaya suatu saat akan sukses, segala

    kesakitannya aku nikmati, ungkap pria yang mengidolakan band Metallica dan Sepultura itu.

    Husein pun harus berjuang untuk meyakinkan orangtuanya bahwa yang dijalaninya

    merupakan pilihan hidupnya. Datang dari keluarga yang cukup agamais, karier bermusik itu

    mau tidak mau juga dikaitkan dengan nilai agama.

    Namun, Husein berkukuh bermusik tidaklah berdosa jika tidak menyanyikan lirik yang

    mengajak berbuat dosa. Beruntung, kedua orangtua yang juga sempat memandang remeh

    genre yang ia bawakan berubah mendukung.

    Husein kemudian tak hanya berhasil membuktikan kepada orangtua, tetapi juga pada dirinya

    sendiri. Cita-cita yang diimpikan sejak SMA berbuah manis.

    Aku mampu membawa metal headke ajang final Indonesia Idol. Bukan lagi siapa yang

    juara, melainkan siapa yang mencetak sejarah. Ini pembuktian ke diri aku sendiri dan aku

    berharap bisa menginspirasi orang banyak,tutupnya. (Sky/M-4)

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    33/34

    BIDASAN BAHASA

    Mental

    BANDUNG MAWARDIPengelola Jagat Abjad Solo

    Mental dianggap istilah tepat untuk menggagas dan mengejawantahkan revolusi.

    JOKO Widodo berseru tentang `revolusi mental', ajakan untuk gerakan perubahan di

    Indonesia.

    Ungkapan revolusi mental mendapat tanggapan dari para tokoh. Uraian revolusi mental

    bereferensi sejarah, politik, ekonomi, pendidikan, sosial, kultural. Seruan terus mengundang

    perhatian, merangsang publik meneguhkan niat melakukan perubahan. Revolusi mental pun

    menjadi ungkapan impresif untuk memuliakan Indonesia.

    Penulis cuma ingin mengurusi istilah mental, berlatar sejarah Indonesia. Dulu, mental

    memiliki pemaknaan revolusioner. Soekarno sering mengumandangkan mental demi karakter

    dan kepribadian bangsa. Sejarah `mental kuli' ingin dihapuskan, diganti `mental revolusioner'.

    Tiga agenda besar mental revolusioner: berdaulat dalam politik, berdikari dalam ekonomi,

    berkepribadian dalam kebudayaan.

    Masalah mental menjadi perdebatan sengit pada masa 1960-an, secara kebahasaan danpolitik. Soedjatmoko (1960) mengingatkan: `... tudjuan-tudjuan revolusi tidak dapat ditjapai

    tanpa memperhitungkan dan menggunakan faktor-faktor kebudajaan. Bahkan untuk

    mengedjar tudjuan-tudjuan itu diperlukan suatu konsentrasi dan pengerahan perhatian,

    pikiran dan semangat seluruh masjarakat kita atas tudjuan-tudjuan itu, pendeknja mobilisasi

    mental'. Seruan mental menjadi bermakna saat situasi politik dan ekonomi Indonesia sedang

    mengalami revolusi.

    Istilah mental menentukan corak pemerintahan Soekarno. Mental dianggap istilah tepat untuk

    menggagas dan mengejawantahkan revolusi. Soekarno terus berpidato dan menulis pelbagai

    tema mengacu ke perkara mental. Konsentrasi besar mengenai mental dan pelaksanaan secara

    revolusioner dalam bidang politik, ekonomi, kebudayaan menjadi referensi bagi Joko

    Widodo.

    WJS Poerwadarminta dalamKamus Umum Bahasa Indonesiamengartikan mental berkaitan

    dengan batin. Mentalitas berarti `keadaan batin; cara berpikir dan berperasaan'. Pengertian

    mental mulai mengalami perubahan saat Indonesia dipimpin oleh Soeharto. Mental atau

    mentalitas diartikan demi pembangunan. Sokongan penjelasan mental atau mentalitas

    dilakukan oleh Koentjaraningrat melalui buku berjudulKebudayaan, Mentalitet, dan

    Pembangunan(1974). Pengejaan mentalitet masih mengesankan pengaruh asing dan lawas.

  • 8/12/2019 Artikel Pilihan Media Indonesia Minggu 15 Juni 2014

    34/34

    Kita cenderung berterima dengan istilah mentalitas ketimbang mentalitet.

    Perdebatan tentang mentalitas pembangunan berlangsung sejak 1970 melalui sindiran: `Sikap

    mental orang Indonesia belum siap untuk pembangunan'. Koentjaraningrat dengan berbekal

    kompetensi ilmu-ilmu sosial membuat konklusi kelemahan mental orang Indonesia: (1)

    meremehkan mutu; (2) menerobos; (3) tak percaya pada diri sendiri; (4) murni; dan (5) suka

    mengabaikan tak berdisiplin murni; dan (5) suka mengabaikan tanggung jawab. Narasi Orde

    Baru menggunakan istilah mentaldan mentalitasmeski mengalami perubahan makna dan

    pendasaran ideologis.

    Sekarang, Joko Widodo memunculkan istilah revolusi mental. Penggunaan istilah revolusi

    mental segera mengingatkan publik dengan relasi pemikiran kebangsaan antara Joko Widodo

    dan Soekarno. Joko Widodo lugas tak menautkan diri dengan masa politisasi mental pada

    masa Orde Baru. Joko Widodo menganggap ada manipulasi bahasa dan makna saat

    mentalitas pembangunan dikumandangkan oleh Soeharto dan para pejabat selama puluhantahun. Joko Widodo menghendaki pengembalian pengertian mental sesuai latar politik pada

    masa revolusi dan penambahan pengertian-pengertian baru demi masa depan Indonesia.

    Begitu.

    Media Indonesiamenerima kiriman artikel yang terkait dengan bahasa, dengan panjang

    naskah 440 kata dan berformat .doc(word document). Naskah dikirim ke alamat surat

    [email protected].