Artikel depresi

3

Click here to load reader

description

Artikel di http://udoctor.co.id #udoctor #healthcare #indonesia #telkom

Transcript of Artikel depresi

Page 1: Artikel depresi

Saat ini, masalah kesehatan jiwa sangat menjadi perhatian seperti yang terjadi pada aktor

Hollywood sekelas Robin Williams yang meninggal akibat bunuh diri karena depresi berat.

Orang-orang terdekatnya menyebutkan bahwa beberapa waktu sebelum kematiannya, sang aktor

berusia 63 tahun tersebut diketahui sedang berjuang melawan depresi beratnya. Depresi

merupakan penyakit yang sulit terdeteksi, karena orang yang mengalami depresi bisa terlihat

baik-baik saja di luar dan berinteraksi seperti layaknya orang normal. Selama ini, memang

sepertinya masih banyak yang salah mengerti akan depresi yang sebenarnya. Depresi itu

bukan berarti sekadar sedih. Tapi lebih dari itu. Jadi bukan karena sedang sedih langsung

dibilang depresi. Depresi sebenarnya merupakan salah satu bentuk gangguan medik pada diri

seseorang. Beda antara depresi dengan sedih “biasa” terletak pada gangguan fungsi

penderitanya. Yang dimaksud gangguan fungsi di sini adalah gangguan dalam melakukan

aktivitas rutin sehari-hari. Misalnya terlihat dari kinerja dan produktivitas yang menurun.

Gejala Depresi

Perasaan bersalah, tidak berharga, dan / atau tidak berguna

Perasaan putus asa dan / atau pesimis

Insomnia, terjaga sampai pagi, atau tidur berlebihan

Mudah tersinggung, gelisah

Kehilangan minat dalam kegiatan atau hobi yang dulu disenangi, termasuk seks

Kehilangan kesenangan dalam hidup

Terlalu banyak makan atau hilang nafsu makan

Nyeri atau sakit yang menetap, sakit kepala, kram, atau masalah pencernaan yang

tidak

Berkurang bahkan dengan pengobatan

Perasaan sedih, cemas, atau “kosong” yang menetap

Kesulitan berkonsentrasi, mengingat detail, dan membuat keputusan

Kelelahan dan energi berkurang

Berpikir bunuh diri atau mencoba bunuh diri

DEPRESI BUKAN sekedar sedih

Page 2: Artikel depresi

Penyebab Depresi

Lazimnya, depresi tidak disebabkan oleh satu penyebab yang jelas. Melainkan sebagai kombinasi

dari berbagai faktor. Depresi dapat dipengaruhi oleh 2 faktor, diantaranya :

Faktor internal

Merupakan faktor dari dalam sendiri. Misalnya faktor biokimia yang berupa kelainan

neurotransmitter (zat kimia penghantar sinyal antar syaraf) yang disebut serotonin. Pada orang

yang depresi kadar serotonin cenderung rendah. Selain itu bisa disebabkan kelainan otak bagian

tertentu yang berhubungan dengan mood. Depresi juga diduga berhubungan dengan genetik.

Faktor eskternal

Merupakan faktor dari luar yang berupa berupa faktor lingkungan berupa stress psikologis.

Penyebab stresnya dapat berupa berbagai hal, diantaranya karena kehilangan orang terdekat,

kehilangan pekerjaan dan lain-lain.

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan secara medikamentosa (terapi obat) adalah dengan diberikan terapi anti

depresan, terutama diberikan untuk depresi berat dan yang dicurigai dilatarbelakangi oleh

kelainan biologis. Obat anti depresan tidak menyebabkan ketergantungan seperti golongan anti

cemas. Sehingga dapat diberikan dalam waktu yang cukup lama, 3-6 bulan. Setelah itu dosisnya

diturunkan perlahan dan bertahap untuk mencegah relaps. Penatalaksanaan secara psikologis

dilakukan dengan cara konseling dan psikoterapi supportif. Selain itu, pasien juga perlu

dipindahkan dari lingkungan yang memicu depresinya. Dukungan keluarga juga sangat penting

terutama bagi pasien depresi berat.

Page 3: Artikel depresi

Pencegahan

1. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin

Berdasarkan Riset kesehatan dasar yang dilakukan Kemenkes , semakin bertambahnya

usia, maka risiko mengalami gangguan kesehatan menjadi lebih tinggi (Kemenkes, 2013).

Pemeriksaan secara rutin bertujuan untuk memonitor kesehatan fisik dan gangguan

kesehatan.

2. Berpikiran positif dan aktivitas sosial

Semua berpusat pada pemikiran kita, biasakan untuk selalu berpikir positif dalam

menghadapi masalah apapun. Bersosialisasi merupakan bentuk dari aktivitas sosial.

Bersosialisasi dengan komunitas, seperti keluarga, teman ataupun kerabat sangat

dianjurkan untuk menghindari stress

3. Berolahraga secara teratur dan hindari merokok

Budayakan hidup sehat dengan tidak merokok dan berolahraga secara teratur. Tidak perlu

berolahraga berat, cukup dengan melakukan jogging akan mampu membuat lebih fresh

dan mengurangi tingkat stress karena membuat kita aktif dan tidak sempat untuk

melamun dan memikirkan masalah.

Referensi:

Kapplan & Shaddock Comprehensive of Text Book. 2005

Litbang Kementerian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kementerian Kesehatan

http://www.who.int/topics/mental_health/en/ diakses tanggal 10 Oktober 2014