Appendix

15
APPENDIX APPENDIX Dr.Yuzar Harun,SpB.FinAC.

description

POWER POINT

Transcript of Appendix

Page 1: Appendix

APPENDIXAPPENDIX

Dr.Yuzar Harun,SpB.FinAC.

Page 2: Appendix

ANATOMI DAN ANATOMI DAN EMBRIOLOGIEMBRIOLOGI

• Embriologi berasal dari midgut.• Terletak pada bagian apex cecum.• Lokasi pada right lower quadrant.• Orificium appendix terletak pada gabungan

cecal taenia.• A.appendiceal merupakan cabang

a.ileocolica.• Folikel limfoid terletak pada submucosa

appendix.

Page 3: Appendix

Lumen appendix sering obliterasi pada orang tua.

Appendix orang dewasa panjangnya bervariasi dari 2 sd 22 cm , kira2 a 9 cm.

Normal lokasi appendix retrocecal ( 65% ),

pelvic ( 30% ), retroperitoneal ( 2% ).Tip appendix dapat di preileal atau

postileal.Variasi lokasi merupakan myriad simptom

penyakit lain.

Page 4: Appendix

KELAINAN NONINFLAMASIKELAINAN NONINFLAMASINeoplasma.Neoplasma.

• Neoplasma jarang ditemukan,kira2 0,5% dari tumor GIT.

• Bentuk Carcinoid sering ditemukan.

• Umumnya mucinous carcinoma atau adenocarcinoma appendix ditemukan pada orang tua dengan keluhan sebagai appendicitis acut.

Page 5: Appendix

APPENDICITIS.APPENDICITIS.

Tahun 1800, nyeri perut kanan bawah disebut perityphlitis dan paratyphlitis.

Tahun 1889, Chester Mc Burney menemukan lokasi nyeri antara 1/3 lateral SIAS kanan dan umbilikus.

Tahun 1905, Murphy memperjelas nyeri perut kanan bawah disertai vomitus, nausea, febris dengan diagnosa appendicitis.

Page 6: Appendix

PATHOPHYSIOLOGIPATHOPHYSIOLOGI

• Insiden appendicitis jarang terjadi pada very young children dan usia lanjut,maksimal usia 10 – 20 tahun dengan prevalensi laki2 lebih sering dari wanita.

• Appendicitis terjadi akibat Obstruksi lumen appendix oleh Lymphoid hyperplasia, a fecalith, atau benda asing.

Page 7: Appendix

• Obstruksi lumen ( Close loop ) Bacterial

overgrowth + sekresi mukos intralumen Tekanan intra lumen Obstruksi vena dan limfatik edema + reaksi inflamasi akut Nekrosis dan Iskhemik dinding appendix terjadi :

Gangren Perforasi.Infiltrat.Kronis

Page 8: Appendix

1. Gangrenous appendicitis bila tidak

dintervensi bedah terjadi Perforasi Peritonitis diffusa Sepsis.

2. Lokalized peritonitis terjadi akibat infiltrasi omentum( police abdomen ),teraba masa perut kanan bawah disertai nyeri disebut appendiculer infiltrat.

Keadaan 1 dan 2 diatas dilakukan intervensi bedah Laparatomi.

Page 9: Appendix

GEJALA KLINISGEJALA KLINIS

• Riwayat nyeri perut kanan bawah.• Anorexia dan nausea.• Pain lebih menonjol di epigastrium

secara gradual pindah di umbilikus,berakhir di perut kanan bawah ( menyerupai Gastritis)

• Vomitus.• Rebound tenderness.

Page 10: Appendix

Physical DiagnosisPhysical Diagnosis

• Rovsing sign, tekan perut kiri bawah terjadi nyeri perut kanan bawah (Nonspesifik)

• Psoas sign, extensi tungkai kanan dengan posisi pasien berbaring kekiri.

• Obturator sign,penderita posisi supine dengan rotasi pasif pada tungkai kanan keadaan fleksi.

Page 11: Appendix

PEMERIKSAAN PENUNJANGPEMERIKSAAN PENUNJANG• Laboratorium Rutin Darah, jumlah leukosit

meningkat 12.000- 18.000. Prosentase neutrophil “ Shift to the left “, dengan jumlah WBC normal indikasi appendicitis akut.

• C-reactive protein menunjukkan korelasi antara klinis dengan patologis.

• Secara umum gambaran klinis dan laboratorium tidak ada spesifik untuk diagnosa appendicitis,penelitian HistoPA 86% (+),14%(-).

Page 12: Appendix

• Urinalisa,untuk pemeriksaan DD infeksi TUG, batu ureter 1/3 distal, ditemukan adanya mild pyuria, Hematuria, disertai nyeri perut kanan bawah.

• Proteinuria, dapat juga akibat Nephrotic Syndrome disertai acute abdominal pain terutama pada anak2.

• Peningkatan Specific Gravity urine akibat hypovolemia.

• USG,Barium enema,CT scan.

Page 13: Appendix

DIFFERENTIAL DIAGNOSISDIFFERENTIAL DIAGNOSIS

Perlu dipertimbangkan usia dan jenis kelamin.

Anak usia preschool DD dengan :

- Intussusception.

- Akut GE.

- Mecklel’s Diverticulitis.

Anak usia sekolah GE dan nyeri fungsional dan konstipasi lebih meningkat.

Page 14: Appendix

Pada Wanita muda, appendicitis di DD :- Crohn’s disease.- Pelvic inflammatory Disease ( PID ).- Ovarian cyst atau torsio.- Ectopic pregnancy.- Ovarian tumor.- UTI.Pada usia dewasa dan usia lanjut DD : Malignansi GIT dan sistim reproduksi,

Divertikulitis, ulkus peptikum dan Cholecystitis.

Page 15: Appendix

TerapiTerapi

Appendicitis acute:

- Medical.- Surgical dilakukan Appendectomi terbuka

atau Appendectomi Laparascopik.Peritonitis atau Appendiculer infiltrat

dilakukan Laparatomi. Appendicitis khronis diterapi medicamentosa

kecuali terjadi Exacerbasi.