Anatomi Appendix
description
Transcript of Anatomi Appendix
Anatomi Appendix
Appendiks merupakan bagian dari midgut yang terdapat di antara Ileum dan Colon ascendens. Caecum terlihat pada minggu ke-5 kehamilan dan apppendiks terlihat pada minggu ke-8 kehamilan yaitu bagian ujung dari protuberans caecum.
Appendiks berbentuk seperti tabung, panjang 5 – 15 cm, diameter 0,5-0.8 cm dan berpangkal di sekum, pangkal lumen sempit, distal lebar.
Hampir seluruh permukaan apendiks dikelilingi oleh peritoneum dan mesoapendiks (mesenter dari appendiks) yang merupakan lipatan peritoneum yang berjalan kontinyu sepanjang appendiks dan berakhir di ujung appendiks.
• Posisi apendiks terbanyak adalah retrocaecal, baik intraperitoneal maupun retroperitoneal dimana appendiks berputar ke atas di belakng caecum.
Persarafan parasimpatis berasal dari cabang n.vagus yang mengikuti a.mesenterika superior dan a.apendikularis, sedangkan persarafan simpatis
berasal dari n.torakalis X Pendarahan apendiks berasal dari a. apendikularis
Fisiology Appendix
• Appendiks dipandang sebagai organ sisa tanpa fungsi yang tidak diketahui
• Appendiks merupakan organ imunologi yang aktif mensekresi imunoglobulin
• Apendiks menghasilkan lendir 1-2 ml per hari• Imunoglobulin sekretoar yang dihasilkan oleh GALT (Gut
associated Lymphoid tissue) yang terdapat di sepanjang saluran cerna termasuk apendiks, ialah IgA
• IgA proteksi terhadap infeksi
Histologi
serupa dengan usus besar, terdiri dari empat lapisan yakni mukosa, submukosa, muskularis eksterna, dan lapisan serosa. Permukaan dalam atau mukosa secara umum sama seperti mukosa colon, berwarna kuning muda dengan gambaran nodular, dan komponen limfoid yang prominen.
Histologi
Appendisitis
kasus medical emergency dan merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling sering ditemui
Epidemiologi Salah satu penyakit bedah terbanyak Insiden paling sering terjadi pada usia dekade kedua dan
ketiga. Insiden puncaknya pada awal dewasa (pubertas)
dan insiden juga banyak terjadi pada orang lanjut usia. Frekuensi angka kejadian tertinggi pada laki-laki dibandingkan
dengan perempuan. Rasio wanita : laki-laki sekitar 2:1 bertahap bergeser setelah usia 25 tahun menuju rasio 1:1
Etiology Appendisitis
ObstruksiBakteri
Konstipasi dan laksatifHerediter
Diet
Klasifikasi
Appendisitis
akut infiltrat abses perforasi kronis
Akut sederhana Akut purulent Akut gangrenosa
Patofisiologi
Patofisologi
• Appendiks yang pernah meradang tidak akan sembuh sempurna, tetapi akan membentuk jaringan parut yang menyebabkan perlengketan dengan jaringan sekitarnya dan menimbulkan obstruksi. Appendisitis terjadi dari proses inflamasi ringan hingga perforasi, khas dalam 24-36 jam setelah munculnya gejala, kemudian diikuti dengan pembentukan abses setelah 2-3 hari.