Apanduan Praktis Klinis Hipertiroid

4
PANDUAN PRAKTIS KLINIS SMF PENYAKIT DALAM RSUD BUDHI ASIH 2013 – 2015 PENYAKIT GINJAL KRONIS Panduan Praktek Klinis No. Dokumen Revisi Halaman Tanggal Terbit Ditetapkan oleh DIREKTUR dr.I.B.Nyoman Banjar Pengertian HIpertiroid adalah keadaan tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi tiroid yang merupakan akibat fungsi tiroid yang berlebihan Krisis tiroid : merupakan suatu keadaan klinis hipertiroid yang paling berat dan megancam nyawa. Anamnesa Riwayat penyakit hipertiroid dengan gejala khas, berat badan turun, perubahan suasana hati, bingung, diare, dan aminore. Kecurigaan krisis tirod: gejala dan tanda khas hipertiroid ditambah dengan demam, gangguan kesadaran Pemeriksaan Fisik Struma difus, tirotoksikosis, oftalmopati, eksoftalmus, dermopati lokal, akropaki. Krisis tiroid: gejala diatas dengan adanya gangguansistem saraf pusat ( delirium, koma), demam tinggi > 40 PEMPROV DKI JAKARTA RSUD BUDHI ASIH

description

hipertiroid

Transcript of Apanduan Praktis Klinis Hipertiroid

Page 1: Apanduan Praktis Klinis Hipertiroid

PANDUAN PRAKTIS KLINIS

SMF PENYAKIT DALAM RSUD BUDHI ASIH

2013 – 2015

PENYAKIT GINJAL KRONIS

Panduan Praktek Klinis

No. Dokumen Revisi Halaman

TanggalTerbit

Ditetapkan oleh

DIREKTUR

dr.I.B.Nyoman Banjar

Pengertian HIpertiroid adalah keadaan tirotoksikosis sebagai akibat dari produksi tiroid yang merupakan akibat fungsi tiroid yang berlebihanKrisis tiroid : merupakan suatu keadaan klinis hipertiroid yang paling berat dan megancam nyawa.

Anamnesa Riwayat penyakit hipertiroid dengan gejala khas, berat badan turun, perubahan suasana hati, bingung, diare, dan aminore.Kecurigaan krisis tirod: gejala dan tanda khas hipertiroid ditambah dengan demam, gangguan kesadaran

Pemeriksaan Fisik

Struma difus, tirotoksikosis, oftalmopati, eksoftalmus, dermopati lokal, akropaki.

Krisis tiroid: gejala diatas dengan adanya gangguansistem saraf pusat ( delirium, koma), demam tinggi > 40 C, takikardia sampai 130-200x/menit, dapat terjadi gagal jantung kogestif dan ikterik

Kriteria Diagnosis

Adanya klinis hipertiroid, laboratorium TSH s rendah, T4/FT4?T3 tinggi, anemia normositik, hiperglikemia, enzim transaminase hati meningkat, azotemia prerenal.

PEMPROV DKI JAKARTA

RSUD BUDHI ASIH

Page 2: Apanduan Praktis Klinis Hipertiroid

PANDUAN PRAKTIS KLINIS

SMF PENYAKIT DALAM RSUD BUDHI ASIH

2013 – 2015

PENYAKIT GINJAL KRONIS

DiagnosaAdanya tanda klinis hipertiroid dengan peningkatan fungsi hormon tiroid.

Diferensial Diagnosa

Hipertiroid primer: Graves, Struma multinodosa toksik

Tirotoksikosis tampa hipertiroid

Hipertiroid sknder : adenoma hipofisis

Pemeriksaan

PenunjangLab : TSH s, T4, FT4, T3, kadar leukosit, GDS, billirubin bila ikterikEKGFoto thoraks

TerapiTatalaksana hipertiroid:Propiltiourasil (PTU) dosis awal 300-600 mg/hari, maksimal dosis 2000mg/hari

Metimazol dosis awal 20-30 mg/hari

Beta bloker ( propanolol 2x 10mg)

Tatalaksan krisis tiroid:Perawatan ICU: Observasi suhu, fungsi jantung, elektrolit dan cairan

Terapi demam dan hipovolemia

Mengurangi efek hormon tiroid pada jaringan à antagonis adrenergik beta

Mengatasi faktor presipitan

menurunkan produksi & sekresi hormon tiroid:

1. Menghambat sintesis hormon tiroid atau : PTU, MMI (oksidasi iodida,organifikasi)

PTU 200-250 setiap 6 jam; MMI 20-25 mg setiap 6 jam, PO, NGT, rektal

2. Menghambat pelepasan hormon tiroid: [reparat iodin organik menghambat pelepasan hormon tiroid dengan menghambat proteolisis tiroglobulin (Wolff-

PEMPROV DKI JAKARTA

RSUD BUDHI ASIH

Page 3: Apanduan Praktis Klinis Hipertiroid

Chaikof effect)

Pemberian iodin diberikan setelah inhibisi sintesis berhasil, sekitar 2-3 jam setelah PTU/MMI, mencegah penambahan cadangan hormon tiroid intraglandular (escape phenomenon)

Iopanoic acid dan ipodate diberikan pada dosis awal 2 g i.v., diikuti 1 g/hari, kontraindikasi pada gangguan ginjal dan dehidrasi, monitoring fungsi hati, komponen mengandung iodin lainnya termasuk:

Sol. Lugol (10 tetes setiap 3 jam) dan sol. Jenuh KI ) 8 tetes setiap 6 jam)

Alternatif alergi iodin: lihium (300 mg setiap 6 jam) à menganggu pelepasan hormon tiroid

Tiroidektomi

3. Inhibisi kerja hormon tiroid di perifer didapat dengan pemberian antiadrenergik dan menghambat konversi T4 menjadi T3 di perifer

Glucokortikoid, iopanoic acid, ipodate dan PTU secara sinergik menghambat konversi T4 menjadi T3 perifer

Deksametason 2 mg i.v. Tiap 6 jam atau hidrokortison 300 mg i.v dan kemudian 100 mg i.v. Setiap 8 jam direkomendasikan Terapi untuk penyakit dasar

Penyakit dasar perlu diobati, bila tidak, anemia akan kambuh kembali.

1.Kasus TBC ≈ pengobatan TBC

2.Kasus menorrhagi ≈ terapi menoragi

3.Infestasi cacing : obat cacing

Edukasi

Prognosis

Penelaah Kritis Di isi nama anggota SMF

Kepustakaan

Page 4: Apanduan Praktis Klinis Hipertiroid