Anti Korupsi
-
Author
nadyaputry -
Category
Documents
-
view
12 -
download
0
Embed Size (px)
Transcript of Anti Korupsi
-
Berikut ini adalah versi HTML darifile http://mebermutu.org/admin/lampiran/Anti%20Corruption%20%20Action%20Plan.ppt.G o o g l e membuat versi HTML dari dokumen tersebut secara otomatis pada saat menelusuri web.
Matakuliah Anti-Korupsi
PENGERTIAN KORUPSIPRINSIP ANTI-KORUPSIJakarta, 2010
Satuan Acara Perkuliahan1. Kontrak Belajar Pendidikan Anti Korupsi
Pengertian Korupsi dan Prinsip-Prinsip Antikorupsi , Bentuk-Bentuk Korupsi
1. Faktor-faktor Penyebab Korupsi
2. Studium General 1 : Korupsi dalam Politik3. Teknik Investigasi4. Dampak Masif Korupsi terhadap Eksistensi Bangsa dan Negara5. Pemberantasan Korupsi di Indonesia dalam Lintasan Sejarah
Lembaga-lembaga Anti-korupsi Non-pemerintah
1. Studium General 2 : Perspektif Agama tentang Korupsi
-
7. Pemberantasan Korupsi di Negara lain8. Pendidikan dan Korupsi9. Film dan Diskusi10.- 13 Presentasi Investigasi Report (3 batch)11.Kunjungan studi ke Pengadilan Tipikor12.Presentasi Best Investigative Reports13.UAS
Istilah korupsi berasal dari bahasa latincorrumpere, corruptio ,corruptus
Kemudian diadopsi oleh beberapabangsa di dunia
Beberapa bangsa di dunia memilikiistilah tersendiri mengenai korupsi
Korupsi secara EtimologiEtimologi(contd)
Bahasa Inggris
Bahasa Perancis
Bahasa Belanda
Corruption,
-
Corrupt
Corruption
Corruptie,
Korruptie
Jahat, rusak,
curang
Rusak
Istilah korupsi yang dipakai di Indonesia
merupakan turunan dari bahasa Belanda
Korup = busuk, palsu, suap (kamusbesar bahasa Indonesia, 1991)
Korup = suka menerima uang sogok,menyelewengkan uang/barang milikperusahaan atau negara, menerimauang dengan menggunakan jabatanuntuk kepentingan pribadi (kamushukum, 2002)
Korup = kebejatan, ketidakjujuran, tidakbermoral, penyimpangan dari kesucian(the lexicon webster dictionary, 1978)
-
Beberapa terminologi korupsi David M. Chalmers:Tindakan-tindakan manipulasi dan
keputusan mengenai keuangan yangmembahayakan ekonomi (financialmanipulations and decision injurious to theeconomy are often libeled corrupt).
J.J. Senturia:Penyalahgunaan kekuasaan
pemerintahan untuk keuntungan pribadi(the misuse of public power for privateprofit).
Terminologi (contd) Syed Husein Alatas:
-
Tindakan yang meliputi penyuapan(bribery), pemerasan (extortion) dannepotisme.
Transparency International:Penyalahgunaan kekuasaan (a misuse of
power), kekuasaan yang dipercayakan (apower that is entrusted), dan keuntunganpribadi (a private benefit) baik sebagaipribadi, anggota keluarga, maupun kerabatdekat lainnya.
Terminologi (contd)Extortion
Bribery
3 tingkatan KORUPSIMaterial benefit
(Mendapatkan keuntungan material yang bukan haknya melalui kekuasaan)
Abuse of power
-
(Penyalahgunaan kekuasaan)
Betrayal of trust(Pengkhianatan kepercayaan)
Pengkhianatan terhadapkepercayaan
(betrayal of trust) Pengkhianatan merupakan bentuk
korupsi paling sederhana Semua orang yang berkhianat
atau mengkhianati kepercayaanatauamanat yang diterimanya adalahkoruptor.
Amanat dapat berupa apapun, baikmateri maupun non materi (ex: pesan,aspirasi rakyat)
Anggota DPR yang tidakmenyampaikan aspirasirakyat/menggunakan aspirasi untukkepentingan pribadi merupakan bentukkorupsi
-
DiskusiApakah jika seseorang
melakukan perselingkuhan,dia juga sudah melakukan
korupsi, dan pantas disebutkoruptor?
Penyalahgunaankekuasaan
(abuse of power) Abuse of power merupakan korupsi
tingkat menengah Merupakan segala bentuk
penyimpangan yang dilakukanmelaluistruktur kekuasaan, baik padatingkat negara maupun lembaga-lembaga struktural lainnya, termasuk
-
lembaga pendidikan, tanpamendapatkan keuntungan materi.Penyalahgunaan kekuasan untuk
mendapatkan keuntunganmaterial (material benefit)
Penyimpangan kekuasaan untukmendapatkan keuntungan material baikbagi dirinya sendiri maupun orang lain.
Korupsi pada level ini merupakantingkat paling membahayakan karenamelibatkan kekuasaan dan keuntunganmaterial.
Ini merupakan bentuk korupsi yangpaling banyak terjadi di indonesia
Unsur-unsur yang dapat menentukansesuatu dapat dianggap sebagai korupsi
1. Secara melawan hukum2. Memperkaya diri sendiri/orang lain3. Merugikan keuangan/ perekonomian
negara
-
MERUGIKAN KEUANGAN/PEREKONOMIAN NEGARA1. Korupsi menghambat pembangunan
& kegiatan usaha di Indonesia2. Setiap kegiatan perekonomian harus
melewati pintu-pintu korupsi3. Perkembangan kegiatan usaha
terhambat, pengangguran makinbanyak, harga barang & jasa menjadimelambung
4. Pendidikan dan kesehatan sangatmahal
Salah satu hal mengapa di indonesiakorupsi semakin sulit diberantas
Karena korupsi sudah mendarahdaging, sehingga perilaku korupsisudah menjadi hal yang biasa danbukan lagi dianggap sebagaipenyakityang harus segeradisembuhkan.
-
Dengan demikian, semakin sulitnyamembedakan mana perilaku korupsidan mana yang bukan korupsi
Ibarat maling teriak maling
PRINSIP-PRINSIPANTI KORUPSI
PRINSIP-PRINSIP ANTI-KORUPSI
Kewajaran
Transparansi
Aturan Main
Akuntabilitas
Kontrol Aturan Main
Akuntabilitas mengacupada kesesuaian antaraaturan dan pelaksanaankerja
-
Semua lembagamempertanggungjawabkan kinerjanyasesuai aturan main baikdalam bentuk konvensi (defacto) maupun konstitusi(de jure), baik pada levelbudaya (individu denganindividu) maupun padalevel lembaga.
Akuntabilitas1. Akuntabilitas harus dapat diukur dan
dipertanggungjawabkan melaluimekanisme pelaporan dan
-
pertanggungjawaban atas pelaksanaansemua kegiatan.
2. Evaluasi atas kinerja administrasi,proses pelaksanaan, dampak danmanfaat yang diperoleh masyarakatbaik secara langsung maupun manfaatjangka panjang dari sebuah kegiatan.
Bagaimana mengukurAkuntabilitas ?
Transparansi : prinsip yangmengharuskan semua proses kebijakandilakukan secara terbuka, sehinggasegala bentuk penyimpangan dapatdiketahui oleh publik.
Transparansi menjadi pintu masuksekaligus kontrol bagi seluruh prosesdinamika struktural kelembagaan.
-
Dalam bentuk yang paling sederhana,transparansi mengacu padaketerbukaan dan kejujuran untuk salingmenjunjung tinggi kepercayaan (trust).
Transparansi Proses penganggaran yang
bersifat bottom up, mulai dariperencanaan, implementasi, laporanpertanggungjawaban dan penilaian(evaluasi) terhadap kinerja anggaran.
Proses penyusunan kegiatan atauproyek pembangunan. Hal ini terkaitpula dengan proses pembahasantentang sumber-sumber pendanaan(anggaran pendapatan) dan alokasianggaran (anggaran belanja).
-
Perlunya keterlibatanmasyarakat dalam prosestransparansi:
Proses pembahasan tentangpembuatan rancangan peraturan yangberkaitan dengan strategi penggalangan(pemungutan) dana, mekanismepengelolaan proyek mulai daripelaksanaan tender, pengerjaan teknis,pelaporan finansial danpertanggungjawaban secara teknis.
Proses pengawasan dalampelaksanaan program dan proyekpembangunan yang berkaitan dengankepentingan publik dan yang lebihkhusus lagi adalah proyek-proyek yangdiusulkan oleh masyarakat sendiri.
Proses evaluasi terhadappenyelenggaraan proyek yang dilakukansecara terbuka dan bukan hanya
-
pertanggungjawaban secaraadministratif, tapi juga secara teknis danfisik dari setiap out putkerja-kerjapembangunan.
Kontrol masyarakat sangatdiperlukan
Kontrol
Masyarakat
Proses Perencanaan
Program Pembangunan,
Anggaran Pendapatan
dan Anggaran Belanja Negara
atau Daerah
Evaluasi dan Penilaian
Kinerja Anggaran
Out Come Jangka Pendek
& Jangka Panjang
Implementasi
-
Alokasi Sektor,
Pelaksanaan,
serta Pengawasan Format
Laporan Pertanggungjawaban
Out Put
(Teknisi Fisik dan Administrasi)
Fairness
Prinsip fairness ditujukanuntuk mencegahterjadinya manipulasi(ketidakwajaran) dalampenganggaran, baik dalambentukmark up maupunketidakwajaran lainnya.
1. Komprehensif dan disiplin :mempertimbangkan keseluruhan aspek,
-
berkesinambungan, taat asas, prinsippembebanan, pengeluaran dan tidakmelampaui batas (off budget).
1. Fleksibilitas : adanya kebijakantertentu untuk efisiensi dan efektifitas.
1. Terprediksi : ketetapan dalamperencanaan atas dasar asas value formoney dan menghindari defisit dalamtahun anggaran berjalan. Anggaranyang terprediksi merupakan cerminandari adanya prinsip fairness di dalamproses perencanaan pembangunan.
1. Kejujuran : adanya bias perkiraanpenerimaan maupun pengeluaran yangdisengaja, yang berasal daripertimbangan teknis maupun politis.Kejujuran - bagian pokok dariprinsip fairness.
1. Informatif : adanya sistem informasipelaporan yang teratur dan informatifsebagai dasar penilaian kinerja,
-
kejujuran dan proses pengambilankeputusan. Sifat informatif - ciri khasdari kejujuran.
lima langkah penegakanprinsip fairness
Kebijakan anti korupsi mengatur tatainteraksi agar tidak terjadi penyimpanganyang dapat merugikan negara danmasyarakat.
Kebijakan anti korupsi tidak selaluidentik dengan undang-undang anti-korupsi, namun bisa berupa undang-undang kebebasan mengakses informasi,undang-undang desentralisasi, undang-undang anti-monopoli, maupun lainnyayang dapat memudahkan masyarakatmengetahui sekaligus mengontrolterhadap kinerja dan penggunaananggaran negara oleh para pejabatnegara.
-
Kebijakan Anti-Korupsi4 Aspek Kebijakan Anti-
KorupsiIsi
PembuatPelaksanaKultur
Kebijakan Anti-korupsi
Isi kebijakan:Kebijakan anti-korupsi akan efektif
apabila di dalamnya terkandung unsur-unsur yang terkait dengan persoalankorupsi.
Pembuat kebijakan:
-
Kualitas isi kebijakan tergantung padakualitas dan integritas pembuatnya.
Pelaksana kebijakan:Kebijakan yang telah dibuat dapat
berfungsi apabila didukung oleh aktor-aktorpenegak kebijakan; yaitu kepolisian,kejaksaan, pengadilan, pengacara, danlembaga pemasyarakatan.
Kultur kebijakan:Eksistensi sebuah kebijakan terkait
dengan nilai-nilai, pemahaman, sikap,persepsi, dan kesadaran masyarakatterhadap hukum atau undang-undang antikorupsi. Lebih jauh kultur kebijakan ini akanmenentukan tingkat partisipasi masyarakatdalam pemberantasan korupsi.
4 Aspek Kebijakan .
-
Kontrol kebijakan merupakanupaya agar kebijakan yang
dibuat betul-betul efektif danmengeliminasi semua bentuk
korupsi.Kontrol Kebijakan
OposisiPartisipasi
KEBIJAKAN
Revolusi
3 Model Kontrol Kebijakan Partisipasi:Melakukan kontrol terhadap kebijakan
dengan ikut serta dalam penyusunan danpelaksanaannya.
-
Oposisi:Mengontrol dengan menawarkan
alternatif kebijakan baru yang dianggaplebih layak.
Revolusi;Mengontrol dengan mengganti kebijakan
yang dianggap tidak sesuai.
3 Model Kontrol Kebijakan
Perbedaan kontrol terhadapkebijakan tergantung pada
sistem yang terbangun.Dalam sistem demokrasi
yang sudah mapan(established), kontrol
kebijakan tersebut dapat
-
dilakukan melalui partisipasidan oposisi.
Sekian, terimakasih