Anestesi Part Nisa

download Anestesi Part Nisa

of 6

Transcript of Anestesi Part Nisa

  • 7/25/2019 Anestesi Part Nisa

    1/6

    OBAT-OBATAN YANG DIGUNAKAN PADA ANESTESI UMUM

    Agen Inhalasi

    DIETIL ETER

    Dietil eter, yang biasa disebut eter sering digunakan untuk anestesi inhalasi karena aman, mudah

    didapat dan murah. Berupa cairan yang tidak berwarna, berbau tajam dan titik didih 35C.

    Konsentrasi yang digunakan dalam anestesi berariasi antara !"!#$. %ter relati& larut di dalam

    darah, oleh karena itu saturasinya dalam darah lambat. 'ehingga induksi anestesi dengan

    menggunakan eter membutuhkan waktu yang lebih lama, kecuali dengan ditambahkan dengan

    bahan lainnya, misalnya halotan. Konsentrasi eter mempunyai e&ek anestesi, mudah terbakar

    bila dicampur dengan oksigen atau nitrogen oksida atau keduanya. (arus disimpan ditempat

    yang dingin dan gelap.

    Farmaklgi

    %ter mempunyai e&ek analgesik dan anestesik. Dengan konsentrasi rendah dalam tubuh pasca

    bedah, akan menimbulkan rasa tidak enak bagi pasien. 'elama anestesi, eter meningkatkan

    produksi katekolamin oleh kelenjar adrenal, sehingga curah jantung akan meningkat )kecuali

    pada anestesi yang sangat dalam, depresi jantung lebih dominan*. %ter aman untuk digunakan

    bila ahli bedah ingin mengin&iltrasi epine&rin atau asikonstriktor lainnya. +empunyai e&ek

    relaksasi otot yang mirip dengan blok obat neuromuskuler non"depolarisasi dan menimbulkan

    potensiasi. %ter juga menimbulkan relaksasi pada uterus dengan anestesi yang dalam, sehingga

    bisa digunakan untuk ersi dalam dan luar pada bagian kebidanan. %ter merupakan bronkodilator

    dan dapat digunakan untuk mengatasi sekresi salia, yang dapat dicegah dengan pemberian

    atropine sebagai premedikasi. ika sekresi ini banyak dan ditelan pada permulaan anestesi, eter

    yang larut dalm salia akan menimbulkan iritasi pada lambung dan muntah pasca bedah. -asa

    mual dan muntah pasca bedah setelah anestesi dalam, lebih sering terjadi dibandingkan dengan

    obat lain, tetapi hal ini tidak terjadi bila eter 3$ dikombinasikan dengan relaksan otot dan //0.

    'ebagian besar )1#"2#$* eter yang masuk ke dalam tubuh akan diekshalasi lagi, sedangkan

    sisanya akan dimetabolisme.

  • 7/25/2019 Anestesi Part Nisa

    2/6

    nestesi dengan eter saja )termasuk induksi dengan eter* terbagi dalam bebrapa stadium4

    'tadium 4 nalegesia

    'tadium 4 Kenjang, pupuil berdilatasi, melawan, menhan napas, dan muntah

    'tadium 4 nestesi operati& yang terbagi atas tingkatan peningkatan ukuran pupil yang

    progresi&, relaksasi meningkat, dimulai dari abdomen dan otot intercostal bagian bawah dan

    kemudian progresi& ke atas.

    'tadium 04 ktiitas dia&ragma minimal, tekanan darah mulai turun, kemudian pernapasan dan

    jantung berhenti.

    !ALOTAN

    (alotan merupakan hidrokarbon halogenasi dengan bau yang manis, tidak tajam dan mempunyai

    titik didih 5#C. Konsentrasi yang digunakan untuk anestesi berariasi antara #,!"3$.

    +erupakan 6at yang poten sehingga membutuhkan vaporizer yang dikalibrasi untuk mencegah

    dosis yang berlebihan. Karna kurang larut di dalam darah dibandungkan dengan eter, maka

    saturasi dalam darah lebih cepat, sehingga induksi inhalasi relati& cepat dan menyengangkan bagi

    pasien. ika persediaan terbatas, maka sebaiknya halotan digunakan untuk induksi inhalasi atau

    untuk menstabilkan setelah induksi intraena, sambil meulai pemberian eter. /ada konsidi klinis

    halotan tidak mudah terbakar dan meledak.

    Farmaklgi

    (alotan memberikan induksi anestesi yang mulus, tapi mempunyai si&at analgesia yang buruk.

    /enggunaan 6at ini untuk anestesi secra tunggal akan menyebabkan depresi kadiopulmoner yang

    ditandai dengan sianosis, kecuali bila gas inspirasi mengandung oksigen dengan konsentrasi

    tinggi. (alotan mepunyai e&ek relaksasi otot yang lebih kecil dibandingkan dengan eter. 'eperti

    eter, halotan juga merelaksasi uterus dan merupakan suatu bronkodilator. Depresi pusat

    pernapasan oleh halotan ditandai dengan pernapasan yang cepat dan dangkal, peningkatan

    &rekuensi ini lebih kecil bila diberikan premidaksi dengan opium. %&ek utama pada sistem

    kardioaskuler adalah depresi langsung dengan miokardium dengan penurunan curah jantung

    dan tekanan darah. 7etapi terjadi asodilatasi kulit. ika pasien berenapas spontan, maka e&ek

  • 7/25/2019 Anestesi Part Nisa

    3/6

    depresi jantung lebih kecil dibandingkan dengan pasien yang pernapasannya dibantu. -etensi

    monoksida ) akibat depresi pernapasan* akan menyebabkan sekresi katekolamin meningkat

    sehingga e&eknya pada sistem kardioaskular berupa penurunan curah jantung. 'ayangnya

    halotan juga jantung sensiti& terhadap katrekolamin sehingga dapat terjadi gangguan irama

    jantung. n&iltrasi epine&rin pada anestesi dengan halotan tidak diperbolehkan.

    Banyak kerugian yang didapat dari penggunaan halotan, bisa atasi bila halotan dikombinasikan

    dengan analgesia inhalasi seperti nitrogen oksida )5#"8#$* atau trikloroetilen )#,5"9$*.

    TRIKLOROETILEN

    7rikloroetilen merupakan hidrokarbon halogenisasi dengan bau manis dan titil didih 1:C.

    &ormula anestesinya berwarna biru.

    Farnaklgi

    7rikloroetilen mempunyai e&ek analgesik yang kuat, tapi bila digunakan sebagai obat tunggal,

    e&ek penurunan kesadran lebih tinggi dalam darah. 'eperti halnya halotan, trikloroetilen

    digunakan sebgaia induksi inhalasi seblum penggunaan eter. ika digunakan sebagai anestesi

    tunggal tanpa control entilasi, akan menyebabkan kardiorespiratori dengan takipnea. Dosis

    analgesik sangat berguna, telah dipakai sejak lama untuk mengurangi rasa sakit pada persalinan

    secara inhalasi dengan konsentrasi #,35"#,5$. nalgesia dengan trikloroetilen dalam udara

    dapat dipergunakan untuk tindakan yang singkat dan pada permukaan, misalnya insisi abses atau

    mengganti perban pada pasien rawat jalan. ;ntuk prosedur yang lebih besar, dapat digunakan

    trikloroetilen 9$ dengan relaksan otot dan //0 dengan udara atau oksigen

  • 7/25/2019 Anestesi Part Nisa

    4/6

    METOKSIFLURAN" ENFLURAN" DAN ISOFLURAN

    +erupakan eter halogenisasi yang diperkenalkan sejak !# tahun yang lalu, tetapi karna harga

    mahal dan keuntungannya terbatas, maka tidak dianjurkan untuk rumah sakit kecil. +erupakan

    bahan yang poten dan hanya boleh diberikan dengan vaporizer khusus yang dikalibrasi.

    KLOROFORM DAN ETILKLORIDA

    +ekskipun masih dipergunakan dibeberapa tempat, bahan ini berbahaya terutama di tangan

    orang yang tidak berpengalaman, maka penggunaan nya tidak dianjurkan.

    Ane#esi in#ra$ena

    T!IOPENTAL %TIOPENTON&

    7hiopental merupakan tiobarbiturat, misalnya barbiturate yang mengandung sul&ur, berupa

    bubuk kuning dan dipergunakan dalam bentuk larutan dalam air yang mengamdung !,5$ untuk

    induksi anestesi. =arutan ini merupakan basa kuat dan iritati&, dan menimbulkan masalah bila

    disuntikan diluar ena. 'eperti barbiturate pada umumnya, thiopental mempunyai e&ek depresi

    &ungsi otak, sehingga kesadaran menurun disertai dengan depresi pusat pernapasan dan pusat

    asomotor. Depresi pernapasan dan asomotor bersi&at sementara dan ringan pada pasien sehat

    yang diberi dosis tidur, tapi dosis berlebihan akan mengakibatkan hipotensi dan gagal napas.

    'etelah dosis unduksi normal, maka waktu yang diperlukan untuk mengalirkan 6at anestesi dari

    lengan ke otak biasanya berkisar antara 95"!5 detik, tetapi pasien tua atau hipoolemik

    membutuhkan waktu yang lebih lama. Biasanya pasien bernapas dalam sebelum kesadarannya

    hilang. Bila diberikan dalam dosis tunggal, maka pasien tidak sadar selama ": menit, tetapi

    akan bereaksi terhadap rasa sakit pada akhir waktu ini.

    /emulihan terjadi karena obat keluar dari otak, dan akan disebarkan ke jaringan lain. Babiturat

    biasanya didetoksi&ikasi di hepar dalam waktu bebrapa jam. Bila diberikan dosis thiopental

    ulangan, maka pada suatu saat cadangan dalam tubuh akan menjadi jenuh dan pasien baru sadar

    setelah berjam"jam bahkan berhari"hari. >leh karena itu pemberikan thiopental ulangan, tidak

    diberikan untuk memperpanjang anestesi. ;ntuk tidakan yang hanya membutuhkan waktu yang

    singkat )9"! menit* dapat digunakan dosis tunggal tiopental saja, tetapi berhati"hati karena dapat

    menyebabkan spasme laring akibat kesakitan atau stimulasi agal, misalnya pada dilatasi anal.

  • 7/25/2019 Anestesi Part Nisa

    5/6

    METO!EKSITAL % METO!EKSITON&

    +etoheksital biasanya dugunakan sebgai alternati& thiopental. +erupakan anestesi kuat berupa

    bubuk yang dilarutkan untuk membuat larutan 9$ dengan dosis tidur rata"rata 9 mg

  • 7/25/2019 Anestesi Part Nisa

    6/6

    pasien untuk anesthesia konduksi atau untuk mengganti perban dan pembalut. Ketamine juga

    berguna sebagai anestesik pada anak"anak yang memerlukan anestesi berulang untuk waktu

    yang singkat dan jika jalan napas sulit dicapai. /ada pasien dengan riwayat keluarga hipertermia

    ganas, ketamine dapat diigunakan secara aman.

    Ketamin relati& mahal, sehingga penggunaannya terbatas. (alusinasi pada saat pemulihan

    merupakan masalah )jarang pada anak"anak*, tetapi tidak terjadi bila ketamine hanya digunakan

    sebgai induksi, kemudian diikuti dengan anestesi inhalasi. (alusinasi yang terjadi pada

    pemberian ketamine sebgai obat tunggal dapat dikurangi dengan pemberian premedikasi sedati&

    dengan ben6odia6epine atau butiro&enon.