Pembahsan Nisa

download Pembahsan Nisa

of 41

Transcript of Pembahsan Nisa

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    1/41

    38

    IV. HASIL, ANALISIS HASIL PENGAMATAN, DAN PEMBAHASAN

    A. Analisis Tekstur Tanah1. Hasil Pengamatan

    Tabel 4.1 Analisis Tekstur Tanah

    Observasi Hasil

    A 11,5

    B 7

    C 5,39

    A 0

    B 0

    Fk 0,75%Debu 16

    %Lempung 16

    %Pasir 68

    Sumber : Laporan Sementara

    Keterangan :

    A = Fraksi campuran debu-lempung

    a = Blangko pembacaan 1

    B = Fraksi lempung

    b = Blangko pembacaan 2

    C = Persen bahan organik (%C organik x 1,724)

    fk = Faktor koreksi kadar air

    2 = Faktor konversi kadar suspense dari g/l keml

    g

    500

    25 = berat ctka 25 gr

    100 = Faktor konversi

    2. Analisis Hasil Pengamatan (Perhitungan)Fk =

    skadarlenga%100

    100

    =67,32100

    100

    =

    67,132

    100

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    2/41

    39

    = 0,75

    a. Tanah kering 105oC =)(

    25fk

    =75,0

    25

    = 33,33

    b.Bahan organik =g

    C

    100

    .25

    =100

    39,525x

    = 1,34

    Dengan demikian

    a. % Debu = %100

    100

    2525

    2

    )(

    2

    )(

    C

    fk

    bBaA

    = %100

    100

    39,5.25

    75,0

    25

    2

    )07(

    2

    )05,17(

    = 16%

    b. % Lempung = %100

    100

    2525

    2

    )(

    C

    fk

    bB

    =96,31

    7x 100%

    = 16%

    c. % Pasir = %100

    100

    2525

    2

    a)-(A-

    100

    2525

    C

    fk

    C

    fk

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    3/41

    40

    =96,31

    22x 100%

    = 68%

    Jadi dapat disimpulkan % Tekstur = %debu:%lempung;%pasir

    = 16% : 16% : 68%

    %pasir + %debu +%lempung = 68%+16%+16%

    = 100%

    3. PembahasanTekstur tanah adalah perbandingan relatif fraksi-fraksi tanah yaitu

    lempung, debu, dan pasir. Tekstur tanah menunjukkan kasar atau halusnya

    suatu tanah. Penetapan tekstur tanah dapat dilakukan di lapangan

    (kualitatif) dan dilakukan di laboratorium (kuantitatif). Dalam praktikum

    kesuburan tanah sifat fisika tanah khususnya tekstur tanah ini diadakan

    penetapan tekstur tanah secara kuantitatif karena dilakukan di

    laboratorium kimia tanah Fakultas Pertanian UNS.Pada praktikum kesuburan tanah untuk menganalisis tekstur tanah

    menggunakan metode hydrometer. Gaya yang mempengaruhi hydrometer

    adalah gaya kinetik, gaya gravitasi, dan gaya tekan. Metode hygrometer

    didasarkan atas perbedaan kecepatan jatuh partikel - partikel di dalam air.

    Dalam metode hygrometer terdapat pembuatan blangko yang dibaca dua

    kali, yaitu pembacaan pertama pada pengukuran fraksi campuran debu dan

    lempung dan pada pembacaan kedua yang diperoleh dari pengukuran

    fraksi lempung.

    Dari hasil analisis tekstur tanah secara kuantitatif diperoleh hasil

    bahwa dalam 25gr tanah kering udara terdapat tanah kering 105oC sebesar

    33,33gr, bahan organik 1,34gr. Bahan kandungan pasir, lempung dan debu

    dari tanah inceptisol adalah sebagai berikut: pasir sebesar 68% , lempung

    sebesar 16% dan debu sebesar 16%. Dari data di atas dapat disimpulkan

    bahwa kandungan terbesar dari tanah inceptisol merupakan pasir dengan

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    4/41

    41

    persentase 68% dapat dikatakan bahwa tanah inceptisol bertekstur kasar

    atau tekstur berupa tanah pasiran. Tekstur tanah yang kasar sendiri

    memiliki kapasitas mengikat air yang rendah, pori-pori antar partikel-

    partikelnya longgar sehingga kemampuan dalam meresapkan air cepat,

    aliran udara dari partikel-partikel dan ke partikel - partikel berlangsung

    baik. Pengolahan terhadap tanah yang berpasir dapat dilakukan dengan

    ringan. Faktor - faktor yang mempengaruhi tekstur tanah diantaranya yaitu

    bahan induk tanah, organisme, topografi, iklim, dan waktu.

    B.

    Analisis Struktur Tanah1. Hasil Pengamatan

    a. Bobot Volume (BV)/Bulk DensityTabel 4.2 Perhitungan BV

    Observasi Hasil Pengamatan

    a (gr) 2,708

    b (gr) 3,842

    p (cc) 40

    q (cc) 42

    KL (%) 10,07

    Sumber : Laporan sementara

    Keterangan :

    a = Piknometer kosong + penutup

    b = Berat tanah berlilin

    p = Volume air dalam tabung

    q = Air tambahan dalam tabung

    kl = Kadar Lengas

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    5/41

    42

    b. Bobot Jenis (BJ)/ Particle DensityTabel 4.3 Perhitungan BJ

    Observasi Hasil

    Sampel 2mmA 17,58

    B 42,24C 22,58

    D 44,95

    KL 32,67BJ1 0,9986BJ2 0,9951

    Sumber : Laporan Sementara

    Keterangan :

    a = piknometer kosong + penutup

    b = piknometer ditambah aquadest

    c = piknometer ditambah tanah

    d = piknometer ditambah aquades penuh

    KL = kadar lengas

    BJ1 = bobot jenis1

    BJ = bobot jenis 2

    c.PorositasTabel 4.4 Perhitungan Porositas

    Observasi Hasil

    BV 1,52

    BJ 2,18

    Sumber : Laporan Sementara

    2. Analisis Hasil Pengamatan (Perhitungan)a. Bobot Volume (BV)/ Bulk Density

    BV =)]()(87,0[)100(

    87

    abpqxxKL

    xa

    =)]2,708-3,042()2()87,0()07,10100(

    708,287

    xx

    x

    =

    75,154

    596,235

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    6/41

    43

    = 1,52 gr/cm3

    b. Bobot Jenis (BJ)/ Particle DensityBJ =

    )]()([)100(

    )(100

    22

    21

    cdxBJabxBJxKL

    xBJxBJacx

    =)]58,2295,44(9951,0)58,1724,42(9951,0[(67,32100

    9951,09986.0)58,1758,22(100

    xxx

    xxx

    =74,227

    5,496

    = 2,18 gr/cm3

    c. Porositas

    n = %100)1( xBJ

    BV

    = %100)18,2

    52,11( x

    = 69%

    3. PembahasanRuang pori - pori dalam tanah sangat berperan penting untuk

    penyediaan air dan udara karena ruang ini diisi oleh air pada pori mikro

    dan udara pada pori makro. Struktur menunjukkan kombinasi antar

    partikel-partikel tanah primer yaitu pasir, debu dan liat. Selain partikel-

    partikel tanah primer juga sampai pada partikel-pertikel tanah sekunder

    yang disebut juga agregat (Fikri, 2010)

    Dalam pertumbuhan tanaman secara tidak langsung struktur tanah

    dapat mempengaruhi perbaikan peredaran air, udara, aktivitas organisme

    tanah, tersedianya unsur hara bagi tanaman, perombakan bahan organik

    dan mudah tidaknya akar menembus tanah. Dengan struktur tanah yang

    baik akan membantu tanaman untuk tumbuh optimal, dan sebaliknya

    struktur tanah jelek akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi

    terhambat. Struktur tanah yang baik untuk pertanian adalah jika terdapat

    penyebaran ruang pori-pori yang baik di dalam tanah dan agregat tanahnya

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    7/41

    44

    mantap, sehingga tidak mudah hancur oleh gaya juga tekanan dari luar.

    Pada praktikum kesuburan tanah ini struktur tanah yang dianalisis

    ada dua jenis yaitu berupa bobot volume dan bobot jenis. Bobot volume

    merupakan perbandingan antara bobot dengan volume tanah tanpa pori-

    pori. Bobot volume diperoleh dengan menimbang tanah bongkah

    inceptisol terlebih dahulu dan didapat sebesar 2,708 gram kemudian

    dimasukan kelilin yang mencair dan ditimbang lagi di dapat berat tanah

    setelah dicelup lilin sebesar 3,042 gram. Besar volume tabung ukur (p)

    adalah 40 ml dengan volume air dalam tabung ukur setelah dimasukan

    bongkah tanah yang dilapisi dengan lilin (q) sebesar 42ml. Dari hasil

    perhitungan BV yang diperoleh pada tanah inceptisol yaitu 1,52 gr/cc, jadi

    perbandingan antara bobot dengan volume tanah sebesar 1,52 yang sejenis

    dengan jenis tanah podzolik merah kuning.

    Pada struktur tanah diamati juga bobot jenis (BJ). Bobot jenis

    adalah perbandingan antara bobot partikel tanah dengan volume tanah (

    namun berbeda dengan bobot volume karena tanpa pori-pori). Di dalam

    analisis bobot partikel tanah diperoleh dengan pengeringan oven, supaya

    tidak ada air di dalam pori-pori. Jadi berat tanah di dalam pori-pori

    diabaikan. Pada praktikum bobot jenis yang didapat adalah 2,18 gr/cc

    artinya sangat rendah.

    Untuk suatu bahan yang sama, BJ selalu lebih besar dari BV.

    Apabila BJ lebih kecil dari BV maka hasil yang akan didapathan dapat

    berupa negatif. Persentase volume ruang pori total disebut porositas.

    Jumlah ruang pori ini sebagian besar ditentukan oleh susunan butir-butir

    padat. Kalau letaknya satu sama lain cenderung erat, seperti dalam pasir

    atau subsoil padat, porositas totalnya rendah dan jika tersusun dalam

    agregat yang bergumpal seperti pada tanah-tanah bertekstur sedang yang

    tinggi kandungan bahan organiknya, ruang pori per satuan volume akan

    tinggi.

    Porositas merupakan persentasi volume pori - pori total tanah

    terhadap volume total bongkah tanah. Porositas dapat diketahuai dengan

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    8/41

    45

    menganalisis nilai bobot jenis dan bobot volume. Berdasarkan hasil dan

    analisis hasil pengamatan diperoleh nilai BV = 1,52gr/cc dan BJ

    =2,18gr/cc, sehingga diperoleh porositas total tanah inceptisol sebesar

    69%. Hal ini menunjukan bahwa pori-pori pada tanah inceptisol 69% dan

    ini sangat mudah untuk meloloskan air. Jika suatu tanah mempunyai

    struktur tanah yang baik (terdapat penyebaran ruang pori-pori yang baik,

    agregat tanah mantap) akan membantu berfungsinya faktor pertumbuhan

    tanaman secara optimal. Namun karena tanah inceptisol ini di dominasi

    oleh pasir dengan nilai porositas yang tinggi, maka struktur tanah ini

    kurang baik untuk pertanian apalagi jika musim kemarau akan mudah

    mengalami kekeringan. Faktor yang mempengaruhi porositas antara lain

    yaitu tekstur dan bahan organik. Semakin halus tekstur suatu tanah, maka

    akan semakin besar porositasnya dan semakin banyak bahan organik yang

    terkandung di dalam tanah, semakin besar pula porositasnya.

    C. Analisis Lengas Tanah1.Hasil Pengamatan

    a.Lengas Tanah Kering AnginTabel 4.5 Lengas Tanah Kering Angin

    Ctka Ulangan a (gr) b (gr) c (gr) KL(%) Rata-rata

    0,5 III

    57,9055,50

    69,5371

    67,1764,97

    25,4563,67

    64,8663,82

    2 III

    56,4452

    6876,65

    67,8171.38

    1,6727,19

    64,0866,67

    Bongkah III

    55,4818,44

    6127

    60,4926,99

    10,170,11

    58,9924,14

    Sumber : Laporan sementara

    Keterangan :

    A = Berat botol timbang + tutup

    b = Berat botol timbang + tutup + ctka sebelum dioven

    c = Berat botol timbang + tutup + ctka setelah dioven

    KL = Kadar Lengas

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    9/41

    46

    b.Kapasitas LapanganTabel 4.6 Kapasitas Lapangan

    Observasi Hasil

    a1a2b1b2c1c2

    53,552,8

    64,6860,9962,5358,81

    Sumber : Laporan sementara

    Keterangan :a = Berat botol timbang + tutup

    b = Berat botol timbang + tutup + ctka sebelum dioven

    c = Berat botol timbang + tutup + ctka setelah dioven

    C.Kapasitas Lengas Maksimum (Kapasitas Air Maksimum)Tabel 4.7 Perhitungan kadar lengas maksimum

    Observasi Hasil

    a (gr)b (gr)c (gr)d (gr)

    45,9103,6088,5245,28

    Sumber : Laporan Sementara

    Keterangan :

    a = Berat botol timbang + tutup

    b = Berat botol timbang + tutup + ctka sebelum dioven

    c = Berat botol timbang + tutup + ctka setelah dioven

    2. Analisis Hasil Pengamatan (Perhitungan)a.Lengas Tanah Kering Angin

    Rumus Kadar Lengas Tanah :ac

    cb

    x 100%

    1) Kadar ( 0,5 mm)

    %100)(

    )(1 x

    ac

    cbKL

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    10/41

    47

    = %100)90,5717,67(

    )67,1753,69(x

    = 25,45 %

    %100)(

    )(2 x

    ac

    cbKL

    = %100)90,75(64,97

    )64,9771(x

    = 63,67 %

    KLRata-rata = %56,442

    %67,6325,45%

    2)KL ( 2 mm)

    %100)(

    )(1 x

    ac

    cbKL

    = %100)44,5681,67(

    )81,6768(x

    = 1,67 %

    %100)(

    )(2 x

    ac

    cbKL

    = %100)5238,71(

    )38,7165,76(x

    = 27,19%

    KLRata-rata = %67,322

    %19,271,67%

    3)KL Bongkahan

    %100)(

    )(1 x

    ac

    cbKL

    = %100)55,48-(60,49

    )60,49-61(x

    =10,17%

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    11/41

    48

    %100)(

    )(2 x

    ac

    cbKL

    = %10018,44)(26,99

    )26,9927(x

    = 0,11 %

    KLRata-rata = %07,102

    %07,0%10,17

    b. Kapasitas LapanganRumus Kapasitas Lapangan : ac

    cb

    x 100%

    %100)(

    )(1 x

    ac

    cbKL

    = %100)5,3553,26(

    )53,2686,46(x

    = 25,80 %

    %100)(

    )(2 xac

    cb

    KL

    = %100)8,52(58,81

    )81,5899,60(x

    =36,27%

    KLRata-rata = %03,312

    %37,36%80,25

    c. Lengas Maksimum (Kapasitas Air Maksimum)

    Rumus Kadar Lengas Maksimum : )(

    )()(

    dc

    dcab

    x 100%

    KLmaksimum = %100)45,28188,52(

    )45,28188,52()9,45(103,603x

    = %100239,43

    )239,43703,57(x

    = 33,45 %

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    12/41

    49

    3. PembahasanDi dalam pertumbuhan tanaman perlu di ketahui keadaan air tanah

    atau lengas tanah sehingga perlu di tetapkan keadaan air tanah antara lain

    kadar air total, kapasitas lapang, dan titik layu permanen.Kadar air total

    diperoleh dengan cara pengeringan tanah dalam oven hingga beratnya

    konstan. Kapasitas lapang diukur pada saat tanah menahan air setelah

    kelebihan air gravitasi meresap ke bawah karena adanya gaya gravitasi.

    Dalam tanah kadar lengas merupakan kemampuan untuk mengikat

    air dalam pori tanah dengan gaya ikat atau longgar tergantung dari

    jumlahnya. Gaya ikat akan menentukan gerak atau aliran zat tertentu serta

    ketergantungan dari tumbuh-tumbuhan. Lengas tanah juga mempunyai

    hubungan dengan kation, dekomposisi bahan organik, serta kegiatan

    mikroorganisme dalam tanah.

    Kadar lengas tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sifat

    fisika dan kimia tanah, faktor tumbuh dan iklim. Faktor fisika tanah yang

    berpengaruh terhadap kadar lengas antara lain tekstur tanah dan struktur

    tanah, sedangkan sifat kimia tanah adalah bahan organik. Diameter

    partikel tanah juga berpengaruh pada besar-kecilnya kadar lengas, yaitu

    semakin besar diameter partikel tanah maka semakin kecil kadar lengasnya

    Kadar lengas kering angin merupakan keadaan dimana banyaknya

    kandungan air yang masih dapat diserap tanah ketika air gravitasi dan air

    kapiler menghilang. Pada praktikum ini didapatkan pada tanah inceptisol

    memiliki kadar lengas kering angin pada tanah bongkah sebesar 10,07%;

    tanah 2 mm sebesar 32,67%, dan tanah 0,5 mm adalah 44,56%. Dari

    analisis data tersebut diperoleh KL 0,5 mm > dari yang lain, sedangkan KL

    bongkah < KL 2mm

    Tanah berdiameter semakin besar dengan tekstur yang kasar

    memiliki kandungan air dan memiliki kemampuan mengikat air yang lebih

    kecil daripada tanah berdiameter kecil dengan tekstur yang halus. Hal ini

    dikarenakan semakin kecil ukuran atau diameter suatu tanah maka bidang

    permukannya semakin luas sehingga tanah akan relatif lebih cepat dan

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    13/41

    50

    lebih mudah dalam menyerap air pada pori mikro dalam tanah. Air kapiler

    dibagi dalam dua keadaan, yaitu kapasitas lapangan dan titik layu

    permanen. Dari praktikum ini kapasitas lapangan dilakukan dua kali

    ulangan, yang diperoleh kadar lengas rata-rata pada keadaan kapasitas

    lapangan sebesar 31,03%. Ini menunjukkan bahwa jumlah air maksimal

    yang dapat ditampung tanah setelah hujan besar turun sebesar 31,03% jadi

    cukup rendah. Semua pori-pori tanah baik makro maupun mikro dalam

    keadaan jenuh air. Dari praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan

    hasil kadar lengas maksimum tanah untuk tanah inceptisol sebesar

    33,45%. Ini menunjukkan bahwa pada tanah inceptisol ini pada umumnya

    dijenuhi oleh air gravitasi, air kapiler, dan air higroskopis sebesar 33,45%,

    jadi cukup tinggi.

    Lengas tanah mempunyai hubungan dengan kation, dekomposisi

    bahan organik, serta kegiatan mikroorganisme di dalam tanah. Di dalam

    pertumbuhan tanaman sangat diperlukan untuk mengetahui keadaan air

    tanah atau lengas tanah. Sehingga perlu ditetapkan kadar tanah pada

    beberapa keadaan seperti yang telah kita praktekkan yaitu kadar air total,

    kapasitas lapang, dan titik layu permanen.

    D. Analisis Konsistensi Tanah1. Hasil Pengamatan

    a.Batas Cair (BC)Tabel 4.8 Pengamatan BC

    Ctka Ulangan a (gr) b (gr) c (gr)

    0,5 mm1 52,86 60,17 58,17

    2 53,18 63,28 59,88

    Sumber : Laporan Sementara

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    14/41

    51

    b.Batas Lekat (BL)Tabel 4.9 Pengamatan BL

    Ctka Ulangan a (gr) b (gr) c (gr)

    0,5 mmIII

    52,2954,20

    55,8254,91

    55,4154,46

    Sumber : Laporan Sementara

    c. Batas Gulung (BG)Tabel 4.10 Pengamatan Batas Gulung (BG)

    Ctka Ulangan a (gr) b (gr) c (gr)

    0,5 mmI

    II

    52,2

    53,4

    53,29

    54,66

    52,97

    54,31Sumber : Laporan Sementara

    d.Batas Berubah Warna (BBW)Tabel 4.11 Pengamatan Batas Berubah Warna (BBW)

    Ctka Ulangan a (gr) b (gr) c (gr)

    0,5 mm III

    55,4953,23

    57,3055,09

    56,8754,17

    Sumber : Laporan Sementara

    Keterangan :a = Berat botol timbang + tutup

    b = Berat botol timbang + tutup + ctka sebelum dioven

    c = Berat botol timbang + tutup + ctka setelah dioven

    e. Batas Cair (BC)Tabel 4.12 Pengamatan BC

    No

    .

    ketukan

    log ketukan KL(y) xy x2

    1. 10-25 11 1,0437,66 42,93 1,318 1,25

    ratarata 1,142. 25-45 27 1,43

    50,74 74,58 6,833 1,51ratarata 1,47

    Jumlah 2,61 88,4 117,51 8,1

    Sumber : Laporan Sementara

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    15/41

    52

    2. Analisis Hasil Pengamatan (Perhitungan)a.Batas Cair (BC)

    1)Ketukan 10-25

    %100)(

    )(x

    ac

    cbKLa

    = %100)17,5817,58(

    )17,5817,60(x

    = 37,66%

    %100)(

    )(x

    ac

    cbKLb

    = %100)18,5388,59(

    )88,5928,63(x

    = 50,74

    KLRata-rata = %2,442

    %74,50%66,37

    Mencari a y = a + bx

    a = ybx

    = 44,22,30 x 1,30

    = 41,21

    Persamaan regresinya =

    Posisi x dan y pada grafik

    Bila x = 0 y = a + bx

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    16/41

    53

    y = 41,21 + 2,30 . 0

    y = 41,21

    (x,y) (0; 41,21)

    Bila y = 0 y = a + bx

    0 = 41,21 + 2,30x

    30,2

    21,41x

    x = - 17,91

    (x,y) = (-17,91 ; 0)

    x = log 22 = 1,34

    y = a + bx

    = 41,21 + (2,30) (1,30)

    = 44,2 (nilai BC) sedang

    (x,y) = (1,34,44,2)

    Gambar 4.1 Grafik Batas Cair

    b. Batas Lekat (BL)1) %100

    )(

    )(1 x

    ac

    cbKL

    = %100)29,5241,55(

    )41,5582,55(x

    = 13,14 %

    (-17,91)

    ( 0,41,21)

    44,2

    1,34

    (Nilai BC)

    0

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    17/41

    54

    2) %100)(

    )(2 x

    ac

    cbKL

    = %100)20,5444,55(

    )46,5491,54(x

    = 58,44%

    KLRata-rata = %79,352

    %44,58%14,13

    c. Batas Gulung (BG)1) %100

    )(

    )(1 x

    ac

    cbKL

    = %100)29,5297,52(

    )97,5229,53(x

    =41,55%

    2) %100)(

    )(2 x

    ac

    cbKL

    = %100)4,5331,54(

    )31,5466,54(x

    = 38,46%

    KLRata-rata = %005,402

    %46,38%55,41

    d. Batas Berubah Warna (BBW)1) %100

    )(

    )(

    1

    xac

    cbKL

    = %100)49,5587,56(

    )87,5630,57(x

    = 31,15%

    2) %100)(

    )(2 x

    ac

    cbKL

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    18/41

    55

    = %100)23,5371,54(

    )71,5409,55(x

    = 25,67%

    KLRata-rata =2

    %67,25%15,31

    = 28,41% (tinggi).

    2. PembahasanKonsistensi tanah merupakan ketahanan tanah terhadap gaya atau

    tekanan dari luar. Keadaan ini ditentukan oleh sifat kohesi (tarik menarik

    antar partikel) dan adhesi (tarik menarik antar partikel dan air).Tanah jika

    memperoleh tekanan akan menunjukkan gejala konsistensi berupa

    menggelincir (jenuh air), kegemburan (kandungan airnya agak sedikit),

    keliatan (lebih sedikit kandungan airnya) dan kelekatan (paling kecil

    kandungan airnya). Hal-hal tersebut tergantung pada kelembaban atau

    kelengasan tanah. Konsistensi dipengaruhi oleh sifat-sifat tanah lainnya

    seperti tekstur tanah, kadar bahan organik, kadar koloid tanah, sifat atau

    jenis koloid tanah, dan kelengasan tanah (Hanafiah, 2005)

    Konsistensi dapat ditetapkandengan menggunakan ketetapan

    konsistensi tanah yang meliputi batas cair, batas lekat, batas gulung dan

    batas berubah warna.Batas cair yaitu kadar air dimana tanah menjadi

    bersifat setengah mancair atau mulai mengalir akibat bekerjanya gaya-

    gaya dan tidak mampu mempertahankan bentuk asalnya. Berdasarkan hasil

    analisis data diperoleh kadar lengas rata-rata batas cair sebesar 1,14 %

    pada ketukan 10-25. Dan pada ketukan 25-45 didapatkan kadar lengas

    rata-rata batas cair sebesar 1,47%. Jadi semakin banyak jumlah

    ketukannya berarti kandungan air semakin banyak. Dari hasil tersebut

    diperoleh kadar lengas rata-rata batas cair sebesar 44,2% (sedang). Batas

    lekat adalah kandungan lengas pada saat tanah mulai melekat pada benda

    asing. Berdasarkan perhitungan didapatkan kadar lengas rata-rata 35,79%

    (sedang).Dalam hal ini kadar lengas batas lekat lebih tinggi daripada batas

    cair. Batas gulung adalah kandungan lengas tanah pada saat mulai berubah

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    19/41

    56

    dari gembur menjadi konsistensi plastis. Pada praktikum kali ini di dapat

    kadar lengas rata-rata dari BG adalah 40,0005% ( sangat tinggi).

    Batas berubah warna yaitu kadar air dimana saat tanah mulai kering

    akan berubah warnanya. Dan dari hasil perhitungan tersebut diperoleh

    kadar lengas rata-rata sebesar 28,41%. Pengharkatan batas berubah warna

    pada praktikum tanah inceptisol kali ini adalah tinggi. Dalam praktikum

    kali ini diperoleh bahwa BG > BBW > BL > BC. Padahal seharusnya

    BBW< BG< BL< BC, hasil pengamatan tidak sesuai dengan teori

    kemungkinan di sebabkan oleh beberapa faktor yaitu ketidak-telitian

    praktikan dalam penimbangan, penghitungan analisis data, juga oleh faktor

    lingkungan, bisa juga oleh keterbatasan waktu yang di sediakan untuk

    praktikum sangat singkat.

    Dengan diketahuinya nilai BC, BG, BL dan BBW, maka kita dapat

    mengetahui batas terendah kadar air yang terkandung dalam tanah

    tersebut.Pada saat kondisi berubah warna biasanya tanah dalam kondisi

    mulai kritis terhadap air, maka jika terdapat tanaman yang tumbuh di

    atasnya perlu adanya penambahan air. Penambahan air maksimal

    merupakan jumlah air yang dapat ditampung oleh tanah dan jumlah ini

    tidak semuanya dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tanaman, karena itu

    semua tanaman peka terhadap kelebihan air.

    Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data tanah inceptisol

    memiliki konsistensi cukup /sedang. Sehingga cukup baik untuk pertanian

    karena ketahanan tanah terhadap gaya atau tekanan dari luar cukup baik

    (sedang). Namun jika musim kemarau perlu perawatan dan perlindungan

    yang cukup dikarenakan tanah ini bertekstur pasir dengan batas cair sangat

    rendah yang akan mengakibatkan kekeringan pada musim kemarau.

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    20/41

    57

    D. Analisis pH Tanah1. Hasil Pengamatan

    Tabel 4.13 pH Tanah

    Observasi Hasil

    pH H2O 6,42 (netral)pH KCL 4,77 (masam)

    Sumber : Laporan Sementara

    2. Analisis Hasil pengamatana. H2O

    - Berat tanah = 5 gram

    - H2O = 12,5cc

    - pH = 6,42 (netral)

    b. KCL- Berat tanah = 5 gram

    - KCL = 12,5cc

    - pH = 4,77 (masam)

    3. PembahasanpH adalah indikator reaksi yang terjadi di dalam tanah. Jika

    konsentrasi ion H dalam larutan tanah naik, maka pH akan turun dan jika

    konsentrasi ion H turun, maka pH akan naik. Sebaliknya, jika ion OH naik

    konsentrasinya, maka pH juga naik sesuai dengan derajat kenaikannya.

    Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh hasil untuk pH H2O 6,42

    (masam) dan pH KCl 4,77 (masam). pH H2O lebih besar dari pH KCL

    karena pada H2O terdapat ion OH- lebih besar daripada ion H+ yang ada

    dalam KCL.pH sangat berpengaruh dengan ketersediaan unsur hara jadi

    kemasaman tanah menjadi salah satu sifat penting dalam tanah. pH tanah

    sangat besar pengaruhnya terhadap tersedianya beberapa unsur penting dan

    juga terhadap kelarutan unsur tertentu yang merupakan racun bagi

    tumbuhan. pH dikatakan optimum untuk ketersediaan unsur hara tanah

    adalah kondisi netral yaitu sekitar 7,0 karena semua unsur hara makro

    tersedia secara maksimum sedangkan unsur hara mikro tidak maksimum

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    21/41

    58

    (Ananda, 2008)

    Analisis pH tanah sangat diperlukan dalam bidang pertanian.

    Karaena pH sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman, karena nilai pH

    tanah sanagat berpengaruh pada ketersediaan unsur hara tanah, kelarutan

    unsur yang beracun, juga kehidupan mikroorganisme dalam tanah. Jadi

    baik secara langsung maupun tidak langsung pH sangat mempengaruhi

    pertumbuhan tanaman. Setiap tanaman membutuhkan pH tertentu untuk

    pertumbuhan yang optimal.

    E.

    Analisis Pertukaran Kation1. Hasil Pembahasan

    Tabel 4.14 Analisis Pertukaran Kation

    Observasi HasilccHCL 5 mlN HCL 0,1

    Berat tanah 10 gr

    Sumber : Laporan Sementara

    2. Analisis Hasil PengamatanKPK = kgcmolx

    ahberat

    xccHClxNHCl/)(100

    tan

    4

    = gcmolxxx

    )(10010

    41,05

    =20 cmol(+)/g (sedang)

    3. PembahasanKapasitas Pertukaran Kation (KPK) merupakan jumlah total kation

    yang dapat dipertukarkan pada permukaan koloid yang bermuatan negatif.

    Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa KPK sebesar 20 cmol(+)/g

    menunjukkan bahwa tanah inceptisol mempunyai KPK yang sedang (17-

    24). Kation yang tinggi sangat baik terhadap kesuburan tanah karena

    mampu untuk mengikat/menjerap atau menukarkan katio-kation dalam

    tanah. Kapasitas pertukaran kation merupakan kapasitas tanah untuk

    menjerap dan menukarkan kation-kation. Prinsipnya adalah pertukaran

    kation (Ca, Na, K, H) dalam jerapan koloid tanah dengan NH4+ pada

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    22/41

    59

    larutan ammonium asetat. Penambahan ammonium asetat ini bertujuan

    agar NH4+ dapat menggantikan kation-kation yang terjerap dalam tanah.

    Pada praktikum ini didapat nilai KPK sebesar 20 cmol (+)/kg sehingga

    dapat dikatakan KPK tanah inceptisol bersifat rendah. Peningkatan KTK

    akibat penambahan bahan organik dikarenakan pelapukan bahan organik

    akan menghasilkan humus (koloid organik) yang mempunyai permukaan

    dapat menahan unsur hara dan air sehingga dapat dikatakan bahwa

    pemberian bahan organik dapat menyimpan pupuk dan air yang diberikan

    di dalam tanah. Peningkatan KTK menambah kemampuan tanah untuk

    menahan unsur- unsur hara.

    Kapasitas pertukaran kation sangat dipengaruhi oleh beberapa

    faktor, sehingga kandungan dari setiap jenis tanah juga berbeda. Faktor-

    faktor tersebut ialah diantaranya adalah (1) tekstur tanah, dimana tanah

    dengan tekstur halus nilai KPK-nya tinggi; (2) macam koloid, yang

    meliputi lempung tipe 2:2, 2:1, 1:1 dsb; (3) persentase kejenuhan basa; (4)

    reaksi tanah atau pH tanah, semakin masam suatu tanah nilai KPK

    rendahdan sebaliknya, dan (5) kadar bahan organik tanah.

    F. Analisis Bahan Organik Tanah1. Hasil Pengamatan

    Tabel 4.15 Analisis Bahan Organik Tanah

    Observasi HasilBerat tanah (gr) 0,5

    A (ml) 0,7B (ml) 1,5

    KL (%) 44,56N FesO4 (N) 0,5

    Sumber : Laporan Sementara

    Keterangan :

    A = ml FeSO4 dalam titrasi baku

    B = ml FeSO4 dalam titrasi blanko

    KL = Kadar Lengas

    N FeSO4 = Konsentrasi larutan FeSO4.

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    23/41

    60

    2. Analisis Hasil pengamatana.Kadar C =

    )(tan100

    1003)( 4

    mgahxberatKL

    xxnFeSOAB

    x 10 x

    77100 x 100 %

    =

    500%56,44100

    100

    35,0)7,05,1(

    x

    xx

    x 10 x

    77

    100x 100 %

    = 3 % (tinggi)

    b. Kadar BO = 58

    100

    x Kadar C

    =58

    100x 3 %

    = 5 % (sangat tinggi)

    3. PembahasanBahan organik tanah merupakan penimbunan, terdiri dari

    pembentukan baru sisa dan sebagian dari pembentukan baru sisa hewan

    dan tumbuahn. Kandungan bahan organik dalam tanah sangat beragam.

    Bahan organikmerupakan salah satu komponen pokok dalam tanah karena

    merupakan sumber serta penyangga bagi kesuburan tanah. Bahan organik

    yang terkandung dalam tanah kurang lebih 3-5 % dari berat tanah dalam

    top soil tanah mineral yang terwakili (Buckman, 1982).

    Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh kadar C sebesar 3%

    (tinggi), sehingga kadar bahan organiknya sebesar 5 (sedang). Ada

    beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya bahan organik yang

    terkandung dalam tanah inceptisol diantaranya tipe vegetasi yang ada di

    daerah tersebut, populasi mikroba tanah, keadaan drainase tanah, curah

    hujan, suhu, dan pengelolaan tanah. Semakin banyak tipe vegetasinya,

    populasi mikrobia tanah, maka semakin banyak bahan organiknya. Dan

    bila drainase baik, curah hujan dan suhu sesuai dan pengelolaan baik maka

    bahan organik juga akan tersedia semakin banyak. Pengaruhnya pada

    kesuburan tanah yaitu bahan organik berperan penting terhadap perbaikan

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    24/41

    61

    struktur tanah, menambah kemampuan tanah mengikat air, meningkatkan

    kemampuan tanah untuk menahan unsur-unsur hara yang artinya kapasitas

    kation tanah menjadi tinggi dan sebagai sumber energi bagi kehidupan

    organisme. Bahan organik juga berfungsi sebagai perekat butiran tanah,

    sehingga dapat mempengaruhi tekstur tanah. Sehingga semakin tinggi

    bahan organik yang terkandung dalam tanah tingkat kesuburanya tinggi.

    G. Analisis Kadar N, P dan K pada Tanah1.Hasil Pengamatan

    a.

    N Total TanahTabel 4.16 N Total Tanah

    Observasi Hasil

    A (ml) 0,7B (ml) 1,5

    N FeSO4 (N) 0,5KL (%) 44,56

    Berat tanah 0,5

    Sumber : Laporan Sementara

    Keterangan :N HCl = konsentrasi larutan HCl

    A = titrasi baku

    B = titrasi blangko

    KL = Kadar Lengas ctka 0,5 mm

    b. P Tersedia TanahTabel 4.17 P Tersedia Tanah

    Observasi Hasil

    Hasil tembakan 0,825A 1,111B 0,108R 0,605

    ppm P larutan tanah 1,2001Berat tanah (gr) 0,5

    KL 44,56

    Sumber : Laporan Sementara

    Keterangan :

    a = titrasi baku

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    25/41

    62

    b = titrasi blangko

    KL = Kadar lengas

    c. K Tersedia TanahTabel 4.18 K Tersedia Tanah

    Keterangan HasilHasil tembakan 0,42

    A 0,628B 0,02r 0,996

    ppm P larutan tanah 0,63Berat tanah (gr) 2,5

    KL 44,56Sumber : Laporan Sementara

    Keterangan :

    a = titrasi baku

    b = titrasi blangko

    KL = Kadar lengas

    2. Analisis Hasil Pengamatana.

    N Total Tanah

    = 0,56% (sangat rendah)

    b. ppm P Tanah

    y = a+bx= 1,111 + 0,108 . 0,825

    = 1,2001

    = laran ana x

    x Bera ana r

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    26/41

    63

    =

    c. ppM K tersedia tanahy = a+bx

    = 1,111 + 0,108 . 0,825

    = 1,2001

    K tersedia =

    =

    250056,44100

    100

    05,01063,0

    x

    xx

    x 100%

    = 18,31%

    3.PembahasanPada praktikum kesuburan tanah ini juga menganalisis ketersediaan

    unsur hara N, P dan K pada tanah inseptisol. N total tanah rata-rata 0,56 %

    (sangat rendah), P tersedia 84% dan K tersedia 18,31 % ( sedang).

    Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data di atas maka tanah

    inceptisol ini kandungan unsur haranya kurang. Sehingga jika akan di

    gunakan untuk budidaya tanaman diperlukan penambahan pupuk. Dalam

    penambahan pupuk juga tidak boleh berlebihan. Harus sesuai dengan dosis

    yang di butuhkan oleh tanaman itu sendiri.

    K tersedian sangat rendah dikarenakan K merupakan unsur yang

    bersifat mudah bergerak, sehingga keberadaannya di dalam tanah mudah

    hilang. Jumlah ion K yang tersedia untuk tanaman dipengaruhi oleh iklim

    di sekitar tanaman. Temperatur yang rendah akan menyebabkan

    penyerapan K menjadi terhambat, sehingga pertumbuhan tanaman juga

    menjadi terhambat.

    Unsur K dalam tanah bersumber dari pelapukan batuan, jadi

    %100

    )(100

    100

    100

    50

    5

    50tan

    mgBeratTanahKL

    Tanahppmklaru

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    27/41

    64

    rendahnya kadar K pada tanah inseptisol karena jenis batuan induk. Tanah

    inseptisol yang dijadikan sampel mempunyai kadar K yang sangat rendah.

    Unsur hara N dan K pada tanah inseptisol ini termasuk sangat rendah, hal

    tersebut disebabkan karena tanah inseptisol terbentuk dari pengendapan

    baru (tanah muda) belum berkembang, tanah-tanah yang mengalami

    proses erosi secara kontinyu sehingga seolah-olah terjadi pemudaan

    kembali. Jadi unsur hara Ndan K banyak yang hilang terbawa oleh erosi.

    Pertumbuhan dan perkembangan tanaman sangat dipengaruhi oleh

    adanya unsur hara utama yang tersedia bagi tanaman. Penyediaan unsur

    hara makro dan mikro yang diperlukan tanaman terutama N, P dan K

    (makro, dibutuhkan dalam jumlah banyak oleh tanaman) adalah melalui

    pemberian pupuk organik maupun anorganik. Pupuk organik mengandung

    persentase unsur hara yang tinggi dan diserap tanaman dalam waktu yang

    singkat.

    Peningkatan kandungan hara ini adalah sangat penting mengingat

    penyerapan N, P dan K. NPK merupakan bagian dari input usaha tani

    dalam bentuk pupuk Urea, SP36 atau KCl yang selama ini diakses oleh

    petani untuk pemupukan. Dengan memanfaatkan bahan organik yang

    tersedia melimpah seperti jerami dan gambut untuk ameliorasi lahan

    terdegradasi diharapkan kesuburan tanah dapat meningkat dan selanjutnya

    produktivitasnya menjadi meningkat pula

    Ketersediaan unsur hara merupakan salah satu faktor yang

    mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Faktor lainnya adalah pemilihan

    benih unggul, pengolahan tanah, pengairan, pemupukan dan proteksi

    tanaman terhadap hama dan penyakit pengganggu. Benih unggul adalah

    benih yang berpotensi memberikan hasil yang maksimal. Dengan

    penggunaan benih unggul, diharapkan hasil produksinya dapat

    memberikan keuntungan yang besar. Pengolahan tanah mempengaruhi

    sifat fisika, kimia dan biologi tanah yang akan menjadi media tumbuh

    tanaman.

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    28/41

    65

    H. Omission Test

    1. Hasil PengamatanTabel 4.19 Data Rekapan Omission Test 2011

    No/kel

    Perlakuan Tinggitanaman(cm)

    PanjangAkar(cm)

    Jumlahdaun

    KenampakanVisual

    Gambar

    1 T1L0M0 25 28 30 Daun tidak keringtapi menguningdari tepiDaun dewasakuningDaun tua kering

    dan coklatDaun muda hijaulayuPangkal batangunguKarena kontrolmaka unsur harayang diseraphanya yang ditanah

    2 T1L1M0 21 31 32 Daun tua keringDaun muda hijau

    layuDaun bercak putihBintil akar banyakPertumbuhankurang

    3 T2L0M0 52,5 48,5 11 Daun tuaberwarnakeunguanUjung daun

    berwarna coklat

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    29/41

    66

    4 T1L0M1 29 36 33 Daun hijau layu,tidak kering

    Daun tua keringcoklatCabang dekatdaun kuningPangkal batanghijau kekuninganKahat air

    5 T1L1M1 28 32 6 Daun dan batangkering danmenguning

    6 T2L0M1 60 39 9 Daun tuamongeringDaun muda hijaukekuningan,adawarna ungu dipangkal daun

    Daunmenggulung, ruasbatang warnaungu

    7 T1L0M2 27 25,6 Daun bawahmenguning,mongering, danrontok. Tulang-tulang dan mudatampak pucat.Tepi daunhangus dan daunmenggulung kebawah. 11 buahbintil akar.

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    30/41

    67

    8 T1L0M3 29 15,5 Kering, terdapatbekas-bekas

    bintik kuningpada daun, baik ditengah, maupundi pinggir. Dauntua yang berada didasar tangkaiberwarna kuningterang. Dauntampak bercak-bercak kotor(merah coklat).

    9 T1L1M1 22 13 Daun bawahterlihatmenguning.Daun atas padatepinya hangusdan menggulungke bawah

    10 T1L1M2 32,5 3 Daun berwarnakuning danmerahkecoklatan. Tepikuncup daunmengalamiklorosis

    11 T2L0M2 55 55 Daun sebagiankuningkecoklatan,dibagianpermukaan daun

    dan batangnya,Warna daun hijaukekuningan, dibagianpermukaan daundan batangnya,Ujung daunberwarnakuning/kekahatantanaman terletakpada ujungdaun,sebagian daun

    kuning

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    31/41

    68

    kecoklatan,dibagian

    permukaan daundan batangnya.

    12 T2L0M3 48,5 13 6 Terdapat warnaungu pada daunyang kering(kahat P)Daun yang matiberwarna coklat,pada daun yangsehat terdapatbercak putih ditengah (kahat K)dan menguningpada tepi daun(kahat N)Batang berwarnahijau

    13 T1L0M4 - - - Tanaman matipada saatperkecambahan,sehingga daundan akar tidak

    tumbuhmelainkan masihdalam bentukkecambah. Semuabagian berwarnagelap dan kering.

    14 T1L1M4 18,5 9,5 20 Tanaman masihhidup tetapibagian daunbawah kering.Daun kuningmenyebar dari

    tepi ke dalam.Tanaman kerdil.Kahat N >berwarna kuning,kerdil,pertumbuhanterhambat, daunsempit, pendekdan tegak, dauntua menguning.Kahat P > kerdil

    15 T2L0M4 49 70 9 2 Daun ujungnya

    menguning

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    32/41

    69

    (Harkat N). 1Daun kering di

    ujung disertaimenguning di tepidaun (Harkat N).5 Daunmengalaminekrosis padabagian daun yangtua/ daun bawah(Harkat N).Warna daun ungu(Harkat P).Batang normal.Akar kering (tidakberair). Akarpanjang danbanyak cabang,rambut akarbanyak.

    16 T1L0M0 8,5 3 6 Kerdil, Akarberwarna cokelatdan pendek,Batang berwarnacoklat, daun

    berwarna cokelatgosong, Bentukakarnya sudahagak rusak karenakurangnya unsurhara pada tanah,Batang jugaberwarna cokelatkarena kurangnyaK pada tanaman

    17 T1L0M0 18,5 21 24 tanaman layu,sebagian daun

    berwarna kuningdan yang lainnyaberwarna hijaupucat karena tidakdiberi pupukorganik.Kemudianmeskipun diberilegin, pada akartanman tersebuttidak ditemukanadanya bintil

    akar.

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    33/41

    70

    18 T2L0M0 34 12 6 Daun Kering (Karena tanaman

    kekurangan air,)

    19 T1L0M1 25 8 19 Sebagian daunkering,Tidak ada bintilakar,Daun dibagian

    batang bawahmenguning

    20 L1M1L1 23,4 30 27 Daun bagianbawah kering .Nampak warnacoklat padabagian tepi daunbintil akarberjumlah = 5

    yang bewarnakekuningan adadaun yangbergelombangdari tepi daun ketengah. Warnahijau daunmemudar

    21 T2L0M1 43 47 5 Tanaman tinggi,akar panjangkarena subur.

    Daun coklat,kering katenakekurangan air.Daun warna ungukerena kahat P.

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    34/41

    71

    22 T1L0M2 31 31 52 Daun:

    Menguning pada

    pinggirnya

    Batang tanaman:

    kuat Terdapat

    bintil akar yang

    semakin banyak

    di dekat tanaman,

    berjumlah 42

    23 T1L1M2 21,5 24,5 21 Jumlah daun 21

    buah. Daunterdapat gariskuning pada salahsatu tepi daun. Iniberarti tanamankekurangan unsurK

    24 T2L2M2 35 45 9 Daun berwarnapucat mengeringdan menggulungmenandakanbahwakekurangan zat N

    25 T1L0M3 22 21,5 28 Tanaman kerdil.Pada daunterdapat bercak-bercak kuning.Batang Tanamankuat. Terdapatbintil-bintil akarsebanyak 10

    buah. Jumlahdaun padatanaman sebanyak28 helai.

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    35/41

    72

    26 T1L1M3 20 48 27 Ujung daunberwarna kuning

    dan sangat kering,bagian yangmengeringtersebut berasaldari pinggir daun ,warna daun hijaupucat, dan warnabatang hijaukecoklatan.Terdapat 10 buahbintil akar

    27 T2L0M3 48 28 8 daun ujungnyaberwarna kuningkering-helai zdaunkeunguan-Batang berwarnakeunguan-akar serabut danberwarna putih

    28 T1L0M4 35 42 -daun berwarnakekuningan

    karena kekahatanN-Tulang daunnampak jelas-Bintil akarberjumlah 25-Terdapat bunga

    29 T1L1M4 41,5 40 -Daun hijau-tulang daun hijau-Batang coklat-batang berbulu

    terserang kutudaun-muncul bijikacang tanah-jumlah bintilakar 51

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    36/41

    73

    30 T2L0M4 51 60 daun mengering-terdapat daun

    yang berwarnaberubahmenguning danada yang masihhijau-akar serabuttidak ada bintilakar

    31 T1M0L0 343,5 40 -daun berwarnahijauBintil akar 40-terdapat bungadibagian kacangbawah padapangkat batang

    32 T1L1M0 38,5 46 46 Daun tertuakekuningan daridari daun bagianbawah, laludisusul daunbagian atas. Bintil

    pada akar banyak.Batang kuat tetapibengkok. Timbulbercak putih padadaun.Tepi daunbergelom-bang.Daun melengkungkeluar.

    33 T2L0M0 45,5 39,8 6 Daun Hijau Pucat-Daun

    menggulungkedalam-Akar serabut-Jumlah akarsedang-Ujung DaunKekuningan-Bercak putih diPangkal daun

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    37/41

    74

    34 T1L0M0 23 89 23 Daun tua kuningtua dari tepi ke

    tengahDaun terdapatbercak putih dancoklat di tengahDaun berkerutkedalamBintil akar sedikitBatang tegakAkar banyakPertumbuhankerdil

    35 T1L1M1 24,5 51 32 Daun tua kering,Daun ada bercakputih, Bintilakar banyak,Daun tua adayangkekuningan daritengah ke tepi,Daun tua adayangkekuningan dari

    tepi ke tengah36 T2L1M1 59 76 4 Daun hijau

    kekuninganDaunmenggulung kedalamAkar serabutJumlah akarbanyakKekuningan daritepi ke tengah

    Daun bagianbawah keringDaun keringpada ujung-ujungnya

    37 T1L0M2 27 38 34 Ujung daunberwarnakekuningan,Gejalamenyerang padadaun muda,

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    38/41

    75

    Daun layu danmengeriting

    38 T1L1M2 30 41 22 Mengering, mati

    39 T1L0M3 3 50 24

    40 T2L0M1 46 7 6 ungu padapinggiran daun

    41 T1L1M3 38 50 18 2 lembar daunberwarna kuning

    Sumber : Data Rekapan

    Keterangan :

    a. T1 : Tanaman Kacang Tanah

    b. T2 : Tanaman Jagung

    c. L0 : Tanpa diberi Legin

    d. L1 : Diberi legin

    e. L2 : Diberi mikoriza

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    39/41

    76

    f. M0 : Tanpa diberi pupuk anorganik

    g. M1 : Urea 100 kg/ha, SP-36 50 kg/ha, dan KCl 125kg/ha.

    h. M2 : SP-36 50 kg/ha dan KCl 25 kg/ha.

    i. M3 : urea 100 kg/ha, dan KCl 25 kg/ha

    j. M4 : urea 100 kg/ha, dan SP-36 kg/ha

    2. PembahasanTanaman memerlukan unsur hara untuk pertumbuhan dan

    perkembangan. Fungsi hara tanaman tidak dapat digantikan oleh unsur lain

    dan apabila tidak tersedia, maka kegiatan metabolisme akan terganggu

    atau bahkan terhenti. Tanaman yang kekurangan suatu hara akan

    menampakkan gejala pada suatu organ tertentu yang spesifik yang biasa

    disebut gejala kekahatan. Gejala ini akan hilang apabila hara tanaman

    ditambahkan ke dalam tanah atau diberikan lewat daun.

    Percobaan omission diperlukan untuk menghitung penyediaan hara

    alami tanah yang selanjutnya dapat digunakan sebagai dasar untuk merakit

    model pengelolaan hara spesifik lokasi (Murni, 2007). Pengaruh pupuk

    NPK terhadap tanah pasir kurang dapat menstimulasi peningkatan aktivitas

    mikrobia tanah. Dimana mikrobia ini dapat melepaskan musilas-musilas

    polisakarida untuk membentuk agregat mikro dan hifa atau miselia fungi

    untuk membentuk agregat makro.

    Pada praktikum kali ini mengamati gejala kekahatan pada tanaman

    kedelai terhadap suatu unsur hara tertentu. Metode yang digunakan adalah

    metode omission test yaitu memperlakukan pemberian unsur hara pada

    tanaman dengan cara mengurangi salah satu unsur hara tertentu sehingga

    tanaman kekurangan unsur tersebut dan menampakkan gejala kekahatan.

    Adapun unsur yang diamati adalah unsur N, P dan K yang merupakan

    unsur hara makro yaitu unsur yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah

    banyak. Sedangkan pupuk yang digunakan ada 3 yaitu pupuk urea 100

    kg/ha, SP-36 50 kg/ha, dan KCl 25 kg/ha. Jenis tanah yang diujikan yaitu

    tanah pasir (inceptisol).

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    40/41

    77

    Untuk kelompok 5 sendiri mengamati pada perlakuan T1L1M1

    yaitu tanaman kacang tanah, tanpa diberi legin dan dengan tambahan

    pupuk SP-36 kg/ha dan KCl 25 kg/ha. Hasil pengamatan pada perlakuan

    ini yaitu tinggi tanaman 28 cm, panjang akar 32 cm, jumlah daun 6.

    Dengan gajala kekahatan yaitu daun semuanya layu, tepi daun mengering,

    mengalami nekrosis (bintik-bintik putih pada daun), daun berwarna

    kuning, ujung batang mengering. Ini menandakan pada perlakuan ini

    adalah gajala kekahatan unsur hara N (Nitrogen).

    Tanaman yang kekurangan atau defisiensi (Kahat) N maka daun

    akan menguning ( klorosis ), karena kekurangan N dimulai dari daun-daun

    yang tua dan akan terus ke daun muda apabila kekurangan N terus

    berlanjut. Kejadian ini menunjukkan bahwa N dalam tanaman bersifat

    mobil artinya apabila kekurangan N maka N dalam jaringan tua akan

    dimobilisasi ke jaringan muda ( titik tumbuh ) sehingga pada jaringan tua

    klorosis sedangkan pada jaringan muda / titik tumbuh masih hijau. Pigmen

    hijau dalam klorofil menyerap energy matahari sangat penting dalam awal

    akativitas fotosintesis. Klorofil membantu pembentukan gula sederhana

    dari unsur C, H, dan O yang selanjutnhya dari gula tersebut akan

    menentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

    Pertumbuhan tanaman lambat, lemah yang disebabkan oleh

    kekurangan N. Kecoklatan serta pembentukan antosianin terhambat. Pada

    perlakuan pupuk M4unsur yang dikurangi adalah unsur K. fungsi K adalah

    untuk pengembangan sel dan pengaturan tekanan osmosis. Gejala pada

    tanaman yang mengalami kekurangan unsur hara K adalah batang dan

    daun menjadi lemas/rebah, daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau

    segar dan sehat, ujung daun menguning dan kering, timbul bercak coklat

    pada pucuk daun.

    L0 adalah perlakuan tanpa diberi legin. Legin adalah Inokulum

    Rhizobium yang mengandung bakteri Rhizobium untuk inokulasi

    (menulari) tanaman legum. Bakteri Rhizobium adalah bakteri yang dapat

    bersimbiosis dengan tanaman legum, membentuk bintil akar, dan

  • 7/31/2019 Pembahsan Nisa

    41/41

    78

    menambat nitrogen dari udara sehingga mampu mencukupi kebutuhan

    nitrogen tanaman. Bakteri Rhizobium yg bersimbiosis dengan tanaman

    kacang-kacangan mempunyai kemampuan "menambat nitrogen dengan

    cara membentuk bintil akar" sebagai tempat penambatan N2.

    Manfaat dari analisis omission test ini adalah untuk mengetahui

    gejala kekahatan suatu tanaman. Pengetahuan tentang gejala kekurangan

    masing-masing unsur hara dapat digunakan oleh petani dalam menentukan

    jenis pupuk yang harus digunakan. Selain itu juga sebagai peringatan bagi

    petani untuk segera melakukan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh

    normal kembali.