Anemia Pada Hiv
-
Upload
dewi-trihayanti -
Category
Documents
-
view
247 -
download
1
Transcript of Anemia Pada Hiv
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
1/67
ANEMIA PADA HIV
A. DEFINISI
Anemia pada HIV didefinisikan dengan kadar Ht < 33% dan kadar Hb < 10 mg/dL.
B. EPIDEMIOLOGI
Anemia adalah kelainan hematologi terbanyak yang terjadi pada
pasien dengan HIV dan biasanya berhubungan dengan progresiftas
penyakit tersebut dan hasil klinis yang buruk serta kematian. Sebuah
studi epidemiologi sebanyak 32.86 pasien in!eksi HIV pada orang
de"asa dan remaja menemukan bah"a resiko kematian meningkat
hingga #$% pada pasien dengan anemia persisten &Hb '#$ mg(d)*
dibandingkan dengan pasien dengan anemia yang tertangani. Anemia
merupakan klinis yang penting pada in!eksi HIV dan diperkirakan
pre+alensi pada HIV asimtomatik sekitar #$% sedangkan pada AI,S
sekitar -2%.
C. ETIOLOGI
Anemia terjadi karena kerusakan dari hematopoiesis menurunn!a produksi se" darah
merah# termasuk $
1. upresi umsum &u"ang
'ua mekanisme utama dimana HIV mempengaruhi sumsum tu"ang ada"ah $
a. Infeksi "angsung dari se"(se" progenitor) ataub. &indakan tidak "angsung se" aksesori terinfeksi.
*ekanisme utama ber+ariasi antara pasien !ang satu dengan !ang "ain dan
dapat ber+ariasi pada pasien jika diberikan pada ,aktu !ang berbeda. *egakar!osit)
misa"n!a) mengungkapkan -' dan -- reseptor di mana HIV memasuki se"(se"
ini dan meniptakan efek penekan "angsung. Atau sel/sel 0 yang terin!eksi
dan sekresi makro!ag mengubah !a1tor pertumbuhan/ &04/*
inter!eron 5 dan ( atau tumor ne1rosis !a1tor/5 &045* yang
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
2/67
semuanya dikenal untuk menghambat megakaryo1ytopoiesis. HIV
juga dapat mengin!eksi sel/sel sumsum stroma.
2. 0erapi bat
&erapi obat tungga" atau kombinasi berpotensia" jadi agen m!e"osupresi)
seperti 4ido+udine) trimethoprim(su"fametho5a4o"e) dan gani"o+ir) !ang dapat
men!ebabakan kerusakan hematopoiesis.
3. Infeksi portunistik
*!obaterium a+ium omp"e5
6ar+o+irus 718
-*V
'an agen "ain !ang dapat men!ebabkan kerusakan dari hematopoiesis. Infi"trasi umsum &u"ang o"eh 9eganasan
Ha" ini jarang terjadi pada anak(anak) terjadi kurang "ebih pada 1)% anak
!ang terinfeksi HIV. 9eganasan !ang pa"ing ban!ak pada anak dengan HIV ada"a
Limfoma :on(Hodgkin.
ebuah etio"ogi !ang mungkin untuk kerusakan perifer autoimun !ang dimediasi
ada"ah pengembangan autoantibodi untuk trombosit dan unsur(unsur darah "ainn!a !ang
kurang umum) !ang dapat dipiu o"eh HIV. 9erusakan autoimun juga dapat terjadi di
sumsum serta darah perifer.
D. FAKTOR RESIKO
1. i,a!at pen!akit &7 da"am kurun ,aktu ; bu"an !ang "a"u
2. &erinfeksi aing tambang
E. MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis
o 6using
o *udah berkunang(kunang
o Lesu
o Akti+itas kurang
o asa mengantuk
o ukar konsentrasi
o -epat "e"aho 6restasi kerja fisik / pikiran menurun
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
3/67
o 9emungkinan ada komp"ikasi 7timbu" tanda(tanda ke"ainan pada jantung
Pemeriksaan Fisik
o 6uat konjungti+a dan te"apak tangan serta kaki#
o &akikardi
o 6u"us e"er
o uara pembu"uh darah spontan
o 7ising karotis
o 7ising sisto"ik anorganik
o 6embesaran jantung
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hapusan darah tepi
ANEMIA ANG BIASANA BERHUBUNGAN DENGAN HIV
Anemia Besi T!"a#
Ir!n
Bin$in%
Mean
&!r'(s&(#ar
V!#(me
Re")&(#!&)"e
C!(n"
Ha# )an%
mem*e$akan
6emeriksaan darah "engkap
Ha" !ang dini"ai $
( Hb
( *-V
( *-H
( *-H-
9adar besi serum
&ota" 7inding Iron -apait!
:i"ai retiku"osit
erum &ransferrin eeptor
&f#
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
4/67
Ca'a&i")
Anemia karena 6en!akit
9ronik
rendah :orma" /
rendah
:orma" /
endah
endah ang pa"ing umum
'efisiensi besi endah &inggi endah
jika tidak
ditutupi o"eh
sebab !ang
"ain#
:orma" /
menurun
'iet = mungkin su"it
untuk membedakan
anemia karena
pen!akit kronik
dengan anemia
defisiensi besi
Hipoproduksi o"eh karena
obat 4ido+udine)
trimethoprim(
su"fametho5a4o"e) dapsone#
:orma" :orma" :orma"
hingga
meninggi
:orma" /
rendah
&imbu" da"am jangka
,aktu seminggu
pertama dari mu"ai
terapi
Hemo"isis o"eh karena obat
trimethoprim(
su"fametho5a4o"e) dapsone#
:orma" :orma" :orma" &inggi /
norma"
7i"irubin
meningkat)
dehidrogenase susu)
"o, haptogob"in
smear> mungkin bisa
berhubungan dengan
defisiensi ?;6'Hipoproduksi berhubungan
dengan infeksi par+o 718)
*A-#
:orma" :orma" :orma"
hingga
meninggi
*enurun &anda dan geja"a
dari pen!akit
mungkin tidak ada
Hipersp"enism :orma" :orma" :orma"
hingga
meninggi
*eningkat /
norma"
p"enomega"i)
pan!topenia
G. TATA LAKSANA
@ika kadar eritropoietin endogen < 00 mnits/mL) terapi eritropietin 0(200
iu/kg/dose 35/minggu# harus diberikan untuk mengurangi kebutuhan tranfusi. up"emen
besi ora" 3(;mg/kg/hari# dan asam fo"at 1mg/hari# harus diberikan ketika eritropoietin
mu"ai diberikan.
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
5/67
@ika geja"a k"inis anemia signifikan Hb < B mg/dL atau ada tanda(tanda
kega,atdaruratan @antung(6aru#) penggunaan eritropoietin atau transfusi
direkomendasikan untuk penggunaan 4ido+udine hingga diagnosis ditegakkan. 'osis
4ido+udine tidak bo"eh diubah. @ika anemia berat berkembang sete"ah minggu keempat
profi"aksis AC&) AC& dapat dihentikan pada ,aktu itu dan hasi"n!a "ebih baik dari pada
neonatus mendapat transfusi darah atau eritropoietin.
9ebutuhan untuk transfusi darah harus die+a"uasi dengan hati(hati. &ransfusi harus
disediakan untuk) anemia berat k"inis !ang signifikan. Iradiasi dan pengurangan "eukosit dari
darah menurut protoko" standar harus digunakan untuk semua transfusi.
:e+irapine diganti dengan efa+iren4 jika seorang anak sedang terapi &7- dengan
penggunaan rifampiin. Cido+udine diganti dengan sta+udine jika anak memi"iki kadar
Hb < D mg/dL.
6engobatan anemia harus diarahkan untuk memperbaiki pen!ebab !ang mendasari
me"a"ui dukungan gi4i) sup"ementasi besi untuk defisiensi 4at besi) kontro" infeksi
oportunistik) dan kontro" perdarahan berke"anjutan disesuaikan dengan "okasi perdarahan
!ang sesuai. -ontohn!a termasuk humidifikasi udara) mungkin aminokaproat untuk
epistaksis) dan pi" kontrasepsi untuk perdarahan +agina. eara umum) sete"ah masa neonata"
dan a,a" masa ba!i) anemia disebabkan terapi AV ada"ah sering ringan dan jarang
memer"ukan penghentian terapi.
aat "ahir) perhatian khusus harus diberikan kepada hemog"obin ba!i !ang "ahir dari
ibu !ang terinfeksi HIV terkena AC&. 9adar hemog"obin enderung sedikit "ebih rendah pada
neonates "ainn!a) dengan anemia karena AC& terkait je"as pada usia 3 minggu.
Er!thropoietin te"ah terbukti efektif pada anemia terkait HIV) terutama ketika ha" itu
disebabkan o"eh AC& atau tingkat er!thropoietin endogen !ang rendah.
Indikasi) risiko) dan manfaat untuk transfusi se" darah merah mirip dengan pasien
!ang tidak terinfeksi HIV. :amun) ketika transfusi pasien !ang terinfeksi HIV) ada beberapa
khusus kekha,atiran !ang mendahu"ui ketersediaan rutin "euko(reduksi. 6ene"itian te"ah
menunjukkan peningkatan +ira" "oad hari sete"ah transfusi) peningkatan kejadian infeksi
sitomega"o+irus dan kematian pada pasien dengan pen!akit "anjut juga terjadi) meskipun
sebagian besar pene"itian ini di"akukan pada orang de,asa. &ingkat ke"angsungan hidup
!ang mungkin menurun pada pasien !ang diberi transfusi dibandingkan dengan pasien !ang
memi"iki derajat anemia dan imunodefisiensi !ang sama !ang tidak diberikan transfusi.
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
6/67
Iradiasi dan pengurangan "eukosit te"ah sangat mengurangi risiko pen!akit infeksi dan graft(
+ersus(host !ang berkaitan dengan transfusi.
HIV
A. De+inisi
Human immunodefiien! +irus HIV# ada"ah retro+irus !ang menginfeksi se"(se"
sistem kekeba"an tubuh) termasuk "imfosit & he"per -' "imfosit ) monosit) dan makrofag.
'ampak dari infeksi HIV ada"ah berkurangn!a fungsi dan jum"ah "imfosit -' & dan se"(se"
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
7/67
"ain !ang terkena) sehingga menekan sistem pertahanan se"u"ar dan humora" tubuh. &anpa
pengobatan) HIV akan men!ebabkan hi"angn!a kekeba"an tubuh) !ang men!ebabkan dengan
kondisi !ang memenuhi definisi aFuired immunodefiien! sindrom AI'# dan) akhirn!a)
kematian. diagnosis k"inis AI' dibuat ketika anak terinfeksi HIV mengembangkan sa"ah
satu infeksi oportunistik) keganasan) atau kondisi !ang terantum da"am stadium k"inis 3 pada
k"asifikasi menurut -'- atau GH. 6ada orang de,asa dan remaja) kriteria untuk diagnosis
AI' juga menakup jum"ah -' &("imfosit abso"ut 200 se" / uL atau kurang.1
B. E'i$emi!#!%i
GH memperkirakan pada tahun 2013) 3.2 juta anak anak diba,ah 1 tahun hidup
dengan infeksi HIV(1) 80% diantaran!a berada di sub(saharan Afria. Ga"aupun jum"ah anak
anak !ang "ahir dengan HIV te"ah turun 3% antara tahun 2008 sampai 2013) masih 188.000
anak !ang terinfeksi baru han!a ditahun 2013. 9eban!akan dari kasus anak ada"ah hasi" dari
transmisi seara +ertia" dari ibu !ang terinfeksi HIV.2
'i Indonesia sendiri kasus HIV dari hasi" statistik o"eh 'itjen 66 6L 9emenkes I !ang
di"aporkan sampai dengan eptember 201 ada"ah sebagai berikut $
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
8/67
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
9/67
tatistik 9asus HIV/AI' di Indonesia
@enis 9e"amin/e5
'i"apor s/d eptember 201
umber $ 'itjen 66 6L 9emenkes I
C. E"i!#!%i
HIV ada"ah anggota dari genus Lenti+irus) bagian dari ke"uarga etro+iridae.
Lenti+irus memi"iki ban!ak morfo"ogi dan sifat bio"ogis !ang sama. 7an!ak spesies !ang
terinfeksi o"eh "enti+irus) !ang khas bertanggung ja,ab untuk pen!akit "ama("ama dengan
masa inkubasi !ang panjang.2
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
10/67
Lenti+irus ditransmisikan sebagai untai tungga") positif(rasa) men!e"imuti +irus :A.
ete"ah masuk ke da"am se" target) :A genom +irus dikon+ersi re+erse ditranskripsi#
menjadi ':A untai ganda o"eh re+erse transriptase +ira" dikodekan !ang diangkut bersama
dengan genom +irus da"am partike" +irus. ':A +irus !ang dihasi"kan kemudian diimpor ke
da"am inti se" dan diintegrasikan ke da"am ':A se" o"eh +ira" dikodekan integrase dan tuan
rumah o(faktor. ete"ah terintegrasi) +irus dapat menjadi "aten) !ang memungkinkan +irus
dan se" inang untuk menghindari deteksi o"eh sistem kekeba"an tubuh. Atau) +irus dapat
ditranskripsi) memproduksi genom :A baru dan protein +irus !ang dikemas dan dibebaskan
dari se" sebagai partike" +irus baru !ang memu"ai sik"us rep"ikasi baru.
HIV dapat dibagi menjadi dua jenis utama) jenis HIV 1 HIV(1# dan HIV tipe 2 HIV(2#.
HIV(1 terkait dengan +irus !ang ditemukan pada simpanse dan gori"a !ang hidup di Afrika
barat) sementara HIV(2 +irus terkait dengan +irus !ang ditemukan di Afrika teranam punah
barat je"aga primata mangabe!.
HIV(1 +irus dapat dibagi "agi menjadi ke"ompok. HIV(1 grup +irus * mendominasi
dan bertanggung ja,ab untuk pandemi AI'. ?rup * dapat dibagi "agi menjadi subtipe
berdasarkan data urutan genetik. 7eberapa subtipe diketahui "ebih ganas atau tahan terhadap
obat !ang berbeda. 'emikian juga) HIV(2 +irus dianggap kurang +iru"en dan menu"ar dari
+irus ke"ompok HIV(1 *) meskipun HIV(2 diketahui juga dapat men!ebabkan AI'.
HIV(1 ada"ah strain !ang pa"ing umum dan patogen +irus. 6ara i"mu,an membagi(
HIV 1 menjadi ke"ompok besar ?roup *# dan dua atau "ebih kei" ke"ompok. etiap
ke"ompok di!akini me,aki"i transmisi independen IV menjadi manusia tapi subtipe da"am
suatu ke"ompok tidak#. eban!ak 38 s ditemukan di semua enam frame membaa
mungkin # dari HIV(1 urutan genom "engkap) tetapi han!a sedikit dari mereka !ang
fungsiona".
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
11/67
D. Transmisi
&ransmisi HIV(1 terjadi seara kontak seksua") me"a"ui darah) atau transmisi seara
+ertika" dari Ibu ke anak. &ransmisi seara +ertika" merupakan rute utama penu"aran infeksi
pada pasien anak.
&ransmisi seara +ertia" dapat terjadi pada saat sebe"um persa"inan intrauterine#)
da"am persa"inan intrapartum#) atau sete"ah persa"inan me"a"ui pemberian AI#. Ga"aupun
transmisi pada masa intrauterine dapat diidentifikasi dengan ku"tur atau 6- dari jaringan
fetus pada minggu ke 10) data statistik menunjukan bah,a keban!akan transmisi pada masa
intrauterine terjadi pada akhir usia gestasi) dimana integritas dari p"aenta me"emah dan
terjadi mirotransfusi dari ibu ke anak.
6ersentase penu"aran terbesar !aitu pada saat persa"inan intrapartum#) dibuktikan
dengan tidak ditemukann!a +irus sampai umur 1 minggu kehidupan. *ekanisme dari
transmisi ini nampakn!a me"a"ui mukosa ba!i !ang terekspos darah ibu dan sekresi
er+io+agina" pada ja"an "ahir) dan kontraksi aktif uterus pada saat persa"inan.
7eberapa fator resiko !ang dapat meningkatkan resiko penu"aran seara +ertia"
!aitu +ira" "oad dan jum"ah -' ibu. esiko penu"aran ada"ah sebesar 2 ka"i "ipat setiap
penigkatan Log10 +ira" "oad ibu pada saat persa"inan. 6ersa"inan seara setio earean
menurunkan resiko penu"aran sebesar DB% jika di berikan bersamaan dengan terapi
4ido+udine pada ibu dan ba!i. Akan tetapi data menunjukan pada pemberian antiretro+ira"
ombinasi A manfaat persa"inan seara setio searean nampak kurang begitu berarti
dengan atatan +ira" "oad ibu
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
12/67
E. Pa"!%enesis
6ada keban!akan kasus) a,a" infeksi dimu"ai dari jum"ah +irus !ang rendah) o"eh
karena itu infeksi a,a" dapat diegah dengan pengobatan profi"aksis. 9etika +irus masuk
me"a"ui mukosa) se" !ang pertama terpengaruh ada"ah se" dendriti. e" ini mengambi" dan
memproses antigen dari perifer dan memba,an!a ke jaringan "imfe. HIV tidak menginfeksi
dendriti se" tapi me"ekat pada mo"eku" permukaan '-(I?:. 'engan begitu +irus dapat
bertahan sampai menapai jaringan "imfe. 'i da"am jaringan "imfe +irus seara se"ektif
mengikat pada se" !ang mengekspresikan -' pada permukaann!a) terutama se" & he"per
dan turunan mono!te dan marophage. e"(se" "ain !ang memi"iki -' seperti mirog"ia)
astro!te dan o"igodendrog"ia dan jaringan p"aenta !ang mengandung se" +i"ous Hofbauer
dapat juga terinfeksi HIV. ntuk masuk keda"am se") HIV membutuhkan oreseptor !aitu
-- dan -J-. 6ada beberapa strain HIV tertentu dibutuhkan oreeptor "ainn!a seperti
--1) dan --3. 6erbedaan ?enetik pada host juga mempengaruhi kemampuan HIV da"am
menginfeksi. 6rogresi+itas dari pen!akit) dan respon pengobatan. *utasi geneti pada orang(
orang tertentu !ang sering ditemukan pada ras putih seperti mutase pada --K32 !ang
men!ebabkan tidak adan!a -- memi"iki efek protektif terhadap infeksi HIV. 2
kema. sik"us hidup +irus
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
13/67
7iasan!a -' "imfosit bermigrasi ke jaringan "imfe da"am merespon adan!a antigen +irus)
kemudian menjadi aktif dan berpro"iferasi) ha" ini menjadikan -' rentan terhadap infeksi
+irus HIV. *igrasi !ang disebabkan antigen ini men!ebabkan akumu"asi se" -' pada
jaringan "imfe dan berkontribusi pada "imfadenopati genera"isata !ang menjadi karakteristik
s!ndrome retro+ira" akut pada orang de,asa dan remaja.
9etika rep"ikasi +irus HIV menapai batas tinggi biasan!a sete"ah minggu ke 3 = ;#)
terjadi "onjakan +iremia da"am p"asma. Viremia ini men!ebabkan geja"a f"u atau geja"a
mononu"eosis demam) rash) "imfadenopati) atrha"gia# pada 0 = B0% de,asa !ang
terinfeksi.
'engan terbentukn!a respon se""u"ar dan humora" da"am 2( bu"an) jum"ah +ira" "oad
da"am darah akan menurun) dan pasien masuk pada fase tak bergeja"a.
ep"ikasi a,a" +irus HIV(1 pada anak tidak menunjukan geja"a k"inis. Ga"aupun di
tes dengan 6-) kurang dari 0% !ang terdeteksi pada saat "ahir. Virus "oad meningkat pada
1 = bu"an) dan hampir semua anak terdeteksi +irus HIV dari darah perifer pada bu"an ke = .
*ekanisme menurunn!a jum"ah -' pada de,asa dan anak termasuk) HIV(mediated
sing"e e"" ki""ing) formation of mu"tinu"eated giant e""s dari -' !ang terinfeksi dan !ang
tidak terinfeksi) +irus(speifi immune responses se" natura" ki""er) antibod!(dependent
e""u"ar !toto5iit!#) superantigen(mediated ati+ation of & e""s) autoimmunit!) dan
programmed e"" deathapoptosis#. 7eban +ira" "ebih ban!ak di jaringan "imfoid dari pada di
darah perifer pada periode asimtomatik.
*onosit dan makrofag dapat terinfeksi o"eh HIV dan tidak terkena efek !topathi
dari +irus) dengan masa hidup !ang panjang) menje"askan peran mereka sebagai reser+oir
bagi +irus HIV.
Anak !ang terinfeksi HIV memi"iki perubahan pada s!stem imun !ang mirip dengan
!ang terjadi pada orang de,asa. 7erkurangn!a jum"ah -' akan tampak "ebih sedikit
dibandingkan de,asa karena pada ba!i umumn!a memi"iki re"ati+e "!mpho!tosis. @um"ah
-' 1.00 se"/uL pada anak kurang dari 1 tahun menandakan penurunan !ang ban!ak
dibandingkan -'
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
14/67
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
15/67
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
16/67
F. Mani+es"asi K#inis
7a!i baru "ahir dengan infeksi HIV jarang menimbu"kan geja"a saat "ahir. 6ada
pemeriksaan fisikn!a juga tidak ditemukan perbedaan dengan ba!i !ang tidak terinfeksi.
Akan tetapi 30 = D0% ba!i !ang terinfeksi akan menunjukan geja"a da"am tahun pertama
kehidupan. Hepatomega"i) sp"enomega"!) "imfadenopati) parotitis dan infeksi sa"uran nafas
beru"ang ada"ah tanda !ang berkaitan dengan perkembangan !ang "ambat. e+ere bateria"
infetion) 6rogresi+e nero"ogi disease) anemia dan demam terkait dengan perkembangan
pen!akit !ang epat. 6emberian AV dapat memper"ambat atau menegah perkembangan
pen!akit) o"eh karena itu menegakkan diagnosis dia,a" sangat "ah penting.1
7a!i dengan infeksi HIV sangat rentan terkena 6neumo!stis @iro+ei pneumonia
6-6#) dengan insiden tertinggi saat berumur 2 = ; bu"an. "eh karena itu pemberian
profi"aksis untuk 6-6 mu"ai dari saat berumur = ; minggu. 7i"a terbukti tidak terinfeksi
saat berumur ; minggu) profi"aksis dapat dihentikan. 6ada ba!i !ang mendapatkan AI
profi"aksis dapat terus diberikan sampai infeksi HIV dapat disingkirkan sete"ah penghentian
pemberian AI.
e"ama periode pemberian AV profi"aksis) beberapa ba!i dapat timbu" anemia atau
neutropenia !ang biasan!a tidak menimbu"kan ter"a"u tampak dari k"inisn!a. Akan tetapi ba!i!ang te"ah terbukti terinfeksi HIV umumn!a akan sehat. 7eberapa studi menemukan adan!a
kemungkinan gangguan pertumbuhan dan perkembangan) da!a tahan) dan beberapa
penurunan fungsi organ) akan tetapi be"um sepenuhn!a berarti seara k"inis.
6ada emaja dan de,asa dengan infeksi akut HIV) akan munu" geja"a !ang tidak
spesifik seperti f"u atau mononu"osis("ike i""ness dimu"ai 2( minggu sete"ah paparan)
umumn!a tidak ukup parah sehingga memba,a orang berobat. indrom retro+ira" akut ini
su"it dibedakan dengan infeksi +irus "ainn!a. ?eja"a !ang "ebih jarang terjadi namun "ebih
spesifik !aitu adan!a genera"i4ed "imfadenopati) rash) ora" dan genita" u"er) asepti
meningitis) dan thrush. mumn!a antibod! HIV akan terdeteksi sete"ah minggu ke(;) akan
tetapi pada sebagian orang dapat baru munu" pada bu"an ke 3(; sete"ah paparan.
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
17/67
*enurut perja"anan pen!akitn!a) -'- mengk"asifikasian tiap anak baik dari stadium k"inis
dan jum"ah -' n!a) sebagai berikut $1
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
18/67
Gho juga membuat k"asifikasi stadium k"inis !ang ban!ak digunakan di"uar $
K#inis S"a$i(m K#inis ,HO
Asimtomatik 1
ingan 2
edang 3
7erat
Anak anak dengan HIV juga memi"iki peningkatan resiko terkena keganasan) sa"ah satu !ang
pa"ing sering ada"ah "imfoma hodkin !ang timbu" pada tempat !ang tidak biasa -:) tu"ang)
sa"uran erna) "i+er) dan paru#. Infeksi H6V pada er+i5 "ebih enderung berkembang
menjadi keganasan) dan resiko ini tidak berkurang dengna pemberian HAA&.
G. Pemeriksaan Pen(n-an%
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
19/67
6enegakan infeksi HIV pada anak diatas 1D bu"an dapat di"akukan dengan mendeteksi
HIV antibod! dengan pemeriksaan immunoassa! atau dengan rapid antibod! tests. ntuk
memastikan biasan!a digunakan Gestern b"ot) immune f"uoresent antibod! atau rapid test
ke(2 dengan antigen dari produsen !ang berbeda atau metode !g berbeda) harus di"akukan
karena terdapat kemungkinan fa"se positif pada kasus(kasus tertentu dimana terjadi ross(
reating antibodies.
6erja"anan pen!akit HIV ditandai dengan penurunan dari jum"ah tota" dan persetase
-' & "imfosit dan peningkatan persentase dari -'D & "imfosit. @um"ah -' & "imfosit
penting sebagai prediksi tingkat resiko kemingkinan terkena infeksi oportuniistik.
7a!i dan anak !ang sehat memi"iki jum"ah -' & "imfosit !ang jauh "ebih tinggi
dibandingkan de,asa> ini kemudian menurun ke "e+e" de,asa saat berumur (; tahun. "eh
karena itu untuk meni"ai jum"ah -' & "imfosit pada anak digunakan tab"e !ang te"ah
disesuaikan dengan umur. Akan tetapi persentase -' & "imfosit tidak ter"a"u berbeda dengan
de,asa) juga dapat digunakan sebagai parameter.
Hipergammag"obu"ine dari Ig?) IgA) dan Ig* juga dapat terjadi) ,a"aupun pada
perja"anan "anjut) pada beberapa indi+idu terjadi h!pogammag"obu"inemia. 9e"ainan
pemeriksaan darah anemia) neutropenia) trombositopenia# juga dapat terjadi.
6emeriksaan airan serebrospina" dapat norma" atau terdapat peningkatan protein dan
mononu"ear p"eo!tosis. HIV nu"eid aid testing dapat positif pada -.1
H. Dia%n!sis
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
20/67
Bagan. Alur diagnosis HIV pada bayi dan anak umur kurang dari 18 bulan3
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
21/67
Bagan. Alur diagnosis HIV pada anak > 18 bulan, remaja dan dewasa
Tabel. Inerpreasi !asil pemeriksaan ani HIV 3
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
22/67
Hasi" tes 9riteria &indak Lanjut
6ositif 7i"a hasi" A1 reaktif)
A2 reaktif dan A3
reaktif
ujuk ke pengobatan HIV
:egatif 7i"a hasi" A1 non
reaktif
7i"a hasi" A1 reaktif
tapi pada pengu"angan
A1 dan A2 non(reaktif
7i"a sa"ah satu reaktif
tapi tidak beresiko
7i"a tidak beresiko) dianjurkan
peri"aku hidup sehat
7i"a beresiko dianjurkan pemeriksaan
u"ang minimum 3 bu"an) ; bu"an) dan
12 bu"an dari pemeriksaan pertama
sampai satu tahun
Indeterminate 7i"a dua hasi" tes
reaktif
7i"a han!a 1 tes reaktif
tapi mempun!ai resiko
atau pasangan beresiko
&es per"u diu"ang dengan speimen
baru minima" sete"ah dua minggu dari
pemeriksaan !ang pertama
7i"a hasi" tetap indeterminate)
di"anjutkan dengan pemeriksaan 6-.
7o"a sarana pemeriksaan 6- tidak
memungkinkan) rapid tes diu"ang 3
bu"an) ; bu"an) dan 12 bu"an dari
pemeriksaan !ang pertama. 7i"a
sampai satu tahun hasi" tetap
indeterminate dan fator resiko
rendah) hasi" dapat din!atakan sebagai
negatif.
I. Dia%n!sis Ban$in%
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
23/67
Infeksi HIV harus se"a"u terpikirkan bi"a pada e+a"uasi terdapat tanda(tanda
immunodefisiensi) tergantung pada keadaan infeksi HIV dapat men!erupai 7(-e""
h!pogammag"obinemia#) &(-e"") atau kombinasi imunodefisiensi.
Infeksi HIV juga harus dipertimbangkan pada keadaan(keadaan seperti gaga" tumbuh)
keter"ambatan perkembangan) infeksi paru kronik) dan infeksi *.tuberu"osis)
Infeksi kronik HIV dengan tanda pembengkakan "imfadenopat! genera"isata atau
hepatosp"enomega"! juga dapat munu" pada infeksi +irus seperti E7V atau -*V pada anak
atau remaja. 6emeriksaan darah ada"ah ,ajib da"am menegakkan diagnosis HIV.1
J. Pen%!*a"an
Indikasi pemberian AV $3
Tabel. Indikasi "emberian A#V
6opu"asi ekomendasi
'e,asa dan anak Q tahun Inisiasi A& pada orang terinfeksi HIV stadium k"inis 3 dan
) atau jika jum"ah -' < 30 se"/mm
Inisiasi A& tanpa me"ihat stadium k"inis GH dan
berapapun jum"ah -'
9oinfeksi &7
9oinfeksi Hepatitis
Ibu hami" dan men!usui HIV P
rang terinfeksi HIV !ang pasangann!a HIV negati+e
pasangan serodiskordan#
LL)6)&ransgender)Garia) atau penasun
6opu"asi umum di daerah dengan epidemi HIV
me"uas
Anak < tahun Inisiasi A& tanpa me"ihat stadium k"inis GH dan
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
24/67
berapapun jum"ah -'
R 6engobatan &7 harus dimu"ai "ebih dahu"u) kemudian obat AV diberikan da"am 2(D
minggu sejak mu"ai obat &7) tanpa menghentikan terapi &7. 6ada 'HA dengan -'
kurang dari 0 se"/mm) AV harus dimu"ai da"am 2 minggu sete"ah mu"ai pengobatan &7.ntuk 'HA dengan meningitis kriptokokus) AV dimu"ai sete"ah minggu pengobatan
kriptokokus.
6emberian AV
1. 6emberian AV penegahan pada ba!i
emua ba!i "ahir dari ibu dengan HIV P#) baik !ang diberi AI eksk"usif maupun
susu formu"a) diberi Cido+udin da"am 12 jam pertama se"ama ; minggu.
Tabel. $osis %ido&udin unuk pen'ega!an penularan HIV pada bayi
9eadaan 7a!i 'osis Cido+udin
7a!i ukup bu"an Cido+udin mg/9g77/12 jam se"ama ; minggu) atau dengan
dosis disederhanakan $
7erat "ahir 2000(288g S 10mg 25 sehari
7erat "ahir Q 200 g S 1mg 25 sehari
7a!i dengan berat < 2000g harus mendapat dosis mg/kg)
disarankan dengan dosis a,a" 2mg/9g seka"i sehari
7a!i premature
sedangkan 6rotease inhibitor 6I# mmengakibatkan kadar p"asma 6I akan turun
sebesar D0% atau "ebih. ifampisin dapat diberikan bersama(sama dengan semua jenis
nu'leoside re&erse rans'ripase in!ibior :&I#. ekomendasi pemberian A&
bersama AV ada"ah 2 jenis :&I dikombinasi dengan efa+iren4 EV#. 'osis A&
tidak memer"ukan pen!esuaian karena tidak dipengaruhi o"eh AV. 6emberian AV
dapat dimu"ai bi"a anak te"ah mendapat A& se"ama minima" 2 = D minggu se"ama
s!arat untuk pemberian AV te"ah terpenuhi.
*asa"ah !ang sering dihadapi pada pengobatan &7 anak terinfeksi HIV ada"ah
respons pengobatan !ang kurang baik dan angka re"aps !ang tinggi. 7i"a respons
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
53/67
k"inis dan radio"ogi kurang maka pemberian A& dapat di"anjutkan sampai 8(12
bu"an se"anjutn!a pen!ebab kegaga"an pengobatan harus die+a"uasi. E+a"uasi respons
k"inis dan radio"ogi !ang kurang sete"ah pemberian A& ; bu"an me"iputi kepatuhan
minum obat) absorpsi obat !ang kurang) resistensi obat dan kemungkinan diagnosis
&7 sa"ah.
Anti retro+ira" dan A& sering menunjukkan geja"a toksisitas !ang sama
sehingga su"it diidentifikasi obat mana !ang menjadi pen!ebab toksisitas tersebut.
Efek samping A& "ebih sering ditemukan pada pasien !ang terinfeksi HIV. Efek
samping A& pa"ing sering ditemukan pada 2 bu"an pertama pengobatan.
*eskipun pemberian I:H pada anak jarang menimbu"kan neuropati namun
pemberian I:H pada anak terinfeksi HIV dan mendapat AV disarankan untuk
ditambahkan piridoksin +itamin 7;#.#as! merupakan efek samping pemberian A&
!ang ukup sering ditemukan) umumn!a ringan sehingga tidak per"u menghentikan
pengobatan. 7eberapa obat !ang dapat menimbu"kan rash antara "ain kotrimoksa4o")
ne+irapin) EV dan abaa+ir. 7i"a ras! hebat maka A& harus dihentikan du"u)
se"anjutn!a bi"a ras! sudah hi"ang A& dapat dimu"ai dengan ara desensitisasi. Efek
"ain A& misa"n!a pada gastrointestina" mua") muntah dan diare# umumn!a tidak
memer"ukan penghentian obat. Apabi"a terdapat efek hepatotoksik gangguan fungsi
hati# !aitu ?&/?6& meningkat "ebih dari J ni"ai norma" tertinggi tanpa disertai
ikterus> bi"irubin tota" Q 1) mg/dL tanpa disertai ikterus> geja"a ikterus dengan ji
fungsi hati norma" maka I:H) ifampisin dan 6CA dihentikan kemudian diberikan
Etambuto" dan treptomisin. treptomisin dan Etambuto" diberikan tidak "ebih dari 2
bu"an) sambi" dipantau fungsi hati> apabi"a fungsi hati sudah norma") maka regimen
pengobatan kemba"i ke I:H) ifampisin dan 6CA. Apabi"a geja"a gangguan fungsi
hati tersebut beru"ang) per"u ditinjau u"ang apakah A& dan AV dapat diberikan
bersama(sama atau tidak. edangkan apabi"a da"am 2 bu"an pemberian Etambuto" dan
treptomisin tern!ata fungsi hati masih tetap tinggi Q 5 batas norma" tertinggi#)
maka sebaikn!a pasien dirujuk.
ntuk menghindari terjadin!a tumpang tindih efek samping A& dan AV
maka bi"a memungkinkan pemberian AV ditunda sampai anak mendapat A& 2
bu"an tetapi apabi"a HIV sangat parah !aitu bi"a &7 disertai pen!u"it seperti batuk
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
54/67
berdarah atau &7 meningitis) maka AV dapat dimu"ai sete"ah 2 = D minggu
pemberian A& ,a"aupun kemungkinan terjadin!a II "ebih besar.
ii. E+ek sam'in% 'en%!*a"an OAT
Infeksi HIV men!ebabkan peningkatan terjadin!a efek samping pada anak
!ang sedang mendapat A& terutama efek samping pada ku"it dan hepatotoksisitas
karena A& dan kotrimoksaso".
1. 9u"it
Efek samping pada ku"it dapat berupa nekro"isis epiderma" toksik !ang
menganam kehidupan maupun ras! !ang tersebar pada ,ajah) dada dan se"uruh
tubuh. 7i"a pasien menga"ami geja"a ras!, gata" dan demam segera sete"ah makan
A&) menunjukkan terdapatn!a reaksi hipersensiti+itas. Apabi"a timbu" ras! ringan
dan tidak ada rasa gata" maka A& di"anjutkan> apabi"a disertai sedikit rasa gata"
maka diberikan antihistamin. 6en!ebab gata" !ang "ain per"u dipertimbangkan
misa"n!a skabies. 7i"a timbu" ras! disertai rasa gata" dengan atau tanpa efek samping
berat !aitu nekro"isis epiderma" toksik atau te+en @ohnson s!ndrome maka semua
jenis A& harus dihentikan sampai k"inis membaik. 7i"a ras! sudah hi"ang maka A&
dapat diberikan "agi mu"ai dosis pa"ing rendah I:H 0 mg) ifampisin B mg#
dinaikkan seara bertahap sampai menapai dosis !ang sesuai da"am ,aktu 3 hari.
2. Hepatotoksik
6ada anak sakit &7 !ang terinfeksi HIV maka sebaikn!a di"akukan
pemeriksaan uji fungsi hati sebe"um pengobatan dimu"ai. e"anjutn!a pemeriksaan uji
fungsi hati sebaikn!a diperiksa rutin setiap bu"an. Efek hepatotoksik A& pada anak
terinfeksi HIV "ebih sering ditemukan dibanding anak !ang tidak terinfeksiHIV. bat
Anti &7 "ini pertama !ang menimbu"kan efek hepatotoksisitas ada"ah
I:H)ifampisin dan 6CA. 9arena ke(3 obat tersebut diberikan sebagai kombinasi
maka agak su"it untuk menentukan obat mana !ang menjadi pen!ebab gangguan
fungsi hati. 6emberian kemba"i A& tersebut sete"ah hepatotoksisitas hi"ang)
umumn!a tidak menimbu"kan efek samping seperti sebe"umn!a. treptomisin dan
Etambuto" jarang seka"i menimbu"kan hepatotoksisitas. ?eja"a k"inis hepatotoksisitas
ber+ariasi mu"ai dari gangguan fungsi hati ringan sampai kerusakan hati berat !ang
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
55/67
men!ebabkan gaga" hati. ?eja"a konstitusiona" berupa "emah) mua") muntah) demam)
mia"gia) artra"gia dan sakit perut.$rug indu'ed !epaiis 'IH# karena A& ini harus
didiagnosis banding dengan hepatitis +irus. 7i"a ditemukan geja"a k"inis
hepatotoksisitas maka A& harus dihentikan keua"i bi"a tetap diper"ukan pemberian
A& maka dapat diberikan treptomisin dan Etambuto". bat Anti &7 dapat
diberikan kemba"i 2 minggu sete"ah geja"a k"inis hepatotoksisitas hi"ang atau ji
fungsi hati norma" kemba"i.
3. ?astrointestina"
Efek gastrointestina" akibat A& !ang pa"ing ban!ak ditemukan ada"ah mua")
muntah) dehidrasi dan imba"ans e"ektro"it. Efek samping gastrointestina" umumn!a
tidak memer"ukan penghentian obat. Efek gastrointestina" sering merupakan geja"a
a,a" efek hepatotoksisitas sehingga diper"ukan pemantauan k"inis !ang baik. 7i"a
geja"an!a ringan sampai sedang maka dapat diatasi dengan ara minum A&
bersamaan dengan makanan atau diminum segera sebe"um tidur atau memberikan anti
emetik. 7i"a geja"a gartritis menonjo" maka dapat diberikan antasid atau proon pump
in!ibior 66I# ,a"aupun antasid akan mengurangi absorpsi rifampisin sebesar 20(
0%. Antasid atau 66I sebaikn!a diberikan 2 jam sebe"um atau sesudah makan A&.
. Immune re'onsiuion in6lammaory syndrome II#
6emberian A& fase a,a" men!ebabkan penekanan rep"ikasi +irus HIV seara
epat 80% +irus da"am 1(2 minggu# sehingga terjadi pemu"ihan sistem imun)
peningkatan -' !ang besar pada fase inisia" !ang di"anjutkan dengan penurunan
jum"ah +irus. Immune re'onsiuion in6lammaory syndrome merupakan kumpu"an
geja"a atau manifestasi k"inis akibat respons imun !ang meningkat seara epat
terhadap berbagai infeksi maupun antigen non infeksius sete"ah pemberian AV fase
inisia". rganisme !ang pa"ing sering men!ebabkan II ada"ah y'oba'erium
uber'ulosis, y'oba'erium a&ium, 7rypo'o''us neo6ormans dan 7yomegalo&irus.
*anifestasi k"inis II !ang utama ada"ah$
*unu"n!a "agi geja"a pen!akit infeksi !ang pernah ada sebe"umn!a dan te"ah
teratasi infeksin!a. 6en!ebab terban!ak II ada"ah &7.
*unu"n!a infeksi !ang sebe"umn!a asimtomatik) umumn!a disebabkan o"eh
y'oba'erium a&ium,jarang o"ehy'oba'erium uber'ulosis.
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
56/67
6en!akit autoimun dan inf"amasi seperti arkoidosis.
?eja"a k"inis II bersifat sementara) misa"n!a demam) "imfadenopati !ang
bertambah) tuberku"oma intraserebra" menjadi munu" kemba"i) efusi p"eura) sindrom
distress pernapasan) infeksi subk"inis menjadi manifest atau geja"a k"inis memburukpada pengobatan &7 !ang adekuat. 6erburukan k"inis &7 pada pemberian AV se"ain
disebabkan o"eh II) dapat pu"a disebabkan o"eh reaksi hipersensiti+itas terhadap
antigen y'oba'erium uber'ulosis !ang mati. Ha" ini bukan suatu kegaga"an
pengobatan dan bersifat sementara. Immune re'onsiuion in6lammaory syndrome
dapat juga disebabkan o"eh mikobakteria atipik) "neumo'ysis jiro&e'i, Vari'ella
4oser dan +irus Herpes simp"eks. Immune reonstitution inf"ammator! s!ndrome
umumn!a terjadi pada pemberian A& bersama(sama AV da"am 2 bu"an pertama.
7eberapa kriteria !ang mendukung diagnosis II pada &7(HIV 3 dari kriteria
sebagai berikut# $
a. *anifestasi k"inis atipika" sete"ah AV mu"ai diberikan.
b. Viral load menurun 1 "og10 per mL.
. -' meningkat.
d. 7ukan &7 re"aps atau resisten A&.
e. 7ukan karena ketidakpatuhan minum obat.
f. 7ukan akibat efek samping obat.
g. 7ukan karena infeksi "ain atau keadaan "ain karena HIV.
iii. Re%imen 'en%!*a"an OAT
1. Isonia4id I:H#
Isonia4id diberikan seara ora". 'osis harian !ang biasa diberikan ada"ah =
1 mg/kg77/hari) maksima" 300 mg/hari) dan diberikan da"am satu ka"i pemberian.
Isonia4id !ang tersedia umumn!a da"am bentuk tab"et 100 mg dan 300 mg) dan da"am
bentuk sirup 100 mg/m". ediaan da"am bentuk sirup biasan!a tidak stabi") sehingga
tidak dianjurkan penggunaann!a. 9onsetrasi punak di da"am darah) sputum) dan -
dapat diapai da"am 1 = 2 jam) dan menetap se"ama pa"ing sedikit ; = D jam. Anak(
anak menge"iminasi isonia4id "ebih epat daripada orang de,asa) sehingga
memer"ukan dosis mg/kg77 "ebih tinggi daripada de,asa. Isonia4id terdapat pada air
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
57/67
susu ibu AI# !ang mendapat isonia4id dan dapat menembus sa,ar darah p"asenta)
tetapi kadar obat !ang menapai janin/ba!i tidak membaha!akan.
Isonia4id mempun!ai dua pengaruh toksik utama) keduan!a jarang pada anak)
!aitu hepatotoksik dan neuritis perifer. :euritis perifer akibat dari hambatan
kompetitif penggunaan piridoksin. 9adar piridoksin berkurang pada anak !ang
minum isonia4id) tapi manifestasi k"inis jarang ada dan pemberian piridoksin biasan!a
tidak dianjurkan) namun remaja dengan diet !ang tidak ukup) ke"ompok anak(anak
dengan kadar susu dan masukan daging rendah) serta ba!i !ang sedang men!usu
sering memer"ukan penambahan piridoksin. 6iridoksin diberikan 2 = 0 mg satu ka"i
sehari) atau 10 mg piridoksin setiap 100 mg isonia4id. *anifestasi k"inis neuritis
perifer !ang pa"ing sering ada"ah mati rasa dan rasa gata" pada tangan dan kaki.
&oksisitas isonia4id - jarang) terjadi biasan!a bi"a o+erdosis !ang bermakna.
6engaruh toksis utama isonia4id ada"ah hepatotoksisitas) !ang jarang pada anak) tapi
meningkat sesuai usia. ebagian anak !ang minum isonia4id menga"ami kenaikan
kadar serum transaminase da"am 2 bu"an pertama.) tapi karena jarang makan
pemantauan "aboratorium tidak rutin di"akukan) kua"i bi"a ada geja"a dan tanda
k"inis.
2. ifampisin
ifampisin ada"ah obat kuni pada manajemen tuberku"osis modern.
ifampisin bersifat bakterisid pada intrase" dan ekstrase") dapat memasuki semua
jaringan) dan dapat membunuh kuman semidorman !ang tidak dapat dibunuh o"eh
isonia4id. ifampisin diabsorbsi dengan baik me"a"ui sistem gastrointestina" pada saat
prut kosong 1 jam sebe"um makan#) dan kadar serum punak terapai da"am 2 jam.
ifampisin diberikan da"am bentuk ora" dengan dosis 20 = 20 mg/kg77/hari) dosis
maksima" ;00 mg/hari dengan dosis 1 ka"i pemberian per hari. 'osis rifampisin tidak
me"ebihi 1 mg/kg77/hari jika diberikan bersamaan dengan isonia4id.
Efek samping rifampisin "ebih sering terjadi daripada isonia4id. Efek samping
tersebut berupa perubahan ,arna urin) "udah) keringat) sputum) dan air mata) menjadi
,arna orange kemerahan. Efek samping "ain berupa gangguan gastrointestina" dan
hepatotoksik ikterus/hepatitis# !ang biasan!a ditandai dengan peningkatan kadar
transaminase serum !ang asimptomatik. ntuk mengurangi peningkatan resiko
hepatotoksisitas maka diturunkan dosis harian isonia4id menjadi maksima" 10
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
58/67
mg/kg77/hari. ifampisin umumn!a tersedia da"am sediaan kapsu" 10 mg) 300 mg
sehingga kurang sesuai untuk digunakan pada anak(anak dengan berbagai kisaran
berat badan. ifampisin sebaikn!a tidak diminum bersamaan dengan pemberian
makan karena dapat timbu" ma"absorbsi.
3. 6ira4inamid
6ira4inamid ada"ah deri+at dari nikotinamid) berpenetrasi baik pada jaringan
dan airan tubuh) bakterisid han!a pada intrase" pada suasana asam) dan diresorbsi
baik pada sa"uran erna. 6emberian pira4inamid seara ora" dengan dosis 1 = 30
mg/kg77/hari dengan dosis maksima" 2 gr/hari. 6ira4inamid diberikan pada fase
intensif karena sangat baik da"am suasana asam !ang timbu" akibat jum"ah kuman
masih sangat ban!ak. 6enggunaan pira4inamid aman pada anak. 9ira(kira 10% orang
de,asa !ang diberikan pira4inamid menga"ami efek samping. 6ira4inamid tersedia
da"am bentuk tab"et 00 mg) dapat digerus dan diberikan bersamaan dengan makanan.
. Etambuto"
'ahu"u etambuto" jarang diberikan pada anak karena potensi toksisitas pada
mata. bat ini memi"iki akti+itas bakteriostatik dan bakterisid jika diberikan dengan
dosis tinggi dengan terapi intermiten. bat ini dapat menegah timbu"n!a resistensi
terhadap obat(obat "ain. 'osis !ang dianjurkan ada"ah 1 = 20 mg/kg77/hari)
maksima" 1)2 gr/hari dosis tungga". Etambuto" tersedia da"am bentuk tab"et 20 mg
dan 00 mg. efek samping !ang mungkin terjadi dari penggunaan etambuto" ada"ah
neuritis optik dan buta ,arna merah hijau) sehingga sering ka"i pengunaann!a
dihindari pada anak !ang be"um daapt diperiksa tajam peng"ihatann!a. 6ene"itian di
9 I menunjukkan bah,a etamuto" dengan dosis 1 = 2 mg/kg77/hari tidak
ditemukan kejadian neuritis optika pada pasien !ang dipantau hingga 10 tahun pasa
pengobatan.
. treptomisin
treptomisin bersifat bakteriosid dan bakteriostatik kuman ekstrase"u"ar pada keadaan
basa atau netra") jadi efektif membunuh kuman intrase"u"er. bat ini penting pada
pengobatan fase intensif meningitis &7 dan *'(&7. treptomisin dapat diberikan
seara intramusku"ar dengan dosis 1 = 0 mg/kg77/hari) maksima" dosis 1 gram/hari
dan kadar punak 0(0[g/m" da"am ,aktu 1(2 jam. bat ini dapat me"e,ati se"aput
otak !ang meradang) tetapi tidak dapat me"a,ati se"aput otak !ang tidak meradang.
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
59/67
treptomisin berdifusi dengan baik pada jaringan dan airan p"eura) diekskresi
me"a"ui ginja". Efek toksisitas ke"ainan pada ner+us krania" VIII !ang mengganggu
keseimbangan dan pendengaran berupa tinismus dan pusing. 'apat menembus
p"asenta sehingga hati(hati menentukan dosis pada ,anita hami" karena dapat
merusak saraf pendengaran janin.
Nama O*a" D!sis arian
/m%5k%BB5ar
i0
D!sis
maksima#
/m%5ari0
E+ek Sam'in%
Isonia4id (1R 300 Hepatitis) neuritis perifer)
hipersensiti+itas
ifampisinR
R
10(20 ;00 ?astrointestina") reaksi ku"it) hepatitis)
trombositopenia) peningkatan en4im hati)
airan tubuh ber,arna oran!e kemerahan
6ira4inamid 1(30 2000 &oksisitas hati) atra"gia) gastrointestina"
Etambuto" 1(20 120 :euritis optik) ketajaman peng"ihatan
berkurang) buta ,arna merah(hijau)
pen!empitan "apang pandang)
hipersensiti+itas) gastrointestina"
treptomisi
n
1(0 1000 totoksis) nefrotoksik
6 7i"a isonia4id dikombinasikan dengan rifampisin) dosisn!a tidak bo"eh me"ebihi 10
mg/kg77/hari.
RR ifampisin tidak bo"eh diraik da"am satu pu!er dengan A& "ain karena dapat
mengganggu bioa+ai"abi"itas rifampisin. ifampisin diabsorpsi dengan baik me"a"ui
sistem gastrointestina" pada saat perut kosong satu jam sebe"um makan.
7. Dia%n!sis Ban$in%i. Pne(m!&)s"is Jir!1e&i Pne(m!nia89:
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
60/67
9uman 6neumo!stis dik"asifikasikan da"am go"ongan jamur berdasarkan
ana"isis ':A) tetapi juga memi"iki karakteristik bio"ogis suatu proto4oa. 9uman
pen!ebab infeksi pada manusia disebut 6. jiro+eii. 9uman ini biasa terdapat pada
anak dengan antibodi serum Q D0% pada anak usia 2 = tahun. 7a!i dengan status
imun !ang masih kompeten infeksi 6. @iro+eii akan memi"iki geja"a !ang ringan pada
sa"uran nafas atau tanpa geja"a.
7erdasarkan stadium k"inis HIV/AI' pada ba!i dan anak menurut GH)
6-6 merupakan infeksi !ang munu" pada infeksi HIV/AI' stadium k"inis IV.
tadium ini dik"asifikasikan sebagai stadium k"inis berat.2 6-6 merupakan pen!ebab
kematian terban!ak pada anak !ang terinfeksi HIV) sekitar \30% dari se"uruh kasus
AI'. Insidensi tertinggi 6-6 pada anak HIV ditemukan pada tahun pertama
kehidupan) dengan punak kasus pada usia 3 = ; bu"an. Hitung -'P bukan
merupakan indikator !ang baik untuk 6-6 pada ba!i usia
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
61/67
7a!i dengan infeksi kombinasi -*V dan 6. @iro+eii menga"ami pneumonia
berat !ang membutuhkan +enti"ator) kortikosteroid) atau bahkan sampai men!ebabkan
kematian. 6rognosis "ebih buruk jika didapatkan infeksi kombinasi dengan -*V bi"a
dibandingkan dengan infeksi 6-6 saja.
ii. Lim+!i$ In"ers"i"ia# Pne(m!ni"is89:
6neumonia Interstitia" Limfositik atau LI6 ada"ah suatu sindrom !ang me"iputi
demam) batuk dan d!spneu dengan infi"trat paru bibasi"ar) !ang terdiri dari akumu"asi
"imfosit interstitia" dan se" p"asma !ang padat. 0LI6 merupakan infeksi oportunistik
!ang timbu" pada stadium k"inis III pada anak HIV !ang dik"asifikasikan sebagai
stadium k"inis sedang.
LI6 dapat dihubungkan dengan gangguan autoimun dan "imfopro"iferatif)
termasuk rheumatoid arthritis) tiroiditis Hashimoto) m!asthenia gra+is) anemia
pernisiosa) sindrom sentisasi autoeritrosit) hepatitis kronik aktif) j]gren sindrom)
transp"antasi sumsum tu"ang be"akang a"ogenik) !stemi Lupus Er!thematosus
LE#) dan "imfoma. LI6 berhubungan dengan disproteinemia) infeksi HIV tipe 1)
+irus Epstein(7arr) dan Human &(e"" Leukimia Virus H&LV# tipe 1.
ji "aboratorium tidak spesifik untuk mendiagnosis pen!akit ini) o"eh sebab
itu) untuk mendiagnosis di"akukan foto rontgen rongga dada) pengukuran difusi gas)
dan pemeriksaan histo"ogi.0 9ematian pada anak HIV/AI' !ang menderita LI6
sebesar 33 = 0% da"am ,aktu "ima tahun sete"ah diagnosis ditegakkan.
LI6 dapat men!ebabkan kematian pada anak penderita HIV/AI'. 'a"am
proses perja"anan pen!akitn!a) LI6 men!ebabkan kesu"itan bernafas seara progresif)
sehingga penderita tidak mendapatkan pasokan oksigen !ang optima" !ang dapat
mengakibatkan kematian.
8. Pen&e%aan
1. 6e"aakan 9ontak
pa!a pa"ing efektif untuk menegah infeksi &7 beru"ang pada anak ada"ah
Xmenutup "ubang kran tap#Y dengan ara pengenda"ian seara epidemio"ogis) !aitu
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
62/67
diagnosis dan pengobatan segera terhadap kasus &7 !ang infeksius. 6ada anak
penggunaan sistem skoring dapat mengurangi keter"ambatan diagnosis. *eskipun
geja"a &7 pada anak sangat tidak spesifik namun geja"a(geja"a sugestif &7 tersebut
merupakan a"at identifikasi !ang ukup akurat pada Xke"ompok berisikoY misa"n!a
anak !ang terinfeksi HIV. 6e"aakan kontak &7 pada anak terinfeksi HIV sangat
bermanfaat untuk menegah terjadin!a transmisi serta membuka kesempatan untuk
pemberian I:H profi"aksis. Apabi"a kita menemukan seorang anak dengan &7 maka
harus diari sumber penu"aran !ang men!ebabkan anak tertu"ar &7. umber
penu"aran ada"ah orang de,asa !ang menderita &7 aktif dan kontak erat dengan anak
tersebut.
6e"aakan sumber infeksi di"akukan dengan ara pemeriksaan 7&A sputum
dan foto toraks pe"aakan sentripeta"#. 7i"a te"ah ditemukan sumbern!a maka per"u
pu"a di"akukan pe"aakan sentrifuga" !aitu menari anak "ain di sekitar sumber
penu"aran tersebut !ang kemungkinan juga tertu"ar) !aitu dengan pemeriksaan uji
tuberku"in. 'emikian pu"a jika ditemukan pasien &7 de,asa aktif maka anak
disekitarn!a atau !ang kontak erat harus di"akukan pemeriksaan ada tidakn!a infeksi
maupun pen!akit &7.
2. 6engenda"ian Infeksi
6engenda"ian infeksi &7 terutama ada"ah diagnosis kasus &7 dan pengobatan
!ang adekuat) serta mengikuti perkembangan pasien dengan baik tidak terjadi drop(
out# di tingkat pe"a!anan kesehatan manapun. e"ain upa!a di atas) diper"ukan pu"a
perbaikan "ingkungan rumah seperti +enti"asi pintu dan jende"a# !ang baik dan
masukn!a sinar matahari ke da"am rumah seara efektif. 6engenda"ian transmisi &7
di k"inik HIV juga per"u diperhatikan karena anak terinfeksi HIV merupakan
ke"ompok !ang sangat rentan terhadap infeksi apapun terutama &7 dan apabi"a
mereka sakit &7 maka dapat menjadi sumber penu"aran se"anjutn!a.
3. 6emberian I:H 6rofi"aksis
6emberian I:H profi"aksis dapat menegah terjadin!a sakit &7 pada anak
terinfeksi HIV. 'iagnosis infeksi &7 "aten pada anak terinfeksi HIV sangat penting
karena ke"ompok ini berisiko besar menga"ami reakti+asi. *eskipun faktor kepatuhan
tetap menjadi perhatian besar namun pemberian I:H profi"aksis pada anak terinfeksi
HIV tetap memberikan keuntungan. Isonia4id tidak menimbu"kan drugdrug
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
63/67
inera'ions bi"a diberikan bersama A& dan tidak pu"a memer"ukan pen!esuaian
dosis pada pemberian kedua obat tersebut. 7eberapa pene"itian menunjukkan bah,a
pemberian I:H profi"aksis pada anak terinfeksi HIV dapat menurunkan angka
kematian sampai setengahn!a.
6rofi"aksis primer
6rofi"aksis primer bertujuan untuk menegah terjadin!a infeksi &7) pada
profi"aksis primer diberikan isonia4id dengan dosis = 10 mg/kg77/hari dengan
dosis tungga". 6rofi"aksis ini diberikan pada anak !ang kontak dengan &7 menu"ar)
terutama dengan 7&A sputum positif) tetapi be"um terinfeksi uji tuberku"in negatif#.
bat diberikan se"ama ; bu"an. 6ada akhir bu"an ketiga pemberian profi"aksis
di"akukan uji tuberku"in u"ang. @ika tetap negati+e) profi"aksis di"anjutkan hingga ;
bu"an. @ika terjadi kon+ersi tuberu"in menjadi positif) e+a"uasi status &7 pasien. 6ada
akhir bu"an ke enam pemberian profi"aksis) di"akukan "agi uji tuberku"in) jika tetap
negatif profi"aksis dihentikan) jika terjadi kon+ersi tuberu"in menjadi positif) e+a"uasi
status &7 pasien.
6rofi"aksis sekunder
6rofi"aksis sekunder diberikan pada anak !ang te"ah terinfeksi) tetapi be"um
sakit) ditandai dengan uji tuberku"in positif) sedangkan k"inis dan radio"ogis norma".
&idak semua anak diberi kemoprofi"aksis sekunder) tetapi han!a anak !ang termasuk
da"am ke"ompok resiko tinggi untuk berkembang menjadi sakit &7) !aitu anak(anak
pada keadaan imunokompromais. -ontoh anak(anak dengan imunokompromais
ada"ah usia ba"ita) menderita morbi"i) +arise"a) atau pertusis) mendapat obat
imunosupresif !ang "ama sitostatik dan kortikosteroid#) usia remaja) dan infeksi &7
baru kon+ensi uji tuberku"in da"am kurun ,aktu kurang dari 12 bu"an#. Lama
pemberian untuk kemoprofi"aksis sekunder ada"ah ;(12 bu"an.
9ebijakan pemberian I:H profi"aksis ada"ah sebagai berikut $
a. Anak dengan infeksi "aten &7
mur HIV 9ontak erat dengan &ata"aksana
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
64/67
pasien &7 paru de,asa
7a"ita P#/(# a I:H profi"aksis
7a"ita P#/(# &idak bser+asi
Q tahun (# a bser+asi
Q tahun P# a I:H profi"aksis
Q tahun (# &idak bser+asi
Q tahun P# &idak bser+asi
b. Anak bukan &7
mur HIV 9ontak erat dengan
pasien &7 paru de,asa
&ata"aksana
7a"ita P#/(# a I:H profi"aksis
7a"ita P#/(# &idak 6ikirkan diagnosis
"ain) bi"a per"u dirujuk
Q tahun (# a bser+asi
Q tahun P# a I:H profi"aksis
Q tahun (# &idak 6ikirkan diagnosis
"ain) bi"a per"u dirujuk
Q tahun P# &idak 6ikirkan diagnosis
"ain) bi"a per"u dirujuk
. Vaksinasi 7ai""us -a"mette et ?uerin 7-?#
atu(satun!a +aksin terhadap tuberu"osis !ang tersedia ada"ah 7ai""us
-a"mette et ?uerin) diberi nama dengan nama dua pengamat 6eranis !ang
bertanggung ja,ab untuk perkembangann!a. rganisme +aksin as"in!a ada"ah strain
.bo&is hidup !ang di"emahkan dengan subku"tur setiap tiga minggu se"ama 13
tahun. train ini didistribusikan pada beberapa "usin "aboratorium !ang men"anjutkan
subku"tur organisme ini pada berbagai media dengan berbagai keadaan. Hasi"n!a
ada"ah produksi ban!ak +aksin 7-? !ang sangat berbeda da"am morfo"ogi) sifat
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
65/67
pertumbuhan) potensi sensitisasi dan +iru"ensi binatang. Imunisasi 7-? diberikan
pada usia 0 = 2 bu"an. 'osis untuk ba!i sebesar 0)0 m" dan untuk anak 0)10 m")
diberikan seara intrakutan di daerah insersi otot de"toid kanan pen!untikan "ebih
mudah dan "emak subkutis "ebih teba") u"kus tidak menganggu struktur otot dan
sebagai tanda baku#. 7i"a 7-? diberikan pada usia Q 3 bu"an) sebaikn!a di"akukan uji
tuberu"in ter"ebih dahu"u. Insiden &7 anak !ang mendapat 7-? berhubungan
dengan kua"itas +aksin !ang digunakan) pemberian +aksin) jarak pemberian +aksin)
dan intensitas pemaparan infeksi.
Efek proteksi sangat ber+ariasi mu"ai dari 0 = D0% bahkan di ,i"a!ah endemis
&7 diragukan efek proteksin!a. :amun demikian) +aksin 7-? memberikan proteksi
!ang ukup baik terhadap terjadin!a &7 berat &7 mi"ier dan meningitis &7#.
eba"ikn!a pada anak terinfeksi HIV maka +aksin 7-? tidak ban!ak memberikan
efek menguntungkan dan dikha,atirkan dapat menimbu"kan 7-?(itis diseminata)
!aitu pen!akit &7 aktif akibat pemberian 7-? pada pasien imunokompromais. Gor"d
Hea"th rgani4ation menetapkan bah,a +aksinasi 7-? merupakan kontraindikasi
pada anak terinfeksi HIV !ang bergeja"a. Ha" ini sering menjadi di"ema bi"a ba!i
mendapat 7-? segera sete"ah "ahir pada saat status HIV(n!a be"um diketahui. 7i"a
status HIV ibu te"ah diketahui dan"re&ening o!er o 7!ild Transmission o6 HIV6*&- te"ah di"akukan maka +aksinasi 7-? tidak segera diberikan pada ba!in!a.
7a!i baru "ahir dengan ibu HIV positif dengan per"akuan penegahan 6*&-)
maka 7-? tidak diberikan pada saat jad,a"n!a. 6emberian 7-? menunggu status
ba!i ditetapkan me"a"ui pemeriksaan 6- ; bu"an# atau sero"ogis pada umur
sesudahn!a. ebaikn!a didahu"ui uji tuberku"in.
;. Pr!%n!sis
6ada pasien dengan sistem imun !ang prima) terapi menggunakan A& terkini
memberikan hasi" !ang potensia" untuk menapai kesembuhan. @ika kuman sensitif
dan pengobatan "engkap) keban!akan anak sembuh dengan geja"a sisa !ang minima".
&erapi u"angan "ebih su"it dan kurang memuaskan hasi"n!a. 6erhatian "ebih harus
diberikan pada pasien dengan imunodefisiensi) !ang resisten terhadap berbagai
rejimen obat) !ang berespon buruk terhadap terapi atau dengan komp"ikasi "anjut.
6asien dengan resistensi mu"tip"e terhadap A& jum"ahn!a meningkat dari ,aktu ke
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
66/67
,aktu. Ha" ini terjadi karena para dokter meresepkan rejimen terapi !ang tidak
adekuat ataupun ketidakpatuhan pasien da"am menja"anin pengobatan.
9etika terjadi resistensi atau into"eransi terhadap Isonia4id dan ifampisin)
angka kesembuhan menjadi han!a 0%) bahkan "ebih rendah "agi. 'engan A&
terutama isonia4id# terjadi perbaikan mendekati 100% pada pasien dengan &7 mi"ier.
&anpa terapi A& pada &7 mi"ier maka angka kematian hampir menapai 100%.
-
7/17/2019 Anemia Pada Hiv
67/67
DAFTAR PUSTAKA
1. Gi""iam G. Ha! @r) *!ron @.Le+in) obin .'eterding) *ark @. Ab4ug. 7urren
$iagnosis : Treamen "ediari's ;;nd 13(13D.
3. 9ementrian 9esehatan epub"ik Indonesia. "edoman "enerapan Terapi HIV pada
Anak) @akarta$ GH 201
. oedarmo 6) ?arnaH) Hadinegoro ) atari HI.Buku Ajar In6eksi dan "ediari
Tropis 23. 'epartment of *ediine) and 2'i+ision of
Hemato"og!) 'epartment of *ediine) 7righam and Gomen_s Hospita") Har+ard
*edia" hoo") 7oston) *A
12. Indian @ *ed es 132) tober 2010) pp 38(3;1
http://www.hivguidelines.org/GuideLine.aspx?pagehttp://dx.doi.org/10.4314/thrb.v14i1.11http://www.hivguidelines.org/GuideLine.aspx?pagehttp://dx.doi.org/10.4314/thrb.v14i1.11