Layanan HIV AIDS & PIMS yang melaporkan pada Januari ......Penemuan kasus HIV pada bayi
Transcript of Layanan HIV AIDS & PIMS yang melaporkan pada Januari ......Penemuan kasus HIV pada bayi
Layanan HIV AIDS & PIMS yang melaporkan pada Januari-September 2020 terdiri dari:
- 8.534 layanan Tes HIV dari 9.807 layanan Tes HIV yang pernah melapor.
- 1.515 layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) yang melapor sampai
dengan September 2020, terdiri dari: 1.256 layanan rujukan (dari 1.398 layanan PDP
yang sudah diaktivasi) dan 259 layanan satelit.
- 4.912 layanan PIMS dari 6.024 layanan PIMS yang pernah melapor.
- 66 layanan PTRM dari 92 layanan PTRM yang sudah diaktivasi.
- 72 layanan alat suntik steril (LASS) dari 137 LASS yang pernah melapor.
- 23 layanan sudah terintegrasi dalam pemeriksaan VL menggunakan mesin VL
konvensional (ABBOTT) dan 66 layanan menggunakan mesin VL Gen Xpert.
Jumlah penemuan kasus HIV berdasarkan Provinsi periode Juli-September (TW III) 2020
sebanyak 9.165 orang dan pengobatan ARV sebesar 7.519 orang.
Jumlah penemuan kasus HIV berdasarkan provinsi periode Januari-September 2020
sebanyak 32.293 orang dan pengobatan ARV sebesar 25.119 orang.
Jumlah kasus HIV periode Juli-September 2020 sebagian besar pada kelompok umur
25-49 tahun (69%) dan sebagian besar pada jenis kelamin laki-laki (67%).
Jumlah kasus HIV periode Juli-September 2020 menurut faktor risiko sebagian besar pada
kelompok risiko LSL dan waria sebesar 26,5%. Kelompok populasi dari kasus HIV yang
dilaporkan 25,2% merupakan Lelaki Seks dengan Lelaki (LSL).
Jumlah kumulatif penemuan kasus HIV yang dilaporkan sampai dengan September 2020
sebanyak 409.857 orang, sedangkan jumlah kasus AIDS yang dilaporkan sampai dengan
September 2020 sebanyak 127.873.
34,257
21,591 21,031 21,511
29,037 32,711 30,935
41,250
48,300 46,659 50,282
32,293
26,054
7,437 8,329 11,238 12,214
8,754 9,215 10,146 10,488 10,190 7,036 6,772
s.d 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Jan - Sep2020
Jumlah Kasus HIV Jumlah Kasus AIDS
Kumulatif Kasus HIV = 409.857 orang Kumulatif Kasus AIDS = 127.873 orang
LAPORAN
PERKEMBANGAN HIV AIDS DAN PENYAKIT INFEKSI MENULAR SEKSUAL (PIMS)
TRIWULAN III TAHUN 2020
A. SITUASI HIV AIDS & PIMS TRIWULAN III (JULI-SEPTEMBER) TAHUN 2020
1. Penemuan Kasus dan Pengobatan HIV Periode Juli-September 2020
a. Jumlah penemuan kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 9.165 orang dari 876.697
orang yang dites HIV, dan sebanyak 7.519 orang mendapat pengobatan HIV.
b. Penemuan kasus HIV pada bayi <18 bulan periode Juli-September 2020 sebesar 2
dari 11 bayi yang dites HIV menggunakan PCR DNA (EID).
c. Persentase kasus HIV tertinggi periode Juli-September pada kelompok umur 25-49
tahun (69%), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (17,1%), dan kelompok umur ≥ 50
tahun (8,2%). Berdasarkan jenis kelamin, persentase penemuan kasus HIV pada laki-
laki sebesar 67,5% dan perempuan sebesar 32,5% dengan rasio laki-laki dan
perempuan adalah 2:1.
d. Persentase kasus HIV ditemukan pada Juli-September 2020 berdasarkan faktor
risiko pada homoseksual 26,5%; heteroseksual 17,3%; dan penggunaan jarum suntik
0,4%. Persentasi kasus HIV dilaporkan pada kelompok populasi WPS 3,9%; LSL
25,2%; waria 1,2%; Penasun 0,4%; WBP 1,2%; ibu hamil 16,5%; pasien TB 12%;
dan pasien IMS 1,1%.
2. Pemeriksaan Viral Load Periode Juli-September 2020
a. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah 6 bulan ART sebanyak 2.979 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 2.373 orang (79,68%)
b. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah 12 bulan ART sebanyak 2.481 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 1.954 orang (78,76%)
c. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah 24 bulan ART sebanyak 1.726 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 1.354 orang (78,45%)
3. Penemuan Kasus AIDS Periode Juli-September 2020
a. Jumlah penemuan kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 2.286 orang. Lima provinsi
dengan jumlah kasus AIDS dilaporkan terbesar berturut-turut adalah Papua Barat,
Bali, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera Selatan
b. Kelompok umur 30-39 tahun merupakan kelompok dengan persentase AIDS tertinggi
(33,2%), diikuti kelompok umur 20-29 tahun (31,6 %) dan kelompok umur 40-49 tahun
(18,2%).
47
7
43
4
42
3
11
5
11
2
11
2
97
72
68
52
48
44
42
41
35
33
13
13
13
13
11
10
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pap
bar
Bal
i
Jate
ng
Jab
ar
Sum
sel
Jati
m
Suls
el
Kep
ri
Sulu
t
Kalt
ara
Mal
ut
DK
I
Lam
pun
g
Kalt
im
Kals
el
Sum
bar
NA
D
Jam
bi
Ben
gku
lu
Kalb
ar
Kalt
eng
Bab
el
DIY
Sum
ut
Ria
u
Ban
ten
NTB
NTT
Sult
eng
Sult
ra
Go
ron
talo
Sulb
ar
Mal
uku
Pap
ua
Kasus AIDS Juli-September 2020
Kasus AIDS Juli-September 2020 = 2.286
0.0% 1.0% 1.0% 3.9%
31.6%
33.2%
18.2%
8.2%
2.0%
0.7%
<1
1-4
5-14
15-19
20-29
30-39
40-49
50-59
>=60
tidak melaporkan umur
c. Faktor risiko tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (74,8%),
homoseksual (17,8%), biseksual (2,1%), tidak diketahui (1,9%), perinatal (1,8%) dan
penasun (0,7%).
d. Terjadi penurunan jumlah kasus AIDS yang dilaporkan dibandingkan triwulan II (April-
Juni) tahun 2020 (2.356 orang menjadi 2.286 orang).
4. Penemuan Kasus PIMS Periode Juli-September 2020
a. Jumlah seluruh kasus PIMS dengan penegakan diagnosa berdasarkan pendekatan
sindrom berjumlah 8.298 kasus, sedangkan berdasarkan berdasarkan pemeriksaan
laboratorium berjumlah 11.361 kasus.
b. Jumlah kasus PIMS terbesar berdasarkan kelompok risiko secara berurutan adalah;
LSL (3.348); pasangan risti (3.066), WPS (1.672); pelanggan PS (1.071); waria (269);
Penasun (24); dan PPS/ Pria Pekerja Seks (23)
c. Jumlah kasus PIMS berdasarkan pendekatan sindrome yang dilaporkan yaitu duh
tubuh vagina 5.500 kasus, duh tubuh uretra 1.882 kasus, ulkus genital 216 kasus,
bubo inguinal 10 kasus, penyakit radang panggul 239 kasus, pembengkakan skrotum
25 kasus, tumbuhan genital/ vegetasi 352 kasus, konjungtivitis neonatorum 3 kasus,
dan duh tubuh anus 71 kasus.
74.8%
0.7%
17.8%
1.8%
2.1% 0.2% 0.7%
1.9%
Heterosex
Penasun
Homosex
Perinatal
Bisex
Tranfusi
Lain-lain
Tak diketahui
23
24
269
1,071
1,672
3,066
3,348
8,416
PPS
Penasun
Waria
Pelanggan PS
WPS
Pasangan Risti
LSL
Lain-lain
d. Jumlah kasus PIMS berdasarkan pendekatan pemeriksaan laboratorium yang
dilaporkan yaitu sifilis dini 3.202 kasus, sifilis lanjut 1.110 kasus, gonore 1.621 kasus,
urethritis gonore 1.257 kasus, urethritis non-GO 983 kasus, servisitis proctitis 2.599
kasus, LGV 26 kasus, trikomoniasis 216 kasus, dan herpes genital 347 kasus.
No. PENDEKATAN DIAGNOSA Juli - September 2020
1
DIAGNOSA SINDROM/ KLINIS
Duh tubuh vagina 5.500
2 Duh tubuh uretra 1.882
3 Ulkus genital 216
4 Bubo inguinal 10
5 Penyakit radang panggul 239
6 Pembengkakan skrotum 25
7 Tumbuhan genital/vegetasi 352
8 Konjungtivitis neonatorum 3
9 Duh Tubuh Anus 71
Total 8.298
10
DIAGNOSA LABORATORIUM
Sifilis Dini 3.202
11 Sifilis Lanjut 1.110
12 Gonore 1.621
13 Urethritis Gonore 1.257
14 Urethritis non-GO 983
15 Servisitis Proctitis 2.599
16 LGV 26
17 Trikomoniasis 216
18 Herpes Genital 347
Total 11.361
e. Rasio ulkus genital antara laki-laki dan perempuan adalah 6:5.
5. Pencegahan Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu ke Anak Periode Juli-September
2020
a. Jumlah ibu hamil berkunjung pertama kali ke ANC sebanyak 172.225 orang.
b. Jumlah ibu hamil di periksa HIV sebanyak 549.535 orang.
c. Jumlah ibu hamil HIV positif sebanyak 1.509 orang.
d. Jumlah ibu hamil HIV positif mendapat ART sebanyak 442 orang.
e. Jumlah ibu hamil diperiksa sifilis sebanyak 163.688 orang.
f. Jumlah ibu hamil yang positif sifilis sebanyak 1.078 orang.
g. Jumlah ibu hamil sifilis yang diobati sebanyak 477 orang.
h. Jumlah bayi dari ibu odha mendapat profilaksis ARV sebanyak 100 bayi.
i. Jumlah bayi dari ibu ODHA diperiksa diagnostik dini HIV sebanyak 11 bayi.
j. Jumlah bayi HIV positif sebanyak 2 bayi.
B. SITUASI HIV AIDS & PIMS PERIODE JANUARI-SEPTEMBER TAHUN 2020
Laporan periode Januari-September 2020 akan berbeda dengan Januari-Juni 2020
yang dijumlah dengan Juli-September 2020. Hal ini dikarenakan masih adanya layanan
yang melapor Januari-Juni 2020 di periode Juli-September 2020 (layanan yang terlambat
melapor).
1. Penemuan Kasus dan Pengobatan HIV Periode Januari-September 2020
a. Jumlah penemuan kasus HIV yang dilaporkan sebanyak 32.293 orang dari 2.780.349
orang yang dites HIV, dan sebanyak 25.119 orang mendapat pengobatan HIV.
b. Penemuan kasus HIV pada bayi <18 bulan periode Januari-September 2020 sebesar
37 dari 532 bayi yang dites HIV menggunakan PCR DNA (EID).
c. Persentase kasus HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun (70,1%),
diikuti kelompok umur 20-24 tahun (15,3%), dan kelompok umur ≥ 50 tahun (9,4%).
Berdasarkan jenis kelamin, persentase penemuan kasus HIV pada laki-laki sebesar
67% dan perempuan sebesar 33% dengan rasio laki-laki dan perempuan adalah 2:1.
d. Persentase HIV ditemukan berdasarkan transmisi masing-masing secara
homoseksual 22%; heteroseksual 17,1%; dan penggunaan jarum suntik 0,5%.
Persentasi kasus HIV dilaporkan pada kelompok populasi WPS 3,3%; LSL 20,8%;
waria 1,2%; Penasun 0,5%; WBP 0,9%; ibu hamil 18%; pasien TB 13,6%; dan pasien
IMS 0,8%.
0.5%17.1%
22.0%
8.3%
52.1%
Penasun Heteroseksual LSL dan Waria
Lain-lain Tidak Diketahui
2. Pemeriksaan Viral Load Periode Januari-September 2020
a. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah 6 bulan ART sebanyak 9.421 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 7.973 orang (84,63%)
b. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah 12 bulan ART sebanyak 8.057 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 6.773 orang (84,06%)
c. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah 24 bulan ART sebanyak 5.908 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 4.936 orang (83,56%)
3. Penemuan Kasus AIDS Periode Januari-September 2020
a. Jumlah penemuan kasus AIDS yang dilaporkan sebanyak 6.772 orang. Lima provinsi
dengan jumlah kasus AIDS dilaporkan terbesar berturut-turut adalah Jawa Tengah,
Papua Barat, Jawa Barat, Bali, dan Jawa Timur.
b. Kelompok umur 30-39 tahun merupakan kelompok dengan persentase AIDS tertinggi
(33,9%), diikuti kelompok umur 20-29 tahun (29,1%) dan kelompok umur 40-49 tahun
(20,0%).
1,2
64
77
5
77
2
75
2
34
1
26
2
24
7
24
4
20
0
19
9
17
5
16
2
14
9
12
6
11
6
99
98
90
88
86
83
73
71
54
51
39
34
30
26
25
25
14
2
-
Jate
ng
Pap
bar
Jab
ar
Bal
i
Jati
m
Kep
ri
Sulu
t
Suls
el
Sum
sel
DK
I
Sum
ut
Kals
el
Kalt
im
Sum
bar
NTT
Lam
pun
g
Jam
bi
Kalt
ara
Ria
u
Mal
ut
Ban
ten
Sult
eng
Kalb
ar
DIY
NA
D
Ben
gku
lu
Kalt
eng
Pap
ua
Bab
el
Sult
ra
Mal
uku
NTB
Sulb
ar
Go
ron
talo
Kasus AIDS Januari-September 2020
Kasus AIDS Januari-September 2020 = 6.772
0.1% 1.0% 1.3%
2.9%
29.1%
33.9%
20.0%
8.6%
2.6%0.6% <1
1-4
5-14
15-19
20-29
30-39
40-49
50-59
>=60
tidak melaporkan umur
c. Faktor risiko tertinggi adalah hubungan seks berisiko pada heteroseksual (67,1%),
homoseksual (20,5%), Penasun (5,4%), perinatal (2,5%), biseksual (2,0%) dan tidak
diketahui (1,7%).
d. Terjadi penurunan jumlah kasus AIDS yang dilaporkan dibandingkan triwulan II (April-
Juni) tahun 2020 (2.356 orang menjadi 2.286 orang).
4. Penemuan Kasus PIMS Periode Januari-September 2020
a. Jumlah seluruh kasus PIMS dengan penegakan diagnosa berdasarkan pendekatan
sindrom berjumlah 27.251 kasus, sedangkan berdasarkan berdasarkan pemeriksaan
laboratorium berjumlah 41.216 kasus.
b. Jumlah kasus PIMS terbesar berdasarkan kelompok risiko secara berurutan adalah
pasangan risti (11.061); LSL (9.820); WPS (7.089); pelanggan PS (3.709); waria
(838); PPS/ Pria Pekerja Seks (81); dan Penasun (42).
c. Jumlah kasus PIMS berdasarkan pendekatan sindrom yang dilaporkan yaitu duh
tubuh vagina 18.670 kasus, duh tubuh uretra 5.663 kasus, ulkus genital 833 kasus,
bubo inguinal 31 kasus, penyakit radang panggul 516 kasus, pembengkakan skrotum
94 kasus, tumbuhan genital/ vegetasi 1.133 kasus, konjungtivitis neonatorum 6
kasus, dan duh tubuh anus 305 kasus.
67.1%5.4%
20.5%
2.2%
2.0% 0.2% 0.9%1.7%
Heterosex
IDU
Homosex
Perinatal
Bisex
Tranfusi
Lain-lain
Tak diketahui
42
81
838
3,709
7,089
9,820
11,061
26,774
Penasun
PPS
Waria
Pelanggan PS
WPS
LSL
Pasangan Risti
Lain-lain
d. Jumlah kasus PIMS berdasarkan pendekatan pemeriksaan laboratorium yang
dilaporkan yaitu sifilis dini 10.031 kasus, sifilis lanjut 3.735 kasus, gonore 5.542 kasus,
urethritis gonore 4.416 kasus, urethritis non-GO 4.132 kasus, servisitis proctitis
11.112 kasus, LGV 111 kasus, trikomoniasis 1.170 kasus, dan herpes genital 967
kasus.
No. PENDEKATAN DIAGNOSA Januari - September
2020
1
DIAGNOSA SINDROM/ KLINIS
Duh tubuh vagina 18.670
2 Duh tubuh uretra 5.663
3 Ulkus genital 833
4 Bubo inguinal 31
5 Penyakit radang panggul 516
6 Pembengkakan skrotum 94
7 Tumbuhan genital/vegetasi 1.133
8 Konjungtivitis neonatorum 6
9 Duh Tubuh Anus 305
Total 27.251
10
DIAGNOSA LABORATORIUM
Sifilis Dini 10.031
11 Sifilis Lanjut 3.735
12 Gonore 5.542
13 Urethritis Gonore 4.416
14 Urethritis non-GO 4.132
15 Servisitis Proctitis 11.112
16 LGV 111
17 Trikomoniasis 1.170
18 Herpes Genital 967
Total 41.216
e. Rasio ulkus genital antara laki-laki dan perempuan adalah 4:3.
5. Pencegahan Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu ke Anak Periode Januari-September
2020
a. Jumlah ibu hamil berkunjung pertama kali ke ANC sebanyak 532.399 orang.
b. Jumlah ibu hamil di periksa HIV sebanyak 1.725.760 orang.
c. Jumlah ibu hamil HIV positif sebanyak 5.828 orang.
d. Jumlah ibu hamil HIV positif mendapat ART sebanyak 1.311 orang.
e. Jumlah ibu hamil diperiksa sifilis sebanyak 498.927 orang.
f. Jumlah ibu hamil yang positif sifilis sebanyak 3.021 orang.
g. Jumlah ibu hamil sifilis yang diobati sebanyak 1.540 orang.
h. Jumlah bayi dari ibu odha mendapat profilaksis ARV sebanyak 373 bayi.
i. Jumlah bayi dari ibu ODHA diperiksa diagnostik dini HIV sebanyak 532 bayi.
j. Jumlah bayi HIV positif sebanyak 37 bayi.
C. SITUASI HIV AIDS DAN PIMS TAHUN 1987 SAMPAI DENGAN SEPTEMBER 2020
Sejak pertama kali ditemukan tahun 1987 sampai dengan September 2020, HIV AIDS
telah dilaporkan oleh 484 (94,2%) kabupaten/kota di seluruh provinsi di Indonesia. Terdapat
penambahan 0 kabupaten/kota yang melapor dibandingkan triwulan III tahun 2020.
1. Penemuan Kasus HIV s.d. September 2020
a. Jumlah kasus HIV yang dilaporkan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2020
mengalami kenaikan tiap tahunnya. Jumlah kumulatif kasus HIV yang dilaporkan
sampai dengan September 2020 sebanyak 409.857 (75% dari target 90% estimasi
ODHA tahun 2020 sebesar 543.100).
b. Persentase infeksi HIV tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 25-49 tahun
(70,7 %), diikuti kelompok umur 20-24 tahun (15,7%), dan kelompok umur ≥ 50 tahun
(7,0%). (data tersedia sejak tahun 2010). Persentase kasus HIV pada laki-laki
sebesar 62% dan perempuan sebesar 38% dengan rasio laki-laki dan perempuan
adalah 13:8. (data tersedia sejak tahun 2008)
c. Persentase HIV ditemukan berdasarkan transmisi masing-masing secara
heteroseksual 30,8%; homoseksual 17,2%; dan penggunaan jarum suntik 4,3%.
(data tersedia sejak tahun 2010)
d. Lima provinsi dengan jumlah kasus HIV tertinggi adalah DKI Jakarta (69.353), diikuti
Jawa Timur (62.392), Jawa Barat (44.739), Papua (38.315), dan Jawa Tengah
(37.631).
2. Pengobatan HIV s.d. September 2020
a. Kaskade penemuan kasus dan pengobatan HIV s.d September 2020 adalah sebagai
berikut:
Jumlah perkiraan ODHA tahun 2020 sebanyak 543.100 orang.
Jumlah ODHA ditemukan sebanyak 409.857 orang dan sebanyak 352.670 ODHA
masih hidup dengan ODHA yang meninggal sebanyak 57.187 orang.
Jumlah ODHA pernah mulai pengobatan ART sebanyak 256.536 orang.
Jumlah ODHA pernah mulai pengobatan ART dan masih hidup sebanyak 211.203
orang. dengan jumlah ODHA yang meninggal setelah pernah mulai ART sebanyak
45.333 orang.
Jumlah ODHA putus obat atau lost to follow up (LFU) sebanyak 64.988 orang
Jumlah ODHA menghentikan pengobatan ART sebanyak 6.630 orang.
Jumlah ODHA yang sedang mendapatkan pengobatan sebanyak 139.585 orang.
Jumlah ODHA yang dites VL sebanyak 27.917 orang dengan 24.246 orang VL tersupresi.
4.3%
30.8%
17.2%15.0%
32.7%
Penasun Heteroseksual Homoseksual
Lain-lain Tidak Diketahui
69,3
53
62,3
92
44,7
39
38,3
15
37,6
31
22,8
14
21,1
60
11,2
50
11,0
23
10,4
29
8,43
9
8,35
3
6,73
5
6,1
03
5,9
95
5,56
0
5,28
5
4,51
8
4,35
3
4,04
4
3,93
3
2,86
2
2,0
66
1,96
3
1,84
8
1,70
5
1,26
5
1,23
5
1,15
3
98
7
88
4
86
5
347
25
3
DK
I Jak
arta
Jati
m
Jab
ar
Pap
ua
Jate
ng
Bal
i
Sum
ut
Suls
el
Ban
ten
Ke
pri
Kal
tim
Kal
bar
DIY
Ria
u
Pap
bar
NTT
Sulu
t
Mal
uku
Sum
sel
Lam
pu
ng
Sum
bar
Kal
sel
NTB
Jam
bi
Sult
eng
Bab
el
Kal
ten
g
Mal
ut
Sult
ra
Be
ngk
ulu
Kal
tara
Ace
h
Go
ron
talo
Sulb
arKasus HIV s.d. September 2020
Kasus HIV s.d. September 2020 = 409.857
Keterangan:
ODHA Ditemukan dan Masih Hidup = ODHA Ditemukan – (ODHA Meninggal Sebelum ART + ODHA Meninggal
Setelah Pernah Mulai ART)
ODHA Pernah Mulai ART dan Masih Hidup = ODHA Pernah Mulai ART – ODHA Meninggal Setelah ART
b. Jumlah kumulatif ODHA yang menggunakan rejimen lini 1 sebanyak 135.446 orang
(97%) dan rejimen lini 2 sebanyak 4.139 orang (3%).
3. Pemeriksaan Viral Load s.d September 2020
a. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah 6 bulan ART sebanyak 27.917 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 24.246 orang (86,85%)
b. Jumlah ODHA diperiksa viral load hingga 12 bulan ART sebanyak 24.710 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 21.480 orang (86,93%)
c. Jumlah ODHA diperiksa viral load setelah 24 bulan ART sebanyak 18.669 orang,
dengan viral load tersupresi sebanyak 16.200 orang (86,77%)
4. Penemuan Kasus AIDS s.d September 2020
a. Jumlah AIDS yang dilaporkan dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2020 relatif stabil
setiap tahunnya. Jumlah kumulatif AIDS dari tahun 1987 sampai dengan Juni 2020
sebanyak 127.873 orang.
5,395
3,7164,872 5,359
6,7127,437
8,329
11,23812,214
8,754 9,21510,146 10,488 10,190
7,036 6,772
sd 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Jan-Sep2020
Jumlah Kasus AIDS
Kumulatif Kasus AIDS s.d. September 2020 = 127.873
b. Kelompok umur 20-29 tahun merupakan kelompok dengan persentase tertinggi
(31,9%), kemudian diikuti kelompok umur 30-39 tahun (31,2%), 40-49 tahun (14,1%),
50-59 tahun (5,4%), dan 15-19 tahun (3,3%).
c. Persentase AIDS pada laki-laki sebanyak 59% dan perempuan 33%. Sementara itu
8% tidak melaporkan jenis kelamin.
d. Jumlah AIDS tertinggi menurut pekerjaan/status adalah tenaga non profesional
(karyawan) (20.791), Ibu rumah tangga (18.463), wiraswasta/usaha sendiri (16.608),
petani/peternak/nelayan (6.311), dan buruh kasar (5.997).
0.5%1.7% 1.2% 3.3%
31.9%
31.2%
14.1%
5.4%
1.6%
9.0%
<1
1-4
5-14
15-19
20-29
30-39
40-49
50-59
>=60
tidak melaporkan umur
59%
33%
8%
Laki-laki
Perempuan
TidakMelaporkanJenis Kelamin
34 48 53 313 450 468 508 768 921
2,670 3,156 3,220 3,613
5,997 6,311
10,518 16,608
18,463 20,791
32,963
Pramugara/i/pilot
Manajer/eksekutif
Turis
Tenaga profesional medis
Pelaut
Narapidana
Seniman/artis/aktor/pengrajin
Tenaga profesional non medis
Anggota ABRI/POLRI
Supir
Pegawai Negeri Sipil
Anak sekolah/mahasiswa
Penjaja sex
Buruh kasar
Petani/peternak/nelayan
Lain-lain
Wiraswasta/usaha sendiri
Ibu rumah tangga
Tenaga non profesional (karyawan)
Tidak diketahui
e. Lima provinsi dengan jumlah AIDS terbanyak adalah Papua (23.629), Jawa Timur
(21.128), Jawa Tengah (12.988), DKI Jakarta (10.716), dan Bali (8.982).
f. Faktor risiko penularan terbanyak melalui hubungan seksual berisiko heteroseksual
(70,2%), homoseksual (8,0%), diikuti penggunaan alat suntik tidak steril (7,9%), dan
penularan melalui perinatal (2,8%).
g. Angka kematian (CFR) AIDS mengalami kenaikan dari 0,59% pada tahun 2019
menjadi 0,50% pada September 2020.
70.2%7.9%
8.0%
2.8%
0.9%0.3%
0.4% 9.5%
Heterosex
IDU
Homosex
Perinatal
Bisex
Tranfusi
lain-lain
tak diketahui
21.
38
%
5.48
%
7.30
%
8.3
5% 1
3.2
1%
13.
00%
11.3
4%
8.4
7%
6.94
%
6.1
2%
5.2
3%
4.1
4%
4.3
6%
2.67
%
1.5
8%
1.0
7%
1.0
8%
1.09
%
1.0
3%
0.5
9%
0.5
0%
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
2019
2020
5. Pencegahan Penularan HIV dan Sifilis dari Ibu ke Anak Tahun 2017 s.d September
2020
a. Kaskade ibu hamil yang mendapatkan ARV
Periode Bumil Dites
HIV
Bumil HIV
Positif
Bumil Masuk
Perawatan
HIV dan ART
Bumil
Mulai ART
2017 1.357.255 3.873 1.972 1.536
2018 1.805.993 5.074 2.366 1.818
2019 2.370.473 6.439 2.374 1.954
Januari-
September
2020
1.725.760 5.828 1.641 1.311
b. Kaskade Bayi Lahir Hidup dari Ibu HIV
Periode
Bayi yang
lahir
hidup dari
bumil
ODHA
Bayi lahir
hidup dari
Bumil ODHA
yang
mendapat
profilaksis
ARV
Bayi lahir
hidup dari
Bumil ODHA
yang
mendapat
Pemantauan
EID
Bayi HIV
Tidak
Terdeteksi
Bayi HIV
Terdeteksi
Bayi HIV
Positif
yang
mendapat
ART
TOTAL 2.511 2.237 1.782 1.622 160 607
2017 785 702 N.A N.A N.A 179
2018 651 548 N.A N.A N.A 151
2019 691 614 1.250 1.127 123 169
Januari-
September
2020
384 373 532 495 37 108
c. Kaskade Sifilis Ibu Hamil
Periode Bumil Dites
Sifilis
Bumil Sifilis
Positif
Bumil Sifilis
Diobati
2017 87.418 2.784 758
2018 214.179 3.081 1.593
2019 423.377 4.937 2.909
Januari-
September
2020
498.927 3.021 1.540
D. LAYANAN
1. Pada periode Januari-September 2020, layanan HIV AIDS yang aktif melaporkan data
layanannya, sebagai berikut:
a. 8.534 layanan Tes HIV dari 9.807 layanan Tes HIV yang pernah melapor.
b. 1.515 layanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) yang aktif melakukan
pengobatan ARV sampai dengan September 2020, terdiri dari: 1.256 layanan rujukan
dan 259 layanan satelit
c. 4.912 layanan Penyakit Infeksi Menular Seksual (PIMS) dari 6.024 layanan PIMS
yang pernah melapor.
d. 66 layanan Program Terapi Rumatan Metadon (PTRM) yang aktif melakukan
pemberian metadon dari 92 layanan PTRM yang sudah diaktivasi.
e. 72 layanan alat suntik steril, dan
f. 23 layanan memiliki mesin VL konvensional (ABBOTT) dan 66 layanan memiliki
mesin VL Gen Xpert.
2. Kecukupan Stok ARV
Kecukupan stok ARV Nasional (Pusat dan Provinsi):
3TC(150) : 11.05 bulan ZDV(100) : 36,63 bulan
ABC(300) : 4,12 bulan TDF(300)/FTC(200) : 3,10 bulan
EFV(200) : 6,67 bulan ZDV(300)/3TC(150) : 9,51 bulan
EFV(600) : 4,38 bulan TDF(300)/3TC(300)/EFV(600) : 3,52 bulan
LPV(200)/r(50) : 4,95 bulan ZDV(60)/3TC(30)/NVP(50) : 8,55 bulan
NVP(200) : 10,58 bulan RPV(25) : 37,01 bulan
TDF(300) : 5,08 bulan LPV(100)/r(25) : 6,55 bulan
3. Ketersediaan Logistik non ARV
Berikut ketersediaan stok logistik non ARV yang berada di tingkat pusat dan provinsi:
JENIS LOGISTIK SATUAN STOK
PUSAT STOK
PROVINSI
OBAT IO/IMS
1 Benzatin Penicilin 2,4 juta IU vial 44.610 38.301
2 Fluconazol 150mg kapsul 1.548.740 46.790
3 Azithromicyn 1000mg+ Cefixime 400mg / Kombipak paket 422.920 52.898
4 Micafungin/micamin 50mg vial 2.871 250
5 Isoniazid 300mg / INH tablet 4.044.200 469.800
6 Vitamin B6 25mg/ Piridoksin tablet 3.176.800 1.443.400
7 Amphotericin B vial 879 574
8 Pyrimethamine 25mg tablet 446.700 15.500
9 Cotrimoxazole 480mg tablet 0 877.400
10 Cotrimoxazole 960 mg tablet 1.272.300 1.589.000
ALKES
1 Kondom buah 663.120 566.293
2 Lubricant buah 0 0
3 Alat Suntik Tuberculin / steril buah 887.400 88.900
4 Alcohol Swab (BD Swab) buah 683.700 77.896
5 DBS Collection box 227 267
REAGEN
1 Rapid HIV 1 test 2.564.575 1.835.531
2 Rapid HIV 2 test 142.050 200.500
3 Rapid HIV 3 test 100.974 129.650
4 Rapid Tes Sifilis tes 2.713.200 797.275
5 Viral Load Genexpert test 20 170
6 RPR Sifilis tes 0 359.900
7 FacsCount CD4 Close System tes 155 250
JENIS LOGISTIK SATUAN STOK
PUSAT STOK
PROVINSI
REAGEN
8 FacsCount Control kit kit 35 3
9 BD Facs Clean 5L box 14 1
10 BD Facs Rinse 5L box 14 1
11 BD FacsFlow Fluid 20L box 13 2
12 Trucount CD4 Open System tes 3 0
13 Tritest CD3/CD4 box 3 0
14 CD4 Mobile Pima tes 0 1.407
15 CD4 Control tes 0 36
16 Facs Lysing Solution kit 0 0
17 Calibrite BD kit 0 0
18 Cryptococcus tes 4.900 0
E. ANALISIS CAPAIAN
1. Jumlah tes HIV pada triwulan bulan Juli-September (Triwulan III tahun 2020) meningkat
jika dibandingkan dengan periode April-Juni (Triwulan II) yaitu dari 591.874 menjadi
876.697, sehingga jumlah penemuan kasus HIV juga secara signifikan meningkat.
Peningkatan jumlah tes HIV dan penemuan kasus dikarenakan new normal pada
pandemic Covid-19 sudah diberlakukan.
2. Berdasarkan jumlah ODHA yang mulai pengobatan ARV (25.119 orang) dan jumlah
ODHA ditemukan (32.293 orang), maka dapat diasumsikan bahwa capaian
pengobatan dini (Test And Treat) sebesar 78%.
3. Jumlah layanan perawatan, dukungan, dan, pengobatan ARV masih jauh lebih sedikit
dibandingkan jumlah layanan tes HIV.
4. Capaian tes viral load bertambah sangat signifikan, yaitu dari 205 pada periode April –
Juni 2020 menjadi 2.979 pada periode Juli-September 2020. Hal ini dikarenakan telah
terselenggaranya Bulan Viral Load
5. Fasyankes yang melaporkan PIMS masih jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan
jumlah fasyankes yang melaporkan Tes HIV dikarenakan tidak mencatat kasus PIMS
yang ditemukan di SIHA.
6. Kasus PIMS pada populasi kunci dan pasangan risiko tinggi masih cukup tinggi, namun
belum semua mendapatkan tata laksana yang adekuat.
7. Skrining HIV dan Sifilis belum dilakukan pada semua ibu hamil, dan belum semua
mendapatkan pengobatan bagi ibu hamil yang hasilnya positif.
8. Pengadaan APBN 2020 sudah terealisasi dan sudah berproses distribusinya.
9. Pengadaan Global Fund 2020 sudah terealisasi dan ada tambahan yaitu TLD, DTG,
EFV200, ABC300, dan ABC60. Obat tersebut sedang dalam proses SAS.
10. Kecukupan stok non ARV diperhitungkan sampai dengan pengadaan tahun berikutnya,
sehingga bisa mendukung pelaksanaan program .
11. Kebutuhan logistik non ARV baik reagen maupun obat relative sudah tersedia di
pusat. Untuk lubricant, sampai saat ini masih belum bisa dilakukan pengadaan karena
sudah ada nomor ijin edarnya, tetapi tidak bisa dilakukan pengadaan dalam negeri
karena harga lebih tinggi dari harga di Wambo.