anatomi-sistem-pencernaan sufri.doc

15
Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan menjadi salah satu dasar ilmu kedokteran. Anatomi dapat dipelajari melalui tiga cara pendekatan, yakni : Anatomi sistematis : mempelajari ilmu jaringan tubuh manus secara sistem. Contoh, sistem pencernaan, sistem pernapasan,dll. Anatomi regional : berdasarkan regio (pembagian tubuh pada manusia). Misalnya region abdomen atau region thoraks, dst. Anatomi Klinis : berdasarkan jenis penyakit atau masalah Karena sudah berhubungan langsung dengan pasien. Contoh : Hypertensi berhubungan dengan anatomi jantung dll. adi berdasarkan pengertian diatas, teman!teman dapat menyimpulkan sendiri pendekatan apa yang kita gunakan unt materi kuliah kita ini. "aitu pendekatan sistematis ( Anatomi sistem pencernaan ). Kemudian dalam kuliah tentang sistem pencernaan ini, dr. #ir$an menyampaikan beberapa permasalahan, yang akan terja$ab, seiring penjelasan tentang sistem pencernaan dipaparkan. %ermasalahan tersebut adalah : Mengapa orang yang telentang atau ketika kepala di ba$ah b makan & minum' (gerakan peristaltik) Mengapa beberapa orang kadang tersedak saat menelan' (masuk ke laring) Mengapa bayi gampang sekali“gumoh” ' (gumoh*muntah) Mengapa orang yang mabuk karena minuman ataupun perjalanan mengalami muntah' Mengapa sebagian orang dapat tahan lapar dibandingkan sebagi orang lain' +agaimana sebagian orang bisa menahan defecatio lebih lama dibanding sebagian yang lain' TERMINOLOGI ering kita dengar tentang #igesti-e ract, Alimentary Canal, dan /astroinestinal. Ketiga tiganya erat kaitannya dengan system pencernaan. %erbedaannya: Digestive tract : lebih tentang sistem pencernaannya. Alimentary canal : yang mempelajari sistem pencernaan mulai dari ujung mulut sampai anus, termasuk glandula!glandula seperti mandibularis serta glandula aksesoria lainnya seperti hepar, pangkreas, dsb. (yang mencakup semua aspek) Gastroinestinal tract: hanya memepelajari salurannya. Mulai dar ujung eso0agus keba$ah. Sistem pencernaan

Transcript of anatomi-sistem-pencernaan sufri.doc

Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan menjadi salah satu dasar ilmu kedokteran.

Anatomi dapat dipelajari melalui tiga cara pendekatan, yakni :

Anatomi sistematis : mempelajari ilmu jaringan tubuh manusia secara sistem. Contoh, sistem pencernaan, sistem pernapasan,dll.

Anatomi regional : berdasarkan regio (pembagian tubuh pada manusia). Misalnya region abdomen atau region thoraks, dst.

Anatomi Klinis : berdasarkan jenis penyakit atau masalah medis. Karena sudah berhubungan langsung dengan pasien. Contoh : Hypertensi berhubungan dengan anatomi jantung dll.

Jadi berdasarkan pengertian diatas, teman-teman dapat menyimpulkan sendiri pendekatan apa yang kita gunakan untuk materi kuliah kita ini. Yaitu pendekatan sistematis (Anatomi sistem pencernaan).Kemudian dalam kuliah tentang sistem pencernaan ini, dr. Dirwan menyampaikan beberapa permasalahan, yang akan terjawab, seiring penjelasan tentang sistem pencernaan dipaparkan.

Permasalahan tersebut adalah :

Mengapa orang yang telentang atau ketika kepala di bawah bisa makan & minum? (gerakan peristaltik)

Mengapa beberapa orang kadang tersedak saat menelan? (masuk ke laring)

Mengapa bayi gampang sekali gumoh? (gumoh=muntah)

Mengapa orang yang mabuk karena minuman ataupun perjalanan mengalami muntah?

Mengapa sebagian orang dapat tahan lapar dibandingkan sebagian orang lain?

Bagaimana sebagian orang bisa menahan defecatio lebih lama dibanding sebagian yang lain?

TERMINOLOGISering kita dengar tentang Digestive Tract, Alimentary Canal, dan Gastroinestinal. Ketiga tiganya erat kaitannya dengan system pencernaan. Perbedaannya:

Digestive tract: lebih tentang sistem pencernaannya. Alimentary canal : yang mempelajari sistem pencernaan mulai dari ujung mulut sampai anus, termasuk glandula-glandula seperti sub mandibularis serta glandula aksesoria lainnya seperti hepar, pangkreas, dsb. (yang mencakup semua aspek) Gastroinestinal tract: hanya memepelajari salurannya. Mulai dari ujung esofagus kebawah.Sistem pencernaan

Sistem pencernaan adalah yang nama yang digunakan untuk menyebutkan alimentary canal, beberapa organ asesoria dan macam dari proses pencernaan yang menggunakan tempat yang berbeda pada saluran untuk menyiapkan makanan yang akan digunakan untuk adsorpsi.

Alimentary canal dimulai dari mulut, jalan kecil ke thorax, abdomen dan pelvis, serta berakhir pada anus.

Alimentary tract sebuah pipa muscular yang panjangnya sekitar 5 meter. Diameternya bervariasi mulai dari satu bagian lain yang paling luas di perut.

Ini memiliki struktur umum yang dimodifikasi pada level-level yang berbeda untuk menyediakan pada proses yang digunakan di level yang lain

SegmentLength (m)

Oral cavity and mouthEsophagusStomachSmall intestineLarge intestineRectum and anal canal15253030011515

Saluran pencernaan : mulut esophagus lambung (gaster) sampai ke anus

Glandula asesoria : sub mandibularis sub lingualis hepar pangkreas dstMekanisme sistem pencernaan

Ingestimemasukkan makanan (bolus) ke rongga mulut. Sekresiproses pengeluaran kelenjar enzim-enzim pencernaan dalam saluran pencernaan. Di mana cairan yang keluar dari mukosa sebanyak 9 liter. Mixing (peristaltik) proses gerak peristaltik dalam saluran pencernaan dari cranial (atas) ke caudal (ekor). Digestion yaitu proses pencernaan makanan Yang memiliki 2 mekanisme yaitu :

Pengunyahan mekanik :dengan gigi (umumnya 33 kali) tapi 3 kali saja sudah cukup.

Pengunyahan kimia :dengan bantuan enzim dari glandula / kelenjar pencernaan.

Absorpsidimulai pada usus, yaitu pada Deudenum dan Ileum, yaitu penyerapan zat-zat makanan yang berguna untuk tubuh.

Defekasipembuangan, maksudnya proses eliminasi atau pengeluaran zat-zat makanan yang tidak diperlukan tubuh.

Organisasi Sistem Digestoria

Tersusun atas 2 komponen utama

Traktus digestoria / saluran pencernaan, yaitu saluran yang dilewati oleh makanan yang kita makan.

Cavitas oris

Oesophagus

Ventriculus

Intestinum tenue

Intestinum crassum

Anus

Glandula digesti asesorius / kelenjar pencernaan meliputi pusat-pusat penghasil kelenjar-kelenjar pencernaan yang berfungsi sebagai pemercepat (katalis) dalam pencernaan makanan. Gigi

Lidah

Glandula salivarius

Hepar & Gallbladder Pancreas

Anatomi serta mekanisme sistem pencernaan

Berikut urutan anatomi dan mekanisme sistem pencernaan, mulai dari pada saat makanan masuk ke rongga mulut :

Cavum Oris (Rongga mulut )

Pada saat makanan masuk kedalam cavum oris, bibir mempunyai fungsi spesifik yaitu sebagai pembantu untuk memperoleh , mengarahkan serta menampung makanan. Di dalam cavum oris, makanan mengalami 2 perlakuan yaitu :

1. Pencernaan secara mekanik (mengunyah)

dengan gigi (umumnya 33 kali), sesuai dengan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dan Subhanallah, alasan ilmiah dari pernyataan tersebut adalah enzim hanya akan bekerja untuk makanan yang telah terpecah menjadi partikel-partikel kecil. Tapi 3 kali saja udah cukup.2. Pengunyahan kimiadengan bantuan enzim dari glandula / kelenjar pencernaan. Dimana kelenjar pencernaan menghasilkan enzim amilase yang berfungsi untuk mengubah karbohidrat menjadi amilum.

Dalam cavum oris juga terdapat lidah yang berfungsi sebagai pengecap.

Hijau = pahit

Biru = asam

Merah = asin

Orange = manis

Beberapa bagian lidah

Radix lingua

Dorsum lingua

Apex lingua

Setelah itu bolus terdorong ke arah posterior dari lidah dan secara otomatis bolus akan terdorong untuk memasuki faring. Di dalam cavum oris juga terdapat kelenjar pencernaan seperti yang sudah disebutkan diatas secara lengkap, yaitu :

Glandula salivares majores:

Glandula parotidea

Glandula sublingualis

Glandula submandibularis Glandula salivares minores:

Gld. Labiale

Gld. Buccales

Gld. Lingualis

Gld. palatini

Faring

Secara refleks ketika bolus akan memasuki faring, epiglotis membuka sphincter, oesofagus berelaksasi disertai dengan peran oesofagus dalam menutup palatum mole sehingga makan tidak masuk kedalam trakea dan hidung. Secara umum, fungsi dari faring adalah sebagai saluran penghubung sistem pencernaan dan pernapasan. Disekitar faring juga terdapat tonsil yang berperan dalam pertahanan (imunitas) tubuh.

Oesophagus

Merupakan saluran muskuler dengan panjang 25 cm dibagi menjadi 2 bagian :

Pars torachalis oesophagei

Pars abdominalis oesophage dengan panjang 1,5 2,5 cm berbentuk seperti pyramid. Bagian distal berhubungan dengan gaster / ventriculus dihubungkan oleh junction oesophagogastrica ( junction = sambungan ) dan ada juga sphincter oesophagus.

Di cranial dan caudal oesophagus terdapat sphincter yang bernama sphincter oesophagus. Di oesophagus makanan akan mengalami gerak peristaltic yang terjadi sekitar 6-10 deik. Apabila peristaltik pertama (peristaltik primer) tidak bisa mengantarkan makanan ke gaster, maka akan terjadi gerakan peristaltik sekunder sehingga mendorong makanan ke gaster.

Gaster / ventriculus

Merupakan saluran pencernaan setelah oesophagus berfungsi untuk mencerna bolus secara mekanik menggunakan gerak peristaltik gaster dan kimiawi (mengeluarkan enzim pencernaan seperti lipase, peptin, HCl). Makanan yang telah dicerna berjalan menuju duodenum dinamakan kimus. Tingkat keenceren kimus tergantung pada jumlah zat yang dimakan, air dan sekresi lambung. Di dalam lambung memiliki fungsi motorik sebagai tempat penyimpanan makanan, pencampuran makanan, dan pengosongan kimus di lambung.

Usus halus (Intstineum Tenue)

Fungsi : digesti dan absorbsi (terutama di jejenum)

Duodenum:

Bentuk U, panjang 24cm

Retroperitoneal

Papilla duodeni major ( muara ductus choledochus dan ductus pancreaticus

Jejenum dan Ileum

mukosa : terdapat lipatan yang disebut villi berfungsi untuk memperluas permukaan

6-7m, batas tidak tegas ( 2/5 proximal jejenum, 3/5 distal ileum

Jejenum: kosong, dinding tebal, lebih vasculer, sebagian besar di r. umbilicalis

Ileum : dinding lebih tipis, vascularisasi sedikit, r. hypogastrica pelvis

Vascularisasi:

A. mesenterica superior

V. porta

Didalam usus halus terjadi pencernaan mekanik dengan gerak peristaltik dinding usus serta perncernaan dengan mengeluarkan enzim dari pankreas dan hepar. Di usus halus juga terjadi absorbs nutrisi dan zat-zat yang berguna untuk tubuh. Sebagai nutrisi yang diserap disalurkan ke hati untuk diolah.

Usus besar (Intestinum Carasum )

Berfungsi dalam mengabsorbsi air , mineral dan vitamin & membuang feces. Panjangnya 1,5 m. memiliki bagian khas yaitu taenia coli, haustrae, appendices epiploica.

Yang terdiri dari 4 bagian yaitu :

Caecum merupakan muara ileum (orificium ileocaecalis) dan appendix vermiformis

Colon

Terdiri dari 4 bagian yaitu :

Colon ascendens:

12-20cm, valva ileocecalis flexura coli dextra

Retroperitoneal

Colon transversum

40-50cm

Paling besar

Flexura coli dextra flexura coli sinistra

Penggantung: mesocolon transversum

Colon descendens

Flexura coli sinistra apertura pelvis superior

retroperitoneal

Colon sigmoideum

Bentuk S, panjang 15-80cm

Bentuk dan posisi tergantung pada jumlah isinya, yaitu feses

Colon descendens rectum

Penggantung: mesocolon sigmoideum

Rectum dan canalis analis

Panjang lk 12cm

Tidak mempunyai penggantung usus (mesenterium)

Bagian yang melebar: ampulla recti

Pada rectum terdapat plexus hemorhoidalis. Jika membesar disebut hemoroid

Berakhir sebagai anus pada perineum

m. sphincter ani internus (otot polos), dalam keadaan normal tertutup

m. sphincter ani externus (otot lurik), bisa di kendalikan KELENJAR PENCERNAAN Hepar

Regio hypocondriaca dextra dan epigastrium

Terdiri atas 2 lobus: dexter dan sinister

Intraperitoneal, kecuali area nuda

Penggantung hepar:

Lig. Falciforme hepatis

Lig. Teres hepatis

Lig. Triangulare dextrum

Lig. Triangulare sinistrum

Lig. Hepatorenale

Memiliki fungsi sebagai produksi cairan empedu dengan alur sebagai berikut :

Ductus hepaticus dexter dan sinister ( ductus hepaticus comunis :

1) ductus choledochus ( papilla duodeni mayor

2) Vesica velea ( ductus cysticus ( ductus choledocus ( dst

Vesica fellea

Kantong berbentuk buah peer

Fungsi: memekatkan empedu

Daya tampung: 30-60 ml

Bagian-bagiannya:

Fundus vesica fellea

Corpus

Collum ( berlanjut sebagai ductus cysticus

Pankreas

Memiliki panjang 12-15 cm

Terletak pada regio epigastrica dan hypocondriaca kiri

Terdiri atas:

Glandula eksokrin ( c. pancreas ( ductus pancreaticus ( duodenum

ductus pancreaticus + ductus choledocus ( ampulla hepatopancreraticus = ampulla Voter ( papilla duodeni mayor

Glandula endokrin ( insulin dan glukagon ( darah

Bagian-bagian dari pangkreas :

Caput (kepala)

Collum (leher)

Corpus(badan)

cauda (ekor)

Struktur Tunica dari GIT:

1. Tunica mukosa

Tunica mukosa membatasi lumen dari GIT, merupakan lapisan absorptive dan secretori. Terdiri dari epitel columner simplek yang didukung dengan adanya lamina propia(jaringan tipis dari jaringan ikat). Lamina propia mengandung nodul limpa yang penting dalam perlindungan melawan penyakit. Lapisan diluar lamina propia adalah otot polos yang disebut mukosa muskularis, yang menyediakan gerakan mengaduk secara tidak sadar. Mukosa muskularis biasanya terdiri atas lapisan sirkular dalam yang tipis dan lapisan longutudinal luar dari otot polos, yang memisahkan mukosa dari sub mukosa. Sel goblet yang terspesialisasi di mucosa sepanjang GIT menghasilkan mucus/ lender.2. Tunica Submucosa

Terdiri atas jaringan ikat padat dengan banyak pembuluh darah dan pembuluh limfe dan suatu plexus saraf submukosa (yang disebut dengan plexus Meissener). Lapisan ini juga mengandung kelenjar dan jaringan limfoid. Molekul yang terserap yang melewati sel epithel columnarnya mukosa, masuk ke pembuluh darah atau ductus limfenya submukosa. 3. Tunica muscularis

Tunica muscularis bertanggung jawab pada kontraksi dan pergerakan peristaltic yang melewati GIT. Tunica ini mengandung sel sel otot polos yang tersusun sebagai spiral dan dibagi dalam 2 lapisan lagi sesuai arah utama jalannya sel otot. Di lapisan dalam(dekat lumen) susunan sel otot umumnya melingkar. Di lapisan luar, sebagian besar susunannya memanjang. Kontraksi dari lapisan ini memindahkan makanan melewati saluran dan secara fisik melumatkan dan mengaduk makanan dengan enzim pencernaan.

Plexus saraf mienterikus(atau plexus Auerbach terletak di antara dua lapisan otot, dengan saraf mayor menyuplai GIT. Termasuk neuron dan ganglia dari kedua simpatik dan parasimpatik divisi dari ANS.4. Serosa

Serosa melengkapi dinding GIT. Terdiri dari lapisan epithelium squamous selapis dan sedikit jaringan ikat. Di dalam rongga perut, serosa menyatu dengan mesenterium yang menopang usus dan menyatu dengan peritoneum( yaitu membrane serosa yang melapisi dinding rongga). Akan tetapi, di tempat terbentuknya hubungan organ pencernaan dengan organ atau struktur lain, serosa tersebut digantikan oleh lapisan adventisia tebal yang terdiri atas jaringan ikat yang mengandung pembuluh dan saraf tanpa adanya sel epitel selapis.

PERITONIUM

Peritoneum parietale ( membran serosa yang melapisi permukaan dalam cavum abdominalis dan cavum pelvis

Peritoneum viscerale ( bag. Peritoneum parietale (yang membalik) dan menutupi organ dalam cavum abdominale dan cavum pelvis

Cavum peritoneal: ruangan antara peritoneum parietale dan viscerale ( isi: cairan serosa

Saccus peritonei mayor

Saccus peritonei minor (bursa omentalis)

( Dihubungkan dengan oleh foramen epiploicum Winslow

Arteri Systema Digestorius

Vena Systema Digestorius

Inervasi Systema Digestorius

REGIO ABDOMEN

PAGE