Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

23
ANATOMI, FISIOLOGI DAN PROSES BIOKIMIA SISTEM PENCERNAAN 2.1 Anatomi Sistem Pencernaan Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan yaitu saluran panjang yang merentang dari mulut sampai anus, dan organ – organ aksesoris seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu, dan pancreas. Proses pencernaan melibatkan enzim – enzim sekretorik yang spesifik untuk berbagai makanan dan bekerja untuk menguraikan karbohidrat menjadi gula sederhana, lemak menjadi asam lemak bebas dan monogliserida, serta protein menjadi asam amino. A. FUNGSI SISTEM PENCERNAAN Fungsi utama system ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses – proses berikut : 1) Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut. 2) Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi. 3) Peristaltik adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan. 4) Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung. 5) Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik. 6) Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat – zat sisa yang tidak tercerna.

description

PPT SENDAWA

Transcript of Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

Page 1: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

ANATOMI, FISIOLOGI DAN PROSES BIOKIMIA SISTEM PENCERNAAN

2.1 Anatomi Sistem Pencernaan

Sistem pencernaan terdiri dari saluran pencernaan yaitu saluran panjang yang merentang dari mulut sampai anus, dan organ – organ aksesoris seperti gigi, lidah, kelenjar saliva, hati, kandung empedu, dan pancreas.

Proses pencernaan melibatkan enzim – enzim sekretorik yang spesifik untuk berbagai makanan dan bekerja untuk menguraikan karbohidrat menjadi gula sederhana, lemak menjadi asam lemak bebas dan monogliserida, serta protein menjadi asam amino.

A. FUNGSI SISTEM PENCERNAAN

Fungsi utama system ini adalah untuk menyediakan makanan, air, dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga siap diabsorpsi. Pencernaan berlangsung secara mekanik dan kimia, dan meliputi proses – proses berikut :

1) Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.

2) Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.

3) Peristaltik adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.

4) Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.

5) Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan ke dalam sirkulasi darah dan limfatik.

6) Egesti (defekasi) adalah proses eliminasi zat – zat sisa yang tidak tercerna.

B. GARIS BESAR SALURAN PENCERNAAN

Sistem pencernaan makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, berturut-turut dimulai dari 1. Rongga Mulut, 2. Esofagus, 3. Lambung, 4. Usus Halus, 5. Usus Besar, 6 Anus.

Page 2: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

1. Mulut (oris)

Rongga mulut dibatasi oleh beberapa bagian, yaitu sebelah atas oleh tulang rahang dan langit-langit (palatum), sebelah kiri dan kanan oleh otot-otot pipi, serta sebelah bawah oleh rahang bawah.

a. Gigi (dentis)

Fungsi : Berperan dalam proses mastikasi (pengunyahan).

Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantuenzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan lebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan per- kembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai darigigi susu dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini disebut gigi susu (dens lakteus). Pada anak berusia 6 tahun, gigi berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut.

1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi memotong makanan.

2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi merobek makanan.

3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah, berfungsi mengunyah makanan.

Bagian-bagian gigi adalah sebagai berikut:

1) Mahkota Gigi : dilapisi oleh email dan di dalamnya terdapat dentin (tulang gigi).

2) Tulang Gigi ; terletak di bawah lapisan email.

Page 3: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

3) Rongga gigi ; berada di bagian dalam gigi. Di dalamnya terdapat pembuluh darah, jaringan ikat, dan jaringan saraf.

b. Lidah (lingua)

Lidah berfungsi untuk membantu mengunyah makanan yakni dalam hal membolak-balikkan makanan dalam rongga mulut, membantu dalam menelan makanan, sebagai indera pengecap, dan membantu dalam berbicara.

Sebagai indera pengecap,pada permukaan lidah terdapat badan sel saraf perasa (papila). ada tiga bentuk papila, yaitu:

1) Papila fungiformis

2) Papila filiformis.

3) Papila serkumvalata

c. Kelenjar Ludah

Kelenjar ludah menghasilkan saliva. Saliva mengandung enzim ptyalin atau amylase dan ion natrium, klorida, bikarbonat, dan kalium.

Fungsi saliva adalah :

1) melarutkan makanan secara kimia,

2) melembabkan dan melumasi makanan

3) mengurai zat tepung menjadi polisakarida dan maltose

4) zat buangan

5) zat antibakteri dan antibodi

Page 4: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

Kelenjar ludah terdiri atas tiga pasang sebagai berikut:

1) Kelenjar sublingual adalah kelenjar saliva yang paling kecil, terletak di bawah lidah bagian depan.

2) Kelenjar submandibular terletak di belakang kelenjar sublingual dan lebih dalam.

3) Kelenjar parotid adalah kelenjar saliva paling besar dan terletak di bagian atas mulut depan telinga.

2. Esofagus (Kerongkongan)

Esofagus merupakan saluran sempit berbentuk pipa yang menghubungkan faring dengan lambung (gaster). Yang panjang kira – kira 25 cm, diameter 2,5 cm. pH cairannya 5 – 6.

Fungsi : menggerakkan makanan dari faring ke lambung melalui gerak peristalsis.

Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerakperistaltik pada otot dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara me- manjang dan melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkongan menuju lambung

Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas) terbuka sebagai jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan, epiglotis yang seperti gelambir mengendur sehingga udara masukke paru-paru. Ketika makan, makanan dikunyah dan ditelan masuk ke dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menuju kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan mirip gelambir di bagian belakang mulut (uvula) terangkat ke atas dan menutup saluran hidung. Sementara itu, sewaktu makanan bergerak ke arah tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga makanan tidak masuk trakea dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke kerongkongan.

Page 5: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

3. Lambung (gaster)

Lambung terdapat di dalam rongga perut di sebelah bawah difragma, berupa kantong penyimpanan makanan. Lambung terdiri dari tiga bagian : kardiak (bagian atas), fundus (bagian tengah) dan pilorus (bagian akhir). Lambung melakukan gerakan peristaltik dan pendular untuk meremas dan mengaduk makanan yang masuk. Di dalam lambung terdapat kelenjar yang menghasilkan enzim pencernaan seperti asam khlorida (HCl), enzim pepsin dan enzim renin. Enzim ptialin dalam air ludah tidak dapat bekerja di dalam lambung karena terlalu asam (pH sekitar 1,5 sampai 3). Makanan berada di lambung kira-kira 3 sampai 4 jam atau sampai 7 jam untuk bahan makanan yang mengandung banyak lemak. Makanan yang sudah hancur sedikit demi sedikit masuk ke usus halus.

Getah lambung mengandung:

a. Asam klorida (HCl). Berfungsi sebagai desinfektan,mengasamkan makanan dan mengubah pepsinogen menjadi pepsin.

b. Rennin, merupakan enzim yang berfungsi mengendapkan kasein (protein susu) dari air susu.

c. Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi polipeptida..

d. Lipase, berfungsi untuk mencerna lemak.

Fungsi lambung adalah:

a. Penyimpan makanan

Page 6: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

b. Memproduksi kimus

c. Digesti protein

d. Memproduksi mucus

e. Memproduksi glikoprotein

f. Penyerapan

4. Usus halus (Intestinum tenue)

Usus halus adalah tempat berlangsungnya sebagian besar pencernaan dan penyerapan yang panjangnya sekitar 6 m berdiameter sekitar 2,5 cm. sedangkan pHnya 6,3 – 7,6. Dinding usus halus terdiri atas tiga lapis, yaitu tunica mucosa, tunica muscularis, dan tunika serosa. Tunica muscularis merupakan bagian yang menyebabkan gerakan usus halus.

Fungsi usus halus :

a. Mengakhiri proses pencernaan makanan. Proses ini diselesaikan oleh enzim usus dan enzim pangkreas serta dibantu empedu dalam hati.

b. Usus halus secara selektif mengabsorbsi produk digesti.

Usus halus dibedakan menjadi tiga bagian,yaitu:

a. Deudenum (usus dua belas jari). Deudenum panjangnya sekitar 25 cm, diameternya 5 cm.

b. Jejunum (usus kosong). Panjangnya sekitar 1 m sampai 1,5 m, diameternya 5 cm.

Page 7: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

c. Ileum (usus belit/ usus penyerapan). Panjangnya sekitar 2 m sampai 2,5 m, diameternya 2,5 cm.

Kelenjar – kelenjar usus menghasilkan enzim – enzim pencernaan, yaitu :

a. Peptidase, berfungsi mengubah peptide menjadi asam amino

b. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

c. Maltase, berfungsi mengubah maltose menjadi glukosa

d. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa

5. Usus Besar (colon)

Usus besar adalah saluran yang berhubung dengan bagian usus halus ( ileum ) dan berakhir dengan anus. Yang panjangnya sekitar 1,5 m dan diameternya kurang lebih 6,3 cm. pH nya 7,5 – 8,0.

Fungsi dari usus besar adalah :

a. Mengabsorbsi 80 % sampai 90 % air dan elektrolit dari kimus yang tersisa dan mengubah kimus dari cairan menjadi massa semipadat.

b. Memproduksi mucus

c. Mengeksresikan zat sisa dalam bentuk feses.

Page 8: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

Usus besar dibedakan menjadi tida bagian, yaitu :

a. Coecum. Merupakan pembatas antara ileum dengan kolon.

b. Kolon. Pada kolon terjadi gerakan mencampur isi kolon dengan gerakan mendorong.

Pada kolon ada tiga divisi yaitu :

1) Kolon asendens; yang merentang dari coecum sampai ke tepi bawah hati disebelah kanan dan membalik secara horizontal pada fleksura hepatika.

2) Kolon transversum ; merentang menyilang abdomen ke bawah hati dan lambung sampai ke tepi lateral ginjal kiri, tempatnya memutar ke bawah pada fleksura spienik.

3) Kolon desendens; merentang ke bawah pada sisi kiri abdomen dan menjadi kolon sigmoid berbentuk S yang bermuara di rectum.

c. Rectum. Merupakan tempat penampungan sementara feses sebelum dibuang melalui anus. Yang panjangnya 12 – 13 cm.

6. Anus

Anus merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan. Pada anus terdapat dua macam otot, yaitu:

Page 9: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

a. Sfingter anus internus; bekerja tidak menurut kehendak.

b. Sfingter anus eksterus; bekerja menurut kehendak.

Proses pengeluaran feses di sebut defekasi. Setelah retum terenggang karena terisi penuh, timbul keinginan untuk defekasi.

C. KELENJAR PENCERNAAN

Pencernaan makanan di dalam saluran pencernaan dibantu dengan enzim. Enzim pencernaan dihasilkan oleh kelenjar pencernaan. Macam kelenjar pencernaan pada manusia diantaranya :

1) kelenjar ludah (parotis),

2) kelenjar lambung,

3) kelenjar pankreas dan hati.

1. Kelenjar ludah (parotis)

Kelenjar ludah terdapat di bawah lidah, di rahang bawah sebelah kanan dan kiri serta di bawah telinga sebelah kanan dan kiri faring. Kelenjar ludah menghasilkan air ludah (saliva). Saliva keluar dipengaruhi oleh kondisi psikhis yang membayangkan makanan tertentu serta refleks karena adanya makanan yang masuk ke dalam mulut.Saliva mengandung enzim ptialin atau amilase ludah.

2. Kelenjar lambung

Page 10: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

Lambung memiliki kelenjar yang menghasilkan enzim pepsin, enzim renin danasam khlorida (HCl). Enzim pepsin berasal dari pepsinogen yang diaktifkan oleh asam lambung. Sekresi atau pengeluaran asam lambung dipengaruhi oleh refleks jika ada makanan yang masuk ke dalam lambung, serta dipengaruhi oleh hormon gastrin yang dikeluarkan oleh dinding lambung. Produksi asam lambung yang berlebih dapat membuat radang pada dinding lambung.

3. Kantong empedu

Kantong empedu menempel di hati, sebagai tempat menampung cairan empedu. Empedu dihasilkan dari perombakan sel darah merah yang tua atau rusak oleh hati. Cairan empedu dialirkan ke dalam duodenum. Pengeluaran cairan empedu dipengaruhi oleh hormon kolesistokinin. Hormon ini dihasilkan oleh duodenum.

4. Kelenjar pankreas

Kelenjar pankreas terletak di rongga perut di dekat lambung. Pankreas menghasilkan enzim pencernaan yang dialirkan menuju duodenum, yaitu:enzim amilase, enzim tripsinogen, enzim lipase dan NaHCO3. Sekresi enzim dari pankreas dipengaruhi oleh hormon sekretin. Hormon sekretin dihasilkan oleh duodenum pada saat makanan masuk duodenum (usus dua belas jari).

5. Kelenjar di usus halus

Kelenjar pada usus halus menghasilkan enzim enterokinase, enzim erepsin (peptidase), enzim maltase, enzim sukrase, enzim laktase dan enzim nuklease sertalipase. Pengeluaran enzim-enzim ini dipengaruhi oleh hormon enterokrinin yang dihasilkan oleh duodenum.

2.2 Fisiologi dan Biokimia Saluran Pencernaan

Page 11: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

A. Mekanisme sistem pencernaan

1. Ingesti

Memasukkan makanan (bolus) ke rongga mulut.

2. Pemotongan dan penggilingan

Pemotongan dan penggilingan makanan dilakukan secara mekanik oleh gigi.

3. Peristaltik

Peristaltik adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang menggerakkan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.

4. Digesti

Digesti merupakan proses penguraian makanan dari struktur yang kompleks menjadi satuan-satuan yang lebih kecil sehingga dapat diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi didalam sistem pencernaan. Karbohidrat, protein dan lemak merupakan molekul-molekul besar yang tidak dapat menembus membran plasma utuh untuk diserap dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe sehingga diperlukan proses pencernaan untuk menguraikan molekul-molekul tersebut.

5. Absorpsi

Setelah proses digesti molekul-molekul yang telah menjadi satuan-satuan kecil dapat diabsorpsi bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit, dari lumen saluran pencernaan ke dalam darah atau limfe. Absorpsi sebagian besar terjadi di usus halus.

6. Defekasi

Pembuangan, maksudnya proses eliminasi atau pengeluaran zat-zat makanan yang tidak diperlukan tubuh.

Page 12: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

B. Metabolisme Karbohidrat, Protein, dan Lemak

1. Metabolisme Karbohidrat

Karbohidrat yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi, tentunya tidak begitu saja secara langsung diserap oleh tubuh melalui dinding usus untuk selanjutnya masuk ke peredaran darah, melainkan harus dipecah dahulu menjadi persenyawaaan yang lebih sederhana, dan hal tersebut melalui suatau proses yang disebut daaengan proses pencernaan karbohidrat.

Dalam proses pemecahan karbohidrat kompleks tersebut menjadi senyawa yang lebih sederhana akan terlibat beberapa enzim, misalnya enzim pengubah pati –amilase,ataua ptyalin, dan enzim enzim pengubah disakharida—disakharidase. Monosakharida merupakan karbohidrat yang biasanya dapat melewati usus halus. Didalam mulut , makanan yang dikonsumsi akan dikunyah sampai lumat. Karbohidrat yang diperoleh mempunyai kandungan zat pati dan zat gula (malthosa-sukrosa-laktosa). Deangn adanya amylase (ptialin) yang bercampur dengan makanan didalam mulut,pati dengan bantuan air ludah / saliva akan diubah menjadi dekstrin. Dengan terdapatnya asam klorida (HCl) yang diproduksi lambung, sebelum makanan bereaksi asam, pati sebesar mungkin akan diubah menjadi disakharida.

Selanjutnya makanan yang telah dikunyah masuk ke usus dan dinding usus yang mempunyai kelenjar yang mengeluarkan enzim amylase atau enzim pengubah pati akan berlangsung pemecahan pati menjadi disakharida. Didalam usus berlangsung pemecahan:

a) sukrosa fruktosa + glukosa, oleh enzim intestinsukrase

b) Maltose glukosa + glukosa, oleh enzim intestinal maltase

c) laktosa galaktosaa+glukosa, oleh enzim intestinal laktosa

Kemampuan pencernaan karbohidrat didalam tubuh tergantung pada tidak terganggunya alat-alat pencernaan dan sumbernya, apakah berserat,berbiji dan sejenisnya, biasanya bervariasi antara 90%-98%, namun kalau sumbernya berserat maka daya cerna akan menurun sampai 80%-85%.

2. Metabolisme protein

Pemecahan protein menjadi bentuk yang sederhana (asam amino) tidak lain agar dapat diserap melalui dinding usus, masuk ke peredaran darah dan disampaikan ke jaringan tubuh. Sama halnya dengan karbohidrat dan lemak, zat ini baru akan bisa diserap ketika sudah dipecah menjadi zat-zat yang lebih sederhana.

Page 13: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

Enzim pengubah protein, menurut penelitian para pakar, ternyata tidak terkandung dalam saliva, dengan demikian peronbakan terhadap protein (ikatan peptida) tidak terjadi didalam mulut melainkan untuk pertama kalinya dirombak dalam lambung. Dalam lambung, media atau cairan lambung yang asam sangat membantu dan mempermudah pepsin (protease lambung) bekerja melakukan perombakan rantaian khusus ikatan peptide dari asam amino yang rantainya pendek yang disebut pepton. Selanjutnya sebagian protein yang sudah dicerna masuk kedalam usus, disini ditemukan bahwa media yang asam dari cairan lambung telah dinetralisasi menjadi sedikit alkalis dan disini pula diketahui bahwa cairan pancreas mengandung dua macam enzim pengubah protein, yaitu protease pankreatik (tripsin dan chimotripsin) sekitar 30 % protein dirombak menjadi asam amino sederhana yang langsung dapat diserap oleh usus.

Setiap 70% lagi dari protein dipecah menjadi dipeptida, tripeptida yang terdiri atas lebih asam amino. Enzim proteolitik lain yang berkemampuan memecah protein yaitu carboxy peptidase, amino peptidase. Enzim pengubah protein bersifat hidrolotik—memerlukan air pada perombakan atau pelepasan asam amino. Proses pencernaan karbohidrat lemak atau protein menjadi susunan yang lebih sederhana dimaksudkan agar zat tersebut siap diserap melalui dinding usus dan masuk dalam darah (peredaran darah). Penyerapan atau absorption zat-zat makanan tadi sebbagian besar dilangsungkan didalam usus halus kecuali air yang diserap didalam usus besar. Absorpsi tidak selamnya berlangsung mulus hal ini ddikarenakan adanya faktor yang mempengaruhi yang dapat menghambatnya, yang tentunya akan berakibat pada gangguan kesehatan tubuh.

Diantara faktor tadi yang penting adalah: (a) rangsangan (iritasi), dalam hal ini yaitu rangsangan yang menyebabkan gerakan-gerakan kuat dari usus, akibatnya dapat menghambat penyerapan (b) kurang aktifnya produksi empedu yang diperlukan kurang cukup tersedia, akiibatnya dapat menghambat penyerapan lemak (c) Tersedianya forro yang lebih siap diserap dari ferri. (d) Tersedianya vitamin C dan vitamin E yang dapat mempertinggi menyerapan Fe (zat besi). (e) Kurang tersedianya vitamin D ternyata kurang baik bagi kelancaran penyerapan kalsium. (f) Adanya parasit, dapat menimbulkan hambatan dalam penyerapan, terutama mineral Fe.

Mekanisme penyerapan tersebut melalui dua cara yaitu (1) Proses penyerapan melalui system pori-pori, (proses pasif difusi) yang berlangsung menurut hukum keseimbangan osmosa dan difusi yang dalam proses ini diketahui bahwa zat-zat makanan akan didistribusikan dari konsentrasi yang lebih tinggi ketempat yang konsentrasinya lebih rendah. (2) Proses penyerapan aktif difusi (proses transportasi) yang tergantung pada adnya energy atau energy transport yang dependen, yang lazim pula diknal sebagai mekanisme pompa (pumps mecanisme) dengan prinsip agar zat-zat makanan yang telah dicerna dapat melewati dinding usus.

3. Metabolisme lemak

Page 14: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

Lemak yang dihasilkan makanan yang sudah dikunyah dalam mulut menunjukkan bentuk lemak yang : telah teremulsi (emulsied fat) dan belum diemulsi (unemulsied fat), lemak yang belum diemulsi dalam lambung dengan bentuan empedu akan diubah menjadi lemak yang sudah teremulsi dan selanjutnya bersama-sama dengan lemak yang teremulsi akan masuk dalam uss halus.

Didalam usus halus itu lemak yang teremulsi dengan bantuan enzim intestinal lipase dan pencreatik lipase akan diubah kedalam 3 struktur yang lebih sederhana, jelasnya sebagai berikut:

a) dipecah menjadi asam lemak dan gliserol 40%-50%

b) dipecah menjadi monogliserid 40%-50%

c) dipecah menjadi gliserida, trigliserida,10%-20%

Adapun kemampuan alat-alat pencernaan dalam mencerna lemak yang terdapat dalam tubuh adalah bervariasi, sangat tergantung pada kesehatan tubuh. Pada tubuh yang benar-benar sehat sekitar 95%-100% lemak yang dapat dicerna, penggumpalan-penngumpalan lemak tidak terjadi. Lama berlangsungnya proses pencrnaan lemak sangat bergantung pada panjang pendeknya rantai (jumlah atom karbon) dalam molekul asam lemak.

C. Macam Proses Pencernaan

Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih kecil dan halus, serta memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana. Ukuran molekul yang kecil ini memungkinkan darah dan cairan getah bening mengangkut menuju sel-sel yang memerlukan. Proses pencernaan makanan meliputi pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi.

1. Pencernaan Mekanik

Pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan dari ukuran besar menjadi lebih kecil dengan bantuan alat-alat pencernaan. Alat yang membantu pencernaan mekanik seperti gigi, lambung, usus. Gerakan gigi seri memotong makanan, gigi taring merobek makanan, gigi geraham mengunyah makanan serta lambung dan usus melakukan gerakan meremas makanan merupakan pencernaan mekanik.

Pada pencernaan mekanik umumnya tidak mengubah susunan molekul bahan makanan yang dicerna. Pencernaan mekanik menjadi lebih mudah karena adanya saliva(air ludah) dan getah lambung. Pencernaan mekanik dibantu oleh gerakan saluran pencernaan seperti gerakan

Page 15: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun (pendular). Gerakan-gerakan ini memungkinkan makanan di dorong, kemudian diremas dan dicampur dengan enzim pencernaan (pengadukan).

2. Pencernaan Kimiawi

Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim pencernaan merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang sederhana ini memungkinkan darah dan cairan getah bening (limfe) mengangkut ke seluruh sel yang membutuhkan.

Secara umum enzim memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu tertentu dan keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja padasubstrat lain. Molekul enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Demikian pula enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja pada suasana basa dan sebaliknya. Macam-macam enzim pencernaan yaitu :

a. Enzim ptialin

Enzim ptialin terdapat di dalam air ludah, dihasilkan oleh kelenjar ludah. Fungsi enzimptialin untuk mengubah amilum (zat tepung) menjadi glukosa.

b. Enzim amilase

Enzim amilase dihasilkan oleh kelenjar ludah (parotis) di mulut dan kelenjar pankreas. Kerja enzim amilase yaitu :

Amilum sering dikenal dengan sebutan zat tepung atau pati. Amilum merupakan karbohidrat atau sakarida yang memiliki molekul kompleks. Enzim amilase memecah molekul amilum ini menjadi sakarida dengan molekul yang lebih sederhana yaitu maltosa.

c. Enzim maltase

Enzim maltase terdapat di usus dua belas jari, berfungsi memecah molekul maltosamenjadi molekul glukosa. Glukosa merupakan sakarida sederhana (monosakarida). Molekul glukosa berukuran kecil dan lebih ringan dari pada maltosa, sehingga darah dapat mengangkut glukosa untuk dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan.

d. Enzim pepsin

Page 16: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

Enzim pepsin dihasilkan oleh kelenjar di lambung berupa pepsinogen. Selanjutnyapepsinogen bereaksi dengan asam lambung menjadi pepsin. Cara kerja enzim pepsin yaitu :

Enzim pepsin memecah molekul protein yang kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu pepton. Molekul pepton perlu dipecah lagi agar dapat diangkut oleh darah.

e. Enzim tripsin

Enzim tripsin dihasilkan oleh kelenjar pancreas dan dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Cara kerja enzim tripsin yaitu :

Asam amino memiliki molekul yang lebih sederhana jika dibanding molekul pepton. Molekul asam amino inilah yang diangkut darah dan dibawa ke seluruh sel yang membutuhkan. Selanjutnya sel akan merakit kembali asam amino-asam amino membentuk protein untuk berbagai kebutuhan sel.

f. Enzim renin

Enzim renin dihasilkan oleh kelenjar di dinding lambung. Fungsi enzim renin untuk mengendapkan kasein dari air susu. Kasein merupakan protein susu, sering disebut keju. Setelah kasein diendapkan dari air susu maka zat dalam air susu dapat dicerna.

g. Asam khlorida (HCl)

Asam khlorida (HCl) sering dikenal dengan sebutan asam lambung, dihasilkan oleh kelenjar didalam dinding lambung. Asam khlorida berfungsi untuk membunuhmikroorganisme tertentu yang masuk bersama-sama makanan. Produksi asam khloridayang tidak stabil dan cenderung berlebih, dapat menyebabkan radang lambung yang sering disebut penyakit ”mag”.

h. Cairan empedu

Cairan empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung dalam kantong empedu. Empedu mengandung zat warna bilirubin dan biliverdin yang menyebabkan kotoran sisa pencernaan berwarna kekuningan. Empedu berasal dari rombakan sel darah merah (erithrosit) yang tua

Page 17: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

atau telah rusak dan tidak digunakan untuk membentuk sel darah merah yang baru. Fungsi empedu yaitu memecah molekul lemak menjadi butiran-butiran yang lebih halus sehingga membentuk suatu emulsi. Lemak yang sudah berwujud emulsiini selanjutnya akan dicerna menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana lagi.

i. Enzim lipase

Enzim lipase dihasilkan oleh kelenjar pankreas dan kemudian dialirkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum). Enzim lipase juga dihasilkan oleh lambung, tetapi jumlahnya sangat sedikit. Cara kerja enzim lipase yaitu :

Lipid (seperti lemak dan minyak) merupakan senyawa dengan molekul kompleks yang berukuran besar. Molekul lipid tidak dapat diangkut oleh cairan getah bening, sehingga perlu dipecah lebih dahulu menjadi molekul yang lebih kecil. Enzim lipase memecah molekul lipid menjadi asam lemak dan gliserol yang memiliki molekul lebih sederhana dan lebih kecil. Asam lemak dan gliserol tidak larut dalam air, maka pengangkutannya dilakukan oleh cairan getah bening (limfe).

Enzim pencernaan bekerja untuk mempercepat reaksi pada pencernaan makanan, tetapi enzim pencernaan tidak ikut diproses.

D. MOTILITAS

Motilitas adalah kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan, otot polos di dinding saluran pencernaan secara terus menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah yang disebut dengan tonus. Tonus ini sangat penting untuk mempertahankan agar tekanan pada isi saluran pencernaan tetap dan untuk mencegah dinding saluran pencernaan melebar secara permanen setelah mengalami distensi.

Dalam proses motilitas terjadi dua gerakan yaitu gerakan propulsif dan gerakan mencampur. Gerakan propulsif yaitu gerakan mendorong atau memajukan isi saluran pencernaan sehingga berpindah tempat ke segmen berikutnya, dimana gerakan ini pada setiap segmen akan berbeda tingkat kecepatannya sesuai dengan fungsi dari regio saluran pencernaan, contohnya gerakan propulsif yang mendorong makanan melalui esofagus berlangsung cepat karena struktur ini hanya berfungsi sebagai tempat lewat makanan dari mulut ke lambung tapi sebaliknya di usus halus tempat utama berlangsungnya pencernaan dan penyerapan makanan bergerak sangat

Page 18: Anatomi, Fisiolgi Dan Proses Biokimia Sistem Pencernaan

lambat sehingga tersedia waktu untuk proses penguraian dan penyerapan makanan. Gerakan kedua adalah gerakan mencampur, gerakan ini mempunyai 2 fungsi yaitu mencampur makanan dengan getah pencernaan dan mempermudah penyerapan pada usus.

Yang berperan dalam kedua gerakan ini salah satunya yaitu muskularis eksterna suatu lapisan otot polos utama di saluran pencernaan yang mengelilingi submukosa. Di sebagian besar saluran pencernaan lapisan ini terdiri dari dua bagian yaitu lapisan sirkuler dalam dan lapisan longitudinal luar. Serat-serat lapisan otot polos bagian dalam berjalan sirkuler mengelilingi saluran, kontraksi serat-serat sirkuler ini menyebabkan kontriksi, sedangkan kontraksi serat-serat di lapisan luar yang berjalan secara longitudinal menyebabkan saluran memendek, aktivitas kontraktil lapisan otot polos ini menghasilkan gerakan propulsif dan mencampur

DAFTAR PUSTAKA

Scanlon, Valerie., 2007. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Sherwood, Lauralee., 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi II. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

Sloane, Ethel., 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta.

Tambayong,jan., 2001. Anatomi dan Fisiologi untuk Keperawatan. Penerbit buku kedokteran. Jakarta.