Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

download Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

of 22

Transcript of Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    1/22

    ANATOMI HIDUNG DAN SINUS PARANASAL

    I. Anatomi Hidung

    Hidung merupakan organ penting, yang seharusnya mendapat perhatian

    lebih dari biasanya; merupakan salah satu organ pelindung tubuh terpenting

    terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Hidung mempunyai beberapa

    fungsi sebagai indera penghidu, menyiapkan udara inhalasi agar dapat digunakan

    paru-paru, mempengaruhi refleks tertentu pada paru-paru dan memodifikasi

    bicara.

    1.1 Hidung Luar

    Hidung terdiri atas hidung luar dan hidung bagian dalam. Hidung bagian

    luar menonjol pada garis tengah di antara pipi dan bibir atas ; struktur hidung luar

    dibedakan atas tiga bagian : yang paling atas : kubah tulang yang tak dapat

    digerakkan; di bawahnya terdapat kubah kartilago yang sedikit dapat digerakkan ;

    dan yang paling bawah adalah lobulus hidung yang mudah digerakkan.

    Bentuk hidung luar seperti piramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke

    bawah : 1 pangkal hidung !bridge, " batang hidung !dorsum nasi, # puncak

    hidung !hip,$ ala nasi, % kolumela, dan & lubang hidung !nares anterior.

    'ambar 1. Hidung (uar

    Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi

    oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan

    atau menyempitkan lubang hidung. )erangka tulang terdiri dari : 1 tulang hidung

    !os nasal , " prosesus frontalis os maksila dan # prosesus nasalis os frontal ;

    1

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    2/22

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    3/22

    konka media dan inferior disebut meatus media dan sebelah atas konka media

    disebut meatus superior.

    'ambar $. Hidung dalam

    1.2.1 Septum Nai

    +eptum membagi kaum nasi menjadi dua ruang kanan dan kiri. Bagian

    posterior dibentuk oleh lamina perpendikularis os etmoid, bagian anterior oleh

    kartilago septum !kuadrilateral , premaksila dan kolumela membranosa; bagian

    posterior dan inferior oleh os omer, krista maksila , )rista palatine serta krista

    sfenoid.

    3

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    4/22

    'ambar %. +eptum dan aum /asi

    1.2.2 !a"um Nai

    )aum nasi terdiri dari :

    Daar #idung

    0asar hidung dibentuk oleh prosesus palatine os maksila dan prosesus horiontal

    os palatum.

    Atap #idung2tap hidung terdiri dari kartilago lateralis superior dan inferior, os nasal, prosesus

    frontalis os maksila, korpus os etmoid, dan korpus os sphenoid. +ebagian besar

    atap hidung dibentuk oleh lamina kribrosa yang dilalui oleh filament-filamen

    n.olfaktorius yang berasal dari permukaan bawah bulbus olfaktorius berjalan

    menuju bagian teratas septum nasi dan permukaan kranial konka superior.

    Dinding Lateral

    0inding lateral dibentuk oleh permukaan dalam prosesus frontalis os maksila, os

    lakrimalis, konka superior dan konka media yang merupakan bagian dari os

    etmoid, konka inferior, lamina perpendikularis os platinum dan lamina

    pterigoideus medial.

    !on$a

    3osa nasalis dibagi menjadi tiga meatus oleh tiga buah konka; celah antara konka

    inferior dengan dasar hidung disebut meatus inferior; celah antara konka media

    dan inferior disebut meatus media, dan di sebelah atas konka media disebut

    4

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    5/22

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    6/22

    4eatus inferior adalah yang terbesar di antara ketiga meatus, mempunyai

    muara duktus nasolakrimalis yang terdapat kira-kira antara # sampai #,% cm di

    belakang batas posterior nostril.

    1.2.) Nare

    /ares posterior atau koana adalah pertemuan antara kaum nasi dengan

    nasofaring, berbentuk oal dan terdapat di sebelah kanan dan kiri septum. *iap

    nares posterior bagian bawahnya dibentuk oleh lamina horisontalis palatum,

    bagian dalam oleh os omer, bagian atas oleh prosesus aginalis os sfenoid dan

    bagian luar oleh lamina pterigoideus.

    0i bagian atap dan lateral dari rongga hidung terdapat sinus yang terdiri

    atas sinus maksila, etmoid, frontalis dan sphenoid. +inus maksilaris merupakan

    sinus paranasal terbesar di antara lainnya, yang berbentuk piramid yang irregular

    dengan dasarnya menghadap ke fossa nasalis dan puncaknya menghadap ke arah

    apeks prosesus ygomatikus os maksilla.

    +inus paranasal adalah rongga-rongga di dalam tulang kepala yang berisi

    udara yang berkembang dari dasar tengkorak hingga bagian prosesus aleolaris

    dan bagian lateralnya berasal dari rongga hidung hingga bagian inferomedial dari

    orbita dan ygomatikus. +inus-sinus tersebut terbentuk oleh pseudostratified

    columnar epithelium yang berhubungan melalui ostium dengan lapisan epitel dari

    rongga hidung. +el-sel epitelnya berisi sejumlah mukus yang menghasilkan sel-sel

    goblet.

    1.% !omple$ otiomeatal *!OM+

    )ompleks ostiomeatal !)54 adalah bagian dari sinus etmoid anterior

    yang berupa celah pada dinding lateral hidung. 6ada potongan koronal sinus

    paranasal gambaran )54 terlihat jelas yaitu suatu rongga di antara konka media

    dan lamina papirasea. +truktur anatomi penting yang membentuk )54 adalah

    prosesus unsinatus, infundibulum etmoid, hiatus semilunaris, bula etmoid, agger

    nasi dan ressus frontal.

    6

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    7/22

    'ambar &. )ompleks 5stiomeatal

    +erambi depan dari sinus maksila dibentuk oleh infundibulum karena

    sekret yang keluar dari ostium sinus maksila akan dialirkan dulu ke celah sempit

    infundibulum sebelum masuk ke rongga hidung. +edangkan pada sinus frontal

    sekret akan keluar melalui celah sempit resesus frontal yang disebut sebagai

    serambi depan sinus frontal. 0ari resesus frontal drainase sekret dapat langsung

    menuju ke infundibulum etmoid atau ke dalam celah di antara prosesus unsinatus

    dan konka media. Bagian bawah rongga hidung mendapat pendarahan dari cabang

    a. maksilaris interna, di antaranya adalah ujung a.palatina mayor dan

    a.sfenopalatina yang keluar dari foramen sfenopalatina bersama n.sfenopalatina

    dan memasuki rongga hidung di belakang ujung posterior konka media. Bagian

    depan hidung mendapat pendarahan dari cabang 7 cabang a.fasialis.

    1.& Perdara#an #idung

    Bagian atas hidung rongga hidung mendapat pendarahan dari a. etmoid

    anterior dan posterior yang merupakan cabang dari a. oftalmika dari a.karotisinterna. Bagian bawah rongga hidung mendapat pendarahan dari cabang a.

    maksilaris interna, di antaranya adalah ujung a.palatina mayor dan a.sfenopalatina

    yang keluar dari foramen sfenopalatina bersama n.sfenopalatina dan memasuki

    rongga hidung di belakang ujung posterior konka media. Bagian depan hidung

    mendapat pendarahan dari cabang 7 cabang a.fasialis.

    6ada bagian depan septum terdapat anastomosis dari cabang-cabang

    a.sfenopalatina,a.etmoid anterior, a.labialis superior, dan a.palatina mayor yang

    7

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    8/22

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    9/22

    profundus. 'anglion sfenopalatinum terletak di belakang dan sedikit di atas ujung

    posterior konka media.

    /erus olfaktorius. +araf ini turun dari lamina kribrosa dari permukaan

    bawah bulbus olfaktorius dan kemudian berakhir pada sel-sel reseptor penghidu

    pada mukosa olfaktorius di daerah sepertiga atas hidung.

    'ambar . 6ersarafan Hidung1., -iiologi #idung

    Berdasarkan teori struktural, teori reolusioner dan teori fungsional, maka

    fungsi fisiologis hidung dan sinus paranasal adalah : 1 fungsi respirasi untuk

    mengatur kondisi udara !air conditioning, penyaring udara, humidifikasi,

    penyeimbang dalam pertukaran tekanan dan mekanisme imunologik lokal ; "

    fungsi penghidu, karena terdapanya mukosa olfaktorius !penciuman dan reseroir

    udara untuk menampung stimulus penghidu ; # fungsi fonetik yang berguna

    untuk resonansi suara, membantu proses berbicara dan mencegah hantaran suara

    sendiri melalui konduksi tulang ; $ fungsi statistik dan mekanik untuk

    meringankan beban kepala, proteksi terhadap trauma dan pelindung panas; %

    refleks nasal.

    2 Anatomi Sinu Paranaal

    +inus paranasal merupakan salah salah satu organ tubuh manusia yang

    sulit dideskripsikan karena bentuknya sangat berariasi pada tiap indiidu. +inus

    9

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    10/22

    paranasal merupakan hasil pneumatisasi tulang-tulang kepala, sehingga terbentuk

    rongga di dalam tulang. 2da empat pasang !delapan sinus paranasal, empat buah

    pada masing-masing sisi hidung ; sinus frontalis kanan dan kiri, sinus etmoid

    kanan dan kiri !anterior dan posterior, sinus maksila, yang terbesar, kanan dan

    kiri disebut 2ntrum Highmore dan sinus sfenoidalis kanan dan kiri. +emua rongga

    sinus ini dilapisi oleh mukosa yang merupakan lanjutan mukosa hidung, berisi

    udara dan semua bermuara di rongga hidung melalui ostium masing-masing.

    +ecara klinis sinus paranasal dibagi menjadi dua kelompok yaitu bagian

    anterior dan posterior. )elompok anterior bermuara di bawah konka media, pada

    atau di dekat infundibulum, terdiri dari sinus frontal, sinus maksila, dan sel-sel

    anterior sinus etmoid. )elompok posterior bermuara di berbagai tempat di atas

    konka media terdiri dari sel-sel posterior sinus etmoid dan sinus sphenoid. 'aris

    perlekatan konka media pada dinding lateral hidung merupakan batas antara

    kedua kelompok. 6roctor berpendapat bahwa salah satu fungsi penting sinus

    paranasal adalah sebagai sumber lender yang segar dan tak terkontaminasi yang

    dialirkan ke mukosa hidung.

    'ambar

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    11/22

    berolume &- ml, yang kemudian berkembang dengan cepat dan akhirnya

    mencapai ukuran maksimal yaitu 1% ml pada saat dewasa.

    6ada waktu lahir sinus maksila ini mulanya tampak sebagai cekungan

    ektodermal yang terletak di bawah penonjolan konka inferior, yang terlihat berupa

    celah kecil di sebelah medial orbita. elah ini kemudian akan berkembang

    menjadi tempat ostium sinus maksila yaitu di meatus media. 0alam

    perkembangannya, celah ini akan lebih kea rah lateral sehingga terbentuk rongga

    yang berukuran 9 > $ > $ mm, yang merupakan rongga sinus maksila. 6erluasan

    rongga tersebut akan berlanjut setelah lahir, dan berkembang sebesar " mm

    ertical, dan # mm anteroposterior tiap tahun. 4ula-mula dasarnya lebih tinggi

    dari pada dasar rongga hidung dan pada usia 1" tahun, lantai sinus maksila ini

    akan turun, dan akan setinggi dasar hidung dan kemudian berlanjut meluas ke

    bawah bersamaan dengan perluasan rongga. 6erkembangan sinus ini akan

    berhenti saat erupsi gigi permanen. 6erkembangan maksimum tercapai antara usia

    1% dan 1 tahun.

    +inus maksila berbentuk piramid ireguler dengan dasarnya menghadap ke

    fosa nasalis dan puncaknya ke arah apeks prosesus igomatikus os maksila.

    0inding anterior sinus ialah permukaan fasial os maksila yang disebut fosa

    kanina,dinding posteriornya adalah permukaan infra-temporal maksila, dinding

    medialnya ialah dinding lateral rongga hidung. 0inding medial atau dasar antrum

    dibentuk oleh lamina ertikalis os palatum, prosesus unsinatus os etmoid,

    prosesus maksilaris konka inferior, dan sebagaian kecil os lakrimalis. 0inding

    superiornya ialah dasar orbita dan dinding inferiornya ialah prosesus aleolaris

    dan palatum. 5stium sinus maksila berada di sebelah superior dinding medial

    sinus dan bermuara ke hiatus semilunaris melalui infundibulum etmoid. 4enurut

    Morris, pada buku anatomi tubuh manusia, ukuran rata-rata sinus maksila pada

    bayi baru lahir 9- > $-& mm dan untuk usia 1% tahun #1-#" > 1-"= > 1

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    12/22

    berukuran lebih besar daripada lubang yang sebenarnya. Hal ini mempermudah

    untuk keperluan tindakan irigasi sinus.

    0ari segi klinik yang perlu diperhatikan dari anatomi sinus maksila

    adalah : 1 dasar sinus maksila sangat berdekatan dengan akar gigi rahang atas ,

    yaitu premolar !61 dan 6" , molar !41 dan 4", kadang-kadang juga gigi taring

    ! dan gigi molar !4# , bahkan akar-akar gigi tersebut tumbuh ke dalam rongga

    sinus, hanya tertutup oleh mukosa saja. 'igi premolar kedua dan gigi molar

    kesatu dan dua tumbuhnya dekat dengan dasar sinus. Bahkan kadang-kadang

    tumbuh ke dalam rongga sinus, hanya tertutup oleh mukosa saja. 6roses supuratif

    yang terjadi di sekitar gigi-gigi ini dapat menjalar ke mukosa sinus melalui

    pembuluh darah atau limfe, sedangkan pencabutan gigi ini dapat menimbulkan

    hubungan dengan rongga sinus yang akan mengakibatkan sinusitis. " sinusitis

    maksila dapat menimbulkan komplikasi orbita. # 5stim sinus maksila lebih

    tinggi letaknya dari dasar sinus, sehingga drainase hanya tergantung dari gerak

    silia, dan drainase harus melalui infundibulum yang sempit. @nfundibulum adalah

    bagian dari sinus etmoid anterior dan pembengkakan akibat radang atau alergi

    pada daerah ini dapat menghalangi drainase sinus maksila dan selanjutnya

    menyebabkan sinusitis.

    2.2 Sinu (rontal

    +inus frontal yang terletak di os frontal mulai terbentuk sejak bulan ke

    emapat fetus, berasal dari sel-sel resesus frontal atau dari sel-sel infundibulum

    etmoid. +esudah lahir, sinus frontal mulai berkembang pada usia -1= tahun dan

    akan mencapai ukuran maksimal sebelum usia "= tahun.

    Bentuk dan ukuran sinus frontal sangat berariasi , dan seringkali juga

    sangat berbeda bentuk dan ukurannya dari sinus dan pasangannya, kadang-kadang

    juga ada sinus yang rudimenter. Bentuk sinus frontal kanan dan kiri biasanya tidak

    simetris, satu lebih besar dari pada lainnya dan dipisahkan oleh sekat yang terletak

    di garis tengah. )urang lebih 1%A orang dewasa hanya mempunyai satu sinus

    frontal dan kurang lebih %A sinus frontalnya tidak berkembang. kuran rata-rata

    sinus frontal : tinggi # cm, lebar "-",% cm, dalam 1,%-" cm, dan isi rata-rata &-9

    ml. *idak adanya gambaran septum-septum atau lekuk-lekuk dinding sinus pada

    12

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    13/22

    foto rontgen menunjukkan adanya infeksi sinus. +inus frontal dipisahkan oleh

    tulang yang relatif tipis dari orbita dan fosa serebri anterior, sehingga infeksi dari

    sinus frontal mudah menjalar ke daerah ini. +inus frontal berdrainase melalui

    ostiumnya yang terletak di ressus frontal yang berhubungan dengan infundibulum

    etmoid.

    2.% Sinu etmoid

    0ari semua sinus paranasal, sinus etmoid yang paling berariasi dan akhir-

    akhir ini dianggap paling penting, karena dapat merupakan fokus infeksi bagi

    sinus-sinus lainnya.

    +el-sel etmoid, mula-mula terbentuk pada janin berusia $ bulan, berasal

    dari meatus superior dan suprema yang membentuk kelompok sel-sel etmoid

    anterior dan posterior. +inus etmoid sudah ada pada waktu bayi lahir kemudian

    berkembang sesuai dengan bertambahnya usia sampai mencapai masa pubertas.

    6ada orang dewasa bentuk sinus etmoid seperti piramid dengan dasarnya di

    bagian posterior. kurannya dari anterior ke posterior $-% cm, tinggi ",$ cm, dan

    lebarnya =,% cm di bagian anterior dan 1,% cm di bagian posterior, olume sinus

    kira-kira 1$ ml.

    +inus etmoid berongga 7 rongga terdiri dari sel-sel yang menyerupai

    sarang tawon, yang terdapat di dalam massa bagian lateral os etmoid, yang

    terletak di antara konka media dan dinding medial orbita. Berdasarkan letaknya,

    sinus etmoid dibagi menjadi sinus etmoid anterior yang bermuara di meatus

    medius, dan sinus etmoid posterior yang bermuara di meatus superior. 0i bagian

    terdepan sinus etmoid anterior ada bagian yang sempit, disebut resesus frontal,

    yang berhubungan dengan sinus frontal. +el etmoid yang terbesar disebut bula

    etmoid. 0i daerah etmoid anterior terdapat suatu penyempitan infundibulum,

    tempat bermuaranya ostium sinus maksila. 6embengkakan atau peradangan di

    resesus frontal dapat menyebabkan sinusitis frontal dan pembengkakan di

    infundibulum dapat menyebabkan sinusitis maksila.

    2tap sinus etmoid yang disebut foea etmoidalis berbatasan dengan

    lamina kribrosa. 0inding lateral sinus adalah lamina papirasea yang sangat tipis

    13

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    14/22

    dan membatasi sinus etmoid dari rongga orbita. 0i bagian belakang sinus etmoid

    posterior berbatasan dengan sinus sphenoid.

    2.& Sinu (enoid

    +inus sfenoid terbentuk pada janin berumur # bulan sebagai pasangan

    eaginasi mukosa di bagian posterior superior kaum nasi. 6erkembangannya

    berjalan lambat, sampai pada waktu lahir eaginasi mukosa ini belum tampak

    berhubungan dengan kartilago nasalis posterior maupun os sfenoid. +ebelum anak

    berusia # tahun sinus sfenoid masih kecil, namun telah berkembang sempurna

    pada usia 1" sampai 1% tahun. (etaknya di dalam korpus os etmoid dan ukuran

    serta bentuknya berariasi. +epasang sinus ini dipisahkan satu sama lain oleh

    septum tulang yang tipis, yang letakya jarang tepat di tengah, sehingga salah satu

    sinus akan lebih besar daripada sisi lainnya.

    (etak os sfenoid adalah di dalam os sfenoid di belakang sinus etmoid

    posterior. +inus sfenoid dibagi dua oleh sekat yang disebut septum intersfenoid.

    kurannya adalah tinggi " cm, dalamnya ",# cm, dan lebarnya 1,9 cm.

    olumenya berkisar dari % sampai 9,% ml. +aat sinus berkembang, pembuluh

    darah dan nerus bagian lateral os sfenoid akan menjadi sangat berdekatan dengan

    rongga sinus dan tampak sebagai indentasi pada dinding sinus sfenoid. Batas-

    batasnya adalah : sebelah superior terdapat fosa serebri media dan kelenjar

    hipofisa, sebelah inferiornya adalah atap nasofaring, sebelah lateral berbatasan

    dengan sinus kaernosus dan a.karotis interna !sering tampak sebagai indentasi

    dan di sebelah posteriornya berbatasan dengan fosa serebri posterior di daerah

    pons.

    2.' -iiologi inu paranaal

    +inus paranasal secara fisiologi memiliki fungsi yang bermacam-macam.

    Bartholini adalah orang pertama yang mengemukakan bahwa ronga-rongga ini

    adalah organ yang penting sebagai resonansi, dan Howell mencatat bahwa suku

    4aori dari +elandia Baru memiliki suara yang sangat khas oleh karena mereka

    tidak memiliki rongga sinus paranasal yang luas dan lebar. *eori ini dpatahkan

    14

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    15/22

    oleh 6roet , bahwa binatang yang memiliki suara yang kuat, contohnya singa,

    tidak memiliki rongga sinus yang besar. Beradasarkan teori dari 6roet, bahwa

    kerja dari sinus paranasal adalah sebagai barier pada organ ital terhadap suhu dan

    bunyi yang masuk. ?adi sampai saat ini belum ada persesuaian pendapat mengenai

    fisiologi sinus paranasal. 2da yang berpendapat bahwa sinus paranasal tidak

    mempunyai fungsi apa-apa, karena terbentuknya sebagai akibat pertumbuhan

    tulang muka.

    Beberapa teori yang dikemukakan sebagai fungsi sinus paranasal antara

    lain adalah :

    !1 +ebagai pengatur kondisi udara !air conditioning

    +inus berfungsi sebagai ruang tambahan untuk memanaskan dan mengatur

    kelembaban udara inspirasi. )eberatan terhadap teori ini ialah ternyata tidak

    didapati pertukaran udara yangdefinitif antara sinus dan rongga hidung.

    olume pertukaran udara dalam entilasi sinus kurang lebih 1C1=== olume

    sinus pada tiap kali bernafas, sehingga dibutuhkan beberapa jam untuk

    pertukaran udara total dalam sinus. (agipula mukosa sinus tidak mempunyai

    askularisasi dan kelenjar yang sebanyak mukosa hidung.

    !" +ebagai penahan suhu !thermal insulators

    +inus paranasal berfungsi sebagai buffer !penahan panas , melindungi orbita

    dan fosa serebri dari suhu rongga hidung yang berubah-ubah. 2kan tetapi

    kenyataannya, sinus-sinus yang besar tidak terletak di antara hidung dan

    organ-organ yang dilindungi.

    !# 4embantu keseimbangan kepala

    +inus membantu keseimbangan kepala karena mengurangi berat tulang muka.

    2kan tetapi bila udara dalam sinus diganti dengan tulang hanya akan

    memberikan pertambahan berat sebesar 1A dari berat kepala, sehingga teori

    ini dianggap tidak bermakna.

    !$ 4embantu resonansi suara

    +inus mungkin berfungsi sebagai rongga untuk resonansi suara dan

    mempengaruhi kualitas suara. 2kan tetapi ada yang berpendapat , posisi sinus

    dan ostiumnya tidak memungkinkan sinus berfungsi sebagai resonator yang

    15

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    16/22

    efektif. *idak ada korelasi antara resonansi suara dan besarnya sinus pada

    hewan-hewan tingkat rendah.

    !% +ebagai peredam perubahan tekanan udara

    3ungsi ini berjalan bila ada perubahan tekanan yang besar dan mendadak,

    misalnya pada waktu bersin atau membuang ingus.

    !& 4embantu produksi mukus.

    4ukus yang dihasilkan oleh sinus paranasal memang jumlahnya kecil

    dibandingkan dengan mukus dari rongga hidung, namun efektif untuk

    membersihkan partikel yang turut masuk dengan udara inspirasi karena mukus

    ini keluar dari meatus medius, tempat yang paling strategis.

    III. ndo$opi

    %.1 De(inii

    Dndoskop adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoskopi.

    Dndoskopi adalah pemeriksaan secara isual dan langsung pada lubang atau

    rongga pada tubuh tertentu untuk melihat kelainan pada tubuh. 6emeriksaan ini

    langsung di kontrol dari monitor. Dndoskopi hidung adalah instrumen seperti

    tabung khusus, dilengkapi dengan lampu kecil dan kamera yang digunakan untuk

    memeriksa bagian dalam hidung dan daerah drainase sinus. Dndoskopi hidung

    memungkinkan dokter untuk melihat tempat yang dapat diakses jalur drainase

    sinus. Dndoskopi merupakan alat diagnosis yang tepat untuk mengealuasi

    mukosa hidung, anatomi sinonasal, dan kelainan pada sinus paranasal.

    %.2 /eni ndo$op Naal

    Dndoskopi nasal dapat dilakukan dengan dua jenis endoskop, yaitu

    endoskop fiberoptik fleksibel dan endoskop rigid. Dndoskop fiberoptik fleksibel

    mempunyai kelebihan yaitu fleksibel dan berdiameter lebih kecil, yang artinya

    mudah dimanipulasi kesegala arah dan dapat menunjukkan area yang sempit.

    /amun, penggunaan endoskop ini membutuhkan " tangan untuk manipulasinya

    sehingga prosedurnya sedikit sulit. Dndoskop rigid mampu memperlihatkan

    16

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    17/22

    gambar dengan kualitas baik, dapat digunakan untuk membantu mengontrol

    epistaksis dan dapat digunakan sebagai alat biopsi jaringan. Dndoskop rigid

    memiliki diameter ",9-$ mm dan memiliki ujung dengan berbagai ariasi sudut

    !=-9=E yang mampu membantu dokter untuk memisualisasi berbagai sinus dan

    area didalam kaum nasal dan sinus.

    +elain dapat memisualisasikan gambar dengan baik, endoskop nasal juga

    dilengkapi dengan penerangan, pembesaran gambar, dan dapat diarahkan ke

    bagian yang terdapat kelainan sehingga pemeriksa mendapatkan ealuasi

    diagnostik yang lebih akurat. Dndoskopi berperan penting dalam preoperatif,

    postoperatif, dan tatalaksana pasien dengan kelainan sinonasal.

    'ambar 1= .Flexible Fiberoptic Endoscope

    'ambar 11.Rigid Endoscope

    %.% Stru$tur ndo$op

    0i dalam pipa tersebut terdapat dua buah serat optik. +atu untuk

    menghasilkan cahaya agar bagian tubuh di depan ujung endoskop terlihat jelas,

    sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang ditangkap

    oleh kamera. 0i samping kedua serat optik tersebut, terdapat satu buah bagian lagi

    17

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    18/22

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    19/22

    Berikut hal hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian alat tersebut

    yaitu :

    1. +etelah di gunakan segera rendam alat dengan cairan desinfektan kira kira #=

    menit untuk mencegah cairan darah mengering pada alat.

    ". )emudian bersihkan secara mekanis dengan air mengalir sambil di sikat halus

    dan perlahan.

    #. )eringkan dengan udara dengan tekanan rendah atau lap yang cepat menyerap air

    $. +etelah di bersihkan berikan oil lubricantC pelumas kira kira % tetes.

    %. Bungkus konektor slang dengan kain untuk menyerap minyak sisa pelumasan.

    &. 6isahkan instrumen perlatan, lepaskan pengaitnya kemudian rendam dengan

    cairan desinfektan.

    9. ntuk membersihkan alat tersebut gunakan sikat halus dan detergen lembut.

    %.& Indi$ai ndo$opi Naal

    @ndikasi endoskopi nasal adalah:

    a. identifikasi awal penyakit pada pasien yang memiliki keluhan di sinonasal

    !contoh sekret mukopurulen, nyeri pada wajah, hidung tersumbat,penurunan fungsi penghidu;

    b. ealusi respon pasien selesai pengobatan !ealuasi polip, sekret purulen,

    edema mukosa selesai pemberian steroid nasal topikal, antibiotik, streroid

    oral, dan antihistamin;

    c. ealuasi kelainan unilateral;

    d. ealuasi pasien dengan komplikasi sinusitis;

    e. mengambil sampel sekret untuk dikultur;

    f. debridemen dan pembersihan krusta, mukus, dan fibrin dari sumbatan

    nasal dan sinus setelahfunctional endoscopic sinus surgery;

    g. ealuasi kelainan rekuren setelah 3DD+ ! terutama dalam monitor

    rekurensi tumor intranasal;

    h. ealuasi dan biopsi massa atau lesi di nasal;

    i. ealuasi nasofaring untuk hiperplasi limfoid, masalah pada tuba

    eustachius, dan obstruksi nasal;

    j. ealuasi kebocoran cairan (+ ke nasal;

    19

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    20/22

    k. ealuasi dan tatalaksana epistaksis;

    l. ealuasi hiposmia atau anosmia;

    m. ealuasi dan tatalaksana benda asing di hidung.

    %.& !ontraindi$ai ndo$opi Naal

    *idak ada kontraindikasi absolut untuk endoskopi nasal, namun beberapa

    pasien dapat mengalami peningkatan risiko komplikasi. 6asien yang memiliki

    riwayat gangguan pembekuan darah atau sedang dalam penggunaan obat

    antikoagulasi, endoskopi nasal harus dilakukan dengan hati-hati sehingga tidak

    menimbulkan perdarahan. +elain itu, pada pasien dengan penyakit kardioaskular,

    terdapat risiko refluks asoagal.

    %.' Periapan Paien Pra0ndo$opi

    6ersiapan pasien sebelum endoskopi adalah anestesi yang adekuat dan

    memposisikan pasien dengan tepat.

    a. 2nestesi

    +ebelum prosedur endoskopi nasal dilakukan, kaum nasi seringkali

    disemprot dengan dekongestan seperti oksimetaolin. )adang pada pasien

    tidak diberikan dekongestan sebelum endoskopi, misalnya pada pasien dengan

    turbinate hypertrophy, pada pasien ini dilakukan endoskopi sebelum dan

    sesudah diberi dekongestan.

    ntuk pasien yang akan menjalani prosedur pembedahan, harus diberikan

    anestesi lokal, seperti lidokain $A. 2pabila kultur bakteri dibutuhkan,

    sebaiknya tidak diberikan anestesi agar pertumbuhan bakteri di medium dapat

    optimal.

    b. 6emposisian 6asien

    +elama pemeriksaan endoskopi pasien harus duduk diatas kursi

    pemeriksaan. )epala pasien dapat dimanupulasi seperlunya untuk

    mendapatkan gambaran yang lebih baik.

    %.) Proedur ndo$opi

    20

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    21/22

    Dndoskopi dilakukan untuk mengamati tanda-tanda obstruksi serta

    mendeteksi polip hidung yang tersembunyi dari pemeriksaan hidung rutin. +elama

    tes endoskopi, dokter juga mencari adanya kelainan struktural yang mungkin

    menyebabkan sinusitis berulang. (endir dibuat oleh tubuh untuk membasahi

    dinding sinus. 0i dinding sinus, lendir tersebut akan dipindahkan di seluruh

    lapisan jaringan menuju setiap pembukaan sinus oleh jutaan silia !seperti

    perpanjangan ekstensi rambut dari sel. @ritasi dan pembengkakan akibat alergi

    dapat mempersempit pembukaan sinus dan menghalangi gerakan lendir. ?ika

    antibiotik dan obat lain tidak efektif dalam membuka sinus, maka operasi

    mungkin diperlukan. 0an juga, jika ada kelainan struktural dari sinus seperti polip

    hidung yang dapat menghambat drainase sinus, maka operasi mungkin

    diperlukan.

    +etelah diberi dekongestan danCatau anestesi, diberikan antifog solution

    pada ujung endoskop. 6emeriksaan dilakukan sebanyak # fase. 3ase pertama

    kepala pasien difleksikan, ujung endoskop dimasukan sepanjang kaum nasal

    sampai nasofaring. 6ada meatus inferior diperiksa duktus nasolakrimalis dan

    konka inferior. )etika ujung endoskop masuk lebih jauh menuju nasofaring,

    perhatian ditujukan pada adanya sekret mukoid atau purulen. )eseluruhan

    nasofaring diperiksa, termasuk orifisium tuba eustachius dan fossa osenmuller.

    3ase kedua endoskop dimasukkan diantara konka media dan konka

    inferior untuk mengealuasi bagian inferior dari meatus media dan fontanela.

    )emudian ujung endoskop dimasukkan ke arah konka media untuk mengealuasi

    sphenoethmoid recessyang berlokasi pada pertengahan konka superior dan media.

    )emudian ujung endoskopi ditarik dan diputar ke lateral dibawah konka media

    untuk mengealuasi infundibulum, bulla ethmoid, dan . 6enekanan pada konka

    media diperlukan untuk memudahkan ujung endoskop masuk ke meatus media.

    3ase ketiga, memerlukan ujung endoskop dengan sudut #=E atau kepala

    pasien diposisikan ulang. 3ase ini dilakukan untuk memeriksa olfactory cleft

    untuk melihat lesi atau adanya polip.

    DA-TAR PUSTA!A

    21

  • 7/21/2019 Anatomi Hidung, Sinus Paranasal Dan Pemeriksaan Endoskopi

    22/22

    Boeis (owrence . ?. 4.0. et al, Buku 2jar 6enykit *H* edisi &, 2lih Bahasa :

    aroline Gijaya, Dditor : Hrjanto Dffendi, dkk. 6enerbit Buku )edokteran

    D', ?akarta 1