anamnesis epistaksis

3
2.5. Anamnesis dan Pemeriksaan Anamnesis yang lengkap sangat membantu dalam menentukan sebab perdarahan. Keadaan umum, tekanan darah dan nadi perlu diperiksa. Alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan adalah lampu kepala, spekulum hidung dan alat penghisap. Kadang-kadang diperlukan pemeriksaan penunjang laboratorium yaitu pemeriksaan darah lengkap dan fungsi hemostatis. A. Anamnesis Anamnesis dan menentukan lokasi sumber perdarahan serta menemukan penyebabnya harus segera dilakukan. Berikut ini merupakan poin-poin anamnesis yang harus digali pada kasus epistaksis. 1. Anamnesis awal harus fokus pada lokasi dan keparahan perdarahan, jumlah episode perdarahan sebelumnya, apakah hanya satu atau kedua lubang hidung yang terlibat, serta jumlah dan durasi perdarahan. Penilaian terhadap jumlah perdarahan dapat dilakukan jika pasien mengetahui kapan mulai terjadinya perdarahan dan jika pasien menggunakan kain atau handuk untuk

description

mmmmm

Transcript of anamnesis epistaksis

2.5.Anamnesis dan Pemeriksaan Anamnesis yang lengkap sangat membantu dalam menentukan sebab perdarahan. Keadaan umum, tekanan darah dan nadi perlu diperiksa. Alat-alat yang diperlukan untuk pemeriksaan adalah lampu kepala, spekulum hidung dan alat penghisap. Kadang-kadang diperlukan pemeriksaan penunjang laboratorium yaitu pemeriksaan darah lengkap dan fungsi hemostatis.A. Anamnesis Anamnesis dan menentukan lokasi sumber perdarahan serta menemukan penyebabnya harus segera dilakukan. Berikut ini merupakan poin-poin anamnesis yang harus digali pada kasus epistaksis.1. Anamnesis awal harus fokus pada lokasi dan keparahan perdarahan, jumlah episode perdarahan sebelumnya, apakah hanya satu atau kedua lubang hidung yang terlibat, serta jumlah dan durasi perdarahan. Penilaian terhadap jumlah perdarahan dapat dilakukan jika pasien mengetahui kapan mulai terjadinya perdarahan dan jika pasien menggunakan kain atau handuk untuk membendung perdarahan. Jumlah handuk atau pakaian yang terkena darah dapat membantu untuk memperkirakan jumlah darah yang keluar. 2. Hematemesis harus diselidiki karena epistaksis dapat mengacaukan diagnosis hematemesis. Selain itu, epistaksis dan hematemesis dapat terjadi bersamaan pada pasien hereditary haemorrhagic telangectasia. 3. Pasien harus ditanya mengenai adanya trauma lokal, mencungkil hidung, ataukah mengalami infeksi saluran pernapasan, rhinorrhea dan sumbatan hidung unilateral atau sekret belakangan ini. Pada anak-anak, pengasuh harus ditanya mengenai riwayat batuk atau bersin, maupun kemungkinan masuknya benda asing serta adanya sekret hidung yang berbau busuk. Benda asing yang paling penting untuk ditanyakan seperti manik-manik, kacang-kacangan, baterai, dan lainnya. 4. Riwayat gejala alergi akibat berbagai faktor pencetus, seperti variasi musim.5. Pada dewasa, berbagai riwayat pengobatan sebelumnya, terutama hipertensi, penyakit jantung iskemik, diabetes, atau operasi telinga hidung tenggorok sebelumnya harus dicari. 6. Riwayat penggunaan alkohol, narkoba, dan bahan inhalasi.7. Riwayat kondisi medis yang menyebabkan trombositopenia atau gangguan trombosit seperti HIV, penyakit hati. Kepada pasien harus ditanyakan apakah ada riwayat mudah memar atau perdarahan berlebihan setelah pencabutan gigi, serta riwayat gejala yang sama pada keluarga. 8. Riwayat pengobatan terutama penggunaan aspirin, NSAID, dipyridamole, warfarin, dan obat antihipertensi. 9. Episode perdarahan sebelumnya dan penanganan medis yang diperoleh, serta usaha pertolongan pertama yang dilakukan.