JURNAL EPISTAKSIS

19
EPISTAKSIS 1 Pembimbing : dr. Sondang.BRS, Sp.THT, MARS BAGIAN THT RSUD CIANJUR FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2013

description

JURNAL EPISTAKSIS

Transcript of JURNAL EPISTAKSIS

Page 1: JURNAL EPISTAKSIS

EPISTAKSIS

1

Pembimbing : dr. Sondang.BRS, Sp.THT, MARS

BAGIAN THT RSUD CIANJURFAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA2013

Page 2: JURNAL EPISTAKSIS

2

KasusKasus

1

Page 3: JURNAL EPISTAKSIS

32

Latar Belakang

Page 4: JURNAL EPISTAKSIS

AnatomiAnatomi

43

>90% epistaksis terjadi di sepanjang septum nasi anterior pada daerah yg disebut “area Kiesselbach”

>90% epistaksis terjadi di sepanjang septum nasi anterior pada daerah yg disebut “area Kiesselbach”

Page 5: JURNAL EPISTAKSIS

5 4

SUPLAI DARAH

Page 6: JURNAL EPISTAKSIS

6 5

Page 7: JURNAL EPISTAKSIS

Penyebab dan Kondisi

76

Page 8: JURNAL EPISTAKSIS

87

Page 9: JURNAL EPISTAKSIS

98

Page 10: JURNAL EPISTAKSIS

109

Page 11: JURNAL EPISTAKSIS

1110

Page 12: JURNAL EPISTAKSIS

1211

Page 13: JURNAL EPISTAKSIS

1312

Page 14: JURNAL EPISTAKSIS

1413

Page 15: JURNAL EPISTAKSIS

15

Pada pasien yang memiliki

perdarahan posterior , injeksi

transpalatam pada arteri Sfenopalatin

dapat juga dilakukan

14

Page 16: JURNAL EPISTAKSIS

1615

Page 17: JURNAL EPISTAKSIS

Pilihan Pengobatan

1716

•Epistaksis anterior sembuh dengan sendirinya mencubit ujung anterior hidung selama 15 menit•Epistaksis yang sulit diatasi dengan penekanan dan pemberian vasokonstriksi topikal kauterisasi•Oximetazoline spray65% pasien dengan epistaksis di ruang gawat darurat

•Epistaksis anterior sembuh dengan sendirinya mencubit ujung anterior hidung selama 15 menit•Epistaksis yang sulit diatasi dengan penekanan dan pemberian vasokonstriksi topikal kauterisasi•Oximetazoline spray65% pasien dengan epistaksis di ruang gawat darurat

Page 18: JURNAL EPISTAKSIS

1817

KESIMPULAN

Page 19: JURNAL EPISTAKSIS

19

Mohon maaf bila terdapat banyak kesalahan