Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah...

94
1 Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan Persaingan pada Pengawasan Dewan Direktur dan Kepemilikan Institusional pada Perusahaan yang Melakukan IPO (studi pada perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2002-2007) Diajukan untuk memenuhi Syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Disusun Oleh : WISNU ISWAHYUDI F 0206114 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah...

Page 1: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

1

Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan

Perusahaan dan Persaingan pada Pengawasan Dewan

Direktur dan Kepemilikan Institusional

pada Perusahaan yang Melakukan IPO

(studi pada perusahaan-perusahaan yang listing di

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2002-2007)

Diajukan untuk memenuhi

Syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Disusun Oleh :

WISNU ISWAHYUDI

F 0206114

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

2

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul :

Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan

Perusahaan dan Persaingan pada Pengawasan Dewan

Direktur dan Kepemilikan Institusional

pada Perusahaan yang Melakukan IPO

(studi pada perusahaan-perusahaan yang listing di

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2002-2007)

Telah disetujui dan diterima oleh dosen pembimbing untuk diajukan kepada tim

penguji.

Surakarta, 26 Maret 2010

Mengetahui Dosen Pembimbing

Bambang Hadinugroho, SE, M.Si

NIP 195905081986011001

Page 3: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

3

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta guna melengkapi tugas-tugas

memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Manajemen.

Surakarta, Mei 2010

Tim Penguji Skripsi

Tanda Tangan

1. Endang Suhari, Dra, M.Si NIP. 19610317 198601 2 002

2. Bambang Hadinugroho, SE, M.Si NIP. 19590508 198601 1 001

3. Deny Dwi Hartomo, SE, M.Sc NIP. 19831210 200812 1 002

Page 4: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

4

MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya........”

(Al-Baqarah 286)

Kegagalan bukan berarti anda gagal. Tetapi anda belum sukses. Kegagalan bukan berarti anda tidak mencapai apa-apa. Tetapi anda sudah mempelajari sesuatu. Kegagalan bukan berarti anda tidak akan sukses. Tetapi dibutuhkan kesabaran. Kegagalan bukan berarti anda sudah berakhir. Tetapi anda masih memiliki peluang untuk memulainya kembali, dan berusaha mencari sesuatu yang baru. Kegagalan bukan berarti Tuhan sudah meninggalkan anda. Tetapi Dia mempunyai rencana yang lebih baik.

( Robert Schuller)

Page 5: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

5

HALAMAN PERSEMBAHAN

PERSEMBAHAN

Keikhlasan dan kesabaran untuk karya

kecil ini kupersembahkan untuk:

\ Ayah dan Ibu tercinta

\ Mbak dan Masku

\ Ika Kholistyana

\ Teman-teman dan Almamaterku

Page 6: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

6

KATA PENGANTAR

Maha suci dan maha mulia Allah SWT yang telah memberikan rahmat,

hidayah dan petunjuk kepada setiap insan serta selalu memberikan pelajaran bagi

hamba-Nya. Hanya dengan karunia dan ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan

Perusahaan dan Persaingan pada Pengawasan Dewan Direktur dan Kepemilikan

Institusional Perusahaan yang Melakukan IPO”

Skripsi ini merupakan salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana

ekonomi jurusan manajemen. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis telah

berusaha dan berupaya dengan segala kemampuan yang ada, penulis menyadari

bahwa dalam penyelesaian sripsi ini banyak pihak yang telah membantu penulis,

oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, Mcom, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dra. Endang Suhari, M.Si, selaku ketua jurusan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bambang Hadinugroho, SE, M.Si, selaku pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan dan saran-saran dalam penulisan skripsi.

4. Ahmad Ichwan S., SE, MS, selaku dosen pembimbing akademik yang

telah membimbing dan memberi petunjuk selama perkuliahan.

5. Tim penguji skripsi

6. Ayah, ibu dan kakakku tersayang (my inspiration), terimakasih atas semua

curahan cinta, kasih sayang, dukungan dan do’a serta pengorbanan yang

Page 7: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

7

telah diberikan. Adekku Anisa Ayudhita Chandra. “Terimakasih

dukunganya ya dek”.

7. Seseorang yang tak kan terlewatkan Ika Kholistyana. Terimakasih untuk

semua kasih sayang, dukungan dan semangat yang diberikan. Tanpamu

skripsi ini pasti belum selesai.

8. Pembimbing bayanganku Dhimas Hermawan SE. Terimakasih untuk

semuanya teman. Tanpamu semua ini sulit tercapai.

9. Teman-teman “Kost Ploes” Avit, Onggho, David, Jonar, Yusuf. Dan juga

Wastu, Bondet dan dini. Terimakasih untuk support, pelajaran hidup dan

pengalaman berharga selama ini. Kalian adalah keluarga keduaku.

10. Teman-teman FE angkatan 2006 Dedy (thanks buat inspirasinya), Sitey,

Panji, (Rusiawan, Riza, Noel sekaligus teman PSM), Nanda, Bambang,

Galih, (Tezar dan Budi sekaligus teman magang), Moncu, Gembul, Warih,

Citra, Lulu, Ery, Irma, Ayu, Hana terimakasih untuk semua petualangan

selama ini, aku pasti merindukan suasana kuliah bersama kalian.

11. Teman-teman PSM 2009 Dhimas, Ghea, Niken, David, Oka, Desi, Sri,

Sugi, Prast, mas Fajar. Terimakasih untuk sebuah pengalaman bernilai

selama PSM.

12. Special thanks to Swasti ‘chua’ Sabdastantri dan Kotak band serta teman-

teman KK07 Solo. Keep Rock guys.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat dan jarunia kepada semua pihak

yang telaj memberikan bantuan selama penulisan skripsi ini. Penulis menyadari

Page 8: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

8

bahwa skripsi ini masih banyak kekuranganya, oleh karena itu penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga skripsi

ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Surakarta, Mei 2010

Penulis

WISNU ISWAHYUDI

Page 9: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

9

DAFTAR ISI Halaman Judul .................................................................................................... i Halaman Persetujuan Pembimbing..................................................................... ii Halaman Pengesahan ......................................................................................... iii Halaman Motto .................................................................................................. iv Halaman Persembahan ....................................................................................... v Kata Pengantar ................................................................................................... vi Daftar Isi ............................................................................................................ ix Daftar Gambar ................................................................................................... xi Daftar Tabel ... ................................................................................................... xii Daftar Lampiran ................................................................................................ xiii Abstrak .............................................................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Perumusan Masalah …………………………………………… 4 C. Tujuan Penelitian ..……………………………....…………....... 5 D. Manfaat Penelitian………….....………………………………... 6

BAB II TELAAH PUSTAKA

A. Pasar Modal ........………….....……………………………….... 7 B. IPO (Initial Public offering )…….…………………………….. 9 C. Ketidakpastian Industri …….…………………………….......... 10 D. Ketidakpastian Permintaan…………………………………....... 11 E. Ketidakpastian Persaingan …………………………………... 12 F. Board Monitoring …………………………………................. 12 G. Institutional Ownership …………………………………........ 15 H. Ketidakpastian Industri dan pengawasan oleh outside director

dan pemilik institusional ...…………………………................ 16 I. Penelitian Terdahulu Terkait Hubungan Antar Variabelb ......... 17 J. Model Penelitian …………………………………....………… 18 K. Hipotesis Penelitian …………………………………....……... 19

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain dan Ruang Lingkup Penelitian ………………………… 23 B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ………….. 23 C. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data ………………… 25 D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................... 25

1. Variabel Dependen ………………………............................. 25 2. Variabel Independen ……………………………………........ 26 3. Variabel Kontrol…………………………………………....... 28

B. Metode Analisis Data …………………………………………. 30 1. Pengujian Normalitas …………………………................... 31 2. Uji Asumsi Klasik ……………………………………….... 31

C. Pengujian Hipotesis …………………………………………… 36

Page 10: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

10

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN D. Analisis Data …………….......……………………………….. 42 E. Deskripsi Data ......…………………………………………….. 43 F. Pengujian Data dan Asumsi Klasik …………………………… 53

1. Pengujian Normalitas ………………………….................... 53 2. Uji Asumsi Klasik ………………………………………..... 53

G. Pengujian Hipotesis Penelitian …………………………............ 60 H. Pembahasan Hasil Penelitian ………………………….............. 71

BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan ……………………………………………........... 75 B. Keterbatasan Penelitian ……………………………………… 76 C. Implikasi …………………………………………….............. 78

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 11: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

11

DAFTAR GAMBAR 1. Gambar II.1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19

Page 12: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

12

DAFTAR TABEL 1. Tabel III.1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33 2. Tabel IV.1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43 3. Tabel IV.2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43 4. Tabel IV.3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46 5. Tabel IV.4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 47 6. Tabel IV.5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 49 7. Tabel IV.6 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 50 8. Tabel IV.7 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52 9. Tabel IV.8 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53 10. Tabel IV.9 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 54 11. Tabel IV.10 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55 12. Tabel IV.11 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 55 13. Tabel IV.12 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56 14. Tabel IV.13 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 57 15. Tabel IV.14 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 58 16. Tabel IV.15 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 61 17. Tabel IV.16 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62 18. Tabel IV.17 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64 19. Tabel IV.18 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 66 20. Tabel IV.19 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68 21. Tabel IV.20 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70

Page 13: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

13

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 84 2. Lampiran 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 85 3. Lampiran 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 86 4. Lampiran 4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 88 5. Lampiran 5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 91 6. Lampiran 6 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 94

Page 14: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

14

Abstraksi

Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan Persaingan

pada Pengawasan Dewan Direktur dan Kepemilikan Institusional

Perusahaan yang Melakukan IPO

(studi pada perusahaan-perusahaan yang listing di

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2002-2007) Wisnu Iswahyudi

F0206114

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial ketidakpastian permintaan (demand uncertainty) dan ketidakpastian persaingan (competitive uncertainty) pada pengawasan dewan direktur yang diwakili dengan presentase pihak luar dalam jajaran manajemen perusahaan (board outsider) dan kepemilikan oleh institusional (institutional ownership), dengan menyertakan variabel kontrol yaitu management ownership, profitability, risk, firm size dan firm age.

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang telah go public dan listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2002-2007. Sedangkan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang melakukan IPO pada tahun 2002-2007. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Berdasarkan metode tersebut perusahaan yang terpilih adalah sebanyak 31 perusahaan.

Alat uji yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian ini adalah hierarchical regression analysis yaitu analisis regresi yang dilakukan dengan komposisi variabel yang berbeda yaitu ditambah setiap tingkat. Dari uji tersebut diperoleh kesimpulan bahwa variabel demand uncertainty dan variabel kontrol, secara parsial mempunyai pengaruh signifikan positif terhadap board outsider dan institutional ownership pada tingkat kepercayaan 95%. Sedangkan variabel competitive uncertainty secara parsial hanya berpengaruh secara signifikan terhadap board outsider saja dan tidak berpengaruh terhadap institutional ownership. Kata kunci : initial public offering, institutional investors, board outsider, uncertainty

Page 15: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

15

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pengawasan yang tidak konsisten oleh pengurus dan pemilik

perusahaan sebagian dapat disebabkan karena penerapan berbagai mekanisme

penguasaan yang tidak tepat pada kondisi industri tertentu, yang biasanya

ditandai oleh perbedaan jenis dan tingkat ketidakpastian. Dalam sejumlah

penelitian telah meneliti kemungkinan spesifikasi perusahaan yang menuntut

sebuah perusahaan untuk melakukan perubahan pada mekanisme pemilikan

perusahaan (Miller, 2002; Pearce dan Zahra 1992; Sundaramurthy, 1996).

Penelitian ini menunjukkan bahwa pilihan mekanisme pengelolaan berkaitan

dengan tingkat sumber daya perusahaan, berbagai faktor risiko bisnis, dan

kinerja ekonomi (Beatty dan Zajac 1994; Filatotchev et al 2002; Zajac dan

Westphal 1994).

Namun, sumber penelitian mengenai pengelolaan perusahaan

kebanyakan tidak membahas mengenai adanya kemungkinan keterlibatan

spesifikasi industri pada penggunaan mekanisme pengelolaan perusahaan.

Meskipun Demsetz dan Lehn (1985) mendapati peningkatan konsentrasi

kepemilikan saham dalam industri yang kurang teratur, dan Boyd (1990)

menemukan hubungan positif antara kinerja perusahaan terhadap industri

dengan pertumbuhan rendah dan / atau ketidakpastian persaingan yang tinggi,

belum ada penelitian empiris di Indonesia untuk membantu menjelaskan dan

Page 16: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

16

memprediksi dampak dari ketidakpastian industri pada pemantauan yang

dilakukan oleh dewan dan lembaga kepemilikan.

Initial public offering (IPO) merupakan batu loncatan penting bagi

perusahaan-perusahaan tidak hanya berkaitan dengan finansial tetapi juga

berkaitan dengan dinamika penggunaan mekanisme penguasaan perusahaan.

Sebagai perusahaan yang go public untuk pertama kalinya, akan mendapat

tekanan baru seperti kondisi yang harus patuh dengan peraturan Securities and

Exchange Commission, termasuk pengungkapan informasi dalam prospektus

dan menerbitkan laporan keuangan secara teratur Fischer dan Pollock (2004).

Dengan melakukan IPO, perusahaan mulai menerima tekanan substansial

yang cermat dan kompetitif. Karena pengungkapan tentang keuangan dan

strategi perusahaan, perusahaan menjadi pusat perhatian di mata pesaing yang

sebelumnya mungkin tidak menyadari perusahaan tersebut Dodge (1994).

Perusahaan dan tim manajemen juga menjadi tunduk pada pengawasan

pasar saham, dalam kondisi ini prestasi dan kegagalan perusahaan langsung

berpengaruh terhadap harga saham. Tekanan-tekanan dari pasar keuangan dan

persaingan secara substansial dapat menguasai dan menyulitkan pekerjaan

manajer perusahaan yang melakukan IPO. Di tengah-tengah kompleksitas dan

tekanan untuk menjadi perusahaan publik, dewan direksi dan investor

institusional dapat berperan penting pada perusahaan yang melakukan IPO

dengan memungkinkan mereka untuk menghadapi tantangan dan

menyelesaikan transisi. Relevansi kepengawasan dan kelembagaan telah

diakui dalam penelitian mengenai IPO (Megginson dan Weiss 1991). Namun,

Page 17: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

17

ada pemahaman yang bervariasi tentang badan pengawasan dan investor

institusional antar perusahaan IPO berdasarkan tingkat dan jenis

ketidakpastian pada lingkungan industri perusahaan IPO. Adanya

ketidakpastian dalam lingkungan bisnis perusahaan IPO menimbulkan

kerumitan keputusan manajer dan ambiguitas tentang penyebab buruknya

kinerja perusahaan, yang mengarah kepada lingkungan yang sangat

berhubungan erat dengan tantangan kepemilikan perusahaan.

Konsep ketidakpastian mengacu pada keberadaan fenomena, sebagai

contoh karena keterbatasan informasi mengenai kondisi lingkungan, manajer

mengalami kesulitan besar dalam mengambil keputusan. kondisi ini dapat

mempengaruhi efektivitas dari pilihan-pilihan strategis (Duncan 1972; Knight

1921). Dalam industri dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi, tindakan

perusahaan dan kinerja ekonomi selanjutnya akan sulit untuk diprediksi.

Perusahaan menjadi lebih rentan terhadap masalah dengan agensi karena

ketidakpastian tentang kondisi perusahaan, dan sumber daya pada kinerja

ekonomi yang lemah memperkuat informasi asimetri antara pemegang saham

dan manajer. Dengan tingginya informasi asimetri di antara mereka serta

ketidakpastian mengenai praktek pengelolaan terbaik, mekanisme pengelolaan

perusahaan seperti pemantauan oleh pihak luar pada dewan direksi dan

kepemilikan institusional mungkin penting untuk mengurangi potensi

permasalahan dengan agensi (Eisenhardt 1989; Mahoney 2005).

Oleh karena itu, identifikasi ulang untuk mengembangkan dan menguji

secara empiris model pemantauan dewan direktur dan investor institusional

Page 18: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

18

perusahaan yang melakukan IPO yang beroperasi dalam berbagai tingkat

ketidakpastian industri (dalam permintaan dan persaingan), dan

mengeksplorasi hubungan antara berbagai jenis ketidakpastian industri dan

penggunaan pemantauan masih perlu dilakukan. Adapun skripsi ini disusun

dengan judul “Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan

dan Persaingan pada Pengawasan Dewan Direktur dan Kepemilikan

Institusional pada Perusahaan yang Melakukan IPO”, dengan sampel

perusahaan dari berbagai aspek industri yang go public yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-2007.

B. PERUMUSAN MASALAH

1. Apakah ketidakpastian permintaan pada suatu perusahaan berpengaruh

terhadap presentase pihak luar dalam jajaran manajemen pada perusahaan

yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-2007?

2. Apakah ketidakpastian permintaan pada suatu perusahaan berpengaruh

terhadap presentase kepemilikan institusional pada perusahaan yang

melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-2007?

3. Apakah ketidakpastian persaingan pada suatu industri berpengaruh

terhadap presentase pihak luar dalam jajaran manajemen pada perusahaan

yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-2007?

4. Apakah ketidakpastian persaingan pada suatu industri berpengaruh

terhadap presentase kepemilikan institusional pada perusahaan yang

melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-2007?

Page 19: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

19

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui pengaruh ketidakpastian permintaan pada suatu perusahaan

terhadap presentase jumlah pihak luar dalam jajaran manajemen pada

perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun

2002-2007.

2. Mengetahui pengaruh ketidakpastian permintaan pada suatu perusahaan

terhadap presentase kepemilikan institusional pada perusahaan yang

melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-2007.

3. Mengetahui pengaruh ketidakpastian persaingan pada suatu industri

terhadap presentase jumlah pihak luar dalam jajaran manajemen pada

perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun

2002-2007.

4. Mengetahui pengaruh ketidakpastian persaingan pada suatu industri

terhadap presentase kepemilikan institusional pada perusahaan yang

melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-2007.

D. MANFAAT PENELITIAN

Adapun hasil dari penelitian ini diharapakan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat berupa pengetahuan

praktis dan empiris dalam menerapkan teori-teori yang didapatkan semasa

perkuliahan, dan juga penerapan penggunaan metode berbasis jurnal

internasional dalam penelitian replikasi.

Page 20: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

20

2. Praktisi

Bagi calon investor diharapkan penelitian ini dapat menambah referensi

dalam mempertimbangkan pemilihan saham untuk investasi di pasar modal

Indonesia terutama pada perusahaan yang baru akan go public dengan

mempertimbangkan ketidakpastian dalam permintaan, dan persaingan

industri.

Bagi perusahaan terutama yang melakukan IPO diharapkan penelitian ini

dapat menambah referensi pengetahuan dalam menyikapi ketidakpastian

permintaan dan pesaingan yang berpengaruh terhadap jumlah investor

potensial bagi perusahaan.

3. Akademisi

Hasil penelitian ini juga diharapkan mampu menambah referensi bagi

Lembaga Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sebelas Maret

Surakarta dan diharapkan untuk tambahan bacaan dan referensi pihak-pihak

yang membutuhkan dan berminat mengembangkannya dalam taraf lebih

lanjut.

Page 21: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

21

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. Pasar Modal

Pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana

yang diarahkan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pengerahan

dana guna menunjang pembiayaan pembangunan nasional. Pengertian klasik

pasar modal adalah suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga

seperti saham, obligasi, dan sekuritas efek. Sedangkan secara formal pasar

modal biasa didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan

(sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan baik dalam bentuk

hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan pemerintah ataupun

perusahaan swasta. Pasar modal dijumpai pada banyak negara karena

fungsi ekonomi dan keuangan yang dijalankanya.

Dalam menjalankan fungsi ekonominya, pasar modal menyediakan

fasilitas untuk memindahkan dana dari lender ke borrower. Fungsi ini

sebenarnya juga dilakukan oleh lembaga intermediasi keuangan seperti

lembaga perbankan. Hanya bedanya dalam pasar modal diperdagangkan

dana jangka panjang. Fungsi keuangan dilakukan dengan menyediakan dana

tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang diperlakukan

untuk investasi tersebut meskipun sebenarnya diantara kedua fungsi ini sering

tidak jelas.

Page 22: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

22

Definisi pasar modal dapat dibedakan dalam tiga cara yaitu :

a. Definisi secara luas

Pasar modal adalah kebutuhan sistem keuangan yang terorganisasi

termasuk bank-bank komersial dan semua perantara di bidang keuangan

serta klaim jangka panjang dan pendek.

b. Definisi secara menengah

Pasar modal adalah semua pasar yang terorganisasi dan lembaga-

lembaga yang memperdagangkan warkat-warkat kredit (biasanya

berjangka waktu lebih dari satu tahun) termasuk obligasi, saham, pinjaman

berjangka, hipotek, dan tabungan serta deposito berjangka.

c. Definisi secara sempit

Pasar modal juga dapat didefinisikan sebagai tempat pasar

terorganisasi yang memperdagangkan saham-saham dan obligasi

dengan memakai jasa dari makelar, komisioner, dan para

underwriter.

Pasar modal mempunyai beberapa daya tarik diantaranya pasar modal

merupakan alternatif penghimpun dana selain sistem perbankan. Pasar modal

memungkinkan perusahaan menerbitkan sekuritas yang berupa surat tanda

hutang (obligasi) ataupun surat tanda kepemilikan (saham). Dengan demikian

perusahaan dapat menghindarkan diri dari kondisi debt to equity ratio yang

terlalu tinggi yang menyebabkan biaya modal perusahaan tidak lagi minimal.

Pasar modal juga memungkinkan para pemodal mempunyai beberapa pilihan

investasi yang sesuai denga preferensi risiko mereka.

Page 23: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

23

B. IPO (Initial Public offering )

Perusahaan yang pertama kali menawarkan sahamnya ke publik

disebut melakukan penawaran perdana (IPO atau go public). Sebelum

perusahaan go public, awalnya saham-saham perusahaan tersebut dimiliki oleh

manajer-manajernya, sebagian lagi oleh pegawai-pegawai kunci dan hanya

sejumlah kecil yang dimiliki oleh investor (Jogiyanto, 2003). Tempat

penjualan saham baru tersebut disebut pasar primer. Pasar perdana terjadi pada

saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor umum untuk

pertama kalinya. Sebelum menawarkan saham di pasar perdana,

perusahaan emiten sebelumnya akan mengeluarkan informasi mengenai

perusahaan secara detail ( disebut juga prospektus ). Prospektus berfungsi

untuk memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan kepada para

calon investor, sehingga dengan adanya informasi tersebut maka investor akan

bisa mengetahui prospek perusahaan di masa datang, dan selanjutnya tertarik

untuk membeli sekuritas yang diterbitkan emiten.

Dalam menjual sekuritas, perusahaan umumnya menggunakan

jasa profesional dan lembaga pendukung pasar modal, untuk membantu

menyiapkan berbagai dokumen serta persyaratan yang diperlukan untuk go

public.

Proses penawaran umum di pasar perdana :

1. Profesional dan lembaga pendukung pasar modal membantu

emiten menyiapkan penawaran umum.

2. Emiten menyerahkan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM

Page 24: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

24

3. Pernyataan pendaftaran dinyatakan oleh BAPEPAM

4. Emiten beserta profesional dan lembaga pendukung melakukan

penawaran umum di pasar perdana.

C. Ketidakpastian industri

Ketidakpastian dapat didefinisikan sebagai kondisi yang kemungkinan

hasil yang akan diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang akan terjadi tidak dapat

diketahui, akan tetapi risiko yang akan diperoleh dari kemungkinan peristiwa-

peristiwa yang terjadi dapat diketahui. Dengan kata lain, ketidakpastian

merupakan persepsi ketidakmampuan perusahaan untuk memprediksikan

sesuatu dengan tepat karena tidak mampu membedakan antara data yang

relevan dan yang tidak relevan (Milliken, 1987).

Ada beberapa elemen ketidakpastian industri spesifik yang dapat

menyulitkan untuk mengidentifikasi tingkat strategi perusahaan yang sesuai,

dan untuk memprediksi hasil kinerja ekonomis periode berikutnya.

Ketidakpastian sering berasal dari ketidakstabilan dan dinamisme pada kondisi

industri seperti permintaan, dan tindakan kompetitif. Dengan kondisi bisnis

yang tak terduga pada strategi potensial perusahaan, kesenjangan informasi

antara pemegang saham dan manajer melebar. Informasi asimetris antara

pemegang saham dan manajer merupakan hasil dari ketidakpastian dan

ketidakpastian tentang tindakan strategis yang tepat mengurangi kemampuan

pemegang saham untuk mengevaluasi keputusan manajerial (Arrow 1974;

Williamson 1985 dalam Y.Y.Kor 2008).

Page 25: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

25

Lingkungan yang sangat tidak pasti, bisa lebih rentan berakibat

munculnya manajerial oportunisme, karena para manajer yang mungkin

memiliki fungsi yang berbeda dari pemegang saham, memiliki lebih banyak

kesempatan untuk mengejar kemakmuran ekonomis mereka sendiri dengan

mengorbankan kepentingan para pemegang saham (Jensen dan Meckling 1976;

Williamson 1975). Ketidakpastian yang tinggi dapat menjadikan

ketidakstabilan dalam penjualan dan atau kondisi persaingan yang tidak dapat

diramalkan Eisenhardt (1988).

D. Ketidakpastian permintaan

Ketidakpastian Permintaan melibatkan ketidakstabilan pada penjualan

industri secara keseluruhan, dan ketidakstabilan ini berakibat sulitnya

perusahaan dalam menentukan tingkat investasi yang harus dibuat. Tanpa

kemampuan untuk meramalkan penjualan di masa mendatang dengan pasti,

perusahaan akan rentan menghadapi situasi bisnis underinvestment maupun

overinvestment (Finkelstein dan Boyd 1998). Dengan demikian, pemegang

saham tidak dapat dengan mudah menilai tingkat hasil kinerja ekonomi

perusahaan dari “bad-luck” (misalnya, karena ketidakstabilan penjualan

industri) atau dari ketidakmampuan manajerial.

E. Ketidakpastian persaingan

Ketidakpastian persaingan melibatkan komitmen strategi dan tindakan

persaingan perusahaan pesaing yang tidak dapat diramalkan. Tanpa

pengetahuan yang baik mengenai kemampuan perusahaan saingan untuk

tindakan balas dendam atau peniruan, manajer sering mengalami kesulitan

Page 26: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

26

dalam memilih rencana strategis yang sesuai. Bahkan ketika para manajer

memilih strategi yang cocok dengan sumber daya dan kemampuan perusahaan

mereka sendiri, muncul tindakan persaingan yang tak terduga (misalnya: iklan

dan strategi distribusi). Ketidakpastian persaingan mengacu pada kondisi

perusahaan dalam suatu industri tertentu mengalami kesulitan mengantisipasi

atau memprediksi tindakan pesaing.

Konsentrasi industri yang lebih tinggi sering membawa kekuatan pasar

yang lebih pada kekuasaan perusahaan yang ada dan berkurangnya tingkat

persaingan industry (Eckbo, 1992), karena hal ini secara tidak langsung

memfasilitasi permainan harga oleh perusahaan yang dominan dalam suatu

industri, yang akibatnya menurunkan ketidakpastian persaingan dalam industri

(Oster, 1999).

F. Board monitoring

Menurut teori agensi yang menyatakan bahwa pengendalian dan

pengawasan dalam sebuah perusahaan akan menjadi sangat eksis dan menjadi

aktif ketika manajemen tidak memaksimalkan kemakmuran pemegang saham

atau dewan direksi (Fama & Jensen, 1983). Board monitoring atau pengawasan

oleh pemegang saham ini akan muncul dan menjadi sangat aktif apabila hal

tersebut di atas.

Anthony (2004) mengatakan bahwa hubungan agensi terdapat kapan

saja, satu pihak sebagai prinsipal sepakat memakai pihak lain (agen) untuk

melaksanakan beberapa jasa dan dalam melakukannya prinsipal membuat

keputusan otoritas bagi agen. Di dalam perusahaan, pemegang saham adalah

Page 27: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

27

prinsipal dan para manajer (CEO atau CFO) adalah agen mereka. Para

pemegang saham mempekerjakan dan mengharap mereka akan bertindak atas

kepentingan mereka selaku prinsipal.

Namun terdapat beberapa perbedaan antara prinsipal dan agen. Dalam

hubungan tersebut antara prinsipal dan agen mempunyai karasteristik

perbedaan atau preferensi atas tujuan kerja dan risiko. Perbedaan preferensi

tujuan kerja. Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu bertindak

atas kepentingan mereka sendiri. Pemegang saham sebagai prinsipal

diasumsikan hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah atau

investasi mereka di dalam perusahaan. Sedang para agen atau CEO

diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan syarat-

syarat yang menyertai dalam hubungan tersebut.

Hubungan keagenan ini merupakan hubungan timbal balik dalam

mencapai tujuan dan kepentingan masing-masing pihak yang secara eksplisit

dan sadar memasukkan beberapa penekanan seperti:

a. Kebutuhan prinsipal akan memberikan kepercayaan kepada manajer

dengan imbalan atau kompensasi keuangan

b. Budaya organisasi yang berlaku dalam perusahaan

c. Faktor luar seperti karasteristik industri, pesaing, praktek kompensasi,

pasar tenaga kerja, manajerial dan isu-isu legal

d. Strategi yang dijalankan perusahaan dalam memenangkan kompetisi

global

Page 28: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

28

Dengan hubungan tersebut, manajer benar-benar sebagai agen bagi para

pemegang saham. Sedangkan masalah utama dalam hubungan agensi antara

lain adalah :

a. Kontrol pemegang saham kepada manajer

b. Biaya yang menyertai hubungan agensi

c. Menghindari dan meminimalisasi biaya agensi

Dalam penelitian ini permasalahan yang lebih disoroti adalah masalah

kontrol atau pengendalian. Masalah kontrol meliputi beberapa masalah pokok,

yaitu tindakan agen yang tidak dapat diamati oleh prinsipal dan mekanisme

pengendalian itu sendiri.

Dalam kaitannya dengan kompensasi dan syarat-syarat yang timbul

dalam hubungan agensi, tidak menjadikan para prinsipal mudah untuk

memonitor tindakan para agen. Para pemegang saham tidak dalam posisi untuk

memonitor aktivitas sehari-hari CEO untuk memastikan bahwa dia bekerja

pada kepentingannya yang terbaik. Prinsipal tidak memiliki informasi yang

cukup tentang kinerja agen dan secara pasti tidak akan pernah dapat

mengetahui kontribusi agen terhadap hasil aktual perusahaan, kecuali agen

memberikan informasi tambahan yang berupa informasi pribadi. Tanpa

memonitornya, hanya agenlah yang mengetahui dia bekerja atas kepentingan

terbaik prinsipal atau atas kepentingan pribadi. Selain itu, jelas hanya agen

yang mengetahui lebih banyak tentang tugasnya dibandingkan prinsipal.

Adanya tindakan agen yang tidak diketahui secara pasti oleh prinsipal

tersebut memaksa prinsipal melakukan pengendalian dengan mekanisme

Page 29: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

29

pengendalian agar kepentingan yang dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan, yaitu melalui monitoring. Prinsipal dapat merancang sistem

pengendalian yang menambah kemakmuran agen atas biaya kepentingan

prinsipal. Sebagai contoh : audit pihak ketiga atas laporan keuangan

perusahaan sebelum diserahkan kepada pemegang saham.

Untuk dapat melakukan pengawasan dengan baik dan efektif, prinsipal

perlu mendefinisikan tugas-tugas agen sehingga menghasilkan informasi atau

sinyal dalam proses pengawasan yang akurat, terutama sekali terhadap

penggunaan arus kas bebas oleh para manajer.

G. Institutional ownership

Kepemilikan institusional berarti kepemilikan saham oleh pihak

institusi lain yaitu kepemilikan oleh perusahaan atau lembaga lain. Menurut

Wahidahwati dalam Damayanti (2006) kepemilikan institusional adalah

kepemilikan saham oleh pihak-pihak yang berbentuk institusi seperti bank,

perusahaan asuransi perusahaan investasi, dana pensiun dan lainya. Selain itu,

blockholder juga termasuk dalam kepemilikan oleh institusi lain. Blockholder

adalah kepemilikan saham oleh perseorangan dengan nilai diatas 5% dan

perseorangan tersebut tidak masuk di jajaran manajemen. Institusi biasanya

dapat menguasai mayoritas saham karena mereka memiliki sumber daya yang

lebih besar bila dibandingkan dengan pemegang saham lainya.

Page 30: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

30

H. Ketidakpastian Industri dan pengawasan oleh outside director dan pemilik

institusional

Penelitian mengenai pengelolaan perusahaan mendukung pemantauan

manajerial oleh outside director ketika kondisi di dalam perusahaan dan

lingkungan mengisyaratkan ada risiko tinggi terjadi manajerial oportunisme

(Fama dan Jensen, 1983). Pemantauam dapat dilakukan dengan

mengikutsertakan anggota direktur dari luar dalam jajaran dewan direksi,

karena outside direktor cenderung lebih sering mempertanyakan hasil beberapa

keputusan yang dibuat oleh CEO dan tim manajemen eksekutif puncak lainya

(Webb, 2004).

Dalam perusahaan IPO, informasi asimetris dapat dikurangi jika outside

director membangun pengetahuan khusus mengenai perusahaan selama

berinteraksi dengan para manajer perusahaan IPO, yang memberi mereka

informasi umum perusahaan maupun informasi yang non-publik (Carpenter

dan Westphal, 2001).

I. Penelitian terdahulu terkait hubungan antar variabel

Penelitian terdahulu tentang ketidakpastian dalam industri dan

pengawasan manajemen dan kepemilikan institusional dalam perusahaan yang

melakukan IPO keseluruhan dilakukan pada area di luar Indonesia yaitu di

Amerika Serikat. Tindakan pengawasan manajer oleh dewan independen dan

pemilik institusional dilihat dalam beberapa penelitian sebagai mekanisme

pengelolaan perusahaan yang penting yang dapat membawa keefektifan dalam

manajemen perusahaan dan kinerja ekonomi perusahaan yang superior.

Page 31: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

31

Akan tetapi, penelitian empiris yang baru dengan sampel besar dan

studi kasus terbaru yang menarik bukti dari perusahaan-perusahaan seperti

Enron, Tyco dan WorldCom menyatakan bahwa mekanisme pengelolaan tidak

selalu dapat mencegah tindakan manajer yang mementingkan kepentingan

sendiri dan mengabaikan kepentingan pemegang saham (Dalton, 2003).

Sedangkan menurut Dodge (1994) yang meneliti 645 perusahaan kecil di

Amerika, mengemukakan bahwa dengan melakukan IPO, perusahaan mulai

menerima tekanan substansial yang cermat dan kompetitif. Karena

pengungkapan tentang keuangan dan strategi perusahaan, perusahaan menjadi

pusat perhatian di mata pesaing yang sebelumnya mungkin tidak menyadari

perusahaan tersebut.

Penelitian yang dilakukan di Amerika menunjukan efek yang tidak

konsisten dari pemantauan oleh pengurus dan pemilik institusional sebagian

dapat disebabkan oleh penerapan mekanisme pengelolaan yang tidak tepat

dengan kondisi spesifik industri yang ditandai oleh perbedaan jenis dan tingkat

ketidakpastian ( Miller 2002; Pearce dan Zahra 1992; Sundaramurthy 1996).

Sedangkan Boyd (1990) melakukan penelitian pada 147 perusahaan dari

sembilan group industri di Amerika menemukan hubungan positif antara

kinerja perusahaan dalam industri dengan pertumbuhan rendah dan / atau

persaingan yang tidak sempurna.

J. Model Penelitian

Berdasar perumusan masalah dapat dijelaskan model penelitian ini,

model penelitian ini pada dasarnya mengikuti atau mereplikasi model

Page 32: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

32

penelitian yang telah dikembangkan oleh (Yasemin Y. Kor, Joseph T.

Mahoney, Sharon Watson : 2008 ) dan dengan beberapa penyesuaian yang

pada intinya merupakan penelitian kausalitas pengaruh ketidakpastian

permintaan dan persaingan pada pengawasan dewan direktur dan kepemilikan

institusional perusahaan yang melakukan IPO yang listing di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2002-2007. Bila digambarkan dalam skema, berikut

adalah model dari penelitian ini :

Gambar II.1 Model penelitian

VAR. DEPENDEN

Ketidakpastian permintaan

Ketidakpastian persaingan

Presentase direktur dari luar manajemen puncak (board

outsider)

Presentase kepemilikan saham institusional (institutional

ownership)

VAR.KONTROL

Management ownership Number of risk factor Profitability Firm size Firm age

Page 33: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

33

K. Hipotesis Penelitian

Hipotesis menurut Djarwanto PS (2000: 183) adalah pernyataan

mengenai suatu hal yang harus diuji kebenarannya. Sedangkan Wahyuni (1993:

20) mendefinisikan hipotesis sebagai pernyataan atau dugaan sementara yang

diungkapkan secara deklaratif. Pernyataan atau dugaan ini diformulasikan

dalam bentuk variabel agar bisa diuji secara empiris.

Dalam sebuah perusahaan, terutama perusahaan yang melakukan IPO.

Ketidakpastian permintaan akan mempengaruhi penjualan dan pendapatan

perusahaan, sedangkan sebagai perusahaan yang mulai go public kinerja

perusahaan sangat berpengaruh terhadap kepercayaan pemegang saham.

Sedangkan di lain sisi, terkadang muncul kondisi CEO yang bekerja demi

kesejahteraan pribadi dan mengesampingkan kepentingan dewan direktur atau

pemegang saham. Dalam hal ini perlu dilakukan pengawasan oleh dewan

direktur yang merupakan pihak luar selain CEO dalam perusahaan. Sehingga

muncul hipotesis yang pertama :

Hipotesis 1 : Ketidakpastian permintaan pada suatu perusahaan berpengaruh

terhadap presentase pihak luar dalam jajaran manajemen pada

perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2002-2007.

Pemantauan oleh investor institusional akan sangat bermakna dalam

lingkungan bisnis dengan ketidakpastian permintaan tinggi, kompetitif, dan

kondisi teknologi yang mampu menimbulkan manajerial oportunisme dan

masalah keagenan (eisenhardt, 1989). Karena investor institusional memiliki

Page 34: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

34

andil yang lebih besar dan berpeluang mendapat gain / loss yang lebih besar,

dalam ketidakpastian permintaan yang lebih tinggi konsentrasi kepemilikan

institusional cenderung lebih besar (Kor dan Mahoney, 2005). Sehingga

muncul hipotesis yang kedua :

Hipotesis 2 : Ketidakpastian permintaan pada suatu perusahaan berpengaruh

terhadap presentase kepemilikan institusional pada perusahaan

yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-

2007.

Dalam tingkat permintaan dan persaingan yang sulit diprediksi pada

perusahaan yang melakukan IPO, keberadaan pihak luar pada jajaran

manajemen dalam jumlah yang lebih banyak berfungsi sebagai mekanisme

untuk mengatasi tingginya ketidakpastian dan untuk mengamankan sumber

daya yang penting untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan.

Sehingga muncul hipotesis yang ketiga:

Hipotesis 3 : Ketidakpastian persaingan pada suatu industri berpengaruh

terhadap presentase pihak luar dalam jajaran manajemen pada

perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2002-2007.

Dalam lingkungan yang tidak pasti, investor institusional cenderung

memiliki informasi lebih banyak dibandingkan dengan investor kecil yang

memungkinkan investor ini untuk berkomunikasi dengan para manajer dan

untuk memantau lebih dekat keputusan strategis perusahaan (Pedersen dan

Thomsen 2003; Shleifer dan Vishny 1997). Maka hipotesis keempat :

Page 35: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

35

Hipotesis 4 : Ketidakpastian persaingan pada suatu industri berpengaruh

terhadap presentase kepemilikan institusional pada perusahaan

yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-

2007.

Page 36: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain dan Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini didesain sebagai suatu studi empiris dibidang keuangan.

Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian penjelasan (explanatory

research) yang memfokuskan pada hubungan antar variabel penelitian dan

menguji hipotesis seperti yang telah dirumuskan pada bab sebelumnya.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk

peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang

menjadi pusat perhatian seorang peneliti, karena itu populasi dapat dipandang

sebagai sebuah semesta penelitian (Ferdinand, 2006).

Populasi pada rancangan penelitian manajemen keuangan ini adalah,

perusahaan-perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Sampel adalah subset dari populasi, yang terdiri dari beberapa anggota

populasi. Dengan meneliti sampel, seorang peneliti dapat menarik kesimpulan

yang dapat digeneralisasi untuk seluruh populasinya (Ferdinand, 2006)

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan-

perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun

2002-2007.

Page 37: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

37

Teknik sampling yang digunakan dalam rancangan penelitian

manajemen keuangan ini adalah purposive sampling, judgement sampling

yang merupakan bagian dari teknik sampling non-probability. Berdasar

Ferdinand (2006) metode judgement sampling yang merupakan bagian dari

purposive sampling dipilih atas dasar penggunaan pertimbangan tertentu yang

disesuaikan dengan tujuan penelitian atau masalah penelitian yang

dikembangkan.

Maksud purposive dan judgement diatas, ketika penulis tidak menemui

sumber data yang dihendaki pada suatu sampel di perusahaan tertentu, maka

penulis akan menghilangkan dan tidak mengikutkannya dalam sampel.

Adapun kategori data yang dapat digunakan sebagai sampel dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia tahun 2002-

2007.

2. Perusahaan IPO yang menyertakan laporan keuanganya per 31 Desember

tahun 2002-2007.

3. Perusahaan yang menyertakan prospektus perusahaan pada saat

melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia tahun 2002-2007.

C. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data

Sumber data untuk sampel yang dimaksud akan didapat di berbagai

sumber terbitan BEI seperti Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dari

Pojok Bursa Efek Indonesia di Universitas ternama, Prospektus perusahaan

Page 38: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

38

dari Pusat Data Bisnis dan Ekonomi (PDBE) Fakultas Ekonomi Universitas

Gajah Mada, dan juga dari soft file internet seperti www.idx.com yang memuat

informasi ratusan emiten pasar modal Indonesia.

Metode Pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Studi pustaka, dilakukan untuk memperoleh landasan teori sebagai

landasan pengembangan hipotesis, yang diperoleh dari literatur, jurnal

ilmiah yang relevan dengan penelitian ini.

2. Studi lapangan, dilakukan dengan mengunjungi website pasar modal

Indonesia dan dokumentasi data yang dibutuhkan dari pojok BEI yaitu

data ICMD dan Pusat Data Bisnis dan Ekonomi untuk data prospektus

perusahaan.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Dependen

a. Board outsider

Dalam penelitian ini variabel dependen yang pertama adalah

presentase board outsider yang dihitung dari rasio outside director pada

jumlah total manajer yang ada di perusahaan (Beatty dan Zajac 1994;

Dalton 1998). Pengukuranya adalah sebagai berikut :

BOUT = director ofnumber total

director outsidex 100%

Page 39: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

39

b. Institutional Ownership

Dalam penelitian ini variabel dependen yang kedua adalah

presentase kepemilikan saham oleh institusional yang diperoleh sebagai

berikut :

IOWN = beredar yang saham total

nalinstitusio sahamn kepemilikajumlah x 100%

2. Variabel independen

a. Ketidakpastian permintaan

Dalam penelitian ini variabel independen pertama yang akan

menjelaskan variabel dependen adalah variabel ketidakpastian

permintaan keseluruhan dari sampel perusahaan yang listing untuk

periode tahun 2002-2007. Pengukuran variabel bebas pertama ini sesuai

dengan penelitian Y. Kor et. al. (2008) yaitu sebagai berikut :

DEMUN = nKeseluruhalanIdustrirataPenjuaRata

erusahaanPenjualanPStdDev-

.

b. Ketidakpastian persaingan

Dalam penelitian Yasemin Y. Kor, penghitungan ketidakpastian

persaingan dihitung dengan menggunakan rasio konsentrasi. Rasio

konsentrasi n-perusahaan, biasanya dinyatakan CRn mengukur pangsa n

perusahaan terbesar dalam suatu industri. Biasanya dihitung dengan

total ukuran perusahaan (firm size). Yang paling sering digunakan untuk

Page 40: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

40

menghitung ukuran (size) adalah berdasar penjualan, asset atau data

karyawan (Lipczynski et. al. 2005). Sedangkan dalam penelitian ini,

menghitung ukuran perusahaan berdasar pada total asset perusahaan.

Rumus untuk rasio konsentrasi n perusahaan adalah sebagai berikut :

CRn = å=

n

iis

1

Dengan si merupakan pangsa untuk perusahaan terbesar ke-i pada total

penjualan industri, asset atau karyawan (Lipczynski et. al. 2005).

Dalam ilmu ekonomi, rasio konsentrasi industri digunakan

sebagai indikator ukuran relatif perusahaan dalam hubungannya

dengan industri secara keseluruhan. Rasio konsentrasi dihitung sebagai

jumlah persen total asset n perusahaan puncak. Rasio konsentrasi juga

membantu dalam menentukan struktur pasar industri. Pada umumnya

digunakan rasio konsentrasi empat perusahaan, atau CR4 yang

menunjukan pangsa pasar sebagai persentase dari empat perusahaan

terbesar dalam industri (Lipczynski et. al. 2005). Semakin tinggi CR4,

semakin rendah ketidakpastian persainganya. Karena penguasaan pasar

didominasi oleh perusahaan terkuat dan sebaliknya.

Dalam penelitian ini variabel independen kedua yang akan

menjelaskan variabel dependen adalah variabel ketidakpastian

persaingan keseluruhan dari sampel perusahaan yang listing untuk

periode tahun 2002-2007. Pengukuran variabel bebas kedua ini yaitu

sebagai berikut :

Page 41: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

41

CR4 = å=

4

1iis

COMPUN =4CR

PerusahaanTotalAssetx100%

3. Variabel Kontrol

Adalah variabel yang dipercaya seperti variabel independen dan

peneliti berusaha mencari hubungan antara variabel kontrol bersama

dengan variabel independen terhadap variabel dependen (Social Research

and Instructional Council, 2000). Variabel yang digunalan dalam

penelitian ini adalah :

a. Management ownership

Untuk mensejajarkan kepentingan manajer dengan pemilik

perusahaan terdapat mekanisme khusus yang dapat digunakan pemilik

perusahaan untuk memotivasi manajer agar bertindak sesuai dengan

kepentingan pemegang saham. Salah satunya yaitu dengan memberikan

atau meningkatkan kepemilikan saham terhadap manajer. Langkah ini

ditujukan untuk menarik dan mempertahankan manajer yang cakap

serta untuk mengarahkan tindakan manajer agar mendekati kepentingan

pemegang saham terutama untuk memaksimalkan harga saham.

Untuk mencari presentase kepemilikan saham oleh manajemen

adalah sebagai berikut:

MANOWN = %100xryangBeredaTotalSaham

jemenamOlehManamilikanSahJumlahKepe

Page 42: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

42

b. Number of risk factor

Number of risk faktor disini adalah jumlah kemungkinan risiko

yang akan dihadapi perusahaan kedepanya setelah go public. Jumlah

kemungkinan risiko yang dihadapi ini juga dapat dilihat pada

prospektus perusahaan yang akan go public.

c. Profitabilitas

Perhitungan profitabilitas menggunakan rasio Basic Earning

Power (BEP), yaitu perbandingan antara laba sebelum pajak dan beban

bunga (EBIT) terhadap total aktiva perusahaan.

Profitabilitas = aTotalAktiv

dTaxoreInteresEarningBefEBIT )tan(

d. Firm size

Variabel size merupakan nilai total aktiva untuk masing-masing

perusahaan yang dijadikan sampel, untuk menghindari angka yang

relative besar, maka variabel ukuran perusahaan (firm size) diukur

dengan logaritma dari total aktiva. Alasan total aktiva dipilih sebagai

proxy dari size adalah pertimbangan bahwa nilai aktiva relatif lebih

stabil dibandingkan nilai market capitalization dan penjualan. Jadi

perhitungan size menggunakan :

Size = log (total aktiva)

e. Firm Age

Firm Age atau usia perusahaan disini adalah usia perusahaan

secara nyata yaitu usia perusahaan dari berdiri hingga waktu penelitian

ini. Untuk usia perusahaan dapat dilihat pada prospektus perusahaan.

Page 43: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

43

E. Metode Analisis Data

Alat statistik utama yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisis regresi linier berganda seperti yang dilakukan oleh

Yasemin Y. Kor, Joseph T. Mahoney, Sharon Watson (2008), Alat bantu yang

digunakan pada metode analisis data ini adalah dengan menggunakan program

SPSS (Statistical Package for Social Sciences) for Windows versi 17.0.

1. Pengujian normalitas data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji kenormalan data dalam

suatu model regresi, variabel pengganggu atau residual dari regresi tersebut

terdistribusi normal atau tidak. Jika asumsi ini dipenuhi, maka nilai residual

dari analisis akan berdistribusi normal. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria pengujiannya

adalah bila nilai signifikansi residual lebih besar dari alfa (0,05) maka data

berdistribusi normal, namun ketika nilai signifikansi residual lebih kecil

dari alfa (0,05) maka dapat dinyatakan data tidak berdistribusi normal.

Hal yang perlu ditekankan disini yaitu, seringkali uji normalitas

disalah artikan dengan penafsiran bahwa semua variabel harus memiliki

distribusi normal. Sebenarnya hal tersebut tidak keliru, namun lebih

tepatnya Uji asumi klasik normalitas yang dimaksud adalah nilai residual

dari regresi haruslah berdistribusi normal (Ghozali, 2006 : 134)

Page 44: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

44

2. Pengujian asumsi klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji ada tidaknya

korelasi antar variabel bebas (independen) pada suatu model regresi

tertentu. Model regresi berganda yang baik seharusnya tidak ditemui

korelasi antara variabel independen yang diujikan, dengan demikian

regresi sederhana tidak perlu dilakukan pengujian asumsi klasik ini, hal

ini sesuai dengan Gujarati (1999)

Akibat adanya multikolinearitas adalah estimasi akan terafiliasi

sehingga menimbulkan bias. Multikolinearitas dapat diukur dengan

menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) tak melebihi 10 dan nilai

tolerance sekitar diatas angka 0,1. apabila nilai VIF diatas 10 dan nilai

tolerance dibawah 0,1 maka telah terjadi multikolinaritas. Adapun cara

penanganan multikolinieritas menurut Winarno (2009) dapat dilakukan

dengan 1) tetap membiarkan model mengandung Multikolinieritas

karena estimator masih tetap BLUE, 2) Penambahan data, 3) Eliminasi

variabe independen, 4) transformasi beberapa satu atau lebih variabel.

b. Autokorelasi

Pengujian autokorelasi ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya

korelasi antara faktor eror pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan

autokorelasi. Autokorelasi ini muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.

Page 45: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

45

Salah satu uji yang paling mudah untuk mendeteksi ada tidaknya

autokorelasi adalah uji Durbin Watson (DW-test). Kriteria pengujian

autokorelasi adalah sebagai berikut:

Tabel III.1 Kriteria pengujian autokorelasi

Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4-dl < d < 4 Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4-du ≤ d ≤ 4-dl Tidak ada autokorelasi positif dan negatif

Tidak ditolak Du < d < 4-du

Sumber : Ghozali (2006 : 96) Dengan cara D-W test ini maka penulis membandingkan hasil

output dari SPSS dengan DW tabel untuk menentukan ada tidaknya

autokorelasi yang terjadi pada suatu model regresi yang diujikan.

Namun apabila dalam pengujian terjadi auto korelasi maka perlu

mengatasi masalah tersebut. Menurut Gujarati (1999) untuk mengatasi

masalah autokorelasi pada suatu model, maka perlu dilakukan

transformasi model yang yang sering disebut dengan generalized least

square (GLS) atau generalized difference equation. Transformasi itu

ditujukan agar pads akhirnya estimasi akan bersifat BLUE. Berikut

adalah ilustrasi transformasinya :

Misalkan model awal dari regresi : Yt = B1 + B2Xt + ut

Maka model tranformasi berdasar Gujarati (1999) menjadi :

(Yt – ρYt-1) = B1(1 – ρ) + B2(Xt – ρXt-1) + υt

Page 46: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

46

Dengan cara transformasinya yaitu pertama-tama membentuk

variabel lag pertama dari variabel semula, kemudian mengisi nilai

variabel yang kosong akibat lag dengan menggunakan rumus Prais-

Winstern Transformation (Gujarati, 1999) yaitu misal *1Y = ( )1

21 Yr- ,

selanjutnya mengitung nilai dari ρ, dengan berbagai pilihan cara, seperti

yang diungkapkan Gujarati (1999) yang meliputi : 1) First difference

Method, 2) dengan hasil dari D-W test, 3) The Cochrane-Orcutt

iteractive procedure, 4) The Cochrane-Orcutt two step method, 5) D-W

two step metod, 6) The Hildreth-Lu search Procedure, 7) Maximum

Likelihood method.

Pada penelitian ini cara yang digunakan adalah dengan estimasi

melalui hasil D-W test yang telah dilakukan, menurut gujarati (1999)

metode ini cukup mudah namun memberikan estimasi yang baik.

Berikut adalah rumusnya :

2

1ˆ d-»r

c. Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui

adanya gejala data yang mempunyai varian dari residual yang konstan

atau sama pada model yang digunakan. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas

namun bila berbeda maka terjadi masalah heteroskedastisitas. Salah satu

metode untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah

Page 47: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

47

dengan melakukan uji Glejser. Dengan langkahnya yaitu melakukan

regresi utama untuk mendapat residualnya, kemudian melakukan regresi

kembali dengan absolut dari residual sebagai variabel dependen pada

variabel independen lain yang diujikan.

Kriteria pengujiannya yaitu jika variabel independen signifikan

secara statistik (tingkat sig < 0,05) maka dapat dinyatakan terjadi

heteroskedastisitas dan sebaliknya jika variabel independen tidak ada

yang signifikan (sig > 0,05) maka dapat dinyatakan tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Beberapa cara untuk menanggulangi masalah heteroskedasitisitas

menurut Gujarati (1999) adalah dengan 1) Bila varians diketahui maka

dapat menggunakan metode WLS dengan varians sebagai pembobot, 2)

dengan metode square root transformation yang pada intinya

menggunakan WLS juga namun dengan akar salah satu variabel

independen sebagai pembobot, 3) menggunakan WLS dengan salah satu

variabel independen sebagai pembobot, 4) respesifikasi model dengan

tranformasi pada bentuk ln. Berbagai pilihan itu disesuaikan dengan

bagaimana keadaan heteroskedastisitas pada suatu model.

Pada penelitian ini untuk mengatasi masalah heteroskedastisitas

yang terjadi penulis memilih metode square root transformation

dengan ilustrasi sebagai berikut :

Model awal : uXBBYi ++= 121 , kemudian ditransformasi menjadi

Page 48: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

48

11

12

1

1

1

1 1

X

u

X

XB

XB

X

Y i++=

ii vXBX

B ++= 2

1

1

1

Berdasar transformasi dengan bantuan WLS diatas menurut

Gujarati (1999) selama iii Xuv = maka dapat disimpulkan model

setelah transformasi ini bersifat homoskedastisitas, dan layak

digunakan sebagai estimator. Sebagai tambahan bila

heteroskedastisitas terjadi bersamaan dengan autokorelasi maka

menurut Gujarati (1999) cara terbaik adalah dengan menyelesaikan

heteroskedastisitas terlebih dahulu.

F. Pengujian hipotesis

a. Hierarchical Regression Analysis

Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian

ini adalah hierarchical regression analysis yaitu analisis regresi yang

dilakukan dengan komposisi variabel yang berbeda yaitu ditambah setiap

tingkat. Tujuanya adalah untuk melihat perbedaan tingkat pengaruh

pengujian. Analisis ini dimaksudkan untuk menguji pengaruh signifikan

variabel-variabel ketidakpastian permintaan dan ketidakpastian persaingan

terhadap board monitoring dan kepemilikan institusional, dengan

menyertakan variabel-variabel kontrol.

Menurut Alotaibi (2001), prosedur pengujianya adalah :

1. Variabel kontrol disertakan kedalam pengujian.

Page 49: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

49

2. Variabel kontrol dan variabel utama disertakan dalam pengujian,

dilihat perubahan koefisien determinasi dan nilai signifikansi t – nya.

Dari prosedur pengujian di atas, jika ditulis dalam bentuk

persamaan adalah sebagai berikut :

1. Prosedur pertama diperoleh :

a. Persamaan model pertama, menghitung presentase direktur dari

luar (board outsider) sebagai variabel dependen

ebbbbba

++++++=

FAGEFSIZEPROFRISK

MANOWNBOUT

5432

1

b. Persamaan model kedua, menghitung presentase kepemilikan

institusional (institutional ownership ) sebagai variabel dependen

ebbbbba

++++++=

FAGEFSIZEPROFRISK

MANOWNIOWN

5432

1

2. Prosedur kedua diperoleh :

a. Persamaan model ketiga (hipotesis pertama), mengidentifikasi

pengaruh demund uncertainty pada board outsider.

ebbbbbba

+++++++=

FAGEFSIZEPROFRISK

MANOWNDEMUNBOUT

5543

21

b. Persamaan model keempat (hipotesis kedua), mengidentifikasi

pengaruh demund uncertainty pada institutional ownership

ebbbbbba

+++++++=

FAGEFSIZEPROFRISK

MANOWNDEMUNIOWN

5543

21

c. Persamaan model kelima (hipotesis ketiga), mengidentifikasi

pengaruh competitive uncertainty pada board outsider.

Page 50: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

50

ebbbbbba

+++++++=

FAGEFSIZEPROFRISK

MANOWNCOMPUNBOUT

5543

21

d. Persamaan model keenam (hipotesis keempat), mengidentifikasi

pengaruh competitive uncertainty pada institutional ownership

ebbbbbba

+++++++=

FAGEFSIZEPROFRISK

MANOWNCOMPUNIOWN

5543

21

Keterangan :

BOUT : (board outsider) atau direktur dari luar (%) pada

perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2002-2007.

IOWN : (institutional ownership) atau kepemilikan

institusional (%) pada perusahaan yang melakukan IPO

di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-2007.

DEMUN : (demand uncertaity) atau ketidakpastian permintaan

pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2002-2007.

COMPUN : (competitive uncertainty) atau ketidakpastian

persaingan pada perusahaan yang melakukan IPO di

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-2007.

MANOWN : (management ownership) atau presentase kepemilikan

saham perusahaan oleh manajemen pada perusahaan

yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2002-2007.

Page 51: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

51

RISK : (number of risk) atau jumlah risiko yang mungkin

diderita oleh perusahaan yang terdaftar pada prospektus

perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2002-2007.

PROF : (profitability) atau profitabilitas pada perusahaan yang

melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun

2002-2007.

FSIZE : (Firm size) atau ukuran perusahaan yang melakukan

IPO di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-2007.

FAGE : (Firm age) atau usia perusahaan yang melakukan IPO

di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-2007.

α : konstanta.

nbb -1 : Koefisien dari masing masing variabel independen.

e : Kondisi eror

Kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen secara parsial (uji t), dan uji

koefisien determinasi (uji R2). Karena penelitian ini tidak mencari pengaruh

variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen, maka tidak

dilakukan uji F.

b. Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui prosentase

variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai

(R2) besarnya antara 0 dan 1. (R2) dikatakan baik jika makin mendaekati 1,

Page 52: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

52

sedangkan jika (R2) 1 berarti variabel independen berpengaruh sempurna

pada variabel depemden. Jika (R2) bernilai 0, maka tidak ada pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen.

c. Pengujian koefisien regresi parsial (uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui variabel bebas secara

parsial atau individu mempunyai pengaruh terhadap variabel bebas lainya

atau tidak ( Gujarati, 2003). Pengujianya adalah sebagai berikut :

i) H0 diterima atau Ha ditolak apabila nilai signifikan t hitung > 0,05.

Ini menunjukan bahwa variabel independen secara parsial tidak

berpengaruh terhadap variabel independen.

ii) H0 ditolak atau Ha diterima apabila nilai signifikansi t hitung <

0,05. Ini menunjukan bahwa variabel independen secara parsial

berpengaruh terhadap variabel dependen.

Semua teknis analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

bantuan program computer SPSS (Statistical Package for Social Science)

for windows.

Page 53: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

53

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan analisis terhadap data penelitian dan pengujian

hipotesis yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dengan menggunakan

teknik-teknik analisis data yang telah dikemukakan. Sesuai dengan perumusan

masalah dan tujuan dari penelitian yang telah dikemukakan bahwa tujuan dari

penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris pengaruh ketidak pastian

permintaan dan ketidakpastian persaingan terhadap jumlah jajaran manajemen

dari pihak luar (board outsider) dan kepemilikan saham oleh institusional

(institutional ownership) pada perusahaan yang melakukan IPO tahun 2002-2007

dengan menyertakan variabel-variabel kontrol. Variabel kontrol tersebut adalah

kepemilikan saham oleh manajemen (management ownership), profitabilitas

perusahaan (profitability), total risiko yang mungkin dihadapi perusahaan (risk),

usia perusahaan (firm age) dan ukuran perusahaan (firm age). Metode analisis

utama yang digunakan didasarkan pada model hierarchical regression analysis

dan diproses dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16 for windows.

A. Analisis Data

Data yang dikumpulkan merupakan data sekunder yang berupa data

keuangan dan informasi perusahaan yang melakukan IPO mulai tahun 2002

sampai tahun 2007. Berdasarkan kriteria pengambilan sampel yang telah

dikemukakan sebelumnya diperoleh :

Page 54: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

54

Tabel IV.1 Jumlah Sampel Penelitian

No. Keterangan Jumlah Perusahaan 1. Perusahaan yang melakukan IPO mulai

tahun 2002 sampai 2007 60

2. Perusahaan yang tidak menyediakan prospektus saat IPO

28

Sub total 32 3 Perusahaan yang tidak menyertakan

laporan keuangan secara lengkap 1

Total Sampel 31

Berdasarkan pengklasifikasian kriteria di atas diperoleh sampel 31

perusahaan yang berasal dari berbagai sub industri mulai tahun 2002 sampai

tahun 2007 yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia. Selanjutnya 31

sampel tersebut yang akan dianalisis.

B. Deskripsi Data

1. Statistik Deskriptif persamaan model pertama Tabel IV.2

Statistik deskriptif Hierarchical Regression dengan variabel kontrol pada variabel Board Outsider (BOUT)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

BOUT 31 .33 2.00 1.0059 .35612

MANOWN 31 .00 .18 .0146 .03952

RISK 31 5 21 11.68 4.833

FAGE 31 3 37 14.81 9.141

PROF 31 -.2585 .2929 .082793 .1043094

FSIZE 31 7.1269 15.6834 12.168543 2.0200366

Valid N (listwise) 31

Sumber : lampiran output

Pada tabel IV.2 diatas, sesuai dengan prosedur Alotaibi (2001),

Hierarchical Regression prosedur pertama adalah dengan menyertakan

seluruh variabel kontrol pada pengujian. Jadi dalam satu model persamaan

Page 55: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

55

terdiri dari 2 variabel yaitu board outsider sebagai variabel dependen dan

managerial ownership, total risk, firm age, profitability dan firm size

sebagai variabel kontrol, dengan total data yang digunakan adalah

sebanyak 31 perusahaan. Perusahaan dengan rasio board outsider (BOUT)

terendah yaitu sebesar 0,33 adalah PT Aneka Kemasindo Utama Tbk

(AKKU) dan PT Excelcomindo Pratama Tbk. (EXCL), sedangkan

perusahaan dengan rasio board outsider tertinggi yaitu sebesar 2,00 adalah

PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk (ANTA). Rata-rata board

outsider dari 31 perusahaan adalah sebesar 1,0059 dan standar deviasinya

0,35612.

Untuk variabel rasio management ownership (MANOWN) atau

kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan dapat dinyatakan bahwa

perusahaan dengan rasio management ownership yang terendah yaitu

sebesar 0.00 adalah mayoritas perusahaan dikarenakan di indonesia sendiri

kepemilikan saham oleh manajemen belum sepenuhnya dilaksanakan.

Adapun beberapa perusahaan dengan rasio management ownership 0.00

adalah PT Anugrah Tambak Perkasindo Tbk (ATPK), PT Fishindo

Kusuma Sejahtera Tbk (FISH), PT Sugi Samapersada Tbk (SUGI), PT

Radian Utama Interinsco Tbk (RUIS), PT Bisi Internasional Tbk (BISI)

dan sebagainya dapat dilihat dilampiran. Sedangkan perusahaan dengan

rasio management ownership tertinggi yaitu sebesar 0.18 adalah PT Gema

Grahasarana Tbk (GEMA). Rata-rata management ownership dari 31

perusahaan adalah 0,0146 dengan standar deviasinya 0,03952.

Page 56: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

56

Untuk variabel total risiko (RISK) dinyatakan bahwa perusahaan

dengan rasio total risk yang terendah yaitu sebesar 5 adalah PT Gema

Grahasarana Tbk (GEMA) dan PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk

(TMAS). Sedangkan perusahaan dengan total risiko tertinggi yaitu sebesar

21 adalah PT Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL). Rata-rata total risiko

dari 31 perusahaan adalah 11,68 dengan standar deviasinya 4,833.

Selanjutnya untuk variabel firm age (FAGE) atau usia perusahaan

dapat dilihat bahwa perusahaan dengan usia termuda yaitu 3 tahun adalah

PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) dan PT Aneka Kemasindo Utama Tbk

(AKKU). Sedangkan perusahaan dengan usia tertua yaitu 37 tahun adalah

PT Indonesia Air Transport (IATA). Rata-rata usia dari 31 perusahaan

adalah 14,81 dengan standar deviasinya 9,141.

Untuk variabel profitabilitas (PROF) perusahaan dapat diketahui

bahwa perusahaan dengan rasio profitabilitas terendah yaitu -0.2585

adalah PT Bumi Teknokultura Unggul Tbk (BTEK). Dan rasio

profitabilitas tertinggi yaitu sebesar 0,2929 adalah PT Perusahaan Gas

Negara (persero) (PGAS). Rata-rata profitabilitas dari 31 perusahaan

adalah 0,08279 dengan standar deviasinya 0,10431.

Sedangkan untuk variabel firm size (FSIZE), perusahaan dengan

rasio firm size terendah yaitu sebesar 7,1269 adalah PT Mitra Adiperkasa

Tbk (MAPI) dan rasio firm size tertinggi yaitu 15,6834 adalah PT

Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL). Rata-rata firm size dari 31

perusahaan adalah 12,1685 dengan standar deviasinya 2,0200.

Page 57: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

57

2. Statistik Deskriptif persamaan model kedua

Statistik deskriptif untuk data institutional ownership (INOWN),

dengan variabel kontrol dapat dilihat pada tabel IV.3 Berikut adalah tabel

Statistik deskriptif Hierarchical Regression dengan variabel kontrol pada

variabel institutional ownership (INOWN).

Tabel IV.3 Statistik deskriptif Hierarchical Regression dengan variabel kontrol

pada variabel Institutional Ownership (INOWN)

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

INOWN 31 .5101 .9245 .738952 .1057867

MANOWN 31 .00 .18 .0146 .03952

RISK 31 5 21 11.68 4.833

FAGE 31 3 37 14.81 9.141

PROF 31 -.2585 .2929 .082793 .1043094

FSIZE 31 7.1269 15.6834 12.168543 2.0200366

Valid N (listwise) 31

Sumber : lampiran output

Masih sesuai dengan prosedur Alotaibi (2001), yang membedakan

dengan statistik deskriptif pertama adalah dalam statistik deskriptif kedua

ini variabel dependenya adalah institutional ownership (INOWN).

Perusahaan dengan rasio institutional ownership (INOWN) terendah yaitu

sebesar 0,5101 adalah PT Arona Binasejati Tbk (ARTI), sedangkan

perusahaan dengan rasio institutional ownership tertinggi yaitu sebesar

0,9245 adalah Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL). Rata-rata institutional

ownership dari 31 perusahaan adalah sebesar 0,7389 dan standar

deviasinya 0,1058. Sedangkan keterangan untuk seluruh variabel kontrol

(managerial ownership, total risk, firm age, profitability dan firm size)

dapat dijabarkan seperti pembahasan variabel kontrol sebelumnya.

Page 58: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

58

3. Statistik deskriptif persamaan model ketiga (hipotesis 1)

Pada tabel IV.4 di bawah, sesuai dengan prosedur Alotaibi (2001),

Hierarchical Regression prosedur kedua adalah dengan menyertakan

seluruh variabel kontrol dan variabel utama pada pengujian. Jadi dalam

satu model persamaan terdiri dari board outsider sebagai variabel

dependen, demand uncertainty sebagai variabel independen dan

managerial ownership, total risk, firm age, profitability dan firm size

sebagai variabel kontrol, dengan total data yang digunakan adalah

sebanyak 31 perusahaan.

Statistik deskriptif untuk data Demand Uncertainty (DEMUN), dan

Board Outsider (BOUT) untuk uji hipotesis 1 yaitu regresi dengan

variabel kontrol dapat dilihat pada tabel IV.4. Berikut adalah tabel statistik

deskriptif uji hipotesis 1 :

Tabel IV.4 Statistik deskriptif Uji Hipotesis 1

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

BOUT 31 .33 2.00 1.0059 .35612

DEMUN 31 .0125 2.7133 .407941 .6739238

MANOWN 31 .00 .18 .0146 .03952

RISK 31 5 21 11.68 4.833

FAGE 31 3 37 14.81 9.141

PROF 31 -.2585 .2929 .082793 .1043094

FSIZE 31 7.1269 15.6834 12.168543 2.0200366

Valid N (listwise) 31

Sumber : lampiran output

Pada tabel IV.4 di atas, uji hipotesis terdiri dari 7 variabel, dengan

total sampel 31 perusahaan. Yang membedakan dari statistik deskriptif

Page 59: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

59

pertama dan kedua yaitu pada uji ini menyertakan variabel independen

(DEMUN).

Untuk variabel board outsider (BOUT), perusahaan dengan board

outsider terendah yaitu sebesar 0,33 adalah PT Aneka Kemasindo Utama

Tbk (AKKU) dan PT Excelcomindo Pratama Tbk. (EXCL), sedangkan

perusahaan dengan rasio board outsider tertinggi yaitu sebesar 2,00 adalah

PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk (ANTA). Rata-rata board

outsider dari 31 perusahaan adalah sebesar 1,0059 dan standar deviasinya

0,35612.

Untuk variabel demand uncertainty (DEMUN) perusahaan dengan

demand uncertainty terendah yaitu sebesar 0,0125 adalah PT Sugi

Samapersada Tbk (SUGI), sedangkan perusahaan dengan rasio demand

uncertainty tertinggi yaitu sebesar 2,7133 adalah PT Arpeni Pratama

Ocean Line (APOL). Rata-rata demand uncertainty dari 31 perusahaan

adalah sebesar 0,4079 dan standar deviasinya 0,6739. Keterangan untuk

seluruh variabel kontrol (managerial ownership, total risk, firm age,

profitability dan firm size) dapat dijabarkan seperti pembahasan variabel

kontrol sebelumnya.

4. Statistik deskriptif persamaan model keempat (hipotesis 2)

Statistik deskriptif untuk data demand uncertainty (DEMUN), dan

institutional ownership (INOWN) untuk uji hipotesis 2 yaitu regresi

dengan variabel kontrol dapat dilihat pada tabel IV.5. yang membedakan

dengan statistik deskriptif uji hipotesis pertama adalah dalam uji hipotesis

Page 60: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

60

kedua ini variabel dependenya adalah institutional ownership (INOWN)

Berikut adalah tabel statistik deskriptif uji hipotesis 2 :

Tabel IV.5 Statistik deskriptif Uji Hipotesis 2

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

INOWN 31 .5101 .9245 .738952 .1057867

DEMUN 31 .0125 2.7133 .407941 .6739238

MANOWN 31 .00 .18 .0146 .03952

RISK 31 5 21 11.68 4.833

FAGE 31 3 37 14.81 9.141

PROF 31 -.2585 .2929 .082793 .1043094

FSIZE 31 7.1269 15.6834 12.168543 2.0200366

Valid N (listwise) 31

Sumber : lampiran output

Untuk variabel Institutional ownership (INOWN), perusahaan

dengan Institutional ownership terendah yaitu sebesar 0,5101 adalah PT

Arona Binasejati Tbk (ARTI), sedangkan perusahaan dengan rasio

institutional Ownership tertinggi yaitu sebesar 0,9245 adalah

Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL). Rata-rata institutional Ownership

dari 31 perusahaan adalah sebesar 0,7389 dan standar deviasinya 0,1058.

Sedangkan untuk variabel demand uncertainty (DEMUN)

perusahaan dengan demand uncertainty terendah yaitu sebesar 0,0125

adalah PT Sugi Samapersada Tbk (SUGI), sedangkan perusahaan dengan

rasio demand uncertainty tertinggi yaitu sebesar 2,7133 adalah PT Arpeni

Pratama Ocean Line (APOL). Rata-rata demand uncertainty dari 31

perusahaan adalah sebesar 0,4079 dan standar deviasinya 0,6739.

Keterangan untuk seluruh variabel kontrol (managerial ownership, total

Page 61: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

61

risk, firm age, profitability dan firm size) dapat dijabarkan seperti

pembahasan variabel kontrol sebelumnya.

5. Statistik deskriptif persamaan kelima (hipotesis 3)

Statistik deskriptif untuk data competitive uncertainty (COMPUN),

dan bout outsider (BOUT) untuk uji hipotesis 3 yaitu regresi dengan

variabel kontrol dapat dilihat pada tabel IV.6. Yang membedakan dengan

statistik deskriptif uji hipotesis pertama dan kedua adalah dalam uji

hipotesis ketiga ini variabel dependenya adalah board outsider (BOUT)

dan variabel independenya competitive uncertainty (COMPUN) Berikut

adalah tabel statistik deskriptif uji hipotesis 3 :

Tabel IV.6 Statistik deskriptif Uji Hipotesis 3

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

BOUT 31 .33 2.00 1.0059 .35612

COMPUN 31 .0001 .9892 .125544 .2545868

MANOWN 31 .00 .18 .0146 .03952

RISK 31 5 21 11.68 4.833

FAGE 31 3 37 14.81 9.141

PROF 31 -.2585 .2929 .082793 .1043094

FSIZE 31 7.1269 15.6834 12.168543 2.0200366

Valid N (listwise) 31

Sumber : lampiran output

Untuk variabel board outsider (BOUT), perusahaan dengan board

outsider terendah yaitu sebesar 0,33 adalah PT Aneka Kemasindo Utama

Tbk (AKKU) dan PT Excelcomindo Pratama Tbk. (EXCL), sedangkan

perusahaan dengan rasio board outsider tertinggi yaitu sebesar 2,00 adalah

PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk (ANTA). Rata-rata board

Page 62: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

62

outsider dari 31 perusahaan adalah sebesar 1,0059 dan standar deviasinya

0,35612.

Sedangkan untuk variabel competitive uncertainty (COMPUN)

perusahaan dengan competitive uncertainty terendah yaitu sebesar 0,0001

adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), sedangkan perusahaan dengan

rasio competitive uncertainty tertinggi yaitu sebesar 0,9892 adalah PT

Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA). Rata-rata competitive

uncertainty dari 31 perusahaan adalah sebesar 0,1255 dan standar

deviasinya 0,2546. Keterangan untuk seluruh variabel kontrol (managerial

ownership, total risk, firm age, profitability dan firm size) dapat dijabarkan

seperti pembahasan variabel kontrol sebelumnya.

6. Statistik deskriptif persamaan model keenam (hipotesis 4)

Statistik deskriptif untuk data Competitive Uncertainty

(COMPUN), dan institutional ownership (INOWN) untuk uji hipotesis 3

yaitu regresi dengan variabel kontrol dapat dilihat pada tabel IV.7. Yang

membedakan dengan statistik deskriptif uji hipotesis sebelumnya adalah

dalam uji hipotesis ketiga ini variabel dependenya adalah institutional

ownership (INOWN) dan berikut adalah tabel statistik deskriptif uji

hipotesis 4 :

Page 63: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

63

Tabel IV.7 Statistik deskriptif Uji Hipotesis 4

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

INOWN 31 .5101 .9245 .738952 .1057867

COMPUN 31 .0001 .9892 .125544 .2545868

MANOWN 31 .00 .18 .0146 .03952

RISK 31 5 21 11.68 4.833

FAGE 31 3 37 14.81 9.141

PROF 31 -.2585 .2929 .082793 .1043094

FSIZE 31 7.1269 15.6834 12.168543 2.0200366

Valid N (listwise) 31

Sumber : lampiran output

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa untuk variabel institutional

ownership (INOWN), perusahaan dengan Institutional ownership terendah

yaitu sebesar 0,5101 adalah PT Arona Binasejati Tbk (ARTI), sedangkan

perusahaan dengan rasio institutional ownership tertinggi yaitu sebesar

0,9245 adalah Excelcomindo Pratama Tbk (EXCL). Rata-rata institutional

ownership dari 31 perusahaan adalah sebesar 0,7389 dan standar

deviasinya 0,1058.

Sedangkan untuk variabel competitive uncertainty (COMPUN)

perusahaan dengan competitive uncertainty terendah yaitu sebesar 0,0001

adalah PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), sedangkan perusahaan dengan

rasio competitive uncertainty tertinggi yaitu sebesar 0,9892 adalah PT

Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA). Rata-rata competitive

uncertainty dari 31 perusahaan adalah sebesar 0,1255 dan standar

deviasinya 0,2546. Keterangan untuk seluruh variabel kontrol (managerial

ownership, total risk, firm age, profitability dan firm size) dapat dijabarkan

seperti pembahasan variabel kontrol sebelumnya

Page 64: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

64

C. Pegujian Data dan Asumsi Klasik

1. Pengujian Normalitas Data

Dalam penelitian ini uji yang digunakan untuk melihat normalitas

data adalah uji Kolmogorov-Smirnov. Jika signifikansi hitung (p-value)

lebih besar dari 0,05 maka dinyatakan data berdistribusi normal. Hasil

pengujian normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov

adalah sebagai berikut :

Tabel IV.8 Hasil Uji Normalitas Data dengan Uji Kolmogorov - Smirnov

Uji Residual Kolmogorov Smirnov test

Asymp. Sign (two tailed)

Keterangan

1 2 3 4 5 6

Residual regresi model 1 Residual regresi model 2 Residual regresi model 3 Residual regresi model 4 Residual regresi model 5 Residual regresi model 6

0,748 0,726 0,525 0,579 0,767 0,693

0,631 0,668 0,946 0,890 0,598 0,723

Normal Normal Normal Normal Normal Normal

Sumber : lampiran output

Dari hasil pengujian normalitas dengan menggunakan uji

Kolmogorov-Smirnov terhadap residual dari 6 regresi yang dilakukan,

diperoleh hasil bahwa semua model regresi berdistribusi secara normal

atau tidak terdapat terdapat masalah ketidaknormalan.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji asumsi klasik pertama yang dilakukan adalah uji

multikolinieritas, yaitu untuk mengetahui ada tidaknya masalah

multikolinieritas pada suatu model persamaan. Cara yang dilakukan

dapat dengan melihat pada nilai tolerance atau nilai variance inflation

Page 65: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

65

factor (VIF). Apabila nilai tolerance > 0,1 atau VIF < 10, dapat

dinyatakan tidak terjadi masalah multikolinieritas. Sebaliknya bila nilai

tolerance < 0,1 dan VIF > 10 maka terjadi masalah multikolinieritas.

1. Uji Multikolinieritas Persamaan Model Pertama

Model pertama persamaan regresi digunakan untuk menguji

variabel kontrol terhadap variabel dependen pertama. Pada model ini

diperoleh nilai tolerance dan VIF sebagai berikut :

Tabel IV.9 Hasil Uji Multikolinier Model Pertama

variabel Tolerance VIF Kesimpulan

MANOWN .933 1.072 Tidak terjadi multikolinieritas

RISK .666 1.502 Tidak terjadi multikolinieritas

FAGE .865 1.157 Tidak terjadi multikolinieritas

PROF .848 1.179 Tidak terjadi multikolinieritas

FSIZE .629 1.591 Tidak terjadi multikolinieritas

Dependent variable : BOUT

Nilai toleransi variabel kontrol (MANOWN, RISK, FAGE,

PROF dan FSIZE ) > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat multikolinieritas.

2. Uji Multikolinieritas Persamaan Model Kedua

Model kedua persamaan regresi digunakan untuk menguji

variabel kontrol terhadap variabel dependen kedua. Pada model ini

diperoleh nilai tolerance dan VIF sebagai berikut :

Page 66: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

66

Tabel IV.10

Hasil Uji Multikolinier Model Kedua

variabel Tolerance VIF Kesimpulan

MANOWN .849 1.177 Tidak terjadi multikolinieritas RISK .580 1.723 Tidak terjadi multikolinieritas FAGE .798 1.252 Tidak terjadi multikolinieritas PROF .859 1.164 Tidak terjadi multikolinieritas FSIZE .596 1.679 Tidak terjadi multikolinieritas

Dependent Variable: IOWN

Nilai toleransi variabel kontrol (MANOWN, RISK, FAGE,

PROF dan FSIZE ) > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terdapat multikolinieritas.

3. Uji Multikolinieritas Persamaan Model Ketiga (hipotesis 1)

Model ketiga persamaan regresi digunakan untuk menguji

variabel independen pertama DEMUN dan variabel kontrol terhadap

variabel dependen pertama yaitu BOUT. Pada model ini diperoleh

nilai tolerance dan VIF sebagai berikut :

Tabel IV.11 Hasil Uji Multikolinier Model Ketiga

variabel Tolerance VIF kesimpulan

DEMUN .860 1.162 Tidak terjadi multikolinieritas MANOWN .911 1.097 Tidak terjadi multikolinieritas RISK .630 1.588 Tidak terjadi multikolinieritas FAGE .807 1.239 Tidak terjadi multikolinieritas PROF .829 1.206 Tidak terjadi multikolinieritas FSIZE .612 1.635 Tidak terjadi multikolinieritas

Dependent Variable: BOUT

Page 67: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

67

Nilai toleransi variabel independen DEMUN dan variabel

kontrol (MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE ) > 0,1 dan

VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

multikolinieritas.

4. Uji Multikolinieritas Persamaan Model Keempat (hipotesis 2)

Model keempat persamaan regresi digunakan untuk

menguji variabel independen pertama DEMUN dan variabel kontrol

terhadap variabel dependen kedua yaitu IOWN. Pada model ini

diperoleh nilai tolerance dan VIF sebagai berikut :

Tabel IV.12

Hasil Uji Multikolinier Model Keempat

variabel Tolerance VIF kesimpulan

DEMUN .808 1.237 Tidak terjadi multikolinieritas

MANOWN .825 1.212 Tidak terjadi multikolinieritas

RISK .493 1.027 Tidak terjadi multikolinieritas

FAGE .781 1.281 Tidak terjadi multikolinieritas

PROF .857 1.167 Tidak terjadi multikolinieritas

FSIZE .525 1.905 Tidak terjadi multikolinieritas

Dependent Variable: IOWN

Nilai toleransi variabel independen DEMUN dan variabel

kontrol (MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE ) > 0,1 dan

VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

multikolinieritas.

Page 68: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

68

5. Uji Multikolinieritas Persamaan Model Kelima (hipotesis 3)

Model kelima persamaan regresi digunakan untuk menguji

variabel independen kedua COMPUN dan variabel kontrol terhadap

variabel dependen pertama yaitu BOUT. Pada model ini diperoleh

nilai tolerance dan VIF sebagai berikut :

Tabel IV.13

Hasil Uji Multikolinier Model Kelima

Variabel Tolerance VIF Kesimpulan

COMPUN .847 1.181 Tidak terjadi multikolinieritas MANOWN .943 1.061 Tidak terjadi multikolinieritas RISK .691 1.447 Tidak terjadi multikolinieritas FAGE .837 1.195 Tidak terjadi multikolinieritas PROF .875 1.143 Tidak terjadi multikolinieritas FSIZE .622 1.608 Tidak terjadi multikolinieritas

Dependent Variable: BOUT

Nilai toleransi variabel independen COMPUN dan variabel

kontrol (MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE ) > 0,1 dan

VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

multikolinieritas.

6. Uji Multikolinieritas Persamaan Model Keenam (hipotesis 4)

Model keenam persamaan regresi digunakan untuk menguji

variabel independen kedua COMPUN dan variabel kontrol terhadap

variabel dependen kedua yaitu IOWN. Pada model ini diperoleh nilai

tolerance dan VIF sebagai berikut :

Page 69: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

69

Tabel IV.14

Hasil Uji Multikolinier Model Keenam

variabel Tolerance VIF kesimpulan

COMPUN .731 1.368 Tidak terjadi multikolinieritas MANOWN .840 1.190 Tidak terjadi multikolinieritas RISK .582 1.717 Tidak terjadi multikolinieritas FAGE .799 1.252 Tidak terjadi multikolinieritas PROF .771 1.297 Tidak terjadi multikolinieritas FSIZE .556 1.797 Tidak terjadi multikolinieritas

Dependent Variable: IOWN

Nilai toleransi variabel independen COMPUN dan variabel

kontrol (MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE ) > 0,1 dan

VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

multikolinieritas.

b. Uji Autokorelasi

Untuk mendeteksi ada tidaknya masalah autokorelasi dapat

dilihat dari nilai Durbin-Watson di tiap persamaan regresi tersebut.

Kemudian nilai dari Durbin-Watson test tersebut dibandingkan dengan

nilai pada tabel Durbin-Watson test, dengan jumlah variabel k = 5 dan

dengan 31 data untuk persamaan 1 dan 2, sedangkan untuk keempat uji

hipotesis dengan jumlah variabel k = 6 dan dengan 31 data. Hasil uji

autokorelasi untuk setiap regresi yang dilakukan dapat disimak dibagian

lampiran skripsi ini.

Dari 6 model regresi diujikan ditemui 4 gejala autokorelasi yang

terdeteksi yaitu keadaan no decision atau lebih spesifiknya berada

hanya pada keadaan tidak terdapat autokorelasi positif, sedangkan

Page 70: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

70

keadaan negatifnya tidak dapat dijelaskan. Selanjutnya dilakukan

penanganan autokorelasi, penanganan dari tiap autokorelasi ini dengan

menggunakan metode GLS yang dikemukakan oleh Gujarati (1999 :

392) sehingga setelah transformasi data dengan lag dan menghitung rho

keempat model yang bermasalah tadi dapat terbebas dari masalah

autokorelasi.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan pendekatan uji glejser. Apabila nilai sign > 0,05 maka

disebut homoskedastisitas namun kebalikannya bila nilai sign < 0,05

maka suatu model regresi dinyatakan terjadi masalah

heteroskedastisitas. Nilai signifikansi disini adalah nilai hasil regresi

antara absolut residual dengan variabel independen dari masing-

masing model. Hasil pengujian heteroskedastisitas dapat dilihat pada

bagian lampiran penelitian ini.

Hasil pengujian heteroskedastisitas dengan uji Glejser yang

melibatkan 6 model regresi menunjukkan bahwa tidak terdapat

persamaan mengalami masalah heteroskedastisitas dan keenam

model tadi kini telah bersifat homoskedastisitas.

Page 71: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

71

D. Pengujian Hipotesis Penelitian

1. Pengujian persamaan model pertama

Setelah lolos pengujian asumsi klasik, selanjutnya dilakukan

pengujian seluruh model persamaan untuk menjawab permasalahan yang

dihipotesiskan, langkah pengujianya berdasarkan hierarchical regression

analysis. Pada tahap pertama dilakukan pengujian untuk mengetahui

pengaruh variabel kontrol terhadap variabel dependen pertama, karena

dalam penelitian ini terdapat dua variabel dependen. Pengujian ini

dilakukan dengan menggunakan model berikut :

ebbbbba ++++++= FAGEFSIZEPROFRISKMANOWNBOUT 54321

Model pertama yang akan diujikan adalah pengaruh variabel

kontrol yaitu MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE terhadap

BOUT. Pada tahap ini tidak terdapat hipotesis yang perlu diuji sebab

tujuan variabel kontrol adalah memperkuat pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen. Pada tahap ini akan diketahui besarnya

pengaruh variabel MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE terhadap

BOUT. Hasil analisis regresi untuk model pertama dapat dilihat dalam

tabel berikut :

Page 72: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

72

Tabel IV. 15 Hasil analisis regresi untuk pengujian model pertama

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients Model

B Std. Error Beta

t Sig.

(Constant) .948 .469 2.021 .054

MANOWN

-.008 .019 -.084 -.414 .683

RISK .002 .019 .032 .132 .896

FAGE .006 .009 .153 .721 .478

PROF -.149 .765 -.042 -.194 .848

1

FSIZE -.009 .046 -.050 -.200 .843

a. Dependent Variable: BOUT

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Esimated

F

F (sig.)

Var. Dependen

: 0,028

: 0.167

: 0.402

: 0,142

: 0.019

: BOUT

Sumber : hasil pengolahan data (Lampiran)

Berdasarkan nilai R2 sebesar 0,028 atau 2,8%. Hal ini

menunjukan bahwa 2,8% variabel dependen yaitu BOUT dapat dijelaskan

oleh MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE. Sedangkan sisanya

dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model analisis.

Pada persamaan regresi pertama ini tidak satupun variabel

kontrol yang signifikan terhadap BOUT pada taraf 5%. Disimpulkan

bahwa secara parsial tidak satupun variabel MANOWN, RISK, FAGE,

PROF dan FSIZE yang mempengaruhi BOUT.

Page 73: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

73

2. Pengujian persamaan model kedua

Pada tahap kedua ini dilakukan pengujian untuk mengetahui

pengaruh variabel kontrol MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE

terhadap IOWN terhadap variabel dependen yang kedua IOWN.

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan model berikut :

ebbbbba ++++++= FAGEFSIZEPROFRISKMANOWNIOWN 54321

Sama seperti pada model pertama pada tahap ini tidak terdapat hipotesis

yang perlu diuji sebab tujuan variabel kontrol adalah memperkuat

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil analisis

regresi untuk model kedua dapat dilihat dalam tabel berikut :

TABEL IV. 16 Hasil Analisis Regresi untuk Pengujian Model Kedua

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model

B Std.

Error Beta

t Sig.

(Constant) .937 .149 6.274 .000

MANOWN_1

-.007 .005 -.251 -1.325 .197

RISK_1 .007 .005 .319 1.390 .177

FAGE_1 .003 .002 .209 1.070 .295

PROF_1 .080 .161 .094 .498 .623

1

FSIZE_1 -.005 .011 -.092 -.408 .687

a. Dependent Variable: IOWN_1

R Square Adjusted R Square Std. Error of the Esimated F F (sig.) Var. Dependen

: 0,236 : 0,083 : 0.1126 : 1,542 : 0.213 : IOWN_1

Sumber : hasil pengolahan data (Lampiran)

Page 74: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

74

Dari tabel IV. 8 Berdasarkan nilai R2 sebesar 0,236 atau 23,6%.

Hal ini menunjukan bahwa 23,6% variabel dependen yaitu IOWN dapat

dijelaskan oleh MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE. Sedangkan

sisanya dijelaskan oleh faktor lain yang tidak termasuk dalam model

analisis.

Pada persamaan regresi kedua ini tidak satupun variabel kontrol

yang signifikan terhadap BOUT pada taraf 5%. Disimpulkan bahwa

secara parsial tidak satupun variabel MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan

FSIZE yang mempengaruhi IOWN.

3. Pengujian persamaan model ketiga (Uji Hipotesis Pertama)

Pada tahap ketiga ini dilakukan pengujian hipotesis pertama

yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel dependen pertama DEMUN dan

variabel kontrol terhadap variabel dependen yang pertama BOUT.

Berbeda dengan model pertama dan kedua pada tahap ini

terdapat hipotesis yang perlu diuji yaitu pengaruh variabel independen

pertama DEMUN dan variabel kontrol MANOWN, RISK, FAGE, PROF

dan FSIZE terhadap variabel dependen pertama BOUT. Hasil analisis

regresi untuk model ketiga dapat dilihat dalam tabel berikut :

Page 75: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

75

TABEL IV. 17 Hasil Analisis Regresi Untuk Pengujian Model Ketiga

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients Model

B Std. Error Beta

t Sig.

(Constant) .779 .429 1.814 .082

DEMUN .274 .107 .492 2.560 .017

MANOWN

-.001 .018 -.013 -.067 .947

RISK -.008 .017 -.102 -.453 .654

FAGE .001 .008 .022 .108 .915

PROF .122 .700 .034 .174 .863

1

FSIZE .009 .042 .046 .202 .841

a. Dependent Variable: BOUT

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Esimated

F

F (sig.)

Var. Dependen

: 0,236

: 0,045

: 0.364

: 1,237

: 0.323

: BOUT

Sumber : hasil pengolahan data (Lampiran)

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa DEMUN pada BOUT

dengan variabel kontrol MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE

menunjukkan pengaruh yang positif (+) yang berarti hipotesis 1 tidak

ditolak, dengan nilai t hitung sebesar 2,560 signifikan pada tingkat

signifikansi 5%, yang berarti secara parsial variabel demand uncertainty

atau ketidakpastian permintaan pada suatu perusahaan berpengaruh pada

presentase pihak dari luar pada jajaran manjemen perusahaan yang

melakukan IPO, dengan persamaan regresi yang terbentuk yaitu :

Page 76: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

76

BOUT = 0,779 + 0,247 DEMUN – 0,001 MANOWN – 0,008 RISK +

0,001 FAGE + 0,122 PROF + 0,009 FSIZE

Konstanta sebesar 0,779 berarti bila dalam suatu perusahaan

yang melakukan IPO tidak terdapat demand uncertainty, rasio board

outsider dalam perusahaan tersebut adalah 0,779. Setiap penambahan rasio

demand uncertainty sebanyak 1 satuan akan meningkatkan board outsider

pada perusahaan sebesar 0,247 yang berarti kedua variabel menunjukkan

hubungan yang searah.

Dari tabel di atas berdasarkan nilai R2 sebesar 0,236 atau 23,6%.

Hal ini menunjukan bahwa 23,6% variabel dependen yaitu BOUT dapat

dijelaskan oleh variabel independen DEMUN dan variabel kontrol

MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE. Sedangkan selebihnya

dijelaskan oleh faktor-faktor diluar model diatas.

4. Pengujian persamaan model keempat (Uji Hipotesis Kedua)

Uji hipotesis kedua bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh

variabel independen pertama DEMUN terhadap variabel dependen kedua

IOWN, dengan variabel kontrol MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan

FSIZE, berikut adalah tabel ringkasan untuk uji regresinya :

Page 77: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

77

Tabel IV.18 Hasil Regresi Variabel Demand Uncertainty pada Variabel

institutional ownership (dengan variabel kontrol)

Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients Model

B Std. Error Beta

t Sig.

(Constant) .833 .134 6.194 .000

DEMUN_1 .086 .028 .507 3.038 .006

MANOWN_1

-.005 .004 -.182 -1.102 .282

RISK_1 .002 .005 .110 .515 .611

FAGE_1 .002 .002 .138 .814 .424

PROF_1 .084 .134 .102 .630 .534

1

FSIZE_1 .005 .010 .108 .524 .605

a. Dependent Variable: IOWN_1

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Esimated

F

F (sig.)

Var. Dependen

: 0,460

: 0,325

: 0.096

: 3,408

: 0.014

: IOWN_1

Sumber : hasil pengolahan data (Lampiran)

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa DEMUN pada IOWN

dengan variabel kontrol MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE

menunjukkan pengaruh yang positif (+) yang berarti hipotesis 2 tidak

ditolak, dengan nilai t hitung sebesar 3,308 signifikan pada tingkat

signifikansi 5%, yang berarti secara parsial variabel demand uncertainty

atau ketidakpastian permintaan pada suatu perusahaan berpengaruh pada

presentase kepemilikan saham oleh institusional pada perusahaan yang

melakukan IPO, dengan persamaan regresi yang terbentuk yaitu

Page 78: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

78

INOWN = 0,833 + 0,086 DEMUN – 0,005 MANOWN + 0,002 RISK +

0,002 FAGE + 0,084 PROF + 0,005 FSIZE

Konstanta sebesar 0,833 berarti bila dalam suatu perusahaan

yang melakukan IPO tidak terdapat demand uncertainty, rasio institutional

ownership dalam perusahaan tersebut adalah 0,833. Setiap penambahan

rasio demand uncertainty sebanyak 1 satuan akan meningkatkan

institutional ownership pada perusahaan sebesar 0,086 yang berarti kedua

variabel menunjukkan hubungan yang searah.

Dari tabel di atas berdasarkan nilai R2 sebesar 0,460 atau 46,0%.

Hal ini menunjukan bahwa 46,0% variabel dependen yaitu IOWN dapat

dijelaskan oleh variabel independen DEMUN dan variabel kontrol

MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE. Sedangkan selebihnya

dijelaskan oleh faktor-faktor diluar model diatas.

5. Pengujian persamaan model kelima (Uji Hipotesis Ketiga)

Uji hipotesis ketiga bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh

variabel independen kedua COMPUN terhadap variabel dependen pertama

BOUT, dengan variabel kontrol MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan

FSIZE, berikut adalah tabel ringkasan untuk uji regresinya :

Page 79: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

79

Tabel IV.19 Hasil Regresi Variabel competitive uncertainty pada Variabel board

outsider (dengan variabel kontrol)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients Model

B Std. Error Beta

t Sig.

(Constant) .722 .395 1.831 .080

COMPUN_1 .536 .286 .369 1.871 .045

MANOWN_1 -.004 .018 -.004 -.023 .982

RISK_1 .003 .017 .004 .018 .986

FAGE_1 .006 .008 .147 .741 .466

PROF_1 -.956 .739 -.251 -1.294 .208

1

FSIZE_1 .001 .044 .006 .024 .981

a. Dependent Variable: BOUT_1

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Esimated

F

F (sig.)

Var. Dependen

: 0,208

: 0,011

: 0.380

: 1,054

: 0.417

: BOUT_1

Sumber : hasil pengolahan data (Lampiran)

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa COMPUN pada BOUT

dengan variabel kontrol MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE

menunjukkan pengaruh yang positif (+) yang berarti hipotesis 3 tidak

ditolak, dengan nilai t hitung sebesar 1,871 signifikan pada tingkat

signifikansi 5%, yang berarti secara parsial variabel competitive

uncertainty atau ketidakpastian persaingan pada suatu perusahaan

berpengaruh pada presentase pihak dari luar pada jajaran manjemen

Page 80: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

80

perusahaan yang melakukan IPO, dengan persamaan regresi yang

terbentuk yaitu

BOUT = 0,722 + 0,536 COMPUN – 0,004 MANOWN + 0,003 RISK +

0,006 FAGE - 0,956 PROF + 0,001 FSIZE

Konstanta sebesar 0,722 berarti bila dalam suatu perusahaan

yang melakukan IPO tidak terdapat competitive uncertainty, rasio bout

outsider dalam perusahaan tersebut adalah 0,722. Setiap penambahan rasio

demand uncertainty sebanyak 1 satuan akan meningkatkan board outsider

pada perusahaan sebesar 0,536 yang berarti kedua variabel menunjukkan

hubungan yang searah.

Dari tabel di atas berdasarkan nilai R2 sebesar 0,208 atau 20,8%.

Hal ini menunjukan bahwa 20,8% variabel dependen yaitu BOUT dapat

dijelaskan oleh variabel independen COMPUN dan variabel kontrol

MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE. Sedangkan selebihnya

dijelaskan oleh faktor-faktor diluar model diatas.

6. Pengujian persamaan model keenam (Uji Hipotesis Keempat)

Uji hipotesis keempat bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh

variabel independen kedua COMPUN terhadap variabel dependen kedua

IOWN, dengan variabel kontrol MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan

FSIZE. Berikut adalah tabel ringkasan untuk uji regresinya :

Page 81: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

81

Tabel IV.20 Hasil Regresi Variabel competitive uncertainty pada Variabel

institutional (dengan variabel kontrol)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) .961 .157 6.109 .000

COMPUN_1 .057 .089 .134 .646 .525

MANOWN_1 -.006 .005 -.237 -1.226 .232

RISK_1 .007 .005 .314 1.352 .189

FAGE_1 .003 .002 .206 1.039 .309

PROF_1 .042 .173 .049 .243 .810

1

FSIZE_1 -.007 .012 -.131 -.551 .587

a. Dependent Variable: IOWN_1

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Esimated

F

F (sig.)

Var. Dependen

: 0,247

: 0,059

: 0.114

: 1,316

: 0,288

: IOWN_1

Sumber : hasil pengolahan data (Lampiran)

Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa variabel COMPUN dan

variabel kontrol MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE tidak

memiliki pengaruh yang signifikan pada IOWN, dengan demikian

hipotesis 3 ditolak, yang berarti secara parsial variabel competitive

uncertainty atau ketidakpastian persaingan pada suatu perusahaan tidak

berpengaruh secara signifikan pada kepemilikan saham institusional

perusahaan yang melakukan IPO.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Page 82: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

82

Berdasar 6 analisis regresi yang telah dilakukan di atas, penelitian ini

menghasilkan temuan-temuan sebagai berikut :

1. Temuan Pertama

Hasil uji pengaruh antara DEMUN terhadap BOUT dengan

variabel kontrol pada uji hipotesis 1 menunjukkan bahwa DEMUN

berpengaruh positif terhadap BOUT, yang dibuktikan secara statistik yang

menunjukkan signifikansi < 0,05 yang berarti hipotesis 1 tidak ditolak,

yaitu terdapat pengaruh ketidakpastian permintaan terhadap board

outsider pada perusahaan yang melakukan IPO dengan variabel kontrol

MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE.

Hasil temuan pertama yang berasal dari hipotesis 1 ini konsisten

dengan penelitian Carpenter et. al. (2001), yang menyatakan bahwa secara

khusus, semakin besar demund uncertainty, yang menunjukan tingginya

tingkat ketidakstabilan pada penjualan dari tahun ke tahun merupakan

sebuah “undangan” atau penyebab meningkatnya presentase board

outsider yang menghendaki minimalnya agency problem. Karena dalam

ketidakpastian permintaan yang tinggi, outside director cenderung lebih

sering mempertanyakan informasi-informasi perusahaan. Dengan kata lain

ketidakpastian permintaan secara signifikan berpengaruh positif terhadap

jumlah pihak dari luar dalam jajaran manajemen.

Hal ini juga konsisten dengan penelitian Y. Kor et. al. (2008)

yang pada penelitianya menyatakan bahwa ketidakpastian permintaan

Page 83: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

83

secara signifikan berpengaruh positif terhadap jumlah pihak dari luar

dalam jajaran manajemen perusahaan yang melakukan IPO.

2. Temuan kedua

Hasil uji pengaruh antara DEMUN terhadap IOWN dengan

variabel kontrol pada uji hipotesis 2 menunjukkan bahwa DEMUN

berpengaruh positif terhadap IOWN, yang dibuktikan secara statistik yang

menunjukkan signifikansi < 0,05 yang berarti hipotesis 2 tidak ditolak,

yaitu terdapat pengaruh ketidakpastian permintaan terhadap institutional

ownership pada perusahaan yang melakukan IPO dengan variabel kontrol

MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE. Hasil temuan kedua yang

berasal dari hipotesis 2 ini konsisten dengan penelitian Y. Kor et. al.

(2008) yang menyatakan bahwa presentase institutional ownership pada

perusahaan yang melakukan IPO meningkat sesuai dengan tingkat

ketidakpastian permintaan perusahaan.

Temuan ini juga sesuai dengan penelitian Tihanyi et. al. (2003)

Mengenai kepemilikan institusional, temuan secara keseluruhan

menunjukkan peningkatan kepemilikan institusional sebagai tingkat

ketidakpastian permintaan yang meningkat. Dengan kata lain

ketidakpastian permintaan secara signifikan berpengaruh positif terhadap

presentase kepemilikan saham institusional perusahaan yang melakukan

IPO.

Page 84: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

84

3. Temuan ketiga

Hasil uji pengaruh antara COMPUN terhadap BOUT dengan

variabel kontrol pada uji hipotesis 3 menunjukkan bahwa COMPUN

berpengaruh positif terhadap BOUT, yang dibuktikan secara statistik yang

menunjukkan signifikansi < 0,05 yang berarti hipotesis 3 tidak ditolak,

yaitu terdapat pengaruh ketidakpastian persaingan terhadap board outsider

pada perusahaan yang melakukan IPO dengan variabel kontrol

MANOWN, RISK, FAGE, PROF dan FSIZE.

Hasil temuan ketiga sesuai dengan penelitian Y. Kor et. al. (2008)

yang menyatakan bahwa temuanya secara empiris menyatakan bahwa bila

ketidakpastian persaingan meningkat, rasio outside director meningkat.

Dengan kata lain ketidakpastian pesaingan secara signifikan berpengaruh

positif terhadap presentase board outsider perusahaan yang melakukan

IPO.

4. Temuan keempat

Hasil uji pengaruh antara COMPUN terhadap IOWN dengan

variabel kontrol pada uji hipotesis 4 tidak menunjukkan adanya pengaruh

yang signifikan antara COMPUN terhadap BOUT, yang dibuktikan secara

statistik yang menunjukkan tidak signifikansi pada tingkat kepercayaan

95% yang berarti hipotesis 4 ditolak, yaitu tidak terdapat pengaruh

ketidakpastian persaingan terhadap institutional ownership pada

perusahaan yang melakukan IPO dengan variabel kontrol MANOWN,

RISK, FAGE, PROF dan FSIZE.

Page 85: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

85

Hasil ini bertentangan dengan penelitian Finkelstein dan Byod

(1998) yang menyatakan bahwa tindakan kopetitor yang unpredictability

mengakibatkan perusahaan lebih sulit dalam menentukan strategi

persaingan. Sehingga semakin besar ketidakpastian persaingan,

pengawasan pada perusahaan yang melakukan IPO akan semakin tinggi.

Namun temuan ini sesuai dengan Eisenhardt (1989) bahwa

institutional ownership sangat menyoroti masalah keagenan. Mereka lebih

fokus mengawasi kesesuaian tujuan antara agen dan pemegang saham,

sehingga tidak muncul manajerial oportunisme. Institutional ownership

cenderung lebih memperhatikan pengawasan terhadap hal-hal yang

berkaitan dengan operasional perusahaan dan kurang memperhatikan

lingkungan perusahaan seperti persaingan perusahaan.

Page 86: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

86

BAB V

KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN IMPLIKASI

Pada bab ini disajikan kesimpulan yang berkaitan dengan hasil penelitian

yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya. Dari kesimpulan yang ada,

kemudian diberikan saran sehubungan dengan permasalahan yang telah

dikemukakan, sehingga dapat disajikan sebagai bahan masukan bagi pihak-pihak

yang berkaitan.

A. Kesimpulan

Berdasar hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang telah

dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat dikemukakan beberapa kesimpulan

sebagai berikut :

1. Ketidakpastian permintaan (demand uncertainty) pada suatu perusahaan

berpengaruh positif terhadap presentase pihak luar dalam jajaran

manajemen (board outsider) pada perusahaan yang melakukan IPO di

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-2007. Dengan variabel kontrol

(managerial ownership, total risk, firm age, profitability dan firm size).

2. Ketidakpastian permintaan (demand uncertainty) pada suatu perusahaan

berpengaruh positif terhadap presentase kepemilikan institusional

(institutional ownership) pada perusahaan yang melakukan IPO di

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-2007. Dengan variabel kontrol

(managerial ownership, total risk, firm age, profitability dan firm size).

Page 87: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

87

3. Ketidakpastian persaingan (competitive uncertainty) pada suatu industri

berpengaruh terhadap presentase pihak luar dalam jajaran manajemen

(board outsider) pada perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2002-2007. Dengan variabel kontrol (managerial

ownership, total risk, firm age, profitability dan firm size).

4. Ketidakpastian persaingan (competitive uncertainty) pada suatu industri

tidak memiliki pengaruh terhadap presentase kepemilikan institusional

(institutional ownership) pada perusahaan yang melakukan IPO di

Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002-2007. Dengan variabel kontrol

(managerial ownership, total risk, firm age, profitability dan firm size).

Hal ini dikarenakan mereka lebih fokus mengawasi kesesuaian tujuan

antara agen dan pemegang saham, sehingga tidak muncul manajerial

oportunisme. Institutional ownership cenderung lebih memperhatikan

pengawasan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan operasional

perusahaan dan kurang memperhatikan lingkungan perusahaan seperti

persaingan perusahaan.

B. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan penelitian, dari

keterbatasan yang ada selanjutnya peneliti berusaha menyertakan masukan

untuk penelitian selanjutnya terkait dengan penelitian ini, penjelasanya adalah

sebagai berikut :

1. Pada penelitian ini periode IPO yang digunakan adalah tahun 2002 sampai

2007. Sedangkan kinerja perusahaan sebelum IPO adalah 3 tahun

Page 88: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

88

sebelumnya. Hal ini dikarenakan keterbatasan data yang didapat. Namun

pada penelitian selanjutnya periode yang digunakan dapat dilakukan

menggunakan periode 1 tahun saja, sebagai contoh tahun 2007 saja serta

menggunakan data kinerja perusahaan 5 tahun sebelum IPO sehingga

informasi yang didapat lebih mencerminkan kinerja perusahaan

sesungguhnya.

2. Pada penelitian ini digunakan sampel dengan kategori multi industri

karena di indonesia jumlah perusahaan yang melakukan IPO untuk tiap

tahunya hanya sedikit dan terbagi dalam berbagai industri. Penelitian

selanjutnya disarankan untuk memilih perusahaan dalam satu kategori

industri saja misalnya manufaktur saja, agar penelitian lebih fokus dan

diharapkan lebih memperkaya pengembangan penelitian.

3. Dalam penelitian ini variabel independen adalah lingkungan perusahaan

yang tidak pasti meliputi ketidakpastian permintaan dan ketidakpastian

persaingan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah berbagai

faktor lain dalam lingkungan perusahaan yang juga mempengaruhi

pengawasan oleh dewan direksi dan pemilikan saham oleh institusional

dalam perusahaan yang melakukan IPO sebagai contoh adalah

ketidakpastian teknologi (technological uncertainty) seperti dalam

penelitian Y. Kor (2008).

Page 89: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

89

C. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan penelitian yang telah

diungkapkan diatas, implikasi untuk pihak terkait serta untuk penelitian

selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Bagi investor

Sebagai seorang calon investor ataupun investor yang akan memilih

perusahaan emiten dalam menanamkan modalnya, terutama perusahaan

yang baru akan go public sebaiknya memperhatikan informasi dan kinerja

perusahaan serta lingkungan perusahaan sebelum IPO. Seperti kinerja

perusahaan berkaitan dengan ketidakpastian permintaan atau demand

uncertainty yang dihadapai perusahaan akibat gejolak yang ada di

lingkungan perusahaan serta ketidakpastian persaingan (competitive

uncertainty) industri yang dihadapi oleh perusahaan.

Investor perlu berhati-hati untuk menanggapi adanya ketidakpastian,

karena hasil penelitian membuktikan bahwa semakin besar ketidakpastian

permintaan (demand uncertainty) akan mengakibatkan meningkatnya

presentase pihak luar dalam jajaran manajemen serta presentase

pengawasan terhadap kinerja perusahaan oleh pemegang saham

institusional. Selain itu berdasar penelitian ini membuktikan pengaruh

ketidakpastian persaingan dalam perusahaan yang melakukan IPO.

Meskipun tidak berpengaruh pada presentase institutional ownership,

namun ketidakpastian persaingan berpengaruh pada board outsider yang

Page 90: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

90

lebih sensitif terhadap kodisi persaingan yang dihadapi perusahaan karena

akan mempengaruhi kinerja perusahaan setelah go public.

2. Bagi emiten

Sesuai dengan kesimpulan yang telah disampaikan, saran untuk

perusahaan yang melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI),

sebaiknya perusahaan secara keseluruhan perlu memperhatikan kinerja

perusahaan. Terutama pada ketidakpastian lingkungan perusahaan yaitu

ketidakpastian permintaan (demand uncertainty) dan keridakpastian

persaingan (competitive uncertainty). Karena dari kedua hal tersebut akan

berpengaruh pada pengawasan pada perusahaan dari board outsider dan

institutional ownership. Ketidakpastian permintaan akan mempengaruhi

penjualan dan pendapatan perusahaan, sedangkan sebagai perusahaan yang

mulai go public kinerja perusahaan sangat berpengaruh terhadap

kepercayaan pemegang saham. Untuk itu perusahaan perlu menanggulangi

hal tersebut. Terlebih lagi untuk perusahaan dengan demand uncertainty

dan competitive uncertainty yang tinggi. Disarankan bagi perusahaan

untuk meminimalisasi ketidakpastian tersebut.

Page 91: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

91

DAFTAR PUSTAKA

Alotaibi, adam G. 2001. Antecedents of Organzational Citizenship Behaviour : Study of Public Personal in Kuwait. Public Person Management, Vol.30, No 3.

Anthony, Robert N., & Vinjay Govindarajan. (2004). Management Control

System. Edisi bahasa Indonesia. Buku 2. Salemba Empat. Jakarta. Baysinger, B. D., Kosnik, R. D., & Turk, T. A. (1991). Effects of board and

ownership structures on corporate R&D strategy. Academy of Management Journal, 34, 205–214.

Beatty, R. P., & Zajac, E. J. (1994). Managerial incentives, monitoring, and

risk bearing: A study ofexecutive compensation, ownership, and board structure in initial public offerings. Administrative Science Quarterly, 39, 313–335.

Boyd, B. (1990). Corporate linkages and organizational environment: A test of

the resource dependence model. Strategic Management Journal, 11, 419–430.

Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston. 2006. Fundamentals of Financial

Management. Singapore : Thompson south western publishing company.

Carleton, W. T., Nelson, J. M., & Weisbach, M. S. (1998). The influence of

institutions on corporate governance through private negotiations: Evidence from TIAA-CREF. Journal of Finance, 52(4), 1335–1362.

Carpenter, M. A., & Westphal, J. (2001). The strategic context of external

network ties: Examining the impact of director appointments on board involvement in strategic decision-making. Academy of Management Journal, 44, 639–660.

Damayanti, Isrina. (2006). Analisa Pengaruh Free Cash Flow Dan Struktur

Kepemilikan Saham Terhadap Kebijakan Utang Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia. Dokumen skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. Tidak dipublikasikan.

David, P., Hitt, M. A., & Gimeno, J. (2001). The influence of activism by

institutional investors on R&D. Academy of Management Journal, 44(1), 134–157.

Page 92: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

92

Demsetz, H., & Lehn, K. (1985). The structure of corporate ownership: Causes and consequences. Journal of Political Economy, 93(6), 1155–1177.

Djarwanto, PS. 1996. Statistik Induktif, Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE. Dodge, H. R., Fullerton, S., & Robbins, J. E. (1994). Stage of the

organizational life cycle and competition as mediators of problem perception for small business. Strategic Management Journal, 15, 121–134.

Duncan, R. B. (1972). Characteristics of organizational environments and

perceived environmental uncertainty. Administrative Science Quarterly, 17(3), 313–327.

Eckbo, B. E. (1992). Mergers and the value of antitrust deterrence. Journal of

Finance, 47, 1005–1029. Eisenhardt, K. (1989). Agency theory: An assessment and review. Academy of

Management Review, 14(1), 57–74. Fama, E., & Jensen, M. (1983). Separation of ownership and control. Journal

of Law and Economics, 26, 301–325. Ferdinand, Augusty. (2006). Metode Penelitian Manajemen : pedoman

penelitian untuk Penulisan Skripsi, tesis dan disertasi Ilmu Manajemen. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Filatotchev, I., & Bishop, K. (2002). Board composition, share ownership, and

underpricing of U.K. IPO Firms. Strategic Management Journal, 23(10), 941–955.

Fischer, H. M., & Pollock, T. G. (2004). Effects of social capital and power on

surviving transformational change: The case of initial public offerings. Academy of Management Journal, 47, 463–481.

Ghozali, Imam (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of the firm: Managerial

behavior, agency costs and ownership structure. Journal of Financial Economics, 3, 305–360.

Jogiyanto. 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi ketiga. BPFE.

Yogyakarta.

Page 93: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

93

Lipczynski, J., Wilson, J., dan Goddard, J. (2005). Industrial Organization : Competition, Strategy, Policy. Edisi kedua. Prentice Hall.

Mahoney, J. T. (2005). Economic foundations of strategy. Thousand Oaks,

CA: Sage. Mahoney, J. M., Sundaramurthy, C., & Mahoney, J. T. (1997). The effects of

corporate antitakeover provisions on long-term investment: Empirical evidence. Managerial and Decision Economics, 18(5), 349–365.

Megginson, W. L., & Weiss, K. A. (1991). Venture capitalist certification in

initial public offerings. Journal of Finance, 46, 879–903. Miliken, Frances J. (1987). Three Types of Perceived Uncertainty About the

Environment : State, Effect, and Response Uncerteinty. The Academy of Management Review, 12, 1. Pg 133.

Miller, J. S., Wiseman, R. M., & Gomez-Mejia, L. R. (2002). The fit between

CEO compensation design and firm risk. Academy of Management Journal, 45(4), 745–756.

Oster, S. M. (1999). Modern competitive analysis. NY: Oxford University

Press. Pearce, J. A. II, & Zahra, S. A. (1992). Board composition from a strategic

contingency perspective. Journal of Management Studies, 29(4), 411–438.

Pedersen, T., & Thomsen, S. (2003). Ownership structure and value of the

largest European firms: The importance of owner identity. Journal of Management and Governance, 7(1), 27–55

Sartono, Agus. 2001. Manajemen Keuangan : Teori dan Aplikasi. Edisi 4.

Yogyakarta : Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi UGM. Sundaramurthy, C. (1996). Corporate governance within the context of

antitakeover provisions, Strategic Management Journal, 17(5), 377–394

Tihanyi, L., Johnson, R. A., Hoskisson, R. E., & Hitt, M. A. (2003).

Institutional ownership differences and international diversification: The effects of boards of directors and technological opportunity. Academy of Management Journal, 46(2), 195–211.

Wahyuni, Salamah. 1993. Metodologi Penelitian Bisnis. Surakarta: UNS Pers.

Page 94: Analisis Pengaruh Ketidakpastian Permintaan Perusahaan dan .../Analisis...3 HALAMAN PENGESAHAN Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh tim penguji skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

94

Webb, E. (2004). An examination of socially responsible firms’ board

structure. Journal of Management and Governance, 8(3), 255–277. Y.Kor, Yasemin, & Mahoney, J. T. (2005). How dynamics, management, and

governance of resource deployments influence firm-level performance. Strategic Management Journal, 26(5), 489–496.

Y.Kor, Yasemin, joseph T, Mahoney, Sharon Watson. 2008. The Effect of

Demand, Competitive, and Technological Uncertainty on Board Monitoring and Institutional Ownership of IPO Firms. Journal manage Governance Vol 12 pp 239-259, springer Science and Bussines Media.

Zajac, E. J., & Westphal, J. D. (1994). The costs and benefits of managerial

incentives and monitoring in large U.S. corporations: When is more not better? Strategic Management Journal, 15, 121–142.