PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

17
PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN DAN KOMITMEN MANAJEMEN TERHADAP PENERAPAN TRANSPARANSI PELAPORAN KEUANGAN (Sudi Empiris pada SKPD Kabupaten Kebumen) NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : FAHMI FAKIH FITRIANTO B200110334 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015

Transcript of PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

Page 1: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN

LINGKUNGAN DAN KOMITMEN MANAJEMEN

TERHADAP PENERAPAN TRANSPARANSI

PELAPORAN KEUANGAN

(Sudi Empiris pada SKPD Kabupaten Kebumen)

NASKAH PUBLIKASI

Disusun Oleh :

FAHMI FAKIH FITRIANTO

B200110334

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015

Page 2: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...
Page 3: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN

LINGKUNGAN DAN KOMITMEN MANAJEMEN

TERHADAP PENERAPAN TRANSPARANSI

PELAPORAN KEUANGAN

(Sudi Empiris pada SKPD Kabupaten Kebumen)

FAHMI FAKIH FITRIANTO

(B200110334)

Program studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email:

[email protected]

B200110334

ABSTRAK

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalis pengaruh tekanan

eksternal, ketidakpastian lingkungan dan komitmen manajemen terhadap

penerapan transparansi pelaporan keuangan. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh karyawan atau pegawai yang bekerja pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) di Kabupaten Kebumen. Metode pengumpulan sampel dengan

menggunakan teknik purposive sampling. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini berjumlah 72 responden. Dalam penelitian ini untuk menganalisis

data dilakukan menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukan bahwa R2 diperoleh nilai 0,438 yang berarti

bahwa 43,8% penerapan transparansi pelaporan keuangan dipengaruhi oleh

tekanan eksternal, ketidakpastian lingkungan dan komitmen manajmen. Sisanya

sebanyak 56,2% dipengaruhi variabel diluar model. Hasil uji t menunjukkan

bahwa tekanan eksternal, ketidakpastian lingkungan dan komitmen manajemen

berpengaruh terhadap penerapan transparansi pelaporan keuangan.

Kata kunci: transparansi keuangan, tekanan eksternal, ketidakpastian

lingkungan dan komitmen manajemen

Page 4: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

THE INFLUENCE OF EXTERNAL PRESSURES, ENVIRONMENTAL

UNCERTAINTY ANDMANAGEMENT COMMITMENT

TOWARDS THE IMPLEMENTATION OF THE

TRANSPARENCY OF FINANCIAL

REPORTING

(Empirical Studies on SEGWAY Kebumen Regency)

FAHMI FAKIH FITRIANTO

(B200110334)

Accounting studies Program Faculty of Economics and Busines

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Email:

[email protected]

B200110334

This research has the purpose to analyze the influence of external

pressures environmental uncertainty and management commitment towards the

implementation of the transparency of financial reporting. The population in this

research is all employees or employees who work on a work Device Unit (SKPD)

Areain in district of Kebumen. Sample collection method by using purposive

sampling technique. The samples used in the study totalled 72 respondents. In this

study to analyze the data using multiple regression analyze.

Research results show that R2 values obtained 0.438 43.8% which meant

that the application of the transparency of financial reporting was influenced by

external pressures, environmental uncertainty and commitment manajmen. Rest as

much as 56.2% influenced by variables outside of the model. The t-

test results showed that the external pressure, the uncertainty of the environment

and management's commitmentto the implementation of the transparency

of financial reporting.

Keywords: financial transparency, environtmentl uncertainty, external pressure

and commiment management.

Page 5: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

PENDAHULUAN

Pada era otonomi daerah saat ini, transparansi mengenai pengelolaan

keuangan pemerintah menjadi sangat penting.Masyarakat berharap bahwa

otonomi daerah menciptakan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya

daerah, meningkatkan kualitas pelayanan umum dan kesejahteraan rakyat, serta

membudayakan dan menciptakan ruang bagi rakyat untuk ikut berpartisipasi

dalam proses pembangunan (Mardiasmo, 2002).

Masyarakat memiliki hak dasar untuk tahu (basic right to know) dan

memperoleh informasi mengenai apa yang sedang dilakukan pemerintah, dan

mengapa suatu kebijakan atau program dilakukan (Stiglitz, 1999)serta bagaimana

organisasi menjalankan operasionalnya (Silver, 2005). .

Penyelenggaraan otonomi daerah harus selalu berorientasi pada

peningkatan kesejahteraan rakyat dengan selalu memperhatikan kepentingan-

kepentingan dan aspirasi yang tumbuh dalam masyarakat. Untuk itu, otonomi

daerah diharapkan dapat (1) menciptakan efisiensi dan efektifitas pengelolaan

sumber daya daerah, (2) meningkatkan kualitas pelayanan umum dan

kesejahteraan rakyat, (3) membudayakan danmenciptakan ruang bagi rakyat untuk

ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan (Mardiasmo, 2002).

Thompson (dalam Tuasikal, 2007) menegaskan akuntabilitas merupakan

kunci dalam mencapai good governance.Sedangkan transparansi memiliki arti

keterbukaan, yaitu keterbukaan pemerintah daerah dalam memberikan informasi

yang terkait dengan pengelolaan sumber daya publik kepada pihak–pihak yang

membutuhkan informasi yang merupakan bagian dari pelayanan publik.

Pemerintah daerah berkewajiban untuk memberikan informasi keuangan dan

informasi lainnya yang akan digunakan untuk pengambilan keputusan ekonomi,

sosial, dan politik oleh pihak–pihak yang berkepentingan.

Dalam rakyat demokratis, rakyat memiliki hak dasar untuk tahu (basic

right to know) dan memperoleh informasi mengenai apa yang sedang dilakukan

pemerintah dan mengapa suatu hal tersebut dilakukan (Stiglitz, 1999). Tidak

adanya transparansi publik akan menimbulkan dampak negatif yang sangat luas

dan dapat merugikan rakyat. Dampak negatif yang akan timbul dikarenakan tidak

adanya transparansi adalah dapat menimbulkan distorsi dalam alokasi sumber

daya, memunculkan ketidakadilan bagi masyarakat, menyuburkan praktik-praktik

korupsi, penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan, khususnya di lingkungan

organisasi sektor publik.

Stiglitz (1999) menyatakan bahwatransparansi keuangan dan akuntabilitas

merupakanhak asasi setiap manusia. Transparansisecara luas berarti melakukan

tugas dengancara membuat keputusan, peraturan daninformasi lain yang tampak

dari luar (Hood,2010). Hood (2007) menyatakan bahwa transparansi sebagai

sebuah konsepmencakup transparansi peristiwa atau kejadian (informasi yang

terbuka tentanginput, output, dan outcome), transparansiproses (informasi yang

terbuka tentangtransformasi yang berlangsung antara input,output, dan outcome),

transparansi real-time(informasi yang dirilis segera), atautransparansi retrospektif

(informasi tersediaberlaku surut).

Page 6: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Teori Institusional (Institutional Theory)

Teori institusional (Institutional Theory) atau teori kelembagaan core

ideanyaadalah terbentuknya organisasi olehkarena tekanan lingkungan

institusionalyang menyebabkan terjadinyainstitusionalisasi.Zukler (1987)

dalamRidha (2012), menyatakan bahwa ide ataugagasan pada lingkungan

institusional yangmembentuk bahasa dan simbol yangmenjelaskan keberadaan

organisasi danditerima (taken for granted) sebagai norma-normadalam konsep

organisasi.

Teori institusional berpendapat bahwa organisasi yang mengutamakan

legitimasi akan memiliki kecenderungan untuk berusaha menyesuaikan diri pada

harapan eksternal atau harapan sosial (DiMaggio dan Powell 1983; Frumkin dan

Galaskiewicz, 2004; Ashworth et al., 2009) dimana organisasi berada.

Penyesuaian pada harapan eksternal atau harapan sosial mengakibatkan timbulnya

kecenderungan organisasi untuk memisahkan kegiatan internal mereka

(Cavalluzzo dan Ittner, 2004) dan berfokus pada sistem yang sifatnya simbolis

pada pihak eksternal (Meyer dan Rowan, 1977). Organisasi publik yang

cenderung untuk memperoleh legitimasi akan cenderung memiliki kesamaan atau

isomorfisme (isomophism) dengan organisasi publik lain (DiMaggio dan Powell,

1983).

Isomorfisme Institusional (Institutional Isomorphism)

Hawley (1968) dalam DiMaggio dan Powell (1983) menyatakan bahwa

isomorfisme (isomorphism) adalah proses yang mendorong satu unit dalam suatu

populasi untuk menyerupai unit yang lain dalam menghadapi kondisi lingkungan

yang sama. Penelitian terbaru telah menekankan bagaimana organisasi publik

menjadi subjek tekanan institusional yang mendalam sehingga menyebabkan pada

umumnya organisasi publik menjadi lebih mirip (Ashworth et al., 2009). Teori

institusional organisasi memprediksi bahwa organisasi akan menjadi lebih serupa

karena tekanan institusional, baik dikarenakan adanya koersif (coercive), normatif

(normative), dan mimetik (mimetic) (DiMaggio dan Powell, 1983).

Transparansi Pelaporan Keuangan

Transparansi adalah memberikan informasi keuangan yang terbuka dan

jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki

hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban

pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepadanya dan

ketaatannya pada peraturan perundang-undangan (KK, SAP,2005).

Penyajian Laporan Keuangan

Penyajian laporan keuangan merupakan halyang sangat penting, menurut

Diamond (2002),pengungkapan atas informasi ini merupakan suatuelemen dasar

dari transparansi fiskal dan akuntabilitas.Dalam Pernyataan Standar Akuntansi

Pemerintahan (PSAP) No. 1, alinea 49, (Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun

2010) dinyatakan bahwa neraca mencantumkan sekurang-kurangnya pos-pos

berikut: kas dan setara kas; investasi jangka pendek; piutang pajak dan bukan

pajak; persediaan; investasi jangka panjang; aset tetap; kewajiban jangka pendek;

kewajiban jangkapanjang; dan ekuitas dana.

Page 7: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

Aksesbilitas Laporan Keuangan

Aksesibilitas menurut perspektif tata ruangadalah keadaan atau

ketersediaan hubungan darisuatu tempat ke tempat lainnya atau

kemudahanseseorang atau kendaraan untuk bergerak darisuatu tempat ke tempat

lain dengan aman, nyaman,serta kecepatan yang wajar (Rohman,

2009).Aksesibilitas dalam laporan keuangan sebagai kemudahanseseorang untuk

memperoleh informasilaporan keuangan (Mulyana, 2006).

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan

Mardiasmo (2004) menyatakan bahwa akuntabilitas dan transparansi

keuangan daerah merupakan tujuan penting dari refrmasi sector publik. Hal ini

dikarenakan secara definitive, kualitas pemerintahan yang baik (Good

Governance) Dan pemerintahan daerah yang bersih (Clean Governance)

ditentukan oleh dua hal tersebut ditambah dengan peran serta masyarakat dan

supremasi hukum.

Tujuan Penyajian Pelaporan Keuangan

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005,

pengelolaan keuangan daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi

perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggung jawaban dan

pengawasan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah saat ini tidak saja

harus mengalokasikan dana publik bagi kepentingan kesejahteraan masyarakat

daerah, tetapi juga harus mengelola dana publik tersebut sesuai dengan UU dan

aturan yang dikeluarkan pemerintah pusat.

Tekanan Eksternal

Tekanan Eksternal dalam hal ini terkait dengan tekanan yang berasal dari

luar SKPD seperti peraturan (regulasi), faktor politik, eksekutif, masyarakat, dan

sebagainya.Frumkin dan Galaskiewicz (2004) menyatakan bahwa tekanan

eksternal dapat mempengaruhi tingkat kemampuan pemerintahan menjadi lebih

rendah, terutama yang terkait dengan penerapan suatu kebijakan maupun

prosedur.Adanya tekanan eksternal dapat berakibat pada praktik-praktik SKPD

yang hanya bersifat formalitas untuk memperoleh legitimasi.Praktik-praktik yang

dimaksud dalam penelitian ini dikhususkan pada penerapan transparansi

pelaporan keuangan.

Ketidakpastian Lingkungan

Ketidakpastian Lingkungan didefinisikan sebagai faktor-faktor lingkungan

yang dihadapi oleh organisasi dan berpotensi mengganggu kinerja organisasi bila

organisasi tidak mampu beradaptasi dengan baik terhadap laju perubahan maupun

dinamikanya, yang terdiri dari faktor-faktor tingkat perubahan regulasi, tingkat

perubahan teknologi informasi, tingkat perubahan pasar dan

persaingan.Ketidakpastian lingkungan merupakan persepsi dari anggota

organisasi dalam mengantisipasi pengaruh faktor lingkungan terhadap organisasi

(Priyono.P; SNA IV, 2001).

Komitmen Manajemen

Komitmen manajemen dalam hal ini terkait dengan integritas manajemen

dalam menerapkan transparansi pelaporan keuangan. Paine (1994) menyatakan

bahwa strategi integritas merupakan sesuatu yang lebih luas, lebih dalam, dan

lebih menuntut daripada sekedar inisiatif kepatuhan atas hukum maupun

Page 8: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

peraturan. Integritas dan kepatuhan atas hukum dan peraturan akan terwujud bila

diikuti oleh komitmen manajemen yang kuat.

Kerangka Pemikiran

H1

H2

H3

Pengaruh Tekanan Eksternal Terhadap Penerapan Transparansi Pelaporan

Keuangan

Penelitian Ridha dan Basuki (2012) yang berjudul pengaruh tekanan

eksternal, ketidakpastian lingkungan dan komitmen manajemen terhadap

penerapan transparansi pelaporan keuangan yang mengambil sampel pada SKPD

di Daerah Istimewa Yogyakarta, dengan sampel sebanyak 109 responden pada

SKPD yang ada di Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Hasil

penelitian menyatakan bahwa tekanan ekseternal berpengaruh terhadap penerapan

transparansi pelaporan keuangan.

H1: Tekanan Eksternal Berpengaruh Terhadap Penerapan Transparansi Pelaporan

Keuangan.

Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Penerapan Transparansi

Pelaporan Keuangan

Ketidakpastian mengakibatkan organisasi merubah proses dan struktrurnya

(Govindarajan, 1984). Perubahan organisasi baik proses maupun struktur yang

ada pada organsisasi sebagai respon terhadap ketidakpastian lingkungan tidaklah

mudah. Ketidaksiapan organisasi terhadap suatu standar berupa peraturan akan

mengakibatkan rendahnya pemahaman organisasi dalam bertransformasi ke

peraturan yang baru. Dalam situasi yang tidak pasti, pemimpin organisasi akan

memutuskan bahwa respon terbaik yang dapat dilakukan organisasi adalah dengan

meniru organisasi yang mereka anggap berhasil (Mizruchi dan Fein, 1999).

H2: Ketidakpastian lingkungan berpengaruhterhadap transparansi pelaporan

keuangan.

Tekanan Eksternal

Penerapan Transparansi

Pelaporan Keuangan Ketidakpastian Lingkungan

Komitmen Manajemen

Page 9: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

Pengaruh Komitmen Manajemen Terhadap Penerapan Transparansi

Pelaporan Keuangan

Paine (1994) menyatakan bahwa strategi integritas merupakan sesuatu

yang lebih luas, lebih dalam, dan lebih menuntut daripada inisiatif kepatuhan atas

hukum. Kepatuhan atas hukum dan peraturan akan terwujud bila diikuti oleh

komitmen manajemen yang kuat. Institusionalisasi sebagai proses dalam

organisasi untuk menetapkan suatu karakter ditentukan oleh komitmen organisasi

dengan nilai-nilai dan prinsip-prinsip (Selznick, 1992 dalam Dacin, 2002).

Transparansi merupakan salah satu nilai atau prinsip (PP No. 58/2005, Penjelasan

Pasal 4 ayat 1) yang harus dipegang oleh organisasi dalam pengelolaan

keuangannya.

H3: Komitmen manajemen berpengaruh terhadap transparansi pelaporan

keuangan.

METODE PENELITIAN

Pemilihan sampel dan pemgumpulan data

Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang bekerja pada Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah di Kabupaten Kebumen dam instansi

pemerintah terkait di pemerintah Kabupaten Kebumen. Teknik pengambilan

sampel menggunakan purposive sampling pengumpulan data primer di peroleh

melalui kuesioner, kuesioner tersebut berisi daftar pertanyaan yang jawabannya

dinyatakan dengan menggunakan skala likert yaitu mengukur sikap dengan

menyatakan setuju atau ketidak setujuannya terhadap pertanyaan yang di ajukan

dengan skor 5 (SS=Sangat setuju), 4 (S=Setuju), 3 (N=Netral), 2 (TS=Tidak

Setuju), 1 (STS=Sangat tidak Setuju).

Variabel Independen

A. Tekanan Eksternal

Variabel independen dalam penelitian adalah Tekanan Eksternal dalam

hal ini terkait dengan tekanan yang berasal dari luar SKPD seperti peraturan

(regulasi), eksekutif, masyarakat, dan sebagainya.Frumkin dan Galaskiewicz

(2004) menyatakan bahwa tekanan eksternal dapat mempengaruhi tingkat

kemampuan pemerintahan menjadi lebih rendah, terutama yang terkait dengan

penerapan suatu kebijakan maupun prosedur.Adannya tekanan eksternal dapat

berakibat pada praktik-praktik SKPD yang hanya bersifat formalitas untuk

memperoleh legitimasi.Praktik-praktik yang dimaksud dalam penelitian ini

dikhususkan pada penerapan transparansi pelaporan keuangan.

B. Ketidakpastian Lingkungan

Sebagai variabel independen, menurut Duncan (1972) ketidakpastian

lingkungan merupakan keterbatasan individu dalam menilai probabilitas gagal

atau berhasilnya keputusan yang telah dibuat.Ketidakpastian lingkungan adalah

situasi seseorang yang terkendala untuk memprediksi situasi di sekitarnya

sehingga mencoba untuk melakukan sesuatu Sebagai untuk menghadapi

ketidakpastian tersebut (Luthans, 1998).Pada kondisi ketidakpastian tinggi,

individu sulit untuk memprediksi kegagalan dan keberhasilan dari keputusan yang

dibuatnya (Fisher, 1996).

Page 10: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

C. Komitmen Manajemen

Komitmen Manajemen dalam hal ini terkait dengan integritas manajemen

dalam menerapkan transparansi pelaporan keuangan.Paine (1994) menyatakan

bahwa strategi integritas merupakan sesuatu yang lebih luas, lebih dalam, dan

lebih menuntut daripada sekedar inisiatif kepatuhan atas hukum maupun

peraturan. Integritas dan kepatuhan atas hukum dan peraturan akan terwujud bila

diikuti oleh komitmen manajemen yang kuat. Manajemen seharusnya

mengembangkan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk sukses dalam jangka

panjang.Nilai-nilai tersebut diimplementasikan melalui tindakan dan perilaku

yang tepat.Selain itu, manajemen secara pribadi juga terlibat untuk memastikan

bahwa sistem managemen SKPD yang dikembangkan dan diimplementasikan

sudah berjalan.Sistem manajemen yang baik, dalam hal ini transparansi pelaporan

keuangan dapat tercapai apabila SKPD memiliki staf yang andal dan kompeten

dibidangnya, dibangunnya budaya etis secara komprehensif, dan lain-lain. Sistem

manajemen yang baik tersebut akan berdampak pada terpenuhinya standar

profesionalisme yang seharusnya ada pada SKPD-SKPD.

Variabel Dependen ( Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan )

Silver (2005) mengatakan bahwa para pemangku kepentingan

(stakeholders) menuntut bahwa organisasi untuk menjadi lebih transparan dalam

praktiknya, tidak hanya pada jumlah yang dirilis, tapi juga bagaimana organisasi

menjalankan operasionalnya. Transparansi pelaporan keuangan dalam penelitian

ini adalah tekait semua upaya SKPD yang secara sengaja melaporkan semua

informasi keuangan yang mampu dirilis secara legalbaik positif maupun negatif,

Metode Analisis Data Tahap-tahap dalam menganalisis data adalah data dari responden dibuat tabulasi

profil dan jawban responden melakukan, setelah itu melakukan uji kualitas data,

uji asumsi klasik dan menguji hipotesis dengan analisis regresi berganda.

pengaruh variabel independen dan variabel dependen dengan rumus sebagai

berikut:

PTPK= a + b1TE+ b2KL+b3KM+ e

Keterangan :

PTPK = Penerapan Transparansi Pelaporan Keuangan

TE = Tekanan Eksternal

KL = Ketidakpastian Lingkungan

KM = Komitmen Manajemen

a = Konstanta

b1, b2 ,b3 = Koefisien Regresi Dari Variabel Independen

e = Koefisien Eror ( errorterm )

Page 11: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

Hasil Penelitian

Tabel IV.14

Hasil Analisis Regresi Berganda

Variabel Unstandardized

Coefficients Beta

t value Signifikansi

(Constant)

Tekanan Eksternal

Ketidakpastian

Lingkungan

Komitmen Manajemen

3,869

0,194

0,247

0,432

1,763

2,067

2,051

3,874

0,082

0,043

0,044

0,000

Uji F

Adjusted R²

19,467

0,438

0,000

Sumber : data diolah 2015

Hasil analisis regresi linear berganda pada tabel IV.14 secara sistematis dapat

ditulis persamaannya sebagai berikut :

PTPK=3,869 + 0,194TE + 0,247 KL + 0,432 KM + e.

Konstanta sebesar 3,869 dengan parameter positif menunjukkan bahwa tekanan

eksternal, ketidakpastian lingkungan dan komitmen manajemen akan

meningkatkan penerapan transparansi pelaporan keuangan. Berdasarkan

persamaan di atas dapat di interpretasikan sebagai berikut:

1) Koefisien regresi TE yaitu tekanan eksternal, menunjukkan koefisien yang

positif sebesar 0,194 dengan demikian dapat diketahui bahwa apabila

semakin tinggi tekanan eksternal, maka akan semakin tinggi penerapan

transparansi pelaporan keuangan.

2) Koefisien regresi KL yaitu ketidakpastian lingkungan, menunjukkan

koefisien yang positif sebesar 0,247 dengan demikian dapat diketahui bahwa

apabila semakin tinggi ketidakpastian lingkungan, maka akan semakin tinggi

penerapan transparansi pelaporan keuangan.

3) Koefisien regresi KM yaitu komitmen manajemen, menunjukkan koefisien

yang positif sebesar 0,432 dengan demikian dapat diketahui bahwa apabila

semakin tinggi komitmen manajemen, maka semakin tinggi penerapan

transparansi pelaporan keuangan.

Kesimpulan Keterbatasan dan Saran

Kesimpulan

Dari hasil penelitian, analisis data dan pembahasan pada bab-bab

sebelumnya, maka kesimpulan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1. Variabel tekanan eksternal berpengaruh terhadap penerapan transparansi

pelaporan keuangan. Hal ini ditunjukan dari nilai thitung(2,067) lebih besar dari

pada ttabel (1,993) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,043< = 0,05. Hal

ini berarti menerima H1 artinya H1 terdukung secara statistik.

2. Variabel ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap penerapan

transparansi pelaporan keuangan. Hal ini ditunjukan dari nilai nilai thitung

(2,051) lebih besar dari pada ttabel (1,993) atau dapat dilihat dari nilai

Page 12: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

signifikansi 0,044< = 0,05. Hal ini berarti menerima H2 artinya H2

terdukung secara statistik.

3. Variabel komitmen manajemen berpengaruhterhadap penerapan transparansi

pelaporan keuangan. Hal ini ditunjukan dari nilai nilai thitung (3,874) lebih

besar dari pada ttabel (1,993) atau dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,000<

= 0,05. Hal ini berarti menerima H2 artinya H2 terdukung secara statistik.

Keterbatasan

Dalam pelaksanaan penelitian inientunya terdapat keterbatasan yang

dialami oleh peneliti, namun diharapkan keterbatasan ini tidak mengurangi

manfaat yang ingin dicapai. Keterbatasan tersebut antara lain :

1. Penelitian ini tidak mencakup keseluruhan Satuan Kerja Perangkat

Daerah(SKPD) KabupatenKebumen, dimana hanya 19 SKPD yang bersedia

untuk menjadi sampel penelitian.

2. Kuesioner disampaikan kepada responden melalui bagian sekretariat untuk

masing-masing dinas, sehingga responden tidak didampingi pada saat

penyampaian kuesioner. Peneliti tidak mengetahui apakah yang mengisi

kuesioner benar-benar responden yang bersangkutan. Selain itu ada

kemungkinan responden yang kurang memahami maksud dari pernyataan-

pernyataan yang ada di dalam kuesioner akan memeberikan jawaban yang

kurang`sesuai dengan maksud pernyataan kuesioner.

3. Kuesioner didistribusikan hanya pada Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) Kabupaten Kebumen saja dengan mengambil 4 (empat) sampel per

instansi. Pengambilan sampel yang sedikit mengakibatkan hasil penelitian

kurang dapat digeneralisasi secara luas.

Saran

Berdasarkan simpulan yang diperoleh serta adanya keterbatasan dalam

penelitian, sehingga saran-saran yang dikemukakan adalah sebagai berikut:

1. Bagi penelitian mendatang hendaknya bisa mencakup secara utuh dan

lengkap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Kebumen,

sehingga tingkat generalisasinya lebih baik lagi.

2. Bagi penelitian mendatang hendaknya dapat menambahkan variabel lain yang

dapat diprediksi mempengaruhi penerapan transparansi pelaporan keuangan.

Atau bisa juga menambahkan variabel intervening maupun moderating.

3. Bagi peneliti mendatang hendaknya lebih memperhatikan waktu penelitian

yang tepat saat menyebarkan dan mengumpulkan kuesioner.

4. Peneliti selanjutnya dapat mendampingi responden secara langsung pada saat

pengisian kuesioner. Sehingga responden dapat menanyakan secara langsung

kepada peneliti terhadap pertanyaan-pertanyaan yang kurang dimengerti

responden.

5. Bagi pemerintah KabupatenKebumen disarankan dalam transparansi pelaporan

keuangan daerah disajikan dengan lengkap dan mudah diakses oleh masyarakat

seperti melalui media surat kabar, website dan media elektronik lainnya. 6. Meskipun dalam konteks yang kecil namun hasil penelitian ini bisa

memberikan kontribusi untuk lebih memahami pengaruh tekanan eksternal,

ketidakpastian lingkungan dan komitmen manajemen terhadap penerapan

transparansi pelaporan keuangan Pemerintah Daerah Kota Kebumen pada

Page 13: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

khususnya. Berhasilnya atau berpengaruhnya semua hipotesis yang disusun

bisa menjadi rujukan dan masukan bagi SKPD kota Kebumen.

Page 14: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

DAFTAR PUSTAKA

Ashworth, R., G. Boyne., dan R. Delbridge. 2009. Escape from the Iron Cage?

Organizational Change and Isomorphic Pressures in the Public Sector.

Journal of Public Administration Research and Theory.

Cavalluzzo, K. S. dan C. D. Ittner. 2004. Implementing Performance

Measurement Innovations: Evidence from Government. Accounting,

Organizations and Society.

Diamond, Jack, 2002, “Performance Budgeting –Is Accrual Accounting

Required?”. IMFWorking Paper. Fiscal Affairs Department.

DiMaggio, P. J. dan W. W. Powell. 1983. The Iron Cage Revisited: Institutional

Isomorphism and Collective Rationality in Organizational Fields.

American Sociological Review

Djarwanto, P.S. 1996. “Mengenal Beberapa Uji Statistik Dalam Penelitian”.

Liberti: Yogyakarta.

Frumkin, P. Dan J. Galaskiewicz. 2004. Instutional Isomorphism and Public

Sector Organizations. Jurnal of Public Administration Research and

Teory.

Ghozali, Imam. 2001. “Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS”. Edisi: 2.

BP Universitas Diponegoro: Semarang.

Ghozali, Imam. 2005. “Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS”. Edisi: 3.

BP Universitas Diponegoro: Semarang.

Ghozali, Imam. 2011. “Aplikasi Multivariate Dengan Program SPSS”. Edisi: 5.

BP Universitas Diponegoro: Semarang.

Ghozali, Imam. 2009. “Ekonometrika, Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS

17”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Governmental Accounting Standard Board, 1998, Governmental Accounting and

Financial Reporting Standards. GASB, Norwalk, Conn.

Page 15: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

Govindarajan, V. 1984. Appropriateness of Accounting Data in Performance

Evaluation: An Empirical Examination of Environmental Uncertainty as

An Intervening Variable. Accounting, Organizations and Society.

Hess, D. 2007. Social Reporting and New Governance Regulation: The Prospects

of Achieving Corporate Accountability Through Transparency. Business

Ethics Quarterly.

Hood, C. 2007. What happens when transparency meets blame-avoidance?. Public

Management Review.

Ismail, Mohamad; Sjahruddin Rasul dan Haryono Umar, 2004, Konsep dan

Pengukuran Akuntabilitas. Penerbit Universitas Trisakti, Jakarta.

Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. “Metodologi Penelitian Bisnis

untuk Akuntansi dan Manajemen”. BPFE: Yogyakarta.

Intakhan, P. dan P. Ussahawanitchakit. 2009. Earnings Management in Thailand:

Effects on Financial Reporting Reliability, Stakeholder Acceptance and

Corporate Transparency. Journal of International Finance and Economics.

22.

Krina. 2008. Indikator dan Alat Ukur Prinsip Transparasi, Partisipasi dan

Akuntabilitas. Web: http://www.goodgovernance.com.

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2005. Perilaku Dan Budaya Organisasi. Bandung:

PT Refika Aditama.

Mardiasmo. 2004. Otonomi Daerah Sebagai Upaya Memperkokoh Basis

Perekonomian Daerah. Jurnal Ekonomi Rakyat. Tersedia di

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_4/ artikel_3.htm.

Mardiasmo, 2006. Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui

Akuntansi Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi

Pemerintah, Vol. 2 No. 1, Hal. 1-17.

Mardiasmo. 2002. Otonomi Daerah Sebagai Upaya Memperkokoh Basis

Perekonomian Daerah. Jurnal Ekonomi Rakyat. Tersedia di

http://www.ekonomirakyat.org/edisi_4/ artikel_3.htm

Meyer, J. dan B. Rowan. 1977. Institutionalized Organizations Formal Structure

as Myth and Ceremony. The American Journal of Sociology.

Minanda, Yilpipa. 2009. Pengaruh Sasaran Anggaran, Komitmen Organisasi,

Dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Kesenjangan Anggaran

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Tesis. Universitas Sumatera Utara,

Medan.

Page 16: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

Mizruchi, M. S. dan L. C. Fein. 1999. The Social Construction of Organizational

Knowledge A Study of the Uses of Coercive, Mimetic, and Normative

Isomorphism. Administrative Science Quarterly.

Mulyono, Budi, 2006. Pengaruh Penyajian Neraca Daerah dan Aksebilitas

Laporan Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan Daerah, Vol. 2 No. 1, Mei.

Paine, L. S. 1994. Managing Organizational Integrity. Harvard Business Review.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 Tentang

Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2005, Standar

Akuntansi Pemerintahan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia

Nomor 58 Tahun 2005, Pengelolaan Keuangan Daerah.

Priyatno, Dwi. 2012. “Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20”.

Penerbit Andi: Yogyakarta.

Rawlins, B. L. 2008. Measuring the Relationship Between Organizational

Transparency and Employee Trust. Public Relations Journal.

Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan.

Republik Indonesia. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Ridha, M. Arsyadi dan Hardo Basuki (2012). Pengaruh Tekanan Eksternal,

Ketidakpastian Lingkungan, dan Komitmen Manajemen terhadap

Transparansi Pelaporan Keuangan.

Rohman, Abdul, 2009, “Pengaruh Implementasi Sistem Akuntansi, Pengelolaan

Keuangan Daerah Terhadap Fungsi Pengawasan dan Kinerja Pemerintah

Daerah”. Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 9 No. 1. Universitas

Diponegoro Semarang.

Rudi usman. Pengaruh factor institusional terhadap minat adopsai sistim informasi

akuntansi keuangan daerah. Jurnal fakultas ekonomi brawijaya 2012.

Scott, W. R. 1987. The Adolescence of Institutional Theory. Administrative

Science Quarterly.

Page 17: PENGARUH TEKANAN EKSTERNAL, KETIDAKPASTIAN ...

Shende, Suresh dan Tony Bennet, 2004, Concept Paper 2: “Transparency and

Accountability in Public Financial Administration”, UN DESA.

Silver, D. 2005. Creating Transparency for Public Companies The Convergence

of PR and lR in the Post-Sarbanes-Oxley Marketplace. Public Relations

Strategist.

Stiglitz, J. E. 1999. On Liberty, the Right to Know, and Public Discourse: The

Role of Transparency in Public Life. Oxford Amnesty Lecture, Oxford,

U.K

Sugiyono. 2013. “Metodologi Penelitian Bisnis”. Alfabeta: Bandung.

Supardi. 2005. “Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis”. UII Pres:

Yoyakarta.

Sugiyono. 2011. “Metodologi Penelitian Bisnis”. Alfabeta: Bandung.

Suyono, Eko dan Haryanto, Eko. 2012. “Relationship between Internal Control,

Internal Audit, and Organization Commitment with Good Governance:

Indonesian Cases”. Jurnal China-USA Business Review. Edisi September

2012.

Trenggonowati. 2009. “Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. BPFE:

Yogyakarta.

Tuttle, B. dan J. Dillard. 2007. Beyond Competition: Institutional Isomorphism in

U.S. Accounting Research. Accounting Horizons.

www.radarbanten.com. Tersedia di

http://www.radarbanten.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid

=2825

www.transparency.org. Tersedia di http://cpi.transparency.org/cpi2011/ results/