ANALISIS PENGARUH ASSET, DANA PIHAK KETIGA DAN...
-
Upload
truongdang -
Category
Documents
-
view
213 -
download
0
Transcript of ANALISIS PENGARUH ASSET, DANA PIHAK KETIGA DAN...
ANALISIS PENGARUH ASSET, DANA PIHAK KETIGA DAN
KREDIT YANG DIBERIKAN TERHADAP
KINERJA EFISIENSI BANK PERSERO DI INDONESIA
oleh
Novi Widyastuti
NIM : 107081002695
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1432H/2011 M
i
Daftar Riwayat Hidup
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Novi Widyastuti
2. Tempat & Tgl. Lahir : Jakarta, 13 Januari 1990
3. Tinggal di : Jakarta
4. Alamat : Jl. Kebagusan IV RT. 01/04 No.24 D
Pasar Minggu
Jakarta Selatan 12520
5. Telepon : 08567619798
II. PENDIDIKAN
1. SD : SDN Jagakarsa 14 Pagi
2. SMP : SMPN 175 Jakarta
3. SMA : SMAN 109 Jakarta
4. S1 : UIN Syarif Hidayatullah
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota ROHIS SMPN 175 Jakarta
2. Anggota MADING ( Majalah Dinding ) SMAN 109 Jakarta
3. Anggota Karang Taruna RT. 01/04
4. Anggota KPPS PEMILU Legislatif 2009
5. Anggota PMII UIN Syarif Hidayatullah
IV. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : Sulaiman
2. Tempat & Tgl. Lahir : Kuningan, 14 maret 1962
3. Alamat : Jl. Kebagusan IV RT. 01/04 No.24 D
Pasar Minggu
Jakarta Selatan 12520
4. Ibu : Sri Bandiyah
5. Tempat & Tgl. Lahir : Semarang, 23 Mei 1958
6. Alamat : Jl. Kebagusan IV RT. 01/04 No.24 D
Pasar Minggu
Jakarta Selatan 12520
7. Anak ke dari : 2 (dua) dari 3(tiga) bersaudara
ii
Abstract
This study aims to analyze the level of efficiency at bank limited company. In
addition, this study also analyzed the influence of assets, third party funds and
credit is given to the performance efficiency of the bank limited company in
Indonesia. The model used in this research that the DEA (Data Envelopment
Analysis) and then proceed with the panel data regression. The results of
calculations with the DEA method shows that the average level of efficiency of
bank BNI 96.15%, 92.56% of BRI, Mandiri and BTN 98.50% 96.51%. With panel
data regression results showed that the only assets that have a significant effect on
the performance efficiency of the bank limited company in Indonesia, while third-
party funds and loans provided no significant effect on the efficiency performance
of banks limited company in Indonesia.
Keywords : efficiency, DEA (Data Envelopment Analysis), panel data
regression.
iii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis besar tingkat efisiensi pada bank
persero. Selain itu, penelitian ini juga menganalisis pengaruh asset, dana pihak
ketiga dan kredit yang diberikan terhadap kinerja efisiensi bank persero di
Indonesia. Model yang digunakan dalam penelitian ini yaitu DEA ( Data
Envelopment Analysis ) dan kemudian dilanjutkan dengan regresi panel data.
Hasil perhitungan dengan metode DEA menunjukan bahwa rata - rata tingkat
efisiensi bank BNI sebesar 96.15%, BRI 92.56%, MANDIRI 98.50% dan BTN
96.51%. Dengan regresi panel data hasil penelitian menunjukan bahwa hanya
asset yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja efisiensi bank persero di
Indonesia sedangkan dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja efisiensi bank persero di Indonesia.
Kata kunci : efisiensi, DEA ( Data Envelopment Analysis ), regresi panel data.
iv
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillah, hanya kepada Allah SWT segala puji dan syukur penulis
panjatkan. Tidak ada daya dan kekuatan tanpa kehendak-Nya. Cukup bagiku
Allah sebagai penolong dan pelindung. Teriring salam dan salawat kepada
kanjeng Nabi Muhammad SAW.
Penulis berusaha seoptimal mungkin mencurahkan segala kemampuan
yang penulis miliki dalam penyelesaian skripsi ini, namun mungkin terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan maupun pembahasannya. Oleh
karena itu, kritik serta saran sangat dibutuhkan demi menghasilkan sebuah karya
penelitian yang sempurna. Hasil penelitian yang ditemukan dalam penelitian ini
sangat ditentukan oleh data variabel yang digunakan, metode penelitian serta
kemampuan memahami, mengelola dan menafsirkan sang penulis.
Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari kontribusi banyak pihak,
karenanya penulis dengan sepenuh hati mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung membantu, mendorong, serta
memberikan inspirasi sehingga skripsi ini bisa selesai sesuai dengan target.
Secara khusus penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tuaku tercinta, yang selalu menyebut namaku disetiap
lantunan doa yang dipanjatkan. Terima kasih atas doa dan harapanmu
semoga Allah kelak membalasnya dengan yang lebih baik.
2. Kakak dan adikku tercinta, Dewi dan Yusuf. Terima kasih atas canda tawa
yang selalu kalian taburkan disaat kakakmu ini sedang sendu.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan FEB yang telah banyak
membantu dan memotivasi penulis menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Pembantu Dekan FEB dan
sekaligus menjadi pembimbing I yang telah banyak memberikan masukan,
motivasi, serta mengoreksi kesalahan – kesalahan dalam skripsi penulis.
v
5. Bapak Ade Ananto Terminanto, SE, MM selaku pembimbing II yang telah
banyak membantu dan memotivasi penulis menyelesaikan skripsi ini.
6. Teman dekat ku Awal, terima kasih telah memberikan semangat agar
skripsi ini cepat selesai, terima kasih…..
7. Sahabat – sahabat seperjuanganku di manajemen perbankan. Dini, Nadia,
Dewi, Bayu, Yolan, Pinkan, Zadi, Dani, Wulan, Peri, Robi, dll. Jangan
lupakan akuuu…
8. Teman manajemen B, Ria, Umi, Adlin, Neneng, Nidia, Bimo, Ari, Ole,
Haikal, Aghi, Hakim, Kidut dan juga yang lainnya yang telah berbagi
bersama selama penulis kuliah. Salam cinta dariku untuk kalian semua.
9. Terima kasih kepada Abee dan Ria yang telah membantu penulis
mempelajari program untuk mengolah data penelitian. Terima kasih atas
bantuannya...
Akhirnya penulis panjatkan doa kehadirat Allah SWT yang Maha
Mendengar dan Maha Pengabul Doa setiap hamba-Nya, untuk selalu memberikan
kemudahan-kemudahan atas setiap kesulitan yang datang dan membalas kebaikan
kita semua dengan yang lebih baik, serta menjadikan skripsi ini kebaikan bagi
penulis dan memberikan manfaat bagi siapa yang membacanya. Amin...........
Jakarta, Agustus 2011
Novi Widyastuti
vi
DAFTAR ISI
Daftar Riwayat Hidup i
Abstract ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar x
Daftar Lampiran xi
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian 7
2. Manfaat Penelitian 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.
A. Pengantar 9
B. Pengertian Bank 9
C. Jenis – Jenis Bank 12
D. Sumber – Sumber Dana Bank 14
vii
E. Usaha Bank Umum 16
1. Kegiatan Penghimpunan Dana 17
2. Kegiatan Penyaluran Dana 17
3. Penyediaan Jasa – Jasa 19
F. Laporan Keuangan Bank Umum 20
1. Pengertian Laporan Keuangan 20
2. Laporan Keuangan Bank Umum 22
G. Rentabilitas 23
H. Bank Persero 25
I. Penelitian Terdahulu 26
J. Keterkaitan Antar Variabel 31
K. Kerangka Pemikiran 33
L. Hipotesis Penelitian 35
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian 37
B. Metode Penentuan Sample 37
C. Metode Pengumpulan Data 38
D. Metode Analisis Data
1. Data Envelopment Analysis(DEA) 39
2. Regresi Data Panel 42
E. Operasional Variabel Penelitian 45
viii
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Bank Pemerintah 48
2. Restrukturisasi Perbankan Indonesia 50
B. Hasil Perhitungan Efisiensi Bank Persero
1. Bank Negara Indonesia (BNI) 53
2. Bank Rakyat Indonesia (BRI) 58
3. Bank Mandiri 62
4. Bank Tabungan Negara (BTN) 65
5. Efisiensi Bank Persero 69
6. Pengujian Hipotesis Efisiensi 70
7. Analisis Regresi Panel Data Fixed Effect 72
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
1. Kesimpulan 75
2. Implikasi 76
DAFTAR PUSTAKA 77
LAMPIRAN 79
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Keterangan Hal
2.1 Penelitian Terdahulu 28
3.1 Tabel Sampel Penelitian 38
4.1 Efisiensi Bank BNI 54
4.2 Table of peer units BNI 2009 56
4.3 Table Of Target Values 57
4.4 Efisiensi Bank BRI 58
4.5 Table Of Peer Units BRI 2007 60
4.6 Table Of Target Values 61
4.7 Efisiensi Bank Mandiri 62
4.8 Table Of Peer Units 64
4.9 Table Of Target Values 65
4.10 Efisiensi Bank BTN 66
4.11 Table Of Peer Units 68
4.12 Table Of Target Values 69
4.13 Rata – Rata Efisiensi Bank Persero 71
4.14 Rata – Rata Skor Efisiensi Bank Persero 71
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Keterangan Hal
2.1 Proses Akuntansi 21
2.2 Kerangka Pemikiran 34
4.1 Grafik Tingkat Efisiensi Bank BNI tahun 2001 – 2009 55
4.2 Grafik Tingkat Efisiensi Bank BRI Tahun 2001 – 2009 59
4.3 Grafik Tingkat Efisiensi Bank Mandiri Tahun
2001 – 2009 63
4.4 Grafik Tingkat Efisiensi Bank BTN Tahun 2001 – 2009 67
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Keterangan Hal
1 Variabel Input Output Tingkat Efisiensi 79
2 Variabel Input di Log 81
3 Output Hasil Uji Efisiensi Bank Persero 83
4 Output Hasil Uji Refresi Panel Data Fixed Effect 123
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengelolaan bank umum pada dekade 1990-an merupakan tugas yang
amat menantang. Kondisi perekonomian yang sedemikian sulit, terjadinya
perubahan peraturan yang cepat, persaingan yang semakin tajam, dan
berbagai kecenderungan lain dalam industri perbankan menjadikan alasan
perlunya manajemen bank yang solid agar mampu menghadapi dan
mengantisipasi semua keadaan. Konsep dan teknik yang digunakan dan
dikembangkan bank begitu cepat menjadi ketinggalan dan harus segera
diperbaharui. Demikain pula pasar yang dilayani bank demikian cepat
mengalami perubahan secara dramatis, terutama sejak memasuki tahun
1990-an. Dalam menghadapi meningkatnya kompleksitas dalam
pengambilan keputusan, banyak manajemen bank menganggap hal
tersebut sebagai suatu beban dan sangat menyusahkan. Sebaliknya, banyak
bank lain yang menjadikannya sebagai suatu kondisi untuk menilai kinerja
manajemen bank.(Dahlan Siamat,2005:275).
Pada umumnya, kinerja perbankan Indonesia sebelum terjadinya krisis
ekonomi cukup baik dan menunjukan kemajuan. Hal ini dapat dilihat dari
mobilisasi dana pada tahun 1996 mencapai Rp 414 triliun, dana pihak
ketiga, giro, tabungan dengan deposito serta kredit mengalami kenaikan
menjadi Rp 304 triliun dari Rp 266 triliun. Efisiensi pada tahun tersebut
2
juga masih dapat dikatakan baik. Rasio biaya operasional terhadap
pendapatan operasional menunjukan nilai 92%, ROE 16.96%, CAR
menunjukan peningkatan rata – rata 12.10%.
Industri perbankan saat ini sudah membaik tapi perbankan Indonesia
belum efisien. Rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (loan-to-deposit
ratio/LDR perbankan Indonesia masih rendah, hal itu menandakan bahwa
penyaluran kredit belum optimal, karena dana yang disalurkan untuk
kredit masih sekitar 70% dari total dana pihak ketiga (DPK). Menurut
ketentuan BI, LDR yang netral berada di kisaran 85-110 persen. Kredit
bermasalah juga menyebabkan tidak optimumnya fungsi intermediasi
perbankan. Persoalan lain dalam perbankan yaitu terjadinya ekses
likuiditas, hal ini terlihat dalam besarnya dana bank yang ditempatkan di
BI dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Selama ini, penilaian mengenai kinerja keuangan perbankan di
Indonesia telah banyak dibahas dan disajikan dengan metodologi CAMEL
sedangkan di dalam penelitian ini akan meniliai kinerja perbankan
berdasarkan tingkat efisiensi. Di lain pihak, pemahaman akan kinerja
efisiensi bank mutlak diperlukan dalam situasi persaingan industri
perbankan yang semakin ketat, terutama untuk menganstisipasi kriteria
bank jangkar seperti yang syaratkan di dalam Arsitektur Perbankan
Indonesia ( API ).
Efisiensi merupakan akar permasalahan kesehatan dan sumber
pertumbuhan perbankan. Fenomena munculnya bank-bank besar dan
3
merger perbankan juga ditujukan untuk mendapatkan efisiensi. Hukum too
big too fail pada perbankan konvensional telah mendorong perbankan
untuk meningkatkan skala usaha dalam rangka meningkatkan
efisiensi(Priyonggo Suseno,2008 ).
Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara teoritis
merupakan salah satu kinerja yang mendasari seluruh kinerja sebuah
organisasi. Kemampuan menghasilkan output yang maksimal dengan input
yang ada, adalah merupakan ukuran kinerja yang diharapkan. Pada saat
pengukuran efisiensi dilakukan, bank dihadapkan pada kondisi bagaimana
mendapatkan tingkat output yang optimal dengan tingkat input yang ada,
atau mendapatkan tingkat input yang minimum dengan tingkat output
tertentu. Dengan diidentifikasikannya alokasi input dan output, dapat
dianalisa lebih jauh untuk melihat penyebab ketidakefisiensian.
Sedangkan efisiensi dalam dunia perbankan adalah salah satu
parameter kinerja yang cukup populer, banyak digunakan karena
merupakan jawaban atas kesulitan - kesulitan dalam menghitung ukuran-
ukuran kinerja sebagaimana disebutkan di atas. Sering kali, perhitungan
tingkat keuntungan menunjukkan kinerja yang baik, tidak masuk dalam
kriteria “sehat” atau berprestasi dari sisi peraturan. Sebagaimana diketahui,
industri perbankan adalah industri yang paling banyak diatur oleh
peraturan-peraturan yang sekaligus menjadi ukuran kinerja dunia
perbankan. Capital Adequacy Ratio (CAR), Reserve Requirement, Legal
Lending Limit dan kredibilitas para pengelola bank adalah contoh
4
peraturan-peraturan yang sekaligus menjadi kriteria kinerja di dunia
perbankan ( Muliaman D.Hadad, dkk, 2003).
Suatu bank dikatakan efisien secara teknik apabila mampu
menghasilkan output maksimal dengan sumber daya input tertentu atau
menghasilkan output tertentu dengan sumber daya input minimal. Oleh
karena itu diperlukan cara untuk mengukur kinerja suatu bank yang dapat
menggambarkan kemampuan bank dalam mengelola input menjadi output
yang menunjukan ukuran efisiensi relatif suatu bank.
Studi empiris tentang kinerja efisiensi bank telah banyak dilakukan.
Muliaman D. Hadad, dkk. (2003) mereka melakukan studi pada periode
tahun 1995 sampai 2003. Studi ini menggunakan dua metode parametrik
untuk menganalisis tingkat efisiensi bank di Indonesia. Hasil dari studi
tersebut menunjukan bahwa bank asing campuran merupakan kategori
bank paling efisien dibandingkan dengan kategori lainnya.
Zaenal Abidin ( 2007 ) mengevaluasi kinerja efisiensi 93 bank umum
di Indonesia pada periode tahun 2002 sampai 2005. Hasil temuan
menunjukkan bahwa kelompok bank asing dan bank pemerintah
menunjukan lebih efisien dibandingkan kelompok bank lain. Secara rata –
rata tingkat efisiensi 93 bank umum mengalami peningkatan dari ( 0.776 )
ditahun 2002 menjadi ( 0.793 ) di akhir tahun 2003 tetapi kemudian
mengalami penurunan di tahun 2004 dan 2005 yaitu sebesar 0.782 dan
0.736. Pada bank Persero, bank BNI, BRI dan Mandiri selalu mencapai
5
tingkat efisiensi 100 %. Sedangkan bagi BTN, selama 2 tahun terakhir
hanya mencapai 89 % dan 97 % di bandingkan seluruh jenis bank.
Sari Yuniarti ( 2007 ) meneliti efisiensi kinerja pada bank
berstratifikasi dengan kategori bank kegiatan terbatas, bank fokus, dan
bank nasional yang go public pada tahun 2005-2007 dengan menggunakan
pendekatan Data Envelopment Analysis. Hasil penelitian menunjukan rata
– rata kinerja efisiensi relatif pada bank – bank go public dari tahun 2005-
2007 mengalami peningkatan efisiensi yang cukup baik. Efisiensi yang
paling baik dicapai oleh Bank Capital Indonesia, Bank Lippo, Bank Panin,
Bank Victoria Internasional yang masing – masing merupakan kategori
bank fokus serta Bank BCA dan Bank BRI yang masuk dalam kategori
bank nasional ( nilai efisiensi relative 1,0000 atau 100% ).
Dengan keunggulan yang dimilki DEA sebagai alat analisis efisiensi
bank, penulis akan menggunakan DEA dalam mengukur tingkat efisiensi
bank persero. Kemudian dilanjutkan dengan analisis regresi data panel
untuk menganalisis apakah total asset, dana pihak ketiga, dan kredit yang
diberikan mempengaruhi tingkat efisiensi pada bank persero.
Dengan juga menganalisis total asset, dana pihak ketiga, dan kredit
yang diberikan penelitian ini diharapkan dapat melengkapi penelitian –
penelitian sebelumnya yang hanya menganalisis efisiensi perbankan di
Indonesia, antara lain Priyonggo Suseno (2008) yang meneliti tingkat
efisiensi perbankan syariah di Indonesia, Zaenal Abidin ( 2007 ) yang
meneliti kinerja efisiensi 93 bank umum di Indonesia, Yuliani (2007) yang
6
meneliti hubungan antara tingkat efisiensi operasional terhadap kinerja
profitabilitas untuk perusahaan perbankan go public di Indonesia. Maka
penulis mengangkat judul “ Analisis Pengaruh Total Asset, Dana Pihak
Ketiga, Dan Kredit Yang Diberikan Terhadap Kinerja Efisiensi Bank
Persero di Indonesia”.
Peneliti memilih bank persero sebagai sampel dalam penelitian karena
secara mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Apabila bank
persero memiliki tingkat efisiensi yang baik, maka masyarakat tidak akan
ragu – ragu untuk menyimpan uang mereka di bank. Bank persero dapat
dikatakan sebagai bank yang dijadikan patokan para masyarakat, karena
apabila bank persero tidak efisien, maka masyarakat tidak akan percaya
lagi kepada bank persero, dan masyarakat akan beralih ke bank – bank
lainnya, seperti bank asing, bank swasta nasional. Apabila hal ini terjadi,
maka masyarakat tidak akan menyimpan uang mereka di bank – bank
pemerintah, dan akan menurunkan tingkat keuntungan bank pemerintah itu
sendiri.
Bank persero yang sebelumnya berjumlah 7 bank diperkecil jumlahnya
menjadi hanya 4 bank. Kebijakan pemerintah terhadap bank persero
dilakukan dengan menggabungkan ( merger ) Bank Bumi Daya, Bank
Pembangunan Indonesia dan Bank Dagang Negara ke dalam Bank
Mandiri, sementara BTN, BNI 46 dan BRI tetap terus beroperasi seperti
sebelumnya. Bank Ekspor Impor Indonesia berubah menjadi Bank Ekspor
7
Indonesia yang tidak lagi beroperasi sebagai bank dan berubah fungsi
menjadi lembaga pembiayaan ekspor.
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan
kepada pengambil kebijakan untuk mengidentifikasi penyebab-penyebab
ketidakefisienan sehingga dapat pula dibuat kebijakan-kebijakan yang
mengarah pada langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan oleh
perbankan di Indonesia. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pula
pengambil kebijakan mengambil langkah-langkah tepat baik bagi bank
yang sudah sangat tidak efisien (exit policy) ( Muliaman D. Hadad, dkk,
2003 ).
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana tingkat efisiensi bank persero dengan metode DEA
(Data Envelopment Analysis) ?
2. Bagaimana pengaruh Total Asset, Dana Pihak Ketiga, dan Kredit
yang Diberikan terhadap tingkat efisiensi bank persero ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
8
a. Menganalisis tingkat kinerja efisiensi bank persero ( BRI,
BNI, MANDIRI, dan BTN ) dilihat dari metode Data
Envelopment Analysis ( DEA ).
b. Untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh Total
Asset, Dana Pihak Ketiga, dan Kredit yang Diberikan
terhadap tingkat efisiensi bank persero.
2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan dan memberikan
manfaat sebagai berikut :
a. Bagi penulis, penelitian ini akan menjadi salah satu cara
untuk mengaplikasikan dan mengembangkan ilmu
akademis yang telah didapatkan di bangku kuliah.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi pihak pengambil
keputusan tentang kinerja efisiensi bank yang ada di
Indonesia.
c. Dapat memberikan informasi tentang kinerja efisiensi bank
di Indonesia bagi pihak – pihak yang berkepentingan
dengan studi ini.
d. Dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan
perbandingan mengenai kinerja efisiensi bank bagi
penelitian selanjutnya.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengantar
Dalam Bab II ini, akan diuraikan kerangka teori yang digunakan sebagai
landasan yang berkaitan dengan tingkat kinerja efisiensi bank Persero di
Indonesia yang diteliti dapat memilki landasan keilmuan yang kuat.
Setelah uraian kerangka teori, akan diuraikan penelitian – penelitian
sebelumnya sebagai landasan pembanding atau rujukan metodologi yang
digunakan. Pengertian bank, jenis – jenis bank, kegiatan bank, dan lain – lain
akan dipaparkan dan dijelaskan lebih detail.
B. Pengertian Bank
Banyak definisi mengenai bank, pada dasarnya semua definisi tersebut
tidak berbeda satu sama lain, perbedaannya hanya pada tugas atau usaha bank.
Bank dapat didefinisikan sebagai suatu badan usaha yang tugas utamanya
sebagai perantara ( financial intermediary ) untuk menyalurkan penawaran
dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan (Ahmad Rodoni, 2006:21).
Menurut Kasmir (1999:23), dalam pembicaraan sehari – hari, bank
dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima
simpanan giro, tabungan dan deposito. Kemudian bank juga dikenal sebagai
tempat untuk meminjam uang ( kredit ) bagi masyarakat yang
membutuhkannya. Disamping itu bank juga dikenal sebagai tempat untuk
10
menukar uang, memindahkan uang atau menerima segala macam bentuk
pembayaran dan setoran.
Pengertian bank menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan
sebagaimana telah diubah dengan UU No.10 Tahun 1998 adalah :
1) Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya,
dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.
2) Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas
pembayaran.
3) Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip
syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
Definisi bank di atas memberi tekanan bahwa usaha utama bank adalah
menghimpun dana dalam bentuk simpanan yang merupakan sumber dana
bank. Demikian pula dari segi penyaluran dananya, hendaknya bank tidak
semata – mata memperoleh keuntungan yang sebesar – besarnya bagi
pemilik tapi juga kegiatannya itu harus pula diarahkan pada peningkatan
taraf hidup masyarakat ( Dahlan Siamat, 2005:275-276 ).
11
Dari pengertian di atas dapat dijelaskan secara lebih luas lagi bahwa
bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan,
artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan.
Sehingga berbicara mengenai bank tidak terlepas dari masalah keuangan.
Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana dari
masyarakat luas yang lebih dikenal dengan istilah di dunia perbankan
adalah kegiatan funding. Pengertian menghimpun dana maksudnya adalah
mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli dari masyarakat
luas.
Pembelian dana dari masyarakat ini dilakukan oleh bank dengan cara
memasang berbagai strategi agar masyarakat mau menanamkan dananya
dalam bentuk simpanan. Jenis simpanan yang dapat dipilih oleh
masyarakat adalah giro, tabungan, sertifikat deposito, dan deposito.
Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak
perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan
kepada si penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil,
hadiah, pelayanan, atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang
diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya.
Oleh karena itu pihak perbankan harus memberikan berbagai rangsangan
dan kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan
dananya.
Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat,
maka oleh perbankan dana tersebut diputarkan kembali atau dijualbelikan
12
kembali ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan
istilah kredit ( lending ). Dalam pemberian kredit juga dikenakan jasa
pinjaman kepada penerima kredit ( debitur ) dalam bentuk bunga dan
biaya administrasi
Besarnya bunga kredit sangat dipengaruhi oleh besarnya bunga
simpanan. Semakin besar atau semakin mahal bunga simpanan, maka
semakin besar pula bunga pinjaman dan demikian pula sebaliknya.
Disamping bunga simpanan pengaruh besar kecil bunga pinjaman juga
dipengaruhi oleh keuntungan yang diambil, biaya operasi yang
dikeluarkan, cadangan resiko kredit macet, pajak serta pengaruh lain –
lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan menghimpun ( funding ) dan
menyalurkan dana ( lending ) ini merupakan kegiatan utama bank(Kasmir,
1999:23-25).
C. Jenis – Jenis Bank
Kasmir,1999, dalam praktik perbankan di Indonesia saat ini terdapat
beberapa jenis perbankan yang diatur dalam Undang – Undang Perbankan.
Jika kita melihat jenis perbankan sebelum keluar Undang – Undang Perbankan
nomor 10 Tahun 1998 dengan sebelumnya yaitu Undang – Undang nomor 14
Tahun 1967, maka terdapat beberapa perbedaan. Namun kegiatan utama atau
pokok bank sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari
masyarakat dan menyalurkan dana tidak berbeda satu sama lainnya.
13
Bank – bank yang beroperasi di Indonesia saat ini pada dasarnya
dikelompokkan ke dalam Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat ( BPR ).
Sedangkan Bank Indonesia berfungsi sebagai bank sentral. Namun demikian,
sejalan dengan terjadinya perubahan dalam sistem keuangan terutama yang
terkait dengan kelembagaan perbankan sebagai dampak di keluarkannya
undang – undang di bidang keuangan dan perbankan, bank yang beroperasi di
Indonesia dapat dibedakan berdasarkan ( Dahlan Siamat,2005:47 ):
1. Fungsi, yaitu :
Bank Sentral;
Bank Umum;
Bank Perkreditan Rakyat.
2. Kepemilikan, yaitu :
Bank Persero ( Bank Pemerintah );
Bank Umum Swasta Nasional;
Bank Asing;
Bank Pemerintah Daerah;
Bank Campuran.
3. Sistem Pengenaan Bunga, yaitu :
Bank Konvensional;
Bank Syariah.
4. Kegiatannya di Bidang Devisa, yaitu :
Bank Devisa ( foreign exchange bank );
Bank Non Devisa ( non foreign exchange bank ).
14
Sebagai konsekuensi diundangkannya UU No.7 Tahun 1992 tentang
perbankan menggantikan UU No.14 Tahun 1967, bank – bank yang
sebelumnya beroperasi sebagai bank tabungan, bank pembangunan, dan bank
koperasi, semuanya dikelompokan menjadi bank umum. Sementara bank
pasar, bank desa, dan lembaga kredit pedesaan lainnya yang telah
mendapatkan pengukuhan dari Menteri Keuangan, berubah status menjadi
BPR. Sementara itu Bank Indonesia melakukan fungsinya sebagai bank
sentral dan melakukan pengaturan, pengawasan, dan pembinaan terhadap
sektor perbankan. Namun demikian berdasarkan ketentuan perundangan, bank
– bank umum pada dasarnya dapat memilih untuk berkonsentrasi melakukan
kegiatan pada segmen usaha tertentu sebagai strategi bisnisnya, misalnya:
bank tabungan, bank pembangunan, dan bank koperasi. Akan tetapi, secara
kelembagaan bank – bank tersebut tetap sebagai bank umum ( Dahlan Siamat,
2005:48 ).
D. Sumber – Sumber Dana Bank
Sumber utama dana bank berasal dari simpanan dalam bentuk giro
(demand deposit), deposito berjangka (time deposit), dan tabungan (saving
deposit). Ketiga jenis dana ini sering disebut sebagai sumber dana tradisional
bank. Sumber – sumber dana bank dalam bentuk simpanan tersebut dapat
berasal dari masyarakat maupun dari institusi. Di samping itu, sumber dana
bank dapat pula berasal dari modal dan sumber lainnya yang tidak termasuk
dari kedua sumber tersebut diatas.
15
1. Giro
Giro atau demand deposit sering juga disebut cheking account
adalah simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara
pemindahbukuan. Karena sifat penarikannya yang dapat dilakukan
setiap saat tersebut, maka giro ini merupakan sumber dana yang
sangat labil bagi bank.
2. Deposito Berjangka
Deposito berjangka (time deposit) adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut
perjanjian antara penyimpan dengan bank. Sumber dana ini
memiliki cirri – cirri pokok, yaitu jangka waktu penarikannya
tetap, oleh karena itu sering disebut fixed deposit yang umumnya
memiliki jangka waktu jatuh tempo 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12
bulan, dan 24 bulan. Deposito berjangka ini hanya dapat ditarik
atau diuangkan pada saat jatuh temponya oleh pihak bank yang
namanya tercantum dalam bilyet deposito. Oleh karena itu,
deposito berjangka merupakan simpanan atas nama. Selanjutnya,
deposito yang ditarik oleh deposan sebelum jangka waktu jatuh
temponya sebagaimana yang telah diperjanjikan, bank mengenakan
penalti kepada deposan dan hak pendapatan bunga tidak
diperhitungkan oleh bank atas deposito berjangka tersebut.
16
3. Tabungan
Tabungan (savings deposit) adalah simpanan yang
penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang
disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang
dipersamakan dengan itu.
4. Sertifikat Deposito
Sertifikat deposito atau sertificate of deposit sering disingkat CD
saja adalah deposito berjangka yang bukti simpanannya dapat
diperjualbelikan. Bentuk simpanan tersebut sampai saat ini,
khususnya dalam masyarakat perbankan Indonesia, belum begitu
populer sebagai mana deposito berjangka dan tabungan. Oleh
karena itu, dana perbankan yang bersumber dari jenis simpanan ini
jumlahnya lebih kecil dibandingkan sumber dana lainnya.
E. Usaha Bank Umum
Kegiatan usaha bank umum yang diatur dalam UU No.10 Tahun 1998
tentang perubahan UU No.7 Tahun 1992 tentang perbankan dapat
dikelompokkan ke dalam tiga jenis kegiatan sebagai berikut :
1. Penghimpunan dana,
2. Penyaluran atau penggunaan dana,
3. Pemberian jasa – jasa dalam lalu lintas pembayaran.
17
1. Kegiatan Penghimpunan Dana
Kegiatan usaha bank dalam menghimpun atau memobilisasi dana
antara lain dapat berupa :
a. Giro ( demand deposits );
b. Deposito berjangka ( time deposit );
c. Sertifikat deposito ( certificate of deposit );
d. Tabungan ( saving deposits );
e. Bentuk simpanan lainnya, misalnya deposit on call;
f. Menerbitkan atau menjual surat pengakuan utang, baik jangka
pendek misalnya wesel, promes ( promissory notes ), atau
commercial paper, maupun jangka panjang misalnya obligasi (
bonds );
g. Menerima pinjaman dana dari bank lain (interbank borrowing);
h. Menjual surat – surat berharga yang dimiliki dengan cara
transaksi jual putus ( outright ) atau dengan janji membeli
kembali ( repurchase agreement );
i. Menerbitkan Medium Term Notes ( MTN ) dan Floating Rate
Notes ( FRN ); dan
j. Simpanan dalam rangka program pensiun (Dana Pensiun
Lembaga Keuangan).
2. Kegiatan Penyaluran Dana
Kegiatan usaha bank yang terkait dengan penyaluran dana kepada
masyarakat atau pihak lain antara lain berupa :
18
a. Pemberian kredit ( loan ) dengan sistem konvensional;
b. Menyediakan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah;
c. Membeli surat – surat wesel termasuk akseptasi bank (
banker’s acceptance );
d. Membeli surat pengakuan hutang jangka pendek misalnya,
promissory notes, akseptasi bank ( banker’s acceptance ),
wesel ( bill of exchange ), atau commercial papper;
e. Membeli surat berharga jangka panjang, misalnya obligasi
korporasi ( corporate bonds );
f. Membeli surat berharga dengan janji menjual kembali
(reverse repo );
g. Menempatkan dana pada bank lain berupa interbank call
money,deposit on call, deposito berjangka, dan sertifikat
deposito;
h. Membeli surat Pembendaharaan Negara ( Treasury Bills );
i. Membeli Obligasi Negara ( Treasury Bonds );
j. Penempatan pada Bank Indonesia berupa Sertifikat Bank
Indonesia, Fasilitas Simpanan Bank Indonesia ( FASBI ), di
samping untuk pemenuhan Giro Wajib Minimum;
k. Memberikan pembiayaan anjak piutang;
l. Melakukan penyertaan modal pada bank atau perusahaan
lain di bidang keuangan, seperti perusahaan efek, modal
19
ventura, asuransi serta lembaga kliring penyelesaian dan
penyimpanan.
3. Penyediaan Jasa – Jasa
Di samping kegiatan penhimpunan dana dan penyaluran
dana, bank umum juga menyediakan jasa – jasa terutama dalam
rangka lalu lintas pembayaran yang meliputi:
a. Pemindahan uang ( transfer dana ) baik secara manual
maupun secara on line atau electronic;
b. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga
(collection );
c. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat
berharga ( safety box );
d. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan kontrak ( custodian );
e. Bertindak sebagai wali amanat ( trustee );
f. Memberikan jaminan letter of credit ( L/C );
g. Bertindak sebagai sub registry dalam perdagangan Obligasi
Negara dengan izin Bank Indonesia;
h. Memberikan bank garansi;
i. Bertindak sebagai penanggung ( guarantor ) dalam
penerbitan obligasi;
20
j. Memberikan pelayanan financial advisory;
k. Bertindak sebagai arranger dalam hal penerbitan surat
berharga yang tidak tercatat di bursa efek ( misalnya
commercial paper );
l. Memberikan jasa pengurusan piutang atau tagihan jangka
pendek dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri,
yang dilakukan dengan cara pengambilalihan atau
pembelian piutang tersebut ( factoring );
m. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana
pensiun;
n. Memberikan pelayanan penukaran uang ( money changer );
o. Memberikan pelayanan dalam penarikan tunai atau
pembayaran transaksi dengan menggunakan kartu ATM (
Automated Teller Machine ); kartu debet ( debit card );
kartu kredit ( credit card )
p. Menerbitkan draft, yaitu surat perintah bayar tidak
bersyarat yang diterbitkan bank kepada korespondennya;
q. Menerbitkan cek perjalanan ( traveler’s check ).
F. Laporan Keuangan Bank Umum
1. Pengertian Laporan Keuangan
Berbicara mengenai laporan keuangan ( Financial Statement ) tidak
dapat dipisahkan dari proses akuntansi, yaitu “seni daripada pencatatan,
21
penggolongan dan peringkasan peristiwa – peristiwa dan kejadian –
kejadian yang setidak – tidaknya sebagian bersifat keuangan dengan cara
setepat – tepatnya dan dengan petunjuk atau dinyatakan dalam uang, serta
penafsiran terhadap hal – hal yang timbul daripadanya”. Hasil dari proses
pencatatan tersebut adalah suatu ringkasan dari kondisi keuangan
perusahaan. Ringkasan inilah yang disebut Laporan Keuangan ( Jopie
Jusuf, 2010 : 3 ).
Gambar 2.1
Proses Akuntansi
Transparansi di bidang laporan keuangan bank, sudah menjadi suatu
kewajiban, bagi bank umum wajib mempublikasikan laporan keuangan
melalui media cetak, demikian halnya dengan Bank Indonesia berdasarkan
Undang – Undang No. 23/1999, diwajibkan menyusun laporan
keuangannya sebagai salah satu wujud akuntabilitas sebagaimana diatur
dalam pasal 58 UU tersebut.
Tujuan diadakannya Laporan Keuangan adalah :
a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
JOURNAL LEDGER FINANCIAL
STATEMENT
INCOME
STATEMENT
BALANCE
SHEET
22
b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai
perubahan aktiva netto ( aktiva dikurangi kewajiban ) suatu
perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka
memperoleh laba.
c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para
pemakai laporan di dalam menaksir potensi perusahaan dalam
menghasilkan laba.
d. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan
aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai
aktivitas pembiayaan dan investasi.
e. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang
berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk
kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan
akuntansi yang dianut perusahaan.
2. Laporan Keuangan Bank Umum
Laporan keuangan yang disajikan oleh Bank Umum untuk
dipublikasikan kepada masyarakat, berpedoman pada Peraturan Bank
Indonesia No. 3/22/PBI tanggal 13 Desember 2001 tentang tranparansi
Kondisi Keuangan Bank dan Surat Edaran Bank Indonesia No.3/30/DPNP
tanggal 14 Desember 2001 tentang Laporan Keuangan Publikasi
Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta laporan tertentu yang
disampaikan kepada Bank Indonesia ( Drs Selamet Riyadi, 2004 : 12 ).
23
Laporan keuangan bank umum terdiri dari :
a. Neraca
b. Perhitungan Laba Rugi dan Saldo Laba
c. Komitmen dan Kontijensi
d. Perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
e. Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya
f. Transaksi Valuta Asing dan Derivatif
g. Perhitungan Rasio Keuangan
h. Pembelian Kredit dari Badan Penyehatan Perbankan
Nasional/BPPN ( jika ada ).
G. Rentabilitas
Rentabilitas suatu perusahaan menunjukan perbandingan antara laba
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Dengan kata lain
rentabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu.
Penilaian pendekatan kuantitatif dan kualitatif faktor rentabilitas antara
lain dilakukan melalui penilaian terhadap komponen – komponen sebagai
berikut :
1. Return On Assets ( ROA )
Rasio ini menunjukan perbandingan antara laba ( sebelum pajak )
dengan total asset bank, rasio ini menunjukan tingkat efisiensi
pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan.
24
Laba sebelum pajak
Return On assets ( ROA ) = X 100 %
Rata – rata total asset
2. Return On Equity ( ROE )
Rasio ini mengukur berapa besar pengembalian yang diperoleh
pemilik bisnis ( pemegang saham ) atas modal yang dia setorkan untuk
bisnis tersebut. ROE merupakan indikator yang tepat untuk mengukur
keberhasilan bisnis dalam memperkaya pemegang sahamnya.
Laba setelah pajak
Return On Equity ( ROE ) = X 100 %
Rata – rata modal inti
3. Biaya Operasional dibagi dengan Pendapatan Operasional (BOPO)
BOPO adalah rasio perbandingan antara Biaya Operasional dengan
Pendapatan Operasional, semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti
semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien
dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan.
Biaya Operasional
BOPO = X 100 %
Pendapatan Operasional
25
H. Bank Persero
Bank persero, atau juga sering disebut Bank BUMN, pada awalnya masing
– masing didirikan dengan undang – undang tersendiri dimana diatur
mengenai bidang tugas masing – masing bank. Selanjutnya, dalam kegiatan
operasionalnya, bank persero tetap tunduk pada undang – undang tentang
perbankan. Dengan diundangkannya UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan,
bank – bank persero lebih lanjut ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Bank persero, atau sering disebut juga bank pemerintah, adalah bank
umum yang secara mayoritas sahamnya dimilki pemerintah. Di awal dekade
2000-an , pemerintah melakukan restrukturisasi yang sangat fundamental
terhadap bank – bank persero sebagai dampak terjadinya krisis perbankan.
Bank persero yang sebelumnya berjumlah 7 bank diperkecil jumlahnya
menjadi hanya 4 bank.
Kebijakan pemerintah terhadap bank persero dilakukan dengan
menggabungkan ( merger ) Bank Bumi Daya, Bank Pembangunan Indonesia,
dan Bank Dagang Negara ke dalam Bank Mandiri. Sementara BTN, Bank BNI
46, dan BRI tetap terus beroperasi seperti sebelumnya. Bank Ekspor Impor
Indonesia berubah menjadi Bank Ekspor Indonesia yang tidak lagi beroperasi
sebagai bank dan berubah fungsi menjadi lembaga pembiayaan ekspor.
Dengan demikian, fungsi Bank Exim sebelumnya sebagai bank umum kini
tidak lagi dilakukan. Komposisi kepemilikan bank persero juga ikut
mengalami perubahan, di mana saham bank – bank persero tidak lagi
sepenuhnya dimiliki pemerintah. Beberapa bank persero telah menjadi bank
26
publik melalui penjualan sebagian sahamnya melalui pasar modal ( divestasi )
antara lain Bank BNI, Bank Mandiri, dan Bank BRI.
I. Penelitian Terdahulu
Penelitian Maria Sophia Aguirre, Thomas K. Lee dan Themis D.
Pantos yang berjudul Universal versus Functional Banking Regimes : The
Strucrure Conduct Performance Hypothesis Revisited. Penelitian dilakukan
dengan menggunakan metode analisis kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di
sepuluh Negara dengan total 133 bank.
Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan alat kuantitatif seperti
“Stochastic Cost Frontier”. Analisis ini bertujuan untuk melihat hubungan
keterkaitan antara ukuran dan sistem perbankan terhadap kinerja bank.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat manfaat apa yang diperoleh oleh bank,
apakah lebih baik bila beroperasi sistem fungsional, yaitu adanya batas –
batasan dalam melakukan kegiatan atau dengan sistem universal, yaitu bank
bebas dalam setiap melakukan kegiatannya.
Zaenal Abidin dengan judul Kinerja Efisiensi Pada Bank Umum.
Penelitian ini untuk mengevaluasi kinerja efisiensi 93 bank umum di
Indonesia pada periode tahun 2002 hingga tahun 2005. Metode analisis yang
digunakan adalah Data Envelopment Analysis ( DEA ). Hasil penelitian
menunjukan bahwa kelompok bank asing dan bank pemerintah menunjukan
lebih efisien dibandingkan dengan kelompok bank lain.
27
Variabel yang digunakan oleh Zaenal Abidin yaitu pada variabel input
terdiri dari Dana Pihak Ketiga, Biaya Bunga, Biaya Operasional lainnya,
sedangkan variabel outputnya adalah besarnya kredit, Pendapatan Bunga, dan
Pendapatan Operasional lainnya.
Penelitian Priyonggo Suseno, SE, MSc. yang berjudul Analisis Efisiensi
dan Skala Ekonomi pada Industri Perbankan Syariah di Indonesia. Penelitian
ini memiliki dua tujuan utama, pertama mengukur tingkat efisiensi perbankan
syariah di Indonesia pada periode 2000 – 2004 dengan pendekatan Data
Envelopment Analysis ( DEA ). Tujuan kedua adalah menganalisis keterkaitan
antara tingkat efisiensi dan skala usaha industri perbankan. Analisis
menggunakan regresi data panel dengan input yang dihasilkan dari analisis
DEA.
Penelitian ini menggunakan data panel atas 10 bank syariah di Indonesia
dengan periode penelitian 1999 – 2004. Data yang digunakan adalah data
tahunan.
Sementara Sari Yuniarti yang berjudul Kinerja Efisiensi Bank
Berstratifikasi Sesuai dengan Visi Arsitektur Perbankan Indonesia. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui efisiensi kinerja pada bank berstratifikasi
dengan kategori bank kegiatan usaha terbatas, bank fokus, dan bank nasional
yang go public pada tahun 2005 sampai 2007 dengan menggunakan
pendekatan DEA (Data Envelopment Analysis ). Variabel – variabel yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel input
dan variabel output. Variabel input terdiri dari 3 variabel yaitu : salary
28
expense ( biaya personalia ), interest expense ( biaya bunga ), dan other non
interest expense ( biaya non bunga ). Sedangkan variabel output terdiri dari 2
variabel yaitu : interest income ( pendapatan bunga ) dan non interest income (
pendapatan non bunga ). Kesimpulan yang didapat adalah rata – rata kinerja
efisiensi relatif pada bank – bank go public dari tahun 2005 sampai 2007
mengalami peningkatan efisiensi yang cukup baik. Efisiensi yang paling baik
dicapai oleh Bank Capital Indonesia, Bank LIPPO, Bank Panin, Bank Victoria
Internasional yang masing – masing merupakan kategori bank fokus.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Variabel Metode
Analisis
Hasil Akhir
1. Maria
Sophia
Aguirre,
Thomas
K. Lee
and
Themis
D.
Pantos
Universal
Versus
Functional
Banking
Regimes :
The
Structure
Conduct
Performance
Hypothesis
Revisited
Variabel
independen:
Total asset,
Total
pinjaman,
Total
deposito,
total biaya,
Variabel
dependen :
ROA, ROE,
NIM, NIR
Stochastic
Cost
Frontier
Perbankan
fungsional
secara signifikan
lebih efisien
dibandingkan
perbankan
universal.
Di bawah sistem
perbankan
fungsional, bank
– bank kecil
lebih efisien
daripada bank
mega
29
Lanjutan Tabel
No Peneliti Judul Variabel Metode
Analisis
Hasil Akhir
2. Moha
mmad
Hanif
Akhtar
X-
EFFICIEN
CY Analysis
Of
Commercial
Banks In
Pakistan: A
Preliminary
Investigatio
n
Variabel
input :
Deposito,
Modal
Variabel
output:
Investasi,
pinjaman
Data
Envelop
ment
Analysis
(DEA)
Private bank lebih
efisien bila
dibandingkan
dengan bank
lainnya.
3. Yuliani Hubungan
Efisiensi
Operasional
Dengan
Kinerja
Profitabilita
s Pada
Sektor
Perbankan
Yang Go
Publik Di
Bursa Efek
Jakarta
Variable
Independ
en:
MSDN,
BOPO,
CAR,
LDR.
Variable
Dependen
:
ROA.
metode
regresi
time-
series
cross-
section
(pooled
regressio
n).
Berdasarkan hasil
perhitungan
besarnya koefisien
determinasi R2
adalah 0,792 yang
berarti bahwa
variabel-variabel
bebas dalam
penelitian ini secara
bersama-
sama/simultas
mampu memberikan
kontribusi terhadap
variabel terikatnya
(ROA) adalah
79,2%,
sedangkan sisanya
sebesar 20,8%
dipengaruhi oleh
variabel lainnya
yang tidak
dimasukkan dalam
penelitian ini.
30
Lanjutan Tabel
No Peneliti Judul Variabel Metode
Analisis
Hasil Akhir
4. Zaenal
Abidin
Kinerja
Efisiensi
Pada Bank
Umum
Variabel
Input :
Dana Pihak
Ketiga,
Biaya
Bunga,
Biaya
Operasional
Lainnya..
Variabel
Output :
Besarnya
Kredit,
Pendapatan
Bunga,
Pendapatan
Operasional
Lainnya
Data
Envelop
ment
Analysis
(DEA)
Kelompok Bank
Asing dan Bank
Pemerintah Lebih
Efisien
Dibandingkan
Dengan Kelompok
Bank Lain.
5. Sari
Yuniar
ti
Kinerja
Efisiensi
Bank
Berstratifi
kasi
Sesuai
Dengan
Visi
Arsitektur
Perbankan
Indonesia
Variabel
Input:
Biaya
Personalia,
Biaya
Bunga,Biay
a Non
Bunga,
Variabel
Output:
Pendapatan
Bunga,Pend
apatan Non
Bunga
Data
Envelop
ment
Analysis
(DEA)
Rata – rata kinerja
efisiensi pada bank –
bank go public dari
tahun 2005 – 2007
mengalami
peningkatan
efisiensi yang cukup
baik.Efisiensi yang
paling baik dicapai
oleh Bank Capital
Indonesia, Bank
LIPPO, Bank Panin,
Bank Victoria
Internasional, serta
Bank BCA dan
Bank BRI.
31
Lanjutan Tabel
No Peneliti Judul Variabel Metode
Analisis
Hasil Akhir
6. Muliaman
D. Hadad,
Wimboh
Santoso,
Eugenia
Mardanugr
aha,
Dhaniel
Illyas.
Pendekatan
Parametrik
Untuk
Efisiensi
Perbankan
Indonesia
Variable
Input :
Price of
Labor,
Price of
Funds,
Variable
Output :
Kredit
yang
diberikan
pihak
terkait
dengan
bank,
Kredit
yang
diberikan
pihak
lainnya.
Stochastic
Frontier
Approach
(SFA) dan
Distributio
n Free
Approach
(DFA)
Berdasarkan
metode
parametrik, skor
efisiensi DFA
lebih beragam
dibandingkan
dengan skor
efisiensi SFA,
jika digunakan
data bulanan
dan
data tahunan
yang
menggabungkan
seluruh bank.
Namun
demikian, bank
- bank
yang paling
efisien yang
dihasilkan
dengan
menggunakan
kedua
metode adalah
sama.
J. Keterkaitan Antar Variabel
Keterkaitan atau hubungan antar variabel total asset, dana pihak ketiga dan
kredit yang diberikan terhadap tingkat efisiensi bank persero adalah sebagai
berikut :
32
1. Total Asset Terhadap Tingkat Efisiensi
Penyaluran dana dalam bentuk kredit mendominasi aaset bank.
Sementara dana masyarakat merupakan sumber utama dana bank
terutama dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito berjangka. Dalam
hal ini bank dituntut untuk dapat mengelola dana yang diterima dari
masyarakat dalam bentuk kredit secara efisien guna menjaga
kepercayaan masyarakat.
2. Dana Pihak Ketiga Terhadap Tingkat Efisiensi
Mengelola bank sangat berbeda dengan mengelola industri pada
umumnya karena bank menjalankan usahanya dengan cara mengelola
uang masyarakat yang menjadi nasabahnya. Oleh karena itu penting
bagi bank untuk tetap menjaga kepercayaan masyarakat. Bank dituntut
untuk selalu menjalankan kegiatan usahanya secara efisien agar tetap
dapat bertahan dan bersaing dengan bank - bank lain dalam menarik
minat masyarakat agar bersedia menyimpan ataupun meminjam dana
kepada bank, dengan begitu kepercayaan masyarakat bisa tetap
terjaga.
3. Kredit Yang Diberikan Terhadap Tingkat Efisiensi
Bank adalah pelaku fungsi intermediasi, yaitu menghimpun dana
masyarakat dan menyalurkannya ke sektor-sektor produktif. Jika
kinerja perbankan rendah maka sektor produksi akan kekurangan dana
33
sehingga tidak dapat berproduksi dengan wajar. Tingkat efisiensi
merupakan kinerja bank yang mengukur kemampuan bank dalam
menjalankan fungsi intermediasi.
K. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan bagian dari tinjauan pustaka yang
berisikan rangkuman atas semua dasar – dasar teori yang dijadikan landasan
dalam penelitian ini. Dimana dalam kerangka pemikiran ini diberikan skema
singkat mengenai alur penelitian yang menggambarkan proses penelitian yang
akan dilakukan. Hal ini akan memudahkan dalam membaca proses penelitian
yang akan penulis laksanakan.
Dalam penelitian ini, faktor – faktor tingkat efisiensi pada perbankan yang
dapat dilihat dari tingkat kinerja bank tersebut. Adapun faktor – faktor tingkat
efisiensi pada perbankan yaitu dapat dilihat dari laporan keuangan bank,
seperti total asset, dana pihak ketiga, dan total kredit yang diberikan. Dalam
penelitian ini akan diketahui apakah faktor tersebut berpengaruh terhadap
tingkat kinerja perbankan di Indonesia.
34
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
Bank Indonesia
Variabel Input :
Total Aset,
Dana Pihak Ketiga,
Kredit Yang Diberikan.
Direktori Perbankan Indonesia
DEA
( Data Envelopment
Analysis )
EFISIENSI
Variabel Output :
ROA,
ROE,
BOPO
Neraca
Perhitungan Rasio
Keuangan
Bank Rakyat Indonesia (BRI);
Bank Negara Indonesia (BNI);
Bank Mandiri;
Bank Tabungan Negara (BTN).
Regresi Panel
Data
35
L. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena,
atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi yang merupakan
pernyataan peneliti tentang hubungan antara variabel – variabel dalam
penelitian serta merupakan pernyataan yang paling spesifik. Peneliti bukannya
bertahan dalam hipotesis yang telah disusun, melainkan mengumpulkan data –
data untuk mendukung atau menolak hipotesis tersebut.
Dengan kata lain, hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun
oleh peneliti, yang kemudian akan di uji kebenarannya melalui penelitian yang
akan dilakukan. Melihat dari penelitian terdahulu dan tinjauan teoritis yang
telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Tingkat efisiensi bank persero ( BRI, BNI, Mandiri, BTN ):
Ho : Bank persero (BRI, BNI, Mandiri, BTN) tidak
memiliki tingkat efisiensi yang sempurna (100 persen)
Ha : Bank persero (BRI, BNI, Mandiri, BTN) memiliki
tingkat efisiensi yang sempurna (100 persen)
36
2. Pengaruh total asset, dana pihak ketiga, dan kredit yang
diberikan terhadap efisiensi bank persero :
Ho : Total asset, dana pihak ketiga, dan kredit yang
diberikan tidak berpengaruh signifikan terhadap
tingkat efisiensi bank persero ( BRI, BNI, Mandiri,
BTN ).
Ha : Total asset, dana pihak ketiga, dan kredit yang
diberikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat
efisiensi bank persero ( BRI, BNI, Mandiri, BTN ).
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini adalah bank yang termasuk ke dalam
bank milik pemerintah atau persero, yaitu bank BRI, bank BNI, bank
Mandiri, dan bank BTN yang beroperasi berdasarkan ketentuan Bank
Indonesia. Horison waktu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pada
tahun 2001 sampai dengan 2009.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah bank persero yang tercatat di Bank
Indonesia. Penentuan sample pada penelitian ini menggunakan non
probability sampling atau secara tidak acak, elemen – elemen populasi
tidak mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sample.
Metode penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Convenience Sampling yaitu istilah umum yang mencakup variasi luasnya
prosedur pemilihan responden. Convenience Sampling berarti unit sampel
yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk
mengukur, dan bersifat kooperatif.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah data panel dengan
menggunakan data tahunan dengan periode tahun 2001 hingga tahun 2009.
38
Data panel merupakan data yang terdiri dari beberapa objek dalam
rentangan waktu.
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder
dengan periode tahun 2001 hingga tahun 2009. Data diambil dan diolah
dari berbagai sumber, yaitu Direktori Perbankan Indonesia.
Tabel 3.1
Tabel Sampel Penelitian
No Nama Bank Persero
1 Bank Negara Indonesia ( BNI )
2 Bank Rakyat Indonesia ( BRI )
3 Bank Mandiri
4 Bank Tabungan Negara ( BTN )
C. Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
adalah :
1. Penelitian Kepustakaan ( Library Research )
Penelitian kepustakaan adalah metode pengumpulan data
yang dilakukan untuk memperoleh data sekunder. Data sekunder
adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung, yaitu melalui media perantara atau pihak lain. Penelitian
kepustakaan meliputi kegiatan pencarian, pengumpulan dan
39
pengkajian data dari sumber yang relevan dan dapat mendukung
dalam penelitian ini, seperti literatur beberapa buku, artikel, jurnal
keuangan dan perbankan dan bahan lain seperti surat kabar,
internet dan media masa lain yang mempunyai relevansi dengan
permasalahan yang akan dibahas.
2. Penelitian Lapangan ( Field Research )
Metode pengumpulan data lain yang penulis gunakan untuk
mendukung penelitian kepustakaan di atas adalah penelitian
lapangan. Dari penelitian lapangan diperoleh data sekunder. Data
sekunder diperoleh dengan mempelajari dokumen, laporan dan
informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
D. Metode Analisis Data
1. Data Envelopment Analysis ( DEA )
Metode yang digunakan untuk analisis adalah Data
Envelopment Analysis ( DEA ). Profil ukuran kinerja suatu Unit
Kegiatan Ekonomi (UKE) meliputi ekonomi, efektifitas dan
efisiensi. Pengukuran kinerja dapat memberi arah pada keputusan
strategis yang menyangkut perkembangan suatu organisasi di masa
datang. DEA (Data Envelopment Analysis) berfungsi untuk
mengukur efesiensi suatu organisasi yang melibatkan banyak input
dan banyak output (multi input multi output).
40
Alat analisis DEA dapat digunakan untuk mengukur
efisiensi, antara lain untuk penelitian kesehatan (healt care),
pendidikan (education), transportasi, pabrik (manufacturing),
maupun perbankan. DEA merupakan prosedur yang dirancang
secara khusus untuk mengukur efisiensi relatif suatu UKE yang
menggunakan banyak input dan banyak output, dimana
penggabungan input dan output tersebut tidak mungkin dilakukan.
DEA merupakan formulasi dari program linier.
Data Envelopment Analysis (DEA) dikembangkan sebagai
model dalam pengukuran tingkat kinerja atau produktifitas dari
sekelompok unit organisasi. Pengukuran dilakukan untuk
mengetahui kemungkinan-kemungkinan penggunaan sumber daya
yang dapat dilakukan untuk menghasilkan output yang optimal.
Produktifitas yang dievaluasi dimaksudkan adalah sejumlah
penghematan yang dapat dilakukan pada faktor sumber daya
(input) tanpa harus mengurangi jumlah output yang dihasilkan,
atau dari sisi lain peningkatan output yang mungkin dihasilkan
tanpa perlu dilakukan penambahan sumber daya.
Ada tiga manfaat yang diperoleh dari pengukuran efisiensi dengan
DEA :
1. Sebagai tolak ukur untuk memperoleh efisiensi relatif yang
berguna untuk mempermudah perbandingan antara unit
ekonomi yang sama.
41
2. Kedua mengukur berbagai informasi efisiensi antar unit
kegiatan ekonomi untuk mengidentifikasi faktor-faktor
penyebabnya.
3. Menentukan implikasi kebijakan sehingga dapat
meningkatkan tingkat efisiensinya.
Keterbatasan DEA :
1. Mensyaratkan semua input dan output harus spesifik dan dapat
diukur,
2. DEA berasumsi bahwa setiap unit input atau output identik
dengan unit lain dalam tipe yang sama,
3. Dalam bentuk dasarnya DEA berasumsi adanya CRS
(constant return to scale),
4. Bobot input dan output yang dihasilkan DEA sulit untuk
ditafsirkan dalam nilai ekonomi.
Dasar pengukuran efisiensi dengan DEA adalah program
linier, transformasi program linier yang kita sebut dengan DEA
adalah sebagai berikut :
Maksimumkan
m
maximasi ht = ∑ vrt qrt r=1
42
Dengan batasan atau kendala
m n
kendala ∑ vrt qrs - ∑ uit xit ≤ 0 , r = 1,2 …… m r=1 i=1
n
∑ uik xik = 1 , dan Ui dan Vr ≥ 0, dimana:
i=1
qrt : adalah jumlah output r pada bidang t
xit : adalah jumlah input i pada bidang t
qrs : adalah jumlah input r pada bidang s
xit : adalah jumlah ouput i pada bidang t
m : adalah jumlah sampel yang dianalisis
s : Jumlah input yang digunakan
uik : nilai terbesar input I pada bidang k
uit : nilai tertimbang dari output r yang dihasilkan pada
bidang t
ht : adalah nilai yang dioptimalisasikan sebagai
indikator efisiensi
2. Regresi Data Panel
Gabungan data cross section dan time series ini disebut data
panel (panel pooled data). Regresi dengan menggunakan data
panel disebut model regresi data panel. Ada beberapa
keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan data panel.
Pertama, data panel yang merupakan gabungan dua data time
43
series dan cross section mampu menyediakan data yang lebih
banyak sehingga akan menghasilkan degree of freedom yang
lebih besar. Kedua, menggabungkan informasi dari data time
series dan cross section dapat mengatasi masalah yang timbul
ketika adalah masalah penghilangan variabel (ommited –
variabel) ( Agus Widarjono,2009:229 )
Bentuk struktur persamaan model analisis data panel linier
adalah sebagai berikut (Agus Widarjono, 2009:230):
+ εit
Dimana:
i : unit cross section sebanyak n
t : unit time series sebanyak t
Yit : variabel dependen untuk section ke-I dan waktu ke-t
Xit : variabel independen untuk section ke-I dan waktu ke-t
εit :disturbance term mempunyai E (εit) = 0
Namun ada beberapa metode yang biasa digunakan untuk
mengestimasi model regresi dengan data panel, yaitu
pendekatan Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect (
Agus Widarjono, 2009:231 ). Namun dalam penelitian ini akan
menggunakan pendekatan Fixed Effect.
44
a. Model Efek Tetap ( Fixed Effect )
Teknik model regresi Fixed Effect adalah teknik
mengestimasi data panel dengan menggunakan variabel
dummy untuk menangkap adanya perbedaan intersep.
Pengertian Fixed Effect ini didasarkan adanya perbedaan
intersep antara perusahaan namun intersepnya sama antar
waktu ( time invariant ). Di samping itu, model ini juga
mengasumsikan bahwa koefisien regresi ( slope ) tetap
antar perusahaan dan antar waktu.
Secara matematis model panel data Fixed Effect tingkat
efisiensi dapat ditulis sebagai berikut :
EFISIENSIit = β0 + β1 TOTAL ASSETit + β3 DPKit + β4
KYDit + β5 D1it + β6 D1it +…+ εit ;
I = 1,2,…,n; t = 1,2,…,t
Jadi dalam penelitian ini selain menganalisis tingkat
efisiensi pada bank persero, kita juga akan menganalisis
bagaimana pengaruh total asset, dana pihak ketiga, dan
kredit yang diberikan terhadap tingkat efisiensi bank
persero yaitu bank BRI, BNI, Mandiri, dan BTN dengan
alat bantu menggunakan software Eviews. Analisis
45
pengaruh ini akan dilihat dari metode pendekatan regresi
panel data fixed effect.
E. Operasional Variabel Penelitian
Operasional variabel penelitian adalah suatu definisi yang diberikan
kepada variabel dengan cara memberi arti atau menspesifikasikan
kegiatan atau memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk
melakukan pengujian atas hipotesis yang diajukan, maka perlu diadakan
pengukuran atas variabel yang diteliti. Variabel – variabel dalam
penelitian ini adalah :
1. Variable Input
a. Total Asset
Sisi neraca ini mencerminkan posisi kekayaan yang
merupakan hasil penggunaan dana bank dalam berbagai bentuk.
Penggunaan dana bank dilakukan berdasarkan prinsip prioritas. Di
samping itu, kegiatan pengalokasian dana tersebut harus
memperhatikan ketentuan – ketentuan yang ditetapkan oleh bank
sentral sebagai otoritas moneter yang mengatur dan mengawasi
bank.
b. Dana Pihak Ketiga
Sumber dana ini merupakan sumber dana terpenting bagi
kegiatan operasi bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank
jika mampu membiayai operasinya dari sumber dana ini. Sumber
46
dana yang dimaksud adalah simpanan giro, simpanan tabungan,
dan simpanan deposito.
c. Kredit Yang Diberikan
Penggunaan dana bank sangat didomonasi dalam bentuk
penyaluran kredit. Secara umum portofolio kredit bank berkisar
70% dari total volume usaha bank. Penyaluran kredit tersebut
digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja, investasi,
dan keperluan kredit konsumtif nasabah.
2. Variable Output
a. Return on Asset ( ROA )
Rasio ini memberikan informasi seberapa efisien suatu
bank dalam melakukan kegiatan usahanya, karena rasio ini
mengindikasikan seberapa besar keuntungan yang dapat
diperoleh rata – rata terhadap setiap rupiah asetnya.
b. Return on Equity ( ROE )
Rasio ini mengukur berapa besar pengembalian yang
diperoleh pemilik bank atas modal yang dia setorkan untuk
bisnis tersebut.
c. Biaya Operasional Pendapatan Operasional ( BOPO )
BOPO adalah rasio perbandingan antara Biaya
Operasional dengan Pendapatan Operasional, semakin rendah
47
tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen
bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan
sumber daya yang ada di perusahaan.
48
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Bank Pemerintah
Bank Indonesia sebagai bank sentral memiliki perjalanan sejarah
yang panjang. Bank Indonesia berawal dari suatu bank milik Belanda
dengan nama “De Javasche Bank” yang didirikan pada tahun 1828 dan
diberi tugas sebagai bank sirkulasi oleh pemerintah Hindia Belanda di
samping berfungsi sebagai bank komersial. Pendirian De Javasche Bank
ini mengikuti pembentukan dan peranan De Nederlansche Bank yang
didirikan pada tahun 1814 sebagai bank sirkulasi dan kemudian menjadi
bank sentral kerajaan Belanda. Berdasarkan undang – undang De
Javasche Bankwet 1992, De Javasche Bank oleh pemerintah Hindia
Belanda diberi tugas menjaga kestabilan moneter dan menjaga kesatuan
sistem moneter antara Hindia Belanda dan Nederland dengan
mempertahankan nilai tukar antara kedua mata uang dalam paritas satu
lawan satu.
Pasca kemerdekaan, De Javasche Bank oleh Pemerintah kemudian
dinasionalisasi berdasarkan Undang – undang No. 24 Tahun 1951.
Penggunaan nama Bank Indonesia menggantikan De Javasche Bank
dimulai sejak diundangkannya Undang – undang No.11 Tahun 1953
tentang Undang – undang Pokok Bank Indonesia. Undang – undang ini
49
pula yang menjadi dasar hukum pendirian bank sentral Indonesia dengan
nama Bank Indonesia menggantikan De Javasche Bankwet 1992.
Sejarah bank sentral Indonesia sebelum De Javasche Bank
dinasionalisasi dan resmi menjadi Bank Indonesia pada tahun 1953,
sebenarnya memiliki kisah tersendiri jauh sebelumnya. Pada tahun 1945
sebenarnya telah dibentuk suatu yayasan yang disebut Jajasan Poesat
Bank Indonesia yang diharapkan menjadi cikal bakal Bank Indonesia
yang nantinya akan berfungsi sebagai bank sirkulasi bagi Indonesia
menggantikan fungsi De Javasche Bank.
Dengan UU No.2 Prp Tahun 1946 tanggal 5 Juli 1946 didirikan
Bank Negara Indonesia ( BNI ) sebagai penjelmaan Jajasan Poesat Bank
Indonesia yang melebur ke dalamnya. Peresmian pendirian BNI tersebut
dilakukan pada tanggal 17 Agustus 1946 oleh Wakil Presiden
Mohammad Hatta. Fungsi BNI menurut Undang – undang pendiriannya
adalah menjadi bank sirkulasi untuk Indonesia di samping berfungsi
sebagai bank komersial. Namun dalam perjalanannnya, fungsi BNI
sebagai bank sirkulasi tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Ia
lebih terkonsentrasi pada fungsinya sebagai bank komersial, meskipun
kegiatan tersebut tidaklah melanggar ketentuan perundangan.
Gagasan pemberian fungsi bank sirkulasi kepada Bank Negara
Indonesia pada Konferensi Meja Bundar ( KMB ) di Den Haag ditolak
oleh pemerintah Hindia Belanda yang kemudian menetapkan De
Javasche Bank sebagai bank sentral Indonesia, sementara BNI ditetapkan
50
sebagai bank pembangunan. Penunjukan De Javasche Bank sebagai bank
sentral Indonesia lebih bernuansa politis dan ekonomis yang lebih
berpihak kepada kepentingan pemerintah Nederland. Keputusan KMB
tersebut menempatkan pihak Indonesia pada posisi yang lemah di mana
Belanda masih akan memiliki kemampuan untuk mengontrol terhadap
manajemen De Javasche Bank, terutama mengenai mata uang, di mana
untuk melakukannya harus terlebih dahulu bermusyawarah dengan
pemerintah Belanda. Dengan adanya kesepakatn KMB tersebut, maka di
Indonesia secara formal pada saat itu terdapat dua bank sirkulasi yaitu De
Javasche Bank di samping Bank Negara Indonesia.
Didasarkan pada pertimbangan pragtisme dan mengingat
keterikatan pemerintah Indonesia terhadap keputusan KMB, diputuskan
untuk tetap meneruskan De Javasche Bank sebagai bank sirkulasi dan
kelak menjadi bank sentral Indonesia. Keputusan tersebut pada dasarnya
cukup rasional mengingat De Javasche Bank sudah beroperasi dan
berfungsi secara baik di samping telah memilki sumber daya manusia
yang memadai dan jaringan operasional lokal dan internasional yang
sudah mapan. Namun pada waktunya, namanya perlu diganti menjadi
Bank Indonesia.
2. Restrukturisasi Sistem Perbankan Indonesia
Dalam rangka menciptakan sistem dan pengawasan perbankan
yang sehat serta untuk pengamanan keuangan Negara, pemerintah
selanjutnya mengeluarkan berbagai undang – undang antara lain
51
Undang – Undang No. 14 Tahun 1967 tentang Pokok – Pokok
Perbankan. Undang – Undang ini menjadi “mile stone” bagi penataan
kembali sistem perbankan Indonesia. Selanjutnya, setahun kemudian
beberapa undang – undang disahkan sehingga semakin menciptakan
system perbankan yang sehat dan memperjelas arah sistem perbankan
Indonesia. Undang – Undang tersebut adalah :
a. UU No. 13 Tahun 1968 tentang Bank Sentral menggantikan UU
No. 11 Tahun 1953. Undang – undang ini menggantikan fungsi
BNI-UnitI dengan kembali menjadi Bank Indonesia sebagai bank
sentral Indonesia,
b. UU No. 27 Tahun 1968 tentang Bank Negara Indonesia 1946
menggantikan BNI – Unit III;
c. UU No. 18 Tahun 1968 tentang Bank Dagang Negara
menggantikan
d. UU No. 19 Tahun 1968 tentang Bank Bumi Daya menggantikan
BNI- Unit IV;
e. UU No. 20 Tahun 1968 tentang Bank Tabungan Negara
menggantikan BNI- Unit V;
f. UU No. 21 Tahun 1968 tentang Bank Rakyat Indonesia yang
menampung BNI- Unit II;
g.UU No. 22 Tahun 1968 tentang Bank Ekspor Impor Indonesia
menampung BNI- Unit II ( Eksim );
52
Dengan dikeluarkannya undang – undang pendirian masing –
masing bank tersebut di atas, maka semua bank pemerintah yang
sebelumnya merupakan unit – unit yang dilebur ke dalam Bank
Tunggal, yaitu Bank Negara Indonesia, maka secara otomatis
berdasarkan undang – undang menjadi bank – bank yang masing –
masing memiliki badan hukum sendiri. Bank Indonesia sebagai bank
sentral berdasarkan UU No. 13 Tahun 1968, diharuskan berkonsentrasi
sebagai bank sentral dan melepaskan fungsi dualitisnya, yaitu di
samping sebagai bank sirkulasi juga melakukan kegiatan komersial.
Fungsi Bank Indonesia menurut UU No. 13 Tahun 1968 antara lain
adalah :
a. Mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah;
b.Mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas
kesempatan kerja ( fungsi BI sebagai agent of development );
c. Bankers’ bank and lender of the last resort;
d.Membina dan mengawasi bank dan urusan kredit.
Selanjutnya dalam rangka meningkatkan efektivitas penyaluran
kreditnya dan peningkatan pelayanan perbankan guna mendorong
produktivitas masyarakat, kepada masing – masing bank pemerintah
diberikan penekanan prioritas atau konsentrasi dalam melaksanakan
pembiayaan pada sektor – sektor tertentu, yaitu :
a. BNI 1946 – sektor industri;
b. Bank Rakyat Indonesia – sektor koperasi, tani dan nelayan;
53
c. Bank Bumi Daya – sektor perkebunan dan kehutanan;
d. Bank Dagang Negara – sektor pertambangan;
e. Bank Ekspor Impor Indonesia – sektor produksi pengolahan dan
pemasaran bahan – bahan ekspor.
Meskipun ada penekanan konsentrasi atau prioritas pada masing –
masing sektor, dalam pelaksanaannya dilakukan secara fleksibel dan
bukan sebagai pembatasan operasi masing – masing bank.
Selanjutnya dengan diundangkannya UU No.7 Tahun 1992 tentang
Perbankan sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998,
penekanan konsentrasi untuk masing – masing bank pemerintah di atas
tidak lagi diatur dan bank dibiarkan melakukan persaingan bebas tanpa
adanya intervensi pemerintah terhadap operasional masing – masing
bank. Demikian pula pada jenis bank yang sebelum UU ini
diberlakukan berdasarkan jenisnya, yaitu : Bank Sentral, Bank Umum,
Bank Tabungan, Bank Pembangunan dan Bank – Bank Sekunder.
Dengan UU No. 7 Tahun 1992 tersebut, jenis bank disederhanakan
menjadi 2, yaitu : Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat.
B. Hasil Perhitungan Efisiensi Bank Persero
Efisiensi bank persero dihitung dengan menggunakan metode DEA
selama sembilan tahun mulai dari tahun 2001 sampai dengan 2009. DEA
mengukur efisiensi relatif yang mengukur inefisiensi suatu bank dengan
membandingkannya dengan bank lain yang paling efisien. Dalam analisa
54
DEA, bank dengan tingkat efisiensi 1 atau 100 persen menunjukan bank
tersebut adalah bank paling efisien pada waktu tertentu. Sedangkan bank
yang mempunyai tingkat kurang dari 100 persen dapat meningkatkan
efisiensi dengan melihat sumber efisiensinya dan melakukan
benchmarking pada bank yang efisien ( Zaenal Abidin,2007 ).
1. Bank Negara Indonesia ( BNI )
Tabel 4.1
Efisiensi Bank BNI
Tahun Efisiensi Efficient Reference Set Multipliers
2001 100% Tidak ada Tidak ada
2002 100% Tidak ada Tidak ada
2003 100% Tidak ada Tidak ada
2004 100% Tidak ada Tidak ada
2005 96.82% BNI tahun 2002
BNI tahun 2003
0.987
0.013
2006 94.22% BNI tahun 2002
BNI tahun 2003
0.996
0.004
2007 93.55% BNI tahun 2002
BNI tahun 2003
0.152
0.808
2008 91.61% BNI tahun 2002
BNI tahun 2003
0.473
0.527
2009 89.18% BNI tahun 2002
BNI tahun 2003
0.989
0.011
Rata – rata 96.15%
Sumber : Data diolah dengan software DEAWIN
55
Hasil dari penelitian menunjukan bahwa dalam kurun waktu 9 tahun
yaitu dari tahun 2001 sampai 2009, Bank BNI mengalami penurunan
tingkat efisiensi dimulai pada tahun 2005 sampai tahun 2009. Pada tahun
2001 hingga 2004 tingkat efisiensi bank BNI selalu pada tingkat 100%,
dan memiliki tingkat rata – rata efisiensi sebesar 96.15%.
Dari 9 tahun penelitian, terdapat 5 tahun yang tidak efisien, yaitu dari
tahun 2005, 2006, 2007, 2008, dan 2009 dengan tingkat efisiensi masing
– masing sebesar 96.82%, 94.22%, 93.55%, 91.61%, dan 89.18%. Pada
tahun 2009 tingkat efisiensi bank BNI mencapai titik terendah bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu sebesar 89.18%. Gambar
4.1 akan memperlihatkan grafik tingkat efisiensi bank BNI dari tahun
2001 sampai 2009.
Gambar 4.1
Grafik Tingkat Efisiensi Bank BNI tahun 2001 – 2009
Sumber : data diolah
56
Terlihat dari gambar 4.1 bahwa tingkat efisiensi bank BNI semakin
menurun sejak tahun 2005 hingga tahun 2009. Agar ke lima tahun
tersebut menjadi efisien maka usaha untuk meningkatkan efisiensi dapat
dilakukan dengan melihat Efficient Reference Set, yaitu tahun yang
dijadikan sebagai acuan bagi tahun yang inefisien, di mana tahun tersebut
dapat melakukan benchmarking. Tahun yang dijadikan acuan tersebut
memiliki shadow price, shadow price tersebut berfungsi sebagai angka
pengganda ( multiplier ) yang digunakan sebagai dasar untuk
menyesuaikan input dan output tahun yang inefisien agar menjadi efisien.
Tabel 4.2
Table of peer units BNI 2009
Peers for Unit BNI09 efficiency 89.18% radial
BNI09 BNI02 BNI03
ACTUAL LAMBDA 0.989 0.011
5.4 -TOTALASET 4.8 0.1
5.2 -DPK 4.5 0.0
4.8 -KYD 3.6 0.0
1.7 +ROA 2.0 0.0
16.3 +ROE 41.5 0.1
84.9 +BOPO 83.8 1.0
Sumber : data diolah
Dari tabel di atas di ketahui bahwa efisiensi Bank BNI tahun 2009
sebesar 89.18%. Agar Bank BNI tahun 2009 menjadi efisien perlu
melihat Efficient Reference Set yaitu BNI 2002 dan BNI 2003, dengan
memiliki shadow price 0.989 dan 0.011. Shadow price berfungsi sebagai
angka pengganda ( multiplier ) yang digunakan sebagai dasar untuk
menyesuaikan input dan output BNI 2009 agar menjadi efisien.
Sedangkan BNI 2002 dan BNI 2003 merupakan acuan efisiensi bagi BNI
2009, di mana BNI 2009 dapat melakukan benchmarking.
57
Mengacu Efficient Reference Set, yaitu menggunakan angka
pengganda ( multiplier ) dari setiap bank yang menjadi acuan efisiensi.
BNI02 BNI03
TOTAL ASET =0.989(4.83196) + 0.011(4.87707) = 4.83245621
DPK =0.989(4.57629) + 0.011(4.65693) = 4.57717704
KYD =0.989(3.62437) + 0.011 (3.82685)= 3.62659728
ROA = 0.989 (2.04) +0.011(0.77) =2.02603%
ROE = 0.989 (41.93) +0.011(11.83) =41.5989%
BOPO =0.989(84.75) +0.011(95.01) =84.86286%
Melihat table of target values, tanpa menghitung dari tabel tersebut
dapat diperoleh bila Bank BNI 2009 akan efisien, maka target variabel
input output harus dirubah dan disesuaikan menjadi seperti :
Tabel 4.3
Table of target values
Targets for Unit BNI09 efficiency 89.18% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.4 4.8 10.8% 89.2%
-DPK 5.2 4.6 12.7% 87.3%
-KYD 4.8 3.6 23.9% 76.1%
+ROA 1.7 2.0 17.8% 84.9%
+ROE 16.3 41.6 154.6% 39.3%
+BOPO 84.9 84.9 0.0% 100.0%
Sumber : data diolah
58
Tidak terdapat perbedaan apabila dihitung secara manual dengan hasil
table of target value untuk solusi meningkatkan efisiensi bank yang
inefisiensi, contoh untuk total asset, apabila dihitung secara manual
hasilnya sebesar 4.83245621 dibulatkan menjadi 4.8, hasilnya sama
dengan hasil table of target value. BNI 2009 akan menjadi efisien apabila
merubah total asset yang semula sebesar 5.4 menjadi 4.8, dana pihak
ketiga menjadi sebesar 4.6, kredit yang diberikan 3.6, ROA 2.0%, ROE
41.6% dan BOPO sebesar 84.9%.
Apabila dilihat dari rata – rata efisiensi Bank BNI sebesar 96.15%,
yang artinya Bank BNI relatif beroperasi secara kurang efisien karena
tingkat efisiensi Bank BNI belum mencapai 100%.
2. Bank Rakyat Indonesia ( BRI )
Tabel 4.4
Efisiensi Bank BRI
Tahun Efisiensi Efficient Reference Set Multiplier
2001 100% Tidak ada Tidak ada
2002 100% Tidak ada Tidak ada
2003 100% Tidak ada Tidak ada
2004 100% Tidak ada Tidak ada
2005 95.88% BRI tahun 2001
BRI tahun 2004
0.176
0.824
2006 90.36% BRI tahun 2001 0.340
59
BRI tahun 2004 0.660
2007 86.08% BRI tahun 2001
BRI tahun 2004
0.280
0.720
2008 82.47% BRI tahun 2001
BRI tahun 2004
0.383
0.617
2009 78.29% BRI tahun 2001
BRI tahun 2004
0.492
0.508
Rata – rata 92.56%
Sumber : Data diolah dengan software DEAWIN
Efisiensi pada Bank BRI tidak jauh berbeda dengan Bank BNI, karena
Bank BRI mulai menurun tingkat efisiensinya pada tahun 2005 hingga
2009, tingkat efisiensinya-pun cenderung semakin menurun disetiap
tahunnya.
Gambar 4.2
Grafik Tingkat Efisiensi Bank BRI Tahun 2001 – 2009
Sumber : data diolah
60
Tahun yang mengalami penurunan tingkat efisiensi yaitu tahun 2005,
2006, 2007, 2008, dan 2009. Dengan tingkat efisiensi masing – masing
sebesar 95.88%, 90.36%, 86.08%, 82.47%, dan 78.29%. Solusi untuk
mengatasi inefisiensi pada Bank BRIpun sama dengan Bank BNI, yaitu
dengan melihat Efficient Reference Set.
Pada tabel 4.5 terlihat bahwa pada tahun 2007 efisiensi Bank BRI
sebesar 86.08%, dan dapat meningkatkan efisiensinya dengan melihat
Efficient Reference Set yaitu BRI 2001 dan BRI 2004, dengan memiliki
shadow price 0.280 dan 0.720. shadow price berfungsi sebagai angka
pengganda ( multiplier ) yang digunakan sebagai dasar untuk
menyesuaikan input dan output BRI 2007 agar menjadi efisien.
Sedangkan BRI 2001 dan BRI 2004 merupakan acuan efisiensi bagi BRI
2007.
Tabel 4.5
Table of peer units
Peers for Unit BRI07 efficiency 86.08% radial
BRI07 BRI01 BRI04
ACTUAL LAMBDA 0.280 0.720
5.3 -TOTALASET 1.2 3.4
5.1 -DPK 1.1 3.2
4.7 -KYD 1.0 3.0
4.6 +ROA 0.5 4.2
31.6 +ROE 8.5 30.8
69.8 +BOPO 25.4 49.6
Sumber : data diolah
Mengacu Efficient Reference Set, yaitu menggunakan angka
pengganda ( multiplier ) dari setiap tahun yang menjadi acuan efisiensi.
61
BRI 2001 BRI 2004
TOTAL ASET =0.280( 4.32699 ) + 0.720(4.67320) = 4.5762612
DPK =0.280( 4.05523 ) + 0.720(4.41159) = 4.3118092
KYD =0.280 ( 3.47685 ) + 0.720(4.13305) = 3.949314
ROA =0.280 ( 1.62 ) + 0.720 ( 5.77 ) = 4.608
ROE =0.280 ( 30.36 ) + 0.720 ( 42.76 ) = 39.288
BOPO =0.280 ( 90.81 ) + 0.720 ( 68.86 ) = 75.006
Melihat table of target values, tanpa menghitung dari tabel tersebut
dapat diperoleh bila BRI 2007 akan efisien, maka target input outputpun
harus diubah dan disesuaikan menjadi seperti :
Tabel 4.6
Table of target values
Targets for Unit BRI07 efficiency 86.08% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.3 4.6 13.9% 86.1%
-DPK 5.1 4.3 15.6% 84.4%
-KYD 4.7 3.9 16.6% 83.4%
+ROA 4.6 4.6 0.0% 100.0%
+ROE 31.6 39.3 24.2% 80.5%
+BOPO 69.8 75.0 7.4% 93.1%
Sumber : data diolah
Antara hasil perhitungan manual dengan hasil tabel tidak terdapat
perbedaan, hasil perhitungan manual dengan hasil tabel menunjukan hasil
yang sama. Agar Bank BRI 2007 menjadi efisien, maka harus merubah
total asset menjadi sebesar 4.6, dana pihak ketiga menjadi 4.3, kredit yang
diberikan 3.9, ROA 4.6%, ROE 39.3% dan BOPO 75%.
62
Tingkat efisiensi rata – rata Bank BRI belum mencapai 100%,
efisiensi Bank BRI hanya sebesar 92.56% ini menunjukan bahwa Bank
BRI relatif beroperasi kurang efisien.
3. Bank Mandiri
Pada tabel 4.7 Bank Mandiri memiliki tingkat efisiensi rata – rata
sebesar 98.50%. Dalam penelitian ini Bank Mandirilah yang memiliki
tingkat rata – rata efisiensi yang cukup baik bila dibandingkan dengan
Bank Persero lainnya seperti Bank BNI, BRI dan BTN.
Tabel 4.7
Efisiensi Bank Mandiri
Tahun Efisiensi Efficient Reference Set Multiplier
2001 100% Tidak ada Tidak ada
2002 100% Tidak ada Tidak ada
2003 100% Tidak ada Tidak ada
2004 100% Tidak ada Tidak ada
2005 100% Tidak ada Tidak ada
2006 98.92% Mandiri tahun 2001
Mandiri tahun 2002
0.384
0.616
2007 94.69% Mandiri tahun 2001
Mandiri tahun 2003
Mandiri tahun 2004
0.310
0.049
0.641
2008 92.91% Mandiri tahun 2001
Mandiri tahun 2004
0.305
0.641
2009 100% Tidak ada Tidak ada
Rata – rata 98.50%
Sumber : data diolah dengan software DEAWIN
63
Pada tahun 2006 tingkat efisiensi Bank Mandiri menurun pada tingkat
98.92%, begitu juga pada tahun 2007 dan 2008 menurun pada tingkat
94% dan 92.91%, akan tetapi pada tahun 2009 Bank Mandiri mampu
meningkatkan kembali tingkat efisiensi hingga mencapai 100%.
Gambar 4.3
Grafik Tingkat Efisiensi Bank Mandiri Tahun 2001 – 2009
Sumber : data diolah
Tabel 4.8 menunjukan pada tahun 2006, tingkat efisiensi Bank
Mandiri sebesar 98.92%, pada tahun tersebut dapat dikatakan Bank
Mandiri inefisiensi. Agar Bank Mandiri 2006 menjadi efisien dapat
dilihat dari Efficient Reference Set yaitu Mandiri 2001 dan Mandiri 2002,
dengan memiliki shadow price 0.384 dan 0.616. Shadow price tersebut
berfungsi sebagai angka pengganda ( multiplier ) yang digunakan sebagai
dasar untuk menyesuaikan input dan output Mandiri 2006 agar menjadi
64
efisien. Sedangkan Mandiri 2001 dan Mandiri 2002 merupakan acuan
efisiensi bagi Mandiri 2006.
Tabel 4.8
Table of peer units
Peers for Unit MAN06 efficiency 98.92% radial
MAN06 MAN01 MAN02
ACTUAL LAMBDA 0.384 0.616
5.5 -TOTALASET 2.0 3.4
5.3 -DPK 2.0 3.2
4.7 -KYD 1.5 2.6
1.1 +ROA 0.6 1.4
11.1 +ROE 8.6 19.3
90.1 +BOPO 36.4 53.7
Sumber : data diolah
Efficient Reference Set merupakan salah satu usaha untuk
meningkatkan efisiensi yang dilakukan secara perhitungan manual.
Mengacu pada Efficient Reference Set, yaitu menggunakan angka
pengganda ( multiplier ) dari setiap tahun yang menjadi acuan efisiensi.
Adapun perhitungan secara manual sebagai berikut :
MANDIRI 2001 MANDIRI 2002
TOTAL ASET = 0.384 ( 5.56945 ) + 0.616 ( 5.52304 ) = 5.54086144
DPK = 0.384 ( 5.24937 ) + 0.616 ( 5.21556 ) = 5.22854304
KYD = 0.384 ( 3.87824 ) + 0.616 ( 4.18079 ) = 4.0646108
ROA = 0.384 ( 1.55 ) + 0.616 ( 2.27 ) = 1.99352%
ROE = 0.384 ( 22.32 ) + 0.616 ( 31.30 ) = 27.85168%
BOPO = 0.384 ( 94.91 ) + 0.616 ( 87.15 ) = 90.12984%
65
Apabila dilihat dari table of target value :
Tabel 4.9
Table of target values
Targets for Unit MAN06 efficiency 98.92% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.5 5.4 2.3% 97.7%
-DPK 5.3 5.2 1.1% 98.9%
-KYD 4.7 4.1 13.4% 86.6%
+ROA 1.1 2.0 78.0% 56.2%
+ROE 11.1 27.9 150.5% 39.9%
+BOPO 90.1 90.1 0.0% 100.0%
Sumber : data diolah
Mandiri 2006 akan efisien jika total asset sebesar 5.4, dana pihak
ketiga 5.2, kredit yang diberikan 4.1, ROA 2.0%, ROE 27.9%, dan BOPO
90.1 %.
Hasil penelitian menunjukan rata – rata tingkat efisiensi Bank
Mandiri sebesar 98,50% , belum mencapai 100%, Bank Mandiri
beroperasi belum efisien.
4. Bank Tabungan Negara ( BTN )
Pada tabel 4.10 Bank BTN tingkat efisiensi cukup berfluktuatif.
Pada tahun 2001 dan 2002 tingkat efisiensi sebesar 100%, kemudian
pada tahun 2003 efisiensi menurun ke tingkat 99.96% pada tahun
2004 tingkat efisiensi meningkat mencapai 100%, akan tetapi pada
tahun 2005 tingkat efisiensi kembali menurun pada level 98.46%, dan
meningkat kembali pada tahun 2006 dan 2007 mencapai sebesar
100%, dan kemudian kembali menurun pada tahun 2008 dan 2009
masing – masing sebesar 89.41% dan 80.78%.
66
Tabel 4.10
Efisiensi Bank BTN
Tahun Efisiensi Efficient Reference Set Multiplier
2001 100% Tidak ada Tidak ada
2002 100% Tidak ada Tidak ada
2003 99.96% BTN tahun 2001
BTN tahun 2002
BTN tahun 2004
0.516
0.455
0.029
2004 100% Tidak ada Tidak ada
2005 98.46% BTN tahun 2001
BTN tahun 2002
BTN tahun 2004
0.030
0.186
0.784
2006 100% Tidak ada Tidak ada
2007 100% Tidak ada Tidak ada
2008 89.41% BTN tahun 2004
BTN tahun 2006
0.407
0.593
2009 80.78% BTN tahun 2001
BTN tahun 2002
BTN tahun 2004
0.164
0.201
0.635
Rata – rata 96.51%
Sumber : data diolah
67
Gambar 4.4
Grafik Tingkat Efisiensi Bank BTN Tahun 2001 - 2009
Sumber : data diolah
Pada tahun 2003, 2005, 2008 dan 2009 Bank BTN mengalami
inefisiensi. Tingkat efisiensi pada tahun tersebut kurang dari 100%.
Sebagai contoh, pada tabel 4.11 tingkat efisiensi bank BTN tahun 2008
sebesar 89.41% akan menjadi efisien dengan melihat Efficient Reference
Set yaitu BTN 2004 dan BTN 2006, dengan shadow price 0.407 dan
0.593. shadow price digunakan sebagai angka pengganda ( multiplier )
yang digunakan sebagai dasar untuk menyesuaikan input dan output BTN
2008 agar menjadi efisien. BTN 2004 dan BTN 2006 dijadikan sebagai
acuan BTN 2008.
68
Tabel 4.11
Table of peer units
Peers for Unit BTN08 efficiency 89.41% radial
BTN08 BTN04 BTN06
ACTUAL LAMBDA 0.407 0.593
3.8 -TOTALASET 1.3 2.1
3.4 -DPK 1.2 1.8
3.5 -KYD 1.0 1.7
1.8 +ROA 0.7 1.1
19.6 +ROE 16.6 13.8
86.2 +BOPO 34.2 51.9
Sumber : data diolah
Mengacu Efficient Reference Set, yaitu menggunakan angka
pengganda ( multipler ) dari setiap tahun yang menjadi acuan efisiensi.
BTN 2004 BTN 2006
TOTAL ASET = 0.407 ( 3.28628 ) + 0.593(3.48357) = 3.40327297
DPK = 0.407 ( 2.92155 ) + 0.593(3.07245) = 3.0110337
KYD = 0.407 ( 2.53441 ) + 0.593(2.89516) = 2.74833475
ROA = 0.407 ( 1.83 ) + 0.593(1.78) = 1.80035
ROE = 0.407 (40.93 ) + 0.593(23.36) = 30.51099
BOPO = 0.407 ( 84.16 ) + 0.593(87.56) = 86.1762
Melihat table of target value tanpa menghitung dari tabel tersebut
dapat diperoleh bila BTN 2008 akan efisien, maka target variabel input
output harus dirubah dan disesuaikan menjadi seperti :
69
Tabel 4.12
Table of target values
Targets for Unit BTN08 efficiency 89.41% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 3.8 3.4 10.6% 89.4%
-DPK 3.4 3.0 12.7% 87.3%
-KYD 3.5 2.7 20.8% 79.2%
+ROA 1.8 1.8 0.0% 100.0%
+ROE 19.6 30.5 55.3% 64.4%
+BOPO 86.2 86.1 -0.1% 100.1%
Sumber : data diolah
Antara hasil perhitungan manual dengan hasil tabel tidak terdapat
perbedaan, hasil perhitungan manual dengan hasil tabel menunjukan hasil
yang sama. Agar Bank BTN 2008 menjadi efisien, maka harus merubah
total asset menjadi sebesar 3.4, dana pihak ketiga menjadi 3.0, kredit yang
diberikan 2.7, ROA 1.8%, ROE 30.5% dan BOPO 86.1%.
Dilihat dari tingkat rata – rata efisiensi Bank BTN yang sebesar
96.51%, Bank BTN beroperasi kurang efisien.
5. Efisiensi Bank Persero
Di atas telah dijelaskan mengenai tingkat efisiensi pada bank persero,
yaitu bank BNI, BRI, Mandiri dan BTN. Hasil penelitian menunjukan di -
antara ke – 4 bank pemerintah tersebut bank Mandiri yang memiliki tingkat
rata – rata efisiensi lebih baik jika dibandingkan dengan ke – 3 bank
pemerintah lainnya.
Tingkat efisiensi maksimal pada keempat bank persero mencapai pada
tingkat efisiensi yang paling efisien, yaitu sebesar 100%. Tingkat efisiensi
100% tersebut belum dicapai oleh ke empat bank secara terus menerus di
70
setiap tahunnya. Akan tetapi tingkat efisiensi pada setiap bank sangat
bervariasi.
Bank Mandiri memiliki rata – rata tingkat efisiensi sebesar 98.50%,
jauh lebih baik jika dibandingkan dengan ketiga bank lainnya yang hanya
memiliki tingkat efisiensi di bawah rata – rata tingkat efisiensi bank
Mandiri. Sedangkan bank BRI memilki tingkat rata – rata efisiensi lebih
rendah di antara bank persero lainnya, yaitu hanya sebesar 92.56%.
6. Pengujian Hipotesis Efisiensi
Berdasarkan pendekatan DEA sebuah DMU ( Decision Making Unit )
dikatakan efisien adalah apabila rasio perbandingan input/output = 1 atau
100%; artinya DMU tersebut tidak lagi melakukan pemborosan dalam
penggunaan input dan outputnya. Sedangkan sebuah DMU dikatakan
kurang efisien apabila rasio perbandingan output/input bernilai antara 0
≤output/input<1. Artinya DMU tersebut masih melakukan tindakan
pemborosan dalam penggunaan input – inputnya dan atau belum mampu
memanfaatkan secara optimal potensial kemampuan produksi yang
dimiliki.
71
Tabel 4.13
Rata – Rata Efisiensi Bank Persero
No Bank Efisiensi
Maksimal
Rata – Rata
Efisiensi
Efisiensi
Minimal
1 BNI 100% 96.15% 89.18%
2 BRI 100% 92.56% 78.29%
3 MANDIRI 100% 98.50% 92.91%
4 BTN 100% 96.51% 80.78%
Sumber : Data diolah
Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan bank persero baik
bank BRI, BNI, Mandiri, dan BTN rata – rata tingkat efisiensi bank
persero kurang dari 100%. Dengan kata lain, bank persero belum
beroperasi secara efisien.
Tabel 4.14
Rata – Rata Skor Efisiensi Bank Persero
BNI BRI Mandiri BTN
Skor Efisiensi 89.18% 78.29% 92.91% 80.78%
Skor Inefisiensi 10.82% 21.71% 7.09% 19.22%
Sumber : Data diolah
Berdasarkan pengujian hipotesis diatas didapat kesimpulan bahwa
di antara ke empat bank persero yaitu bank BNI, BRI, Mandiri, dan BTN
belum beroperasi secara efisien dengan kata lain masih terdapat inefisiensi
atau pemborosan dalam penggunaan input atau output. Dan dapat diambil
kesimpulan bahwa tingkat inefisiensi atau pemborosan rata – rata di bank
72
persero berkisar antara 7.09% sampai dengan 21.71%. kesimpulan ini
menjawab tujuan penelitian yang pertama.
7. Analisis Regresi Panel Data Fixed Effect
Berdasarkan hasil estimasi dari model fixed effect memiliki nilai adjusted
R2 sebesar 99.87%. ini berarti bahwa variabel total asset, dana pihak ketiga,
dan kredit yang diberikan mampu menjelaskan 99.87% variasi efisiensi bank
persero. Sedangkan sisanya sebesar 0.13% dijelaskan oleh variabel lain di
luar model.
Sedangkan secara sendiri – sendiri ( parsial ) terlihat bahwa hanya
variabel total asset yang signifikan secara statistik pada α = 5%. Sedangkan
variabel dana pihak ketiga dan kredit yang diberikan tidak mempengaruhi
tingkat efisiensi Bank Persero. Dengan demikian dapat diinterperestasikan
bahwa variabel total asset berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi
Bank Persero secara positif, artinya jika total asset bank persero meningkat
sebesar 1 rupiah akan menyebabkan peningkatan efisiensi bank persero
sebesar 0.89 rupiah.
73
Secara matematis menurut hasil output model panel data tingkat efisiensi
pada masing – masing bank persero dan koefisien – koefisiennya dapat
ditulis kembali sebagai berikut :
Model efisiensi bank persero untuk bank BRI :
EFISIENSI_BRI = -0.039 + 0.0896*TA_BRI + 0.003*DPK_BRI -
0.002*KYD_BRI
Model efisiensi bank persero untuk bank BNI :
EFISIENSI_BNI = -0.015 + 0.0896*TA_BNI + 0.003*DPK_BNI -
0.002*KYD_BNI
Model efisiensi bank persero untuk bank Mandiri :
EFISIENSI_MANDIRI = 0.092 + 0.0896*TA_MANDIRI +
0.003*DPK_MANDIRI - 0.002*KYD_MANDIRI
Model efisiensi bank persero untuk bank BTN :
EFISIENSI_BTN = -0.037 + 0.0896*TA_BTN + 0.003*DPK_BTN -
0.002*KYD_BTN
Dari hasil pengujian pengaruh variabel total asset, dana pihak ketiga, dan
kredit yang diberikan terhadap tingkat efisiensi bank persero ( BRI, BNI,
MANDIRI, BTN ) diketahui bahwa variabel dana pihak ketiga dan kredit
74
yang diberikan tidak berpengaruh terhadap tingkat efisiensi. Penelitian ini
berbeda dengan penelitian Satria Agung Nugroho ( 2007 ) yang
menyatakan bahwa efisiensi operasional perbankan Indonesia dipengaruhi
oleh jumlah kredit, biaya intermediasi, dan dana pihak ketiga. Perbedaan ini
dimungkinkan karena variabel efisiensi yang menjadi variabel terikat pada
penelitian ini berasal dari hasil perhitungan DEA, sementara Satria Agung
Nugroho berasal dari efisiensi operasional yaitu menggunakan rasio BOPO,
selain itu perbedaan sampel dan tahun penelitian. Hal tersebut menjawab
hipotesis penelitian kedua.
75
BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis tingkat efisiensi pada
bank persero, yaitu pada bank BNI, BRI, MANDIRI, dan BTN. Model
yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data Envelopment Analysis
(DEA). Dari hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Selama 9 tahun penelitian, bank BNI memiliki rata – rata tingkat
efisiensi sebesar 96.15%. Pada bank BRI rata – rata tingkat
efisiensi tahun 2001 sampai 2009 sebesar 92.56%. merupakan
tingkat efisiensi paling rendah dibandingkan dengan ketiga bank
lainnya. Bank Mandiri memiliki tingkat rata - rata efisiensi yang
lebih baik jika dibandingkan dengan bank BNI, BRI, dan BTN.
Meskipun rata – rata efisiensi bank Mandiri tidak mencapai 100%,
yaitu hanya sebesar 98.50%. Rata – rata tingkat efisiensi bank BTN
sebesar 96.51%. Dan dapat diambil kesimpulan bahwa bank
mandiri memiliki tingkat efisiensi lebih baik dibandingkan dengan
bank BNI, BRI dan BTN.
2. Hasil analisis regresi model panel data ditemukan asset
berpengaruh signifikan terhadap tingkat efisiensi, sedangkan dana
pihak ketiga dan kredit yang diberikan tidak berpengaruh
signifikan terhadap tingkat efisiensi bank persero.
76
Implikasi
Atas dasar kesimpulan penelitian maka ada tuntutan untuk dapat
mengimplementasikan penelitian kearah tujuan dan manfaat yang
diharapkan.
a. Untuk Pemilik Bank dan Manajemen Bank Persero
1) Manajemen bank disarankan untuk mencoba melakukan
pengukuran efisiensi banknya dengan variabel dan model
analisis yang lebih beragam dan lebih superior seperti analisis
frontier pendekatan parametrik dan non parametrik sehingga
dapat melakukan perbandingan model analisis untuk
memperoleh hasil yang lebih tajam dan komprehensif serta
lebih sempurna.
77
Daftar Pustaka
Bank Indonesia, Direktori Perbankan Indonesia Tahun 2001 – 2009,
diambil 1 Juni 2011.
Dahlan, Siamat, “Manajemen Lembaga Keuangan: Kebijakan
Moneter dan Perbankan “, LP-FEUI, Jakarta, 2005.
D. Hadad Muliaman, “Pendekatan Parametrik Untuk Efisiensi
Perbankan Indonesia”, 2003.
Hadinata, Ivan dan Adler H. Manurung, “Penerapan Data
Envelopment Analysis (DEA) Untuk Mengukur Efisiensi
Kinerja Reksa Dana Saham”.
Hunger, J David dan Thomas L. Wheelen, “ Manajemen Strategis “,
Penerbit Andi, Yogyakarta, 2003.
Irfan, Quadrinata, “ Analisis Variabel yang Mempengaruhi Return On
Assets ( ROA ) Bank – Bank Go Public di Pasar Modal
Indonesia”, 2008.
Jopie, Jusuf, “Analisis Kredit Untuk Account Officer “, PT Gramedia
Pusaka Utama, Jakarta, 2010.
Kasmir, “ Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya “, Rajawali Pers,
Jakarta, 1999.
Kasmir, “ Manajemen Perbankan “, Rajawali Pers, Jakarta, 2003.
Mumu, Daman Huri dan Indah Susilowati, “ Pengukuran Efisiensi
Relatif Emiten Perbankan Dengan Metode Data Envelopment
Analysis ( DEA ): Studi Kasus Bank – Bank Yang Terdaftar di
Bursa Efek Jakarta Tahun 2002”, Dinamika Pembangunan Vol
1 No. 2, Desember 2004.
Ni Ketut, Lely Aryani Merkusiwati, “Evaluasi Pengaruh CAMEL
Terhadap Kinerja Perusahaan”, Buletin Studi Ekonomi Vol.
12 No. 1, 2007
78
Priyonggo, Suseno, “Analisis Efisiensi dan Skala Ekonomi pada
Industri Perbankan Syariah di Indonesia “, Journal of Islamic
and Economic, Vol.2 No. 1, 2008.
Riyadi, Selamet Drs, M.Si, “ Banking Assets and Liability
Management “, LP-FEUI, Jakarta, 2004.
Riyanto, Bambang, “Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan “,
BPFE-YOGYAKARTA, 2001.
Rodoni, Ahmad, “ Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya “, Center
For Social And Economies Studies ( CSES ) Press, Jakarta,
2006.
Satria, Agung Nugroho, “ Pengaruh Kredit, Biaya Intermediasi, dan
Dana Pihak Ketiga Terhadap Efisiensi Operasional Perbankan
di Indonesia”, 2007.
Sophia Aguirre, Maria, “Universal versus Functional Regimes : The
Structure Conduct Performance Hypothesis Revisited “, USA,
2008.
Vicky, Rahma Putri dan Niki Lukviarman, “ Pengukuran Kinerja Bank
Komersial dengan Pendekatan Efisiensi: Studi Terhadap
Perbankan Go – Public di Indonesia”, JAAI Vol 12 No. 1, Juni
2008
Widarjono, Agus, “Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya”,
Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, Yogyakarta, 2009.
Xiaoqing, Fu and Shelagh Heffernan, “Cost X-efficiency in China’s
Banking Sector”, 2005.
Yuniarti, Sari, “ Kinerja Efisiensi Bank Berstratifikasi Sesuai Dengan
Visi Arsitektur Perbankan Indonesia”,2007.
Yuliani, “Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja
Profitabilitas pada Sektor Perbankan yang Go Public di Bursa
Efek Jakarta”, Jurnal Manajemen dan Bisnis SriwijayaVol. 5
No. 10, 2007.
Zaenal, Abidin, “Kinerja Efisiensi Pada Bank Umum“, Proceeding
PESAT, Jakarta, 2007.
79
Lampiran 1 : Variabel Input Output Tingkat Efisiensi
( dalam jutaan rupiah )
BANK/
TAHUN
TOTAL
ASET
DPK KYD ROA
(%)
ROE
(%)
BOPO
(%)
BRI01 75,716,081 57,698,463 32,357,625 1.62 30.36 90.81
BRI02 86,344,896 69,626,656 39,367,419 1.83 38.81 89.92
BRI03 94,709,726 76,316,418 47,523,002 4.02 43.41 79.82
BRI04 107,040,172 82,400,060 62,367,695 5.77 42.76 68.86
BRI05 122,775,579 97,046,033 75,533,234 5.04 38 70.45
BRI06 154,725,486 124,468,339 90,282,752 4.36 33.75 74.38
BRI07 203,603,934 165,475,256 113,853,335 4.61 31.64 69.8
BRI08 246,026,225 201,495,222 161,061,059 4.18 34.5 72.65
BRI09 314,745,744 254,117,950 205,522,394 3.73 35.73 77.64
BNI01 128,577,202 100,536,644 35,265,277 1.42 32.39 89.39
BNI02 125,455,990 97,153,601 37,501,252 2.04 41.93 84.75
BNI03 131,246,087 105,312,658 45,917,460 0.77 11.83 95.01
BNI04 136,066,651 104,312,091 57,197,129 2.41 29.21 78.82
BNI05 147,108,315 115,477,050 61,831,568 1.61 12.64 84.88
BNI06 168,803,456 135,941,753 65,507,449 1.85 22.61 84.79
BNI07 182,007,749 146,424,246 86,875,192 0.85 8.03 93.04
BNI08 200,390,507 163,325,401 108,896,144 1.12 9.01 90.16
BNI09 225,541,328 188,731,057 117,644,695 1.72 16.34 84.86
MAN01 262,290,995 190,445,738 48,339,302 1.55 22.32 94.91
MAN02 250,394,689 184,114,087 65,417,248 2.27 31.3 87.15
MAN03 245,811,737 176,158,229 73,310,718 2.78 27.53 76.36
MAN04 240,505,220 169,994,388 88,576,777 3.19 26.41 66.6
MAN05 254,298,743 199,037,097 100,165,893 0.47 2.76 95.02
MAN06 256,211,217 197,438,261 109,379,723 1.12 11.12 90.13
80
MAN07 303,435,870 235,802,393 126,826,445 2.4 19.07 75.85
MAN08 338,404,265 273,565,821 159,007,051 2.69 22.74 73.65
MAN09 370,310,994 299,721,940 179,687,845 3.13 30.07 70.71
BTN01 26,509,197 18,454,042 8,411,916 0.49 25.06 95.92
BTN02 27,071,977 18,737,379 10,210,984 1.13 31.31 93.04
BTN03 26,805,829 19,152,665 11,160,966 0.82 18.10 94.36
BTN04 26,743,114 18,569,965 12,608,978 1.83 40.93 84.16
BTN05 29,083,149 19,464,571 15,363,743 1.66 33.66 86.16
BTN06 32,575,797 21,594,665 18,086,350 1.78 23.36 87.56
BTN07 36,693,247 24,187,088 22,342,906 1.92 20.68 85.89
BTN08 44,992,171 31,448,744 32,025,231 1.8 19.64 86.18
BTN09 58,516,058 40,214,954 40,732,954 1.47 18.23 87.87
81
Lampiran 2 : Variabel Input diLog
BANK/ TAHUN TOTAL ASET DPK KYD
BRI01 4.32699 4.05523 3.47685
BNI01 4.85653 4.61052 3.56290
MAN01 5.56945 5.24937 3.87824
BTN01 3.27749 2.91528 2.12965
BRI02 4.45835 4.24315 3.67294
BNI02 4.83196 4.57629 3.62437
MAN02 5.52304 5.21556 4.18079
BTN02 3.29850 2.93052 2.32346
BRI03 4.55082 4.33489 3.86121
BNI03 4.87707 4.65693 3.82685
MAN03 5.50457 5.17138 4.29471
BTN03 3.28862 2.95244 2.41242
BRI04 4.67320 4.41159 4.13305
BNI04 4.91314 4.64739 4.04650
MAN04 5.48274 5.13577 4.48387
BTN04 3.28628 2.92155 2.53441
BRI05 4.81036 4.57519 4.32457
BNI05 4.99117 4.74907 4.12441
MAN05 5.53851 5.29349 4.60683
BTN05 3.37016 2.96860 2.73201
BRI06 5.04165 4.82405 4.50295
BNI06 5.12874 4.91223 4.18216
MAN06 5.54600 5.28543 4.69483
BTN06 3.48357 3.07245 2.89516
BRI07 5.31618 5.10882 4.73491
BNI07 5.20405 4.98651 4.46447
82
MAN07 5.71517 5.46299 4.84282
BTN07 3.60259 3.18582 3.10651
BRI08 5.50544 5.30577 5.08178
BNI08 5.30027 5.09574 4.69039
MAN08 5.82424 5.61154 5.06895
BTN08 3.80649 3.44836 3.46652
BRI09 5.75177 5.53780 5.32556
BNI09 5.41850 5.24032 4.76767
MAN09 5.91434 5.70286 5.19122
BTN09 4.06930 3.69424 3.70704
83
Lampiran 3 : Output Hasil Uji Efisiensi Bank Persero
Output Hasil Uji Efisiensi Bank BNI
Table of efficiencies (radial)
89.18 BNI09 91.61 BNI08 93.55 BNI07
94.22 BNI06 96.82 BNI05 100.00 BNI01
100.00 BNI02 100.00 BNI03 100.00 BNI04
Table of peer units
Peers for Unit BNI09 efficiency 89.18% radial
BNI09 BNI02 BNI03
ACTUAL LAMBDA 0.989 0.011
5.4 -TOTALASET 4.8 0.1
5.2 -DPK 4.5 0.0
4.8 -KYD 3.6 0.0
1.7 +ROA 2.0 0.0
16.3 +ROE 41.5 0.1
84.9 +BOPO 83.8 1.0
Peers for Unit BNI08 efficiency 91.61% radial
BNI08 BNI02 BNI03
ACTUAL LAMBDA 0.473 0.527
5.3 -TOTALASET 2.3 2.6
5.1 -DPK 2.2 2.5
4.7 -KYD 1.7 2.0
1.1 +ROA 1.0 0.4
9.0 +ROE 19.8 6.2
90.2 +BOPO 40.1 50.1
84
Peers for Unit BNI07 efficiency 93.55% radial
BNI07 BNI02 BNI03
ACTUAL LAMBDA 0.192 0.808
5.2 -TOTALASET 0.9 3.9
5.0 -DPK 0.9 3.8
4.5 -KYD 0.7 3.1
0.9 +ROA 0.4 0.6
8.0 +ROE 8.1 9.6
93.0 +BOPO 16.3 76.8
Peers for Unit BNI06 efficiency 94.22% radial
BNI06 BNI02 BNI03
ACTUAL LAMBDA 0.996 0.004
5.1 -TOTALASET 4.8 0.0
4.9 -DPK 4.6 0.0
4.2 -KYD 3.6 0.0
1.9 +ROA 2.0 0.0
22.6 +ROE 41.8 0.0
84.8 +BOPO 84.4 0.4
Peers for Unit BNI05 efficiency 96.82% radial
BNI05 BNI02 BNI03
ACTUAL LAMBDA 0.987 0.013
5.0 -TOTALASET 4.8 0.1
4.7 -DPK 4.5 0.1
4.1 -KYD 3.6 0.0
1.6 +ROA 2.0 0.0
12.6 +ROE 41.4 0.1
84.9 +BOPO 83.7 1.2
85
Peers for Unit BNI01 efficiency 100.00% radial
BNI01 BNI01
ACTUAL LAMBDA 1.000
4.9 -TOTALASET 4.9
4.6 -DPK 4.6
3.6 -KYD 3.6
1.4 +ROA 1.4
32.4 +ROE 32.4
89.4 +BOPO 89.4
Peers for Unit BNI02 efficiency 100.00% radial
BNI02 BNI02
ACTUAL LAMBDA 1.000
4.8 -TOTALASET 4.8
4.6 -DPK 4.6
3.6 -KYD 3.6
2.0 +ROA 2.0
41.9 +ROE 41.9
84.8 +BOPO 84.8
Peers for Unit BNI03 efficiency 100.00% radial
BNI03 BNI03
ACTUAL LAMBDA 1.000
4.9 -TOTALASET 4.9
4.7 -DPK 4.7
3.8 -KYD 3.8
0.8 +ROA 0.8
11.8 +ROE 11.8
95.0 +BOPO 95.0
86
Peers for Unit BNI04 efficiency 100.00% radial
BNI04 BNI04
ACTUAL LAMBDA 1.000
4.9 -TOTALASET 4.9
4.6 -DPK 4.6
4.0 -KYD 4.0
2.4 +ROA 2.4
29.2 +ROE 29.2
78.8 +BOPO 78.8
Table of target values
Targets for Unit BNI09 efficiency 89.18% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.4 4.8 10.8% 89.2%
-DPK 5.2 4.6 12.7% 87.3%
-KYD 4.8 3.6 23.9% 76.1%
+ROA 1.7 2.0 17.8% 84.9%
+ROE 16.3 41.6 154.6% 39.3%
+BOPO 84.9 84.9 0.0% 100.0%
Targets for Unit BNI08 efficiency 91.61% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.3 4.9 8.4% 91.6%
-DPK 5.1 4.6 9.4% 90.6%
-KYD 4.7 3.7 20.5% 79.5%
+ROA 1.1 1.4 22.4% 81.7%
+ROE 9.0 26.1 189.2% 34.6%
+BOPO 90.2 90.2 0.0% 100.0%
87
Targets for Unit BNI07 efficiency 93.55% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.2 4.9 6.4% 93.6%
-DPK 5.0 4.6 6.9% 93.1%
-KYD 4.5 3.8 15.2% 84.8%
+ROA 0.9 1.0 19.3% 83.8%
+ROE 8.0 17.6 119.3% 45.6%
+BOPO 93.0 93.0 0.0% 100.0%
Targets for Unit BNI06 efficiency 94.22% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.1 4.8 5.8% 94.2%
-DPK 4.9 4.6 6.8% 93.2%
-KYD 4.2 3.6 13.3% 86.7%
+ROA 1.9 2.0 10.0% 90.9%
+ROE 22.6 41.8 84.9% 54.1%
+BOPO 84.8 84.8 0.0% 100.0%
Targets for Unit BNI05 efficiency 96.82% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.0 4.8 3.2% 96.8%
-DPK 4.7 4.6 3.6% 96.4%
-KYD 4.1 3.6 12.1% 87.9%
+ROA 1.6 2.0 25.7% 79.5%
+ROE 12.6 41.5 228.7% 30.4%
+BOPO 84.9 84.9 0.0% 100.0%
88
Targets for Unit BNI01 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 4.9 4.9 0.0% 100.0%
-DPK 4.6 4.6 0.0% 100.0%
-KYD 3.6 3.6 0.0% 100.0%
+ROA 1.4 1.4 0.0% 100.0%
+ROE 32.4 32.4 0.0% 100.0%
+BOPO 89.4 89.4 0.0% 100.0%
Targets for Unit BNI02 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 4.8 4.8 0.0% 100.0%
-DPK 4.6 4.6 0.0% 100.0%
-KYD 3.6 3.6 0.0% 100.0%
+ROA 2.0 2.0 0.0% 100.0%
+ROE 41.9 41.9 0.0% 100.0%
+BOPO 84.8 84.8 0.0% 100.0%
Targets for Unit BNI03 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 4.9 4.9 0.0% 100.0%
-DPK 4.7 4.7 0.0% 100.0%
-KYD 3.8 3.8 0.0% 100.0%
+ROA 0.8 0.8 0.0% 100.0%
+ROE 11.8 11.8 0.0% 100.0%
+BOPO 95.0 95.0 0.0% 100.0%
89
Targets for Unit BNI04 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 4.9 4.9 0.0% 100.0%
-DPK 4.6 4.6 0.0% 100.0%
-KYD 4.0 4.0 0.0% 100.0%
+ROA 2.4 2.4 0.0% 100.0%
+ROE 29.2 29.2 0.0% 100.0%
+BOPO 78.8 78.8 0.0% 100.0%
Table of virtual I/Os
Virtual IOs for Unit BNI09 efficiency 89.18% radial
OMEGA 82.30% 0.82298
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 100.00% 0.18455
-DPK 0.00% 0.00000
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 0.00% 0.00000
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 6.89% 0.00081
Virtual IOs for Unit BNI08 efficiency 91.61% radial
OMEGA 84.13% 0.84134
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 100.00% 0.18867
-DPK 0.00% 0.00000
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 0.00% 0.00000
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 7.48% 0.00083
90
Virtual IOs for Unit BNI07 efficiency 93.55% radial
OMEGA 85.69% 0.85690
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 100.00% 0.19216
-DPK 0.00% 0.00000
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 0.00% 0.00000
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 7.86% 0.00084
Virtual IOs for Unit BNI06 efficiency 94.22% radial
OMEGA 86.95% 0.86948
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 100.00% 0.19498
-DPK 0.00% 0.00000
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 0.00% 0.00000
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 7.27% 0.00086
Virtual IOs for Unit BNI05 efficiency 96.82% radial
OMEGA 89.34% 0.89345
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 100.00% 0.20035
-DPK 0.00% 0.00000
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 0.00% 0.00000
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 7.48% 0.00088
91
Virtual IOs for Unit BNI01 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 1.00000
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 7.84% 0.01615 0.00000
-DPK 7.84% 0.01701 0.00000
-KYD 84.32% 0.23665 0.28067
+ROA 7.84% 0.05522 0.00000
+ROE 7.84% 0.00242 0.00000
+BOPO 84.32% 0.00943 0.00000
Virtual IOs for Unit BNI02 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 1.00000
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 33.33% 0.06899 0.20696
-DPK 33.33% 0.07284 0.00000
-KYD 33.33% 0.09197 0.00000
+ROA 33.33% 0.16340 0.00000
+ROE 33.33% 0.00795 0.00000
+BOPO 33.33% 0.00393 0.00000
Virtual IOs for Unit BNI03 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 0.91435
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 96.03% 0.19691 0.20504
-DPK 1.98% 0.00426 0.00000
-KYD 1.98% 0.00518 0.00000
+ROA 1.98% 0.02575 0.00000
+ROE 1.98% 0.00168 0.00000
+BOPO 96.03% 0.01011 0.00090
92
Virtual IOs for Unit BNI04 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 0.90035
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 15.22% 0.03098 0.00000
-DPK 69.55% 0.14966 0.21517
-KYD 15.22% 0.03762 0.00000
+ROA 69.55% 0.28860 0.04135
+ROE 15.22% 0.00521 0.00000
+BOPO 15.22% 0.00193 0.00000
93
Output Hasil Uji Efisiensi Bank BRI
Table of efficiencies (radial)
78.29 BRI09 82.47 BRI08 86.08 BRI07
90.36 BRI06 95.88 BRI05 100.00 BRI01
100.00 BRI02 100.00 BRI03 100.00 BRI04
Table of peer units
Peers for Unit BRI09 efficiency 78.29% radial
BRI09 BRI01 BRI04
ACTUAL LAMBDA 0.492 0.508
5.8 -TOTALASET 2.1 2.4
5.5 -DPK 2.0 2.2
5.3 -KYD 1.7 2.1
3.7 +ROA 0.8 2.9
35.7 +ROE 14.9 21.7
77.6 +BOPO 44.6 35.0
Peers for Unit BRI08 efficiency 82.47% radial
BRI08 BRI01 BRI04
ACTUAL LAMBDA 0.383 0.617
5.5 -TOTALASET 1.7 2.9
5.3 -DPK 1.6 2.7
5.1 -KYD 1.3 2.5
4.2 +ROA 0.6 3.6
34.5 +ROE 11.6 26.4
72.7 +BOPO 34.8 42.5
94
Peers for Unit BRI07 efficiency 86.08% radial
BRI07 BRI01 BRI04
ACTUAL LAMBDA 0.280 0.720
5.3 -TOTALASET 1.2 3.4
5.1 -DPK 1.1 3.2
4.7 -KYD 1.0 3.0
4.6 +ROA 0.5 4.2
31.6 +ROE 8.5 30.8
69.8 +BOPO 25.4 49.6
Peers for Unit BRI06 efficiency 90.36% radial
BRI06 BRI01 BRI04
ACTUAL LAMBDA 0.340 0.660
5.0 -TOTALASET 1.5 3.1
4.8 -DPK 1.4 2.9
4.5 -KYD 1.2 2.7
4.4 +ROA 0.6 3.8
33.8 +ROE 10.3 28.2
74.4 +BOPO 30.9 45.5
Peers for Unit BRI05 efficiency 95.88% radial
BRI05 BRI01 BRI04
ACTUAL LAMBDA 0.176 0.824
4.8 -TOTALASET 0.8 3.9
4.6 -DPK 0.7 3.6
4.3 -KYD 0.6 3.4
5.0 +ROA 0.3 4.8
38.0 +ROE 5.3 35.2
70.4 +BOPO 16.0 56.7
95
Peers for Unit BRI01 efficiency 100.00% radial
BRI01 BRI01
ACTUAL LAMBDA 1.000
4.3 -TOTALASET 4.3
4.1 -DPK 4.1
3.5 -KYD 3.5
1.6 +ROA 1.6
30.4 +ROE 30.4
90.8 +BOPO 90.8
Peers for Unit BRI02 efficiency 100.00% radial
BRI02 BRI02
ACTUAL LAMBDA 1.000
4.5 -TOTALASET 4.5
4.2 -DPK 4.2
3.7 -KYD 3.7
1.8 +ROA 1.8
38.8 +ROE 38.8
89.9 +BOPO 89.9
Peers for Unit BRI03 efficiency 100.00% radial
BRI03 BRI03
ACTUAL LAMBDA 1.000
4.6 -TOTALASET 4.6
4.3 -DPK 4.3
3.9 -KYD 3.9
4.0 +ROA 4.0
43.4 +ROE 43.4
79.8 +BOPO 79.8
96
Peers for Unit BRI04 efficiency 100.00% radial
BRI04 BRI04
ACTUAL LAMBDA 1.000
4.7 -TOTALASET 4.7
4.4 -DPK 4.4
4.1 -KYD 4.1
5.8 +ROA 5.8
42.8 +ROE 42.8
68.9 +BOPO 68.9
Table of target values
Targets for Unit BRI09 efficiency 78.29% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.8 4.5 21.7% 78.3%
-DPK 5.5 4.2 23.5% 76.5%
-KYD 5.3 3.8 28.4% 71.6%
+ROA 3.7 3.7 0.0% 100.0%
+ROE 35.7 36.7 2.6% 97.5%
+BOPO 77.6 79.6 2.6% 97.5%
Targets for Unit BRI08 efficiency 82.47% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.5 4.5 17.5% 82.5%
-DPK 5.3 4.3 19.4% 80.6%
-KYD 5.1 3.9 23.6% 76.4%
+ROA 4.2 4.2 0.0% 100.0%
+ROE 34.5 38.0 10.2% 90.8%
+BOPO 72.7 77.3 6.4% 94.0%
97
Targets for Unit BRI07 efficiency 86.08% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.3 4.6 13.9% 86.1%
-DPK 5.1 4.3 15.6% 84.4%
-KYD 4.7 3.9 16.6% 83.4%
+ROA 4.6 4.6 0.0% 100.0%
+ROE 31.6 39.3 24.2% 80.5%
+BOPO 69.8 75.0 7.4% 93.1%
Targets for Unit BRI06 efficiency 90.36% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.0 4.6 9.6% 90.4%
-DPK 4.8 4.3 11.1% 88.9%
-KYD 4.5 3.9 13.2% 86.8%
+ROA 4.4 4.4 0.0% 100.0%
+ROE 33.8 38.5 14.2% 87.6%
+BOPO 74.4 76.3 2.6% 97.5%
Targets for Unit BRI05 efficiency 95.88% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 4.8 4.6 4.1% 95.9%
-DPK 4.6 4.3 4.9% 95.1%
-KYD 4.3 4.0 7.1% 92.9%
+ROA 5.0 5.0 0.0% 100.0%
+ROE 38.0 40.6 6.8% 93.6%
+BOPO 70.4 72.7 3.2% 96.9%
98
Targets for Unit BRI01 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 4.3 4.3 0.0% 100.0%
-DPK 4.1 4.1 0.0% 100.0%
-KYD 3.5 3.5 0.0% 100.0%
+ROA 1.6 1.6 0.0% 100.0%
+ROE 30.4 30.4 0.0% 100.0%
+BOPO 90.8 90.8 0.0% 100.0%
Targets for Unit BRI02 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 4.5 4.5 0.0% 100.0%
-DPK 4.2 4.2 0.0% 100.0%
-KYD 3.7 3.7 0.0% 100.0%
+ROA 1.8 1.8 0.0% 100.0%
+ROE 38.8 38.8 0.0% 100.0%
+BOPO 89.9 89.9 0.0% 100.0%
Targets for Unit BRI03 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 4.6 4.6 0.0% 100.0%
-DPK 4.3 4.3 0.0% 100.0%
-KYD 3.9 3.9 0.0% 100.0%
+ROA 4.0 4.0 0.0% 100.0%
+ROE 43.4 43.4 0.0% 100.0%
+BOPO 79.8 79.8 0.0% 100.0%
99
Targets for Unit BRI04 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 4.7 4.7 0.0% 100.0%
-DPK 4.4 4.4 0.0% 100.0%
-KYD 4.1 4.1 0.0% 100.0%
+ROA 5.8 5.8 0.0% 100.0%
+ROE 42.8 42.8 0.0% 100.0%
+BOPO 68.9 68.9 0.0% 100.0%
Table of virtual I/Os
Virtual IOs for Unit BRI09 efficiency 78.29% radial
OMEGA 72.88% 0.72879
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 100.00% 0.17386
-DPK 0.00% 0.00000
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 5.41% 0.01450
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 0.00% 0.00000
Virtual IOs for Unit BRI08 efficiency 82.47% radial
OMEGA 76.14% 0.76140
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 100.00% 0.18164
-DPK 0.00% 0.00000
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 6.33% 0.01515
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 0.00% 0.00000
100
Virtual IOs for Unit BRI07 efficiency 86.08% radial
OMEGA 78.85% 0.78851
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 100.00% 0.18810
-DPK 0.00% 0.00000
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 7.23% 0.01569
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 0.00% 0.00000
Virtual IOs for Unit BRI06 efficiency 90.36% radial
OMEGA 83.14% 0.83144
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 100.00% 0.19835
-DPK 0.00% 0.00000
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 7.21% 0.01655
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 0.00% 0.00000
Virtual IOs for Unit BRI05 efficiency 95.88% radial
OMEGA 87.14% 0.87142
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 100.00% 0.20788
-DPK 0.00% 0.00000
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 8.74% 0.01734
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 0.00% 0.00000
101
Virtual IOs for Unit BRI01 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 1.00000
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 10.27% 0.02375 0.00000
-DPK 10.27% 0.02534 0.00000
-KYD 79.45% 0.22851 0.28762
+ROA 10.27% 0.06342 0.00000
+ROE 10.27% 0.00338 0.00000
+BOPO 79.45% 0.00875 0.00000
Virtual IOs for Unit BRI02 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 0.86468
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 8.22% 0.01844 0.22430
-DPK 8.22% 0.01937 0.00000
-KYD 83.56% 0.22750 0.00000
+ROA 8.22% 0.04492 0.00000
+ROE 22.11% 0.00570 0.00349
+BOPO 69.67% 0.00775 0.00000
Virtual IOs for Unit BRI03 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 0.89860
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 26.25% 0.05769 0.21974
-DPK 26.25% 0.06056 0.00000
-KYD 47.49% 0.12300 0.00000
+ROA 26.25% 0.06531 0.01569
+ROE 26.25% 0.00605 0.00088
+BOPO 47.49% 0.00595 0.00000
102
Virtual IOs for Unit BRI04 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 0.89700
VARIABLE VIRTUAL IOs I O WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 33.33% 0.07133 0.21399
-DPK 33.33% 0.07556 0.00000
-KYD 33.33% 0.08065 0.00000
+ROA 33.33% 0.05777 0.01785
+ROE 33.33% 0.00780 0.00000
+BOPO 33.33% 0.00484 0.00000
103
Output Hasil Uji Efisiensi Bank Mandiri
Table of efficiencies (radial)
92.91 MAN08 94.69 MAN07 98.92 MAN06
100.00 MAN01 100.00 MAN02 100.00 MAN03
100.00 MAN04 100.00 MAN05 100.00 MAN09
Table of peer units
Peers for Unit MAN08 efficiency 92.91% radial
MAN08 MAN01 MAN04
ACTUAL LAMBDA 0.305 0.695
5.8 -TOTALASET 1.6 3.8
5.6 -DPK 1.6 3.6
5.1 -KYD 1.2 3.1
2.7 +ROA 0.5 2.2
22.7 +ROE 6.8 18.4
73.6 +BOPO 28.9 46.3
Peers for Unit MAN07 efficiency 94.69% radial
MAN07 MAN01 MAN03 MAN04
ACTUAL LAMBDA 0.310 0.049 0.641
5.7 -TOTALASET 1.6 0.3 3.5
5.5 -DPK 1.6 0.3 3.3
4.8 -KYD 1.2 0.2 2.9
2.4 +ROA 0.5 0.1 2.0
19.1 +ROE 6.9 1.3 16.9
75.8 +BOPO 29.4 3.7 42.7
104
Peers for Unit MAN06 efficiency 98.92% radial
MAN06 MAN01 MAN02
ACTUAL LAMBDA 0.384 0.616
5.5 -TOTALASET 2.0 3.4
5.3 -DPK 2.0 3.2
4.7 -KYD 1.5 2.6
1.1 +ROA 0.6 1.4
11.1 +ROE 8.6 19.3
90.1 +BOPO 36.4 53.7
Peers for Unit MAN01 efficiency 100.00% radial
MAN01 MAN01
ACTUAL LAMBDA 1.000
5.2 -TOTALASET 5.2
5.2 -DPK 5.2
3.9 -KYD 3.9
1.5 +ROA 1.5
22.3 +ROE 22.3
94.9 +BOPO 94.9
Peers for Unit MAN02 efficiency 100.00% radial
MAN02 MAN02
ACTUAL LAMBDA 1.000
5.5 -TOTALASET 5.5
5.2 -DPK 5.2
4.2 -KYD 4.2
2.3 +ROA 2.3
31.3 +ROE 31.3
87.1 +BOPO 87.1
105
Peers for Unit MAN03 efficiency 100.00% radial
MAN03 MAN03
ACTUAL LAMBDA 1.000
5.5 -TOTALASET 5.5
5.2 -DPK 5.2
4.3 -KYD 4.3
2.8 +ROA 2.8
27.5 +ROE 27.5
76.4 +BOPO 76.4
Peers for Unit MAN04 efficiency 100.00% radial
MAN04 MAN04
ACTUAL LAMBDA 1.000
5.5 -TOTALASET 5.5
5.1 -DPK 5.1
4.5 -KYD 4.5
3.2 +ROA 3.2
26.4 +ROE 26.4
66.6 +BOPO 66.6
Peers for Unit MAN05 efficiency 100.00% radial
MAN05 MAN05
ACTUAL LAMBDA 1.000
5.5 -TOTALASET 5.5
5.3 -DPK 5.3
4.6 -KYD 4.6
0.5 +ROA 0.5
2.8 +ROE 2.8
95.0 +BOPO 95.0
106
Peers for Unit MAN09 efficiency 100.00% radial
MAN09 MAN09
ACTUAL LAMBDA 1.000
5.9 -TOTALASET 5.9
5.7 -DPK 5.7
5.2 -KYD 5.2
3.1 +ROA 3.1
30.1 +ROE 30.1
70.7 +BOPO 70.7
Table of target values
Targets for Unit MAN08 efficiency 92.91% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.8 5.4 7.1% 92.9%
-DPK 5.6 5.2 7.9% 92.1%
-KYD 5.1 4.3 15.2% 84.8%
+ROA 2.7 2.7 0.0% 100.0%
+ROE 22.7 25.2 10.7% 90.4%
+BOPO 73.6 75.2 2.1% 97.9%
Targets for Unit MAN07 efficiency 94.69% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.7 5.4 5.3% 94.7%
-DPK 5.5 5.2 5.3% 94.7%
-KYD 4.8 4.3 11.5% 88.5%
+ROA 2.4 2.7 10.9% 90.2%
+ROE 19.1 25.2 32.1% 75.7%
+BOPO 75.8 75.9 0.0% 100.0%
107
Targets for Unit MAN06 efficiency 98.92% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.5 5.4 2.3% 97.7%
-DPK 5.3 5.2 1.1% 98.9%
-KYD 4.7 4.1 13.4% 86.6%
+ROA 1.1 2.0 78.0% 56.2%
+ROE 11.1 27.9 150.5% 39.9%
+BOPO 90.1 90.1 0.0% 100.0%
Targets for Unit MAN01 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.2 5.2 0.0% 100.0%
-DPK 5.2 5.2 0.0% 100.0%
-KYD 3.9 3.9 0.0% 100.0%
+ROA 1.5 1.5 0.0% 100.0%
+ROE 22.3 22.3 0.0% 100.0%
+BOPO 94.9 94.9 0.0% 100.0%
Targets for Unit MAN02 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.5 5.5 0.0% 100.0%
-DPK 5.2 5.2 0.0% 100.0%
-KYD 4.2 4.2 0.0% 100.0%
+ROA 2.3 2.3 0.0% 100.0%
+ROE 31.3 31.3 0.0% 100.0%
+BOPO 87.1 87.1 0.0% 100.0%
108
Targets for Unit MAN03 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.5 5.5 0.0% 100.0%
-DPK 5.2 5.2 0.0% 100.0%
-KYD 4.3 4.3 0.0% 100.0%
+ROA 2.8 2.8 0.0% 100.0%
+ROE 27.5 27.5 0.0% 100.0%
+BOPO 76.4 76.4 0.0% 100.0%
Targets for Unit MAN04 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.5 5.5 0.0% 100.0%
-DPK 5.1 5.1 0.0% 100.0%
-KYD 4.5 4.5 0.0% 100.0%
+ROA 3.2 3.2 0.0% 100.0%
+ROE 26.4 26.4 0.0% 100.0%
+BOPO 66.6 66.6 0.0% 100.0%
Targets for Unit MAN05 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.5 5.5 0.0% 100.0%
-DPK 5.3 5.3 0.0% 100.0%
-KYD 4.6 4.6 0.0% 100.0%
+ROA 0.5 0.5 0.0% 100.0%
+ROE 2.8 2.8 0.0% 100.0%
+BOPO 95.0 95.0 0.0% 100.0%
109
Targets for Unit MAN09 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 5.9 5.9 0.0% 100.0%
-DPK 5.7 5.7 0.0% 100.0%
-KYD 5.2 5.2 0.0% 100.0%
+ROA 3.1 3.1 0.0% 100.0%
+ROE 30.1 30.1 0.0% 100.0%
+BOPO 70.7 70.7 0.0% 100.0%
Table of virtual I/Os
Virtual IOs for Unit MAN08 efficiency 92.91% radial
OMEGA 86.34% 0.86343
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 100.00% 0.17170
-DPK 0.00% 0.00000
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 6.57% 0.02443
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 0.00% 0.00000
Virtual IOs for Unit MAN07 efficiency 94.69% radial
OMEGA 89.69% 0.89694
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 3.51% 0.00614
-DPK 96.49% 0.17663
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 0.00% 0.00000
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 4.99% 0.00066
110
Virtual IOs for Unit MAN06 efficiency 98.92% radial
OMEGA 91.49% 0.91494
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 0.00% 0.00000
-DPK 100.00% 0.18920
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 0.00% 0.00000
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 7.43% 0.00082
Virtual IOs for Unit MAN01 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 1.00000
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 14.01% 0.02668 0.00000
-DPK 14.01% 0.02668 0.00000
-KYD 71.99% 0.18562 0.25785
+ROA 14.01% 0.09037 0.00000
+ROE 14.01% 0.00628 0.00000
+BOPO 71.99% 0.00758 0.00000
Virtual IOs for Unit MAN02 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 0.97790
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 33.33% 0.06035 0.00000
-DPK 33.33% 0.06391 0.16055
-KYD 33.33% 0.07973 0.03890
+ROA 33.33% 0.14684 0.00000
+ROE 33.33% 0.01065 0.00071
+BOPO 33.33% 0.00382 0.00000
111
Virtual IOs for Unit MAN03 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 -13.82173 0.99975
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS MIN MAX
-TOTALASET 23.24% 0.04222 0.00000 0.00000
-DPK 23.24% 0.04494 0.00000 0.16727
-KYD 53.52% 0.12461 0.23284 0.03144
+ROA 46.72% 0.16805 2.34918 0.00000
+ROE 23.24% 0.00844 0.00000 0.00001
+BOPO 30.04% 0.00393 0.10858 0.00000
Virtual IOs for Unit MAN04 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 1.00000
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 26.16% 0.04771 0.00000
-DPK 47.68% 0.09284 0.16731
-KYD 26.16% 0.05834 0.03138
+ROA 47.68% 0.14947 0.00000
+ROE 26.16% 0.00991 0.00000
+BOPO 26.16% 0.00393 0.00000
Virtual IOs for Unit MAN05 efficiency 100.00% radial
OMEGA -619.97% -6.19972 -6.19972
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 0.00% 0.00000 0.00000
-DPK 100.00% 0.18891 0.18891
-KYD 0.00% 0.00000 0.00000
+ROA 0.00% 0.00000 0.00000
+ROE 0.00% 0.00000 0.00000
+BOPO 719.97% 0.07577 0.07577
112
Virtual IOs for Unit MAN09 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 0.00924
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 99.37% 0.16802 0.16908
-DPK 0.31% 0.00055 0.00000
-KYD 0.31% 0.00060 0.00000
+ROA 34.25% 0.10944 0.10798
+ROE 65.43% 0.02176 0.02171
+BOPO 0.31% 0.00004 0.00000
123
Lampiran 4 : Output Hasil Uji Refresi Panel Data
Fixed Effect
Method: Pooled Least Squares
Date: 08/14/11 Time: 23:02
Sample: 2001 2009
Included observations: 9
Cross-sections included: 4
Total pool (balanced) observations: 36
Cross-section weights (PCSE) standard errors & covariance (d.f. corrected) Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.990166 0.512725 1.931183 0.0633
TA? 0.896468 0.070462 12.72275 0.0000
DPK? 0.003503 0.031633 0.110746 0.9126
KYD? -0.002721 0.002867 -0.949071 0.3504
Fixed Effects (Cross)
_BRI--C -0.039337
_BNI--C -0.015549
_MANDIRI--C 0.092084
_BTN--C -0.037198 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.998926 Mean dependent var 4.779368
Adjusted R-squared 0.998704 S.D. dependent var 0.849932
S.E. of regression 0.030600 Akaike info criterion -3.962983
Sum squared resid 0.027154 Schwarz criterion -3.655076
Log likelihood 78.33369 Hannan-Quinn criter. -3.855515
F-statistic 4495.538 Durbin-Watson stat 1.096820
Prob(F-statistic) 0.000000
113
Output Hasil Uji Efisiensi Bank BTN
Table of efficiencies (radial)
80.78 BTN09 89.41 BTN08 98.46 BTN05
99.96 BTN03 100.00 BTN01 100.00 BTN02
100.00 BTN04 100.00 BTN06 100.00 BTN07
Table of peer units
Peers for Unit BTN09 efficiency 80.78% radial
BTN09 BTN01 BTN02 BTN04
ACTUAL LAMBDA 0.164 0.201 0.635
4.1 -TOTALASET 0.5 0.7 2.1
3.7 -DPK 0.5 0.6 1.9
3.7 -KYD 0.3 0.5 1.6
1.5 +ROA 0.1 0.2 1.2
18.2 +ROE 4.1 6.3 26.0
87.9 +BOPO 15.7 18.7 53.5
Peers for Unit BTN08 efficiency 89.41% radial
BTN08 BTN04 BTN06
ACTUAL LAMBDA 0.407 0.593
3.8 -TOTALASET 1.3 2.1
3.4 -DPK 1.2 1.8
3.5 -KYD 1.0 1.7
1.8 +ROA 0.7 1.1
19.6 +ROE 16.6 13.8
86.2 +BOPO 34.2 51.9
114
Peers for Unit BTN05 efficiency 98.46% radial
BTN05 BTN01 BTN02 BTN04
ACTUAL LAMBDA 0.030 0.186 0.784
3.4 -TOTALASET 0.1 0.6 2.6
3.0 -DPK 0.1 0.5 2.3
2.7 -KYD 0.1 0.4 2.0
1.7 +ROA 0.0 0.2 1.4
33.7 +ROE 0.7 5.8 32.1
86.2 +BOPO 2.9 17.3 66.0
Peers for Unit BTN03 efficiency 99.96% radial
BTN03 BTN01 BTN02 BTN04
ACTUAL LAMBDA 0.516 0.455 0.029
3.3 -TOTALASET 1.7 1.5 0.1
3.0 -DPK 1.5 1.3 0.1
2.4 -KYD 1.1 1.1 0.1
0.8 +ROA 0.3 0.5 0.1
18.1 +ROE 12.9 14.3 1.2
94.3 +BOPO 49.5 42.4 2.4
Peers for Unit BTN01 efficiency 100.00% radial
BTN01 BTN01
ACTUAL LAMBDA 1.000
3.3 -TOTALASET 3.3
2.9 -DPK 2.9
2.1 -KYD 2.1
0.5 +ROA 0.5
25.1 +ROE 25.1
95.9 +BOPO 95.9
115
Peers for Unit BTN02 efficiency 100.00% radial
BTN02 BTN02
ACTUAL LAMBDA 1.000
3.3 -TOTALASET 3.3
2.9 -DPK 2.9
2.3 -KYD 2.3
1.1 +ROA 1.1
31.3 +ROE 31.3
93.0 +BOPO 93.0
Peers for Unit BTN04 efficiency 100.00% radial
BTN04 BTN04
ACTUAL LAMBDA 1.000
3.3 -TOTALASET 3.3
2.9 -DPK 2.9
2.5 -KYD 2.5
1.8 +ROA 1.8
40.9 +ROE 40.9
84.2 +BOPO 84.2
Peers for Unit BTN06 efficiency 100.00% radial
BTN06 BTN06
ACTUAL LAMBDA 1.000
3.5 -TOTALASET 3.5
3.1 -DPK 3.1
2.9 -KYD 2.9
1.8 +ROA 1.8
23.4 +ROE 23.4
87.6 +BOPO 87.6
116
Peers for Unit BTN07 efficiency 100.00% radial
BTN07 BTN07
ACTUAL LAMBDA 1.000
3.6 -TOTALASET 3.6
3.2 -DPK 3.2
3.1 -KYD 3.1
1.9 +ROA 1.9
20.7 +ROE 20.7
85.9 +BOPO 85.9
Table of target values
Targets for Unit BTN09 efficiency 80.78% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 4.1 3.3 19.2% 80.8%
-DPK 3.7 2.9 20.9% 79.1%
-KYD 3.7 2.4 34.6% 65.4%
+ROA 1.5 1.5 0.0% 100.0%
+ROE 18.2 36.4 99.7% 50.1%
+BOPO 87.9 87.9 0.0% 100.0%
Targets for Unit BTN08 efficiency 89.41% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 3.8 3.4 10.6% 89.4%
-DPK 3.4 3.0 12.7% 87.3%
-KYD 3.5 2.7 20.8% 79.2%
+ROA 1.8 1.8 0.0% 100.0%
+ROE 19.6 30.5 55.3% 64.4%
+BOPO 86.2 86.1 -0.1% 100.1%
117
Targets for Unit BTN05 efficiency 98.46% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 3.4 3.3 2.4% 97.6%
-DPK 3.0 2.9 1.5% 98.5%
-KYD 2.7 2.5 9.1% 90.9%
+ROA 1.7 1.7 0.0% 100.0%
+ROE 33.7 38.7 14.9% 87.0%
+BOPO 86.2 86.2 0.0% 100.0%
Targets for Unit BTN03 efficiency 99.96% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 3.3 3.3 0.0% 100.0%
-DPK 3.0 2.9 1.0% 99.0%
-KYD 2.4 2.2 7.6% 92.4%
+ROA 0.8 0.8 0.0% 100.0%
+ROE 18.1 28.4 56.7% 63.8%
+BOPO 94.3 94.3 0.0% 100.0%
Targets for Unit BTN01 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 3.3 3.3 0.0% 100.0%
-DPK 2.9 2.9 0.0% 100.0%
-KYD 2.1 2.1 0.0% 100.0%
+ROA 0.5 0.5 0.0% 100.0%
+ROE 25.1 25.1 0.0% 100.0%
+BOPO 95.9 95.9 0.0% 100.0%
118
Targets for Unit BTN02 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 3.3 3.3 0.0% 100.0%
-DPK 2.9 2.9 0.0% 100.0%
-KYD 2.3 2.3 0.0% 100.0%
+ROA 1.1 1.1 0.0% 100.0%
+ROE 31.3 31.3 0.0% 100.0%
+BOPO 93.0 93.0 0.0% 100.0%
Targets for Unit BTN04 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 3.3 3.3 0.0% 100.0%
-DPK 2.9 2.9 0.0% 100.0%
-KYD 2.5 2.5 0.0% 100.0%
+ROA 1.8 1.8 0.0% 100.0%
+ROE 40.9 40.9 0.0% 100.0%
+BOPO 84.2 84.2 0.0% 100.0%
Targets for Unit BTN06 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 3.5 3.5 0.0% 100.0%
-DPK 3.1 3.1 0.0% 100.0%
-KYD 2.9 2.9 0.0% 100.0%
+ROA 1.8 1.8 0.0% 100.0%
+ROE 23.4 23.4 0.0% 100.0%
+BOPO 87.6 87.6 0.0% 100.0%
119
Targets for Unit BTN07 efficiency 100.00% radial
VARIABLE ACTUAL TARGET TO GAIN ACHIEVED
-TOTALASET 3.6 3.6 0.0% 100.0%
-DPK 3.2 3.2 0.0% 100.0%
-KYD 3.1 3.1 0.0% 100.0%
+ROA 1.9 1.9 0.0% 100.0%
+ROE 20.7 20.7 0.0% 100.0%
+BOPO 85.9 85.9 0.0% 100.0%
Table of virtual I/Os
Virtual IOs for Unit BTN09 efficiency 80.78% radial
OMEGA 65.33% 0.65334
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 100.00% 0.24574
-DPK 0.00% 0.00000
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 2.18% 0.01486
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 13.26% 0.00151
Virtual IOs for Unit BTN08 efficiency 89.41% radial
OMEGA -113.16% -1.13159
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 100.00% 0.26271
-DPK 0.00% 0.00000
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 41.78% 0.23209
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 160.79% 0.01866
120
Virtual IOs for Unit BTN05 efficiency 98.46% radial
OMEGA 83.02% 0.83021
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 0.00% 0.00000
-DPK 100.00% 0.33686
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 2.46% 0.01480
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 12.99% 0.00151
Virtual IOs for Unit BTN03 efficiency 99.96% radial
OMEGA 80.84% 0.80843
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS
-TOTALASET 100.00% 0.30408
-DPK 0.00% 0.00000
-KYD 0.00% 0.00000
+ROA 1.51% 0.01839
+ROE 0.00% 0.00000
+BOPO 17.61% 0.00187
Virtual IOs for Unit BTN01 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 1.00000
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 6.78% 0.02068 0.00000
-DPK 6.78% 0.02325 0.34302
-KYD 86.45% 0.40592 0.00000
+ROA 6.78% 0.13830 0.00000
+ROE 6.78% 0.00270 0.00000
+BOPO 86.45% 0.00901 0.00000
121
Virtual IOs for Unit BTN02 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 0.84513
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 14.26% 0.04323 0.00000
-DPK 14.26% 0.04866 0.00000
-KYD 71.48% 0.30764 0.43039
+ROA 14.26% 0.12620 0.13068
+ROE 14.26% 0.00455 0.00000
+BOPO 71.48% 0.00768 0.00008
Virtual IOs for Unit BTN04 efficiency 100.00% radial
OMEGA 0.00% 0.00000 0.99707
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 33.33% 0.10143 0.00000
-DPK 33.33% 0.11409 0.34228
-KYD 33.33% 0.13152 0.00000
+ROA 33.33% 0.18215 0.00160
+ROE 33.33% 0.00814 0.00000
+BOPO 33.33% 0.00396 0.00000
Virtual IOs for Unit BTN06 efficiency 100.00% radial
OMEGA -94.02% -0.94016 -0.94016
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 0.00% 0.00000 0.00000
-DPK 100.00% 0.32547 0.32547
-KYD 0.00% 0.00000 0.00000
+ROA 39.19% 0.22015 0.22015
+ROE 0.00% 0.00000 0.00000
+BOPO 154.83% 0.01768 0.01768
122
Virtual IOs for Unit BTN07 efficiency 100.00% radial
OMEGA -76.96% -0.76964 -0.76964
VARIABLE VIRTUAL IOs IO WEIGHTS NO LO BND MAX
-TOTALASET 0.00% 0.00000 0.00000
-DPK 100.00% 0.31389 0.31389
-KYD 0.00% 0.00000 0.00000
+ROA 176.96% 0.92169 0.92169
+ROE 0.00% 0.00000 0.00000
+BOPO 0.00% 0.00000 0.00000