analisis autisme PZprint

3
7/21/2019 analisis autisme PZprint http://slidepdf.com/reader/full/analisis-autisme-pzprint 1/3 Keluhan pada Bimo 1. Belum bisa bicara, hanya mengoceh kata-kata yang tidak dimengerti Afasia atau belum bisa bicara terjadi akibat kerusakan pada area pengaturan bahasa di otak. Kerusakan ini terletak pada bagian otak yang mengatur kemampuan berbahasa, yaitu area Broca dan area Wernicke. Area Broca atau area 44 dan 45 Broadmann, bertanggung jawab atas pelaksanaan motorik berbicara. Lesi  pada area ini akan mengakibatkan kesulitan dalam artikulasi tetapi penderita bisa memahami bahasa dan tulisan. Area ernicke atau area 4! dan 4" Broadmann, merupakan area interpretasi umum #somatik, $isual dan auditorik%. Lesi pada area ini akan mengakibatkan penurunan hebat kemampuan memahami serta mengerti suatu bahasa. &enderita tidak mampu memahami bahasa lisan dan tulisan sehingga ia juga tidak mampu menjawab dan tidak mengerti apa yang dia sendiri katakan. 'ecara umum afasia muncul akibat lesi pada kedua area pengaturan bahasa diatas. 'elain itu lesi pada area disekitarnya juga dapat menyebabkan afasia transkortikal. afasia juga dapat muncul akibat lesi pada fasikulus arkuatus, yaitu penghubung antara area Broca dan area ernicke. 2. Bergerak kesana kemari tanpa tujuan Adanya abnormalitas pada beberapa area di otak penderita #autism%. Area yang mengalami gangguan di antaranya adalah lobus frontalis dan ganglia basalis yang berperan dalam representasi dalam action  plans, motoric plans, dan working memory, sehingga terjadi gangguan pengaturan motorik dan pada  beberapa anak bermanifestasi sebagai hiperakti$itas ataupun sebaliknya, tergantung dangan mekanisme gangguan yang terjadi. (ekanisme pasti belum diketahui, namun beberapa teori menunjukkan keterlibatan beberapa neurotransmitter dan juga dipengaruhi oleh jumlah neuron di otak. )iduga adanya peningkatan serotonin plasma dan homovanilic acid (metabolit utama dopamin menyebabkan anak autistik lebih akti!, stereotipik. ". #idak menoleh bila dipanggil &ada anak autis terdapat keabnormalan di area lobus temporal #Area ernick%  tidak mengerti apa yang diucapkan oleh orang lain  tidak menoleh bila dipanggil. &ada anak autis, umumnya ia merasa memiliki dunianya sendiri dan cenderung tidak mempedulikan orang lain dan sekitarnya, melainkan fokus kepada apa yang sedang digelutinya  tidak menoleh bila dipanggil. $. %elempar bola berulang-ulang& '. %embalik-balik kalender Karena kelainan pada hipokampus sehingga terjadi kesulitan penyimpanan informasi baru dan perilaku diulang*ulang (elibatkan limbic system, dengan penurunan jumlah neuron, penurunan fungsi dendrite, dan peningkatan densitas neuron di amygdale, hypocampus, septum, anterior cingulated dan mammilary bodies. +egion ini saling berhubungan dan merupakan bagian dari limbic system yang mendukung fungsi dari masing* masing struktur anatomis, contohnya hippocampus yang yang menjadi pusat penyimpanan informasi #memori% dan fungsi bagian limbic yang lain dalam proses social, kognitif, dan persepsi #pemahaman%. Anak autis akan mengalami play skill impairment, yang normalnya anak yang berkembang normal akan mendemonstrasikan kemampuan bermainnya secara fungsional ataupun simbolik pada usia " tahun.

description

kjtrewrtyui

Transcript of analisis autisme PZprint

Page 1: analisis autisme PZprint

7/21/2019 analisis autisme PZprint

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-autisme-pzprint 1/3

Keluhan pada Bimo

1. Belum bisa bicara, hanya mengoceh kata-kata yang tidak dimengerti

Afasia atau belum bisa bicara terjadi akibat kerusakan pada area pengaturan bahasa di otak. Kerusakan ini

terletak pada bagian otak yang mengatur kemampuan berbahasa, yaitu area Broca dan area Wernicke.

Area Broca atau area 44 dan 45 Broadmann, bertanggung jawab atas pelaksanaan motorik berbicara. Lesi pada area ini akan mengakibatkan kesulitan dalam artikulasi tetapi penderita bisa memahami bahasa dan

tulisan.

Area ernicke atau area 4! dan 4" Broadmann, merupakan area interpretasi umum #somatik, $isual danauditorik%. Lesi pada area ini akan mengakibatkan penurunan hebat kemampuan memahami serta

mengerti suatu bahasa. &enderita tidak mampu memahami bahasa lisan dan tulisan sehingga ia juga tidak

mampu menjawab dan tidak mengerti apa yang dia sendiri katakan.

'ecara umum afasia muncul akibat lesi pada kedua area pengaturan bahasa diatas. 'elain itu lesi padaarea disekitarnya juga dapat menyebabkan afasia transkortikal. afasia juga dapat muncul akibat lesi pada

fasikulus arkuatus, yaitu penghubung antara area Broca dan area ernicke.

2. Bergerak kesana kemari tanpa tujuan

Adanya abnormalitas pada beberapa area di otak penderita #autism%. Area yang mengalami gangguan diantaranya adalah lobus frontalis dan ganglia basalis yang berperan dalam representasi dalam action

 plans, motoric plans, dan working memory, sehingga terjadi gangguan pengaturan motorik dan pada

 beberapa anak bermanifestasi sebagai hiperakti$itas ataupun sebaliknya, tergantung dangan mekanismegangguan yang terjadi. (ekanisme pasti belum diketahui, namun beberapa teori menunjukkan

keterlibatan beberapa neurotransmitter dan juga dipengaruhi oleh jumlah neuron di otak. )iduga adanya

peningkatan serotonin plasma dan homovanilic acid (metabolit utama dopamin menyebabkan

anak autistik lebih akti!, stereotipik.

". #idak menoleh bila dipanggil&ada anak autis terdapat keabnormalan di area lobus temporal #Area ernick% tidak mengerti apa yang

diucapkan oleh orang lain  tidak menoleh bila dipanggil.

&ada anak autis, umumnya ia merasa memiliki dunianya sendiri dan cenderung tidak mempedulikan

orang lain dan sekitarnya, melainkan fokus kepada apa yang sedang digelutinya  tidak menoleh bila

dipanggil.

$. %elempar bola berulang-ulang&

'. %embalik-balik kalender

Karena kelainan pada hipokampus sehingga terjadi kesulitan penyimpanan informasi baru dan perilaku

diulang*ulang

(elibatkan limbic system, dengan penurunan jumlah neuron, penurunan fungsi dendrite, dan peningkatandensitas neuron di amygdale, hypocampus, septum, anterior cingulated dan mammilary bodies. +egion

ini saling berhubungan dan merupakan bagian dari limbic system yang mendukung fungsi dari masing*masing struktur anatomis, contohnya hippocampus yang yang menjadi pusat penyimpanan informasi

#memori% dan fungsi bagian limbic yang lain dalam proses social, kognitif, dan persepsi #pemahaman%.

Anak autis akan mengalami play skill impairment, yang normalnya anak yang berkembang normal akanmendemonstrasikan kemampuan bermainnya secara fungsional ataupun simbolik pada usia " tahun.

Page 2: analisis autisme PZprint

7/21/2019 analisis autisme PZprint

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-autisme-pzprint 2/3

)eficit dalam kemampuan bermain meliputi kegagalan dalam mengembangkan pola simbolik*

imaginati$e permainan. ontohnya, andaikan ia memperhatikan satu benda, misal mobil*mobilan, ia

hanya akan memperhatikan ! bagian saja - tidak bisa memainkan mobilan itu secara fungsional.Kemudian ia akan cenderung mengeksplorasi aspek nonfungsional dari suatu benda #cth, bau atau rasa%.

. #idak bisa bermain pura-puraangguan ataupun kemungkinan kerusakannya ada pada bagian amygdala dan hippocampus yang fungsi

adalah untuk pengaturan terhadap long term memory .'ehingga tidak bisa bermain pura*pura atau

imajinatif 

). %enarik tangan ibu saat butuh bantuan

Kemungkinan karena Bimo mengalami keterlambatan dalam pekembangan komunikasi $erbal, karena

adanya gangguan pada area broca dan wernick yang merupakan fungsi untuk kemampuan berbahasa,

sehingga ia akan menarik tangan ibunya sebagai caranya untuk menyampaikan keinginannya. /al inimerupakan bentuk komunikasi non $erbal #&01%, yang mana pada autism &01 lebih dominan daripada

komunikasi $erbal #01%.

***. +nalisis %asalah

A. Apa hubungan usia dan jenis kelamin pada kasus2 #p3, niga%

enis kelamin (enurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika 'erikat #A'%, risiko

autisme pada anak laki*laki yaitu satu berbanding 5", sementara pada anak perempuan yaitu satu berbanding "5". Lima persen gen yang bertanggung jawab pada perkembangan otak berada pada

kromosom . &erempuan memiliki dua kromosom yang memiliki !.5 gen dan lima persen peran

dalam perkembangan otak. 'ehingga jika terjadi mutasi pada satu kromosom , maka perempuan

memiliki kromosom lainnya. sia deteksi autis dapat dimulai dari usia !6 bulan hingga 78 bulan.

A. Bagaimana interpretasi dan mekanisme perkembangan Bimo2 #9ia, p3%

:engkurap pada usia 4 bulan ; normal

Berjalan pada usia !4 bulan ; normal

0nterpretasi ; tidak ada gangguan pada perkembangan anak  

A. (engapa bimo tidak mau menoleh ketika dipanggil tetapi hasil tes pendengaran normal #"5dB%2 #p3,

mia%

• Karena tidak terjadi penurunan fungsi pendengaran konduktif dan sensorineural sehingga pada tes

 pendengaran, hasilnya tetap normal.

/ipotesis;Bimo, laki*laki, usia "8bulan, mengalami gangguan komunikasi, interaksi social, dan prilaku yang disebabkan

autisme dengan factor risiko genetik.

a. Apa etiologi dari diagnosis pada kasus2 #nia, p3%

<tiologi belum diketahui secara pasti

 b. Apa saja faktor resiko dari diagnosis pada kasus2 #reres, tifani%

Page 3: analisis autisme PZprint

7/21/2019 analisis autisme PZprint

http://slidepdf.com/reader/full/analisis-autisme-pzprint 3/3

 =aktor resiko;

!. enetik 

". &enyakit otak #infeksi :>+/%7. Abnormalitas perkembangan otak #mikrochepali, hidcrochephalus%

4. angguan metabolic #&K?, (&'%

5. 9eoplasma8. 0nfeksi

c. Bagaimana komunikasi,imformasi dan edukasi pada kasus 2 #p3, mia%

Berdasarkan pedoman @(engenal dan (enangani Anak Autisme oleh Kementrian Kesehatan+epublik 0ndonesia, langkah*langkah yang harus dilakukan orang tua atau keluarga terhadap anak 

autis;

!. unakan cara penanganan yang sesuai dengan kondisi anak karena tidak setiap anakmembutuhkan cara penanganan yang sama

". (intalah bantuan tenaga kesehatan untuk menentukan cara penanganan yang tepat di antara

 beberapa cara yang tersedia di wilayah setempat, misalnya, carametode ABA #Analisis &erilaku:erapanApplied Beha$ior Analysis%, model perkembangan, pembelajaran terstruktur, terapi

 bicara dan bahasa, terapi keterampilan sosial, atau terapi okupasi

7. Lakukan penanganan tingkah laku dan kecerdasan pada usia dini melalui program pendidikankhusus yang terus menerus sehingga membantu anak meningkatkan kemandirian dan interaksi

sosial, keterampilan berkomunikasi dan bekerja, serta mengurangi gejala tingkah laku aneh

4. Berikan obat*obatan sesuai anjuran dokter 5. Cangan menunda penangananpengobatan karena akan berpengaruh terhadap perkembangan anak

selanjutnya