AUTISME ERLIN.ppt

66
KONSEP DAN ASKEP KONSEP DAN ASKEP PADA ANAK AUTISME PADA ANAK AUTISME

Transcript of AUTISME ERLIN.ppt

Page 1: AUTISME ERLIN.ppt

KONSEP DAN ASKEP KONSEP DAN ASKEP PADA ANAK AUTISMEPADA ANAK AUTISME

Page 2: AUTISME ERLIN.ppt

Istilah Autisme berasal dari kata Istilah Autisme berasal dari kata AutosAutos yang berarti diri sendiri dan yang berarti diri sendiri dan IsmeIsme yang yang berarti aliran. berarti aliran. Autisme berarti suatu Autisme berarti suatu paham yang tertarik hanya pada dunia paham yang tertarik hanya pada dunia sendirisendiri

DEFINISI

Page 3: AUTISME ERLIN.ppt

Autisme merupakan ganguan perkembangan Autisme merupakan ganguan perkembangan fungsi otak yang mencakup bidang sosial dan fungsi otak yang mencakup bidang sosial dan afek, komunikasi verbal (bahasa) dan non – afek, komunikasi verbal (bahasa) dan non – verbal, imajinasi, fleksibilitas, lingkup verbal, imajinasi, fleksibilitas, lingkup interest (minat), kognisi dan atensi. interest (minat), kognisi dan atensi.

Ini suatu kelainan dengan ciri perkembangan Ini suatu kelainan dengan ciri perkembangan terlambat atau yang abnormal dari hubungan terlambat atau yang abnormal dari hubungan sosial dan bahasa.sosial dan bahasa.

Page 4: AUTISME ERLIN.ppt

Gejala penting lainnya adalah tidak suka Gejala penting lainnya adalah tidak suka dengan perubahan, prilaku motorik yang dengan perubahan, prilaku motorik yang “aneh”, kedekatan yang tidak biasa “aneh”, kedekatan yang tidak biasa dengan benda tertentu dan reaksi dengan benda tertentu dan reaksi emosional yang mendadak. Kelainan ini emosional yang mendadak. Kelainan ini terlihat sejak ia muda, sebelum usia tiga terlihat sejak ia muda, sebelum usia tiga tahuntahun

Page 5: AUTISME ERLIN.ppt

PENYEBAB ( ETIOLOGI)PENYEBAB ( ETIOLOGI) Ada tiga lokasi diotak yang ternyata Ada tiga lokasi diotak yang ternyata

mengalami kalainan neuro– anatomismengalami kalainan neuro– anatomis Apa sebabnya sampai timbul kelainan Apa sebabnya sampai timbul kelainan

tersebut memang belum dapat dipastikantersebut memang belum dapat dipastikan Banyak teori yang diajukan oleh para pakar, Banyak teori yang diajukan oleh para pakar,

kekurangan nutrisi kekurangan nutrisi OksigenasiOksigenasi Polusi udara, air dan makananPolusi udara, air dan makanan

Page 6: AUTISME ERLIN.ppt

Gangguan tersebut terjadi pada fase Gangguan tersebut terjadi pada fase pembentukan organ – organ pembentukan organ – organ (organogenesis) yaitu pada usia (organogenesis) yaitu pada usia kehamilan antara 0 – 4 bulan. kehamilan antara 0 – 4 bulan.

Organ otak sendiri baru terbentuk Organ otak sendiri baru terbentuk pada usia kehamilan setelah 15 pada usia kehamilan setelah 15 minggu.minggu.

Page 7: AUTISME ERLIN.ppt

Pada kehamilan trimester pertama, yaitu 0 – Pada kehamilan trimester pertama, yaitu 0 – 4 bulan, factor pemicu ini bias terdiri dari : 4 bulan, factor pemicu ini bias terdiri dari : infeksi ( toksoplasmosis, rubella, candida, infeksi ( toksoplasmosis, rubella, candida, dsb) logam berat (Pb, Al, Hg dan Cd), zat dsb) logam berat (Pb, Al, Hg dan Cd), zat adiif (MSG, pasawat, pewarna, dsb), alergi adiif (MSG, pasawat, pewarna, dsb), alergi berat, obat – obatan, jamu peluntur, muntah – berat, obat – obatan, jamu peluntur, muntah – muntah hebat (hiperemesis) perdarahan berat, muntah hebat (hiperemesis) perdarahan berat, dll.dll.

Pada proses kelahiran yang lama (partus Pada proses kelahiran yang lama (partus lama) dimana terjadi gangguan nutrisi dan lama) dimana terjadi gangguan nutrisi dan oksigenasi pada janin, pemakaian forsep, dll oksigenasi pada janin, pemakaian forsep, dll dapat memicu terjadinya austismedapat memicu terjadinya austisme

Page 8: AUTISME ERLIN.ppt

Bahkan sesudah lahir (post partum) juga Bahkan sesudah lahir (post partum) juga dapat terjadi pengaruh dari berbagai dapat terjadi pengaruh dari berbagai pemicu, misalnya : infeksi ringan – berat pemicu, misalnya : infeksi ringan – berat pada bayi, imunisasi MMR dan hepatitis pada bayi, imunisasi MMR dan hepatitis B (mengenai 2 jenis imunisasi ini masih B (mengenai 2 jenis imunisasi ini masih controversial), logam berat, MSG, zat controversial), logam berat, MSG, zat pewarna, zat pengawet, protein susu sapi pewarna, zat pengawet, protein susu sapi (kasein) dan protein tepung terigu (kasein) dan protein tepung terigu (gluten). (gluten).

Page 9: AUTISME ERLIN.ppt

Tumbuhnya jamur yang berlebihan di susu anak Tumbuhnya jamur yang berlebihan di susu anak sebagai akibat dari pemakaian antibiotika yang sebagai akibat dari pemakaian antibiotika yang berlebihan, dapat menyebabkan terjadinya berlebihan, dapat menyebabkan terjadinya ‘kebocoran’ usus (leaky – get syndrome) dan tidak ‘kebocoran’ usus (leaky – get syndrome) dan tidak sempurnanya pencernaan kasein dan gluten. sempurnanya pencernaan kasein dan gluten.

Kedua protein ini hanya terpecah sampai Kedua protein ini hanya terpecah sampai polipeptida. Polipeptida yang timbul dari kedua polipeptida. Polipeptida yang timbul dari kedua protein tersebut terserap kedalam aliran darah dan protein tersebut terserap kedalam aliran darah dan menimbulkan ‘efek morfin’ pada otak anak.menimbulkan ‘efek morfin’ pada otak anak.

Page 10: AUTISME ERLIN.ppt

PATOFISIOLOGIPATOFISIOLOGI Kelainan anatomis pada lobus patietalis, Kelainan anatomis pada lobus patietalis,

cerebellum dan sistem limbiknyacerebellum dan sistem limbiknya 43 % penyandang autisme mempunyai 43 % penyandang autisme mempunyai

kelainan pada lobus parietalis otaknya, yang kelainan pada lobus parietalis otaknya, yang menyebabkan anak cuek terhadap menyebabkan anak cuek terhadap lingkungannyalingkungannya

Kelainan juga ditemukan pada otak kecil Kelainan juga ditemukan pada otak kecil (cerebellum), terutama pada lobus ke VI dan (cerebellum), terutama pada lobus ke VI dan VIIVII

Page 11: AUTISME ERLIN.ppt
Page 12: AUTISME ERLIN.ppt

Otak kecil bertanggung jawab atas proses Otak kecil bertanggung jawab atas proses sensoris, daya ingat, berfikir, belajar sensoris, daya ingat, berfikir, belajar berbahasa dan proses atensi (perhatian). berbahasa dan proses atensi (perhatian).

Juga didapatkan jumlah sel Purkinye di otak Juga didapatkan jumlah sel Purkinye di otak kecil yang sangat sedikit, sehingga terjadi kecil yang sangat sedikit, sehingga terjadi gangguan keseimbangan serotonin dan gangguan keseimbangan serotonin dan dopamine, akibatnya terjadi gangguan atau dopamine, akibatnya terjadi gangguan atau kekacauan lalu – lalang impuls di otak.kekacauan lalu – lalang impuls di otak.

Page 13: AUTISME ERLIN.ppt

Ditemukan pula kelainan yang khas didaerah Ditemukan pula kelainan yang khas didaerah sistem limbik yang disebut hippocampus dan sistem limbik yang disebut hippocampus dan amygdale. Akibatnya terjadi gangguan fungsi amygdale. Akibatnya terjadi gangguan fungsi kontrol terahadap agresi dan emosi. kontrol terahadap agresi dan emosi.

Anak kurang dapat mengendalikan emosinya, Anak kurang dapat mengendalikan emosinya, seringkali terlalu agresif atau sangat pasif. seringkali terlalu agresif atau sangat pasif.

Amygdala juga bertanggung jawab terhadap Amygdala juga bertanggung jawab terhadap berbagai rangsang sensoris seperti berbagai rangsang sensoris seperti pendengaran, penglihatan, penciuman, pendengaran, penglihatan, penciuman, perabaan, rasa dan rasa takutperabaan, rasa dan rasa takut

Page 14: AUTISME ERLIN.ppt

Hippocampus bertanggung jawab Hippocampus bertanggung jawab terhadap fungsi belajar dan daya ingat. terhadap fungsi belajar dan daya ingat.

Terjadilah kesulitan penyimpanan Terjadilah kesulitan penyimpanan informasi baru. informasi baru.

Perilaku yang diulang – ulang yang aneh Perilaku yang diulang – ulang yang aneh dan hiperaktif juga disebabkan gangguan dan hiperaktif juga disebabkan gangguan hippocampushippocampus..

Page 15: AUTISME ERLIN.ppt

Faktor genetika diperkirakan menjadi Faktor genetika diperkirakan menjadi penyebab utama dari kelainan autisme, penyebab utama dari kelainan autisme, walaupun bukti – bukti yang konkrit walaupun bukti – bukti yang konkrit masih sulit ditemukan. masih sulit ditemukan.

Memang ditengarai adanya kelainan Memang ditengarai adanya kelainan kromosom pada anak autisme, namun kromosom pada anak autisme, namun kelainan itu tidak berada pada kelainan itu tidak berada pada kromosom yang selalu samakromosom yang selalu sama

Page 16: AUTISME ERLIN.ppt

Masih ada sesuatu kelainan yang disebut sebagai Masih ada sesuatu kelainan yang disebut sebagai Sensory Interpretation ErrorsSensory Interpretation Errors yang juga yang juga menyebabkan terjadinya gejala autisme.menyebabkan terjadinya gejala autisme.

Rangsangan sensoris yang berasal dari reseptor Rangsangan sensoris yang berasal dari reseptor visual, auditori dan taktil, mengalami proses yang visual, auditori dan taktil, mengalami proses yang kacau di otak anak, sebagai timbul persepsi yang kacau di otak anak, sebagai timbul persepsi yang semrawut, kacau atau berlebihan, yang pada semrawut, kacau atau berlebihan, yang pada akhirnya menyebabkan kebingungan dan ketakutan akhirnya menyebabkan kebingungan dan ketakutan pada anak. Akibatnya anak menarik diri dari pada anak. Akibatnya anak menarik diri dari lingkungan yang “menakutkan” tersebut.lingkungan yang “menakutkan” tersebut.

Page 17: AUTISME ERLIN.ppt

GEJALA-GEJALAGEJALA-GEJALA Gejala gangguan perilaku dan gangguan Gejala gangguan perilaku dan gangguan

intelektual, dan dapat disertai oleh gangguan fisik.intelektual, dan dapat disertai oleh gangguan fisik.

Gangguan perilaku yang mencolok ialah interaksi Gangguan perilaku yang mencolok ialah interaksi dan hubungan yang abnormal terhadap lingkungan dan hubungan yang abnormal terhadap lingkungan atau social.atau social.Anak mungkin telah abnormal sejak lahir ; kurang Anak mungkin telah abnormal sejak lahir ; kurang menunjukan respon, tidak menikmati sentuhan menunjukan respon, tidak menikmati sentuhan fisik dan menghindari kontak mata (pandangan).fisik dan menghindari kontak mata (pandangan).

Page 18: AUTISME ERLIN.ppt

Pada usia 2 – 3 tahun anak tidak mancari Pada usia 2 – 3 tahun anak tidak mancari orang tuanya untuk bermanja – manja, orang tuanya untuk bermanja – manja, kolokan. kolokan.

Dengan bertambahnya usia, abnormalitas Dengan bertambahnya usia, abnormalitas lainnya muncul, misalnya tidak bermain lainnya muncul, misalnya tidak bermain dengan anak lain. dengan anak lain.

Pada usia remaja individu ini mempunyaI Pada usia remaja individu ini mempunyaI hubungan yang kurang pas, kurang sadar hubungan yang kurang pas, kurang sadar pada opini orang lain atau perasaan orang pada opini orang lain atau perasaan orang lain.lain.

Page 19: AUTISME ERLIN.ppt

Komunikasi verbal (bahasa) non verbal ialah Komunikasi verbal (bahasa) non verbal ialah abnormal. Bila kemampuan bicara berkembang abnormal. Bila kemampuan bicara berkembang terdapat abnormalisasi, seperti echolalia terdapat abnormalisasi, seperti echolalia (mengulangi kata seperti burung beo) dan (mengulangi kata seperti burung beo) dan neologisme (“kata baru”). Komprehensi dan neologisme (“kata baru”). Komprehensi dan ekspresi terlambat dan keterlambatan ini sangan ekspresi terlambat dan keterlambatan ini sangan bermakna pada separo individu yang autistic.bermakna pada separo individu yang autistic.

Komunikasi non – verbal juga terlibat, misalnya Komunikasi non – verbal juga terlibat, misalnya isyarat melalui gerak – gerik tubuh (gesture) isyarat melalui gerak – gerik tubuh (gesture) kurang.kurang.

Page 20: AUTISME ERLIN.ppt

Bermain imajinatif (menggandai, misalnya ia Bermain imajinatif (menggandai, misalnya ia sebagai pengemudi mobil balap) atau pikiran sebagai pengemudi mobil balap) atau pikiran imajinatif berkurang atau sedikit, hal ini imajinatif berkurang atau sedikit, hal ini mungkin karena kurang berkembang pikiran mungkin karena kurang berkembang pikiran simbolik pada individu yang autistic.simbolik pada individu yang autistic.

Perilaku motorik yang sering dijumpai ialah Perilaku motorik yang sering dijumpai ialah anak yang suka berputar – putar, jalan jinjit, anak yang suka berputar – putar, jalan jinjit, atau berteput tangan.atau berteput tangan.

Page 21: AUTISME ERLIN.ppt

Anak yang autis sering mempunyai ritual yang Anak yang autis sering mempunyai ritual yang stereotip dan bila digangu menyebabkan distress stereotip dan bila digangu menyebabkan distress dan kadang ia menentang. dan kadang ia menentang.

Mereka sering terikat pada objek – objek yang Mereka sering terikat pada objek – objek yang “sepele” misalnya kaleng. “sepele” misalnya kaleng.

Letupan emosional sering terjadi, misalnya marah, Letupan emosional sering terjadi, misalnya marah, gelisah atau cemas, dan hal ini dapat dicetuskan gelisah atau cemas, dan hal ini dapat dicetuskan oleh masalah yang kecil. oleh masalah yang kecil.

Anak autis dapat pula mempunyai masalah dengan Anak autis dapat pula mempunyai masalah dengan tidur, buang air besar dan buang air kecil.tidur, buang air besar dan buang air kecil.

Page 22: AUTISME ERLIN.ppt

Intelek. Kecerdasan sering diukur (eses) Intelek. Kecerdasan sering diukur (eses) melalui perkembangan non – verbal, melalui perkembangan non – verbal, karena terdapat gangguan bahasa. karena terdapat gangguan bahasa.

Didapatkan IQ dibawah 70 pada 70 % Didapatkan IQ dibawah 70 pada 70 % penderita, dan dibawah 50 pada 50 %. penderita, dan dibawah 50 pada 50 %. Namun sekitar 5 % mempunyai IQ Namun sekitar 5 % mempunyai IQ diatas 100.diatas 100.

Page 23: AUTISME ERLIN.ppt

Anak autis sulit melakukan tugas yang melibatkan Anak autis sulit melakukan tugas yang melibatkan pemikiran simbolis atau empati. Namun ada yang pemikiran simbolis atau empati. Namun ada yang mempunyai kemampuan yang menonjol di satu mempunyai kemampuan yang menonjol di satu bidang, misalnya matematik atau kemampuan bidang, misalnya matematik atau kemampuan memori. Sekitar seperlima anak autis memori. Sekitar seperlima anak autis berdeteriorasi bidang kognitifnya pada usia remaja.berdeteriorasi bidang kognitifnya pada usia remaja.

Keadaan Fisik. Epilepsi didapatkan pada sekitar 15 Keadaan Fisik. Epilepsi didapatkan pada sekitar 15 % pederita remaja, dan biasanya ringan. Kadang % pederita remaja, dan biasanya ringan. Kadang dijumpai gangguan pada fungsi motorik kasar dan dijumpai gangguan pada fungsi motorik kasar dan halus dan gangguan ini lebih berat pada mereka halus dan gangguan ini lebih berat pada mereka dengan IQ yang lebih rendah. dengan IQ yang lebih rendah.

Page 24: AUTISME ERLIN.ppt

KARAKTERISTIKKARAKTERISTIKa.a. KomunikasiKomunikasi Perkembangan bahasa lambat atau sama sekali tidak adaPerkembangan bahasa lambat atau sama sekali tidak ada

Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara atau pernah Anak tampak seperti tuli, sulit berbicara atau pernah berbicara tapi kemudian sirnaberbicara tapi kemudian sirnakadang kata – kata yang digunakan tidak sesuai artinya kadang kata – kata yang digunakan tidak sesuai artinya

Mengoceh tanpa arti berulang – ulang, dengan bahasa Mengoceh tanpa arti berulang – ulang, dengan bahasa yang tidak dapat dimengerti orang lainyang tidak dapat dimengerti orang lain

Page 25: AUTISME ERLIN.ppt

Bicara tidak dipakai untuk alat komunikasiBicara tidak dipakai untuk alat komunikasi Senang meniru atau membeo (echoladia)Senang meniru atau membeo (echoladia) Bila senang meniru hafal benar kata – kata Bila senang meniru hafal benar kata – kata

atau nyanyian tersebut tanpa mengerti artinyaatau nyanyian tersebut tanpa mengerti artinya Sebagian dari anak ini tidak berbicara (non – Sebagian dari anak ini tidak berbicara (non –

vebal) atau sedikit berbicara (kurang verbal) vebal) atau sedikit berbicara (kurang verbal) sampai usia dewasasampai usia dewasa

Senang menarik – narik tangan orang lain Senang menarik – narik tangan orang lain untuk melakukan apa yang ia inginkan, untuk melakukan apa yang ia inginkan, misalnya bila ingin meminta sesuatu.misalnya bila ingin meminta sesuatu.

Page 26: AUTISME ERLIN.ppt

b. Interaksi Sosialb. Interaksi Sosial Penyandang autistic lebih suka Penyandang autistic lebih suka

menyendirimenyendiri Tidak ada atau sedikit kontak mata, Tidak ada atau sedikit kontak mata,

menghindar untuk bertatapanmenghindar untuk bertatapan Tidak tertarik untuk bermain bersama Tidak tertarik untuk bermain bersama

temanteman Bila diajak bermain ia tidak mau dan Bila diajak bermain ia tidak mau dan

menjauh.menjauh.

Page 27: AUTISME ERLIN.ppt

c. c. Gangguan SensorisGangguan Sensoris

Sangat sensitive terhadap sentuhan, seperti tidak Sangat sensitive terhadap sentuhan, seperti tidak suka dipeluksuka dipeluk

Bila mendengar suara keras langsung menutup Bila mendengar suara keras langsung menutup telingatelinga

Senang mencium – cium, menjilat mainan atau Senang mencium – cium, menjilat mainan atau benda – bendabenda – benda

Tidak sensitif terhadap rasa sakit dan rasa takut.Tidak sensitif terhadap rasa sakit dan rasa takut.

Page 28: AUTISME ERLIN.ppt

d. Pola Bermaind. Pola Bermain

Tidak bermain seperti anak – anak pada umumnyaTidak bermain seperti anak – anak pada umumnya Tidak suka bermain dengan anak – anak sebayanyaTidak suka bermain dengan anak – anak sebayanya Tidak kreatif, tidak imajinatifTidak kreatif, tidak imajinatif Tidak bermain sesuai fungsi mainan misalnya Tidak bermain sesuai fungsi mainan misalnya

sepeda dibalik lalu rodanya diputar – putarsepeda dibalik lalu rodanya diputar – putar Senang akan benda – benda yang berputar, seperti Senang akan benda – benda yang berputar, seperti

kipas angin, roda sepedakipas angin, roda sepeda Dapat sangat lekat dengan benda – benda tertentu Dapat sangat lekat dengan benda – benda tertentu

yang dipegang terus dan dibawa kemana – mana.yang dipegang terus dan dibawa kemana – mana.

Page 29: AUTISME ERLIN.ppt

e. Perilakue. Perilaku

Dapat berperilaku berlebihan (hiperaktif) atau kekurangan Dapat berperilaku berlebihan (hiperaktif) atau kekurangan (hipoaktif)(hipoaktif)

Memperlihatkan prilaku stimulasi diri seperti bergoyang – Memperlihatkan prilaku stimulasi diri seperti bergoyang – goyang,goyang,

mengepakan tangan seperti burung, berputar – putar, mengepakan tangan seperti burung, berputar – putar, mendekatkan mata ke pesawat TV, lari/ berjalan bolak mendekatkan mata ke pesawat TV, lari/ berjalan bolak balik, melakukan gerakan berulang – ulangbalik, melakukan gerakan berulang – ulangTidak suka pada perubahanTidak suka pada perubahan

Dapat pula duduk bengong dengan tatapan kosong.Dapat pula duduk bengong dengan tatapan kosong.

Page 30: AUTISME ERLIN.ppt

f. Emosif. Emosi

Sering marah – marah tanpa alasan yang jelas, tertawa – tawa, Sering marah – marah tanpa alasan yang jelas, tertawa – tawa, menengis tanpa alasanmenengis tanpa alasan

Temper tantrum (mengamuk tak terkendali) jika dilarang atau Temper tantrum (mengamuk tak terkendali) jika dilarang atau tidak diberikan keinginannyatidak diberikan keinginannya

Kadang suka menyerang dan merusakKadang suka menyerang dan merusak

Kadang – kadang anak berperilaku yang menyakiti dirinya Kadang – kadang anak berperilaku yang menyakiti dirinya sendirisendiri

Tidak mempunyai empati dan tidak mengerti perasaan orang lainTidak mempunyai empati dan tidak mengerti perasaan orang lain..

Page 31: AUTISME ERLIN.ppt

KLASIFIKASIKLASIFIKASIDr. Faisal Yatim mengelompokan autisme menjadi 3 kelompok, yaitu :Dr. Faisal Yatim mengelompokan autisme menjadi 3 kelompok, yaitu :

a. Autisme Persepsia. Autisme PersepsiAutisme ini dianggap sebagai autisme asli dan disebut autisme internal karena Autisme ini dianggap sebagai autisme asli dan disebut autisme internal karena kelainan sudah timbul sebelum lahir.kelainan sudah timbul sebelum lahir.

b. Autisme Reaksib. Autisme ReaksiAutisme ini biasanya mulai terlihat pada anak – anak usia lebih besar (6 – 7 Autisme ini biasanya mulai terlihat pada anak – anak usia lebih besar (6 – 7 tahun) sebelum anak memasuki memasuki tahap berfikir logis. Tetapi bisa juga tahun) sebelum anak memasuki memasuki tahap berfikir logis. Tetapi bisa juga terjadi sejak usia minggu – minggu pertama. Penderita autisme reaktif ini bisa terjadi sejak usia minggu – minggu pertama. Penderita autisme reaktif ini bisa membuat gerakan – gerakan tertentu berulang – ulang dan kadang – kadang membuat gerakan – gerakan tertentu berulang – ulang dan kadang – kadang disertai kejang – kejang.disertai kejang – kejang.

c. Autisme yang Timbul Kemudianc. Autisme yang Timbul Kemudian

Page 32: AUTISME ERLIN.ppt

TERAPITERAPI Terapi PerilakuTerapi Perilaku

Terapi perilaku, berupaya untuk melakukan Terapi perilaku, berupaya untuk melakukan perubahan pada anak autistik dalam arti perilaku perubahan pada anak autistik dalam arti perilaku yang berlebihan dikurangi dan perilaku yang yang berlebihan dikurangi dan perilaku yang berkekurangan (belum ada) ditambahkan. Terapi berkekurangan (belum ada) ditambahkan. Terapi perilaku yang dikenal di seluruh dunia adalah perilaku yang dikenal di seluruh dunia adalah Applied Behavioral Analysis yang diciptakan oleh Applied Behavioral Analysis yang diciptakan oleh O.Ivar Lovaas PhD dari University of California O.Ivar Lovaas PhD dari University of California Los Angeles (UCLA). Los Angeles (UCLA).

Page 33: AUTISME ERLIN.ppt

Dalam terapi perilaku, fokus penanganan terletak pada Dalam terapi perilaku, fokus penanganan terletak pada pemberian reinforcement positif setiap kali anak pemberian reinforcement positif setiap kali anak berespons benar sesuai instruksi yang diberikan.berespons benar sesuai instruksi yang diberikan.

Tidak ada hukuman (punishment) dalam terapi ini, akan Tidak ada hukuman (punishment) dalam terapi ini, akan tetapi bila anak berespons negatif (salah/tidak tepat) atau tetapi bila anak berespons negatif (salah/tidak tepat) atau tidak berespons sama sekali maka ia tidak mendapatkan tidak berespons sama sekali maka ia tidak mendapatkan reinforcement positif yang ia sukai tersebut. reinforcement positif yang ia sukai tersebut.

Perlakuan ini diharapkan meningkatkan kemungkinan Perlakuan ini diharapkan meningkatkan kemungkinan anak untuk berespons positif dan mengurangi anak untuk berespons positif dan mengurangi kemungkinan ia berespons negatif (atau tidak berespons) kemungkinan ia berespons negatif (atau tidak berespons)

terhadap instruksi yangterhadap instruksi yang diberikan. diberikan.

Page 34: AUTISME ERLIN.ppt

Secara lebih teoritis, prinsip dasar terapi ini Secara lebih teoritis, prinsip dasar terapi ini dapat dijabarkan sebagai A-B-C; yakni A dapat dijabarkan sebagai A-B-C; yakni A (antecedent) yang diikuti dengan B (antecedent) yang diikuti dengan B (behavior) dan diikuti dengan C (behavior) dan diikuti dengan C (consequence).(consequence).

Antecedent (hal yang mendahului terjadinya Antecedent (hal yang mendahului terjadinya perilaku) berupa instruksi yang diberikan perilaku) berupa instruksi yang diberikan oleh seseorang kepada anak autisoleh seseorang kepada anak autis

Page 35: AUTISME ERLIN.ppt

Melalui gaya pengajarannya yang terstruktur, Melalui gaya pengajarannya yang terstruktur, anak autis kemudian memahami Behavior anak autis kemudian memahami Behavior (perilaku) apa yang diharapkan dilakukan (perilaku) apa yang diharapkan dilakukan olehnya sesudah instruksi tersebut diberikan, olehnya sesudah instruksi tersebut diberikan, dan perilaku tersebut diharapkan cenderung dan perilaku tersebut diharapkan cenderung terjadi lagi bila anak memperoleh terjadi lagi bila anak memperoleh Consequence (konsekuensi perilaku, atau Consequence (konsekuensi perilaku, atau kadang berupa imbalan) yang kadang berupa imbalan) yang menyenangkan.menyenangkan.

Page 36: AUTISME ERLIN.ppt
Page 37: AUTISME ERLIN.ppt

Tujuan penanganan ini terutama adalah Tujuan penanganan ini terutama adalah untuk meningkatkan pemahaman dan untuk meningkatkan pemahaman dan kepatuhan anak terhadap aturan. kepatuhan anak terhadap aturan.

Terapi ini umumnya mendapatkan hasil Terapi ini umumnya mendapatkan hasil yang signifikan bila dilakukan secara yang signifikan bila dilakukan secara intensif, teratur dan konsisten pada usia intensif, teratur dan konsisten pada usia dini dini

Page 38: AUTISME ERLIN.ppt

Terapi wicaraTerapi wicaraTerapis Wicara Terapis Wicara

Terapis Wicara adalah profesi yang bekerja Terapis Wicara adalah profesi yang bekerja pada prinsip-prinsip dimana timbul kesulitan pada prinsip-prinsip dimana timbul kesulitan berkomunikasi atau ganguan pada berbahasa berkomunikasi atau ganguan pada berbahasa dan berbicara  bagi orang dewasa maupun dan berbicara  bagi orang dewasa maupun anak.  Terapis Wicara dapat diminta untuk anak.  Terapis Wicara dapat diminta untuk berkonsultasi dan konseling; mengevaluasi; berkonsultasi dan konseling; mengevaluasi; memberikan perencanaan maupun penanganan memberikan perencanaan maupun penanganan untuk terapi; dan merujuk sebagai bagian dari untuk terapi; dan merujuk sebagai bagian dari tim penanganan kasus.tim penanganan kasus.

Page 39: AUTISME ERLIN.ppt

Ganguan Komunikasi pada Autistic Spectrum Ganguan Komunikasi pada Autistic Spectrum Disorders (ASD):Disorders (ASD):

Bersifat: Bersifat: (1) Verbal; (1) Verbal; (2) Non-Verbal; (2) Non-Verbal; (3) Kombinasi (3) Kombinasi

Page 40: AUTISME ERLIN.ppt

Area bantuan dan Terapi yang dapat Area bantuan dan Terapi yang dapat diberikan oleh Terapis Wicara:diberikan oleh Terapis Wicara:

1.1. Untuk Organ Bicara dan sekitarnya (Oral Untuk Organ Bicara dan sekitarnya (Oral Peripheral Mechanism), yang sifatnya Peripheral Mechanism), yang sifatnya fungsional, makafungsional, makaTerapis Wicara akan mengikut sertakan latihan-Terapis Wicara akan mengikut sertakan latihan-latihan Oral Peripheral Mechanism Exercises; latihan Oral Peripheral Mechanism Exercises; maupun Oral-Motor activities sesuai dengan maupun Oral-Motor activities sesuai dengan organ bicara yang mengalami kesulitan. organ bicara yang mengalami kesulitan.

Page 41: AUTISME ERLIN.ppt

2.2. Untuk Artikulasi atau Pengucapan:Untuk Artikulasi atau Pengucapan:Artikulasi/ pengucapan menjadi kurang sempurna Artikulasi/ pengucapan menjadi kurang sempurna karena karena adanya gangguan, Latihan untuk karena karena adanya gangguan, Latihan untuk pengucapan diikutsertakan Cara dan Tempat pengucapan diikutsertakan Cara dan Tempat Pengucapan (Place and manners of Articulation). Pengucapan (Place and manners of Articulation). Kesulitan pada Artikulasi atau pengucapan, Kesulitan pada Artikulasi atau pengucapan, biasanya dapat dibagi menjadi: substitution biasanya dapat dibagi menjadi: substitution (penggantian), misalnya: rumah menjadi lumah, l/r; (penggantian), misalnya: rumah menjadi lumah, l/r; omission (penghilangan), misalnya: sapu menjadi omission (penghilangan), misalnya: sapu menjadi apu; distortion (pengucapan untuk konsonan apu; distortion (pengucapan untuk konsonan terdistorsi); indistinct (tidak jelas); dan addition terdistorsi); indistinct (tidak jelas); dan addition (penambahan). Untuk Articulatory Apraxia, latihan (penambahan). Untuk Articulatory Apraxia, latihan yang dapat diberikan antara lain: Proprioceptive yang dapat diberikan antara lain: Proprioceptive Neuromuscular. Neuromuscular.

Page 42: AUTISME ERLIN.ppt

3.3. Untuk Bahasa: Aktifitas-aktifitas yang menyangkut Untuk Bahasa: Aktifitas-aktifitas yang menyangkut tahapan bahasa dibawah:tahapan bahasa dibawah:

a.a. Phonology (bahasa bunyi);Phonology (bahasa bunyi);b.b. Semantics (kata), termasuk pengembangan kosa Semantics (kata), termasuk pengembangan kosa

kata;  kata;  c.c. Morphology (perubahan pada kata),Morphology (perubahan pada kata),d.d.   Syntax (kalimat), termasuk tata bahasa;Syntax (kalimat), termasuk tata bahasa;e.e. Discourse (Pemakaian Bahasa dalam konteks yang Discourse (Pemakaian Bahasa dalam konteks yang

lebih luas), lebih luas), f.f. Metalinguistics (Bagaimana cara bekerja nya suatu Metalinguistics (Bagaimana cara bekerja nya suatu

Bahasa) dan;Bahasa) dan;g.g. Pragmatics (Bahasa dalam konteks sosial). Pragmatics (Bahasa dalam konteks sosial).

Page 43: AUTISME ERLIN.ppt

4.4. Suara: Gangguan pada suara adalah Suara: Gangguan pada suara adalah Penyimpangandari nada, intensitas, kualitas, Penyimpangandari nada, intensitas, kualitas, atau penyimpangan-penyimpangan lainnya atau penyimpangan-penyimpangan lainnya dari atribut-atribut dasar pada suara, yang dari atribut-atribut dasar pada suara, yang mengganggu komunikasi, membawa mengganggu komunikasi, membawa perhatian negatif pada si pembicara, perhatian negatif pada si pembicara, mempengaruhi si pembicara atau pun si mempengaruhi si pembicara atau pun si pendengar, dan tidak pantas (inappropriate) pendengar, dan tidak pantas (inappropriate) untuk umur, jenis kelamin, atau mungkin untuk umur, jenis kelamin, atau mungkin budaya dari individu itu sendiribudaya dari individu itu sendiri. .

Page 44: AUTISME ERLIN.ppt

5.5. Pendengaran:  Bila keadaan diikut sertakan Pendengaran:  Bila keadaan diikut sertakan dengan gangguan pada pendengaran maka dengan gangguan pada pendengaran maka bantuan dan Terapi yang dapat diberikan: bantuan dan Terapi yang dapat diberikan: (1) Alat bantu ataupun lainnya yang bersifat (1) Alat bantu ataupun lainnya yang bersifat medis akan di rujuk pada dokter yang medis akan di rujuk pada dokter yang terkait; (2) Terapi; Penggunaan sensori terkait; (2) Terapi; Penggunaan sensori lainnya untuk membantu komunikasi;lainnya untuk membantu komunikasi;

Page 45: AUTISME ERLIN.ppt

PERAN  KHUSUS  dari Terapi wicara adalahPERAN  KHUSUS  dari Terapi wicara adalahmengajarkan suatu cara untuk ber KOMUNIKASI:mengajarkan suatu cara untuk ber KOMUNIKASI:

Berbicara:Berbicara:Mengajarkan atau memperbaiki kemampuan  untuk dapat Mengajarkan atau memperbaiki kemampuan  untuk dapat berkomunikasi secara verbal yang baik dan fungsional.  berkomunikasi secara verbal yang baik dan fungsional.  (Termasuk bahasa reseptif/ ekspresif – kata benda, kata (Termasuk bahasa reseptif/ ekspresif – kata benda, kata kerja, kemampuan memulai pembicaraan, dll). kerja, kemampuan memulai pembicaraan, dll).

Penggunaan Alat Bantu (Augmentative Communication): Penggunaan Alat Bantu (Augmentative Communication): Gambar atau symbol atau bahasa isyarat sebagai kode Gambar atau symbol atau bahasa isyarat sebagai kode bahasa; (1) : penggunaan Alat Bantu sebagai jembatan bahasa; (1) : penggunaan Alat Bantu sebagai jembatan untuk nantinya berbicara menggunakan suara (sebagai untuk nantinya berbicara menggunakan suara (sebagai pendamping bagi yang verbal); (2)  Alat Bantu itu sendiri pendamping bagi yang verbal); (2)  Alat Bantu itu sendiri sebagai bahasa  bagi yang memang NON-Verbal. sebagai bahasa  bagi yang memang NON-Verbal.

Page 46: AUTISME ERLIN.ppt

Dimana Terapis Wicara BekerjaDimana Terapis Wicara Bekerja : :

1.1. Dirumah SakitDirumah Sakit

2.2. Disekolah BiasaDisekolah Biasa

3.3. Disekolah Luar BiasaDisekolah Luar Biasa

4.4. Pada Klinik Rehabilitasi Pada Klinik Rehabilitasi

5.5. Praktek Perorangan Praktek Perorangan

6.6. Home Visit Home Visit

Page 47: AUTISME ERLIN.ppt

Terapi BiomedikTerapi Biomedik

Yang dimaksud dengan terapi biomedik adalah Yang dimaksud dengan terapi biomedik adalah mencari semua gangguan tersebut diatas dan mencari semua gangguan tersebut diatas dan bila ditemukan, maka harus diperbaiki , dengan bila ditemukan, maka harus diperbaiki , dengan demikian diharapkan bahwa fungsi susunan demikian diharapkan bahwa fungsi susunan saraf pusat bisa bekerja dengan lebih baik saraf pusat bisa bekerja dengan lebih baik sehingga gejala-gejala autisme berkurang atau sehingga gejala-gejala autisme berkurang atau bahkan menghilangbahkan menghilang

Page 48: AUTISME ERLIN.ppt

Pemeriksaan yang dilakukan biasanya adalah Pemeriksaan yang dilakukan biasanya adalah pemeriksaan laboratorik yang meliputi pemeriksaan laboratorik yang meliputi pemeriksaan darah, urin, rambut dan feses. Juga pemeriksaan darah, urin, rambut dan feses. Juga pemeriksaan colonoscopy dilakukan bila ada pemeriksaan colonoscopy dilakukan bila ada indikasi.  indikasi. 

Terapi biomedik tidak menggantikan terapi-terapi Terapi biomedik tidak menggantikan terapi-terapi yang telah ada, seperti terapi perilaku, wicara, yang telah ada, seperti terapi perilaku, wicara, okupasi dan integrasi sensoris. Terapi biomedik okupasi dan integrasi sensoris. Terapi biomedik melengkapi terapi yang telah ada dengan melengkapi terapi yang telah ada dengan memperbaiki “dari dalam”. Dengan demikian memperbaiki “dari dalam”. Dengan demikian diharapkan bahwa perbaikan akan lebih cepat diharapkan bahwa perbaikan akan lebih cepat terjadi terjadi

Page 49: AUTISME ERLIN.ppt

Integrasi SensoriIntegrasi Sensori

Integrasi sensoris berarti kemampuan untuk Integrasi sensoris berarti kemampuan untuk mengolah dan mengartikan seluruh rangsang mengolah dan mengartikan seluruh rangsang sensoris yang diterima dari tubuh maupun sensoris yang diterima dari tubuh maupun lingkungan, dan kemudian menghasilkan lingkungan, dan kemudian menghasilkan respons yang terarahrespons yang terarah

Disfungsi dari integrasi sensoris atau disebut juga Disfungsi dari integrasi sensoris atau disebut juga disintegrasi sensorisdisintegrasi sensoris berarti ketidak mampuan berarti ketidak mampuan untuk mengolah rangsang sensoris yang diterimauntuk mengolah rangsang sensoris yang diterima

Page 50: AUTISME ERLIN.ppt

Gejala adanya disintegrasi sensoris bisa tampak dari : Gejala adanya disintegrasi sensoris bisa tampak dari : pengendalian sikap tubuh, motorik halus, dan motorik pengendalian sikap tubuh, motorik halus, dan motorik kasar. kasar. Adanya gangguan dalam ketrampilan persepsi , Adanya gangguan dalam ketrampilan persepsi , kognitif, psikososial, dan mengolah rangsang.kognitif, psikososial, dan mengolah rangsang.

Namun semua gejala ini ada juga pada anak dengan Namun semua gejala ini ada juga pada anak dengan diagnosa yang berbeda, misalnya anak dengan ASD.diagnosa yang berbeda, misalnya anak dengan ASD.

Diagnosa disintegrasi sensoris tidak boleh ditegakkan Diagnosa disintegrasi sensoris tidak boleh ditegakkan kalau ada tanda-tanda gangguan pada Susunan Saraf kalau ada tanda-tanda gangguan pada Susunan Saraf pusat.pusat.  

Page 51: AUTISME ERLIN.ppt

Terapi integrasi sensoris :Terapi integrasi sensoris :

Aktivitas fisik yang terarah, bisa menimbulkan respons Aktivitas fisik yang terarah, bisa menimbulkan respons yang adaptif yang makin kompleks. Dengan demikian yang adaptif yang makin kompleks. Dengan demikian efisiensi otak makin meningkat. efisiensi otak makin meningkat. Terapi integrasi sensoris meningkatkan kematangan Terapi integrasi sensoris meningkatkan kematangan susunan saraf pusat, sehingga ia lebih mampu untuk susunan saraf pusat, sehingga ia lebih mampu untuk memperbaiki struktur dan fungsinya.memperbaiki struktur dan fungsinya.Aktivitas integrasi sensoris merangsang koneksi sinaptik Aktivitas integrasi sensoris merangsang koneksi sinaptik yang lebih kompleks , dengan demikian bisa yang lebih kompleks , dengan demikian bisa meningkatkan kapasitas untuk belajar. meningkatkan kapasitas untuk belajar. 

Page 52: AUTISME ERLIN.ppt

ASUHAN KEPERAWATANASUHAN KEPERAWATANPADA ANAK AUTISMEPADA ANAK AUTISME

Page 53: AUTISME ERLIN.ppt

PENGKAJIAN

Psikososial Penarikan diri dan tidak responsif terhadap

ortu Sentuhan yg tdk sesuai terhadap obyek Perilaku menstimulasi diri sendiri Pola tidur yg tidak teratur Bermain bersifat stereotype Perilaku destruktif pada diri sendiri dan orla Verbalisasi menurun

Page 54: AUTISME ERLIN.ppt

PENGKAJIAN

Neurologik Respon yg tidak sesuai terhadap stimulus Tidak ada Sucking refleks Kesulitan menangis ketika lapar

Page 55: AUTISME ERLIN.ppt

PENGKAJIAN

Gastrointestinal Menurunnya selera makan Kehilangan BB

Page 56: AUTISME ERLIN.ppt

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan komunikasi b.d stimulus yg tidak sesuai

2. Resiko kekerasan terhadap diri sendiri dan orla b.d hospitalisasi

3. Resiko perubahan proses “parenting” b.d gangguan yang di derita klien

Page 57: AUTISME ERLIN.ppt

TUJUAN

Kriteria hasil :1. Anak / klien dapat berkomunikasi

dengan menggunakan kata-kata yg sederhana, konkret begitu pula dgn bahasa tubuhnya. Infant dapat mengkomunikasikan keinginannya secara efektif (makan, tidur, rasa nyaman)

Page 58: AUTISME ERLIN.ppt

TUJUAN

2. Klien/ anak dapat menurunkan tendensi perilaku kekerasan dan destruktif ketika menghadapi episode agresi dan meningkatkan mekanisme koping yg positif ketika frustasi

3. Ortu dapat melakukan proses “parenting” yang sesuai , mengekspresikan perhatiannya terhadap kondisi anaknya dan mencari dukungan atau informasi mengenai hal tersebut.

Page 59: AUTISME ERLIN.ppt

INTERVENSI

1. Ketika berkomunikasi dengan klien, berbicara dgn menggunakan 1- 3 kata dan diulang – ulang jika perlu. Katakan pada klien untuk tetap menatap perawat ketika berbicara dan posisi duduk berdekatan

2. Gunakan gerakan tubuh, musik, irama ketika berkomunikasi sampai si anak dapat mengerti bahasa yg disampaikan

Page 60: AUTISME ERLIN.ppt

INTERVENSI

3. Bantu klien untuk mengatur hubungan antara penyebab dan efek dari suatu perasaan dan mengidentifikasi stimulus penyebabnya

Contoh : perasaan sedih, penyebab?, efek?,

Page 61: AUTISME ERLIN.ppt

INTERVENSI

4. Ketika berkomunikasi dengan klien , bedakan realita dan fantasi dgn jelas dan sederhana

5. Sentuh dan gendong si anak terutama usia infant

6. Sosialisasikan anak dengan lingkungan rumah sakit secara rutin

7. Lakukan intervensi/tindakan dengan cepat dan tepat

8. Jelaskan setiap tindakan yg akan dilakukan jika perlu demonstrasikan di depan ortu

Page 62: AUTISME ERLIN.ppt

INTERVENSI

9. Gunakan restrain selama melakukan tindakan , jika perlu untuk menjaga keamanan klien dari kemarahannya. Contoh : untuk mencegah anak membenturkan kepalanya ke tembok maka restrain bag. Bawah tubuhnya dan sediakan bantal

Page 63: AUTISME ERLIN.ppt

INTERVENSI

10. Berikan “reward” terhadap perilaku yg positif dan berikan “punish” terhadap perilaku negatif. Contoh : berikan “reward” pada anak yg dapat mengambil makanan /mainan kesukaannya, dan “punish” terhadap “revoking a privilege”

Page 64: AUTISME ERLIN.ppt

INTERVENSI

11. Ketika anak berperilaku destruktif, tanya dia ketika dia mencoba untuk mengatakan sesuatu. Contoh : ketika anak ingin makan/ minum atau keinginan anak untuk ke ke toilet

12. Berikan kesempatan pada ortu mengekspresikan perasaannya dan perhatiannya terhadap kondisi anaknya

Page 65: AUTISME ERLIN.ppt

INTERVENSI

12. Sarankan ortu untuk mencari atau bergabung dengan ” local autism support group” dan sekolah khusus bagi anak-anak autisme

Page 66: AUTISME ERLIN.ppt

TERIMA KASIHTERIMA KASIH