Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulum

25
Disusun Oleh: Anggraeni Novita Sari 153111030 Administrasi Pendidikan Bidang garapan Kurikulum

Transcript of Administrasi pendidikan bidang garapan kurikulum

Disusun Oleh:Anggraeni Novita Sari

153111030

Administrasi PendidikanBidang garapan Kurikulum

Assalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarokaatuh

Pengertian, Prinsip, Fungsi, dan komponen

Administrasi Kurikulum

Pengertian KurikulumKurikulum secara etimologis, berasal dari bahasa Yunani yaitu curir yang artinya pelari, dan curare yang artinya tempat berpacu. Dalam bahasa Arab kurikulum biasa diungkapkan dengan manhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui oleh manusia pada berbagai bidang kehidupan manusia. Sedangkan kurikulum pendidikan (manhaj al-dirasah) dalam kamus tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan mdia yang dijadikan acuan lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan pendidikan.kurikulum adalah sebuah dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk mengmpulkan informasi tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen yang dirancang dalam bentuk nyata.

Pengertian Administrasi Kurikulum

Administrasi Kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara terus menerus terhadap situasi pembelajaran secara efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Prinsip Adminstrasi KurikulumTerdapat lima prinsip yang harus

diperhatikan dalam melaksanakan administrasi kurikulum, yaitu sebagai berikut : Produktivitas Demokratisasi Kooperatif Efektivitas dan Efisiensi Mengarahkan Visi, Misi, dan Tujuan

Fungsi Administrasi KurikulumMeningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber

daya kurikulum. Meningkatkan keadilan (equity) dan kesempatan

pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal. Meningkatkan relevansi dan efektivitas

pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar peserta didik.

Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran

Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar,

Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu mengembangkan kurikulum,

Fungsi KurikulumFungsi Penyesuaian

Kurikulum sebagai penyesuaian adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di lingkungannya karena lingkungan bersifat dinamis, atau dapat berubah-ubah.

Fungsi IntegrasiKurikulum merupakan alat pendidikan yang mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh yang dapat dibutuhkan dan berintegrasidalam masyarakat

Fungsi DiferensiasiKurikulum sebagai alat yang memberikan pelayanan dari berbagai perbedaan disetiap peserta didik yang harus dihargai dan dilayani.

Fungsi Persiapankurikulum sebagai alat pendidikan mampu mempersiapkan peserta didik ke jenjang selanjutnya dan juga dapat mempersiapkan diri dapat hidup dalam masyarakat, jika tidak melanjutkan pendidikan.

Fungsi PemilihanKurikulum sebagai pemilihan yakni memberikan kesempatan bagi peserta didik untukmenentukan pilihan program belajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

Fungsi Diagnostikkurikulum sebagai diagnostic yang mengandung makna bahwa kurikulum adalah alat pendidikan yang mampu mengarahkan dan memahami potensi peserta didik serta kelemahan dalam dirinya. Jika telah memahami potensi dan mengetahui kelemahannya, maka diharapkan peserta didik dapat mengembangkan potensi dan memperbaiki kelemahannya.

Komponen KurikulumKomponen Tujuan

Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 dinyatakan bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Komponen IsiKurikulum dalam komponen isi adalah sesuai dengan seluruh materi yang ada pada kompetensi inti dan tujuan. Komponen isi mencakup :Teori, Konsep, Generalisasi, Prinsip, Prosedur, Fakta, Definisi, Preposisi

Komponen StrategiKurikulum sebagai komponen strategi yang merujuk pada pendekatan dan metode serta peralatan dalam proses belajar mengajar.

Komponen EvaluasiKomponen evaluasi dalam kurikulum

adalah memeriksa tingkat ketercapaian tujuan suatu kurikulum dalam proses pembelajaran, hasil belajar peserta didik yang memiliki peranan penting dalam memberika keputusan dari hasil evaluasi kemudian digunakan dalam pengembangan model kurikulum sehingga mampu mengetahui tingkat keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuannya.

Pendekatan Kurikulum dan Administrasi Kurikulum serta Pengorganisasian

Kurikulum

Pendekatan Kultural dan Pandangan Child-CenteredPendekatan cultural adalah suatu pendekatan yang bersumber dan berorientasi pada kebudayaan.

Pendekatan Kultural dan Activity CurriculumPendektan cultural dapat dikatakan sama dengan activity curriculum dan dapat dikatakan berbeda. Segi kesamaannya adalah Pendekatan cultural mengakui martabat manusia sebagai suatu yang utuh dan mengakui kualitas manusia, demikian halnya prinsip activity curriculum mengakui keutuhan personal, minat personal, masalah personal, yang sedikit banyak mengakui pula hakikat kemanusiaan anak.Segi Perbedaannya terletak pada konsep-konsep sebagai berikut :

Pendekatan cultural berpijak pada pandangan, bahwa pendidikan adalah bagian dari kebudayaan, sedangkan activity curriculum lebih menitikberatkan pada situasi dan kondisi masa sekarang, realita yang ada dan yang actual.

Pendekatan cultural cenderung menyetujui konsep belajar seumur hidup, sedangkan activity curriculum, belajar adalah transaksi aktif melalui pengalaman langsung. Padahal banyak yang tidak dapat dialami secara langsung , melainkan memerlukan penghayatan dalam situasi abstrak.

Pendekatan Kurikulum

Ruang lingkup (scope) dan urutan (sequence) kurikulum ditentukan oleh minat dan kebutuhan siswa sendiri sebagai selector, halini tidak sejalan dengan pemikiran cultural, karena pelajaran terutama ditentukan oleh system nilai masyarakat dan kebudayaan, sejalan dengan perubahan-perubahan masyarakat.

Activity curriculum mengutamakan penggunaan metode problem solving dan mempersiapkan tgas-tugas sendiri, sedangkan pendekatan cultural juga menggunakan metode lainnya sehubungan dengan pewarisan dan transformasi cultural.

• Pendekatan Produktif, Implikasi terhadap kurikulum

Kurikulum disusun sedemikian rupa untuk membentuk manusia yang terampil dan produktif. Para lulusan dituntut agar dapat bekerja sebagai manusia terlatih, dan oleh karenanya pendidikan dititikberatkan pada pendidikan vokasional, sedangkan pendidikan umum diabaikan. Dan system pendidikan cenderung bersifat otokratis.

Pendekatan DemokrasiImplikasi terhadap KurikulumKurikulum disusun dengan maksud mengembangkan manusia-manusia demokrasis yang menitik beratkan pada pengembangan intelegensia dan kepribadian. Program pendidikan meliputi pendidikan umum (pengembangan inteligensi dan kepribadian) dan pendidikan vokasional (pengembangan profesi). Metode yang digunakan adalah proses kelompok, pemecahan masalah (problem solving) dan discovery. Pendekatan ini merupakan kombinasi antara pendekatan produktif dan humanistic.

Pendekatan Administrasi Kurikulum

Pendekatan HumanistikImplikasi terhadap kurikulumKarena tujuan tama adalah membentuk manusia berkepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma, masyarakat, maka program pendidikan umum, mendapat prioritas dalam kurikulum. Dalam hubungan ini metode ekspositori dan memainkan peranan lebih banyak digunakan dibandingkan dengan system penyampaian lainnya.

• Pendekatan SistematikImplikasi pada kurikulumBerdasarkan cirri-ciri tersebut jelaslah bahwa kurikulum tersusun dari sejumlah mata pelajaran, kemudin dianalissi menjadi bagian-bagian, dipresentasikan menjadi topic-topik yang terlepas-lepas satu dengn lainnya. Berdasarkan topic-topik tersebut diidentifikasikan tujuan-tujuan tingkah laku. Kemudian topic-topik ini disusun dalam urutan cara mengajar yang dianggap terbaik yang dilaksanakan dalam kelas, serta menilai keberhasilan siswa.Dalam kurikulum ini tercermin sifat/sikap/perilaku guru yang otokratif, konservatif, dominasi, disiplin ketat, ststis, persaingan sisw; hal-hal tersebut kurang diingini dalam system kurikulum demokratis dan dinilai kurang manusiawi dalam memperlakukan peserta didik.

Pendekatan RomantikImplikasi terhadap kurikulum Kurikulum sepenuhnya disusun berdasarkan kebutuhan, minat da masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa. Para siswa bebas memilih program yang sesuai dengan minat dan keinginannya. Pembentukan kepribadian dan pengembangan semua potensi anak mendapat tekanan terpenting. Administrasi kurikulum diciptakan berdasarkan kondisi kebebasan yang tak terbatas.

Pendekatan ModernImplikasi terhadap kurikulumDewasa ini pendekatan modern landasan utama dalam pengembangan kurikulum sekolah untuk menyalurkan tuntutan-tuntutan ini, mk organisasi kurikulum disusun berdasarkan general education special interest education. Bentuk kurikulum yang serasi dengan pola tersebut adalah kurikulum terintegrasi yang diimplementasikan kedalam system pengajaran. Para siswa bukan saja dikembangkan sebagai suatu kepribadian yang bulat, akan tetapi juga dipersiapkan sebagai pribadi yang mampu bekerja di masyarakat. Selain dari itu, pendekatan modern memungkinkan kerjasama antara sekolah dan masyarakat. Dalam arti luas, akan turut menunjang pembangunan masyarakat secara keseluruhan.

Pendekatan Direktif, In service dan SistemPada prinsipnya, pendekatan direktif

adalah pendekatan yang ditentukan oleh atasan, sedangkan para guru hanya menerima perintah belaka. Pendekatan in-service justru lebih menekankan pada pengembangan staf sebagai langkah permulaan dalam perbaikan kurikulum. Pedekatan system adalah usaha yang dilakukan secara terpadu. System adalah suatu keseluruhan, dimana didalamnya terdapat berbagai komponen yang satu sama lain saling berinteraksi, berinterelasi dan berinterdepensi, baik antara komponen-komponen maupun antara komponen dan keseluruhan

Hamalik (1993:53) berpendapat, pengorganisasian kurikulum terdapat beberapa prosedur yang meliputi :

Prosedur pembelajaran Prosedur survey pendapatProsedur studi kesalahanProsedur memahami kurikulum lainnyaAnalisis kegiatan orang dewasaProsedur fungsi social, Prosedur minat kebutuhan

Pengorganisasian Kurikulum

Perencanaan, Pelaksanaan, dan

Evaluasi Administrasi Kurikulum

Perencanaan kurikulum sebagia besar dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI di tingkat pusat. meliputi hal-hal berikut :

Penyusunan, program, dan pengembangan kurikulum, berupa :Landasan program dan pengembangan kurikulum, Silabus, yang dalam kurikulum 2013 telah disiapkan oleh pemerintah, Pedoman pelaksanaan kurikulum

Penyusunan pedoman teknis pelaksanaan kurikulum seperti pedoman penyusunan kalender pendidikan, pembagian yugas pendidik, penyusunan jadwal, pelajaran, penyusunan program pengajaran dan pedoman penyusunan persiapan (satuan) acara pengajaran

Perencanaan Kurikulum

Mengutip pernyataan Asnawir (2004:227) bahwa dalam pelaksanaan kurikulum terdapat tiga tahap kegiatan yang harus dilakukan, yaitu:

PersiapanTahap ini dilakukan oleh pendidik sebelum pembelajaran dimulai yakni pada saat membuka pelajaran.

PelaksanaanKeberhasilan suatu kurikulum dapat diukur dari sejauh mana peserta didik dapat menguasai materi pelajaran yang tertuang di dalam kurikulum. Asnawir (2004:228) mengelompokkan kegiatan pelaksanaan pengajaran terdapat tiga bagian yaitu :Pendahuluan, Pelajaran inti, Evaluasi

PenutupMenutup pelajaran perlu dilakukan agar pengalaman belajar serta materi pelajaran yang telah diterima akan menjadi bagian dari keseluruhan pengalaman peserta didik.

Pelaksanaan Kurikulum

Kegiatan-kegiatan dalam Administrasi Kurikulum antara lain :

Menyusun rencana kegiatan tahunanMenyusun rencana pelaksanaan program/unitMenyusun jadwal pelaksanaan kegiatanMelaksanakan kegiatan proses belajar mengajarMengatur pelaksanaan pengisian buku laporan pribadiMelaksanakan kegiatan-kegiatan ekstra kurikulerMelaksanakan evaluasi belajar tahap akhirMengatur alat perlengkapan pendidikanMelaksanakan kegiatan bimbingan dan penyuluhanMerencanakan usaha-usaha peningkatan mutu guru.

Administrasi Pelaksanaan Kurikulum

Menurut Morrison evaluasi adalah perbuatan pertimbangan berdasarkan seperangkat criteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan. Dalam hal ini ada tiga factor utama yaitu :

Pertimbangan (Judgment)Membuat keputusan berarti menentukan derajat tertentu yang berkenaan dengan hasil evaluasi itu. Pertimbangan membutuhkan informasi yang akurat dan relevan serta dapat dipercaya..

Deskripsi objek penilaianPerubahan perilaku sebagai produk suatu system. Sudah barang tentu perilaku itu dijelaskan, dirinci, dan dispesifikasikan sehingga dapat diamati dan diukur.

Kriteria yang dapat dipertanggungjawabkan adalah ukuran-ukuran yang akan digunakan dalam menilai suatu kurikulum. Kriteria penilaian harus relevan dengan criteria keberhasilan, sedangkan criteria keberhasilan harus dilihat dalam hubungannnya dengan sasaran program.

Evaluasi Kurikulum

kurikulum adalah sebuah dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, agar dapat mencapai tujuan pembelajaranSebagai calon pendidik, usaha apa yang harus dilakukan dalam menghadapi kurikulum 2013 yang telah menggunakan pendekatan Scientific (mengamati bertanya,Mencoba,menalar,mengkomunikasikan dan menyimpulkan ) yang menuntut peserta didik untuk aktif dalam pembelajaran. Namun dalam kenyataan dilapangan masih banyak peserta didik yang belum siap untuk melaksanakan kurikulum tersebut karena kurikulum yang sebelumnya (KTSP) masih berkesan teacher center sehingga peserta didik tidak terbiasa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran

Issue For Discussion