Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

55
Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran A. Pendahuluan Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar. Berdasarkan pandangan tentang sejarah teknologi Pembelajaran, Saettler (1990) berpendapat teknologi sebagai upaya yang lebih terpusat pada peningkatan keterampilan dan organisasi kerja dibandingkandengan mesin dan peralatan. Teknologi modern digambarkan sebagai sistematisasi pengetahuan praktis dalam meningkatkan produktivitas. Demikian pula Heinich, Molenda dan Russell (1993) mendefinisikan teknologi pembelajaran sebagai penerapan pengetahuan ilmiah tentang proses belajar pada manusia dalam tugas praktis belajar dan mengajar. Teknologi Pembelajaran seringkali didefinisikan sebagai penerapan prinsip-prinsip ilmi pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan belajar,ini merupakan suatu pandangan bahwa ilmu dan teknologi tidak terpisahkan. Menurut definisi 1994 Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk belajar. Definisi 1994 ini mengenal baik tradisi bidang maupun kecenderungannya untuk massa depan. Pada tahun 1970an Teknologi Pembelajaran berakar dari berbagai jenis media

Transcript of Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

Page 1: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

 Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

A.           Pendahuluan

Teknologi pembelajaran adalah teori dan praktek dalam desain, pengembangan,

pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar. Berdasarkan

pandangan tentang sejarah teknologi Pembelajaran, Saettler (1990) berpendapat teknologi

sebagai upaya yang lebih terpusat pada peningkatan keterampilan dan organisasi kerja

dibandingkandengan mesin dan peralatan. Teknologi modern digambarkan sebagai

sistematisasi pengetahuan praktis dalam meningkatkan produktivitas. Demikian pula

Heinich, Molenda dan Russell (1993) mendefinisikan teknologi pembelajaran sebagai

penerapan pengetahuan ilmiah tentang proses belajar pada manusia dalam tugas praktis

belajar dan mengajar.

Teknologi Pembelajaran seringkali didefinisikan sebagai penerapan prinsip-prinsip

ilmi pengetahuan dalam menyelesaikan permasalahan belajar,ini merupakan suatu

pandangan bahwa ilmu dan teknologi tidak terpisahkan.

Menurut definisi 1994 Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam

desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian proses dan sumber untuk

belajar.

Definisi 1994 ini mengenal baik tradisi bidang maupun kecenderungannya untuk

massa depan. Pada tahun 1970an Teknologi Pembelajaran berakar dari berbagai jenis

media yang berbeda seperti pembelajaran dengan bantuan computer dan pembelajaran

lewat televisi, serta dalam kegiatan belajar mandiri dan simulasi.

Definisi tahun 1994 dirumuskan dengan berlandaskan lima bidang garapan bagi

teknologi pembelajaran, yaitu : Desain, Pengembangan, Pemanfaatan, Pengelolaan, dan

Penilaian. Kelima hal ini merupakan kawasan bidang teknologi pembelajaran. Tiap

kawasan dari bidang memberikan sumbangan pada teori dan praktek yang menjadi

landasan profesi. Tiap kawasan tersebut berdiri sendiri meskipun saling berkaitan.

Page 2: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu

bagaimanakah definisi setiap kawasan tersebut, sub kategori kawasan dan konsep yang

terkait.

 

 

 

B.           Pembahasan

1.      Peran Kawasan

a.             Fungsi Kawasan

Untuk menyempurnakan perumusan definisi suatu bidang, harus

dikembangkan suatu cara untuk mengidentifikasi dan mengorganisasikan

hubungan-hubungan yang timbul dari teori dan praktrek. Taksonomi atau

klasifikasi sering digunakan untuk menyederhanakan hubungan-hubungan ini.

Taksonomi merupakan klasifikasi yang berlandaskan pada hubungan.

Feishmen dan Quaintance (1984) merangkum beberapa keuntungan

potensial dari pengembangan suatu taksonomi tentang kinerja manusia, antara

lain :

     membantu dalam melakukan reviu pustaka

     membuka peluang untuk tugas-tugas baru

     memaparkan jurang pemisah dalam pengetahuan dengan mengutarakan

kategori dan sub-kategori pengetahuan, mengungkapkan lubang-lubang

dalam penelitian, dan meningkatkan diskusi teoritikal atau penilaian.

Page 3: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

     Untuk membantu pengembangan teori dengan jalan mengevaluasi

seberapa jauh keberhasilan teori mengorganisasikan data observasi

sebagai hasil penelitian dalam bidang teknologi pembelajaran.

 

Ronald L. Jacobs (1988) juga mengusulkan adanya suatu kawasan teknkologi

kinerja manusia yang mencakup teori dan praktek, dan mengidentifikasi tugas-

tugas para peraktisi.

 

2.      Deskripsi Kawasan

1.      Kawasan Desain

Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan

untuk menciptakan strategi dan produk. Tujuan desain ialah untuk

menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti program dan

kurikulum, dan pada tingkat mikro, seperti pelajaran dan modul. Kawasan

desain meliputi empat cakupan meliputi :

 

a.  Desain Sistem Pembelajaran

yaitu prosedur yang terorganisasi, meliputi: langkah-langkah :

1)         penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelajari)

2)         perancangan (proses penjabaran bagaimana cara  mempelajarinya)

3)         pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau produksi

bahan-bahan pelajaran)

Page 4: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

4)         pelaksanaan/aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi) dan

5)         penilaian (proses penentuan  ketepatan pembelajaran).

            Desain Sistem Pembelajaran biasanya merupakan prosedur linier dan

interaktif yang menuntut kecermatan dan kemantapan. Agar dapat berfungsi

sebagai alat untuk saling mengontrol, semua langkah –langkah tersebut

harus tuntas.  Dalam Desain Sistem Pembelajaran, proses sama pentingnya

dengan produk, sebab kepercayaan atas produk berlandaskan pada proses.

 

b.      Desain Pesan

Perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar terjadi

komunikasi antara pengirim dan penerima, dengan memperhatikan prinsip-

prinsip perhatian, persepsi,dan daya tangkap. Fleming dan Levie membatasi

pesan pada pola-pola isyarat, atau simbol yang dapat memodifikasi perilaku

kognitif, afektif dan psikomotor. Desain pesan berkaitan dengan hal-hal

mikro, seperti : bahan visual, urutan, halaman dan layar secara terpisah. 

Desain harus bersifat spesifik, baik tentang media maupun tugas belajarnya.

Hal ini mengandung makna bahwa prinsip-prinsip desain pesan akan

berbeda, bergantung pada jenis medianya, apakah bersifat statis, dinamis

atau kombinasi keduanya (misalnya, suatu potret, film, atau grafik

komputer). Juga apakah tugas belajarnya tentang pembentukan konsep,

pengembangan sikap, pengembangan keterampilan, strategi belajar atau

hafalan.

 

 

c.  Strategi Pembelajaran

Page 5: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

 yaitu spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan peristiwa belajar

atau kegiatan belajar dalam suatu pelajaran. Teori tentang strategi

pembelajaran meliputi situasi belajar dan komponen belajar/mengajar.

Seorang desainer menggunakan teori atau komponen strategi

pembelajaran sebagai prinsip teknologi pembelajaran. Dalam

mengaplikasikan suatu strategi pembelajaran bergantung pada situasi

belajar, sifat materi dan jenis belajar yang dikehendaki.

d.      Karakteristik Pemelajar

yaitu segi-segi latar belakang pengalaman pembelajar yang

mempengaruhi terhadap efektivitas proses belajarnya. Karaketeristik

pembelajar  mencakup keadaan sosio-psiko-fisik pembelajar. Secara

psikologis, yang perlu mendapat perhatian dari karakteristik pembelajar

yaitu berkaitan dengan dengan kemampuannya (ability), baik yang

bersifat potensial maupun kecakapan nyata dan kepribadiannya, seperti,

sikap, emosi, motivasi serta aspek-aspek kepribadian lainnya.

2.       Kawasan Pengembangan

Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke

dalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan mencakup banyak variasi

teknologi yang digunakan dalam pembelajaran. Didalam kawasan

pengembangan terdapat keterkaitan yang kompleks antara teknologi dan

teori yang mendorong baik desain pesan maupun strategi pembelajaran.

Pada dasarnya kawasan pengembangan dapat dijelaskan dengan adanya:

            Pesan yang didorong oleh isi

            Strategi pembelajaran yang didorong oleh teori

            Manefestasi fisik dari teknologi-perangkat keras, perangkat

lunak dan bahan pembelajaran.

Page 6: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

Kawasan pengembangan dapat diorganisasikan dalam empat kategori :

a.       Teknologi cetak

adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan, seperti

: buku-buku, bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui pencetakan

mekanis atau photografis. Teknologi ini menjadi dasar untuk

pengembangan dan pemanfaatan dari kebanyakan bahan pembelajaran

lain. Hasil teknologi ini berupa cetakan. Teks dalam penampilan

komputer  adalah suatu contoh  penggunaan teknologi komputer untuk

produksi. Apabila teks tersebut dicetak dalam bentuk “cetakan” guna

keperluan pembelajaran merupakan contoh penyampaian dalam bentuk

teknologi cetak.

Dua komponen teknologi ini adalah bahan teks verbal dan visual.

Pengembangan kedua jenis bahan pembelajaran tersebut sangat

bergantung pada teori persepsi visual, teori membaca, pengolahan

informasi oleh manusia dan teori belajar.

Secara khusus, teknologi cetak/visual mempunyai karakteristik sebagai berikut:

        Teks dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut ruang

        Keduanya biasanya memberikan komunikasi satu arah yang pasif.

        Keduanya berbentuk visual yang statis

        Pengembangannya sangat bergantung kepada prinsip-prinsip linguistik

dan persepsi visual.

        Keduanya berpusat pada pemelajar

        Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh

pemakai.

Page 7: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

 

 

b.         Teknologi Audiovisual

merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan

menggunakan peralatan dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan

audio dan visual. Pembelajaran audio-visual dapat dikenal dengan mudah

karena menggunakan perangkat keras di dalam proses pengajaran.

Peralatan audio-visual memungkinkan pemroyeksian gambar hidup,

pemutaran kembali suara, dan penayangan visual yang beukuran besar.

Pembelajaran audio-visual didefinisikan sebagai produksi dan

pemanfaatan bahan yang berkaitan dengan pembelajaran melalui

penglihatan dan pendengaran yang secara eksklusif tidak selalu harus

bergantung kepada pemahaman kata-kata dan simbol-simbol sejenis.

Secara khusus,  teknologi audio-visual cenderung mempunyai

karakteristik sebagai berikut :

           Bersifat linier

           Menampilkan visual yang dinamis

           Secara khas digunakan menurut cara yang sebelumnya telah

ditentukan oleh desainer/pengembang.

           Cenderung merupakan bentuk representasi fisik dari gagasan

           Dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi tingkah laku

dan kognitif

           Sering berpusat pada guru, kurang memperhatikan interaktivitas

belajar pemelajar.

Page 8: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

c.       Teknologi Berbasis Komputer

Merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan

dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor.

Teknologi ini berbeda dengan teknologi lain karena menyimpan

informasi secara elektronis dalam bentuk digital bukan sebagai bahan

cetak/visual dan ditampilkan melalui tayangan di layar monitor.

Beberapa jenis aplikasi komputer biasanya disebut Computer Based

Instruction (CBI), Computer Assisted Instruction (CAI), atau

Computer Managed Instruction (CMI). Pengaplikasiannya dapat

bersifat tutorial, dimana pembelajaran utama diberikan: latihan dan

perulangan untuk mengembangkan kefasihan dalam bahan yang telah

dipelajari, permainan dan simulasi untuk memberi kesempatan

menggunakan pengethauan yang baru dipelajari, dan sumber data yang

memungkinkan pemelajar mengakses sendiri. Teknologi komputer

baik perangkat lunak maupun keras memiliki karakteristik sebagai

berikut:

        Digunakan secara acak disamping secara linier.

        Dapat digunakan sesuai keinginan pemelajar, maupun menurut

cara yang dirancang desainer/pengembang.

        Gagasan diungkapkan secara abstrak dengan menggunakan kata,

simbol dan grafis.

        Belajar dapat berpusat pada pemelajar dengan tingkat interaksi

yang tinggi.

d.      Teknologi Terpadu

Merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan dengan

memadukan beberapa jenis media yang dikendalikan komputer.

Page 9: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

Komponen perangkat keras dari sistem terpadu dapat terdiri dari komputer

dengan memori besar yang dapat mengakses secara acak, memiliki

internal hard drive, dan sebuah monitor beresolusi tinggi. Peralatan

pelengkapnya mencakup alat pemutar video, alat penayangan tambahan,

perangkat keras jaringan (networking), dan sistem audio. Sedang

perangkat lunaknya berupa disket video, compact disk, program jaringan,

serta informasi digital. Kesemuanya dijalankan dan dikendalikan dalam

suatu program belajar hymermedia menggunakan sistem authoring seperti

hypercard atau toolbook. Pembelajaran dengan teknologi terpadu ini

mempunyai karakteristik sebagai berikut:

        Digunakan secara acak disamping secara linier.

        Dapat digunakan sesuai keinginan pemelajar, maupun menurut cara

yang dirancang desainer/pengembangnya.

        Gagasan diungkapkan secara realistik dalam konteks pengalaman

pemelajar, relevan dengan kondisi pemelajar dan dibawah kendali

pemelajar.

        Belajar dapat berpusat pada pemelajar dengan tingkat interaksi yang

tinggi.

        Prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam

pengembangan dan pemanfaatan bahan pembelajaran.

        Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif

sehingga pengethauan terbentuk pada saat digunakan.

        Sifat bahan yang mengintegrasikan kata-kata dari banyak sumber.

3.      Kawasan Pemanfaatan

Page 10: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

Pemanfaatan mungkin merupakan kawasan teknologi pembelajaran

tertua diantara kawasan-kawasan yang lain, karena menggunakan bahan

audiovisual secara teeratur mendahului meluasnya perhatian terhadap desain

dan produksi media pembelajaran sistematis. Pemanfaatan adalah aktivitas

menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Mereka yang terlibat dalam

pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk mencocokkan pemelajar

dengan bahan dan aktivitas yang spesifik, menyiapkan pemelajar agar dapat

berinteraksi dengan bahan dan aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan

selama kegiatan, memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pemelajar, serta

memasukkannya kedalam prosedur organisasi yang berkelanjutan.

                        Pemanfaatan Media.

Pemanfaatan Media adalah penggunaan penggunaan yang sistematis dari

sumber untuk belajar. Proses pemanfaatan media merupakan proses

pengambilan keputusan berdasarkan pada spesifikasi desain pembelajaran.

 

Difusi Inovasi

Difusi inovasi adalah proses berkomunikasi melalui srategi terencana

dengan tujuan untuk diadopsi. Menurut Rogers (1983) langkah-langkah difusi

adalah pengetahuan, persuasi atau bujukan, keputusan, implementasi, dan

konfirmasi.

Implementasi dan Pelembagaan

Implementasi adalah penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam

keadaan sesungguhnya. Sedangkan pelembagaan adalah penggunaan yang rutin

dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya

organisasi.

Kebijakan dan Regulasi

Page 11: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

Kebijakan dan regulasi adalah aturan dan tindakan dari masyarakat yang

mempengaruhi difusi atau penyebaran dan penggunaan teknologi pembelajaran.

Bidang teknologi pembelajaran telah ikut berjasa dalam penentuaan kebijakan

tentang televise pembelajaran dan televise masyarakat, hukum, hak cipta,

standar peralatan dan program, serta pembentukan unit administrasi yang

mendukung Teknologi Pembelajaran

4.      Kawasan Pengelolaan

Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran melalui

perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi. Ada empat

kategori dalam kawasan pengelolaan :

a.  Pengelolaan proyek

Pengelolaan proyek meliputi perencanaan, monitoring, dan

pengendalian proyek desain dan pengembangan. Para pengelola proyek

bertanggung jawab atas perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian

fungsi desain pembelajaran atau jenis-jenis proyek yang lain.

b.      Pengelolaan Sumber

Pengeloan sumber mencakup perencanaan,pemantauan, dan

pengendalian sistem pendukung dan pelayanan sumber. Pengelolaan

sumber sangat penting karena mengatur pengendalian akses.

c.  Pengelolaan sistem penyampaian

Pengelolaan system penyampaian meliputi perencanaan,

pemantauan, pengendalian “cara bagaimana distribusi bahan

pembelajaran diorganisasikan… Hal tersebut merupakan suatu gabungan

medium dan cara penggunaan yang dipakai dalam menyajikan informasi

pembelajaran kepada pemelajar” (Ellington dan Haris, 1986 : 47).

Page 12: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

d.      Pengelolaan informasi

Pengelolaan informasi meliputi perencanaan, pemantauan, dan

pengendalian cara penyimpanan, pengiriman/pemindahan atau

pemprosesan informasi dalam rangka tersedianya sumber untuk kegiatan

belajar.

5.      Kawasan Penilaian

Penilaian adalah proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan

belajar. Dalam kawasan penilaian dibedakan pengertian antara penilaian

program, penilaian proyek, dan penilaian produk. Masing-masing merupakan

jenis penilaian penting untuk merancang pembelajaran, seperti halnya penilaian

formatif dan penilaian sumatif.

Dalam kawasan penilaian terdapat empat subkawasan, yaitu :

a.       Analisis masalah

Analisis masalah mencakup cara penentuan sifat dan parameter

masalah dengan dengan menggunakan strategi pengumpulan informasi

dan pengambilan keputusan.

b.      Pengukuran Acuan Patokan (PAP)

Pengukuran Acuan Patokan meliputi teknik-teknik untuk

menentukan kemampuan pebelajar menguasai materi yang telah

ditentukan sebelumnya. Pengukuran Acuan Patokan, yang sering berupa

tes, juga dapat disebut acuan-isi, acuan-tujuan, atau acuan-kawasan. Sebab

criteria tentang cukup tidaknya hasil belajar ditentukan oleh seberapa jauh

pemelajar telah mencapai tujuan. PAP memberikan informasi tentang

penguasaan seseorang mengenai pengetahuan, sikap, atau keterampilan

yang berkaitan dengan tujuan.

Page 13: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

c.       Penilaian Formatif dan Sumatif

Penilaian formatif berkaitan dengan pengumpulan informasi tentang

kecukupan dan penggunaan informasi ini sebagai dasar pengembangan

selanjutnya. Sedangkan penilaian sumatif berkaitan dengan pengumpulan

informs tentang kecukupan untuk pengambilan keputusan dalam hal

pemanfaatan.

 

 

C.     Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Teknologi Pembelajaran

memiliki lima kawasan yaitu : kawasan desain, kawasan pengembangan,

kawasan  pemanfaatan, kawasan pengelolaan dan kawasan penilaian.  Kelima

kawasan Teknologi Pembelajaran menunjukkan keragaman dari bidang.

Disamping itu, kawasan-kawasan tersebut merupakan kesatuan yang kompleks.

 

A.     Konsep Teknologi Pendidikan

1.1 Konsep Teknologi

Paradigma yang dikemukakan tentang Teknologi pada kajian Teknologi

Pendidikan tidak mengambil konsep bahwa teknologi adalah suatu mesin atau

sekedar alat membantu melakukan sesuatu. Finn menyatakan “selain diartikan

sebagai mesin, teknologi dapat mencakup proses, system, manajemen, dan

mekanisme pantauan;baik manusia itu sendiri atau bukan, serta….secara luas, cara

pandang terhadap masalgh berikut lingkupnya, tingkat kesukaran, studi kelayakan,

serta cara mengatasi masalah secara teknis dan ekonomis”. Teknologi dapat

mengkatalisasi berbagai perubahan lain dalam isi, metode, dan semua kualitas proses

Page 14: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

mengajar dan belajar, sebagian kebanyakan mencetuskan berubahnya cara dari

pengajar yang mengendalikan pembelajaran dan terhadap konstruktivis, orientasi

kelas inquiry. Heinich, Molenda, dan Russel, 1993 (Salma, 2007:43) mengemukakan

“teknologi merupakan penerapan pengetahuan atau cara berpikir bukan hanya

produk seperti computer, satelit, dan sebagainya”.

Berdasarkan pendapat diatas konsep teknologi daapat disimpulkan merupakan

suatu teknik atau proses, penerapan pengetahuan, tidak sekedar penggunaan mesin

dalam rangka memcahkan masalah yang efektif dan efisien.

 

1.2 Konsep Teknologi Pendidikan

Definisi awal Teknologi Pendidikan adalah komunikasi audiovisual. Ely

(1963) mengemukakan “Audiovisual communication is that branch of educational

theory and practice primarily concerned with the design and use of messages, which

control the learning process.”Audiovisual adalah cabang teori pendidikan dan

praktik utama terfokus dengan perancangan dan penggunaan pesan, dimana

mengatur proses pembelajaran.  Konsep ini umumnya memandang Teknologi

Pendidikan sebagai sinonim dengan pengajaran dan komunikasi audiovisual. Dari

AECT  Komite Definisi (1972) “Educational Technology is a field involved in the

facilitation of human learning through the systematic identification, development,

organization, and utilization of learning resources and through the management of

these processes” (AECT 1972).

 

Teknologi pendidikan adalah bidang garapan yang dilibatkan dalam memfasilitas

belajar manusia melalui indentifikasi sistematis, pengembangan, oraganiasai dan

penggunaan sumber belajar dan melalui manajemen dalam prosesnya. Mitchele (1972)

menjelaskan Teknologi pendidikan “suatu studi praktek tentang (dalam hal pendidikan)

dengan semua aspek organisasi dan potensinya untuk diikuti hasil pendidikan”

(Luppicini, R. 2005). Selanjuutnya rumusan pada tahun 1977

Page 15: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

Educational technology is a complex and integrated process, involving people, procedures, ideas, devices, and organization for analyzing problems and devising, implementing, evaluating, and managing solutions to those problems, involved in all aspects of human learning (AECT 1977, Luppicini, R. 2005 ).

 

Teknologi Pendidikan adalah proses yang rumit dan terpadu, melibatkan orang,

prosedur, peralatan, dan organisasi untuk megnanalisis dan mengolah masalah, kemudian

menerapkan, mengevaluasi dan mengelola pemeahan masalah pada situasi dimana proses

belajar terarah dan terpantau.

            Tahun 1994 AECT mengeluarkan definisi lagi yang ditulis oleh Seels dan Richey

dalam buku Instructional technology: The definition and domains of the field.

Menyebutkan “instructional technology is the thory and practice of design, development,

utilization, management, and evaluastion of process and resources for learning”.

Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dari perancangan pengembangan,

pemanfaatan, manajen dan evaluasi pada proses dan sumber untuk belajar.

Definisi terbaru pada tahun 2004 dikeluarkan lagi oleh AECT Instructional

Technology yaitu “the study and ethical practice of facilitating learning and improving

performance by creating, using, and managing appropriate technological processes and

resources” (AECT, 2004). Konsep definisi versi AECT 2004  Teknologi pendidikan

adalah studi dan praktek etis dalam upaya memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan

kinerja dengan cara menciptakan, menggunakan/memanfaatkan, dan mengelola proses

dan sumber-sumber teknologi yang tepat. Jelas, tujuan utamanya masih tetap untuk

memfasilitasi pembelajaran (agar efektif, efisien dan menarik) dan meningkatkan

kinerja.  Definisi pada tahun 2008 juga masih sama yang dikeluarkan oleh AECT pada

tahun 2004 yang dikemukakan oleh Januszewski, & M. Molenda pada buku Definition.

In A. Januszewski, & M. Molenda (Eds.), Educational Technology: A Definition with

Commentary.   

            Konsepsi teknologi pendidikan telah berkembang sepanjang bidang dimiliki, dan

mereka terus berkembang. Oleh karena itu konsepsi hari ini adalah satu sementara,

Page 16: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

terangkum dalam waktu. Dalam konsepsi hari ini, Teknologi Pendidikan dapat

didefinisikan sebagai suatu konsep abstrak atau sebagai bidang praktik atau garapan.

 

B.     Kawasan Bidang Garapan Teknologi Pendidikan

2.1 Peran Kawasan

Association for Educational Communications and Technology (AECT)

mendefiniskan 5 domaian Teknologi Pembelajaran yaitu  design, development,

utilization, management, and evaluation. Pada tiap domain juga terdiri dari beberapa

sub domain.  Kawasan dari Teknologi Pendidikan membagi banyak kesamaan

perjungan dalam mendefinisikan nya dan memperkuat landasanya, sebagaimana

keilmuan social lainnya dan aplikasi keilmuan social (Luppicini, 2005). Definisi yang

diikuti Luppicini (2005) tentang konsep kawasan Teknologi Pendidikan adalah suatu

tujuan yang berorientasi pada pendekatan sistem pemecahan masalah memanfaatkan

peralatan, teknik, teori, dan metode dari berbagai banyak bidang pengetahuan, untuk

(1) merancang, menembangkan, dan menilai, efektifitas dan efisiensi sumber manusia

dan mesin dalam hal untuk memfasilitasi dan mempengaruhi semua aspek

pembelajaran, dan (2) pedoman agen perubahan dan perubahan sistem perubahan

sistem dan praktek dalam hal untuk membagi dalam mempengaruhi perubahan dalam

social.

Secara serempak dan dalam meliputi cara, suatu kawasan professional baru

menjadi suatu bidang pengetahuan baru (atau displin profesional ) yang digabungkan.

Fungsi suatu kawasan mencakup teori dan praktek dan untuk mengidentifikasi tugas-

tugas para penyelenggara teknolog pembelajaran. Setiap fungsi mempunyai tujuan

dan komponen (Seels dan Richey, 1994). 

Dalam perkembangan terkahir, teknologi pendidikan yang didefinisikan

sebagai teori dan praktik dalam desain, pengembangangan, pemanfaatan,

pengelolaan, penilaian dan penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar. Defini

Page 17: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

tersebut mengandung pengertian adanya empat komponen dalm teknologi

pembelajaran, yaitu:

        Teori dan praktik

        Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian

        Proses, sumber dan sistem

        Untuk Belajar  

 

2.2 Hubungan Antar Kawasan

            Kawasan Teknologi Pembelajaran merupakan rangkungan tengan wilayah

utama yang merupakan dasar pengetahuan bagi setiap kawasan. Para peneliti dapat

berkonsentrasi pada satu kawasan, atau menjadi praktisi disemua kawasan. Meskipun

para peneliti tersebut dapat menfokuskan diri pada satu kawasan atau cakupan dalam

kawasan tersebut, mereka menarik manfaat teori dan praktik dari kawasan yang lain.

Hubungan antar kawsan bersifat senergistik (Seel dan Richey, 1994)

 

2.3 Kawasan Teknologi Pembelajaran

2.3.1 Desain

         Desain didefinisikan sebagai “penetapan kondisi untuk belajar” (Seel dan

Richey, pembelajaran, dan karakteristik pembelajar. Teori desain sepenuhnya

dikembangkan dibandingkan bidang yang lainnya yang mempunyai keyakinan besar

sejak praktek 1994). Desain adalah fungsi perencanaan ketika strategi ditentukan.

Perencanaan mempengaruhi seluruh proses desain instrucsional., bentuk fisik pesan,

strategi tradisional dibentuk berdasarkan pengetahuannya sendiri. Tujuan desain

adalah untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti program

Page 18: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

dan kurikulum, dan pada tingkat mikro seperti pelajaran dan modul. Definisi ini

adalah dalam persetujuan dengan definisi sekarang tentang desain dimana

menunjukkan pada penciptaan kehususan (Ellington and Harris, 1986; Reigeluth,

1983; Richey, 1986).

        Desain Sistem Pembelajaran (ISD) : Kata Desain mempunyai dua makna yaitu

tingkat makro dan tingkat mikro  yang keduanya menunjukkan pendekatan system

dan langkah pada pendekatan system. Dalam terminology sederhana, analisanya

adalah proses pada definisi apa yang harus dipelajari; desain adalah proses

bagaimana mengkhusukan bagaimana dipelajari; dikembangkan adalah proses

memenulis dan produksi materi pembelajaran, mengimplementasi penggunaan

materi  dan strategi dalam konten yang actual dan mengevaluasi proses penentuan

kecukupan materi. ISD secara umum merupakan prosedur linier dan berulang-

ulang dimana permintaan seksama dan konsisten. Karakter proses pada semua

langkah harus di lengkapa dalam hal untuk melayani sebagai pemeriksaaan dan

keseimbangan satu sama lain. PAda ISD proses sangat penting sama seperti

produk karena kepercayaan produk berlandasakan pada proses.

        Desain Pesan : Grabowski (1991) Menurut “termasuk perencanaa/manipulasi

dari bentuk fisik pada pesan dimana termasuk komunikasi antara pengirim dan

penerima. ” (Seels& Richey, 1994). Fleming and Levie (1993) batasan pesan pada

pola-pola atau tanda-tanda atau symbol yang memodifikasi kognitif, afektif, atau

perilaku psikomotor. Desain Pesan cocok dengan kebanyakan tingkat micro

melalui unit kecil seperti visual, urutan-urutan, halaman dan layar individu.

Karakter lain rancangan pesan adalah rangangan yang dirancang harus

dikhususkan pada media dan tugas pembelajaran. Ini artinya prinsip desain pesan

akan berbeda tergantung apakah media statis, dymanis, atau kombinasi dari

keduanya (foto, film atau gambar computer) dan apakah tugas termasu konsep

atau formasi sikap, keahlian atau pengembangan strategi pembelajaran atau

penghafalan (Fleming,1987; Fleming and Levie, 1993, Seel&Richey, 1994).

Page 19: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

        Strategi Pembelajaran: adalah pengkhususan untuk pemilihan dan uruta-urutan

kejadian dan aktivitas dalam satu pelajaran. Perancang menggunakan  teori

strategi pembelajaran atau komponen sebagai prinsip pembelajaran, karakteristik;

strategi pembelajaran beriteraksi dengan situasi pembelajaran. Situasi

pembelajaran biasana menjelaskan model pembelajaran. Model pembelajaran dan

strategi pembelajaran membutuhakn implementasi perbedaan model tergantung

pada situasi waktu, isi yang alami dan jenis keinginan belajar (Joyce and Weil,

1972; Merrill, Tennyson, and Poscy, 1992; Reigeluth, 1987a, Seel&Richey,

1994).

        Karakteristik Pembelajar : merupakan yang menjadi permukaan pengalaman

dasar pelajar yang berdampak pada efektifitas proses pembelajaran. Penelitian

pada karakteristik pebelajara biasanya penelitian berlebihan pada strategi

pembelajaran, tapi diselesaikan untuk perbedaan tujuan: untuk menjelaskan

permukaan pada pelajar yang membutuhkan perhitungan untuk desain. Untuk itu

karakteristik pembelajaran, berdampak pada komponen studi pembelajaran

dibawan strategi pembelajaran.

           

2.3.2 Pengembangan

               Pengembangan didefinisikan sebagai “mengartikan kekhususan desain kedalam

bentuk fisik”. Pada proses pengembangan, teknologi pembelajaran memproduksi item

yang dipilih dalam dokumentasi desain. Produk tersebut mungkin berupa, cetakm audio

atau materi visual, dari sumber berbasis komuter, atau produk yang memasukkan

beberapa perbedaan media berbasis computer. Cabang bidang development adalah dalam

area produksi media, dan melalu tahun perubahan kapabilitas media membawa pada

perubahan domain. Meskipun perkembangan teksbook dan tambahan pembelajaran lain

mendahului film, timbulnya dilm menjadi pusat utama pertama dalam kemajuan

pergerakan audio visual pada era modern Teknologi Pembelajaran. Pada dasarnya,

domain perkembangan dapat dijelaskan dengan:

Page 20: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

     the message which is content driven;

     the instructional strategy which is theory driven; and

     the physical manifestation of the technology—the hardware, software and instructional materials.

 

Berikut sub domain dari Pengembangan ;

        Teknologi Cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan materi

seperti materi stars visual, mesin dasar melali atau proses pencetakan fotografi.

Subkategori ini termasuk huruf, gafis, dan fotografi, disajikan dan dibuat ulang.

Materi cetak dan visual termasuk terdasar dan menembus teknologi. Dua

komponen pda teknologi ini adalah materi text verbal dan materi visual.

        Teknologi Audio/Visual adalah cara memproduksi atau menyampaikan materi

menggunakan mesin elektrik untuk menyajikan pesan audio dan visual

Pembelajaran Audiovisual adalah karakteristik yang paling nyata dengan

menggunakan perangkat keras dalam proses mengajar. Pembelajaran Audiovisual

didefinisikan sebagai produk dan pemanfaatan materi yang termasuk

pembelajaran melalui melihat dan mendengar dan yang tidak tergantung secara

eksklusif pada pemahaman kata atau symbol yang sama lainnya. Biasanya, materi

projek teknologi audiovisual, seperti film, slide dan tranparasi.

        Teknologi Berbasis Komputer adalah salah satu cara menyampaikan amteri

menggunakan micorprosesor sebagai sumber dasar. CBT berbeda dengan

teknologi lainnya karena informasi tersimpan secara elektronik dalam bentuk data

digital dibandingkan dengan cetak atau cisual. Pda dasarnya, CBT menggunakan

tamplan layar untuk menyajikan informasi pada siswa. Berbagai jenis aplikasi

computer biasanya disebut (CBI),  computer-based instruction (CBI), computer-

assisted instruction (CAI) or computer-managed instruction (CMI). Merupakan

aplikasi kang dikembangkan sejalan dengan teori beharior dan program

pembelajaran, tapi saat ini lebih mencerminkan teori berbasis kognitif (Jonassen,

Page 21: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

1988) khusunya untuk 4 aplikasi specifically, CBI. Aplikasinya adalah, tutorial,

games, simulasi, dan data base. Karakteristik CBT kedua-duanya adalah hardware

dan software dan umumnya memiliki karakter berikut:

        Teknologi Terpadu merupakan  cara untuk memproduksi dan menyampaikan

materi dimana mencakupi beberapa media dibawah kendali computer. Banyak

yang percaya bahwa teknik yang paling canggih untuk pembelajaran melibatkan

integrasi beberapa bentuk media dibawah pengaturan computer Sekeliling

perangkat yang dikendalikan oleh komputer akan termasuk pemain videodisc,

menampilkan perangkat tambahan, perangkat keras jaringan, dan sistem audio.

Perangkat lunak mungkin termasuk videodiscs, cakram kompak, jaringan lunak,

dan informasi digital. Ini semua dapat dikendalikan oleh pelajaran hypermedia

berjalan dibawah sistem authoring seperti HyperCardTM atau ToolbookTM. Ciri

utama dari teknologi ini adalah pelajar tingkat tinggi interaktivitas antara berbagai

sumber informasi.

 

2.3.3 Pemanfaatan

Pemanfaatan merupakan kawasan Teknologi Pembelajaran tertua diantara

kawasan-kawasan yang lain, karena penggunaan bahan audiovisual secara teratur

mendahului meluasnya perhatian terhadap desain dan produksi media pembelajaran yang

sistematis. Kawasan pemanfaatan berasal dari gerakan pendidikan visual yang tumbuh

subur selama dekade pertama abad ini dengan didirikannya museum-museum sekolah. 

Menurut Kevin  Allen dalam Utilization Domain IT: 659 “Utilization is the act of

using processes and resources for learning” (Seels & Richey, 1994, p. 46). Pemanfaatan

adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar. Fungsi pemanfaatan

penting karena fungsi ini memperjelas hubungan pembelajar . dengan bahan dan sistem

pembelajaran. Keempat kategori dalam kawasan ini

Page 22: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

adalah mengitegrasinkan dalam struktur dan kehidupan oraganisasi adalah sebagai

berikut;

  Pemanfaatan media

Pemanfaatan media adalah penggunaan yang sistematis dari sumber untuk belajar.

Proses pemanfaatan media merupakan proses pengambilan keputusan berdasarkan

pada spesifikasi disain pembelajaran. Misalnya; bagaimana suatu film didwesain

sesuai dengan bentuk belajar ataukebutuhanyang diinginkan.

  Difusi Inovasi

   Inovasi

Secara umum, inovasi didefinisikan sebagai suatu ide, praktek atau objek yang

dianggap sebagai sesuatu yang baru oleh seorang individu atau satu unit adopsi lain.

Thompson dan Eveland (1967) mendefinisikan inovasi sama dengan teknologi,

yaitu suatu desain yang digunakan untuk tindakan instrumental dalam rangka

mengurangi ketidak teraturan suatu hubungan sebab akibat dalam mencapai suatu

tujuan tertentu. Jadi, inovasi dapat dipandang sebagai suatu upaya untuk mencapai

tujuan tertentu.

  Difusi

Difusi didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan

melalui saluran tertentu selama jangka waktu tertentu terhadap anggota suatu sistem

sosial. Difusi dapat dikatakan juga sebagai suatu tipe komunikasi khusus dimana

pesannya adalah ide baru. Disamping itu, difusi juga dapat diangap sebaai suatu

jenis perubahan sosial yaitu suatu proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan

fungsi sistem sosial. Jelas disini bahwa istilah difusi tidak terlepas dari kata inovasi.

Karena tujuan utama proses difusi adalah diadopsinya suatu inovasi oleh anggota

sistem sosial tertentu. Anggota sistem sosial dapat berupa individu, kelompok

informal, organisasi dan atau sub sistem.

         Unsur-Unsur Difusi Inovasi  

1)      Komunikasi dan Salurannya

Komunikasi adalah proses dimana partisipan menciptakan dan berbagi

informasi satu sama lain untuk mencapai suatu pemahaman bersama. Seperti

Page 23: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

telah diungkapkan sebelumnya bahwa difusi dapat dipandang sebagai suatu tipe

komunikasi khusus dimana informasi yang dipertukarkannya adalah ide baru

(inovasi). Dengan demikian, esensi dari proses difusi adalah pertukaran

informasi dimana seorang individu mengkomunikasikan suatu ide baru ke

seseorang atau beberapa orang lain. Rogers menyebutkan ada empat unsur dari

proses komunikasi ini, meliputi: 1) inovasi itu sendiri; 2) seorang individu atau

satu unit adopsi lain yang mempunyai pengetahuan atau pengalaman dalam

menggunakan inovasi; 3) orang lain atau unit adopsi lain yang belum

mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan inovasi; dan 4)

saluran komunikasi yang menghubungkan dua unit tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa komunikasi dalam proses difusi adalah upaya

mempertukarkan ide baru (inovasi) oleh seseorang atau unit tertentu yang telah

mempunyai pengetahuan dan pengalaman dalam menggunakan inovasi tersebut

(innovator) kepada seseorang atau unit lain yang belum memiliki pengetahuan

dan pengalaman mengenai inovasi itu (potential adopter) melalui saluran

komunikasi tertentu. Sementara itu, saluran komunikasi tersebut dapat

dikategorikan menjadi dua yaitu: 1) saluran media massa (mass media channel);

dan 2) saluran antarpribadi (interpersonal channel). Media massa dapat berupa

radio, televisi, surat kabar, dan lain-lain. Kelebihan media massa adalah dapat

menjangkau audiens yang banyak dengan cepat dari satu sumber. Sedangkan

saluran antarpribadi melibatkan upaya pertukaran informasi tatap muka antara

dua atau lebih individu.

2)      Waktu

Waktu merupakan salah satu unsur penting dalam proses difusi. Dimensi waktu,

dalam proses difusi, berpengaruh dalam hal: 1) proses keputusan inovasi, yaitu

tahapan proses sejak seseorang menerima informasi pertama sampai ia

menerima atau menolak inovasi; 2) keinovativan individu atau unit adopsi lain,

yaitu kategori relatif tipe adopter (adopter awal atau akhir); dan 3) rata-rata

adopsi dalam suatu sistem, yaitu seberapa banyak jumlah anggota suatu sistem

mengadopsi suatu inovasi dalam periode waktu tertentu.

3)      Sistem Sosial

Page 24: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

Sangat penting untuk diingat bahwa proses difusi terjadi dalam suatu sistem

sosial. Sistem sosial adalah satu set unit yang saling berhubungan yang

tergabung dalam suatu upaya pemecahan masalah bersama untuk mencapai

suatu tujuan. Anggota dari suatu sistem sosial dapat berupa individu, kelompok

informal, organisasi dan atau sub sistem. Proses difusi dalam kaitannya dengan

sistem sosial ini dipengaruhi oleh struktur sosial, norma sosial, peran pemimpin

dan agen perubahan, tipe keputusan inovasi dan konsekuensi inovasi.

  Implementasi dan Kelembagaan

Implementasi adalah penggunaan bahan dan strategi pembelajaran dalam keadaan

yang sesungguhnya bukan tersimulasikan. Pelembagaan adalah penggunaan secara

rutin dan pelestarian dari inovasi pembelajaran dalam suatu struktur atau budaya

organisasi. Tujuan dari implementasi adalah menjamin penggunaan yang benar

oleh individu dalam oraganisasi. Tujuan dari pelembagaan

  Kebijakan dan Regulasi

Kebijakan dan regulasi adalah atruran dan tindakan dari masyarakat atau wakilnya

yang mempengaruhi difusi atau penyebaran penggunaan teknologi pembelajaran.

Kebijakan dan peraturan biasanya dihambat oleh permasalahan etika dan ekonomi.

Keduanya timbul sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan individu atau

kelompok dalam maupun luar. Dampak pengaruh tersebut lebih pada praktek dari

pada teori. Teknologi pembelajaran telah ikut berjasa dalam penentuan kebijakan

tentang televisi pembelajaran dan televisi maasyarakat, hukum hak cipta, standar

peralatan dan program, serta penentuan unit administrasi yang mendukung

teknologi pembelajaran.

Kecenderungan dan permasalahan dalam kawasan pemanfaatan umumnya berkisar

pada kebijakan dan peraturan yang mempengaruhi penggunaan, difusi,

implementasi dan pelembagaan. Masalah lain yang berhubungan dengan kawasan

ini adalah bagaimana gerakan restrukturisasi sekolah dapat mempengaruhi

penggunaan sumber belajar. Pertumbuhan yang pesat dari bahan dan sistem

berasaskan komputer telah meningkatkan resiko politik dan ekonomi bagi yang

Page 25: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

akan mengadakan adopsi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan

diantaranya adalah; sikap pembelajar terhadap teknologi, tingkat independensi

pembelajar, dan faktor lain yang dapat menghambat dan mendukung media dan

materi pembelajaran dalam konteks yang lebih luas.

2.3.4 Manajemen

            Kawasan manajement termasuk manajemen proyek, sumber, system penyampaian

dan informasi. Sumber termasuk personel, pendanaa, suplay, wakti, fasilitas, dan sumber

pembelajaran. Sistem penyampaian dapat berupa produk seperti hardware

komputer/sotware atau teknis pendukung, seperti pedoman. Manajemen Informasi tepat

dengan “prencanaan, monitoring dan pengaturan penyimpanan, transfer, dan pemrosesan

informasi. Peran manajemen adalah banyak mengadakan teknologi pembelajaran. 

Teknologi pembelajaran mungkin termasuk dengan usaha seperi manajemen proyek

pengembangan pembelajaran atau manajemen pusat media sekolah.

            Kawasan manajemen awalnya berkembang dari administrasi pusat media,

pelayanan dan program. Sebuah perpaduan antara perpustakaan dan media

menyebabkan program-program media perpustakaan sekolah dan pusat-pusat spesialis.

Definisi AECT 1977 membagi  manajemen fungsi ke dalam manajemen organisasi dan

manajemen personalia sebagai dilakukan oleh administrator pusat media dan program.

            Manajemen melibatkan mengendalikan Instructional Technology melalui

perencanaan, pengorganisasian, koordinasi dan pengawasan. Manajemen umumnya

produk sistem nilai operasional. Kompleksitas pengelolaan sumber daya beberapa

penuaan, personalia, dan desain dan upaya pembangunan dikalikan sebagai ukuran

intervensi tumbuh dari kecil, satu-sekolah-departemen atau perusahaan, untuk negara-

lebar intervensi instruksional dan global perubahan perusahaan multi-nasional. Berikut

sub domain dari Kawasan manajemen:

  Manjemen Proyek

Page 26: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

Manajemen proyek termasuk perencanaan, monitoring, dan pebngaturan desain

pembelajaran dan pengembangan proyek. Menurut Rothwell and Kazanas (1992)

manajemen proyek berbeda dengan manajemen tradisional, dimana garis dan staf

manajement  alasannya: (a) anggota proyek kemungkinan baru, anggota team

jangka pendek; (b)  manajer proyek biasanya kekurangan otoritas jangka panjang

kepda orang-orang karena mereka bos sementara, dan (c) manajer proyek

menikmati lebih banyak klendali dan fleksibilitas bibanding baisanya dan garis

dan staf organisasi (Seels&Richey, 1994).

Proyek manajer bertanggung jawab untuk perencanaan, penjadwasan, dan

pengaturan gunsit pada desain pembelajaran atau jenis proyek lainnya. Mereka

hari dinegosiasikan, dana, pemasanagan system pemantauan informasi, dan

evaluasi kemajuan. Manajemen proyek biasanya berperan  persetujuan dengan

perlakukan untuk kesuksesan dan merekomendsaikan perubahan internal

  Manajemen Sumber

Manajemen sumber termasuk perencanaan, pemantaun, dan pengawasan system

sumber pendukung dan pelayanan. Manajemen sumber termasuk personel,

pendanaan, suplay, waktu, dan fasilitas, dan sumber pembelajaran. Sumber

pembelajaran mencakup semua penjelasn teknologi dalam bagian pada kawasan

pengembanga. Efektivitas biaya dan pembenaran efektivitas belajar adalah dua

penting karakteristik manajemen sumber.

  Manajemen Sistem Penyampaian

Manajemen system penyapaian termasuk perencanaan, pengawasan, dan

pengaturan “motode dimana penyebaran materi pembelajaran yang diorganisasi…

ini merupakan perpaduan penggunan media dan metode yang dikerjakan untuk

menyajikan informasi pembalajaran pada siswa” (Ellington and Harris, 19S6,

p.47, Barbara and Seels 1994).

Page 27: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

Manajemen system penyamapaian berfokus pada issu produkm seperti

hardware/software, dan issu proses, seperti pedoman untuk perancang dan

instruktur. Dengan parameter keputusan harus dibuat bahwa ketepatan perangkat

terknologi dengan tujuan pembelajaran. Keputusan tengan manajemen system

penyampaian biasanya tegantung pada manajemen system sumber.

  Manajemen Informasi

Manajemen informasi juga termasuk perencanaan, pemantauan, danpengawasn

dan penyimpanan, transfer atau pemrosesan informasi dalam hal untuk

menyediakan sumber belajar. Penjelasan teknologi dalam domain pengembangan

adalah metode penyimpanan dan pengiriman.

Trasnmisi atau transfer informasi biasanya terjadi melalui teknologi terpadu.

“Pemrosesan terdiri dari perubahan beberapa aspek informasi (melalui program

computer)…membuat lebih cocok untuk beberapa tujuan” (Lindenmayer, 1988, p.

317).  Manajemen informasi lebih penting untuk menyediaan akses dan mudah

digunakan. Perkembangan pengetahuan dan industry pengetahuan di luar ruang

lingkup bahwa sistem pendidikan saat ini dapat mengakomodasi; berarti bahwa

ini adalah daerah yang sangat penting bagi Teknologi Pembelajaran di masa

depan. Sebuah komponen penting dari kawasanakan terus menjadi manajemen

sistem penyimpanan informasi untuk tujuan pembelajaran.

 

 

2.3.5 Evaluasi

            Evaluasi terdiri dari analisis masalah, referensi criteria, fomativ, dan sumatif yang

merupakan kawasan evaluasi. Hasil dari evaluasi dibawa untuk pemahaman yang lebih

baik masalah, penguasaan informasi, serta individu menginformasikan pada potensi

pembelian. Kawasan dan evaluasi berkembang sebagai penelitian pendidikan dan bidang

metodelogy yang berkembang, biasanya bersamaan atau paralel dengan bidang.

Page 28: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

            Evaluasi adalah proses penentuan kecukupan pada instruksi dan belajar. Evaluasi

dimilai dengan menganalisis masalah. Ini adalah langkah awal yang penting dalam

pengembangan dan evaluasi untuk pembelajara karena tujuan dan kendala dijelaskan

pada tahap ini. Menurut  Worthen and Sanders (1987) “Evaluasi menentukan hal yang

dinilai” Dalam Pendidikan, hal ini penentuan formal untuk kualitas, efektivitas atau nilai

program, produk, proyek, proses, tujuan atau kurilum. Penjelasan dari sub domain adalah

sebagai berikut:

  Analisis masalah : Termasuk penentuann sifat dan parameter masalah dengan

menggunakan pengumpulan-informasi dan pengambilan keputusan strategi.

Dengan demikian upaya evaluasi termasuk identifikasi kebutuhan untuk

menentukan sejauh mana masalah dapat dikelaskan sebagai pembelajaran dalam

alami, mengindetifikasi kendala, sumber daya karakteristik peserta didik, dan

menentukan tujuan dan prioritas (Seels dan Glasgow, 1990). Keperluan

didefinisikan sebagai "kesenjangan antara 'apa' dan 'apa yang harus" dalam hal

hasil "(Kaufman, 1972), dan kebutuhan penilaian merupakan studi sistematis

kebutuhan tersebut. Sebuah perbedaan penting harus diberikan di sini. Analisis

kebutuhan  tidak dilakukan untuk melakukan lebih dipertahankan evaluasi sebagai

kemajuan proyek

  Criterion-Referenced Measurement. Kriteria  pengukuran penilaian melibatkan

teknik untuk menentukan penguasaan materi pelajar yang telah ditentukan

sebelumnya. Kriteria referensi penilaian menyedukan informasi tentang

penguasaan seseorang terhadap pengetahuan, sikap dan keterampilan relative

terhadap tujuan. Kesuksesan pada criteria referensi penilalan sering berpedoman

pada dapat melakukan suatu kompetensi tertentu.

  Evaluasi Formative and Summative. Evaluasi Formatif melibatkan

pengumpulan informasi tentang kecukupan dan menggunakan informasi ini

sebagai dasar untuk pengembangan lebih lanjut. Evaluasi sumatif melibatkan

pengumpulan informasi tentang kecukupan dan menggunakan informasi ini untuk

membuat keputusan tentang pemanfaatan. Metode evaluasi sumatif dan formatif

Page 29: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

berbeda. Evaluasi formatif tegantug pada teknis (isi) review dan tutorial, uji coba

kelomok kecil atau besar.Metode pengumpuland ata biasanya informal seperti

observasi, wawancara dan test pendek. Evaluasi sumatif dalam bentuk lain

membutuhkan prosedur lebih formal dan metode pengumpulan data. Evaluasi

sumatif biasanya studi perbandingan kelompok dalam desain quasi eksperimen.

Keduanya evaluasi formatif dan suamtif membutuhkan pertimbangan perhatian

untuk menyeimbangkan penilaian kualitatif dan kuantitatif.

 

2.3.6 Penelitian

           Perkembangan  landasan lmiah dan definisi tersebut kemudian telah membentuk

landasan ilmiah tersendiri, berupa teori, model, konsep, prinsip, proposisi dan prosedur

yang merupakan cirri unik teknologi pendidikan. Pengkajian ilmiah dalam teknologi

pendidikan/pembelajaran tidak hanya mempersoalkan unsure-unsur yang terkandung

dalam objek formal, yaitu belajar, melainkan juga pendekatannya yaitu teknik intelektual

atau tata cara ilmiah yang digunakan dalam mencari pembenaran atas objek yang

dipermasalahkan.(Miarso , 2004)

            Pada awal perkembangan teknologi pendidikan, dimana media merupakan unsur

yang menonjol, mayoritas penelitian dilakukan yang berkaitan dengan media.

Penelitian yang berkaitan dengan media sendiri telah berlangsung dalam lima fase.

Kelima fase itu memepermasalahkan hal-hal berikut :

a. Apakah pengajaran dengan media ada hasilnya

b. Seberapa besar hasil pengajaran dengan ilmiah

c. Dalam kondisi bagaimana dapat diperoleh hasil yang terbaik dari media

d. Siapa saja yang akan memperoleh manfaat dari media

Page 30: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

e. Karakteristik pembelajar (learner) seperti apa, dan dalam kondisi dan situasi

bagaimana dapat diperoleh manfaat maksimal dari media.

Bertolak dari uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kawasan penelitian

teknologi pendidikan sangat luas sekali bahkan boleh dikatakan hamper tidak terbatas,

sepanjang penelitian itu berkaitan dengan pemecahan masalah belajar.

Meurut Amiel, T., & Reeves, T. C. (2008). Penelitian teknologi pendidikan bertujuan

untuk memeriksa pengaruh peralatan dalam proses pendidikan telah menunjuk sistematis

kecil saran kepada praktisi. Pengalan teknologi sebagai proses telah berimplikasi

bagaimana teknolog pendidikan menghubungkan penelitian. Sekali mengnali proses,

tujuan/akhir tekbnologi menjadi latardepan. 

 

2.3.5 Kawasan Berdasarkan Definisi Teknologi Pendidikan dari AECT Tahun 2008

Definisi terbaru tahun 2008 merupakan  pengembangan dari kawasan

sebelumnya, dan tiap kawasan melanjutkan perkembangannya.  Definisi 2008 sudah lebih

spesifik karena menekankan pada studi & etika praktek.  Berikut definisi Teknologi

Pendidikan dari AECT Tahun 2008 “Educational Technology is the study an d ethical

practice of facilitating learning and improving performance by creating, using, and

managing appropriate technological process and resources”. Teknologi Pembelajaran

adalah studi dan etika praktek untuk memfasilitasi pembelajaran dan meningkatkan

kinerja melalui penciptaan, penggunaan, dan pengaturan proses dan sumber daya

teknologi. (Januszewski and Molenda, 2008: 1).

        Study : pemahaman secara teoritis sebagaimana praktek, teknologi

pendidikan, membutuhkan pembangunan kelanjutan pengetahuan dan perbikan

melalu penelitian dan merefleksikan praktek, dimana tercakup dalam

terminologi study. Studi menujukkan pengumpulan ifnormasi dan analisis

melalu konsep tradisional penelitian

Page 31: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

        Praktek Etis: Merupakan  kegiatan yang tidak bertentangan dengan norma

dan nilai yang berhubungan dengan nilai profesi yang akan dilakukan.  Seperti

kode etik dalam suatu pekerjaan. Komite Etika AECT telah aktif

mendefinisikan kawasan stadar etika dan asalkan dalam contoh kasus dimana

mendiskusikan dan memahami implikasi focus etika untuk praktek.

Berdasarkan hasil penelitian analisis tentang etika salah satu profesi teknologi

pendidikan sebagian konsultan adalah   (1) being professional, (2) going

maintaining personal integrity, and (4) being willing to learn in consulting

practices above and beyond expectations, (3) (Charles Xiaoxue Wang).

Komite Etika AECT telah menjadi trend kerja untuk meningkatkan

kewaspadaan etika professional diantara anggota AECT (Yeaman et al., 2008).

Kode etik professional dari AECT termasuk prinsip “ berniat member bantuan

anggota secara individu atau kolektif dalam memelihara hubungan professional

tingkat tinggi “(Wlliver, 2001….) Di AECT kode Etik dibedakan menjadi 3

kategori yaitu: Komiter individu, seperti perlindungan hak untuk mendapatkan

materi dan hasil untuk dilindungi keselamatan dan kesehatan pada profesioanl;

komuter pada social, seperti kejujuran penuh pada pernytaan public

berdasarkan masalah pendidikan atau adil dan praktek yang patut dengan

sumbangan pelaynana pada profesi.; dan komiter profesi, seperti meningkatkan

pengetahuan profrsioal; dan keterampilan memberikan ketepatan kredit untuk

bekerja dan publikasi ide.

        Memfasilitasi: Termasuk desain lingkungan, mengorganisasi sumber, dan

menyediakan peralatan. Peristiwa pembelajaran  dapat dilakukan diatur face-

to-face atau lingkngan virtual, sebagaimana di jarak jauh. Teknologi

Pendidikan mengklaim fasilitas pembelajaran karena mengatur pembelajaran

dan dapat membantu menciptakan lingkungan belajar lebih mudah dan dapat

terjadi.

        Pembelajaran: Pembelajaran daapt dikategorikan menurut berbagai

taksonomi. Langsung salah satu dinyatakan oleh Perkins (1992). Jenis

Page 32: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

pembelajaran sederhana dalah penyimpanan (retention) informasi. Tujuan

pembelaajran dapat termasuk pemahaman (understanding) sebagiamana

penyimpanan.

        Improving: Pada Teknologi Pendidikan meningkatan performance biasanya

paling perlu satu pengakuan pada efektifitas; bahwa proses mengarah

penaksiran kualitas produk, dan produk membawa prediksi efektifitas

pembelajaran, berubah dalam kapabilitas membawa aplikasi keluar keadaan

dunia nyata.

        Performance(Meningkatkan): Performance mengcu pada kemampuan

pelajar untuk menggunakan kapabilitas baru yang diperoleh.  Definisi

Improving Performance  berhubungan pada teknologi kinerja manusia. Definisi

ini juga menyebutkan menciptkan, memanfaatkan dan mengelola. 

Menciptakan menunjukkan pada penelitian, teori dan praktek termasuk dalam

generasi materi pembelajaran, lingkungan pembelaajranm dan system belajar

mengajar yang luas dalam banyak perbedaan aturan, formal dan nonformal.

Menciptakan dapat termasuk berbagai kegiatan, tergantung pada pedekatan

desain yang digunakan. Pemanfaatan menunjukkan terori dan praktek

berhubungan dengan membawa pelajar kepada kontak dengan kondisi dan

sumber belajar. Penggunaan dimulai dengan memilih sumber dan proses yang

layak-metode dan materi, dengan kata lain selama pemilihan dilakukan oleh

pelajar atau instruktur. Pengelolaan emrupakan salah satu tanggung jawab

professional dalam kawasan teknologi pendidikan . Proses produksi media, 

dan pengembangan instruksional yang menjadi semakin rumit dalam skala

besar, membutuhkan kemaampuan dan keterampilan ahli manajement proyek.

        Appropriate (yang layak): terminology ini berarti untuk mengaplikasikan

proses dan sumber, penandaaan ke pantas tidaknya dan kecocokan dengan

tujuan yang diharapkan mereka. Terminology kelayakan teknologi digunakan

secara luas iternasional di akwasan komunitas pengembangan dibandingkan

Page 33: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

alat atau praktek yang sederhana and kebanyakan memulai pemecahan

masalah.

        Technologi: merupakan terminology pendek yang menjelaskna pendekatan

kegiatan manusia berdasarkan pengertian teknologi sebagai “aplikasi sistematis

atau keilmuan atau mengorganisasi keilmuan untuk tugas praktek” (Galbraith,

1967, p12, Janusweski and Molenda, 2008 ; 11)

        Proses: Definisi Proses sebagai seri aktivitas yang mengarah terhadap hasil

khus. Teknologi Pendidikan biasanya memakai proses khusu untuk merancang,

emngembangkan, dan memproduksi sumber belajar, digolongkan pada proses

besar pengembangan pembelajaran.

        Sumber: Banyak sumber belajar yang terpusat untuk mengidentifikasi

kawasan. Sumber adlah orang, alat, teknologui, dan desai materi untuk

membantu pelajar. Sumber dapat termasuk system ICT canggih, sumber

komunikas seperti perpustakaan, kebun binatang, museum, dam orang-orang

dengan pengetahuan khusus atau expert

 

C.     Bidang Garapan Teknologi Pendidikan

Berdasarkan uraian terdahulu tentang obyek formal teknologi pendidikan dan

profesi teknolog pendidikan, dapat disimpulkan bahwa bidang garapan atau disebut pula

praktek teknologi pendidikan meliputi segala sesuatu dimana ada masalah belajar yang

perlu dipecahkan. (Miarso, 2007).  Mereka yang berprofesi atau bergerak dalam bidang

teknologi pendidikan atau singkatnya disebut Teknolog Pendidikan, harus mempunyai

komitmen dalam melaksanakan tugas profesionalnya yang utama yaitu terselenggaranya

proses belajar bagi setiap orang, dengan dikembangkan dan digunakannya berbagai

sumber belajar selaras dengan karakteristik masing-masing pebelajar (learners) serta

perkembangan lingkungan. Karena lingkungan itu senantiasa berubah, maka para

Teknolog Pendidikan harus senantiasa mengikuti perkembangan atau perubahan itu, dan

Page 34: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

oleh karena itu ia dtuntut untuk selalu mengembangkan diri sesuai dengan kondisi

lingkungan dan tuntutan zaman, termasuk selalu mengikuti perkembangan ilmu dan

teknologi. (Miarso, 2007)

 

KESIMPULAN 

 

A.     Kesimpulan

Pengertian teknologi pendidikan mengalami banyak perkembangan yang

membawa kawasan untuk proses pemecahan masalah pembelajaran. Pemecahan

masalah pembelajaran merupakan bidang garapan teknologi pendidkan itu sendiri,

hinga menjadi satu profesi yang memiliki komitment tinggi dalam menyelesaikan

masalah belajar menggunakan teknologi.

Kelima kawasan ditambah kawasan penenelitian yang dimodifikasi oleh

bapak Miarso menjadi pelengkap pengembanga keilmuan teknologi pendidikan.

Kawasan desain merupakan proses mengkondisioan lebih khusus. Pengembangan

merupakan pengartian desain khusus, sedangkan pemanfaatan adalah pemanfaatan

proses dan sumber. Manajement, merupakan perencanaan, pengorganisasian,

koordinasi dan supervise pada perluasan produksi materi atau program yang lebih

besar. Evaluasi adalah penentuan sejauh mana tujuan tercapai dengan berbagai

metode.

 

 

 

Page 35: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

AECT(2004)  Definition and Terminology Committee document #MM4.0

June 1, 2004 [Online] Tersedia: http://www.indiana.edu/~molpage ,/Meanings%20of%20ET_4.0.pdf  [15 September  2010]

 

Amiel, T., & Reeves, T. C. (2008). Design-Based Research and Educational Technology: Rethinking Technology and the Research Agenda. Educational Technology & Society, 11 (4), 29–40.

 

 

Januszewski, & M. Molenda (2008), Educational Technology: A Definition with Commentary  New York & London: Lawrence Erlbaum Associates.

 

Luppicini, R. (2008). Educational Technology at a Crossroads: Examining the Development of the Academic Field in Canada. Educational Technology & Society, 11 (4), 281–296. [Online] Tersedia: http://www.ifets.info/journals/8_3/10.pdf [15 September  2010]

 

Luppicini, R. (2005). A Systems Definition of Educational Technology in Society. Journal Educational Technology & Society, 8 (3), 103-109. [Online] Tersedia: http://www.ifets.info/journals/5_3/6.pdf [15 September  2010]

 

Miarso,  Yusuf Hadi (2007) Kontribusi Teknologi Pendidikan Dalam  Pembangunan

Pendidikan [Online] Tersedia: yusufhadi.net/wp.../kontribusi-teknologi-

pendidikan-dalam-2.doc [15 September  2010]

 

Miarso, Yusufhadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

 

Prawiradilaga, Dewi S. 2007. Konsep Teknologi Pendidikan Dari Masa ke Masa. No. 20/XI/TEKNODIK/April/2007, 41-55.

Page 36: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran

 

 

Seels, B. B., & Richey, R. C. (1994). Instructional technology: the definition and Domains Of The Field. Washington, DC: Association for Educational Communications and Technology.

 

Simsek, N. (2005). Perceptions and Opinions of Educational Technologists Related to Educational Technology. Educational Technology & Society, 8 (4), 178-190. [Online] Tersedia: http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi=10.1.1.101.4965&rep=rep1&type=pdf [15 September  2010]

 

 

 

 

 

                       

 

 

 

 

 

 

 

Page 37: Kawasan dan Bidang Garapan Teknologi Pembelajaran