sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan...

27
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Beiakang Masalah Arus globalisasi akan menyentuh seluruh bidang kehidupan sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan teknologi, perdagangan internasional, arus informasi dan canggihnya alat-alat komunikasi. Hal ini merupakan tantangan yang berat bagi bangsa Indonesia dalam mempertahankan kebudayaan dan kepribadiannya. Oleh sebab itu segala usaha guna mempertinggi kualitas bangsa Indonesia harus dipersiapkan.Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas bangsa Indonesia adalah melalui pendidikan, karena melalui pendidikanlah kualitas sumber daya manusia dapat dibina dan ditingkatkan, yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang bermakna bagi kualitas manusia Indonesia yang mampu bersaing pada era globalisasi. Dalam Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999 dan Undang-undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa pada hakekatnya tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Secara rinci pada pasal 4 Undang-undang R.I. No 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan.

Transcript of sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan...

Page 1: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Beiakang Masalah

Arus globalisasi akan menyentuh seluruh bidang kehidupan

sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan teknologi,perdagangan internasional, arus informasi dan canggihnya alat-alatkomunikasi. Hal ini merupakan tantangan yang berat bagi bangsa

Indonesia dalam mempertahankan kebudayaan dan kepribadiannya.

Oleh sebab itu segala usaha guna mempertinggi kualitas bangsa

Indonesia harus dipersiapkan.Salah satu wahana untuk meningkatkan

kualitas bangsa Indonesia adalah melalui pendidikan, karena

melalui pendidikanlah kualitas sumber daya manusia dapat dibina dan

ditingkatkan, yang pada akhirnya dapat memberikan kontribusi yang

bermakna bagi kualitas manusia Indonesia yang mampu bersaing

pada era globalisasi.

Dalam Garis Garis Besar Haluan Negara (GBHN) tahun 1999

dan Undang-undang No.2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dinyatakan bahwa pada hakekatnya tujuan pendidikan

nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan

mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Secara rinci pada

pasal 4 Undang-undang R.I. No 2 tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dinyatakan.

Page 2: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

Pendidikan nasional bertujuan mencerdaskan kehidupanbangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnyayaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap TuhanYang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuandan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadianyang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawabkemasyarakatan dan kebangsaan.

Dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional sebagaimana

diamanatkan GBHN dan UUSPN di atas, pendidikan yang

diselenggarakan di sekolah memegang peranan yang sangat

penting dan strategis. Sekolah dasar merupakan jenjang

pendidikan dimana keberhasilan pendidikan di sekolah dasar

diharapkan akan menjadi pijakan bagi keberhasilan pendidikan pada

jenjang berikutnya bahkan kualitas pendidikan sekolah dasar akan

sangat mempengaruhi terhadap pencapaian keberhasilan tujuan

pendidikan yang akan berdampak pada kualitas sumber daya

manusia. Karenanya diperlukan pengelolaan yang mantap dan

disesuaikan dengan perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan

dan teknologi.

Penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan di sekolah pada

dasarnya mencakup kegiatan: " perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan" (Engkoswara, 2001:2, Dachnel Kamars, 1985).

Ketiga kegiatan itu merupakan fungsi pokok administrasi

pendidikan, di mana sebagai suatu sistem satu sama lain tidak

dapat dipisahkan dalam penyelenggaraan dan pengelolalan

pendidikan di sekolah.

Page 3: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

Bidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan

sumber daya yang mendukung penyelenggaraan dan pengelolaan

pendidikan, yaitu: "Sumber daya manusia (guru dan siswa), sumber

fasilitas, dana dan sumber belajar (kurikulum)" ( Engkoswara,2001:3).

Pengawasan sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan,

bertujuan: "untuk menjaga dan mendorong agar pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dapat berjalan lancar,

berhasil guna, dan tepat guna sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku" (Depdikbud, 1987). Fungsi

pengawasan mengandung unsur pembinaan yang dapat dimaknai

sebagai supervisi, M. Rifa'i (1982:11) mengemukakan :

Pengawasan mempunyai arti luas, tidak hanya dalam artimelihat/memperhati apa yang terjadi dan bagaimanaterjadinya, tetapi mengandung juga mengendalikan yaitumengusahakan agar kegiatan benar-benar sesuai denganrencana dan tertuju kepada pencapaian hasil yang telahditentukan. Karena itu pengawasan ini diartikan kontrol. Kontroldapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mengusahakanagar kegiatan suatu organisasi terbimbing dan terarahkan kepadatujuan yang telah direncanakan.

Bertolakdari tujuan pelaksanaan pengawasan pendidikan di

atas, maka dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan

khususnya kegiatan belajar mengajar di sekolah, perlu diadakan

pengawasan pendidikan dalam arti pembinaan ke arah pencapaian

tujuan pendidikan. Pihak-pihak yang diberi wewenang melakukan

pengawasan pendidikan dalam arti pembinaan, hams lebih menitik

beratkan kepada personil sekolah terutama kepada guru, karena

Page 4: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

gurulah sebagai pelaksana langsung kegiatan belajar mengajar.

Bahkan "kualitas Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sangat

dipengaruhi oleh kemampuan profesional guru-guru" (Castetter 1981,

Oteng Sutisna, 1987), oleh karena itu pengawasan terhadap

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar hendaknya menaruh

perhatian yang utama kepada peningkatan kemampuan profesional

guru yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas kinerja guru

(Alfonso, 1981).

Dengan demikian keberhasilan atau kualitas pendidikan sangat

bergantung pada faktor kualitas kinerja guru. Berbicara mengenai

kualitas pendidikan di Indonesia pada semua jenjang persekolahan,

Nurtain (1989:75-76) mengemukakan bahwa:

Semua kita sudah mengetahui bahwa mutu pendidikan kitamasih mengalami penurunan kualitas yang memprihatinkan,bukan saja di tingkat Sekolah Dasartetapi juga sampai padaSekolah Lanjutan Tingkat Atas, bahkan sudah menjalarsampai Tingkat Perguruan Tinggi.

Menurunnya kualitas pendidikan pada semua jenjang

persekolahan sebagaimana dikemukakan di atas merupakan

tantangan dan masalah yang dihadapkan kepada pihak-pihak yang

terlibat langsung dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan

di sekolah, terutama guru sebagai pelaksana langsung kegiatan

belajar mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa peranan guru dalam

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah sangat penting

dan strategis.

Page 5: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

Salah satu indikator yang menjadi tolok ukur keberhasilan

kegiatan belajar mengajar di sekolah digambarkan oleh

pencapaian nilai evaluasi belajar tahap akhir. Berdasarkan

statistika rata-rata (dalam klasifikasi SD Dinas Pendidikan

Kabupaten Ciamis) menginformasikan NEM SD Tahun 2000/2001

diklasifikasikan dengan; baik sekali (kode A, rentang rata-rata <8,00);

baik (kode B, rentang 7,00 > rata-rata < 7,99); sedang (kode C,

rentang 6,00 > rata-rata < 6,99); kurang (kode D, rentang 5,00 >

rata-rata < 5,99); dan kurang sekali (kode E, rata-rata < 4,99).

Adapun gambaran nyata itu dapat ditunjukan pada tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1

Klasifikasi SD Berdasarkan Rata Rata NEM Tahun 2000/2001

Di Lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis

NO KRITERIA JUMLAH SD %

1 BAIK SEKALI 0 0 %

2 BAIK 320 27,49 %

3 SEDANG 807 69,32 %

4 KURANG 37 3,19%

5 KURANG SEKALI 0 0 %

J UM LAH 1.164 100 %

Sumber: Diadaptasi dari Dokumen Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis(2002)

Tabel 1.1 menunjukkan pencapian rata-rata NEM SD di

Page 6: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

Kabupaten Ciamis pada tahun 2000/2001 tampak pada kisaran, baik

sekali (0,%); baik (27,49%); sedang (69,32 %); kurang (3,19%);

dan kurang sekali (0%). Tabel tersebut memberikan gambaran

bahwa hasil belajar mengajar berdasarkan NEM SD di Kabupaten

Ciamis masih belum mencapai angka yang memadai sesuai

harapan. Pencapaian hasil pendidikan sekolah dasar di

Kabupaten Ciamis sebagaimana pada gambar di atas tentu tidak

bisa lepas dari kualitas kinerja guru sekolah dasar. Mulai Tahun

Pelajaran 2001/2002 EBTANAS di Sekolah Dasar diganti dengan

UAS (Ujian Akhir Sekolah), program ini akan berhasil apabila

ditunjang oleh guru-guru yang berkualitas, yaitu guru-guru yang

mampu mandiri dalam menghadapi inovasi pendidikan. Karena

guru merupakan agen perubahan atau garda depan pendidikan.

Masalah kualitas kinerja guru apabila tidak segera diantisipasi

akan berpengaruh terhadap efektivitas pelaksanaan kegiatan

belajar mengajar yang dilakukan. Kenyataan ini merupakan

tantangan yang dihadapkan kepada pihak-pihak yang bertanggung

jawab terhadap pembinaan guru sebagai pelaksana langsung

kegiatan belajar mengajar.

Apabila masalah kualitas kinerja guru sekolah dasar tersebut

dibiarkan, maka akan mempunyai dampak negatif bagi kualitas

sumber daya manusia di Kabupaten Ciamis apalagi pada era

otonomi daerah dan era globalisasi.

Page 7: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

7

Begitu pentingnya kualitas kinerja guru bagi keberhasilan

pendidikan, maka peningkatan kualitas kinerja guru harus menjadi

skala prioritas dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan. Oleh

karena itu, pembinaan yang diberikan kepada guru harus dapat

meningkatkan kemampuan guru yang meliputi pengetahuan,

wawasan, kreativitas, komitmen, serta disiplin sehingga kegiatan

belajar mengajar di sekolahh dapat berlangsung baik, berdaya guna

dan berhasil guna.

Para teoritis kepemimpinan telah banyak menegaskan bahwa

seseorang akan bekerja secara profesional dan memiliki kualitas

kinerja yang baik apabila seseorang tersebut memiliki kemampuan

{ability), dan motivasi {motivation), dalam spesifikasinya dapat dilihat

dari kemampuan guru dalam menguasai materi pelajaran, mengelola

proses belajar mengajar, mengelola kelas, menggunakan metoda

pengajaran, penguasaan dalam menggunakan teknik evaluasi,

komitmen guru dalam melaksanakan tugas.kreativitas.disiplin kerja

dan kemampuan guru berhubungan dengan orang lain. Apabila

dikelompokan maka ada tiga kemampuan dasar yang harus dimiliki

oleh setiap setiap guru yaitu (1) Kemampuan Profesional

{Profesional Competency), (2) Kemampuan Pribadi {Personal

Competency) dan, (3) Kemampuan Sosial {Social Competency). Hal

itu hanya bisa terwujud melalui pendidikan, pelatihan dan pembinaan

yang kontinu.

Page 8: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

Untuk meiihat, menilai dan membina agar guru melaksan

tugas dan fungsinya dengan maksimal, maka perlu

diiaksanakannya pengawasan pendidikan yang efektif. Ruang

lingkup pengawasan pendidikan meliputi kegiatan yang bertujuan

untuk: " mengidentifikasi, memantau, menilai dan melakukan

diagnosa terhadap apa yang terjadi dalam proses pendidikan mulai

dari lingkup sekolah (mikro) sampai lingkup nasional (makro)"

(Dedi Supriadi: 1997).

Pengawasan dalam arti pembinaan termasuk "kegiatan

administrasi personil yang merupakan salah satu fungsi administrasi

pendidikan" (Castetter, 1981). Pihak yang seharusnya berperan

dalam pengawasan dalam arti pembinaan guru dalam mengajar

atau melaksanakan fungsi supervisi pengajaran adalah ada dua

kelompok yang diidentifikasi sebagai pelaksana pengawasan

pendidikan, yaitu: (1) pimpinan organisasi atau lembaga satuan

pendidikan, yang bertanggung jawab melaksanakan kegiatan

pengawasan melekat (waskat), serta (2) aparat pengawasan

fungsional, yaitu orang-orang yang berdasarkan fungsi dan

jabatannya memiliki tugas melakukan pengawasan.

Meiihat uraian di atas maka pelaksana pengawasan

pendidikan di sekolah dasar adalah kepala sekolah sebagai pimpinan

organisasi atau lembaga sekolah dasar dan pengawas sekolah TK,

SD, sebagai aparat fungsional. Oleh karena itu kepala sekolah dan

Page 9: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

pengawas sekolah dituntut mampu melaksanakan pengawasan

pendidikan yang baik. Tadi sudah dijelaskan pengawasan dalam arti

pembinaan guru dimaknai supervisi pengajaran.

Sekarang yang menjadi persoalan ialah apakah pengawasan

pendidikan melalui pelaksanaan supervisi pengajaran telah

dilaksanakan secara efektif oleh pengawas dan kepala sekolah?.

Pengawasan pendidikan melalui supervisi pengajaran dapat

dikatakan baik dan efektif jika pengawas dan kepala sekolah

sebagai pembina pengajaran mampu meningkatkan kualitas kinerja

guru melalui supervisi pengajaran. Hal tersebut tidak dapat

dipisahkan dari pemahaman atau persepsi pengawas dan kepala

sekolah tentang hakekat dan fungsi supervisi pengajaran. Sebab

tanpa pemahaman dan persepsi yang jelas tentang hakekat dan

fungsi supervisi pengajaran oleh pengawas dan kepala

sekolah, mustahil mereka dapat melaksanakan supervisi pengajaran

secara efektif.

"Supervisi pengajaran merupakan salah satu fungsi

pengawasan yang sangat khusus merupakan layanan dan bantuan

yang diberikan kepada guru agar dapat melaksanakan tugas

mengajar secara lebih baik (Oteng Sutisna, 1987)". Lebih jauh

Oteng Sutisna (1987) mengemukakan bahwa:

supervisi yang baik hendaknya mengembangkankepemimpinan di dalam kelompok, membangun programlatihan dalam jabatan untuk meningkatkan ketrampilan guru,

Page 10: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

atau membantu guru meningkatkan kemampuanmbhasil pekerjaannya. V

Glickman (dalam Ibrahim Bafadal, 1992:2) mengem

"supervisi pengajaran adalah serangkaian kegiatan membantu

guru mengembangkan kemampuannya mengelola kegiatan belajar

mengajar demi pencapaian tujuan pengajaran ".

Meiihat uraian diatas dapat disimpulkan bahwa supervisi

pengajaran bisa dilaksanakan pengawas dan kepala sekolah untuk

membantu guru semakin profesional dalam mengelola kegiatan

belajar mengajar.

Pengawas dan kepala sekolah dalam melaksanakan supervisi

pengajaran pengajaran agar efektif mencapai sasarannya diperlukan

langkah-langkah dalam pelaksanaannya yaitu: (1) perencanaan/

persiapan supervisi, (2) pelaksanaan program supervisi, dan (3)

evaluasiatau tindak lanjut. Dalam hal ini Oteng Sutisna (1987:237)

mengemukakan:

Kegiatan supervisi harus disusun dalam bentuk programyang merupakan kesatuan yang direncanakan dengan teliti danditujukan kepada perbaikan situasi belajar mengajar. Hanyadengan begitu maksud-maksud, pelaksanaan pelaksanaan dankoordinasi bisa tercapai.

Berdasarkan isu strategis berkenaan dengan

pelaksanaan supervisi pengajaran yang dilakukan oleh pengawas

sekolah dan kepala sekolah sekarang ini masih banyak kasus,

dimana pengawas dan kepala sekolah yang melaksanakan supervisi

pengajaran lebih menekankan pengawasan pada segi prosedur

Page 11: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

11

dan administrasi dari pada substansi kependidikan, melaksanakansupervisi pengajaran sambil ialu, tidak direncanakan teriebihdahulu, dan tidak diikuti dengan tindak lanjut.

Kondisi pelaksanaan supervisi pengajaran seperti disinyalirtersebut di atas, merupakan pembinaan profesional gum oleh parapembina dalam hal ini pengawas sekolah dan kepala sekolah masihmerupakan kegiatan pengawasan dan bimbingan rutin, yaitu kegiatanyang dilakukan untuk mengawasi pelaksanaan administrasisekolah, tugas rutin oleh guru-guru, ketertiban, disiplin dankebersihan sekolah serta menasehati guru agar selalu siapmenerima dan melaksanakan setiap kebijakan dari atas sesuaidengan kemampuannya. Kegiatan supervisi pengajaran seperti itutentu saja kurang efektif untuk mengatasi kesulitan profesional

yang dihadapi guru.

Berdasarkan uraian di atas, penulis berkeinginan mengadakanstudi mengenai'pengaruh sistem pengawasan pendidikan melaluipelaksanaan supervisi pengajaran yang dilakukan pengawas dankepala sekolah terhadap kualitas kinerja guru sekolah dasar di

Kabupaten Ciamis.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Pengawasan merupakan salah satu fungsi pokokadministrasi dalam suatu organisasi. Dalam organisasi fungsi

Page 12: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

12

pengawasan pendidikan harus dilaksanakan, karena apabila tidak

dilaksanakan maka akan terjadi penyimpangan-penyimpangan dan

atau pemborosan-pemborosan, sehingga cepat atau lambat akan

mengakibatkan hancurnya organisasi. Dalam organisasi

persekolahan pengawasan bukan untuk mencari siapa yang

melakukan kesalahan, tetapi lebih dititikberatkan pada usaha atau

kegiatan untuk mengetahui dan menilai pelaksanaan tugas

atau kegiatan apakah sesuai dengan semestinya atau tidak

(Soejatmo, 1986).

Pengawasan merupakan suatu proses yang mana seorang

atasan atau pembina perlu mengetahui apakah hasil pelaksanaan

pekerjaan yang dilakukan oleh bawahannya sesuai dengan rencana,

perintah, tujuan atau kebijakan yang telah ditentukan

(Handayaningrat, 1994). Begitu pula terhadap proses pembelajaran

pada sekolah dasar di Kabupaten Ciamis pengawasan itu telah

dilaksanakan oleh pengawas dan kepala sekolah melalui

pelaksanaan supervisi pengajaran. Telah dikemukakan juga dalam

proses pembelajaran yang paling menentukan adalah faktor guru.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan

kualitas kinerja guru baik melalui penataran, pelatihan, maupun

pemberdayaan KKG, namun tetap kualitas kinerja guru yang

diharapkan belum terpenuhi secara maksimal. Hal ini disebabkan

banyak faktor yang mempengaruhi kualitas kinerja guru selain

Page 13: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

13

kemampuan, motivasi juga faktor lingkungan yang kondusif, yaitu

dengan diadakannya pengawasan pendidikan berupa bimbingan,

pembinaan dan dorongan secara terus menerus agar guru dapat

meningkatkan kemampuannya sehingga dapat meningkatkan mutu

pendidikan dan pelayanan. Hal ini perlu diupayakan secara terus

menerus untuk meningkatkan kualitas pelaksanaannya, oleh karena

itu pengawasan pendidikan melalui supervisi pengajaran harus

mengutamakan efektivitas dalam pelaksanaannya.

Sistem pengawasan pendidikan terdiri dari sub-sub sistem

yang satu sama lain saling menunjang dan tidak bisa dipisah-pisahkan. Sub sistem pengawasan itu dapat berupa pengawasan

langsung, pengawasan tidak langsung, pengawasan atasan

langsung/pengawasan melekat, dan pengawasan fungsional. Masing-

masing sub sistem itu dapat berkedudukan sebagai pengawasan

internal dan pengawasan eksternal. Dalam penelitian ini

pengawasan dilakukan oleh kepala sekolah sebagai atasan

langsung/pengawasan

melekat dan pengawasan oleh aparat fungsional yaitu pengawas

TK.SD. Pengawasan pendidikan baik yang dilakukan kepala

sekolah maupun pengawas dilaksanakan melalui supervisi

pengajaran. Supervisi pengajaran, adalah pembinaan dan bimbingan

kepada guru untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan

mengajarnya dalam upaya memperbaiki pengajaran.

Page 14: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

14

Efektivitas supervisi pengajaran sangat dipengaruhi oleh

langkah-langkah dalam pelaksanaannya yaitu: (1) Perencanaan/persiapan diantaranya, membuat program, menetapkan tujuan

dengan tidak melupakan latar belakang guru.kesulitan yang dihadapi

guru, (2) Proses pelaksanaan supervisi pengajaran dengan

menggunakan teknik-teknik supervisi yang dianggap cocok dengan

kebutuhan guru, orientasi pada teknis edukatif dengan perilaku

yang kondusif dan dilanjutkan dengan (3) Evaluasi atau kegiatan

tindak lanjut berupa pembicaraan individual, diskusi antara

supervisor dengan yang disupervisi terhadap masalah-masalah ke

arah peningkatan kemampuan guru.

Sedangkan kualitas kinerja guru adalah unjuk kerja atau hasil

kerja yang diperlihatkan guru, dimaksudkan disini berkaitan erat

dengan konsep kemampuan guru yakni, kemampuan dasar yang

harus dimiliki, dikuasai dan dijalankan guru dalam kegiatan belajar

mengajar. Pada Rumusan P3G Depdikbud Jakarta 1980, dikenaldengan istilah 10 (sepuluh) Kompetensi Dasar yang harus dikuasai

guru yaitu :

1. Menguasai bahan ajar;2. Mengelola proses belajar mengajar;3. Mengelola kelas;4. Menggunakan media/sumber belajar;5. Menguasai landasan-landasan pendidikan;6 Mengelola interaksi belajar mengajar;7 Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran;8. Mengenal fungsi dan program pelayanan dan bimbingan

penyuluhan;

Page 15: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

15

9 Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah; dan10' Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil-hasil

penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.

Hubungannya dengan kompetensi guru Cooper (dalam Atty

Resmiati,1998: 11) mengemukakan empat kompetensi guru yaitu: "(1)

mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia,

(2) mengetahui pengetahuan dan menguasai bidang studi yang

dibinanya, (3) mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri,

sekolah, teman sejawat, dan bidang studi yang dibinanya, (4)

mempunyai ketrampilan teknik mengajar".

Bertolak dari pendapat tersebut, maka kemampuan guru dapat

dibagi ke dalam tiga bidang yaitu: (1) Kemampuan Profesional

{Profesional Competency), (2) Kemampuan Pribadi {Personal

Competency) dan (3) Kemampuan Sosial {Social Competency).

Oleh karena itu pelaksanaan sistem pengawasan pendidikan melalui

pelaksanaan supervisi pengajaran, baik yang dilakukan pengawas

maupun kepala sekolah harus mengarah pada hal-hal tersebut.

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang dikemukakan di

atas, maka yang menjadi pokok permasalahan penelitian ini adalah

bagaimana "Pengaruh Sistem Pengawasan Pendidikan Melalui

Pelaksanaan Supervisi Pengajaran Yang Dilakukan Pengawas dan

Kepala Sekolah Terhadap Kualitas Kinerja Guru Sekolah Dasar di

Kabupaten Ciamis".

Ruang lingkup permasalahan yang disajikan dalam penelitian

Page 16: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

16

ini adalah berkisar tentang bagaimana pelaksanaan supervisi sebagai

salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas kinerja guru.

Supervisi sebagai salah satu fungsi manajemen pendidikan di

lingkungan persekolahan dapat memberikan kontribusi terhadap

pengendalian mutu kegiatan pembelajaran melalui bimbingan profesional

yang diberikan pada guru.

Bimbingan profesional yang dimaksudkan adalah pemberian

kesempatan yang luas kepada guru untuk tumbuh dan berkembang dalam

memperbaiki kinerjanya yaitu menyempumakan proses belajar para

siswanya.

Mingingat luasnya permasalahan penelitian ini, maka untuk

memudahkan dalam pengkajiannya penulis membatasi permasalahan

sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh sistem pengawasan pendidikan melalui

pelaksanaan supervisi pengajaran yang dilakukan Pengawas

TK.SD terhadap kualitas kinerja guru sekolah dasar pada

Kecamatan Ciamis, Kecamatan Cisaga dan Kecamatan

Padaherang Kabupaten Ciamis?

2. Bagaimana pengaruh sistem pengawasan pendidikan melalui

pelaksanaan supervisi pengajaran yang dilakukan kepala sekolah

terhadap kualitas kinerja guru sekolah dasar pada Kecamatan

Ciamis, Kecamatan Cisaga dan Kecamatan Padaherang

Kabupaten Ciamis?

Page 17: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

17

3. Bagaimana pengaruh sistem pengawasan pendidikan melaluipelaksanaan supervisi pengajaran yang dilakukan pengawas

TK,SD dan kepala sekolah terhadap kualitas kinberja guru sekolah

dasar di Kabupaten Ciamis?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan pegangan atau

pedoman bagi peneliti dalam melaksanakan penelitiannya,sehubungan dengan hal ini suharsimi Arikunto (1997:4) menyatakan

bahwa :" Tujuan penelitian yaitu rumusan kalimat yang menunjukkan

adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian yang dilakukan

selesai".

Adapun tujuan yang ingin dicapai, yaitu :

1. Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengungkapkan secara

empirik tentang pengaruh pelaksanaan sistem pengawasan

pendidikan melalui pelaksanaan supervisi pengajaran yang

dilakukan Pengawas TK,SD dan Kepala Sekolah terhadap kualitas

kinerja guru.

2. Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus penelitian ini lebih mempokuskan kepada:

a. Untuk mengetahui pengaruh sistem pengawasan pendidikan

melalui pelaksanaan supervisi pengajaran yang dilakukan

Page 18: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

18

Pengawas TK,SD terhadap Kualitas kinerja guru sekolah

dasar pada Kecamatan Ciamis, Kecamatan Cisaga dan

Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis.

b. Untuk mengetahui pengaruh sistem pengawasan

pendidikan melalui pelaksanaan supervisi pengajaran yang

dilakukan Kepala Sekolah Dasar terhadap Kualitas kinerja

guru sekolah dasar pada Kecamatan Ciamis, Kecamatan

Cisaga dan Kecamatan Padaherang Kabupaten Ciamis.

c. Untuk mengetahui pengaruh sistem pengawasan pendidikan

melalui pelaksanaan supervisi pengajaran yang dilakukan

Pengawas TK,SD dan Kepala Sekolah Dasar terhadap

Kualitas kinerja guru sekolah dasar pada Kecamatan Ciamis,

Kecamatan Cisaga dan Kecamatan Padaherang Kabupaten

Ciamis.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bersifat analitis deskriptif dengan sasaran pengaruh

sietm pengawasan pendidikan melalui pelaksanaan supervisi pengajaran

yang dilakukan oleh Pengawas TK.SD dan Kepala Sekolah Dasar

terhadap kualitas kinrja guru sekolah dasar di Kabupaten Ciamis

Dalam penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan

persekolahan, pelaksanaan sistem pengawasan pendidikan melalui

Page 19: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

19

pelaksanaan supervisi pengajaran mutlak dilaksanakan sebagai

upaya agar tujuan pendidikan seperti yang diharapkan dapat tercapai,

oleh karena itu dipandang perlu dilakukan penelitian dengan

menekankan pentingnya penelitian ditinjau dari dua aspek yaitu

1. Aspek Teoritis

Dalam penelitian ini dikaji dan dikembangkan makna dan

hakekat pengawasan pendidikan melalui kegiatan supervisi

pengajaran yang diharapkan ada manfaatnya terhadap

pengembangan teori supervisi pengajaran sebagai bagian dari

ilmu Administrasi Pendidikan.

Dari penelitian ini juga diharapkan dapat memperkaya

wawasan berpikir dan khasanah keilmuan terutama dalam

memperdalam dan memperluas kajian terhadap pelaksanaan

sistem pengawasan pendidikan melalui supervisi pengajaran,

sehingga terlaksana secara efektif dan akan mewarnai

terhadap kualitas kinerja guru.

Secara praktis penelitian ini untuk mengetahui kondisi

kualitas kinerja guru sekolah dasar dilihat dari (1) kemampuan

profesional guru,(2) kemampuan pribadi guru.dan (3) kemampuan

sosial guru. Selain itu penelitian ini untuk mengetahui pengaruh sistem

pengawasan pendidikan melalui pelaksanaan supervisi pengajaran di

sekolah dasar. Pelaksanaan supervisi pengajaran dimaksud melalui

kegiatan perencanaan/persiapan, pelaksanaan dan penilaian atau

Page 20: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

20

tindak lanjut supervisi pengajaran yang dilakukan pengawas dan

kepala sekolah sebagai upaya peningkatan kualitas kinerja guru

sekolah dasar pada Kecamatan Ciamis, Kecamatan Cisaga dan

Kecamatan Padaherang di Kabupaten Ciamis.

2. Aspek Praktis Operasional

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan

pemikiran terhadap perbaikan pelaksanaan supervisi pengajaran

sebagai upaya memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerja

guru di sekolah dasar. Selain itu jawaban atas pertanyaan

penelitian ini dapat dijadikan landasan yang kokoh bagi para

supervisor pendidikan dalam menentukan kebijaksanaan yang

menyangkut pelaksanaan supervisi pengajaran dalam upaya

pembinaan kualitas kinerja guru sekolah dasar.

Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran dan pengembangan sumber daya Kepala

Sekolah Dasar dan Pengawas Sekolah di masa yang akan datang

selain itu penelitian ini diharapkan dapat mendeteksi kondisi

lapangan yang sebenarnya, sehingga mengungkapkan berbagai

masalah secara objektif dan memberikan alternatif solusi masalah

yang berkenaan dengan efektivitas pelaksanaan sistem pengawasan

pendidikan melalui pelaksanaan supervisi pengajaran dan berbagai

upaya yang berkenaan dengan kualitas kinerja guru.

Pelaksanaan Undang-Undang No 22 tahun 1999 tentang

Page 21: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

21

otonomi daerah merupakan harapan bagi dunia pendidikan di

Kabupaten Ciamis, dimana daerah bisa menetapkan berbagaikebijakan sehingga pelaksanaan sistem pengawasan pendidikan diKabupaten Ciamis dapat berjalan secara efektif, baik melaluipembinaan terhadap para pelaksana pengawasan, aspekpengawasan maupun teknis pengawasan. Juga berbagai upaya

kebijakan untuk meningkatkan kualitas kinerja guru sekolah dasar.

E. Asumsi-asumsi

Beberapa asumsi yang menjadi landasan daiam penelitian ini adalah :

1. Supervisi pendidikan yang dilakukan secara profesional dapat

menciptakan kultur organisasi yang profesional dan jaminan mutu

yang diinginkan (Moh. Fakry Gaffar, 1994: 5).

2. Tingkat keberhasilan pendidikan di sekolah dalam memberi

pelayanan-pelayanan dengan penggunaan berbagai sumber

secara efisien sebagian besar akan bergantung kepada kualitas

kinerja personil yang menjalankan proses pendidikan (Oteng

Sutisna, 1987: 122).

3. Pelaksanaan supervisi yang efektif mempunyai pengaruh yang

besar dalam membangkitkan dan memelihara gairah kerja

pegawai untuk mencapai prestasi kerja yang tinggi (Oteng

Sutisna, 1987:280).

Page 22: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

22

F. Hipotesis

Atas dasar masalah yang diteliti, penulis merumuskan hipotesis

sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem pengawasan

Pendidikan melalui pelaksanaan supervisi pengajaran yang

dilakukan pengawas TK,SD terhadap kualitas kinerja guru.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem pengawasan

pendidikan melalui pelaksanaan supervisi pengajaran yang

dilakukan kepala sekolah terhadap kualitas kinerja guru.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan antara sistem pengawasan

pendidikan melalui pelaksanaan supervisi pengajaran yang

dilakukan pengawas TK.SD dan kepala sekolah terhadap kualitas

kinerja guru.

G. Kerangka Berpikir

Dalam penjelasan pasal 52 UU Nomor 2 Tahun 1989 tentang

Sistem Pendidikan Nasional, dinyatakankan bahwa Pemerintah

berkewajiban membina perkembangan pendidikan nasional dan oleh

sebab itu wajib mengetahui keadaan satuan dan kegiatan

pendidikan baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah sendiri

maupun oleh masyarakat. Lebih jauh dalam UUSPN dijelaskan bahwa

pengawasan lebih merupakan upaya untuk memberi bimbingan,

Page 23: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

23

binaan, dorongan, dan diharapkan terus menerus dapat

meningkatkan mutu pendidikan maupun pelayanannya.

Dalam Instruksi Presiden Rl No 1 Tahun 1989 tentang

pedoman pelaksanaan pengawasan melekat dijelaskan bahwa

pengawasan melekat, adalah serangkaian kegiatan yang

bersifat sebagai pengendalian yang terus menerus dilakukan oleh

atasan langsung terhadap bawahannya, secara preventif dan

represif agar pelaksanaan tugas bawahan tersebut berjalan

secara efektif dan efisien sesuai dengan rencana kegiatan dan

atau peraturan perundang-undangan yang beriaku.

Pengawasan fungsional adalah pengawasan yang dilakukan

oleh aparat pengawasan secara fungsional. Pelaksanaan

pengawasan pendidikan diatur dalam Keputusan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 118/1996 tanggal 30

Oktober 1996 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah

dan Angka Kreditnya. Dalam keputusan itu dinyatakan bahwa

pengawas pendidikan pada jenjang pendidikan dasar danmenengah dilakukan oleh pengawas sekolah berdasarkan empat

bidang pengawasan yang terdiri atas : (1) TK/RA/BA,

SD/MI/MD, SDLB; (2) Rumpun Mata Pelajaran / Mata Pelajaran; (3)

Pendidikan Luar Biasa; dan (4) Bimbingan dan Konseling.

Pengawasan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar (SD dan

SLTP) dilakukan oleh dua jenis pengawas sekolah, yaitu

Page 24: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

24

Pengawas Sekolah TK.SD untuk jenjang sekolah dasar danPengawas Sekolah Rumpun Mala Pelajaran untuk jenjangsekolah lanjutan tingkat pertama.

Fungsi pengawasan mengandung unsur pembinaan, dalamPengawasan termasuk bidang garapannya adalah pembinaanprofesional guru (supewisi pengajaran) untuk meningkatkan kualitasPe.aksanaan proses belajar menga,ar di sekolah (Oteng Sutisna,1987:103). Maka untuk melaksanakan pembinaan agar kegiatanbelajar mengajar di dalam kelas sesuai dengan tujuan yangdiharapkan, bisa dilaksanakan dengan supervisi pengajaran.

Produktivitas pendidikan yang optimal harus diwujudkan, makabaik langsung maupun tidak langsung hal ini memiliki implikasiterhadap kualitas kinerja guru. Berdasarkan hal tersebut, efektivitaspelaksanaan sistem pengawasan pendidikan melalui pelaksanaansupervisi pengajaran menjadi bagian penting dalam upayameningkatkan kualitas kinerja guru sekolah dasar.

Efektivitas pelaksanaan sistem pengawasan pendidikanmelalui pelaksanaan supervisi pengajaran, yakni menunjuk pendapatOteng Sutisna (1987) yang mengemukakan bahwa: " kegiatansupervisi harus disusun dalam bentuk program yang merupakankesatuan yang direncanakan dengan te.it, dan ditujukan kepadaperbaikan situasi belajar mengajar. Lebih lanjut Oteng Sutisnamenjamin bahwa hanya dengan begitu maksud-maksud pelaksanaan

Page 25: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

supervisi bisa tercapai. Adapun langkah-langkah pel

supervisi pengajaran adalah (1) Perencanaan/persl(2)Pelaksanaan; dan (3) Evaluasi atau tindak lanjut.

Kualitas kinerja guru menunjuk pada (1) Kemampuan

Profesional Guru, (2) Kemampuan Pribadi Guru, dan (3) Kemampuan

Sosial Guru. Berdasarkan pemikiran di atas, maka secara sederhana

kerangka berpikir penelitian ini dapat digambarkan sebagaimana

tercantum pada bagan 1.1 berikut ini:

BAGAN1.1

KERANGKA BERPIKIR

* PENGAWAS

SEKOLAH

* KEPALA

SEKOLAH

PENGAWASANPENDIDIKAN

PELAKSANAAN SUPERVISIPENGAJARAN :

• Pemahaman sebagai supervisor• Perencanaan/persiapan Supervisi» Pelaksanaan Supervisi• Evaluasi dan Tindak Lanjut• Hambatan-hambatandan usaha

usaha untuk mengatasinya

fj&g?

GURU

KUALITAS KINERJAGURU

Kemampuan Profesional Guru{Profesional Competency)Kemampuan Pribadi Guru{Personal Competency)Kemampuan Sosial Guru{Social Competency^)

Page 26: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya

26

H. Metode Penelitian

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metodedeskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Artinya bahwa pengungkapandata menunjukkan penggambaran situasi dan kondisi yang terjadi padasaat sekarang atau bersifat aktual mengenai gejala dan peristiwa yang

harus dipecahkan sesegera mungkin.

I. Lokasi dan Sumber Data

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Ciamis , yang terdiri dari

34 Kecamatan. Karena keterbatasan waktu, kemampuan dan biaya,

maka sebagaimana tertulis pada judul tesis, penelitian ini merupakanstudi analisis pada tiga kecamatan yang ada di kabupaten Ciamis,yaitu (1) Kecamatan Ciamis, terletak di ibu kota kabupaten, mewakilidaerah perkotaan, (2) Kecamatan Padaherang, terletak jauh dariibukota kabupaten, mewakili daerah pedesaan, dan (3) Kecamatan

Cisaga, terletak tidak jauh dari ibukota kabupaten, mewakili daerah

antara perkotaan dan pedesaan.

Sedangkan yang menjadi sumber data dalam penelitian ini

adalah Guru-guru Sekolah Dasar yang berada di lingkungan

Kecamatan Ciamis, Kecamatan Cisaga dan Kecamatan Padaherang

Kabupaten Ciamis.

Page 27: sebagai akibat lancarnya arus transportasi, perkembangan ...repository.upi.edu/800/5/T_ADPEN_009599_Chapter1.pdfBidang Garapan administrasi pendidikan mencakup penataan sumber daya