ADHD ADD
-
Upload
yohana-veronica -
Category
Documents
-
view
17 -
download
2
description
Transcript of ADHD ADD
Attention-Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)
atau Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktivitas (GPPH)
The Problem ofInattention, Hyperactivity & Impulsivity
Garis Besar
Sejarah Diagnosa ADHD
Gejala & Diagnosa ADHD
Kriteria DSM-IV
Teori Penyebab ADHD
Natalaksana
Perubahan Perilaku
Obat Stimulan
Hasil
Prognosa
Sejarah Istilah ADHD 1800s: Minimal Brain Damage
1900s: Minimal Brain Dysfunction (MBD)
1960s: Hyperkinesia
1980: Attention-Deficit Disorder (ADD)
Dengan atau Tanpa Hyperaktivitas
1987: Attention Deficit Hyperactivity Disorder
1994 – kini: ADHD Tipe sulit konsentrasi
Tipe hiperaktif - impulsif Tipe kombinasi
Namun “deficit” (kekurangan) tidak akurat. Kata
“inconsistency” (tidak konsekwen) lebih tetap.
Statistik ADHD
Diperkirakan di AS 3-5% dari semua anak seusia sekolah mengalami kelainan ADHD
> 4% dari semua penduduk A.S. bergejala ADHD. Tambah pada keturunan suku“pendatang” (imigran) yaitu orang yang bukan “pribumi”/native American
Perbandingan Diagnosa Laki-laki & Perempuan 4:1
Banyak (>50%) anak ADHD juga kena kelainan mental yang lain (comorbid).
Gangguan yang sering “Comorbid” dengan ADHD
Gangguan Kesulitan Belajar / Learning Disorders: Dyslexia, Dysgraphia
Gangguan Cemas / Anxiety (25%): Serangan Panik, Gangguan Obsesif-Kompulsif, Sindroma Torrette.
Depresi Klinis: lebih sering pada tipe “inattentive”
Gangguan Oposisi Melawan / Oppositional Defiant Disorder (ODD): 35% ADHD, keras kepala, cepat marah, berkelahi, tidak taat & melawan bila diperintah.
Banyak Akibat dari ADHD Negatif Positif
Dituduh “gila, malas atau bodoh” (crazy, lazy, stupid)Sering lupa & menunda tugasMudah kena depresi klinisPercaya diri sangat rendahSulit ikut peraturan/undangBanyak kesulitan di sekolahSering ganti pekerjaan & dipecatMudah kecanduan / adiksi
Kreatif & inovatifFleksibelBanyak energi & produktifRela mengambil resikoIntuitif terhadap hati orang lainSensitif & mau menolongPeramah & Setia pada temanBekerja keras menyenangkan orang lain yang disukai
Diagnosa ADHD: DSM-IV
Sulit berkonsentrasi Inattentiveness:
Paling sedikit terdapat6 gejala yang menetap minimal selama 6 bulandari gejala berikut ini :
Gejala yg ada melebihiangkah normal pd masa perkembangannya
Sulit memberikan perhatian pada yang hal-hal kecil, sering membuat kesalahan yang tidak perlu terjadi pada tugas sekolah
Sulit memusatkan perhatian secara terus menerus waktu menyelesaikan tugas atau bermain Sering tampak tidak mendengarkan
Sering tidak dapat mengikuti perintah dan gagal menyelesaikan tugas sekolah atau tugas lainnya
Sering mengalami kesulitan untuk mengatur tugas atau aktivitas lainnya Sering menolak atau tidak menyukai tugas yang memerlukan perhatian terus menerus Perhatiannya mudah beralih oleh rangsang luar Sering kehilangan barang yang diperlukan Sering lupa menyelesaikan tugas sehari-hari
Diagnosa ADHD: DSM-IVHiperaktivitas / Impulsifitas Hyperactivity/ Impulsivity:
Tidak dapat duduk diam, tangan/kakinya tidak diam
Sering meninggalkan tempat duduk pada waktu mengikuti kegiatan didalam kelas atau kegiatan lainnya yang mengharuskan tetap duduk
Berlari-lari atau memanjat secara berlebihan
Tidak dapat mengikuti aktivitas dengan tenang
Selalu 'bergerak terus' atau berlaku bagaikan didorong oleh 'mesin'
\
Sering banyak bicara
Terlalu cepat memberikan jawaban, sebelum pertanyaan selesai didengar
Sulit menunggu giliran
Sering melakukan interupsi / menganggu orang lain
Paling sedikit terdapat 6 gejala yang menetap minimal selama 6 bulandari gejala berikut ini :
Gejala yang ada melebihiangkah normal pada masa perkembangannya
Diagnosa ADHD: DSM-IV
Kriteria tambahan:
Gejala tersebut terjadi sebelum usia 7 tahun
Gejala-gejala tersebut terjadi pada lebih dari satu situasi (di rumah, sekolah, tempat bermain)
Gejala-gejala tersebut secara klinis nyata menimbulkan kendala dalam kegiatan sosial, akademik, dan tugas-tugas lainnya
Gejala-gejala tersebut tidak diakibatkan oleh gangguan yang lain: perkembangan pervasif, (autisme), skizoprenia, gangguan psikosa atau gangguan jiwa yang lain
Kesulitan dengan Diagnosa ADHD Kriteria diagnosa subjektif & perilaku tersebut tidak
jarang tampil pada anak biasa walaupun tidak seberat.
Evaluasi dari pihak yang berbeda tidak selalu sama.
Observasi gejala biasanya dilapor guru atau orang tua.
Diagnosa lebih akurat dengan observasi dari lebih dari
satu/dua orang diperhatikan: guru, orang tua, dokter.
Gejala pada anak perempuan biasanya lebih halus:
kearah “sulit berkonsentrasi” & lebih jarang
“Impulsif / hiperaktif”. Maka diagnosa ADHD kurang
diduga pada pasien perempuan.
ADHD dan Otak Reaksi dari Sistem Syaraf
pada umumnya kurang.
Pengaliran darah berkurang di bagian kortex prefrontal & di jalan yg menyambung sistem limbik (caudate nucleus & striatum)
PET Scan (Positron Emission Tomography) menunjukkan metabolisme glukosa berkurang di
seluruh otak.
Normal Pasien ADHD
ADHD dan Otak (2)
Scan MRI otak pada banyak pasien ADHD menunjukkan:
Lobus Frontal Anterior Kanan lebih kecil mengindikasi perkembangan yang tidak
normal pada bagian frontal & striatial
Bagian splenium dari Corpus Calosum lebih kecil menindikasi komunikasi dan proses informasi diantara 2 hemisphere otak berkurang.
Nukleus Caudate lebih kecil.
Penyebab ADHD? Theori Penyebab Hiperaktivi / ADHD yang Gagal
karena dibukti tidak benar melalui reset ilmiah
Trauma / hipoksia pada otak pada waktu lahir Gula (kebanyakan jajan manis, permen, cola) Pewarna / pemanis buatan pada makanan Ibu yang “dingin” / tidak peduli pada anaknya
(“Refrigerator Mom”) Suasana keluarga yang kacau / “dysfunctional” Vaksin-vaksin
Namun masih ada banyak website di “internet” dan buku yang tetap mengklaim “penyebab” ini
Penyebab ADHD? Penyebab dasar perubahan di ADHD belum
diketahui. Banyak hasil reset berkontradiksi.
Faktor Genetik sangat kuat dari reset kembar
Theori yang paling kuat: Ketidakseimbangan atau disfungsi (bertugas salah)
dari nurotransmiter katekolamin
Uptake dopamine &/atau norepinefrin kurang
Respons positif terhadap obat stimulan mendukung theori ini.
Faktor Genetik di ADHD
Reset dengan kembar identik dan non-
identik menunjukkan faktor turunan 0,80.
Kalau satu orang tua berADHD resiko
anaknya juga berADHD ialah 57%.
Reseptor Dopamin (DRD4,
“repeater gene”) lebih sering
ditemukan pada pasien
ADHD.
DRD4 DRD4 mempengaruhi sensitifiti pasca-sinaps
saraf di korteks frontal & prefrontal.
Daerah korteks otak ini mempengaruhi konsentrasi dan tugas-tugas eksekutif yaitu:
Daya ingatan sehari-hari (“working memory”)
Internalisasi pembicaraan
Emosi
Motivasi
Mengatur & menguasi
perilaku.
Penatalaksanaan untuk ADHD
Konseling pada pasien dan keluarganya
Perubahan perilaku
Stimulan / Perangsang
Antidepresan Trisiklik
Bupropion
Clonidine
Natalaksana Perubahan PerilakuanKonsep-konsep Dasar
Mengatur lingkungan di rumah dan sekolah agar rutin, konsequen / konsistan & mengurangi gangguan
Memberi pesan dan perintah yang singkat & jelas
Menadakan sistem ganjaran yang konsequen, jelas & sesuai. Hindari memalukan / kata-kata penghinaan.
Mendorong mengembangkan bakat, hobi atau olah-raga yang disukainya.
Memberi pujian & umpan balik yg positif lebih banyak kalau perilaku atau hasilnya sesuai dengan harapan.
Bagaimana Cara Menanggulangi Anak ADHD?Memiliki Pandangan yang Benar
Tingkah laku ADHD bukan kesalahan sengaja anak. ADHD disebabkan oleh kegagalan pemusatan perhatian dan pengendalian diri akibat dari hambatan fungsi otak
Hasil pengobatan akan lebih baik apabila orang tua & guru dapat bersikap tenang dan memahami keadaan ini
Anak ADHD membutuhkan bantuan lebih banyak untuk dapat tetap tenang & mampu memusatkan perhatian di rumah & di sekolah
Sebagian besar anak ADHD mampu menyesuaikan diri dengan lebih baik & berhasil, asal diarahkan dengan tepat.
Bagaimana Cara Menanggulangi Anak ADHDMengarahkan Tingkah Laku Anak
Guru / orang tua memberikan umpan balik positif atau penghargaan ketika anak mampu memusatkan perhatian dengan baik
Hindari pemberian hukuman secara berlebihan dan emosional. Disiplin harus diberkan seefektif mungkin & konsekwen, bukan kadang-kadang
Membantu anak untuk berkonsentrasi lebih baik (misal : Tidak diberikan tugas terlalu banyak. Anak dihindarkan dari suasana yang dapat meng-alihkan perhatiannya. Contoh: TV, internet, video games dll)
Aktivitas fisik dan olah raga dapat membantu untuk menyalurkan energi yang berlebihan
Guru dan orang tua perlu bekerja sama dalam mengarahkan tingkah laku anak tersebut
Obat-obat Perangsang Meningkat aktivitas SSP dengan mengurangi
fluksuasi aktivitas atau menurunkan ambang sensitifiti syaraf.
75% berespons positif sesudah minum obat hanya satu kali.
95% ditolong dengan baik dengan obat perangsang.
Contoh obat perangsang yang berhasil: methylphenidate, dextroamphetamine & pemoline
Methylphenidate / Ritalin®
Bekerja sebagai agonis dopamin di sinaps syaraf
Merangsan daerah frontal & striatal di otak
Dosis (5-20 mg) harus disesuaikan pada masing-masing pasien
Diminum 2-3 sehari sesuai kebutuhan
Efek perilaku mulai ½ sampai 1 jam sesudah diminum & berpuncak pada jam ke3.
Juga ditawarkan sebagai sajian “sustained release” yang bekerja 2 kali lipat waktunya.
Efek Methylphenidate pada ADHD
Meningkat suasana hati (anti-depresan)
Meningkat pengaliran darah di otak & meningkat sensitiviti SSP.
Meningkat produktivitas
Memperbaiki hubungan sosial
Meningkat nadi & tekanan darah
Potensi disalahgunakan oleh pasien ADHD relatif rendah.
Efek Samping dari Methylphenidate
Biasa: Nafsu makan turun
Insomnia
Perilaku yang memantul (rebound)
Sakit kepala dan abdomen
Mungkin supresi pertubuhan sementara.
Ringan:
Cemas (anxiety) Depresi Iritabel / mudah emosi
Jarang: Sindroma Tourette Telalu berkonsentrasi Masalah liver/hati
atau ruam (hanya Pemoline)
Hasil & Prognosa ADHD ADHD biasanya berlanjutan pada usia dewasa, tetapi
gejala hiperaktif terkadang kurang jelas karena pasien belajar “tahan” dan menanggulani (coping) gangguan.
Kalau ADHD berlanjutan pada usia dewasa, konseling dan natalaksana diperlu agar menghindari kesulitan.
Banyak dewasa ADHD juga menderita kelainan mental lain: (Depresi, Gangguan Oposisi Melawan (ODD), Gangguan Belajar (LD), Gangguan Perilaku (Conduct Disorder)
Tanpa pemahaman diri, dewasa ADHD cenderung: Perilaku resiko tinggi yang merugikan diri dan orang di
lingkungan Angka perceraian, PHK, pelanggaran peraturan lintas,
kriminalitas, adiksi, berhuni di RSJ semua naik.
Ingatlah 10 Sikap Positif dari ADHD!
Kreatif
Artistik
Intuitif
Peduli /
Empatetik
Berimpian / Visioner
Inventif
Sensitif
Originil / Unik
Penyayang
Entusias /
Semangat
Selebriti ADHD
Top Row: President Eisenhower, Beethoven, Stevie Wonder, Mariette Hartley, President Lincoln, "Magic" Johnson
2nd Row: Benjamin Franklin, William Butler Yeats, President Kennedy, George Burns, Milton Hershey, Galileo
3rd Row: Prince Charles, General Patton, Mozart, Greg Louganis, Henry Winkler, Socrates
Bottom : Eleanor Roosevelt, Albert Einstein, Harry Andersen, Jim Carey, Sir Winston Churchill, Jason Kidd
Dewasa ADHD yang juga meraih sukses!
Ansel Adams Alexander Graham Bell
Hans C Anderson Beethoven
Terry BradshawGeorge Burns
Andrew Carnegie Jim Carey
Lewis Carroll Prince Charles
Agatha Christie Bill Cosby
Tom Cruise Salvador Dali
Leonardo da Vinci John Denver
Walt Disney Thomas Edison
Albert Einstein Dwight D. Eisenhower
F. Scott Fitzgerald Malcolm Forbes
Henry Ford Benjamin Franklin
Galileo George Frederick Handel
Ernest Hemingway Dustin Hoffman
Bruce Jenner "Magic" Johnson
Micheal Jordan John Lennon
Abraham Lincoln Wolfgang Amadeus Mozart
Napoleon Bonaparte Sir Isaac Newton
Nostradamus Louis Pasteur
Gen’l George Patton Pablo Picasso
Edgar Allan Poe John D. Rockefeller
Nelson Rockefeller John F. & Robert Kennedy
Pete Rose Cher, Bono, Mick Jagger
Richard Branson George Bernard Shaw
Socrates Steven Spielberg
Sylvester Stallone Anwar Sadat
Vincent van Gogh Jules Verne
Robin Williams Woodrow Wilson
Henry Winkler Stevie Wonder
F. W. Woolworth Frank Lloyd Wright
Bill Clinton Orville & Wilber Wright
William Wrigley, Jr. Kenneth C. Hinton
ReferensiADHD http://www.medscape.com/files/emedicine/topic177.htm
ADHD Resource Center http://www.medscape.com/resource/adhd(UN: kenhinton, PW: babydoc)
ODD http://www.emedicine.com/PED/topic2791.htm
ADHD untuk umum: http://www.oneaddplace.com/
Selebriti ADHD: http://www.lessontutor.com/kw6.html
Mengenal Anak Hiperaktiv Gangguan Hiperkinetik http://id.novartis.com/kenal_hiper.shtml
Identification and Discussion of Key Issues and Advances in Pediatric ADHDhttp://www.medscape.com/viewprogram/4967
The Da Vinci Method (a new self-help book for success for ADHD adults):http://www.davincimethod.com/adult-add-adhd.html?gclid=CNblsNvhp4kCFRycTAodYEwbLw#order
Driven to Distraction dan Anwers to Distraction by Edward M. Hallowell, MD, 1994, Simon & Schuster
You Mean I’m Not Lazy, Stupid or Crazy?! by Kate Kelly, 1996, Simon & Schuster