ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

58
PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A - Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 1 Laporan Proyek Perubahan ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY Laporan Proyek Perubahan ini dengan Judul “Strategi Percepatan Pencapaian Level 3 Kapabilitas APIP Dalam Era Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah solusi yang sangat tepat didalam tantangan membangunan Kapabilitas APIP Level 3 di Provinsi Sulawesi Tengah. Kondisi Kapabilitas APIP di Sulawesi Tengah hingga saat pembahasan laporan ini yaitu, Level 1, Level 2, sedangkan kebutuhan ataupun target adalah seharusnya level 3 sebanyak 1 Provinsi, dan 13 Kabupaten atau kota dalam 2 tahun kedepan. Kebutuhan atau target ini sejalan dengan pernyataan Presiden Republik Indonesia pada Rakorws APIP Tahun 2015 yang pada saat itu hanya 15 APIP berada pada level 3 sehingga Presiden memperkirakan 85% Tahun 2019 sudah Level 3 hal ini juga dicantumkan dalam RPJMN 2014 - 2019 sebagai wujud bahwa target tersebut sudah merupakan target Nasional. Pencapaian level 3 Kapabilitas APIP dirasakann tidak cukup hanya dengan pemenuhan 6 elemen yang ada tetapi juga harus merevolusi diri dengan cara melakukan perubahan atau penyesuaian dengan hambatan Revolusi Industri 4.0 yang memiliki 4 prinsip yaitu, Interprobilitas (kemauan), Transparasi Informasi, Bantuan Teknis dan Keputusan Mandiri, dengan demikian maka pencapaian Level 3 Kapabilitas APIP akan tercapai pada 2 tahun ke depan akan menjadi organisai yang adaktive dalam menghadapi segala perubahan. Proses dalam pencapaian Level 3 Kapabilitas APIP ini secara garis besar melibatkan 2 Instansi yaitu BPKP dan APIP daerah baik itu di Provinsi maupun di Kabupten Kota. Proses ini meliputi implementasi pedoman standart APIP di daerah dan pembangunan dan QA dari BPKP Provinsi serta QA oleh BPKP Pusat atau Kedeputian Penyelenggaran Keuangan Daerah BPKP Pusat, dengan demikian maka terdapat dua faktor yang sangat berpengaruh yaitu internal BPKP dan eksternal APIP, oleh karena itu selain dari pada adanya strategi yang bersifat teknis maka dibutuhkan komitmen dari kedua belah pihak yang berkepentingan secara internal ini dibentuk dengan komitmen tim efektif dan rekruitmen dari luar dinyatakan dari Kepala Daerah dan Inspektur sebagai pengelola APIP.

Transcript of ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

Page 1: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 1

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

Laporan Proyek Perubahan ini dengan Judul “Strategi Percepatan Pencapaian Level

3 Kapabilitas APIP Dalam Era Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah solusi yang sangat tepat

didalam tantangan membangunan Kapabilitas APIP Level 3 di Provinsi Sulawesi Tengah.

Kondisi Kapabilitas APIP di Sulawesi Tengah hingga saat pembahasan laporan ini yaitu,

Level 1, Level 2, sedangkan kebutuhan ataupun target adalah seharusnya level 3 sebanyak

1 Provinsi, dan 13 Kabupaten atau kota dalam 2 tahun kedepan.

Kebutuhan atau target ini sejalan dengan pernyataan Presiden Republik Indonesia

pada Rakorws APIP Tahun 2015 yang pada saat itu hanya 15 APIP berada pada level 3

sehingga Presiden memperkirakan 85% Tahun 2019 sudah Level 3 hal ini juga dicantumkan

dalam RPJMN 2014 - 2019 sebagai wujud bahwa target tersebut sudah merupakan target

Nasional.

Pencapaian level 3 Kapabilitas APIP dirasakann tidak cukup hanya dengan

pemenuhan 6 elemen yang ada tetapi juga harus merevolusi diri dengan cara melakukan

perubahan atau penyesuaian dengan hambatan Revolusi Industri 4.0 yang memiliki 4

prinsip yaitu, Interprobilitas (kemauan), Transparasi Informasi, Bantuan Teknis dan

Keputusan Mandiri, dengan demikian maka pencapaian Level 3 Kapabilitas APIP akan

tercapai pada 2 tahun ke depan akan menjadi organisai yang adaktive dalam menghadapi

segala perubahan.

Proses dalam pencapaian Level 3 Kapabilitas APIP ini secara garis besar melibatkan

2 Instansi yaitu BPKP dan APIP daerah baik itu di Provinsi maupun di Kabupten Kota.

Proses ini meliputi implementasi pedoman standart APIP di daerah dan pembangunan dan

QA dari BPKP Provinsi serta QA oleh BPKP Pusat atau Kedeputian Penyelenggaran

Keuangan Daerah BPKP Pusat, dengan demikian maka terdapat dua faktor yang sangat

berpengaruh yaitu internal BPKP dan eksternal APIP, oleh karena itu selain dari pada

adanya strategi yang bersifat teknis maka dibutuhkan komitmen dari kedua belah pihak

yang berkepentingan secara internal ini dibentuk dengan komitmen tim efektif dan

rekruitmen dari luar dinyatakan dari Kepala Daerah dan Inspektur sebagai pengelola APIP.

Page 2: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 2

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Sebagai Output dalam Proyek Perubahan ini dibagi dalam milestone 3 kategori

waktu yaitu, 2 bulan pertama, 6 bulan pertama dan 2 tahun pertama. Output utama dalam

2 bulan pertama adalah Surat Keputusan Tim Efektif Internal BPKP, Penyusunan Aplikasi,

Penandatanganan Komitmen Kesepahaman dengan Kepala Daerah dan Pimpinan APIP

serta Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah. Sedangkan pada 6 bulan

pertama adalah, indekprestasi data dibutuhkan, mengandakan data, menghubungkan

secara online dengan seluruh APIP dan mengidentifikasi pengaruh perubahan teknologi

terhadap pelaksanaa tugas APIP. Sedangkan pada penghujung 2 tahun pertama maka

kegiatan yang dilakukan adalah pemantauan perkembangan database memenuhi

persyaratan quality assurance atau permohonan syarat dalam Kapabilitas APIP,

mengajukan untuk Bimtek Self Assesment dan QA, mengusulkan kepada APIP untuk

melakukan penyesuian tugas dengan lingkungan yang ada.

Perumusan dan penyusunan Proyek Perubahan ini diawali dengan menyamakan

persepsi baik secara internal dan eksternal. Secara internal dilakukan di kantor sendiri

melakukan diskusi dengan tim efektif atau seluruh bagian yang berkaitan telah dilakukan

rapat dan diskusi beberapa kali, kemudian tim efektif bekerja sesuai dengan porsinya

masing-masing serta tetap dimonitor progresnya. Khususnya menyangkut pada Teknologi

Informasi atau aplikasi yang disusun telah dikonsultasikan kepada Pusinfowas BPKP

demikian juga penyamaan persepsi dengan kepala daerah telah dilakukan beberapa kali

koordinasi dengan para APIP dan menyampaikan niat terhadap Gubernur Sulawesi Tengah

dan beberapa kepala daerah, hingga pada saat pertemuan dengan seluruh kepala daerah

dan Inspektur dilakukan penandatanganan bersama kesepahaman untuk dapat mencapai

Level 3 dan seluruhnya menyatakan siap dengan langkah-langkah yang disampaikan dalam

Proyek Perubahan ini dengan seluruh rencana dapat berjalan lancar.

I. JUDUL PROYEK PERUBAHAN

Page 3: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 3

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Strategi Percepatan Pencapaian Level 3 Kapabilitas APIP Pada Era Revolusi

Industry 4.0.

II. DESKRIPSI PROYEK PERUBAHAN

Fokus dari proyek perubahan ini adalah upaya percepatan peningkatan

kapabilitas APIP yang ditandai dengan keriteria pengukuran level kapabilitas dan

juga strategi bagaimana komitmen pimpinan dapat dibangun terhadap upaya

peningkaan Kapabilitas APIP. Kapabilitas APIP dari 5 level berdasarkan penilaian

IACM yaitu Level 1 (Initial) yaitu APIP belum dapat memberikan jaminan atas proses

tata kelola sesuatu perantara dan belum dapat mencegah korupsi, level 2

(infrastruktur) APIP mampu menjamin proses tatakelola sesuai dengan peraturan

dan mampu memberikan konsultansi pada tatakelola manajemen risiko dan

pengendalian intern, level 3 (integrated) APIP mampu menilai efesiensi, efektivitas,

ekonomis suatu kegiatan dan mampu memberikan konsultansi pada tatakelola,

manajemen risiko pengendalian intern, level 4 APIP mampu memberikan assurance

secara keseluruhan atas tatakelola manajemen risiko pengendalian intern dan level

tertinggi level 5 optimizing APIP menjadi agen perubahan.

Langkah-langkah yang dibutuhkan dalam percepatan pencapaian target

adalah upaya memperoleh komitmen dari para atasan dan juga perubahan dalam

upaya-upaya pencapaiannya. Pada akhirnya maka diharapkan dengan fokus proyek

perubahan tersebut agar dapat diimplementasikan pada pemerintah daerah demi

percepatan capaian kapabilitas APIP akan dapat disimpulan perubahan dalam usul

peningkatannya khususnya dalam hal peningkatan kemampuan dalam pelaksanaan

tugas pokok dan fungsinya.

Variabel utama yang mempengaruhi Kapabilitas APIP yaitu aktivitas audit

internal, lingkungan organisasi tempat bernaung, lingkungan sektor publik. Jadi level

kapabilitas APIP yang diukur dengan IACM dikembangkan dari sektor apa saja

kegiatan internal audit yang dilaksanakan dan bagaimana dukungan lingkungan

yang ada serta pengaruh dari lingkungan sektor publik sebagai stakeholders.

Fokus perhatian dari proyek perubahan ini cukup sampai level 3 saja

sebagaimana yang disampaikan oleh Bapak Presiden pada Rakorwas Intern tahun

2015 yaitu Integrated.

Page 4: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 4

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Jika dapat diterima oleh pemerintah daerah khususnya dilingkungan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah maka hasil output dan outcome dari proyek

perubahan ini dapat dijadikan acuan bagi upaya peningkatan kapabilitas APIP

secara nasional.

III. LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang Permasalahan

Kapabilitas APIP sesuai dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor:

PER-1633/K/JF/2011 tentang Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas APIP

adalah kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas pengawasan yang terdiri

dari 3 unsur yang saling terkait yaitu kapasitas, kewenangan dan kompetensi

SDM APIP yang harus dimiliki APIP agar dapat mewujudkan peran APIP secara

efektif.

Peningkatan kapabilitas APIP merupakan upaya memperkuat,

meningkatkan, mengembangkan kelembagaan tatalaksana/proses bisnis/

manajemen dan sumber daya manusia APIP agar dapat melaksanakan peran

dan fungsi yang efektif. Kapabilitas APIP diukur dengan 5 level yaitu dari level 1

sampai dengan level 5.

Kapabilitas APIP di seluruh Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah

yang sebanyak 14 Pemda yang terdiri dari 1 Provinsi dan 13 Kabupaten/Kota

masih rendah atau belum ada yang mencapai level 3. Rincian level kapabilitas

per-APIP daerah adalah:

Tabel 3.1 Kondisi Level Kapabilitas APIP Triwulan III 2019

No Nama Kabupaten/Kota Level APIP

1 Provinsi Sulawesi Tengah 2

2 Kota Palu 2 +

3 Kabupaten Sigi 2

4 Kabupaten Parigi Moutong 2

5 Kabupaten Poso 2

6 Kabupaten Tojo Una-una 2

7 Kabupaten Toli-toli 1 +

8 Kabupaten Banggai 2 +

9 Kabupaten Banggai Kepulauan 2

10 Kabupaten Banggai Laut 2 +

Page 5: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 5

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

No Nama Kabupaten/Kota Level APIP

11 Kabupaten Morowali 2 +

12 Kabupaten Morowali Utara 1 +

13 Kabupaten Donggala 2

14 Kabupaten Buol 2

Lebih rinci capaian level kapabilitas APIP Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi

Tengah sampai dengan triwulan III 2019 dapat dilihat pada lampiran 1.

Dengan demikian diperlukan suatu terobosan atau langkah-langkah yang

intensif dan konkrit agar dapat dengan cepat mencapai level 3 dengan target

waktu tertentu dalam hal ini 2 tahun. Selain itu, rendahnya kapabiitas APIP sering

dihubungkan dengan kurangnya peran yang diberikan. Terjadinya fraud atau

kasus-kasus korupsi juga sangat terkait dengan kemampuan/kapabilitas APIP.

Demikian juga dengan kemajuan teknologi yang saat ini berada pada Era

Revolusi Industri 4.0, maka perubahan yang ada pada stakeholders APIP itu

sendiri menuntut bahwa APIP mau tidak mau harus meyesuaikan diri dengan

tuntutan perubahan sekitarnya. Jika hal ini tidak dilakukan maka APIP akan

mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya atau dapat

dikatakan akan tertinggal.

Era digitalisasi adalah trend dunia industri yang menggabungkan

teknologi otomasi dengan teknologi cyber. Hal tersebut mencakup cyber physical

system, internet of things, cloud computing, dan cognitive computing. Industri 4.0

memiliki 4 prinsip yang memungkinkan setiap perusahaan untuk mengidentifikasi

berbagai skenario yaitu, interoperabilitas (kesesuaian), transparansi informasi,

bantuan teknis, keputusan mandiri.

Penilaian level kapabilitas APIP dengan pengukuran Internal Audit

Capability Model (IACM) sebagai alat yang digunakan berdasarkan hasil self

assessment masih banyak hal-hal yang harus dibenahi. Penyebab utama belum

adanya level 3 perlu dianalisis lebih lanjut sehingga strategi yang ditetapkan

dengan terobosan yang baru dapat dicapai dengan jangka waktu yang cepat dan

tepat.

Pengertian yang dapat diambil dalam hal ini adalah tugas inspektorat

sudah semakin berat dan masih harus membenahi diri dengan kondisi yang

Page 6: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 6

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

diharapkan berdasarkan penilaian Internal Audit Capability Model (IACM).

Beratnya tantangan ini maka sangat dibutuhkan kerjasama, komitmen dan tekad

yang bulat dari setiap unsur yang berkepentingan untuk melakukan upaya

percepatan pencapaian level kapabilitas APIP menjadi level 3, sekaligus pada

pemenuhan tantangan zaman yang ada dihadapan kita saat ini yaitu revolusi

industri 4.0. Pemenuhan kondisi revolusi industri 4.0 pada APIP dapat berbentuk

dua hal, yaitu alat atau media yang digunakan dan proses pelaksanaan tugas

menyesuaikan kondisi yang ada (revolusi industri 4.0).

Sesuai dengan target maka semestinya 85% APIP sudah mencapai level

3 pada akhir tahun 2019 sebagaimana ditetapkan (disampaikan) Presiden dalam

Rakorwas 2015 sehingga sangat perlu dilakukan percepatan. Oleh karena itu

dalam kesempatan penulisan proyek perubahan ini kami ajukan judul: “Strategi

Percepatan Pencapaian Kapabilitas APIP Level 3 Dalam Era Revolusi Industry

4.0. ”

B. Analisis SWOT

Dalam menetapkan fokus dalam upaya peningkatan kapabilitas APIP

maka terlebih dahulu dilakukan pengukuran terhadap kekuatan, kelemahan,

peluang dan ancaman serta implementasinya sehingga dengan demikian

implementasi proyek perubahan ini dapat dilaksanakan. Alat yang digunakan

dalam melakukan analisis ini adalah Analisis Strenght, Weaknesses,

Opportunities dan Thread (Analisis SWOT).

Dari sisi kekuatan maka dapat disimpulkan bahwa upaya percepatan

pencapaian kapabilitas APIP level 3 cukup realistis karena memiliki kekuatan,

kewenangan dalam pembinaan APIP dan juga dalam meningkatkan fungsi APIP.

Disamping itu BPKP juga memiliki perwakilan yang dekat dengan stakeholders.

Demikian juga kelemahan yang dimiliki dapat diatasi dengan cara meningkatkan

kemampuan dan memanfaatkan peluang yang ada pada pemerintah daerah, juga

dengan dibangunnya sebuah aplikasi yang dapat membantu dalam mempercepat

proses kelengkapan data. Dengan kata lain maka strategi yang dapat digunakan

untuk mengatasi masalah tersebut adalah:

a. Memanfaatkan kekuatan untuk menangkap peluang,

Page 7: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 7

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

b. Memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman,

c. Mengurangi kelemahan untuk menangkap peluang, dan

d. Mengurangi kelemahan untuk mengatasi ancaman.

Secara lebih lengkapnya, analisis SWOT dilakukan dengan pertimbangan

internal sebagai berikut:

1. Strengths (Kekuatan)

a. Perwakilan BPKP dekat dengan stakeholders.

b. Adanya PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP.

c. Memiliki kewenangan sesuai dengan Perpres 192 Tahun 2014.

d. Adanya Inpres 9 Tahun 2014.

2. Weaknesses (Kelemahan)

a. Sumber daya manusia yang terbatas.

b. Sumber daya manusia yang tidak mempunyai kemampuan yang merata

dalam pembinaan APIP.

c. Tidak mempunyai program yang cukup untuk membina APIP

d. Tidak tersedianya waktu yang cukup secara keseluruhan dalam jangka

pendek.

3. Opportunities (Peluang)

a. Memiliki daerah kerja yang cukup luas.

b. Adanya kewajiban dari pemda dalam mengimplementasikan SPIP.

c. Masih rendahnya kualitas APIP, belum ada yang mencapai level 3.

4. Threats (Ancaman)

a. Adanya perbedaan pendapat mengenai penting tidaknya kenaikan level

kapabilitas APIP.

b. Adanya penolakan dari pemerintah daerah.

c. Belum adanya perencanaan pengembangan kapabilitas APIP pada

pemerintah daerah.

Atas identifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman tersebut, kami

melakukan analisis untuk menentukan posisi kuadran SWOT dengan memberikan

skor atau nilai pada masing-masing parameter SWOT yang telah diidentifikasi

sebagai berikut:

Page 8: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 8

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Tabel 3.2 Perhitungan Analisis SWOT

Parameter Skor

Faktor Internal

Strenghts (Kekuatan)

1. Perwakilan BPKP dekat dengan stakeholders 5

2. Adanya PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP 5

3. Memiliki kewenangan sesuai Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 4

4. Adanya Inpres Nomor 9 Tahun 2014 4

Weaknesses (Kelemahan)

1. Jumlah SDM terbatas (4)

2. Kemampuan SDM dalam pembinaan APIP tidak merata (4)

3. Tidak mempunyai program kerja yang cukup untuk membina APIP (3)

4. Tidak mempunyai waktu yang cukup untuk membina APIP (2)

Nilai Faktor Internal 5

Faktor Eksternal

Opportunities (Kesempatan)

1. Memiliki daerah kerja yang cukup banyak 5

2. Adanya kewajiban dalam mengimplementasikan SPIP 5

3. Masih rendahnya kualitas APIP, belum ada yang mencapai level 3 5

Threats (Ancaman)

1. Adanya perbedaan pendapat mengenai penting tidaknya kenaikan level kapabilitas APIP (3)

2. Adanya penolakan Pemerintah Daerah (1)

3. Belum adanya perencanaan pengembangan kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (4)

Nilai Faktor Eksternal 7

Asumsi yang digunakan dalam perhitungan SWOT ini adalah:

1. Parameter SWOT dihasilkan dari FGD yang diikuti oleh tim efektif.

2. Setiap parameter memiliki bobot yang sama sehingga kami tidak melakukan

pembobotan dalam perhitungan analisis.

3. Penetapan skor menggunakan skala 1 sampai dengan 5 dan langsung

dilakukan penetapan skor terhadap parameter pada saat FGD.

Dari perhitungan diatas diperoleh kesimpulan bahwa kondisi saat ini berada pada

kondisi kuadran satu yang berarti bahwa Perwakilan BPKP merupakan organisasi

yang memiliki kekuatan dan peluang, sehingga rekomendasi strategi yang akan

dilaksanakan adalah strategi yang bersifat agresif. Artinya organisasi dalam

kondisi prima dan mantap, sehingga benar-benar dimungkinkan untuk terus

Page 9: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 9

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

menjalankan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih kemajuan secara

maksimal. Berikut posisi kuadran hasil analisa SWOT:

O

Posisi (5,7) Kuadran II Kuadran I Turn Arround Agresif

W

S

Kuadran III Kuadran IV Defensif Diversifikasi

Gambar 3.1 Kuadran Hasil Analisa SWOT

Dengan posisi Perwakilan BPKP Provinsi Sulteng pada kuadran I Analisis SWOT,

maka perumusan strategi dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Memanfaatkan kekuatan untuk menangkap peluang

a. Kekuatan Perwakilan BPKP dekat dengan stakeholders maka dengan

kekuatan Perwakilan BPKP dapat dengan cepat melakukan strategi

pembentukan tim efektif.

b. Mendapatkan komitmen dari Kepala Daerah dan Inspektur.

c. Melakukan penyamaan persepsi sehingga sepakat untuk melaksanakan

kegiatan sendiri dengan langkah-langkah yang dibutuhkan.

Adanya ketentuan-ketentuan seperti PP 60 Tahun 2008 Tentang SPIP dan

kewenangan BPKP sesuai dengan Perpres 192 Tahun 2014 dan Inpres 9

Tahun 2014 maka BPKP secara keseluruhan mempunyai kesempatan yang

Page 10: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 10

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

cukup untuk melaksanakan bimbingan teknis, Quality Assurance dan

komunikasi secara formal untuk membangun persepsi dan meningkatkan

kapabilitas APIP yang sesuai harapan yaitu Level 3. Hal ini didukung dengan:

1) Adanya program kerja tahunan yang dapat membantu dalam implementasi

strategi yang disusun misalnya pemenuhan elemen-elemen kapabiltas

APIP. Dokumen kelengkapan tersebut dapat dikomunikasikan langsung

kepada stakeholders agar dapat segera dipenuhi.

2) Kewenangan BPKP dapat mempermudah capaian strategi besar,

misalnya untuk mendapatkan komitmen Kepala Daerah dilakukan

sosialisasi tentang pentingnya manfaat kapabilitas APIP dengan level

yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

2. Memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Melakukan asistensi dan bimbingan teknis peningkatan kapabilitas APIP,

melakukan koordinasi secara intensif kepada APIP untuk merencanakan

secara terjadwal perkembangan level APIP. Sebagai Pembina APIP

perwakilan BPKP Provinsi Sulteng mempunyai kewenangan untuk melakukan

bimtek sesuai dengan persetujuan dari APIP terkait.

3. Mengurangi kelemahan untuk menangkap peluang.

Kelemahan yang dimiliki yaitu sumberdaya yang terbatas, tidak memiliki

kemampuan yang merata dalam APIP dan tidak mempunyai tugas rutin.

Sehingga diperlukan waktu yang cukup banyak. Strategi SWOT ini dapat

membentuk tim efektif untuk membagi tugas mulai dari awal proper ini sampai

pada penyelesaianya. Dari tim efektif dapat melaksanakan strategi:

a. Menyusun Database yang dibutuhkan

b. Menyusun Aplikasi sederhana

c. Mengimput Database

d. Memonitor perkembangan Database

e. Memberikan pemahaman internal atas kebutuhan pembinaan APIP atau

peningkatan kompetensinya

4. Mengurangi kelemahan untuk mengatasi ancaman.

Page 11: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 11

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Sumber daya yang terbatas dapat ditingkatkan kompetensinya sehingga

dengan demikian dapat melaksanakan kegiatan yang terkait dengan:

a. Dengan meningkatkan kapasitas SDM internal mampu mendorong

perbaikan tatakelola di lingkungan APIP

b. Dengan melakukan PPM terhadap pegawai maka dapai diperoleh

peningkatan ilmu pengetahuan

c. Mengoptimalisasi IACM untuk meningkatkan Level Kapabilitas APIP

d. Dapat menjelaskan kepada APIP tentang pentingnya Kapabilitas APIP

Dengan demikian maka akan diperoleh kesamaan pendapat untuk melaksanakan

strategi percepatan pencapaian level 3 APIP.

IV. TUJUAN DAN MANFAAT PERUBAHAN

A. Tujuan

1. Jangka Pendek:

a) Diperolehnya komitmen dari tim efektif.

b) Terbangunnya database.

c) Diperolehnya komitmen pimpinan tertinggi organisasi APIP, kepala daerah

(gubernur, walikota atau bupati) dan inspektur sebagai pelaksana APIP.

2. Jangka Menengah

a) Diperolehnya data pemenuhan elemen kapabilitas APIP.

b) Terinputnya data ke dalam aplikasi.

3. Jangka Panjang

a) Diperolehnya APIP yang memenuhi Level 3.

b) Tersusunnya usulan perbaikan kebijakan terkait dengan kemajuan

teknologi informasi.

B. Manfaat

Manfaat yang diperloleh dari strategi ini dapat diukur dengan melihat

outcome sebagai fungsi dari output. Output dari kegiatan ini adalah berupa hasil

perbaikan dalam bentuk dokumen atau kebijakan yang dibuat oleh kepala daerah

mengenai alat atau media yang digunakan untuk mempercepat pencapaian level

3 APIP.

Page 12: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 12

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Adapun manfaat dari proyek perubahan ini dibagi dalam 3 bagian, yaitu

manfaat bagi organisasi adaptif, peserta dan stakeholders yang dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Manfaat bagi organisasi adaptif:

a. Mampu meningkatkan kemampuan dan kelancaran pelaksanaan tugas

pengawasan.

b. Mampu meningkatkan peran dalam perbaikan tata kelola pemerintahan di

daerah.

2. Bagi Peserta:

a. Dapat meningkatkan kemampuan kepemimpinan dalam konsep

perubahan.

b. Mampu meningkatkan kapasitas dalam pengambilan keputusan yang

strategis.

c. Meningkatkan kemampuan dalam hal pemecahan permasalahan yang

dihadapi.

3. Bagi stakeholders:

a. Meningkatkan pemenuhan target yang ditetapkan.

b. Mengetahui keberhasilan dalam pembinaan APIP.

c. Mendapatkan layanan yang lebih optimal dari APIP.

d. Mampu meningkatkan kepercayaan dari masyarakat terhadap

pelaksanaan tugas pemerintah daerah.

V. OUTPUT DAN OUTCOME

A. Output

Output dari proyek perubahan ini adalah tercapainya hasil proyek

perubahan. Output yang diharapkan adalah:

1. Adanya pernyataan komitmen dari pimpinan organisasi.

2. Terbangunnya aplikasi yang dapat mengelola data dan informasi yang

berisikan dokumen persyaratan pemenuhan Kapabilitas APIP level 3.

3. Diperolehnya usulan kebijakan kategori penilaian level kapabilitas APIP sesuai

jamannya.

B. Outcome

Page 13: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 13

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Outcome dari proyek perubahan ini adalah manfaat proyek perubahan

yang diharapkan yaitu:

1. Tercapainya level 3 kapabilitas APIP pada seluruh pemerintah daerah di

Provinsi Sulawesi Tengah.

2. Meningkatknya tata kelola penyelenggaraan pemerintahan di daerah.

3. Mensukseskan upaya pencegahan terjadinya korupsi.

VI. TAHAPAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

Pelaksanaan proyek perubahan dibagi dalam beberapa tahapan yaitu jangka

pendek dengan durasi waktu 2 bulan pertama, kemudian jangka menengah dengan

waktu 6 bulan pertama dan jangka panjang dengan durasi waktu 2 tahun pertama.

A. Dua bulan pertama (jangka pendek),

Dalam dua bulan pertama terdapat tiga kegiatan dengan stakeholders: tim

internal perwakilan BPKP, para Kepala Daerah dan Inspektur, yaitu:

1. Penyusunan Tim Efektif

Tim efektif yang dibentuk di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

bertugas untuk membantu mengimplementasikan rancangan proyek

perubahan ini yaitu:

a. Melaksanakan FGD tentang bagaimana penyusunan agenda kerja yang

harus dilakukan yang ditandai dengan agenda secara tertulis.

b. Mengadakan koordinasi dengan Gubernur untuk mencari jadwal yang

tepat untuk melakukan penandatanganan kesepahaman dengan para

Bupati, Walikota dan Gubernur.

c. Mempersiapkan bahan paparan saat melakukan penandatanganan

kesepahaman terkait dengan proyek perubahan.

d. Mempelajari pengaruh dari Revolusi Industri terhadap pelaksanaan tugas

pengawasan di lingkungan inspektorat.

e. Mengidentifikasi kondisi APIP saat ini.

f. Mempersiapkan data (kondisi rinci dari masing masing inspektorat untuk

dapat diisikan ke dalam database).

2. Penyusunan Aplikasi

Page 14: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 14

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Pengembangan aplikasi SICEPAT 3 bertujuan untuk mendorong percepatan

pencapaian level 3 kapabilitas APIP. Dengan adanya aplikasi ini diharapkan

APIP daerah mampu mengetahui kondisi kapabilitas sendiri dengan

mengakses aplikasi. Dengan mengakses aplikasi SICEPAT 3 maka akan

didapatkan informasi pemenuhan enam elemen yang harus dipenuhi dengan

dokumen yang dibutuhkan dan dapat mengupload kekurangan dokumen

pendukung tersebut. Aplikasi ini diharapkan dapat dibangun secara online

agar kedua belah pihak baik Perwakilan BPKP maupun APIP daerah dapat

memantau kondisi APIP.

Agar dapat online dengan pemda maka harus dilakukan dengan permohonan

ijin terhadap APIP atau pemda terkait. Kegiatan lebih rinci dengan

penyusunan aplikasi adalah:

a) Identifikasi dan menginventaris kebutuhan sistem (user requirement

specification)

b) Perancangan antarmuka (user interface mock up)

c) Membuat skema sistem database

d) Membuat detail implementasi sourcecode aplikasi

Database tersedia di Lampiran 4.

3. Penandatanganan Komitmen Kesepahaman

Penandatanganan komitmen direncanakan dilaksanakan di Kantor Gubernur

Sulawesi Tengah dan berkas atau formulir yang harus ditandatangani

dipersiapkan dan disosialisasikan kepada Kepala Daerah dan para Inspektur.

Pada saat penandatanganan komitmen kesepahaman dilakukan terlebih

dahulu komitmen mengenai niat untuk pencapaian yang harus disepakati

bersama. Secara lebih rinci kegiatan ini terdiri dari:

a. Koordinasi dengan protokoler Gubernur untuk mengundang para Kepala

Daerah dan Inspektur.

b. Menyusun konsep pernyataan kesepahaman.

c. Mengumpulkan dan menyusun seluruh pernyataan komitmen dalam

upaya percepatan pencapaian kapabilitas APIP level 3.

d. Sosialisasi pentingnya capaian kapabilitas APIP level 3.

Page 15: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 15

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

e. Pidato Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah.

Secara lebih detail mengenai tahapan dan waktu pencapaian serta hasil

kegiatan diuraikan pada rencana jangka pendek, rencana jangka menengah

dan rencana jangka panjang yaitu:

Tabel 6.1 Rencana Jangka Pendek

No Tahapan dan Kegiatan Waktu Kegiatan Hasil Kegiatan

Output

1. Penyusunan Tim Efektif dengan kegiatan:

- Melaksanakan FGD tentang bagaimana

penyusunan agenda kerja yang harus

dilakukan yang ditandai dengan agenda

secara tertulis.

Oktober

Notulen

- Mengadakan koordinasi dengan Gubernur

untuk mencari jadwal yang tepat untuk

melakukan penandatanganan

kesepahaman dengan para Bupati, Walikota

dan Gubernur.

Oktober Catatan

koordinasi

- Mempersiapkan bahan paparan saat

melakukan penandatanganan

kesepahaman terkait dengan proyek

perubahan.

Oktober

Bahan paparan

- Mempelajari pengaruh dari Revolusi Industri

terhadap pelaksanaan tugas pengawasan di

lingkungan inspektorat.

September dan Oktober

Ikhtisar Analisis

- Mengidentifikasi kondisi APIP saat ini. Oktober dan November

Database

- Mempersiapkan data (kondisi rinci dari

masing-masing inspektorat untuk dapat

diisikan kedalam database).

Oktober dan November

Database

2. Penyusunan Aplikasi

- Merancang data dan informasi yang

dibutuhkan.

Oktober dan November

Database

- FGD dengan tim efektif untuk disesuaikan

dengan format aplikasi yang diharapkan.

Oktober dan November

Notulen

- Menyusun aplikasi dan uji coba input data. Oktober dan November

Aplikasi

- Menginput data yang sudah tersedia. November Database

Page 16: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 16

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

3. Penandatanganan Komitmen Kesepahaman

- Koordinasi dengan protokoler gubernur

untuk mengundang para kepala daerah dan

inspektur.

Oktober Catatan

koordinasi

- Menyusun konsep pernyataan

kesepahaman.

Oktober Konsep

pernyataan

kesepahaman.

- Memfinalkan Naskah Kesepahaman Oktober Naskah

- Sosialisasi pentingnya capaian kapabilitas

APIP level 3.

Oktober Bahan Paparan

- Penandatanganan Naskah Kesepahaman Oktober Dokumen

Naskah yang

ditandatangani

- Mengumpulkan dan menyusun seluruh

pernyataan komitmen dalam upaya

percepatan pencapaian kapabilitas APIP

level 3.

Oktober dan

November

Pernyataan

kesepahaman.

- Pidato Gubernur Oktober Notulen

B. Enam Bulan Pertama (jangka menengah)

1. Mengidentifikasi data yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan dasar

penilaian.

a. Kumpulkan surat tugas terkait dengan Quality Assurance (QA) Kapabilitas

APIP.

b. Membuat rangkuman data-data terkait kondisi pemenuhan elemen

Kapabilitas APIP.

2. Mengolah inputing data atas kondisi saat ini sesuai kriteria.

a. Reviu aplikasi yang dibangun sesuai dengan kebutuhan.

b. Input Data.

3. Menghubungkan secara online dengan seluruh APIP di daerah Sulawesi

Tengah.

a. Menyurati APIP untuk persetujuan online.

b. Menghubungkan aplikasi dengan APIP.

Page 17: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 17

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

4. Mengidentifikasi pengaruh perubahan teknologi terhadap pelaksanaan tugas

APIP.

a. Mengumpulkan pengaruh perubahan teknologi terhadap tugas APIP.

b. Melakukan penyesuaian yang terkait perubahan teknologi.

Tabel 6.2 Rencana Jangka Menengah

No Tahapan dan Kegiatan Waktu Kegiatan Hasil Kegiatan

Output

1. Mengidentifikasi data yang dibutuhkan

sesuai dengan kebutuhan dasar penilaian.

Desember 2019 Data APIP

- Kumpulkan surat tugas terkait dengan

Quality Aassurance (QA) Kapabilitas

APIP.

Desember 2019

dan Januari 2020

Daftar Surat

Tugas

- Membuat rangkuman data-data terkait

kondisi pemenuhan elemen Kapabilitas

APIP.

Desember 2019

dan Januari 2020

Rangkuman

Data

2. Mengolah inputing data atas kondisi saat

ini sesuai kriteria.

Januari 2020

- Reviu aplikasi yang dibangun sesuai

dengan kebutuhan.

Desember 2019

sampai Mei 2020

Aplikasi

- Input Data. Desember 2019

sampai Mei 2020

Database

3. Menghubungkan secara online dengan

seluruh APIP di daerah Sulawesi Tengah.

Januari 2020

- Menyurati APIP untuk persetujuan

online.

Januari 2020

sampai Mei 2020

Surat

- Menghubungkan aplikasi dengan APIP. Januari 2020

sampai Mei 2020

Aplikasi

4. Mengidentifikasi pengaruh perubahan

teknologi terhadap pelaksanaan tugas

APIP.

April 2020

- Mengumpulkan pengaruh perubahan

teknologi terhadap tugas APIP.

April 2020 Daftar

pengaruh

- Melakukan penyesuaian yang terkait

perubahan teknologi.

April 2020 Surat Usulan

C. Dua Tahun Pertama (jangka panjang)

Page 18: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 18

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

1. Pemantauan perkembangan database (dokumen persyaratan) secara

berkala.

a. Memonitor perkembangan data input/upload oleh masing-masing APIP.

b. Membuat kesimpulan perkembangan kondisi APIP.

2. Desk QA atau pemenuhan syarat dalam Kapabilitas APIP.

a. Melakukan e-QA pemenuhan elemen kapabilitas APIP ke database.

b. Meyakinkan kelengkapan pemenuhan elemen untuk masuk ke dalam

level 3.

c. Mengeluarkan surat tugas untuk mengecek bukti fisik dokumen di

lapangan.

3. Setelah enam bulan pertama bagi APIP yang sudah memenuhi syarat untuk

masuk ke Level 3 diajukan untuk dilakukan QA pusat.

a. Persiapkan berkas atau data untuk kebutuhan QA Pusat.

b. Jika masih ada kekurangan dari hasil QA Pusat, maka menyurati APIP

untuk mengisi database.

4. Mengusulkan kebijakan yang terkait dengan penyesuaian tugas sesuai

lingkungan yang ada.

a. Penyesuaian tugas sesuai lingkungan yang ada.

b. Mengusulkan kebijakan yang sesuai dengan perubahan.

Tabel 6.3 Rencana Jangka Panjang

No Tahapan dan Kegiatan Waktu Kegiatan Hasil Kegiatan

Output

1. Pemantauan perkembangan database

(dokumen persyaratan) secara berkala.

Bulan Juni 2020 s/d Oktober 2021

- Memonitor perkembangan data

input/upload oleh masing-masing APIP.

Bulan Juni 2020 s/d Oktober 2021

Database

- Membuat kesimpulan perkembangan

kondisi APIP.

Bulan Juni 2020 s/d Oktober 2021

Kesimpulan kondisi APIP

2. Desk QA atau pemenuhan syarat dalam

Kapabilitas APIP.

Bulan Juni 2020 s/d Oktober 2021

- Melakukan e-QA pemenuhan elemen

kapabilitas APIP ke database.

Bulan Juni 2020 s/d Oktober 2021

Hasil QA

Page 19: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 19

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

- Meyakinkan kelengkapan pemenuhan

elemen untuk masuk ke dalam level 3.

Bulan Juni 2020 s/d Oktober 2021

Database

- Mengeluarkan surat tugas untuk

mengecek bukti fisik dokumen di

lapangan.

Bulan Juni 2020 s/d Oktober 2021

Surat Tugas

3. Setelah enam bulan pertama bagi APIP

yang sudah memenuhi syarat untuk masuk

ke Level 3 diajukan untuk dilakukan QA

pusat.

Bulan Juni 2020 s/d Oktober 2021

- Persiapkan berkas atau data untuk

kebutuhan QA Pusat.

Bulan Juni 2020 s/d Oktober 2021

Database

- Jika masih ada kekurangan dari hasil

QA Pusat, maka menyurati APIP untuk

mengisi database.

Bulan Juni 2020 s/d Oktober 2021

Surat

4. Mengusulkan kebijakan yang terkait

dengan penyesuaian tugas sesuai

lingkungan yang ada.

Bulan Juni 2020 s/d Oktober 2021

- Penyesuaian tugas sesuai lingkungan

yang ada.

Bulan Juni 2020 s/d Oktober 2021

Surat Tugas

- Mengusulkan kebijakan yang sesuai

dengan perubahan.

Bulan Juni 2020 s/d Oktober 2021

Surat

VII. CAPAIAN MILESTONE DAN OUTPUT PROYEK PERUBAHAN

JANGKA PENDEK (DUA BULAN PERTAMA)

1. Pembentukan Tim Efektif

Dalam rangka percepatan level 3 kapabilitas Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah (APIP) maka dibentuk Tim Efektif untuk meningkatkan nilai tambah

dan kualitas strategis yang diharapkan dapat dihasilkan, untuk dapat diterapkan

di Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah dan pemerintah daerah se-

Provinsi Sulawesi Tengah dalam hal ini APIP.

Tim ini berperan dalam memberikan masukan dan ikut melaksanakan

dalam hal penyusunan aplikasi, mempersiapkan database dan komunikasi yang

efektif dengan APIP. Dalam mendukung kegiatan ini diperlukan surat keputusan

yang sesuai dengan kondisi terkini dalam organisasi.

Page 20: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 20

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Persetujuan terhadap pembentukan tim tersebut dituangkan dalam Surat

Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Nomor:

KEP-253/PW19/1/2019 tanggal 30 September 2019. Dalam Surat Keputusan

tersebut telah ditetapkan Tim Efektif yang bertugas sesuai bidang masing-masing

sebagaimana diuraikan dalam Lampiran 5.

Sesuai SK Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah Nomor

KEP-235/PW19/1/2019 tentang Satuan Tugas Pelaksana Proyek Perubahan

Strategi Peningkatan Kapabilitas APIP di Era Indutri 4.0 dengan uraian tugas dan

tanggungjawab sebagai berikut:

Tabel 7.1 Uraian Tugas Satuan Tugas Pelaksana Proyek Perubahan Strategi

Peningkatan Kapabilitas APIP di Era Industri 4.0

NO TIM URAIAN TUGAS

1 Penanggung Jawab

(Project Leader)

Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan

kegiatan proyek perubahan;

Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak

terkait;

Melakukan monitoring dan tindak lanjut ataas

kemajuan pelaksanaan kegiatan proyek

perubahan.

2 Koordinator Tim Kerja Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan proyek

perubahan Strategi Peningkatan Kapabilitas APIP

di Era Industri 4.0

3 Wakil Koordinator

Tim Kerja

Membantu Koordinator dalam pelaksanaan

kegiatan dan memberikan masukan dan dukungan

bidang sarana prasarana.

4 Pemberi Masukan

dan Penghubung ke

Mitra Kerja

Memberikan masukan dan dukungan kepada

project leader dalam perancangan dan

pelaksanaan setiap tahapan kegiatan proyek

perubahan, serta menjadi penghubung dengan

mitra kerja kaitannya dengan Strategi Peningkatan

Kapabilitas APIP di Era Industri 4.0.

Page 21: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 21

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

5 Tim Pedoman dan

Sosialisasi

Menyusun pedoman terkait Strategi Peningkatan

Kapabilitas APIP di Era Industri 4.0;

Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait

untuk memperoleh masukan terkait pedoman;

Melakukan sosialisasi pedoman terkait Strategi

Peningkatan Kapabilitas APIP di Era Industri 4.0

6 Tim Aplikasi dan

Teknologi Informasi

Merancang Aplikasi terkait Strategi Peningkatan

Kapabilitas APIP di Era Industri 4.0.

Berkoordinasi dengan Pusat Informasi

Pengawasan BPKP kaitannya dengan proses

perancangan aplikasi terkait Strategi Peningkatan

Kapabilitas APIP di Era Industri 4.0;

Melaksanakan program pelatihan mandiri (PPM)

atau sosialisasi aplikasi terkait Strategi

Peningkatan Kapabilitas APIP di Era Industri 4.0;

Melakukan simulasi penggunaan aplikasi terkait

Strategi Peningkatan Kapabilitas APIP di Era

Industri 4.0.

7 Tim Dukungan dan

Administrasi

Menyiapkan dokumen-dokumen pendukung

pelaksanaan setiap kegiatan;

Mendokumentasikan bukti-bukti pendukung

pelaksanaan setiap kegiatan (SK, ST, Notulen

Rapat, Foto, dsb)

Memfasilitasi pelaksanaan rapat-rapat satgas,

focus group discussion (FGD), program pelatihan

mandiri (PPM) dan sosialisasi;

Membantu kelancaran dokumen

pertanggungjawaban pelaksanaan setiap

kegiatan.

Page 22: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 22

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Secara garis besar tugas Tim Efektif Percepatan Pencapaian level 3

Kapabilitas APIP dalam 3 (tiga) tahap milestone yaitu jangka pendek, jangka

menengah, dan panjang.

a. Jangka Pendek, Tim Efektif Percepatan Peningkatan Kapabilitas APIP

melaksanakan tugas sebagai berikut:

1. Penyusunan tim efektif

2. Penyusunan perancangan aplikasi

3. Penandatangan pernyataan komitmen

Untuk lebih rinci hal-hal yang dilakukan oleh Tim Efektif adalah:

a) Melaksanakan FGD tentang bagaimana penyusunan agenda kerja yang

harus dilakukan yang ditandai dengan agenda secara tertulis

b) Mengadakan koordinasi dengan Gubernur untuk mencari jadwal yang

tepat untuk melakukan penandatanganan kesepahaman dengan para

Bupati, Walikota dan Gubernur

c) Mempersiapkan bahan paparan saat melakukan penandatanganan

kesepahaman terkait dengan proyek perubahan

d) Mempelajari pengaruh dari Revolusi Industri terhadap pelaksanaan tugas

pengawasan di lingkungan Inspektorat

e) Mengidentifikasi kondisi APIP saat ini

f) Mempersiapkan data (kondisi rinci dari masing-masing inspektorat untuk

dapat diisikan kedalam database)

b. Jangka Menengah Tim Efektif Percepatan Peningkatan Kapabilitas APIP

melaksanakan tugas sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi data yang dibutuhkan sesuai dengan kebutuhan dasar

penilaian.

2. Mengolah inputing data atas kondisi saat ini sesuai kriteria.

3. Menghubungkan secara online dengan seluruh APIP di daerah Sulawesi

Tengah

4. Mengidentifikasi pengaruh perubahan teknologi terhadap pelaksanaan

tugas APIP.

Page 23: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 23

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

c. Jangka Panjang, Tim Efektif Percepatan Peningkatan Kapabilitas APIP

melaksanakan tugas sebagai berikut:

1. Pemantauan perkembangan database (dokumen persyaratan) secara

berkala.

2. Desk QA atau pemenuhan syarat dalam Kapabilitas APIP.

3. Mengajukan APIP yang sudah memenuhi syarat untuk masuk ke Level 3

untuk dilakukan QA Pusat.

4. Mengusulkan kebijakan yang terkait dengan penyesuaian tugas sesuai

lingkungan yang ada.

2. Rapat Koordinasi Tim Efektif

Rapat koordinasi Tim Efektif telah dilakukan sebanyak 3(tiga) kali dengan

agenda dan simpulan sebagai berikut:

a. Rapat Tim Efektif Strategi Percepatan Pencapaian Kapabilitas APIP Level 3

dalam Era Revolusi.

Tim Efektif melakukan pertemuan pertama untuk mendapatkan penjelasan

lebih lanjut tentang pembagian tugas dan jangka waktu penyelesaian tugas

sebagaimana diharapkan oleh peserta diklat. Kemudian memberikan

masukan serta rencana kerja dari masing masing bagian foto rapat dan

notulen sebagai berikut:

Foto Rapat Tim Efektif Strategi Percepatan Pencapaian Kapabilitas APIP Level 3 dalam Era Revolusi

Page 24: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 24

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

b. Rapat Tim Efektif Strategi Percepatan Pencapaian Kapabilitas APIP Level 3

Dalam Era Revolusi Industri 4.0 Pertemuan Kedua

Rapat Tim Efektif Strategi Percepatan Pencapaian Kapabilitas APIP Level 3 dalam Era Revolusi Pertemuan Kedua

c. Rapat Tim Efektif Strategi Percepatan Pencapaian Kapabilitas APIP Level 3

Dalam Era Revolusi Industri 4.0 Pertemuan Ketiga

Rapat Tim Efektif Strategi Percepatan Pencapaian Kapabilitas APIP Level 3 dalam Era Revolusi Pertemuan Ketiga

Untuk mengambarkan pengaruh Revolusi Industri 4.0 terhadap APIP maka

dapat diuraikan dalam dua hal yaitu:

1. Peralatan yang digunakan

Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari APIP akan dihadapkan dengan think

of internet sehingga memerlukan peralatan komputer yang terhubung

dengan internet.

2. Proses untuk mengadaptasi perubahan itu

Page 25: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 25

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Untuk menggunakan atau menerapkan proses tersebut maka APIP dapat

menyusun standar operasional yang menjelaskan langkah-langkah

penggunaan teknologi informasi untuk melaksanakan tugasnya. Standar

prosedur dapat diterapkan dalam bentuk audit program yang berbasis

internet misalnya mendownload data yang dibutuhkan untuk pelaksanaan

pemeriksaan.

Notulen rapat tim dapat dilihat di Lampiran 6.

3. Penyusunan Aplikasi

Aplikasi yang dibuat menjadi media penyimpanan database kondisi APIP

seluruh inspektorat yang di input data serta dokumen yang mendasarinya

diupload. Secara lebih rinci prosedur kerja aplikasi adalah:

a. Prosedur

1) Mengisikan user id dan password oleh tim efektif yang ditugaskan.

2) Menginput data satu persatu sesuai dengan pemenuhan enam elemen

pengukuran kapabilitas APIP setiap kabupaten.

3) Pengisian kuesioner pemenuhan daftar uji.

4) Aplikasi menyediakan ruang laman tempat upload database.

5) Aplikasi dapat menghitung secara otomatis angka kapabilitas APIP

setiap saat tergantung pada data yang diinput dan diupload.

6) Aplikasi di link kan dengan Inspektorat kabupaten/kota untuk mengecek

kekurangan dan mengupload dokumen yang diminta.

7) Hasil upload akan berpengaruh kepada level kapabilitas APIP.

Page 26: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 26

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

b. Flowchart

Gambar 7.1 Flowchart Aplikasi SICEPAT 3

Untuk penyusunan aplikasi ini tim efektif yang membidangi sudah

merancang sistem yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan terhadap

pengolahan data yang diminta. Secara rinci hal-hal yang dilakukan oleh tim

efektif khususnya penyusunan aplikasi adalah:

1) Mengadakan focus group discussion

Focus Group Discussion (FGD) dilakukan beberapa kali untuk mencari

format informasi yang dibutuhkan dan input data yang diperlukan. Kegiatan

tersebut juga dilakukan pada saat rapat tim efektif di ruangan kerja kepala

perwakilan. Dalam setiap pertemuan diperoleh banyak masukan dan pada

Page 27: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 27

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

akhirnya disepakati bahwa data yang tersedia seberapapun adanya diinput

ke dalam aplikasi yang dimaksud.

Rapat Tim Efektif

2) Uji coba aplikasi

Tim penyusunan aplikasi telah melakukan uji coba atas aplikasi yang disusun

dan selalu melakukan perbaikan dengan segera. Dalam hal ditemukan

kesulitan maka tim efektif dan peserta diklat berkomunikasi dengan

Pusinfowas BPKP untuk dapat mengatasi permasalahan agar data dapat di

input dan di proses sesuai dengan kebutuhan. Aplikasi ini diberi nama

“SICEPAT LEVEL 3”.

Tim Penyusun Aplikasi

Page 28: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 28

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

3 ) Penginputan data

Dalam tim efektif sudah dilakukan pembagian tugas untuk melakukan

penginputan. Masing-masing provinsi/kabupaten/kota sudah ditentukan

penanggungjawab data dan penginputannya sehingga dapat dilakukan

dengan cepat. Proses penginputan sudah dapat diselesaikan sesuai dengan

jadwal yang ditentukan.

Pengimputan data dan hasilnya

4 ) Melakukan Quality Assurance atas hasil input

Setelah selesai penginputan, maka dilakukan quality assurance oleh peserta

diklat untuk melihat kelengkapan dan kesesuaian informasi yang dibutuhkan

dalam upaya percepatan pencapaian kapabilitas APIP level 3.

4. Penandatanganan Komitmen

Penandatanganan pernyataan komitmen oleh kepala daerah yaitu

Gubernur, Bupati/Walikota dan Inspektur sebagai pimpinan APIP sangatlah

dibutuhkan, karena implementasi SPIP sangat ditentukan oleh pimpinan

organisasi (tone at the top). Langkah awal dari pengembangan strategi ini

sebenarnya adalah keinginan dari Kepala Daerah dan jajarannya. Kondisi

Provinsi Sulawesi Tengah hingga saat ini belum ada APIP yang sampai pada

level 3, karenanya kami berkeinginan mencapai ini secara cepat, langkah

strategis yang dilakukan adalah:

a. Koordinasi dengan protokoler Gubernur untuk mengundang para Kepala

Daerah dan Inspektur

Page 29: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 29

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Sebelum memastikan metode penandatangan pernyataan komitmen oleh

Gubernur/Bupati/Walikota dan Inspektur se-Provinsi Sulawesi Tengah, maka

sebagaimana arahan dari Gubernur maka akan diundang seluruhnya ke

Provinsi dengan diberi kegiatan penandatanganan komitmen peningkatan

kapabilitas APIP level 3, maka Tim Efektif kembali berkoordinasi dengan

Kepala Biro Umum Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.

Berdasarkan hasil koordinasi antara Tim Efektif dan Kepala Biro Umum maka

disepakati beberapa hal yaitu untuk mempersiapkan konsep formulir

penandatanganan sampai final disiapkan oleh peserta diklat dan tim efektif.

Kemudian untuk menentukan teknis penandatanganan diatur oleh protokoler

atau Biro Umum Provinsi Sulawesi Tengah.

Format Formulir yang disepakati sudah ditetapkan oleh tim efektif setelah

mendapat persetujuan dari protokoler Gubernur. Sedangkan tatacara

penandatanganan yang disepakati adalah yang pertama formulir

ditandatangani oleh masing-masing Inspektur dan peserta Diklat kemudian

mengetahui Gubernur, Bupati/Walikota. Sedangkan untuk lembar tersendiri

ditandatangani langsung oleh Gubernur/Bupati/Walikota. Kemudian setelah

seluruh formulir ditandatangani maka dilakukan foto bersama dan sepakat

untuk melaksanakannya.

b. Menyusun konsep pernyataan kesepahaman

Dalam penyusunan konsep penandatanganan kesepahaman terjadi

beberapa kali perubahan Tim Efektif berusaha untuk mengkolaborasi maksud

dari penandatanganan ini dengan daya motivasi yang ditimbulkannya serta

time frame waktu yang harus tercapai, dan akhirnya disepakati sebagaimana

formulir yang ditetapkan.

c. Sosialisasi pentingnya capaian kapabilitas APIP level 3

Sebelum penandatanganan dilakukan, maka kami telah melakukan

sosialisasi pentingnya capaian kapabilitas APIP level 3 agar dapat

menyamakan persepsi antara Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah

dengan seluruh Kepala Daerah yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah.

Pemaparan terkait dengan definisi kapabilitas APIP, pentingnya kapabilitas

Page 30: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 30

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

APIP dalam pencegahan terjadinya korupsi. Sosialisasi ini telah dilakukan

beberapa kali pada kesempatan yang berbeda yaitu:

i. Rapat koordinasi pengawasan untuk Inspektorat seluruh Provinsi dan

Kabupaten/Kota di Kantor Inspektorat Provinsi Sulawesi Tengah.

ii. Peningkatan kapabilitas APIP di Provinsi Sulawesi Tengah bersamaan

dengan topik yang sama dalam pencegahan korupsi yang

diselenggarakan oleh KPK Pencegahan Wilayah Provinsi Sulawesi

Tengah.

d. Penandatanganan Pernyataan Komitmen.

Acara penandatanganan pernyataan komitmen dilakukan di Hotel Best

Western Palu yang diawali oleh Inspektorat Provinsi Sulawesi Tengah dan

dilanjutkan oleh Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah kemudian dilanjutkan

oleh Inspektorat Kabupaten Banggai dan Bupati Banggai serta selanjutnya

oleh Inspektur Banggai Kepulauan dan Bupati Banggai Kepulauan. Gubernur

Drs. Longki Djanggola, MM tetap berada ditempat menyaksikan dan memberi

semangat kepada pemerintah Kabupaten/kota dalam hal ini Bupati dan

Inspektur sampai berakhirnya penandatanganan.

Gubernur sedang menandatangani

Page 31: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 31

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Bupati Banggai sedang menandatangani

Bupati Banggai Kepulauan sedang menandatangani

Inspektur Provinsi sedang menandatangani

Page 32: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 32

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Seluruh Peserta Penandatanganan

Hasil penandatangan seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota terdapat pada

lampiran 2 dan 3. Naskah Pidato Gubernur Pada Saat Setelah

Penandatanganan Pernyataan Komitmen terdapat pada Lampiran 8.

e. Mengumpulkan dan menyusun seluruh pernyataan komitmen dalam upaya

percepatan pencapaian kapabilitas APIP level 3

Tim Efektif setelah penandatanganan pernyataan komitmen mengumpulkan

dan mengecek kembali apakah masih ada formulir yang belum

ditandatangani. Dalam hal masih ada formulir yang belum ditandatangani

maka disampaikan langsung kepada Bupati/Inspektur yang tidak hadir untuk

segera dapat dukungan atau ditandatangani. Pada akhirnya seluruh Kepala

Daerah dan Inspektur telah menandatangani formulir yang dimaksud.

f. Pidato Gubernur Sulawesi Tengah

Gubernur Sulawesi Tengah Drs. Longki Djanggola setelah penandatanganan

pernyataan komitmen mewakili seluruh kepala daerah memberikan arahan

atau pidato terkait dengan acara penandatanganan tersebut. Sangat diluar

dugaan Gubernur menyampaikan bahwa pernyataan komitmen ini sangat

penting artinya bagi lingkungan pemerintah daerah di Provinsi Sulawesi

Tengah karena dengan pernyataan ini maka pelaksanaan pencapaian

kapabilitas APIP level 3 akan lebih mudah untuk dicapai. Ditambahkan oleh

Gubernur bahwa sampai saat ini belum ada pemerintah daerah baik Provinsi

maupun Kabupaten/Kota yang kapabilitas APIPnya telah mencapai level 3.

Page 33: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05 33

Laporan Proyek Perubahan

sgggggyf

Bagi BPKP pernyataan komitmen ini juga sangat penting karena dengan

adanya komitmen ini maka BPKP akan lebih bersemangat dan lebih gencar

melakukan Bimtek dan Quality Assurance atas Self Assessment kapabilitas

APIP yang sudah dilakukan oleh APIP daerah.

Page 34: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

Laporan Proyek Perubahan

34 PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

g. Tabel Capaian Output

Tabel 7.2 Capaian Output Proyek Perubahan

No.

Tahapan

Kegiatan

Timelne

Output

Pihak Yang Terlibat

Nomor / Tanggal

Dokumen

% Penyele

saian

Lampiran Okt 19 Nov 19

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Jangka Pendek

1. Penyusunan

Tim Efektif

Menyusun Tim Efektif SK Tim Efektif Tim Efektif Internal Perwakilan BPKP yang terdiri dari Korwas dan Struktural

SK Nomor

KEP-

253/PW19/1/20

19

100

Melaksanakan Focus

Group Disscussion (FGD)

Notulen dan Daftar Hadir

Tim Efektif Internal BPKP

1.1

Mengadakan Koordinasi

ke Gubernur

Dokumentasi/Foto

Mempersiapkan Bahan

Paparan

Bahan Paparan

Mempelajari Pengaruh

Revolusi Industri

Daftar Usulan

Mengidentifikasi Kondisi

APIP saat ini

Data Profil APIP Sulteng

Mempersiapkan Data Data Profil APIP Sulteng

2. Penyusunan

Aplikasi

Merancang Sistem

Informasi yang

dibutuhkan

Rancangan Aplikasi

Tim Efektif

10 Sept 2019

1.4

FGD dengan Tim Efektif Notulen

100%

Page 35: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

Laporan Proyek Perubahan

35 PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

No.

Tahapan

Kegiatan

Timeline

Output

Pihak Yang Terlibat

Nomor / Tanggal

Dokumen

% Penyele

Lampiran Okt 19 Nov 19

saian

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

Menyusun Aplikasi dan

Uji Coba

Menginput Data Contoh Hasil Inputan 1.6

3. Penandatanga

nan Komitmen

Koordinasi dengan

Protokoler Gubernur

Notulen

Protokoler

Gubernur dan

Tim Efektif

-

100

Menyusun Konsep Konsep Naskah 100

Memfinalkan Konsep Naskah Final

-

100 2

Sosialisasi Capaian

Kapabilitas APIP Bahan Paparan

100

3

Penandatanganan Dokumentasi/Foto

-

100 4

1.10 Mengumpulkan Hasil Naskah yang di Tandatangani 100

Pidato Gubernur Naskah Pidato 100 5

Jangka Menengah

1. Mengidentifika

si Data

Kebutuhan

Penilaian

Mengumpulkan Surat

Tugas QA Kapabilitas

APIP

Daftar Surat Tugas dan Laporan Hasil QA Tim Efektif dan

Bidang P3A 80

1

Page 36: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

Laporan Proyek Perubahan

36 PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

No.

Tahapan

Kegiatan

Timeline

Output

Pihak Yang Terlibat

Nomor / Tanggal

Dokumen

% Penyele

saian

Lampiran Agt 19 Sep 19

4 5 1 2 3 4 5

Membuat

Rangkuman

Data-data

Pemenuhan

Elemen

Rangkuman Data Bidang P3A 80

2. Mengolah/Mengi

nput Data

Reviu Hasil Input

Data

Aplikasi Bidang P3A 0

Input Kekurangan

Data Database 0

3. Menghubungkan

Aplikasi dengan

APIP secara

Online

Menyurati APIP Surat Bidang P3A 0

Membangun Sistem

Online Aplikasi Bidang P3A 0

4. Mengidentifikasi

Pengaruh

Teknologi

Mengumpulkan

Pengaruh Teknologi Daftar Pengaruh Tim Efektif 0

Melakukan Usulan

Penyesuaian Surat Usulan Tim Efektif 0

Page 37: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

37 Laporan Proyek Perubahan sgggg

5. Dukungan Stakeholders

a. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi serta dalam mencapai

tujuan yang telah ditetapkan dibutuhkan dukungan stakeholders baik

secara internal maupun eksternal. Stakeholders yang berkaitan langsung

dengan manfaat level 3 kapabilitas APIP di Provinsi Sulawesi Tengah yaitu

Kepala Kepolisian Daerah, Kepala Wilayah Kantor Kementerian yang ada

di Provinsi Sulawesi Tengah, Kepala Perwakilan Badan Pemeriksa

Keuangan (BPK), Perwakilan KPK yang ada di daerah, Kanwil Hukum dan

HAM, Kanwil Perbendaharaan Negara, Kejaksaan Tinggi. Semua

stakeholders tersebut sangat mendukung terimplementasinya proyek

perubahan ini dan sebagai bukti dukungan dibuat dalam bentuk

pernyataan dukungan yang ditandatangani langsung oleh beberapa

Kepala Perwakilan BPKP. Hubungan masing-masing Pimpinan dengan

implementasi proyek perubahan ini adalah:

1) Kepala Kepolisian Daerah

Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari Kepala Kepolisian Daerah sering

bekerjasama dengan APIP daerah (Inspektorat) Provinsi maupun

Kabupaten/Kota. Hubungan kerjasama dalam bentuk audit investigasi,

perhitungan kerugian keuangan negara atas kasus pengaduan

masyarakat yang ditangani oleh kepolisian. Peningkatan Kapabilitas

APIP sangat terkait dengan kemampuan APIP dalam melaksanakan

kerjasama tersebut. APIP dengan level 3 diharapkan mampu untuk

melakukan audit investigasi dan perhitungan kerugian keuangan

negara, oleh karena itu kepolisian daerah sangat mendukung terhadap

peningkatan Kapabilitas APIP tersebut.

2) Kepala Kantor Wilayah Kementerian

Dalam pelaksanaan tugas Kantor Wilayah Kementerian di daerah

sangat dibutuhkan kerjasama dengan APIP daerah, karena banyaknya

anggaran yang berasal dari APBN dilaksanakan oleh pemerintah

daerah sehingga dalam menyampaikan pertanggungjawaban

Page 38: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

38 Laporan Proyek Perubahan sgggg

disamping mereviu APBD maka APIP daerah juga melakukan reviu

terhadap dana yang dikelola di daerah berupa dana transfer ataupun

titipan. Dengan demikian maka peningkatan kemampuan APIP sangat

berpengaruh terhadap kualitas hasil reviu dari APIP sendiri.

3) Kepala Perwakilan BPK

Kaitan Proyek Perubahan dengan meningkatnya kapabilitas APIP

maka dipastikan adanya perbaikan tatakelola yang otomatis akan

meningkatkan kualitas laporan keuangan sehingga BPK dalam

melaksanakan pemeriksaan keuangan daerah akan lebih mudah,

dengan demikian akan mempercepat waktu pemeriksaannya.

4) Para Direktur dan Kepala Perwakilan BPKP

Selain dari pada pihak ekstern Proyek Perubahan ini juga didukung

oleh beberapa rekan sejawat peserta diklat yang ditujukan untuk dapat

diketahui bahwa di seluruh Provinsi yang ada di Indonesia Proyek

Perubahan ini dapat diimplementasikan. Strategi percepatan

sebagaimana topik dari Proyek Perubahan ini sangat dibutuhkan oleh

seluruh perwakilan BPKP dalam melaksanakan tugas pembinaan

APIP.

5) Kejaksaan Tinggi

APIP daerah sering bekerjasama dengan Kejaksaan Tinggi terutama

dalam hal permintaan audit investigasi dan perhitungan keuangan

negara sebagaimana juga kepolisian daerah yang telah diuraikan

sebelumnya. Kejaksaan Tinggi mempunyai jajaran di setiap

kabupaten/kota yaitu Kejaksaan Negeri sehingga kasus-kasus yang

terjadi di masing-masing daerah dapat diatasi oleh APIP daerah

masing-masing. Dengan demikian maka peningkatan kapabilitas APIP

sangat dibutuhkan demi kelancaran penugasan yang dimaksud di atas.

Page 39: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

39 Laporan Proyek Perubahan sgggg

Dukungan dari Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah

6) Kanwil Perbendaharaan Negara

Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara melakukan

kegiatan-kegiatan Negara di daerah. Untuk itu sistem pengelolaan

Keuangan Negara di daerah dilakukan dengan berbagai macam cara

misalnya transfer ke daerah. Terhadap dana transfer kepada daerah

Kabupaten/Kota pengelolaannya langsung dilakukan oleh pemerintah

daerah, oleh karena itu peningkatan kapabilitas APIP sangat penting

dalam mendorong pentingnya tatakelola yang baik di daerah sehingga

dapat menghasilkan laporan keuangan yang transparan dan akuntabel.

Foto Dukungan dari Kanwil Perbendaharaan Negara

Dukungan terhadap stakeholders internal terdapat pada lampiran 9

Sedangkan dukungan dari pihak eksternal terdapat pada lampiran 10.

b. Cara Memperoleh Dukungan

Page 40: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

40 Laporan Proyek Perubahan sgggg

Adapun cara memperoleh dukungan dari berbagai stakeholders dapat

dilakukan dengan konsultasi, komunikasi dan koordinasi.

1) Konsultasi

Strategi percepatan pencapaian level 3 Kapabilitas APIP dalam Era

Revolusi Industri 4.0 didukung oleh para stakeholders dengan cara

konsultasi atau meminta pendapat. Konsultasi pertama dilakukan

terhadap mentor yang memberikan saran terhadap tatacara penulisan,

sistematika pembahasan dan juga substansi materi yang dibahas

sebelum mendapat dukungan dari para stakeholders. Konsultasi juga

dilakukan terhadap Direktur Bidang Teknis yang menangani penilaian

kapabilitas APIP dan juga strategi pencapaiannya dari segi pedoman

dan pemenuhan 6 elemen di IACM yang harus dilaksanakan.

2) Komunikasi

Dalam percepatan pencapaian kapabilitas APIP level 3 pada Era

Revolusi Industri 4.0 dilakukan dialog atau komunikasi dengan orang-

orang terkait untuk lebih meyakinkan bahwa Proyek Perubahan ini

sangat besar manfaatnya. Hal yang sangat penting dibicarakan adalah

bagaimana strategi percepatan pencapaian kapabilitas APIP tersebut

dan juga tatacara ataupun ketentuan dalam pengimplementasiannya.

Komunikasi sering juga dilakukan terhadap Pusat Informasi

Pengawasan BPKP terkait dengan pembangunan aplikasi yang

digunakan sebagai sarana. Tidak kalah pentingnya sejak awal

ditetapkannya judul Proyek Perubahan ini maka dilakukan komunikasi

dengan Gubernur dan jajarannya sehingga dapat memperlancar

proses penyusunan dan pencapaian output dari proyek perubahan ini,

sesuai dengan 3 tahapan milestone yaitu dua bulan pertama, enam

bulan pertama dan dua tahun pertama.

3) Koordinasi

Page 41: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

41 Laporan Proyek Perubahan sgggg

Koordinasi yang sangat intensif dilakukan dengan Kepala Daerah

khususnya Gubernur dan Bupati/Walikota terkait dengan penyamaan

persepsi untuk peningkatan Kapabilitas APIP. Peningkatan Kapabilitas

APIP sangat tergantung kepada kepentingan dari kepala daerah atau

dorongan dari Kepala Daerah terhadap APIP itu sendiri. Strategi

percepatan yang diunggulkan dalam hal ini adalah komitmen dari

kepala daerah serta memberikan wewenang kepada APIP dalam

menentukan langkah-langkah pelaksanaan kegiatan yang dilakukan.

Koordinasi ini sangat intensif dilakukan terhadap Gubernur serta

jajarannya yaitu Inspektur dan Kepala Biro Umum dalam

merencanakan dan melaksanakan penandatanganan pernyataan

komitmen.

Bukti koordianasi tersebut dapat dilihat dalam foto dibawah ini:

Foto Koordinasi dengan Gubernur (Laporan Hasil Kegiatan Koordinasi Dengan

Gubernur terdapat di Lampiran 7)

Hasil dari koordinasi ini diperoleh kesepakatan penandatanganan

komitmen dengan Gubernur, Bupati dan Walikota serta seluruh APIP

secara serentak dalam suatu acara. Hanya dua orang inspektur dan

lima orang Bupati yang kebetulan berhalangan, ditandatangankan

secara pribadi. Contoh Bupati Donggala, karena sedang ujian S3 dan

Bupati Buol sedang Lamhanas. Foto penandatanganan Bupati

Donggala dan Bupati Buol sebagai berikut:

Page 42: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

42 Laporan Proyek Perubahan sgggg

Foto Penandatanganan oleh Bupati Buol dan Bupati Donggala

VIII. STRATEGI MARKETING

A. Strategi Mix

Dalam pengembangan strategi marketing mix, maka digunakan

elemen pemasaran sektor publik yaitu 4P+1C yaitu produk, price,

promotion, place dan customer.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan ataupun kegiatan-kegiatan yang

mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kebijakan tersebut

harus dikenalkan kepada seluruh masyarakat agar masyarakat dapat

memelihara produk tersebut. Demikian juga didalam melaksanakan

kebijakannya pemerintah memerlukan biaya ataupun harga yang harus

sebanding dengan manfaat yang diperoleh. Pemimpin sektor publik harus

berpikir secara bisnis membandingkan antara biaya dengan manfaat.

Kemudian pemerintah sektor publik dalam melaksanakan pembangunan

memerlukan pasar ataupun tempat yang dapat digunakan untuk memenuhi

kebutuhan sesusai dengan sektor yang diinginkan. Lebih rinci kebijakan

marketing mix sektor publik dapat diuraikan sebagai berikut:

a) Customer

Sebagai pelanggan dari produk ini adalah pemerintah daerah yaitu

provinsi,kabupaten dan kota. Sehingga hasil dari proyek perubahan ini

harus berorientasi hasil dalam pengertian sesuai dengan keinginan dan

kemanfaatan dari customer. Dalam perumusan kegiatan yang dilakukan

telah disesuaikan dengan kebutuhan APIP dalam hal ini Inspektorat

provinsi dan kabupaten kota sebagaimana kebutuhan terhadap target

Page 43: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

43 Laporan Proyek Perubahan sgggg

pencapaian level 3 Kapabilitas APIP. Level 3 Kapabilitas APIP yang

disebut dengan sebutan integrated telah mampu mendeteksi terjadinya

fraud dan dapat mengukur efektif dan efesiensi kegiatan. Dalam

pelaksanaan kegiatan ini produk yang kita pasarkan adalah strategi

percepatan yang sangat bermanfaat sehingga customer

menggunakannya sebagai kebutuhan pencapaian level 3 Kapabilitas

APIP.

b) Product

Secara jelasnya bahwa product yang dihasilkan dalam proyek

perubahan ini adalah dalam bentuk kebijakan untuk menerapkan

strategi yang mampu mencapai level 3 kapabilitas APIP. Produk

tersebut secara rinci dapat diuraikan dalam bentuk pernyataan

komitmen dari pimpinan pemerintah daerah dan inspektur, aplikasi yang

dapat membantu percepatan pencapaian level 3 kapabilitas apip

dengan pemenuhan elemen elemen kapabilitas sesuai dengan daftar uji

dengan model IACM yaitu 1: Peran dan Layanan APIP, 2: Pengelolaan

SDM APIP, 3 : Penyelenggaraan Pengawasan Intern Pemerintah

Secara Profesional, 4: Manajemen Kinerja dan Akuntabilitas, 5:

Hubungan dan Budaya Organisasi, dan 6: Struktur Tata

Kelola. Kapabilitas APIP level 3 yaitu APIP mampu melakukan

performance audit yang dapat meningkatkan kinerja serta memberikan

advisory services untuk perbaikan governance process, risk

management, control organisasi dimana APIP berada.

c) Price

Biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk ini adalah berupa

biaya perjalanan dinas untuk melakukan koordinasi dan

penandatanganan pernyataan komitmen kepala daerah dan inspektur

yang tidak hadir pada saat acara penandatanganan dilakukan. Biaya

tersebut tidak dipisahkan secara khusus tetapi tergabung dalam biaya

koordinasi tugas lain yang sedang berlangsung. Kegiatan ini dilakukan

terhadap 3 orang Bupati dan 2 Inspektur. Sehingga dengan demikian

Page 44: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

44 Laporan Proyek Perubahan sgggg

maka dapat disimpulkan bahwa biaya yang dikeluarkan sangat efesien

dibandingkan denga produk yang dihasilkan.

d) Place

Place adalah elemen marketing mix yang berkaitan dengan upaya

mendistribusikan dan menjamin produk tersedia secara mudah bagi

para pengguna. Tempat produk ini dihasilkan dan dimanfaatkan dapat

dikelompokkan kedalam 2 sisi yaitu Perwakilan BPKP Sulawesi Tengah

dan seluruh Pemerintah daerah sebanyak 14 pemda yang terdiri dari 1

provinsi dan 1 kota serta 12 Kabupaten. Seluruh pemda yang ada di

provinsi Sulawesi tengah adalah merupakan tempat atau lokasi

berlangsungnya proyek perubahan ini. Namun dengan aplikasi online

maka perbedaan jarak atau tempat tidak menjadi masalah dalam

menerapkannya.

e) Promotion

Promosi dimaksud adalah semua jenis komunikasi yang digunakan

untuk menjangkau khalayak sebagai sasaran mengenai manfaat relatif

suatu produk layanan merek atau branded. Promosi yang digunakan

dengan memberi branded produk ini dengan nama SICEPAT 3, dengan

demikian maka lebih mudah untuk melakukan pemasaran atau

promosi.Promosi yang dijalankan melalui sosialiasi dalam berbagai

kesempatan yaitu rapat koordinasi dengan APIP, Bimtek peningkatan

Kapabilitas APIP bekerjasama dengan wakil Komisi Pemberantasan

Korupsi yang ada didaerah dan juga pada berbagai kesempatan pada

saat pertemuan dengan Gubernur, Bupati dan Walikota.

B. Manajemen Stakeholders (stakeholders marketing)

Stakeholders dalam proyek perubahan ini adalah pihak pihak yang

berkepentingan atau terkait dengan proyek perubahan ini baik yang berasal

dari internal maupun ekternal organisasi yang dapat mempengaruhi

keberhasilan proyek perubahan ini. Dalam implementasi terobosan

perubahan ini diperlukan peran dari stakeholders khususnya membantu

dalam melengkapi sarana perbaikan yang akan disempurnakan dan juga

Page 45: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

45 Laporan Proyek Perubahan sgggg

orang-orang atau bagian yang terkait dengan proyek perubahan ini. Pihak

yang sangat berperan dalam hal ini adalah Kepala Daerah (Gubernur,

Walikota dan Bupati) serta kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD)

APIP dan Staf organisasi APIP dan Auditor Perwakilan BPKP.

Setelah dilakukan pemetaan, maka stakeholders terkait dapat

dikelompokan ke dalam 4 (empat) kelompok kuadran yaitu:

LATENT, PROMOTORS, APHATETIC DAN DEFENDERS Gambar 8.1 Empat Kelompok Kuadran

Dari pelaksanaan proyek perubahan ini maka dapat diuraikan 4 kelompok

yang mempunyai peran dan kepentingan dan pengaruh yaitu:

a) Kelompok promotors, adalah mereka yang mempunyai kepentingan dan

pengaruh yang besar dalam pelaksanaannya. Sebagai stakeholders

promotor terdiri dari Kepala BPKP, Deputi Investigasi, Deputi

Penyelenggaraan keuangan daerah , Gubernur, Bupati dan Walikota

Page 46: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

46 Laporan Proyek Perubahan sgggg

yang memberikan dorongan dan sangat berkentingan dan pengaruh

terhadap tercapainya target level 3 kapabilitas APIP. Kepala BPKP

mengeluarkan Peraturan Kepala BPKP , Demikian juga Deputi

Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah memberikan

pertunjuk teknis bagaimana cara untuk peningkatan Kapabilitas APIP

tentu sangat pro atau mendukung keberhasilan proyek perubahan ini.

b) Kelompok defenders, adalah mereka yang memiliki kepentingan besar

namun mempunyai pengaruh kecil yaitu inspektur dan para auditor di

inspektorat yang lebih berperan pada mengikuti saran atau dorongan

dari Kepala Daerah dan stakeholders promotor lainnya.

c) Kelompok Latens, adalah mereka yang memiliki kepentingan kecil dan

pengaruh besar yaitu instansi inspektorat atau disebut dengan APIP dan

Perwakilan BPKP Sulawesi tengah yang berkepentingan sebagai

Pembina APIP.

d) Aphatetics, adalah mereka yang mempunyai kepentingan kecil dan

pengaruh kecil yaitu masyarakat dan Organisasi Perangkat Daerah

misalnya pendukung dari kebijakan yang dapat membantu para

inspektorat dalam pemenuhan kebutuhan capaian enam elemen setiap

level kapabilitas apip. Sebagai contoh adanya pemenuhan jumlah SDM

dalam APIP harus didukung oleh OPD lainya yaitu Bagian Kepegwaian

Daerah, demikian juga halnya dengan perencanaan yang akan dibuat

maka akan sangat berpengaruh terhadap penganggaran dan program

kerja APIP.

Metode komunikasi terhadap masing-masing stakeholders.

Kemampuan berkomunikasi menunjukkan kemampuan mengirimkan

pesan-pesan dengan jelas, manusiawi, efisien dan menerima pesan-

pesan secara akurat.

Fungsi komunikasi adalah:

Mencapai pengertian satu sama lain.

Membina kepercayaan.

Mengkoordinir tindakan.

Page 47: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

47 Laporan Proyek Perubahan sgggg

Merencanakan strategi.

Melakukan pembagian pekerjaan.

Berbagi rasa.

Strategi Mempengaruhi Stakeholders Melalui Komunikasi

Setelah melakukan identifikasi dan pemetaan stakeholders selanjutnya

adalah menyusun strategi agar stakeholders yang pengaruh rendah atau

kepentingan rendah bisa ditarik pada kuadran yang tinggi pengaruh dan

kepentingannya. Untuk itu peta strategi komunikasi yang disusun adalah

untuk setiap kuadran harus tepat sehingga tidak menjadi gangguan dalam

implementasi proyek perubahan ini.

Pola hubungan dengan masing masing kuadran stakeholder mempunyai ciri

khas tersendiri. Model komunikasi yang ditempuh terdapat 4 jenis yaitu Keep

satisfaction, manage closely, minimal effort dan keep informed. Secara lebih

rinci dapat dilihat pada table berikut:

Keep Satisfaction Manage Closely

1) Menyurati

2) E-mail dan Whatsapp Group

3) Memberikan arahan

4) Menugaskan

1) Menyampaikan Laporan

2) Menghadiri Rapat

3) Meminta Arahan

4) Menyampaikan surat

permohonan

Minimal Effort Keep informed

1) Menyediakan kotak saran

2) Melakukan sosialisasi

3) Mengirimkan surat permintaan

2) Berdiskusi untuk mencari

solusi

3) Menugaskan untuk melakukan

sesuatu

Tabel 8.1 Model Komunikasi

a) Kelompok Promotor

Strategi untuk kelompok promotor, maka komunikasi yang dibangun

adalah menghadiri rapat, meminta arahan, menyampaikan permohonan

dengan komunikasi yang baik dengan cara sebagimana dalam kelompok

promotor sehingga dapat diminta perhatian yang lebih meningkat lagi

Page 48: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

48 Laporan Proyek Perubahan sgggg

untuk mendukung proyek perubahan ini agar dapat dimplementasikan

dengan lebih baik. Komunikasi dengan stakeholders promotor adalah

membina kepercayaan dengan cara mengikuti pedoman pedoman yang

dikeluarkan oleh stakeholders tersebut.

b) Kelompok Defender

Strategi untuk kelompok defender adalah menyamakan persepsi terhadap

tugas yang harus dilaksanakan bersama. Komunikasi yang dapat

ditempuh adalah berdiskusi atau focus group discussion dan memberikan

penugasan melalui inspekturnya dengan meminta pertanggungjawaban

atas penugasan yang diberikan kepadanya.

c) Kelompok Latens

Strategi komunikasi terhadap stakeholders kelompok Laten dapat

dilakukan dengan cara menyurati, email dan whatsapp group, memberikan

arahan atau sosialisasi dan memerintah untuk hal hal yang diinginkan

sesuai dengan kebutuhan.

d) Kelompok aphatetic

Komunikasi terhadap kelompok stakeholders apathetic dapat dilakukan

dengan sosialisasi atau focus group discussion dan pembuatan daftar

survey serta pembuatan kotak saran.

IX. ORGANISASI PEMBELAJAR

Organisasi pembelajar adalah organisasi yang mahir menciptakan,

memperoleh, menginteprestasikan, mentransfer,mempertahankan pengetahuan

dan…(learning what they do) dan secara sengaja mengubah perilakunya untuk

merefleksikan pengetahuan pemahaman yang baru (doing what we know),,

“David Kevin”.

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah sebagai bagian dari BPKP

Pusat telah ikut dalam metode organisasi pembelajar, artinya dapat menerima

perubahan perubahan yang lebih adaptif dalam melaksanakan kegiatan atau

pembelajaran. Oleh karena itu maka dalam menerima perubahan, organisasi

dengan mudah mengimplementasikan dalam organisasi secara efektif. Ciri-

ciri organisasi pembelajar adalah:

Page 49: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

49 Laporan Proyek Perubahan sgggg

1. Pegawainya secara berkelanjutan mengembangkan kapasitasnya untuk

mewujudkan hasil yang mereka inginkan.

2. Pola berfikir baru dan ekspansif ditumbuhkembangkan.

3. Keinginan bersama diberi ruang kebebasan.

4. Pegawai secara terus menerus belajar bersama bagaimana cara belajar.

Prasyarat pembentukan organisasi pembelajar adalah :

1. Setiap individu memiliki pemahaman yang sama atas tujuan, aktivitas

organisasi dan arah kerja organisasi (jelas visi dan misi).

2. Setiap individu memiliki akses berkelanjutan terhadap data (informasi) dan

aspek yang berhubungan dengan keberhasilan kegagalan organisasi.

3. Individu memiliki kesempatan belajar dari sesamanya dan aktif mengambil

keputusan bersama akan prioritas apa yang perlu dilaksanakan.

Strategi percepatan pencapaian level 3 Kapabilitas APIP pada Era Revolusi

Industri 4.0 diterapkan dengan model organisasi adaptif terhadap perubahan. Hal

ini dilakukan karena target pencapaian level 3 kapabilitas APIP seharusnya akhir

tahun 2019 85% APIP sudah level 3 namun pada kenyataannya hingga saat ini

belum ada satu pemerintah daerahpun yang mencapai level 3 di Provinsi

Sulawesi Tengah. Oleh karena itu maka disamping strategi pencapaiannya yang

lebih penting lagi adalah bagaimana strategi percepatan. Kedua hal tersebut

diuraikan dalam dua sisi organisasi pembelajar yaitu cara pelaksanaan sesuai

tugas pokok dan fungsi dan cara sesuai dengan terobosan yang dilakukan dalam

proyek perubahan ini. Masing-masing cara ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Sesuai dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 16 Tahun 2015.

a. Self Improvement

Kapabilitas APIP dikelola secara self improvement oleh APIP sendiri yang

artinya membangun kapabilitas APIP sesuai dengan pemenuhan elemen-

elemen yang diwajibkan dalam IACM. Membangun secara mandiri dan

dilakukan bimbingan atau pendampingan oleh perwakilan BPKP melalui

bimtek atau sosialisasi tentang APIP dan kapabilitasnya.

b. Self Assessment

Page 50: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

50 Laporan Proyek Perubahan sgggg

Setelah terdapatnya pemenuhan elemen dimaksud maka sesuai dengan

pedoman yang dikeluarkan oleh BPKP dengan Peraturan Kepala BPKP

Nomor 16 Tahun 2015 tentang Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas

Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) akan melakukan self

assessment atau penilaian mandiri terhadap tingkat kapabilitas APIP

berada pada level tertentu. Hasil self assessment disampaikan kepada

BPKP Perwakilan untuk dilakukan quality assurance. Sering terjadi antara

hasil self assessment dengan permintaan quality assurance memakan

waktu yang lama. Demikian juga setelah dilakukan quality assurance oleh

Perwakilan BPKP maka dikeluarkan laporan hasil QA untuk

menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki maupun dilengkapi.

Perbaikan tersebut sering terlambat bahkan tidak dilaksanakan oleh APIP

sendiri yang kemungkinan disebabkan oleh kurangnya pemahaman

ataupun kurangnya perhatian terhadap pentingnya kapabilitas APIP. Tidak

jarang perbaikan ini dilupakan sehingga memerlukan bimtek ataupun

sosialisasi kembali. Prosedur yang dilakukan pada saat self assessment

lebih banyak dilakukan secara lisan sehingga legalitas formalnya dinilai

kurang dan perbaikannya tidak dilakukan segera.

c. Quality Assurance oleh BPKP

Quality Assurance yang dimaksud dalam hal ini adalah apabila kapabilitas

APIP menurut self assessment sudah mencapai level 3. Untuk ini APIP

membuat surat permintaan agar dilakukan quality assurance oleh BPKP

dan jika sudah memenuhi syarat menjadi level 3 dilakukan penyampaian

permintaan reviu ke rendal atau BPKP Pusat. Jika berdasarkan hasil

quality assurance oleh Perwakilan BPKP belum memenuhi syarat menjadi

level 3 maka diberikan atensi atau perhatian dengan memberikan catatan

hal-hal apa saja yang harus dipenuhi oleh APIP dan diminta untuk

menyampaikannya kepada Perwakilan BPKP. Hal ini sering terjadi sampai

waktu yang cukup lama tidak diperoleh kelengkapan ataupun perbaikan

yang disampaikan sehingga terjadi kegiatan yang berulang-ulang dan

membuat lambatnya pencapaian APIP level 3.

Page 51: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

51 Laporan Proyek Perubahan sgggg

d. Reviu Rendal

Apabila telah memenuhi syarat level 3 berdasarkan hasil QA Perwakilan

BPKP maka disampaikan ke rendal untuk dilakukan reviu. Hasil reviu akan

disampaikan oleh BPKP Pusat kepada Perwakilan BPKP untuk

disampaikan kepada APIP agar dapat dilengkapi. Atas hal tersebut

perwakilan menyampaikan kepada APIP dan jika sudah lengkap maka

rendal meminta tim Perwakilan BPKP untuk melakukan ekspose

dihadapan tim rendal. Jika didalam ekspose dinilai cukup memenuhi syarat

untuk menjadi level 3 maka rendal melalui persetujuan Deputi

Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah di sahkan menjadi level

3.

2. Proyek Perubahan

Proyek Perubahan menerima organisasi adaptif dalam hal perumusan strategi

percepatan pencapaian level 3 APIP. Dalam proses organisasi pembelajar

maka langkah yang ditempuh adalah permintaan pernyataan komitmen

kemudian penyusunan aplikasi dan pemantauan pemenuhan data. Secara

lebih rinci percepatan pencapaian level 3 APIP tersebut diuraikan sebagai

berikut.

a. Pernyataan Komitmen

Pernyataan komitmen diminta kepada pimpinan tertinggi organisasi APIP

yaitu kepala daerah dan Inspektur. Manfaat penting yang dapat diperoleh

dari pernyataan komitmen oleh kepala daerah adalah:

1) Pemberian anggaran yang cukup sebagaimana dinyatakan dalam

peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 33 tahun 2019 dan Surat

Edaran Mentri Dalam Negeri Nomor 903/7326/SJ tanggal 1 Agustus

2019 dimana anggaran APIP minimal 1% dari APBD.

2) Peningkatan kompetensi dilakukan melalui perencanaan yang jelas

yang memuat kepada renstra dan diberikan anggaran pada APBD. Hal

ini dilakukan karena peningkatan kapabilitas APIP sangat tergantung

pada peningkatan kapasitas ataupun kompetensi APIP itu sendiri.

Diharapkan dengan terjadinya komitmen oleh pimpinan APIP maka

Page 52: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

52 Laporan Proyek Perubahan sgggg

peningkatan kompetensi akan menjadi pusat perhatian dari kepala

daerah.

3) Kesadaran kepala daerah melalui pernyataan komitmen maka kepala

daerah lebih menyadari bahwa sejauh mana pentingnya peningkatan

kapabilitas APIP dalam pencegahan terjadinya korupsi ataupun

kecurangan di suatu daerah. Oleh karena itu secara otomatis

peningkatan kapabilitas APIP akan dapat diperoleh lebih cepat dari

secara konvensional.

b. Penyusunan Aplikasi

Penyusunan aplikasi dimaksudkan untuk:

1) Mengetahui kondisi APIP secara cepat

Dengan aplikasi yang dibangun maka kondisi APIP ditinjau dari

pemenuhan pertanyaan-pertanyaan dari enam elemen merupakan

database awal sebagai dasar untuk melakukan komunikasi dengan

APIP. Dan melalui aplikasi dapat dengan mudah diperoleh data-data

yang sudah tersedia maupun yang belum.

2) APIP dapat mengupload kekurangan dokumen dalam pemenuhan

enam elemen yang harus dibangun.

Berdasarkan analisis terhadap database maka APIP dapat melihat atau

mengetahui secara online data-data apa saja yang dibutuhkan dan

langsung dapat mengisi dan mengupload dokumen yang kurang

tersebut. Dengan demikian suatu langkah yang dapat mempercepat

pemenuhan dokumen yang dibutuhkan sekaligus dapat meningkatkan

nilai pemenuhan ke level 3.

3) Dapat menghitung secara otomatis sampai sejauhmana level APIP

setiap saat.

Dalam aplikasi secara otomatis angka pemenuhan dapat diketahui

sehingga apabila angka tersebut sudah memenuhi syarat maka dapat

segera dimintakan oleh BPKP agar dilakukan self assessment kepada

APIP. Dan hasil self assessment tersebut dapat dilakukan QA.

4) Mengetahui kekurangan dokumen yang harus dipenuhi.

Page 53: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

53 Laporan Proyek Perubahan sgggg

Dalam database sudah dapat menginformasikan data apa saja yang

sudah terpenuhi dan data apa saja yang masih harus dipenuhi.

5) Kondisi kapan APIP sudah dapat dilakukan QA.

Dengan aplikasi juga dapat diketahui nilai misalnya angka 3, sebagai

syarat sudah dapat dilakukan quality assurance, tanpa harus menyurati

ataupun berkomunikasi dengan APIP.

6) Memudahkan koordinasi dengan APIP dalam rangka mempercepat

perolehan data yang dibutuhkan.

Dengan informasi yang tersedia maka dapat dengan mudah dilakukan

koordinasi dengan APIP terkait dengan:

- Permasalahan yang dihadapi APIP saat ini

- Dokumen yang dibutuhkan

- Rumusan langkah-langkah cepat dalam pemenuhan dokumen yang

dipersyaratkan.

c. Pernyataan Komitmen oleh Inspektur

Pernyataan komitmen oleh Inspektur akan memperoleh manfaat lebih

intensnya perhatian pimpinan APIP dalam pencapaian level 3 karena

seluruh kegiatan pemenuhan ataupun self improvement, self assessment

dan kegiatan membangun APIP adalah merupakan tugas dari pimpinan

APIP dan jajarannya. Dengan pernyataan komitmen bersama dengan

kepala daerah maka pimpinan APIP lebih percaya diri untuk melakukan

perbaikan segera ataupun pemenuhan seluruh elemen IACM yang diminta

oleh BPKP. Sebagai poin penting dari pernyataan ini adalah dorongan

untuk mempercepat pemenuhan level kapabilitas APIP level 3.

Untuk menghadapi kondisi ini maka sebagai Kepala Perwakilan, proyek

perubahan ini menginsipirasi untuk menciptakan suasana dilingkungan

Perwakilan BPKP Provinsi Sulawesi Tengah untuk melakukan

pembelajaran yang secara otomatis dan mandiri dan untuk itu saya

mengeluarkan nota Dinas khusus untuk menghadapi impelementasi proyek

perubahan ini dengan membuat nota dinas denga isi:

Page 54: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

54 Laporan Proyek Perubahan sgggg

1) Melakukan pembelajaaran mengnenai online system khususnya terkait

dengan Kapabilitas APIP dan Kaitannya dengan SPIP

2) Mekakukan Diskusi atau Fokus Group Discussion dengan

pengembangan pengetahuan tentang perkembangan SPIP dan

Kapabilitas APIP

3) Pengembangan kompetensi dengan melakukan Progran Pelatihan

Mandiri .

4) Dalam budaya kerja atau doa pagi maka dilakukan pemberian

pencerahan beberapa hal terkait dengan ilmu pengetahuan.

X. KENDALA DAN SOLUSI JANGKA PENDEK

A. Kendala Yang Dihadapi

Dalam pelaksanaan proyek perubahan terdapat beberapa kendala yang tidak

terlalu signifikan tetap memerlukan penanganan yaitu:

1. Kurangnya pemahaman stakeholder dalam manfaat pencapaian level 3

kapabilitas APIP. Kegiatan ini sebenarnya sudah dilaksanakan sejak 5

tahun lebih namun hingga saat ini belum ada 1 APIP daerah pun yang

memiliki level 3 Kapabilitas APIP. Pemahaman akan pentingnya

pencapaian yang sangat lambat khusunya pada jajaran APIP. Demikian

juga pada area kantor Perwakilan BPKP Sulawesi Tengah , kompetensi

untuk kegiatan ini tidak merata atau jumlahnya tidak banyak .

2. Data yang digunakan untuk sebagai dasar utama untuk melakukan

pelaksanaan upaya peningkatan belum tersusun rapi sehingga perlu

waktu dalam melakukan pemetaan database tersebut. Kegiatan ini masih

memerlukan kerja oleh tim efektif.

3. Pelaksanaan MoU yang direncanakan dapat dilaksanakan sekaligus pada

suatu acara namun ada beberapa bupati dan inspektorat berhalangan

karena sesuatu tugas yang sangat penting. Sehingga penandanganan ini

awalnya di paraf oleh yang mewakili dan ditandatangani kemudian oleh

para Bupati dan inpektur yang belum sempat tandatangan pada saat itu.

B. Solusi

Untuk mengatasi permasalahan ini dilakukan solusi sebagai berikut:

Page 55: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

55 Laporan Proyek Perubahan sgggg

1. Sosialisasi terhadap tim efektif dan juga para stakeholder dalam berbagai

kesempatan misalnya dalam Rakorwasda, pada saat penandatanganan

nota kesepahaman dengan kepala daerah saat kerja sama dengan KPK

perwakilan wilayah Sulawesi Tengah.

2. Dalam penyusunan data dasar maka dilakukan pembagian tugas antara

tim efektif sehingga database tersebut sudah dapat diselesaikan sebagai

langkah gerak awal.

3. Terhadap Bupati/Walikota / Inspektur yang belum hadir pada saat

penandatanganan komitmen maka dilakukan kunjungan dan sekaligus

menandatangani naskah kesepahaman tersebut.

XI. LESSON LEARN KEPEMIMPINAN

Posisi Perwakilan BPKP dalam Pemerintah Daerah terkait dengan Kapabilitas

APIP

Salah satu peran yang dapat dilaksanakan dalam upaya peningkatan

kapabilitas APIP adalah bagaimana dorongan manajemen dalam upaya

percepatan pencapaian Kapabilitas APIP level 3.

Mengingat terdapat 14 Pemerintah Daerah dalam hal ini APIP maka dapat

dipastikan kegiatan untuk bimtek dan quality assurance harus dapat dimanage

dengan benar dan secara kontinyu. Setiap pemda akan memiliki permasalahan

yang berbeda dalam pencapaian 6 elemen pemenuhan Kapabilitas APIP.

Perwakilan BPKP perlu mempertimbangkan bagaimana beratnya tugas ini

sehingga BPKP harus mengambil peran yang strategis dalam implementasinya

misalnya dalam mendorong percepatan melalui aplikasi sicepat dan meminta

realisasi komitmen dari Para Kepala Daerah dan Inspektur.

Tinjauan tersebut membulatkan tekad bahwa BPKP dalam melaksanakan

peran tersebut harus secara intensif agar dapat mencapai tujuan. Pencapaian

posisi BPKP sebagai pembina APIP akan dapat memudahkan managerial

pelaksanaan peran tersebut.

XII. FOKUS RENCANA JANGKA MENENGAH DAN PANJANG

Setelah mencapai hasil untuk milestone jangka pendek maka fokus

berikutnya dalam jangka menengah dan panjang adalah berupa kegiatan untuk

Page 56: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

56 Laporan Proyek Perubahan sgggg

menindaklanjuti apakah sudah tercapai di milestone jangka pendek. Untuk jangka

panjang ditujukan untuk menghasilkan kapabilitas APIP level 3 secara

keseluruhan dari 14 APIP yang ada di Sulawesi Tengah.

Secara rinci fokus jangka menengah adalah:

1. Mengidentifikasi data kebutuhan penilaian.

2. Mengolah/menginput data ke aplikasi.

3. Menghubungkan aplikasi secara online.

4. Mengidentifikasi pengaruh teknologi revolusi industri 4.0.

Dengan kegiatan ini maka akan dapat dilihat perkembangan pencapaian

level 3 APIP secara berangsur-angsur dari satu pemda dengan pemda lainnya.

Terhadap APIP yang memenuhi syarat untuk mencapai level 3 segera diproses

sesuai dengan pedoman teknis peningkatan kapabilitas APIP yang sudah ada.

Secara rinci fokus jangka panjang adalah:

1. Pemantauan perkembangan database (dokumen persyaratan) secara

berkala.

2. Desk QA atas pemenuhan syarat dalam kapabilitas APIP level 3.

3. Setelah 6 bulan pertama, bagi APIP yang sudah memenuhi syarat ke level

3 dilakukan QA oleh perwakilan dan diajukan untuk ekspose ke pusat.

4. Mengusulkan kebijakan yang terkait dengan penyesuaian tugas sesuai

tuntutan revolusi industri 4.0.

Pada akhirnya fokus jangka panjang adalah bagaimana agar seluruh

APIP sudah mencapai level 3.

XIII. PENUTUP

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Kuasa, dengan kerja

keras dan kerja sama yang baik dari seluruh pegawai Perwakilan BPKP Provinsi

Sulawesi Tengah, Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan “Strategi Percepatan

Pencapaian Kapabilitas APIP Level 3 Dalam Era Revolusi Industri 4.0.” sebagai

salah satu prasyarat mengikuti Pendidikan Kepemimpinan Nasional Tingkat II

Page 57: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

57 Laporan Proyek Perubahan sgggg

Angkatan XXIV LAN RI Tahun 2019, dapat diselesaikan tepat waktu, dengan

simpulan sebagai berikut:

A. Simpulan

1. Kapabilitas APIP perlu ditingkatkan dengan segera agar dapat membantu

stakeholders terhadap kegiatan yang berkaitan.

2. Strategi percepatan pencapaian kapabilitas APIP level 3 yang dibangun

dengan terobosan yang diluar dari kebiasaan yang dilakukan, yaitu

meminta kesepahaman dari pimpinan tertinggi, komunikasi melalui media

teknologi dan analisis data melalui aplikasi.

3. Capaian milestone jangka pendek dapat dicapai berkat kerjasama dan

kesepahaman dari seluruh stakeholders, yang merupakan langkah baik

dalam pencapaian seluruh kegiatan dalam proyek perubahan ini.

4. Perubahan lingkungan tempat bekerja APIP sangat berpengaruh kepada

pola kerja dan prosedur kerja yang harus dibangun, sehingga perubahan

harus dilakukan setiap saat.

5. Proyek perubahan ini dapat diimplementasikan dalam seluruh milestone

yang direncanakan untuk memenuhi target percepatan pencapaian level 3

kapabilitas APIP dalam paling lama dua tahun kedepan.

B. Saran

Dengan memperhatikan kesimpulan tersebut di atas, penulis berkomitmen

penuh untuk melanjutkan implementasi proyek perubahan ini dalam tahap

berikutnya yakni pada jangka menengah dan panjang. Penulis menyarankan

kepada seluruh stakeholders baik internal maupun eksternal BPKP untuk

dapat terus memberikan dukungan dan secara bersama-sama mengawal

peningkatan kapabilitas APIP Level 3.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pemerintah Indonesia.2015.Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2015 tentang Grand

Design Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

Page 58: ABSTRACTION / EXECUTIVE SUMMARY

PKN TK. II Angkatan XXIV Tahun 2019 Kelas A -

Suyarsih Fifi Herwati, NDH 05

58 Laporan Proyek Perubahan sgggg

Tahun 2015-2019. Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan.Jakarta.

2. Pemerintah Indonesia 2015, Peraturan Kepala Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2015

tentang Pedoman Teknis Peningkatan Kapabilitas Aparat Pengawasan Intern

Pemerintah. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.Jakarta.

3. Freddy Rangkuti, Analisis Swoth Teknik Membedah Kasus Bisnis, Reorientasi

Konsep Perencanaan Strategi untuk Menghadapi Abad 21, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta, 2006.

4. AAIPI Tahun 20015, Kode Etik dan Standar Audit APIP.

5. Peraturan Pemerintah Indonesia Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah, tahun 2008.

6. Materi pembelajaran pembelajaran selama Pendidikan Kepemimpinan

Nasional Tingkat II.

7. Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan;

8. Permendagri nomor 33 Tahun 2019

9. SE Mendagri Nomor 903/7326/SJ tanggal 1 Agustus 2019