Executive Summary PIRT Kue Pia FIXED

9
EXECUTIVE SUMMARY INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE PIA KAWITAN Oleh : Andhika Yudi Hartono (12100112022) Prilavia Ramadhani (12100112021) Nyimas Karina Hasanah (12100112035) A. PENDAHULUAN Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman. Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga semi otomatis. Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi pangan agar bermutu, aman dan layak untuk dikonsumsi, meliputi seluruh rantai produksi mulai dari bahan baku sampai dengan produk akhir. Pedoman CPPB-IRT ini berlaku bagi semua IRT yang berada di wilayah Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, pasal 111 ayat (1) menyatakan bahwa makanan dan minuman yang digunakan masyarakat harus didasarkan pada standar dan / atau persyaratan kesehatan. Terkait hal tersebut di atas, Undang-Undang tersebut mengamanahkan bahwa makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standar, persyaratan kesehatan, dan / atau membahayakan kesehatan dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar dan disita untuk dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Salah satu faktor

description

kia industri

Transcript of Executive Summary PIRT Kue Pia FIXED

Page 1: Executive Summary PIRT Kue Pia FIXED

EXECUTIVE SUMMARY

INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE PIA KAWITAN

Oleh : Andhika Yudi Hartono (12100112022)Prilavia Ramadhani (12100112021)Nyimas Karina Hasanah (12100112035)

A. PENDAHULUANPangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air,

baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman. Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) adalah perusahaan pangan yang memiliki tempat usaha di tempat tinggal dengan peralatan pengolahan pangan manual hingga semi otomatis. Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) adalah suatu pedoman yang menjelaskan bagaimana memproduksi pangan agar bermutu, aman dan layak untuk dikonsumsi, meliputi seluruh rantai produksi mulai dari bahan baku sampai dengan produk akhir. Pedoman CPPB-IRT ini berlaku bagi semua IRT yang berada di wilayah Republik Indonesia.

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, pasal 111 ayat (1) menyatakan bahwa makanan dan minuman yang digunakan masyarakat harus didasarkan pada standar dan / atau persyaratan kesehatan. Terkait hal tersebut di atas, Undang-Undang tersebut mengamanahkan bahwa makanan dan minuman yang tidak memenuhi ketentuan standar, persyaratan kesehatan, dan / atau membahayakan kesehatan dilarang untuk diedarkan, ditarik dari peredaran, dicabut izin edar dan disita untuk dimusnahkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang undangan. Salah satu faktor penting untuk memenuhi standar mutu atau persyaratan keamanan pangan yang ditetapkan adalah dengan Cara Produksi Pangan Yang Baik.

Oleh karena itu kami bermaksud melakukan pengamatan pada Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) kue Pia dengan cara mengamati dan menilai Cara Produksi Pangan Yang Baik (CPPB).

B. ANALISIS INDUSTRI1. Prioritas Masalah

Berdasarkan perhitungan dengan kriteria matriks untuk melihat prioritas masalah, maka didapatkan hasil penentuan prioritas masalah yaitu kebiasaan pekerja yang tidak menggunakan peralatan kerja seperti masker, sarung tangan, sepatu, dan penutup kepala pada saat melakukan proses produksi dan pengolahan PIRT Kue Pia.

Page 2: Executive Summary PIRT Kue Pia FIXED

2. Penyebab Utama Prioritas MasalahBerdasarkan prioritas masalah yang dipaparkan diatas, maka

kemungkinan penyebab masalah pada PIRT Kue Pia Kawitan akan dibahas menurut teori Bloom, yaitu :

1. Dari komponen perilaku, faktor pengetahuan yang buruk mengenai pentingnya keselamatan kerja membuat pengusaha tidak menerapkan peraturan keselamatan kerja dengan tegas. Selain itu faktor pengetahuan yang buruk pada pekerja, membuat pekerja tidak berinisiatif untuk menggunakan peralatan kerja seperti masker, sarung tangan, sepatu, dan penutup kepala.

2. Dari komponen lingkungan, jumlah pekerja yang mencapai 120 orang, membuat kebutuhan peralatan kerja menjadi lebih banyak dan anggaran yang harus disediakan pemilik menjadi lebih besar. Hal ini akan berpengaruh terhadap pendapatan dari hasil produksi. Faktor lain yang ikut mempengaruhi adalah dampak penggunaan peralatan kerja kepada pegawai seperti tangan mudah berkeringat dan lengket saat menggunakannya, membuat kenyamanan pekerja menjadi berkurang dan kecepatan bekerja ikut terpengaruhi. Oleh karena itu, pekerja memilih untuk tidak menggunakan peralatan kerja saat produksi dan hal ini menjadi kebiasaan dalam bekerja sehari-hari.

3. Dari komponen pelayanan kesehatan, akibat keterbatasan pendanaan, waktu, dan sumber daya manusia dari puskesmas membuat pengawasan terhadap industri rumah tangga menjadi tidak optimal. Sehingga perilaku industri rumah tangga yang kurang memenuhi standar, tidak terpantau secara rutin dan berkala.

3. Penentuan Pemecahan MasalahBerdasarkan prioritas masalah yang terjadi pada PIRT kue pia

tersebut yaitu kebiasaan pekerja yang tidak menggunakan peralatan kerja pada saat kegiatan produksi, maka pemecahan masalah yang kami ambil adalah :

a) Pembuatan poster mengenai pentingnya menggunakan peralatan kerja seperti masker dan sarung tangan untuk mencegah penularan penyakit.

b) Menyediakan peralatan kerja di tempat yang mudah dijangkau agar dapat digunakan setiap kali melakukan produksi.

c) Penyuluhan dan konseling mengenai pentingnya peralatan kerja seperti masker dalam PIRT untuk mencegah penyebaran dan penularan penyakit.

4. Prioritas Penanggulangan MasalahBerdasarkan hasil metode Reinke yang telah dilakukan untuk

menentukan prioritas penanggulangan. Maka dipilih satu prioritas penanggulangan masalah, yaitu pembuatan poster mengenai pentingnya menggunakan peralatan kerja seperti masker dan sarung tangan untuk mencegah penularan penyakit.

Page 3: Executive Summary PIRT Kue Pia FIXED

C. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan di industri non formal pembuatan kue pia yang berlokasi di Jalan Raya Pangalengan Rt/Rw : 04/01, Desa Pangalengan, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung dapat disimpulkan bahwa :

1) Gambaran umum kesehatan lingkungan produksi kue pia ditinjau dari segi bangunan dan fasilitas yang digunakan belum seluruhnya baik karena masih terdapat lantai yang kurang bersih dan licin..

2) Kelengkapan ruang produksi yang belum memenuhi syarat karena tidak adanya peralatan P3K untuk kecelakaan kerja.

3) Belum tersedianya tempat penyimpanan terpisah untuk produk dan peralatan produksi.

4) Bahan-bahan yang digunakan untuk produksi kue pia adalah bahan-bahan yang aman untuk dikonsumsi dan tidak ditemukan adanya pemggunaan bahan-bahan berbahaya.

2. SaranBerdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka saran

yang dapat kami berikan diantaranya :a) Puskesmas

1) Lebih memperhatikan industri-industri kecil yang ada di wilayah kerja Puskesmas Pangalengan agar higienitas tempat produksi dan hasil produksinya dapat terjaga dengan baik.

2) Memberikan penyuluhan kepada pengelola industri non formal tentang pentingnya higiene perusahaan dan keselamatan kerja

b) Pengelola P-IRT1) Lebih memperhatikan lingkungan tempat produksi kue pia2) Disediakannya tempat terpisah untuk bahan produksi dan non

produksi3) Melengkapi peralatan kerja untuk higienitas produksi kue pia

yang baikc) Peneliti

1) Dapat mengetahui masalah-masalah yang terdapat pada industri non formal yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pangalengan.

2) Dapat melakukan observasi lebih lanjut ke jenis industri non formal lainnya untuk mengamati masalah-masalah yang terjadi disana.

Page 4: Executive Summary PIRT Kue Pia FIXED

Lampiran 1. Gambar Proses Pembuatan Kue Pia

Keterangan :

A. Bahan baku pembuatan kue pia, berupa tepung dan gas.B. Bahan baku tepung, telur dan gas.C. Olahan adonan kue untuk bagian luar.D. Olahan adonan kue untuk bagian dalam.E. Pemotongan adonan luar untuk satu kue pia.F. Pencapuran adonan luar dan dalam di antara kertas roti.G. Proses pembuatan selaiH. Pengisian selai kedalam kue pia dan pembentukanI. Pengolesan dengan telur dan taburan wijen

Page 5: Executive Summary PIRT Kue Pia FIXED

Keterangan :

J. Pembakaran kue pertamaK. Pembakaran kue keduaL. Pemindahan kue ke tempat penyimpananM. Kue disimpan untuk didinginkanN. Pengepakan kue dengan dus plastikO. Pengepakan kue dengan dus

Page 6: Executive Summary PIRT Kue Pia FIXED

Lampiran 2. Tempat Penyimpanan Alat dan Bahan

Keterangan :A. Tempat penyimpanan bahan minyak, tepung dan gasB. Tempat penyimpanan tepung, telur dan gasC. Tempat penyimpnan selai yang sudah dimasakD. Tempat penyimpanan panci dan komporE. Tempat alat setelah dicuciF. Tempat penyimpanan kue pia setelah di bakarG. Tempat penyimpanan kue pia ketika pengepakan