92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

35
Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Pada Ny. W Dengan Ketuban Pecah Dini (Kpd) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketuban Pecah Dini Merupakan Masalah Penting Dalam Obstetri Berkaitan Dengan Penyulit Kelahiran Prematur Dan Terjadinya Infeksi Khorioamnioritis Sampai Sepsis, Yang Meningkatkan Morbiditas Dan Mortalitas Perinatal, Dan Menyebabkan Infeksi Ibu Menurut Eastman Insidens Prom (Premature Rupture Of The Membrane) Ini Kira-Kira (12 %) Dari Semua Kejadiannya Mencapai Sekitar (24%). Ketuban Pecah Dini Menyebabkan Hubungan Langsung Antara Dunia Luar Dan Ruangan Dalam Rahim, Sehingga Memudahkan Terjadinya Infeksi Asenden. Salah Satu Fungsi Selaput Ketuban Adalah Melindungi Atau Menjadi Pembatasan Dunia Luar Dan Ruangan Dalam Rahim, Sehingga Mengurangi Kemungkinan Infeksi. Makin Lama Periode Laten, Makin Besar Kemungkinan Infeksi Dalam Rahim. Persalinan Prematuritas Dan Selanjutnya Meningkatkan Kejadian Kesakitan Dan Kematian Ibu Dan Bayi / Janin Dalam Rahim. Oleh Karena Itu, Tata Laksana Ketuban Pecah Dini Memerlukan Tindakan Yang Rinci, Sehingga Dapat Menurunkan Kejadian Persalinan Prematur Dan Infeksi Dalam Rahim 1 | Page

Transcript of 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

Page 1: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

Asuhan Kebidanan Ibu Bersalin Pada Ny. W Dengan Ketuban Pecah Dini (Kpd)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Ketuban Pecah Dini Merupakan Masalah Penting Dalam Obstetri Berkaitan Dengan

Penyulit Kelahiran Prematur Dan Terjadinya Infeksi Khorioamnioritis Sampai Sepsis, Yang

Meningkatkan Morbiditas Dan Mortalitas Perinatal, Dan Menyebabkan Infeksi Ibu

Menurut Eastman Insidens Prom (Premature Rupture Of The

Membrane) Ini Kira-Kira (12 %) Dari Semua Kejadiannya Mencapai Sekitar

(24%).

Ketuban Pecah Dini Menyebabkan Hubungan Langsung Antara Dunia Luar Dan

Ruangan Dalam Rahim, Sehingga Memudahkan Terjadinya Infeksi Asenden. Salah Satu

Fungsi Selaput Ketuban Adalah Melindungi Atau Menjadi Pembatasan Dunia Luar Dan

Ruangan Dalam Rahim, Sehingga Mengurangi Kemungkinan Infeksi. Makin Lama Periode

Laten, Makin Besar Kemungkinan Infeksi Dalam Rahim. Persalinan Prematuritas Dan

Selanjutnya Meningkatkan Kejadian Kesakitan Dan Kematian Ibu Dan Bayi / Janin Dalam

Rahim.

Oleh Karena Itu, Tata Laksana Ketuban Pecah Dini Memerlukan Tindakan Yang

Rinci, Sehingga Dapat Menurunkan Kejadian Persalinan Prematur Dan Infeksi Dalam Rahim

Kasus Ketuban Pecah Dini Yang Kami Temukan Di Lapangan Praktek, Salah Satunya Yaitu

Di Rst Ciremai Cirebon Yaitu Sekitar Jumlah Dari 60 Persalinan. Diantaranya Persalinan

Dengan Anemia 30(50 %), Persalinan Dengan Atonia Uteri 5 (8,3 %), Persalinan Sungsang

25 (4,1 %). Untuk Itu Penulis Tertarik Untuk Membuat Laporan Khusus Tentang Persalinan

Dengan Ketuban Pecah Dini Ini Untuk Dijadikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin.

1.2    Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum :   

    Mahasiswa Mampu Menerapkan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Dengan Ketuban

Pecah Dini Dengan Menggunakan Pola Pikir Varney Dan Pendokumentasian Melalui Soap.

1 | P a g e

Page 2: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa Mampu Melakukan Pengkajian Pada Ibu  Bersalin  Dengan Ketuban

Pecah Dini Ny. W  .  

2. Mahasiswa Mampu Menginterprestasi Data Untuk Menentukan Dignosa, Masalah

Dan Kebutuhan Pada Ibu Bersalin Dengan Ketuban Pecah Dini Pada.  

3. Mahasiswa Mampu Mengidentifikasi  Diagnosa Dan Masalah  Potensial Pada Ibu

Bersalin Dengan Ketuban Pecah Dini Pada Ny. W.  

4. Mahasisiwa Dapat Mengidentifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera Atau

Kolaborasi Pada Ibu Bersalin Dengan Ketuban Pecah Dini Pada Ny. W  .

5.  Mahasiswa Dapat Merencanakan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin

Dengan  Ketuban  Pecah  Dini  Pada Ny. W.  

6. Mahasiswa Dapat Melaksanakan Tindakan Asuhan Kebidanan Pada Ibu

Bersalin Dengan Ketuban Pecah Dini Pada Ny. W.  

7. Mahasiswa Dapat Mengevaluasi Tindakan Yang Telah Dilakukan Pada Ibu Bersalin

Dengan Ketuban Pecah Dini Pada Ny. W  .  

1.3    Metode Penulisan

Dalam   Penulisan   Makalah   Ini,   Penulis   Menggunakan   Metode Deskriptif Dengan

Pendekatan Studi Kasus Melalui Teknik Pengumpulan Data :

1.3.1        Studi Pustaka

Yaitu Dengan Mempelajari Buku-Buku Yang Berkaitan Dengan Topik Kasus

Ketuban Pecah Dini.

1.3.2        Observsi Partisipasi

Yaitu Dengan Observasi Dalam Melakukan Asuhan Kebidanan Secara Langsung

Pada Klien.

1.3.3        Wawancara

Yaitu Menanyakan Secara Langsung Kepada Petugas, Klien Dan Keluarga.

1.3.4         Studi Dokumentasi

Yaitu Membuat Makalah Ini Penulis Melakukan Pendokumentasian Dengan Melihat

Catatan Langsung Pada Klien Yang Ada Di Rst Ciremai Cirebon.  

2 | P a g e

Page 3: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

1.4    Sistematika Penulisan

Makalah Ini Disusun Secara Sistematis, Terdiri Dari :

Bab I     : Pendahuluan            :  Terdiri Dari Latar Balakang, Tujuan, Metode Penulisan

Dalam Sistematika Penulisan.

Bab II  : Tinjauan Pustaka     : Terdiri   Dari   Konsep   Medis   Dan   Asuhan Kebidanan

(7 Langkah Varney).

Bab III : Tinjauan Kasus          : Terdiri Dari Pendokumentasian Dengan Menggunakan

System Soap.

Bab IV : Pembahasan             :  Terdiri Dari Pengumpulan Data, Interprestasi Data,

Diagnosa Potensial, Tindakan Kolaborasi, Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi

Bab V   : Penutup                    : Terdiri Dari Kesimpulan Dan Saran.

3 | P a g e

Page 4: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Konsep Medis.

2.1.1        Definisi

2.1.1.2  Persalinan Adalah Proses Adanya Kontraksi Dari Fase Laten, Fase Aktif, Fase

Pengeluaran, Fase Uri, Pemantauan Post Partum Sampai Kondisi Ibu Baik.

2.1.1.3  Persalinan  Adalah Keluarnya Janin Disertai  Plasenta  Dari  Mulai  Umur

Kehamilan Nol Bulan Sampai Sembilan Bulan Dan Berakhir Dengan Enam

Jam Pemantauan Post Partum

2.1.1.4  Persalinan    Adalah   Proses    Keluarnya   Janin,    Sampai    Plasenta   Dan

Pemantauan Kala Empat Post Partum Disertai Dengan Kondisi Dan Keadaan Bayi Baik.

2.1.1.5  Ketuban Pecah Dini Adalah Pecahnya Ketuban Sebelum Terdapat Tanda-

Tanda   Persalinan   Dan   Ditunggu   Satu  Jam   Belum   Dimulainya   Tanda Persalinan.

2.1.1.6  Ketuban Pecah Dini Atau Spontaneus / Early / Premature Rupture Of The

Membrane (Prom) Adalah Pecahnya Ketuban Sebelum Inpartu, Yaitu Bila Pembukaan Pada

Primi Kurang Dari 3 Cm Dan Pada Multipara Kurang Dari 5 Cm.

2.1.1.7  Ketuban Pecah Dini Adalah Pecahnya Selaput Ketuban Sebelum Ada Tanda-Tanda

Persalinan.

2.1.1.8  Ketuban Pecah Dini Adalah Suatu Keadaan Ibu Bersalin Dimana Ketuban

Pecah Sebelum Waktunya (Pembukaan Masih Kecil).

4 | P a g e

Page 5: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

2.1.2        Etiologi

Penyebab   Ketuban   Pecah   Dini   Mempunyai   Dimensi   Multi Faktoral Yaitu

Sebagai Berikut:

-        Serviks Inkompeten.

-        Ketegangan Rahim Berlebihan : Kehamilan Ganda, Hidramnion. Kelainan Letak Janin

Dalam Rahim : Letak Sungsang, Letak Lintang. Kemungkinan   Kesempitan  

Panggul :   Perut   Gantung,   Bagian Terendah Belum Masuk Pap, Sefalopelvik

Disproforsi.

-        Kelainan Bawaan Dari Selaput Ketuban.

-        Infeksi Yang Menyebabkan Terjadi Proses Biomekanik Pada Selaput Ketuban Dalam

Bentuk Proteolitik Sehingga Memudahkan Ketuban Pecah

2.1.3        Patofisiologi

Hipermortalitas   Selaput Ketuban        Infeksi             Multipara        Ketuban

Rahim  Terlalu Tipis     (Amnionitis Dan  Mal Posisi  Pecah Dini Korioamnionitis    

Disporposi       Artificial Teregang Selaput Ketuban Pecah (Kpd)

Keterangan :

-        Adanya Hipermortalitas Rahim Yang Sudah Lama Terjadi Sebelum Ketuban Pecah.

Penyakit-Penyakit Seperti Pielonefritis, Sititis, Sevitis, Dan Vaginitis Terdapat Bersama-

Sama Dengan Hipermotilitis Rahim Ini.

-        Selaput Ketuban Terlalu Tipis (Kelainan Ketuban).

-        Infeksi (Amnionitis Atau Korioamnionitis).

-        Faktor-Faktor Lain Yang Merupakan Predisposisi Ialah Multipara, Malposisi,

Disproporsi, Cervik Incompeten, Dan Iain-Lain.

-        Ketuban   Pecah   Dini   Artifisial   (Amniotomi)   Dimana   Ketuban Dipecahkan

Terlalu Dini.

2.1.4         Penatalaksanaan

-        Konfirmasi Usia Kehamilan, Kalau Ada Dengan Usg.

-        Lakukan Pemeriksaan Inspekulo (Dengan Spekulum Dtt) Untuk Menilai    Cairan   

Yang    Keluar    (Jumlah,    Warna,    Bau)    Dan Membedakannya Dengan Urin.

-        Jika Ibu Mengeluh Perdarahan Pada Akhir Kehamilan (Setelah 22 Minggu), Jangan

Lakukan Pemeriksaan Dalam Secara Digital.

-        Tentukan Ada Tidaknya Infeksi

5 | P a g e

Page 6: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

-        Tentukan Tanda-Tanda Inpartu.       

2.2  Konsep Asuhan Kebidanan

2.2.1        Pengkajian

A. Identitas

Nama Kilen        :  Untuk Membedakan Pasien Yang Satu Dengan Yang Lain (Identifikasi

Pasien).

Umur                 :  Untuk   Mengetahui   Apakah   Ibu   Mempunyai Faktor Risiko Atau

Tidak.

Agama               :   Untuk Menentukan Bagaimana Kita Memberikan Dukungan Kepada Ibu

Selama Persalinan.

Suku / Bangsa    :   Untuk Mengetahui Adat Istiadat / Budayanya.

Pendidikan        :  Untuk Menentukan Bagaimana Kita Memberikan Konseling.

Pekerjaan           :   Untuk Mengetahui Status Sosial, Ekonomi.

Alamat              :  Untuk Mengetahui Keadaan Lingkungan Tempat Tinggalnya.

B. Anamnesa

1.      Alasan Utama Masuk Kamar Bersalin Pada Kpd :

Mengatakan Keluar Air-Air Dari Jalan Lahir Secara Tiba-Tiba

2.      Tanda-Tanda Bersalin :

Cenderung Belum Terdapat Tanda-Tanda Bersalin Hanya Ketuban Saja Yang Telah

Pecah.

3.      Pengeluaran Pervaginam :

Air  Ketuban   :  Ketuban  Sebelum   Inpartu Yaitu Pada Primi Pembukaan Kurang

Dari 3 Cm Dan Pada Multi Para Pembukaan ;   Kurang Dari 5 Cm.

4.      Riwayat Kehamilan Sekarang :

-       Hpht        : Untuk Mengetahui Tentang Faal Alat Kandungan Dan  Menentukan 

Taksiran Persalinan.   Dengan Diketahui Hpht à  Pelaksanaan Aterm / Tidak.

-       Siklus        : Untuk Menentukan Taksiran Persalinan.

6 | P a g e

Page 7: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

-       Anc         : Teratur / Tidak Untuk Mendeteksi Secara Dini Kemungkinan     

Adanya      Komplikasi     Pada Kehamilannya.

5.      Riwayat Imunisasi :

Untuk Mencegah Penyakit Tetanus Neonatorum, Maka Ibu Hamil Sebaiknya

Mendapatkan Imunisasi Tt 2 Kali Dengan Interval 4 Minggu.

6.      Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Nifas Yang Lalu :

Pada Ketuban Pecah Dini, Salah Satu Faktor Predisposisinya Yaitu Multipara.

7.      Pergerakan Janin :

Untuk Mengetahui Apakah Janin Masih Hidup.

8.      Pola Nutrisi :

Memerlukan Nutrisi Yang Cukup Untuk Proses Persalinan.

9.      Pola Eliminasi :

Bak Dan Bab Terakhir : Bila Tidak Lancar, Bisa Menghalangi Atau Menghambat

Penurunan Terendah Janin.

10.  Pola Istirahat:

Biasanya Kurang Istirahat.

11.  Psikologi: 

Cenderung   Terjadinya   Ketegagan   Emosional   (Gelisah   Dan

Cemas) Karena Menghadapi Kelainan.

C. Pemeriksaan 

1.    Keadaan Umum             :  Sedang, Baik, Cemas

Keadaan Emosional      :  Labil Dan Tidak Labil Dalam Menghadapi Persalinan

2.    Tanda-Tanda Vital          :

Tekanan Darah               :  90/60 Mmhg-140/90 Mmhg

                           Sistole: ≤ 140 Mmhg

                           Diastole: ≤ 60 Mmhg

                       :   80-120 X/ Menit                                   

                        :  16-24 X/ Menit

                       :   36,5º C-37º C

3.    Tinggi Badan Dan Berat Badan

Tinggi Badan Kurang Dari 145 Cm Bisa Diperkirakan Panggul Sempit Yang Merupakan

Salah Satu Penyebab Ketuban Pecah Dini.

7 | P a g e

Page 8: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

4.    Pemeriksaan Fisik

A.       Kepala                     :    Kulit Kepala Dan Rambut : Kebersihan

B.       Muka                       : Apakah Terdapat Edema Pada Wajah Dan Tangan, Dan Apakah

Terdapat Cloasma Gravidarum 

C.       Mata                        :   Apakah Pucat, Tidak Pucat, Tidak Adanya Polip Dan Berwarna

Putih.

D.      Hidung                     :    Ada Atau Tidak Ada Polip

E.       Mulut                       :    Mulut Bersih, Gigi Lengkap, Caries Geraham Dan Perdarahan

Pada Gusi.

F.        Leher                       : Pembesaran Kelenjar Tyroid Dan Kelenjar Getah Benig

G.       Dada                          

Jantung                       :    Irama Jantung Reguler

Paru-Paru                    :    Suara Wheezing, Kadang Pasien Mengeluh Sesak Nafas, Suara

Roachi.

Payudara                     : Payudara Terlihat Tegang Dan Membesar, Putting Susu

Menonjol Bentuk Simetris Dan Ada Benjolan Atau Tidak Ada

Aerob Mammae = Hiperpegentasi

H.      Abdomen               

-    Pembesaran            :    Sesuai Dengan Umur Kehamilan  

-    Bekas Luka Operasi : Bila Ada Tidak Mempengaruhi Keadaan Persalinan Dengan Kpd

-    Pemeriksa Keadaan Pada Klien Dengan Persalinan Kpd Dilakukan Palpasi Dan Disertai

Denga Linea Alba, Linea Nigrae, Dan Adanya Striae Livida

-    Palpasi

Kontraksi : Ada Saat Diraba

Leopold          :    Untuk Menentukan Umur Kehamilan Dan Bagian Apa Yang Terdapat

Difundus. Kpd Dapat Terjadi Kelainan Letak Janin (Letak Sunsang Dan Lintang).

Leopold Ii      : Untuk Menentukan Punggung Bayi.

Leopold Iii     : Untuk Menentukan Bagian Terendah Janin Dan Sudah Masuk Pap Atau

Belum.

Leopold Iv       :    Untuk Mengukur Seberapa Jauh Bagian Terendah Janin Masuk Pap.

Ketuban Pecah Dini Dapat Terjadi Akibat Bagian Terendah Belum Masuk Pap.

-          Auskultasi

8 | P a g e

Page 9: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

Djj Normal : 120-140x /Menit

V. Anogenital

Inpeksi                       : Tidak Ada Odema Dan Varises

Palpasi           : Vulva/Vagina Warna Merah Kebiru-Biruan (Bayi Tidak Chedwick),

Tidak Ada Pembengkakan Kelenjar Bartholini Dan Kelenjar Skene,

Anus Tidak Haemoroid.

J.        Pemeriksaan Dalam

Vulva Vagiana Tidak Ada Kelainan Portid Tebal, Tipis Dan Posisi Partio Antefleksi,

Retrofleksi, Dan Pembukaan Dengan Persalinan Kpd Primis < 3 Cm, Dan Multi < 5 Cm.

Persentase : Apakah Kepala, Apakah Bokong, Letak Sungsang Dan Lintang Dapat

Menyebabkan Kpd.

D. Uji Diagnotik

1.      Tes Lakmus (Tes Nitrazine) :

-        Bila Menjadi Biru à Air Ketuban

-        Bila Menjadi Merah à  Air Kemih

2.      Tes Lea (Leukosit Esterase) : Leukosit Darah > 15.000 / Mm3

3.      Pemeriksaan Ph Perviks Posterior Pada Prom  Ph Adalah

Basa (Air Ketuban).

4.      Pemeriksaan Histopatologi Air Ketuban.

5.      Abonzation Dan Sitologi Air Ketuban.     

  

2.2.2        Interpretasi Data

Diagnosa      :     G ....P…. A…. Parturient Aterem Kala…. Janin Hidup Tunggal Intro

Uterine Dengan Ketuban Pecah Dini

Masalah        :     Ibu Cemas Dalam Menghadapi Persalinan.

Kebutuhan    :    Konseling Dan Kaji Lebih Lanjut.

2.2.3        Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial

Ibu                      :  Partus Lama, Infeksi Puerpuralis, Perdarahan Post Partum, Atonia Uteri.

Janin                   :  Iufd Dan Ipfd, Asfiksia, Prematuritas.

9 | P a g e

Page 10: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

2.2.4        Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera / Kolaborasi

Polindes Puskesmas          : Rujuk Kerumah Sakit

Rumah Sakit          : Konsultasi Dengan Dsog.

2.2.5        Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh

A.       Di Polindes / Puskesmas          

1.      Beritahu Ibu Dan Keluarga Tentang Hasil Pemeriksan.

2.      Observasi Keadaan Ibu Dan Janin.

3.      Rujuk

B.      Di Rumah Sakit

à Konservatif

1.      Rawat Di Rumah Sakit

2.      Beritahu Ibu Tentang Hasil Pemeriksaan

3.      Kaji Ulang Diagnosa

4.      Observasi Tanda Ivfeksi Dan Distress Janin.

5.      Berikan Antibiotika (Ampisilin 4 X 500 Mg Atau Eritromisin Bila Tidak Ada

Ampisilin) Dan Metronidazol 2 X 500 Mg 7 Hari).

6.      Jika Umur Kehamilan < 32 – 34 Minggu Dirawat Selama Air Ketuban Masih Keluar

Atau Sampai Air Ketuban Tidak Keluar Lagi.

7.      Jika Usia Kehamilan 32 – 37 Minggu, Belum Inpartu, Tidak Ada Infeksi, Tes Busa (-) :

Beri Dextametason, Observasi Tanda Infeksi Dan Kesejahteran Janin, Terminasi Pada

Kehamilan 37 Minggu.

8.      Jika Usia Kehamilan 32 – 37 Minggu Sudah Inpartu, Tidak Ada Infeksi, Berikan

Tokolitik (Salbutamol), Dexametason Dan Induksi Sesudah 24 Jam.

9.      Jika Usia Kehamilan 32-34 Minggu Ada Infeksi, Berikan Antibiotic Dan Lakukan

Induksi.

10.  Pada Usia Kehamilan  32 - 34 Minggu Berikan Steroid Intencid Untuk Memacu

Kematangan Paru Janin Dan Kalau Kemungkinan Periksa Kadar Lesitin Dan

Spingomiclin Tiap Minggu. Dosis Betametason 12 Mg Sehari Dosis Tanggal Selama 2

Hari, Dexametason 1 M 5 Mg 6 Jam Sebanyak 4  Kali.

10 | P a g e

Page 11: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

à Aktif

1.      Kehamilan > 37 Minggu, Induksi Dengan Oksitosin, Bila Gagal Sc.

2.      Bila Ada Tanda-Tanda Infeksi Berikan Antibiotik Dosis Tinggi Dan

Persalinan Diakhiri :

A.       Bila Skor Pelvik < 5, Lakukan Pematangan Serviks, Lalu

Induksi Bila Tidak Berhasil, Akhiri Persalinan Dengan Sc.

B.      Bila   Skor   Pelvik   >   5,   Induksi   Persalinan   Partus Pervaginaan

2.2.6        Penatalaksanaan :

A.       Konservatif

1.      Merawat Di Rumah Sakit.

2.      Memberitahu Ibu Tentang Hasil Pemeriksaan.

3.      Mengkaji Ulang Diagnosa.

4.      Mengobservasi Tanda-Tanda Infeksi Dan Distres Janin.

5.      Memberikan Antibiotik (Ampisilin 4 X 500 Mg Atau Eritromisin

Bila Tidak Ada Ampisilin) Dan Metronidazol 2 X 500 Mg Selama 7 Hari).

6.      Jika Umur Kehamilan < 32 - 34 Minggu Dirawat Selama Air Ketuban Masih Keluar

Atau Sampai Air Ketuban Tidak Keluar Lagi.

7.      Jika Usia Kehamilan 32 - 37 Minggu, Belum Inpartu, Tes Busa

(-)   Berikan   Dektametason,   Observasi   Tanda   Infeksi   Dan Kesejahteraan Janin,

Terminasi Pada Kehamilan 37 Minggu.

8.      Jika Usia Kehamilan 32 - 37 Minggu Sudah Inpartu, Tidak Ada

Infeksi   Berikan   Tokolitik   (Salbutamol),   Deksametason  Dan Induksi Sesudah 24

Jam.

9.      Jika Usia Kehamilan 32 - 34 Minggu Ada Infeksi Beri Antibiotik Dan Lakukan Induksi.

10.  Pada Usia Kehamilan 32 - 34 Minggu Berikan Steroid.

11 | P a g e

Page 12: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

à Aktif

1.      Usia Kehamilan < 37 Minggu, Induksi Dengan Oksitosin Bila Gagal Sc. Dapat

Diberikan Misoprostal 50 Mg Intra Vaginal Tiap 6 Jam

2.      Bila Ada Tanda-Tanda Infeksi Berikan Antibiotika Dosis Tinggi

Dan Persalinan Diakhiri :

A.       Bila Skor Pelvik < 5, Lakukan Pematangan Serviks, Lalu

Induksi Dan Jika Tidak Berhasil, Akhiri Persalinan Dengan Sc.

B.      Bila Skor Pelvik > 5, Induksi Persalinan Partus Pervaginam

2.2.7        Evaluasi

Dengan Penanganan Yang Cepat Dan Tepat Diharapkan :

•         Tekanan darah            : Dalam Batas Normal (120 / 80 Mmhg)

Nadi                          : Dalam Batas Normal (80 - 100 X /Menitj

Pernafasan                 : Dalam Batas Normal (16 - 20 X / Menit)

Suhu                          : Dalam Batas Normal (36,5 - 37,5°C)

•         Djj                            : Frekuensi 120- 160 X/ Menit

•         Air Ketuban Tidak Kering.

•         Keadaan Umum Ibu Dan Bayi Baik

•         Diagnosa Potensial Tidak Terjadi

12 | P a g e

Page 13: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

BAB III

TINJAUAN KASUS

Tanggal           : 19 Januari, Pukul 12.30  Wib

3.1  Data Subjektif

A.     Identitas

Nama Klien    : Ny. W                           Nama           :  Tn. T

Umur              : 26 Tahun      Umur :           35 Tahun

Kebangsaan    : Jawa/Indonesia        Kebangsaan     :           Jawa/Indonesia

Agama            : Islam             Agama            :           Islam

Pendidikan     : Smu             Pendidikan     :           Smu

Pekerjaan        : Tidak Bekarja Pekerjaan     :           Wiraswasta

                                                                                      

B.      Anamnesa

1.      Alasan Utama

Ibu   Datang   Ke Rs   Merasa   Hamil   9   Bulan Anak Yang I    Dan   Merasa   Mau

Melahirkan Karena Keluar Air-Air.       

2.      Keluhan

Keluar Air-Air Sejak Tanggal 19 Januari 2008 Puku 12.30 Wib

3.      Pengeluaran Pervaginam

-        Darah Lendir               : Tidak Ada

-         Airketuban                 : Pecah Sejak  Pukul 12.30 Wib

4.      Masalah Khusus

Tidak Ada

5.      Riwayat Kehamilan Sekarang :

-         Hpht   :   16 April 2007

-        Tp       :   23 Januari 2008

-        Anc     :   5 Kali

6.      Riwayat Imunisasi

Tt Lengkap.

7.              Pergerakan Janin Dalam 24 Jam Terakhir :

Sering

8.              Pola Nutrisi

-        Makan Dan Minum Terakhir Pukul 13.00 Wib

13 | P a g e

Page 14: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

-         Jenis : Nasi Putih, Ikan, Air Teh Manis.

9.      Pola Eliminasi

-        Bak Terakhir Pukul

-         Bab Terakhir Pukul

10.  Pola Aktivitas        

-        Tidur Siang     : ± 1 Jam.

-        Tidur Malam  : ± 6 - 8 Jam

11.  Psikologi

Ibu Merasa Cemas Menghadapi Persalinan.

3.2  Data Obyektif

1.              Keadaan Umum : Sedang

Keadaan Emosional : Labil

Kesadaran  : Composmentis

2.            Tanda-Tanda Vital

Tekanandarah : 120/80 Mmhg

Nadi : 84 X/Menit

Pernafasan : 20 X/Menit

Suhu : 37°C

3.      Tinggi Badan  : 156 Cm

Berat Badan  : 54 Kg

4.      Pemeriksaan Fisik

A. Kepala                  : Rambut, Kulit Kepala Bersih.

B. Muka                   :  Tidak Ada Oedem, Konjungtiva Tidak Pucat, Sclera Putih.

C. Hidung                : Tidak Ada Benjolan.

D. Mulut                   : Tidak Ada Caries, Tidak Ada Perdarahan, Gusi, Tidak Ada

E. Tonsillitis

E.        Leher                   : Tidak Ada Pembesaran Kelenjar Tyroid Dan Kelenjar

Getah Bening.

Dada

Jantung   : Seirama

Paru-ParuWheezing (-), Ronchi (-)

Payudara         :   Bentuk  Simetris,  Areola  Mammae Hiperpygmentasi, Puting Susu

14 | P a g e

Page 15: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

Menonjol.

Kebersihan  : Cukup, Colostrum (-), Benjolan(-)

G.        Punggung Dan Pinggang       : Posisi Tulang Belakang : Lordosis

Cvat : - / -

H.        Ekstremitas

-         Atas                :    Tidak Ada Oedema, Kuku Tidak Cyanosis, Palmar Tidak Pucat.

-         Bawah            :    Oedem        : - / -

Varices        : - / -

Reflek         : +/ +

I.          Abdomen        :   Pemeriksaan                      : Sesuai Dengan Umur Kehamilan

Luka Bekas Operasi         : Tidak Ada

Linea Nigra                     : Ada

Konsistensi                     : Tegang Saat Ada Kontraksi

5.      Pemeriksaan Kebidanan

A.       Palpasi

Leopold I             : Tfu 32 Cm, Fundus Berisi Bokong.

Leopold Ii            :    Puka

Leopold Iii          :    Sudah Masuk Pap

Leopold Iv          :    Penurunan 4/5

B.     Auskultasi       :   Djj (+) Frekuensi 139 X/Menit, Irama 11-12-11

C.        Anogenital (Inspeksi)

Vulva / Vagina           :     Tidak Ada Kelainan

Kelenjar Bartolini       :     Tidak Ada Pembengkakan

Kelenjar Skene           :     Tidak Ada Pembengkakan

Perineum                   :     Tidak Ada Luka Parut

Anus                          :     Tidak Ada Haemoroid    

D.        Pemeriksaan Dalam : V/V   : Tak

Portio           : Tebal

Pembukaan : 2 Cm

Ketuban       : (-)

Presentasi    : Kepala

Penurunan   : 4/5

15 | P a g e

Page 16: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

Iii.    Assesment

G1poao parturient aterm kala i fase latent janin tunggal hidup, djj 139 x/menit,

intra uterin presentasi kepala u dengan ketuban pecah dini. Ibu merasa cemas dalam

menghadapi persalinan.

Potensial        :  amnionitis, kala i memanjang, infeksi intra uterin, prolaps tali pusat,

asfiksia, iufd, iugr.

Ibu                 : keadaan umum ibu baik dengan td : 120/80 mmhg, nadi : 84x /menit,

pernafasan 20x /menit, suhu : 370c

Janin              : keadaan umum janin tunggal hidup intra uterin baik dengan djj 139x /menit

dan persentasi kepala.    

Iv.    Planning

1.              Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan à  ibu tahu tentang

kondisi kesehatannya.

2.      Memberikan   dukungan   moral   dan   membiarkan   suami   /   keluarga

menemaninya à  ibu merasa lebih tenang.

3.      Menganjurkan ibu untuk melakukan perubahan posisi sesuai dengan kemauan ibu

memilih miring ke kiri, kaki ditinggikan.

4.      Memberikan nutrisi cukup minum à ibu sudah makan.

5.      Menganjurkan ibu untuk berkemih sesering mungkin.

6.      Melakukan kolaborasi dengan dokter spog untuk therapy lebih lanjut.advis dokter :

drip oksitosin à  oksitosin 10 unit sudah diberikan.pada infus d 5 % dengan tetesan 20

tetes dinaikkan 4 tetes / 15 menit.

7.              Merencanakan pemeriksaan dalam ulang dalam 4 jam kemudian :

à pukul 12.30 wib       : td     : 120/80 mmhg

Pl      : djj 140 x/menit, kontraksi 3 x 30' pd      : v/v tak, portio : tebal, pemkaan 5cm,

kepala h ii.

À pukul 16.30 wib        : td      :  110/80 mmhg

Pl       :  djj 144 x/menit, kontracsi 4 x 40'

Pd      : v/v tak, portio : tebal, pembukaan 7  cm, kepala h ii. –

Àpukul 20.30 wib      : td      :  120/80 mmhg

Pl      :  djj 140 x/menit, kontraksi 4x50'

16 | P a g e

Page 17: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

Pd      : v/v tak, portio : tipis, pembukaan 8 cm, penurunan 2/5.

Iii.    Assesment

G1p0a2 Parturient Aterm Kala I Fase Aktif Janin Tunggal Hidup, Intra Uterin Presentasi

U Dengan Ketuban Pecah Dini.

Ibu Merasa Cemas Dalam Menghadapi Persalinannya.

Potensial    :  Amnionitis, Infeksi, Prolaps Tali Pusat, Asfiksia, Iufd, Iugr.

Iv.    Planning

1.      Memberitahu Ibu Tentang Hasil Pemeriksaan À Ibu Tahu Tentang Hasil

Pemeriksaan.

2.      Advis Dokter Teruskan Yaitu D 5 % + Oksitosin 10 Menit.

3.      Menganjurkan Ibu Untuk Melakukan Perubahan Posisi À Ibu Memilihmiring Ke

Kiri.

4.      Memberikan Ibu Untuk Makan Dan Minum À Ibu Sudah Makan Danminum.   

5.      Menyiapkan Alat-Alat Partus Set Steril À Sudah Terlaksana     

6.      Memberikan Dukungan Moral À Ibu Merasa Cukup Tenang.

7.      Mengobservasi  Kemajuan Persalinan Dengan  Partograf À  Kemajuan Persalinan

Terlampir Dalam Partograf.

À Pukul 21.00 Wib Tampak Dorongan Meneran, Tekanan Pada Anus, Perineum Menonjol,

Vulva Membuka, Dilakukan Pemeriksaan Dalam : V/V : Tak, Portio: Tidak  Teraba,

Pembukaan : 10 Cm, Penurunan Kepala Di H Iii.

Iii.   Assesment

G1 P0 A0  Parturient Aterm Kala Ii Janin Tunggal Intra Uterine Dengan Ketuban Pecah

Dini.

Potensial    : Partus Lama, Infeksi, Asfiksia.

Iv.   Planning

1.           Memberitahu Itu Tentang Hasil Pemeriksaan À  Ibu Tahu Tentang Hasil

Pemeriksaan.

2.        Advis Dokter Teruskan À Infus D 5 % + Oksitosin 10 Menit.

3.        Memberikan Dukungan Moral Pada Ibu Àibu Merasa Tenang.

17 | P a g e

Page 18: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

4.      Mengatur Posisi Ibu Dalam Membimbing Mengedan À Ibu Dalam Posisi Setengah

Duduk.

5.         Mengajari   Ibu Cara  Mengedan  Yang  Benar  À   Ibu  Sudah  Tahu Cara

Mengedan Yang Benar.

6.        Memimpin Ibu Untuk Mengedan À Ibu Sudah Dipimpin Menera Jika Adahis,

Dan Istirahat Jika Tidak Ada His.

7.      Melakukan Pertolongan Persalinan À  Pukul, Bayi  Lahir Spontan Segera Menangis,

Jenis Kelamin Laki-Laki, Berat Badan : 3600 Gram, Panjang Badan : 51 Cm, A/S8/9.

Iii.    Assesment                         

Tanggal     19 Februari 2008, Pukul 21.35 Wib

G1poao Kala Iii Dengan Ketuban Pecah Dini, Keadaan Ibu Dan Bayi Baik.

Potensial    :  Atonia Uteri, Infeksi.

Iv. Planning

Melakukan Manajemen Aktif Kala Iii.

1.  Mengecek Fundus Uteri À  Fundvs Uteri Sudah Dicek Dan Tidak Ada Bayi

kedua.

2.  Memberitahu Ibu Akan Disuntik Dan Menyuntikan Oksitosin À Oksitosin Sudah

Diberikan 1 Ampul Im Pada Paha Kanan.

3.              Melakukan Ptt À  Ptt Dilakukan.

4.              Melahirkan Placenta À Pukul 21.23 Wib Placenta Lahir Spontan Lengkap.

5.              Melakukan Masase Uterus Dan Cek Perdarahan À  Kontraksi Baik, Uterus

Keras,

Placenta Lengkap, Perdarahan ± 100 Ml, Perineum Utuh.

6.              Advis Dokter À  Teruskan.

Iii.  Assesment

Pi Ao Kala Iv Dengan Ketuban Pecah Dini, Keadaan Ibu Dan Bayi Baik.

Potensial    :   Hpp, Infeksi Puerperalis.

18 | P a g e

Page 19: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

Iv.   Planning

1.      Mengajari Ibu Tentang Bagaimana Melakukan Masase À  Ibu Mengerti Dan Mau

Melakukan Massase Uterus.

2.      Mebersihkan Ibu Dari Darah Dan Membantu Ibu Mengganti Pakaian À Bersih Dan

Merasa Nyaman.

3.      Mendokumentasikan Alat À Alat Sudah Dibersihkan.

4.      Melengkapi Partograf À Partograf Terisi.

5.      Mengobservasi Kala Iv Persalinan Selama 2 Jam Pp À Pemantauan Kala Iv Terlampir

Dalam Partrograf.

6.      Advis Dokter À Teruskan  

19 | P a g e

Page 20: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

BAB IV

PEMBAHASAN

Setelah Penulis Melakukan Pengkajian Pada Ibu Bersalin Ny. W Dengan Kpd

Penulis Mendapat Perbedaan-Perbedaan Antara Teori Dengan Lahan Prakek Yaitu :

4.1  Pengkajian

Pada Tanggal  19 Februari 2008   Penulis Melakukan Pengkajian Pada Ny. W

Dengan Kasus Kpd Ditemukan T : 120/80 Ramhg, P : 80 X/Menit, R : 22 X/Menit, S :

36,8°C Dan Ditemukan Data Dengan Umur 23 Tahun. Dari Data Tersebut Tidak Adanya

Resiko Tinggi Karena Pada Kasus Kpd Bisa Terjadi Pada Umur > 35 Tahun Dan Bisa

Terjadi Pada Ibu Bersalin Primi Dan Multigravida Selain Itu Juga Ditemukan Partus Lama

Prematur, Fetal Distress Sedangkan Menurut Teori Kasus Kpd Bisa Terjadi Pada Usia

Terlalu Muda Atau Terlalu Tua Dan Bisa Menyebabkan Terjadi Partus Lama Prematur

Fetal Distress Maka Tidak Ada Kesenjangan Antara Teori Dan Kasus Di Lapangan.

4.2  Diagnosa

G1p0a0 Parturient Arterm Kala I Fase Laten Janin Tunggal Hidup Intra Uterin

Persentase U Dengan Ketuban Pecah D

Dalam Diagnosa Yang Ditegakan Pada Kasus Kpd Adalah Infeksi, Partus Lama, Asfiksia,

Fetal Distress, Dinyatakan Sesuai Dengan Teori (Prawirohardjo, 2002: 218). Dan Dari

Pemeriksaan Tanda-Tanda Vitalnya Pada Ny. W, T : 120/80 Mmhg, Maka Tidak Ada

Kesenjangan Antara Teori Dan Diagnosa Di Lapangan.

4.3  Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial

Masalah Diagnosa Atau Masalah Potensial Yang Ditegakan Adalah Infeksi,

Partus Lama, Dan Asfiksia, Fetal Distress, Atonia Uteri, Iufd. (Prawirohardjo, 2002 : 219).

Pada Ny. W Terjadi Partus Lama Tetapi Tidak Terjadi Atonia Uteri, Iufd, Dan Asfiksia.

4.4  Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera / Kolaborasi

Pada Tahap Ini Penulis Tidak Menemukan Kesenjangan Antara Teori Dan Praktek

Karena Bidan Melakukan Kolaborasi Dengan Dokter Dsog.. Pada Ny. W Dilakukan

Segera Dan Berkolaborasi Dengan Dsog. Tindakan Segera

4.5  Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh

Pada Tahap  Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh Berpedoman Pada Teori

Yaitu Dilakukan Observasi Keadaan Umum Ibu Dan Janin, Dan Kolaborasi Dengan

Dsog. (Prawirohardjo, 2002 : M-114). Pada Ny. W  Dilakukan Sesuai Dengan Teori Yaitu

20 | P a g e

Page 21: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

Dilakukan Tirah Baring, Observasi Keadaan Umum Ibu Dan Janin, Dan Kolaborasi Dengan

Dsog.

4.6  Pelaksanaan

Dalam Melaksanakan Asuhan Menurut Teori Yaitu Melakukan Tirah Baring,

Observasi Keadaan Umum Ibu Dan Janin, Dan Kolaborasi Dengan Dsog. Pada Ny. W

Dilaksanakan Sesuai Dengan Teori Yaitu Tirah Baring, Observasi Keadaan Umum Ibu Dan

Janin, Dan Kolaborasi Dengan Dsog.

4.7  Evaluasi

Pada Langkah Evaluasi Tiap 15 Menit Jam Pertama, 30 Menit Jam Kedua, Dan 6 - 8

Jam Hari Pertama.. Pada Ny. W Penulis Hanya Mengobservasi 2 Jam Post Partum

Selanjutnya Perawatan Dipantau Di Ruang Nifas.

21 | P a g e

Page 22: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

BAB V

PENUTUP

5.1  Kesimpulan

1.      Pengkajian    .

Setelah Melakukan Pengkajian Pada Ny. W Penulis Tidak Mengalami Kesulitan

Karena Selama Penulis Melakukan Pengkajian Klien Sangat Kooperatif. Sehingga Penulis

Mendapatkan Data Sesuai Dengan Yang Dibutuhkan.

2.      Diagnosa

Dalam Menegakan Diagnosa Penulis Tidak Menemukan Adanya Kesenjangan

Antara Teori Dengan Lahan Praktek Karena Dalam Menegakan Diagnosa Sesuai Dengan

Teori Yang Ada.

3.      Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial

Dalam Mengidentifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial Penulis Tidak Menemukan

Kesenjangan Antara Teori Dengan Lahan Praktek.

4.      Identifikasi Kebutuhan Akan Tindakan Segera / Kolaborasi

Setiap Pasien Yang Ada Di Rs Sangat Memerlukan Pengawasan Bersama Bidan

Untuk Mencegah Komplikasi Yang Akan Terjadi. Jadi Dapat Ditarik Kesimpulan Bahwa

Pada Tahap Ini Tidak Ada Kesenjangan Antara Teori Dan Lahan Praktek.

5.      Perencanaan

Dalam Menyusun Rencana, Penulis Menyusun Berdasarkan Teori Seperti Penanganan

2 Jam Post Partum Sampai 6 Jam Post Partum

6.      Pelaksanaan

Pada Tahap Pelaksanaan, Penulis Menemukan Kesenjangan Pada Saat Sebelum

Ada Tanda-Tanda Persalinan Ketuban Sudah Pecah Dahulu, Maka Penulis Melakukan

Pemantauan Dari Mulai Ketuban Pecah Sampai Berlangsungnya Persalinan.

22 | P a g e

Page 23: 92626317 Makalah Ketuban Pecah Dini 2

7.      Evaluasi

Pada Hari Kesatu Keadaan Umum Ibu Baik, Pengeluaran Asi Positif, Kontraksi

Uterus Baik, Pola Nutrisi Baik, Mobilisasi Positif, Kandung Kemih Kosong Dan Ibu Sudah

Mulai Menyusui Bayinya Dan Diperbolehkan Pulang Pada Tanggal 20 Februari 2008 . Akan

Tetapi Karena Keterbatasan Waktu Maka Penulis Tidak Dapat Mengetahui Perkembangan

Klien Selanjutnya.

5.2  Saran

5.2.1        Bagi Rs     

Untuk Meningkatkan Profesionalisme Sehingga Pelayanan Pada Klien Sesuai

Dengan Prosedur Yang Telah Ditetapkan.

5.2.2        Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan Pendidikan Lebih Banyak Meningkatkan Prosedur Belajar Mengajar

Mengenai Manajemen Kebidanan Karena Penulis Masih Sangat Kurang Dalam Hal

Pemahaman Tersebut.

5.2.3        Bagi Ny.W

Hendaknya Waspada Terhadap Komplikasi Yang Mungkin Terjadi Seperti Halnya

Ketuban Pecah Dini (Kpd).

23 | P a g e