6020-9781-1-PB

4
309 Aktivitas Antiviral Minyak Atsiri Jahe Merah terhadap Virus Flu Burung (ANTIVIRAL ACTIVITY OF ESSENSIAL OIL RED GINGER ON AVIAN INFLUENZA) Tri Untari 1) , Sitarina Widyarini 2) , Michael Haryadi Wibowo 1) 1) Bagian Mikrobiologi, 2) Bagian Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada, Jl. Fauna No 2, Karang Malang, Yogyakarta, telp. (0274)560861, e-mail: [email protected]. ABSTRAK Jahe merupakan tanaman obat yang memiliki banyak khasiat antara lain anti-mutah, anti-inflamasi, anti-bakteri dan anti-parasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiviral dari minyak atsiri jahe merah terhadap virus avian influenza (AI) in ovo dengan uji hemaglutinasi (HA). Virus AI yang diberi perlakuan dengan minyak atsiri jahe merah 0,01%, 0,1%, dan 1%, selanjutnya diinokulasikan pada ruang alantois telur ayam berembrio. Efek antiviral minyak atsiri jahe merah dievaluasi dengan uji HA menggunakan cairan alantois hasil panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian minyak atsiri jahe merah 1% pada virus AI menurunkan titer HA AI menjadi 2 0 dengan persentase aktivitas antiviral 83% sedangkan dengan perlakuan minyak atsiri jahe 0,01% dan 0,1% titer HA menjadi 2 5 dengan presentase aktivitas antiviral 17%, dibandingkan kontrol. Simpulan dari penelitian ini adalah minyak atsiri jahe merah 1% mempunyai aktivitas antiviral paling efektif. Kata kunci: jahe merah, antiviral avian influenza, uji hemaglutinasi. ABSTRACT The studies have reported that ginger have many activities such as antiemesis, anti-inflammatory, anti-bacterial and anti-parasites. Therefore, this study was conducted to evaluate antiviral effect of essential red ginger oil againts Avian Influenza (AI) in ovo using hemagglutination test (HA). Avian Influenza viruses were treated with 0,01%, 0,1% and 1% of essential red ginger oil, and then inoculated in chicken embryonated egg via allantoic sac. Allantoic fluid was harvested using for HA test . Result of this study shows that application of 1% of essential red ginger oil results in the reduction of titer HA . Interestingly, essential oil shows antiviral activity revealed HA titre 2 0 whereas the titre HA AI which AI virus treated with 0,01% and 0,1% essential red ginger oil, the HA titer was 2 5 . The conclution of this study proved that essensial oil 1% of the red gingger is the best concentration as antiviral activity . Key word: red ginger, antiviral avian influenza , hemagglutination test. PENDAHULUAN Rimpang jahe merah merupakan salah satu tanaman obat yang mempunyai banyak khasiat. Menurut Chrubasic et al. (2005), jahe mempunyai banyak manfaat diantaranya sebagai anti emesis, anti oksidan, anti tumor dan sebagai imunomodulator. Senyawa kimia yang terkandung dalam jahe terdiri dari minyak menguap ( volatile oil ) dan minyak tidak menguap ( non-volatile oil). Minyak atsiri merupakan minyak menguap yang menyebabkan bau khas jahe. Oleoresin merupakan minyak tidak menguap yang merupakan komponen memberi rasa pedas dan pahit pada jahe (Mulyono, 2002). Gingerol dari ekstrak jahe, dilaporkan dapat menghambat replikasi virus human immune deficiency virus- 1 (HIV-1) pada kultur sel limfosit T manusia (MT4). Konsentrasi penghambatan berkisar pada 1,95 - 2,50 μM (Lee et al., 2008). Ekstrak jahe 2% telah diketahui dapat menekan jumlah mikroba usus (Untari et al., 2009). Penelitian efek antiviral influenza in vitro pada sel Madin Jurnal Veteriner September 2012 Vol. 13 No. 3: 309-312 ISSN : 1411 - 8327

description

T

Transcript of 6020-9781-1-PB

Page 1: 6020-9781-1-PB

309

Aktivitas Antiviral Minyak Atsiri Jahe Merahterhadap Virus Flu Burung

(ANTIVIRAL ACTIVITY OF ESSENSIAL OIL RED GINGER ON AVIAN INFLUENZA)

Tri Untari1), Sitarina Widyarini2), Michael Haryadi Wibowo1)

1)Bagian Mikrobiologi, 2)Bagian Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan,Universitas Gadjah Mada, Jl. Fauna No 2, Karang Malang, Yogyakarta,

telp. (0274)560861, e-mail: [email protected].

ABSTRAK

Jahe merupakan tanaman obat yang memiliki banyak khasiat antara lain anti-mutah, anti-inflamasi,anti-bakteri dan anti-parasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antiviral dari minyakatsiri jahe merah terhadap virus avian influenza (AI) in ovo dengan uji hemaglutinasi (HA). Virus AI yangdiberi perlakuan dengan minyak atsiri jahe merah 0,01%, 0,1%, dan 1%, selanjutnya diinokulasikanpada ruang alantois telur ayam berembrio. Efek antiviral minyak atsiri jahe merah dievaluasi dengan ujiHA menggunakan cairan alantois hasil panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian minyakatsiri jahe merah 1% pada virus AI menurunkan titer HA AI menjadi 20 dengan persentase aktivitasantiviral 83% sedangkan dengan perlakuan minyak atsiri jahe 0,01% dan 0,1% titer HA menjadi 25

dengan presentase aktivitas antiviral 17%, dibandingkan kontrol. Simpulan dari penelitian ini adalahminyak atsiri jahe merah 1% mempunyai aktivitas antiviral paling efektif.

Kata kunci: jahe merah, antiviral avian influenza, uji hemaglutinasi.

ABSTRACT

The studies have reported that ginger have many activities such as antiemesis, anti-inflammatory,anti-bacterial and anti-parasites. Therefore, this study was conducted to evaluate antiviral effect of essentialred ginger oil againts Avian Influenza (AI) in ovo using hemagglutination test (HA). Avian Influenzaviruses were treated with 0,01%, 0,1% and 1% of essential red ginger oil, and then inoculated in chickenembryonated egg via allantoic sac. Allantoic fluid was harvested using for HA test . Result of this studyshows that application of 1% of essential red ginger oil results in the reduction of titer HA . Interestingly,essential oil shows antiviral activity revealed HA titre 20 whereas the titre HA AI which AI virus treatedwith 0,01% and 0,1% essential red ginger oil, the HA titer was 25. The conclution of this study proved thatessensial oil 1% of the red gingger is the best concentration as antiviral activity .

Key word: red ginger, antiviral avian influenza , hemagglutination test.

PENDAHULUAN

Rimpang jahe merah merupakan salah satutanaman obat yang mempunyai banyakkhasiat. Menurut Chrubasic et al. (2005), jahemempunyai banyak manfaat diantaranyasebagai anti emesis, anti oksidan, anti tumordan sebagai imunomodulator. Senyawa kimiayang terkandung dalam jahe terdiri dari minyakmenguap (volatile oil) dan minyak tidakmenguap (non-volatile oil). Minyak atsirimerupakan minyak menguap yang

menyebabkan bau khas jahe. Oleoresinmerupakan minyak tidak menguap yangmerupakan komponen memberi rasa pedas danpahit pada jahe (Mulyono, 2002). Gingerol dariekstrak jahe, dilaporkan dapat menghambatreplikasi virus human immune deficiency virus-1 (HIV-1) pada kultur sel limfosit T manusia(MT4). Konsentrasi penghambatan berkisarpada 1,95 - 2,50 µM (Lee et al., 2008). Ekstrakjahe 2% telah diketahui dapat menekan jumlahmikroba usus (Untari et al., 2009). Penelitianefek antiviral influenza in vitro pada sel Madin

Jurnal Veteriner September 2012 Vol. 13 No. 3: 309-312ISSN : 1411 - 8327

Page 2: 6020-9781-1-PB

310

Darby Canine Kidney (MDCK) telah dilakukanoleh Song et al., (2005), dengan melihatkemampuan katekin untuk menghambathemaglutinin virus terhadap eritrosit ayam 1%.

Hemaglutinin merupakan suatuglikoprotein, melekat pada membran virusdengan membentuk suatu homotrimer (Cox danKawaoka, 1998). Hemaglutinin virus AI,berperan untuk induksi imunitas, penentuspesifitas hospes, dan penentu patogenisitas VAI(Mitrosovich et al., 1999; Mitnaul et al., 2000;Suzuki dan Nei, 2002). Penyakit avian influenzadisebabkan oleh virus influenza type A,mempunyai materi genetik RNA, beramploplipid bilayer (Fenner et al., 1993). Strukturpermukaan antigen virus AI terdiri dari proteinhemaglutinin ( H) dan neuraminidase (N) danmatrix 2 (M2) sebagai spike atau penonjolanglikoprotein mempunyai komposisi dengan rasioH dan N (8 : 2) (McCaulay dan Mahy, 1983).Virus influenza A dikelompokkan menjadi 16subtipe H (1-16) dan 9 subtipe N (1-9) (Fourchieret al., 2005). Protein M2 merupakan membranprotein yang terintegrasi pada membran lemakamplop virus dan berperan sebagai saluranpertukaran ion selama proses uncoating. ProteinM2 juga merupakan target kerja antivirusamantadin dan rimantadin (Sakaguchi et al.,1996).

Pada manusia pengobatan untuk kasus fluburung telah dipakai obat antiviral untukmengatasi penyakit tersebut yaitu: amantadin,yang bekerja pada protein matrik virus AI,maupun antiviral beta blocker yang bekerjasebagai anti neuraminidase, sehinggamenghambat pelepasan virus dari sel. Obattersebut hanya efektif apabila infeksinya kurangdari 48 jam (Kamps dan Hoffman, 2006). Padapenelitian ini bertujuan untuk mengetahui efekantiviral minyak atsiri jahe merah in ovo.

METODE PENELITIAN

Bahan utama yang dipakai adalah minyakatsiri jahe merah (Zingiber officinale Roscoe)yang diperoleh dari Laboratorium BiologiFarmasi, Fakultas Farmasi, UGM , telur ayamberembrio (TAB) spesific pathogen Free (SPF),umur 10 hari (Medion, Bandung), virus AIH5N1 dari Laboratorium Mikrobiologi, FKH,UGM, eritrosit ayam 1 %

Uji antiviral AI. Metode yang digunakan untuk uji antiviral

menurut Song et al., (2005) yang telahdimodifikasi yaitu digunakan TAB untuk assayantiviralnya dan metode Sulistyani et al., (2009).Untuk uji antiviral digunakan minyak atsirijahe merah dengan konsentrasi 0,01%(kelompok 1), 0,1% (kelompok 2), dan 1%(kelompok 3). Virus AI dalam cairan alantoisdari penyimpanan dithawing, kemudian diberiperlakuan minyak atsiri jahe merah denganmasing-masing konsentrasi dan diinkubasidalam inkubator 370C selama 30 menit,kemudian sebanyak 0,1 ml suspensi virusdiinokulasikan kedalam ruang alantois TAB.Sebagai kontrol adalah TAB diinokulasi virusAI tanpa perlakuan ekstrak jahe dan TAB yangdiinokulasi dengan minyak atsiri jahe merahkonsentrasi 0,01%, 0,1% dan 1% tanpa virus AI.Masing-masing perlakuan ada lima ulangan.Telur diinkubasi dalam mesin penetas selamatiga hari. Cairan allantois dipanen kemudiandilakukan uji HA. Efek antiviral jahe dievaluasiberdasarkan titer HA virus AI.

Cairan alantois dari masing-masingkelompok perlakuan dipanen. Uji HA dilakukanpada pelat mikro 96 sumuran. Masing-masingsumuran diisi PBS 0,05 ml. Sumuran nomorsatu ditambahkan virus AI dari cairan alantois0,05 ml selanjutnya diencerkan seri dua kalisampai sumuran nomor 11 denganmenggunakan diluter. Sumuran ke 12 sebagaikontrol eritrosit tidak ditambah virus. Eritrositayam 1% ditambahkan pada semua sumurandan diinkubasi pada suhu kamar selama 30menit. Titer HA dibaca setelah 30 menit atausetelah kontrol eritrosit pada sumuran nomor12 mengendap. Titer HA merupakan kebalikandari pengenceran virus tertinggi yang masihmampu menimbulkan hemaglutinasi.

Persentase hambatan aktivitas antiviral =

titer HA tanpa perlakuan– titer HA dengan perlakuan––––––––––––––––––––––––– x 100% titer HA tanpa perlakuan

Data efek antiviral dianalisis secarastatistik dengan Anova dan Tukey HSD denganprogram SPSS.

Untari et al Jurnal Veteriner

Page 3: 6020-9781-1-PB

311

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwadengan perlakuan minyak atsiri jahe merah titerHA virus AI lebih rendah dibandingkan kontroltanpa perlakuan. Perlakuan minyak atsiri jahemerah 1% pada virus AI menghasilkan titerHA 20 dengan aktivitas antiviral 83% yangberbeda signifikan (p<0,05) dengan perlakuanminyak atsiri jahe 0,01%; 0,1% dan kontrol.Menurut Chrubasic et al., (2005), kandunganminyak atsiri pada jahe dilaporkan dapatmerusak lipid amplop virus. Hemaglutininmerupakan protein pada amplop permukaanvirus yang mampu menghemaglutinasi eritrosit(Cox dan Kawaoka, 1998), sehingga kerusakanpada struktur permukaan virus, mengakibatkantidak terjadi replikasi. Virus AI denganperlakuan 0,01% dan 0,1% minyak atsiri jahemerah menunjukkan titer HA 25 denganaktivitas antiviral 17%. Pada konsentrasitersebut tidak semua virus rusak sehinggamasih ada virus yang bereplikasi walaupun titerlebih rendah. Virus AI (VAI) kontrol tanpaperlakuan menunjukkan titer HA 26, denganaktivitas antiviral 1% karena tidak ada agenperusak. Hasil uji HA dan persentase aktivitasantiviral disajikan pada Tabel 1 .

Pada penelitian Schnitzler et al. (2007),melaporkan bahwa minyak atsiri jahemempunyai efek antiviral terhadap virus herpessimplex-type 1 pada manusia, karena jahemengandung 5-10% sesquiterpenes (zingiberene,b-bisabolene, sesquiphellandrene dan curcumen).Mekanisme kerja minyak atsiri jahe berbedadengan mekanisme kerja antiviral sepertiacyclofir. Acyclovir menghambat replikasi virusdengan cara interferensi pada DNA polymerasesel (Kamps dan Hoffman, 2006), sedangkan

minyak atsiri menginaktifasi virus sebelummasuk sel. Penelitian Koch et al. (2008),melaporkan bahwa minyak atsiri jaheberinteraksi dengan amplop virus herpessimplex type 2, sehingga jahe tersebut berefeksebelum terjadi adsorbsi virus in vitro. Padapenelitian Imanishi et al. (2006), jahe 100µg/mlin vitro pada sel MDCK tidak menghambat virusinfluenza tetapi menyebabkan aktivasimakrofag. Jahe juga mampu meningkatkanaktivitas natural killer cell (NK) dalammelisiskan sel yang terinfeksi virus (Zakaria etal., 1999). Nurrahman et al. (1999)melaporkankan, bahwa pemberian jahe dapatmeningkatkan aktivitas limfosit T dan dayatahan limfosit terhadap stres oksidatif dan dapatmemacu proliferasi limfosit, serta meningkatkanaktivitas fagositosis makrofag (Zakaria et al.,1999; Zakaria dan Rajab, 1999).

SIMPULAN

Pada penelitian in ovo minyak atsiri jahemerah 1% merupakan konsentrasi paling efektifsebagai antiviral AI dibanding dengan kelompokminyak atsiri jahe merah 0,01% dan 0,1% sertakelompok kontrol. Penelitian lanjutan efek jahemerah in vivo perlu dilakukan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih yang sebesar-besarnya kamiucapkan kepada Dirjen Pendidikan Tinggi,Departemen Pendidikan Nasional, yang telahmemberi dana penelitian ini melalui HibahStrategis Nasional tahun 2010.

Tabel 1.Hasil uji HA AI dan % aktivitas antiviral dengan perlakuan berbagai konsentrasi minyakatsiri jahe merah.

No Perlakuan Rataan titer HA (log 2) aktivitas antiviral (%)

1 Minyak atsiri jahe merah 0,01% 5 172 Minyak atsiri jahe merah 0,1% 5 173 Minyak atsiri jahe merah 1% 1 834 Kontrol virus tanpa jahe 6 15 Kontrol jahe tanpa virus 0 0

Keterangan: HA: hemaglutinasi AI: avian influenza

Jurnal Veteriner September 2012 Vol. 13 No. 3: 309-312

Page 4: 6020-9781-1-PB

312

DAFTAR PUSTAKA

Chrubasic S, Pittler MH, Roufogalis BD. 2005.Zingiberis rhizoma: a comprehensive reviewon the ginger effect and efficacy prolfiles.Phytomedicine 12(9): 684-701.

Cox NJ, Kawaoka Y. 1998. Orthomyxoviruses:Influenza. In: Microbiology and MicrobialInfection (Ed) Coller L, Balows A, SussmanM. Vol 1: Virology, Oxford University press,Inc, New York. Pp: 386-433.

Fenner FJ, Gibb EP, Murphy FA, Studdert MJ,White DO. 1993. Veterinary Virology.Academic Press, Inc. : 471-481, : 511-515dan 519-522.

Fouchier RAM, Munster VG, Waetensen A,Besterbroer TM, Herfst S, Swith D,Rimnelzwaan GF, Oleen B, OsterhausADME. 2005. Characterization of novelinfluenza A virus hemagglutinin subtype(H16) obtain from black headed gulls. JVirol 79 (5): 2814-2822.

Imanishi N, Andoh T, Mantani N, Sakai S,Terasawa K, Shimada Y, Sato M, KatadaY, Ueda K, Ochiai H. 2006. Macrophage-mediated inhibitory effect of Zingiberofficinale Rosc, a traditional oreiental herbalmedicine, on growth of influenza A/Aichi/2/68 virus. Am J Chin Med 34(1): 157-169.

Kamps BS, Hoffmann C. 2006. Drug profile ininfluenza report Ed. Kams BS, HoffmannC, Preiser W. Paris Fing Publisher : 170-187.

Koch C, Reichling J, Schneele J, Schnitzler P.2008. Inhibitory effect of essensial oilsagainst herpes simplex virus type 2.Phytomedicine 15 (1-2): 71-78.

Lee HS, Kim GJ, Lee JS, Kim EJ, Jong HK.2008. Antiviral effect of gingerol during HVI-1 replication in MT4 human T lymphocytes.Antiviral Research (78): A1-A76.

Mc.Caulay JW, Mahy WJ 1983. Structure andfunction of the influenza genom. Biochem J211: 281-294.

Mitrosovich MN, Zhou N, Kawaoka Y, WebsterRG. 1999. The surface glycoproteins of H5influenza viruses isolated from human,chicken and wild aquatic birds havedistinguishable properties. J Virol 73: 1146-1155.

Mitnaul IJ, Matrosovich MN, Castrucci MR,Tuzikov AB, Bovine NV, Kobasa D,Kawaoka Y. 2000. Balanced hemagglutininand neuraminidase activities are critical forefficient replication of influenza virus A. JVirol 74: 6015-6020.

Mulyono. 2002. Khasiat dan manfaat jahe merahsi rimpang ajaib. Jakarta, Agro MediaPustaka. p 14.

Nurrahman, Zakaria FD, Sajuti D, Sanjaya.1999. Pengaruh konsumsi sari jahe terhadapperlindungan limfosit dari stress oksidatifpada mahasiswa pondok Pesantren UlilAlbaab. Prosiding Seminar NasionalTeknologi Pangan, Institut PertanianBogor: 707-716.

Sakaguchi T, Leser GP, Lamb RA. 1996. Theion channel activity of the influenza virusM2 protein affect transport through thegolgi apparatus. J Cell Biol 133(4): 733-747.

Schnitzler P, Koch C, Reichling J. (2007).Susceptibility of drug-resistant clinicalherpes simplex virus type 1 strains toessential oils of ginger, thyme, hyssop andsandalwood. Antimicrobial Agents andChemotherapy 51(5): 1859-1862.

Song JM, Lee KH, Seong BL. 2005. Antiviraleffect of catechins in green tea on influenzavirus. Antiviral research 68: 66-74.

Suzuki Y, Nei M. 2002. Origin and evolution ofinfluenza virus hemagglutinin genes. MolBiol Evol 19(4): 501-509.

Sulistyani N, Ibnatul A, Kuswandi M. 2009.Aktivitas antiviral ekstrak etanolik bijisrikaya (Annona squamosa L.) terhadapvirus Newcastle disease pada telur ayamberembrio. Majalah Farmasi Indonesia 20(2) : 62-67.

Untari T, Widyarini S, Dwi Priyowidodo. 2009.Efek pemberian jahe terhadap kondisimikroorganisme pada ayam. Laporan HibahKompetitif Sesuai Prioritas Nasional.DP2M.Dikti.

Zakaria FR, Rajab TM. 1999. Pengaruh ekstrakjahe (Zingiber officinale Roscoe) terhadapproduksi radikal bebas makrofag mencitsebagai indikator imunostimulan secara invitro. Prosiding Seminar NasionalTeknologi Pangan. Pp 707-716.

Zakaria FR, Wiguna Y, Hartoyo A. 1999.Konsumsi sari jahe (Zingiber officinaleRoscoe) meningkatkan sel natural killerpada mahsiswa pesantren Ulil Albaab diBogor. Buletin Tehnologi Industri Pangan10(2): 40-46.

Untari et al Jurnal Veteriner