5rangkaian logic, multiplekser, flip-flop, counter.pdf
-
Upload
nurul-hikmah -
Category
Documents
-
view
891 -
download
0
description
Transcript of 5rangkaian logic, multiplekser, flip-flop, counter.pdf
Teknik Mikroprosessor Rangkaian Logik 63
5 Rangkaian Logik Multiplexer, FLIP-FLOP, Counter
Tujuan : Setelah mempelajari Rangkaian Logik ini diharapkan
1. Memahami fungsi masukan, selektor, dan keluaran dari multiplexer.
2. Memahami prinsip kerja multiplexer.
3. Memahami aplikasi multiplexer pada rangkaian logika
4. Memahami macam-macam flip-flop
5. Memahami prinsip kerja flip-flop
6. Memahami aplikasi flip-flop pada rangkaian logika
7. Memahami macam-macam counter
8. Memahami prinsip kerja counter
9. Memahami aplikasi counter pada rangkaian logika
10. Memahami syarat multiplexer, flip-flop, dan counter.
Prasyarat : Untuk mempelajari Pembelajaran 5 diperlukan kegiatan dan kemampuan
seperti di bawah ini ,
1. Telah mengerjakan latihan-latihan pada Pembelajaran 4.
2. Semua latihan pada Pembelajaran 4 dijawab dengan Benar.
5. Rangkaian Logik
Dalam teknik komputer digital ada beberapa rangkaian logik yang harus kita mengerti
sebelumnya, karena rangkaian ini adalah rangkaian utama yang membangun fungsi
dari mikrokomputer itu sendiri. Hal-hal yang akan dibahas di sini hanyalah hal-hal yang
nantinya sangat erat hubungannya dengan teknik mikrokomputer. Rangkaian atau
fungsi yang dimaksud adalah :
Multiplexer, Decoder, Flip-Flop, Shift Register, dan Counter ( Penghitung )
5. 1. Multiplexer
Multiplexer atau sering disebut Data Selector, adalah sakelar elektronik yang dapat
dikontrol oleh input pengontrol S. Salah satu dari input yang ada ( X0 …….. X3 )dapat
sampai ke output tergantung dari keadaan pengontrol S1 dan S2.
X
X
X
X
0
1
2
3
output
input
S1 S0
Y
Tabel Fungsi Multiplexer 4 ke 1
Kontrol Input Output
S1 S0 Y
0 0 X0
0 1 X1
1 0 X2
1 1 X3
Contoh
Variabel sinyal pada input adalah X3 = H X2 = L X1 = L X0 = H dan input pada
pengontrol S1 = H S2 = L
X
X
X
X
0
1
2
3
Output Y = X = L
input
S1 S0
H
L
L
H
L2
LH
Dari kombinasi pengontrol S, maka input variabel X2 dihantarkan menuju Output Y.
Teknik Mikroprosessor Rangkaian Logik 64
5. 2. Decoder
Pada Decoder yang sering juga disebut Demultiplexer, sinyal L atau H pada outputnya
tergantung dari kombinasi inputnya. Decoder di bawah ini disebut juga decoder 3 ke 8
karena mempunyai 3 input X0 sampai X1 dan 8 ( 23 ) output Y0 sampai Y7.
X1
X2
input Y Y Y Y Y Y Y Y
X0
01234678
output
Tabel Fungsi Decoder
X2 X1 X0 Y0 Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7
L L L H L L L L L L L
L L H L H L L L L L L
L H L L L H L L L L L
L H H L L L H L L L L
H L L L L L L H L L L
H L H L L L L L H L L
H H L L L L L L L H L
H H H L L L L L L L H
Dapat dilihat pada tabel di atas bahwa tergantung dari kombinasi input, setiap output
dapat berupa logik H.
Contoh
Pada variabel input terdapat sinyal-sinyal X2 = H X1 = L X0 = H maka sesuai
dengan tabel di atas bahwa output H akan berada pada Y5 .
X1
X2
input Y Y Y Y Y Y Y Y
X0
01234567
output
L
H
H HLL
LLLLL
Dalam kenyataannya decoder yang sering digunakan adalah decoder dengan output
inverter, sehingga tabel di atas outputnya harus diinverter ( H menjadi L dan
sebaliknya ). Secara umum decoder mempunyai n input dan 2n output.
Teknik Mikroprosessor Rangkaian Logik 65
5. 3. Rangkaian Flip - Flop
Flip - Flop dasar ( RS- FF ) digambarkan dalam bentuk simbol seperti di bawah ini,
input output
R
S Q
Q
Tabel Fungsi sebuah RS Flip - Flop
S R Q Q
H H Q Q Sesuai sebelumya
L H L H Keadaan Stabil
H L H L Keadaan Stabil
L L X X Keadaan irregular
RS berarti S = Set sedangkan R = Reset. Tergantung dari sinyal input S dan R, sinyal
output pada Q dan Q dapat berupa logika L ataupun logika H dan keadaan disebut
bistabil triger. Tidak seperti fungsi gerbang dan rangkaian kombinasi yang sejauh ini
telah kita pelajari, pada FF ini sinyal output dapat tersimpan sekian lama sehingga
dapat digunakan sebagai elemen penyimpan. Dalam kenyataanya gerbang FF ini
direalisasikan dari 2 gerbang NAND yang disambung secara silang seperti gambar di
bawah ini,
S
R Q
Q
Contoh
Dibawah ini adalah kombinasi dari input R dan S
Dengan kombinasi sinyal S = H R = L FF akan diset seperti di bawah ini,
S
RQ
Q S R Q Q
H L H L
Dengan H pada S --- Q menjadi H
H
L
L
H
H
L
Teknik Mikroprosessor Rangkaian Logik 66
Dengan kombinasi sinyal S = H R = H FF akan menyimpan keadaan,
S
RQ
Q S R Q Q
H H H L
Keadaan yang lama dipertahankan
HL
HH L
H
Dengan kombinasi sinyal S = L R = H FF akan direset seperti di bawah,
S
RQ
Q S R Q Q
L H L H
Dengan H pada R --- Q menjadi L
L
L
H
H
L
H
Dengan kombinasi sinyal S = H R = H FF akan menyimpan keadaan,
S
RQ
Q S R Q Q
H H L H
Keadaan lama akan dipertahankan
H
L
H
H
L
H
5. 4. Dua Penyimpan Flip - Flop ( Master - Slave Flip-Flop )
Jenis FF yang sangat penting adalah Master- Slave Flip-Flop. Secara prinsip FF ini
dibangun dari 2 FF yang disambung secara seri. Jalur pengaturannya dikontrol oleh
Clock melalui gerbang NAND tambahan. Pertama kita berkonsentrasi pada Master FF.
Jika clock input adalah L kedua output pada Kontrol Clock I adalah H ( ingat -
Teknik Mikroprosessor Rangkaian Logik 67
gerbang NAND ). Ini berarti bahwa perubahan keadaan pada input S dan R tidak
mempunyai pengaruh pada master FF. Keadaan FF adalah seperti keadaan
sebelumnya. Disisi lain, jika clock input berlogika H keadaan S dan R menentukan
keadaan dari master FF. Slave mempunyai perilaku sama seperti pada Master, dimana
Kontrol Clock II diinverter dari Clock inputnya artinya bahwa Clock H pada Master FF
menghasilkan Clock L pada Slave FF atau sebaliknya.
S
R
Q
Q
Clock
Kontrol Clock I Kontrol Clock IIBasis FF Master
Basis FF Slave
RS Master Slave Flip-Flop
Level L
Level HH
L
UClock
t1
t3t2t4
t
Perilaku Sebuah Clock Input
Berdasar pada gambar dan perilaku Clock input, fungsi Master-Slave FF dapat
dijelaskan seperti dibalik ini.
Teknik Mikroprosessor Rangkaian Logik 68
Pada Kasus t = t1 :
Level LL
UClock
t1t
S
R
Q
Q
Clock
Kontrol Clock I Kontrol Clock IIBasis FF Master
Basis FF Slave
H
L
L
L
L
H
H
H
H
Kasus t = t1
Jika naiknya tegangan Clock yang sedang menuju level H telah meninggalkan batas
atas toleransi sinyal L output pada clock inverter berubah menjadi L, yang berarti
bahwa kedua output Kontrol Clock II dan juga input Slave FF berlogika H. Input dari
Slave FF tidak dilalukan ( disable ) dan Slave FF tetap bertahan pada keadaanya.
Pada Kasus t = t2 :
Jika tegangan clock telah mencapai batas bawah dari toleransi sinyal H, salah satu
output pada Kontrol Clock I berlogika L dan output yang lain berlogika H. Input pada
Master FF dilalukan ( enable ), yang berarti bahwa output pada Master FF mengambil
keadaan logika yang ditetapkan pada input R-S ( sama persis ) atau inverter dari
keluaran pada Kontrol Clock I. Untuk lebih jelasnya lihat perilaku clock input dan
Teknik Mikroprosessor Rangkaian Logik 69
gambar yang dihasilkan akibat perilaku clock input tersebut.
Level HH
t2t
S
R
Q
Q
Clock
Kontrol Clock I Kontrol Clock IIBasis FF Master
Basis FF Slave
H
L
L
L
L
H
H
L
H
H
L
Kasus t = t2
Pada Kasus t = t3 :
Jika turunya tegangan Clock yang sedang menuju level L telah meninggalkan batas
bawah toleransi sinyal H, input dari Master FF kembali tertutup ( disable ), yang berarti
bahwa outputnya menyimpan keadaan yang ada.
Level H
UClock
t3t
Teknik Mikroprosessor Rangkaian Logik 70
S
R
Q
Q
Clock
Kontrol Clock I Kontrol Clock IIBasis FF Master
Basis FF Slave
H
L
L
L
H
H
H
H
H
L
Kasus t = t3
Pada Kasus t = t4 :
Jika tegangan clock mencapai batas atas toleransi sinyal L , input dari Slave FF
dihantarkan ( enable ) yang berarti bahwa Slave FF mengambil keadaan dari Master
FF. Dengan urutan yang pasti maka pada saat t4 informasi pada input RS sampai ke
output Q.
S
R
Q
Q
Clock
Kontrol Clock I Kontrol Clock IIBasis FF Master
Basis FF Slave
H
L
H
H
H
H
H
H
H
L
L
H
H
L
Kasus t = t4
Dari seluruh penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa, informasi yang ada
pada input R dan S selama interval t1 dan t2 ditransfer ke Flip-Flop, disimpan dan pada
t4 diteruskan ke output.
Teknik Mikroprosessor Rangkaian Logik 71
5. 5. JK - Master - Slave Flip-Flop
JK Master - Slave Flip-Flop dibangun dengan menghubungkan Output RS Master-
Slave FF ke inputnya secara bersilangan yaitu input S disambungkan dengan output Q
dan R disambungkan dengan output Q. Kita tahu bahwa kedua output tersebut selalu
mempunyai level sinyal yang berbeda sehingga pada saat yang bersamaan FF tidak
mungkin di SET dan di RESET sekaligus, dan sifat input ini berbeda dengan input RS-
FF. Karena mempunyai sifat yang berbeda maka digunakan nama yang berbeda yaitu
J untuk SET sedangkan K untuk RESET.
J
K
Q
Q
Clock
JK Master Slave Flip-Flop
Tabel Fungsi
tN tN+1 K J Q Q
L L Q Q tidak berubah
L H H L
H L L H H H Q Q toggle
Pada input J = K = L pada waktu tN
Outputnya tidak berubah sedangkan apabila
input J = H dan K = L serta clock dalam
keadaan pulsa turun ( ↓ ), keadaan output
Q = H dan Q = L atau sebaliknya. Sinyal
pada J = K = H setiap ada pulsa turun ( ↓ )
outputnya akan komplemen ( toggle )
Tergantung dari type Flip-Flop, bahwa FF dapat bekerja dengan pulsa turun atau pulsa
naik artinya bahwa reaksi akan terjadi pada saat pulsa turun ( H → L ) atau reaksi
akan terjadi pada saat pulsa naik ( L → H ) . Seperti pada penjelasan sebelumnya,
maka di bawah ini akan dijelaskan prinsip kerja dari JK Master - Slave Flip-Flop.
Kasus I
Teknik Mikroprosessor Rangkaian Logik 72
Keadaan Awal K J Q Q
H L H L
J
K
Q
Q
L
H H
L
L
H
L
H
T
1 Clock T = H ini berarti bahwa pada keadaan Outputnya Q = H Q = L
tidak mengalami perubahan
J
K
Q
Q
T
L
H H
L
L
H
L
H
1
H
H
H
L
L
L
L
H H
HL
H
L
H
Teknik Mikroprosessor Rangkaian Logik 73
2 Dengan pulsa turun pada T ( ↓ ) Outputnya akan berubah menjadi
Q = L Q = H
J
K
Q
Q
T
L
H L
H
H
L
H
L
H
H
H
H
H
H
H
H H
HL
H
L
L
2
Kasus II
Keadaan Awal K J Q Q
L L H L
J
K
Q
Q
L
L H
L
L
H
L
H
T
Teknik Mikroprosessor Rangkaian Logik 74
1 Clock T = H ini berarti bahwa pada keadaan Outputnya Q = H Q = L
tidak mengalami perubahan
J
K
Q
Q
T
L
L H
L
L
H
L
H
1
H
H
H
H
L
L
L H
H
L
H
2 Dengan pulsa turun pada T ( ↓ ) Outputnya akan berubah menjadi
Q = H Q = L
J
K
Q
Q
T
L
L
L
H
L
H
H
H
H
H
H
L H
LH
L
H
L
2
Teknik Mikroprosessor Rangkaian Logik 75