4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

116
4. ANALISA DATA 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian 4.1.1 Mattel Incorporation Mattel didirikan pertama kali pada tahun 1945 oleh Ruth Handler, Elliot Handler (suami Ruth Hadler), dan Harold Matson di California Selatan.Mattel menetap di kantor Hawthorne, California, sejak tahun 1948. Di tahun 1974, Mattel melakukan restrukturisasi dan berganti nama menjadi Mattel Incorporation. Visi dari perusahaan Mattel adalah “Creating the Future of Play”, dimana artinya Mattel berusaha untuk menciptakan mainan-mainan terbaru untuk membentuk masa depan dari dunia mainan. Misi mereka mengarah pada “Kepemimpinan”. Arti kepemimpinan menurut versi Mattel adalah kemampuan untuk mengembangkan dan mengkomunikasikan gambaran menarik dari masa depan yang mengilhami dan memotivasi orang lain untuk mengambil tindakan. Mattel juga menunjukkan kompetensi kepemimpinan dan dorongan untuk sukses dalam strategi bisnis mereka.Tahun 1975, Ruth dan Elliot Handler keluar dari Mattel karena usia mereka yang tua dan saat ituRuth Handler sedang menjalankan pengobatan atas penyakit kanker payudara dan kemudian meninggal di Los Angeles, California, pada tahun 2002. Sejak itu, Harold Matson berjuang demi mengembangkan Mattel sesuai dengan visi dan misinya. Salah satu organisasi Mattel yang diberi nama Mattel Children’s Foundation,didirikan pada tahun 1978, dengan tujuan untuk membantu anak-anak Amerika yang memiliki kesulitan dalam hal akuntabilitas keuangan. Para pendiri MattelChildren’s Foundation percaya bahwa anak berhak mendapatkan kesempatan untuk bermain, karena melalui bermain, anak dapat mengembangkan sosialisasi, emosional, kemampuan fisik, berimajinasi, dan memiliki mimpi. Sasaran program yang diadakan Mattel Children’s Foundation adalah anak-anak, dengan empat fokus utama yaitu Time to Play, Place to Play, Tools to Play, dan Advocate toPlay. Dalam organisasi tersebut, Mattel juga membuat program yang hanya diikuti oleh anak perempuan Amerika, yaitu “Shine On Now”. Program Shine On Now” mengajak anak-anak perempuan Amerika untuk memberikan 35 Universitas Kristen Petra

Transcript of 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Page 1: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4. ANALISA DATA

4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian 4.1.1 Mattel Incorporation

Mattel didirikan pertama kali pada tahun 1945 oleh Ruth Handler, Elliot

Handler (suami Ruth Hadler), dan Harold Matson di California Selatan.Mattel

menetap di kantor Hawthorne, California, sejak tahun 1948. Di tahun 1974,

Mattel melakukan restrukturisasi dan berganti nama menjadi Mattel

Incorporation. Visi dari perusahaan Mattel adalah “Creating the Future of Play”,

dimana artinya Mattel berusaha untuk menciptakan mainan-mainan terbaru untuk

membentuk masa depan dari dunia mainan. Misi mereka mengarah pada

“Kepemimpinan”. Arti kepemimpinan menurut versi Mattel adalah kemampuan

untuk mengembangkan dan mengkomunikasikan gambaran menarik dari masa

depan yang mengilhami dan memotivasi orang lain untuk mengambil tindakan.

Mattel juga menunjukkan kompetensi kepemimpinan dan dorongan untuk sukses

dalam strategi bisnis mereka.Tahun 1975, Ruth dan Elliot Handler keluar dari

Mattel karena usia mereka yang tua dan saat ituRuth Handler sedang menjalankan

pengobatan atas penyakit kanker payudara dan kemudian meninggal di Los

Angeles, California, pada tahun 2002. Sejak itu, Harold Matson berjuang demi

mengembangkan Mattel sesuai dengan visi dan misinya.

Salah satu organisasi Mattel yang diberi nama Mattel Children’s

Foundation,didirikan pada tahun 1978, dengan tujuan untuk membantu anak-anak

Amerika yang memiliki kesulitan dalam hal akuntabilitas keuangan. Para pendiri

MattelChildren’s Foundation percaya bahwa anak berhak mendapatkan

kesempatan untuk bermain, karena melalui bermain, anak dapat mengembangkan

sosialisasi, emosional, kemampuan fisik, berimajinasi, dan memiliki mimpi.

Sasaran program yang diadakan Mattel Children’s Foundation adalah anak-anak,

dengan empat fokus utama yaitu Time to Play, Place to Play, Tools to Play, dan

Advocate toPlay. Dalam organisasi tersebut, Mattel juga membuat program yang

hanya diikuti oleh anak perempuan Amerika, yaitu “Shine On Now”. Program

“Shine On Now” mengajak anak-anak perempuan Amerika untuk memberikan

35

Universitas Kristen Petra

Page 2: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

perhatian kepada anak-anak di seluruh Amerika, misalnya dengan mengajak

mereka bermain dan memberikan donasi berupa mainan, uang, ataupun buku,

kepada anak-anak yang membutuhkannya.

Pada awal berdiri, perusahaan Mattel membuat mainan yang bentuknya

diadopsi dari karakter Walt Disney, yaitu Mickey Mouse. Dan pada tahun 1959,

boneka Barbie produksi Mattel akhirnya dijual secara luas. Tahun 1961, boneka

Ken juga berhasil diproduksi dan diperkenalkan sebagai pacar Barbie. Sedangkan

boneka yang menjadi African-American Barbie, bernama Christie, memasuki

pasar pada tahun 1968. Tahun 1997, Mattel berhasil memproduksi boneka yang

menjadi teman Barbie, bernama Becky. Becky adalah teman Barbie yang

mengalami cacat fisik dan duduk di kursi roda. Tahun 1998, Barbie menjadi

merek utama yang dijual untuk anak perempuan berusia 3-7 tahun di The

American Girl. The AmericanGirl merupakan merek terbesar kedua di dunia yang

menjual produk-produk anak perempuan berusia 7-12 tahun. Pada tahun 2001,

Barbie memulai karirnya sebagai artis computer-generated imagery (CGI) di film

Barbie in the Nutcracker yang dipasarkan dalam bentuk DVD pada tanggal 23

Oktober 2001. Hingga saat ini, karakter Barbie masih menjadi tokoh utama serial

film animasi Barbie (www.corporate.mattel.com diakses 31 Juli 2013).

4.1.2 Sinopsis Film Barbie

4.1.2.1 Barbie in the Nutcracker (2001)

Gambar 4.1 Cover DVD Film Barbie in the Nutcracker (2001)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

36

Universitas Kristen Petra

Page 3: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Film ini disutradarai oleh Owen Hurley dan resmi ditayangkanpada

tanggal 23 Oktober 2001. Durasi film ini adalah 78 menit. Kisah film ini diawali

dengan adegandua orang balerina bernama Barbie dan Kelly yang sedang berlatih

untuk drama musikal berjudul “Nutcracker”. Namun Kelly merasa putus asa

karena dia selalu melakukan kesalahan saat berlatih. Karena hal itu, Barbie

menceritakan dongeng mengenai negeri Nutcracker.

Seorang anak yatim piatu bernama Clara menerima hadiah spesial berupa

boneka kayu berbentuk serdaduNutcracker dari Tante Elizabeth. Malam harinya

dia bermimpi berpetualang di Negeri Nutcracker. Disana dia bertemu dengan Raja

Tikus, penguasa yang menyebabkan Negeri Nutcracker hancur. Clara bersama

dengan Nutcracker dan teman-teman lainnya bersatu untuk menggulingkan Raja

Tikus dengan cara menemukan puteriSugar Plum, yang dipercaya dapat

membantu mereka. Akhirnya, Raja Tikus berhasil dikalahkan dan warga desa pun

kembali merasakan hidup tentram. Kutukan Nutcrackersirna dan berubah menjadi

Pangeran Erick, penguasa negeri Nutcracker sebelumnya. Karena keberaniannya,

Clara juga berubah menjadi puteriSugar Plum. Ketika mimpi hampir mencapai

puncaknya, Clara terbangun dari mimpinya. Namun dia tetap bisa bersama dengan

Erick di kehidupan nyata.

4.1.2.2 Barbie in as Rapunzel(2002)

Gambar 4.2 Cover DVD Film Barbie as Rapunzel (2002)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

37

Universitas Kristen Petra

Page 4: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Sama seperti film Barbie sebelumnya, film ini juga disutradarai oleh

Owen Hurley dengan durasi 83 menit. Kisah ini diawali dengan Barbie dan Kelly

yang sedang berlatih melukis, namun Kelly tidak percaya diri dengan kemampuan

melukisnya. Kemudian Barbie pun menceritakan dongeng tentang Rapunzel.

Rapunzel menghabiskan hidupnya untuk melayani penyihir bernama

Gothel di kastil terpencil. Rapunzel hanya memiliki teman binatang bernama

Penelope (anak naga) dan Hobbie (kelinci tua). Rapunzel percaya bahwa Gothel

telah menyelamatkannya sewaktu dia masih bayi. Suatu saat, Rapunzel

menemukan hadiah ulang tahun yang ternyata dari ayah dan ibunya, sehingga

Rapunzel penasaran dengan masa lalunya. Rapunzel juga menemukan ruang

rahasiayang membawanya ke sebuah desa. Disana dia menolong seorang puteri

kecil bernama Katrina dan bertemu dengan seorang pemuda bernama Stefan. Otto

(binatang peliharaan Gothel) mengamatinya dan melaporkan semuanya kepada

Gothel.Gothel pun menghukum Rapunzel. Gothel menyihir ruang tempat tidur

Rapunzel menjadi menara yang tinggi tanpa pintu.

Suatu malam, Rapunzel dapat memecahkan teka-teki atas sisir yang

diberikan ayah dan ibunya. Keesokan harinya sisir tersebut telah berubah menjadi

kuas ajaib,yang dapat membuat lukisan menjadi nyata. Dengan kuas itu, Rapunzel

menggambar desa tempat yang ingin dia kunjungi, sehingga dia bisa menuju ke

sana. Keragu-raguan Rapunzel pun terkuak pada saat Raja Frederick dan Raja

Wilhelm bertemu. Raja Wilhelmpercaya bahwa Raja Frederick telah menculik

puterinya, padahal hal itu dilakukan oleh Gothel. Gothel melakukan hal itu karena

dia sakit hati atas penolakan cinta dari Raja Wilhelm. Pada akhirnya, Gothel

berhasil disingkirkan dengan keberanian Rapunzel dan teman-temannya. Dia pun

bisa bersama dengan pangeran Stefan yang disukainya sejak pertama mereka

bertemu di desa.

38

Universitas Kristen Petra

Page 5: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.1.2.3 Barbie as Swan Lake (2003)

Gambar 4.3 Cover DVD Film Barbie of Swan Lake (2003)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Owen Hurley kembali mengarahkan film Barbie. Film ini memiliki

durasi 83 menit. Cerita film ini diawali dengan suasana camping. Kelly merasa

tidak terbiasa dengan keadaan camping dan juga takut akan lomba yang diadakan

besok. Barbie sebagai kakaknya pun menenangkannya dengan menceritakan

sebuah dongeng.

Dongeng ini menceritakan mengenai Oddete, seorang puteri dari tukang

roti, yang diubah menjadi angsa oleh Rothbart, ketika dia mengikuti seekor kuda

bertanduk tunggalmenuju ke hutan sihir. Sebelumnya, Oddete telah bertemu

dengan Ratu Peri. Ratu Peri berhasil menghalau kutukan angsa tapi tidak

sepenuhnya. Oddete bisa menjadi manusia namun hanya pada malam hari. Karena

sihir Rothbart belum hilang sepenuhnya, Oddete harus mengumpulkan

keberaniannya untuk mengalahkan Rothbart untuk menghilangkan kutukannya

sekaligus menyelamatkan hutan sihir. Berkat keberanian, kejujuran dan kepintaran

Oddete, akhirnya Rothbart pun berhasil digulingkan. Hal itu juga dikarenakan

cinta antara Oddete dan Pangeran Daniel lebih kuat dibandingkan sihir Rothbart.

39

Universitas Kristen Petra

Page 6: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.1.2.4 Barbie as the Princess and the Pauper(2004)

Gambar 4.4 Cover DVD Film Barbie as the Princess and the Pauper (2004)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Kali ini film Barbie disutradari oleh William Lau dan berdurasi 85 menit.

Cerita film ini berawal dari sebuah kehidupan di istana kerajaan, dimana di sana

hiduplah seorangputeri bernama Anneliese. Anneliese selalu ingin hidup bebas

dari kungkungan kehidupan seorang puteri yang sangat kaku. Saat Anneliese

sedang berjalan-jalan di desa, dia bertemu dengan seorang perempuan yang

memiliki paras yang sama dengan parasnya. Perempuan itu adalah Erika. Erika

adalah seorang pelayan dari seorang majikan yang kejam. Seperti Anneliese,

Erika ingin lepas dari kehidupannya yang miskin dan dia selalu membenci

posisinya sebagai pelayan.

Suatu ketika, Erika mendapat kesempatan untuk tinggal di istana untuk

menggantikan Anneliese yang diculik oleh sekelompok penjahat. Guru Puteri

Anneliese, Julian, yang diam-diam menaruh hati pada Puteri Anneliese berusaha

menyelamatkan sang puteri. Ternyata penculikan itu didalangi oleh Preminger

(penasehat Ratu), yang ingin menguasai kerajaan dengan mencuci otak Ratu.

Sebelum itu terjadi, Juliandan teman-temannya berhasil menyelamatkan Puteri

Anneliese dan membongkar kelicikan Preminger. Puteri Anneliese pun jatuh cinta

kepada Julian karena terpesona dengan perjuangan Julian saat menyelamatkannya.

Di lain sisi Pangeran Dominick, pangeran dari kerajaan tetangga, yang seharusnya

dijodohkan dengan Puteri Anneliese. Namun saat mereka dipertemukan, Erika

40

Universitas Kristen Petra

Page 7: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

sedang menyamar menjadi Puteri Anneliese. Erika dan Pangeran Dominick pun

jatuh cinta saat pertama kali mereka bertemu. Akhirnya, kedua pasangan hidup

bahagia bersama selamanya.

4.1.2.5 Barbie Fairytopia(2005)

Gambar 4.5 Cover DVD Film Barbie Fairytopia (2005)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini diarahkan oleh Walter P. Martishius dan dibantu oleh sutradara

film Barbie sebelumnya, yaitu William Lau. Kedua sutradara membuat film

Barbie ini dengan durasi 70 menit. Film ini diawali dengan keadaan negeri

Fairytopia, dimana negeri ini merupakan negeri yang penuh dengan bunga-bunga

bermekaran dan peri-peri cantik berterbangan kesana-kemari. Elina adalah

penduduk negeri Fairytopia, namun anehnya dia tidak memiliki sayap. Hal ini

membuat Elina terisolasi dari penduduk lainnya.

Negeri Fairytopia adalah negeri yang indah dan tentram, tapi kemudian

penyihir jahat bernama Laverna merusak negeri tersebut. Dia menyihir negeri itu

menjadi negeri yang gersang dan membuat semua bunga menjadi layu. Disinilah

kekurangan Elina justru menjadi penolong bagi negerinya. Dia berjalan melalui

banyak rintangan dan menemukan teman-teman baru demi bertemu dengan Azura

guna menyelamatkan negerinya. Usahanya tidaklah sia-sia. Dia berhasil bertemu

dengan Azura dan akhirnya Laverna berhasil dikalahkan. Negeri Fairytopia

kembali seperti dulu dan atas keberaniannya, Elina mendapatkan sayapnya secara

alami serta dilantik sebagai Puteri Mahkota oleh Azura.

41

Universitas Kristen Petra

Page 8: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.1.2.6 Barbie and the Magic Pegasus (2005)

Gambar 4.6 Cover DVD Barbie and the Magic Pegasus (2005)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini diarahkan oleh Greg Richardson dan berdurasi 85 menit.

Karakter Barbie dalam film ini berperan sebagai Puteri Annika. Puteri Annika

adalah puteri kerajaan yang cantik. Suatu ketika Annika mendatangi sebuah

festival di desa. Di sana dia bertemu dengan seorang penyihir bernama Wenlock.

Saat itu juga Wenlock melamar Annika dan tentu saja dia menolak, karena

Annika tidak mengenal Wenlock sama sekali. Karena marah, Wenlok bermaksud

menyihir Annika, tapi kemudian diselamatkan oleh seekorkuda bersayap.

Wenlock tidak kehabisan akal, dia malah menyihir seluruh penduduk desa

termasuk ayah-ibunya menjadi beku.

Rieta membawa Annika ke negeri langit untuk menyelamatkannya dari

Wenlock. Di sana, Annika mengetahui bahwa Rieta adalah korban kutukan

Wenlock setelah menolak lamarannya. Selain itu, Annika juga mengetahui bahwa

Rieta adalah kakaknya yang telah menghilang bertahun-tahun lamanya. Annika

pun mengumpulkan keberaniannya untuk menghancurkan Wenlock.Annika, Rieta

dan dibantu teman Annika, bernama Aidan, bersatu untuk mengalahkan Wenlock.

Akhirnya Wenlock pun dapat digulingkan. Seletah itu Rieta dapat kembali seperti

semua. Puteri Annika dan Aidan pun saling mengakui perasaan cinta mereka

masing-masing dan hidup bersama selamanya.

42

Universitas Kristen Petra

Page 9: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.1.2.7 The Barbie Diaries(2006)

Gambar 4.7 Cover DVD Film The Barbie Diaries (2006)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini disutradarai oleh Eric Fogel dan dibantu oleh rekannya yang

bernama Kallen Kagen. Film ini menceritakan mengenai masa remaja Barbie

selama 70 menit. Diceritakan bahwa Barbie berteman dekat dengan Tia dan

Courtney, dimana mereka sering meluangkan waktu untuk bermain musik. Barbie

juga memiliki teman bernama Kevin, dimana Kevin adalah teman Barbie sejak

kecil dan telah menyukai Barbie sejak lama, namun Barbie tidak pernah

menyadari hal itu. Barbie terlalu sibuk dengan keinginannya untuk menjadi

bintang di sekolahnya. Tapi kesempatan untuk meraihnya selalu gagal karena

Rachel.

Suatu ketika, Barbie mendapatkan gelang emas dan buku harian dari

seorang pelayan toko. Setiap hari Barbie mengutarakan keinginannya dalam buku

harian tersebut, dan secara ajaib, semua keinginan tersebut terkabul dan kini dia

menjadi bintang yang terkenal di sekolahnya, dan juga dapat menaklukan Todd,

anak laki-laki yang paling terkenal di sekolahnya. Namun semua berakhir ketika

dia mengetahui bahwa anak laki-laki yang dia sukai ternyata adalah Kevin. Pada

akhirnyaBarbie dan teman-temannya, Tia dan Courtney, memiliki kesempatan

untuk tampil di acara Fall Formal (acara penutupan tahun yang bergengsi),

meskipun mereka sempat mengalami perpecahan karena pertengkaran kecil.

43

Universitas Kristen Petra

Page 10: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.1.2.8 Barbie Fairytopia: Mermaidia(2006)

Gambar 4.8 Cover DVD Film Barbie Fairytopia: Mermaidia (2006)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Walter P. Martishius dan William Lau kembali menjadi sutradara film

Barbie. Film ini berdurasi 85 menit dan merupakan bagian dari film Barbie yang

berjudul Barbie Fairytopia. Kisah film ini menceritakan mengenai petualangan

Elina, seorang peri kupu-kupu, di negeri Mermaidia, negeri duyung. Dia

mendapat informasi bahwa Nalu, teman duyungnya, ditangkap oleh sekelompok

penjahat fungi atas suruhan Laverna. Laverna menginginkan Nalu untuk

memberikan arah tempat mendapatkan Immunity Berry, buah berry yang dapat

melindungi tubuh dari semua sihir.

Petualangan Elina bersama dengan teman duyung Nalu, Nori, dan Bibble

(teman binatang Elina) dimulai. Akhirnya sampailah mereka di tempat para fungi

menawan Nalu. Setelah mereka dapat membebaskan Nalu, mereka harus

menggagalkan para fungi mendapatkan Immunity Berry, dengan cara menukarkan

berry tersebut dengan buah berry palsu yang ternyata buah berry palsu tersebut

dapat menunjukkan jati diri asli mereka. Akhirnya hal itu berhasil, Laverna yang

mengira berry yang diterima adalah Immunity Berry, tapi ternyata itu adalah buah

berry jati diri, dan malah mengubah bentuk Laverna menjadi katak. Di lain sisi,

Elina yang telah mengorbankan sayapnya dengan ekor duyung juga memakan

buah berry jati diri, dan ternyata dia berhasil kembali menjadi peri kupu-kupu.

44

Universitas Kristen Petra

Page 11: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.1.2.9 Barbie in the Twelve Dancing Princesses(2006)

Gambar 4.9 Cover DVD Film Barbie in the Twelve Dancing Princesses (2006)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini diarahkan oleh Greg Richardson dan memiliki durasi 81 menit.

Dikisahkan bahwa karakter Barbie diperankan oleh Genevieve, yang memiliki 11

saudara, antara lain: Ashlyn, Blair, Courtney, Delia, Edeline, Fallon, Hadley, Isla,

Janessa, Kathleen and Lacey. Para gadis-gadis tersebut memiliki jiwa yang selalu

ingin berpetualang bebas, namun menurut para anggota kerajaan bukanlah hal

yang benar. Karena halitu, Raja selalu merasa tidak aman. Raja pun mengajak

Duchess Rowena, sepupunya untuk membantu menjaga anak-anak.

Dibalik kebaikanRowena, ternyata dia memiliki keinginan untuk

menguasai kerajaan. Rowena terus mempengaruhi Raja agar berpihak padanya,

hingga dia meracuni Raja. Raja pun jatuh sakit dan Rowena mengambil alih

kekuasaan Raja untuk sementara waktu. Rowena membuat banyak peraturan baru

untuk menunjukkan kekuasaannya.Rowena juga melarang siapapun yang ada di

istana untuk bernyanyi dan menari. Hal ini membuat para gadis merasa

terkungkung. Sehingga mereka selalu berimajinasi mengenai dongeng yang sering

diceritakan oleh mendiang ibu mereka, Ratu Isabella. Ratu menceritakan bahwa

ada sebuah kerajaan magis yang dapat mengabulkan permohonan mereka untuk

menari dan bernyanyi. Akses menuju kerajaan tersebut ada di kamar tidur mereka

dan mereka harus menari di atas batu tertentu. Setelah mencoba hal itu, ternyata

benar apa yang dikatakan ibu mereka. Para gadis sampai di paviliun kerajaan

45

Universitas Kristen Petra

Page 12: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

magis tersebut dengan menari di atas batu bergambar bunga di lantai kamar tidur

mereka. Para gadis merasa senang berada di sana, karena bisa melakukan semua

hal tanpa ada yang melihat dan melarang mereka.

Beberapa hari kemudian, Rowena merasa curiga dengan para gadis,

sebab hampir setiap hari mereka selalu terlihat letih. Para gadis pun menceritakan

apa yang mereka alami dengan jujur, namun Rowena tidak mempercayainya.

Semakin lama, Rowena semakin bertingkah seenaknya, hal itu membuat para

gadis muak dengannya. Mereka pun mengumpulkan keberanian untuk

menghadapi Rowena. Mereka menyusun dan menjalankan rencana yang mereka

susun. Pada akhirnya, Rowena akan menyihir Genevieve supaya menari

selamanya menggunakan debu sihir, namun Genevieve berhasil menangkis

dengan kipas miliknya, dan malah berbalik ke arah Rowena.

Akhrinya,Rowenapun berhasil dikalahkan. Raja pun dapat disembuhkan berkat

perjuangan keduabelas puterinya. Derek, seorang tukang sepatu di kerajaan diam-

diam telah menyukai Genevieve sejak lama. Genevieve merasa tersanjung dengan

bantuan Derek saat mengalahkan Rowena. Mereka pun jatuh cinta dan menikah.

4.1.2.10 Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow(2007)

Gambar 4.10 Cover DVD Film Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow (2007)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film dengan durasi 72 menit ini diarahkan oleh William Lau. Kali ini,

penguasa Fairytopia, Enchantress, sang pelindung Fairytopia mengadakan

46

Universitas Kristen Petra

Page 13: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

pemilihan satu orang di setiap daerah di Fairytopia untuk mengikuti program

magang di sebuah tempat bernama Crystal Palace, untuk menentukan peri kupu-

kupu terbaik di Fairytopia. Enchantress dibantu dengan Azura menyusun

program-program yang harus diikuti oleh seluruh peserta magang.

Elina kembali menjadi tokoh pertama, dimana dia menjadi wakil dari

daerahnya,Magic Meadow. Penyihir jahat, Laverna, kembali datang ke negeri

Fairytopia untuk melakukan pembalasan terhadap apa yang telah dia peroleh

sebelumnya (terdapat pada film Barbie Fairytopia dan Barbie Fairytopia:

Mermaidia), dengan rencana menggagalkan program magang tersebut. Namun

karena keberanian Elina dan teman-temannya, mereka semua dapat

menghancurkan Laverna dan program magang pun berjalan dengan sukses.

Semua peserta magang mendapatkan kelulusan mereka semua dan mereka pun

kembali ke daerah tempat tinggal mereka masing-masing dengan tenang.

4.1.2.11 Barbie as the Island Princess (2007)

Gambar 4.11 Cover DVD Film Barbie as the Island Princess (2007)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Greg Richardson kembali menjadi sutradara film Barbie. Kali ini dia

mengarahkan film Barbie dengan durasi 85 menit. Barbie berperan sebagai

perempuan remaja bernama Ro yang tidak mengingat masa lalunya. Dia tinggal

bersama dengan binatang setiap harinya, sehingga memungkinkan Ro untuk

berkomunikasi dengan semua binatang. Suatu hari, Ro mendapatkan kesempatan

untuk berlayar menuju pulau seberang bersama dengan Antonio, pangeran

47

Universitas Kristen Petra

Page 14: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Kerajaan Apollonia. Sesampainya di kerajaan Antonio, Ro tidak diterima

sepenuhnya. Ratu Ariana, yang ingin membalas dendam kepada keluarga

Antonio, merasa Ro adalah ancaman bagi rencana jahatnya, dia membuat

Kerajaan Apollonia membenci dan mengembalikan Ro ke hutannya terdahulu.

Secara tiba-tiba, Ro mengingat bahwa namanya adalah Rosella. Saat di

hutan, Rosella mendengar bahwa banyak orang dan hewan keracunan saat pesta

pernikahan Antonio dengan Luciana (puteri Ratu Ariana), Rosella pun

berkeinginan untuk menolong kerajaan. Dia datang kembali ke istana kerajaan dan

mengatakan bahwa dia bisa memulihkan semua orang dan juga binatang yang

terkena racun tersebut. Setelah kelicikan Ratu Ariana terbongkar, Ratu Ariana

tidak lagi mendapat kepercayaan dari Kerajaan Apollonia. Di akhir cerita, Rosella

bertemu dengan ibunya, yang ternyata adalah ratu dari kerajaan tetangga dan dia

pun menikah dengan Antonio.

4.1.2.12 Barbie Mariposa(2008)

Gambar 4.12 Cover DVD Film Barbie Mariposa (2008)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini diarahkan oleh Conrad Helten dengan durasi 75 menit. Karakter

film ini awalnya menggunakan Elina dan Bibble, tokoh protagonis dalam film

serial Barbie Fairytopia. Diceritakan, Bibble merasa minder dengan dirinya

sendiri dan selalu merasa mempermalukan teman-temannya. Elina sebagai sahabat

pun mencoba menenangkan Bibble dengan menceritakan kisah tentang Mariposa.

48

Universitas Kristen Petra

Page 15: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Mariposa adalah peri kupu-kupu yang tinggal di Flutterfield, slah satu

bagian negeriFairytopia. Suatu hari Ratu Marabella jatuh sakit karena telah

diracuni oleh Henna, peri kupu-kupu jahat yang ingin menguasai Flutterfield.

Selain itu dia juga menjadi otak penyerangan Skeezites (monster pemakan peri

kupu-kupu yang takut akan cahaya) terhadap penduduk negeri Flutterfield.

Karena kelakuan jahat Henna, Mariposa dan teman-temannya harus pergi

melakukan perjalanan untuk mencari obat penawar racun tersebut. Banyak

rintangan yang harus mereka hadapi selama perjalanan, terutama adalah serangan

Skeezites. Akhirnya perjuangan mereka berhasil, Mariposa dan teman-temannya

menemukan obat penawar dari Gua Refleksi. Ratu Marabella pulih dari kutukan

dan mengusir Henna dari negeri mereka atas kelakuannya yang telah

membahayakan negeri.

4.1.2.13 Barbie and the Diamond Castle(2008)

Gambar 4.13 Cover DVD Film Barbie and the Diamond Castle (2008)

Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini diarahkan oleh Gino Nichele dan berdurasi 78 menit. Film ini

diawali dengan dua orang sahabat yaitu Barbie dan Teresa, yang sedang menulis

lagu. Kemudian adik Barbie, Stacie, datang ke tempat mereka sambil mengomel

karena marah dengan temannya. Barbie menenangkan Stacie dengan cara

menceritakan dongeng tentang persahabatan Liana dan Alexa dalam membantu

Melody untuk menemukan Puri Berlian.

49

Universitas Kristen Petra

Page 16: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Liana dan Alexa mendapatkan sebuah cermin dari wanita tua. Tenyata

cermin itu adalah tempat persembunyian seorang penjaga Puri Berlian bernama

Melody. Saat ini Melody sedang dalam pengejaran oleh Lydia, seorang senior

penjaga puri yang jahat. Lydia ingin menguasai Puri Berlian sendiri, namun

Melody berhasil menyembunyikan puri tersebut dan melarikan diri. Liana dan

Alexa pun membantu melindungi Melody dari Lydia dan mencari cara untuk

menyelamatkan puri tersebut dari incaran Lydia. Karena situasi semakin sulit, di

tengah perjalanan, Liana dan Alexa mengalami perdebatan. Liana ingin pergi,

sedangkan Alexa tetap ingin memenuhi janjinya dengan Melody dalam

menyelamatkan Puri Berlian.

Akhirnya Liana pergi dan di tengah perjalanan dia diculik oleh Lydia.

Sementara itu, Alexa dan Melody berhasil menemukan letak Puri Berlian dan

percaya bahwa suara Melody adalah akses untuk mengungkapkan puri tersebut.

Akhirnya Melody bisa bebas dari cermin itu dan melawan Lydia. Lydia pun

berhasil disingkirkan dan penjaga lainnya pun bisa dipulihkan dari mantra sihir

Lydia, yang juga berarti Puri Berlian berhasil diselamatkan.Karena ketulusan

Liana, Alexa pun meminta maaf atas keegoisannya dan mereka kembali berteman.

4.1.2.14 Barbie in a Christmas Carol (2008)

Gambar 4.14 Cover DVD Film Barbie in a Christmas Carol (2008)

Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013

50

Universitas Kristen Petra

Page 17: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

William Lau kembali menyajikan film Barbie. Film ini berdurasi 76

menit. Kelly menolak saat diajak untuk ikut dalam bagian pesta Natal karena hal

itu terlalu membosankan. Untuk menegur Kelly, Barbie menceritakan dongeng

mengenai Eden Starling.

Eden adalah seorang diva yang terkenal. Namun sikapnya terlalu arogan

dan egois. Dia membenci perayaan Natal, maka itu semua pekerjanya harus tetap

bekerja meskipun saat itu adalah hari Natal. Suatu malam, Eden mendapatkan

mimpi dimana almarhum bibinya, Marie memberikan penglihatan. Bibi Marie

menunjukkan tiga roh yang dimiliki oleh Eden, yaitu roh masa lalu, sekarang, dan

masa depan. Roh masa lalu menunjukkan bahwa Eden tertekan dengan

keadaannya, karena Bibi Marie terlalu ketat dengan jadwal Eden, dan dia tidak

pernah diperbolehkan merayakan Natal. Roh sekarang ditunjukkan bahwa dia

memerintah semua karyawan seperti yang dilakukan oleh Eden kepadanya. Pada

roh masa depan, Eden akan mengalami hidup yang hambar dan miskin ekonomi

serta sosial. Eden akan meratapi nasibnya dengan melihat hasil rancangan

Catherine.

Pada kisah Catherine, dia tidak hanya menjadi desainer terkenal, tapi dia

juga memerintah karyawannya sama seperti yang dilakukan Eden terhadapnya.

Akhirnya, Eden pun berubah menjadi gadis yang baik.Mendengar cerita Barbie,

Kelly pun akhirnya mau turut serta dalam pesta sumbangan Natal, karena dia

tidak ingin mengalami hidup seperti Eden.

51

Universitas Kristen Petra

Page 18: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.1.2.15 Barbie Thumbelina(2009)

Gambar 4.15 Cover DVD Film Barbie Thumbelina (2009)

Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini disutradarai oleh Conrad Helten dan berdurasi 75 menit. Film ini

diawali dengan Emma, seorang siswi TK, yang ditertawakan oleh teman-

temannya karena memilih pohon kecil sebagai tanamannya. Namun Barbie malah

memberi pujian kepada Emma, dan kemudian mengumpamakannya seperti cerita

Thumbelina.

Thumbelina adalah salah satu Twillerbees, peri bunga yang mampu

membuat tanaman tumbuh dengan lebih cepat. Dia berteman dengan Janessa dan

Chrysella. Suatu hari ketika mereka pergi bermain bertiga, mereka terjebak di

sebuah apartemen. Anak pemilik apartemen yang bernama Makena menangkap

mereka untuk dipamerkan kepada temannya.

Pada hari mereka diculik, ketiga Twillerbees tersebut mendengar Makena

mengatakan bahwa taman tempat Thumbelina tinggal akan dihancurkan dan

dibuat pembangunan pabrik. Karena hal itu Thumbelina bersikeras meminta

bantuan Makena membujuk orang tuanya, agar pembangunan pabrik tersebut

dibatalkan. Akhirnya pembangunan tersebut berhasil digagalkan berkat

keberanian Makena dengan dibantu oleh Twillerbees.

52

Universitas Kristen Petra

Page 19: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.1.2.16 Barbie and the Three Musketeers(2009)

Gambar 4.16 Cover DVD Film Barbie and the Three Musketeers (2009)

Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film Barbie kali ini disutradari kembali oleh William Lau. Durasi film

ini adalah 81 menit. Film ini mengisahkan tentang seorang gadis bernama Corrine

yang memiliki mimpi untuk menjadi musketeer handal.Corrine mengirim surat

lamarannya untuk Monsieur Treville dengan tujuan menjadi musketeer. Namun

hal itu tidaklah mudah, Corrine malah ditertawakan oleh semua orang karena

perempuan tidak dapat menjadi musketeer. Corrine diterima di istana tapi dia

diperkerjakan sebagai pelayan. Di sana dia juga bertemu dengan tiga orang yang

ternyata juga memiliki keinginan untuk menjadi musketeer. Mereka berempat pun

berteman dan sering bertukar pikiran mengenai musketeer.

Secara tak sengaja, pembicaraan mereka didengar oleh seorang perawan

tua bernama Helen. Helen pun membantu melatih mereka agar pantas untuk

menjadi musketeer. Pada suatu kesempatan, mereka muncul di istana sebagai

musketeer perempuan untuk mengagalkan rencana sepupu dari Pangeran Louis

untuk menyingkirkan pangeran dan menguasai kerajaan. Akhirnya mereka pun

bisa membuktikan diri mereka di depan pangeran Louis bahwa mereka juga

mampu melindungi istana. Karena keberanian para gadis musketeer, pangeran pun

meresmikan jabatan mereka berempat untuk menjadi musketeer istana secara

resmi.

53

Universitas Kristen Petra

Page 20: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.1.2.17 Barbie in a Mermaid Tale(2010)

Gambar 4.17 Cover DVD Film Barbie in a Mermaid Tale (2010)

Sumber:www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini disutradari oleh Adam L. Wood dan berdurasi 75 menit. Merliah

Summer atau biasa dipanggil Liah adalah seorang perempuan remaja yatim piatu

yang tinggal bersama kakeknya. Liah adalah seorang surfer. Suatu ketika saat dia

melakukan surfing, tiba-tiba beberapa helai rambutnya berubah warna menjadi

merah muda secara alami. Dan ketika dia mencoba mencari tahu ke dalam air,

Liah bisa bernafas layaknya ikan dan bertemu dengan lomba-lumba yang bisa

berbicara. Saat itulah kakeknya menceritakan kepada Liah bahwa ayahnya,

seorang manusia asli, telah menikahi seekor duyung.

Di lain waktu, lumba-lumba membawa Liah menuju ke negeri duyung di

dasar laut. Negeri duyung saat ini sedang mengalami kekacauan karena

pemerintahan Eris yang kejam dan diktator. Tidak seekor duyung pun yang

menyukai pemerintahan Eris saat itu. Liah bersama teman-temannya melakukan

perjalanan demi mencari bantuan untuk mengembalikan negeri tersebut seperti

semula. Akhirnya Liah pun bisa mengalahkan Eris dan mendapatkan ekor asli

seperti duyung lainnya. Pada saat itu juga Liah bertemu dengan ibu kandungnya

yang ternyata adalah Ratu Calissa, pemimpin negeri duyung tersebut.

54

Universitas Kristen Petra

Page 21: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.1.2.18 Barbie: A Fashion Fairytale(2010)

Gambar 4.18 Cover DVD Film Barbie: A Fashion Fairytale (2010)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini diarahkan oleh William Lau dengan durasi 79 menit. Film ini

mengisahkan tentang seorang artis bernama Barbie yang baru saja dipecat dari

dunia entertainment dan diputuskan oleh pacarnya, Ken. Namun, secara tak

sengaja, teman Barbie mengetahui bahwa Ken memutuskan hubungannya dengan

Barbie atas tipuan dari Raquelle. Namun semuanya terlambat, Barbie telah pergi

ke Paris, dia memutuskan untuk pergi berlibur mengunjungi bibinya, Millicent.

Sesampainya di sana, Barbie membantu memasarkan butik milik Bibi

Millicent. Barbie bertemu dengan Grace, murid bibinya yang juga bekerja di butik

tersebut. Mereka berencana membuat acara fashion show untuk mempertunjukkan

hasil rancangan-rancangan terbaru mereka. Acara fashion show mereka mampu

mengalahkan peminat acara fashion show dari rival mereka yang bernama

Jacqueline. Pembeli meningkat, bahkan seorang perempuan membeli hingga

10.000 buah dari fashion line milik Bibi Millicent. Di samping itu, Ken datang

meminta maaf dan menjelaskan semuanya. Pihak entertainmentmanajemen Barbie

sebelumnya, kembali menghubungi Barbie dan berharap Barbie mau bekerja sama

kembali dengan mereka.

55

Universitas Kristen Petra

Page 22: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.1.2.19 Barbie: A Fairy Secret(2011)

Gambar 4.19 Cover DVD Film Barbie: A Fairy Secret (2011)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film hasil garapan William Lau dan Terry Klassen ini berdurasi 75

menit. Film ini mengisahkan tentang Barbie dan Raquelle yang selalu menjadi

musuh dalam bidang fashion. Suatu hari mereka menemukan bahwa Puteri

Graciella dari Gloss Angeles terkena ramuan cinta dan sekarang otaknya hanya

dipenuhi oleh Ken, pacar Barbie. Hal itu dikarenakan keusilan peri bernama

Crystal yang memberikan ramuan cinta kepada Graciella. Graciella menyuruh

pasukannya untuk mencuri Ken dan berniat untuk menikahinya.

Barbie, Taylor, Carrie, dan Raquelle pun menjalankan petualangan

mereka di negeri peri, untuk menyelamatkan Ken. Di tengah perjalanan, mereka

juga dibantu oleh Liliana Roxelle, artis yang menguasai dunia peri, dengan

memberikan obat penawar untuk menghilangkan efek ramuan cinta Graciella.

Hingga pernikahan antara Graciella dan Ken, akhirnya obat penawar itu bisa

diminum oleh Graciella. Graciella pun kembali seperti semula dan menikah

dengan Zane, pacar terdahulu. Atas perbuatannya, Crystal dihukum menjadi

pembantu dalam istana Puteri Graciella.

56

Universitas Kristen Petra

Page 23: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.1.2.20 Barbie: Princess Charm School(2011)

Gambar 4.20 Cover DVD Film Barbie: Princess Charm School (2011)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini disutradari oleh Zeke Norton dan berdurasi 81 menit. Karakter

Barbie dalam film ini diperankan oleh Blair Willows, seorang perempuan pekerja

keras yang tinggal bersama ibu dan adiknya. Blair merupakan anak adopsi dalam

keluarganya.Atas keusilan adiknya,Blair menjadi gadis terpilih yang akan

mengikutipemilihan dalam program bergengsi Princess Charm School, dengan

dua konsentrasi yaitu Princess dan Lady. Dibantu dengan peri kecil, Blair

menjalani pelatihan untuk menjadi seorang gadis pintardengan perilaku yang

anggun dan beretika. Dalam melakukan hari-harinya, Blair selalu bersama dengan

kedua temannya, Hadley dan Isla. Dengan bantuan Madam Privet, sedikit demi

sedikit Blair berubah menjadi gadis menawan yang elegan. Dame Devin, salah

satu pembimbing, sekaligus ibu Delancy, berusaha agar puterinya bisa menjadi

gadis terpilih agar bisa tinggal di istana tersebut.

Suatu hari, ketika murid-murid melakukan kunjungan ke istana Kerajaan

Gardenia (dimana Princess dan Lady terpilih akan tinggal), Blair menemukan foto

dirinya yang besar terpajang di dinding sejarah. Bukti-bukti pun menunjukkan

bahwa dia adalah anak kandung dari Ratu Sofia yang hilang saat bayi. Ratu Sofia

merupakan pemilik istana Kerajaan Gardenia. Karena puterinya yang hilang,

maka tidak ada pewaris tetap dari kerajaan tersebut. Blair pun menjadi ahli waris

57

Universitas Kristen Petra

Page 24: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

istana Kerajaan Gardenia dan karena hal itu, dia menjadi Princess terpilih dan

mutlak yang akan tinggal di istana tersebut.

4.1.2.21 Barbie: A Perfect Christmas(2011)

Gambar 4.21 Cover DVD Film Barbie: A Perfect Christmas (2011)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini disutradarai oleh Elise Allen dengan durasi 74 menit. Film ini

mengisahkan tentang petualangan Natal Barbie bersama dengan adik-adiknya

yang bernama Skipper, Stacie, dan Chalsea. Awalnya mereka ingin merayakan

Natal di Kota New York. Namun karena badai salju, mereka terdampar di sebuah

pedesaan kecil bernama Minnesota. Mereka disambut dengan hangat oleh teman-

teman baru di desa tersebut dan banyak mengalami pengalaman magis.

Mereka berusaha menerima kondisi mereka cukup membuat mereka

kesal dan mengadakan acara Natal bersama seluruh penduduk desa tersebut. Tak

hanya itu, mereka juga menyumbangkan performa melalui bakat musik yang

mereka punya untuk rasa terima kasih mereka terhadap warga desa. Pada tahun

ini, rencana mereka gagal total, namun Barbie dan adik-adiknya merasakan

kegembiraan Natal yang sungguh-sungguh nyata dan hangat dibandingkan dengan

tahun-tahun sebelumnya.

58

Universitas Kristen Petra

Page 25: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.1.2.22 Barbie in a Mermaid Tale 2(2012)

Gambar 4.22 Cover DVD Film Barbie in a Mermaid Tale 2 (2012)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini merupakan cerita kedua setelah judul sebelumnya, yaitu Barbie

in a Mermaid Tale. Berbeda dengan film sebelumnya, film ini disutradarai oleh

William Lau dan berdurasi 74 menit. Film ini mengisahkan tentang Merliah

Summer. Merliah kembali memenangkan kompetisi surfing, dan kini dia akan

menuju ke Australia untuk melanjutkan kompetisinya di sana. Namun saat dia

berpamitan kepada ibunya, Ratu Calissa, ibunya berharap Merliah bisa hadir di

acara Upacara Pergantian Tides, yang dilakukan 20 tahun sekali di Aquellia,

Selandia Baru. Namun Merliah memilih menuju ke Australia meraih mimpinya

dan meninggalkan ibunya.

Suatu ketika, kalung Liah yang merupakan pemberian Ratu Calissa,

hilang. Ternyata kalung itu dicuri oleh Kylie dan menuntun Kylie membebaskan

Eris, penguasa negeri duyung yang kejam. Dia berencana menghancurkan upacara

di Aquellia dan menyerap semua energi laut. Eris mengurung para kandidat

pemimpin, termasuk Ratu Calissa. Liah yang mencari kalung menyadari bahwa

dia terlalu meremehkan kekuatan kalung pemberian ibunya. Liah sadar akan

kesalahannya dan merasa menyesal meninggalkan ibunya. Dia pun berenang

menuju ke negeri duyung untuk meminta maaf kepada ibunya. Sesampainya di

sana, dia menyadari akan kekacauan yang dilakukan oleh Eris. Liah bersama

dengan Kylie bersatu untuk menyelamatkan upacara tersebut. Di akhir cerita, Eris

59

Universitas Kristen Petra

Page 26: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

berhasil dikalahkan dan Liah menjadi penghubung energi dalam upacara

menggantikan ibunya. Namun sebagai gantinya, Liah mendapatkan ekor secara

mtutlak dan tidak bisa mendapatkan kakinya kembali.

4.1.2.23 Barbie: the Princess and the Popstar (2012)

Gambar 4.23 Cover DVD Film Barbie: the Princess and the Popstar (2012)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini disutradarai oleh Zeke Norton dan memiliki durasi 86 menit.

Kisah ini dimulai dari perayaan ulang tahun kerajaan magis Meribella yang ke

500. Tori bersama bibi dan adik-adiknya sibuk mengurus pesta tersebut. Keira,

artis pop yang terkenal di dunia juga akan datang untuk mengisi acara. Tori selalu

mengidolakan Keira dan ingin menjadi sepertinya. Sedangkan Keira justru ingin

menjadi puteri kerajaan seperti Tori.

Suatu kesempatan, Tori dan Keira bertemu satu sama lain, mereka cepat

menjadi teman akrab. Ketika keduanya saling bertukar asesoris dan baju, ternyata

mereka mirip satu sama lain. Akhirnya mereka merencanakan untuk bertukar

tempat sementara waktu untuk menemukan sensasi baru. Tanpa disadari ternyata

Crider (manajer Keira) tertarik dengan tanaman berlian yang ada di kebun

kerajaan. Crider dan asistennya merencanakan untuk mencurinya. Peri kebun

berusaha menghentikan kelakuan manajer Keira, tetapi gagal. Untunglah Keira

dan Tori datang tepat waktu, mereka menyelamatkan tanaman itu dengan kalung

60

Universitas Kristen Petra

Page 27: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

berlian persahabatan mereka. Di akhir cerita, Tori kembali ke kehidupannya

sebagai puteri dan Keira pun tetap menjalani profesinya sebagai musisi pop.

4.1.2.24 Barbie in the Pink Shoes(2013)

Gambar 4.24 Cover DVD Film Barbie in the Pink Shoes (2013)

Sumber: www.barbie-movies.wikia.com, 2013

Film ini berdurasi 72 menit dan diarahkan kembali oleh Owen Hurley.

Karakter Barbie di film ini diperankan dengan nama Kristyn. Film ini diawali

dengan adegan Madam Natasha yang mengawasi murid-muridnya berlatih

menaribalet. Madam Natasha mengajarkan murid-muridnya menari sesuai dengan

pola aturan yang ada. Ketika Kristyn menunjukkan tarian solonya dan kemudian

menambahkan koreografi baru yang menyimpang dari aturan, Madam Natasha

menghentikan Kristyn. Madam Natasha juga merobek sepatu balet Kristyn,

menyebabkan Kristyn tidak bisa melanjutkan latihan baletnya.

Sepulang berlatih, Kristyn mencari sepatu balet baru dItemani dengan

temannya, Hailey. Kristyn pun mendapatkan sepatu balet berwarna merah muda

gelap dari Madam Katerina. Ajaibnya, sepatu itu membawa Kristyn dan Hailey

menuju ke cerita-cerita dongeng balerina yang terkenal, seperti Gisselle dan

Oddete. Dalam cerita tersebut, Kristyn menjadi tokoh utama dan dia dapat menari

balet sesukanya.Namun, akhirnya Kristyn melepas sepatu ajaib tersebut dan

kembali ke kehidupan nyata. Pada hari perayaan, Tara, temannya, memberikan

Kristyn sepasang sepatu balet dan mengatakan bahwa sesaat lagi Kristyn harus

tampil di panggung. Ketika tampil di panggung, dengan berani Kristyn

61 Universitas Kristen Petra

Page 28: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

menampilkan koreografi barunya dan menyebabkan gaunnya terlihat berkilauan

dengan warna yang beragam. Koreografi barunya pun diterima oleh Madam

Natasha dan dia diberi kesempatan untuk tampil di panggung internasional.

4.1.3 Sutradara Film Animasi Barbie

Sasaran dari penelitian ini adalah film-film animasi Barbie dari tahun 2001

hingga tahun 2013, sebab pada tahun tersebut pembuatan film animasi telah

menggunakan teknik animasi komputer. Film animasi Barbie diproduksi oleh

perusahaan Mattel, namun setiap filmnya diarahkan oleh sutradara yang berbeda-

beda. Terdapat 11 nama yang menjadi sutradara film Barbie dari tahun 2001-

2013.

Owen Hurley. Pada awal Hurley memasuki dunia perfilman, Hurley

menjadi perancang karakter visual (1988). Sejak tahun 1994, Hurley mengawali

karir sutradara dengan menjadi sutradara freelance dalam film aksi live. Tahun

1996, Hurley mulai menjadi sutradara film animasi. Film pertama yang dibuat

Hurley adalah Barbie in the Nutckracker. Film tersebut banyak memenangkan

penghargaan, salah satunya adalah Best Animated Movie (2001). Selanjutnya

masih banyak film-film animasi lain yang disutradarai oleh Hurley, seperti

Casper’s Haunted Christmas, Reboot, serial Down of War, serial Company of

Heroes, dan masih banyak lagi. Hingga saat ini, Hurley masih menjadi sutradara.

Judul film hasil arahannya yang terbaru adalah Barbie in the Pink Shoes yang

ditayangkan pada awal tahun 2013 (www.owenhurley.com diakses 18 Mei 2013).

William Lau. William telah berpengalaman sedikitnya 16 tahun di bidang

animasi komputer (Computer-Generated Animation). Will dikenal sebagai kepala

sutradara di film animasi dan aksi live. Beberapa film yang disutradarai oleh Will

adalah beberapa episode Reboot, Glitched, Reel, dan masih banyak lagi. Banyak

penghargaan yang diterima oleh film Barbie berkat penyutradaraan Will.

Contohnya penghargaan Children’s Tittle of the Year (2005) untuk film Barbie as

the Princess and the Pauper. Will juga memenangkan penghargaan Best Director

(2007) dalam ajang British Columbia’s Leo Awards atas pembuatan film Barbie

Fairytopia (www.willlaufilms.com diakses 18 Mei 2013).

62

Universitas Kristen Petra

Page 29: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Walter P. Martishius. Walter tidak banyak menyutradarai film, tapi dia

cukup mencintai dunia perfilman dan seni animasi. Walter menjadi desainer

produksi di sekian banyak film animasi. Walter menjadi sutradara dua kali dalam

film animasi, dan keduanya adalah film animasi Barbie, yaitu Barbie Fairytopia

dan Barbie Fairytopia: Mermaidia.

Greg Richardson. Greg mengawali karirnya di dunia perfilman dengan

menjadi editor film Barbie as Rapunzel. Sejak tahun 2002, Greg menjadi

sutradara dalam sinema video game The matrix. Hingga saat ini, Greg masih

menjadi sutradara, film terakhirnya adalah Max Steel – Monstrous Alliance pada

bulan Mei 2012. Greg juga mendapatkan penghargaan Best Direction dari tahun

2007, 2008, 2009, 2010, dan 2012. Dua penghargaan diantaranya adalah berkat

film animasi Barbie yang disutradarainya, yaitu Barbie as the Island Princess dan

Barbie in the Twelve Dancing Princesses (www.gregr.cadiakses 18 Mei 2013)

Eric Fogel. Eric menggeluti dunia animasi selama 20 tahun lebih. Eric

merancang karakter animasi pertama kali di film The Head pada umurnya yang ke

24 tahun. Eric Fogel tidak memiliki banyak pengalaman di bidang

penyutradaraan. Film animasi yang disutradarainya hanya satu film saja, yaitu

film animasi Barbie (www.ericfogel.comdiakses 18 Mei 2013).

Conrad Helten. Conrad tidak memiliki banyak pengalaman di bidang

penyutradaraan. Film animasi yang disutradarainya adalah berdasarkan

permintaan dari Mattel, dengan kata lain Conrad hanya menyutradarai film

animasi Barbie saja, yang berjudul Barbie Mariposa dan Barbie

Thumbelina(www.imdb.com diakses 18 Mei 2013).

Gino Nichele. Gino merupakan alumni dari Fakultas Animasi 2D dan 3D

dari Universitas Vancouver dan DigiPen Computer Graphics Inc.. Sejak

kelulusannya, Gino memasuki dunia perfilman animasi. Gino menjadi sutradara

pertama kali dalam serial Weird-Ohs episode 8B pada tahun 1999. Hingga saat

ini, Gino masih menjadi sutradara film animasi, salah satunya adalah film animasi

Barbie yang berjudul Barbie and the Diamond Castle (www.ginonichele.com

diakses 18 Mei 2013).

Adam L. Wood. Adam hanya memiliki satu film hasil arahannya, yaitu

Barbie in a Mermaid Tale. Setelah itu, pada tahun 2011 Adam menjadi editor

63

Universitas Kristen Petra

Page 30: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

dalam film pendek berjudul The Arsebook Movie (www.imdb.com diakses 18 Mei

2013).

Terry Klassen. Pria berkebangsaan Canada ini mulai memasuki dunia

perfilman sejak tahun 1984. Terry merupakan seorang voice directorsekaligus

voice actor yang mengatur sistem audio dalam beberapa film animasi, seperti

Dragon Ball Z, Pocahontas, Hercules, The Nutcracker, Sleeping Beauty, dan

masih banyak lagi. Terry juga menjadi voice director dalam beberapa film animasi

Barbie, seperti Barbie and the Magic Pegasus 3D, Barbie Fairytopia: Mermaidia,

Barbie as the Island Princess, Barbie in a Mermaid Tale, Barbie in the Pink

Shoes, dan beberapa film animasi Barbie lainnya. Di tahun 2010, dia bersama

dengan sutradara William Lau dipercaya untuk membuat film animasi Barbie: A

Fairy Secret. Dalam film tersebut, Terry juga menggunakan suaranya untuk

mengisi salah satu karakter pria figuran (www.imdb.com diakses 18 Mei 2013)

Zeke Norton. Zeke merupakan alumni Universitas Vancouver. Zeke

memulai karir sutradara pada tahun 1992, dan pada tahun 1993 film hasil

arahannya ditayangkan. Zeke sangat menguasai teknik animasi komputer

(ComputerGenerated Imaginary Animation). Tahun 2003, film animasi Scary

Grandmother – Halloween Special (ditayangkan di Cartoon Network) hasil

arahan Zeke pernah mendapatkan penghargaan Best Animated Program, dan

berkat film tersebut, Zeke juga mendapatkan penghargaan Best Director

(www.wakingdream.ca diakses 18 Mei 2013). Film animasi Barbie yang

disutradarai oleh Zeke adalah Barbie: Princess Charm School dan Barbie: the

Princess and the Popstar.

Elise Allen. Elise adalah seorang penulis berbakat dan dimulai sejak tahun

1996. Karena itu, Mattel menarik Elise untuk membuat film animasi Barbie

dengan cerita dan arahan darinya. Elise juga menjadi sutradara dalam program

televisi anak, seperti The Muppets Kitchen with CatCora dan Hasty Tasty

Cookingwith Cat Cora and the Muppets (2010). Salah satu film animasi Barbie

berjudul Barbie: A Perfect Christmas merupakan film hasil arahan Elise. Adapun

film arahannya bersama Craig Bartlett dan Joe Purdy, yaituDinosaur Train,

berhasil masuk dalam nominasi Emmy Awards (www.eliseallen.com diakses 18

Mei 2013).

64

Universitas Kristen Petra

Page 31: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Film animasi Barbie tidak memiliki kesinambungan antara film animasi

Barbie yang satu dengan film animasi Barbie lainnya. Film-film animasi Barbie

selalu menggunakan fantasi sebagai salah genre. Genre fantasi menyuguhkan

kisah imajiner yang membuat audiens percaya akan sihir, lahan, makhluk, dan

orang-orang yang terlibat di dalamnya. Berdasarkan pengertian tersebut, maka

film animasi Barbie juga mengandung genre fantasi.

4.2 Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menguji kode jawaban setiap item

yang telah dikerjakan oleh para coder. Rumus yang digunakan adalah rumus

Cohen’s Kappa yang dikemukakan dalam buku Analisis Isi oleh Eriyanto (2011,

p.294), sebagai berikut:

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

Dengan keterangan:

R = Reliability

4.2.1 Perempuan Mengawasi Anak Pengkoder (A) 2 2 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 1

Hakim (B) 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2

AxB 4 4 1 1 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 1 1 4 4 2

Agreement A A A A A DA A A A A A A A A DA A A A A A A A A DA

% observed agreement = 2124

= 0,875

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (78) = 0,135

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,875 − 0,135

1 − 0,135

=0,855

65

Universitas Kristen Petra

Page 32: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.2.2 Perempuan Berbicara dengan Anak Pengkoder (A) 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1

Hakim (B) 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1

AxB 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1

Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

% observed agreement = 2424

= 1

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (33) = 0,057

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=1 − 0,0571 − 0,057

=1

4.2.3 Perempuan Melakukan Kontak Tubuh dengan Anak Pengkoder (A) 1 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1

Hakim (B) 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1

AxB 1 1 1 1 4 2 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1

Agreement A A A A A DA A A A A A A A A A A A A A A A A A A

% observed agreement = 2324

= 0,958

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (37) = 0,064

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,958 − 0,064

1 − 0,064

=0,955

66

Universitas Kristen Petra

Page 33: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.2.4 Perempuan Membantu Anak Melakukan Sesuatu Pengkoder (A) 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2

Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2

AxB 2 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 1 4 4 4 4

Agreement DA DA A A A A A A DA A A A A A A A A A A A A A A A

% observed agreement = 2124

= 0,875

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (81) = 0,141

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,875 − 0,141

1 − 0,141

=0,855

4.2.5 Perempuan Menemani Anak Melakukan Sesuatu Pengkoder (A) 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1

Hakim (B) 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1

AxB 1 4 1 4 4 4 4 4 1 2 4 4 4 1 2 1 4 2 4 2 1 4 1 1

Agreement A A A A A A A A A DA A A A A DA A A DA A DA A A A A

% observed agreement = 2024

= 0,833

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (64) = 0,111

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,833 − 0,111

1 − 0,111

=0,813

67

Universitas Kristen Petra

Page 34: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.2.6 Perempuan Membeli, Menyediakan, Mencari Bahan dan atau

Makanan Pengkoder (A) 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2

Hakim (B) 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1

AxB 1 1 2 4 1 4 4 4 4 1 4 4 2 1 1 1 4 4 4 2 2 2 2 2

Agreement A A DA A A A A A A A A A DA A A A A A A DA A A A A

% observed agreement = 2124

= 0,875

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (61) = 0,106

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,875 − 0,106

1 − 0,106

=0,860

4.2.7 Perempuan Melakukan Kegiatan Memasak Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

% observed agreement = 2424

= 1

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (93) = 0,161

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=1 − 0,1611 − 0,161

=1

68

Universitas Kristen Petra

Page 35: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.2.8 Perempuan Membeli dan atau Menyediakan Air Pengkoder (A) 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2

Hakim (B) 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

AxB 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4

Agreement A A A A A A A A A A A A A A DA A A A A A DA A A A

% observed agreement = 2224

= 0,917

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (83) = 0,144

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,917 − 0,144

1 − 0,144

=0,903

4.2.9 Perempuan Menyiapkan Bahan Bakar untuk Memasak Pengkoder (A) 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Hakim (B) 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

AxB 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

% observed agreement = 2424

= 1

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (93) = 0,161

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=1 − 0,1611 − 0,161

=1

69

Universitas Kristen Petra

Page 36: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.2.10 Perempuan Mengisi Bahan Bakar Kendaraan Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

% observed agreement = 2424

= 1

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (96) = 0,167

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=1 − 0,1671 − 0,167

=1

4.2.11 Perempuan Menyediakan Perlengkapan Rumah Tangga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2

AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4

Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A DA A A A

% observed agreement = 2324

= 0,958

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (94) = 0,163

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,958 − 0,163

1 − 0,163

=0,950

70

Universitas Kristen Petra

Page 37: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.2.12 Perempuan Menyediakan Peralatan Rumah Tangga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

% observed agreement = 2424

= 1

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (96) = 0,167

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=1 − 0,1671 − 0,167

=1

4.2.13 Perempuan Membeli Obat untuk Mengobati Anggota Keluarga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Agreement A A A A A A A A DA A A A A A A A A A A A A A A A

% observed agreement = 2324

= 0,958

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (91) = 0,158

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,958 − 0,158

1 − 0,158

=0,951

71

Universitas Kristen Petra

Page 38: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.2.14 Perempuan Membeli Obat Sebagai Persediaan Rumah Tangga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

% observed agreement = 2424

= 1

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (96) = 0,167

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=1 − 0,1671 − 0,167

=1

4.2.15 Perempuan Mengobati Anggota Keluarga Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2

AxB 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Agreement A A A A A A A A A A DA A A A A A A A A A A A A A

% observed agreement = 2324

= 0,958

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (88) = 0,153

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,958 − 0,153

1 − 0,153

=0,951

72

Universitas Kristen Petra

Page 39: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.2.16 Perempuan Melakukan Pekerjaan di Luar/Dalam Rumah Pengkoder (A) 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1

Hakim (B) 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1

AxB 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1

Agreement A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A A

% observed agreement = 2424

= 1

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (63) = 0,109

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=1 − 0,1091 − 0,109

=1

4.2.17 Perempuan Mendapatkan Upah/Gaji atau Penghasilan Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2

Hakim (B) 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2

AxB 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 4

Agreement A A A DA A A A A A A A A A A A A A A A DA A A A A

% observed agreement = 2224

= 0,917

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (86) = 0,149

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,917 − 0,149

1 − 0,149

=0,902

73

Universitas Kristen Petra

Page 40: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.2.18 Perempuan Terlibat dalam Organisasi Kolektif Sosial Pengkoder (A) 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

Hakim (B) 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1

AxB 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1

Agreement A DA A A A A A A A A DA A A A A A A A A A A A DA A

% observed agreement = 2124

= 0,875

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (30) = 0,052

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,875 − 0,052

1 − 0,052

=0,868

4.2.19 Perempuan Turut Serta dalam Upacara Ritual yang diadakan di

Masyarakat Pengkoder (A) 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1

Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

AxB 4 4 2 4 4 4 1 4 4 1 2 4 4 4 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1

Agreement A A DA A A A A A A A DA A A A DA DA DA A A A A A A A

% observed agreement = 1924

= 0,792

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (59) = 0,102

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,792 − 0,102

1 − 0,102

=0,768

74

Universitas Kristen Petra

Page 41: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.2.20 Perempuan Turut Serta Dalam Penyelenggaraan Acara Masyarakat Pengkoder (A) 2 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1

Hakim (B) 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1

AxB 4 1 1 2 1 4 1 4 4 1 1 1 4 4 4 2 1 1 1 1 4 1 1 1

Agreement A A A DA A A A A A A A A A A A DA A A A A A A A A

% observed agreement = 2224

= 0,917

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (50) = 0,087

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,917 − 0,087

1 − 0,087

=0,909

4.2.21 Perempuan Mengikuti Kelompok/Klub Sosial yang Dibentuk

Berdasarkan Hobi atau Kebiasaan Pengkoder (A) 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1 1 1 1

Hakim (B) 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 1

AxB 4 4 4 4 4 4 2 4 1 4 4 2 1 4 4 1 1 4 4 2 1 1 1 1

Agreement A A A A A A DA A A A A DA A A A A A A A DA A A A A

% observed agreement = 2124

= 0,875

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (66) = 0,115

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,875 − 0,115

1 − 0,115

=0,859

75

Universitas Kristen Petra

Page 42: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.2.22 Perempuan Menjadi Anggota Politik di Masyarakat Pengkoder (A) 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 2 1 1 1

Hakim (B) 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1

AxB 1 2 1 1 1 1 4 1 1 1 1 2 1 4 4 1 2 4 1 1 4 1 1 1

Agreement A DA A A A A A A A A A DA A A A A DA A A A A A A A

% observed agreement = 2124

= 0,875

% excepted agreement = 1𝑎𝑎2 (∑𝑒𝑒𝑎𝑎) = 1

242 (∑𝐴𝐴𝑒𝑒𝐴𝐴) = 1242 (42) = 0,073

𝑅𝑅 =% 𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

1 − % 𝑜𝑜𝑒𝑒𝑒𝑒𝑜𝑜𝑒𝑒𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜 𝑎𝑎𝑎𝑎𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑜𝑎𝑎𝑜𝑜𝑎𝑎𝑎𝑎

=0,875 − 0,073

1 − 0,073

=0,865

4.2.23 Hasil Reliabilitas Enumarasi Peran Gender Perempuan dalam 24

Film Animasi Barbie

Berdasarkan pemilihan rumus perhitungan reliabilitasCohen’s Kappa, maka

koefisien reliabilitas yang diterima untuk rumus tersebut adalah 0,75 (Wimmer &

Dominick, 2003, p.159). Jika hasil perhitungan item antara peneliti dan coder

mencapai angka 0,75 dan atau di atas angka tersebut. Maka dapat dikatakan

bahawa item peran gender perempuan termasuk dalam kategori reliabel dan dapat

dipakai dalam meneliti film animasi Barbie. Berikut ini adalah hasil perhitungan

dari setiap itemperan gender perempuan menurut Caroline Moser (1993) dalam 24

film animasi Barbie.

Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Reliabilitas Item

NO ITEM HASIL RELIABILITAS 1 Perempuan mengawasi anak 0,855 Reliabel 2 Perempuan berbicara dengan anak 0,956 Reliabel

3 Perempuan melakukan kontak tubuh dengan anak

0,911 Reliabel

4 Perempuan membantu anak melakukan sesuatu

0,855 Reliabel

76

Universitas Kristen Petra

Page 43: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

5 Perempuan menemani anak melakukan sesuatu

0,813 Reliabel

6 Perempuan membeli, menyediakan, mencari bahan dan atau makanan

0,860 Reliabel

7 Perempuan melakukan kegiatan memasak 1 Reliabel

8 Perempuan membeli dan atau menyediakan air

0,903 Reliabel

9 Perempuan menyiapkan bahan bakar untuk memasak

1 Reliabel

10 Perempuan mengisi bahan bakar kendaraan 1 Reliabel

11 Perempuan menyediakan perlengkapan rumah tangga

0,950 Reliabel

12 Perempuan menyediakan peralatan rumah tangga

1 Reliabel

13 Perempuan membeli obat untuk mengobati anggota keluarga

0,951 Reliabel

14 Perempuan membeli obat sebagai persediaan rumah tangga

1 Reliabel

15 Perempuan mengobati anggota keluarga 0,951 Reliabel

16 Perempuan melakukan pekerjaan di luar/dalam rumah

1 Reliabel

17 Perempuan mendapatkan upah/gaji atau penghasilan

0,902 Reliabel

18 Perempuan terlibat dalam organisasi kolektif sosial

0,868 Reliabel

19 Perempuan turut serta dalam upacara ritual yang diadakan di masyarakat

0,768 Reliabel

20 Perempuan turut serta dalam penyelenggaraan acara masyarakat

0,909 Reliabel

21 Perempuan mengikuti kelompok/klub sosial yang dibentuk berdasarkan hobi atau kebiasaan

0,859 Reliabel

22 Perempuan menjadi anggota kelompok politik di masyarakat

0,910 Reliabel

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

77

Universitas Kristen Petra

Page 44: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3 Temuan Data 4.3.1 Peran Gender Perempuan

Berikut ini adalah pembagian variabel peran gender perempuan menurut

Caroline O.N. Moser yang digunakan untuk mengkoding karakter perempuan

dalam film animasi Barbie.

1. Peran Reproduktif

Menjaga anak

Merawat anak

Menyiapkan makanan

Menyiapkan air

Menyiapkan bahan bakar

Menyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tangga

Menjaga kesehatan keluarga

2. Peran Produktif

Melakukan pekerjaan di luar ataupun di dalam rumah demi mendapatkan

nafkah

3. Peran Masyarakat

- Peran pengelolaan masyarakat

Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial

Jasa upacara atau perayaan

Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Berpartisipasi dalam sebuah kelompok atau klub sosial

- Peran politik masyarakat

Berpartisipasi dalam politik masyarakat lokal

78

Universitas Kristen Petra

Page 45: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.1 Barbie in the Nutcracker (2001)

Diagram 4.1 Jumlah Karakter Perempuan PelakuIndikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie in the Nutcracker

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan dalam film Barbie in the Nutcracker adalah

Barbie, Clara, dan Elizabeth. Peran yang paling banyak dilakukan adalah peran

reproduktif, karena semua karakter perempuan melakukan peran tersebut, dilihat

dari indikator merawat anak. Peran produktif tidak pernah dilakukan, terlihat dari

angka nol dalam indikator melakukan pekerjaan di luar/dalam rumah demi

mendapatkan upah/gaji atau penghasilan. Peran masyarakat dilakukan oleh Clara

dengan mengikuti organisasi kolektif sosial dan berpartisipasi dalam politik

masyarakat lokal.

03

0000000

1000

1

0 1 2 3 4

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah …

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas …

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

79

Universitas Kristen Petra

Page 46: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.2 Barbie as Rapunzel (2002)

Diagram 4.2 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie as Rapunzel

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan dalam film Barbie as Rapunzel adalah Barbie,

Rapunzel, dan Gothel. Peran reproduktif paling banyak dilakukan dalam film ini.

Hal itu ditunjukkan dengan indikator merawat anak yang dilakukan oleh semua

karakter perempuan dalam film ini. Selain itu adapun indikator menyiapkan

makanan, menyiapkan air, dan menyiapkan bahan bakar yang dilakukan oleh

Rapunzel. Rapunzel juga melakukan peran masyarakat dengan mengikuti aktivitas

peningkatan kualitas masyarakat. Sedangkan peran produktif tidak pernah

dilakukan dalam film ini.

03

111

000000

100

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

80

Universitas Kristen Petra

Page 47: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.3 Barbie as Swan Lake (2003)

Diagram 4.3 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie of Swan Lake

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Karakter-karakter perempuan yang berperan dalam film Barbie of Swan

Lake adalah Barbie, Odette, Ibu Pangeran Daniel, Ratu Peri, dan Odile. Peran

reproduktif dalam film ini ditunjukkan melaluin indikator menjaga anak (Barbie),

merawat anak (Barbie, Odette, Ibu Pangeran Daniel, dan Ratu Peri), dan

menyiapkan makanan (Odette). Peran produktif tidak pernah dilakukan oleh

karakter perenpuan. Sedangkan peran masyarakat dilakukan melalui indikator

mengikuti organisasi kolektif sosial (Odette dan Ratu Peri), jasa upacara atau

perayaan (Odile), Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat (Odette dan Ibu

Pangeran Daniel), dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Ibu Pangeran

Daniel dan Ratu Peri).

14

1000000

21

20

2

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

81

Universitas Kristen Petra

Page 48: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.4 Barbie as the Princess an the Pauper (2004)

Diagram 4.4 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie as the Princess and the Pauper

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Dalam film ini, terdapat 4 karakter perempuan yang berperan penting,

diantaranya Anneliese, Erika, Ratu, dan Madam Carp. Peran reproduktif dalam

film ini dilakukan oleh Ratu melalui indikator menjaga anak dan merawat anak.

Peran produktif dalam film ini dilakukan oleh tiga orang, yaitu Erika, Ratu, dan

Madam Carp. Sedangkan peran masyarakat dilakukan oleh 2 orang diantaranya

Anneliese dan Ratu, dimana mereka melakukan indikator partisipasi dalam politik

masyarakat lokal.

11

000000

30000

2

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

82

Universitas Kristen Petra

Page 49: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.5 Barbie Fairytopia (2005)

Diagram 4.5 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie Fairytopia

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan yang berperan penting dalam film ini adalah

Elina dan Laverna. Indikator merawat anak dan menyiapkan makanan dilakukan

oleh Laverna, dimana kedua indikator tersebut menunjukkan peran reproduktif.

Peran produktif tidak pernah dilakukan oleh Elina dan Laverna dalam film ini.

Sedangkan peran masyarakat dilakukan oleh keduanya, dengan indikator

mengikuti organisasi kegiatan kolektif (Elina dan Laverna), aktivitas

pengingkatan kualitas masyarakat (Laverna), dan partisipasi dalam politik

masyarakat lokal (Laverna).

011

000000

20

10

1

0 0,5 1 1,5 2 2,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

83

Universitas Kristen Petra

Page 50: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.6 Barbie and the Magic of Pegasus (2005)

Diagram 4.6 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie and the Magic of Pegasus

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan dalam film Barbie and the Magic Pegasus

adalah Annika, Rieta, Ratu Awan, dan Ratu. Peran reproduktif ditunjukkan ketika

Annika melakukan indikator menjaga anak. Ratu Awan dan Ratu juga melakukan

peran reproduktif dengan indikator merawat anak. Peran masyarakat dilakukan

dengan indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Annika dan Ratu

Awan) dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Annika, Rieta, Ratu Awan,

dan Ratu). Sedangkan peran produktif tidak pernah dilakukan oleh karakter

perempuan dalam film ini.

12

0000000

2000

4

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

84

Universitas Kristen Petra

Page 51: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.7 The Barbie Diaries (2006)

Diagram 4.7 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film The Barbie Diaries

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Terdapat 6 karakter perempuan dalam film The Barbie Diaries, yaitu

Barbie, Tia, Courtney, Rachel, Regan dan Dona. Peran reproduktif dan peran

produktif tidak pernah dilakukan dalam film ini. Sedangkan peran masyarakat

dilakukan oleh semua karakter perempuan dalam film tersebut. Indikator

mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial dan jasa upacara atau perayaan

dilakukan oleh semua karakter perempuan. Indikator aktivitas peningkatan

kualitas masyarakat dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal dilakukan oleh

Barbie, Tia, dan Courtney.

000000000

66

33

0

0 1 2 3 4 5 6 7

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

85

Universitas Kristen Petra

Page 52: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.8 Barbie Fairytopia: Mermaidia (2006)

Diagram 4.8 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie Fairytopia: Mermaidia

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan dalam film Barbie Fairytopia: Mermaidia

adalah Elina, Laverna, dan Nori. Indikator merawat anak dilakukan oleh Elina dan

Nori, dimana indikator ini menunjukkan peran reproduktif dari film ini. Peran

produktif tidak pernah ditunjukkan dalam film. Peran masyarakat dalam film ini

ditunjukkan dengan dua indikator yaitu mengikuti organisasi kolektif kegiatan

sosial (Elina dan Nori) dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Laverna).

02

0000000

2000

1

0 0,5 1 1,5 2 2,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

86

Universitas Kristen Petra

Page 53: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.9 Barbie in the Twelve Dancing Princesses (2006)

Diagram 4.9 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie in the Twelve Dancing Princess

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Karakter perempuan dalam film Barbie in the Twelve Dancing

Princesses ada 10 karakter, yaitu Genevieve, Duchess, Ashley, Bliare, Courtney,

Dilia, Adelaine, Farlen, Hadley, dan Ayla. Indikator merawat anak dalam film ini

dilakukan oleh semua karakter perempuan. Peran reproduktif lainnya adalah

menyiapkan air (Duchess) dan menjaga kesehatan keluarga (Genevieve dan

Duchess). Peran produktif tidak pernah dilakukan oleh semua karakter

perempuan. Peran masyarakat ditunjukkan dengan indikator mengikuti organisasi

kolektif sosial (semua karakter perempuan yang tersebut), partisipasi dalam

kelompok.klub sosial (semua karakter perempuan yang tersebut), dan partisipasi

dalam masyarakat lokal (Duchess).

010

01

000

20

1000

101

0 2 4 6 8 10 12

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

87

Universitas Kristen Petra

Page 54: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.10 Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow (2007)

Diagram 4.10 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan yang berperan penting dalam film ini adalah

Elina, Azura, dan Enchantress. Peran reproduktif ditunjukkan melalui indikator

merawat anak (Elina dan Azura) dan menyiapkan makanan (Elina). Peran

produktif tidak pernah dilakukan oleh karakter perempuan dalam film ini. Peran

masyarakat dilakukan dengan beberapa indikator yaitu mengikuti organisasi

kolektif kegiatan sosial (Elina dan Azura), jasa upacara atau perayaan (Elina),

aktivitas peningkatan kualitas masyarakat (Enchantress), dan partisipasi dalam

politik masyarakat lokal (semua karakter perempuan yang tersebut).

02

1000000

211

03

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

88

Universitas Kristen Petra

Page 55: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.11 Barbie as the Island Princess (2007)

Diagram 4.11 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie as the Island Princess

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Karakter perempuan yang berperan dalam film ini adalah Rosella, Ibu

Pangeran Antonio, Luciana, Ratu Ariana, Ibu Rosella. Indikator merawat anak

dilakukan oleh 3 karakter, yaitu Ibu Pangeran Antonio, Ratu Ariana, dan Ibu

Rosella. Indikator lain yang menunjukkan peran reproduktif adalah menjaga

kesehatan keluarga, yang dilakukan oleh Rosella. Peran produktif tidak pernah

dilakukan oleh karakter perempuan dalam film ini, sedangkan peran masyarakat

terlihat dari beberapa indikator, yaitu mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial

(Rosella), jasa upacara atau perayaan (Ibu Rosella), aktivitas peningkatan kualitas

masyarakat (Ibu Pangeran Antonio, Ratu Ariana, dan Luciana), partisipasi dalam

politik masyarakat lokal (semua karakter perempuan yang tersebut).

03

00000

10

11

30

5

0 1 2 3 4 5 6

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

89

Universitas Kristen Petra

Page 56: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.12 Barbie Mariposa (2008)

Diagram 4.12 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie Mariposa

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Terdapat 4 karakter perempuan yang berperan penting dalam film

BarbieMariposa, yaitu Mariposa, Hena, Whila, dan Ratu Marabella. Indikator

merawat anak yang menunjukkan peran reproduktif dilakukan oleh Ratu

Marabella Peran reproduktif lainnya ditunjukkan oleh Hena, melalui indikator

menyiapkan air. Mariposa melakukan peran produktif dengan bekerja di

dalam/luar rumah untuk mendapatkan upah/gaji atau penghasilan. Peran

masyarakat ditunjukkan oleh beberapa indikator, yaitu mengikuti organisasi

kolektif kegiatan sosial (Mariposa, Hena, Whila), aktivitas peningkatan kualitas

masyarakat (Whila), dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Ratu

Marabella).

01

01

0000

13

01

01

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

90

Universitas Kristen Petra

Page 57: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.13 Barbie and The Diamond Castle (2008)

Diagram 4.13 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie and the Diamond Castle

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Dalam film ini terdapat 6 karakter perempuan, yaitu Barbie, Teresa,

Liana, Alexa, Melody, dan Lydia. Peran reproduktif terlihat dari beberapa

indikator yaitu merawat anak (Barbie dan Teresa), menyiapkan makanan (Liana),

dan menjaga kesehatan keluarga (Liana). Peran produktif dilakukan oleh 2

karakter yaitu Liana dan Alexa. Semua karakter perempuan dalam film ini

melakukan peran masyarakat dengan rincian : indikator mengikuti organisasi

kolektif kegiatan sosial dilakukan oleh Liana, Alexa, dan Melody; partisipasi

dalam kelompok/klub sosial dilakukan oleh Barbie, Teresa, Melody dan Lydia;

dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal dilakukan oleh Lydia.

02

10000

12

300

41

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

91

Universitas Kristen Petra

Page 58: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.14 Barbie in a Christmas Carol (2008)

Diagram 4.14 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie in a Christmas Carol

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Karakter perempuan dalam film ini adalah Barbie, Eden, Marie, Kathrin

dan Ibu Kathrin. Peran reproduktif terlihat dari dua indikator yaitu merawat anak

(Barbie, Eden dan Kathrin) dan menyiapkan makanan (Marie dan Ibu Kathrin).

Melakukan pekerjaan di dalam/luar rumah demi mendapatkan upah/gaji atau

penghasilan dilakukan oleh Eden. Peran masyarakat ditunjukkan dengan indikator

mengikuti organisasi kegiatan kolektif, yang dilakukan oleh Eden dan Kathrin.

03

200000

12

0000

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

92

Universitas Kristen Petra

Page 59: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.15 Barbie Thumbelina (2009)

Diagram 4.15 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie Thumbelina

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Ada 5 karakter perempuan dalam film Barbie Thumbelina, yaitu Barbie,

Thumbelina, Janessa, Chrysella, dan Vanessa. Peran masyarakat hanya terlihat

dari indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial, yang dilakukan oleh

Thumbelina, Chrysella, dan Janessa. Peran produktif dilakukan 1 karakter saja

yaitu Vanessa. Peran reproduktif terlihat dari beberapa indikator yaitu menjaga

anak (Thumbelina, Chrysella, dan Janessa), merawat anak (Barbie dan Vanessa),

menyiapkan makanan (Vanessa), dan menyiapkan air (Vanessa).

32

11

0000

13

0000

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

93

Universitas Kristen Petra

Page 60: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.16 Barbie and the Three Musketeesr (2009)

Diagram 4.16 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie and the Three Musketeers

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Karakter perempuan yang berperan dalam film Barbie and the Three

Musketeers adalah Corrine, Ibu Corrine, Viveca, Aramina, Renee, Helene, dan

Madam Bosse. Peran reproduktif terlihat dari dua indikator yaitu merawat anak

(Ibu Corrine, Helene, dan Madam Bosse) dan menyiapkan makanan (Corrine).

Peran produktif dilakukan oleh 4 karakter, yaitu Corrine, Viveca, Aramina, dan

Renee. Selain itu adapun peran masyarakat yang dilakukan oleh 4 karakter yaitu

Corrine, Viveca, Aramina, dan Renee, melalui indikator mengikuti organisasi

kolektif kegiatan sosial, partisipasi dalam kelompok/klub sosial, dan partisipasi

dalam politik masyarakat lokal.

03

100000

44

00

44

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

94

Universitas Kristen Petra

Page 61: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.17 Barbie in a Mermaid Tale (2010)

Diagram 4.17 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie in a Mermaid Tale

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan dalam film ini adalah Merliah, Callisa, dan

Eris. Karakter yang melakukan peran reproduktif adalah Callisa, melalui indikator

merawat anak. Peran produktif tidak pernah dilakukan oleh karakter perempuan

dalam film ini. Peran masyarakat dapat terlihat di beberapa indikator, yaitu

mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Merliah), aktivitas peningkatan

kualitas masyarakat (Eris), dan partisipasi kelompok/klub sosial (Merliah).

01

0000000

10

11

0

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

95

Universitas Kristen Petra

Page 62: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.18 Barbie: A Fashion Fairytale (2010)

Diagram 4.18 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie: A Fashion Fairytale

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Dalam film Barbie: A Fashion Fairytale, terdapat 7 karakter perempuan,

yaitu Barbie, Grace, Teresa, Alice, Millicent, Jacqueline, dan Delphine. Peran

reproduktif dilakukan oleh 2 orang saja yaitu Milicent dan Jacqueline, melalui

indikator merawat anak. Semua karakter perempuan yang disebutkan sebelumnya

melakukan peran produktif. Peran masyarakat dilakukan oleh semua karakter

perempuan dengan rincian: Barbie, Grace, Teresa, Alice, Jacqueline, dan

Delphine melakukan indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial;

Jacqueline dan Delphine melakukan indikator jasa upacara atau perayaan; Barbie,

Alice, Millicent, dan Jacqueline melakukan indikator aktivitas peningkatan

kualitas masyarakat.

02

000000

76

24

00

0 1 2 3 4 5 6 7 8

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

96

Universitas Kristen Petra

Page 63: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.19 Barbie: A Fairy Secret(2011)

Diagram 4.19 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie: A Fairy Secret

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Terdapat 7 karakter perempuan dalam film ini, diantaranya Barbie,

Taylor, Carrie, Raquelle, Graciella, Liliana, dan Crystal. Semua karakter

perempuan tersebut tidak melakukan peran reproduktif. Peran produktif hanya

dilakukan oleh satu karakter saja, yaitu Barbie. Peran masyarakat terlihat dari

beberapa indikator, yaitu mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Barbie,

Taylor, Carrie, Raquelle, dan Liliana), jasa upacara atau perayaan (Barbie, Taylor,

Carrie, Raquelle, dan Crystal), aktivitas peningkatan kualitas masyarakat

(Graciella), dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal (Graciella).

00000000

15

41

01

0 1 2 3 4 5 6

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

97

Universitas Kristen Petra

Page 64: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.20 Barbie: Princess Charm School (2011)

Diagram 4.20 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie: A Princess Charm School

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Dalam film ini terdapat 8 karakter perempuan, yaitu Blaire, Hadley, Isla,

Dame Devin, Delancy, Portia, Madam Privet, dan Ibu Blaire. Peran produktif

dalam film ini ditunjukkan melalui 2 indikator yaitu menjaga anak (Blaire dan

Dame Devin) dan merawat anak (Blaire, Dame Devin, Ibu Blaire, dan Madam

Privet). Peran produktif dilakukan oleh karakter Blaire dan Madam Privet. Semua

indikator dari peran masyarakat dilakukan oleh karakter perempuan dalam film

ini. Indikator mengikuti organisasi kolektif sosial ditunjukkan oleh karakter

Blaire, Hadley, dan Isla. Indikator jasa perayaan atau upacara dilakukan oleh

karakter Blaire, Hadley, Isla, Delancy, Portia, dan ibu Blaire. Karakter Dame

Devin dan Madam Privet melakukan indikator aktivitas peningkatan kualitas

masyarakat. Indikator partisipasi dalam kelompok/klub sosial dilakukan oleh

Blaire, Hadley, Isla, dan Delancy. Sedangkan partisipasi dalam politik masyarakat

lokal dilakukan oleh karakter Blaire dan Delancy.

24

000000

23

62

42

0 1 2 3 4 5 6 7

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

98

Universitas Kristen Petra

Page 65: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.21 Barbie: A Perfect Christmas (2011)

Diagram 4.21 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie: A Perfect Christmas

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan yang berperan dalam film Barbie: A Perfect

Christmas adalah Barbie, Christy, dan Skipper. Peran reproduktif terlihat dari

beberapa indikator yaitu menjaga anak (Barbie), merawat anak (Barbie, Christy,

dan Skipper), dan menyiapkan air (Barbie dan Christy). Peran produktif dilakukan

oleh karakter Christy. Peran masyarakat ditunjukkan melalui beberapa indikator,

diantaranya mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial (Barbie, Christy, dan

Skipper), jasa upacara atau perayaan (Barbie, Christy, dan Skipper), dan

pertisipasi dalam kelompok/klub sosial (Skipper).

13

02

0000

133

01

0

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

99

Universitas Kristen Petra

Page 66: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.22 Barbie in a Mermaid Tale 2 (2012)

Diagram 4.22 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie in a Mermaid Tale 2

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Dalam film ini, ada 6 karakter yang berperan sebagak karakter

perempuan remaja hingga dewasa, yaitu Merliah, Fallon, Hadley, Kayle, Callissa

dan Eris. Peran reproduktif hanya ditunjukkan melalui indikator merawat anak

oleh karakter Callisa dan Eris. Peran produktif tidak ditunjukkan oleh karakter

perempuan dalam film ini. Peran masyarakat ditunjukkan melalui semua

indikatornya, dengan rincian: mengikuti organisasi kolektif sosial ditunjukkan

oleh karakter Merliah dan Kayle; jasa perayaan atau upacara dilakukan oleh

karakter Merliah, Fallon, Hadley, Kayle, dan Callissa; aktivitas peningkatan

kualitas masyarakat dilakukan oleh karakter Callissa dan Eris; partisipasi dalam

kelompok/klub sosial dilakukan oleh Merliah, Fallon, dan Kayle; dan partisipasi

dalam politik masyarakat lokal dilakukan oleh karakter Merliah, Callissa, dan

Eris.

02

0000000

25

233

0 1 2 3 4 5 6

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

100

Universitas Kristen Petra

Page 67: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.23 Barbie: the Princess and the Popstar (2012)

Diagram 4.23 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie: the Princess and the Popstar

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Nama karakter perempuan dalam film Barbie: the Princess and the

Popstar adalah Victoria, Keira, dan Amelia. Peran reproduktif dilakukan oleh

semua karakter perempuan tersebut melalui indikator merawat anak. Peran

produktif hanya dilakukan oleh satu karakter saja, yaitu Keira. Peran masyarakat

ditunjukkan melalui semua indikatornya, dengan rincian: mengikuti organisasi

kolektif sosial ditunjukkan oleh karakter Victoria dan Keira; jasa perayaan atau

upacara dilakukan oleh karakter Victoria dan Keira; aktivitas peningkatan kualitas

masyarakat dilakukan oleh karakter Victoria, Keira, dan Amelia; partisipasi dalam

kelompok/klub sosial dilakukan oleh Keira; dan partisipasi dalam politik

masyarakat lokal dilakukan oleh karakter Victoria, Keira, dan Amelia.

03

000000

122

31

3

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

101

Universitas Kristen Petra

Page 68: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.24 Barbie in the Pink Shoes (2013)

Diagram 4.24 Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran Gender

Perempuan dalam Film Barbie in the Pink Shoes

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Karakter perempuan yang berperan dalam film ini ada 6 karakter, yaitu

Kristyn, Hailey, Tara, Natasha, Katerina, dan Ratu Salju. Peran reproduktif

ditunjukkan melalui 2 indikator yaitu menjaga anak (Natasha) dan merawat anak

(Natasha, Katerina, dan Ratu Salju). Peran produktif dalam film ini dilakukan oleh

karakter Hailey. Peran masyarakat ditunjukkan melalui semua indikatornya,

dengan rincian: mengikuti organisasi kolektif sosial ditunjukkan oleh karakter

Kristyn dan Hailey; jasa perayaan atau upacara dilakukan oleh karakter Kristyn,

Hailey, dan Tara; aktivitas peningkatan kualitas masyarakat dilakukan oleh

karakter Natasha; partisipasi dalam kelompok/klub sosial dilakukan oleh Kristyn

dan Tara; dan partisipasi dalam politik masyarakat lokal dilakukan oleh karakter

Ratu Salju.

13

000000

12

31

21

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

102

Universitas Kristen Petra

Page 69: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.1.25 Kompilasi 24 Film Animasi Barbie

Diagram 4.25 Kompilasi Jumlah Karakter Perempuan Pelaku Indikator Peran

Gender Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie

Berdasarkan diagram di atas, karakter perempuan paling banyak

melakukan peran masyarakat khususnya indikator mengikuti organisasi kolektif

kegiatan sosial, yaitu sebanyak 67 karakter. Indikator yang juga banyak dilakukan

oleh karakter perempuan adalah merawat anak (60 karakter). Selain itu, karakter

perempuan yang melakukan indikator partisipasi politik dalam masyarakat lokal

ada 36 karakter. Indikator jasa upacara atau perayaan dilakukan oleh 34 karakter,

partisipasi dalam kelompok/klub sosial dilakukan oleh 33 karakter, dan aktivitas

peningkatan kualitas masyarakat dilakukan oleh 26 karakter. Peran produktif

ditunjukkan dengan melakukan pekerjaan di luar/dalam rumah demi mendapatkan

upah/gaji atau penghasilan, yang dilakukan oleh 25 karakter. Peran reproduktif

lain yang juga dilakukan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie

adalah menjaga anak (10 karakter), menyiapkan makanan (9 karakter),

menyiapkan air (6 karakter), menjaga kesehatan keluarga (4 karakter), dan

menyiapkan bahan bakar (1 karakter). Indikator menyediakan perlengkapan

rumah tangga dan indikator menyediakan peralatan rumah tangga tidak pernah

dilakukan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie.

1060

96

100

425

6734

2633

36

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Menjaga anakMerawat anak

Menyiapkan makananMenyiapkan air

Menyiapkan bahan bakarMenyediakan perlengkapan rumah tangga

Menyediakan peralatan rumah tanggaMenjaga kesehatan keluarga

Melakukan pekerjaan di dalam/luar …Mengikuti organisasi kolektif kegiatan …

Jasa upacara atau perayaanAktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Partisipasi dalam kelompok/klub sosialPartisipasi dalam politik masyarakat lokal

103

Universitas Kristen Petra

Page 70: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.3.2 Peran Tokoh Karakter Perempuan

Sebelum melakukan pembuatan film, timpembuat film menentukan peran

tokoh yang akan bermain dalam film tersebut. Film animasi Barbie diproduksi

oleh Mattel Incorporation. Mattel menggunakan sosok Barbie, yang sebelumnya

diciptakan dalam bentuk boneka, menjadi tokoh karakter perempuan remaja

hingga dewasa dalam film tersebut.

Dalam jurnalnya yang berjudul Is the Mouse Sensitive? A Study of Race,

Gender, and Social Vulnerability in Disney Animated Films, Vincent Faherty

menggunakan pembagian peran tokoh untuk menganalisis film animasi garapan

Walt Disney (Faherty, 2001, p.3). Untuk mengetahui peran tokoh apa saja yang

dimainkan dalam 24 film animasi Barbie, peneliti menggunakan pembagian peran

tokoh menurut Faherty (2001). Pembagian peran tokoh dalam 24 film animasi

Barbie ini nantinya akan disilangkan dengan itemperan gender perempuan.

Tabel 4.2 Pembagian Peran Tokoh dalam 24 Film Animasi Barbie

Pembagian Peran Tokoh dalam Film

Animasi Barbie

TOKOH

HERO HERO

SUPPORTER NEUTRAL VILLAIN VILLAIN

SUPPORTER OTHER

FILM

Barbie in the Nutcracker Clara Elizabeth Barbie Barbie as Rapunzel Rapunzel Gothel Barbie

Barbie of Swan Lake Oddete Ratu Peri

Ibu Pangeran Daniel Odile Barbie

Barbie as the Princess and the Pauper Anneliese Erika Ratu

Madam Carp

Barbie Fairytopia Elina Laverna Barbie and the Magic of Pegasus Annika

Rieta, Ratu Awan Ratu

The Barbie Diaries Tia Courtney

Barbie, Rachel Regan, Dona

Barbie Fairytopia: Mermaidia Elina Nori Laverna Barbie in the Twelve Dancing Genevieve

Ashley, Bliare, Courtney, Duchess

104

Universitas Kristen Petra

Page 71: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Princesses Dilia, Adelaine, Farlen, Hadley, Ayla

Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow Elina

Azura, Enchantress

Barbie as the Island Princess Rosella Luciana

Ibu Pangeran Antonio

Ratu Ariana

Ibu Rosella

Barbie Mariposa Mariposa Whila

Ratu Marabella Henna

Barbie and the Diamond Castle Liana

Alexa, Melody Lydia

Barbie, Teresa

Barbie in a Christmas Carol Eden

Catherine, Marie Eden

Ibu Kathrin

Barbie Thumbelina

Thumbelina, Chrysella, Janessa, Vanessa Barbie

Barbie and the Three Musketeers Corrine

Viveca, Aramina, Renee, Helene

Madam Bosse

Ibu Corrine

Barbie in a Mermaid Tale Merliah Calissa Eris Barbie: A Fashion Fairytale Alice

Barbie, Milicent

Grace, Teresa

Jacqueline Delphine

Barbie: A Fairy Secret Barbie

Taylor, Carie, Raquelle, Liliana Graciela Crystal

Barbie: Princess Charm School Blair Hadley, Isla

Privet, Portia

Dame Devin Delancy

Ibu Blaire

Barbie: A Perfect Christmas Barbie

Christy, Skipper

Barbie in a Mermaid Tale 2 Merliah

Fallon, Hadley, Kayle, Calissa Eris

Barbie: the Princess and Victoria Keira Amelia

105

Universitas Kristen Petra

Page 72: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

the Popstar

Barbie in the Pink Shoes Kristyn Hailey, Tara Natasha

Ratu Salju Katherin

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Pembagian tokoh karakter dalam film tersebut ditentukan berdasarkan

pengertian dan klasifikasi setiap tokohnya (Hero, Hero Supporter, Neutral,

Villain, Villain Supporter, dan Other). Pembagian peran ini nantinya akan

dianalisis dan kemudian akan disilangkan dengan peran gender perempuan

melalui tabulasi, untuk mengetahui sejauh mana setiap tokoh perempuan

melakukan peran gender perempuannya dalam film animasi Barbie. Dalam tabel

di atas, peneliti menemukan sebanyak 22 karakter perempuan remaja dan atau

dewasa dari 24 filmanimasi Barbie menjadi tokoh Hero. Namun ada dua film

animasi Barbie yang tokoh Hero-nya adalah karakter laki-laki dan karakter anak

perempuan, yaitu Pangeran Erick dalam film Barbie in the Nutcracker (2001) dan

Makena dalam film Barbie Thumbelina (2009). Karena itulah, tokoh Hero dari

kedua film ini tidak termasuk dalam kriteria karakter yang diteliti.

106

Universitas Kristen Petra

Page 73: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.4 Analisis Data 4.4.1 Peran Gender Perempuan

4.4.1.1 Peran Reproduktif

Diagram 4.26 Kompilasi Jumlah Karakter Pelaku Indikator Peran Reproduktif

dalam 24 Film Animasi Barbie

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Peran reproduktif menurut Moser (1993, p.29) lebih banyak dilakukan

oleh perempuan. Mereka memperhatikan dan memelihara rumah tangga termasuk

anggota keluarganya. Peran ini sangat penting untuk kelangsungan hidup

manusia. Karakter-karakter perempuan dalam film animasi Barbie juga

menjalankan peran ini. Dari total 118 karakter perempuan film Barbie, terdapat 10

karakter yang melakukan adegan menjaga anak dan 60 karakter melakukan

adegan merawat anak. Karakter perempuan juga melakukan kegiatan menyiapkan

makanan (9 karakter), menyiapkan air (6 karakter), dan menyiapkan bahan bakar

(1 karakter). Adapun 4 karakter perempuan yang memberikan perhatian dengan

melakukan adegan menjaga kesehatan keluarga. Adapun dua indikator dari peran

reproduktif yang tidak pernah dilakukan oleh karakter perempuan dalam film

animasi Barbie, yaitu indikator menyediakan perlengkapan rumah tangga dan

menyediakan peralatan rumah tangga. Peran ini beberapa kali dilakukan oleh

karakter laki-laki atau tidak dilakukan sama sekali dalam film.

Peran reproduktif bersifat mengelola dan memelihara rumah tangga.

Mattel setuju bahwa peran reproduktif dijalankan oleh perempuan. Mattel

menunjukkan bahwa karakter perempuan memang seharusnya memiliki tanggung

4

0

0

1

6

9

60

10

Menjaga kesehatan keluarga

Menyediakan peralatan rumah tangga

Menyediakan perlengkapan rumah …

Menyiapkan bahan bakar

Menyiapkan air

Menyiapkan makanan

Merawat anak

Menjaga anak

107

Universitas Kristen Petra

Page 74: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

jawab domestik dan tidak ada karakter lain yang menolak akan hal tersebut.

Tanggung jawab domestik lebih banyak dilakukan oleh karakter perempuan

remaja dan dewasa, begitu juga dalam film animasi Barbie. Hal ini sejalan dengan

pemikiran Thompson dan Zerbinos (1997) dalam Report of the APA Task Force

on the Sexualization of Girls (Zurbriggen, 2007, p.7), bahwa film kartun atau

animasi terutama menggambarkan perempuan sebagai tokoh domestik, menyukai

laki-laki, dan berhubungan dengan penampilan. Pemikiran Thompson dan

Zerbinos dilatarbelakangi oleh film-film animasi terdahulu yang ditayangkan di

Amerika, seperti Snow White, Cinderella, Shrek 2, dan bahkan Bratz, dimana

karakter perempuan selalu melakukan tugas domestik, jatuh cinta kepada laki-

laki, dan memiliki penampilan yang menarik.

Mattel menyatakan persetujuannya mengenai peran domestik yang

seharusnya dijalankan oleh perempuan, sesuai dengan pandangan pembuat film

kartun dan animasi di Amerika. Seperti yang kita ketahui bahwa sebagian besar

konsumen film animasi Barbie adalah anak perempuan. Maka itu, selain

menunjukkan realita perempuan Amerika yang bersifat domestik, Mattel juga

ingin memberikan konstruksi mengenai gender perempuan, dimana kehidupan

perempuan tidak bisa lepas dari tanggung jawab domestik. Gay Tuchman

(Hollows, 2000 p.29) memberikan pendapatnya mengenai efek media terhadap

anak perempuan, dimana pesan media yang memperlihatkan mengenai citra

perempuan tidak hanya menyosialisasikan anak-anak pada peran jenis kelamin

yang tradisional, tapi juga mengajari mereka untuk mengarahkan hati mereka pada

dapur dan rumah tangga.

Nugroho (2008, p.16) memberikan pernyataan bahwa perempuan

memiliki tanggung jawab utama yaitu mengelola rumah tangga, karena itu kaum

perempuan harus menanggung beban kerja domestik lebih banyak dibandingkan

laki-laki. Namun sejak diberlakukannya Amandemen Persamaan Hak di Amerika

tahun 1920, banyak perempuan Amerika yang melakukan pekerjaan, meskipun

dibayar dengan upah yang sedikit. Selama Perang Dunia II, banyak perempuan

yang bekerja sebagai pekerja industri, namun mereka hanya dianggap

menggantikan para tentara Amerika yang sedang pergi berperang. Beberapa tahun

setelah Perang Dunia II, banyak perempuan miskin di Amerika menjadi

108

Universitas Kristen Petra

Page 75: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

pengangguran (akibat susahnya mencari pekerjaan), yang bahkan mengancam

kesejahteraan masyarakat Amerika (Kerber and Hart, 1991, p.354). Biro Program

Informasi Internasional (2005, p.311) mencatat bahwa sejak tahun 1950, banyak

wanita yang telah menikah memasuki bidang ketenagakerjaan, dengan pendapatan

63% dari pendapatan laki-laki. Namun ada isu mengenai hilangnya pekerjaan

perempuan disebabkan mereka harus menanggung peran reproduktif dalam rumah

tangga mereka (Kerber and Hart, 1991, p.354). Sebab jika perempuan memiliki

pekerjaan di luar urusan domestik, maka perempuan akan memikul beban kerja

ganda.

Dalam hal ini, Mattel berhasil menangkap realitas masyarakat perempuan

Amerika mengenai kebebasan perempuan dalam memilih perannya. Pernyataan

tersebut juga disepakati oleh Mattel, karena hanya terdapat 11 karakter dari total

24 karakter perempuan (total karakter yang menjalankan peran produktif) yang

memikul beban ganda, dimana karakter perempuan melakukan peran produktif

sekaligus peran reproduktif. Benston dalam Tong(2008, p.157-158) memberikan

pendapatnya mengenai hal tersebut, bahwa perempuan yang bekerja di luar rumah

sebenarnya merupakan langkah menjauh dari pembebasan diri perempuan, sebab

tetap saja mereka harus memiliki waktu untuk mengurus rumah tangga mereka.

Ketika perempuan memiliki keberhasilan atas pekerjaan di luar rumah, namun

tidak dapat menyelesaikan urusan domestik, maka perempuan tersebut tetap

dianggap gagal menjalankan perannya sebagai perempuan.

109

Universitas Kristen Petra

Page 76: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Gambar 4.25 Karakter Perempuan yang Menjalankan Beban Kerja Ganda (Peran

Produktif dan Peran Reproduktif

Sumber: Cuplikan Film (dari baris atas ke bawah) Barbie Thumbelina (2009),

Barbie: A Fashion Fairytale (2010), Barbie: Princess Charm School (2011)

Gambar 4.25/a dan 4.25/b menunjukkan karakter Vanessa dalam film

Barbie Thumbelina (2009) yang bekerja sebagai wakil kontraktor di perusahaan

suaminya dan menjadi ibu rumah tangga yang menyiapkan makanan bagi

keluarganya. Karakter Millicent dalam film Barbie: A Fashion Fairytale (2010)

juga menunjukkan bahwa dia melakukan beban kerja ganda, dimana dia menjadi

desainer terkenal di Paris yang sedang menyelenggarakan acara fashion show

(gambar 4.25/c) dan juga menemani Barbie dan Grace bermain sambil bercanda

(gambar 4.25/d). Karakter lain yang juga menjalankan peran reproduktif dan

peran produktif yaitu Blaire dalam film Barbie: Princess Charm School (2011).

110 Universitas Kristen Petra

Page 77: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Pada gambar 4.25/f ditunjukkan bahwa Blaire sedang bekerja di sebuah cafe.

Namun ketika di rumah (gambar 4.25/e) dia menjadi pengganti sosok ibu bagi

adik tirinya, Emily, sebab ibu mereka sedang sakit, sehingga harus banyak

beristirahat. Sekali lagi, Mattel menunjukkan bahwa perempuan tidak bisa lepas

dari peran reproduktif mereka. Hal ini juga didukung oleh pembuatan boneka

Barbie oleh Mattel sebelumnya, dimana Barbie memiliki banyak baju, yang terdiri

dari baju polisi, dokter, perawat, pilot, koki, penyanyi klub malam dan lainnya.

Ruth Handler, salah satu pelopor pembuatan boneka Barbie berpendapat bahwa

Barbie selalu merepresentasikan perempuan yang memiliki hak untuk memilih,

bahkan dalam memutuskan bidang karirnya (www.inventors.about.com diakses 24

Juli 2013).

4.4.1.1.1 Indikator Menjaga Anak

Indikator ini dapat dilihat ketika karakter perempuan mengawasi anak.

Sama seperti yang dikatakan oleh Fakih dalam Nughroho (2008, p.7), bahwa

perempuan identik dengan sifat keibuan, dimana sifat ini hanya bisa terlihat ketika

mereka berhubungan dengan anak. Hal yang ingin ditunjukkan oleh Mattel

melalui adegan ini adalah bahwa seorang perempuan, baik remaja maupun

dewasa, memiliki sifat keibuan, dimana mereka akan selalu memikirkan anak dan

melindungi mereka.

111

Universitas Kristen Petra

Page 78: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Gambar 4.26 Indikator Menjaga Anak

Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie in the Pink Shoes (2013),

Barbieand the Magic Pegasus (2005), Barbie Thumbelina (2009), Barbie of Swan

Lake (2003)

Berdasarkan diagram 4.26, terdapat 10 karakter perempuan dalam film

animasi Barbie yang melakukan indikator menjaga anak. Indikator ini dijelaskan

lagi melalui adegan dimana karakter perempuan mengawasi anak dengan catatan

mengawasi dengan kasih sayang. Gambar 4.26/a adalah cuplikan dari film Barbie

in the Pink Shoes (2013), karakter Madam Natasha sedang mengawasi murid-

muridnya melakukan pemanasan untuk berlatih balet. Contoh lain dilakukan oleh

karakter Rieta dan Ratu Awan dalam film Barbie and the Magic Pegasus (2005),

dimana mereka sedang mengawasi anak-anak yang sedang bermain ice skating

(Gambar 4.26/b). Sedangkan gambar 4.26/c menunjukkan adegan di akhir film

Barbie Thumbelina (2009), dimana Thumbelina, Chrysella, dan Janessa

mengawasi lahirnya Twillerbuds. Twilerbuds merupakan bayi dari Twilerbees

(sebutan untuk peri bunga). Adapun karakter Barbie dalam film Barbie as Swan

Lake (2003) juga melakukan pengawasan anak-anak di kamar saat malam hari

setelah mereka tidur (gambar 4.26/d). Saat itu, mereka sedang melakukan

camping bersama di hutan dan Barbie menjadi pembimbing mereka.

112 Universitas Kristen Petra

Page 79: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.4.1.1.2 Indikator Merawat Anak

Pada diagram 4.26, dapat dikatakan bahwa adegan peran reproduktif

yang paling sering dilakukan oleh karakter perempuan dalam 24 film animasi

Barbie adalah merawat anak, yaitu terdapat 60 karakter perempuan melakukan

adegan tersebut. Karakter perempuan merawat anak terlihat melalui beberapa

adegan, yaitu karakter perempuan berbicara dengan anak, melakukan kontak

tubuh dengan anak (menyentuh, membelai, bergandengan, mencium), membantu

anak melakukan sesuatu (membantu memakaikan pakaian, menyuap makanan,

menata rambut), dan juga menemani anak melakukan sesuatu (menemani tidur,

menari bersama, makan bersama). Hal ini setara dengan apa yang diutarakan oleh

Fakih dalam Nugroho (2008, p.7), bahwa perempuan dikenal lemah lembut,

cantik, emosional, atau keibuan. Karakter perempuan dalam film-film animasi

Barbie banyak berhubungan dengan anak, sebab karakter perempuan memiliki

sifat keibuan, dimana sifat tersebut terlihat ketika karakter perempuan melakukan

sesuatu yang berhubungan dengan anak.

Gambar 4.27 Indikator Merawat Anak

Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie in the Nutcracker (2001),

Barbie: Princess Charm School (2011), Barbie Thumbelina (2009), Barbie in the

Perfect Christmas (2011)

113 Universitas Kristen Petra

Page 80: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Peran ini banyak dilakukan ketika terdapat karakter anak dalam film,

misalnya pada gambar 4.27/a ketike Barbie pada akhir cerita Barbie in the

Nutcracker (2001) ingin menunjukkan kasih sayangnya dengan menggendong dan

memeluk Kelly (teman Barbie yang masih kecil). Ini menunjukkan bahwa Barbie

melakukan kontak tubuh dengan Kelly. Selain itu adapun adegan ketika Blaire

dalam Barbie: Princess Charm School (2011) melakukan kontak tubuh dengan

menggelitiki adik tirinya (gambar 4.27/b). Blair merupakan anak adopsi, namun

dia sangat menyayangi adik tirinya seperti adiknya sendiri. Dalam film Barbie

Thumbelina (2009), Vanessa sebagai ibu, memberikan perhatian kepada anaknya

dengan menyentuh punggung sambil menanyakan keadaannya (gambar 4.27/c).

Dalam hal ini, Vanessa melakukan dua adegan yaitu melakukan kontak tubuh dan

mengajak anak berbicara. Barbie dalam film Barbie: A Perfect Christmas (2011)

bernyanyi bersama adik-adiknya (gambar 4.27/d), menunjukkan bahwa Barbie

menemani anak dalam melakukan sesuatu, yaitu bernyanyi.

Nugroho (2008, p.9) memberikan pendapat lanjutan mengenai

perempuan, bahwa sesuai kondisi biologisnya, kaum perempuan dengan organ

reproduksinya dapat hamil, melahirkan, menyusui, dan kemudian muncul peran

gender sebagai perawat, pengasuh dan pendidik anak. Film animasi Barbie juga

sependapat dengan pernyataan tersebut, karena itu banyak karakter perempuan

dalam film tersebut melakukan adegan yang berhubungan dengan anak, seperti

merawat anak. Sesuai dengan adanya adegan-adegan tersebut, Mattel memberikan

pandangan bahwa karakter perempuan dalam film animasi Barbie memiliki peran

khusus dalam merawat anak.

4.4.1.1.3 Indikator Menyiapkan Makanan

Pernyataan Nugroho (2008, p.8)mengenai peran gender perempuan,

dimana mereka melakukan tugas-tugas rumah tangga seperti mendidik anak,

mengelola dan merawat kebersihan dan keindahan rumah tangga, serta urusan

domestik lainnya, merupakan sebuah konstruksi sosial dan kultural yang oleh

sebagian besar orang menganggap pekerjaan tersebut adalah kodrat perempuan.

Pernyataan ini didukung juga oleh Ann Foreman (Tong, 2008, p.147) bahwa “bagi

perempuan, bagaimanapun juga, tempat mereka adalah di dalam rumahnya”. Film

114

Universitas Kristen Petra

Page 81: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

animasi Barbie juga menyetujui pernyataan tersebut, sehingga terdapat beberapa

adegan menunjukkan bahwa perempuan memegang kendali atas peran reproduktif

yang ditampilkan juga dalam film tersebut, seperti menyiapkan makanan, air, dan

bahan bakar.

Gambar 4.28 Indikator Menyiapkan Makanan dan Air

Sumber: Cuplikan Film Barbie and the Three Musketeers (2009) dan Barbie in a

Christmas Carol (2008)

Selanjutnya, karakter perempuan dalam film animasi Barbie juga

melakukan adegan-adegan dimana mereka menyiapkan makanan sebagai tugas

mereka dalam melayani keluarga atau orang terdekat mereka. Adegan ini

dilakukan oleh delapan karakter perempuan dalam film animasi Barbie. Gambar

4.28/a adalah cuplikan dalam film Barbie and the Three Musketeers (2009),

dimana adegan Corrine mengambil buah apel untuk memberi makan teman-

temannya saat perjalanan mereka ke Paris. Karakter lainnya yang melakukan

adegan ini adalah Ibu Catherin dalam film Barbie and the Christmas Carol (2008)

yang menyiapkan makan malam untuk keluarganya (gambar 4.28/b).

115

Universitas Kristen Petra

Page 82: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.4.1.1.4 Indikator Menyiapkan Air

Gambar 4.29 Indikator Menyiapkan Air

Sumber: Cuplikan Film Barbie Mariposa (2008) dan Barbie: A Perfect Christmas

(2011)

Karakter perempuan dalam film animasi Barbie juga melakukan adegan

menyiapkan air. Hal itu terlihat dari diagram 4.26 yang menunjukkan bahwa

terdapat 6 karakter perempuan positif melakukan adegan ini. Contohnya, karakter

dalam film Barbie Mariposa (2008) pada gambar 4.29/a, Henna, sebagai warga

Flutterfield (Negeri Peri Kupu-Kupu), menyodorkan air minum untuk Ratu

Marabella. Sedangkan di gambar sebelah kanan (gambar 4.29/b) adalah karakter

Barbie dalam Barbie: A Perfect Christmas (2011) yang menyodorkan minuman

kepada adik-adiknya di sela-sela pesta Natal yang mereka adakan bersama.

4.4.1.1.5 Indikator Menyiapkan Bahan Bakar

Menyiapkan bahan bakar merupakan salah satu indikator dari peran

reproduktif. Indikator ini dapat ditunjukkan melalui dua adegan yaitu menyiapkan

bahan bakar untuk melakukan kegiatan memasak dan membeli bahan bakar

kendaraan. Dalam 24 film animasi Barbie hanya satu adegan saja yang dilakukan

oleh karakter perempuan, yaitu menyiapkan bahan bakar untuk melakukan

kegiatan memasak.

116

Universitas Kristen Petra

Page 83: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Gambar 4.30 Indikator Menyiapkan Bahan Bakar

Sumber: Cuplikan Film Barbie as Rapunzel (2002)

Sedangkan persiapan bahan bakar hanya dilakukan oleh satu karakter

saja yaitu Rapunzel (gambar 4.30) dalam film Barbie as Rapunzel (2002).

Rapunzel menyiapkan kayu bakar untuk membuat api yang nantinya digunakan

untuk merebus air minum.

4.4.1.1.6 Indikator Menjaga Kesehatan Keluarga

Gambar 4.31 Indikator Menjaga Kesehatan Keluarga

Sumber: Cuplikan Film Barbie in the Twelve Dancing Princesses (2006) dan

Barbie and the Diamond Castle (2008)

Kedua gambar diatas menunjukkan bahwa karakter perempuan dalam

film Barbie memperhatikan kesehatan keluarga ataupun orang terdekat mereka.

Indikator menjaga kesehatan keluarga ditandai dengan beberapa adegan yaitu,

menyiapkan obat untuk persediaan rumah tangga, mencari obat, dan mengobati

anggota keluarga. Dalam film animasi Barbie terdapat empat karakter yang

melakukan adegan tersebut. Misalnya dalam film Barbie in the Twelve Dancing

117

Universitas Kristen Petra

Page 84: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Princesses (2006) pada gambar 4.31/a Genevieve mengobati luka adiknya yang

bernama Lacey dan di gambar 4.31/b. Dari semua 12 bersaudara, Genevieve

paling dekat dengan Lacey. Lacey sendiri terkadang ceroboh dan kurang berhati-

hati, sehingga membutuhkan perhatian intens. Karakter lainnya adalah Liana

dalam Barbie and the Diamond Castle (2008), yang berusaha menyembuhkan

kutukan Alexa dari Lydia (pemeran antagonis). Dia menyembuhkan kutukan

tersebut dengan menggunakan kalung persahabatan mereka. Melalui indikator ini,

Mattel memperlihatkan bahwa keluarga atau teman terdekat menjadi orang-orang

yang dapat tulusmembantu dalam melakukan penyembuhan luka. Sebab keluarga

akan selalu mempedulikan keadaan satu sama lain.

4.4.1.2 Peran Produktif

Diagram 4.27 Kompilasi Jumlah Karakter Pelaku Indikator Peran Produktif dalam

24 Film Animasi Barbie

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Peran produktif ditunjukkan melalui generasi pendapatan melalui kerja di

luar atau di dalam rumahMoser (1993, p.31) berpendapat bahwa peran ini lebih

banyak dilakukan oleh laki-laki dibandingkan perempuan. Kembali pada

pernyataan Wood, bahwa berdasarkan faktor genetik dan biologis, manusia

dilahirkan sebagai laki-laki atau perempuan, namun seiring dengan pertumbuhan

fisik dan pola pikir, manusia dapat memilih dan mempelajari peran apa yang akan

dijalankan (Wood, 2009, p.23). Menurut Nugroho, hasil pemilihan peran oleh

manusia ini yang nantinya akan disebut gender (2008, p.8). Untuk mengetahui

peran ini, peneliti melihatnya melalui dua adegan yaitu adegan perempuan

melakukan pekerjaan di dalam/luar rumah sebagai profesinya dan adegan

perempuan menerima upah/gaji atau penghasilan.

25Melakukan pekerjaan di dalam/luar rumah demi mendapatkan upah/gaji

atau penghasilan

118

Universitas Kristen Petra

Page 85: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Gambar 4.32 Indikator Melakukan Pekerjaan di Luar/Dalam Rumah Demi

Mendapatkan Upah/Gaji atau Penghasilan

Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai i) Barbie of Swan Lake (2003), Barbie:

Princess Charm School (2011), Barbie Thumbelina (2009), Barbie and

theDiamond Castle (2008), Barbie and the Thee Musketeers (2009), Barbie as

thePrincess and the Pauper (2004), Barbie: A Fashion Fairytale (2010), Barbie:

AFashion Fairytale (2010), Barbie: Princess Charm School (2011)

Indikator ini ditunjukkan melalui dua adegan yaitu melakukan pekerjaan

di luar/dalam rumah dan mendapatkan upah/gaji atau penghasilan. Kedua adegan

ini dilakukan oleh 25 karakter dari total 118 karakter perempuan dalam film

animasi Barbie. Gambar 4.32 merupakan cuplikan beberapa karakter perempuan

yang melakukan peran produktif mereka, dengan penjelasan sebagai berikut.

a. Oddete dalam film Barbie of Swan Lake (2003), yang tinggal bersama

ayahnya, dia membantu ayahnya bekerja sebagai penjual roti.

b. Dalam film Barbie: Princess Charm School (2011), Madam Privet bekerja

sebagai kepala sekolah Princess Charm School.

c. Vanessa merupakan salah satu karakter perempuan dalam film Barbie

Thumbelina (2009), dia bekerja sebagai wakil kontraktor yang dikepalai oleh

suaminya sendiri.

119 Universitas Kristen Petra

Page 86: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

d. Liana dan Alexa dalam film Barbieand the Diamond Castle (2008) bekerja

sebagai penjual bunga.

e. Corrine, Viveca, Aramina, dan Renee dalam film Barbie and the Three

Musketeers (2009) bekerja sebagai musketeer atau serdadu kerajaan.

f. Dalam film Barbie as the Princess and the Pauper (2004), Erika bekerja

sebagai penjahit baju. Dia merancang dan menjahit gaun untuk Anneliese,

Puteri Kerajaan.

g. Barbie dalam film Barbie: A Fashion Fairytale (2010), bekerja sebagai artis

film yang terkenal.

h. Dalam film yang sama, Barbie: A Fashion Fairytale (2010), Bibi Millicent dan

Grace bekerja sebagai desainer fashion, sedangkan Barbie menjadi karyawan

yang membantu Bibi Millicent dan Grace membuat baju.

i. Blaire bekerja sebagai pelayan cafe dalam film Barbie: Princess Charm School

(2011). Blaire merupakan anak pertama, dia menggantikan peran orang tua

dalam keluarganya, karena ibu tirinya sedang sakit dan ayahnya telah tiada.

Film animasi Barbie memiliki persepsi yang sama mengenai pernyataan

dimana perempuan berhak untuk memutuskan peran yang akan dijalaninya,

termasuk memiliki pekerjaan diluar urusan domestik. Hal itu terlihat dari

bagaimana Mattel menunjukkan eksistensi perempuan di lingkungan kerja dalam

film-film animasi Barbie.

Dibandingkan dengan peran masyarakat dan peran reproduktif, karakter

perempuan cukup sedikit yang melakukan peran produktif. Dalam hal ini, Mattel

memberikan pandangan mengenai perempuan, dimana Mattel tidak ingin

menunjukkan dominasi perempuan dalam sektor pekerjaan. Pekerjaan yang

dilakukan karakter perempuan dalam film ini adalah sebagai pembuat kue,

penjahit baju, pelayan cafe, wakil kontraktor, penjual bunga, musketeer, pelayan

istana, pelayan hotel, desainer, kepala sekolah, artis, dan penyanyi. Hal ini sejalan

dengan pemikiran Rosen dan Haskel dalam Hollows (2000, p.56), bahwa

pekerjaan perempuan sesuai realita yang dialami di Amerika adalah pekerjaan

yang memerlukan keahlian, keagresifan, dan pendidikan. Pembuat kue, penjahit

baju, pelayan cafe, penjual bunga, musketeer, pelayan istana, dan pelayan hotel

merupakan pekerjaan yang memerlukan keahlian. Sedangkan wakil kontraktor,

120

Universitas Kristen Petra

Page 87: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

kepala sekolah, desainer, artis, dan penyanyi adalah pekerjaan yang membutuhkan

pendidikan (pembelajaran). Faktor penyebab utama perempuan memilih

mengurus rumah tangga sambil bekerja adalah adanya pandangan masyarakat

(Nugroho, 2008, p.17), dimana pekerjaan domestik, yang oleh masyarakat

dianggap pekerjaan perempuan, adalah pekerjaan yang rendah dibandingkan

pekerjaan yang dikerjakan oleh laki-laki dan tidak bersifat produktif, sehingga

tidak diperhitungkan dalam statistik ekonomi negara. Maka itu, karakter

perempuan dalam film-film tersebut menunjukkan bahwa karakter perempuan

juga ingin dianggap dirinya berguna bagi negara, salah satunya dengan

menjalankan peran produktif, sehingga mereka merasa bahwa pekerjaan yang

mereka lakukan bukan pekerjaan rendahan.

Penentuan pekerjaan perempuan oleh Mattel juga bergantung dengan

perkembangan masyarakat sosial di Amerika. Perempuan mulai memantapkan

profesi yang mereka jalankan pada tahun 1870. Di tahun itu, Amerika baru saja

terbebas dari Perang Saudara, karena itu banyak perempuan yang bekerja di

bidang perawatan dan pengajaran. (Evans, 1994, p.xxvii) Keadaan berubah ketika

memasuki tahun 1960, dimana ada penetapan mengenai pekerjaan yang dianggap

pekerjaan perempuan: pekerjaan kerani; pekerjaan dengan pangkat rendah dalam

pendidikan, perawatan, kesehatan, dan pelayanan sosial; pekerjaan sebagai

pelayan restoran dan pengurus rumah tangga di hotel-hotel; pramugari udara; dan

pramuniaga; kesemuanya telah diasosiasikan dengan tanggung jawab pelayanan

serta perawatan perempuan dalam rumah tangga secara tradisional. Hal ini berarti

bahwa pekerjaan perempuan di sektor publik pada akhirnya didasarkan pada tugas

domestik mereka. Begitu juga pekerjaan yang dilakukan oleh beberapa karakter

perempuan dalam film animasi Barbie (pelayan cafe, penjahit baju, pelayan istana,

penjual bunga, dan pelayan hotel) juga sebagai peningkatan sosialisasi mereka di

luar rumah selain melakukan tugas domestik di rumah.

Berdasarkan jurnal yang ditulis oleh Still (2010), karakter utama (Barbie)

lebih mengutamakan karir (produktivitas) dibandingkan dengan menjalin

hubungan dengan orang lain, namun dari diagram 4.27 peneliti menemukan

bahwa terdapat 25 karakter dari total 118 atau 21% dari total karakter perempuan

yang melakukan peran produktif. Still menganalisa film Barbie sesuai dengan

121

Universitas Kristen Petra

Page 88: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

pengambilan keputusan oleh karakter Barbie, berbeda dengan peneliti yang

melakukan penelitian berdasarkan jumlah karakter perempuan. Film tersebut

menunjukkan sekitar 21% dari total karakter perempuan yang melakukan

pekerjaan di luar rumah. Namun ketika perempuan memiliki sebuah pekerjaan di

luar rumah, maka mereka akan fokus terhadap pekerjaan yang mereka lakukan,

tanpa mempedulikan urusan lainnya.

4.4.1.3 Peran Masyarakat

Diagram 4.28 Kompilasi Jumlah Karakter Pelaku Indikator Peran Masyarakat

dalam 24 Film Animasi Barbie

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Dalam pengertian menurut Caroline Moser (1993), peran masyarakat

dibagi menjadi dua jenis, yaitu peran pengolahan masyarakat dan peran politik.

Peran pengolahan masyarakat terlihat pada saat karakter melakukan adegan: (1)

mengikuti organisasi kolektif sosial, (2) jasa upacara atau perayaan, (3) aktivitas

peningkatan kualitas masyarakat, dan (4) partisipasi dalam kelompok/klub sosial.

Sedangkan peran politik meliputi adegan dimana karakter berpartisipasi dalam

politik masyarakat lokal. Berdasarkan diagram 4.28, adegan mengikuti organisasi

kolektif sosial dilakukan oleh 67 karakter perempuan, sedangkan pelaksanaan jasa

upacara atau perayaan dilakukan oleh 34 karakter perempuan. Dari diagram di

atas, peneliti juga menemukan bahwa terdapat 26 karakter yang melakukan

adegan aktivitas peningkatan kualitas masyarakat, lalu ada 33 karakter yang

berpartisipasi dalam kelompok/klub sosial. Dan indikator yang terakhir adalah

36

33

26

34

67

Partisipasi dalam politik masyarakat lokal

Partisipasi dalam kelompok/klub sosial

Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat

Jasa upacara atau perayaan

Mengikuti organisasi kolektif sosial

122

Universitas Kristen Petra

Page 89: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

partisipasi dalam politik masyarakat lokal yang dilakukan oleh 36 karakter

perempuan.

Mattel sependapat dengan Caroline Moser bahwa perempuan juga

memiliki kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan dan tata acara

masyarakat. Sebab, peran ini secara alami memang ada untuk menjadi peran

perempuan (Moser, 1993, p.34). Peran pengelolaan masyarakat berhubungan

dengan kegiatan di level masyarakat dalam membagi, menyediakan, dan mengatur

item konsumsi kolektif. Peran ini banyak dilakukan oleh perempuan dan sebagian

besar dilakukan pada waktu senggang/bebas. Berbeda dengan peran pengelolaan

politik, peran ini banyak dilakukan oleh laki-laki, sebab dunia publik laki-laki

adalah politik (Moser 1993, p.35). Namun perlu diingat lagi, bahwa Wood telah

memberikan pendapat mengenai pemilihan gender, yaitu perempuan dan laki-laki

berhak memilih sekaligus mempelajari peran gender yang ingin mereka jalankan

(Wood, 2009, p.23). Pernyataan tersebut tidak lepas dari pembentukan karakter

perempuan dalam film animasi Barbie oleh Mattel, maka itu ada karakter

perempuan yang memilih untuk menjalankan peran pengelolaan masyarakat,

adapula yang melakukan peran pengelolaan politik.

Dalam buku karangan Moser (1993) yang berjudul Gender Planning and

Development – Theory, Practice, and Training, terdapat pernyataan bahwa peran

pengelolaan masyarakat lebih banyak dilakukan oleh perempuan (Moser, 1993,

p.34). Temuan tersebut tentunya tidak lepas dari realitas penduduk Amerika.

Perempuan Amerika pada akhir abad ke-19 adalah perempuan yang berpendidikan

akademis, tidak kawin, dan mandiri (Evans, 1994, p.5). Perempuan pada saat itu

sangat aktif dalam pergaulan sosial dan tidak memiliki pemikiran untuk

berkeluarga. Perempuan yang berpendidikan dan tidak menikah memiliki

kebebasan dalam menyebarkan keterampilan dan kecakapan-kecakapan

keibuannya kepada dunia yang membutuhkannya, seperti membangun sekolah

untuk anak-anak, penyantunan terhadap orang-orang miskin, dan meningkatkan

kesehatan kaum perempuan serta anak-anak. Hal ini juga dilakukan perempuan

karena sektor pekerjaan yang dipisahkan berdasarkan jenis kelamin, banyak

perempuan tidak mendapatkan ruang dalam lingkungan kerja, sehingga mereka

berkecimpung dalam pengelolaan masyarakat (Evans, 1994, p.18). Kedekatan

123

Universitas Kristen Petra

Page 90: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

kaum perempuan saat itu sangat terlihat dari keikutsertaan perempuan dalam

berbagai macam organisasi. Organisasi yang dibentuk mereka pun berdasarkan

tujuan yang berbeda-beda, yang biasanya untuk memperjuangkan hak-hak

mereka, seperti the League of Women Voters, dimana organisasi ini

memperjuangkan hak pilih perempuan, sekaligus menjalankan tugas pendidikan

pada pemberi suara (Evans, 1994, p.238). Akhirnya kaum perempuan

mendapatkan kesetaraan, dimana setelah tahun 1920, perempuan tidak lagi bersatu

untuk memperjuangkan hak-hak mereka. Kaum perempuan cenderung untuk

bersenang-senang dengan keberadaan mereka yang mulai diterima di beberapa

lingkungan, hingga muncul istilah flappers, atau gadis-gadis modern (Evans,

1994, p.65). Hingga saat ini, perempuan semakin tenggelam dalam gaya hidup

konsumsi tinggi, dimana mereka mementingkan teknologi-teknologi baru untuk

kehidupan mereka, sehingga menjadikan kaum perempuan seperti penduduk

kebanyakan Amerika yang individualis. Kondisi ini menyebabkan nilai-nilai

perjuangan “keperempuanan” Amerika tidak lagi terlihat.

Mattel menunjukkan bahwa eksistensi kaum perempuan jauh lebih

terlihat ketika mereka bersatu untuk memperjuangkan tujuan tertentu, seperti yang

dilakukan oleh perempuan Amerika ketika mereka masih memperjuangkan hak-

hak kaum perempuan. Temuan angka dari diagram 4.28 menunjukkan bahwa

Mattel ingin mengajak para penonton film animasi Barbie, khususnya anak

perempuan sebagai sasarannya, untuk menjadi perempuan tradisional seperti yang

ditunjukkan oleh kaum perempuan Amerika, yaitu kembali aktif dalam

pengelolaan masyarakat yang memperjuangkan tujuan tertentu, baik secara

kolektif ataupun terstruktur. Hal ini juga didukung oleh kegiatan sosial yang

diadakan oleh Mattel, sejak tahun 2010, dimana Mattel merancang beberapa

program yang diberi judul “Shine On Now”, diantaranya Children’s Hospital

Association, Kids in Distressed Situations (K.I.D.S), Save The Children, National

Wildlife Federation, dan Americans forthe Arts. Semua program itu dilakukan

oleh sukarelawan anak perempuan Amerika dan sasaran mereka adalah anak-anak

Amerika. Misalnya, program Children’s Hospital Association yang mengajak

anak-anak perempuan Amerika untuk mengunjungi rumah sakit anak dan juga

membagikan boneka-boneka untuk memberikan hiburan kepada pasien-pasien

124

Universitas Kristen Petra

Page 91: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

anak. Program lainnya adalah Americans for the Arts, yang mengajak anak-anak

perempuan untuk melestarikan program seni di sekolan-sekolah Amerika Serikat,

karena program seni dapat memperkaya pengalaman siswa-siswi dengan seni.

Bahkan, Mattel sendiri mengajak karyawan-karyawan secara global untuk turut

serta dalam The Mattel Players Program, dimana program ini mengajak mereka

bermain agar dapat bersenang-senang bersama. Program ini menjadi salah satu

budaya Mattel dalam menghasilkan senyum dan membuat perbedaan yang berarti

dalam kehidupan anak-anak di komunitas mereka. Berdasarkan hal ini, dapat kita

lihat bahwa Mattel berusaha mengembangkan budaya yang melibatkan sosial dan

juga anak-anak (www.philanthropy.mattel.com diakses 24 Juli 2013).

4.4.1.3.1 Indikator Mengikuti Organisasi Kolektif Kegiatan Sosial

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (www.bahasa.cs.ui.ac.id

diakses 24 Juli 2013), kolektif artinya secara bersama; secara gabungan.

Sedangkan menurut Oxford Dictionaries (www.oxforddictionaries.com diakses 24

Juli 2013), kolektif berarti dilakukan oleh orang yang bertindak dalam kelompok.

Maka organisasi kolektif adalah organisasi yang dibentuk bersama berdasarkan

tujuan tertentu para anggotanya tanpa struktur yang jelas. Adegan ini banyak

dilakukan oleh 65 karakter dari total 118 karakter perempuan. Sebagian besar

adegan ini ditunjukkan ketika karakter perempuan terlibat dalam sebuah misi

dengan tujuan tertentu, misalnya untuk menyelamatkan desa/kota, menyelamatkan

teman, mengalahkan Villain, mencapai impian yang diinginkan.

125

Universitas Kristen Petra

Page 92: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Gambar 4.33 Indikator Mengikuti Oganisasi Kolektif Sosial

Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie: Princess Charm School (2011),

Barbie and the Three Musketeers (2009), Barbie Fairytopia: Magic of

theRainbow (2007), dan Barbie and the Magic Pegasus (2005)

Pada gambar 4.33/a ditunjukkan cuplikan film Barbie: Princess Charm

School (2011), dimana Blair bersama dengan Hadley dan Isla telah siap

melakukan rencana mereka untuk kabur dari ruangan tersebut. Saat itu seharusnya

mereka berada di aula tempat diselenggarakannya upacara pemilihan Puteri

Gardenia yang akan tinggal di Kerajaan Gardenia. Namun Dame Devin

mengurung mereka bertiga, karena dia takut anaknya (Delancy) akan kalah dari

Blair dalam pemilihan tersebut. Dalam hal ini Blair, Hadley, dan Isla pun

membentuk kelompok dengan sendirinya yang yang bertujuan untuk

membebaskan bersama dari tempat tersebut. Gambar 4.33/b merupakan gambar

cuplikan film Barbie and the Three Musketeers (2009), dimana Corrine bersama

dengan ketiga rekan kerjanya, Amanina, Viveca, dan Renee, bersama-sama

mengikuti ajakan nenek Helene untuk memasuki sebuah ruang rahasia di istana.

Nenek Helene sebelumnya menawarkan mereka berlatih bersama untuk menjadi

Musketeer. Karena impian keempat gadis tersebut adalah menjadi Musketeer,

maka mereka pun menyanggupi tawaran nenek Helene.

126 Universitas Kristen Petra

Page 93: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Gambar 4.33/c menunjukkan Elina dalam film Barbie Fairytopia:

Magic od the Rainbow (2007) bersama dengan teman-temannya saat melakukan

program magang bersama-sama di Crystal Palace. Elina yang awalnya tidak

mengenal satu sama lain, kini dia menjadi bagian dari kelompok peserta yang

akan mengikuti program sesuai peraturan dari Azura dan Enchantress. Azura dan

Enchantress merupakan penguasa negeri peri kupu-kupu, Fairytopia. Sedangkan

gambar terakhir dari gambar 4.33 merupakan cuplikan film Barbie and the Magic

Pegasus (2005). Karakter Annika dan Rieta bersama dengan Aidan dan teman

binatangnya mengawasi istana Wenlock (Villain) dari kejauhan untuk

memudahkan mereka menyusun strategi penyerangan. Annika merupakan adik

kandung dari Rieta, namun dalam situasi ini mereka berada pada kelompok yang

tidak lagi berkumpul untuk hubungan persaudaraan, tapi mereka bekerja sama

dengan tujuan untuk mengalahkan Wenlock.

4.4.1.3.2 Indikator Jasa Upacara atau Perayaan

Dalam sebuah masyarakat, tentunya ada acara yang berupa upacara

ritual atau perayaan dengan tujuan tertentu. Contohnya perayaan penyambutan

tahun baru, upacara pelantikan Raja/Ratu, upacara pernikahan, dan lain-lain.

Untuk melihat peran masyarakat karakter perempuan dalam film animasi Barbie,

peneliti menggunakan indikator jasa upacara atau perayaan ini sebagai salah satu

alat ukurnya. Indikator ini dapat terlihat melalui adegan ketika karakter

perempuan terlibat dalam upacara atau perayaan yang diadakan di masyarakat

(secara sosial).

127

Universitas Kristen Petra

Page 94: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Gambar 4.34 Indikator Jasa Upacara atau Perayaan

Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) The Barbie Diaries (2006), Barbie

ofSwan Lake (2003), Barbie: A PerfectChristmas (2011), Barbie: A Fairy Secret

(2011)

Gambar pertama menunjukkan Barbie dan teman-temannya, Tia,

Courtney, Rachel, Regan, dan Dona dalam film The Barbie Diaries (2006), turut

berpartisipasi dalam perayaan penutupan tahun yang diadakan di sekolah mereka.

Gambar 4.34/b menunjukkan karakter Odile dalam Barbie of Swan Lake (2003)

yang memenuhi undangan kerajaan. Pesta tersebut merupakan pesta yang

diadakan ibu Daniel untuk mencarikan jodoh bagi puteranya. Odile sebagai

perempuan muda turut serta datang untuk mengambil perhatian pangeran Daniel.

Pada gambar 4.34/c, salah satu cuplikan film Barbie: A Perfect Christmas (2011)

menunjukkan Barbie, Christy, dan Skipper bersama dengan teman-teman lainnya

merayakan pesta Natal bersama dengan bernyanyi sambil bergandengan tangan

mengitari pohon Natal. Sedangkan gambar 4.34/d merupakan salah satu adegan

dalam film Barbie: A Fairy Secret (2011), yang menunjukkan keikutsertaan

Taylor dan Carrie dalam upacara sekaligus perayaan pernikahan Ratu mereka,

Graciela.

128

Universitas Kristen Petra

Page 95: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.4.1.3.3 Indikator Aktivitas Peningkatan Kualitas Masyarakat

Aktivitas untuk meningkatkan kualitas masyarakat artinya dimana

aktivitas yang kita lakukan atau kita ciptakan dapat membantu meningkatkan

kualitas masyarakat. Adegan yang dapat ditunjukkan untuk menganalisis indikator

ini adalah saat karakter perempuan mengadakan sebuah acara atau menjadi panitia

penyelenggara sebuah acara. Selama perempuan menjadi penggerak dalam

lingkungan sosial, dan bukan politik, mereka bisa menjadi kuat, sebab mereka

tidak menentang posisi mereka sebagai gender yang subordinat (Moser, 1993,

p.36).

Gambar 4.35 Indikator Aktivitas Peningkatan Kualitas Masyarakat

Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie as the Island Princess (2007),

Barbie Fairytopia: Magic of the Rainbow (2007), Barbie: A Fashion Fairytale

(2010), Barbie: Princess Charm School (2011)

Keempat gambar di atas merupakan gambar yang menunjukkan bahwa

perempuan mampu menciptakan sebuah acara sosial yang berhubungan dengan

pengingkatan kualitas masyarakat. Gambar 4.35/a menunjukkan karakter ibu

Pangeran Antonio dalam film Barbie as the Island Princess (2007) yang

mengadakan acara demi mengumpulkan gadis muda, yang nantinya akan menikah

dengan puteranya. Di gambar 4.35/b, terlihat Azura dalam Barbie

129 Universitas Kristen Petra

Page 96: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Fairytopia:Magic of the Rainbow (2007) sedang memberikan informasi penting

kepada para peserta untuk program magang yang diadakan oleh Azura dan

Enchantress, sebagai penguasa negeri Fairytopia (negeri peri kupu-kupu). Azura

ingin agar dengan program magang yang dilakukannya nanti dia dan Enchantress

akan memilih seorang peri kupu-kupu yang akan mendapatkan hadiah spesial dari

mereka. Gambar 4.35/c adalah cuplikan dari film Barbie: A Fashion Fairytale

(2010), dimana Jacqueline memberikan sambutan untuk pembuka acara fashion

show yang diadakan dia bersama rekannya, Delphine, dengan tujuan untuk

memperkenalkan produk-produk baru hasil rancangannya. Gambar yang terakhir

adalah adegan ketika Madam Privet dalam Barbie: Princess Charm School (2011)

memberikan salam kepada murid-muridnya. Madam Privet mengadakan acara

kunjungan bersama ke istana Kerajaan Gardenia, yaitu tempat tinggal siswi yang

memenangkan pemilihan pada akhir tahun. Hal ini dilakukan oleh Madam Privet

untuk memberikan motivasi kepada seluruh muridnya, agar mereka semua

berusaha untuk memenangkan pemilihan.

130

Universitas Kristen Petra

Page 97: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.4.1.3.4 Indikator Partisipasi dalam Kelompok/Klub Sosial

Gambar 4.36 Indikator Partisipasi dalam Kelompok/Klub Sosial

Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) The Barbie Diaries (2006), Barbie in

aMermaid Tale 2 (2012), Barbie an the Three Musketeers (2009), Barbie in

thePink Shoes (2013)

Pada gambar 4.36/a, karakter Barbie, Tia, dan Courtney dalam film

TheBarbie Diaries (2006) sedang berkumpul untuk belatih musik. Mereka bertiga

sangat menyukai musik dan membentuk band sendiri. Gambar 4.36/b merupakan

cuplikan dari film Barbie in a Mermaid Tale 2 (2012), dimana Merliah dan Kayle

sedang bermain surfing. Surfing merupakan olahraga air yang menggunakan

papan sebagai alas dan ombak sebagai medianya. Gambar ketiga merupakan salah

satu adegan dalam film Barbie and the Three Musketeers (2009), dimana Corrine

dan ketiga rekannya sedang berlatih untuk menjadi musketeer. Menjadi musketeer

bukan sekadar sebagai petarung kerajaan, tapi Corrine bersama dengan Aramina,

Viveca, dan Renee sangat dan semakin menyukai seni bertarung ala musketeer.

Selain itu ada pula kelompok hobi yang menunjukkan kecintaan mereka terhadap

tari Balet. Hal itu ditunjukkan oleh Tara (gambar 4.36/d) dalam film Barbie in the

Pink Shoes (2013).

131

Universitas Kristen Petra

Page 98: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.4.1.3.5 Indikator Partisipasi dalam Politik Masyarakat Lokal

Gambar 4.37 Indikator Partisipasi dalam Politik Masyarakat Lokal

Sumber: Cuplikan Film (dari a sampai d) Barbie of Swan Lake (2003), Barbie as

the Princess adn the Pauper (2004), Barbie in a Mermaid Tale (2010), Barbie

and the Diamond Castle (2008)

Gambar pertama menunjukkan Ratu Hutan dalam Barbie of Swan Lake

(2003), dimana dia menguasai hutan sihir beserta makhluk yang tinggal di

dalamnya. Pada saat itu, Ratu Hutan datang menyapa tamu yang baru saja datang,

yaitu Oddete. Pada gambar 4.37/b, dapat dilihat bahwa karakter Ratu sedang

duduk di tahta kerajaannya sambil mendengarkan apa yang dikatakan oleh ajudan

dari kerajaan tetangga. Hal ini melambangkan bahwa karakter Ratu telah menjadi

tokoh politik dalam film Barbie as the Princess and the Pauper (2004).

Gambar selanjutnya yaitu karakter Eris dalam film Barbie in a

MermaidTale 2 (2012) yang menjalankan peran sebagai tokoh politik dengan

menjadi penguasa laut yang kejam. Hal itu dapat dilihat dari keangkuhannya

ketika menanyakan sesuatu seperti “Do you adore me?”. Jika ada warga yang

tidak memperhatikan Eris atau tidak bersorak memujanya, dia akan mengasingkan

orang tersebut. Pada gambar yang terakhir (gambar 4.37/d), Lydia dalam film

Barbie and the Diamond Castle (2008) menjadi salah satu muse dalam Kastil

132 Universitas Kristen Petra

Page 99: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Berlian. Muse merupakan musisi klasik yang memainkan salah satu alat musik

untuk menghimpun energi alam dan kastil, serta menjaga ketenangan kastil dan

lingkungan sekitarnya. Pernyataan tersebut berarti Lydia telah menjadi salah satu

anggota politik dari lingkungan tersebut yang mampu menghasilkan energi dari

suara alat musiknya.

Film animasi Barbie menunjukkan bahwa peran pengelolaan politik

bisa juga dilakukan oleh perempuan. Menurut Moser (1993, p.34) peran ini lebih

banyak dilakukan oleh laki-laki. Karena itu, kaum perempuan dalam bidang

politik disebut sebagai kaum minoritas oleh kebanyakan orang Amerika. Hal ini

menjadi pertimbangan besar bagi Mattel dalam membentuk peran politik karakter

perempuan dalam film animasi Barbie, sebab tidak banyak kaum perempuan yang

tertarik dalam bidang politik, bidang yang dikuasai oleh kaum laki-laki. Hal itu

juga didukung dengan hasil temuan sub-bab “Indikator Partisipasi dalam politik

Masyarakat Lokal” pada diagram 4.28, dimana ada 36 karakter yang melakukan

peran ini. Hal ini juga didukung oleh perempuan yang terlibat dalam bidang

politik di Amerika, seperti Eleanor Roosevelt, yaitu perempuan pertama Amerika

yang menginjakkan kakinya di koridor kekuasaan politik (Evans, 1994, p.117).

Selain itu adapun Hillary Clinton, senator New York, sekaligus Ibu Negara ketika

Bill Clinton terpilih menjadi Presiden Amerika (1993-2001). Hillary Clinton juga

menyatakan dirinya ikut serta dalam pemilihan Presiden Amerika pada tahun

2008. Melihat realita perempuan pejuang politik di Amerika, maka Mattel pun

memberikan ruang bagi karakter perempuan untuk menempati bidang politik

dalam film animasi Barbie.

Hal itu dibahas dalam film Barbie and the Three Musketeers (2009),

dimana karakter Corrine mendapat penolakan keras saat dia mendaftarkan dirinya

menjadi musketeer, sebab menurut masyarakat, musketeer hanya diperuntukkan

kaum laki-laki. Namun Corrine pun tidak patah semangat, dia mengumpulkan

teman-teman perempuannya, mereka bersatu untuk memperjuangkan satu tujuan,

yaitu menjadi musketeer. Pada akhirnya mereka pun berhasil mencapai tujuan

mereka, dan semua masyarakat menerima mereka sebagai musketeer.

133

Universitas Kristen Petra

Page 100: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.4.2 Peran Tokoh Karakter Perempuan

Diagram berikut ini dibuat berdasarkan tabel pembagian peran tokoh

perempuan dalam 24 film animasi Barbie (tabel 4.2).

Diagram 4.29 Jumlah Peran Tokoh Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Berdasarkan diagram di atas, peneliti menemukan bahwa ada 22 karakter

yang menjadi tokoh Hero dalam film animasi Barbie. Tokoh Hero Supporter

dilakukan oleh 48 karakter perempuan. Sedangkan tokoh Neutral dilakukan oleh

15 karakter perempuan. Adapun Villain yang merupakan kebalikan dari tokoh

Hero, yaitu sebanyak 16 karakter. Dan ada 5 karakter yang menjadi tokoh

pembantu Villain, atau kita sebut dengan Villain Supporter. Selain itu, adapun

tokoh yang tidak termasuk dalam kualifikasi peran tokoh menurut Faherty yaitu

sebanyak 12 tokoh.

Dari temuan tersebut, tokoh yang paling banyak diperankan oleh karakter

perempuan adalah tokoh Hero Supporter. Tokoh ini menjadi karakter kuat yang

membantu Hero dalam mencapai tujuan. Namun Hero Supporter bisa juga adalah

orang yang berada di samping Hero untuk melindunginya dari bahaya selama

Hero menjalankan rencananya(Schdmidt, 2001, p.169). Dalam film, biasanya

Hero memiliki pengertian: seseorang yang rela mengorbankan nyawanya untuk

kebaikan bersama (Cook, 2012, p.45). Karena itu, Hero ditampilkan sebagai

tokoh yang baik. Berdasarkan diagram tersebut, Mattel menempatkan banyak

tokoh perempuan yang menjalankan peran sebagai Hero Supporter, untuk

memberikan konstruksimengenai perempuan yang benar akan melindungi dan

membantu orang yang memiliki tujuan baik. Karena itu, Mattel ingin agar para

22

48

15 165

12

0102030405060

Hero Hero Supporter

Neutral Villain Villain Supporter

Other

134

Universitas Kristen Petra

Page 101: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

penonton film animasi Barbie bisa mengikuti contoh teladan baik yang dilakukan

oleh tokoh Hero.

Tokoh Hero dalam film animasi Barbie dilakukan oleh 22 karakter

perempuan. Stone dalam Decker (2010, p.27) memberi pendapat bahwa tokoh

Hero perempuan seringkali ditampilkan sempurna, misalnya dengan wajah cantik,

kaki ramping dan temperamen yang menyenangkan. Karakteristik fisik yang

menarik menjadi salah satu parameter baik dalam menciptakan tokoh Hero

perempuan. Namun seperti yang disampaikan oleh Cook (2012, p.45-47) bahwa

tokoh Hero identik dengan individualis, sebab dia menciptakan tujuan awal dan

kemudian mengumpulkan teman-temannya untuk mencapai tujuan tersebut. Lykes

dalam Stefanovici (1879, p.640) mengartikan individualis sebagai sikap

penyendiri yang beroposisi terhadap otoritas dan kontrol atas individu. Karena

alasan inilah, Mattel menampilkan tokoh Hero lebih sedikit dari Hero Supporter,

sebab Mattel tidak ingin menunjukkan sisi individualis terlalu banyak mengenai

tokoh perempuan.

Tokoh Villain merupakan kebalikan dari tokoh Hero. Jika tokoh Hero

memiliki tujuan untuk kebaikan bersama, maka Villain memiliki tujuan yang

buruk demi kepentingan pribadi(Cook, 2012, p.16-17). Karena kebalikan itu pula,

karakter ini seringkali ditunjukkan dengan penampilan fisik yang jelek, untuk

membuat perbandingan yang kontras dengan tokoh Hero. Bahkan, Volger

menyatakan bahwa Villain adalah tokoh yang menciptakan konflik dan akan

melawan Hero untuk menggagalkan tujuannya (Vogler, 2007, p.66). Meskipun

Villain ditampilkan dengan begitu buruk, namun Villain tetap penting untuk

memperlihatkan karakteristik positif dari tokoh Hero. Dalam diagram

4.28,peneliti menemukan bahwa terdapat 16 karakter perempuan menjadi tokoh

Villain dalam 24 film Animasi Barbie, berarti Mattel menempatkan tokoh Villain

perempuan sebersar 67%. Dari temuan tersebut, Mattel mempunyai pandangan

bahwa sebagian besar perempuan akan berhadapan dengan musuh yang juga

perempuan, sebab Mattel tidak ingin menunjukkan kekuatan perempuan di atas

kaum laki-laki.

Selain itu, adapula tokoh Villain Supporter yang berfungsi untuk

membantu Villain dalam mencapai tujuannya. Villain Supporter biasanya

135

Universitas Kristen Petra

Page 102: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

merupakan letnan/tangan kanan dari tokoh Villain, preman kecil atau tentara

bayaran disewa untuk menjaga akses ke kepala markas (Vogler, 2007, p.49).

Berbanding terbalik dengan tokoh Hero Supporter, tidak banyak karakter

perempuan dalam film animasi Barbie yang menjalankan tokoh ini. Hanya ada 5

karakter perempuan yang menjadi tokoh Villain Supporter. Berdasarkan temuan

tersebut, Mattel sekali lagi memberikan konstruksi bahwa perempuan tidak

seharusnya mengikuti atau membantu tokoh yang buruk atau Villain.

Tokoh yang terakhir adalah Neutral, dimana tokoh ini digambarkan

sebagai tokoh yang tidak memihak Hero(kebaikan) ataupun Villain(kejahatan).

Tokoh Neutral memilih menarik diri dari konflik dan tidak berusaha menghakimi

siapapun atau apapun (Krakowiak, 2008, p.77). Tokoh ini lebih banyak

diperankan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie dibandingkan

tokohVillain Supporter. Mattel lebih menyetujui keberadaan perempuan yang

tidak campur tangan, atau bahkan memberikan pendapat dalam konflik,

dibandingkan dengan mengikuti tindakan jahat Villain, seperti yang dilakukan

oleh Villain Supporter.

Other merupakan karakter perempuan yang tidak termasuk dalam

kualifikasi peran tokoh yang dikemukakan oleh Faherty. Karakter perempuan

yang termasuk dalam Other merupakan karakter yang tidak termasuk dalam

karakter mayor dan minor dalam film. Menurut DiYanni (2001, p.55), karakter

mayor adalah tokoh utama yang mendominasi cerita dan mempunyai hubungan

kuat dengan inti cerita, sedangkan karakter minor adalah karakter yang

mendukung karakter mayor dan mempunyai peran untuk memperkuat cerita.

Karakter Other tidak memiliki kepentingan langsung dalam alur cerita film

animasi Barbie. Tokoh Other biasanya adalah seorang narator, ibu dari salah satu

tokoh, majikan, penjaga toko, teman dari salah satu tokoh yang memiliki beberapa

dialog hanya untuk membicarakan hal yang tidak berhubungan dengan jalannya

cerita.

136

Universitas Kristen Petra

Page 103: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.5 Tabulasi Silang Antara Peran Tokoh dengan Indikator Peran Gender

Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie

Tabel 4.3 Tabulasi Silang Antara Peran Tokoh dengan Indikator Peran Gender

Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie

HERO

HERO SUPPORTER NEUTRAL VILLAIN

VILLAIN SUPPORTER T

Menjaga anak 3 3 2 1 0 9 Merawat anak 9 21 11 9 0 50 Menyiapkan makanan 5 3 0 1 0 9 Menyiapkan air 2 2 0 2 0 6 Menyiapkan bahan bakar 1 0 0 0 0 1 Menyediakan perlengkapan rumah tangga

0 0 0 0 0 0 Menyediakan peralatan rumah tangga

0 0 0 0 0 0 Menjaga kesehatan keluarga 3 0 0 1 0 4 Melakukan pekerjaan di dalam/luar rumah demi mendapatkan upah/gaji atau penghasilan 6 11 4 2 1 24 Mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial 20 36 2 7 3 68 Jasa upacara atau perayaan 8 15 1 4 5 33 Aktivitas peningkatan kualitas masyarakat 5 8 6 7 0 26 Partisipasi dalam kelompok/klub sosial 7 20 0 3 1 31

137

Universitas Kristen Petra

Page 104: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Partisipasi dalam politik masyarakat lokal 8 12 7 7 1 35 TOTAL 77 131 33 44 11 296

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Tabel di atas menunjukkan frekuensi dimana peran tokoh perempuan, yang

dibagi menurut Vincent Faherty (2001) dalam melakukan peran gender mereka

perempuan yang dikemukakan oleh Caroline Moser (1993). Seperti yang kita

ketahui sebelumnya, bahwa tokoh yang paling banyak muncul dalam film-film

tersebut adalah tokoh Hero Supporter, dimana tokoh ini membantu Hero dalam

menjalankan misinya, serta melindungi Hero dari bahaya selama proses

pencapaian tujuan (Schdmidt, 2001, p.169). Sedangkan peran gender yang sering

ditunjukkan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie adalah peran

masyarakat, dimana karakter perempuan berhubungan dengan orang lain untuk

mengembangkan dirinya melalui kelompok kolektif, kelompok hobi, aktivitas

penyelenggaraan acara, partisipasi dalam kegiatan masyarakat, serta

pastisipasinya dalam politik lokal.

Hal tersebut juga ditunjukkan dalam tabel 4.3, yaitu sebanyak 68 karakter

termasuk dalam indikator mengikuti organisasi kolektif kegiatan sosial, yang

ditunjukkan dengan adegan ketika karakter perempuan berkumpul secara

kelompok untuk mencapai sebuah tujuan. Dalam tabel tersebut disebutkan bahwa

tokoh Hero Supporter paling banyak melakukan kegiatan yang berhubungan

dengan kelompok kolektif. Selain itu, tokoh Hero juga banyak menunjukkan

dirinya dalam melakukan adegan tersebut dibandingkan dengan tokoh lainnya.

Mattel ingin memberikan pendapat bahwa tokoh Hero dan Hero Supporter

banyak beraktivitas dalam mengikuti kelompok kolektif sesuai dengan tujuan

tertentu. Sebagaimana ditunjukkan oleh Mattel sebelumnya, bahwa kedua tokoh

perempuan ini cukup banyak dalam film animasi Barbie, terutama tokoh

HeroSupporter. Hal ini menunjukkan bahwa tokoh Hero Supporter, dimana tokoh

ini mengikuti teladan yang baik, akan lebih banyak melakukan kegiatan sosial

dalam organisasi kolektif. Tokoh Hero Supporter merupakan orang yang akan

138 Universitas Kristen Petra

Page 105: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

membantu tokoh Hero dalam mencapai tujuannya, karena itu tokoh ini tidak akan

bisa lepas dari adegan yang menunjukkan mereka terlibat dalam kelompok

kolektif. Peran masyarakat lainnya juga banyak didominasi oleh tokoh

HeroSupporter, artinya tokoh ini banyak memberikan dirinya dalam peran sosial.

Selain itu tokoh ini juga melakukan adegan reproduktif, dimana indikator

merawat anak paling banyak dilakukan oleh tokoh Hero Supporter dibandingkan

tokoh lainnya. Seperti yang diketahui, indikator ini terlihat ketika karakter

perempuan melakukan kegiatan dengan anak, maka dapat dikatakan bahwa tokoh

Hero Supporter juga memiliki fokus terhadap anak. Peran lainnya yang juga

banyak dilakukan oleh Hero Supporter dibandingkan tokoh lainnya adalah peran

produktif, yaitu sebanyak 11 tokoh dari total 48 tokoh Hero Supporter

perempuan. Peran ini terlihat ketika karakter perempuan melakukan pekerjaan di

dalam/luar rumah demi mendapatkan upah/gaji atau penghasilan. Maka dari itu,

Mattel menunjukkan bahwa dalam meneladani contoh atau teladan yang baik,

tokoh Hero Supporter akan aktif dalam menjalankan peran sosial. Selain itu,

tokoh ini juga akan memberikan fokusnya terhadap anak, sekaligus bekerja untuk

mencari nafkah.

Tokoh Hero juga cukup banyak dalam film animasi Barbie, sebab hampir di

setiap film, tokoh Hero adalah karakter perempuan. Mattel memberikan gambaran

mengenai tokoh Hero perempuan dalam film animasi Barbie adalah tokoh yang

juga aktif dalam kelompok kolektif sosial. Tokoh Hero akan mengumpulkan

teman-temannya untuk mencapai sebuah tujuan (Cook, 2012, p.45-47), maka

itulah tokoh ini akan banyak berpartisipasi dalam masyarakat untuk

mempermudah dirinya dalam mengumpulkan teman-teman untuk mengajak

mereka melakukan misinya. Selain itu, banyaknya jumlah tokoh Hero juga berada

setingkat di bawah tokoh Hero Supporter dibandingkan tokoh lainnya, misalnya

mengikuti jasa upacara atau perayaan, partisipasi dalam kelompok/klub sosial,

dan pasrtisipasi dalam politik masyarakat lokal. Jika dibandingkan dengan tokoh

Hero Supporter, secara keseluruhan jumlah scene, tokoh Hero tidak banyak

melakukan peran sosial dalam masyarakat. Hal itu sejalan dengan pendapat Cook

(2012), bahwa tokoh Hero identik dengan tokoh yang indivudualis (Cook, 2012,

139

Universitas Kristen Petra

Page 106: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

p.45-47), dimana tokoh ini akan bersikap sebagai penyendiri yang beroposisi atas

otoritas dan kontrol atas individu (Stefanovici, 1879, p.640).

Selain itu, tokoh ini juga banyak melakukan adegan reproduktif, misalnya

menjaga anak, merawat anak, menyiapkan makanan, menyiapkan bahan bakar,

dan menjaga kesehatan keluarga. Dibandingkan dengan tokoh lainnya, lebih

banyak tokoh Hero yang melakukan peran reproduktif dalam film animasi Barbie.

Film ini menunjukkan bahwa meskipun tokoh ini bersifat menyendiri (Cook,

2012, p.46), namun Hero tetap peduli dengan rumah tangga dan keluarga mereka.

Adapun peran produktif yang juga dilakukan oleh 6 tokoh Hero dalam film

animasi Barbie, dimana peran ini melakukan pekerjaan demi mendapatkan nafkah

(Moser, 1993, p.31).

Tokoh Villain merupakan tokoh yang digambarkan sebagai kebalikan dari

tokoh Hero. Jika tokoh Hero memiliki tujuan yang menyangkut orang banyak,

tokoh Villain memiliki tujuan untuk kepentingan pribadi atau kelompok sendiri

(Cook, 2012, p.16-17). Dalam tabel 4.3, peneliti menemukan bahwa indikator

yang sering dilakukan tokoh Villain juga ada pada peran-peran sosial namun tidak

sebanyak frekuensi tokoh Hero dan Hero Supporter. Peran yang banyak

dilakukan oleh tokoh Villain dalam peran masyarakatnya adalah aktivitas

peningkatan kualitas masyarakat, yaitu dimana karakter perempuan terlibat dalam

penyelenggaraan acara. Tokoh Villain tidak banyak melakukan peran sosial

lainnya sebab tokoh Villain tidak memiliki keinginan lain selain tujuannya

tercapai, maka itu tokoh ini tidak banyak melakukan aktivitas sosial lainnya.

Selain itu, tokoh Villain juga melakukan peran reproduktif yaitu ketika tokoh ini

merawat anak, namun frekuensinya tidak banyak dibandingkan dengan tokoh

Hero Supporter. Merawat anak merupakan bagian dari peran yang dijalankan

tokoh Villain sebab anak biasanya menjadi fokus mereka dalam mencapai tujuan

mereka.

140

Universitas Kristen Petra

Page 107: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Gambar 4.38 Gothel berbicara dengan Rapunzel

Sumber: Cuplikan Film Barbie as Rapunzel (2002)

Misalnya dalam film Barbie as Rapunzel (2002), tokoh Villain perempuan

diperankan oleh Gothel, si pemilik kastil. Gothel ingin membalas dendam kepada

Raja Wilhelm atas penolakan cintanya, dengan mencuri puteri Raja Wilhelm yang

bernama Rapunzel dan menjadikannya sebagai pelayan kastil. Namun di lain sisi,

Gothel justru menceritakan kepada Rapunzel bahwa dia telah menyelamatkan

hidup Rapunzel ketika bayi dulu. Rapunzel percaya akan hal itu dan dia pun

melayani Gothel seperti melayani ibunya sendiri. Gothel merekayasa kasih

sayangnya terhadap Rapunzel sebagai bentuk pembalasannya kepada Raja

Wilhelm. Karena itu, terkadang tokoh Villain juga perlu melakukan adegan ini

sebagai salah satu langkah untuk mencapai tujuan pribadinya.

Dalam melakukan usahanya, tokoh Villain terkadang memerlukan tokoh

Villain Supporter untuk membantunya menyukseskan usahanya. Tokoh

VillainSupporter merupakan orang yang berusaha memblokir jalan Hero untuk

sementara waktu (Vogler, 2007, p.52), agar tokoh Villain bisa mencapai

tujuannya. Dalam tabel 4.3, tokoh Villain Supporter terlihat hanya melakukan

peran masyarakat dan peran produktif. Peran masyarakat yang dilakukan oleh

semua tokoh Villain Supporter adalah mengikuti jasa upacara atau perayaan.

Seperti yang kita ketahui bahwa tokoh Hero juga sering melakukan adegan ini,

dan acap kali tokoh Villain Supporter mungkin bertindak sebagai penjaga,

pengintai, pengawal, bandid, penjaga pintu, atau siapa pun yang berfungsi

memblokir jalan Hero untuk sementara (Vogler, 2007, p.52). Peran masyarakat

lainnya tidak banyak dilakukan oleh tokoh ini, sebab tokoh Villain Supporter ada

untuk membantu tokoh Villain untuk mencapai tujuan pribadi tokoh tersebut.

141

Universitas Kristen Petra

Page 108: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

Tokoh Neutral merupakan tokoh yang tidak berpihak atas tokoh Hero

maupun tokoh Villain (Krakowiak 2008, p.77). Terdapat 11 tokoh dari total 15

tokoh Neutral melakukan melakukan indikator merawat anak, yaitu ketika tokoh

Neutral perempuan melakukan sesuatu yang berhubungan langsung dengan anak.

Tokoh Neutral biasanya diperankan oleh Ratu Kerajaan dan Guru, maka itulah

tokoh Neutral memberikan perhatian terhadap anak, baik anak itu adalah tokoh

jahat ataupun tokoh baik. Selain itu tokoh Neutral juga melakukan peran sosial

dimana tokoh tersebut berpartisipasi dalam politik masyarakat lokal. Sebanyak

50% dari jumlah total tokoh Neutral terlibat dalam kelompok politik di

masyarakat. Hal ini berarti bahwa meskipun tokoh Neutral tidak berpihak di tokoh

Hero atau Villain, namun tokoh ini juga memerlukan status politik untuk

menunjukkan keberadaan mereka. Misalnya ibu Anneliese dalam film Barbie

asthe Princess and the Pauper (2004) menduduki posisi sebagai Ratu Kerajaan.

4.6 Interpretasi Peran Gender Perempuan dalam Film Animasi Barbie

Diagram 4.30 Kompilasi Jumlah Karakter Pelaku Peran Gender Perempuan dalam

24 Film Animasi Barbie

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Dalam 24 film animasi Barbie, peneliti menemukan bahwa peran yang

paling banyak dilakukan oleh karakter perempuan adalah peran masyarakat,

dimana sebanyak 101 dari total 118 karakter perempuan melakukan adegan yang

menunjukkan keterlibatan mereka dalam masyarakat (86%). Sebanyak 59%

karakter perempuan dalam 24 film tersebut melakukan peran reproduktif, atau

101

25

70

Peran Masyarakat

Peran Produktif

Peran Reproduktif

FREKUENSI

59%

21%

86%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Peran Reproduktif

Peran Produktif

Peran Masyarakat

142

Universitas Kristen Petra

Page 109: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

sebanding dengan 70 karakter. Sedangkan peran produktif adalah peran yang

paling jarang diperankan oleh karakter perempuan, sebab hanya ada 25 karakter

yang melakukan peran tersebut, atau sebesar 21% dari total karakter.

Seperti yang ditulis oleh Still (2010) dalam jurnal berjudul “Feminist

Barbie: Mattel’s Remakes of Classic Tales”, sasaran utama dari film animasi

Barbie adalah anak perempuan. Hal ini juga disepakati Mattel dan hal itu tercatat

dalam pengertian “kepemimpinan” sebagai misi mereka, dimana Mattel ingin

mengembangkan dan mengkomunikasikan gambaran menarik dari masa depan,

artinya dalam film animasi Barbie, Mattel ingin menunjukkan situasi yang dapat

menginspirasi anak-anak, terutama perempuan. Karakter-karakter perempuan

remaja dan dewasa dalam film-film tersebut dijadikan sosok masa depan bagi

anak perempuan oleh Mattel. Masa depan yang dimaksud adalah fisik dan

perilaku yang dilakukan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie,

dimana film tersebut banyak menunjukkan keterlibatan perempuan dengan

penampilannya yang menarik dalam memperjuangkan tujuan bersama di

lingkungan sosial.

Indikator peran masyarakat yang paling banyak dilakukan oleh karakter

perempuan dalam film animasi Barbie adalah keterlibatan mereka dalam

organisasi kolektif sosial. Dimana organisasi ini dibentuk berdasarkan situasi

tertentu dan demi menuntaskan suatu tujuan. Hal itu terlihat dari misi perusahaan

Mattel sendiri yaitu “kepemimpinan” dengan arti kemampuan untuk

mengembangkan dan mengkomunikasikan gambaran menarik dari masa depan

yang mengilhami dan memotivasi orang lain untuk mengambil tindakan. Mattel

ingin menjadi perusahaan yang dapat memotivasi semua orang untuk mengambil

tindakan secara aktif dari sebuah kondisi. Hal itu sejalan dengan apa yang

dikatakan oleh Gilligan dalam Wolf (1997, 378) bahwa khayal perempuan

berpedoman pada pembauran jati diri sendiri dengan teman-temannya. Mattel juga

memperkuat keinginannya melalui pembentukan Mattel Children’s Foundation,

dimana organisasi kecil ini mengadakan banyak program yang berhubungan

dengan anak-anak. Salah satu program yang diadakan oleh Mattel Children’s

Foundation adalah “Shine On Now” (www.philanthropy.mattel.com diakses 31

Juli 2013). Program tersebut mengajak anak-anak perempuan Amerika untuk

143

Universitas Kristen Petra

Page 110: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

menunjukkan eksistensi mereka di ranah sosial dengan cara menjadi sukarelawan

dalam beberapa segmen “Shine On Now” denganmemberikan donasi berupa uang,

mainan, buku, ataupun hiburan lainnya kepada anak-anak Amerika yang

membutuhkan. Karena itulah, Mattel ingin memotivasi anak perempuan Amerika

untuk menjadi anak perempuan yang aktif dan berani memberikan diri mereka

demi kepentingan sosial.

Peran yang paling banyak dilakukan oleh karakter perempuan dalam film

animasi Barbie adalah peran masyarakat, khususnya indikator mengikuti

organisasi kolektif sosial. Total peran tokoh yang paling banyak dijalankan oleh

karakter perempuan adalah Hero Supporter, dimana terdapat 48 karakter. Dalam

tabulasi silang sebelumnya, diperlihatkan juga bahwa peran yang banyak

mengikuti organisasi kolektif sosial adalah peran HeroSupporter. Temuan

tersebut menyatakan bahwa perempuan tidak bisa melakukan suatu hal secara

sendirian, mereka membutuhkan orang lain untuk melakukan proses pencapaian

tujuan. Karena itulah, peran Hero Supporter lebih banyak dibandingkan dengan

peran lainnya.

Selain itu, Mattel juga menunjukkan kekuatan perempuan melalui tokoh

yang diperankan oleh karakter perempuan dalam film animasi Barbie.

Berdasarkan pembagian peran tokoh dalam tabel 4.2, karakter perempuan yang

berperan sebagai Hero ada 22 karakter dari total 24 karakter Hero dalam film

animasi Barbie. Hero merupakan tokoh kunci yang berani mengorbankan

nyawanya demi kebaikan bersama (Cook, 2012, p.45). Dalam hal ini, Mattel

memberikan pandangan mengenai pentingnya posisi perempuan dalam organisasi

sosial, hal ini juga sejalan dengan misi perusahaan Mattel, yaitu “kepemimpinan”.

Mattel sepakat bahwa perempuan dapat menjadi tokoh penting dalam organisasi

sosial yang tidak menghasilkan uang, tapi justru memberikan banyak kontribusi

uang untuk perkembangan organisasinya dan kegiatan kolektifnya. Berdasarkan

hal itu, berarti Mattel setuju dengan pemimpin perempuan di organisasi sosial

yang sifatnya non-produktif (tidak menghasilkan uang), dibandingkan di

organisasi yang bersifat produktif. Mengutip pendapat Lips (1988, p.5) bahwa

sosok kepemimpinan, pencapaian, dan berorientasi terhadap aksi cenderung

menunjukkan karakter maskulin. Maka sosok tokoh perempuan yang penting

144

Universitas Kristen Petra

Page 111: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

dalam masyarakat menurut pandangan Mattel adalah tokoh perempuan yang

bersifat maskulin, karena karaker maskulin cenderung berorientasi pada tujuan,

aksi, dan kepemimpinan.

Mattel sepakat bahwa sasaran utama film animasi Barbie adalah anak

perempuan. Namun jika melihat dari filantropinya, perusahaan Mattel

menentukan kelas dari penonton film animasi Barbie. Sebab anak perempuan

yang dijadikan subjek oleh Mattel dalam program “Shine On Now” adalah anak

perempuan yang memiliki keadaan ekonomi menengah ke atas. Anak perempuan

yang mampu beraktivitas di ranah sosial untuk menuntaskan tujuan tertentu

sekaligus mau menyumbangkan apa yang mereka miliki adalah anak perempuan

dengan latar belakang ekonomi yang kuat. Di lain sisi, anak perempuan dengan

keadaan ekonomi lemah justru menjadi objek dari program-program Mattel

Children’s Foundation, karena mereka adalah anak-anak yang membutuhkan.

Maka itu, sadar ataupun tidak, sasaran kelas anak perempuan dari film animasi

Barbie adalah anak perempuan dengan kemampuan ekonomi menengah ke atas,

dengan tujuan untuk mendukung filantropi Mattel dalam memenuhi kebutuhan

anak-anak yang memiliki kemampuan ekonomi lemah.

Menurut penulis Rosalind Coward, banyak perempuan Amerika merasa

sangat tidak nyaman menikmati kekayaan mereka sendirian. Mereka merasa

senang apabila menggunakan kekayaan mereka itu dapat memberikan

keuntungan-keuntungan tertentu bagi para kerabatnya (Wolf, 1997, p.341).

Pernyataan tersebut menjadi dasar pembentukan filantropi Mattel dalam

menentukan kelas anak perempuan.Lebih dalam lagi, peneliti menemukan bahwa

Mattel sedang memberikan instruksi bagi anak perempuan kelas menengah ke atas

bahwa mereka yang aktif di kegiatan sosial, seharusnya tidak perlu memiliki

minat untuk menjalankan peran produktif, atau bekerja demi mendapatkan upah.

Mattel mendorong anak perempuan kelas menengah ke atas untuk menyibukkan

keseharian mereka di ranah sosial dengan melakukan hal-hal yang memiliki

tujuan yang berhubungan dengan filantropi.

Meskipun Mattel mengajak anak perempuan untuk menjadi tokoh

perempuan yang maskulin, namun secara penampilan, Mattel tetap menunjukkan

bahwa perempuan harus menarik. Peneliti melihat bahwa, Mattel

145

Universitas Kristen Petra

Page 112: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

sependapatdengan pernyataan Lips (1988, p.13), bahwa perempuan identik

dengan penampilan fisik. Perempuan secara sadar maupun tidak, akan lebih

banyak memperhatikan penampilan fisiknya dibandingkan laki-laki (Lips, 1988,

p.13). Dalam film animasi Barbie sendiri, Mattel seolah-olah telah menentukan

parameter perempuan cantik. Sebab perempuan yang menjalankan peran baik

(Hero dan Hero Supporter) digambarkan dengan sosok paras yang menarik,

langsing, dan memiliki kaki yang kecil. Berbeda dengan tokoh yang menjalankan

peran jahat (Villain dan Villain Supporter), mereka digambarkan seperti kebalikan

dari peran baik. Hal ini tentunya juga memberikan kesempatan anak perempuan

untuk memilih tokoh apa yang mereka suka dan kemudian berusaha meniru

perilakunya.

Berdasarkanteori pembelajaran sosial yang diungkapkan oleh Lips (1988,

p.43),anak merupakan tahap dimana mereka sedang belajar untuk menilai dan

meniru. Anak akan belajar dari segala hal untuk membangun identitas gender dan

peran gender yang akan mereka jalankan (maskulin dan feminin). Teori ini

menyatakan bahwa anak akan meniru peran yang terlihat kuat, nurturant, dan

menyerupai dirinya (Lips, 1988, p.43).Hal itu juga didukung dengan karakter

perempuandalam memerankan film animasi Barbie sebagian besar adalah

perempuan remaja dan dewasa yang kuat, nurturant, dan menyerupai mereka

(anak perempuan). Melalui teori ini, Mattel berharap anak perempuan dapat

menilai karakter perempuan yang menjalankan peran baik secara positif, dan

dapat menginspirasi anak-anak perempuan untuk meniru karakter perempuan

dalam film animasi Barbie,baik secara fisik maupun menjalankan peran gender

perempuan yang mendominasi film tersebut, yaitu pengambilan tindakan aktif

secara kolektif di ranah sosial. Tak hanya itu, Mattel juga mengajak anak

perempuan untuk berjuang secara maskulin untuk mendapatkan posisi terbaik atas

keterlibatannya dalam kelompok atau organisasi masyarakat.

146

Universitas Kristen Petra

Page 113: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

4.7 Statistik Pergerakan Peran Gender Perempuan dalam 24 Film Animasi

Barbie

Diagram 4.31 Statistik Peran Gender Perempuan dalam 24 Film Animasi Barbie

Sumber: Olahan Peneliti, 2013

Peran reproduktif menurut Moser (1993) adalah peran yang bertanggung

jawab dalam menjaga dan merawat anak, serta pemeliharaan rumah tangga (1993,

p.29). Peran reproduktif ada dalam film animasi Barbie dan dilakukan oleh 66

karakter dari total 118 karakter perempuan. Selain itu adapun peran produktif,

yaitu peran yang melakukan pekerjaan untuk mendapatkan upah/gaji. Peran ini

dilakukan oleh 24 karakter perempuan. Dan yang ketiga adalah peran masyarakat,

dimana peran ini menempati posisi terbanyak, dengan angka 96 karakter

perempuan yang melakukannya. Peran ini terlihat ketika karakter perempuan

terlibat dalam pengolahan masyarakan dan politik lokal.

Terhitung dari tahun 2001 hingga 2004, Mattel tidak menggunakan banyak

karakter perempuan dalam film animasi Barbie. Karakter perempuan juga tidak

banyak melakukan peran reproduktif, produktif dan juga peran masyarakat, sebab

film animasi Barbie sebelum tahun 2005 lebih banyak didasarkan pada dongeng

tradisional. Menurut Agus, dongeng berarti cerita fantasi sederhana yang

3 34

1

4

12

6

109

3

7

5

3

0 0 0

3

0 0 0

45

7

3

1 11 1

4

2

6

19

8

12

7

9

18

9

5

2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

Peran Reproduktif Peran Produktif Peran Masyarakat

147

Universitas Kristen Petra

Page 114: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

tidakbenar-benar terjadi, namun berfungsi untuk memberikan ajaran moral

(mendidik) dan menghibur (Trianto, 2007, 46). Maka itu, peran gender perempuan

tidak banyak terlihat karena tujuan utama pembuatan film animasi Barbie sebelum

tahun 2005 adalah untuk memberikan ajaran moral kepada penonton.

Seperti yang kita lihat pada statistik pergerakan gender, dapat disimpulkan

bahwa Mattel tidak banyak meletakkan perempuan dalam kegiatan produktif,

karena peran produktif selalu berada pada tingkat bawah dalam statistik tersebut.

Statistik tersebut memperkuat interpretasi peran gender perempuan dimana Mattel

mendorong anak perempuan kelas menengah ke atas untuk tidak melakukan

pekerjaan demi mendapatkan upah. Terlebih lagi, ketika tahun 2006 dan 2011

dimana jumlah karakter yang melakukan peran produktif menurun, padahal peran

masyarakat dan peran reproduktif meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa Mattel

memberikan dunia baru bagi kaum perempuan untuk fokus dan aktif di

masyarakat dan domestik, sehingga mereka tidak memiliki waktu lagi untuk

bekerja mendapatkan upah.

Dari statistik tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa film animasi Barbie

menggunakan peran masyarakat sebagai lambang keperempuanan mereka. Sebab

sebagian besar peran masyarakat dalam film animasi Barbie menempati posisi

tertinggi setiap tahunnya, terhitung dari tahun 2005. Berbeda dengan film animasi

lain yang juga ditargetkan untuk perempuan, Disney Princesses, dimana pembuat

film animasi tersebut menggunakan ranah domestik sebagai simbol feminitas film

(England, Decartes, and Collier-Meek, 2011, p.563). Hal ini menjadi

pertimbangan Mattel, dimana Mattel ingin lebih mendorong kaum anak

perempuan untuk aktif di masyarakat, tanpa menghilangkan simbol feminitasnya

dalam ranah domestik.

Dampak peran masyarakat dan peran reproduktif masih terlihat dalam film

animasi Barbie tahun 2007, dimana terdapat 8 karakter dari total 8 karakter

perempuan melakukan peran masyarakat dan 6 karakter diantaranya melakukan

peran reproduktif. Penurunan jumlah karakter terjadi sejak tahun 2008, dimana

masing-masing peran reproduktif dan peran masyarakat tidak dilakukan oleh

semua karakter perempuan. Bahkan pada tahun 2010, hanya terdapat 3 karakter

dari total 10 karakter perempuan yang melakukan peran reproduktif. Hal ini

148

Universitas Kristen Petra

Page 115: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

dikarenakan banyak perempuan yang memilih menjalankan peran produktif dan

peran masyarakat, dimana angka frekuensi dari kedua peran tersebut lebih banyak

dibandingkan peran reproduktif.

Peran produktif mulai terlihat yaitu sebanyak 4 karakter dari total 15

karakter perempuan di tahun 2008 dan 5 karakter dari total 12 karakter perempuan

di tahun 2009. Dalam United States Census Bureau, tercatat bahwa eksistensi

perempuan dalam lingkungan kerja terus meningkat hingga tahun 2009.

perempuan yang menduduki lapangan kerja di Amerika sebersar 43,2 juta jiwa

(http://www.census.gov diakses 31 Juli 2013). Hal ini juga menjadi pertimbangan

Mattel dalam menentukan peran produktif kaum perempuan dalam film animasi

Barbie, sebab pada tahun 2010 frekuensi karakter yang melakukan peran ini

sebanyak 7 karakter dari total 10 karakter perempuan dalam film animasi Barbie

tahun 2010. Karena itu, frekuensi karakter perempuan yang paling banyak

melakukan peran produktif adalah di tahun 2010. Namun pada tahun selanjutnya,

frekuensi peran produktif dalam film animasi Barbie mengalami penurunan

hingga tahun 2013.

Pada tahun 2012, peran masyarakat masih menduduki frekuensi tertinggi

dalam film animasi Barbie, karena semua karakter perempuan melakukan peran

tersebut. Hal ini juga didukung oleh perjuangan perempuan Amerika dimana pada

tahun-tahun sebelumnya, mereka terus menduduki ranah sosial dan politik. Peran

reproduktif diperankan oleh 5 karakter perempuan dalam film animasi Barbie,

sedangkan peran produktif hanya dilakukan oleh 1 karakter perempuan saja. Hal

ini menandakan bahwa perempuan yang aktif melakukan peran masyarakat dan

peran reproduktif, tidak melakukan peran produktif. Sama seperti yang terungkap

pada tahun 2006, Mattel sekali lagi memberikan konstruksi mengenai perempuan

yang melakukan peran masyarakat tidak akan memikirkan kondisi ekonomi

mereka.

Tahun 2013 hanya terdapat satu film animasi Barbie, yaitu Barbie in the

Pink Shoes (2013). Dalam statistik diagram 4.30, peneliti menemukan bahwa

penerapan peran gender perempuan mengalami penurunan. Terdapat 5 karakter

dari total 6 karakter perempuan dalam film tersebut yang melakukan peran

masyarakat. Sesuai dengan perjuangan perempuan di tahun-tahun sebelumnya,

149

Universitas Kristen Petra

Page 116: 4.1 Gambaran Umum Sasaran Penelitian

maka peran masyarakat dalam film ini juga cukup banyak, namun tidak semua

karakter melakukan peran tersebut. Selain itu, adapula 3 karakter perempuan yang

melakukan peran reproduktif dan hanya 1 karakter perempuan yang melakukan

peran produktif.

150

Universitas Kristen Petra