229507360-Pedoman-Pengorganisasian-Rawat-Jalan.doc

4
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH Nomor : /SK-Dir/RSB-A/V/2014 TENTANG PENETAPAN PEDOMAN INSTALASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH DIREKTUR RSB ASIH, Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan Rumah Sakit Bersalin (RSB) Asih perlu didukung dengan organisasi yang efektif dan efisien b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas perlu menetapkan Keputusan Direktur RS Bersalin Asih tentang Penetapan Pedoman Instalasi Rawat Jalan RS Bersalin Asih Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran 2. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 3. Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit 4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 772 /Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/III/ 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit 6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 417/ Menkes/Per/II/2011 Tentang Komisi Akreditasi RS 7. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor HK.02.04//2790/11 tentang Standar Akreditasi RSB Asih MEMUTUSKAN Menetapkan : KESATU : Penetapan Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Jalan RS Bersalin Asih. KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Jalan RS Bersalin Asih sebagaimana ketetapan kesatu sebagaimana terlampir pada lampiran keputusan ini. KETIGA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana

Transcript of 229507360-Pedoman-Pengorganisasian-Rawat-Jalan.doc

Page 1: 229507360-Pedoman-Pengorganisasian-Rawat-Jalan.doc

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BERSALIN ASIH

Nomor : /SK-Dir/RSB-A/V/2014

TENTANG

PENETAPAN PEDOMAN INSTALASI RAWAT JALANRUMAH SAKIT BERSALIN ASIH

DIREKTUR RSB ASIH,Menimbang : a. Bahwa dalam rangka penyelenggaraan Rumah Sakit Bersalin (RSB) Asih

perlu didukung dengan organisasi yang efektif dan efisien

b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a diatas perlu menetapkan Keputusan Direktur RS Bersalin Asih tentang Penetapan Pedoman Instalasi Rawat Jalan RS Bersalin Asih

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran

2. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan

3. Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 772 /Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit

5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/III/ 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 417/ Menkes/Per/II/2011 Tentang Komisi Akreditasi RS

7. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor HK.02.04//2790/11 tentang Standar Akreditasi RSB Asih

MEMUTUSKAN

Menetapkan :

KESATU : Penetapan Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Jalan RS Bersalin Asih.

KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Instalasi Rawat Jalan RS Bersalin Asih sebagaimana ketetapan kesatu sebagaimana terlampir pada lampiran keputusan ini.

KETIGA Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : MetroPada Tanggal : Mei 2014 DIREKTUR RS. BERSALIN ASIH,

dr. RIRIN FEBRINA

Lampiran I : Keputusan Direktur RSB Asih Nomor : /SK Dir/RSBA/V/2014 Tanggal : Mei 2014.

Page 2: 229507360-Pedoman-Pengorganisasian-Rawat-Jalan.doc

KEPUTUSAN MENTRI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 0701/YAN MED/RSKS/GOE/VII/1991

TENTANG

PEDOMAN PELAYANAN GAWAT DARURAT

MENTRI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa pembangunan disegala bidang pada umumnya dan penyelenggara

kesehatan secara paripurna pada khususnya, disamping telah meningkatkan

telah pulah bmenyebabkan pola penyakit diman telah terjadi pergeseran pola

penyakit dari penyakit-penyakit infeksi pada penyakit-penyakit noninfeksi

seperti penyakit kardiovaskuler, degarneratif, cidera akibat kecelakaan,

keganasan keracunan, dan lain-lain;

b. Bahwa sebagai akibat dari perubahan pola penyakit tersebut telah terjadi jumlah

angaka kesakitan maupun kematian akibat kedaruratan medik baik dalam

keadaan sehari-hari maupun dalam keadaan musibah masal;

c. Bahwa dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuaan dan teknologi

dibidang pelayanan kesehatan khususnya untuk menanggulangii penderita

gawat darurat maka senantiasa diperlukan penyesuaian yang tepat terhadap

perkembangan tersebut;

d. Bahwa dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kebutuhan

pelayanan kesehatan yang lebih baik, maka dipandang perlu untuk secara terus-

menerus memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kesehatan;

e. Bahwa dalam rangka memantapkan pelaksanaan program upaya kesehatan

rujukan melalui peningkatan mutu. Efisiensi dan cakupan pelayanan kesehatan

khususnya dalam upaya penanggulangan penderita gawat darurat diperlukan

adanya darurat diperlukan adanya suatu standardisasi pedoman pelayanan yang

bersifat nasional;

Meningkatkan : 1. Unandang-undang Nommor 9 tahun 1960 tentang Pokok-pokok kesehatan;

2. Keputusan Presiden RI Nomor 15 tahun 1984 tentang Susunan Organisasi

Departemen;

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 558/Menkes/SK/84 tentang Susunan

organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan RI;

4. Program upaya kesehatan Rujukan REPELITA Direktor Jenderal Pelayanan

Medik , April 1985;

5. Susunan edaran Direktor Jenderal Pelayanan Medik Nomor

0681/Yan.Med/RSKS/B5 tanggal 25 Mei 1985 tentang Pelayanan Gawat

Darurat;

Page 3: 229507360-Pedoman-Pengorganisasian-Rawat-Jalan.doc

M E M U T U S K A N

Menetapkan :

Pertama : Merevisi buku pedoman pengembangan pelayanan unit rumah sakit dan sisitem

penanggulangan penderita gawat darurat yang diterbitkan oleh Direktor

Jenderal Pelayanan Kesehatan Departemen Kesehatan RI tanggal 22 juni 1982.

Kedua : Revisi pedoman dimaksud menyangkut Sistem Penanggulangan Penderita

Gawat Darurat dan petunjuk teknis standard pelayanan yang harus dimiliki olih

Unit Gawat Darurat Rumah Sakit termasuk Penanggulangan Penderita Gawat

Darurat Pra Rumah Sakit.