2012-1-00582-IF Bab2001

34
6 BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas teori dari Internet, Jaringan, Quality of Experience (QoE), Mean Opinion Score (MOS), Quality Of Service (QoS) dan Web. Teori – teori ini akan dijelaskan dengan urutan mulai dari Sejarah internet yang mengembangkan aplikasi World Wide Web (WWW) ini menjadi konten yang diminati semua pengguna internet dalam mengakses aplikasi tersebut, kedua hal ini berkaitan erat dengan jaringan untuk terkoneksi terhadap media yang digunakan adalah modem berfungsi untuk menghubungkan dan mentransimisikan sinyal analog ke digital yang diteruskan kedalam jaringan internet gsm, karena pengguna internet semakin meningkat sehingga kualitas serta kepuasan pelayanan terhadap pengguna harus berbanding lurus. Hal ini disebut dengan QoS dan QoE yang mampu mengukur, menganalisa jaringan dan mendapatkan penilaian terhadap suatu jaringan dari sudut pandang pengguna khususnya di daerah jakarta barat dengan menggunakan rumus statistik slovin sebagai penentuan sample dan MOS agar mendapatkan hasil secara Objective. Hal tersebut juga didukung oleh teori dari paper A Generic Quantitative Relationship terutama tentang Full reference (FR) metrics, No reference (NR) metrics dan Reduced reference (RR) metrics untuk mengetahui metrik dari penelitian skripsi ini.

Transcript of 2012-1-00582-IF Bab2001

Page 1: 2012-1-00582-IF Bab2001

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan membahas teori dari Internet, Jaringan, Quality of

Experience (QoE), Mean Opinion Score (MOS), Quality Of Service (QoS) dan Web.

Teori – teori ini akan dijelaskan dengan urutan mulai dari Sejarah internet yang

mengembangkan aplikasi World Wide Web (WWW) ini menjadi konten yang

diminati semua pengguna internet dalam mengakses aplikasi tersebut, kedua hal ini

berkaitan erat dengan jaringan untuk terkoneksi terhadap media yang digunakan

adalah modem berfungsi untuk menghubungkan dan mentransimisikan sinyal analog

ke digital yang diteruskan kedalam jaringan internet gsm, karena pengguna internet

semakin meningkat sehingga kualitas serta kepuasan pelayanan terhadap pengguna

harus berbanding lurus. Hal ini disebut dengan QoS dan QoE yang mampu

mengukur, menganalisa jaringan dan mendapatkan penilaian terhadap suatu jaringan

dari sudut pandang pengguna khususnya di daerah jakarta barat dengan

menggunakan rumus statistik slovin sebagai penentuan sample dan MOS agar

mendapatkan hasil secara Objective. Hal tersebut juga didukung oleh teori dari paper

A Generic Quantitative Relationship terutama tentang Full reference (FR) metrics,

No reference (NR) metrics dan Reduced reference (RR) metrics untuk mengetahui

metrik dari penelitian skripsi ini.

Page 2: 2012-1-00582-IF Bab2001

7

2.1. Sejarah Internet

Berawal pada tahun 1957, melalui Advanced Research Projects Agency

(ARPA), Amerika Serikat bertekad mengembangkan jaringan komunikasi

terintegrasi yang saling menghubungkan komunitas sains dan keperluan militer. Hal

ini dilatar belakangi oleh terjadinya perang dingin antara Amerika Serikat dengan

Uni Soviet. Perkembangan besar internet pertama adalah penemuan terpenting

ARPA, yaitu packet switching pada tahun 1960. Packet switching memungkinkan

jaringan dapat digunakan secara bersamaan untuk melakukan banyak koneksi,

berbeda dengan jalur telepon yang memerlukan jalur khusus untuk melakukan

koneksi. Ketika ARPANET menjadi jaringan komputer nasional di Amerika Serikat

pada tahun 1969, packet switching digunakan secara menyeluruh sebagai metode

komunikasi menggantikan circuit switching yang digunakan pada sambungan

telepon publik.

Perkembangan besar Internet kedua yang dicatat pada sejarah internet adalah

pengembangan lapisan protokol jaringan yang terkenal, karena paling banyak

digunakan sekarang yaitu Transmission Control Protocol / Internet Protocol

(TCP/IP). Dengan protokol yang standar dan disepakati secara luas maka jaringan

lokal yang tersebar di berbagai tempat dapat saling terhubung membentuk jaringan

raksasa bahkan sekarang ini menjangkau seluruh dunia. Jaringan dengan

menggunakan protokol internet inilah yang sering disebut sebagai jaringan internet.

Jaringan ARPANET menjadi semakin besar sejak saat itu dan mulai dikelola

oleh pihak swasta pada tahun 1984, karena semakin banyak universitas tergabung

dan mulailah perusahaan komersial masuk. Protokol TCP/IP menjadi protokol umum

yang disepakati sehingga dapat saling berkomunikasi pada jaringan internet ini.

Perkembangan besar Internet ketiga adalah terbangunnya aplikasi World Wide Web

Page 3: 2012-1-00582-IF Bab2001

8

pada tahun 1990 oleh Tim Berners-Lee. Aplikasi World Wide Web (WWW) ini

menjadi konten yang dinanti semua pengguna internet. WWW membuat semua

pengguna dapat saling berbagi bermacam - macam aplikasi dan konten, serta saling

mengaitkan materi - materi yang tersebar di internet. Sejak saat itu pertumbuhan

pengguna internet meroket. (Internet, 2009)

2.2. World Wide Web (WWW)

World Wide Web atau yang biasa kita singkat "Web", merupakan kumpulan

semua situs yang terhubung dengan Internet, termasuk client device (komputer dan

telepon genggam) yang mengakses konten sebuah web. Teknologi yang digunakan

dalam dunia web adalah (About.com) :

• Hypertext Markup Language (HTML)

HTML adalah bahasa markup yang digunakan untuk membuat dokumen

hypertext yang portable. HTML adalah file text berformat ASCII dengan

tambahan kode-kode yang diikutkan (ditunjukkan dengan tag markup) untuk

menunjukkan format dan link-link hypertext. Format HTML digunakan

untuk dokumen di World Wide Web.

• Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

Suatu protokol yang digunakan untuk mentransfer dokumen/halaman

dalam WWW (World Wide Web). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu

pesan dapat diformat dan dikirimkan dari client ke server atau sebaliknya.

HTTP mengatur aksi apa saja yang harus dilakukan oleh web server dan web

browser sebagai respon atas perintah-perintah yang ada pada protokol HTTP

ini. Pengembangan standar HTTP dilaksanakan oleh Konsorsium World

Wide Web (World Wide Web Consortium/W3C) dan juga Internet

Page 4: 2012-1-00582-IF Bab2001

9

Engineering Task Force (IETF), yang menghasilkan publikasi beberapa

dokumen Request for Comments (RFC), antara lain RFC 2616 yang

mendefinisikan tentang HTTP.

• Web Server

Sebuah komputer (server) dan software yang menyimpan dan

mendistribusikan data komputer lainnya melalui jaringan.

• Web Browser

Adalah software yang dijalankan pada komputer pemakai (client) yang

meminta informasi dari server web dan menampilkannya sesuai dengan data

itu sendiri.

2.3. Homepage

Homepage merupakan halaman pembuka pada sebuah situs web yang

memiliki hubungan kehalaman lain. Halaman web dapat berupa grafis, suara, animasi

dan efek-efek lain sebagai tambahan teks. Sebuah halaman dapat dihubungkan

kehalaman lain untuk memberikan informasi tambahan yang diperlukan. Hubungan

antar halaman atau antar situs web dikenal dengan istilah hyperlink.

2.4. Browser

Browser web digunakan untuk dapat mengakses web. Browser memiliki

jendela atau window yang dapat menampilkan halaman web, sekumpulan toolbar dan

menu yang memungkinkan pengguna untuk mengekplorasi atau menjelajah halaman

pada sebuah situs web.

Page 5: 2012-1-00582-IF Bab2001

10

2.5. Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Akses Internet Web

Berdasarkan (Rosidin, 2012), faktor-faktors yang mempengaruhi kecepatan

akses internet :

1. Menentukan kecepatan yang diberikan atau ditawarkan Internet Service

Provider (ISP)

2. Jenis koneksi internet

Berikut ini adalah beberapa jenis koneksi yang digunakan di Indonesia secara

umum :

• Dial Up : Melalui sambungan telepon rumah dengan modem biasa.

• ADSL : Melalui sambungan kabel telepon rumah dengan modem ADSL.

• GPRS : Melalui mobile phone, mobile modem, modem GSM atau CDMA.

• Wireless : Melalui jaringan wireless yang disediakan oleh ISP, koneksi ini

lebih cepat dari ADSL.

3. Jenis komputer yang digunakan

Spesifikasi komputer yang digunakan mempengaruhi kecepatan akses

internet.

4. Sistem komputer

Sistem komputer yang digunakan mempengaruhi kecepatan akses internet,

seperti sistem yang bersih dari virus, trojan, worm, dsb.

5. Aplikasi browser yang digunakan

Aplikasi browser untuk browsing juga berpengaruh terhadap kecepatan akses

internet. Contoh aplikasi : Intenet Explorer 8, Mozilla Firefox, Google

Chrome, Opera dsb.

6. Tempat tinggal pengguna.

7. Jenis modem yang digunakan.

Page 6: 2012-1-00582-IF Bab2001

11

2.6. Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer softwere

dan perangkat jaringan lainnya yang saling berkerja bersama – sama untuk mencapai

suatu kinerja jaringan yang sama. Jaringan komputer dapat disebut juga himpunan

interkoneksi sejumlah komputer autonomous. Tujuan dari jaringan komputer adalah

(Jonathan L. , 2006) :

• Membagi sumber daya.

• Akses informasi seperti, web browsing.

• Komunikasi.

2.6.1. Jaringan Komunikasi Data

Dalam bentuk sederhana komunikasi data mengambil tempat antara

dua alat yang secara langsung dihubungkan oleh media komunikasi.

Penyambungan komputer kedalam jaringan komputer, haruslah memenuhi

beberapa kriteria berikut :

• Peralatan komunikasi data letaknya berjauhan.

• Ada banyak peralatan yang saling dihubungkan satu sama lain dan akan

terbentuk suatu untaian rangkaian yang komplex.

Pemecahan dari permasalah diatas adalah menghubungkan komputer pada

sebuah jaringan komunikasi. Ada dua kategori utama dalam jaringan

komunikasi yang di klasifikasikan sebagai Wide Area Network (WAN) dan

Local Area Network (LAN). (Jonathan L. , 2006)

2.7. Jaringan Internet Global System For Mobile (GSM)

Global system for Mobbile atau GSM adalah generasi kedua dari standar

sistem seluler yang tengah dikembangkan untuk mengatasi problem fragmentasi

Page 7: 2012-1-00582-IF Bab2001

12

yang terjadi pada standar pertama di negara Eropa GSM adalah sistem standar seluler

pertama didunia yang menspesifikasikan digital modulation dan network level

architectures and service. Sebelum muncul standar GSM ini negara-negara di Eropa

menggunakan standar yang berbeda - beda , sehingga pada saat itu tidak

memungkinkan seorang pelanggan menggunakan single subscriber unit untuk

menjangkau seluruh benua Eropa. Pada awalnya sistem GSM ini dikembangkan

untuk melayani sistem seluler Eropa dan menjanjikan jangkauan network yang lebih

luas seperti halnya penggunaan ISDN. Pada perkembangaannya, sistem GSM ini

mengalami kemajuan pesat dan menjadi standar yang paling populer di seluruh dunia

untuk sistem seluler. Bahkan, pertumbuhannya diprediksikan akan mencapai 20

samapai 50 juta pelanggan pada tahun 2000. Penggunaan alokasi frekuensi 900 MHz

oleh GSM ini diambil berdasarkan rekomendasi Gropue Special Mobile (GSM)

cimitte yang merupakan salah satu grup kerja pada Confe'rence Europe'ene Postes

des Telecommunication (CEPT). Namun pada akhirnya untuk alasan marketing GSM

berubah namanya menjadi The Global System for Mobile Communication, sedangkan

standar teknisnya diambil dari European Technical Standards Institute (ETSI) GSM

pertama kali diperkenalakan di Eropa pada tahun 1991 kemudian pada akhir 1993 ,

beberapa negara non Amerika seperti Amerika Selatan , Asia dan Australia mulai

mengadopsi GSM yang akhirnya menghasilkan standar baru yang mirip yaitu DCS

1800, yang mendukung Personal Communiction Service (PCS) pada freuensi 1,8

Ghz sampai 2 Ghz.

2.7.1. Arsitektur GSM

Secara garis besar terdiri dari 4 subsistem yang terkoneksi dan

berinteraksi antar sistem dengan user melalui network interface, subsistem

tersebut adalah arsitektur jaringan GSM dan terdiri atas :

Page 8: 2012-1-00582-IF Bab2001

13

1. Mobile System

Merupakan perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk

melakukan pembicaraan. Terdiri atas Mobile Equipment dan Subscriber

Identity Module.

2. Base Station

Terdiri atas Base Station Controller dan Base Transceiver Station.

Dimana, fungsi dari BSS adalah mengontrol tiap – tiap BTS yang terhubung

kepada nya. Sedangkan fungsi dari BTS adalah untuk berhubungan langsung

dengan MS dan juga berfungsi sebagai pengirim dan penerima sinyal.

3. Network Sub – system

Terdiri dari MSC, HLR, dan VLR. MSC atau Mobile Switching

Controller adalah inti dari jaringan GSM yang berfungsi untuk interkoneksi

jaringan, baik antara seluler maupun dengan jaringan PSTN. Home Location

Register atau HLR berfungsi untuk menyimpan semua data dari pelangga

secara permanen. Untuk VLR atau Visitor Location Register berfungsi untuk

data dan informasi pelanggan.

4. Operation and Support System

Merupakan subsistem dari jaringan GSM yang berfungsi sebagai

pusat pengendalian diataranya adalah fault management, configuration

managemen, dan inventory management.

Page 9: 2012-1-00582-IF Bab2001

14

2.7.2. Alokasi Frekuensi Operator GSM di Indonesia

Alokasi frekuensi GSM yang dipakai di Indonesia sama dengan yang

dipakai di sebagian besar dunia terutama Eropa yaitu pada pita 900 MHz,

yang dikenal sebagai GSM900, dan pada pita 1800 MHz, yang dikenal

sebagai GSM1800 atau Digital Communication System(DCS), seperti yang

ditunjukkan di Gambar 1 berikut:

Gambar 2.1 Alokasi frekuensi GSM yang dipakai di sebagian besar negara di dunia,

termasuk Indonesia.

Frekuensi downlink adalah frekuensi yang dipancarkan oleh BTS - BTS

untuk berkomunikasi dengan handphone - handphone pelanggan dan juga

menghasilkan apa yang disebut sebagai coverage footprint operator sedangkan

frekuensi uplink adalah frekuensi yang digunakan oleh handphone - handphone

pelanggan agar bisa terhubung ke jaringan. Untuk uplink, alokasi frekuensi GSM900

dari 890 MHz sampai 915 MHz sedangkan untuk downlink dari 935 sampai 960

MHz. Perhatikan, dalam frekuensi MHz, baik uplink maupun downlink memiliki

alokasi frekuensi yang berbeda, namun dengan penomoran kanal ARFCN keduanya

sama karena kedua - duanya adalah pasangan kanal dupleks yang dipisahkan selebar

Page 10: 2012-1-00582-IF Bab2001

15

45 MHz. Lebar pita spektrum GSM900 sendiri adalah 25 MHz dan penomoran kanal

ARFCN-nya dimulai dari 0 dan seterusnya dengan lebar pita per kanal GSM adalah

200 kHz (0.2 MHz) maka jumlah total kanal untuk GSM900 adalah 25/0.2 = 125

kanal. Namun tidak semua kanal ini dapat dipakai ada dua kanal yang harus

dikorbankan sebagai system guard band pada kedua ujung batas spektrum masing-

masing yaitu ARFCN 0 di batas bawah dan ARFCN 125 untuk batas atas. Jadi

ARFCN efektif yang dipakai untuk GSM900 adalah ARFCN 1 sampai 124. Untuk

GSM1800 (DCS) alokasi frekuensi uplink-nya dari 1710 MHz-1785 MHz sedangkan

downlink dari 1805 MHz sampai 1880 MHz dimana alokasi frekuensi antara uplink

dan downlink terpisah selebar 95 MHz. Dengan demikian, berbeda dengan GSM900,

GSM1800 memiliki lebar pita kurang lebih 3 kali lebih lebar dibanding GSM900.

untuk GSM1800 penomoran kanal ARFCN-nya dimulai dari 511 dan berakhir 886

(375 kanal total, 3 kali lebih banyak dari GSM900) dimana 511 dikorbankan sebagai

system guard band pada ujung bawah dan 886 dipakai sebagai system guard band

pada ujung atas.

Di Indonesia, ada lima operator GSM (Telkomsel, Indosat, XL, Axis dan

Three) yang mengantongi ijin operasi. Alokasi frekuensinya ditunjukkan oleh

gambar 2 dan 3. Seperti yang ditunjukkan oleh gambar - gambar tersebut, hanya tiga

operator yang mendapat alokasi frekuensi untuk pita GSM900 sedangkan untuk pita

GSM1800 semua operator kebagian.

Gambar 2.2 Alokasi frekuensi pita GSM900 di Indonesia

Page 11: 2012-1-00582-IF Bab2001

16

Gambar 2.3 Alokasi frekuensi pita GSM1800 di Indonesia

Tabel 1 berikut menunjukkan total alokasi frekuensi yang dimiliki masing-masing

operator GSM di tanah air. Terlihat bahwa "Telkomsel" dan "Indosat" memiliki

jumlah frekuensi terbanyak sedangkan "Three" paling sedikit, dengan rasio 3:1.

Table 2.1 Tabel alokasi Frekuensi GSM di Indonesia

2.8. Teknologi Code Division Multiple Access (CDMA)

Teknologi Code Division Multiple Access (CDMA) adalah teknologi selular

digital yang menggunakan teknik spektrum sebar. CDMA tidak menggunakan sistem

yang saling bersaing seperti GSM (Global System for Mobile Communications) yang

menggunakan TDMA (Time Division Multiple Access), CDMA tidak menetapkan

frekuensi tertentu untuk setiap pengguna. Pada teknologi CDMA, setiap saluran

menggunakan spektrum penuh yang tersedia. Percakapan individu diberi kode

dengan urutan digital acak-lancung (pseudorandom).

Teknologi CDMA memanfaatkan tenaga prosesor komputer modern yang

memungkinkan untuk melakukan percakapan dalam salah satu kanal tertentu.

Page 12: 2012-1-00582-IF Bab2001

17

Teknologi CDMA menggunakan percakapan penyebaran ganda di sepanjang

spektrum dengan segmen yang luas sehingga teknologi CDMA disebut juga sebagai

Spread Spectrum Technology.

Pola kerja teknologi CDMA memastikan kualitas suara yang lebih baik, dan

terus diperluas oleh mikroprosesor yang ada didalam ponsel. Teknologi CDMA juga

menyediakan kapasitas suara dan komunikasi data, memungkinkan lebih banyak

pelanggan yang berhubungan pada waktu yang bersamaan. (Christianti, M. ,2006)

2.9. Perbedaan GSM dan CDMA

Dari aspek teknologi baik GSM maupun CDMA merupakan standar

teknologi seluler digital, hanya bedanya GSM dikembangkan oleh Negara-negara

eropa dan bersifat "open source", sedangkan CDMA dari kubu Amerika dan Jepang.

Yang perlu diperhatikan bahwa teknologi GSM dan CDMA berasal dari jalur yang

berbeda, sehingga perkembangan ke generasi 2,5G dan 3G berikutnya akan berbeda

terus. Teknologi CDMA didesain tidak peka terhadap interfensi dan sejumlah

pelanggan dalam satu sel dapat mengakses pita spectrum frekuensi secara bersama

karena mempergunakan teknik pengkodean tertentu.

Ponsel CDMA ada dua jenis tanpa kartu sehingga nomer panggilnya harus

deprogram oleh petugas operatoryang bersangkutan, dan satu lagi ponsel CDMA

yang dilengkapi dengan RUIM (Removal User Identification Module) atau dalam

istilah GSM dikenal dengan SIM Card. Ada sejumlah kelebihan yang ditawarkan

CDMA. misalnya, komunikasi selular tidak lagi rawan radiasi, tidak lagi seperti

suara robot, tidak terputus-putus.

Page 13: 2012-1-00582-IF Bab2001

18

Gambar 2.4 Perbedaaan CDMA dan GSM

2.10. Perbedaan mendasar teknologi GSM dan CDMA

Perbedaan mendasar dari teknologi CDMA adalah sistem modulasinya.

Modulasi CDMA merupakan kombinasi FDMA (Frekuensi Division Multiple

Access) dan TDMA (Time Division Multiple Access). Pada teknologi FDMA, 1 kanal

frekuensi melayani 1 sirkuit pada satu waktu, sedangkan pada TDMA, 1 kanal

frekuensi dipakai oleh beberapa pengguna dengan cara slot waktu yang berbeda.

Pada CDMA beberapa pengguna bisa dilayani pada waktu bersamaan dan frekuensi

yang sama, dimana pembedaan satu dengan lainnya ada pada sistem coding-nya,

sehingga penggunaan spektrum frekuensinya teknologi CDMA sangat efisien.

Kelebihan yang ditawarkan CDMA antara lain kualitas suara dan data, harga atau

tarif yang lebih murah, investasi yang lebih kecil, dan keamanan dalam

berkomunikasi (tidak mudah disadap). Teknologi GSM dengan GPRS-nya akan

terlibas dengan kontent pada CDMA karena keterbatasan akan lebar data dan aplikasi

multimedia pada teknologi GSM.

Page 14: 2012-1-00582-IF Bab2001

19

Kelebihan teknologi berbasis GSM diindonesia adalah coverage yanga luas dan

roaming jelajah yang sangat luas baik dalam negeri bahkan seluruh dunia, sedangkan

CDMA dengan telkomflexi masih sangat terbatas. (Setiawan, D. ,2003)

2.11. Modem

Modem merupakan penggabungan dari dua suku kata yaitu modulator dan

demodulator. Modulator adalah merubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa

(carrier) kemudian dikirimkan. Sedangkan demodulator bertugas untuk memisahkan

sinyal informasi yang berisi data atau pesan dari sinyal pembawa yang diterima

sehingga informasi dapat diterima dengan baik. secara umum modem dikenal sebagai

perangkat keras yang digunakan untuk komunikasi pada komputer. Data dari

komputer yang berbentuk sinyal digital ditransmisikan menjadi sinyal analog dan

sebaliknya. (W.Purbo. , 2009)

Dalam perkembangannya, kecepatan transfer data melalui jalur telepon

dengan sinyal analog dianggap tidak dapat memenuhi keinginan pengguna internet

yang membutuhkan transfer data yang cepat. Hal ini disebabkan karena sinyal analog

yang merambat melalui kabel telepon banyak mendapat gangguan (noise) dari

lingkungan. Selain itu sinyal analog yang membawa data ini telah diset pada

frekuensi tertentu untuk menghindari interferensi dengan gelombang yang membawa

sinyal suara. Akibatnya kecepatan transmisi data internet tidak dapat ditingkatkan

lagi. Untuk mengatasi kelemahan ini, para ahli mengembangkan cara mentransfer

data dalam bentuk digital dan mencoba menggunakan jalur komunikasi lain sebagai

sarana transfer data.

Page 15: 2012-1-00582-IF Bab2001

20

Gambar 2.5 Akses internet melalui jaringan telepon dengan bantuan modem.

Oleh karenanya, saat ini ada berbagai macam modem, sesuai dengan

teknologi dan jalur komunikasi data yang digunakan. Secara singkat, modem dapat

dibedakan berdasarkan penempatannya dan teknologi atau jenis koneksinya, yaitu

sebagai berikut.

2.11.1. Jenis Modem Berdasarkan Penempatannya

Berdasarkan cara penempatan atau penyambungannya dengan

komputer, modem dibedakan menjadi dua jenis yaitu modem eksternal dan

modem internal. Modem eksternal diletakkan di luar case (wadah) komputer

dan disambungkan melalui port khusus, misalnya USB. Sedangkan modem

internal dipasang di dalam komputer melalui slot tertentu di motherboard,

misalnya PCI, PCI Express, ISA, AMR, atau CNR. Pemasangan modem

eksternal lebih praktis dibandingkan modem internal, karena tinggal

menyambungkan ke port yang sesuai, tanpa perlu membuka wadah komputer.

Dengan demikian modem ini mudah dipindahkan dari satu komputer ke

komputer lain bila diperlukan. Penggunaan modem eksternal juga lebih aman

apabila jalur komunikasi tersambar petir, karena yang mengalami kerusakan

hanya modem. Jika menggunakan modem internal, kerusakan dapat terjadi

Page 16: 2012-1-00582-IF Bab2001

21

pada modem beserta komponen komputer yang lain. Sayangnya harga

modem eksternal lebih mahal dibandingkan modem internal.

(a) Modem Internal (b) Modem Eksternal

Gambar 2.6 Jenis Modem berdasarkan Penempatannya

Berikut beberapa jenis modem :

1. Modem Kabel

Modem yang menerima dan mengirim data internet yang melalui jaringan

TV Kabel. Data yang diterima dan dikirim juga berupa data digital dengan kecepatan

setara modem DSL.

2. Modem Analog

Modem yang dapat menerima data dalam bentuk sinyal analog

melalui suatu jaringan transmisi data dan mengubahnya menjadi data digital

untuk dikirimkan ke komputer, atau sebaliknya. Modem ini digunakan untuk

koneksi dial up lewat jaringan telepon, sehingga juga disebut modem dial up.

Modem analog tersedia dalam berbagai kecepatan, misalnya 14,4 kbps, 28,8

kbps dan 56 kbps dengan berbagai merek.

3. Modem Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL)

Kecepatan unduh atau downstream lebih cepat daripada unggah atau

upstream, Modem DSL (Digital Subscriber Line), yaitu modem untuk menerima dan

mengirimkan data dengan teknologi DSL melalui suatu jaringan terdedikasi

(dedicated line - jaringan khusus yang terus-menerus tersedia untuk keperluan

internet, yang secara fisik dapat menggunakan kabel telepon). Dalam teknologi ini

Page 17: 2012-1-00582-IF Bab2001

22

data yang diterima/dikirim modem DSL berupa data digital, sehingga akses internet

lebih cepat dibandingkan dengan modem analog. SSL (Symmetric Digital Subscriber

Line, kecepatan downstream sama dengan kecepatan upstream).

4. Modem GSM

yaitu modem wireless mobile yang bekerja pada jalur komunikasi telepon

genggam GSM. Modem ini mendukung layanan GPRS/EDGE atau layanan 3G.

Contohnya berupa modem GSM USB atau dapat menggunakan telepon genggam

GSM yang mendukung teknologi GPRS/EDGE atau 3G.

5. Modem CDMA

yaitu modem dial up wireless yang bekerja dengan teknologi CDMA (Code

Division Multiple Access), misalnya modem CDMA USB atau dapat pula

menggunakan telepon genggam CDMA. (W.Purbo. , 2009)

Modem ADSL Modem Kabel Modem CDMA Modem GSM

Gambar 2.7 Berbagai Jenis Modem Berdasarkan Teknologinya.

2.12. Statistik Probabilitas

Kata stattistik dikaitkan dengan kata "staat" (bahasa jerman yang artinya

negara) atau statista (bahasa italia artinya negarawan). Kata statistik pertama kali

diperkenalkan oleh Gottingen Ashewall dan kata statistika digunakan oleh

Zimmerman yang dipopulerkan oleh Sir John Sinclair dalam bukunya berjudul

Statistica Account of Scotland. Munculnya statistika sebagai ilmu statistik didahului

Page 18: 2012-1-00582-IF Bab2001

23

oleh percobaan - percobaan matematika berdasarkan interpertasi hitung peluang

(probability). (R. Lungan. , 2006)

2.12.1. Arti dan Lingkup

Statistika dikenal secara luas sebagai salah satu ilmu yang

mempelajari teknik – teknik pengambilan kesimpulan terhadap suatu masalah

dengan menggunakan sebagian keterangan kuantitatif dari masalah tersebut.

Cakupan statistika sebagai alat pengambilan kesimpulan yang paling ampuh

meliputi :

1. Bahasan mengenai tata cara pengumpulan data melalui percobaan

observasi, survei untuk tujuan tertentu.

2. Analisa data, data disarikan sedemikian rupa sehingga mudah

diinterpertasikan dan disimpulkan.

3. Bahasan mengenai tatacara menyimpulkan dan menginterpretasi data,

termasuk tatacara pengukuran tingkat kepercayaan terhadap

kesimpulan dan keputusan yang akan diambil. (R. Lungan. , 2006)

Dilihat dari segi cakupannya, statistika dibedakan atas :

1. Statistika Deskritif. Statistika Deskritif mempersoalkan tentang

tatacara pengumpulan, analisa dan penyajian data.

2. Statistika Inferensia mempersoalkan tentang tatacara pengambilan

kesimpulan atau keputusan dan termasuk pengukuran keandalan dari

kesimpulan atau keputusan. (R. Lungan. , 2006)

2.12.2. Populasi dan Sample

Populasi adalah himpunan semua unsur atau uniit pengamatan dari

masalah yang dihadapi atau dipelajari. Berdasarkan penentuan sumber data,

populasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu "Populasi Terbatas" (populasi yang

Page 19: 2012-1-00582-IF Bab2001

24

memiliki sumber data yang jelas batas - batasnya secara kuantitatif) dan

"Populasi Tak Terhingga" (populasi yang memiliki sumber data yang tidak

dapat ditentukan batas - batasnya secara kuantitatif dan hanya dapat

dijelaskan secara kualitatif).

Dilihat dari kompleksitas obyek populasi, maka populasi dapat

dibedakan menjadi "Populasi Homogen" (keseluruhan individu yang menjadi

anggota populasi memiliki sifat - sifat yang relatif sama antara yang satu

dengan yang lain dan mempunyai ciri tidak terdapat perbedaan hasil tes dari

jumlah tes populasi yang berbeda) dan "Populasi Heterogen" (keseluruhan

individu anggota populasi relatif mempunyai sifat – sifat individu dan sifat -

sifat tersebut yang membedakan antara individu anggota populasi yang satu

dengan yang lain).

Sampel merupakan himpunan bagian dari populasi yang digunakan

untuk menerangkan ciri-ciri populasi induknya. (R. Lungan. , 2006)

2.12.3. Simpangan Baku

Ragam adalah rata-rata jumlah kuadrat simpangan data dari pusatnya.

Simpangan Baku adalah akar positif dari ragam. Ragam dibedakan atas

ragam populasi dan ragam sampel. (ilmustatistik.com, 2008)

2.12.4. Korelasi

Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu

teknik pengukuran asosiasi / hubungan (measures of association). Korelasi

Ragam =

Simpangan baku =

Page 20: 2012-1-00582-IF Bab2001

25

bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel dengan

skala-skala tertentu. Diantara sekian banyak teknik-teknik pengukuran

asosiasi, terdapat dua teknik korelasi yang populer, yaitu "Korelasi Pearson

Product Momen"t dan "Korelasi Rank Spearman". Data "Pearson" harus

berskala interval atau rasio, sedangkan data "Spearman" menggunakan skala

ordinal.

Korelasi mempunyai karakteristik-karakteristik diantaranya:

• Kisaran (range) korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat

positif dan dapat pula negatif.

• Korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak ada hubungan antara dua

variabel.

• Korelasi sama dengan + 1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan

linier sempurna (membentuk garis lurus) positif. Korelasi sempurna

seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y juga naik.

• Korelasi sama dengan -1 artinya kedua variabel mempunyai hubungan

linier sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi sempurna

seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun (dan

sebaliknya). (Sarwono)

Tabel 2.2 Interval Korelasi

Page 21: 2012-1-00582-IF Bab2001

26

2.13. Konsep Rumus Slovin

Dalam banyak buku yang mencantumkan rumus untuk menentukan ukuran

sampel yang dibuat Slovin, khususnya dalam buku-buku metodologi penelitian,

Persamaan yang dirumuskan oleh Slovin (Steph Ellen, eHow Blog, 2010; dengan

rujukan Principles and Methods of Research; Ariola et al. (eds.); 2006) sebagai

berikut :

n = Number of samples (jumlah sampel)

N = Total population (jumlah seluruh anggota populasi)

e = Error tolerance (toleransi terjadinya galat; taraf signifikansi; untuk sosial dan

pendidikan lazimnya 0,05) –> (^2 = pangkat dua)

Rumus Slovin ini tentu mempersyaratkan anggota populasi (populasi) itu

diketahui jumlahnya (simbolnya N). Jika populasi tidak diketahui jumlah anggotanya

(populasi tak terhingga), maka rumus ini tak bisa digunakan. Jika populasinya tak

jelas (tidak diketahui keberadaannya). Teknik sampling yang digunakan teknik yang

bersifat random (“probability sampling”). Asumsi tingkat keandalan 95%, karena

menggunakan a=0,05, sehingga diperoleh nilai Z=1,96 yang kemudian dibulatkan

menjadi Z=2. Asumsi keragaman populasi yang dimasukan dalam perhitungan

adalah P (1-P), dimana P=0,5. Error tolerance (e) didasarkan atas pertimbangan

peneliti.

Contoh :

N = 1000

Taraf Signifikansi = 5%

maka :

= 1000 / (1 + 1000 x 0,052) = 286 orang.

Page 22: 2012-1-00582-IF Bab2001

27

Penentuan ukuran sampel dengan memakai rumus Slovin dapat digunakan

untuk penelitian yang bertujuan mengukur proporsi populasi. Rumus Slovin

mengasumsikan tingkat keandalan 95%. Slovin memakai pendekatan distribusi

normal. Asumsi keragaman populasi yang dimasukan dalam perhitungan adalah P(1-

P), dimana P=0,5, baik dalam Rumus Slovin. Slovin masih memberi kebebasan

untuk menentukan nilai batas kesalahan atau galat pendugaan. (Setiawan. N, 2007)

2.14. Mean Opinion Score (MOS)

Secara harafiah definisi “MOS – Mean Opinion Score” berdasarkan (ITU. G,

2003) adalah nilai skalar yang telah ditetapkan pada subjek yang diteliti sebagai

opini performa dari sistem tranmisi telepon yang digunakan untuk percakapan atau

untuk mendengarkan materi yang dibicarakan. Terlepas dari penilaian secara

subjektif penggunaan penilaian MOS juga digunakan untuk penilaian model secara

objektif (objective models) atau penilaian perencanaan model jaringan (network

planning models).

Penilaian MOS menggunakan rating nilai 1 hingga 5, dimana rating “1”

merupakan “buruk” dan rating “5” merupakan “sempurna”. (microsoft, 2007)

Tabel 2.3 Penilaian MOS

MOS Quality

5 Sempurna

4 Baik

3 Biasa

2 Jelek

1 Buruk

Rumus MOS berdasarkan (ITU-T,2005) seri G.1030 untuk mendapatkan

nilai QoE adalah:

Page 23: 2012-1-00582-IF Bab2001

28

2.15. Quality of Service (QoS)

Menurut (Wijnants, Agten, Quax, & Lamotte, 2009), pengertian QoS adalah

sebuah metode pengukuran terhadap kesempurnaan teknologi yang menunjukkan

kemampuan dari sistem untuk menjamin sebuah performa pada tingkat tertentu dapat

tercapai. Dalam pengertian quality secara umum menurut (Lakhtaria, 2010) adalah

dua pendekatan untuk menentukan, mengukut dan menilai keberhasilan dalam

memenuhi sebuah kebutuhan atau sebuah pola yang diinginkan. Untuk pengukuran

performa pada jaringan komputer dikenal sebagai quality of sevice (QoS).

2.15.1. Karakteristik dan Mekanisme QoS

Tujuan QoS adalah menyediakan pengiriman layanan kepada aplikasi

yang membutuhkan dengan menjamin bandwidth yang memadai, pengaturan

latency dan jitter, dan mengurangi data loss. (Microsoft, 2003)

Karakteristik jaringan yang diatur melalui QoS adalah :

• Delay

adalah waktu yang dibutuhkan oleh sebuah paket data terhitung dari

saat pengiriman oleh transmitter sampai saat diterima oleh

receiver.(Vina.R. , 2006)

MOS =

Min = Waktu tercepat

Max = Waktu terlama

Session Time = Total waktu pengaksesan website

Page 24: 2012-1-00582-IF Bab2001

29

• Packet loss

adalah banyaknya paket yang hilang selama proses transmisi ke

tujuan. Paket hilang terjadi ketika satu atau lebih paket data yang

melewati suatu jaringan gagal mencapai tujuannya. Beberapa penyebab

terjadinya packet loss :

1. Congestion, disebabkan karena terjadinya antrian yang berlebihan

dalam jaringan.

2. Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer

3. Memory yang terbatas pada node

4. Policing atau kontrol terhadap jaringan untuk memastikan bahwa

jumlah trafik yang mengalir sesuai dengan besarnya bandwidth. Jika

besarnya trafik yang mengalir di dalam jaringan melebihi kapasitas

bandwidth yang ada maka policing control akan membuang kelebihan

trafik yang ada. (Haidar.R. , 2010)

• Jitter

adalah variasi delay, yaitu perbedaan selang waktu kedatangan antar

paket di terminal tujuan. Jitter dipengaruhi oleh variasi beban trafik dan

besarnya tumbukan antar paket (congestion) yang ada dalam jaringan.

Semakin besar beban trafik di dalam jaringan akan menyebabkan

semakin besar pula peluang terjadinya congestion dengan demikian nilai

jitter-nya akan semakin besar.

• Troughput : jumlah bit atau paket dari suatu unit data yang

diterima dengan benar oleh receiver.

• Bandwidth : besaran trafik yang melalui jaringan computer.

• Latency : delay transmisi data dari sumber hingga tujuan.

Page 25: 2012-1-00582-IF Bab2001

30

• Reliability : presentase dari paket yang terbuang oleh sebuah

Router. (Vina.R. , 2006)

Internet Engineering Task Force (IETF) mendefinisikan 2 (dua)

model untuk QoS pada jaringan konputer berbasis IP (IP-based), yaitu

Integrated Services (Intserv) dan Differentiated Services (Diffserv). Kedua

model tersebut mencakup beberapa kategori dari mekanisme yang

menyediakan perlakukan istimewa untuk menentukan traffic. Ketegori umum

dalam mekanisme QoS adalah :

• Kontrol Admin

Menentukan aplikasi mana dan user yang berhak untuk mengakses

sumber daya jaringan komputer. Mekanisme ini menentukan bagaimana,

kapan dan oleh siapa sumberdaya jaringan komputer pada segment

jaringan dapat digunakan.

• Kontrol Traffic

Melakukan regulasi arus data dengan pengklasifikasian dan

penandaan paket berdasarkan prioritas dengan shaping traffic

(pembatasan rate of flow). (Haidar.R. , 2010)

2.15.2. Kegunaan dan Keuntungan dari QoS

Kegunaan dan Keuntungan dari QoS menurut (Microsoft, 2003)

adalah :

• Memberikan kontrol administrator untuk sumberdaya jaringan komputer

dan mengizinkan untuk mengatur jaringan komputer melalui pandangan

bisnis ketimbang hanya pandangan teknikal.

Page 26: 2012-1-00582-IF Bab2001

31

• Menjamin sensitifitas waktu dan mission - critical aplikasi untuk

mendapatkan sumberdaya yang dibutuhkan, ketika aplikasi yang lain

mengakses jaringan.

• Meningkatkan pengalaman pengguna (user experience).

• Mengurangi biaya dengan menggunakan sumberdaya yang ada secara

efisien.

2.15.3. Penyebab Buruk QoS

Terdapat beberapa faktor penganggu dalam jaringan yang

menyebabkan turunnya nilai QoS, yaitu :

1. Redaman, yaitu jatuhnya kuat sinyal karena pertambahan jarak pada

media transmisi. Setiap media transmisi memiliki redaman yang

berbeda-beda, tergantung dari bahan yang digunakan. Untuk

mengatasi hal ini, perlu digunakan repeater sebagai penguat sinyal.

Pada daerah frekuensi tinggi biasanya mengalami redaman lebih

tinggi dibandingkan pada daerah frekuensi rendah.

2. Distorsi, yaitu fenomena yang disebabkan bervariasi kecepatan

propagasi karena perbedaan bandwidth. Untuk itu, dalam komunikasi

dibutuhkan bandwidth transmisi yang memadai dalam

mengakomodasi adanya spektrum sinyal. Dianjurkan digunakan

pemakaian bandwidth yang sama, sehingga distorsi dapat dikurangi.

3. Noise ini sangat berbahaya, karena jika terlalu besar akan dapat

mengubah data asli yang dikirimkan.

Jenis – jenis noise dalam jaringan :

a. Thermal Noise

• Terjadi pada media transmisi bila suhu diatas suhu mutlak (0° K).

Page 27: 2012-1-00582-IF Bab2001

32

• Akibat pergerakan elektron secara random dan memiliki

karakteristik energi terdistribusi sama.

• Menjadi faktor yang menentukan batas bawah sensitifitas sistem

penerima.

b. Intermodulation Noise

• Terjadi karena ketidak linieran komponen transmitter dan receiver.

• Sinyal output merupakan penjumlahan dan perbedaan dari sinyal

input.

• Sistem diharapkan linier sehingga sinyal output sama dengan sinyal

input.

c. Impulse noise

• Pulsa-pulsa iregular atau spikes, durasi pendek, Amplituda tinggi

dan pengaruh kecil pada komunikasi telepon analog pengaruh

besar pada komunikasi data.

4. Crosstalk

Gandengan yang tidak diinginkan antara lintasan sinyal dan media

metal (twisted pair & coaxial).

Penyebab : Gandengan elektris dan Pengendalian respon frekuensi

buruk.

Contoh : ketika telponan, kita mendengarkan percakapan lain.

5. Echo

Terjadi ketika sinyal yang dikirim oleh transmitter kembali (feedback)

kepadanya. (Haidar.R. , 2010)

Page 28: 2012-1-00582-IF Bab2001

33

2.16. Quality of Experience (QoE)

Untuk pengertian QoE berdasarkan (Lakhtaria, 2010) adalah pengukuran

performa jaringan komputer dari sisi pandangan pengguna, kepuasan rata - rata

pengguna dan kemampuan untuk menjawab harapan pengguna. QoE adalah praktek

memahami seberapa baik dan populer aktivitas internet bekerja dari sudut pandang

pelanggan, kemudian menggunakan informasi tersebut untuk memberikan layanan

yang memenuhi persyaratan secara efisien. (John Evans. , 2011)

Sifat penggukuran QoS merupakan pengukuran yang bersifat objektif dengan

memenuhi keberhasilan memberikan performa jaringan komputer pada tingkat

tertentu. Pengukuran QoE sendiri bersifat subjektif, pengukuran dari awal hingga

akhir dan melibatkan manusia dengan kriteria tertentu berdasarkan deskripstif indeks

dari performa yang ada.

Berikut syarat untuk berhasil melakukan pengukuran QoE

1. Komprehensif Key Performance Indicator (KPI) pengumpulan data

kebutuhan individu teknis performa metrik (data) harus dikumpulkan dari

komputer pengguna atau smartphone.

2. Analisis bisnis data perlu di analisa dalam format yang membawa manfaat

jelas untuk pembuat keputusan.

3. Efisiensi data dengan volume besar yang dikumpulkan perlu dianalisa dengan

cepat dalam urutan waktu yang tepat sehingga keputusan bisnis dapat dibuat.

Topik lainnya termasuk cara untuk menguji QoE, yang dapat memperoleh

manfaat dari kecerdasan yang dikumpulkan pertimbangan untuk merangkul

kualitas pengalaman pengukuran sepanjang penyedia layanan organisasi.

(Harold Batteram. , 2010)

Daerah yang perlu dipertimbangkan ketika mengukur QoE :

Page 29: 2012-1-00582-IF Bab2001

34

1. Mengukur pada Perangkat Pelanggan

QoE harus diukur pada titik akhir pengiriman pengguna yang biasanya

menggunakan sebuah aplikasi pengujian tertanam. Manfaat lebih lanjut

menggunakan sebuah aplikasi pengujian tertanam adalah bahwa hal itu dapat

skala praktis dan cepat di seluruh basis pelanggan keseluruhan.

2. Uji Aplikasi sebagai Pengalaman Utuh

Kualitas script tes pengalaman melampaui pengukuran teknis individu

untuk analisis Key Performance Indicator (KPI) yang mempengaruhi

aplikasi. Misalnya, untuk mengukur seberapa baik karya video streaming,

metrik seperti packet loss, latency dan jitter yang subjektif tertimbang melalui

algoritma kualitas video untuk menentukan efek gabungan mereka

pengalaman pelanggan yang sebenarnya.

3. Real Life Traffic

Jenis lalu lintas yang digunakan saat pengujian kualitas pengalaman

perlu wakil dari aplikasi sedang dianalisis. Misalnya, analisis kinerja VoIP

tidak dapat diambil dari umum TCP lalu lintas, umumnya digunakan untuk

tes kecepatan. VoIP menggunakan UDP lalu lintas sehingga pemahaman

yang kualitas memerlukan penggunaan lalu lintas ini khas selama tes.

Sementara VoIP hanya membutuhkan sangat rendah bandwidth (kecepatan),

UDP lalu lintas dapat mencekik oleh beberapa ISP. Lebih lanjut ketika

menganalisis layanan tertentu seperti iPlayer BBC, Skype atau World of

Warcraft, tanda tangan lalu lintas harus mewakili layanan tersebut dan kinerja

perlu dianggap berada di bawah beban kondisi kehidupan nyata. Sebuah

pengukuran ping sederhana tidak konklusif menentukan apakah permainan

on-line yang spesifik bekerja dengan baik untuk pelanggan.

Page 30: 2012-1-00582-IF Bab2001

35

4. Fleksibel dan Skala Besar Deployment

Operator perlu memiliki fleksibilitas untuk peluncuran keluar

pengukuran kualitas pengalaman teknologi untuk kelompok-kelompok

tertentu atau individu, seperti yang dipersyaratkan. Idealnya ribuan pelanggan

dimonitor secara terus menerus untuk memahami tren dan proaktif mengelola

pengalaman melalui analisis demografi. Sebuah panel digunakan untuk

mengidentifikasi dan mengkategorikan jenis pengguna dan menangani

masalah umum untuk semua. (Bilgeham Eman. , 2008)

Manfaat efektif pengukuran QoE meliputi :

1. Retensi pelanggan melalui peningkatan kepuasan dengan layanan.

2. Peningkatan mengambil-up konsumen dari baru discretional - menghabiskan

layanan seperti pay-per media.

3. Mengurangi biaya operasional melalui keluhan pelanggan dikurangi.

4. Efisiensi dalam kapasitas perencanaan melalui peningkatan pengetahuan.

(Epitiro. , 2000)

Gambar 2.8 QoE Metrics reliability and quality

Page 31: 2012-1-00582-IF Bab2001

36

2.17. Perbandingan dan korelasi QoS - QoE

Gambar 2.9 Hubungan antara QoE dan QoS

Konsep kualitas layanan (QoS) telah diperpanjang dengan konsep baru

kualitas pengalaman (QoE), sebagai yang pertama hanya berfokus pada kinerja

jaringan (misalnya packet loss, delay dan jitter) tanpa link langsung ke kualitas yang

dirasakan, sedangkan QoE mencerminkan pengalaman keseluruhan konsumen

mengakses dan menggunakan layanan yang disediakan. QoE tergantung pada

konteks (Melibatkan pertimbangan tentang kualitas multimedia subjektif dan harapan

pengguna berdasarkan pada biaya yang mereka bayarkan untuk layanan, pada lokasi

mereka, pada jenis layanan, pada kenyamanan menggunakan layanan, dll). Evaluasi

QoE subjektif memakan waktu, mahal, dan tidak cocok untuk digunakan dalam

adaptasi loop tertutup, maka ada permintaan untuk QoE objektif evaluasi dan control,

tujuannya bukan subjektif, evaluasi QoE memungkinkan pengguna desain sentris

sistem multimedia, termasuk sistem nirkabel didasarkan pada standar saat ini, seperti

WiMAX dan LTE 3GPP, melalui penggunaan optimal yang tersedia sumber daya

berdasarkan indeks utilitas tujuan tersebut. (IneQuest)

Page 32: 2012-1-00582-IF Bab2001

37

Gambar 2.10 Gambar Model QoS dan QoE

2.18. Klasifikasi Metrik Hubungan QoS - QoE

Kendali referensi (Full Reference/FR) metrik : Kedua referensi dan hasil

yang tersedia memungkinkan untuk mendapatkan hasil yang subjektif dan objektif

membandingkan gambar, video, saat download (pada aplikasi), paket sisa (pada

tingkat jaringan), dan sebagainya. Konkretnya, ini berarti ekstraksi, evaluasi, dan

perbandingan QoE dan parameter QoS pada setiap tingkatan secara offline, yang

paling menarik untuk menurunkan QoE - QoS hubungan. Sebuah contoh yang

menonjol dari suatu metrik FR adalah PESQ. Tidak ada referensi (No Reference/NR)

metrik: Informasi Kualitas harus di ekstrak dari hasilnya, acuan tidak tersedia. Ini

adalah situasi online khas dengan fokus hanya pada yang dihasilkan kualitas yang

dirasakan oleh pengguna akhir (dievaluasi melalui pengamatan dan pertanyaan) atau

perwakilannya (algoritma). Dikonteks jaringan, metrik NR biasanya kurang

membedakan antara masalah kualitas yang berasal dari referensi dan gangguan

jaringan. Hal ini adalah halangan untuk menurunkan hubungan QoE - QoS yang

bertujuan untuk menangkap dampak dari jaringan. Di sisi lain, pengguna – (Reduced

Reference/RR) metrik : digunakan untuk referensi dan hasil, set parameter yang

sama. Misalnya, QoE pada tingkat aplikasi dapat digambarkan oleh gambar kualitas

metrik hybrid (HIQM) dan QoS pada tingkat jaringan dapat diwakili oleh variasi

Page 33: 2012-1-00582-IF Bab2001

38

throughput. Parameter seperti itu sering memiliki akar dalam FR penelitian sebagai

sarana merangkum dan menafsirkan hasil. Namun, karena mereka mewakili

parameter kunci QoE dan QoS, mereka dapat diterapkan dalam intern secara online

skenario dengan mengirimkan parameter keantara sumber dan kemudian

membandingkan mereka dalam rangka untuk mengetahui klasifikasi metrik. (Fiedler.

M. , 2010)

2.19. SpeedTest Tools

SpeedTest merupakan sebuah plugin pada browser chrome, dimana berfungsi

sebagai alat bantu untuk mengukur secara akurat kecepatan navigasi dan waktu

sebuah website ketika diakses dengan menggunakan JavaScript API. Objek variabel

yang digunakan oleh plugin ini adalah "navigation" dan "timing". (Samdutton)

2.20. ITU-T G.1030

ITU-T G.1030 merupakan sebuah jurnal yang dikeluarkan oleh sebuah

organisasi international ITU (International Telecommunication Union) dari sektor

divisi "Telecommunication” dengan seri jurnal "G - Transmission systems and

media, digital systems and networks". Jurnal ITU-T G.1030 bertemakan "Estimating

end-to-end performance in IP Networks for data application" yang diterbitkan secara

resmi pada November 2005.

Jurnal ITU-T G.1030 menjelaskan akan sebuah kerangka kerja guna untuk

mendapatkan performa jaringan IP, estimasi performa dari aplikasi pengguna dan

menerapkan model persepsi untuk mengukur kepuasan user dengan performa end-to-

end. (ITU-T G.1030, 2005)

Page 34: 2012-1-00582-IF Bab2001

39

2.21. User Experience

Berdasarkan (Roto, 2006), definisi user experience merupakan sebuah hasil

dari aksi motivasi dalam konteks tertentu. Pengalaman user yang sebelumnya, akan

mempengaruhi harapan pengalaman user kedepannya, dan pengalaman yang

dirasakan sekarang akan menjadikan pengalaman tambahan dan perubahan akan

harapan kedepannya.

2.22. Aspek-aspek Mobile User Experience

Berdasarkan (Roto, 2006), aspek-aspek yang mempengaruhi mobile user

experience adalah:

• User

Kebutuhan, tujuan, tasks, interpretasi terhadap dunia, konteks budaya,

karateristik pribadi, kemampuan, teknik berinteraksi.

• Ruang gerak (task space)

Bagaimana pengguna melalukan multitasking, interruptions.

• Kontent fisik (physical content)

• Kontent sosial (social content)

• Kontent teknologi (technological content)

Mengenai pengetahuan dan penggalaman user terhadap teknologi.

• Kerahasiaan (privasi)

• Device

Spesifikasi kemampuan perangkat yang digunakan.

• Koneksi