BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF...

34
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum Untuk menganalisis dan merancang sistem basis data administrasi dalam suatu sistem diperlukan beberapa pertimbangan yang didasari oleh berbagai landasan teori yang dikenal secara umum. Beberapa landasan teori umum tersebut dapat diuraikan seperti dibawah ini. 2.1.1 Data Data adalah komponen yang paling penting dalam DBMS, berasal dari sudut pandang end-user. Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan antara mesin dengan pengguna (Connolly, 2005, p20). 2.1.2 Basis Data Basis Data adalah sekumpulan data yang terhubung Secara logical, dan deskripsi dari data tersebut, yang dapat digunakan oleh banyak user, dan dibentuk untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi (Connolly, 2005,p15). 2.1.3 Database Language 2.1.3.1 Data Definition Language (DDL) DDL adalah sebuah deskripsi bahasa yang memungkinkan seorang Database Administrator (DBA) ataupun seorang pemakai untuk

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Umum

Untuk menganalisis dan merancang sistem basis data administrasi dalam

suatu sistem diperlukan beberapa pertimbangan yang didasari oleh berbagai

landasan teori yang dikenal secara umum. Beberapa landasan teori umum

tersebut dapat diuraikan seperti dibawah ini.

2.1.1 Data

Data adalah komponen yang paling penting dalam DBMS, berasal dari

sudut pandang end-user. Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan

antara mesin dengan pengguna (Connolly, 2005, p20).

2.1.2 Basis Data

Basis Data adalah sekumpulan data yang terhubung Secara logical, dan

deskripsi dari data tersebut, yang dapat digunakan oleh banyak user, dan

dibentuk untuk dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi

(Connolly, 2005,p15).

2.1.3 Database Language

2.1.3.1 Data Definition Language (DDL)

DDL adalah sebuah deskripsi bahasa yang memungkinkan

seorang Database Administrator (DBA) ataupun seorang pemakai untuk

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

10

menjabarkan dan memberi nama suatu entitas yang dibutuhkan untuk

suatu aplikasi dan hubungan yang mungkin berada diantara entitas-entitas

yang berbeda (Connolly dan Begg, 2005, p40).

2.1.3.2 Data Manipulation Language (DML)

DML adalah suatu bahasa yang menyediakan sekumpulan operasi

yang mendukung suatu basis data untuk memanipulasi operasi pada data

yang berada dalam basis data (Connolly, 2005, p41). Manipulasi data

dapat berupa menyisipkan, merubah, dan pencarian data dalam suatu

basis data yang memungkinkan untuk membuat suatu data akses yang

lebih efisien.

2.1.4 Entity Relationship Modelling (ER Modelling)

2.1.4.1 Entity Types

Konsep dasar dari Model ER adalah entity types adalah kumpulan

dari objek-objek dengan sifat (property) yang sama, yang diidentifikasi

oleh perusahaan yang mempunyai eksistensi yang independen.

Keberadaannya dapat berupa fisik maupun abstrak (Connolly, 2005,

p343).

Entity occurence adalah pengidentifikasian objek yang unik dari

sebuah tipe entitas. Setiap entitas diidentifikasikan dan disertakan

propertinya (Connolly, 2005, p345).

2.1.4.2 Relationship Types

Relationship type adalah kumpulan keterhubungan yang

mempunyai arti (meaningful associations) antara tipe entitas yang ada.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

11

Relationship occurrence adalah keterhubungan yang diidentifikasi secara

unik yang meliputi keberadaan tiap tipe entitas yang berpartisipasi

(Connolly, 2005, p346).

2.1.4.3 Atribut

Atribut adalah sifat tertentu dari jenis entitas yang memiliki tipe

yang bisa digambarkan oleh staffNO, posisi nama dan atribut gaji. Atribut

memegang nilai-nilai jenis hubungan yang mengaitkan entitas (Connolly,

2005, p350). Pada atribut ini meliputi :

a. Key adalah atribut yang digunakan untuk menentukan suatu

entity secara unik.

b. Atribut Simple adalah atribut yang bernilai tunggal.

c. Atribut Multivalue adalah atribut yang memiliki sekelompok

nilai untuk setiap instan entity.

d. Atribut Composite adalah Suatu atribut yang terdiri dari

beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti

tertentu.

e. Atribut Derivatif adalah Suatu atribut yang dihasilkan dari

atribut yang lain.

2.1.4.4 Structural Constraint

Batasan utama pada relationship disebut multiplicity, yaitu jumlah

(atau range) dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu entitas yang

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

12

terhubung ke satu kejadian dari entitas lain yang berhubungan melalui

suatu relationship (Connolly, 2005, p356).

Relationship yang paling umum adalah binary relationship.

Macam-macam binary relationship, yaitu:

1. one-to-one (1:1)

2. one-to-many (1:*)

3. many-to-many (*:*)

2.1.4.5 Cardinality and Participation Constraint

Cardinality adalah suatu angka minimum atau maksimum dari

kejadian satu entitas yang mungkin hubungan dengan kejadian entitas

yang lainnya. Karena semua relationship adalah dua arah, cardinality

harus didefinisikan dalam dua arah untuk setiap relationship (Connolly,

2005, p363). Pada Gambar 2.1 terdapat gambar-gambar notasi

cardinality.

Constraint terhadap kardinalitas dapat digambar baik dengan (→),

untuk “one,” atau garis tanpa arah (—), untuk “many,” antara himpunan

relasi dan himpunan entitas.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

13

Gambar 2.1 Contoh Notasi Cardinality

(Sumber : Whitten, 2007, p299)

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

14

2.1.5 Database System Development Lifecycle

Database system adalah komponen dasar dari sistem infomasi organisasi

yang lebih besar dan luas. Siklus sistem basis data diperlukan tahapan - tahapan

terstruktur yang harus diikuti yang dinamakan dengan Siklus Hidup Aplikasi

Basis Data (Connolly, 2005, p283).

G

a

m

Gambar 2.2 Contoh Database Application Life Cycle

(Sumber : Connolly, 2005, p284)

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

15

2.1.5.1 Perencanaan Basis Data (Database Planning)

Perencanaan basis data merupakan kegiatan manajemen yang

memungkinkan tahapan dari siklus hidup sistem database pengembangan

untuk direalisasikan seefisien dan seefektif mungkin (Connolly, 2005, p285).

Perencanaan database harus terintegrasi dengan keseluruhan IS (information

system) strategi organisasi. ada tiga isu utama yang terlibat dalam

merumuskan sebuah strategi IS (information system), yaitu:

1. Identifikasi rencana perusahaan dan tujuan dengan penentuan berikutnya

dari sistem informasi perlu.

2. Evaluasi sistem informasi saat ini untuk menentukan kekuatan dan

kelemahan yang ada:

3. Information technology appraisal merupakan peluang yang mungkin

menghasilkan keunggulan kompetitif.

2.1.5.2 Pendefinisian Sistem (System Definition)

Pendefinisian sistem (System Definition) menggambarkan ruang

lingkup dan batasan aplikasi basis data dan pandangan pengguna (user view)

(Connolly, 2005, p286). Hal ini sangat penting dilakukan dalam proses

perancangan basis data agar lebih terfokus pada proyek basisdata yang

dibuat.

Pandangan diperlukan untuk mengidentifikasi informasi-informasi

yang dibutuhkan oleh pengguna. Pandangan pengguna menggambarkan apa

yang dibutuhkan oleh aplikasi basis data dari sudut pandang jabatan tertentu,

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

16

seperti manajer atau pengawas, maupun dari sudut pandang area aplikasi

perusahaan, pengawasan persediaan, dalam seperti pemasaran, personalia,

atau hubungannya dengan data yang akan disimpan dan transaksi yang akan

dijalankan terhadap data itu (Connolly dan Begg, 2005, p275).

2.1.5.3 Pengumpulan dan Analisis Kebutuhan (Requirements Collection and Analysis)

Pengumpulan dan analisis kebutuhan merupakan proses pengumpulan

dan analisis informasi mengenai bagian organisasi yang akan didukung oleh

aplikasi basis data dan menggunakan informasi tersebut untuk identifikasi

kebutuhan pengguna akan sistem yang baru (Connolly, 2005, p288).

Informasi dikumpulkan untuk setiap user view utama, meliputi:

1. Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan.

2. Detail mengenai bagaimana data digunakan atau dihasilkan.

3. Beberapa kebutuhan tambahan untuk aplikasi basis data yang baru.

Informasi dianalisis untuk identifikasi kebutuhan agar disertakan

dalam aplikasi basis data yang baru, meliputi

1. Pendekatan Terpusat (Centralized Approach)

Kebutuhan untuk setiap user view digabungkan menjadi sekumpulan

kebutuhan tunggal untuk sistem basis data baru. Sebuah global data

model dibuat berdasarkan atas penggabungan kebutuhan (dimana

merepresentasikan seluruh user view) (Connolly, 2005, p289).

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

17

2.1.5.4 Perancangan Basis Data (Database Design)

Perancangan basis data merupakan suatu proses pembuatan sebuah

desain basis data yang akan mendukung tujuan dan operasi suatu enterprise

(Connolly, 2005, p291).

Tujuan utamanya adalah :

1. Merepresentasikan data dan relationship antar data yang dibutuhkan

seluruh area aplikasi utama dan user group

2. Menyediakan model data yang mendukung segala transaksi yang

diperlukan pada data.

3. Menspesifikasikan desain minimal yang secara tepat disusun untuk

memenuhi kebutuhan performa yang ditetapkan pada sistem.

2.1.5.4.1 Perancangan Konseptual (Conceptual Design)

Perancangan basis data konseptual adalah proses pembuatan

suatu model dari data yang digunakan dalam suatu organisasi, yang tidak

tergantung pada segala pertimbangan fisikal (Connolly, 2005, p439).

Langkah pertama : Membuat model data konseptual. Bertujuan

untuk memecah rancangan menjadi tugas-tugas yang dapat diatur dengan

memeriksa sudut pandang yang berbeda dari pengguna di dalam suatu

organisasi.

Pada tahap membuat model data konseptual lokal, langkah-

langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

18

a. Mengidentifikasi tipe entitas

Bertujuan untuk menentukan tipe entitas utama yang dibutuhkan.

Menentukan entitas dapat dilakukan dengan memeriksa user’s

requirements specifications. Setelah terdefinisi, entitas diberikan nama

yang tepat dan jelas, misal mahasiswa, dosen, atau mata kuliah.

b. Mengidentifikasi tipe relasi atau hubungan

Bertujuan untuk mengidentifikasi suatu relationship yang penting

yang ada antar entitas yang telah diidentifikasi. Nama dari suatu

relationship menggunakan kata kerja ( verb ), misal mempelajari,

memiliki, mempunyai, dan lain - lain.

c. Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan tipe entitas atau

relationship

Bertujuan untuk menghubungkan atribut dengan entitas atau

relationship yang tepat. Atribut yang dimiliki setiap entitas atau

relationship memiliki identitas atau karakteristik yang sesuai dengan

memperhatikan atribut berikut:

simple attribute, composite attribute, single-valued attribute, multi-

valued attribute dan derived attribute.

d. Menentukan domain atribut

Bertujuan untuk menentukan domain atribut pada model data

konseptual.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

19

e. Menentukan atribut candidate key dan primary key

Bertujuan untuk mengidentifikasi candidate key pada setiap

entitas dan memilih primary key jika ada lebih dari satu candidate key.

Pemilihan primary key didasari pada panjang dari atribut dan keunikan

key di masa datang.

f. Mempertimbangkan penggunaan Enhance Modelling Concepts

(opsional)

Pada langkah ini bertujuan untuk menentukan specialization,

generalization, aggregation, composition. Di mana masing-masing

pendekatan dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Specialization adalah proses memaksimalkan perbedaan antara

anggota-anggota dari sebuah entitas dengan mengidentifikasikan fitur

yang membedakannya (Connolly, 2005, p374). Generalization adalah

proses meminimalkan perbedaan antar entitas dengan

mengidentifikasikan fitur umumnya (Connolly, 2005, p375).

Aggregation merepresentasikan sebuah hubungan has-a atau is-part-of

antara tipe entitas, di mana salah satu di antaranya merepresentasikan

sebagai whole dan yang lain merepresentasikan part (Connolly, 2005,

p383).

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

20

g. Mengecek model untuk redudansi

Bertujuan untuk memeriksa conceptual model untuk menghindari

dari adanya informasi yang redundan. Yang dilakukan pada langkah ini

adalah :

1. Memeriksa kembali one-to-one relationship (1:1)

Setelah entitas diidentifikasikan maka kemungkinan ada

dua entitas yang mewakili satu objek. Untuk itu, dua entitas

tersebut harus di-merger bersama. Dan jika primary key-nya

berbeda maka harus dipilih salah satu dan yang lainnya dijadikan

alternate key.

2. Menghilangkan relasi yang mengalami redundansi

Untuk menekan jumlah model data, maka relationship data

yang redundan harus dihilangkan.

h. Melakukan validasi model konseptual lokal dengan transaksi pengguna

Bertujuan untuk menjamin bahwa conceptual data model

mendukung kebutuhan transaksi. Dengan menggunakan model yang

telah divalidasi tersebut, dapat digunakan untuk melaksanakan operasi

secara manual. Ada dua pendekatan yang mungkin untuk menjamin

bahwa local conceptual data model mendukung kebutuhan transaksi,

yaitu :

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

21

1. Mendeskripsikan Transaksi

Memeriksa seluruh informasi (entities, relationship, dan

attribute) yang diperlukan pada setiap transaksi yang

disediakan oleh model dengan mendokumentasikan

penggambaran dari tiap kebutuhan transaksi.

2. Menggunakan Transaksi Pathways

Pendekatan kedua, untuk memvalidasi data model

dengan keperluan transaksi yang melibatkan diagram yang

mewakili pathways diambil dari tiap transaksi secara langsung

yang terdapat pada E-R diagram. E-R diagram dapat

menyatakan keseluruhan struktur logikal dari basis data dengan

menggunakan bagan (Silberschatz, 2002, p42).

i. Meninjau kembali model data konseptual dengan pengguna.

Bertujuan untuk melihat kembali conceptual model dan

memastikan bahwa data model tersebut sudah benar.

2.1.5.4.2 Perancangan Logikal (Logical Design)

Perancangan basis data logikal adalah proses pembuatan suatu

model dari data yang digunakan di dalam suatu organisasi berdasarkan

model data yang spesifik tetapi tidak tergantung pada suatu DBMS

tertentu dan perangkat keras lainnya (Connolly, 2005, p439).

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

22

Langkah kedua : Membuat dan memvalidasi model data logika

lokal untuk setiap view. Bertujuan untuk membuat model data logikal

lokal dari model data konseptual lokal yang merepresentasikan

pandangan khusus dari perusahaan dan memvalidasi model tersebut

untuk menjamin kebenaran strukturnya (dengan menggunakan teknik

normalisasi) dan menjamin bahwa model tersebut mendukung kebutuhan

transaksi. Pada perancangan model data logikal langkah kedua, tahapan-

tahapannya adalah:

a. Menurukan relasi untuk model data logikal

Tahapan ini bertujuan untuk membentuk relasi dari model data

logikal untuk merepresentasikan relasi antar entitas dengan atribut

yang telah diidentifikasikan. Cara-cara yang dapat dilakukan untuk

mendapatkan relasi dari data model yang ada adalah sebagai berikut :

tipe entitas kuat, tipe entitas lemah, relasi binary one to one, relasi

binary one to many, relasi rekursif, tipe relasi superclass/subclass,

relasi binary many-yo-many, tipe relasi kompleks, atribut multi-valued.

b. Validasi relasi-relasi menggunakan normalisasi

Normalisasi digunakan untuk meningkatkan model yang telah

terbentuk agar duplikasi data yang tidak diperlukan dapat dihindari.

Proses normalisasi terdiri dari UNF, 1NF, 2NF,3NF.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

23

c. Validasi relasi-relasi dengan transaksi user

Memeriksa relasi yang telah mendukung transaksi bagi view,

untuk sebelumnya apakah mendukung transaksi bagi view, untuk

memastikan tidak ada kesalahan yang dibuat selama membuat relasi-

relasi. Validasi transaksi seperti ini sudah dilakukan pada tahap 1,

namun dilakukan kembali untuk memeriksa relasi-relasi yang

diciptakan pada rencangan logikal.

d. Memeriksa Integrity Constraint

Integrity constraint adalah batasan-batasan yang harus ditentukan

untuk melindungi basis data agar tetap konsisten (Connolly, 2005,

p474), Ada 6 tipe integrity constraint, yaitu :

1. Required data (Data atau nilai yang valid).

2. Batasan domain atribut.

3. Multiplicity.

4. Entity integrity.

5. Integritas referensial, adalah jika foreign key berisi sebuah

nilai yang nilainya harus menunjukkan baris yang ada pada

relasi induknya.

6. General Constraint.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

24

e. Meninjau kembali model data logikal dengan user

Tahapan ini memastikan bahwa model data logikal lokal yang

terbentuk merupakan representasi dari user view.

f. Menggabungkan model data logikal ke dalam model global (optional

step)

Tahapan ini bertujuan untuk menggabungkan model data logikal

ke dalam single global logical data model yang menampilkan semua

user views dari basis data.

Langkah ini memiliki tiga tahapan, yaitu :

a. Menggabungkan model data logikal lokal ke dalam model

global.

b. Validasi model data logikal global.

c. Memeriksa kembali model data logikal global dengan user.

g. Memeriksa perkembangan di masa depan

Tujuan dari langkah ini adalah untuk menentukan apakah ada

perubahan yang berarti di masa depan dan untuk memperkirakan

apakah model data logikal bisa mengakomodasi perubahan tersebut.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

25

2.1.5.4.3 Perancangan Fisikal (Physical Design)

Perancangan basis data fisikal adalah proses untuk menghasilkan

suatu deskripsi pengimplementasian dari suatu basis data pada secondary

storage, yang juga akan mendeskripsikan dasar dari suatu relasi,

organisasi file, dan juga index yang digunakan untuk mencapai suatu

efisiensi pengaksesan data dan batasan-batasan integritas serta ukuran

keamanan (Connolly, 2005, p439).

Langkah ketiga : Menerjemahkan model data logikal global untuk

target DBMS. Bertujuan untuk menghasilkan skema basis data relasional

dalam model data logikal global yang dapat diimplementasikan ke

DBMS. Pada perancangan model fisikal langkah-langkahnya adalah :

a. Merancang relasi dasar physical design.

Dalam memulai merancang diperlukan untuk

mengumpulkan dan memahami informasi tentang relasi yang

dihasilkan dari perancangan basis data logikal. Informasi yang

penting bisa didapatkan dari kamus data dari DDL.

b. Merancang representasi dari data yang diperoleh.

Bertujuan untuk menentukan bagaimana setiap data yang

diperoleh mewakili model data logikal global ke dalam DBMS.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

26

c. Merancang batasan perusahaan.

Pada langkah ini bertujuan untuk merancang batasan -

batasan yang ada pada perusahaan.

Langkah keempat : Merancang organisasi file dan index.

Bertujuan untuk menentukan organisasi file yang

digunakan untuk penyimpanan dan menentukan indeks yang

dibutuhkan untuk meningkatkan performa.

Langkah-langkah dalam langkah keempat ini adalah:

a. Menganalisis transaksi

Bertujuan untuk memahami fungsi dari transaksi yang

dijalankan pada basis data dan menganalisis transaksi yang penting.

Kriteria kemampuan yang harus diidentifikasi dalam menganalisis

transaksi adalah :

1. Transaksi dapat berjalan secara sering dan akan mempunyai

dampak yang signifikan pada performa.

2. Transaksi yang kritis pada operasi dan bisnis.

3. Waktu selama sehari atau seminggu ketika akan ada

permintaan yang tinggi pada saat basis data dibuat.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

27

b. Memilih organisasi file.

Bertujuan untuk menentukan organisasi file untuk setiap

relasi dasar, jika DBMS yang digunakan memungkinkan. Dalam

banyak kasus, DBMS mungkin tidak memberikan pilihan untuk

memilih organisasi file.

c. Memilih indeks.

Bertujuan untuk meningkatkan performa dalam suatu

sistem basis data. Salah satu pendekatan untuk memilih organisasi

file yang cocok untuk relasi adalah untuk menyimpan tuples yang

tidak disimpan dan dibuat sebanyak secondary indexes

sebagaimana diperlukan. Oleh karena itu, pilih atribut yang

digunakan adalah :

1. Atribut yang sering digunakan untuk join operations

untuk membuat lebih efisien.

2. Atribut yang sering dipesan untuk mengakses tuples

pada suatu relasi di dalam urutan yang menunjukkan

atribut.

d. Memperkirakan kebutuhan kapasitas disk

Bertujuan untuk memperkirakan jumlah ruang

penyimpanan yang akan diperlukan dalam basis data.

Perkiraannya didasari pada ukuran setiap tabel dalam suatu relasi.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

28

Contohnya, dalam lima tahun mendatang berapa kapasitas hard

disk yang dibutuhkan untuk menampung data.

Langkah kelima : Merancang user view.

Bertujuan untuk merancang user view yang telah

diidentifikasikan selama mengumpulkan kebutuhan dan

menganalisis langkah dalam siklus hidup aplikasi basis data.

Contohnya pada branch terdiri dari interface direktur dan manajer.

Langkah keenam : Merancang keamanan.

Dalam sebuah sistem basis data, keamanan adalah elemen

yang sangat penting mengingat isi dari basis data berupa informasi

yang sangat penting.

2.1.6 Database Management System (DBMS)

DBMS adalah suatu sistem software yang memungkinkan user

untuk mendefinisikan, menciptakan, memelihara, dan mengontrol akses

ke basis data (Connolly, 2005, p16).

2.1.6.1 Keuntungan dan Kerugian DBMS

Keuntungan DBMS (Connolly, 2005, p26), antara lain:

1. Kontrol terhadap pengulangan data.

2. Data yang konsisten.

3. Semakin banyak informasi yang didapat dari data yang sama.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

29

4. Data yang dibagikan (sharing data).

5. Menambah integritas data.

6. Menambah keamanan data.

7. Penetapan standarisasi.

8. Pengurangan biaya.

9. Menyeimbangkan konflik kebutuhan.

10. Menambah pengaksesan data dan hasilnya.

11. Menambah produktivitas.

12. Menambah pemeliharaan data melalui independensi data.

13. Menambah konkurensi.

14. Menambah backup dan recovery.

Kerugian DBMS (Connolly, 2005, p29), antara lain:

1. Kompleksitas.

2. Ukuran yang besar.

3. Biaya dari suatu DBMS.

4. Biaya penambahan perangkat keras.

5. Biaya konversi.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

30

6. Kinerja.

7. Efek yang besar dari kegagalan.

2.1.7 Unified Modelling Language (UML)

UML adalah seperangkat konvensi pemodelan yang digunakan untuk

menentukan atau menggambarkan sebuah sistem perangkat lunak dalam hal

objek (Whitten, 2007, p371). Model UML yang dipakai antara lain Use Case

Diagram, Class Diagram, Activity Diagram, sequence Diagram.

2.1.7.1 Klasifikasi Diagram pada UML

UML mempunyai beberapa atau sejumlah elemen grafis yang

bisa dikombinasikan menjadi diagram. Diagram tersebut akan

menggambarkan atau mendokumentasikan beberapa aspek dari sebuah

sistem. Abstraksi konsep dasar UML terdiri dari structural classification,

dynamic behavior, dan model management. Berikut adalah diagram yang

ada pada UML :

2.1.7.1.1 Use-Case Diagram

Use Case Diagram adalah diagram yang menggambarkan

interaksi antara sistem, sistem eksternal dan pengguna, secara grafis

menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam

cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem.

narasi use case digunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas bisnis

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

31

tunggal (Whitten, 2007, p246). Pada use case diagram terdapat

beberapa simbol yang biasa digunakan :

= Aktor, menggambarkan user yang berperan

= System boundary

= Use case, merupakan even yang terjadi

= Association, penghubung antara aktor dan use case

Gambar 2.3 Contoh Simbol Use Case Diagram

(Sumber : Whitten, 2007, p256)

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

32

Gambar 2.4 Contoh Use Case Diagram

(Sumber : Whitten, 2007, p256)

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

33

2.1.7.1.2 Class Diagram

Diagram kelas menggambarkan struktur objek sistem. Itu

menunjukkan kelas obyek yang sistemnya terdiri dari hubungan

antara kelas-kelas objek (Whitten, 2007 ,p382).

Gambar 2.5 Contoh Class Diagram

(Sumber : Whitten, 2007, p406)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

34

2.1.7.1.3 Sequence Diagram

Sequence Diagram adalah diagram urutan yang

menggambarkan grafis bagaimana objek berinteraksi satu sama

lain melalui pesan dalam pelaksanaan kasus penggunaan atau

operasi. ini menggambarkan bagaimana pesan dikirim dan

diterima antara objek. (Whitten, 2007 ,p382).

Gambar 2.6 Contoh Sequence Diagram

(Sumber : Whitten, 2007, p396)

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

35

2.1.7.1.4 Activity Diagram

Activity Diagram adalah diagram aktifitas yang

menggambarkan kegiatan aliran berurutan kasus penggunaan atau

proses bussines juga dapat digunakan untuk logika model dengan

system. (Whitten, 2007, p382).

Gambar 2.7 Contoh Activity Diagram

(Sumber : Whitten, 2007, p392)

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

36

2.1.8 Interaksi Manusia dan Komputer

Interaksi manusia dan komputer adalah adalah ilmu yang mempelajari

bagaimana manusia berinteraksi dengan komputer dan pengaruh dari interaksi

antara manusia dan komputer. Fokus dari interaksi manusia dan komputer

adalah perancangan dan evaluasi antarmuka pemakai (user interface)

(Shneiderman, Plaisant, 2005, p10).

2.1.8.1 Delapan Aturan Emas Perancangan User Interface

Ada delapan aturan emas yang digunakan dalam merancang

antarmuka (Shneiderman, 2010, p88-p89), yaitu :

1. Berusaha untuk konsisten.

Dalam merancang antarmuka aturan ini yang paling sering

dilanggar, konsistensi harus dijaga dalam melakukan tugas yang serupa

dan juga dalam tampilan (penggunaan istilah, urutan aksi, warna, layout,

menu, bantuan, jenis huruf, kapitalisasi, dan lain-lain. Dengan tampilan

yang konsisten akan membantu user untuk merasa tetap berada dalam

aplikasi yang sama walaupun telah berpindah halaman.

2. Memenuhi kegunaan yang universal.

Mengenali kebutuhan user yang beragam dan membuat desain

fleksibel yang mendukung perubahan dalam konten. Dan juga perbedaan

Novice-Expert, kecacatan fisik, umur, serta beragam teknologi masing-

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

37

masing merupakan syarat yang harus menjadi pertimbangan dalam

desain.

3. Menawarkan umpan balik yang informatif.

Umpan balik (feedback) harus ada dalam setiap aksi user. Untuk

aksi kecil yang sering dilakukan, tanggapan dibuat dengan sederhana.

Sedangkan untuk aksi besar dan jarang dilakukan, respon dibuat lebih

tegas dan informatif agar user dapat mengerti dengan jelas.

4. Dialog untuk keadaan akhir.

Harus terdapat tanda dan disusun menjadi kategori awal, tengah,

dan akhir. Kemudian terdapat penjelasan yang informatif pada setiap

perpindahan proses.

5. Mencegah kesalahan.

Sistem harus dirancang sedemikian rupa agar user tidak dapat

membuat kesalahan yang serius. Contohnya tidak memperbolehkan

karakter alfabet pada kotak entry nomor. Interface harus dapat

mendeteksi kesalahan dan memberikan instruksi yang mudah dimengerti,

membangun, dan jelas untuk memperbaikinya, jika user membuat

kesalahan.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

38

6. Pembalikan aksi yang mudah.

Pada setiap aksi harus terdapat pembalikan aksi, sehingga user

tidak takut melakukan kesalahan. Fitur ini dapat memperkecil kesalahan,

karena user tahu bahwa aksi bisa dibatalkan. Pembalikan bisa saja atas

satu aksi seperti saat memasukkan data, atau serangkaian aksi.

7. Mendukung pusat kendali internal.

User yang telah terbiasa dengan suatu aplikasi, biasanya ingin

memiliki kendali atas antarmuka dan tanggapan pada aksinya. Aksi

antarmuka yang tidak seperti biasanya, tidak bisa atau sulit mendapatkan

informasi yang dibutuhkan, dan ketidakmampuan sistem menghasilkan

aksi yang diinginkan dapat menimbulkan ketidakpuasan user.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek.

Karena keterbatasan manusia dalam memproses informasi dalam

jangka pendek, sehingga diusahakan agar tampilan dibuat sesederhana

mungkin. Dan dibutuhkan tampilan yang ringan, penggabungan halaman-

halaman, pengurangan frekuensi pergerakan antar jendela sehingga

mengurangi beban ingatan jangka pendek.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

39

2.2 Teori-teori Khusus yang Berhubungan dengan Topik yang Dibahas

2.2.1 Internet

Internet adalah nama yang diberikan pada koleksi jaringan komputer

terbesar di dunia, masing-masing terdiri dari jaringan-jaringan yang lebih kecil.

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa internet memiliki kemampuan transmisi

data dalam bentuk paket dari komputer ke komputer lain dan memungkinkan

menghubungkan berbagai macam jaringan (McLeod dan P. Schell, 2007, p70).

2.2.2 Hypertext Manipulation Language (HTML)

HTML adalah standar informasi yang berbasis hypertext yang dipakai pada

web. Berdasarkan standar inilah web browser dapat memahami isi suatu

dokumen yang berasal dari web server. HTML bekerja dengan menggunakan

HTTP, yaitu protokol komunikasi yang memungkinkan web server

berkomunikasi dengan web browser. (Kadir, 2004, p12).

2.2.3 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)

Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah suatu protokol yang

digunakan untuk komunikasi atau mengirim informasi oleh World Wide Web

(WWW). HTTP mendefinisikan bagaimana suatu pesan dapat diformat dan

dikirimkan dari server ke client. Client membuat suatu HTTP request

sedangkan server berguna untuk menyimpan dan membuat resources

(Pressman dan Lowe, 2009, p268).

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

40

2.2.4 Personal Home Page (PHP)

PHP adalah bahasa pemrograman yang berbentuk script yang diletakkan

didalam web server. PHP dapat diartikan sebagai Hypertext Preeprocessor. Ini

merupakan bahasa yang hanya dapat berjalan pada server yang hasilnya dapat

ditampilkan pada klien. Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada

sisi server disebut serverside, berbeda dengan mesin maya Java yang

mengeksekusi program pada sisi klien (client-server) (Kasiman Peranginangin,

2009, p2).

2.2.4.1 Keunggulan PHP

Beberapa keunggulan penting PHP dibandingkan dengan bahasa

scripting lainnya adalah sebagai berikut:

1. PHP mendukung banyak sistem basis data, seperti MySQL,

PostgreSQL, Oracle, Informix, Interbase, dan lain-lain.

2. PHP bersifat cross platform, artinya dapat dipakai di hampir

semua web server seperti Apache, AOL Server, dan Microsoft

Internet Information Service. Selain itu, PHP juga dapat

dijalankan pada berbagai sistem operasi, seperti LINUX,

UNIX, maupun di berbagai versi dari Microsoft Windows.

3. PHP adalah program yang bersifat open source sehingga

siapapun dapat mengubah maupun menambahkan fungsi-

fungsi baru secara bebas. Oleh karena itu, PHP memiliki

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

41

siklus hidup yang sangat singkat (selalu up to date) mengikuti

perkembangan teknologi internet.

2.2.5 Koperasi

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan

hukum yang berlandaskan pada asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

Kegiatan usaha koperasi merupakan penjabaran dari UUD 1945 pasal 33 ayat

(1). Dengan adanya penjelasan UUD 1945 Pasal 33 ayat (1) koperasi

berkedudukan sebagai soko guru perekonomian nasional dan sebagai bagian

yang tidak terpisahkan dalam system perekonomian nasional. Sebagai salah

satu pelaku ekonomi, koperasi merupakan organisasi ekonomi yang berusaha

menggerakkan potensi sumber daya ekonomi demi memajukan kesejahteraan

anggota. Karena sumber daya ekonomi tersebut terbatas, dan dalam

mengembangkan koperasi harus mengutamakan kepentingan anggota, maka

koperasi harus mampu bekerja seefisien mungkin dan mengikuti prinsip prinsip

koperasi dan kaidah-kaidah ekonomi (Anonim 2, 2011).

2.2.6 Sistem Administrasi

Sistem Administrasi merupakan suatu aplikasi sistem yang bisa

membantu merapikan dan mempercepat kinerja administrasi sekolah serta yang

dapat memberikan contoh langsung ke siswa, guru atau user.

Institusi sekolah merupakan tempat untuk membentuk serta mendidik generasi

muda, tetapi kebanyakan permasalahan institusi sekolah kesulitan dalam

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00951-IF Bab2001.pdf · Data bertindak sebagai jembatan yang menghubungkan ... Relationship

42

memberikan contoh penggunaan dari ilmu yang dipelajari khususnya bidang

Teknologi Informasi. Manfaat yang dapat diperoleh antara lain :

1. Dapat memberikan contoh langsung salah satu penerapan dan manfaat

Teknologi Informasi di kehidupan sehari-hari.

2. Menyederhanakan dan mempermudah administrasi sekolah.

3. Mempercepat pelayanan terhadap siswa maupun pihak – pihak yang

terkait.

4. Biaya relatif murah (software bisa gratis)

( Anonim 3, 2011).