BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA -...

46
9 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab tinjauan pustaka ini akan diuraikan secara ringkas mengenai hal-hal yang berkaitan dengan basis data dan topik pendukung analisis dan perancangan aplikasi basis data sistem penjualan dan pembelian pada PT. Karunia Lestari Xpresif. Berikut ringkasannya: 2.1 Teori yang berkaitan dengan Basis Data Dalam tinjauan pustaka yang berhubungan dengan basis data akan diuraikan secara ringkas antara lain: data, basis data, sistem manajemen basis data (DBMS), bahasa basis data (Database Language), siklus basis data (Database System Development Lifeycle), model relasional, diagram hubungan entitas (Entity Relationship Diagram), normalisasi, kemanan basis data. 2.1.1 Pengertian Data Menurut Hoffer, Prescott & Topi (2009, p46), data adalah sebuah fakta tentang objek dan kejadian yang dapat disimpan dalam sebuah media komputer. Data dibagi menjadi 2 tipe data, yaitu yang terstruktur dan tidak terstruktur. 2.1.2 Pengertian Basis Data Menurut Indrajani (2009, p2), Basis data merupakan suatu kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Menurut pendapat Connolly & Begg (2005, p15), basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logika dan dibuat agar memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Basis data berdiri secara tunggal yang menyimpan data dalam jumlah yang besar dan dapat digunakan secara terus menerus oleh banyak pengguna. Bukan sebagai file yang tidak berhubungan dan redundan melainkan seluruh data terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang sangat minimum.

Transcript of BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA -...

Page 1: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

9

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab tinjauan pustaka ini akan diuraikan secara ringkas mengenai hal-hal

yang berkaitan dengan basis data dan topik pendukung analisis dan perancangan

aplikasi basis data sistem penjualan dan pembelian pada PT. Karunia Lestari Xpresif.

Berikut ringkasannya:

2.1 Teori yang berkaitan dengan Basis Data

Dalam tinjauan pustaka yang berhubungan dengan basis data akan

diuraikan secara ringkas antara lain: data, basis data, sistem manajemen basis

data (DBMS), bahasa basis data (Database Language), siklus basis data

(Database System Development Lifeycle), model relasional, diagram hubungan

entitas (Entity Relationship Diagram), normalisasi, kemanan basis data.

2.1.1 Pengertian Data

Menurut Hoffer, Prescott & Topi (2009, p46), data adalah sebuah

fakta tentang objek dan kejadian yang dapat disimpan dalam sebuah

media komputer. Data dibagi menjadi 2 tipe data, yaitu yang terstruktur

dan tidak terstruktur.

2.1.2 Pengertian Basis Data

Menurut Indrajani (2009, p2), Basis data merupakan suatu

kumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data

tersebut, yang dirancang untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan

oleh suatu organisasi.

Menurut pendapat Connolly & Begg (2005, p15), basis data adalah

kumpulan data yang saling berhubungan secara logika dan dibuat agar

memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Basis data berdiri

secara tunggal yang menyimpan data dalam jumlah yang besar dan dapat

digunakan secara terus menerus oleh banyak pengguna. Bukan sebagai

file yang tidak berhubungan dan redundan melainkan seluruh data

terintegrasi dengan jumlah duplikasi yang sangat minimum.

Page 2: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

10

Sedangkan menurut Hoffer, Prescott & Topi (2009, p46), basis data

didefinisikan sebagai kumpulan data yang telah memiliki relasi secara

terorganisir, dan dapat memiliki berbagai ukuran dan juga kompleksitas.

2.1.3 Database Management System (DBMS)

2.1.3.1 Pengertian DBMS

Menurut Connolly & Begg (2005, p16), Database Management

System (DBMS) adalah sebuah sistem perangkat lunak yang

memungkinkan pengguna dapat mendifinisikan, menciptakan,

memelihara dan mengkontrol akses ke basis data.

Sedangkan menurut Hoffer, Prescott & Topi (2009, p49), Database

Management System (DBMS) adalah sebuah sistem perangkat lunak yang

digunakan untuk membuat, menjaga, dan menyediakan akses kontrol ke

basis data pengguna.

2.1.3.2 Keuntungan DBMS

Menurut Connolly & Begg (2005, p26) kelebihan yang terdapat pada

DBMS, yaitu:

1. Mengontrol data yang berulang (Control of data redundancy)

2. Data yang konsisten (Data consistency)

3. Semakin banyak informasi yang didapatkan data yang sama (More

information from the same amount of data)

4. Data yang dibagikan (Sharing of data)

5. Meningkatkan integritas data (Improved data integrity)

6. Meningkatkan keamanan data (Improved security)

7. Penetapan standarisasi (Enforcement of standards)

8. Pengurangan biaya (Economoy of scale)

9. Mempermudah pengoperasian data (Balance of conflicting requirements)

10. Meningkatkan pengaksesan data (Improved data accessibility and

responsiveness)

11. Menambah produktivitas (Increased productivity)

12. Meningkatkan pemeliharaan data yang independen (Improved

maintenance through data independence)

Page 3: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

11

13. Menambah konkurensi (Increased concurrency)

2.1.3.3 Kerugian DBMS

Menurut Connolly & Begg (2005, p29) ada 7 kekurangan yang

terdapat pada DBMS, yaitu:

1. Memiliki sistem yang kompleks (Complexity)

2. Memiliki ukuran yang besar (Size)

3. Harga DBMS memiliki harga yang bervariasi tergantung fungsi dan

kebutuhannya (Cost of DBMSs)

4. Penambahan biaya karena membutuhkan perangkat keras lainnya

(Additional hardware costs)

5. Penambahan biaya konversi (Costs of conversion)

6. DBMS dirancang untuk dapat diakses lebih dari satu aplikasi sehingga

performanya menurun (Performance)

7. Kegagalan dalam DBMS mengakibatkan operasi yang tidak berjalan

(Higher impact of a failure)

2.1.3.4 Fungsi DBMS

Menurut Connolly & Begg (2005, p48) DBMS memiliki 10 fungsi

yang sangat berguna, yaitu:

1. Menyimpan data, pengambilan data, dan memperbaharui data (Data

storage, retrieval, and update)

2. Catalog data yang dapat di akses secara mudah (A user-accesible catalog)

3. Laporan transaksi (Transaction support)

4. Layanan control konkurensi (Concurrency control services)

5. Layanan untuk pemulihan basis data jika terjadi kerusakan (Recovery

services)

6. Layanan untuk memberikan hak akses (Authorization services)

7. Dukungan data terhadap perangkat lunak (Support for data

communication)

8. Layanan data yang terintegritas (Integrity services)

9. Layanan untuk mendukung data yang independent (Services to promote

data independece)

Page 4: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

12

10. Layanan utilitas (Utility services)

2.1.3.5 Komponen – Komponen DBMS

Menurut Connolly & Begg (2005, p19) DBMS memiliki 5 komponen

penting yaitu:

1. Perangkat Keras (Hardware)

2. Perangkat Lunak (Software)

3. Data

4. Prosedur

5. Manusia

2.1.4 Database Languages

2.1.4.1 Data Definition Language (DDL)

Menurut Connolly & Begg (2005, p40), DDL adalah sebuah bahasa

yang memungkinkan seorang DBA (Database Administrator) atau

pengguna untuk mendeskripsikan dan menamai sebuah entitas, atribut,

dan hubungan yang dibutuhkan untuk sebuah aplikasi dengan

menggunakan asosiasi yang terintegrasi dan batasan keamanan.

Beberapa pernyataan pada DDL adalah:

- CREATE TABLE untuk membuat tabel dengan mengidentifikasikan tipe

data pada tiap kolom yang ada.

- DROP TABLE untuk menghapus tabel beserta semua data yang berada

didalam tabel.

- ALTER TABLE untuk menambah atau menghapus kolom pada suatu tabel

dan constraint.

2.1.4.2 Data Manipulation Language (DML)

Menurut Connolly & Begg (2005, p41), DML adalah sebuah bahasa

yang menyediakan seperangkat operasi untuk mendukung memanipulasi

data didalam basis data.

Operasi DML pada umumnya adalah:

- Memasukkan data baru kedalam basis data. (INSERT)

- Memodifikasi data yang disimpan didalam basis data. (UPDATE)

Page 5: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

13

- Mengambil data yang terdapat didalam basis data. (SELECT)

- Menghapus data yang terdapat didalam basis data. (DELETE)

Menurut Connolly & Begg (2005, p41), DML dibedakan menjadi dua

tipe, yaitu:

- Prosedural

Sebuah bahasa yang memungkinkan pengguna untuk memberitahukan

system data apa yang dibutuhkan dan bagaimana untuk mengambil data.

- Non-Prosedural

Sebuah bahasa yang memungkinkan pengguna untuk menyatakan apa

yang dibutuhkan data daripada bagaimana data itu harus diambil.

2.1.5 Database System Development Lifecycle

Menurut Connolly dan Begg (2005, p282), Sistem basis data adalah

komponen fundamental dari organisasi yang besar dan memiliki sistem

informasi yang luas. Pengembangan siklus hidup sistem basis data secara

inheren terkait dengan siklus hidup sistem informasi . Tahapan siklus

pembangunan sistem basis data ditunjukkan pada gambar 2.1.

Untuk sistem database dalam skala kecil dengan sejumlah kecil

pengguna , siklus pengembangan basis data tidak perlu menjadi sangat

kompleks . Namun, ketika merancang media untuk sistem basis data besar

dengan puluhan hingga ribuan pengguna yang menggunakan ratusan

query dan program aplikasi , siklus pengembangan basis data dapat

menjadi sangat kompleks. Sub bab ini akan terkonsentrasi pada kegiatan

yang diasosiasikan dengan perkembangan media untuk sistem basis data

yang besar . Pada bagian berikut kita menggambarkan kegiatan utama

yang terkait dengan setiap tahap dari sistem database pembangunan

siklus hidup secara lebih rinci.

Page 6: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

14

Gambar 2.1 Database System Development Lifecycle

Page 7: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

15

Tabel 2.1 Database System Development Lifecycle

TAHAPAN SIKLUS FUNGSI UTAMA

Database Planning Merencanakan bagaimana langkah

dari siklus database dapat

direalisasikan secara efisien dan

efektif.

System Definition Menspesifikasikan ruang lingkup

sistem database, termasuk sudut

pandang utama pengguna, pengguna

itu sendiri, dan area aplikasi.

Requirements Collection and

Analysis

Mengumpulkan dan menganalisis

kebutuhan sistem basis data yang

baru.

Database Design Perancangan basis data konseptual,

logikal, dan fisikal.

DBMS Selection (optional) Memilih DBMS yang paling sesuai

dengan sistem basis data.

Application Design Merancang antarmuka pengguna dan

program aplikasi yang menggunakan

dan memproses basis data.

Prototyping (Optional) Membangun model kerja dari sistem

database, yang memungkinkan para

desainer atau pengguna untuk

memvisualisasikan dan mengevaluasi

bagaimana sistem final akan terlihat

dan berfungsi.

Implementation Membuat definisi basis data fisikal

dan program aplikasi.

Data Conversion and Loading Mengambil data dari sistem lama ke

sistem baru dan jika memungkinkan

mengubah aplikasi yang ada untuk

Page 8: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

16

dijalankan pada basis data baru.

Testing Sistem Basis Data diuji dan divalidasi

terhadap persyaratan yang ditentukan

oleh pengguna.

Operational Maintenance Sistem basis data sepenuhnya

dilaksanakan. Sistem ini terus

dipantau dan dipelihara. Bila perlu,

jika ada persyaratan baru juga

dimasukkan ke dalam sistem basis

data melalui tahap sebelumnya.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai tahapan database lifecycle :

1. Perencanaan Basis Data (Database Planning)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p286) Perencanaan basis data

adalah kegiatan pengelolaan yang memungkinkan tahapan database

system lifecycle untuk direalisasikan secara efisien dan efektif.

Database planning harus terintegrasi dengan keseluruhan strategi

sistem informasi organisasi. Ada tiga isu utama yang terlibat dalam

merumuskan strategi sistem informasi, yaitu:

• Identifikasi rencana dan tujuan perusahaan dengan menentukan

kebutuhan sistem informasi.

• Evaluasi sistem informasi saat ini untuk menentukan kekuatan dan

kelemahan yang ada.

• Penilaian terhadap peluang teknologi informasi yang dapat menghasilkan

keuntungan yang kompetitif.

Langkah pertama dalam perencanaan basis data adalah untuk

mendefinisikan mission statement dalam sistem basis data . Mission

statement mendefinisikan tujuan utama dari sistem basis data. Setelah itu

langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi mission objectives. Mission

objectives harus mengidentifikasi tugas tugas tertentu yang didukung oleh

sistem basis data.

Perencanaan database juga harus mencakup pengembangan

standar yang mengatur bagaimana data akan dikumpulkan , bagaimana

Page 9: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

17

format harus ditentukan , dokumentasi apa yang dibutuhkan , serta

bagaimana desain dan implementasi harus dilanjutkan.

2. Definisi Sistem (System Definition)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p285), Menjelaskan ruang

lingkup dan batas-batas dari aplikasi database dan pandangan pengguna

utama (user view). User View mendefinisikan apa yang dibutuhkan sistem

basis data dari perspektif peran pekerjaan tertentu (seperti Manager atau

Supervisor) atau bidang aplikasi enterprise (seperti pemasaran,

personalia, atau kontrol stok).

Sebuah sistem basis data dapat memiliki satu atau lebih user view .

Mengidentifikasi user view merupakan aspek yang amat penting untuk

mengembangkan sistem basis data karena membantu untuk memastikan

bahwa tidak ada pengguna utama sistem basis data yang dilupakan ketika

mengembangkan persyaratan untuk sistem basis data baru .

Sebuah tampilan pengguna mendefinisikan apa yang dibutuhkan

dari sistem basis data dalam hal data yang akan diadakan dan transaksi

yang akan dilakukan pada data ( dengan kata lain , apa yang pengguna

akan lakukan dengan data).

3. Pengumpulan dan Analisis Data (Requirement Collection and Analysis)

Proses mengumpulkan dan menganalisis informasi dari sebuah

organisasi, dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi

persyaratan untuk sistem basis data baru.

Ada beberapa cara yang digunakan dalam tahap ini menurut Connolly

dan Begg (2005, p287), yaitu:

1. Pendekatan Terpusat ( Centralized Approach)

Kebutuhan untuk tiap pandangan pengguna disatukan menjadi satu set

kebutuhan untuk aplikasi basis data. Umumnya pendekatan ini dipakai

jika basis datanya tidak terlalu kompleks.

2. Pendekatan integrasi view (View Integration Approach)

Page 10: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

18

Kebutuhan untuk setiap pandangan pengguna dipisahkan. Model data

menggambarkan setiap pandangan pengguna yang telah dibuat dan

kemudian disatukan selama desain basis data.

4. Perancangan Basis Data (Database Design)

Perancangan basis data adalah proses menciptakan rancangan

yang akan mendukung pernyataan misi perusahaan dan misi objektif

untuk sistem basis data yang diperlukan. Ada dua pendekatan utama

dalam perancangan basis data :

a. Pendekatan bottom up

Pendekatan bottom-up dimulai pada tingkat dasar atribut (properti

dari entitas dan relasi), lalu menganalisis hubungan antara atribut,

kemudian dikelompokkan ke dalam satu relasi yang merepresentasikan

tipe dari entity-entity dan hubungannya. Pendekatan bottom-up cocok

untuk merancang basis data sederhana dengan jumlah atribut yang

relatif kecil dan biasanya diilustrasikan melalui konsep normalisasi.

b. Pendekatan top down

Sebuah strategi yang lebih tepat untuk merancang database yang

kompleks adalah dengan menggunakan pendekatan top-down.

Pendekatan ini dimulai dengan pengembangan model data yang berisi

sedikit entitas dan relasi tingkat tinggi dan kemudian menerapkan

perbaikan top-down secara berturut-turut untuk mengidentifikasi

entitas tingkat rendah, relasi, dan atribut yang terkait. Pendekatan top-

down diilustrasikan menggunakan konsep Entity-Relationship (ER)

model, dimulai dengan identifikasi entitas dan relasi antara entitas.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p293), Perancangan basis

data dibagi ke dalam tiga tahapan utama, yaitu :

a. Perancangan Basis Data Konseptual (Conceptual Database Design)

Perancangan basis data konseptual adalah proses pembangunan

sebuah model dari data yang digunakan dalam suatu perusahaan, yang

tidak bergantung pada semua pertimbangan fisikal. Model data

dibangun dengan menggunakan informasi yang didokumentasikan

Page 11: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

19

dalam persyaratan spesifikasi pengguna. Perancangan basis data

konseptual tidak bergantung pada DBMS, program aplikasi, bahasa

pemrograman, platform perangkat keras, atau pertimbangan fisikal

lainnya. Tahapan yang dilakukan dalam perancangan basis data

konseptual dapat diuraikan sebagai berikut (Connoly dan Begg, 2005,

p442-458) :

a. Menentukan tipe entitas yang dibutuhkan

Menentukan objek utama yang menarik perhatian user.

b. Menentukan tipe relationship

Mengidentifikasi hubungan-hubungan yang penting antar tipe entitas

yang telah diidentifikasi.

c. Menentukan dan menghubungkan atribut dengan entitas

(relationship)

Menentukan atribut-atribut apa saja yang terdapat dalam suatu

entitas.

d. Menentukan atribut domain

Menentukan domain pada setiap atribut yang ada di dalam model data

konseptual lokal.

e. Menentukan atribut candidate key dan primary key

Menentukan candidate key dari suatu entitas yang kemudian akan

dipilih sebuah primary key dari candidate key yang ada.

f. Mempertimbangkan penggunaan enhanced modeling concepts

Mempertimbangkan perlu tidaknya menggunakan konsep model

spesialisasi atau generalisasi, agregasi, dan composition.

g. Memeriksa model untuk redundansi

Memeriksa model untuk menemukan adanya redundansi dalam

model.

h. Validasi model lokal dengan transaksi user

Memeriksa apakah model konseptual lokal sudah dapat memenuhi

segala transaksi yang dilakukan user, jika masih ada transaksi yang

tidak dapat dilakukan secara manual maka perlu dilakukan perbaikan

terlebih dahulu.

Page 12: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

20

i. Review model data konseptual lokal dengan user

Melakukan pemeriksaan ulang dengan user untuk memastikan

apakah model konseptual ini sudah selesai.

b. Perancangan Basis Data Logikal (Logical Database Design)

Menurut Connolly dan Begg, (2005, p294), Perancangan basis data

logikal adalah proses pembangunan sebuah model dari informasi yang

digunakan dalam suatu perusahaan berdasarkan pada model data yang

spesifik, tetapi tidak bergantung pada DBMS tertentu dan pertimbangan

fisikal lainnya.

Tahapan yang dilakukan dalam perancangan basis data logikal adalah

(Connolly dan Begg, 2005, p462-491): Membangun dan memvalidasi

data model logikal. Menerjemahkan data model konseptual menjadi data

model logikal dan memvalidasi model untuk memeriksa bahwa secara

struktural benar dan mampu mendukung transaksi yang dibutuhkan

(Connolly dan Begg, 2005, p462). Langkah-langkah yang akan dilakukan

adalah sebagai berikut :

a. Menghilangkan fitur-fitur yang tidak sesuai dengan model

Relasional

Membuat model data logikal dan relasinya untuk memunculkan

lagi entitas, relasi, dan atribut – atribut yang telah diindentifikasi

pada tahap sebelumnya untuk diturunkan.

b. Menurunkan relasi untuk data model logikal

Membuat relasi data model logikal lokal untuk merepresentasikan

entitas, relationship, dan atribut yang telah diidentifikasi.

c. Memvalidasi relasi-relasi menggunakan normalisasi

Memvalidasi model data logikal global dengan menggunakan

teknik normalisasi dan meyakinkan relasi tersebut mendukung

kebutuhan transaksi yang ada.

d. Memvalidasi relasi melalui transaksi user

Memeriksa relasi yang telah dibuat pada tahap sebelumnya

apakah transaksi ini mendukung transaksi user, dan untuk

Page 13: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

21

memastikan tidak ada kesalahan yang dibuat selama membuat

relasi-relasi.

e. Mendefinisikan batasan integritas (constraint)

Dilakukan untuk menjaga agar basis data tetap konsisten. Data

yang disimpan ke dalam sebuah basis data harus valid dan

konsisten.

f. Melakukan pemeriksaan model data kembali dengan user

Menentukan apakah model ini sudah sesuai dengan representasi

perusahaan.

g. Menggabungkan model data logikal lokal ke dalam model

logikal global yang menggambarkan perusahaan

Menggabungkan entitas pada model data lokal yang sama,

memasukkan hubungan yang unik dari setiap model data lokal,

melakukan pemeriksaan untuk entitas yang hilang, foreign key,

dan batasan integritas, kemudian menggambarkan global ER, dan

memperbaharui dokumentasi.

h. Menentukan perubahan di masa mendatang

Menentukan apakah akan sering terjadi perubahan yang drastis di

masa yang akan datang dan menilai apakah model data logikal

global ini dapat mengakomodasi perubahan yang terjadi.

c. Perancangan Basis Data Fisikal (Physical database design)

Menurut Connolly dan Begg, (2005, p496). Perancangan basis data

fisikal adalah proses menghasilkan deskripsi dari implementasi basis data

dalam penyimpanan sekunder yang menjelaskan relasi dasar, organisasi file,

dan penggunaan indeks untuk mencapai pengaksesan data yang efisien dan

hal lain yang berhubungan dengan batasan integritas dan masalah keamanan

Secara umum, tujuan utama dari perancangan database fisikal adalah untuk

menggambarkan bagaimana kita berniat untuk fisik menerapkan desain

database logikal. Model relasional melibatkan:

• menciptakan satu set tabel relasional dan constraints pada tabel dari

informasi yang disajikan dalam model data logikal;

Page 14: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

22

• mengidentifikasi struktur penyimpanan yang spesifik dan metode akses

data untuk mencapai kinerja yang optimal untuk sistem basis data.

• merancang perlindungan keamanan untuk sistem.

Perancangan basis data fisikal adalah proses menghasilkan deskripsi

dari implementasi basis data dalam secondary storage. Perancangan ini

menjelaskan basis relasi, organisasi file, dan penggunaan indeks untuk

mencapai pengaksesan data yang efisien dan hal lain yang berhubungan

dengan batasan integritas dan masalah keamanan (Connolly dan Begg,

2005, p496).

Tahapan yang dilakukan pada perancangan basis data fisikal adalah

(Connolly dan Begg, 2005, p496-497): Menerjemahkan model data logikal

untuk target DBMS. Dilakukan untuk menghasilkan skema basis data

relasional dari model data logikal bahwa dapat diimplementasikan di dalam

DBMS yang diinginkan. (Connolly dan Begg, 2005, p497). Adapun langkah-

langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Merancang relasi-relasi dasar

Menentukan bagaimana merepresentasikan relasi dasar yang telah

didentifikasikan di dalam model data logikal global ke dalam

DBMS.

b. Merancang representasi dari data yang diturunkan

Menentukan bagaimana merepresentasikan beberapa data yang

diturunkan dalam model data logikal data logikal global ke

dalam DBMS.

c. Merancang batasan perusahaan

Merancang representasi fisikal

Dilakukan untuk menentukan organisasi file yang optimal untuk

menyimpan hubungan dasar dan indeks yang diperlukan untuk mencapai

kinerja yang dapat diterimam yaitu cara dimana relasi dan tuple akan

diselenggarakan pada penyimpanan sekunder (Connolly dan Begg, 2005, p501).

Adapun langkah-langkah yang akan diuraikan adalah sebagai berikut :

Page 15: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

23

a. Menganalisa transaksi

Bertujuan untuk memahami fungsi dari transaksi-transaksi yang akan

berjalan pada basis data dan menganalisa transaksi yang penting.

b. Memilih organisasi file

Bertujuan untuk menentukan organisasi file yang efisien pada masing-

masing base relation.

c. Memilih indeks-indeks

Memilih dan menentukan dimana saja indeks harus dibuat untuk

meningkatkan performa dari sistem.

d. Memperkirakan kebutuhan disk space yang dibutuhkan oleh basis

data.

Merancang user view

Merancang user view dan menentukan bagaimana cara

mengimplementasikan masing-masing user view.

Merancang mekanisme keamanan

Merancang mekanisme keamanan untuk melindungi data agar tidak dapat

diakses oleh pihak yang tidak berwenang termasuk merancang kontrol akses

yang dibutuhkan pada relasi dasar.

Mempertimbangkan pengenalan redundansi terkontrol

Melakukan proses denormalisasi yang ditujukan untuk membiarkan dan

mengontrol redundansi pada model data logikal untuk meningkatkan

performa sistem secara keseluruhan.

Mengawasi dan menyempurnakan sistem operasional

Memonitor sistem operasional untuk mengidentifikasi dan memecahkan

semua permasalahan yang terjadi setelah perancangan dan mengimplementasi

kebutuhan yang baru atau perubahan kebutuhan.

Page 16: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

24

5. Pemilihan DBMS (DBMS Selection) (optional)

Menurut Connolly dan Begg (2005,p295), DBMS selection merupakan

suatu pemilihan suatu DBMS yang tepat untuk mendukung sistem basis data.

DBMS selection digunakan untuk memilih sistem yang memenuhi

persyaratan saat ini dan masa depan perusahaan, seimbang terhadap biaya-biaya

yang meliputi pembelian produk DBMS, perangkat lunak tambahan / perangkat

keras yang dibutuhkan untuk mendukung sistem database, dan biaya yang

terkait dengan changeover dan pelatihan staf.

Pendekatan sederhana untuk seleksi adalah memeriksa fitur DBMS

terhadap kebutuhan. Dalam memilih produk DBMS baru, ada kesempatan untuk

memastikan bahwa proses seleksi direncanakan dengan baik, dan sistem

memberikan manfaat nyata bagi perusahaan.

Dalam memilih DBMS ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :

- Menentukan kerangka acuan

Menetapkan kerangka acuan untuk pemilihan DBMS, menyatakan tujuan dan

ruang lingkup penelitian, dan tugas-tugas yang perlu dilakukan. Dokumen ini

juga dapat mencakup deskripsi dari kriteria (berdasarkan persyaratan

spesifikasi pengguna ) yang akan digunakan untuk mengevaluasi produk

DBMS, daftar awal produk(mungkin), dan semua kendala yang diperlukan

dan rentang waktu untuk penelitian.

- Shortlist two or three products

Pertimbangan kriteria menjadi penentu kesuksesan implementasi yang

digunakan untuk mengahasilkan daftar awal produk DBMS untuk evaluasi.

Sebagai contoh, keputusan untuk memilih DBMS tergantung pada anggaran

yang tersedia, tingkat dukungan vendor, kompatibilitas dengan perangkat

lunak, dan ketentuan menjalankan produk di perangkat keras tertentu.

Membuat tolak ukur untuk membandingkan kinerja dua atau tiga produk

DBMS. Setelah studi awal fungsi dan fitur dari produk DBMS, langkah

selanjutnya adalah identifikasi produk tersebut.

- Evaluasi produk

Ada berbagai fitur yang dapat digunakan untuk mengevaluasi produk DBMS .

Evaluasi produk DBMS dapat dikelompokkan berdasarkan definisi data ,

Page 17: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

25

definisi fisik, aksesibilitas , penanganan transaksi , utilitas , pengembangan ,

dan fitur lainnya.

6. Perancangan Aplikasi (Application Design)

Perancangan aplikasi merupakan suatu tahap perancangan antar muka

pemakai (user interface), program aplikasi yang digunakan, dan proses

basis data (Connolly dan Begg, 2005, p299). Ada 2 (dua) aspek dalam

perancangan aplikasi yaitu :

1. Perancangan transaksi (transaction design)

Merupakan tindakan ataupun serangkaian tindakan yang dilakukan

oleh satu pengguna ataupun program aplikasi, yang mengakses atau

mengubah isi dari basis data (Connolly, 2005, p300). Tujuan dari

perancangan transaksi adalah untuk mendefinisikan dan

mendokumentasikan karakteristik tingkat tinggi dari transaksi yang

dibutuhkan pada basis data, meliputi:

a. Data yang akan digunakan oleh transaksi.

b. Karakteristik fungsional dari transaksi.

c. Hasil dari transaksi.

d. Kepentingan untuk pengguna.

e. Nilai yang diharapkan dari pemakaian.

Perancangan ini harus dilakukan lebih awal dalam proses perancangan

untuk memastikan bahwa basis data yang diimplementasikan mampu

mendukung semua transaksi yang dibutuhkan. Ada tiga jenis transaksi,

yaitu:

a. Retrieval transactions

Digunakan untuk mengambil data untuk ditampilkan pada layar atau pada

laporan.

b. Update transactions

Digunakan untuk memasukkan record baru, menghapus record lama,

atau mengubah record yang terdapat di dalam basis data.

c. Mixed transactions

Meliputi retrieval (pengambilan) dan update (pengubahan) data.

Page 18: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

26

2. Perancangan antarmuka (user interface design)

Perancangan antarmuka yang sesuai dilakukan agar fungsionalitas

yang dibutuhkan tercapai dalam sebuah aplikasi basis data. Tampilan antar

muka ini harus menyajikan informasi yang dibutuhkan secara user friendly.

7. Membuat Prototype (Prototyping)

Prototyping merupakan tahap pembuatan model kerja dalam sebuah

sistem database (Connolly dan Begg, 2005, p304). Prototype adalah

sebuah model kerja yang memiliki seluruh fitur sesuai kebutuhan atau

menyediakan semua fungsi dalam sistem akhir. Tujuan utama dalam

pengembangan prototype sistem database adalah memungkinkan

pengguna untuk menggunakan prototype untuk mengidentifikasi fitur sistem

yang bekerja dengan baik.

8. Implementasi (Implementation)

Implementasi merupakan realisasi fisik dari basis data dan

perancangan aplikasi (Connolly dan Begg, 2005, p304). Implementasi

dari basis data dicapai dengan menggunakan DDL (Data Definition

Language) dari DBMS terpilih atau GUI (Graphical User Interface),

yang mendukung fungsi yang sama ketika menyembunyikan statement

DDL tingkat rendah. Statement DDL juga digunakan untuk membuat

struktur dan file basis data yang kosong. Beberapa sudut pandang

pengguna yang spesifik juga diimplementasikan pada tahap ini.

9. Konversi dan Pemuatan Data (Data Conversion and Loading)

Konversi dan pemuatan data adalah suatu proses pemindahan data

yang ada ke dalam basis data yang baru dan mengubah aplikasi yang ada

agar dapat digunakan pada basis data yang baru (Connolly dan Begg,

2005, p305). Tahapan ini dibutuhkan ketika sistem basis data yang baru

menggantikan sistem yang lama.

Page 19: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

27

10. Pengujian (Testing)

Pengujian merupakan suatu proses eksekusi program aplikasi dengan

tujuan untuk menemukan kesalahan-kesalahan (Connolly dan Begg, 2005,

p305). Sebelum digunakan dalam suatu sistem, aplikasi basis data yang

baru harus diuji terlebih dahulu dengan menggunakan strategi testing

yang direncanakan dan menggunakan data yang sebenarnya.

11. Pemeliharaan Operasional (Operational Maintenance)

Pemeliharaan operasional merupakan suatu proses pengawasan

(monitoring) dan pemeliharaan sistem basis data setelah dilakukan

instalasi (Connolly dan Begg, 2005, p306). Adapun tahapan-tahapan yang

terlibat dalam pemeliharaan operasional meliputi :

a. Pengawasan (monitoring) kinerja sistem, jika kinerja menurun

maka diperlukan perbaikan atau pengaturan ulang basis data.

b. Pemeliharaan dan pembaharuan aplikasi basis data (jika

diperlukan).

2.1.6 Model Relasional

A. Terminologi

Struktur data relasional

Ada beberapa istilah dalam struktur data relasional seperti (Connolly dan

Begg, 2005, p72-p74) :

1. Relasi

Relasi adalah sebuah tabel yang memiliki beberapa kolom dan baris,

digunakan untuk memegang informasi mengenai objek yang akan

direpresentasikan dalam basis data. Sebuah relasi digambarkan dengan

tabel dua dimensi yang memiliki baris yang merepresentasikan

sebuah record dan nama kolom yang direpresentasikan atribut. Relasi

memiliki sifat-sifat sebagai berikut (Connolly, 2005, p77):

a. Nama relasi berbeda satu sama lain dalam skema relasional.

b. Setiap sel dari relasi berisi satu nilai atomik.

c. Setiap atribut memiliki nama yang berbeda.

Page 20: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

28

d. Nilai satu atribut berasal dari domain yang sama.

e. Setiap tuple berbeda, dan tidak ada duplikasi tuple.

2. Atribut

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, atribut adalah nama kolom dari

sebuah relasi. Atribut dapat muncul dalam urutan apapun dan relasinya

akan tetap relasi yang sama, dan oleh sebab itu memilik arti yang

sama (Connolly dan Begg, 2005, p72).

2. Domain

Domain adalah kumpulan dari nilai yang diijinkan untuk satu atau

lebih atribut. Konsep domain penting karena domain

memperbolehkan user untuk mendifinisikan arti dan sumber nilai

yang dapat atribut gunakan (Connolly dan Begg, 2005, p72).

4. Tuple

Tuple adalah elemen dari relasi atau dapat dikatakan sebagai baris

dari suatu relasi. Tuple dapat muncul dalam urutan apapun dan relasinya

akan tetap relasi yang sama, dan oleh sebab itu memiliki arti yang

sama (Connolly dan Begg, 2005, p73).

5. Degree

Degree pada suatu relasi adalah jumlah atribut yang terdapat pada

relasi tersebut. Sebuah relasi yang terdiri dari satu atribut disebut

unary relation atau one tuple. Relasi dengan dua atribut disebut

binary, tiga atribut disebut ternary dan lebih dari tiga disebut n-ary

(Connolly dan Begg, 2005, p74).

6. Cardinality

Cardinality adalah jumlah dari tuple yang terdapat pada relasi. Cardinality

berubah-ubah bergantung pada tuples yang ditambah atau dihapus

(Connolly dan Begg, 2005, p74).

7. Basis data relasional

Basis data relasional adalah sekumpulan relasi yang telah

dinormalisasi dengan nama relasi yang berbeda (Connolly dan Begg,

2005, p74).

Page 21: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

29

a. Basis data relasi

Dari beberapa pengertian diatas, maka skema relasi dapat didefinisikan

yaitu sebuah nama relasi yang mendefinisikan sekumpulan

pasangan atribut dan domain. Skema basis data relasi adalah

kumpulan dari skema relasi yang berbeda nama (Connolly dan

Begg, 2005, p76).

b. Relational Keys

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa tidak ada tuples yang

sama dalam sebuah relasi. Oleh sebab itu, diperlukannya relational

keys untuk mengidentifikasikan satu atau lebih atribut agar dapat

membedakan tuple dalam sebuah relasi.

Berikut ini merupakan beberapa relational keys tersebut (Connolly dan

Begg, 2005, p78):

1. Superkey

Superkey adalah sebuah atribut atau kumpulan dari atribut yang

secara unik mengidentifikasikan sebuah tuple dalam sebuah relasi

(Connolly dan Begg, 2005, p78).

2. Candidate key

Candidate key adalah sebuah atribut unik yang

mengidentifikasikan sebuah table. Jumlah minimal atribut yang

dapat mengidentifikasikan record secara unik. Jika sebuah key

terdiri lebih dari satu atribut disebut composite key (Connolly dan

Begg, 2005, p78).

3. Primary key

Candidate key yang terpilih untuk mengidentifikasi tuple dengan

uniknya di dalam suatu relasi disebut primary key. Primary key

adalah sebuah atribut atau kumpulan atribut dalam satu relasi

yang cocok pada beberapa candidate key dari beberapa relasi

(Connolly dan Begg, 2005, p79). Candidate key yang tidak

dipilih menjadi primary key dinamakan alternate key.

Page 22: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

30

4. Foreign key

Foreign key adalah sebuah atribut atau kumpulan atribut dalam

satu relasi yang cocok pada beberapa candidate key dari

beberapa relasi (Connolly dan Begg, 2005, p79).

B. Integritas Constraints

Data yang disimpan ke dalam sebuah basis data harus valid dan

konsisten. Integrity biasanya diekspresikan sebagai constraint, dimana

constraint merupakan aturan yang tidak boleh dilanggar oleh basis data.

Berikut ini adalah definisi dari istilah yang digunakan (Connolly dan Begg,

2005, p81-83):

a. Nulls

Null merepresentasikan nilai untuk sebuah atribut yang tidak

diketahui atau tidak memiliki nilai pada tuple.

b. Integritas entitas

Dalam sebuah base relation, tidak ada atribut pada primary key

bernilai null. Primary key digunakan untuk mengidentifikasikan tuple

secara unik. Hal ini menyebabkan tidak ada subset dari primary key

yang cukup untuk menyediakan pengidentifikasian tuple yang unik.

c. Integritas referensial

Jika terdapat foreign key dalam relasi, maka nilai foreign key

tersebut akan dibandingkan dengan nilai candidate key dari beberapa

tuple pada relasi tersebut atau nilai foreign key harus null semuanya.

d. General Constraints

Aturan tambahan yang dispesifikasikan user atau database administrator

pada basis data dari suatu aspek dari enterprise.

2.1.7 Entity Relationship Diagram

Menurut Connolly dan Begg (2005, p342), Salah satu aspek yang paling

sulit dari desain database adalah kenyataan bahwa perancang,

programmer, dan end-user cenderung melihat data dan penggunaannya dengan

cara berbeda.

Page 23: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

31

Menurut Connolly dan Begg (2005, p342), ERD adalah

penggambaran dari sebuah kebutuhan penyimpanan data dengan cara kerja

dari suatu perusahaan atau organisasi tersebut yang bebas dari ambiguitas.

ERD digunakan untuk mengidentifikasikan data yang akan disimpan, diolah

dan diubah untuk mendukung aktivitas bisnis suatu organisasi. ER-

Modelling adalah pendekatan top-down dari desain database yang dimulai

dengan mengidentifikasi data-data penting yang disebut entitas dan hubungan

antara data yang harus direpresentasikan dalam model yang disebut relasi,

serta informasi yang lebih detail mengenai entitas yang disebut atribut.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan ERD yaitu :

1. Tipe Entitas

Tipe entitas adalah sekumpulan objek yang memiliki sifat

yang sama, yang diidentifikasi oleh perusahaan dan memiliki

keberadaan yang independen (Connolly dan Begg, 2005, p343).

Keberadaan dari entitas yang independen ini dapat berupa bentuk

fisik (nyata) maupun konseptual (abstrak). Entity occurrence

merupakan objek yang dapat diidentifikasi secara unik dari tipe

entitas (Connolly dan Begg, 2005, p342).

2. Tipe relationship

Tipe relationship merupakan sebuah hubungan yang memiliki

arti diantara beberapa tipe entitas (Connolly dan Begg, 2005, p346).

Setiap tipe relasi diberi nama yang menjelaskan fungsinya.

Relationship occurrence merupakan sebuah hubungan yang dapat

diidentifkasikan secara unik, yang meliputi satu kejadian dari masing-

masing tipe entitas yang berpartisipasi. Terdapat tiga dari jenis

relationship :

a. One-to-One (1:1) Relationship

Hubungan one-to-one terjadi ketika ada satu record dari tabel

pertama yang berkorepondensi dengan satu record dari tabel lain.

Contohnya setiap nama karyawan hanya memiliki satu ID

karyawan.

Page 24: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

32

b. One-to-many (1:*) Relationship

Hubungan one-to-many terjadi ketika setiap record dalam tabel A

bisa memiliki beberapa link dari tabel B namum masing-masing

record dari tabel B hanya bisa berkorespondensi dengan satu record

dari tabel A. Contohnya sebuah perusahaan dengan semua

karyawannya bekerja di gedung Z (Merupakan tabel A). Nama

gedung memiliki hubungan dengan banyak karyawan (merupakan

tabel B). Jadi, satu record dari tabel A, yaitu tabel nama

gedung, memiliki relasi dengan banyak nama karyawan dari tabel

B.

c. Many-to-many (*:*) Relationship

Hubungan many-to-many terjadi ketika setiap record dari tabel A

memiliki hubungan dengan record-record yang ada di tabel B dan

sebaliknya.

3. Atribut

Atribut merupakan properti atau sifat dari sebuah entitas

atau tipe relationship (Connolly dan Begg, 2005, p350). Domain

atribut merupakan suatu kumpulan nilai yang diperbolehkan untuk

satu atau lebih atribut (Connolly dan Begg, 2005, p350). Atribut

dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Simple and composite attributes

Simple atribute merupakan sebuah atribut yang terdiri dari satu

komponen dengan keberadaan yang independen (Connolly dan

Begg, 2005, p351). Composite attribute merupakan sebuah atribut

yang tediri dari beberapa komponen, masing-masing dengan

keberadaan yang independen (Connolly dan Begg, 2005, p351).

b. Single-valued dan multi-valued attributes

Single-valued attribute adalah sebuah atribut yang memiliki

nilai tunggal untuk setiap konkurensi dalam sebuah tipe entitas

(Connolly dan Begg, 2005, p352). Multi-valued attribute adalah

sebuah atribut yang memiliki beberapa nilai untuk setiap konkurensi

dalam sebuah tipe entitas (Connolly dan Begg, 2005, p352).

Page 25: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

33

c. Atribut turunan (derived attribute)

Derived attribute merupakan sebuah atribut yang mewakili sebuah

nilai yang dapat diturunkan dari nilai dari atribut yang berelasi

atau sekumpulan atribut, dan tidak harus dalam tipe entitas yang

sama (Connolly dan Begg, 2005, p352).

d. Keys

Candidate key merupakan sekumpulan atribut yang minimal

yang secara unik mengidentifikasikan setiap kejadian dari entitas

(Connolly dan Begg, 2005, p352).

Primary key merupakan candidate key yang memiliki dua atau

lebih atribut (Connolly dan Begg, 2005, p353).

Composite key merupakan candidate key yang terdiri atas dua

atau beberapa atribut. (Connolly dan Begg, 2005, p353).

4. Tipe entitas kuat dan lemah

Tipe entitas kuat merupakan tipe entitas yang

keberadaannya tidak bergantung pada entitas lain (Connolly dan

Begg, 2005, p354). Karakteristik dari entitas kuat ini adalah setiap

kejadian entitas diidentifikasikan secara unik menggunakan atribut

primary key dari tipe entitas berikut. Tipe entitas lemah merupakan

tipe entitas yang keberadaannya bergantung pada entitas lain

(Connolly dan Begg, 2005, p355).

Karakteristik dari entitas lemah ini adalah setiap kejadian

entitas tidak bisa diidentifikasikan secara unik dengan hanya

menggunakan atribut yang berhubungan dengan tipe entitas tersebut.

5. Structural Constraint

Batasan utama dari relationship disebut multiplicity, yang

artinya jumlah dari kejadian-kejadian yang mungkin terjadi pada

entitas yang berhubungan dengan kejadian tunggal dari entitas

melalui relationship khusus (Connolly dan Begg, 2005, p356-359).

2.1.8 Normalisasi

Menurut Hoffer, Prescott & Topi (2009, p266), normalisasi adalah

proses formal untuk memutuskan atribut mana yang harus dikelompokkan

menjadi satu dalam suatu relasi sehingga semua anomali dihapus. Normalisasi

Page 26: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

34

adalah proses mengurangi relasi dengan anomali yang dilakukan berturut-turut

untuk menghasilkan relasi yang lebih baik dan terstruktur dengan baik. Berikut

ini adalah beberapa tujuan utama dari normalisasi:

1. Minimalkan redundansi data, sehingga menghindari anomali dan

melestarikan ruang penyimpanan

2. Menyederhanakan referential integrity constraints

3. Memudahkan untuk menjaga data (insert, update, dan delete)

4. Menyediakan desain yang lebih baik yang merupakan representasi yang

telah ditingkatkan dari dunia nyata dan dasar yang lebih kuat untuk

perkembangan di masa depan

Normalisasi dapat diselesaikan dan dipahami secara bertahap, masing-

masing yang sesuai dengan bentuk normal. Sebuah normal form adalah

keadaan relasi yang dihasilkan dari penerapan aturan-aturan sederhana

mengenai dependensi fungsional (atau relasi antara atribut) pada relasi tersebut.

1. Bentuk normal pertama - atribut multivalued (juga disebut kelompok

berulang) telah dihapus, sehingga ada nilai tunggal (mungkin null) di

persimpangan setiap baris dan kolom tabel.

2. Bentuk normal kedua - dependensi fungsional parsial telah dihapus (yaitu,

nonkeys diidentifikasi oleh seluruh primary key)

3. Bentuk normal ketiga - dependensi transitif telah dihapus (yaitu, nonkeys

yang diidentifikasi hanya dengan primary key)

4. Boyce-Codd bentuk normal – sisa anomali yang dihasilkan dari dependensi

fungsional telah dihapus (karena ada lebih dari satu primary key untuk

nonkeys yang sama)

5. Bentuk normal keempat – semua dependensi multivalued telah dihapus

6. Bentuk normal kelima - semua anomali yang tersisa telah dihapus

Normalisasi adalah suatu teknik untuk menghasilkan sekumpulan relasi

dengan sifat-sifat yang diinginkan, memenuhi kebutuhan data pada

perusahaan (Connolly dan Begg, 2005, p388).

Page 27: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

35

BENTUK NORMALISASI

Ada beberapa bentuk normalisasi, yaitu:

1. Unnormalized Form (UNF)

Sebuah relasi dimana masih terdapat redundansi data dan belum

melalui proses normalisasi.

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan disimpan, dan tidak

ada keharusan untuk mengikuti suatu format tertentu. Data

dikumpulkan apa adanya, dan terdapat suatu tabel yang berisikan satu

atau lebih grup yang berulang (Connolly dan Begg, 2005, p403).

Membuat tabel unnormalized yaitu dengan memindahkan data dari

sumber informasi kedalam format tabel dengan baris dan kolom.

2. First Normal Form (1NF)

Bentuk normal pertama mempunyai ciri yaitu data dibentuk dalam satu

record dan mulai menghilangkan adanya perulangan data. Merupakan

sebuah relasi di mana setiap irisan antara baris dan kolom berisikan

satu dan hanya satu nilai (Connolly dan Begg, 2005, p403).

3. Second Normal Form (2NF)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p407), Bentuk normal kedua

mempunyai syarat yaitu bentuk data telah memenuhi kriteria bentuk

normal pertama. Atribut bukan kunci haruslah bergantung secara

fungsi pada kunci utama, sehingga untuk membentuk normal kedua

sudah ditentukan kunci-kunci field. Kunci field haruslah unik dan

dapat mewakili atribut lain yang menjadi anggotanya. Berdasarkan

pada konsep full functional dependency, yaitu A dan B. Second

normal form merupakan atribut dari sebuah relasi, B dikatakan fully

dependent (bergantung penuh) terhadap A, jika B functionally

dependent pada A tetapi tidak sebenarnya merupakan bagian (proper

subset) dari A. Second Normal Form merupakan sebuah relasi dalan

1NF dan setiap atribut non-primary-key bersifat fully functionally

dependent pada primary key.

Page 28: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

36

4. Third Normal Form (3NF)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p409), Untuk menjadi bentuk

normal ketiga, maka suatu relasi haruslah memenuhi bentuk normal

kedua dan setiap atribut yang bukan kunci harus bergantung hanya

pada kunci primer secara menyeluruh. Berdasarkan pada konsep

ketergantungan transitif (transitively dependent), yaitu suatu kondisi di

mana A, B dan C merupakan atribut dari sebuah relasi, maka jika A→B

dan B→C, maka C bergantung secara transitif pada A melalui B (

Jika A tidak functionally dependent pada B atau C). Third normal

form adalah sebuah relasi dalam 1NF dan 2NF dan di mana tidak

terdapat atribut non-primary-key yang bersifat bergantung secara

transitif pada primary key.

5. Boyce – Codd Normal Form (BCNF)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p419), Relasi yang jika dan hanya

jika setiap determinan adalah candidate key.

6. Fourth Normal Form (4NF)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p430), Relasi yang terdapat pada

Boyce-Codd normal form dan tidak mengandung ketergantungan

bernilai banyak (multi-valued dependency). Multi-valued dependency

merupakan ketergantungan antar atribut dalam suatu relasi, misalnya untuk

setiap nilai dari A merupakan satu set nilai untuk B dan C, dimana nilai-

nilai B dan C tidak bergantung satu sama lain.

7. Fifth Normal Form (5NF)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p431), 5NF didefinisikan sebagai

relasi yang tidak mempunyai join dependency (lossless join

dependency). Lossless join dependency merupakan property of

decomposition, yang meyakinkan tidak ada spurious tuples yang

dihasilkan ketika relasi-relasi disatukan melalui operasi natural join.

PROSES NORMALISASI

Proses normalisasi merupakan suatu teknik formal untuk

menganalisis relasi berdasarkan primary key dan ketergantungan fungsional

Page 29: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

37

antar atribut. Proses ini dieksekusi dalam beberapa langkah. Setiap langkah

mengacu ke bentuk normal tertentu,sesuai dengan sifat yang dimilikinya.

Setelah normalisasi diproses, relasi menjadi secara bertahap lebih terbatas

atau kuat bentuk formatnya dan juga mengurangi tindakan update yang

anomali. Proses-proses yang terjadi yaitu:

a. UNF ke 1NF

Tunjuk satu atau sekumpulan atribut sebagai kunci untuk tabel

unnormalized. Identifikasikan grup yang berulang dalam tabel

unnormalized yang berulang untuk kunci atribut. Hapus grup yang

berulang dengan cara :

1. Masukkan data yang semestinya ke dalam kolom yang kosong pada

baris yang berisikan data yang berulang (flattening the table).

2. Menggantikan data yang ada dengan salinan dari kunci atribut yang

sesungguhnya ke dalam relasi terpisah.

b. 1NF ke 2NF

1. Identifikasikan primary key untuk relasi 1NF.

2. Identifikasikan ketergantungan fungsional dalam relasi.

3. Jika terdapat ketergantungan parsial terhadap primary key, maka hapus

dengan menempatkannya dalam relasi yang baru bersama dengan salinan

determinannya.

c. 2NF ke 3NF

1. Identifikasikan primary key untuk relasi 1NF.

2. Identifikasikan ketergantungan fungsional dalam relasi.

3. Jika terdapat ketergantungan transitif terhadap primary key, maka

hapus dengan menempatkannya dalam relasi yang baru bersama

dengan salinan determinannya.

d. 3NF ke BCNF

1. Merupakan relasi yang sama dengan relasi yang ada di dalam 3NF.

2. Untuk ketergantungan fungsional A→B, ditetapkan dalam relasi maka A

harus merupakan candidate key.

Page 30: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

38

e. BCNF ke 4NF

1. Menghilangkan multi-valued dependency dari relasi dengan

menempatkan atribut-atribut ke dalam suatu relasi baru bersama dengan

copy of determinant.

2.1.9 Database Security

Menurut Connolly dan Begg (2005, p542), Database security adalah

mekanisme yang digunakan untuk memproteksi database dalam melawan

ancaman dari luar maupun dari dalam. Database security mencakup

hardware, software, user, dan data. Untuk menjalankan sistem keamanan

secara efektif, diperlukan beberapa kontrol yang sesuai, yang didefinisikan

pada mission objectives secara khusus dari sistem. Database security

termasuk dalam hubungan situasi seperti berikut :

1. Pencurian dan memanipulasi data

2. Kehilangan kerahasiaan data

3. Kehilangan privacy

4. Kehilangan integrity

5. Kehilangan availability

Dalam sebuah database security terdapat mekanisme keamanan yang

disebut dengan authorization dan authentification. Authorization adalah

pemberian hak akses apa saja yang dapat dilakukan oleh user kepada

suatu sistem, sedangkan authentification adalah suatu mekanisme yang

menentukan user manakah yang boleh masuk ke dalam sistem.

2.2 Teori yang terkait dengan Penelitian

Dalam tinjauan pustaka yang berhubungan dengan hal-hal khusus tentang

topik skripsi dan alat bantu analisis dan perancangan basis data akan diruaikan

secara ringkas, antara lain: travel, structured query language (SQL), diagram

aliran (Flowchart), data flow diagram (DFD), state transiton diagram (STD),

C#, SQL Server 2008, ASP.NET, Internet, HTML dan CSS.

Page 31: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

39

2.2.1 Teori Travel

Pengertian secara umum perusahaan travel merupakan perusahaan jasa tour

dan travel yang bergerak dalam bidang jasa pemesanan tempat, pemesanan

dan pengantaran tiket termasuk menyediakan transportasi dan akomodasi

hotel. Perusahaan tour dan travel juga menyediakan informasi-informasi

dan menyarankan tentang kondisi tempat tujuan seperti iklim, situasi

politik, dan lain-lain. Selain itu perusahaan tour dan travel secara teknis

juga memberikan saran dan masukan tentang nilai pertukaran matauang,

adanya asuransi untuk penyewaan mobil dan asuransi jiwa pada perjalanan

melalui pesawat udara, asuransi kelebihan barang, biaya keberangkatan,

visa dan passport.(Poynters,1990).

Perusahaan tour dan travel juga mempunyai fungsi :

1. Fungsi sebagai perantara

Perusahaan tour dan travel mempunyai peranan yang cukup penting

dalam pembangunan daerah karena perusahaan ini dapat berperan

sebagai katalisator untuk pembangunan daerah-daerah baru sebagai

daerah tujuan wisata, sehingga peranannya sangat penting dalam

peningkatan perekonomian, khususnya bagi daerah kunjungan wisata

yang seringkali dikunjungi oleh para wisata secara tidak langsung dapat

meningkatkan pendapatan daerah.

2. Fungsi sebagai organisator

Perusahaan tour dan travel berfungsi sebagai pengatur tidak hanya

mempertemukan pelanggan dan pengusaha masing-masing industri

pariwisata seperti perusahaan angkutan, perhotelan, bar, restoran, dll.

Tapi yang lebih penting mempersiapkan macam-macam tour yang

mungkin dapat ditawarkan bagi calon wisatawan. (Drs. A. Yoeti, 1996).

Adapun jasa-jasa yang ditawarkan antara lain :

1. Tiket Pesawat Domestik

Reservasi atau pemesanan adalah penyediaan tempat atau

pembukuan pada dinas-dinas penerbangan bagi calon penumpang

beserta dengan permintaan akan fasilitas khusus lain apabila

Page 32: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

40

diperlukan. Jadi pengertian reservasi tiket adalah suatu pemesanan

tempat duduk di pesawat terbang dan sekaligus permintaan khusus

yang dilakukan oleh calon penumpang baik melalui agen tiket.

Reservasi harus dilakukan oleh calon penumpang karena pihak

maskapai memiliki ketentuan penerbangan untuk memastikan jadi

atau tidaknya calon penumpang naik pesawat pilihan untuk pergi ke

tempat yang dituju.

2. Voucher Hotel

Voucher hotel adalah kupon prabayar yang dapat ditukarkan ketika

akan menginap di hotel tertentu. Sama seperti membeli tiket

pesawat, biaya menginap di hotel juga dapat dihemat dengan cara

melakukan reservasi dari jauh hari. Alasannya karena membayar

lebih murah dan kepastian mendapat kamar.

3. Paket Tur

Paket wisata diartikan sebagai suatu perjalanan wisata dengan satu

atau lebih tujuan kunjungan yang disusun dari berbagai fasilitas

perjlanan tertentu dalam suatu acara perjalanan yang tetap, serta

dijual dengan harga tunggal yang menyangkut seluruh komponen

dari perjalanan wisata.

2.2.2 Structured Query Language (SQL)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p112), Structured Query

Language (SQL) merupakan bahasa yang digunakan untuk database

relational dan didukung oleh semua produk di pasaran. SQL

awalnya dikembangkan oleh IBM Research pada awal tahun 1970

dan pertama kali diterapkan pada prototype komputer IBM yang bernama

System R.

Structured Query Language (SQL) adalah suatu bahasa

standard untuk implementasi operasi-operasi pada sistem basis data

model relational Standard ANSI-SQL92 atau International Standard

Database Query Language.

2.2.3 Diagram Aliran (Flowchart)

Page 33: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

41

Menurut Mulyadi (2001, p60-63), Sistem akuntansi dapat

dijelaskan dengan menggunakan bagan alir dokumen. Berikut ini

merupakan simbol-simbol standar yang digunakan oleh analis sistem

untuk membuat bagan alir dokumen yang menggambarkan sistem

tertentu :

Tabel 2.2 Simbol Diagram Aliran

SIMBOL KETERANGAN

Dokumen

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan semua jenis

dokumen, yang merupakan

formulir yang digunakan untuk

merekam data terjadinya suatu

transaksi.

Kegiatan Manual

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan kegiatan

manual seperti :

a. Menerima order dari

pembeli

b. Mengisi formulir

c. Membandingkan dan

memeriksa berbagai jenis

kegaitan klerikal yang lain.

Keterangan / Komentar

Simbol ini memungkinkan ahli

sistem menambahkan keternagan

untuk memperjelas pesan yang

disampaikan dalam bagan alir.

Keputusan

Simbol ini menggambarkan

keputusan yang harus dibuat

dalam proses pengolahan data.

Page 34: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

42

Keputusan yang dibuat ditulis di

dalam simbol.

Garis alir / flowline

Simbol ini menggambarkan arah

proses pengolahan data. Anak

panah tidak digambarkan jika

arus dokumen mengarah ke

bawah dan ke kanan. Jika arus

dokumen mengalir ke atas atau

ke kiri, anak panah perlu

dicantumkan.

Mulai / berakhir ( terminal)

Simbol ini untuk

menggambarkan awal dan akhir

suatu sistem akuntansi.

Dokumen dan Tembusannya

Simbol ini digunakan untuk

menggambarkan dokumen asli

dan tembusannya.

Penghubung halaman yang

sama (onge page connector)

Dalam menggambarkan bagan

alir, arus dokumen dibuat

mengalir dari atas ke bawah dan

dari kiri ke kanan. Namun,

dengan keterbatasan ruang

halaman kertas untuk

menggambar makan symbol

penghubung digunakan untuk

memungkinkan aliran dokumen

berhenti di suatu lokasi pada

halaman tertentu dan kembali

berjalan di likasi lain pada

Page 35: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

43

halaman yang sama.

Penghubung halaman yang

berbeda (Off = page connector)

Apabila menggambar bagan alir

suatu sistem akuntansi melebihi

satu halaman, maka symbol ini

harus digunakan untuk

menunjukkan kemana dan

bagaimana bagan alir terkait satu

dengan lainnya. Nomor yang

tercantum pada halaman tertentu

terkait dengan bagan alir yang

tercantum pada halaman yang

lain.

2.2.4 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Whitten (2007, p317), Data Flow Diagram adalah alat

yang menggambarkan aliran data yang melewati sistem beserta hasil

yang diperoleh dari sistem tersebut. Selain itu, pengertian lain mengenai

Data Flow Diagram menurut Whitten (2007, p317) adalah model proses

yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem

dan tugas atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem.

Menurut McLeod (2010, p214), Data Flow Diagram (DFD)

adalah suatu penyajian grafis dari suatu sistem yang mengilustrasikan

bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang saling tersambung. Ada

beberapa simbol yang digunakan dalam DFD dimana simbol-simbol

tersebut mencerminkan :

1. Unsur-unsur lingkungan dengan sistem yang berinteraksi.

2. Proses.

3. Arus data.

4. Penyimpanan data.

Berdasarkan pengertian di atas, Data Flow Diagram (DFD) adalah

penggambaran grafis yang menampilkan aliran data dari sumber ke

Page 36: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

44

dalam objek, dengan melewati proses yang mentransformasikannya ke

tujuan yang ada pada objek lain. Data Flow Diagram (DFD)

memperlihatkan hubungan fungsional dari nilai yang dihitung oleh sistem,

termasuk nilai masukan, nilai keluaran, serta tempat penyimpanan

internal. DFD membuat proses yang mentransformasi data, aliran data

yang menggerakan data, objek yang mengkonsumsi serta memproduksi

data, serta data store yang menjadi tempat penyimpanan data.

Menurut McLeod (2010, p215-217), Diagram nomor 0 (figure 0

diagram) mengidentifikasi proses-proses utama sistem. Sebuah diagram yang

mendokumentasikan sistem pada tingkat yang lebih ringkas disebut

diagram konteks (context diagram), sedangkan sebuah diagram yang

memberikan lebih banyak detail disebut diagram nomor n (figure n

diagram). Ada 3 (tiga) tingkatan dalam DFD yaitu :

a. Diagram Konteks

Diagram yang menggambarkan sistem secara garis besar atau

merupakan tingkatan yang paling awal, yang menggambarkan

hubungan antara sistem dengan bagian luar dari sistem. Diagram ini

terdiri atas satu simbol proses tunggal yang melambangkan

keseluruhan sistem. Berikut ini merupakan beberapa aturan yang

dapat digunakan dalam menggambarkan sebuah diagram konteks :

1. Hanya menggunakan satu simbol.

2. Memberikan label pada simbol proses untuk mencerminkan

keseluruhan sistem.

3. Jangan memberikan nomor pada simbol proses tunggal.

4. Memasukkan seluruh terminator untuk sistem.

5. Menunjukkan seluruh arus yang terjadi antara terminator dan

sistem.

b. Diagram Nol

Merupakan level tertinggi dari fungsi yang ada di dalam

sistem. Selain itu, pada diagram ini digambarkan proses-proses

penting yang ada di dalam sistem. Proses ini diperoleh dari

pemecahan diagram konteks.

Page 37: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

45

c. Diagram Rinci / Diagram Level 1

Pada diagram ini digambarkan rincian dari setiap proses yang ada

pada diagram 0 (nol) sampai ketingkat proses yang paling rinci.

d. Diagram Level 2

Merupakan penjabaran rinci dari setiap proses yang baru

muncul pada diagram level 1 secara khusus. Dalam hal ini juga

memungkinkan munculnya proses-proses detilnya. DFD terdiri dari

simbol-simbol sebagai berikut :

Tabel 2.3 Simbol Data Flow Diagram

SIMBOL KETERANGAN

Proses adalah sesuatu untuk mengubah input dan

output. Proses dapat digambarkan dengan sebuah

lingkaran, sebuah persegi panjang horizontal, atau

sebuah persegi panjang tegak bersudut melingkat.

Setiap symbol proses diidentifikasikan dengan label.

Teknik pembuatan label yang paling umum adalah

dengan menggunakan kata kerja atau objek, tetapi

juga dapat menggunakan sistem atau program

komputer.

Aliran data terdiri dari sekelompok unsure-unsur data

yang berhubungan secara logis yang bergerak dari

satu titik atau proses ke titik atau proses yang lain.

Simbol panah dapat digambarkan sebagai garis lurus

atau lengkung. Aliran data menggambarkan

perpindahan informasi dari satu bagian ke bagian lain

dari sistem. Awal panah menggambarkan asal data

sedangkan arah panah menggambarkan tujuan.

Penyimpanan data (data store) adalah suatu tempat

penyimpanan data. Proses dapat memasukkan atau

mengambil data dari data store.

Page 38: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

46

Terminator (external entities) digunakan untuk

menyatakan unsur-unsur lingkungan yang

menunjukkan titik-titik dimana sistem berakhir dan

dapat berupa orang, organisasi, dan sistem lain yang

memiliki antramuka dengan sistem.

2.2.5 State Transition Diagram (STD)

Menurut Pressman (2001, p317-318), Behavioral modelling adalah

sebuah prinsip operasional yang membutuhkan semua kebutuhan metode

analisis. State Transition Diagram (STD) merepresentasikan kelakuan

dari sistem dengan menggambarkan state dan event yang menyebabkan

sistem merubah state. Sebagai tambahan, STD mengindikasikan aksi apa

yang diambil sebagai akibat dari event tertentu.

Menurut Marakas (2006, p135), State transition diagram

menggambarkan bermacam-macam keadaan sebuah komponen sistem

yang terdapat dalam relasi pada kejadian-kejadian atau kondisi-kondisi

yang menyebabkan sebuah perubahan dari sebuah keadaan ke keadaan

lainnya.

State Transition Diagram (STD) merupakan suatu tools

permodelan yang menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari

suatu sistem. Adapun simbol yang digunakan adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2 State / Keadaan (Marakas, 2006, p136)

Page 39: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

47

Ada dua jenis state yaitu State Awal (Initial State) dan State Akhir

(Final State). Initial State hanya diperbolehkan satu saja, sedangkan

Final State dapat lebih dari satu. Dikatakan Final State jika tidak ada

perubahan keadaan dari keadaan tersebut ke keadaan lainnya. Akan

tetapi, jika masih ada dan Final State-nya hanya satu, maka akan terjadi

looping terus menerus tanpa pernah berhenti.

Notasi lainnya ialah transisi state / perubahan state. Setiap panah

diberikan label yang menunjukkan kejadian (event) yang akan

menyebabkan perubahan dari satu state ke state lainnya.

Label tersebut adalah kondisi dan aksi. Kondisi adalah sebuah

sinyal yang menyebabkan perubahan terhadap state dari state satu ke

state berikutnya. Aksi adalah sesuatu yang dilakukan sistem bila terjadi

perubahan state atau merupakan reaksi terhadap kondisi.

Gambar 2.3 Perubahan state / Keadaan (Marakas, 2006, p136)

Ada 2 (dua) cara pendekatan dalam membuat State Transition Diagram

yaitu :

a. Identifikasi setiap kemungkinan state dari sistem dan gambarkan

masing-masing pada sebuah kotak, lalu buatlah hubungan antar

state tersebut.

b. Mulai dengan state pertama dan dilanjutkan dengan state berikutnya

sesuai dengan aliran yang diinginkan.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, State Transition

Diagram merupakan suatu diagram yang menggambarkan kelakuan dari

Page 40: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

48

sebuah sistem melalui state dan event, yang menunjukkan adanya

perubahan sebagai indikasi terhadap aksi yang dilakukan akibat event

tertentu.

2.2.6 Pengenalan C#

Menurut Eric dan Tommy (2002, p2), C# adalah sebuah bahasa

pemrograman yang diciptakan oleh Microsoft dan diperkenalkan dengan

merilis visual studio .NET. C# adalah gabungan dari C++ dan Java,

dengan menggabungkan fitur yang ada pada C++ kemudian ditambah

dengan object oriented pada Java.

Beberapa contoh perbedaan yang dimiliki C# dibandingkan

dengan C++:

- C# memiliki metode alternatif untuk mengakses daftar

inisialisasi ketika membangun sebuah kelas dasar

- Sebuah kelas dapat mewarisi implementasi hanya dari satu

kelas dasar

- C# memiliki sintaks yang berbeda dengan C++ ketika

membuat sebuah arrays

- C# dapat memanggil anggota kelas dasar dari kelas turunan

nya

Menurut Dietel (2008,p9), C# adalah sebuah bahasa pemrograman

yang berorientasi objek dan didesain secara spesifik untuk platform NET

sebagai bahasa yang memungkinkan programmer untuk mudah

bermigrasi ke .NET. C# memiliki akar dari C, C++, dan Java,

mengadaptasikan fitur-fitur terbaik dan menambahkan fitur-fitur

tersendiri. C# memiliki akses ke class library yang kuat dari komponen-

komponen yang sudah dibangun sebelumnya, memungkinkan

programmer untuk mengembangkan aplikasi dengan cepat, c# dan Visual

Basic menggunakan .NET Framework Class Library yang sama.

Bahasa pemrograman C# yang asli distandarisasi oleh Ecma

International pada Desember 2002. Sejak saat itu, Microsoft telah

Page 41: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

49

menawarkan beberapa ekstensi bahasa yang telah diadopsi sebagai bagian

dari standar Ecma C# yang telah direvisi.

2.2.7 Pengenalan SQL Server 2008

SQL Server merupakan hal yang menarik bagi pengguna yang

masih menggunakan SQL 2000 karena SQL Server 2008 mencakup

semua fungsi yang ditemukan di SQL Server 2005. SQL Server 2008

mencakup koleksi fitur baru. Beberapa fitur yang ada di SQL 2008

adalah kompresi database, kompresi backup database, enkripsi data,

penanggalan baru, dan filestream yang merupakan tipe data baru. ( Otey

Michael, 2008:7)

Menurut Ray, Paul, Chris, dan Alex (2011, p9-10), SQL Server

2008 adalah sebuah sistem manajemen basis data (DBMS) yang berkelas

enterprise yang mampu menjalankan basis data pribadi yang hanya

beberapa megabyte hingga sistem database multiserver yang mengelola

informasi berukuran terabyte. SQL Server 2008 lebih dari sekedar sebuah

mesin database.

Ada 5 tugas utama dari DBMS yang dapat dilakukan oleh SQL Server

2008 :

- Menyediakan penyimpanan data yang handal

- Menyediakan sarana yang cepat untuk mengambil data

- Menyediakan akses yang konsisten dengan data

- Mengkontrol akses data melalui keamanan nya

- Memastikan data terintegritas dengan baik sehingga data nya

konsisten

2.2.8 ASP.NET

Menurut Liberty (2006,p1), Microsoft pertama kali

mengumumkan ASP.NET 1.0 dan .NET Framework pada July,2000. Pada

umumnya, .NET adalah sebuah kerangka kerja (framework)

pengembangan aplikasi yang menyediakan antar muka program aplikasi

yang baru dan Application Programming Interface dari sistem operasi

Page 42: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

50

Windows klasik, terutama Windows 2000, juga menambahkan beberapa

teknologi yang berbeda yang dimunculkan Microsoft pada akhir dekade

1990an.

Pada saat ini .NET terdiri dari:

a. Kompiler untuk 5 bahasa yang berbeda (C#, Visual Basic, Managed

C++, J#, dan Jscript)

b. Sebuah pustaka kelas (class libraries) yang saling berhubungan,

dikenal sebagai Framework Class Library (FCL), yang menyertakan

dukungan untuk aplikasi windows dan web, akses data, dan lain-lain.

c. Common Language Runtime (CLR), sebuah mesin berorientasi objek

dari Framework ini yang menerjemahkan intermediate code yang

dihasilkan compiler bahasa ke dalam native code yang diperlukan

untuk mengeksekusi aplikasi.

Menurut Matthew, Adam, Mario (2010, p3-11), ASP.NET itu

sendiri memiliki 7 pilar :

1. ASP.NET terintegrasi dengan .NET Framework ( ASP.NET is

integrated with the .NET Framework)

2. ASP.NET dikompilasi, bukan diinterpretasikan (ASP.NET is

compiled not interpreted)

3. ASP.NET adalah multi bahasa (ASP.NET is Multilanguage)

4. ASP.NET dihost dengan Common Language Runtime

(ASP.NET is hosted by Common Language Runtime)

5. ASP.NET berorientasi objek (ASP.NET is object oriented)

6. ASP.NET mendukung semua browser (ASP.NET supports all

browsers)

7. ASP.NET mudah disebarkan dan dikonfigurasikan (ASP. NET

is easy to deploy and configure)

ASP.NET masih merupakan yang terbaik untuk Visual

Studio.Net. Sejak ASP.NET di rilis ASP digantikan dan ASP.NET

memiliki kelebihan untuk terhubung ke banyak script. (Nick

Langley, 2005:34).

Page 43: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

51

2.2.9 Internet

Menurut Shelly, Woods, Dorin (2008,p2) Internet adalah koleksi

jaringan komputer di seluruh dunia yang menghubungkan jutaan

komputer yang digunakan untuk bisnis, pemerintahan, institusi,

pendidikan, organisasi, dan individual menggunakan modem, kabel

telepon, kabel televise, satelit, dan peralatan komunikasi lainnya.

Menurut Shelly, Woods, Dorin (2008,p2) Internet backbone

adalah kumpulan jalur data berkecepatan tinggi yang menghubungkan

sistem komputer utama yang berlokasi di seluruh dunia.

Sampai saat ini sudah lebih dari 950 juta orang di 240 negara

terkoneksi melalui internet menggunakan komputer-komputer mereka di

rumah-rumah, kantor-kantor, sekolah-sekolah, dan lokasi-lokasi publik

seperti perpustakaan. Pengguna dengan koomputer yang terkoneksi ke

internet akan dapat mengakses berbagai macam layanan seperti email,

social networking, online shopping, dan world wide web.

2.2.10 HTML dan CSS

Menurut Shelly, Woods, Dorin (2008,p8) halaman-halaman web

dibuat menggunakan HTML yaitu sebuah bahasa penulisan yang

digunakan untuk membuat dokumen dalam world wide web. HTML

menggunakan seperangkat instruksi khusus dinamakan tags atau markup

untuk mendefinisikan struktur dan susunan dari sebuah dokumen dan

menentukan bagaimana halaman tersebut ditampilkan dalam browser.

Sebuah halaman web adalah sebuah file yang berisi teks dan

HTML tag. HTML tag digunakan untuk menandakan teks, menentukan

bagaimana suatu teks ditampilkan dalam suatu halaman pada web. HTML

memiliki ratusan tag yang dapat digunakan untuk mengatur tampilan pada

halaman web, juga untuk membuat hyperlink ke dokumen lain atau

halaman web lain.

HTML dapat digunakan berbarengan dengan teknologi web lain

untuk menyediakan fungsi-fungsi tambahan pada halaman web. Sebagai

contoh, DHTML ( Dynamic HTML ) mendeskripsikan sebuah kombinasi

dari tag-tag HTML, CSS, atau bahasa scripting lainnya.

Page 44: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

52

Cascading Style Sheet (CSS) adalah sekumpulan kode yang

memungkinkan untuk mengatur elemen dalam sebuah halaman web

ataupun dalam keseluruhan situs web.

2.2.11 Eight Golden Rules of Interface Design

Menurut Shneiderman Ben dan Catherine Plaisant (2010),

merumuskan 8 (delapan) aturan yang dapat digunakan sebagai petunjuk

dasar untuk merancang suatu user interface. Delapan aturan ini disebut

dengan Eight Golden Rules of Interface Design, yaitu:

1. Konsistensi

Merupakan konsistensi terhadap urutan tindakan, perintah, dan

pada istilah-istilah yang digunakan.

2. Universal Usability

Gunanya untuk mengenali kebutuhan pengguna yang beragam dan

desain serta memberikan kemudahan dalam penggunaan, dengan

memfasilitasi transformasi konten agar pengguna yang belum

pernah maupun yang pernah menggunakan aplikasi dapat memakai

penggunaan Desain Interface yang ada.

3. Memberikan umpan balik yang informatif

Umpan balik yang berupa informasi jika ada informasi baru dan

jika ada kesalahan perintah.

4. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan

Urutan tindakan sebaiknya terorganisir, jelas awal, pertengahan dan

akhirnya.

5. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana

Jika terjadi kesalahan, akan ada mekanisme sederhana untuk

menangani kesalahan tersebut.

6. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya

Dirancang agar pengguna tidak takut menggunakan menu-menu

baru. Di setiap browser seperti Mozilla, Internet Exploler dan

Google Chrome terdapat menu undo atau back.

Page 45: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

53

7. Mendukung tempat pengendali internal

Pengguna menjadi pengontrol sistem bukan sistem yang

mengontrol.

8. Mengurangi beban ingatan jangka pendek

Dirancang agar pengguna tidak terlalu mengingat banyak perintah.

Page 46: BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01094-IF Bab2001.pdfkumpulan data yang berhubungan secara logis dan deskripsi data tersebut,

54