BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF...

60
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Dasar 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sistem yang terdiri dari komputer – komputer, serta perangkat – perangkat yang saling terhubung sebagai satu kesatuan. Dengan di hubungkannya perangkat – perangkat tersebut kita dapat saling berbagi sumber daya antar satu perangkat dengan perangkat lainnya. Sedangkan dalam istilah komputer, jaringan merupakan penghubung antara dua komputer atau lebih yang tujuan utamanya adalah saling berbagi data. (Wahana Komputer, 2010:2) Sedangkan menurut definisi dari (Solekan,ST ,2009:91) yang di maksud jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah komputer. Atau dapat dijelaskan sebagai kumpulan beberapa komputer yang saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini bisa berupa kabel ataupun tanpa kabel (nirkabel). Arsitektur yang digunakan oleh jaringan komputer pada umumnya menggunakan sistem client-server. Klien (client) adalah pihak yang meminta layanan, sedangkan Server adalah pihak penyedia layanan. Sistem ini berjalan ketika client membutuhkan beberapa sumber daya yang diperlukan dan dimiliki oleh server sebagai penyedia layanan yang akan memfasilitasi sumber daya yang diminta oleh klien. 2.1.2 Jenis Jaringan Komputer Jaringan komputer dalam penerapannya dibagi berdasarkan skala/area, yang terdiri dari 4 jenis, yaitu :

Transcript of BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF...

Page 1: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Dasar

2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sistem yang terdiri dari komputer –

komputer, serta perangkat – perangkat yang saling terhubung sebagai satu

kesatuan. Dengan di hubungkannya perangkat – perangkat tersebut kita dapat

saling berbagi sumber daya antar satu perangkat dengan perangkat lainnya.

Sedangkan dalam istilah komputer, jaringan merupakan penghubung antara

dua komputer atau lebih yang tujuan utamanya adalah saling berbagi data.

(Wahana Komputer, 2010:2)

Sedangkan menurut definisi dari (Solekan,ST ,2009:91) yang di

maksud jaringan komputer adalah suatu himpunan interkoneksi sejumlah

komputer. Atau dapat dijelaskan sebagai kumpulan beberapa komputer yang

saling terhubung satu sama lain melalui media perantara. Media perantara ini

bisa berupa kabel ataupun tanpa kabel (nirkabel).

Arsitektur yang digunakan oleh jaringan komputer pada umumnya

menggunakan sistem client-server. Klien (client) adalah pihak yang meminta

layanan, sedangkan Server adalah pihak penyedia layanan. Sistem ini berjalan

ketika client membutuhkan beberapa sumber daya yang diperlukan dan

dimiliki oleh server sebagai penyedia layanan yang akan memfasilitasi

sumber daya yang diminta oleh klien.

2.1.2 Jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer dalam penerapannya dibagi berdasarkan skala/area,

yang terdiri dari 4 jenis, yaitu :

Page 2: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

6

1. LAN (Local Area Network)

LAN adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil,

umumnya dibatasi oleh area lingkungan. Contoh : kantor, sekolah ataupun

cafe. Jarak dari tiap-tiap node yang terhubung didalamnya tidak lebih dari

200 meter. (Syafrizal, 2005 : 8)

LAN berupa jaringan privat yang berhubungan menghubungkan

device didalam ruangan seperti kantor, gedung atau kampus. Sebuah

jaringan dapat dikatakan LAN apabila minimal ada 2 buah komputer yang

terhubung dengan data rate awal sebesar 4-16 Mbps dan berkembang

hingga saat ini mencapat kecepatan 100 ataupun 1000 Mbps. (Forouzan &

Fegan, 2007 : 13-14)

Komponen utama LAN (Bhunia, 2005:122) :

a. Media transmisi (bisa berupa kabel).

b. Medium-access Controller (MAC).

c. Interface yang terhubung jaringan.

Gambar 2.1 Topologi Local Area Network

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN juga merupakan jaringan yang ukurannya berada diantara

LAN dan WAN. Didesain untuk pelanggan yang membutuhkan kecepatan

yang tinggi yang biasanya untuk akses internet dan akses jaringan yang

ada pada sebuah kota. (Forouzan & Fegan: 2007, 15).

Page 3: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

7

MAN dalam bentuk fisik merupakan gabungan dari beberapa LAN.

Standar dari kategori MAN yang sekarang diemplementasikan adalah

IEEE802.6. (Bagad & Dotre, 2009 : 8)

Gambar 2.2 Topologi Metropolitan Area Network

3. WAN (Wide Area Network)

Sebuah WAN menyediakan jarak yang jauh untuk mentrasmisi

data, gambar, audio, video dan informasi pada area geografis yang besar.

Area ini dapat berupa sebuah negara, benua, dan bahkan hampir

keseluruhan dunia. (Forouzan & Fegan, 2007 :14)

Karakteristik dari WAN adalah (Barrett & King, 2005 : 117-118) :

a. Areanya mencakupi wilayah geografis yang luas.

b. Untuk koneksi yang digunakan biasanya menggunakan penyedia

layanan komunikasi seperti perusahaan teleopon ataupun internet

service provider (ISP).

Gambar 2.3 Topologi Wide Area Network

Page 4: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

8

Perbedaan antara LAN, MAN dan WAN adalah :

Tabel 2.1 Perbandingan LAN, MAN dan WAN

2.1.3 Topologi Jaringan Komputer

Menurut Dede Sopandi (2008 : 27-32). “Topologi jaringan adalah

susunan atau pemetaan interkoneksi antara node, dari suatu jaringan, baik

secara fisik (riil ) dan logis (virtual). Topologi menggambarkan metode yang

digunakan untuk melakukan pengkabelan secara fisik dari suatu jaringan”.

Topologi fisik jaringan adalah cara yang digunakan untuk

menghubungkan workstation-workstation di dalam LAN tersebut. Macam-

macam topologi jaringan fisik, antara lain :

1. Topologi Bus

Topologi bus merupakan sebuah arsitektur jaringan dimana satu set client

terhubung pada satu kabel utama (backbone) yang dinamakan bus.

Topologi bus adalah cara yang paling sederhana untuk menghubungkan

Jenis Karakteristik Batas

LAN Kecepatannya tinggi,

perusahaan yang mempunyai

semua peralatannya.

Biasanya digunakan untuk

satu bangunan kecuali letak

antara gedung yang

berdekatan.

MAN Kecepatannya lebih lambat

dari LAN. Perusahaan

menggunakan jasa perusahaan

telekomunikasi untuk

infrastrukturnya.

Menghubungkan jaringan

antara kota-kota.

WAN Gabungan antara LAN dan

MAN, digunakan untuk

menghubungkan banyak LAN

didalam sebuah kota.

Koneksinya hanya terbatas

pada satu kota.

Page 5: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

9

banyak client, namun masalah yang banyak dihadapi adalah pada saat dua

client akan mengirimkan data pada saat yang bersamaan pada bus yang

sama yang dapat mengakibatkan terjadinya collision.

Gambar 2.4 Topologi Jaringan Bus

2. Topologi Star

Topologi star merupakan salah satu topologi yang paling umum

digunakan. Semua kontrol dalam topologi star dipusatkan pada satu titik

yang dinamakan primary station dan terminal lain sebagai secondary

station. Satu titik tersebut dinamakan hub atau switch yang berfungsi

untuk menerima sinyal dari komputer dan meneruskannya ke semua

komputer yang berhubungan dengan hub atau switch tersebut.

Gambar 2.5 Topologi Jaringan Stars

3. Topologi Ring

Topologi ring merupakan sebuah topologi jaringan dimana tiap-tiap node

terhubung ke dua node lainnya, sehingga membentuk sebuah cincin.

Topologi ring kurang efisien jika dibandingkan dengan topologi star,

karena pada topologi ini data harus melalui banyak titik sebelum data

Page 6: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

10

mecapai tujuan. Namun kelebihan topologi ini dibandingkan dengan

topologi star adalah topologi ini dapat mencari jalur alternatif jika jalur

yang terdekat untuk ke titik tujuan sedang rusak ataupun sebaliknya.

Gambar 2.6 Topologi Jaringan Ring 4. Topologi Mesh

Topologi mesh adalah sebuah cara untuk me-route data, suara, dan

instruksi diantara titik-titik jaringan. Topologi ini memungkinkan koneksi

secara terus-menerus dan mengkonfigurasi ulang di seputar path yang

rusak atau terblok dengan cara hopping dari satu titik ke titik lainnya

sampai mecapai tujuan.

Gambar 2.7 Topologi Jaringan Mesh

Page 7: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

11

2.1.4 Media Transmisi

Pada dasarnya banyak media yang digunakan untuk membuat jaringan

komputer. Saat ini teknologi yang dikenal berupa kabel dan nirkabel

(Wireless). Kabel merupakan media yang sudah umum digunakan untuk

transfer data dalam jaringan komputer. Media kabel menyediakan saluran

pada satu perangkat ke perangkat lainnya. Dalam jaringan komputer dikenal

beberapa jenis kabel. Berikut beberapa jenis kabel yang sudah banyak

digunakan dalam implementasinya ke jaringan komputer.

1. Kabel Tembaga

Kabel tembaga digunakan sebagai media transmisi yang ditanam

didalam tanah, kabel tembaga sendiri memiliki beberapa unsur yang

mempengaruhi kualitas tembaga itu sendiri.

a. Kapasitor: Apabila jarak antar kedua pelat semakin lebar maka

kapasitansinya semakin kecil, semakin dekat jarak antar kedua plat,

semakin besar nilai kapasitansinya.

b. Resistor : Resistansi, mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhi

nilai hambatannya, seperti:

• Panjang kawat penghantar

• Luas penampang kawat penghantar

• Jenis kawat penghantar

c. Induktor : Semakin panjang jalur yang di sediakan maka semakin besar

hambatan itu dalam nilai gaya medan tertentu.

2. Kabel Twisted Pair

Dinamakan Twisted Pair karena pada tiap pasang kawatnya dipilin.

Kabel ini banyak digunakan karena keunggulannya yang memang

harganya murah. Twisted Pair terdiri dari 2 jenis, yaitu:

a. Shielded Twisted Pair

Pada kabel jenis ini kawat dibungkus pelindung berupa bahan

metalik, yang bertujuan untuk mengurangi noise elektrikal dalam kabel

maupun dari luar kabel.

Page 8: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

12

Gambar 2.8 Kabel Shielded Twisted Pair

b. UnShielded Twisted Pair

Pada dasarnya UnShielded Twisted Pair sama saja dengan

Shielded Twisted Pair, hanya saja disini tidak adanya pembungkus

metalik yang berfungsi sebagai peredam noise dari dalam maupun dari

luar kabel. Sehingga harganya pun cenderung lebih murah untuk

digunakan.

Gambar 2.9 Kabel UnShielded Twisted Pair

3. Kabel Coaxial

Kabel Coaxial adalah kabel tembaga yang diselimuti oleh beberapa

pelindung (pelindung luar, pelindung anyaman tembaga, dan isolator

pelastik), dimana pelindung-pelindung tersebut memiliki fungsi sebagai

berikut :

a. Pelindung luar, ini adalah bagian dari pelindung yang keras. Pelindung

luar ini digunakana untuk melindungi kabel coaxial dari benturan fisik

yang keras dan juga untuk melindungi dari gangguan hewan-hewan

pengerat (sehingga bahannya biasanya dibuat dari bahan yang tidak

disukai oleh hewan pengerat seperti tikus).

Page 9: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

13

b. Pelindung berupa anyaman serat tembaga untuk melindungi kabel dari

EMI (Electro Magnetic Interference) yang dihasilkan oleh kabel-kabel

yang berada di sekitarnya, sehingga dapat menghasilkan kecepatan

transmisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kabel Twisted-

Pair (yang sangat rentan terhadap interfensi dari luar kabel).

c. Isolator pelastik untuk membantu menfilter sinyal-sinyal interferensi

dari luar kabel sehingga inti kabel dapat dibuat bebas dari sinyal

interferensi dari luar.

Gambar 2.10 Kabel Coaxial

4. Serat Optik (Optical Fiber)

Kabel fiber optik merupakan saluran transmisi (pemindah

informasi) yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari

suatu tempat ke tempat lain. Fiber Optik terbuat dari serat kaca dan

bentuknya panjang dan tipis berdiameter lebih kurang 120 mikrometer

dengan maksimal data yang dapat di transfer sebesar 10Gbps. Serat kaca

ini merupakan serat yang dibuat secara khusus yang terbuat dari bahan

kaca murni dan kemudian diproses menjadi sebentuk gulungan kabel agar

dapat digunakan untuk melewati data yang ingin dikirim atau diterima.

Fiber optik ini terdiri dari beberapa bagian yaitu Cladding, Core,

dan Buffer Coating. Core adalah kaca tipis yang merupakan bagian inti

dari fiber optik dan menjadi tempat berjalannya cahaya sehingga

pengiriman cahaya dapat dilakukan. Cladding adalah lapisan luar yang

membungkus Core dan memantulkan kembali cahaya yang terpancar

keluar kembali ke dalam Core. Sedangkan Buffer Coating merupakan

Page 10: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

14

lapisan plastik yang melindungi serat dari kerusakan dan kelembaban.

Core dan Cladding terbuat dari kaca sedangkan Buffer atau Coating

terbuat dari plastik agar fleksibel.

Gambar 2.11 Kabel Fiber Optic

Menurut Solekan, ST (2009:80) Kabel fiber optik yang biasa di

gunakan memiliki 3 mode yaitu :

1. Serat Optik Single Mode

Ilustrasi cara kerja :

Gambar 2.12 Single mode

Karakteristik single mode adalah :

a. Inti kecil sekali.

b. Diameter Diameter Core : 2-10 mikrometer.

c. Diameter cladding : 50-125 mikrometer.

d. Diameter coating : 250-1000 mikrometer.

Page 11: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

15

e. Redaman : 0.1 – 0.5 dB/km.

f. Bandwidth : 500-50.000 MHz.

Kelebihan mode ini adalah Bandwidth yang sangat besar,

dispersi yang kecil sekali dibanding serat lain, memiliki redaman yang

paling kecil, dan dapat dipakai untuk jarak jauh Sedangkan

kekurangannya pembuatan yang sangat sulit dan memiliki harga yang

relative mahal. Single-Mode fiber juga dapat dibuat dengan indeks bias

yang berubah secara perlahan – lahan atau Granded Indeks.

2. Serat optik Multimode Step-Indeks.

Ilustrasi cara kerja :

Gambar 2.13 Multimode Step Indeks. Karakteristik Multi-Mode Step Indeks :

a. Indeks bias inti konstan.

b. Diameter Core : 50-250 mikrometer.

c. Diameter cladding : 125-400 mikrometer.

d. Diameter coating : 250-1000 mikrometer.

e. Redaman : 0,4 - 2 dB/km.

f. Bandwidth : 6-25 MHz.

Kelebihan mode ini adalah dalam proses pembuatannya dan

proses penyambungan yang mudah serta diimbangi dengan harga yang

relatif murah. Sedangkan kekurangannya bandwitdh yang dihasilkannya

lebih rendah dan sering terjadi dispersi dan menghasilkan Redaman

yang cukup besar sehingga digunakannya pada jarak – jarak pendek.

Page 12: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

16

Berdasarkan hasil penelitian, penambahan prosentase bahan

silica pada serat optik ini akan meningkatkan performance tetapi jenis

serat optik ini tidak populer karena meskipun kadar silicanya

ditingkatkan, sewaktu transmit tetap besar, sehingga hanya baik

digunakan untuk menyalurkan data dengan kecepatan rendah dan jarak

dekat.

3. Serat optik Multimode Graded-Indeks.

Ilustrasi cara kerja :

Gambar 2.14 Multimode Graded Indeks

Karakteristik Multi-Mode Graded Indeks:

a. Indeks bias inti bertingkat dengan indeks bias tertinggi pada pusat

Core.

b. Diameter Core : 30-60 mikrometer.

c. Diameter cladding : 100-150 mikrometer.

d. Diameter coating : 250-1000 mikrometer.

e. Redaman : 0,2 - 1 dB/km.

f. Bandwith : 150-2000 MHz.

Kelebihan mode ini hampir sama seperti single mode seperti

bandwitdh yang lebih besar, dispersi yang lebih sedikit, Redaman yang

lebih kecil tetapi akan lebih cocok jika digunakan untuk jarak

menengah. Sedangkan kekurangannya pada proses pembuatan yang

lebih sulit di bandingkan dengan mode yang lain dan harga yang relatif

mahal.

Page 13: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

17

2.1.5 Model Open System Interconnection (OSI)

Menurut Tanenbaum (2011 : 43 - 45) OSI (Open System

Interconnecting) mempunyai tujuh lapisan yaitu:

1. Phisycal Layer

Lapisan fisik disini bertujuan untuk mentransmisikan bit-bit

melewati saluran komunikasi dan memastikan bahwa ketika satu

sisi mengirimkan bit 1 maka sisi penerima harus mendapatkan bit 1

juga bukan 0. Protokol yang berlaku pada layer ini adalah protokol

DSL, ISDN, ethernet, optical transport network (OTN). Dan

perangkat yang digunakan pada layer ini adalah network adapter,

modem, Fiber Media Converter.

2. Data Link Layer

Tugas utama dari lapisan koneksi data adalah untuk

mengubah fasilitas transmisi dasar ke sebuah jalur yang tampak

terlihat bebas dari transmisi yang eror tanpa terdeteksi. Protokol

yang berlaku pada layer ini adalah MAC Address (Media Access

Control). Perangkat yang berada pada layer ini adalah hub, bridge,

dan switch layer 2.

3. Network Layer

Tugas utama dari lapisan jaringan adalah untuk mengontrol

subnet dan menentukan paket tersebut di arahkan dari sumber ke

tujuan. Protokol yang bekerja pada layer ini adalah IP dan

ARP(Address Resolution Protocol). Perangkat yang bekerja pada

layer ini adalah, router dan switch layer 3.

4. Transport Layer

Fungsi dasar dari lapisan pengirim ialah menerima data dari

lapisan atas kemudian memecahnya menjadi beberapa bagian kecil

Page 14: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

18

jika dibutuhkan, melewatkannya melewati lapisan jaringan, dan

memastkan bagian-bagian tersebut sampai tujuan dengan tepat.

Protokol yang bekerja pada layer ini adalah TCP dan UDP.

5. Session Layer

Lapisan sesi mengizinkan pengguna di hardware atau mesin

yang berbeda untuk mengaktifkan sesi diantara mereka. Lapisan ini

menawarkan berbagai macam servis. Contohnya adalah TCP.

6. Presentation Layer

Tidak seperti lapisan yang berada dibawahnya yang

kebanyakan melakukan perpindahan bit-bit, lapisan presentasi

menekankan tentang sintag dan semantik dari informasi yang

dikirim. Protokol yang berada dalam level ini contohnya adalah,

layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network Shell

(semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote

Desktop Protocol(RDP)).

7. Application Layer

Lapisan ini berisi oleh berbagai protokol yang umumnya

digunakan oleh user, contohnya HTTP (Hyper Text Transfer

Protokol), FTP (File Transfer Protocol), SMTP(Simple Mail

Transfer Protocol), NFS(Network FileSystem).

Page 15: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

19

Gambar 2.15 Model OSI

2.1.6 Model TCP/IP

Menurut Tanenbaum (2011 : 46-48), model TCP/IP mempunyai 4

lapisan yaitu :

Gambar 2.16 Perbandingan Model TCP/IP dengan OSI

1. Link Layer

Lapisan ini mendeskripsikan koneksi seperti serial dan ethernet

klasik harus mampu memenuhi kebutuhan dari lapisan internet yang

bersifat conectionless.

Page 16: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

20

2. Internet Layer

Fungsi dari lapisan ini adalah untuk mengizinkan user untuk

menyuntik paket ke berbagai network dan membiarkan paket tersebut

berjalan secara independen ke tujuannya. Protokol di layer ini sebagai

contoh adalah IP (Internet Protocol) ditambah dengan protokol

pendukung yang disebut ICMP (Internet Control Message Protocol).

3. Transport Layer

Lapisan ini di desain untuk mengizinkan entitas sejawat di

sumber dan tujuan untuk membawa percakapan, sama halnya lapisan

pengirim di OSI. Dua protokol end-to-end di definisikan di lapisan

ini. Pertama adalah TCP (Transmission Control Protokol) yang

handal dan berorientasi koneksi. TCP melakukan komunikasi dari

sumber ke tujuan untuk melakukan koneksi. Jadi ada sesi komunikasi

sebelum paket di kirimkan. Kedua adalah UDP (User Datagram

Protocol) yang tidak handal dan kurang terhadap orientasi koneksi.

UDP tidak melakukan komunikasi terlebih dahulu untuk mengirim

paket dari sumber ke tujuan.

4. Application Layer

Sama seperti lapisan aplikasi di model OSI, di model TCP/IP

lapisan ini juga merupakan kumpulan protokol-protokol yang

digunakan untuk berbagai macam tipe aplikasi seperti HTTP, FTP (File

Transfer Potocol), dan masih banyak lagi.

2.2 Teori Khusus

2.2.1 Wireless

Melalui buku yang berjudul Data Communications and Networking,

Forouzan (2007:203) berpendapat : “Wireless merupakan media yang

melakukan komunikasi tanpa menggunakan konduktor fisik, melainkan

dengan gelombang elektromagnetik. Sinyal gelombang disiarkan melalui

ruang bebas sehingga setiap orang dapat menerima data selama mempunyai

perangkat yang dibutuhkan.”

Page 17: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

21

Gambar 2.17 Spektrum Elektromagnetik untuk Wireless

2.2.1.1 Pembagian Wireless

Transmisi Wireless dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu

gelombang radio (radio wave), microwave, dan infra merah (infrared).

Perbedaan tiga kelompok gelombang tersebut terletak pada frekuensi

gelombang elektromagnetik. (Forouzan, 2007:205)

Gambar 2.18 Pembagian Transmisi Gelombang Wireless

Page 18: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

22

1. Radio wave (gelombang radio)

Gelombang radio mempunyai frekuensi antara 900 kHz

sampai 1 GHz. Gelombang radio dipancarkan dengan pemancar

omnidirectional. Pemancar omnidirectional menyebarkan

gelombang ke segala arah. Kerugian dari pemancar

omnidirectional, yaitu gelombang rentan terhadap gangguan dari

pemancar lain yang mengirimkan sinyal dengan frekuensi yang

sama.

Gambar 2.19 Pemancar Omnidirectional

2. Microwave (gelombang mikro)

Microwave mempunyai frekuensi antara 1 sampai 100 GHz.

Microwave menggunakan pemancar unidirectional. Ketika

pemancar mentransmisikan microwave, pemancar pengirim dan

pemancar penerima harus disejajarkan. Keunggulan dari pemancar

unidirectional, yaitu sinyal tidak mengganggu pemancar lain

karena pemancar diletakan sejajar. Ada dua jenis antenna pemancar

unidirectional, yaitu dish antenna dan horn antenna.

Gambar 2.20 Jenis Antena Pemancar Undirectional

(a) Dish Antenna, (b) Horn Antenna

Page 19: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

23

3. Infrared (infra merah)

Infrared mempunyai frekuensi antara 300 GHz sampai 400

THz, yang dapat digunakan untuk komunikasi jarak pendek.

Dengan frekuensi yang tinggi, infrared tidak dapat menembus

dinding. Keuntungan dari infrared adalah sistem komunikasi yang

sedang berlangsung dengan infrared tidak akan mengganggu

sistem sejenis yang berada di ruangan lain.

2.2.1.2 Standarisasi Wireless LAN IEEE

Wireless LAN menurut standar IEEE (Institute of Electrical

and Electronics Engineers) memiliki varian (Forouzan, 2007:432),

sebagai berikut:

1. 802.11a

802.11a beroperasi pada frekuensi 5 GHz dan kecepatan dapat

mencapai 54 Mbps. 802.11a efektif berada pada cakupan area yang

kecil dan kurang efektif untuk menembus gedung karena

berfrekuensi tinggi.

2. 802.11b

802.11b beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dan kecepatan

dapat mencapai 11 Mbps. 802.11b memiliki kemampuan yang lebih

baik untuk menembus gedung dibandingkan IEEE 802.11a.

3. 802.11g

802.11g beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dan kecepatan

dapat mencapai 54 Mbps. 802.11g memiliki frekuensi yang sama

dengan IEEE 802.11b, tetapi memiliki bandwidth setara dengan

IEEE 802.11a.

Page 20: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

24

4. 802.11n

802.11n beroperasi pada frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz serta

kecepatan dapat mencapai 300 Mbps. 802.11n memiliki frekuensi

yang sama dengan IEEE 802.11a dan 802.11g.

Tabel 2.2 Frekuensi dan Bandwidth Varian 802.11

2.2.1.3 Wireless Network Structure

Suatu jaringan terdiri dari dua atau lebih perangkat yang saling

terkoneksi (link). Link adalah jalur komunikasi yang memindahkan data

dari satu perangkat ke perangkat lainnya yang terhubung dalam waktu

bersamaan. Ada dua kemungkinan jenis koneksi, yaitu : (Forouzan,

2007:8).

1. Koneksi Point to Point

Koneksi point to point menyediakan sambungan khusus antara

dua perangkat. Seluruh kapasitas koneksi disediakan untuk transmisi

antara dua perangkat. Pengiriman point-to-point dengan satu

pengirim dan satu penerima kadang disebut juga sabagai Unicasting,

Atau dapat juga dijelaskan dalam jaringan komputer, transmisi

unicast adalah pengiriman pesan ke satu jaringan host di jaringan

switching packet.

Gambar 2.21 Koneksi Point to Points

Varian Protokol 802.11a 802.11b 802.11g 802.11n

Frekuensi 5 GHz 2.4 GHz 2.4 GHz 2.4 GHz, 5 GHz

Bandwidth 54 Mbps 11 Mbps 54 Mbps 300 Mbps

Page 21: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

25

2. Multipoint

Koneksi multipoint (multidrop) adalah suatu jaringan yang

terdiri dari lebih dari dua perangkat tertentu berbagi satu link. Dalam

lingkungan multipoint, kapasitas saluran dibagi, baik spasial atau

temporal. Jika beberapa perangkat dapat menggunakan koneksi

secara bersamaan, itu adalah spasial dibagi koneksi. Jika pengguna

harus bergiliran, itu adalah koneksi timeshared. Topologi multipoint

ini terlihat mirip dengan topologi star yang membedakannya adalah

topologi star menggunakan sebuah termian pusat (HUB atau Switch)

Gambar 2.22 Koneksi Multipoint to Multipoint

2.2.1.4 Arsitektur Wireless

IEEE telah mendefinisikan spesifikasi untuk Wireless LAN

(802.11) yang meliputi layer physical dan layer data link. Ada dua

standar yang didefinisikan, yaitu Basic Service Set (BSS) dan Extended

Service Set (ESS) (Forouzan, 2007:458).

1. Basic Service Set (BSS)

IEEE mendefinisikan BSS sebagai blok bangunan nirkabel

LAN. Satu set layanan dasar terdiri dari Access Point (AP). Gambar

2.21 menunjukkan dua set dalam keadaan standar. Blok bangunan

tanpa Access Point adalah jaringan yang berdiri sendiri dan tidak

dapat mengirim data ke BSS lainnya (Independent Basic Service

Set), hal ini disebut arsitektur adhoc. Arsitektur tersebut dapat

Page 22: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

26

membentuk jaringan tanpa perlu sebuah Access Point. Perangkat

dapat saling menemukan dan setuju untuk menjadi bagian dari IBSS.

Sedangkan blok bangunan yang berkomunikasi melalui

Access Point yang terhubung melalui jaringan distribusi disebut

sebagai BSS. BSS tidak dapat berkomnukasi dengan BSS lainnya

dikarenakan tidak adanya perangkat seperti Access Point / Router

Wireless yang bekerja sebagai terminal pusat.

Gambar 2.23 Basic Service Set (IBSS dan BSS)

2. Extended Service Set (ESS)

ESS terdiri dari dua atau lebih BSS dengan Access Point

yang terhubung melalui sistem distribusi, contohnya kabel LAN.

Sistem distribusi menghubungkan Access Point yang ada di BSS

tersebut. IEEE 802.11 tidak membatasi sistem distribusi,

penggunaan LAN IEEE, seperti Ethernet dapat digunakan di sistem

distribusi.

Gambar 2.24 Extended Service Set

Page 23: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

27

2.2.1.5 Wi-Fi (Wireless Fidelity)

Menurut M.Sreerama Murty, D.Veeraiah, dan A.Srinivas Rao

(2012:321), “Teknologi Wi-Fi dibangun berdasarkan standar IEEE

802.11 dan menggunakan LAN (Local Area Network). Wi-Fi dapat

digunakan oleh perangkat genggam, perangkat genggam dapat

terhubung ke internet dengan menggunakan koneksi Wi-Fi. Akses

jaringan Wi-Fi terbatas pada wilayah tertentu sehingga hanya dapat

digunakan selama berada di area jangkauan”.

Penggunaan teknologi Wi-Fi terbagi menjadi tiga, yaitu :

1. City Wide Wi-Fi

Implementasi Wi-Fi ini hanya dilakukan pada suatu kota yang lebar,

namun performa koneksi tidak terlalu bagus.

2. Campus Wide Wi-Fi

Kampus dari universitas menyediakan Wi-Fi parsial dengan cakupan

satu area kampus berupa akses internet nirkabel secara penuh.

3. Internet Access

Akses internet menggunakan jaringan Wi-Fi dengan perangkat

genggam. Koneksi dilakukan dengan menggunakan Access Point.

Wi-Fi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Memiliki connection oriented.

b. Terbatas untuk area tertentu.

c. Memiliki Bandwidth lebih sedikit.

d. Memiliki koneksi yang fleksibel.

2.2.2 DSLAM ( Digital Subscriber Line Access Multiplexer)

DSLAM merupakan perangkat jaringan akses yang melayani multi

layanan, seperti ADSL, SHDSL, POTS, dan Ethernet. DSLAM di

implementasikan untuk menyediakan suatu solusi layanan berbasis jaringan

lokal akses fiber atau tembaga dengan cost-effective pada suatu layer jaringan

Page 24: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

28

yang konvergen, dimana layanan PSTN (Public Switched Telephone

Network), NGN (Next Generation Network) dan jaringan broadband bisa

digabungkan melalui satu perangkat yang sama. (Cahonge,2008:2)

Topologi DSLAM sendiri merupakan stacking (bertingkat) atau

master slave architecture yang berarti node slave digunakan sebagai

perpanjangan tangan dari master. Jika node master tidak cukup maka akan

digunakan slave untuk menambah kapasitas master. Chassis dan module

sama antara master dan slave. Untuk melakukan stacking, uplink card yang

diutilisasi sebagai module stack. Services yang ditawarkan DSLAM bersifat

modular dan menempel pada chassis DSLAM. Digital Subscriber Line

Access Multiplexer memiliki tiga fungsi penting yaitu sebagai berikut:

1. Sebagai sistem akses broadband.

Broadband mengandung pengertian pita lebar, mengacu pada kapasita

maksimum link jaringan.

2. Sebagai akses gateway dalam NGN (Next Generation Network).

Agus, W.S. dkk (2010) menyebutkan bahwa NGN (Next Generation

Network) adalah sebuah terobosan di bidang telekomunikasi dengan

pemikiran untuk bermigrasi dari teknologi jaringan konvensional yang

berbasiskan jaringan circuit switched seperti PSTN menuju jaringan

berbasiskan sistem packet switched seperti pada jaringan Internet

Protocol (IP).

3. Sebagai jaringan akses tradisional PSTN (Public Switched Telephone

Network).

PSTN merupakan perangkat switch yang terdapat pada central office

penyedia jasa telepon publik untuk menyalurkan layanan POTS (Plain

Old Telephone Service), yaitu berupa layanan telepon tradisional non

data yang menggunakan media transmisi kabel tembaga.

2.2.2.1 Prinsip Dasar DSLAM

Atribut utama DSLAM merupakan perpaduan fleksibel dari

layanan broadband dan narrowband dapat diintegrasikan dari sebuah

single platform seperti : (Cahonge,2008)

Page 25: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

29

a. Layanan Voice : POTS (Plain Old Telephone Service) merupakan

layanan telepon non data yang menggunakan media transmisi kabel

tembaga, VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan layanan

informasi suara berbasis IP.

b. Layanan Data / Broadband : xDSL (ADSL, VDSL, ADSL 2/2+,

SHDSL).

DSLAM memungkinkan beragam aplikasi penggelaran fiber

optik FTTx yang mungkin seperti :

a. FTTO (Fiber to The Office) letak TKO (Tempat Konversi Optik)

diletakkan disuatu tempat diluar gedung kantor, baik didalam

kabinet maupun diatas tiang dengan kapasitas besar, terminal

pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga

hingga jarak tertentu.

b. FTTC (Fiber To The Curb) TKO terletak disuatu tempat diluar

bangunan, didalam kabinet dan diatas tiang dengan kapasitas lebih

kecil, terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel

tembaga sampai beberapa ratus meter.

c. FTTB (Fiber To The Building) TKO terletak didalam gedung dan

biasanya terletak pada ruang telekomunikasi di basement ataupun

diletakkan dibeberapa lantai pada gedung tersebut, terminal

pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga

indoor.

2.2.2.2 Komponen DSLAM

Komponen penyusun jaringan DSLAM sampai ke AP (Access

Point) yang terdapat pada PT.Telkom terdiri dari terdiri dari Rangka

Pembagi Utama (RPU), Kabel Primer (KR), Rumah Kabel (RK), Kabel

Sekunder, Kotak Pembagi (KP) / Distribution Point (DP), Saluran

Penanggal, Kotak Terminal Batas (KTB), Modem ADSL, Access Point

(AP).

Page 26: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

30

Berikut penjelasan dari masing - masing konfigurasi DSLAM

yang ada pada PT.Telkom:

1. RPU (Rangka Pembagi Utama) / MDF (Main Distribution Frame)

RPU yang dimiliki oleh PT. Telkom berbentuk blok-blok

terminal yang terdapat dalam gedung STO (Sentral Telepon

Otomatis) atau Sentral Lokal. RPU / MDF biasanya terletak di

bawah ruang sentral telepon untuk gedung STO bertingkat.

Sedangkan, untuk gedung STO tidak bertingkat, MDF diletakkan di

samping ruang sentral telepon. Di bawah MDF terdapat ruang bawah

tanah yang dipasang rangka besi (Cable Chamber) untuk

menempatkan kabel-kabel primer dari luar gedung sebelum di

distribusikan ke MDF.

Fungsi MDF :

a) Tempat penyambungan Kabel Primer dengan Kabel Sentral

b) Tempat pengetesan komunikasi.

c) Fleksibelitas Saluran, artinya dapat ditukar pasangkan kabel

sentral dengan kabel primer dengan menggunakan kabel jumper

wire.

d) Tempat meletakkan pengaman jaringan.

Blok terminal vertikal dan blok terminal horizontal

dihubungkan dengan dengan menggunakan kabel jumper wire, yaitu

kabel tembaga polietelin.

2. Kabel Primer

Pada PT. Telkom kabel primer berfungsi untuk

menghubungkan RPU suatu sentral telepon ke RK dan DP / KP pada

daerah catuan Langsung. Kabel primer mempunyai kapasitas

maksimal 2400 pasang dengan diameter 0,4 mm dan 0,6 mm. Untuk

STO kapasitas besar kabel primer ditanam Langsung atau dipasang

melalui pelanggan yang dicor beton (sistem duct).

Page 27: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

31

3. Rumah Kabel (RK)

Pada PT. Telkom RK merupakan salah satu bagian yang

penting dalam suatu jaringan kebel telepon antara sentral dengan

pesawat pelanggan yang biasanya dipasang di tepi jalan, trotoar, dan

pada tempat yang tidak mengganggu lalu lintas dan aman. RK

mempunyai fungsi sebagai tempat penyambungan antara kabel

primer dengan kabel sekunder, tempat melaksanakan pengetesan

untuk mengetahui keberadaan gangguan, dan tempat melaksanakan

jumper antara terminal blok disisi primer dengan terminal blok disisi

sekunder.

Kapasitas RK paling kecil 800 pasang, dengan arti jumlah

pasangan primer dengan pasangan sekunder yang dapat

diterminasikan adalah 800 pasang, sedangkan kapasitas RK paling

besar 2400 pasang (dimensi RK dengan kapasitas 2400 pasang sama

dengan kapasitas 1600 pasang). Pada umumnya, perbandingan antara

kapasitas kabel primer dan kabel sekunder adalah 2 : 3.

Gambar 2.25 Rumah Kabel

4. Kabel Sekunder

Kabel sekunder adalah kabel yang menghubungkan RK

dengan DP/KP. Kabel sekunder mempunyai kapasitas maksimal 200

pasang dengan diameter urat kabel bervariasi antara 0,4 s/d 0,8 mm.

Kabel sekunder biasa diaplikasikan di udara atau dipendam didalam

tanah. Kabel yang berada di udara memerlukan tiang-tiang utama

dan jarak tiang satu dan yang lainnya adalah 40 m, maksimal

Page 28: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

32

dilarang melebihi 55 meter. Sedangkan kabel yang terpendam

didalam tanah atau kabel tanam harus dilihat dari kondisi geografis

tanah yang stabil dan mudah digali.

5. Kotak Pembagi (KP) / Distribution Point (DP)

KP merupakan unit terminal kabel tempat penyambungan

antara kabel sekunder dengan kabel distribusi (penanggal) yang

mempunyai fungsi sebagai tempat penyambungan antara kabel

sekunder dengan kabel distribusi, dan sebagai tempat pengetesan

untuk mengetahui keberadaan gangguan.

Fungsi KP :

a. Tempat penyambungan kabel sekunder dengan saluran penanggal.

b. Tempat pengetesan atau mengetahui keberadaan gangguan.

c. Tempat mutasi jaringan yang menuju rumah pelanggan.

d. Saluran yang stabil karena setiap pasang urat kabel sekunder bisa

di tukar pasang dengan setiap saluran penaggal.

Gambar 2.26 Distribution Point

KP ada berbagai macam jenis, antara lain :

a) Kotak Pembagi Tiang ( KPT )

Mempunyai kapasitas 10 pasang yang kecil dan 20

pasang yang besar. Digunakan untuk mencatu pelanggan

yang terpencar dengan menggunakan saluran penanggal.

Page 29: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

33

b) Kotak Pembagi Dinding ( KPD )

Dipasang pada dinding sebelah luar, biasanya

digunakan untuk mencatu pertokoan/rumah yang letaknya

berdampingan secara teratur. Dapat juga dipasang pada

dinding sebelah dalam / biasanya digunakan untuk mencatu

tiap tingkat pada gedung bertingkat/komplek industri,

kampus, perkantoran. DP jenis ini mempunyai kapasitas lebih

besar dibanding DP atas tiang dan biasanya kapasitas paling

kecil 60 pasang dan paling besar 400 pasang.

c) Tabung Pembagi / Terminal Post ( TP )

Kotak pembagi yang dipasang di atas permukaan

tanah/pelataran. Digunakan untuk mencatu pelanggan pada

daerah permukaan yang sudah mapan seperti perumahan

pada real estate. Pada STO Simpang lima menggunakan

kotak pembagi tiang dengan kapasitas 10 – 20 saluran.

Umumnya, dari 10 saluran, diambil 1 sebagai saluran

cadangan dan dari 20 saluran diambil 2 sebagai saluran

cadangan. Saluran cadangan ini berfungsi sebagai pengganti

apabila dalam 1 KP tersebut ada saluran yang mengalami

kerusakan atau sedang dalam perbaikan.

6. Kabel Distribusi

Kabel distribusi pelanggan yang fungsinya menghubungkan

DP/KP ke tambatan akhir pada rumah pelanggan. Kabel yang

digunakan adalah kabel penanggal. Kabel penanggal ada dua jenis,

yaitu kabel dengan penguat dan tanpa penguat.

Kabel saluran penanggal berfungsi menghubungkan KP

(Kotak Pembagi) dengan KTB( Kotak Terminal Batas) yang berada

di pelanggan. Kabel yang digunakan adalah kabel DW (Drop Wire).

Jarak kabel Drop Wire terjauh adalah 250 meter. Dengan jarak 250

meter itu, maka maksimaldiperlukan tiang adalah :

a. Banyaknya tiang = Jarak terjauh / 50

b. Banyaknya tiang = 250 / 50 = 5 tiang

Page 30: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

34

c. Pada rumus terdapat pembagian 50 karena jarak maksimal

antara tiang itu adalah 50 meter.

7. Kotak Terminal Batas (KTB)

KTB merupakan tempat penyambungan antara kabel

penanggal / distribusi dengan kabel instalasi dalam rumah (indoor

cable) yang mempunyai fungsi sebagai pembatas antara IKR pada

rumah pelanggan dengan saluran penanggal pada jaringan kabel,

tempat terminasi awal IKR pada rumah pelanggan, tempat terminasi

akhir saluran penanggal dari jaringan kabel telepon lokal, tempat

penyambungan antara IKR pada rumah pelanggan dengan saluran

penanggal dari jaringan lokal, dan tempat pemeriksaan ada tidaknya

dial tone (nada pilih). KTB biasanya dipasang pada dinding rumah

pelanggan dengan ketinggian kurang lebih 170 cm dari atas tanah.

8. Modem ADSL

Modem adalah satu komponen dari CPE yang berfungsi

melakukan modulasi dan demodulasi sinyal informasi, sedangkan

ADSL adalah teknologi akses yang memungkinkan terjadi

komunikasi data, suara, dan video secara bersamaan, menggunakan

media jaringan akses kabel tembaga 1 Pair. Sistem hubungan

komunikasi pada perangkat ADSL dapat dilakukan menggunakan

dua sistem switching yaitu narrowband switching dan broadband

switching.

Sistem hubungan layanan POTS (Plain Old Telephone

Service) atau layanan narrowband dilakukan berbasis circuit

switching, sedangkan layanan data, video atau layanan broadband

dilakukan berbasis packet switching. Jenis modem yang digunakan

oleh PT.Telkom adalah ADSL TP-LIK 8840, berikut spesifikasinya:

1. G.DMT (G.992.1)

2. RFC1483R (MPoA), RFC2364 (PPPoA/PPPoE)

3. Encapsulation LLC, VC

4. Support IP WAN/LAN static/dinamik

Page 31: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

35

Gambar 2.27 Modem ADSL TP LINK 8840

9. AP (Access Point)

Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data,

sehingga memungkinkan banyak client dapat saling terhubung

melalui jaringan. Sebagai hub/switch yang bertindak untuk

menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan Wireless/nirkabel.

Access Point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data

/ melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga

mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar

kekuatan sinyal semakin luas jangkauannya. AP biasa bekerja pada

layer 1 dan 2, tetapi jika AP dilengkapi kemampuan router seperti

linksys, maka AP tersebut bisa bekerja pada layer 1,2 dan 3.

Gambar 2.28 Access Point Cisco Air CAP 16021-C-K9

Spesifikasi AP Cisco Air CAP 16021-C-K9 :

1. Frequency Band : Dual Band (2.4GHz Band dan 5-GHz Band)

2. Bandwidth : 20,40 MHz

3. Max data rate : 802.11n (300Mbps)

Page 32: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

36

2.2.3 GPON (Gigabit Passive Optical Network)

GPON (Gigabit Passive Optical Network) merupakan teknologi akses

yang berbasis kabel fiber optik yang dikembangkan oleh ITU-T via G.984.

Standar GPON memungkinkan pengaksesan mencapai jarak 60 km bersama

dengan rasio split maksimal 128 (meskipun dengan split penuh, dan

komponen optik standar, jarak tersebut tidak normal terealisasi), dan

kemampuan total bandwidth hulu dan hilir sebesar 2,5 Gbit/s dan 1,2 Gbit/s.

Dengan melakukan desain yang cermat, sehingga cocok untuk

pertukaran antara jangkauan dan rasio split, dan memilih node dengan

tuntutan bandwidth yang sesuai, sistem GPON bisa dikerahkan untuk

melayani node tersebut dalam berbagai bidang. Satu perangkat akan

diletakkan pada sentral, kemudian akan mendistribusikan traffic Triple Play

(Suara/VoIP, Multi Media/Digital Pay TV dan Data/Internet) hanya melalui

Media 1 Core kabel optik disisi subscriber atau pelanggan.

Ciri khas dari teknologi ini dibanding teknologi optik lainnya adalah

teknik distribusi trafik nya dilakukan secara pasif. Dari sentral hingga ke arah

subscriber akan didistribusikan menggunakan pasif splitter (1:2, 1:4, 1:8,

1:16, 1:32, 1:64, 1:128). (Hambali : 2010)

2.2.3.1 Sejarah Perkembangan GPON

Teknologi JARLOKAF (Jaringan Lokal Kabel Fiber) terdiri

atas PON dan AON. Dimana masing-masing memiliki cara kerja yang

berbeda, PON memliki komponen berupa splitter passive sedangkan

AON bersifat active dengan memiliki komponen ASE (Active Splitting

Equipment) atau lebih singkat AS (Active Splitter).

Pada titik percabangan, ASE mempunyai 2 ODN (Optical

Distribution Network), yaitu primary ODN dan secondary ODN. ASE

pada AON berfungsi untuk mendistribusikan informasi dari dan ke

OLT, dari satu atau lebih ONU, dengan fungsi sebagai multiplexer/

demultiplexer serta sebagai intermediate regenerator, inilah mengapa

Page 33: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

37

splitter pada AON bersifat aktif. Pada PON splitter bersifat pasif karena

dengan passive splitter kabel optik dapat dipecah menjadi beberapa

kabel optik lagi, dengan kualitas informasi yang sama tanpa adanya

fungsi addressing dan filtering. Dengan demikian pada perangkat

jaringan AON masih dibutuhkan tenaga listrik pada setiap splitternya,

sedangkan di perangkat PON hanya splitter pasif yang tidak

memerlukan tenaga listrik untuk beroperasi.(Sri Juniarti : 2009)

GPON merupakan evolusi dari teknologi PON. Ada pun

tahapan-tahapan evolusinya adalah sebagai berikut :

1. ITU-T G.983

ITU-T G.983 merupakan teknologi PON berbasis ATM,

mendukung suara dan data, efesiensi 70% yang memiliki bandwidth

622Mbps, diadopsi dari standar ITU tahun 1999. Terdiri dari BPON

(Broadband Passive Optical Network) dan APON (ATM Passive

Optical Network) merupakan standar PON (Passive Optical

Network) yang pertama yang digunakan terutama untuk aplikasi

bisnis dan menggunakan teknologi ATM.

2. ITU-T G.984

ITU-T G.984 merupakan standar yang dikeluarkan oleh ITU-

T untuk teknologi GPON. GPON merupakan evolusi dari standar

BPON. Teknologi ini mendukung kecepatan yang besar, peningkatan

dalam pengamanan dan pilihan 2 layer protokol (ATM, GEM,

Ethernet). Tetapi pada kenyataannya ATM tidak diimplementasikan.

Teknologi ini memiliki bandwidth 2,5 Gbps dengan efisiensi 93%

GEM (GPON Encapsulate Method) menggunakan frame

segmentation untuk QoS (Quality of Service) yang lebih besar.

Standar teknologi ini memiliki kecepatan 2,488 Mbps untuk

downstream dan 1,244 Mbps untuk upstream.

Page 34: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

38

3. IEEE 802.3ah

IEEE 802.3ah adalah suatu standar yang dikeluarkan IEEE

untuk EPON (Ethernet Passive Optical Network) atau GEPON

(Gigabit Ethernet Passive Optical Network) yang merupakan PON

berbasis ethernet, standar IEEE/EFM pada penggunaan ethernet

untuk paket data. Teknologi ini mendukung suara dan data, efisiensi

49%, bandwidth 1 Gbps untuk upstream dan downstream, standar ini

dibuat tahun 2004.

4. IEEE 8022.3av

IEEE 8022.3av merupakan standar yang dikeluarkan oleh

IEEE sebagai pengembangan dari GEPON. Teknologi ini biasa

dikenal dengan 10GEPON (10 Gigabit Ethernet Passive Optical

Network). 10GEPON ini menggunakan standar teknologi WDM

(Wavelenght Data Multiplexer), dengan Bandwidth 10 Gbps untuk

upstream dan downstream.

Tabel 2.3 Perkembangan PON (Passive Optical Network)

2.2.3.2 Prinsip Dasar GPON

Prisip kerja dari GPON yaitu ketika data atau sinyal

dikirimkan dari OLT, maka ada bagian yang bernama splitter yang

berfungsi untuk memungkinkan serat optik tunggal dapat mengirim ke

berbagai ONT. Untuk ONT sendiri akan memberikan data – data dan

sinyal yang diinginkan oleh user.

Protokol PON APON/BPON EPON/GEPON GPON

Standar ITU-T G.983 IEEE 802.3ah/av ITU-T G.984

Penghantaran ATM ATM, TDM, Ethernet WDM, TDM,ATM

Biaya Rendah Sedang Paling rendah

Lebar jalur hulu 155 Mbps 1.5 Gbps 1.25 Gbps

Lebar jalur hilir 622 Mbps 1.5 Gbps 2.5 Gbps

Page 35: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

39

Pada prinsipnya, Passive Optical Network adalah sistem point-

to-multipoint, dari fiber ke arsitektur premise Network dimana

menggunakan unpowered optikal splitter serat optik tunggal. Arsitektur

sistem GPON berdasarkan pada WDM (Wavelength Division

Multiplexing) yang merupakan komunikasi dua arah dilakukan pada

satu Core optical fibre, masing – masing arah tx dan rx yang

menggunakan panjang gelombang λ1 dan λ2.

ONT mempunyai kemampuan untuk mentransmisikan data di

3 mode power. Pada mode 1, ONT akan mentransmisikan pada kisaran

daya output yang normal. Pada mode 2 dan 3 ONT akan

mentransmisikan 3 – 6 dB lebih rendah daripada mode 1 yang

mengizinkan OLT untuk memerintahkan ONT menurunkan dayanya

apabila OLT mendeteksi sinyal dari ONT terlalu kuat atau sebaliknya,

OLT akan memberi perintah ONT untuk menaikkan daya jika terdeteksi

sinyal dari ONT terlalu lemah. (Modul Telkom : 2010)

Tabel 2.4 Standard Teknologi GPON

Karakteristik GPON

Standardisation ITU-T G.984

Frame ATM (Asynchronus Transfer Mode) / GEM

(GPON Encapsulation Method)

Speed Upstream 1.244 Gbps

Speed Downstream 2.488 Gbps

Service Data, Voice, Video

Transmission Distance 10 km / 20 km

Wavelength Up 1310 nm

Wavelength Down 1490 nm

Splitter Passive

Page 36: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

40

2.2.3.3 Kesisteman GPON

Kesisteman yang terdapat dalam GPON dapat dibagi kedalam

3 bagian yaitu: (Dave Hood & Elmar Trojer : 2012)

1. GEM (GPON Encapsulation Method)

GEM merupakan metode enkapsulasi frame pada GPON.

Dimana mekanisme ini bekerja pada layer 2 OSI. Frame GEM

akan terdiri atas enkapsulasi data user (voice, data, video) dan

ditambah dengan overhead. Jika tidak ada data user yang akan

dikirim, proses pengiriman frame akan disisipkan frame kosong

(idle frame). Untuk selanjutnya frame GEM akan dibundel dalam

sub-layer GTC dengan panjang frame 125 µs. GEM terdiri dari

beberapa frame yang diantaranya berisi :

• 5 bytes GEM Header.

o PLI (Payload Length Indicator), 16 bits.

o Port-Id (12 bits).

o FFS (further field study), 2 bit.

o FRAG (FRAGmentation), 2 bits; digunakan untuk

fragmentasi.

00=complete frame.

10=1st fragment of frame.

11= intermediate frame fragment.

01= last fragment of frame.

o 1 byte HEC (CRC-8).

• 1 GEM Payload

Panjangnya variable dapat berisi Ethernet dan TDM frame.

Page 37: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

41

Gambar 2.29 Skema GEM (GPON Encapsulation Method)

Untuk Downstream, transmisi pada arah ini frame GEM

akan dibroadcast ke semua ONU, dimana masing-masing ONU

akan mengidentifikasi paket yang diterimanya dari overhead frame.

Sedangkan untuk Upstream, transmisi pada arah ini frame GEM

akan dibawa dalam bentuk semacam kontainer yang diistilahkan

dengan T-CONT (Transmission Container). T-CONT akan

membawa ID port dari GEM dari setiap ONU.

2. AES (Advanced Encryption Standard)

Mekanisme keamanan sistem transmisi antara OLT dengan

ONU dalam sistem GPON secara periodik akan mengganti (renew)

kode keamana n untuk peningkatan aspek keamanannya.

Teknis mekanisme AES antara lain :

a. Untuk transmisi data downstream saja.

b. Enkripsi dibuat dalam model counter 128 bit blok kode dengan

128 bit key.

c. Proses permintaan key, acknowledged, aktivasi key dan

penggantian key dilakukan oleh PLOAM message.

d. Pergantian key di-inisiasi dan dikontrol oleh OLT.

e. Key di-generate dan disimpan oleh ONU.

f. Key diganti 3 kali setiap detiknya.

Page 38: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

42

g. Ketika OLT menerima key yang benar, maka OLT akan

mengirim key switch message ke ONU dan kemudian melalukan

trafik downstream.

Gambar 2.30 Mekanisme Advanced Encryption Standard

3. DBA (Dynamic Bandwidth Assignment)

Mekanisme dari perangkat ONT dapat secara dinamik

meminta dan memberi garansi bandwidth yang telah dialokasikan

oleh T-CONT (Transmission Containers). DBA menyediakan

utilisasi bandwidth menjadi lebih baik.

Secara garis besar DBA mempunyai fungsi :

a. Mendeteksi status ONU dan OLT.

b. Melaporkan status ONU ke OLT.

c. Menentukan bandwidth didalam OLT sesuai yang di prediksi.

d. Meminta bandwidth sesuai dengan tipe T-CONT.

Mekanisme kerja DBA :

a. SR(Status-report) DBA; mengirimkan kalkulasi output ukuran

block dan cell dari buffer T-CONT ke OLT pada saat

“uploading transmission” melalui ONU.

b. NSR (Non Status-Report) DBA; metode yang digunakan oleh

OLT untuk memonitor jumlah traffic yang datang ke OLT.

4. T-CONT (Transmission Container)

Mekanisme T-CONT adalah dimana paket data yang

diminta oleh user dibawa kedalam sebuah paketisasi request item

Page 39: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

43

yang nantinya di tujukan ke OLT. Didalamnya terdapat berbagai

macam antrian request package yang berasal dari user.

G

ambar 2.31 Skema Transmission Container

2.2.3.4 Komponen GPON

Komponen - komponen pada teknologi GPON antara

lain yaitu : (Che, X :2010)

1. Sumber cahaya

Sumber cahaya yang digunakan untuk

memancarkan cahaya yang membawa informasi

merupakan hasil pengubahan sinyal listrik menjadi sinyal

optik. Sumber cahaya yang digunakan dalam teknologi

GPON adalah ILD (Injection Laser Diode).

Jenis ILD yang digunakan pada sistem GPON

antara lain Fabry Perot Laser dan DFB (Distributed

Feedback Laser), dengan lebar spektrum masing – masing

3 nm dan 1 nm.

2. Serat optik

Jenis serat optik yang digunakan dalam GPON

yang diaplikasikan untuk komunikasi jarak jauh harus

memiliki kemampuan untuk membawa banyak sinyal

Page 40: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

44

dengan laju bit yang tinggi. Dari dua jenis serat optik yang

ada yaitu single-mode dan multi-mode, yang digunakan

sebagai media transmisi teknologi GPON adalah jenis

single-mode, hal ini dikarenakan daerah kerja panjang

gelombang single-mode lebih tinggi daripada daerah kerja

panjang gelombang multi-mode. Sehingga serat optik jenis

ini lebih sesuai digunakan pada transmisi jarak jauh yang

memerlukan transmisi kecepatan tinggi dan rugi yang

kecil.

3. Optical Line Termination (OLT)

Optical Line Termination sebagai daerah pusat dari

sistem jaringan. OLT menggunakan WDM (Wavelengh

Division Multiplexing) yang dipergunakan untuk

mentransmisikan suara, data dan video yang melewati

GPON.

OLT mempunyai fungsi untuk melakukan konversi

dari sinyal elektrik yang digunakan oleh penyedia

layananan menjadi sinyal optik yang digunakan oleh

jaringan optik pasif. OLT juga mengkoordinasikan

multiplexing pada perangkat lain di ujung jaringanm atau

biasa disebut dengan ONT (Optical Network Terminal)

atau ONU (Optical Network Unit) .Bagian – bagian dari

OLT:

Gambar 2.32 Bagian Optical Line Termination

Page 41: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

45

4. Fiber Termination Mana gement (FTM)

Adalah suatu perangkat yang digunakan untuk

terminasi, interkoneksi dan cross connect fisik kabel optic

baik dari outside plantt (OSP), maupun dari perangkat

aktif serta tempat untuk melakukan fungsi dan pengukuran

fiber optik.

5. Optical Distribution Cabinet(ODC)

Merupakan cabinet yang berfungsi sebagai

penempatan splitter passive pada GPON. Disusun

berdasarkan kapasitas yang tersedia pada cabinet atau

mewakili dari jumlah jaringan yang sudah aktif.

6. Optical Distribution Point (ODP)

Merupakan sebuah perangkat pasif yang diinstalasi

diluar STO. Penempatannya dapat dilakukan baik didalam

maupun diluar (indoor/outdoor). Berfungsi sebagai

berikut.

• Sebagai titik terminasi distribusi dan titik tambat awal

kabel penanggal (drop point).

• Sebagai titik distribusi kabel distribusi yang menjadi

beberapa saluran penanggal (drop cable).

• Tempat splitter.

• Tempat penyambungan.

7. Optical Network Terminal (ONT)

ONU / ONT menyediakan Interface antara jaringan

optik dengan pelanggan. Sinyal optik yang ditransmisikan

melalui ODN diubah oleh ONU menjadi sinyal elektrik

yang diperlukan untuk service pelanggan.

ONT mempunyai tugas utama yaitu dipergunakan

untuk mentransmisikan suara, data dan video yang

Page 42: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

46

melewati jaringan GPON kepada para pelanggan dan

OLT.

Gambar 2.33 Optical Network Termination

8. Splitter

Splitter adalah optical fiber coupler sederhana

yang membagi sinyal optik menjadi beberapa path

(multiple path) atau sinyal – sinyal kombinasi dalam satu

path. Selain itu, splitter juga dapat berfungsi untuk

merutekan dan mengkombinasikan berbagai sinyal optik.

Splitter terdiri dari 3 port dan bisa mencapai dari 32 port.

Splitter mendukung beberapa pilihan ratio

pembagian sinyal. Ratio pembagian dapat menggunakan

sebuah alat untuk splitter, sebagai contoh pemakaian

splitter tunggal 1:32, atau pemakaian splitter secara

pararel seperti 1:8 dan 1:4 atau 1:16 dan 1:2.

Gambar 2.34 Splitter

Page 43: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

47

9. Splicer

Alat sambung serat optik dikenal dengan sebutan

splicer yaitu suatu alat yang digunakan untuk

menyambung core serat optik yang berbasis kaca yang

mengimplementasikan daya listrik yang sudah dirubah

menjadi sebuah media sinar berbentuk sinar laser yang

berfungsi memana si kaca yang putus pada core sehingga

terhubung kembali secara baik.

Alat sambung splicer ini harus memiliki

keakuratan tinggi sehingga pada saat penyambungan

(splicing) bisa mendekati sempurna, karena proses

terjadinya pengelasan media kaca terjadi proses peleburan

kaca yang menghasilkan suatu media yang tersambung

dengan utuh tanpa adanya celah karena memiliki karakter

media yang memiliki senyawa yang sama.

2.2.3.5 Arsitektur GPON

GPON adalah suatu teknologi akses yang dikategorikan

sebagai broadband access yang berbasis kabel serat optik.Yang

menjadi ciri khas dari teknologi ini dibanding teknologi optik lainnya

adalah teknik distribusi traffic dilakukan secara pasif. Dari sentral

hingga kearah pelanggan akan didistribusikan menggunakan pasif

splitter. (Hambali : 2010)

Gambar 2.35 Arsitektur GPON PT.Telkom Pada Layanan WiFi-ID

Page 44: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

48

Gambar diatas menggambarkan arsitektur GPON yang ada

pada PT.Telkom, dalam gambar tersebut komponen GPON terdiri dari:

1. Optical Line Terminal (OLT)

OLT adalah suatu perangkat aktif yang mengubah sinyal

elektik menjadi sinyal optik, dan sebagai alat multiplexer dan

demultiplexer untuk menggabungkan sinyal berbeda pada setiap

layanan yang disediakan oleh metro menjadi satu sinyal dan

kemudian disalurkan kedalam medium transmisi fisik fiber optic

sampai ke premis pelanggan.

2. Optical Distribution Network (ODN)

ODN merupakan jaringan optik antara OLT sampai

perangkat ONU/ONT. ODN menyediakan sarana transmisi optik

dari OLT terhadap pelanggan dan sebaliknya. Transmisi ini

menggunakan komponen optik passif. ODN menyediakan peralatan

transmisi optik antara OLT dan ONU, ODN sendiri terdiri dari :

- Passive Splitter

- Connector

- Jaringan Fiber optic

- Splices

3. Optical Network Terminal / Unit (ONT / ONU)

Pada bagian CPE (Costumer Premises Equipment) bagian

terpenting adalah ONT/ ONU. ONT / ONU menyediakan Interface

antara jaringan optik dengan pelanggan. Sinyal optik yang

ditransmisikan melalui ODN diubah oleh ONT / ONU menjadikan

sinyal elektrik yang diperlukan untuk layanan pelanggan melalui

perangkat AP (Access Point).

Page 45: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

49

2.2.4 Arsitektur Jaringan WiFi-ID

Gambar 2.36 Arsitektur Jaringan WiFi-ID Sumber : Modul Telkom

Didalam arsitektur WiFi-ID terdapat 4 segmentasi yang

memiliki fungsi tersendiri didalam jaringan WiFi-ID yaitu: (Modul

Telkom : 2010)

1. Segmen WAC (Wide Access Controller)

Berfungsi sebagai melakukan control jarak jauh pada setiap

AP, seperti kontrol verifikasi authentication untuk setiap username

dan password yang digunakan pengguna yang terhubung melalui

SSID yang terdapat pada AP (Access Point) (menggunakan

mekanisme AA Proxy), kontrol IP (Internet Protocol) pada setiap AP

(menggunakan mekanisme DHCP), serta kontrol gateway untuk

dapat menghubungkan pengguna ke internet sesuai dengan operator

yang digunakan pengguna untuk masuk layanan WiFi-ID

menggunakan mekanisme WAG (Wide Access Gateway)).

2. Segmen Metro Cloud

Berfungsi sebagai pengatur rute lalu lintas semua elemen

jaringan akses DSLAM atau GPON ke dan dari WAC pada layanan

Page 46: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

50

WiFi-ID, fungsi dari Metro Cloud yang lain diantaranya adalah

sebagai penyedia konektivitas layer 2 melalui bridging transparan,

membuat kebijakan QoS untuk layer 2.

3. Segmen Akses Infrastruktur

Berfungsi menghubungkan perangkat pelanggan dengan

Metro Cloud, segmen tersebut terdiri dari komponen jaringan akses

DSLAM maupun MSAN, termasuk didalamnya adalah Medium

pengangkut yang digunakan pada segmen ini yaitu kabel tembaga

untuk DSLAM atau serat optik untuk GPON.

4. Segmen CPE (Customer Premise Equipment)

Berfungsi sebagai komponen perangkat yang digunakan pada

pelanggan atau tempat publik untuk dapat terhubung dengan layanan

Wi-Fi ID, CPE berupa modem ADSL, ONT / ONU, dan AP (Access

Point).

2.2.5 Parameter Pengukuran

1. Parameter QoS

Menurut Ningsih dkk (2004) QoS adalah kemampuan

sebuah jaringan untuk menyediakan layanan yang lebih baik lagi

bagi layanan trafik yang melewatinya.

QoS (Quality of Service): “the collective effect of service

performance which determines the degree of satisfaction of a user

of the service”. International Telecommunication Union (ITU-T

Rec. Y.641, 2006).

Berdasarkan definisi diatas, dapat disimpulkan QoS

(Quality of Service) adalah efek kolektif (keseluruhan) dari kinerja

pelayanan (service) yang menentukan tingkat kepuasan dari

pengguna layanan, dalam hal ini pelanggan yang menggunakan

jasa dari penyedia layanan, berdasarkan pada International

Page 47: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

51

Telecommunication Union (ITU-T Rec. Y.641, 2006). Parameter

QoS adalah Throughput, Packet Loss, Jitter, Delay/Latency.

Tabel 2.5 Indeks parameter QoS Versi TIPHON

Nilai Persentase (%) Indeks

3,84 – 4 95 – 100 Sangat Baik

3 – 3,79 75 – 94,75 Baik

2 – 2,29 50 – 74,75 Cukup

1 – 1,99 25 – 49,75 Buruk

Pada penelitian ini pengukuran QoS dibatasi pada parameter

berikut:

a. Throughput

Yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang

diukur dalam bps. Throughput merupakan jumlah total

kedatangan paket yang sukses yang diamati pada tujuan

selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi interval

waktu tersebut. Throughput adalah kemampuan sebenarnya

suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data.

Nilai Throughput sesuai dengan versi TIPHON

(Telecommunications and Internet Protocol Harmonization

Over Networks) sebagai berikut :

Page 48: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

52

Tabel 2.6 Nilai Throughput Versi TIPHON

Kategori Throughput Throughput Indeks

Sangat Baik 100 % 4

Baik 75 % 3 Cukup 50 % 2

Buruk < 25 % 1

b. Packet Loss

Merupakan suatu parameter yang menggambarkan

suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang

hilang, dapat terjadi karena collision dan congestion pada

jaringan.

Nilai Packet Loss sesuai dengan versi TIPHON

(Telecommunications and Internet Protocol Harmonization

Over Networks) sebagai berikut :

Tabel 2.7 Nilai Packet Loss Versi TIPHON

Kategori Degredasi Packet Loss Indeks Sangat Baik 0% 4

Baik 3% 3

Cukup 15 % 2

Buruk 25 % 1

Page 49: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

53

c. Jitter

Perbedaan waktu kedatangan dari suatu paket ke

penerima dengan waktu yang diharapkan. Jitter dapat

menyebabkan sampling di sisi penerima menjadi tidak tepat

sasaran, sehingga informasi menjadi rusak.

Besaran nilai Jitter menurut TIPHON

(Telecommunications and Internet Protocol Harmonization

Over Networks) sebagai berikut :

Tabel 2.8 Indeks Jitter Versi TIPHON

Kategori Degradasi Jitter Indeks

Sangat Baik 0 ms 4

Baik 0 – 75 ms 3

Cukup 76 – 125 ms 2

Buruk 125 – 225 ms 1

d. Delay (Latency)

Adalah waktu yang dibutuhkan data untuk

menempuh jarak dari asal ke tujuan.

Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik,

kongesti atau juga waktu proses yang lama. Menurut versi

TIPHON, besarnya delay dapat diklasifikasikan sebagai

berikut :

Page 50: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

54

Tabel 2.9 Nilai Delay Versi TIPHON

Kategori Latensi Besar Delay Indeks

Sangat Baik < 150 ms 4

Baik 150 – 300 3

Cukup 300 – 400 2

Buruk > 450 ms 1

2. Parameter Kualitas Jaringan

a. SNR ( Signal to Noise Ratio)

SNR adalah perbandingan antara kekuatan sinyal

(signal strength) dengan kekuatan gangguan (noise level).

Nilai SNR dipakai untuk menunjukkan kualitas jaringan

koneksi (Lumaksana : 2009).

Makin besar nilai SNR, semakin tinggi kualitas

jaringan untuk jalur komunikasi antar node, karena nilai

SNR tersebut mewakili besarnya kekuatan sinyal pada link

komunikasi antara node tersebut, satuan ukuran yang

digunakan adalah desibel (dB).

Noise adalah derau atau gangguan dalam proses

komunikasi yang bercampur dengan pesan yang dikirim.

Gangguan ini bersifat mengacaukan pesan yang sedang

dikirim. Noise dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

a) White noise adalah gangguan yang disebabkan oleh alam

dan lingkungan, macam-macamnya yaitu :

• Thermal noise

Gangguan yang disebabkan oleh perbedaan

suhu yang mempengaruhi medan transmisi dan

peralatan komunikasi. Perbedaan suhu tersebut

Page 51: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

55

menyebabkan pergerakan partikel bermuatan

(elektron) secara acak dalam media konduktif yang

terdapat pada semua media transmisi dan peralatan

komunikasi.

• Impulse noise

Gangguan yang disebabkan oleh adanya

medan listrik yang mengenai media transmisi, derau

sesaat yang berbentuk pulse sempit. Gangguan ini

hanya terjadi pada waktu singkat akan tetapi biasanya

dengan amplitudo yang cukup besar. Untuk transmisi

suara tidak terlalu berpengaruh, namun dapat

berpengaruh besar pada komunikasi data.

Gangguan ini akan membuat cacat sinyal yang

diterima sehingga informasi yang dibawa dapat

berubah artinya. Cara mengatasinya adalah dengan

menjauhkan media transmisi dari perangkat lain yang

memiliki medan listrik yang cukup besar.

• Intermodulation noise

Gangguan yang disebabkan adanya

intermodulasi antara sinyal yang satu dengan yang

lainnya. Penanggulangan nya yaitu dengan pengaturan

penggunaan frekuensi agar tidak saling

bersinggungan.

• Crosstalk

Pembicaraan silang adalah suatu hal yang

tidak diinginkan pada saluran transmisi. Hal ini

disebabkan karena penempatan kabel yang berdekatan

dan tidak terisolasi dengan baik.

Page 52: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

56

b) Black noise adalah gangguan yang disebabkan oleh

manusia. Contohnya adalah sistem pengapian, sistem

saklar, dan relai.

b. Atennuation

Atenuasi adalah melemahnya sinyal yang

diakibatkan oleh semakin jauhnya jarak yang harus

ditempuh oleh suatu sinyal dan juga pengaruh frekuensi

sinyal tersebut. Apabila sebuah sinyal melewati suatu

Medium seringkali engalami berbagai perlakuan dari

Medium (kanal) yang dilaluinya.

Ada satu mekanisme dimana sinyal yang melewati

suatu Medium mengalami pelemahan energi yang

selanjutnya dikenal sebagai atenuasi (pelemahan atau

redaman) sinyal. Disebabkan oleh tahanan jerat kabel yang

digunakan. Tahanan jerat kabel suatu bahan bergantung

pada panjang, luas penampang, dan karakteristik tahanan

jenis bahan tersebut. Semakin jauh jarak yang ditempuh,

semakin besar nilai atenuasi.

c. Attainable rate

Attainable rate menunjukkan kecepatan maksimum

data yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.

Merupakan kapasitas maksimum yang dapat ditransmisikan

dari saluran tersebut.

3. Alat Ukur Pengukuran Performansi Jaringan

Berikut adalah alat ukur yang digunakan dalam

pengukuran performansi jaringan dalam penelitian ini :

a. Embassy (Easy Measurement for Bandwidth, Attenuation &

SNR)

Page 53: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

57

Merupakan perangkat lunak berbasis web yang

digunakan untuk mengukur kualitas jaringan dari perangkat

jaringan pada PT.Telkom. Perangkat lunak ini juga dibuat

untuk memonitor jaringan yang dikelola oleh PT.Telkom

apabila terdapat gangguan secara teknikal yang berkaitan

dengan hubungan transmisi data dari Telkom ke pihak

pelanggan. Ketika melakukan pengukuran dengan

menggunakan Embassy lampu indikator DSL pada modem

pelanggan harus dalam kondisi hidup atau sudah terjadi

sinkronasi antara DSLAM dengan modem, perangkat lunak

Embassy sudah tertanam didalam perangkat keras DSLAM

maupun GPON dengan memanfaatkan protokol SNMP,

sehingga akan bisa memonitor perangkat yang terhubung

dengan dirinya, dan akan ditampilkan dalam Website

Embassy PT.Telkom berupa hasil pengukuran parameter

SNR, attenuation, dan attainable rate.

Demikian kegunaan dan fungsionalitas dari

perangkat lunak Embassy. (Modul Telkom: 2000)

Standard parameter untuk pengukuran kualitas jaringan

adalah sebagai berikut.

Tabel 2.10 Klasifikasi Parameter SNR Versi AT&T

SNR_Margin (Signal-to-Noise Margin)

Makin TINGGI makin BAlK

29,0 dB - ke atas Outstanding

20,0 dB - 28,9 dB Excellent

11,0 dB -19,9 dB Good

07,0 dB -10,9 dB Fair

00,0 dB- 06,9 dB Poor

Page 54: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

58

Tabel 2.11 Klasifikasi Parameter Atenuation Versi AT&T

Tabel 2.12 Klasifikasi Parameter Attainable Rate Versi

PT.Telkom

Attainable Rate WiFi-ID PT.Telkom

> 10 Mbps Outstanding

7 Mbps - 10 Mbps Excellent

4 Mbps - 6,99 Mbps Good

1 Mbps - 3,99 Mbps Fair

< 1 Mbps Poor

Berdasarkan table klasifikasi diatas untuk selanjutnya

data yang telah diperoleh pada proses pengukuran akan di

kolomkan berdasar kategori yang tersedia pada tabel, sehingga

terbentuk masing-masing tingkatan atas parameter ukur dari

kedua sistem yang sedang diuji kualitas jaringannya.

Line Attenuation (Redaman pada Jalur)

Makin RENDAH makin BAIK

00,0 dB- 19,99 dB Outstanding

20,0 dB -28,9 dB Excellent

30,0 dB -39,99 dB Good

40,0 dB -49,99 dB Fair

>50,0 dB Poor

Page 55: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

59

b. Jperf

Adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk

menghitung performa suatu jaringan dengan mengukur

throughput, delay, packet loss dan jitter dari sebuah

jaringan. Jperf juga merupakan suatu aplikasi Client-Server,

sehingga untuk mengukur beberapa parameter dalam

performa jaringan, dibutuhkan adanya kedua komponen

tadi.

Pada sisi client ataupun server sudah harus

menginstal aplikasi ini jika ingin melakukan tes pengukuran

pada jaringan. Setelah keduanya terpasang Jperf, maka

barulah dapat dimulai proses pengukuran. Besaran ukuran

sebuah file yang diinginkan untuk menjadi acuan dalam

proses pengukuran dapat disesuaikan oleh user.

Jperf juga menyediakan jenis pengukuran pada 2

transmisi yang berbeda, yaitu baik TCP/IP maupun

berbentuk UDP. Berikut adalah parameter yang akan diukur

didalam performansi jaringan pada penelitian ini yaitu

parameter QoS : Throughput, Delay, Packet Loss dan Jitter.

4. Prosedur Pengukuran Performansi Jaringan

Berikut dijelaskan prosedur yang digunakan dalam

melakukan pengukuran performansi kualitas jaringan dan

kualitas layanan DSLAM dan GPON area palmerah dan

cengkareng.

Dalam proses pengukuran kualitas jaringan dan QoS

kami menggunakan 5 buah sampel modem dan ONT berbasis

jaringan DSLAM dan GPON yang masing – masing berbeda

jarak, dimana masing-masing modem dan ONT terhubung

dengan 2 AP, pada jaringan DSLAM 5 buah sample modem

berjarak 1 – 5 KM dari pusat terminal dan pada jaringan

Page 56: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

60

GPON 5 buah sample ONT berjarak 1 – 7 KM untuk

mengukur parameter kualitas jaringan, sedangkan untuk

mengukur parameter kualitas layanan (QoS) menggunakan 1

AP yang berjarak 2 KM pada jaringan DSLAM sedangkan

GPON menggunakan 1 AP berjarak 5 KM.

1. Prosedur Pengukuran Kualitas Jaringan Menggunakan

Embassy

a. Login Embassy

Pada proses awal melakukan pengukuran,

diperlukan login terlebih dahulu ke dalam aplikasi

Embassy. Proses ini diperlukan, karena hak akses yang

diberikan oleh PT.Telkom pada aplikasi Embassy sangat

terbatas dan tidak sembarang user dapat memiliki akses

ke dalam. Pada kasus pengukuran kali ini kami

menggunakan ID dari pihak PT.Telkom untuk dapat

mengakses Langsung status dari modem atau ONT yang

tersedia.

Gambar 2.37 Embassy Login Web Application

Page 57: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

61

b. Memasukkan kode modem dan ONT

Setelah dapat login ke dalam aplikasi Embassy,

kemudian memasukkan kode port dari Modem dan ONT

yang akan dilakukan pengukuran kualitas jaringan di

dalam web Embassy. Terdapat beberapa kode yang

mewakili penamaan dari modem dan ONT, diantaranya

kode shelf, kode slot dan kode port dari modem dan

ONT yang terhubung pada perangkat DSLAM maupun

OLT. Kode port modem dan ONT didapatkan dari

database kantor PT.Telkom Akses, dimana kode port

tersebut disesuaikan dengan alamat dari hasil observasi

pada modem dan ONT yang akan digunakan dalam

pengukuran kualitas jaringan. Input satu per satu kode

tersebut kedalam kolom yang terdapat pada web

application, untuk kemudian diteruskan pada proses

pengecekan kualitas jaringan.

Gambar 2.38 Embassy Ukur Port Modem pada DSLAM

Page 58: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

62

c. Memulai Proses Pengukuran

Setelah selesai melakukan input dari kode modem

dan ONT yang di tentukan, dimulailah proses

pengukuran dengan klik tombol “Cek Kualitas Jaringan”.

Proses pengukuran kualitas jaringan dari lokasi modem

dan ONT akan segera berlangsung dan akan

menampilkan laporan dari kualitas jaringan pada lokasi

modem dan ONT tersebut.

Gambar 2.39 Contoh Hasil Pengukuran Embassy

d. Kelola Data

Setelah muncul data hasil proses pengukuran dari

embassy, maka langkah selanjutnya adalah mencatat

hasil dari pengukuran tersebut kedalam kategori

parameter yang diinginkan, dalam hal ini kami

menggunakan tabel kolom excel sebagai tempat untuk

menampung data hasil proses dari embassy.

2. Prosedur Pengukuran QoS Menggunakan Iperf

Iperf adalah perangkat lunak yang berfungsi untuk

mengukur bandwidth dan kualitas layanan dari sebuah

jaringan. Kualitas layanan dari suatu jalur dapat diukur

Page 59: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

63

dengan ketentuan besaran yang didapat dari hasil

pengukuran pada parameter QoS berikut :

a. Latency (response time / RTT) diukur menggunakan

perintah PING pada command prompt.

b. Packet Loss diukur menggunakan Iperf dengan UDP test.

c. Throughput diukur menggunakan Iperf dengan TCP test.

d. Jitter diukur menggunakan Iperf dengan UDP test.

Dalam pengoperasiannya, Iperf menggunakan

metode client-server. Server terletak pada sisi end user yang

terhubung ke internet dengan bantuan Access Point.

Sedangkan Client terletak pada STO palmerah yang

terhubung langsung dengan switch yang dihubungkan pada

port DSLAM / GPON dengan bantuan kabel patch chord.

Tahapan dalam pengukuran adalah sebagai berikut:

a. Menggunakan sebuah laptop dan menghubungkannya

pada AP (Access Point), laptop tersebut diasumsikan

sebagai server. Hal ini ditujukan untuk mengukur

kualitas layanan downstream pada AP, karena server

pada Iperf akan menerima request packet yang akan

dikirim oleh client, dan menampilkan status dari

komunikasi antara server dengan client.

b. Menggunakan sebuah laptop dan menghubungkannya

pada switch yang tertanam pada DSLAM ataupun OLT,

laptop tersebut diasumsikan sebagai client. Client disini

berfungsi sebagai perlakuan yang diberikan kepada

server.

c. Memulai proses pengukuran. Setelah proses instalasi

Iperf selesai, maka dapat dilakukan proses pengukuran.

Proses pengukuran dilakukan dengan menjalankan

command “iperf -s” pada sisi server dengan tujuan pihak

yang menjalankan perintah tersebut akan berlaku sebagai

server.

Page 60: BAB 2 - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-00841-IF Bab2001.pdf · 2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer ... yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal

64

Gambar 2.40 Contoh Iperf di sisi server

Sedangkan pada sisi client dapat menjalankan perintah

“ iperf –c <ip yang dimiliki server>”

Gambar 2.41 Contoh Iperf di sisi client

e. Mengumpulkan data hasil proses pengukuran, setelah

menjalankan perintah sebelumnya, akan muncul beberapa

detik kemudian hasil dari pengukuran sesuai dengan

simulasi, dan jenis koneksi yang digunakan pada

pengukuran. Kemudian data tersebut dicatat dan diolah

kepada masing-masing parameter yang sudah ditentukan.

f. Merepresentasikan hasil data dalam bentuk chart/diagram.

Tahap selanjutnya setelah data terkumpul adalah

mengolahnya hingga menjadi chart/diagram.

g. Melakukan perbandingan dari hasil data yang diperoleh dari

kedua sistem yang diukur, baik pada jaringan DSLAM

maupun GPON, dengan mengkategorikan hasil dari kedua

sistem kedalam kategori QoS.