2. Draf Peran Fungsi Wewenang Ahli Gizi (Tulis)

6
1. Pelaku Tatalaksana/Asuhan/Pelayanan Gizi Klinik Dalam menjalankan peran sebagai pelaku tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi klinik, salah satu fungsi yang dilakukan oleh ahli gizi adalah mengkaji data dan mencirikan masalah gizi klinik. Wewenang yang dimiliki ahli gizi terkait fungsi ini antara lain berhak dan wajib menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara deskriptif dalam rangka menyusun rencana tiap periode tertentu, serta menganalisis data secara deskriptif dalam rangka menyusun pedoman gizi, makanan dan dietetik. Fungsi lain yang dilakukan adalah merancang pola diet klien berdasarkan preskripsi diet dari dokter. Wewenang yang dapat dilakukan antara lain melakukan penilaian perneriksaan penunjang meliputi laboratorium dan klinik, melakukan konsultasi diet khusus dengan satu komplikasi, diet KEP berat tanpa komplikasi, serta melakukan rujukan gizi sesuai kasus pelayanan gizi, makanan dan dietetik terhadap penyakit tanpa komplikasi. Untuk Registered Dietitian, dapat juga memberikan pola diet untuk klien dengan dua komplikasi dan memberikan masukan kepada dokter terkait pola diet tersebut. Fungsi berikutnya yang dapat dilakukan ahli gizi adalah mengawasi pelaksanaan diet klien dengan wewenang dapat melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan biasa serta diet khusus. Selain itu ahli gizi dapat m emilih, menerapkan, dan mengevaluasi standar makanan enteral dan parenteral untuk memenuhi kebutuhan gizi yang dianjurkan termasuk zat gizi makro. 2. Pengelola Layanan Gizi di Masyarakat Terkait dengan peran sebagai pengelola layanan gizi di masyarakat, fungsi yang dilakukan adalah merencanakan, mengorganisasi, dan mengarahkan kegiatan pelayanan gizi di masyarakat. Wewenang terkait fungsi tersebut contohnya berpartisipasi dalam penyusunan kebijakan pemerintah dalam bidang pangan, ketahanan pangan, pelayanan gizi dan kesehatan atau b erpartisipasi dalam penggunaan media massa untuk promosi pangan dan gizi. Dapat juga dengan mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya untuk melaksanakan koordinasi kegiatan gizi, pemantauan dan penilaian kegiatan

description

Etik 2

Transcript of 2. Draf Peran Fungsi Wewenang Ahli Gizi (Tulis)

1. Pelaku Tatalaksana/Asuhan/Pelayanan Gizi KlinikDalam menjalankan peran sebagai pelaku tatalaksana/asuhan/pelayanan gizi klinik, salah satu fungsi yang dilakukan oleh ahli gizi adalah mengkaji data dan mencirikan masalah gizi klinik. Wewenang yang dimiliki ahli gizi terkait fungsi ini antara lain berhak dan wajib menganalisis data gizi, makanan dan dietetik dan penunjangnya secara deskriptif dalam rangka menyusun rencana tiap periode tertentu, serta menganalisis data secara deskriptif dalam rangka menyusun pedoman gizi, makanan dan dietetik.Fungsi lain yang dilakukan adalah merancang pola diet klien berdasarkan preskripsi diet dari dokter. Wewenang yang dapat dilakukan antara lain melakukan penilaian perneriksaan penunjang meliputi laboratorium dan klinik, melakukan konsultasi diet khusus dengan satu komplikasi, diet KEP berat tanpa komplikasi, serta melakukan rujukan gizi sesuai kasus pelayanan gizi, makanan dan dietetik terhadap penyakit tanpa komplikasi. Untuk Registered Dietitian, dapat juga memberikan pola diet untuk klien dengan dua komplikasi dan memberikan masukan kepada dokter terkait pola diet tersebut.Fungsi berikutnya yang dapat dilakukan ahli gizi adalah mengawasi pelaksanaan diet klien dengan wewenang dapat melakukan pemeriksaan pada penyediaan makanan biasa serta diet khusus. Selain itu ahli gizi dapat memilih, menerapkan, dan mengevaluasi standar makanan enteral dan parenteral untuk memenuhi kebutuhan gizi yang dianjurkan termasuk zat gizi makro.

2. Pengelola Layanan Gizi di MasyarakatTerkait dengan peran sebagai pengelola layanan gizi di masyarakat, fungsi yang dilakukan adalah merencanakan, mengorganisasi, dan mengarahkan kegiatan pelayanan gizi di masyarakat. Wewenang terkait fungsi tersebut contohnya berpartisipasi dalam penyusunan kebijakan pemerintah dalam bidang pangan, ketahanan pangan, pelayanan gizi dan kesehatan atau berpartisipasi dalam penggunaan media massa untuk promosi pangan dan gizi. Dapat juga dengan mengumpulkan data gizi, makanan dan dietetik serta penunjangnya untuk melaksanakan koordinasi kegiatan gizi, pemantauan dan penilaian kegiatan gizi, pembinaan kegiatan perbaikan gizi, makanan dan dietetik pada kelompok sasaran tertentu.Fungsi lain terkait dengan peran ahli gizi di masyarakat adalah mengkaji data dan mencirikan masalah pelayanan gizi masyarakat. Wewenang yang dimiliki contohnya ahli gizi dapat mengumpulkan data deteksi dini kekurangan vitamin A di unit atau wilayah kerjanya, mengumpulkan data prevalensi anemia besi di unit kerjanya, dan melakukan penilaian terhadap hasil pengumpulan data prevalensi tersebut.Ahli gizi juga berfungsi untuk melakukan pelayanan gizi masyarakat. Wewenang yang dimiliki seperti melakukan pengukuran palpasi di unit kerja tertentu, melakukan pemeriksaan pada penyediaan PMT balita, anak sekolah dan bumil. Dapat juga dengan melakukan penilaian kekurangan vitamin A sesuai standar, melakukan pelayanan gizi pada berbagai kelompok masyarakat sesuai dengan budaya, agama dalam daur kehidupan, serta melakukan penyuluhan gizi/diet kelompok.Fungsi ahli gizi lain terkait peran di masyarakat adalah mengevaluasi pelaksanaan pelayanan gizi masyarakat dengan wewenang memantau kegiatan pengukuran LILA, IMT, palpasi, deteksi vitamin A meliputi sasaran, perawatan gizi, standar gizi di tingkat desa/kecamatan tiap tahun; mengevaluasi hasil kegiatan PMT di desa/kecamatan di tengah dan di akhir kegiatan pada PMT anak sekolah; mengevaluasi hasil distribusi pelayanan gizi meliputi kapsul yodium, kapsul vitamin A, pil Fe, obat gizi di desa/kecamatan pada tengah dan akhir kegiatan; mengevaluasi penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik di kecamatan pada akhir kegiatan; dan mengawasi pelaksanaan program gizi di masyarakat.

3. Pengelola Tatalaksana/Asuhan/Pelayanan Gizi di Rumah Sakit (RS)Fungsi yang dilakukan ahli gizi terkait perannya di RS adalah merencanakan, mengorganisasi, dan mengarahkan kegiatan pelayanan gizi di rumah sakit. Wewenang yang dimiliki contohnya melaksanakan studi kelayakan rancangan juklak/juknis/pedoman/standar/ kebutuhan gizi, makanan dan dietetik; memantau penggunaan dana kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik di RS tiap bulan; memantau konsultasi diet khusus dan standarnya meliputi sasaran, macam dan jumlah diet; mengevaluasi perangkat lunak kegiatan pelayanan gizi RS pada akhir tahun.Wewenang lainnya adalah menganalisis dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi RS; membuat laporan kegiatan pelayanan gizi, makanan dan dietetik; mengawasi sumber daya manusia, keuangan, fisik, materi dan pelayanan secara terpadu serta mengawasi sistem pengadaan, distribusi, dan pelayanan makanan.

4. Pengelola Sistem Penyelenggaraan Makanan Institusi/MassalSalah satu fungsi yang dapat dilakukan ahli gizi di penyelenggaraan makanan adalah merencanakan, mengorganisasi, dan mengarahkan kegiatan penyelenggaraan makanan institusi/massal. Wewenang yang dimiliki contohnya mempersiapkan catatan, laporan dan anggaran untuk membeli bahan makanan dan peralatan, serta menegakkan peraturan sanitasi dan keamanan. Ahli gizi sebagai supervisor atau pengelola dapat menyediakan instruksi spesifik untuk mengontrol penyelesaian tugas tiap-tiap tenaga kerja. Selain itu, ahli gizi sebagai pengelola dapat menentukan kualitas tenaga pelaksananya dengan memberikan penugasan terhadap ahli gizi yang bertindak sebagai pelaksana disertai dengan deadline dan tingkat kesulitan yang sesuai. Sedangkan ahli gizi dan/atau ahli madya gizi yang bertindak sebagai pelaksana dapat mengerjakan tugas tersebut untuk menunjukkan pada pengelola akan kemampuannya terkait pelayanan gizi. Wewenang terpenting adalah ahli gizi sebagai pengelola harus mengarahkan para ahli gizi dan/atau ahli madya gizi yang bekerja sebagai tenaga pelaksana untuk bekerja dengan visi yang sama.Fungsi lain yang dilakukan ahli gizi di sistem penyelenggaraan makanan institusi/massal adalah mengawasi pelaksanaan. Contoh wewenangnya adalah melakukan pengawasan harian mutu makanan meliputi standar porsi, standar bumbu, standar resep, standar menu, keamanan dan cita rasa; mengawasi produksi makanan yang sesuai dengan pedoman gizi, biaya, dan daya terima klien; mengawasi pengembangan dan/atau modifikasi resep serta mengawasi manajemen skala besar perencanaan dan persiapan makanan di tempat perawatan kesehatan, perusahaan kafetaria, penjara, atau sekolah.

5. Pelaksana Penelitian GiziFungsi yang dapat dilakukan ahli gizi terkait peran ini adalah melaksanakan penelitian terkait gizi yang dilaksanakan di rumah sakit, instansi pemerintah, instansi pendidikan, perusahaan makanan/minuman, dan industri farmasi terkait gizi. Contoh wewenangnya adalah menyusun prioritas jenis penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; menyusun, menyajikan, dan menyempurnakan proposal penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; mengolah data dan menyajikan hasil penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik; serta menyusun dan menyempurnakan laporan hasil penelitian terapan dalam bidang gizi dan dietetik.

6. Pelaku Pemasaran Produk Gizi dan Kegiatan WirausahaTerkait dengan peran ini, ahli gizi berfungsi dalam merencanakan pelaksanaan pemasaran produk gizi dan melakukan pemasaran produk gizi. Wewenang yang dimiliki antara lain wewenang untuk berpartisipasi dalam bisnis atau pelaksanaan rencana operasional, serta wewenang untuk melakukan fungsi pemasaran dalam suatu industri makanan.

DAFTAR PUSTAKADepartemen Kesehatan RI-Badan PPSDM Kesehatan. 2008. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 374/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Gizi. http://www.rsuab.com/book/kmk374gizi.pdf diakses pada 27 Maret 2014 12.49 WIB.Kementerian Kesehatan RI-Badan PPSDM Kesehatan. 2011. Modul Pelatihan Jabatan Fungsional Nutrisionis Jenjang Terampil-Pelaksana: Materi Dasar 2-Jabatan Fungsional Nutrisionis. http://bapelkescikarang.or.id/bapelkescikarang/images/stories/muduljabfungnutrionis/md.2%20-%20jabfung%20nutrisionis%20-terampil%20pelaksana.pdf diakses pada 27 Maret 2014 12.52 WIB.U.S. Office of Personnel Management. 1980. Position Classification Standard for Dietitian and Nutritionist Series, GS-0630. https://www.opm.gov/fedclass/gs0630.pdf diakses pada 25 Maret 2014 21.07 WIB.

Aplikasi Peran, Fungsi dan Wewenang Ahli Gizi

OLEH :Hesti Retno Budi Arini (125070301111006)

JURUSAN GIZI KESEHATANFAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG2014