2. Bab I Referat Depresi

4
BAB I PENDAHULUAN Depresi merupakan salah satu gangguan mood yang ditandai dengan gejala utama berupa afek depresif, kehilangan minat maupun anhedonia, dan kehilangan energi yang ditandai dengan cepat lelah, dan dengan gejala tambahan lainnya seperti : konsentrasi atau perhatian yang berkurang, harga diri maupun kepercayaan diri yang berkurang, rasa bersalah atau rasa tidak berguna, memiliki pandangan tentang masa depan yang suram serta pesimistis, gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri, tidur terganggu, dan nafsu makan berkurang. Gangguan depresi adalah jenis jenis penyakit gangguan jiwa yang sering terjadi di masyarakat. Prevalensi gangguan depresi di Indonesia ada sebanyak 11,60% dari jumlah penduduk di Indonesia sekitar 24.708.000 jiwa (Depsos, 2012) dan 50 persen terjadi pada usia 20 – 50 tahun (Depkes, 2007). Perempuan dua kali lipat beresiko mengalami depresi dibandingkan laki – laki, hal ini diperkirakan adanya perbedaan hormon, pengaruh melahirkan, dan perbedaan stresor psikososial (Ismail dan Siste, 2010). Di Amerika menurut hasil survey The National Comorbidity Survey Replication 16,2 persen penduduk Amerika mengalami depresi selama hidupnya, dan selama 1

description

referat depresi

Transcript of 2. Bab I Referat Depresi

Page 1: 2. Bab I Referat Depresi

BAB I

PENDAHULUAN

Depresi merupakan salah satu gangguan mood yang ditandai dengan

gejala utama berupa afek depresif, kehilangan minat maupun anhedonia, dan

kehilangan energi yang ditandai dengan cepat lelah, dan dengan gejala tambahan

lainnya seperti : konsentrasi atau perhatian yang berkurang, harga diri maupun

kepercayaan diri yang berkurang, rasa bersalah atau rasa tidak berguna, memiliki

pandangan tentang masa depan yang suram serta pesimistis, gagasan atau

perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri, tidur terganggu, dan nafsu makan

berkurang.

Gangguan depresi adalah jenis jenis penyakit gangguan jiwa yang sering

terjadi di masyarakat. Prevalensi gangguan depresi di Indonesia ada sebanyak

11,60% dari jumlah penduduk di Indonesia sekitar 24.708.000 jiwa (Depsos,

2012) dan 50 persen terjadi pada usia 20 – 50 tahun (Depkes, 2007). Perempuan

dua kali lipat beresiko mengalami depresi dibandingkan laki – laki, hal ini

diperkirakan adanya perbedaan hormon, pengaruh melahirkan, dan perbedaan

stresor psikososial (Ismail dan Siste, 2010).

Di Amerika menurut hasil survey The National Comorbidity Survey

Replication 16,2 persen penduduk Amerika mengalami depresi selama hidupnya,

dan selama 12 bulan terakhir lebih dari 6,6 persen dari mereka mengalami depresi

(Teter et al.,2007). Menurut World Health Organization(WHO), gangguan depresi

menempati urutan ke empat penyakit di dunia. Pada tahun 2020 diperkirakan

depresi akan menempati urutan ke dua untuk beban global penyakit tidak menular

(Fadilah, 2011). Menurut data Badan Kesehatan Dunia meningkatnya depresi

yang tidak dapat dikendalikan dapat menyebabkan banyak orang untuk bunuh diri

karena tidak mampu menghadapi beban hidup. Dan untuk mereka yang masih

mampu bertahan hidup, akan mengalami keterbelakangan mental ( Depsos, 2012).

Depresi merupakan satu masa terganggunya fungsi manusia yang

berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyerta. Pasien depresi

memperlihatkan kehilangan energi dan minat, merasa bersalah, sulit

berkonsentrasi, hilangnya nafsu makan, berpikir untuk mati dan bunuh diri. Tanda

1

Page 2: 2. Bab I Referat Depresi

dan gejala lain termasuk perubahan dalam tingkat aktivitas, kemampuan kognitif,

bicara dan fungsi vegetatif (termasuk tidur, aktivitas seksual dan ritme biologi

yang lain). Gangguan ini hampir selalu menghasilkan hendaya interpersonal,

sosial dan fungsi pekerjaan. Neurotransmitter yang mungkin berkurang pada

gangguan depresi adalah norepineprin, dopamin, dan serotonin (Elvira, 2013).

Pengobatan yang diberikan adalah terapi farmakologis, yaitu obat

antidepresan, seperti obat trisiklik, tetrasiklik, Monoamine oxidase inhibitors

(MAOIs) atau Selective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRIs), perawatan di

rumah sakit, dan terapi psikososial, termasuk terapi kognitif, terapi interpersonal,

terapi keluarga, terapi perilaku, dan terapi berorientasi psikoanalitis (Kaplan dkk,

2010)

Gangguan depresi merupakan gangguan yang banyak kita jumpai dalam

praktik sehari-hari dan dapat mengenai semua usia sehingga perlu dibahas lebih

lanjut tentang gangguan ini agar pasien depresi dapat diatasi secara adekuat

sehingga kualitas hidup pasien dapat diperbaiki.

2

Page 3: 2. Bab I Referat Depresi

3