Referat Kanker Paru I

download Referat Kanker Paru I

of 28

Transcript of Referat Kanker Paru I

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    1/28

    Referat

    DIAGNOSIS DAN PENATALAKSANAAN

    KANKER PARU

    OLEH:

    MAULIDA RACHMANI (2051210040)BUDI ARISANDI ACHMAD (2051210046)NURUL AHYANI (2051210056)

    PEMBIMBING: dr. Thahri Iskandar, Sp.P

    KEPANITERAAN KLINIK

    BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM

    FAKULTAS KEDOKTERAN

    UNIVERSITAS ISLAM MALANG

    RSUD KANJURUHAN KEPANJEN

    MALANG

    2010

    1

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    2/28

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Tingginya angka merokok pada masyarakat akan menjadikan kanker paru

    sebagai salah satu masalah kesehatan di Indonesia, seperti masalah keganasan

    lainnya. Peningkatan angka kesakitan penyakit keganasan, seperti penyakit kanker

    dapat dilihat dari hasil Survai Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) yang pada 1972

    memperlihatkan angka kematian karena kanker masih sekitar 1,01 % menjadi 4,5

    % pada 19901. Data yang dibuat WHO menunjukan bahwa kanker paru adalah

    jenis penyakit keganasan yang menjadi penyebab kematian utama pada kelompok

    kematian akibat keganasan, bukan hanya pada laki laki tetapi juga pada

    perempuan. Buruknya prognosis penyakit ini mungkin berkaitan erat dengan

    jarangnya penderita datang ke dokter ketika penyakitnya masih berada dalam

    stadium awal penyakit1.

    Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit paru yang memerlukan

    penanganan dan tindakan yang cepat dan terarah. Penegakan diagnosis penyakit

    ini membutuhkan ketrampilan dan sarana yang tidak sederhana dan memerlukan

    pendekatan multidisiplin kedokteran. Penyakit ini membutuhkan kerja sama yang

    erat dan terpadu antara ahli paru dengan ahli radiologi diagnostik, ahli patologi

    anatomi, ahli radiologi terapi dan ahli bedah toraks, ahli rehabilitasi medik dan

    ahli-ahli lainnya. Pengobatan atau penatalaksaan penyakit ini sangat bergantung

    pada kecekatan ahli paru untuk mendapatkan diagnosis pasti. Penemuan kanker

    paru pada stadium dini akan sangat membantu penderita, dan penemuan diagnosis

    dalam waktu yang lebih cepat memungkinkan penderita memperoleh kualitas

    2

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    3/28

    hidup yang lebih baik dalam perjalanan penyakitnya meskipun tidak dapat

    menyembuhkannya. Pilihan terapi harus dapat segera dilakukan, mengingat

    buruknya respons kanker paru terhadap berbagai jenis pengobatan. Bahkan dalam

    beberapa kasus penderita kanker paru membutuhkan penangan sesegera mungkin

    meski diagnosis pasti belum dapat ditegakkan1.

    3

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    4/28

    BAB II

    TINJAUAN KEPUSTAKAAN

    2.1 Definisi

    Kanker paru adalah kanker paru primer , yakni tumor ganas yang berasal

    dari epitel bronkus atau karsinoma bronkus (broncogenic carsinoma). Menurut

    konsep masa kini kanker adalah penyakit gen. sebuah sel normal dapat menjadi

    sel kanker apabila oleh berbagai sebab terjadi ketidak seimbangan antara fungsi

    onkogen dengan gen tumor suppresor dalam proses tumbuh dan kembangnya

    sebuah sel. Perubahan atau mutasi gen yang menyebabkan terjadinya

    hiperekspresi onkogen dan/atau kurang/hilangnya fungsi gen tumor suppressor

    menyebabkan sel tumbuh dan berkembang tak terkendali. Perubahan ini berjalan

    dalam beberapa tahap atau yang dikenal dengan proses multistep carsinogenesis.

    Perubahan pada kromosom, misalnya hilangnya heterogeniti kromosom atau LOH

    juga diduga sebagai mekanismeketidak normalan pertumbuhan sel pada sel

    kanker. Dari berbagai penelitian telah dapat dikenal beberapa onkogen yang

    berperan dalam proses karsinogenesis kanker paru, antara lain gen myc, gen k-ras

    sedanngkan kelompok gen suppressor antara lain, gen p53, gen rb. Sedangkan

    perubahan kromosom pada lokasi 1p, 3p dan 9p sering ditemukan pada sel kanker

    paru

    1

    .

    2.2 Penyebab dan Faktor Risiko

    2.2.1 Penyebab

    Merokokadalah penyebab paling penting kanker paru-paru.

    Asap rokok mengandung lebih dari 4.000 bahan kimia, banyak yang telah

    diidentifikasi sebagai penyebab kanker.

    4

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D58939&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgiCIzu0LucBN0shynlDHNe0ipswwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D58939&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgiCIzu0LucBN0shynlDHNe0ipsww
  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    5/28

    Orang yang merokok lebih dari satu pak rokok per hari memiliki 20-25

    kali lebih besar risiko terkena kanker paru-paru dari seseorang yang tidak

    pernah merokok.

    Begitu seseorang berhenti merokok, atau dia risiko untuk kanker paru-paru

    nya berkurang secara bertahap. Sekitar 15 tahun setelah berhenti, risiko

    untuk kanker paru-paru menurun ke tingkat seseorang yang tidak pernah

    merokok.

    Pipa cerutu dan rokok meningkatkan risiko kanker paru-paru, tetapi tidak

    sebanyak merokok.

    perokok pasif

    polusi udara dari kendaraan bermotor, pabrik, dan sumber lain mungkin

    meningkatkan risiko untuk kanker paru-paru, dan banyak ahli percaya

    bahwa kontak yang terlalu lama pada udara tercemar sama dengan kontak

    yang terlalu lama untuk perokok pasif dalam hal risiko terkena kanker

    paru-paru.

    Asbes meningkatkan eksposur risiko kanker paru-paru sembilan kali.

    Kombinasi paparan asbes dan merokok meningkatkan risiko untuk

    sebanyak 50 kali.

    penyakit paru-paru, seperti tuberkulosis (TBC) dan penyakit paru

    obstruktif kronik ( PPOK ), juga membuat risiko kanker paru-paru.

    Seseorang dengan PPOK memiliki empat sampai enam kali lebih besar

    risiko kanker paru-paru.

    Radon menimbulkan eksposur risiko lain.

    5

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D13418&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjL8h1_7S2mTG8pGK79dA7s8_aAkQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D2360&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhEh2kaLAlP-vEp8p4tnZ4E7XDy_Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D58881&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgGBIrfKiHFC-NU1Vtx2UW8a4jFjQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D58881&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgGBIrfKiHFC-NU1Vtx2UW8a4jFjQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D59045&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhh33TzoXbjB0A17D_SUViWUCSwoghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D59045&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhh33TzoXbjB0A17D_SUViWUCSwoghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D7786&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgogakCs54MRmAwQRczwQEoGnsYBAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D7786&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgogakCs54MRmAwQRczwQEoGnsYBAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D7786&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgogakCs54MRmAwQRczwQEoGnsYBAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D13418&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjL8h1_7S2mTG8pGK79dA7s8_aAkQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D2360&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhEh2kaLAlP-vEp8p4tnZ4E7XDy_Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D58881&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgGBIrfKiHFC-NU1Vtx2UW8a4jFjQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D59045&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhh33TzoXbjB0A17D_SUViWUCSwoghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D59045&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhh33TzoXbjB0A17D_SUViWUCSwoghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D7786&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgogakCs54MRmAwQRczwQEoGnsYBA
  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    6/28

    o Radon merupakan produk sampingan dari radium alami, yang

    merupakan produk uranium.

    o Radon hadir di udara dalam dan luar ruangan.

    o Risiko kanker paru meningkat dengan pemaparan jangka panjang

    yang signifikan untuk radon, meskipun tidak ada yang tahu risiko

    yang tepat. Sebuah estimasi 12% kematian akibat kanker paru-paru

    yang disebabkan oleh gas radon.

    Beberapa pekerjaan di mana paparan arsenik, krom, nikel, hidrokarbon

    aromatik, dan eter terjadi dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru3.

    2.2.2 Faktor Risiko

    Faktor resiko kanker paru antara lain:

    jumlah asap rokok,

    usia di mana seseorang mulai merokok,

    berapa lama seseorang merokok (atau pernah merokok sebelum berhenti) 3.

    2.3 Klasifikasi

    1. SCLC (small cell lung cancer)

    Gambaran histologinya yang khas adalah dominasi sel-sel kecil yang

    hampir semuanya diisi oleh mucus dengan sebaran kromatin yang sedikit

    sekali tanpa nucleoli. Disebut juga oat cell carcinoma Karena

    bentuknya mirip dengan bentuk biji gandum, sel kecil ini cenderung

    berkumpul sekeliling pembuluh darah halus menyerupai pseudoroset. Sel-

    sel yang bermitosis banyak sekali ditemukan begitu juga gambaran

    nekrosis. DNA yang terlepas menyebabkan warna gelap sekitar pembuluh

    darah 2-3-4.

    6

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    7/28

    2. NSCLC (non small cell carcinoma)

    Karsinoma sel skuamosa/karsinoma bronkogenik. Karsinoma sel

    skuamosa berciri khas proses keratinisasi dan pembentukan bridge

    intraseluler, studi sitologi memperlihatkan perubahan yang nyata dari

    dysplasia skuamosa ke karsinoma insitu2-3-4.

    a. Adenokarsinoma

    Khas dengan bentuk formasi glanduler dan kecenderungan

    kea rah pembentukan konfigurasi papilari. Biasanya membentuk

    musin, sering tumbuh dari bekas kerusakan jaringan paru (scar).

    Dengan penanda tumor CEA (carcinoma embrionic antigent)

    karsinoma ini bisa dibedakan dari mesotelioma2-3-4.

    b. Karsinoma bronkoalveolar

    Merupakan subtype dari adenokarsinoma, dia mengikuti

    atau meliputi permukaan alveolar tanpa menginvasi atau merusak

    jaringan paru2-3-4.

    c. Karsinoma sel besar

    Ini suatu subtype yang gambaran histologisnya dibuat

    secara ekslusion. Dia termasuk NSCLC tapi tak ada gambaran

    diferensiasi squamosa atau glanduler, sel bersifat anaplastik, tak

    berdifferensiasi, biasanya disertai oleh infiltrasi sel netrofil2-3-4.

    7

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    8/28

    Gambar 1. Mikrografdari karsinoma skuamosa

    Gambar 2. karsinoma paru sel kecil (tampilan mikroskopis dari biopsi jarum inti).

    2.5 Tanda dan Gejala

    Pada fase awal kebanyakan kanker paru tidak menunjukkan gejala- gejala

    klinis. Bila sudah menampakkan gejala berarti pasien dalam stadium lanjut.

    Gejala- gejala dapat bersifat:

    Lokal (tumor tumbuh setempat)

    - Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronis

    - Hemoptisis

    - Mengi (wheezing, stridor) karena ada obstruksi saluran napas

    - Kadang terdapat kavitas seperti abses paru

    - Atelektasis

    8

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Micrograph&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhCXAvunsOQ2HYSrhGE49AF5iIbOAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Squamous_carcinoma&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhOPApuilHPDIZAGCT0gdpMAihKighttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Micrograph&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhCXAvunsOQ2HYSrhGE49AF5iIbOAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Squamous_carcinoma&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhOPApuilHPDIZAGCT0gdpMAihKig
  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    9/28

    Invasi lokal

    - Nyeri dada

    - Dispneu karena efusi pleura

    - Invasi ke perikardium terjadi tamponade atau aritmia

    - Sindrom vena cava superior

    - Sindrom Horner (facial anhidrosis, ptosis, miosis)

    - Suara serak, karena penekanan pada nervus laryngeal recurrent

    - Sindrom Pancoast, karena invasi pada pleksus brakialis dan saraf

    simpatis servikalis.

    Gejala Penyakit Metastase

    - Pada otak, tulang, hati, adrenal

    - Limfadenopati servikalis dan supraklavikula (sering menyertai

    metastasis)

    Sindrom Paraneoplastik: Terdapat pada 10% kanker paru, dengan gejala:

    - Sistemik: penurunan berat badan, anoreksia, demam

    - Hematologi: leukositosis, anemia, hiperkoagulasi

    - Hipertrofi osteoartropati

    - Neurologik: dementia, ataksia, tremor, neuropati perifer

    - Neuromiopati

    - Endokrin: sekresi berlebihan hormone tiroid (hiperkalsemia)

    - Dermatologik: eritema multiform. Hyperkeratosis, jari tabuh

    - Renal:syndrome of inappropriate antidiuretik hormone (SIADH)

    9

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    10/28

    Asimptomatik dengan kelainan radiologis

    - Sering terdapat pada perokok dengan PPOK/ COPD yang

    terdeteksi secara radiologi

    - Kelainan berupa nodul soliter4.

    2.6 Patogenesis

    Mirip dengan kanker lainnya, kanker paru-paru dimulai dengan aktivasi

    dari onkogen atau inaktivasi gen penekan tumor . Onkogen adalah gen yang

    diyakini membuat orang lebih rentan terhadap kanker. Proto-onkogen yang

    diyakini menjadi onkogen bila terkena karsinogen tertentu. Mutasi di K-ras

    -proto onkogen bertanggung jawab atas 10-30% dari adenokarsinoma paru-

    paru. Reseptor faktor pertumbuhan epidermal (EGFR) mengatur proliferasi

    sel, apoptosis , angiogenesis , dan tumor invasi. Mutasi dan amplifikasi EGFR

    yang umum di kecil sel kanker paru-non dan memberikan dasar untuk

    pengobatan dengan EGFR-inhibitor. Her2/neu dipengaruhi lebih jarang.

    Kromosom kerusakan bisa menyebabkan hilangnya heterosigositas . Hal ini

    dapat menyebabkan inaktivasi gen penekan tumor. Kerusakan kromosom 3p,

    5q, 13q, dan 17p biasanya ditemukan pada karsinoma sel kecil paru-paru. p53

    tumor supresor gen, yang terletak pada kromosom 17p, dipengaruhi dalam 60-

    75% kasus. Gen lain yang sering bermutasi atau diperkuat adalah c-MET ,

    NKX2-1 ,LKB1 ,PIK3CA , danBRAF2.

    Beberapa polimorfisme genetikberkaitan dengan kanker paru-paru. Ini

    termasuk polimorfisme dalam gen yang mengkode interleukin -1, sitokrom

    P450 , apoptosis promotor seperti caspase -8, dan molekul DNA seperti

    10

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Oncogene&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiGTx5RZBKRbUIBDBtK2cgLWcycnwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tumor_suppressor_gene&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhh7inZm8Ph17jK0fNlmt7EHYGeTlghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Gene&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiI5XBZ2fxIhiJHlk2DzCuf4kNeYAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Proto-oncogene&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgEYGJM2JDOnPNkTmgIDtlOt2UzcQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Mutation&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg5TAoHIpVSaEBMB_FkXhTxHWlVOwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ras_(protein)&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhVgF2DmCufEWEtbPq63SRGEFxMpghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Epidermal_growth_factor_receptor&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgy6N0cy_xoXme3u2RQl_Z_BXRsnghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Apoptosis&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhkYwN0b-o4QertLuILcc37cgvNFQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Angiogenesis&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiLWylRvY85rFTaqRjiR2uH9RA-LQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Her2/neu&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgBrxvM2ubeW2BHyF-5jGmTqB1K3ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Chromosome&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgPT4cJwnSMFGx8ftzQY90rZWbnLghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Loss_of_heterozygosity&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhguI7zj-UpGFbgY064qsLIsKzhg8Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/P53&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjx3TBUcVUX_Sad-K5UxJErmN7tTghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/C-MET&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiBCuX_OSmk-F6CB3O0Rmiw44HTZQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/NKX2-1&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi4LCzGQXa-mIArM6rg5-NJzPcnQQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/LKB1&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiqnSK9dHX1Z0-Dfeab1Mg01Mt3Ughttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/PIK3CA&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhB7M82dN-cb9cMWGmYw0fhkZjKfAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/BRAF_(gene)&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjCnF3LjTs-nvH2a7Jnk1ZsjYgwHwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Genetic_polymorphism&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjtTyDL4LI12znqLrQZj4JmX8KCAAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Genetic_polymorphism&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjtTyDL4LI12znqLrQZj4JmX8KCAAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Genetic_polymorphism&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjtTyDL4LI12znqLrQZj4JmX8KCAAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Gene&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiI5XBZ2fxIhiJHlk2DzCuf4kNeYAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Interleukin&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhlweeV-Z6bPiZgaTYvKowUJQKIwghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cytochrome_P450&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgXP-IJAQICwYwaPRRXWhIGLvtpsghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cytochrome_P450&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgXP-IJAQICwYwaPRRXWhIGLvtpsghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cytochrome_P450&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgXP-IJAQICwYwaPRRXWhIGLvtpsghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Apoptosis&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhkYwN0b-o4QertLuILcc37cgvNFQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Caspase&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhipW6JN55_JJhVgnzM3c5kLiBRqAAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Oncogene&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiGTx5RZBKRbUIBDBtK2cgLWcycnwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Tumor_suppressor_gene&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhh7inZm8Ph17jK0fNlmt7EHYGeTlghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Gene&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiI5XBZ2fxIhiJHlk2DzCuf4kNeYAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Proto-oncogene&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgEYGJM2JDOnPNkTmgIDtlOt2UzcQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Mutation&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg5TAoHIpVSaEBMB_FkXhTxHWlVOwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Ras_(protein)&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhVgF2DmCufEWEtbPq63SRGEFxMpghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Epidermal_growth_factor_receptor&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgy6N0cy_xoXme3u2RQl_Z_BXRsnghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Apoptosis&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhkYwN0b-o4QertLuILcc37cgvNFQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Angiogenesis&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiLWylRvY85rFTaqRjiR2uH9RA-LQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Her2/neu&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgBrxvM2ubeW2BHyF-5jGmTqB1K3ghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Chromosome&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgPT4cJwnSMFGx8ftzQY90rZWbnLghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Loss_of_heterozygosity&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhguI7zj-UpGFbgY064qsLIsKzhg8Ahttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/P53&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjx3TBUcVUX_Sad-K5UxJErmN7tTghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/C-MET&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiBCuX_OSmk-F6CB3O0Rmiw44HTZQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/NKX2-1&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhi4LCzGQXa-mIArM6rg5-NJzPcnQQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/LKB1&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiqnSK9dHX1Z0-Dfeab1Mg01Mt3Ughttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/PIK3CA&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhB7M82dN-cb9cMWGmYw0fhkZjKfAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/BRAF_(gene)&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjCnF3LjTs-nvH2a7Jnk1ZsjYgwHwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Genetic_polymorphism&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhjtTyDL4LI12znqLrQZj4JmX8KCAAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Gene&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiI5XBZ2fxIhiJHlk2DzCuf4kNeYAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Interleukin&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhlweeV-Z6bPiZgaTYvKowUJQKIwghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cytochrome_P450&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgXP-IJAQICwYwaPRRXWhIGLvtpsghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Cytochrome_P450&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgXP-IJAQICwYwaPRRXWhIGLvtpsghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Apoptosis&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhkYwN0b-o4QertLuILcc37cgvNFQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Caspase&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhipW6JN55_JJhVgnzM3c5kLiBRqAA
  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    11/28

    perbaikan XRCC1 . Orang-orang dengan polimorfisme ini lebih mungkin

    kanker paru-paru setelah terpaparkarsinogen .

    Sebuah studi baru-baru ini menyarankan bahwa MDM2 309G alel adalah

    penetrasi faktor risiko rendah untuk mengembangkan kanker paru-paru di

    Asia2.

    2.7 Diagnosis

    Gambaran Klinik

    A. Anamnesis

    Gambaran klinik penyakit kanker paru tidak banyak berbeda dari penyakit

    paru lainnya, terdiri dari keluhan subyektif dan gejala obyektif. Dari

    anamnesis akan didapat keluhan utama dan perjalanan penyakit, serta faktor

    faktor lain yang sering sangat membantu tegaknya diagnosis. Keluhan utama

    dapat berupa :

    Batuk-batuk dengan / tanpa dahak (dahak putih, dapat juga purulen)

    Batuk darah

    Sesak napas

    11

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/XRCC1&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiVhul19da5hKLiW8V5itHPTxNCBghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Carcinogen&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiK0RkfzHgVJWQtIg3_jbO9ggqtHQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/MDM2&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiaqOsiEjXdwkyHS1WtEzTHfOB5qQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Allele&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiUld99xkAGP2JK8FQlGOeKdtPwmwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Asians&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgowYohIwAoSoQR7vk25BtV-HERmAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/XRCC1&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiVhul19da5hKLiW8V5itHPTxNCBghttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Carcinogen&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiK0RkfzHgVJWQtIg3_jbO9ggqtHQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/MDM2&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiaqOsiEjXdwkyHS1WtEzTHfOB5qQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Allele&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiUld99xkAGP2JK8FQlGOeKdtPwmwhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Asians&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgowYohIwAoSoQR7vk25BtV-HERmA
  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    12/28

    Suara serak

    Sakit dada

    Sulit / sakit menelan

    Benjolan di pangkal leher

    Sembab muka dan leher, kadang-kadang disertai sembab lengan dengan

    rasa nyeri yang hebat.

    Tidak jarang yang pertama terlihat adalah gejala atau keluhan akibat

    metastasis di luar paru, seperti kelainan yang timbul karena kompresi hebat di

    otak, pembesaran hepar atau patah tulang kaki. Gejala dan keluhan yang tidak

    khas seperti :

    Berat badan berkurang

    Nafsu makan hilang

    Demam hilang timbul

    Sindrom paraneoplastik, seperti "Hypertrophic pulmonary

    osteoartheopathy", trombosis vena perifer dan neuropatia4.

    B. Pemeriksaan fisiks

    Pemeriksaan fisik harus dilakukan secara menyeluruh dan teliti. Hasil

    yang didapat sangat bergantung pada kelainan saat pemeriksaan dilakukan.

    Tumor paru ukuran kecil dan terletak di perifer dapat memberikan gambaran

    normal pada pemeriksaan. Tumor dengan ukuran besar, terlebih bila disertai

    atelektasis sebagai akibat kompresi bronkus, efusi pleura atau penekanan vena

    kava akan memberikan hasil yang lebih informatif. Pemeriksaan ini juga dapat

    memberikan data untuk penentuan stage penyakit, seperti pembesaran KGB

    12

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    13/28

    atau tumor diluar paru. Metastasis ke organ lain juga dapat dideteksi dengan

    perabaan hepar, pemeriksaan funduskopi untuk mendeteksi peninggian tekanan

    intrakranial dan terjadinya fraktur sebagai akibat metastasis ke tulang1

    .

    C. pemeriksaan penunjang

    1. pemeriksaan radiologi

    a. foto rontgen thoraks PA (postero-anterior) dan lateral

    Pada pemeriksaan foto toraks PA/lateral akan dapat dilihat bila

    masa tumor dengan ukuran tumor lebih dari 1 cm. Tanda yang

    mendukung keganasan adalah tepi yang ireguler, disertai identasi

    pleura, tumor satelit tumor, dll. Pada foto tumor juga dapat ditemukan

    telah invasi ke dinding dada, efusi pleura, efusi perikar dan metastasis

    intrapulmoner. Sedangkan keterlibatan KGB untuk menentukan N

    agak sulit ditentukan dengan foto toraks saja.

    Kewaspadaan dokter terhadap kemungkinan kanker paru pada

    seorang penderita penyakit paru dengan gambaran yang tidak khas

    untuk keganasan penting diingatkan. Seorang penderita yang tergolong

    dalam golongan resiko tinggi (GRT) dengan diagnosis penyakit paru,

    harus disertai difollowup yang teliti. Pemberian OAT yang tidak

    menunjukan perbaikan atau bahkan memburuk setelah 1 bulan harus

    menyingkirkan kemungkinan kanker paru, tetapi lain masalahnya

    pengobatan pneumonia yang tidak berhasil setelah pemberian

    antibiotik selama 1 minggu juga harus menimbulkan dugaan

    kemungkinan tumor dibalik pneumonia tersebut Bila foto toraks

    menunjukkan gambaran efusi pleura yang luas harus diikuti dengan

    13

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    14/28

    pengosongan isi pleura dengan punksi berulang atau pemasangan

    WSD dan ulangan foto toraks agar bila ada tumor primer dapat

    diperlihatkan. Keganasan harus difikirkan bila cairan bersifat

    produktif, dan/atau cairan serohemoragik1-4.

    b.CT-Scan toraks : Tehnik pencitraan ini dapat menentukan kelainan di

    paru secara lebih baik daripada foto toraks. CT-scan dapat mendeteksi

    tumor dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih tepat.

    Demikian juga tanda-tanda proses keganasan juga tergambar secara

    lebih baik, bahkan bila terdapat penekanan terhadap bronkus, tumor

    intra bronkial, atelektasis, efusi pleura yang tidak masif dan telah

    terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa gejala.

    Lebih jauh lagi dengan CT-scan, keterlibatan KGB yang sangat

    berperan untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran

    KGB (N1 s/d N3) dapat dideteksi. Demikian juga ketelitiannya

    mendeteksi kemungkinan metastasis intrapulmoner1-4..

    c.Pemeriksaan radiologik lain : Kekurangan dari foto toraks dan CT-scan

    toraks adalah tidak mampu mendeteksi telah terjadinya metastasis

    jauh. Untuk itu dibutuhkan pemeriksaan radiologik lain, misalnya

    Brain-CT untuk mendeteksi metastasis di tulang kepala / jaringan otak,

    bone scan dan/atau bone survey dapat mendeteksi metastasis diseluruh

    jaringan tulang tubuh. USG abdomen dapat melihat ada tidaknya

    metastasis di hati, kelenjar adrenal dan organ lain dalam rongga perut 1.

    2. Sitologi sputum

    14

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    15/28

    Sitologi sputum adalah tindakan diagnostik yang paling mudah dan murah.

    Kekurangan pemeriksaan ini terjadi bila tumor ada di perifer, penderita batuk

    kering dan tehnik pengumpulan dan pengambilan sputum yang tidak memenuhi

    syarat. Dengan bantuan inhalasi NaCl 3% untuk merangsang pengeluaran

    sputum dapat ditingkatkan. Semua bahan yang diambil dengan pemeriksaan

    tersebut di atas harus dikirim ke laboratorium Patologi Anatomik untuk

    pemeriksaan sitologi/histologi. Bahan berupa cairan harus dikirim segera tanpa

    fiksasi, atau dibuat sediaan apus, lalu difiksasi dengan alkohol absolut atau

    minimal alcohol 90%. Semua bahan jaringan harus difiksasi dalamformalin

    4%1.

    3. pemeriksaan histopatologi

    Pemeriksaan histopatologi adalah standar emas diagnosis kanker paru,

    untuk mendapatkan spesimennya dapat dengan cara biopsi melalui:

    a. Bronkoskopi

    Bronkoskopi adalah pemeriksan dengan tujuan diagnostik sekaligus dapat

    dihandalkan untuk dapat mengambil jaringan atau bahan agar dapat

    dipastikan ada tidaknya sel ganas. Pemeriksaan ada tidaknya masa

    intrabronkus atau perubahan mukosa saluran napas, seperti terlihat kelainan

    mukosa tumor misalnya, berbenjol-benjol, hiperemis, atau stinosis infiltratif,

    mudah berdarah. Tampakan yang abnormal sebaiknya di ikuti dengan

    tindakan biopsi tumor/dinding bronkus, bilasan, sikatan atau kerokan

    bronkus 1-4.

    Modifikasi dari bronkoskopi serat optik dapat berupa:

    Transbronchial Needle Aspiration (TBNA)

    15

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    16/28

    TBNA di karina, atau trakea 1/1 bawah (2 cincin di atas karina)

    pada posisi jam 1 bila tumor ada dikanan, akan memberikan informasi

    ganda, yakni didapat bahan untuk sitologi dan informasi metastasis KGB

    subkarina atau paratrakeal 1.

    Transbronchial Lung Biopsy (TBLB)

    Jika lesi kecil dan lokasi agak di perifer serta ada sarana untuk

    fluoroskopik maka biopsi paru lewat bronkus (TBLB) harus dilakukan1.

    b. Biopsi Transtorakal (Transthoraxic Biopsy, TTB)

    Jika lesi terletak di perifer dan ukuran lebih dari 2 cm, TTB dengan

    bantuan flouroscopic angiography. Namun jika lesi lebih kecil dari 2 cm

    dan terletak di sentral dapat dilakukan TTB dengan tuntunan CTscan1.

    c. Torakoskopi medik

    Dengan tindakan ini massa tumor di bagaian perifer paru, pleura viseralis,

    pleura parietal dan mediastinum dapat dilihat dan dibiopsi1.

    Pemeriksaan invasif lain

    Pada kasus-kasus yang rumit terkadang tindakan invasif seperti

    Torakoskopi dan tindakan bedah mediastinoskopi, torakoskopi, torakotomi

    eksplorasi dan biopsi paru terbuka dibutuhkan agar diagnosis dapat ditegakkan.

    Tindakan ini merupakan pilihan terakhir bila dari semua cara pemeriksaan yang

    telah dilakukan, diagnosis histologis / patologis tidak dapat ditegakkan. Semua

    tindakan diagnosis untuk kanker paru diarahkan agar dapat ditentukan :

    1. Jenis histologis.

    2. Derajat (staging).

    3. Tampilan (tingkat tampil, "performance status").

    16

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    17/28

    Sehingga jenis pengobatan dapat dipilih sesuai dengan kondisi penderita1.

    Pemeriksaan lain

    a. Petanda Tumor

    Petanda tumor yang telah, seperti CEA, Cyfra21-1, NSE dan lainya tidak

    dapat digunakan untuk mendiagnosis tetapi masih digunakan evaluasi hasil

    pengobatan1.

    b. Pemeriksaan biologi molekuler

    Pemeriksaan biologi molekuler telah semakin berkembang, cara paling

    sederhana dapat menilai ekspresi beberapa gen atau produk gen yang terkait

    dengan kanker paru,seperti protein p53, bcl2, dan lainya. Manfaat utama dari

    pemeriksaan biologi molekuler adalah menentukan prognosis penyakit1.

    Penderajatan (Staging) Kanker Paru

    Penderajatan untuk KPKBSK ditentukan menurut International System

    For Lung Cancer 1997, berdasarkan sistem TNM. Pengertian T adalah tumor yang

    dikatagorikan atas Tx, To s/d T4, N untuk keterlibatan kelenjar getah bening

    (KGB) yang dikategorikan atas Nx, No s/d N3, sedangkan M adalah menunjukkan

    ada atau tidaknya metastasis jauh 4.

    17

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    18/28

    2.8 Pencegahan

    Tidak ada cara pasti untuk mencegah kanker paru-paru, tetapi Anda dapat

    mengurangi risiko jika Anda:

    1. Tidak merokok.

    2. Berhenti merokok.

    3. Hindari asap rokok.

    4. Tes radon rumah Anda.

    5. Hindari karsinogen di tempat kerja.

    6. Makan makanan yang mengandung buah-buahan dan sayuran.

    7. Tidak minum alkohol.

    18

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    19/28

    8. Olah raga. Capai minimal 30 menit olah raga pada setiap hari dalam

    seminggu.

    2.9 Pengobatan

    Pengobatan kanker paru adalah combined modality therapy (multi-

    modaliti terapi). Kenyataanya pada saat pemilihan terapi, sering bukan hanya

    diharapkan pada jenis histologis, derajat dan tampilan penderita saja tetapi juga

    kondisi non-medis seperti fasiliti yang dimiliki rumah sakit dan ekonomi

    penderita juga merupakan faktor yang amat menentukan.

    a. Pembedahan

    Indikasi pembedahan pada kanker paru adalah untuk KPKBSK stadium I

    dan II. Pembedahan juga merupakan bagian dari combine modality therapy,

    misalnya kemoterapi neoadjuvan untuk KPBKSK stadium IIIA. Indikasi lain

    adalah bila ada kegawatan yang memerlukan intervensi bedah, seperti kanker

    paru dengan sindroma vena kava superiror berat. Prinsip pembedahan adalah

    sedapat mungkin tumor direseksi lengkap berikut jaringan KGB

    intrapulmoner, dengan lobektomi maupun pneumonektomi. Segmentektomi

    atau reseksi baji hanya dikerjakan jika faal paru tidak cukup untuk lobektomi.

    Tepi sayatan diperiksa dengan potong beku untuk memastikan bahwa batas

    sayatan bronkus bebas tumor. KGB mediastinum diambil dengan diseksi

    sistematis, serta diperiksa secara patologi anatomis.

    Hal penting lain yang penting dingat sebelum melakukan tindakan bedah

    adalah mengetahui toleransi penderita terhadap jenis tindakan bedah yang

    akan dilakukan. Toleransi penderita yang akan dibedah dapat diukur dengan

    19

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    20/28

    nilai uji faal paru dan jika tidak memungkin dapat dinilai dari hasil analisis

    gas darah (AGD). Syarat untuk reseksi paru:

    Resiko ringan untuk Pneumonektomi, bila

    KVP paru kontralateral baik, VEP1>60%

    Risiko sedang pneumonektomi, bila

    KVP paru kontralateral > 35%, VEP1 > 60%

    b. Radioterapi

    Radioterapi pada kanker paru dapat menjadi terapi kuratif atau paliatif.

    Pada terapi kuratif, radioterapi menjadi bagian dari kemoterapi neoadjuvan

    untuk KPKBSK stadium IIIA. Pada kondisi tertentu, radioterapi saja tidak

    jarang menjadi alternatif terapi kuratif. Radiasi sering merupakan tindakan

    darurat yang harus dilakukan untuk meringankan keluhan penderita, seperti

    sindroma vena kava superiror, nyeri tulang akibat invasi tumor ke dinding

    dada dan metastasis tumor di tulang atau otak.

    Penetapan kebijakan radiasi pada KPKBSK ditentukan beberapa faktor :

    1. Staging penyakit

    2. Status tampilan

    3. Fungsi paru

    Bila radiasi dilakukan setelah pembedahan, maka harus diketahui :

    - Jenis pembedahan termasuk diseksi kelenjar yang dikerjakan

    - Penilaian batas sayatan oleh ahli Patologi Anatomi (PA)

    Dosis radiasi yang diberikan secara umum adalah 5000 6000 cGy,

    dengan cara pemberian 200 cGy/x, 5 hari perminggu. Syarat standar sebelum

    penderita diradiasi adalah :

    20

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    21/28

    1. Hb > 10 g%

    2. Trombosit > 100.000/mm3

    3. Leukosit > 3000/dl

    Radiasi paliatif diberikan pada unfavourable group, yakni :

    1. PS < 70.

    2. Penurunan BB > 5% dalam 2 bulan.

    3. Fungsi paru buruk.

    c. Kemoterapi

    Kemoterapi dapat diberikan pada semua kasus kanker paru. Syarat utama

    harus ditentukan jenis histologis tumor dan tampilan (performance status)

    harus lebih dan 60 menurut skala Karnosfky atau 2 menurut skala WHO.

    Kemoterapi dilakukan dengan menggunakan beberapa obat antikanker dalam

    kombinasi regimen kemoterapi. Pada keadaan tertentu, penggunaan 1 jenis

    obat anti kanker dapat dilakukan. Prinsip pemilihan jenis antikanker dan

    pemberian sebuah regimen kemoterapi adalah:

    1. Platinum based therapy ( sisplatin atau karboplatin)

    2. Respons obyektif satu obat antikanker s 15%

    3. Toksisiti obat tidak melebihi grade 3 skala WHO

    4. harus dihentikan atau diganti bila setelah pemberian 2 sikius pada

    penilaian terjadi tumor progresif.

    Regimen untuk KPKBSK adalah :

    1. Platinum based therapy ( sisplatin atau karboplatin)

    2. PE (sisplatin atau karboplatin + etoposid)

    3. Paklitaksel + sisplatin atau karboplatin

    21

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    22/28

    4. Gemsitabin + sisplatin atau karboplatin

    5. Dosetaksel + sisplatin atau karboplatin

    Syarat standar yang harus dipenuhisebelum kemoterapi

    1. Tampilan > 70-80, pada penderita dengan PS < 70 atau usia lanjut, dapat

    diberikan obat antikanker

    2. dengan regimen tertentu dan/atau jadual tertentu.

    3. Hb > 10 g%, pada penderita anemia ringan tanpa perdarahan akut, meski

    Hb < 10 g% tidak perlu tranfusi darah segera, cukup diberi terapi sesuai

    dengan penyebab anemia.

    4. Granulosit > 1500/mm3

    5. Trombosit > 100.000/mm3

    6. Fungsi hati baik

    7. Fungsi ginjal baik(creatinin clearance lebih dari 70 ml/menit)

    Dosis obat anti-kanker dapat dihitung berdasarkan ketentuan farmakologik

    masing masing. Ada yang menggunakan rumus antara lain, mg/kg BB,

    mg/luas permukaan tubuh (BSA), atau obat yang menggunakan rumusan AUC

    (area under the curve) yang menggunakan CCT untuk rumusnya. Luas

    permukaan tubuh (BSA) diukur dengan menggunakan parameter tinggi badan

    dan berat badan, lalu dihitung dengan menggunakan rumus atau alat pengukur

    khusus (nomogram yang berbentuk mistar). Untuk obat anti-kanker yang

    mengunakan AUC ( misal AUC 5), maka dosis dihitung dengan menggunakan

    rumus atau nnenggunakan nomogram. Dosis (mg) = (target AUC) x ( GFR +

    25) Nilai GFR atau gromenular filtration rate dihitung dari kadar kreatinin

    dan ureum darah penderita.

    22

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    23/28

    Evaluasi hasil pengobatan

    Umumnya kemoterapi diberikan sampai 6 sikius/sekuen, bila penderita

    menunjukkan respons yang memadai. Evaluasi respons terapi dilakukan

    dengan melihat perubahan ukuran tumor pada foto toraks PA setelah

    pemberian (sikius) kemoterapi ke-2 dan kalau memungkinkan menggunakan

    CT-Scan toraks setelah 4 kali pemberian.

    Evaluasi dilakukan terhadap

    Respons subyektif yaitu penurunan keluhan awal

    Respons semisubyektif yaitu perbaikan tampilan, bertambahnya berat

    badan

    Respons obyektif

    Efek samping obat

    Respons obyektif dibagi atas 4 golongan dengan ketentuan

    1. Respons komplit (complete response , CR) : bila pada evaluasi tumor

    hilang 100% dan keadan ini menetap lebih dari 4 minggu.

    2. Respons sebagian (partial response, PR) : bila pengurangan ukuran tumor

    > 50% tetapi < 100%.

    3. Menetap {stable disease, SD) : bila ukuran tumor tidak berubahatau

    mengecil > 25% tetapi < 50%.

    4. Tumor progresif(progresive disease, PD) : bila terjadi petambahan ukuran

    tumor > 25% atau muncul tumor/lesi baru di paru atau di tempat lain.

    23

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    24/28

    Hal lain yang perlu diperhatikan datam pemberian kemoterapi adalah

    timbulnya efek samping atau toksisiti. Berat ringannya efek toksisiti

    kemoterapi dapat dinilai berdasarkan ketentuan yang dibuat WHO.

    Imunoterapi

    Ada beberapa cara dan obat yang dapat digunakan meskipun belum ada

    hasil penelitian di Indonesia yang menyokong manfaatnya.

    Hormonoterapi

    Ada beberapa cara dan obat yang dapat digunakan meskipun belum ada

    hasil penelitian di Indonesia yang menyokong manfaatnya.

    Terapi Gen

    Tehnik dan manfaat pengobatan ini masih dalam penelitian.

    Pengobatan Paliatif Dan Rehabilitasi

    Pengobatan Paliatif

    Hal yang perlu ditekankan dalam terapi paliatif adalah tujuannya untuk

    meningkatkan kualitas hidup penderita sebaik mungkin. Gejala dan tanda

    karsinoma bronkogenik dapat dikelompokkan pada gejala bronkopulmoner,

    ekstrapulmoner intratorasik, ekstratoraksik non metastasis dan ekstratorasik

    metastasis.

    Sedangkan keluhan yang sering dijumpai adalah batuk, batuk darah, sesak

    napas dan nyeri dada.

    Pengobatan paliatif untuk kanker paru meliputi radioterapi, kemoterapi,

    medikamentosa, fisioterapi, dan psikososial. Pada beberapa keadaan intervensi

    bedah, pemasangan stent dan cryotherapy dapat dilakukan.

    24

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    25/28

    Rehabilitasi Medik

    Pada penderita kanker paru dapat terjadi gangguan muskuloskeletal

    terutama akibat metastasis ke tulang.

    Manifestasinya dapat berupa inviltrasi ke vetebra atau pendesakan syaraf.

    Gejala yang tirnbul berupa kesemutan, baal, nyeri dan bahkan dapat terjadi

    paresis sampai paralisis otot, dengan akibat akhir terjadinya gangguan

    mobilisasi/ ambulasi.

    Upaya rehabilitasi medik tergantung pada kasus, apakah operabel atau

    tidak.

    - Bila operabel tindakan rehabilitasi medik adalah preventif dan restoratif.

    - Bila non-operabel tindakan rehabilitasi medik adalah suportif dan

    paliatif.

    Untuk penderita kanker paru yang akan dibedah perlu dilakukan

    rehabilitasi medik prabedah dan pascabedah, yang bertujuan membantu

    memperoleh hasil optimal tindakan bedah, terutama untuk mencegah

    komplikasi pascabedah (misalnya: retensi sputum, paru tidak

    mengembang) dan mempercepat mobilisasi. Tujuan program rehabilitasi

    medik untuk kasus yang nonoperabel adalah untuk memperbaiki dan

    mempertahankan kemampuan fungsional penderita yang dinilai

    berdasarkan skala Karnofsky. Upaya ini juga termasuk penanganan paliatif

    penderita kanker paru dan layanan hospis (dirumah sakit atau dirumah).

    25

  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    26/28

    EVALUASI (follow-up)

    Angka kekambuhan (relaps) kanker paru paling tinggi terjadi pada 2 tahun

    pertarna, sehingga evaluasi pada pasien yang telah diterapi optimal dilakukan

    setiap 3 bulan sekali. Evaluasi meliputi pemeriksaan klinis dan radiologis yaitu

    foto toraks PA / lateral dan Ct-scan thoraks, sedangkan pemeriksaan lain

    dilakukan atas indikasi1.

    2.10 Prognosis

    Keseluruhan (mempertimbangkan semua jenis dan tahap kanker paru-

    paru), 16% dari penderita kanker paru bertahan hidup setidaknya selama lima

    tahun. Tingkat ketahanan hidup cenderung rendah bila dibandingkan dengan

    65% tahun sintasan-lima untuk kanker usus besar , 89% untuk kanker

    payudara, dan lebih dari 99% untuk kanker prostat.

    Orang yang memiliki tahap I NSCLC dan menjalani operasi paru-paru

    memiliki 60% -70% peluang bertahan lima tahun.

    Orang dengan NSCLC tahap II memiliki tingkat ketahanan hidup lima

    tahun sekitar 30% -40%, dan mereka dengan tahap IIIA memiliki tingkat

    20% -30%.

    Orang dengan kanker paru-paru nonoperable luas memiliki durasi

    kelangsungan hidup rata-rata sembilan bulan atau kurang.

    Mereka yang SCLC terbatas yang menerima kemoterapi memiliki sintasan

    tahun-dua dari 20% -30% dan sintasan tahun-lima dari 10% -15%.

    Kurang dari 5% dari orang dengan SCLC stadium ekstensif memiliki

    kemungkinan hidup dua tahun, dengan rata-rata hidup antara 8 sampai 13

    bulan3.

    26

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D58782&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiIesayqHQGnQ8M2LuXscd24EHceAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D58782&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhiIesayqHQGnQ8M2LuXscd24EHceA
  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    27/28

    BAB III

    KESIMPULAN

    Kanker paru adalah salah satu jenis penyakit paru yang memerlukan

    penanganan dan tindakan yang cepat dan terarah. Pada fase awal kebanyakan

    kanker paru tidak menunjukkan gejala klinis. Bila sudah menampakkan gejala

    berarti pasien dalam stadium lanjut. Gejala yang paling umum adalah sesak napas,

    batuk (termasukbatuk darah ), dan penurunan berat badan.

    Sekitar 90% dari kanker paru-paru timbul akibat penggunaan tembakau.

    Penegakan diagnosis penyakit ini membutuhkan ketrampilan dan sarana yang

    tidak sederhana dan memerlukan pendekatan multidisiplin kedokteran.

    Penemuan kanker paru pada stadium dini akan sangat membantu

    penderita, dan penemuan diagnosis dalam waktu yang lebih cepat memungkinkan

    penderita memperoleh kualitas hidup yang lebih baik dalam perjalanan

    penyakitnya meskipun tidak dapat menyembuhkannya.

    Pemeriksaan radiologi paru yaitu Foto toraks PA/lateral, bila mungkin CT-

    scan toraks, bone scan, Bone survey, USG abdomen dan Brain-CT dibutuhkan

    untuk menentukan letak kelainan, ukuran tumor dan metastasis.

    Pengobatan kanker paru adalah combined modality therapy (multi-

    modaliti terapi).

    27

    http://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Symptom&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhsLYtdkoFdiuPfAM6Cuxi1BahqmAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hemoptysis&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg6tfKFXFlTJ-NM80Mieks7_9A6XQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D13294&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgUvdlg8hHI8UwWmfRWSW9ebUYJcAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D13294&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgUvdlg8hHI8UwWmfRWSW9ebUYJcAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Symptom&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhhsLYtdkoFdiuPfAM6Cuxi1BahqmAhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Hemoptysis&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%26hl%3Did%26prmd%3Dv&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhg6tfKFXFlTJ-NM80Mieks7_9A6XQhttp://translate.googleusercontent.com/translate_c?hl=id&sl=en&u=http://www.emedicinehealth.com/script/main/art.asp%3Farticlekey%3D13294&prev=/search%3Fq%3Dlung%2Bcancer%2Bemedicine%26hl%3Did&rurl=translate.google.co.id&usg=ALkJrhgUvdlg8hHI8UwWmfRWSW9ebUYJcA
  • 7/28/2019 Referat Kanker Paru I

    28/28

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Kanker Paru, Pedoman Diagnosis &

    Penatalaksanaan Di Indonesia. Jakarta, 20003.

    2. http://en.wikipedia.org/wiki/Lung_cancer

    3. http://www.emedicinehealth.com/lung_cancer/article_em.htm

    4. Amin, Z. Kanker Paru. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid II, edisi IV.

    Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2006.

    28

    http://en.wikipedia.org/wiki/Lung_cancerhttp://www.emedicinehealth.com/lung_cancer/article_em.htmhttp://en.wikipedia.org/wiki/Lung_cancerhttp://www.emedicinehealth.com/lung_cancer/article_em.htm