195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

44
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perawat berperan dalam memonitor secara berkesinambungan kondisi ibu maupun janin serta perlunya pemberian pendidikan kesehatan mengenai kondisi dan persiapan ibu menghadapi kemungkinan kondisi janin dan proses persalinan yang akan dihadapi. Keberhasilan asuhan keperawatan pada ibu hamil tergantung pada kinerja perawat yang profesional, yang memberikan asuhan keperawatan berkualitas disertai dengan kemampuan untuk mensintesa berbagai pengetahuan, konsep, dan prinsip dari berbagai kelompok ilmu, keterampilan interpersonal dan tehnikal yang tinggi didasari oleh kode etik keperawatan. Berdasarkan hal tersebut, penulis berperan sebagai perawat ahli yang berkemampuan ners spesialis keperawatan maternitas dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien. Selain menerapkan konsep dan teori keperawatan (konsep family centered maternity care, teori Adaptasi ”Roy”, Teori need for help Wiedenbach, Teori Interpersonal Relation Peplau dan Caring ”Watson”) juga melaksanakan perannya sebagai agen pembaharu dalam menginisiasi perubahan-perubahan melalui inovasi dalam lingkup keperawatan maternitas, menggunakan metoda penelitian dalam menganalisa masalah, memanfaatkan hasil penelitian sebagai rujukan dalam melakukan perubahan, dan melakukan desiminasi sebagai upaya sosialisasi dan peningkatan pengetahuan praktisi keperawatan sekaligus menjadi model peran, serta berperan sebagai konsultan baik diperuntukkan bagi klien, keluarga, perawat, maupun profesi kesehatan lainnya. Sehingga tulisan ini disusun, sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif, dengan berfokus pada penerapan konsep dan teori keperawatan dalam asuhan keperawatan ibu hamil 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimanakah asuhan keperawatan pada ibu hamil ? 1

Transcript of 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Page 1: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perawat berperan dalam memonitor secara berkesinambungan kondisi ibu maupun

janin serta perlunya pemberian pendidikan kesehatan mengenai kondisi dan persiapan ibu

menghadapi kemungkinan kondisi janin dan proses persalinan yang akan dihadapi.

Keberhasilan asuhan keperawatan pada ibu hamil tergantung pada kinerja perawat

yang profesional, yang memberikan asuhan keperawatan berkualitas disertai dengan

kemampuan untuk mensintesa berbagai pengetahuan, konsep, dan prinsip dari berbagai

kelompok ilmu, keterampilan interpersonal dan tehnikal yang tinggi didasari oleh kode etik

keperawatan.

Berdasarkan hal tersebut, penulis berperan sebagai perawat ahli yang berkemampuan

ners spesialis keperawatan maternitas dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.

Selain menerapkan konsep dan teori keperawatan (konsep family centered maternity care,

teori Adaptasi ”Roy”, Teori need for help Wiedenbach, Teori Interpersonal Relation Peplau

dan Caring ”Watson”) juga melaksanakan perannya sebagai agen pembaharu dalam

menginisiasi perubahan-perubahan melalui inovasi dalam lingkup keperawatan maternitas,

menggunakan metoda penelitian dalam menganalisa masalah, memanfaatkan hasil penelitian

sebagai rujukan dalam melakukan perubahan, dan melakukan desiminasi sebagai upaya

sosialisasi dan peningkatan pengetahuan praktisi keperawatan sekaligus menjadi model

peran, serta berperan sebagai konsultan baik diperuntukkan bagi klien, keluarga, perawat,

maupun profesi kesehatan lainnya.

Sehingga tulisan ini disusun, sebagai upaya untuk mendapatkan gambaran yang lebih

komprehensif, dengan berfokus pada penerapan konsep dan teori keperawatan dalam asuhan

keperawatan ibu hamil

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah asuhan keperawatan pada ibu hamil ?

1

Page 2: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

1.3 TUJUAN

Tujuan Umum :

Setelah dilakukan perkuliahan selama 100 menit, mahasiswa diharapkan mengerti dan

memahami mengenai asuhan keperawatan pada ibu hamil.

Tujuan Khusus :

Setelah dilakukan perkuliahan selama 100 menit, mahasiswa diharapkan mengerti dan

memahami mengenai :

1. Faktor factor yang mempengaruhi kehamilan

2. Perubahan dan adaptasi psikologis selama kehamilan

3. Kebutuhan Ibu Hamil

4. Tanda Bahaya Kehamilan

5. Konsep dasar asuhan kehamilan (Prenatal care)

6. Proses Keperawatan

a. Pengkajian

b. Diagnosa Keperawatan

c. Intervensi

1

Page 3: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Dalam obstetri modern terhadap pengertian resiko pada ibu hamil adalah dimana

suatu kehamilan dan persalinan selalu mempunyai resiko dengan kemungkinan

bahaya/resiko terjadinya komplikasi dalam persalinan. Komplikasi dapat ringan atau

berat yang menyebabkan terjadinya kematian, kesakitan, kecacatan pada ibu atau bayi.

Untuk itu dibutuhkan upaya pencegahan pro-aktif sejak awal kehamilnan, selama

kehamilan sampai dekat menjelang persalinan, yang dilakukan bersama-sama oleh

tenaga kesehatan, bidan di desa dengan ibu hamil, keluarga, serta masyarakat.

2.2 ETIOLOGI

Faktor resiko pada ibu hamil di kelompokkan dalam 3 kelompok, yaitu:

@ Kelompok I

Ada Potensi Gawat Obstetrik / APGO:

- 10 faktor resiko (7 terlalu, 3 pernah )

- Kehamilan yang mempunyai masalah yang perlu di waspadai selama

kehamilan ibu hamil sehat tanpa ada keluhan yang membahayakan.

- Tetapi harus waspada karena ada kemungkinan dapat terjadi penyakit/

komplikasi dalam persalinan.

Faktor resiko yang terdapat dalam kelompok ini adalah:

1. Primi muda: Terlalu muda, hamil pertama umur kurang dari 16 tahun.

2. Primi tua: a/ Terlalu tua, hamil pertama umur ≥ 35 tahun.

b/ Terlalu lambat hamil, setelah kawin ≥ 4 tahun.

3. Primi tua sekunder: Terlalu lama punya anak lagi, terkecil ≥ 10 tahun.

1

Page 4: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

4. Anak terkecil ≤ 2 tahun : Terlalu cepat punya anak lagi, terkecil ≤ 2 tahun.

5. Grande multi: Terlalu banyak punya anak 4 atau lebih.

6. Umur ≥ 35 tahun: Terlalu tua, hamil umur 35 tahun atau lebih.

7. Tinggi badan ≤ 145 cm : Terlalu pendek pada ibu dengan:

- Hamil pertama

- Hamil ke dua atau lebih, tetapi belum pernah melahirkan normal/ spontan

dengan bayi cukup bulan, dalam keadaan hidup.

8. Pernah gagal kehamilan: Pernah gagal pada kehamilan yang lalu:

- Hamil kedua yang pertama gagal

- Hamil ke tiga/ lebih mengalami gagal (abortus, lahir mati) 2 kali.

- Hamil terakhir bagi lahir mati.

9. Pernah melahirkan dengan:

a. Pernah melahirkan dengan tarikan tang/ vakum.

b. Pernah uri dikeluarkan oleh penolong dari dalam rahim.

c. Pernah di infus/ trafusi pada perdarahan pasca persalinan.

10. Pernah operasi secara; Pernah melahirkan bayi dengan operasi secar sebelum

kehamilan ini.

@ Kelompok II

Ada Gawat Obstetri / AGO:

- 8 Faktor resiko

- Tanda bahaya pada saat kehamilan, ada keluhan tetapi tidak darurat.

Faktor resiko yang terdapat dalam kelompok ini adalah:

1. Penyakit ibu hamil

1

Page 5: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

a. Anemia : Pucat, lemah badan, lekas lelah, lesu, mata berkunang-kunang.

b. Malaria : Panas tinggi, menggigil, keluar keringat, sakit kepala.

c. Tuberkulosis paru : Batuk lama tidak sembuh-sembuh, batuk darah, badan

lemah, lemas, kurus.

d. Payah jantung : Sesak napas, jantung berdebar, kaki bengkak.

e. Kencing manis : Diketahui dari diagnosa dokter dengan pemeriksaan lab.

f. PMS dll : Diketahui dari diagnosa dokter dengan pemeriksaan lab.

2. Pre eklampsi ringan : Bengkak tungkai dan tekanan darah tinggi.

3. Hamil kembar / gemeli : Perut ibu sangat besar, gerak anak terasa banyak tempat.

4. Hamil kembar air : Perut ibu sangat membesar, gerak anak kurang terasa karena

air ketuban terlalu banyak, biasanya anak kecil.

5. Hamil lebih bulan / hamil serotinus : Ibu hamil 9 bulan dan lebih 2 minggu belum

melahirkan.

6. Janin mati di dalam rahim ibu : Ibu hamil tidak merasa gerakan anak lagi perut

kecil.

Kelainan letak : rasa berat (nggandol) menunjukkan letak dai kepala janin.

7. Letak sungsang : Di atas perut, kepala bayi ada diatas dalam rahim

8. Letak lintang : Disamping perut, kepala bayi didalam rahim terletak di sebelah

kanan atau kiri.

@ Kelompok III

Ada gawat darurat obstetrik / AGDO

- Ada 2 faktor resiko.

- Ada ancaman nyawa ibu dan bayi.

1

Page 6: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Faktor resiko terdapat dalam kelompok ini adalah :

1. Perdarahan sebelum bayi lahir : mengeluarkan darah pada waktu hamil, sebelum

kelahiran bayi.

2. Pre eklampsi berat : pada hamil 6 bulan lebih : sakit kepala / pusing, bengkak

tungkai / wajah, tekanan darah tinggi, pemeriksaan urine ada albumin.

Eklampsi : bertambah sehingga terjadi kejang-kejang.

Ibu sebagai faktor resiko kelompok ini sangat membutuhkan pengenalan diri,

dirujuk dengan segera tepat waktu, penanganan adekuat dipusat rujukan dalam

upaya penyelamatan nyawa ibu dan bayinya.

2.3 Faktor Factor Yang Mempengaruhi Kehamilan

1. Faktor Fisik

a. Status kesehatan

1) Kehamilan pada usia tua

a) Segi negatif kehamilan di usia tua

- Kondisi fisik ibu hamil dengan usia lebih dari 35 tahun akan sangat

mempengaruhi proses kelahiran (kontraksi uterus).

- Pada usia lebih dari 35 tahun, kualitas sel telur sudah mulai menurun

sehingga pada proses pembuahan kemungkinan terjadi gangguan

yangakan mengakibatkan gangguan tumbuh kembang janin (IUGR)

yang bisa berakibat bayi berat lahir rendah (BBLR).

b) Segi positif kehamilan di usia tua

- Kepuasan peran sebagai ibu

- Merasa lebih siap

- Pengetahuan mengenai perawatan kehamilan dan bayi lebih baik

- Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan

- Mampu mengambil keputusan

- Karier baik, status ekonomi lebih baik

- Perkembangan intelektual anak lebih tinggi

1

Page 7: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

- Periode menyusui lebih lama

- Toleransi pada kehamilan lebih besar

2) Kehamilan multiple

Pada kehamilan multiple biasanya kondisi ibu lebih lemah. Hal ini

disebabkan oleh adanya beban ganda yang harus ditanggung ibu, baik dalam

pemenuhan kebutuhan nutrisi, oksigen, dll.

Pada kehamilan multiple biasanya mengindikasikan adanya beberapa

penyulit pada proses persalinannya sehingga diperlukan persalinan

operatif(SC). Ketika bayi sudah lahir, kemungkinan ketegangan dalam

merawat bayi akan sering terjadi karena konsentrasi ibu dua kali lipat daripada

bayi tunggal.

3) Kehamilan dengan HIV

Pada kehamilan dengan ibu yang mengidap HIV, maka janin akan

menjadi sangat rentan terhadap penularan selama proses kehamilannya karena

virus HIV kemungkinan akan ditransfer melalui plasenta. Pada penderita HIV,

salam perjalanan penyakitnya akan mengalami penurunan kondisi tubuh jika

tidak mendapatkan penanganan dan pemantauan yang adekuat dari petugas

kesehatan.

Selain adanya pengaruh fisik terhadap ibu dan bayi, hal hal lain yang tidak

kalah pentingnya dan harus dipertimbangkan oleh tenaga kesehatan ketika

memberikan asuhan adalah kondisi psikologis ibu yang kemungkinan akan

mengalami kehilangan, cemas, depresi, dilema serta khawatir akan kesehatan

bayinya.

b. Status Gizi

Pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat sangat mutlak dibutuhkan olehibu

hamil agar dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bagi pertumbuhan dan

perkembangan bayi dan persiapan fisik ibu dalam menghadapi persalinan dengan

aman.

Selain itu pemenuhan gizi seimbang selama hamil akan meningkatkankondisi

kesehatan bayi dan ibu terutama dalam menghadapi masa nifas sebagaimodal awal

untuk menyusui.

c. Gaya hidup

1

Page 8: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Beberapa gaya hidup yang dapat menrugikan kesehatan ibu hamil dan

harusdihindari adalah kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan kendaraan

bermotor, dll. Gaya hidup ini akan menganggu kesejahteraan bayi yangdikandung

karena kebutuhan istirahat mutlak diperlukan.

d. Perokok/Alkoholik

Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan dirinya dan bayinya. Bayi

akan kekurangan oksigen dan racun yang diisap melalui rokok dapat ditransfer

melalui plasenta kedalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan merokok berat kita

haruswaspada akan risiko keguguran, kelahiran prematur, BBLR bahkan

kematian janin.

e. Kehamilan yang tidak diharapkan/kehamilan diluar nikah

Jika kehamilan tidak diharapkan maka secara otomatis ibu akan membenci

kehamilannya sehingga tidak ada keinginan dari ibu untuk melakukan hal hal

positif yang dapat meningkatkan kesehatan janinnya.

Pada kasus ini perlu kita waspadai risiko adanya keguguran, prematur bahkan

kematian janin. Yang harus diperhatikan lagi adalah kesiapan ekonomi.

Ketidaksiapan ibu akan menyebabkan postpartum blues.

2. Faktor Psikologis

a. Stressor internal

Merupakan stressor yang berasal dari dalam diri ibu sendiri. Adanya beban

psikologis yang ditanggung ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi

dalam kandungan yang akan terlihat nantinya ketika bayi sudah dilahirkan.

Kepribadian anak akan tergantung dari kondisi stres yang dialami ibu ketika

hamil.

b. Stressor eksternal

Merupakan pemicu stres yang berasal dari luar. Misalnya masalah ekonomi,

konflik keluarga, pertengkaran dengan suami, tekanan dari lingkungan luar, dll.

c. Dukungan keluarga

Pada setiap tahap usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan baik fisik

maupun psikologis. Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang

terjadi. Untuk ibu ibu hamil sangat membutuhkan dukungan yang intensif dari

keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.

d. Kekerasan pada masa lalu

1

Page 9: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Kekerasan yang mungkin dialami ibu pada masa lalu/masa kecil akan sangat

mempengaruhi kepribadian ibu dan akan mempengaruhi kepribadian bayi yang

dikandung. Untuk itu tenaga kesehatan harus bisa menempatkan diri sebagai

Pekerjaan Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktivitas dan tingkat

kesejahteraan ekonomi yang akan didapatkan. Hasil penelitian juga menunjukkan

bahwa ibu yang bekerja mempunyai tingkat pengetahuan yang lebih baik daripada

ibu yang tidak bekerja.

2.4 Konsep Dasar Asuhan Kehamilan (Prenatal Care)

Tiga komponen dasar perawatan prenatal adalah:

1. Pengkajian risiko kehamilan

2. Meningkatkan kesehatan

3. Intervensi medis dan psikososial

Perawatan kehamilan yang tidak adekuat bisa mengakibatkan berat badan bayi

lahirrendah dan meningkatkan kejadian prematuritas. Adanya korelasi yang kuat

antara duakejadian di atas dengan peningkatan angka morbiditas bayi.

Tujuan Asuhan Kehamilan antara lain:

1. Memantau kemajuan kehamilan, memastikan kesejahteraan ibu dan tumbuh

kembang janin.

2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental serta sosial ibu dan

bayi.

3. Menemukan secara dini adanya masalah/gangguan dan kemungkinan komplikasi

yang terjadi selama kehamilan.

4. Mempersiapkan kehamilan dan persalinan dengan selamat baik ibu maupun bayi,

dengan trauma seminimal mungkin.

5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas dan pemberian ASI Eksklusif berjalan normal.

6. Mempersiapkan ibu dan keluarga dapat berperan dengan baik dalam memelihara

bayi agar dapat tumbuh dan berkembang secara normal.

STANDAR ASUHAN KEHAMILAN

Kunjungan antenatal care (ANC) minimal:

1. Satu kali pada trimester 1 (usia kehamilan 0 – 13 minggu).

2. Satu kali pada trimester II (usia kehamilan 14 – 27 minggu)

3. Dua kali pada trimester III (usia kehamilan 18 – 40 minggu)

1

Page 10: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Pelayanan standar adalah 7T yaitu:

a. Timbang berat badan.

b. Ukur Tekanan darah.

c. Ukur Tinggi fundus uteri.

d. Pemberian imunisasi TT lengkap.

e. Pemberian Tablet besi (Fe) minimal 90 tablet selama kehamilan dengan dosis

f. Satu tablet setiap harinya.

g. Lakukan Tes Penyakit Menular Seksual (PMS).

h. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan.

Kunjungan Prakonsepsi

Idealnya kunjungan pertama dilakukan selama konsepsi dengan riwayat kesehatan

yang lengkap dan pemeriksaan fisik, misalnya DM, IMS, merokok, minum minuman

keras, dll yang mungkin berakibat negatif pada kehamilan ibu.

Ibu dianjurkan mengkonsumsi asam folat dosis 400mg/hari untuk mengurangi risiko

defek tabung neural.

Kunjungan Prenatal Pertama

Tujuan pemeriksaan ibu pada kunjungan prenatal pertama adalah sebagai berikut:

1. Untuk memastikan kehamilan

2. Untuk pemeriksaan kesehatan fisik ibu hamil

3. Untuk mengkaji pertumbuhan dan perkembangan janin

4. Untuk mengevaluasi kebutuhan psikososial ibu dan keluarganya

5. Untuk mengkaji kebutuhan konseling dan pembelajaran

6. Untuk menyusun rencana perawatan guna meningkatkan kesehatan ibu dan bayi.

2.5 Perubahan Dan Adaptasi Psikologis Selama Kehamilan

PERUBAHAN PERAN SELAMA KEHAMILAN

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami

perubahanpsikologis dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi

terhadapperan barunya melalui tahapan sebagai berikut.

1. Tahap antisipasi

1

Page 11: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan merubah

peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusus kehamilan)

dan informal melalui model peran (role model).

Meningkatnya frekuensi interaksi dengan wanita harnil dan ibu muda lainnya

akan mempercepat proses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran barunya

sebagai seorang ibu.

2. Tahap honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)

Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara

mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya

sebagai penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang

terhadap bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan

menuntut dari pasangannya. Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap ini adalah

seiring dengan sudah mapannya beberapa persiapan yang berhubungan dengan

kelahiran bayi, termasuk dukungan semangat dari orang-orang terdekatnya.

3. Tahap stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)

Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik

stab dalam penerimaan peran barunya. la akan melakukan aktivitas-aktivitas yang

bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahu tentang

informasi seputar persiapan kelahiran, cara mendidik dan merawat anak, serf hal

yang berguna untuk menjaga kondisi kesehatan keluarga.

4. Tahap akhir (perjanjian)

Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap

mengadakan "perjanjian" dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin

"menepati janji" mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat

berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir

kelak.

PERUBAHAN PSIKOLOGIS TRIMESTER I (PERIODE PENYESUAIAN)

1. Ibu merasa tidak sehat dari kadang merasa benci dengan kehamilannya.

2. Kadang muncul penolakan, kekecewaan, kecemasan, dan kesedihan. Bahkan

kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja.

3. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini dilakukan

sekadar untuk meyakinkan dirinya.

1

Page 12: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

4. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian dengan

saksama.

5. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seorang ibu yang

mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau malah mungkin

dirahasiakannya.

6. Hasrat untuk melakukan hubungan seks berbeda-beda pada tiap wanita, tetapi

kebanyakan akan mengalami penurunan.

PERUBAHAN PSIKOLOGIS TRIMESTER II (PERIODE KESEHATAN YANG

BAIK)

1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi.

2. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya.

3. Merasakan gerakan anak.

4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran.

5. Libido meningkat.

6. Menuntut perhatian dan cinta.

7. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya.

8. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lainyang

baru menjadi ibu.

9. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan

persiapanuntuk peran baru.

PERUBAHAN PSIKOLOGIS TRIMESTER III (PERIODE PENANTIAN DENGAN

PENUH KEWASPADAAN)

1. Rasa tidak nyaman tirabul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik.

2. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu.

3. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisikyang timbul pada saat melahirkan,

khawatirakan keselamatannya.

4. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi

yangmencerminkan perhatian dan kekhawatirannya.

5. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya.

6. Merasa kehilangan perhatian.

7. Perasaan mudah terluka fsensitif).

1

Page 13: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

8. Libido menurun.

ADAPTASI YANG DIALAMI OLEH AYAH

Selama masa kehamilan ayah juga mengalami adaptasi peran yang cukup menimbulkan

stres tersendiri.

1. Surnber stres ayah

a. Masalah keuangan.

b. Kondisi yang tidak diinginkan selama hamil.

c. Cemas bayinya tidak sehat/tidak normal

d. Khawatir tentang nyeri istrinya saat melahirkan.

e. Peran setelah melahirkan.

f. Perubahan hubungan dengan istri, keluarga, dan teman-temannya.

g. Kemampuan sebagai orangtua.

2. Perubahan psikologis ayah

Perubahan psikologis yang dialami oleh ayah dalam rangka pencapaian

penerimaan peran barunya sejalan dengan fase-fase yang dialami oleh ibu. Secara

umum ayah yang stres menyukai anak-anak, senang berperan sebagai ayah, dan

senang mengasuh anak, percaya diri dan mampu menjadi ayah, serta senang

membagi pengalamannya tentang kehamilan dan melahirkan dengan pasangannya.

a. Trimester I

1) Memberitahu keluarga, teman, dan relasi.

2) Sering bingung terhadap perubahan istrinya, meliputi perubahan perasaan

dan tubuhnya. la memperhatikan kebutuhan istrinya yang mudah lelah dan

menurunnya keinginan untuk berhubungan seksual.

3) Saat ini, anaknya adalah bayi yang "potensial". Ayah sering dibayangkan

berinteraksi dengan anaknya yang sudah berusia 5 atau 6 tahun, walaupun

kehamilan istrinya belum kelihatan.

b. Trimester II

1) Peran ayah saat ini masih samar-samar, tetapi kebingungan atas

keterbatasannya menurun dengan melihat dan merasakan gerakan fetus.

2) Merasa lebih nyaman dengan dapat melihat anaknya pada USG.

1

Page 14: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

3) Khawatir tentang pembagian peran antara mencari nafkah dan membantu

istri mengurus anak. Pada tahap ini kadang timbul konflik pada pasangan

mengenai bagaimana ia akan menjadi ayah.

c. Trimester III

1) Persiapan yang nyata terlihat untuk kelahiran bayinya.

2) Terlibat dalam kelas bersama, mendampingi istri saat memeriksakan

kehamilannya.

3) Timbul rasa takut.

4) Timbul pertanyaan dalam benak, "Seperti apa menjadi orangtua?"

atau"Dapatkah ia membantu istrinya selama proses persalinan?"

5) Timbul rasa tidak percaya, seperti apakah ia akan benar-benar mempunyai

anak?

PERSIAPAN SAUDARA KANDUNG (SIBLING)

Sibling Rivalry adalah rasa persaingan diantara saudara kandung akibat kelahiran

anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2 – 3 tahun. Sibling rivalry ini biasanya

ditunjukkan dengan penolakan terhadap kelahiran adiknya, menangis, menarik diri dari

lingkungannya, menjauh dari ibunya atau melakukan kekerasan pada adiknya.Untuk

mencegah sibling rivalry ada beberapa langkah yang dapat dilakukan, antara lain sebagai

berikut:

1. Jelaskan pada anak tentang posisinya

2. Libatkan anak dalam mempersiapkan kelahiran adiknya

3. Ajak anak untuk berkomunikasi dengan bayi sejak masih dalam kandungan

4. Ajak anak untuk melihat benda benda yang berhubungan dengan kelahiran bayi.

2.6 Kebutuhan Ibu Hamil

Diet Makanan

Kebutuhan makanan pada ibu hamil mutiak harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi dapat

menyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca-persalinan, sepsis

puerperalis, dan lain-lain. Sedangkan kelebihan makanan-karena beranggapan

pemenuhan makan untuk dua orang-akan berakibat kegemukan, pre-eklampsi, janin

terlalu besar, dan sebagainya.

1

Page 15: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Status gizi ibu yang kurang baik sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab

utama dari berbagai persoalan kesehatan yang serius pada ibu dan bayi, yang berakibat

terjadinya bayi lahir dengan berat badan rendah, kelahiran prematur, serta kematian

neonatal dan prenatal.

Pengaruh suplementasi multigizi mikro (MGM) dan Fe-folat terhadap status gizi

makro ibu hamil dengan menggunakan penambahan berat badan hamil (PBBH) sebagai

indikator, masih sangat sedikit. Padahal, PBBH merupakan indikator utama yang

menentukan hasil kehamilan, di samping berat badan prahamil (BBpH).

Berat badan sebelum hamil, PBBH, dan indeks massa tubuh (IMT) masih merupakan

indikator yang banyak dipakai untuk menentukan status gizi ibu. Rendahnya PBBH yang

diperburuk oleh rendahnya berat badan sebelum hamil dan otomatis rendahnya IMT

ditengarai akan meningkatkan risiko kehamilan, seperti BBLR, kelahiran prematur, dan

komplikasi pada saat melahirkan.

PBBH yang terlalu tinggi berisiko terhadap komplikasi kehamilan seperti hipertensi,

diabetes, dan pre-eklampsi, komplikasi waktu melahirkan, serta makrosomia. Untuk

menghindari risiko tersebut, ibu hamil harus memperhatikan asupan gizi sebelura ketika,

dan setelah kehamilan, karena rerata PBBH yang dianjurkan di negara berkembang

adalah 12,5 kilogram.

Kebutuhan energi

Widya Karya Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan pada ibu hamil untuk

meningkatkan asupan energinya sebesar 285 kkal per hari. Tambahan energi ini

bertujuan untuk memasok kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. Pada

trimester I kebutuhan energi meningkat untuk organogenesis atau pembentukan organ-

organ penting janin, dan jumlah tambahan energi ini terus meningkat pada trimester II

dan III untuk pertumbuhan janin.

T Protein

Ibu hamil mengalarni peningkatan kebutuhan protein sebanyak 68%. Widya Karya

Pangan dan Gizi Nasional menganjurkan untuk menambah asupan protein menjadi 12%

per hari atau 75-100 gram.Bahan pangan yang dijadikan sebagai sumber protein

sebaiknya bahan pangan dengan nilai biologi yang tinggi, seperti daging tak berlemak,

ikan, telur, susu, dan hasilolahannya. Protein yang berasal dari tumbuhan nilai biologinya

rendah jadi cukup sepertiga bagian saja.

T Zat Besi

1

Page 16: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Anemia sebagian besar disebabkan oleh defisiensi zat besi, oleh karena itu perlu

ditekankan kepada ibu hamil untuk mengonsumsi zat besi selama hamil dan setelah

melahirkan. Kebutuhan zat besi selama hamil nieningkat sebesar 300% (1.040 nig

selama hamil) dan peningkatan ini tidak dapat tercukupi hanya dari asupan makanan ibu

selama hamil melainkan perlu ditunjang dengan suplemen zat besi. Pemberian suplemen

zat besi dapat diberikan sejak minggu ke-12 kehamilan sebesar 30-60 gram setiap hari

selama kehamilan dan enam minggu setelah kelahiran untuk mencegah anemia

postpartum.

Pemantauan konsumsi suplemen zat besi perlu juga diikuti dengan pemantauan cara

minum yang benar karena hal ini akan sangat memengaruhi efektivitas penyerapan

zatbesi. Vitamin C dan protein hewani merupakan elemen yang sangat membantu dalam

penyerapan zat besi, sedangkan kopi, teh, garam kalsium, magnesium dan fitat

(terkandung dalam kacang- kacangan) akan mengbambat penyerapan zat besi. Namun

demikian bukan berarti zat makanan yang menghambat penyerapan zat besi tidak

bermanfaat bagi tubuh. Zat-zat ini tetap dikonsumsi namun jangan diminum bersamaan

dengan tablet zat besi. Berilah jarak waktu kurang lebih dua jam dari pemberian zat besi.

Meskipun begitu besar manfaat dari suplemen zat besi, tetapi tetap perlu perhatikan

bahwa mengonsumsi zat besi yang berlebihan kurang baik, karena tablet ini

terbukti dapat menurunkan kadar seng dalam serum. Oleh karena itu asupan zat Si dari

makanan adalah yang terbaik.

T Asam Folat

Asam folat merupakan satu-satunya vitamin yang kebutuhannya meningkat dua kali

lipat selama hamil. Asam folat sangat berperan dalam metabolisme lalu makanan

menjadi energi, pematangan sel darah merah, sintesis DNA, tumbuhan sel, dan

pembentukan heme. Jika kekurangan asam folat maka ibu dapat menderita anemia

megaloblastik dengan gejala diare, depresi, lelah berat, dan selalu mengantuk. Jika

kondisi ini terus berlanjut dan tidak segera ditangani maka pada ibu harail akan terjadi

BBLR, ablasio plasenta, dan kelainan bentuk tulang belakang janin (spina bifida).

Jenis makanan yang banyak mengandung asam folat adalah ragi, hati, brokoli, sayur

berdaun hijau (bayam, asparagus), dan kacang-kacangan (kacang kering, kacang

kedelai). Sumber lain adalah ikan, daging, buah jeruk, dan telur. Oleh karena asam folat

tidak stabil dalam pemanasan, maka dianjurkan untuk memakan sayuran dalam keadaan

mentah dengan dicuci sebelumnya agar sisa pestisida dan cacing hilang. Oleh karena ada

1

Page 17: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

kekhawatiran asam folat tidak dapat terpenuhi hanya dari asupan makanan, maka Widya

Karya Pangan Nasional menganjurkan untuk pemberian suplemen asam folat dengan

besaran 280, 660, dan 470 mikrogram untuk trimester I, II, dan III. Asam folat sebaiknya

diberikan 28 hari setelah ovulasi atau 28 hari pertama setelah kehamilan karena sumsum

tulang belakang dan otak dibentuk pada minggu pertama kehamilan.

T Kalsium

Metabolisme kalsium selama hamil mengalami perubahan yang sangat berarti. Kadar

kalsium dalam darah ibu hamil turun drastis sebanyak 5%. Oleh karena itu, asupan yang

optimal perlu dipertimbangkan. Sumber utama kalsiun adalah susu dan hasil olahannya,

udang, sarang burung, sarden dalam kaleng, dan beberapa bahan makanan nabati, seperti

sayuran warna hijau tua dan lain-lain. Selain beberapa zat gizi yang dianjurkan untuk

dikonsumsi oleh ibu hamil, ada beberapa makanan yang harus dihindari karena

kemungkinan akan dapat membahayakan ibu dan pertumbuhan janin. Makanan yang

tidak sehat atau berbahaya bagi janin di antaranya adalah sebagai berikut.

Hati dan produk hati. Mengandung vitamin A dosis tinggi yang bersifat

teratogenik (menyebabkan cacat pada janin).

Makanan mentah atau setengah matang karena risiko toksoplasma.

Ikan yang mengandung metil merkuri dalam kadar tinggi seperti hiu, marlin

yangdapat mengganggu sistem saraf janin.

Kafein yang terkandung dalam kopi, teh, cokelat, kola dibatasi 300 mg per

hari. Efek yang dapat terjadi di antaranya adalah insomnia (sulit tidur), refluks, dan

frekuensi berkemih yang meningkat.

Vitamin A dalam dosis > 20.000-50.000 lU/hari dapat menyebabkan kelainan

bawaan.

Obat-obatan

Sebenarnya jika kondisi ibu hamil tidak dalam keadaan yang benar-benar berindikasi

untuk diberikan obat-obatan, sebaiknya pemberian obat dihindari. Penatalaksanaan

keluhan dan ketidaknyamanan yang dialami lebih dianjurkan kepada pencegahan dan

perawatan saja. Dalam pemberian terapi, dokter biasanya akan sangat memperhatikan

reaksi obatterhadap kehamilan, karena ada obat tertentu yang kadang bersifat kontra

dengan kehamilan.

1

Page 18: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Lingkungan yang Bersih

Salah satu pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang sehat dan aman adalah

adanya lingkungan yang bersih, karena kemungkinan terpapar kuman dan zat tobik yang

berbahaya bagi ibu dan janin akan terminimalisasi. Lingkungan bersih di sini adalah

termasuk bebas dari polusi udara seperti asap rokok. Hasil penelitian yang dilakukan

oleh Dr. Cuno S.P.M. Uiterwaal, pemimpin penelitian dan professor yang berkerja sama

dengan klinik epidemiologi di MedicalCenter University di Utrecht menemukan bahwa

orangtua perokok dapat membahayakan kesehatan anak mereka, termasuk sistem

kardiovaskular mereka yang dapat dideteksi sejak awal kehamilannya. Karbon

monoksida yang terdapat dalam rokok akan dapat dengan bebas menembus plasenta dan

mengurangi kemampuan Hb dalam mengikat oksigen. Nikotin merangsang hormon

adrenergik yang menyebabkan vasokonstriksi menyeluruh, terutama mengurangi perfusi

uterus dan mempersempit arteri tali pusat. Ibu hamil sebagai perokok aktif ataupun

terpapar asap rokok {perokokpasif) akan terkena dampak yang sama.

Pakaian

Meskipun pakaian bukan merupakan hal yang berakibat langsung terhadap

kesejahteraan ibu dan janin, namun perlu kiranya jika tetap dipertimbangkan beberapa

aspek kenyamanan dalam berpakaian. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam

pakaian ibu hamil adalah memenuhi kriteria berikut ini.

Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.

Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.

Pakailah bra yang menyokong payudara.

Memakai sepatu dengan hak yang rendah.

Pakaian dalam yang selalu bersih.

Islirahat dan Rekreasi

Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada perut

sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan, oleh

karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil. Pada trimester akhir

1

Page 19: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

kehamilan sering diiringi dengan bertambahnya ukuran janin, sehingga terkadang ibu

kesulitan untuk menentukan posisi yang paling baik dan nyaman untuk tidur. Posisi yang

dianjurkan pada ibu hamil adalah miring ke kiri, kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit

menekuk dan diganjal dengan bantal, dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut, ganjal

dengan bantal pada perut bawah sebelah kiri. Hal-hal yang dianjurkan apabila ibu hamil

bepergian adalah sebagai berikut.

Hindari pergi ke suatu tempat yang ramai, sesak, dan panas, serta berdiri terlalu

lama di tempat itu karena akan dapat menimbulkan sesak napas sampai akhirnya

jatuh pingsan (sinkop).

Apabila bepergian selama kehamilan, maka duduk dalam jangka waktu lama

dihindari karena dapat menyebabkan peningkatan risiko bekuan darah vena dal

(deep vein thrombosis) dan tromboflebitis selama kehamilan.

Wanita hamil dapat mengendarai mobil maksimal 6 jam dalam sehari dan

haiberhenti selama 2 jam lalu berjalan selama 10 menit.

Stocking penyangga sebaiknya dipakai apabila harus duduk dalam jangka waktu

lama di mobil atau pesawat terbang.

Sabuk pengaman sebaiknya selalu dipakai, sabuk tersebut diletakkan di

bawahperut ketika kehamilan sudah besar.

Kebersihan Tubuh

Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan sistem

metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat. Keringat yang

menempel di kulit meningkatkan kelembapan kulit dan memungkinkan menjadi tempat

berkembangnya mikroorganisme. Jika tidak dibersihkan (dengan mandi), maka ibu hamil

akan sangat mudah untuk terkena penyakit kulit. Bagian tubuh lain yang sangat

membutuhkan perawatan kebersihan adalat daerah vital, karena saat hamil terjadi

pengeluaran sekret vagina yang berlebihan. Selain dengan mandi, mengganti celana

dalam secara rutin minimal dua kali sehar sangat dianjurkan.

Perawatan Payudara

1

Page 20: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Payudara merupakan aset yang sangat penting sebagai persiapan menyambut

kelahiran sang bayi dalam proses menyusui. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

perawatan payudara adalah sebagai berikut:

Hindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan

busa, karena akan mengganggu penyerapan keringat payudara.

Gunakan bra dengan bentuk yang menyangga payudara.

Hindari membersihkan puting dengan sabun mandi karena akan menyebabkan

iritasi. Bersihkan puting susu dengan minyak kelapa lalu bilas dengan air hangat.

Jika ditemukan pengeluaran cairan yang berwarna kekuningan dari payudara

berarti produksi ASI sudah dimulai.

Eliminasi

Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah

konstipasi dan sering buang air kemih. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh

hormon progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot

usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya

konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi

makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam

keadaan kosong. Meminum air putih hangat ketika perut dalam keadaan kosong dapat

merangsang gerak peristaltik usus. Jika ibu sudah mengalami dorongan, maka segeralah

untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi. Sering buang air kecil merupakan

keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama pada trimester I dan III. Hal

tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi

pembesaran uterus yang mendesak kantong kemih sehingga kapasitasnya berkurang.

Sedangkan pada trimester III terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan

pada kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini

sangat tidak dianjurkan, karena akan menyebabkan dehidrasi.

Seksual

Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat

penyakitseperti berikut ini.

1

Page 21: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Sering abortus dan kelahiran prematur.

Perdarahan per vaginam.

Koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu terakhir

kehamilan.

Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi

janinintrauteri.

Persiapan Persalinan

Meskipun hari perkiraan persalinan masih lama tidak ada salahnya jika ibu dan

keluarga. Mempersiapkan persalinan sejak jauh hari sebelumnya. Ini dimaksudkan agar

jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan atau persalinan maju dari hari perkiraan,

semua perlengkapan yang dibutuhkan sudah siap.

Beberapa hal yang harus dipersiapkan untuk persalinan adalah sebagai berikut.

Biaya dan penentuan tempat serta penolong persalinan.

Anggota keluarga yang dijadikan sebagai pengambil keputusan jika terjadi

komplikasi yang membutuhkan rujukan.

Baju ibu dan bayi beserta perlengkapan lainnya.

Surat-surat fasilitas kesehatan (misalnya ASKES, jaminan kesehatan dari terapi

kerja, Kartu Sehat, dan lain-lain).

Pembagian peran ketika ibu berada di RS (ibu dan mertua, yang menjaga lainnya

—jika bukan persalinan yang pertama). Selain beberapa hal di atas, yang tak

kalah penting untuk dipersiapkan dari ibu adalah pemahaman akan tanda-tanda

pasti persalinan antara lain:

Rasa sakit atau mulas di perut dan menjalar ke perut bagian bawah sampai

kepinggang bagian belakang, yang disebut sebagai kontraksi.

1

Page 22: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Kontraksi ini terjadi secara teratur dan semakin lama semakin sering

denganintensitas yang meningkat Minimal tiga kali dalam 10 menit dengan

durasi 30-40detik.

Adanya pengeluaran per vagina berupa sekret yang berwarna merah

mudadisertai lendir.

Kadang dijumpai pengeluaran air ketuban yang terjadi secara spontan

(selaput ketuban pecah) dengan ciri-ciri adanya pengeluaran air ketuban

seketika dalam jumlah banyak atau keluarnya air ketuban sedikit-sedikit

tetapi dalam waktuyang lama. Hal ini disebut sebagai ketuban rembes

karena selaput ketuban robek. Perlu ditekankan kepada ibu dan keluarga

untuk dapat membedakan antara pengeluaran air seni dengan air ketuban,

karena perbedaan konsistensinya sangat tipis, terutama jika air ketuban

sudah terserap dalam kain.

Ketidaknyamanan dan Cara mengatasinya

Dalam proses kehamilan terjadi perubahan sistem dalam tubuh ibu yang semuanya

membutuhkan suatu adaptasi.

2.7 Jadwal Pemeriksaan

1. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.

2. Pemeriksaan ulang:

a. Setiap bulan sampai umur kehamilan 6 - 7 minggu.

b. Setiap dua minggu sampai umur kehamilan 8 bulan.

c. Setiap satu minggu sejak umur kehamilan 8 bulan – persalinan.

3. Untuk ibu hamil:

Trimester Waktu

Kunjungan

Tindakan

I dan II Sebulan sekali. Pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan ultrasonografi.

Nasehat diet tentang menu seimbang.

Observasi adanya penyakit yang dapat

mempengaruhi kehamilan, resiko komplikasi

1

Page 23: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

kehamilan.

Rencana untuk pengobatan penyakit,

menghindari terjadinya komplikasi

kehamilan, dan imunisasi Tetanus Toksoid I.

III Dua minggu

sekali sampai ada

tanda kelahiran.

Evaluasi data laboratorium untuk melihat

hasil pengobatan.

Diet menu seimbang.

Pemeriksaan ultrasonografi.

Imunisasi Tetanus Toksoid II.

Observasi adanya penyakit yang dapat

mempengaruhi kehamilan, komplikasi

kehamilan.

Rencana untuk pengobatan.

Nasehat tentang tanda-tanda inpartu, kemana

harus datang untuk melahirkan.

2.8 Tanda Bahaya Kehamilan

Tanda Bahaya Ibu dan Janin Masa Kehamilan Muda

1. Perdarahan Per vagina

Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah sesuatu yang normal jika hanya

terjadi disekitar waktu pertama haidnya terlambat dan perdarahan hanya sedikit

(spooting). Jika perdarahan yang terjadi banyak dan dalam waktu beberapa hari maka

harus dicurigai adanya kejadian yang lain yang harus segera ditindak lanjuti.

Beberapa diagnosis perdaharan pervaginan pada masa kehamilan:

a. Kehamilan ektopik

b. Kemungkinan abortus (abortus Imminens, abortus inkomplet, abortus komplet)

c. Kehamilan ektopik terganggu

1

Page 24: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan implantasi terjadi di luar uterus.

Tuba Fallopi merupakan tempat tersering untuk terjadinya implantasi kehamilan

ektopik (>90%).

Tanda dan gejala Kehamilan Ektopik

Kehamilan Ektopik Kehamilan Ektopik Terganggu

Gejala kehamilan awal (flek/perdarahan

yang ireguler, mual, pembesaran payudara,

perubahan warna pada vagina dan serviks,

pelunakan serviks, pembesaran uterus,

frekuensi BAK yang meningkat).

Nyeri pada abdomen dan pelvis

Kolaps dan kelelahan

Denyut nadi cepat dan

lemah(110x/menit atau lebih).

Hipotensi

Hipovolemia

Abdomen akut dan nyeri pelvis

Distensi Abdomen

Nyeri Lepas

Pucat

d. Mola Hidatidosa, merupakan proliferasi abnormal dari vili khorialis.

2. Hipertensi Gravidarum

Hipertensi dalam kehamilan termasuk hipertensi karena kehamilan dan

hipertensikronik (meningkatnya tekanan darah sebelum usia kehamilan 20 minggu).

Hipertensi dalam kehamilan sering ditandai dengan nyeri kepala, kejang dan

hilangnya kesadaran. Kejadian lain yang bisa mengakibatkan kejang adalah epilepsi,

malaria, trauma kepala, meningitis dan ensefalitis.

a. Tekanan diastolik merupakan indikator untuk prognosis pada penanganan

hipertensi dalam kehamilan.

b. Tekanan diastolik mengukur tekanan tahanan perifer dan tidak dipengaruhi

oleh keadaan emosi pasien.

1

Page 25: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

c. Jika tekanan diastolik >90mmHg pada dua pemeriksaan berjarak 4 jam

ataulebih, diagnosisnya adalah hipertensi. Pada keadaan urgen, tekanan

diastolik 110 mmHg dapat dipakai sebagai dasar diagnosis, dengan jarak waktu

pengukuran <4 jam.

1) Jika hipertensi pada kehamilan >20 minggu, pada persalinan, atau dalam 48

jam sesudah persalinan, diagnosisnya adalah hipertensi dalam kehamilan.

2) Jika hupertensi terjadi pada kehamilan < 20 minggu, diagnosisnya adalah

hipertensi kronik.

Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan adalah sebagai berikut:

a. Hipertensi (tanpa proteinuria atau edema).

b. Preeklamsia ringan

c. Preeklamsia berat

d. Eklamsia

3. Nyeri Perut bagian Bawah

Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang merupakan gejala utama pada

kehamilan ektopik atau abortus. Diagnosis banding nyeri perut:

1) Kista Ovarium

2) Apendisitis

3) Sistisis

4) Pielonefritis akut

5) Kehamilan ektopik

Tanda Bahaya Ibu dan Janin Masa Kehamilan Lanjut

1. Perdarahan Pervagin

1

Page 26: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai bayi dilahirkan

dinamakan perdarahan intrapartum sebelum kelahiran. Perdarahan pada akhir

kehamilan, perdarahan tidak normal adalah merah, banyak dan kadang kadang,

tetapi tidak selalu, disertai dengan rasa nyeri. Perdarahan seperti ini bisa berarti

plasenta previa atau abrubiso plasenta.

Diagnosis perdarahan antepartum

Tanda & Gejala Utama Faktor Predisposisi Penyulit Lain Diagnosis

Perdarahan tanpa

nyeri, usia gestasi> 22

minggu.

Darah segar/kehitaman

dengan bekuan.

Perdarahan dapat

terjadi setelah miksi

atau defekasi, aktifitas

fisik, kontraksi

braxtonhiks atau koitus

Grande multipara Syok

Perdarahan

setelah koitus

Tidak ada

kontraksi

uterus

Bagian

terendah janin

tidak masuk

PAP

Kondisi janin

normal atau

gawat janin

Plasenta previa

Perdarahan dengan

nyeri intermitten atau

menetap

Warna darah

kehitaman dan cair,

tetapi mungkin ada

bekuan jika solusi

orelatif baru

Hipertensi

Versi luar

Trauma abdomen

Polihidramnion

Gemelli

Defisiensi gizi

Syok yang

tidak sesuai

dengan

jumlah darah

yang keluar

Anemia berat

Melemah atau

hilangnya

Solutio plasenta

1

Page 27: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Jika ostium terbuka,

terjadi perdarahan

berwarna merah segar.

gerak janin

Gawat janin/

hilangnya DJJ

Uterus tegang

dan nyeri

Perdarahan intra

abdominal dan atau

vaginal

Nyeri hebat sebelum

perdarahan dan syok,

yang kemungkinan

hilang setelah terjadi

regangan pada perut

bawah

Riwayat SC

Partus lama atau

lewat waktu

Disproporsi kepala

Kelainan

letak/presentasi

Persalinan

traumatik

Syok atau

takikardi

Adanya cairan

bebas intra

abdominal

Hilangnya

gerak DJJ

Bentuk uterus

abnormal atau

konturnya

tidak jelas.

Nyeri

raba/tekan

dinding perut

dan bagian

bagian janin

mudah

dipalpasi

Ruptura Uteri

Perdarahan berwarna

merah

Uji pembekuan darah

tidak menunjukkan

adanya bekuan darah

setelah tujuh menit.

Solusio plasenta

Janin mati dalam

rahim

Eklamsia

Perdarahan

gusi

Gambaran

memar bawah

kulit

Gangguan

pembekuan

darah

1

Page 28: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Rendahnya faktor

pembekuan darah,

fibrinoen, trombosit,

fragmentasi sel darah

merah

Emboli air

ketuban

Perdarahan

dari tempat

tusukan dan

jarum infus

2. Sakit Kepala yang hebat dan menetap

Sakit kepala selama kehamilan adalah umum terjadi dan sering kali

merupakan ketidaknyamanan yang normal selama kehamilan. Sakit kepala yang

menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala yang hebat dan

menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang kadang dengan sakit kepala

yang hebat tersebut, ibu mungkin mengalami kehilangan penglihatan yang

menjadi kabur dan bayang-bayang. Sakit kepala yang hebat dalam kehamilan

adalah salah satu gejala dari pre eklamsia.

3. Nyeri abdomen yang hebat

Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah

tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang

mengancam keselamatan jiwa adalah hebat, menetap dan tidak hilang dengan

beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, penyakit radang

pelvis, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus,

abrupsio plasenta, ISK, dll.

Diagnosis banding nyeri abdomen pada kehamilan lanjut:

a. Kemungkinan persalinan preterm

b. Solutio plasenta

c. Ruptura uteri

d. Amnionitis

e. Sistitis

f. Pielonefritis

g. Apendisitis

1

Page 29: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

h. Matritis

i. Abses pelvis

j. Peritonitis

k. Kista ovarium

4. Bengkak pada muka dan tangan

Hampir setengah dari ibu-ibu hamil akan mengalami bengkak yang normal

pada kaki yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah

istirahat atau meletakkan kaki lebih tinggi. Bengkak dapat menunjukkan adanya

masalah serius jika muncul pada permukaan muka, tangan, tidak hilang dengan

istirahat, dan diikuti dengan keluhan fisik lainnya. Hal ini bisa merupakan

pertanda anemia, gagal jantung, atau preeklamsia.

5. Bayi kurang bergerak seperti biasa

Ibu mulai merasakan gerakan bayinya selama bulan ke-5 dan ke-6, beberapa

ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur, gerakannya akan

melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam. Gerakan

bayi akan lebih mudah terasa jika berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan .

dan minum dengan baik.

2.9 Pendidikan Kesehatan

• Tujuan pemberian edukasi adalah:

1. Fasilitasi pemahaman mengenai status kesehatan pasien, pilihan

perawatankesehatan dan konsekuensinya

2. Mendorong partisipasi dalam proses pengambilan keputusan

3. Meningkatkan kemungkinan untuk mengikuti rencana perawatan

4. Memaksimalkan ketrampilan

5. Membantu perawatan berkelanjutan

6. Meningkatkan gaya hidup sehat.

1

Page 30: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

• Faktor Faktor yang mempengaruhi edukasi antara lain:

1. Usia pada tingkat masing masing usia memiliki pendekatan emosi dan

psikologisnya berbeda beda sesuai dengan tingkat emosinya masing masing.

2. Tingkat pendidikan, berkaitan dengan tingkat pengetahuan dan pemahaman.

3. Status sosial ekonomi, termasuk didalamnya family dan social support.

4. Status perkawinan, tingkat perhatian pada single parents akan berbeda dengan

partnered mother.

5. Budaya

6. Agama

7. Paritas

8. Ketertarikan pasien dan keluarga

• TRIMESTER CONCERNTRIMESTER 1 (Mgg 1 – Mgg 13)

Pada trimester ini akan didapat reaksi orang tua terhadap kehamilan mengenai

perubahan kehidupan sehari hari, siapa yang merawat bayi dan kebutuhan akan mutual

support. Pada trimester ini yang menjadi perhatian utama adalah:

ß Mual muntah

ß Efek obat obatan pada fetus

ß Perubahan gambaran diri

ß Reaksi keluarga

ß Kebutuhan nutrisi

ß Tes genetik

Pendidikan tentang perawatan diri

Menjaga kesehatan merupakan aspek penting dalam perawatan prenatal. Partisipasi

pasien dalam hal ini menjamin adanya laporan dini tentang respons yang tidak

1

Page 31: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

diharapkan dalam kehamilan. Perawat sebagai pengajar, memberi pasien informasi yang

diperlukan menaati tindakan tindakan yang berkaitan dengan perawatan kesehatan.

Calon ibu memerlukan informasi tentang banyak hal. Selama pemeriksaan kesehatan

pertama, wanita mungkin telah menunjukkan suatu kebutuhan untuk belajar aktivitas

merawat diri, seperti mencegah infeksi saluran kemih, dan latihan kegel.

Mencegah Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih bisa asimptomatik. Baik simptomatik atau tidak, infeksi saluran

kemih berisiko, baik ibu maupun bagi janin. Pencegahan infeksi ini sangatlah penting.

Pengertian wanita dan penggunaan tindakan tindakan hygiene umum perlu dikaji.

Sebelum membuat rencana perawatan, perawat perlu mengidentifikasi perasaan atau ide

tentang budaya, etnik, agama, atau faktor faktor lain yang mempengaruhi praktik

kesehatan. Wanita perlu mempelajari bahwa setiap wanita harus selalu melakukan

gerakan membersihkan dari depan ke belakang setiap kali selesai berkemih atau buang

air besar dan harus menggunakan tissue yang bersih setiap kali melakukannya.

Membersihkan dengan mengelap dari belakang ke depan akan membawa bakteri dari

daerah rektum ke muara uretra dan meningkatkan risiko infeksi. Sebaiknya gunakan

tissue yang lembut dan menyerap air, lebih disukai yang berwarna putih dan tidak diberi

wewangian karena tissue yang kasar, diberi wewangian, atau yang bergambar bisa

menimbulkan iritasi. Wanita harus sering mengganti pelapis atau pelindung celana

dalam.

Wanita sebaiknya mengenakan celana dalam yang terbuat dari bahan katun. Wanita

sebaiknya tidak mengenakan celana ketat atau jeans ketat untuk waktu yang lama. Panas

dan kelembaban di daerah genetalia, yang terbentuk akibat penggunaan pakaian ketat

dapat mempermudah pertumbuhan bakteri. Beberapa wanita tidak mendapat cukup

makanan dan cairan. Setelah mengemukakan makanan pilihannya, perawat harus

menganjurkan agar wanita ini meminum 8 dampai 12 gelas cairan setiap hari. Yogurt

dan susu asam juga bisa membantu mencegah infeksi saluran kemih atau vagina.

Perawat harus memberitahukan cara berkemih yang sehat. Ibu hamil harus sering

berkemih yang sehat. Mereka harus cukup minum agar produksi air kemihnya cukup

dan jangan sengaja mengurangi minum untuk menjarangkan berkemih.

1

Page 32: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Apabila perasaan ingin berkemih muncul, jangan diabaikan. Menahan berkemih akan

membuat bakteri di dalam kandung kemih berlipat ganda. Ibu hamil harus

merencanakan di muka untuk berkemih jika ia akan memasuki keadaan dimana ia tidak

akan dapat berkemih untuk jangka waktu yang lama misal dalam kendaraan bepergian

jauh. Ia harus selalu berkemih sebelum berangkat tidur dimalam hari. Bakteri bisa

masuk sewaktu melakukan hubungan seksual. Oleh karena itu ibu hamil dianjurkan

untuk berkemih sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual dan minum banyak

air untuk meningkatkan produksi kemihnya.

T Latihan Kegel

Latihan kegel (latihan dasar penggul) memperkuat otot otot di sekitar organ

reproduksi dan memperbaiki tonus otot otot tersebut. Banyak wanita tidak mengenali

otot-otot di dasar panggul sampai sampai mereka diberi tahu bahwa inilah otot-otot

yang dipakai ketika mereka berkemih dan melakukan hubungan seksual dan oleh

karena itu otot-otot ini dapat dikendalikan secara sadar. Karena otot otot dasar

panggul melingkari jalan keluar bayi, sangatlah penting otot otot ini dilatih karena

otot yang terlatih dapat meregang dan berkontraksi dengan baik selama proses

melahirkan. Untuk membantu otot-otot dasar panggul kembali ke fungsi normal,

latihan kegel harus dilakukan setelah melahirkan. Latihan kegel memperkuat otot

otot ini dan memperbaiki tonus otot. Apabila dilakukan secara teratur, latihan ini

membantu mencegah prolaps uterus dan stres inkontinensia di kemudian hari.

Berikut ini mengenai latihan kegel :

• Latihan

Otot otot yang menghentikan aliran kemih adalah otot otot pubokoksigis.

Melakukan latihan kegel sewaktu berkemih membantu ibu hamil untuk

mengetahui apakah ia telah benar melakukan latihannya. Apabila ia dapat

menghentikan aliran kemihnya, berarti tonus ototnya baik. Setelah ibu hamil

mengetahui dengan benar tempat otot otot tersebut, latihan kegel dapat dilakukan

dengan cara berikut :

1. Lambat : kencangkan otot, tahan sampai hitungan ketika dan lemaskan.

1

Page 33: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

2. Cepat : kencangkan otot dan lemaskan secepat mungkin.

3. Dorong keluar, tarik ke dalam : tarik ke atas seluruh dasar panggul seakan akan

sedang mencoba menarik air masuk ke dalam vagina. Kemudian dorong keluar

seakan akan mencoba mengeluarkan air tersebut. Latihan ini juga

menggunakan otot-otot abdomen.

• Pelaksanaan

Latihan ini darus dilakukan beberapa kali dalam sehari supaya efektif. Latihan

ini harus dilakukan setiap hari seumur hidup wanita tersebut. Latihan ini dapat

dilakukan 10 kali untuk setiap kali latihan dan dilakukan sedikitnya tiga kali

sehari. Waktu yang baik untuk melakukan latihan ini ialah saat sedang berjalan ke

kamar kecil, tetapi tambahan latihan diwaktu yang lain akan lebih baik.

• Pengajaran Tambahan

Informasi lain yang juga dibutuhkan oleh pasien adalah masalah diet, latihan

fisik, tidur, kebiasaan buang air besar, merokok, ingesti alkohol, pemakaian obat

obatan, dan hubungan seksual. Tidaklah mungkin mengajarkan semua hal yang

dibutuhkan oleh ibu hamil dan keluarganya sekaligus dalam satu kunjungan

setelah ia didiagnosis hamil. Ibu bisa diberikan catatan kecil yang sudah disipkan

sebelumnya, yang bisa dibaca oleh ibu hamil di rumah.

Jadwal Perawatan

Pada kunjungan pertama, wanita hamil akan senang bila diberitahukan jadwal

kunjungan berikutnya. Kebanyakan ibu perlu datang berkunjung setiap selang waktu

empat minggu sampai usia kandungannya 20 minggu, kemudian setiap dua minggu

sekali sampai minggu ke 36 dan sejak minggu ke 37 sampai melahirkan jadwal

kunjungan menjadi setiap minggu.

Tanda Komplikasi Potensial

1

Page 34: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Salah satu tanggungjawab utama tenaga kesehatan yang terlibat dalam perawatan ibu

hamil ialah menyadarkan ibu tentang tanda dan gejala yang berpotensi menimbulkan

komplikasi pada kehamilan. Tanda komplikasi potensial pada trimester pertama:

Muntah berat, kemungkinan penyebab adalah hiperemesis gravidarum

Menggigil, demam, kemungkinan disebabkan oleh infeksi.

Rasa terbakar sewaktu berkemih, kemungkinan disebabkan oleh infeksi

Diare, kemungkinan disebabkan oleh infeksi.

Kram perut, perdarahan dari vagina, kemungkinan disebabkan oleh

abortusspontan, keguguran.

• TRIMESTER II (MGG 14 – MGG 26)

Adanya perubahan pada pasangan terhadap penerimaan kehamilan dan persiapan

untuk kelahiran. Adapun yang menjadi perhatian utama pada masa ini adalah:

Kenaikan BB

Ketidaknyamanan

Aktivitas seksual

• TRIMESTER III (MGG 27 – MGG 38/40)

Perhatian utama selama masa ini adalah:

• Persiapan melahirkan

• Persiapan menyusui

• Perawatan bayi baru lahir.

3. Proses Keperawatan

1. Pengkajian

• Riwayat Obstetri

1

Page 35: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Memberikan intormasi yang penting mengenai kehamilan sebelumnya agar

perawat dapat menentukan kemungkinan masalah pada kehamilan-sekarang.

Riwayat Obstetri meliputi hal-hal di bawali ini.

a. Gravida, para-abortus, dan anak hidup (GPAH).

b. Berat badan bayi waktu lahir dan usia gestasi.

c. Pengalaman persalinan, jenis persalinan, tempat persalinan, dan penolong

persalinan.

d. Jenis anestesi dan kesulitan persalinan.

e. Komplikasi maternal seperti diabetes, hiperlensi, infeksi, dan perdarahan.f.

f. Komplikasi pada bayi.

g. Rencana menyusui bayi.

• Riwayat Menstruasi

Riwayat menstruasi yang lengkap diperlukan untuk menentukan taksiran

persalinan (TP). TP ditentukan berdasarkan hari pertama haid terakhir (HPHT).

Untuk menentukan TP berdasarkan HPHT dapat digunakan rumus Naegle, yaitu

Hari ditambah tujuh, bulan dikurangi tiga, tahun disesuaikan.

Contoh:

HPHT 30 Agustus 2004 berarti TP tanggal 6 Juni 2005. Aturan Naegle lebih

akurat dilakukan pada ibu dengan siklus menstruasi yang teratur dengan 28 hari,

kurang akurat pada ibu dengan siklus menstruasi yang tidak teratur.

• Riwayat Kontrasepsi

Beberapa bentuk kontrasepsi dapat berakibat buruk pada janin, ibu, atau

keduanya. Riwayat kontrasepsi yang lengkap harus didapatkan pada saat kunjungan

pertama. Penggunaan kontrasepsi oral sebelum kelahiran dan berlanjut saat

kehamilan yang tidak diketahui dapat berakibat buruk pada pembentukan organ

seksual janin.

1

Page 36: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

• Riwayat Penyakit dan Operasi

Kondisi kronis (menahun/terus menerus) seperti DM, hipertensi, dan penyakit

ginjal bisa berefek buruk pada kehamilan. Oleh karena itu adanya penyakit infeksi,

prosedur infeksi dan trauma pada persalinan sebelumnya harus didokumentasikan.

• Riwayat Kesehatan

Riwayat kesehatan yang dikaji meliputi hal-hal sebagai berikut.

a. Usia, ras, dan latar belakang etnik (berhubungan dengan kelompok risiko tinggi

untuk masalah genelis seperti anemia sickle sel, talasemia).

b. Penyakit pada masa kanak-kanak dan imunisasi.

c. Penyakit kronis (menahun/terus-menerus), seperti asma dan jantung.

d. Penyakit sebelumnya, prosedur operasi, dan ccdera (pelvis dan pinggang).

e. Infeksi sebelumnya seperti hepatitis, penyakit menular seksual, dan

tuberkulosis.

f. Riwayat dan perawalan anemia.

g. Fungsi vesika urinaria dan bowel (fungsi dan perubahan).

h. Jumlah konsumsi kafein tiap hari seperti kopi, teh, coklat, dan minuman ringan

lainnya.

i. Merokok (Jumlah batang per hari).

j. Kontak dengan hewan peliharaan seperti kucing dapat meningkatkan

risikoterinfeksi toxoplasma.

k. Alergi dan sensitif dengan obat.

l. Pekerjaan yang berhubungan dengan risiko penyakit.

• Riwayat keluarga

1

Page 37: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Memberikan informasi tentang kesehatan keluarga, termasuk penyakit kronis

(menahun/terus--menerus) seperti diabetes melitus dan jantung, infeksi seperti itu

berkulosis dan hepatitis, serta riwayat kongenital yang perlu dikumpulkan.

• Riwayat kesehatan pasangan.

Untuk menentukan kemungkinan masalah kesehatan yang berhubungan

dengan masalah genetik, penyakit kronis, dan infeksi. Penggunaan obat-obatan

seperti kokain dan alkohol akan berpengaruh pada kemampuan keluarga untuk

menghadapi kehamilan dan persalinan. Rokok yang digunakan oleh ayah akan

berpengaruh pada ibu dan janin, terutama risiko mengalami komplikasi pernapasan

akibat sebagai perokok pasif. Golongan darah dan tipe Rhesus ayah penting jika ibu

dengan Rh negatif dan kemungkinan inkompabilitas darah dapat terjadi.

• Pemeriksaan Fisik

a. Tanda Tanda Vital

1) Tekanan darah

Posisi pengambilan tekanan darah sebaiknya ditetapkan, karena posisi

akan memengaruhi tekanan darah pada ibu hamil. Sebaiknya tekanan darah

diukur pada posisi duduk dengan lengan sejajar posisi jantung.

Pendokumentasian perlu dicatat posisi dan tekanan darah yangdidapatkan.

2) Nadi Frekuensi

Nadi normalnya 60-90 kali per menit. Takikardi bisa terjadi pada keadaan

cemas, hipertiroid, dan infeksi. Nadi diperiksa selama satu menit penuh untuk

dapat menentukan keteraturan detak jantung. Nadi diperiksa untuk

menentukan masalah sirkulasi tungkai, nadi seharusnya sama kuat dan teratur.

3) Pernapasan Frekuesi

Pernapasan selama hamil berkisar antara 16-24 kali permenit. Takipnea

terjadi karena adanya infeksi pernapasan atau penyakit jantung. Suara napas

bilateral, ekspansi paru simetris, dan lapangan paru bebas dari suara napas

abdominal.

1

Page 38: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

4) Suhu

Suhu normal selama hamil adalah 36,2-37,6 °C. Peningkatan suhu

menandakan terjadi infeksi dan membutuhkan perawatan medis.

b. Sistem Kardiovaskuler

1) Bendungan vena

Pemeriksaan sistem kardiovaskular adalah observasi terhadap bendungan

vena, yang bisa berkembang menjadi varises. Bendungan vena biasanya

terjadi pada tungkai, vulva, dan rektum

2) Edema

Edema pada tungkai merupakan refleksi dari pengisian darah pada

ekstremitas akibat perpindahan cairan intravaskular ke ruang intertisial. Ketika

dilakukan penekanan dengan jari atau jempol menyebabkan terjadinya bekas

tekanan, keadaan ini disebut pitting edema. Edema pada tangan dan wajah

memerlukan pemeriksaan lanjut karena merupakan tanda dari hipertensi pada

kehamilan.

c. Sistem Muskuloskeletal

1) Postur Mekanik

Tubuh dan perubahan postur bisa terjadi selama kehamilan. Keadaan ini

mengakibatkan regangan pada otot punggung dan tungkai.

2) Tinggi dan berat badan

Berat badan awal kunjungan dibutuhkan sebagai data dasar untukdapat

menentukan kenaikan berat badan selama kehamilan. Berat badan sebelum

konsepsi kurang dari 45 kg dan tinggi badan kurang dari 150 cm ibu berisiko

melahirkan bayi prematur dan berat badan lahir rendah. Berat badan sebelum

konsepsi lebih dari 90 kg dapat menyebabkan diabetes pada kehamilan,

hipertensi pada kehamilan, persalinan seksio caesarea, dan infeksi postpartum.

3) Pengukuran pelviks

1

Page 39: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

Tulang pelviks diperiksa pada awal kehamilan untuk menentukan diameternya

yang berguna untuk persalinan per vagina.

4) Abdomen

Kontur, ukuran, dan tonus otot abdomen perlu dikaji. Tinggi fundus diukur jika

fundus bisa dipalpasi diatas simfisis pubis. Kandung kemih harus dikosongkan

sebelum pemeriksaan dilakukan untuk menetukan keakuratannya. Pengukuran

metode Mc Donald dengan posisi ibu berbaring.

d. Sistem neurologi

Pemeriksaan neurologi lengkap tidak begitu diperlukan bila ibu tidak memiliki

tanda dan gejala yang mengindikasikan adanya masalah. Pemeriksaan refleks

tendon sebaiknya dilakukan karena hiperefleksi menandakan adanya komplikasi

kehamilan.

e. Sistem Integumen

Warna kulit biasanya sama dengan rasnya. Pucat menandakan anemis,

jaundice menandakan gangguan pada hepar, lesi, hiperpigmentasi seperti cloasma

gravidarum, serta linea nigra berkaitan dengan kehamilan dan perlu dicatat.

Penampang kuku berwarna merah muda menandakan pengisian kapiler baik.

f. Sistem endokrin

Pada trimester kedua kelenjar tiroid membesar, pembesaran yang berlebihan

menandakan hipertiroid dan perlu pemeriksaan lebih lanjut.

g. Sistem Gatsrointestinal

• Mulut

Membran mukosa berwarna merah muda dan lembut. Bibir bebas

dariulserasi, gusi berwarna kemerahan, serta edema akibat efek peningkatan

estrogen yang menyebabkan hiperplasia. Gigi terawat dengan baik, ibu dapat

1

Page 40: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

dianjurkan ke dokter gigi secara teratur karena penyakit periodontal

menyebabkan infeksi yang memicu terjadinya persalinan prematur. Trimester

kedua lebih nyaman bagi ibu untuk melakukan perawatan gigi.

• Usus

Stetoskop yang hangat untuk memeriksa bising usus lebih nyaman untuk

ibu hamil. Bising usus bisa berkurang karena efek progesteron pada otot polos,

sehingga menyebabkan konstipasi. Peningkatan bising usus terjadi

bilamenderita diare.

h. Sistem Urinarius

• Protein

Protein seharusnya tidak ada dalam urine. Jika protein ada dalam urine,

hal ini menandakan adanya kontaminasi sekret vagina, penyakit ginjal, serta

hipertensi pada kehamilan.

• Glukosa

Glukosa dalam jumlah yang kecil dalam urine bisa dikatakan normal pada

ibu hamil. Glukosa dalam jumlah yang besar membutuhkan pemeriksaan gula

darah.

• Keton

Keton ditemukan dalam urine setelah melakukan aktivitas yang berat atau

pemasukan cairan dan makanan yang tidak adekuat.

• Bakteri

Peningkatan bakteri dalam urine berkaitan dengan infeksi saluran kemih

yang biasa terjadi pada ibu hamil.

i. Sistem reproduksi

1

Page 41: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

1) Ukuran payudara, kesimetrisan, kondisi puling, dan pengeluaran kolostrum

perlu dicatat. Adanya benjolan dan tidak simetris pada payudara membutuhkan

pemeriksaan lebih lanjut.

2) Organ reproduksi eksternal

Kulit dan membran mukosa perineum, vulva, dan anus perlu diperiksadari

eksoriasi, ulserasi, lesi, varises, dan jaringan parut pada perineum.

3) Organ reproduksi internal

Serviks berwarna merah muda pada ibu yang tidak hamil dan berwarna merah

kebiruan pada ibu hamil yang disebut tanda Chadwik.

2. Diagnosa Keperawatan

• Trimester 1

a. Kecemasan

b. Nyeri

c. Gangguan Nutrisi

d. Perubahan pola seksual

• Trimester 2

a. Nyeri

b. Gangguan gambaran diri

c. Perubahan proses keluarga

d. Kecemasan

e. Perubahan pola seksual

• Trimester 3

a. Nyeri

b. Pola nafas tidak efektif

1

Page 42: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

c. Perubahan pola tidur

d. Intoleransi aktivitas

e. Perubahan pola seksual

1

Page 43: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam obstetri modern terhadap pengertian resiko pada ibu hamil adalah

dimana suatu kehamilan dan persalinan selalu mempunyai resiko dengan

kemungkinan bahaya/resiko terjadinya komplikasi dalam persalinan. Komplikasi

dapat ringan atau berat yang menyebabkan terjadinya kematian, kesakitan,

kecacatan pada ibu atau bayi. Untuk itu dibutuhkan upaya pencegahan pro-aktif

sejak awal kehamilnan, selama kehamilan sampai dekat menjelang persalinan, yang

dilakukan bersama-sama oleh tenaga kesehatan, bidan di desa dengan ibu hamil,

keluarga, serta masyarakat.

1

Page 44: 195137392 askep-pada-ibu-hamil-1

DAFTAR PUSTAKA

• Ilyas, Jumarni. 1994. Asuhan keperawatan Perinatal. Jakarta. EGC

• Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar dasar Keperawatan Maternitas. Ed 6.

Jakarta.EGC

• Bobak. 2004. Buku Ajar keperawatan Maternitas. Ed 4. Jakarta. EGC.

• Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika. Jakarta

• Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Salemba

Medika. Jakarta

• Bandiyah, Siti. 2009. Kehamilan, Persalinan dan gangguan kehamilan. Nuha

Medika.Yogyakarta

1