150395083-Tumor-Tulang

16
TUMOR TULANG I.Pengertian TumorTulang Tumor Tulang adalah Neoplasma yang mengenai sistem musculoskeletal. Bisa berbentuk bermacam-macam, seperti tumor osteogenik, konrogenik, fibrogenik, otot (rabdomiogenik), dan sel sumsum (retikulum) bisa juga tumor saraf, vaskuler dan sel lemak. II.Etiologi Biasanya merupakan tumor primer atau tumor metastatik dan kanker primer di tempat lain (mis.payudara, paru, prostat, ginjal). Tumor tulang metastatik lebih sering dibanding tumor tulang primer. Tumor Tulang Benigna Tumor tulang benigna biasanya tumbuh lambat dan berbatas tegas, gejalanya sedikit, dan tidak menyebabkan kematian. Tumor benigna tulang dan jaringan lunak lebih sering daripada tumor maligna. Beberapa tumor benigna, seperti tumor sel

description

tumor tulang

Transcript of 150395083-Tumor-Tulang

Page 1: 150395083-Tumor-Tulang

TUMOR TULANG

I.Pengertian TumorTulang

Tumor Tulang adalah Neoplasma yang mengenai sistem musculoskeletal.

Bisa berbentuk bermacam-macam, seperti tumor osteogenik, konrogenik,

fibrogenik, otot (rabdomiogenik), dan sel sumsum (retikulum) bisa juga

tumor saraf, vaskuler dan sel lemak.

II.Etiologi

Biasanya merupakan tumor primer atau tumor metastatik dan kanker

primer di tempat lain (mis.payudara, paru, prostat, ginjal). Tumor tulang

metastatik lebih sering dibanding tumor tulang primer.

Tumor Tulang Benigna

Tumor tulang benigna biasanya tumbuh lambat dan berbatas tegas,

gejalanya sedikit, dan tidak menyebabkan kematian. Tumor benigna tulang

dan jaringan lunak lebih sering daripada tumor maligna. Beberapa tumor

benigna, seperti tumor sel raksasa, mempunyai potensial mengalami

transformasi maligna. Kista tulang merupakan lesi yang invasif dalam

tulang.

Tumor Tulang Maligna

Tumor muskuloskeletal maligna primer relatif jarang dan tumbuh dan sel

jaringan ikat dan penyokong (sarkoma) atau dan elemen sumsum tulang.

Kanker Tulang Metastatik

Tumor tulang metastatik (tumor tulang sekunder) lebih sering dari pada

tumor tulang maligna primer. Tumor yang muncul dan jaringan tubuh

Page 2: 150395083-Tumor-Tulang

mana saja bisa menginvasi tulang dan menyebabkan destruksi tulang lokal,

dengan gejala yang mirip dengan yang terjadi pada tumor tulang primer.

Tumor yang bermetastasis ke tulang paling sering adalah karsinoma ginjal,

prostat, paru, payudara, ovarium, dan tiroid. Tumor metastatik paling

sering menyerang kranium, vertebra, pelvis, femur dan humerus.

III.Patofisiologi

Adanya tumor di tulang menyebabkan reaksi tulang normal dengan

respons osteolitik (destruksi tulang) atau respons osteoblastik

(pembentukan tulang). Beberapa tumor tulang sering terjadi dan 1ainnya

sangat jarang. Beberapa tidak menimbulkan masalah, sementara lainnya

ada yang segera mengancam jiwa.

IV.Manifestasi klinis

Pasien dengan tumor tulang datang dengan masalah yang benhubungan

dengan tumor tulang yang sangat bervariasi.

1. Dapat tanpa gejala atau dapat juga nyeri (ringan dan kadang-

kadang sampai konstan dan berat),

2. Kecacatan yang bervariasi,

3. Adanya pertumbuhan tulang yang jelas.

4. Kehilangan berat badan,

5. Malaise,

6. Demam dapat terjadi.

7. Tumor kadang baru terdiagnosis saat terjadinya patah tulang

patologik.

Page 3: 150395083-Tumor-Tulang

8. Bila terjadi kompresi korda spinalis, dapat berkembang lambat

atau cepat.

9. Defisit neurologik (mis. nyeri progresif, kelemahan, parestesia,

paraplegia, retensi urine) harus diidentifikasi awal dan ditangani

dengan laminektomi dekompresi untuk mencegah cedera korda

spinalis perrnanen.

V.Penatalaksanaan

1. Sasaran penatalaksanaan adalah menghancurkan atau

pengangkatan tumor. Ini dapat dilakukan dangan eksisi bedah

(berkisar dari eksisi lokal sampai amputasi dan disartikulasi)

2. Radiasi bila tumor bersifat radiosensitif, dan kemoterapi

(preoperatif, pascaoperatif, dan tindakan untuk mencegah

mikrometastasis). Sasaran utama dapat dilakukan dengan eksisi

luas dengan teknik grafting testoratif. Ketahanan dan kwalitas

hidup merupakan pertimbangan penting pada prosedur yang

mengupayakan mempertahankan ekstremitas yang sakit.

3. Pengangkatan tumor secara bedah sering memerlukan amputasi

ekstremitas yang sakit, dengan tinggi amputasi di atas tumor agar

dapat mengontrol lokal lesi primer.

4. Prosedur mempertahankan ekstremitas hanya mengangkat tumor

dan jaringan di sekitarnya. Bagian yang direseksi diganti dengan

prostesa yang telah diukur, artroplasti sendi total, atau jaringan

Page 4: 150395083-Tumor-Tulang

tulang dan pasien sendiri (autograft) atau dari donor kadaver

(alograft).

5. Jaringan lunak dan pembuluh darah mungkin memerlukan grafting

akibat luasnya eksisi.

6. kemoterapi dimulai sebelum dan dilaniutkan setelah pembedahan

sebagai usaha mengeradikasi lesi mikrometastasis. Harapannya

adalah kombinasi kernoterapi niempunyai efek yang lebih tinggi

dengan tingkat toksisitas yang rendah sambil menurunkan

kemungkinan resistensi terhadap obat. Terdapat peningkatan angka

bertahan hidup (60%) pada pengangkatan dan pemberian

kemoterapi (doksorubisin hidroklorida dan sisplatin atau

metotreksat) osteosarkoma yang masih terlokalisasi.

7. Sarkoma jaringan lunak diatasi dengan radiasi, eksisi dengan

mempertahankan ekstremitas, dan kemoterapi.

8. Penanganan kanker tulang metastasis adalah paliatif, dan sasaran

terapeutiknya adalah mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan

pasien sebanyak mungkin. Terapi tambahan disesuaikan dengan

metoda yang digunakan untuk menangani kankr asal.

9. Fikasi interna frakt patologik dapat mengurangi kecacatan dan

nyeri yang timbul. Bila perlu, tulang besar dengan lesi metastasis

dapat diperkuat dengan fiksasi interna profilaksis.

10. Pembedahan dapat diindikasikan pada fraktur tulang panjang.

Page 5: 150395083-Tumor-Tulang

11. Bila terdapat hiperkalsemia, penanganan meliputi hidrasi dengan

pemberian cairan salin normal intravena, diuretika, mobilisasi, dan

obat-obatan seperti fosfat, initramisin, kalsitonin, atau

kortikosteroid.

VII.Komplikasi

Komplikasi yang mungkin timbul termasuk:

1. infeksi,

2. pelonggaran atau dislokasi prostesis,

3. non-union alograft,

4. fraktur,

5. devitalisasi kulit dan jaringan lunak,

6. fibrosis sendi,

7. kambuhan tumor.

8. bahaya metastasis pada tumor maligna, maka kombinasi

VII. ASUHAN KEPERAWATAN

A.Pengkajian fokus

1. Pasien didorong untuk mendiskusikan awitan dan perjalanan

gejala.

2. Selama wawancara, perawat mencatat pemahaman pasien

mengenai proses penyakit, bagaimana pasien dan keluarganya

Page 6: 150395083-Tumor-Tulang

mengatasi masalah, dan bagaimana pasien mengatasi nyeri yang

dirasakannya.

3. Pada pemen fisik, massa dipalpasi dengan lembut; ukuran dan

pembengkakan jaringan lunak yang diakibatkannya, dan

nyeri tekan dicatat.

4. Pengkajian status neurovaskuler dan rentang gerak ekstremitas

merupakan data dasar sebagai pembanding kelak.

5. Mobilitas dan kemampuan pasien

melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari dievaluasi.

B. Diagnosa Keperawatan

Berdasar pada data pengkajian, diagnosis keperawatan utama meliputi

yang berikut:

1. Kurang pengetahuan mengenai proses penyakit dan program

terapeutic

2. Nyeri yang berhubungan dengan proses patologik dan pembedahan

3. Gangguan harga diri yang berhubungan dengan hilangnya bagian

tubuh atau perubahan kinerja peran

Berdasar data pengkajian, komplikasi potensial yang dapat timbul

antara lain:

1. Penyembuhan luka lambat

2. Defisiensi nutrisi

3. Infeksi

Page 7: 150395083-Tumor-Tulang

C. Linked NANDA Diagnosis, Nursing Outcome Clasification (NOC),

Nursing Intervention Classification (NIC)

NDx 1: Kurang pengetahuan mengenai proses penyakit dan program

terapeutic

NOC :

Domain IVKlas sSkala i

Knowledge : Proses penyakit( 1803 )

Indicator:

180301 Familiar dengan nama penyakit

180302 Menggambarkan proses penyakit

180303 Menggambarkan penyebab

180304 Menggambarkan faktor resiko

180305 Menggambarkan tanda dan gejala

NOC :Domain IVKlas sSkala i

Knowledge : Regimen penyakit ( 1813 )

Indicator:

181301 Menggambarkan rasional therapi

181304 Menggambarkan efek therapi

181307 Menggambarkan aktivitas yang diperbolehkan

181313 Seleksi makanan sesuai yang direkomendasikan

Page 8: 150395083-Tumor-Tulang

NIC :

Teaching : Proses penyakit

Teaching : Aktivitas yang diperbolehkan.

Teaching : Diit.

Teaching : Regimen therapi.

NDx 2: Nyeri yang berhubungan dengan proses patologik dan

pembedahan

NOC :

Domain IVKlas QSkala m

Kontrol nyeri ( 1605 )

Indicator:

160501 Klien mengenal faktor penyebab

160502 Klien mengenal onset nyeri

160504 Melakukan tindakan non analgetik untuk

mengurangi nyeri

160505 Menggunakan analgetik yang sesuai

160507 Melaporkan gejala pada petugas kesehatan

NIC :

Pain management

Pain control

Page 9: 150395083-Tumor-Tulang

NDx 3: Gangguan harga diri yang berhubungan dengan hilangnya

bagian tubuh atau perubahan kinerja peran

NOC :

Domain IIIKlas MSkala k

Body image ( 1200 )

Indicator:

120001 Gambaran diri internal tentang diri

120002 Kongruensi antara body reality,body ideal, dan

tubuh saat ini

120006 Kepuasan pada fungsi tubuh

1200010 Kemauan menggunakan strategi dalam menyiasati

fungsi dan penampilan tubuh.

NIC :

Penatalaksanaan Body Image

Penatalaksanaan koping

Pengurangan Ansietas

.

Page 10: 150395083-Tumor-Tulang

DAFTAR PUSTAKA

Hancock,Christine, Kamus Keperawatan, EGC,Jakarta, 1997

Jhonson, Marion,etc, Nursing Outcomes Classification (NOC) second edition,

Iowa Outcomes project, 2000

McCloskey, Joanne,etc, Nursing Intervention Classification (NIC) second edition,

Iowa Outcomes project, 1996

Price, Sylfia Anderson dan Wilson, L.M, Patofisiologi Konsep Klinis proses-

proses penyakit edisi empat buku kedua, EGC, Jakarta, 1994

Smeltzer, Suzanne C dan Bare, Brenda G., Keperawatan Medikal-bedah

Brunner&Suddarth edisi 8 vol.3, EGC, Jakarta, 2001

Page 11: 150395083-Tumor-Tulang

MATA KULIAH : KMB Askep Muskuloskeletal

DOSEN PENGAJAR : Jhon W.Tangka, S.Kp,Ns

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

TUMOR TULANG

Disusun oleh :

Kelompok I

Betty PandeyEls BawekesJoke RuntuweneKatrin Pongoh Oldi RembetRosalia Dawid

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA TOMOHON

TOMOHON

2006