13 Neurosis

download 13 Neurosis

of 28

description

13 Neurosis

Transcript of 13 Neurosis

  • NEUROSIS

    Oleh :KUNTJOJOD3 Kebidanan Kediri, Poltekes Malang2008

    Designed by Kuntjojo

  • A. PENGERTIAN NEUROSISNeurosis merupakan gangguan jiwa pada taraf ringan.Neurosis terjadi pada sebagian aspek kepribadian.Neurosis dapat dikenali dari gejala-gejala yang menyertainya dgn ciri khas kecemasan. Penderita neurosis masih mampu menyesuaikan diri dan melakukan aktivitas sehari-hari.**Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • B. MACAM-MACAM NEUROSIS**Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • 1. NEUROSIS CEMASGejala-gejala neurosis cemas1) Gejala somatis: sesak nafas, dada seperti tertekan, mudah lelah, keringat dingin, dst. 2)Gejala psikologis: kecemasan, ketegangan, panik, depresi, dst.Faktor penyebab neurosis cemasMenurut Maramis (2000: 261), faktor pencetus neurosis cemas sering jelas dan secara psikodinamik berhubungan dengan faktor-faktor yang bersifat menahun.**Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • Terapi untuk penderita neurosis cemasTerapi untuk penderita neurosis cemas dilakukan dengan menemukan sumber ketakutan dan menemukan penyesuaian yang lebih baik thd. permasalahan.Mudah tidaknya terapi dilakukan pada umumnya dipengaruhi oleh kepribadian penderita. **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • Jenis-jenis terapi untuk penderita neurosis cemasPsikoterapi individualPsikoterapi kelompokPsikoterapi analitikSosioterapiTerapi seni kreatifTerapi kerjaTerapi perilakuFarmakoterapi **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • 2. HISTERIAPengertian histeriaHisteria merupakan neurosis yang tanda utamanya berupa reaksi-reaksi emosional yg tak terkendali sbg cara mempertahankan diri dari kepekaannya terhadap rangsang-rangsang emosional

    **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • Jenis-jenis histeria1)Histeria minor atau reaksi konversi Pada histeria minor, kecemasan diubah / dikonversi menjadi gangguan fungsional susunan saraf somatomotorik atau somatosensorik misalnya kejang, lumpung, mati raba, buta, dst.2)Histeria mayor atau reaksi disasosiasiPada histeria mayor, kecemasan dapat menyebab-kan terpisahnya fungsi kejiwaan satu dgn lainnya dan fungsi yang terpisah tersebut bekerja secara otonom misalnya amnesia, somnabulisme, fugue, kepribadian ganda, dst. **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • c. Faktor penyebab histeriaMenurut Freud, histeria disebabkan oleh pengalaman traumatis yang berusaha untuk dilupakan atau dianggap tak pernah terjadi..Apa yang dilupakan atau dianggap tidak pernah terjadi tsb tidak pernah hilang melainkan berada di alam tak sadar dan berusaha untuk muncul ke alam sadar tetapi munculnya dalam bentuk gangguan jiwa **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • Terapi untuk penderita histeriaAda beberapa teknik yang bisa dipakai untuk menyembuhkan histeria, yaitu:1) teknik hipnosis2) teknik asosiasi bebas3) psikoterapo suportif4) farmakoterapi**Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • 3. NEUROSIS FOBIKDefinisi neurosis fobikNeurosis fobik merupakan gangguan jiwa dengan gejala utama fobia, yaitu ketakutan yang irrasional terhadap suatu benda atau keadaan.Pada saat fobia terjadi penderita mengalami rasa mula, lelah, panik, berkeringat, mau pingsan, dst.**Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • b. Macam-macam fobia, antara laian:1) hematophobia: takut melihat darah2) hydrophobia: takut pada air3) pyrophobia: takut pada api4) acrophobia: takut berada di ketinggian **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • Faktor penyebab neurosis fobikNeurosis fobik terjadi karena penderita pernah mengalami ketakutan dan shock hebat berkenaan dengan situasi atau benda tertentu, yang disertai perasaan malu dan bersalah. Pengalaman traumastis ini kemudian direpresi (ditekan ke dalam ketidak sadarannya). Namun pengalaman tersebut tidak bisa hilang dan akan muncul bila ada rangsangan serupa.**Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • d. Terapi untuk penderita neurosis fobikPsikoterapi suportif, upaya untuk mengajar penderita memahami apa yang sebenarnya dia alami beserta psikodinamikanya.Terapi perilaku dengan deconditioning, yaitu setiap kali penderita merasa takut dia diberi rangsang yang tidak menyenagkan.Terapi kelompok.Manipulasi lingkungan.

    **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • 4. NEUROSIS OBSESIF-KOMPULSIFa.Istilah obsesi menunjuk pada suatu ide yang mendesak ke dalam pikiran atau menguasai kesadaran dan istilah kompulsi menunjuk pada dorongan atau impuls yang tidak dapat ditahan untuk tidak dilakukan, meskipun sebenarnya perbuatan tersebut tidak perlu dilakukan.

    **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • Contoh obsesif-kompulsif antara lain ;Kleptomania : keinginan yang kuat untuk mencuri meskipun dia tidak membutuhkan barang yang ia curi.Pyromania : keinginan yang tidak bisa ditekan untuk membakar sesuatu.Wanderlust : keinginan yang tidak bisa ditahan untuk bepergian.Mania cuci tangan : keinginan untuk mencuci tangan secara terus menerus.

    **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • b. Neurosis jenis ini dapat terjadi karena faktor-faktor sebagai berikut (Yulia D., 2000 : 116-117).Konflik antara keinginan-keinginan yang ditekan atau dialihkan.Trauma mental emosional, yaitu represi pengalaman masa lalu (masa kecil).

    **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • c. Terapi untuk penderita neurosis obsesif-kompulsifpsikoterapi suportif;penjelasan dan pendidikan;terapi perilaku.

    **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • 5. NEUROSIS DEPRESIFDefinisi neurosis depresifNeurosis depresif merupakan neurosis dengan gangguang utama pada perasaan dengan ciri-ciri : kurang atau tidak bersemangat, rasa harga diri rendah, dan cenderung menyalahkan diri sendiri. Gejala-gejala utama gangguan jiwa ini adalah :gejala jasmaniah : senantiasa lelah.gejala psikologis : sedih, putus asa, cepat lupa, insomnia, anoreksia, ingin mengakhiri hidupnya, dst.

    **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • b.Faktor penyebab neurosis depresifMenurut David D. Burns depresi tidak didasarkan pada persepsi akurat tentang kenyataan, tetapi merupakan produk keterpelesetan mental, bahwa depresi bukanlah suatu gangguan emosional sama sekali, melainkan akibat dari adanya distorsi kognitif atau pemikiran yang negatif, yang kemudian menciptakan suasana jiwa, terutama perasaan yang negatif pula.

    **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • Burns berpendapat bahwa persepsi individu terhadap realitas tidak selalu bersifat objektif. Individu memahami realitas bukan bagaimana sebenarnya realitas tersebut, melainkan bagaimana realitas tersebut ditafsirkan. Dan penafsiran ini bisa keliru bahkan bertentangan dengan realitas sebenarnya. Konsepsi tersebut kemudian oleh Burns dijelaskan dengan visualisasi sebagai berikut:

    **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • c. Terapi untuk penderita neurosis depresifUntukmenyembukan depresi, Burns (1988 : 5) telah mengembang-kan teknik terapi dengan prinsip yang disebut terapi kognitif, yang dilakukan dengan prinsip sebagai berikut.Bahwa semua rasa murung disebabkan oleh kesadaran atau pemikiran ang bersangkutan.Jika depresi sedang terjadi maka berarti pemikiran telah dikuasai oleh kekeliruan yang mendalam.Bahwa pemikiran negative menyebabkan kekacauan emosional..

    **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • Terapi kognitif dilakukan dengan cara membetulkan pikiran yang salah, yang telah menyebabkan terjadinya kekacauan emosional. Selain terapi kognitif, bisa pula pendrita depresi mendapatkan farmakoterapi.

    **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • 6. NEURASTHENIADefinisi neurastheniaNeurasthenia merupakan gangguan jiwa dengan gejala utama tidak bersemangat, cepat lelah meskipun tidak sehabis kerja berat, emosi labil, kemampuan berpikir menurun.Di samping gejala-gejala utama tersebut juga terdapat gejala-gejala tambahan, yaitu insomnia, kepala pusing, sering merasa dihinggapi bermacam-macam penyakit, dst.

    **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • b. Faktor penyebab neurastheniaNeurasthenia dapat terjadi karena beberapa faktor (Zakiah Daradjat, 1983 : 34), yaitu sebagai berikut.Terlalu lama menekan perasaan, pertentangan batin, kecemasan.Terhalanginya keinginan-keinginan.Sering gagal dalam menghadapi persaingan-persaingan

    **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • c. Terapi untuk penderita neurastheniaUpaya membantu penyembuahn penderita neurasthenia dapat dilakukan dengan teknik terapi sebagai berikut.Psikoterapi supportif;Terapi olah raga;Farmakoterapi.

    **Designed by Kuntjojo

    Designed by Kuntjojo

  • REFERENSIBurns, David D. (1998) Terapi Kognitif : Pendekatan Baru Bagi Penanganan Depresi. (Alih Bahasa : Santosa) Jakarta : Erlangga.Dirgagunarsa, Singgih. (1988) Pengantar Psikologi. Jakarta : BPK Gunung Mulia.Maramis, W.F. (1980) Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University.Yulia Singgih D. (2000) Azas-azas Psikologi Keluarga Idaman. Jakarta : BPK Gunung Mulia.

    *Designed by Kuntjojo*

    Designed by Kuntjojo

    ****************************