12. UROGENITAL

49
Diagnostik Klinik, Bagian Penyakit Dalam FKH IPB TRAKTUS URINARIUS/ ALAT PERKEMIHAN APARATUS URINARIUS

Transcript of 12. UROGENITAL

Page 1: 12. UROGENITAL

Diagnostik Klinik, Bagian Penyakit Dalam FKH IPB

TRAKTUS URINARIUS/ALAT PERKEMIHAN

APARATUS URINARIUS

Page 2: 12. UROGENITAL

PENGERTIAN

= App Urinarius = Alat Perkemihan (perkencingan)

GINJAL – URETER - KANTUNG KEMIH - URETRA

( RENAL – URETER – VESICA URINARIA – URETHRA )

Page 3: 12. UROGENITAL

FUNGSI

Eskresi produk sampah dari metabolisme : urea/asam urat, creatinin, ammonia, ion hidrogen

Mengatur kandungan yang diperlukan oleh tubuh : air dan bermacam-macam solut (glukosa, asam amino, campuran kation

Reabsorbsi selektif untuk mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit jaringan/tubuh

Page 4: 12. UROGENITAL

BAGIAN ALAT PERKEMIHAN

Gromerulus Filtrasi sederhana plasma Volume filtrat sesuai tekanan osmotik plasma dan tekanan hidrostatik kapiler

Tubulus secara selektif menentukan senyawa yang diperlukan untuk tujuan metabolik dan eskresi produk sampah (glukosa yang difiltrasi direabsorbsi sampai dicapai konsentrasi tubular maksimal kelebihan akan dieskresi (Tub.con.Prox; Tub.con. Dis & Ductus collecting ADH)

Page 5: 12. UROGENITAL

Hormon lain mengontrol fungsi ginjal: Sekresi steroid oleh cortex adrenal cortisol

(eskresi air max); aldosteron (mengatur potasium Hormon dari kelenjar parathyroid mengatur

kecepatan eskresi calsium dan fosfat

Senyawa endokrin yang disekresikan oleh ginjal: Erythropoietin hematopoiesis normal :Renin Mengatur sekresi aldosteron oleh

cortex adrenal

Page 6: 12. UROGENITAL

ANATOMI REGIONAL

Umum :Posisi Ginjal : Simetris disisi columna vertebralis

di dorsal abdomen.

Posisi Ureter : Membentang / berjalan dari pielum (kalix) ke muara vesica pada / dekat trigona vesicae.

Posisi VU : terletak pada bidang dasar pelvis dan dorsal abdomen.

Posisi Urethra : Merupakan struktur tubuli tunggal dan bertugas untuk ekspulsi urin. Letak tergantung jenis kelaminnya.

Page 7: 12. UROGENITAL

Kanan terfiksasi kencang pada bagian ventral ke dorsal dari 3 rusuk terakhir dan prosessus tranversus vertebra lumbalis I. bidang dorsal menyinggungdiafragma dan bidang ventral menyentuh hati, pankreas dan caecum. Ujung caudalis membentang belakang prosessus tranversus lumbalis I.

kiri lebih kendor, bervariasi letak dan lebih ke kaudal dibanding kanan. Bag. Posterior bersentuhan dengan proc.transv lumbalis III.

Terbentang dari pielum, dari aspek dorsalis regio caudalis abdomen dan berdeviasi pada ujungnya, ke dinding sisi pelvis, secara miring masuk ke dd.dorsal v.u dekat leher.

Ginjal

Urete

r

KUDA

Page 8: 12. UROGENITAL

Kosong : pada pars kranial dasar pelvis.Isi : vertex menjangkau dd.abdomen ventralis dan kolon

kecil / usus halus

♂ : Bid. Dorsal v.u menyentuh rektum dan genitalia.

♀ : Bid. Dorsal v.u kontak dengan pars anterior vagina dan uterus

♂ : pars pelvicus di dalam pelvis pars ekstrapelvicus membentang pada

archus ischiadicus (ischii), melengkung ventral ke

corpus cavernosus menuju ventral penis dan setelah

glans penis membentuk processus urethralis.

♀ : dari vesica (leher) ke orifisium urethralis externus

Vesica

Urinari

a

Uretr

a

Page 9: 12. UROGENITAL

Kanan datar thd. Dorsal abdomen, diposisikan pada rusuk terakhir dan proc.transv verteb. Lumbalis II-III pertama. Bid. Ventralis bersentuhan dengan hati, pankreas, duodenum dan kolon.Kiri jika rumen kosong, diplana medianus kiri. Jika penuh, keukuran normal rumen menekan ginjal kiri ke kaudal menyilang plana medianus

Sama dengan kuda

Relatif sama dengan kuda. Jika penuh urin v.u lebih panjang dan datar sampai ke bag.dasar abdomen

Ginjal

Urete

r

V.U

SAPI

Page 10: 12. UROGENITAL

Ureta pars pelvicus di dalam ruang pelvis. Pars ekstra pelvicus melewati flexura sigmoidea caudalis dari scrotum. Uretra menyempit di orificium urethralis externus.Pars pelvicus di dalam ruang pelvis. Orificium urethralis externus ke vulva di commisura ventralis, membentuk diverticulum urethralis.

♂Ure

tra

Page 11: 12. UROGENITAL

DOMBA/KAMBING

Ginjal berbentuk kacang, cortex halus, posisi mirip sapi

♂ Pars pelvic uretra ke flexura sigmoidea. Penis dan pars terminis di dalam glans penis membentuk processus urethralis.

♀ Orificium urethralis mirip sapi.ada juga diverticulum suburethralis.

Page 12: 12. UROGENITAL

Anjing : Berbentuk seperti kacang, halus dan kedua permukaannya konveks. Yang kanan terfiksasi kencang. Diposisikan ventral dari otot-2 sublumbalis, bersebelahan dari vertebrae lumbalis I, II, III.

Kiri, kendor. Jika lambung kosong posisinya nyaris simetris thd kanan. Jika penuh lebih kaudal dibawah proces tranv.vert. lumb. III, IV & VVU tergntung derajat penuh V.U Urethra ada Prostat

Kucing : Ginjal kendor di peritonium dan letaknya dipengaruhi isi lambung

ANJING & KUCING

Page 13: 12. UROGENITAL
Page 14: 12. UROGENITAL
Page 15: 12. UROGENITAL

67.Anus68.Aorta69.Aortic arch70.Auricle, left71.Bronchus72.Diaphragm73.Heart74.Brachiocephalic

artery75.Kidney76.Large intestine77.Liver78.Ovary79.Oviduct80.Pericardium81.Postcava82.Precava83.Pulmonary artery84.Pulmonary veins85.Rectum86.Small intestine87.Spleen88.Subclavian artery,

left89.Uterus90.Ventricle, left

Page 16: 12. UROGENITAL

60.Anus61.Aortic arch62.Auricle. Left63.Auricle, right64.Common carotid

arteries65.Coronary vessels66.Heart67.Innominate artery68.Kidney, left69.Large intestine

(colon)70.Liver71.Ovary72.Oviduct73.Postcava74.Precava75.Pulmonary arteries76.Rectum77.Small intestine78.Spleen79.Subclavian arteries80.Ureter81.Uterus82.Ventricle, left83.Ventricle, right

Page 17: 12. UROGENITAL

PEMERIKSAAN KLINIS

Pemeriksaan Klinis Alat Kemih- Gaya miksi / urinasi- Perubahan kuantitas & kualitas urin- Kehadiran nyeri dan disuria- Manifestasi toksemia timbal balik (V.U)

Gaya miksi / urinasi - Postur - Frekuensi - Kehadiran nyeri Pemeriksaan Fisik - Hewan Besar : Rektal

(Sapi / Kuda) - Hewan Kecil : Palpasi Eksternal

(Anjing & Kucing)

Page 18: 12. UROGENITAL

EVALUASI KLINIS

Lokasi : Berdasarkan Anatomi regional

Ukuran relatif : (menyebut ukuran benda lain)

Bentuk : Karakter permukaan: lobus/halus Konsistensi :

kenyal/keras/lembek Derajat kesakitan : profundal/superfisial

Page 19: 12. UROGENITAL

Sikap/Postur

Kuda- Kuda urinasi pada saat istirahat dan individu hewan pada waktu yang lebih tepat.

Pada kuda pekerja ketika hewan kembali pada kandangnya- Aspek cara berkemih secara nyata termasuk :

*) Sikap/posture*) Frekuensi*) Kesakitan yang nyata.*) Sikap/Posture

Page 20: 12. UROGENITAL

Kuda jantan / betina mengambil karakter yang sama dari postur, yang dicapai memperluas kedua kaki depan menurunkan abdomen untuk meningkatkan tekanan intra abdominal. Keadaaan ini dibantu dengan inspirasi dan menahan napas, perlahan melepaskan suara groan. Kuda menonjolkan penis yang lunak dari rongga abdomen pada berbagai derajat.

Page 21: 12. UROGENITAL

SAPI & DOMBA

Sapi betina memajukan kaki belakang, melengkungkanpunggung dan mengangkat ekor.

Sapi jantan urinasi ketika sedang berjalan, makan atau tetap berdiri dengan membiarkan urine mengalir dari urethra penil kedalam preputium dan kemudian meninggalkan orificium.

Domba urinasi dengan cara yang sama seperti sapi.

Page 22: 12. UROGENITAL

ANJING

Anjing betina melenturkan kaki belakang merendahkan perineum beberapa cm dari lantai ketika urinasi.

Anjing jantan mengangkat dan abduksi satu dari kaki belakang dan menumpahkan secara langsung discharge urine pada objek yang dipilihnya. (merupakan perilaku khusus untuk menentukan wilayah)

Page 23: 12. UROGENITAL

Perubahan sikap berkemih yang tidak khas dapat bervariasi dipertimbangkan suatu

indikasi abnormalitas

Perilaku yang berubah saat hewan berkemih suatu abnormalitas.

Sikap abnormal selama berkemih/urinasi dapat timbul akibat penyakit baik yang berasal dari urinari maupun non urinari.

Cystitis (peradangan pada vu) sering anjing jantan bersikap jongkok

Cacat tertentu pada columna vertebralis atau spinal cord mengganggu koordinasi perototan anjing berkemih pada posisi berdiri.

Page 24: 12. UROGENITAL

Frekuensi

Pada hewan normal frekuensi urinasi tergantung

- Jumlah air yang dikonsumsi - Jumlah air yang dihasilkan oleh

proses metabolik - Sejumlah air yang hilang lewat respirasi, keringat dan defikasi . Produk susu adalah merupakan

rute hilangnya air yang penting pada hewan laktasi, khususnya pada sapi perah.

Kuda dan sapi urinasi 5 – 5 kali /hari, Kambing dan domba 1 – 3 kali/ hari, Anjing/kucing jantan sesukanya pada

interval yang sering

Page 25: 12. UROGENITAL

Frekuensi Miksi: Kuda/sapi : 5 - 6 x/d Babi : 2 - 3 x/d Kambing/Domba : 1 - 3 x/d Anjing/kucing (♂) : voluntary

Page 26: 12. UROGENITAL

Volume Urin: Kuda : 3 - 10 L/d Sapi : 6 - 25 L/d Babi : 2 - 6 L/d Kambing/Domba : 1,0 - 1,5 L/d Anjing : 0,5 - 2,0 L/d Kucing : 0,075 – 0,2 L/d

Page 27: 12. UROGENITAL

PERISTILAHAN KLINIS

Pollakisuria : urinasi frekuen tanpa volume meningkat

Poliuria : urinasi frekuen dan volume meningkat

Oligouria : urinasi terbatas/berkurang

Anuria : complete absence of urine

Stranguria : urin keluar menetes/tersendat

Dysuria : miksi disertai kenyerian

Page 28: 12. UROGENITAL

Pollakisuria terjadi dengan atau tanpa peningkatan volume yang dieskresikan

Peningkatan volume (poliuria) terjadi pada : diabetes mellitus dan diabetes insipidus, nephritis interstitialis chronis, selama resorbsi eksudat dan transudat, setelah pemberian diuretika yang

meningkatkan ‘gromerular filtration rate’ (GFR) atau menurunkan resorbsi tubular, atau obat yang meningkatkan tekanan hidrostatik pada kapiler ginjal,

setelah meningkatkan konsumsi air dan pada udara dingin.

Page 29: 12. UROGENITAL

Peningkatan frekuensi urinasi tanpa peningkatan volume urine total jika perubahan karakter urine menjadi iritan pada vu dan/atau urethra, pada :

*) nephritis akut,

*) pyelonephritis

*) cystitis. Iritasi pada vu dapat timbul akibat adanya

calculi atau residu urine jika mengalami dekomposisi bakteri dengan produk ammonia. Urinasi yang frekuen secara abnormal juga gambaran dari urethritis

Page 30: 12. UROGENITAL

Oligouria

Urinasi yang berkurang secara abnormal tidak mudah dikenal pada hewan, akibat pengurangan volume urine yang dieskresi (oligouria), pada semua penyakit dimana terjadi retensi urine.

Oligouria meningkatnya cairan yang hilang melalui jalur lain seperti :

- Saluran pencernaan pada diarrhea - Haemorrhagi - Schock - Eksudasi - Dehidrasi

- Kegagalan pembuluh darah perifer

- Congestive heart failure /CHF

Page 31: 12. UROGENITAL

Phase akhir semua bentuk nephritis Pengurangan eskresi urin pada hewan dehidrasi

akibat peningkatan tekanan osmotik plasma. Pada kegagalan sirkulasi perifer dan CHF

pengurangan aliran darah ginjal volume urine yang menurun

Pada kegagalan sirkulasi perifer dan CHF pengurangan aliran darah ginjal volume urine yang menurun

Page 32: 12. UROGENITAL

Retensi urine dengan penurunan frekuensi urinasi pada obstruksi sebagian urethra, spasmus sphincter eksternal vu, ketidakmampuan untuk mengambil postur normal untuk urinasi

Distensi besar-besaran dari vu tidak dapat dihindari, urine keluar dalam jumlah kecil dengan interval yang sering atau urin menetes dari orificium urethra eksternal

Retensi urine yang disebabkan gangguan kontrol sphincter vu dapat timbul dari lesi segmen lumbosacral dari spinal cord yang paresis posterior atau paraplegia

Page 33: 12. UROGENITAL

Dysuria

Penyakit pada alat perkemihan rasa yang cukup tidak enak hewan memperlihatkan gejala nyeri abdominal dan dysuria (urinasi kesakitan).

Nyeri abdominal akut, penekanan atau penekukan punggung belakang dengan kaki belakang dan menendang abdomen, kadang-kadang terjadi pada kasus Bovine pyelonephritis dan berasal dari infark ginjal atau obstruksi renal calix atau ureter oleh produk yang berasal dari peradangan.

Page 34: 12. UROGENITAL

Nyeri subakut dengan mengayunkan ekor, menendang abdomen,

Usaha urinasi disertai melenguh yang distensi berlebihan dari vu atau obstruksi urethra

Urinasi yang sakit atau sulit cystitis, calculi vu, obstruksi urethra dan urethritis.

Melenguh dan ketegangan mendahului dan menyertai urinasi (obstruksi urethra dan jika obstruksi tidak dapat diatasi saat berkemih hanya beberapa tetes urine (stranguria))

Pada urethritis melenguh dan tegang segera setelah urinasi selesai dan perlahan-lahan hilang sampai urinasi berulang

Page 35: 12. UROGENITAL

Pada urethritis melenguh dan tegang segera setelah urinasi selesai dan perlahan-lahan hilang sampai urinasi berulang

Peningkatan frekuensi ketika terdapat dysuria. Defikasi dapat juga berkaitan dengan manifestasi sakit ketika terjadi dysuria, retensi feses merupakan gambaran dari penyakit alat perkemihan.

Nyeri abdominal , berasal dari colic pada kuda hewan tegang postur saat urinasi dapat membingungkan dengan penyakit alat perkemihan, namun masih mungkin untuk identifikasi gejala lain termasuk karakteristik urine abnormal

Page 36: 12. UROGENITAL

PEMERIKSAAN FISIK * GINJAL*Kuda ginjal tidak dapat ditentukan dengan palpasi

eksternal tekanan tidak langsung pada wilayah umum dari

ginjal menginduksi reaksi sakit pada kuda yang mengalami nephritis akut

Palpasi internal kedua ginjal dapat pemeriksaan rektal pada kuda kecil, sedangkan pada kuda ukuran sedang bagian caudal ginjal kiri hanya dapat dipalpasi dengan cara ini . Selama pemeriksaan rektal ureter yang normal tidak dapat dipalpasi.

Page 37: 12. UROGENITAL

Sapi Sapi ukuran kecil - medium dapat mungkin

untuk palpasi kutub caudal ginjal kanan selama pemeriksaan rektal.

Ginjal kiri umumnya dapat diidentifikasi dengan cara ini. Palpasi ginjal melalui dinding abdominal tidak mungkin dilakukan pada sapi muda dan dewasa.

Ureter normal tidak dapat dideteksi selama pemeriksaan rektal

Page 38: 12. UROGENITAL

Kambing dan domba dapat dipalpasi melalui dinding abdominal

Anjing anjing yang berukuran kecil /medium ginjal dapat

dipalpasi melalui dinding abdominal, bahkan ginjal kiri pada anjing besar

Kucing ukuran ginjal kucing secara proporsional besar

dan menggantung, secara umum mudah dipalpasi

Page 39: 12. UROGENITAL

Penilaian Kriteria Palpasi

Perkiraan lokasi, ukuran relatif, bentuk, sifat permukaan, konsistensi dan derajat nyeri yang dapat dideteksi.

Pembesaran pada ginjal akibat : neoplasia, hidronephrosis dan bentuk nephritis tertentu.

Tumor ginjal ditandai dengan adanya pembesaran cortex ginjal yang tidak teratur, konsistensi keras

hidronephrosis yang berkaitan dengan fluktuasi pembesaran yang teratur.

Pyelonephritis pada sapi mempengaruhi ginjal , dipalpasi pembesaran yang nyata dan keras, tidak ada lobulasi yang nyata, hewan menunjukan reaksi sakit

Page 40: 12. UROGENITAL

Ureter berhubungan dengan ginjal yang terpengaruh membesar dan menjadi dapat dideteksi selama pemeriksaan rektal sebagai tabung yang lentur , berpulsus. Pada hidronephrosis perubahan tersebut tidak biasa ditemukan.

Variasi ukuran ginjal pada anjing sulit untuk diapresiasikan melalui palpasi ginjal. Adanya pengurangan ukuran yang gambaran kasus nephritis interstitialis kronis berlanjut tidak dapat diapresiasikan dengan cara ini.

Page 41: 12. UROGENITAL

Hidronephrosis unilateral, ginjal yang terkena dapat mengalami hypertrophy sehingga pada stadium lanjut perbedaan ukuran antara ginjal yang berfungsi normal dengan yang terkena dapat dikenal dengan cara palpasi abdominal.

Variasi ukuran normal ginjal pada kucing lebih mudah diperkirakan dengan palpasi abdominal daripada spesies lainnya

Page 42: 12. UROGENITAL

*VESICA URINARIA*

Pada hewan besar, pemeriksaan vu eksplorasi rektal lebih cepat jika organ tersebut mengalami pembesaran atau distensi. Urinasi dipengaruhi oleh penekanan dengan tangan /kateterisasi pada hewan. Jika vu secara besar distensi harus dipalpasi dengan hati-hati karena beresiko ruptur.

Distensi yang berlebihan dapat terjadi akibat obstruksi urethra oleh batu. Pada kuda dan sapi kondisi tersebut dicurigai jika bagian pelvis dari urerthra dipalpasi terdeteksi pulsasi. Manipulasi vu menyatakan sumber sakit yang focal , jika organ kosong adanya batu pada ukuran tertentu neoplasma dan penebalan dinding vu adanya peradangan

Page 43: 12. UROGENITAL

Pada hewan kecil derajat distensi vu ,nyeri focal, calculi besar dalam lumen organ dapat dipalpasi secara berbarengan dengan menerapkan pada kedua sisi abdomen tepat dicranial pintu pelvis.

Pada anjing jantan pembesaran kelenjar prostat akibat peradangan akut sering berkaitan dengan hiperplasia atau neoplasia dapat dikenal dengan pemeriksaan rectal digital.

Pada proctatitis dan neoplasma reaksi sakit yang nyata dapat diinduksi oleh tekanan digital pada kelenjar prostat

Page 44: 12. UROGENITAL

*PENIS*

Pada kuda dan anjing urethra mudah ditentukan dengan cateterisasi.

Jika perforasi urethra terjadi akibat obstruksi urolith, urin dapat infiltrasi jaringan konektif dan otot pada ventral dinding abdominal dan preputium -> pembengkakan cairan yang nyata, dengan nekrosa Palpasi penis pada tempat dimana terdapat obstruksi calculi akan reaksi superfisial yang meluas melibatkan kulit.

Infiltrasi pada jaringan sekeliling dengan urine dapat terjadi pada sapi jika penis terluka selama kawin atau akibat castrator tipe tekanan.

Page 45: 12. UROGENITAL

Palpasi penis menyatakan abnormalitas seperti paralisis, fraktur dan neoplasma.

Pada hewan jantan struktur preputium harus diperiksa dalam peperiksaan alat perkemihan.

Pada kuda jantan yang dikastrasi kadang-kadang mengumpul masa dari bahan sebaceus dalam fossa corronal glands penis yang dapat menyebabkan penekanan processus urethra sehingga mengganggu urinasi.

Pada suatu saat bahan tersebut terkumpul dalam rongga preputium dalam jumlah yang cukup untuk menghalangi protrusio penis untuk urinasi

Page 46: 12. UROGENITAL

Kadang-kadang pada sapi jantan yang dikebiri, kalkuli dapat terbentuk dalam preputium, obstruksi orificium preputium distensi kantung preputial infiltrasi pada ventral dinding abdominal dengan urine

Pada domba jantan yang dikebiri adanya dermatosis ulceratif balanoposthitis pembengkakan peradangan pada preputium dan sakit mengganggu urinasi.

Page 47: 12. UROGENITAL

Pada domba jantan yang dikebiri adanya dermatosis ulceratif balanoposthitis pembengkakan peradangan pada preputium dan sakit mengganggu urinasi.

Etiologi dari penyakit kompleks terdiri dari corynebacterium renale penyebab utama dalam kaitan urine yang sangat alkalis dan intake diet yang sangat tinggi kadar estrogen pada padang penggembalaan sebagai faktor predisposisi.

Balanitis pada anjing jantan berhubungan dengan discharge purulenta dari orificium preputium, walaupun pada kebanyakan kasus hewan yang terkena tampak sedikit menderita atau tidak nyaman dan urinasi tidak terpengaruh.

Page 48: 12. UROGENITAL

PEMERIKSAAN KHUSUS

Pemeriksaan rektal Kateterisasi urethra Pemeriksaan kimia dan mikroskopis

urine Test fungsi ginjal Biopsi ginjal Pemeriksaan radiologi

Page 49: 12. UROGENITAL

Diagnostik Klinik, Bagian Penyakit Dalam FKH IPB

TERIMA KASIH